BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1....
Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1....
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Perilaku
Semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang dapat diamati langsung
maupun yang tidak dapat diamati pihak luar (Notoatmodjo, 2005)
Lawrence Green dalam (Notoatmodjo, 2003) menjelaskan perilaku itu
dilatarbelakangi atau dipengaruhi oleh 3 faktor pokok yaitu :
a. Faktor predisposisi (Predisposis factor)
Yang meliputi pengetahuan, sikap, kepercayaan, tradisi, nilai, umur,
pendidikan, paritas dan ekonomi.
b. Faktor pendukung (enabling factor)
Yang meliputi ketersediaan sumber atau fasilitas.
c. Faktor penguat (reinforcing factor)
Sikap dan perilaku petugas, dukungan suami dan perilaku tokoh masyarakat.
2. Pengetahuan
a. Pengertian
Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang
melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. (Notoatmodjo, 2007).
Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia, yakni : indera
penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar
pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. (Notoatmodjo,
2007).
b. Tingkat Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2007) pengetahuan mempunyai 6 tingkatan sebagai
berikut:
1) Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai peningkatan suatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya. Tingkat ini adalah mengikat kembali terhadap sesuatu
spesifik dari keseluruhan bahan yang dipelajari, oleh sebab itu tahu ini
merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.
2) Memahami (Comprehention)
Diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang
objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara
benar.
3) Aplikasi (Application)
Diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah
dipelajari pada situasi atau kondisi sesungguhnya. Aplikasi disini diartikan
sebagai penggunaan hukum-hukum, rumus, metode dan prinsip dalam
situasi yang lain.
4) Analisis (Analysis)
Merupakan suatu kemampuan untuk menjabarkan materi suatu objek
keadaan komponen-komponen tapi masih di dalam struktur organisasi
tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.
5) Sistesis (Syntesis)
Menunjukan pada suatu kemampuan untuk menghubungkan bagian-
bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Sintesis adalah suatu
kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi
yang ada.
6) Evaluasi (Evaluation)
Berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap suatu
materi. Penilaian-penilaian itu berdasarkan kriteria yang ditentukan atau
menggunakan kriteria yang telah ada.
c. Proses terjadinya pengetahuan menurut Roger (1974) dalam Notoatmodjo
(2003)
1). Awarenes (kesadaran) dimana orang tersebut menyadari dalam arti
mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus (objek)
2). Interest (merasa tertarik) dimana orang mulai tertarik terhadap stimulus.
3). Evaluation (menimbang-nimbang) terhadap baik dan tidaknya stimulus
tersebut bagi dirinya.
4). Trial dimana subjek mulai mencoba melakukan sesuatu dengan apa yang
dikehendaki oleh stimulus.
5). Adoption dimana subjek telah berprilaku baru sesuai dengan pengetahuan
kesadaran tarhadap stimulus
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan
1). Pendidikan bimbingan yang diberikan oleh seseorang kepada
perkembangan orang lain menuju ke arah cita-cita tertentu. Makin tinggi
pendidikan seseorang maka semakin mudah menerima informasi dan
semakin banyak pengetahuan yang dimiliki.
2). Usia semakin cukup umur seseorang, tingkat pengetahuannya akan lebih
matang dalam berfikir dan bertindak.
3). Pengalaman pengalaman merupakan faktor yang mempengaruhi tingkat
pengetahuan karena dari pengalaman orang lain dapat dijadikan sebagai
acuan untuk dapat meningkatkan pengetahuan.
4). Support sistem lingkungan disekitar kita juga dapat mempengaruhi tingkat
pengetahuan manusia, karena dari lingkungan ini di dapat pengetahuan
serta mengetahui sesuatu yang belum diketahui.
3. Sikap (atitude)
a. Pengertian
Sikap (atitude) adalah kecenderungan untuk bertindak dimana sikap
dapat membatasi atau mempermudah menerapkan keterampilan dan
pengetahuan yang sudah dikuasai, oleh karena itu sikap seseorang, terhadap
pelajaran sangat berpengaruh pada keberhasilan kegiatan pembelajaran. (
www.e-psikologi.com. 2006 ).
b. Tingkatan-tingkatan sikap
1). Menerima (Receiving)
Menerima artinya bahwa orang (subjek) mau dan memperhatikan
stimulus yang diberikan (objek).
2). Merespon (responding)
Memberikan jawaban apabila ditanya,mengerjakan dan
menyelesaikan tugas yang diberikan merupakan suatu indikasi dari sikap.
Karena dengan suatu usaha untuk menjawab pertanyaan tugas yang
diberikan, lepas pekerjaan itu benar atau salah adalah berarti orang
menerima ide tersebut.
3). Menghargai (Valuing)
Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu
masalah suatu indikasi sikap.
4). Bertanggung jawab (Responsible)
Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilih dengan
segala resiko adalah merupakan sikap yang paling tinggi.
5). Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung maupun tidak
langsung. Menurut Azwar,Azrul (2000:99) “secara langsung dapat
dinyatakan bagaimana pendapat atau pertanyaan responden suatu objek
secara tidak langsung dapat dilakukan dengan pertanyaan-pertanyaan
hipotesis, kemudian dinyatakan pendapat responden”.
c. Teori Sikap
1) Belajar melakukan proses asosiasi perlu sikap pengukuran kembali.
2) Teori keseimbangan model keseimbangan dari ras suka. Kemungkinan
dari dua susunan struktur yang tidak seimbang cenderung menjadi struktur
yang seimbang melalui perubahan dalam satu unsur atau lebih.
3) Teori ketidaksesuaian akan berubah demi mempertahankan konsistensi
dengan perilaku nyata.
4) Teori atribusi orang bersikap dengan mempertimbangkan kondisi dan
efeksi dari psikomotor di dalam kesadaran mereka.
4. Faktor – faktor Yang Mempengaruhi Pertambahan Berat Badan
Kenaikan pertambahan berat badan ibu selama kehamilan dipengaruhi
oleh berbagai faktor, yang terpenting keadaan gizi ibu hamil dan makanan ibu
selama berlangsung kehamilan. Berat badan hamil dan makanan ibu selama
berlangsung kehamilan. Berat badan (BB) sebelum hamil dan perubahan BB
selama kehamilan berlangsung merupakan parameter klinik yang penting untuk
memprediksi berat badan lahir bayi. Wanita dengan berat badan rendah sebelum
hamil, atau kenaikan berat badan rendah sebelum hamil, atau kenaikan berat
badan tidak cukup banyak pada saat hamil cenderung melahirkan bayi BBLR.
Kenaikan berat badan yang dianggap baik untuk orang Indonesia ialah 9 kg.
kenaikan berat badan ibu tidak sama, tetapi pada umumnya kenaikan berat badan
tertinggi adalah pada umur kehamilan 16 – 20 minggu, dan kenaikan yang paling
rendah pada 10 minggu pertama kehamilan (Supariasa, 2001).
5. Gizi
a. Pengertian
Adalah zat-zat yang diperoleh dari bahan makanan yang dikonsumsi
dan mempunyai nilai yang sangat penting untuk :
1) Memelihara proses tubuh dalam pertumbuhan dan perkembangan yaitu
mengganti sel-sel yang rusak dan sebagian zat pelindung tubuh dengan
cara menjaga keseimbangan cairan tubuh.
2) Memperoleh energi guna melakukan kegiatan fisik sehari-hari. Pemberian
makanan yang tidak terpenuhi baik kurang maupun lebih dari yang
dibutuhkan untuk umur, jenis kelamin dan kondisi-kondisi tertentu seperti
banyaknya aktifitas, suhu dan lingkungan, maka akan menyebabkan mal
nutrisi
Gizi (Nutrition) adalah suatu proses organisme menggunakan makanan
yang di konsumsi secara normal melalui proses digesti, absorbsi, transportasi,
penyimpanan, metabolisme, dan pengeluaran zat-zat yang tidak di gunakan
untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari
organ-organ serta menghasilkan energi (Supariasa, 2001).
Zat Gizi (Nutrient) adalah ikatan kimia yang diperlukan oleh tubuh
untuk melakukan fungsinya yaitu menghasilkan energi, membangun dan
memelihara jaringan serta mengukur proses-proses kehidupan (Almatsier,
2001).
b. Manfaat gizi
1). Pada masa kehamilan
a) Untuk mempertahankan kesehatan dan kekuatan tubuh
b) Untuk pertumbuhan dan perkembangan janin
c) Agar luka-luka pasca bersalin cepat sembuh
d) Sebagai cadangan pada masa laktasi
2). Manfaat gizi secara umum
1) Sebagai sumber energi dan tenaga
2) Untuk menyokong pertumbuhan badan
3) Mengganti sel-sel yang rusak dan memelihara jaringan tubuh
4) Mengatur sistem metabolisme dan keseimbangan air, keseimbangan
asam basa dan keseimbangan mineral dalam cairan tubuh
(Paath,2005)
6. Gizi Ibu hamil
Ibu hamil membutuhkan energi dan zat-zat gizi lebih banyak dari pada
wanita yang tidak hamil. Pertambahan energi dan zat-zat gizi yang cukup untuk
memenuhi kebutuhan ibu sendiri maupun kebutuhan janin yang dikandungnya.
Kehamilan menyebabkan meningkatnya metabolisme energi, karena itu
kebutuhan energi dan zat gizi lainnya meningkat selama kehamilan. Peningkatan
energi dan zat gizi tersebut diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan
janin, pertambahan besarnya organ kandungan, perubahan komposisi dan
metabolisme tubuh ibu. Sehingga kekurangan zat gizi tertentu yang diperlukan
saat hamil dapat menyebabkan janin tumbuh tidak sempurna. (Lubis, 2003).
Menurut Nasution (dikutip oleh Lubis, 2003) kebutuhan energi untuk
kehamilan yang normal perlu tambahan kira-kira 80.000 kalori selama masa
kurang lebih 280 hari. Hal ini perlu tambahan ekstra sebanyak kurang lebih 300
kkal setiap hari selama hamil.
Tujuan penataan gizi selama hamil adalah untuk menyiapkan :
a. Cukup kalori, protein yang bernilai biologi tinggi, vitamin, mineral dan cairan
untuk memenuhi kebutuhan zat gizi ibu, janin serta plasenta.
b. Makanan padat gizi dapat membentuk lebih banyak jaringan tubuh bukan
lemak.
c. Cukup kalori dan zat gizi untuk memenuhi pertambahan berat baku saat
hamil.
d. Perencanaan perawatan gizi yang memungkinkan ibu hamil untuk
memperoleh dan mempertahankan status gizi optimal sehingga dapat
menjalani kehamilan dengan aman dan berhasil, melahirkan bayi dengan
potensi fisik dan mental yang baik, dan memperoleh cukup energi untuk
menyusui serta merawat bayi kelak.
e. Perawatan gizi yang dapat mengurangi atau menghilangkan reaksi yang tidak
diinginkan, seperti mual dan muntah.
f. Perawatan gizi yang dapat membantu pengobatan penyulit yang terjadi selama
kehamilan (diabetes melitus).
g. Mendorong ibu hamil sepanjang waktu untuk mengembangkan kebiasaan
makan yang baik yang dapat diajarkan kepada anaknya selama hidup.
Bila ibu mengalami kekurangan gizi selama hamil akan menimbulkan
masalah, baik pada ibu maupun janin, seperti diuraikan berikut ini.
a. Terhadap Ibu
Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan komplikasi
pada ibu antara lain: anemia, pendarahan, berat badan ibu tidak bertambah
secara normal, dan terkena penyakit infeksi
b. Terhadap Persalinan
Pengaruh gizi kurang terhadap proses persalinan dapat mengakibatkan
persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya (prematur),
perdarahan setelah persalinan, serta persalinan dengan operasi cenderung
meningkat.
c. Terhadap Janin
Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi proses
pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir
mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, asfiksia intra
partum (mati dalam kandungan), lahir dengan berat badan lahir rendah
(BBLR)
Beberapa penyebab tejadinya kurang gizi pada seorang ibu hamil
antara lain: kurangnya pengetahuan ibu tentang gizi ibu hamil, misalnya:
sumber-sumber zat gizi, peranan zat gizi selama hamil, kecukupan gizi yang
dianjurkan selama hamil, cara mengolah dan menyajikan dan makanan apa
saja yang harus dihindari oleh seorang ibu hamil (Krisnatuti, 2000).
Kebutuhan gizi ibu hamil upaya untuk mempertahankan gizi dengan
baik dan seimbang selama kehamilan adalah suatu solusi efektif untuk
menjaga kesehatan. Bagi seorang ibu hamil tidak dianjurkan untuk
mengkonsumsi makanan dalam jumlah yang berlebihan ataupun berdiet.
Sebaliknya dianjurkan untuk menciptakan pola makan yang sehat dan benar
(Krisnatuti, 2000).
Pada saat hamil seorang perempuan akan mengalami perubahan secara
fisik yang cukup drastis. Kehamilan menyebabkan berat badan naik dan laju
metabolisme tubuh (BMR atau Basal Metabolisme Rate) meningkat. Artinya
energi yang dibutuhkan untuk metabolisme tubuh juga meningkat. Karena itu
ibu hamil memerlukan gizi yang lebih banyak, baik untuk dirinya sendiri
maupun bayinya. Asupan gizi pun harus seimbang. (Wibisono dan Ayu bulan,
2009)
Seiring dengan membesarnya janin, komposisi dan metabolisme tubuh
ibu terus berubah. Pada trimester pertama, terjadi pembentukan organ-organ
vital janin. Pada trimester kedua, janin mengalami pertumbuhan. Selanjutnya,
pada trimester ketiga, semua fungsi tubuhnya mengalami pematangan dan
pertumbuhan sangat pesat. (Wibisono dan Ayu bulan, 2009)
Tabel 2.1. Angka kecukupan gizi (AKG) wanita tidak hamil dan tambahan gizi yang dibutuhkan ketika hamil (per orang per hari)
AKG Wanita Tidak
Hamil Tambahan Gizi Wanita Hamil Zat Gizi
19-29 Tahun
30-49 Tahun
Trimester I Trimester II Trimester III
Energi (Kkal) 1.900 1.800 + 180 + 300 + 300 Protein (g) 50 50 + 17 + 17 + 17 Vitamin A (RE) 500 500 + 300 + 300 + 300 Vitamin D (μg) 5 5 + 0 + 0 + 0 Vitamin E (mg) 15 15 + 0 + 0 + 0 Vitamin K (μg) 55 55 + 0 + 0 + 0 Thaimin (mg) 1,0 1,0 + 0,3 + 0,3 + 0,3 Riboflavin (mg) 1,1 1,1 + 0,3 + 0,3 + 0,3 Niacin (mg) 14 14 + 4 + 4 + 4 Asam folat (μg) 400 400 + 200 + 200 + 200 Piridoksin (mg) 1,3 1,3 + 0,4 + 0,4 + 0,4 Vitamin B12(μg) 2,4 2,4 + 0,2 + 0,2 + 0,2 Vitamin C (mg) 75 75 + 10 + 10 + 10 Kalsium (mg) 800 800 + 150 + 150 + 150
Fosfor (mg) 600 600 + 0 + 0 + 0 Magnesium (mg) 240 270 + 30 + 30 + 30 Besi (mg) 26 26 + 0 + 9 + 13 Yodium (μg) 150 150 + 50 + 50 + 50 Seng (mg) 9,3 9,8 + 1,7 + 4,2 + 10,2 Selenium ( μg) 30 30 + 5 + 5 + 5 Mangan (mg) 1,8 1,8 + 0,2 + 0,2 + 0,2 Flour (mg) 2,5 2,7 + 0,2 + 0,2 + 0,2
Sumber : angka kecukupan gizi, Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi, tahun 2004
Jumlah makanan yang di konsumsi bukanlah jaminan bahwa asupan gizi
sudah cukup dan seimbang. Kualitas makanan juga berperan penting dalam
menentukan asupan gizi seimbang ini. Dengan melengkapi gizi secara lengkap
dan seimbang, diharapkan akan memberikan efek jangka panjang yang positif
bagi perkembangan bayi kelak. (Wibisono dan Ayu bulan, 2009)
7. Status gizi ibu hamil
Status gizi adalah ekspresi dari keadaan keseimbangan dari bentuk
variabel tertentu atau perwujudan dari nutriture dalam bentuk variabel tertentu.
(Supariasa, 2001).
Pertumbuhan janin di dalam kandungan dipengaruhi oleh status gizi ibu
hamil. Status gizi ini berkaitan erat dengan berat badan si ibu sebelum hamil.
Selanjutnya, status gizi ini juga menentukan berapa kenaikan badan yang ideal
pada ibu tersebut saat hamil. (Wibisono dan Ayu bulan, 2009).
Beberapa cara dapat digunakan untuk menilai status gizi seseorang. Untuk
orang dewasa (19-70 tahun), status gizi dapat di nilai dengan menghitung indeks
massa tubuh (IMT). Rumusnya sebagai berikut:
2})({)(
mbadanTinggikgbadanBeratIMT =
Hasil perhitungan IMT kemudian dikategorikan sebagai berikut.
1) Kurang : IMT < 18,5
2) Normal : IMT 18,5-25,0
3) Overweight : IMT 25,1-27,0
4) Obesitas : IMT > 27,0
Selain itu, status gizi orang dewasa juga dapat dihitung dengan mengukur
lingkar lengan atas (LILA) menggunakan pita pengukur LILA. Jika lingkar
lengan atas anda lebih atau sama dengan 23,5 cm berarti status gizi anda normal.
(Wibisono dan Ayu bulan, 2009)
Status gizi antara ibu hamil yang satu dengan yang lain tidaklah sama.
Faktor dari si ibu maupun faktor dari lingkungan dapat mempengarui status gizi
ibu hamil. Ada beberapa hal yang mempengaruhi gizi ibu pada waktu hamil.
(Wibisono dan Ayu bulan, 2009)
a. Berat badan
Berat badan anda akan menentukan seberapa banyak asupan makanan
yang harus anda konsumsi pada waktu hamil. Harapannya, kebutuhan gizi
janin tercukupi dan bayi yang akan lahir dengan berat badan normal.
b. Umur
Umur pada waktu hamil berpengaruh terhadap gizi ibu hamil. Semakin
tua umur ibu hamil, energi yang dibutuhkan pada waktu hamil juga semakin
tinggi.
c. Kondisi kesehatan
Kondisi kesehatan ibu hamil akan berpengaruh pada asupan
makanannya. Ibu hamil yang sedang sakit biasanya nafsu makannya akan
menurun. Dalam keadaan sakit, sebaiknya ibu hamil mendapat tambahan
suplemen seperti suplemen zat besi, protein, atau yang lainnya agar kebutuhan
gizinya terpenuhi.
d. Aktivitas
Jika aktifitas ibu hamil tinggi, kebutuhan energinya juga akan semakin
tinggi.
e. Keadaan ekonomi
Keadaan ekonomi keluarga akan mempengarui pemilihan ragam dan
kualitas bahan makanan. Apalagi pada masa sekarang saat ekonomi sangat
sulit dan harga bahan makanan melambung tinggi. Dalam keadaan seperti ini,
ibu harus pandai memilih bahan pangan.makanan bergizi tidak harus mahal.
Misalnya, untuk mengambil manfaat protein hewani, anda dapat membeli ikan
segar, telur ayam, telur puyuh, dan ikan teri sebagai pengganti daging sapi.
Meski harganya relatif lebih murah, bahan-bahan tersebut mengandung
protein yang sama baiknya dengan daging sapi.
f. Pengetahuan gizi kehamilan
Pengetahuan gizi kehamilan sangat diperlukan oleh seorang ibu hamil
di dalam merencanakan menu makanannya. Jika tanpa di dasari oleh
pengetahuan ini, akan sulit mengatur makanan terutama untuk menangani
keluhan-keluhan kehamilan pada setiap trimesternya. Misalnya, pada trimester
awal kehamilan biasanya ada keluhan mual dan muntah. Hal ini biasanya
berdampak pada asupan makananya karena selera makannya pasti berkurang.
Agar kebutuhan gizi tetap terpenuhi, ibu biasa menyiasati dengan
makan sedikit-sedikit, tetapi intensitasnya lebih sering. Makanannya pun
harus dipilih yang segar dan tidak mengandung lemak karena akan
merangsang mual dan muntah. Dianjurkan untuk mengkonsumsi buah segar
atau dibuat jus, sayuran, kue kering, dan seafood.
g. Pantang makanan karena pengaruh budaya
Kepercayaan terhadap adat juga dapat mempengarui asupan makanan
ibu hamil. Misalnya, ada kepercayaan asupan makanan ibu hamil ibu dilarang
makan ikan karena dikhawatirkan bayinya cacingan dan berbau amis. Padahal,
konsumsi ikan terutama ikan laut justru sangat dianjurkan karena kandungan
lemaknya rendah, proteinnya tinggi, serta mengandung omega 3 dan omega 6
yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan otak janin dalam kandungan.
(Wibisono dan Ayu bulan, 2009)
h. Pertambahan berat badan ibu hamil.
Kenaikan berat badan yang ideal setiap orang berbeda-beda,
tergantung pada berat badan sebelum hamil. Jika sebelum hamil berat badan
ibu di bawah normal (kurus), pada trimester awal idealnya naik 2,25 kg.
selanjutnya berat badan akan terus naik minimal 450 gram perminggunya.
Dengan demikian, total kenaikan berat badan selama kehamilan 13-18 kg.
(Wibisono dan Ayu bulan, 2009)
Jika sebelum hamil berat badan ibu normal, pada trimester pertama
idealnya berat badan naik 1,5 kg. Selanjutnya berat badan akan terus naik
minimal 450 gram per minggunya. Dengan demikian, total kenaikan berat
badan selama kehamilan 11-16 kg.
Namun jika sebelum hamil berat badan ibu di atas normal (gemuk),
pada trimester awal idealnya naik hanya 900 gram. setelah itu per minggunya
hanya naik 300 gram. Dengan demikian, total kenaikan selama kehamilan
hanya 7-11 kg.
Tabel 2.2. Kenaikan berat badan selama kehamilan berdasarkan status gizi ibu selama hamil.
Status gizi ibu sebelum hamil
(IMT) Total Kenaikan Berat Badan Selama
Kehamilan (kg) Kurang 13-18 Normal 11-16
Overweight 7-11 Obesitas 7
Sumber: (Wibisono dan Ayu bulan, 2009)
8. Zat gizi yang dibutuhkan selama kehamilan
Pengaturan gizi selama kehamilan mulai dari trimester pertama, trimester
ke dua sampai trimester ketiga perlu diperhatikan.
Bahan pangan yang digunakan harus meliputi enam kelompok, yaitu :
a. Makanan yang mengandung protein (hewani dan nabati),
b. Susu dan olahannya,
c. Roti dan bebijian,
d. Buah dan sayur yang kaya akan vitamin c,
e. Sayuran berwarna hijau tua,
f. Buah dan sayur lain.
Ibu hamil memang harus memahami pentingnya pengaturan gizi selama
kehamilan. Berikut ini tujuan pengaturan gizi selama kehamilan.
a. Ibu hamil dan janin tercukupi kebutuhan gizinya (energi, protein bernilai
biologi tinggi, vitamin, mineral, dan cairan).
b. Status gizi ibu hamil normal sehingga dapat menjalani kehamilan dengan
baik dan aman, serta bayi yang dilahirkan sehat segar fisik dan mental.
c. Makanan yang di konsumsi membentuk lebih banyak jaringan tubuh, bukan
lemak.
d. Masalah kurangnya asupan makanan karena mual dan muntah dapat teratasi.
e. Masalah ibu hamil yang menderita diabetes, anemia, hipertensi dapat diatur
makananya sehingga tidak menyulitkan selama kehamilan.
f. Ibu memperoleh energi yang cukup untuk menyusui dan merawat bayi yang
dilahirkan kelak.
1) Energi
Energi penting untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, plasenta,
jaringan payudara, cadangan lemak serta untuk metabolisme. Pada trimester pertama
kehamilan ibu membutuhkan tambahan energi sebesar 180 kkal per hari dibandingkan
dengan sebelum hamil. Karena itu mesti pada masa ini umumnya ibu hamil
mengalami gejala morning sick (mual dan muntah pada pagi hari). Asupan makanan
harus diupayakan tetap terjaga. Salah satu upaya yang biasa dilakukan adalah
mengkonsumsi makanan padat gizi berporsi kecil dengan intensitas makan lebih
sering.
Sementara itu, pada trimester kedua dan ketiga, ibu hamil membutuhkan
tambahan energi 300 kkal per hari dibandingkan dengan sebelum hamil. Pertambahan
energi ini disebabkan oleh peningkatan laju metabolisme basal. Selain itu tambahan
energi juga diperlukan untuk menjaga ketersediaan cadangan protein. Pertambahan
energi ini terutama diperlukan pada 20 minggu terakhir dari masa kehamilan, yaitu
ketika pertumbuhan janin berlangsung sangat pesat.
2) Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber tambahan energi yang di butuhkan bagi
pertumbuhan dan perkembangan janin selama dalam kandungan. Pada trimester
pertama kehamilan, energi yang berasal dari karbohidrat digunakan untuk membentuk
sel-sel darah merah. Sementara itu pada trimester ketiga, energi dari karbohidrat di
perlukan untuk persiapan tenaga ibu dalam proses persalinan.
Pada masa kehamilan dianjurkan untuk mengkonsumsi karbohidrat sebanyak
50-60 % dari total kebutuhan energi tubuh. Karbohidrat yang dianjurkan untuk
dikonsumsi adalah karbohidrat kompleks seperti roti, serealia, nasi dan pasta.
Kandungan seratnya dapat mencegah sembelit (susah buang air besar) yang sering
terjadi pada saat kehamilan.
Tabel 2.3. Sumber karbohidrat Bahan makanan Kandungan karbohidrat (gram)
Per 100gram bahan Nasi 40,6
Jagung 33,1 Kentang 19,1 Singkong 34,7
Roti 50,0 Mie basah 14,0 Mie kering 50,0
Bihun 78,7 Makaroni 82,0
Sumber: (Wibisono dan Ayu bulan, 2009)
3) Protein
Selama kehamilan protein dibutuhkan untuk membentuk jaringan tubuh yeng
menyusun struktur organ seperti tulang dan otot. Protein juga dibutuhkan untuk
mendukung proses tumbuh kembang janin agar dapat berlangsung optimal dan untuk
pembentukan sel-sel darah merah baru didalam tubuh janin.
Tabel 2.5. Makanan sumber protein. Bahan Makanan Kandungan protein(gram)
per 100gram Bahan Hewani Daging sapi 18,8 Daging babi 16,3 Hati sapi 19,7 Telur ayam 12,8 Telur bebek 13,1 Ikan segar 17,0 Ikan asin 42,0 Teri nasi kering 32,5 Teri kering tawar 68,7 Teri segar 16,0 Udang segar 21,0 Kerang 8,0 Keju 22,8 Sosis 14,5 Susu sapi 3,2 Susu krim (susu tak berlemak)
3,5
Nabati Kacang hijau 22,2 Kacang kedelai 30,2 Kacang merah 23,1 Kacang tanah 25,3 Kacang tolo 22,9 Tahu 7,8 Tempe 18,3 Susu kedelai 3,5
Sumber: (Wibisono dan Ayu bulan, 2009)
4) Lemak
Lemak merupakan sumber energi yang vital untuk pertumbuhan jaringan
plasenta dan janin. Bagi ibu hamil lemak juga dapat disimpan sebagai cadangan
tenaga untuk menjalani persalinan dan pemulihan pasca persalinan. Cadangan lemak
yang tersedia dalam tubuh ibu hamil juga bermanfaat untuk membantu proses
pembentukan ASI. Selain itu asam lemak tak jenuh yaitu omega 3 dan omega 6
merupakan asam lemak esensial yang penting untuk proses tumbuh kembang sel
syaraf dan sel otak janin.
Tabel 2.4. Penggolongan makanan berdasarkan kadar lemaknya Klasifikasi Bahan makanan Kandungan lemak(gram)
Per 100gram bahan Ayam dengan kulit 25,0
Bebek 28,6Daging babi 45,0
Kuning telur ayam 31,9Tinggi lemak
Sosis 42,3 Daging kambing 9,2
Daging sapi 14,0 Hati sapi 3,2
Otak 8,6 Telur ayam 11,5 Telur bebek 14,3
Lemak sedang
Usus sapi 7,2 Ikan asin 1,5 Ikan segar 4,5
Kerang 1,1Teri kering 3,0
Rendh lemak
Udang segar Sumber: (Wibisono dan Ayu bulan, 2009)
Pada kehamilan yang normal kadar lemak dalam aliran darah akan mengikat
pada trimester ketiga. Akan tetapi, kebutuhannya tetap hanya 20-25 % dari total
kebutuhan energi tubuh. Karena itu konsumsi lemak yang berlebihan biasa
menyebabkan berat badan ibu bertambah terlalu banyak dan meningkatkan tekanan
darah. Dampak lebih lanjutnya di khawatirkan plasenta akan lepas dari dinding rahim
5) Vitamin
a) Vitamin A
Selama pertumbuhan janin vitamin A berperan dalam pergantian sel baru
pada semua jaringan tubuh dan sel syaraf, pembentukan tulang dan gigi, pencegah
terjadinya kelainan bawaan pada bayi, serta meningkatkan daya tahan tubuh ibu
hamil. Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan pertumbuhan janin terganggu,
pertumbuhan sel-sel dalam tubuh kurang optimal, dan sistem kekebalan tubuh ibu
hamil menurun.
Kurang lebih 300 RE per hari dari sebelum hamil. Kebutuhan vitamin A
ini dapat diperoleh dari bahan pangan di atas.
Tabel 2.6. Sumber Vitamin A Bahan Makanan Kandungan Vitamin A(SI)
Per 100 Gram Bahan Hati sapi 43.900
Daging sapi 30 Daging ayam 810 Telur ayam 900 Telur bebek 1.230
Jagung kuning 435 Wortel 12.000
Bayam hijau 6.090 Bayam merah 5.800
Daun singkong 11.000 Daun katuk 10.370
Mangga golek 3.715 Pepaya 365
Semangka 590 Tomat matang 1.500
Sumber: (Wibisono dan Ayu bulan, 2009)
b) Vitamin B
Selama kehamilan kebutuhan vitamin B juga meningkat. Penyebab
peningkatan kebutuhan vitamin B, fungsi dan sumber makanannya dijabarkan
pada tabel berikut:
Tabel 2.7. Penyebab peningkatan dan fungsi vitamin B selama kehamilan
Jenis Vitamin B Penyebab peningkatan selama kehamilan
Fungsi Sumber Bahan Makanan
Vitamin B1 (Tiamin)
Pembentukan koenzim untuk metabolisme energi
Membantu pertumbuhan janin
Kagang panjang bungis dan kacang kapri
Vitamin B2 (Riboflafin)
Pembentukan koensim untuk metabolisme energi dan protein
Membantu pertumbuhan janin dan membantu metanolisme karbohidrat lemak dan protein
Sayuran berwarna hijau seperti bayam brokoli dan sewi hijau serta susu keju dan daging
Vitamin B3 (Niasin)
Pembentukan koenzim untuk metabolisme energi dan protein
Mengurangi kelelahan,mencegah anemia membantu sintesis hormone dan membantu metabolisme koensim didalam pembentukan energi
Kacang-kacangan kurma,avokat,hati,daging,telur,dan ikan
Vitamin B6 (Pridoksin)
Pembentukan janin dan pemrentukan koenzim untuk metabolisme protein
Sebagai anti oksidan membantu menbentuk asam amino tritopfan menjadi fitamin B3,membentuk protein dari asam amino ,serta membentuk sel darah merah,syaraf otak dan otot-otot tubuh janin
Daging,hati,nasi,gandum,kacang,ikan ,telur ayam,ikan tuna,dan ikan salmon
Vitamin B9 (asam folat)
Produksi heme untuk hemoglobin,Pembentukan DNA pada proses pembentukan sel-sel darah merah,dan metabolisme tubuh
Mengurangi TND(neural tubes defects)Atau kelainan susunan seraf pusat,membentuk DNA pada proses pembentukan sel-sel darah merah, mencegah anemia megaloblastik (kekurangan jumlah sel-sel darah merah berukuran besar)
Jeruk,kol,brokoli,wortel,lobak kentang,rayam,sawi hijau,asparagus dan hati
Vitamin B12 (kobalamin)
Pembentukan sel darah merah dan pembentukan koenzim untuk metabolisme asam nukleat dan protein
Membantu pertumbuhan janin dan pematangan sel darah merah
Telur,susu,daging,bayam,dan keju
Sumber: (Wibisono dan Ayu bulan, 2009)
c) Vitamin C
Vitamin C mempunyai peranan yang cukup besar dalam kehamilan.
Berikut ini fungsi vitamin C selama kehamilan.
(1) Membantu tubuh menyerap zat besi sehingga mencegah terjadinya anemia.
(2) Memperkuat pembuluh darah dan mencegah pendarahan.
(3) Mengurangi rasa sakit sekit sebanyak 50 % saat bekerja.
(4) Mengurangi risiko infeksi setelah melahirkan.
(5) Membantu pembentukan tulang dan persendian pada janin
(6) Mengaktifkan kerja sel-sel darah putih dan meningkatkan system kekebalan
tubuh.
(7) Memperbaiki jaringan tubuh yang rusak.
Tabel 2.8. Makanan sumber vitamin C Bahan makanan Kandungan vitamin C(mg)
Per 100 gram bahan Jambu biji 87
Jeruk 49 Mangga golek 30
Tomat 40 Kiwi 74
Pepaya 78 Nanas 24
Stroberi 60 Daun bayam 80
Daun singkong 275 Brokoli 68
Sumber: (Wibisono dan Ayu bulan, 2009) Pada waktu hamil ibu di anjurkan untuk menambah asupan vitamin C
sebanyak 10 mg per hari. Yakni dengan memperbanyak konsumsi buah-buahan
segar dan sayuran hijau.
d) Vitamin D
Vitamin D diperlukan untuk membantu penyerapan kalsium. Kekurangan
vitamin D dapat menyebabkan kelainan pada tulang. Namun untuk orang di
daerah tropis seperti di Negara kita, tak perlu risau akan kekurangan vitamin D.
Pasalnya vitamin D dapat diperoleh dari pancaran sinar matahari.
e) Vitamin E
Vitamin ini di rekomendasikan untuk di konsumsi setiap hari. Untuk ibu
hamil kebutuhannya sekitar 15 mg (22,5 IU) per hari. Adapun fungsi vitamin E
pada masa kehamilan adalah untuk menjaga struktur dan fungsi komponen
komponen sel tubuh ibu dan janin, membantu pembentukan sel darah merah dan
sebagai anti oksidan yang melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan.
Vitamin E di antaranya terdapat dalam makanan berikut: a. Brokoli; b.
Alpokat; c. Tomat; d. Kecambah; e. Bayam; f. Sawi hijau; g. Daun katuk; h.
Asparagus; i. Minyak kedelai; j. Minyak jagung; k. Minyak kelapa sawit; dan l.
Telur.
6) Mineral
a) Kalsium
Kebutuhan kalsium merupakan kebutuhan utama, baik untuk trimester
pertama, kedua, maupun ketiga. Sebanyak 99% kalsium yang ibu konsumsi akan
di gunakan untuk membentuk tulang dan gigi janin. Kalsium juga di gunakan
untuk membentuk senyawa neurotransmitter (senyawa penghantar pesan dari atau
ke otak) pada janin, selain dengan perkembangan sistem syaraf pusat dan otaknya.
(Wibisono dan Ayu bulan, 2009.
Tabel 2.9. Makanan sumber kalsium. Jenis makanan Kandungan kalsium (Mg)
Per 100 gram Bahan Beras 59
Kentang 63 Kedelai 222
Tahu 223 Tempe 155
Kacang tanah 316 Kacang merah segar 293
Mentimun 291 Tauge 166
Bayam kukus 239 Buncis 107
Pisang ambon 20 Salak bali 94
Telur bebek 100 Telur ayam 86 Teri kering 1.200 Teri segar 500
Belut 390 Kerang 321
Iken mujahir 96 Susu skim bubuk 1.300
Susu sapi 143 Sumber: (Wibisono dan Ayu bulan, 2009)
b) Seng
Selama kehamilan kebutuhan seng meningkat sebanyak 50 %,
terutama pada trimester ke tiga. Pada trimester akhir ini, seng sangat dibutuhkan
untuk mengembangkan jaringan tisu di otak janin.
Tabel 2.10. Bahan makanan sumber seng
Bahan makanan Kandungan seng (Mg) Per 100 Grem bahan
Tiram 148,6 Gandun 15,4 Wijen 10,3
Kuning telur 6,2 Daging sapi 6,0
Pop corn 4,1 Keju 4,0
Daging ayam 2,8 Tepung terigu 2,4
Sumber: (Wibisono dan Ayu bulan, 2009)
Kekurangan seng akan menghambat pertumbuhan janin dalam kandungan,
bahkan tidak menutup kemungkinan akan terjadi kasus cebol (kretin) pada bayi
yang dilahirkan. Selain itu konsumsi seng yang tidak mencukupi akan
mempengaruhi daya pengecap dan pembau si ibu. Hal ini akan berakibat pada
penurunan nafsu makan si ibu.
c) Yodium
Zat yodium yang begitu mudah di jumpai pada garam dapur ternyata
memegang peranan penting pada masa kehamilan. Yodium merupakan bahan
dasar hormone tiroksin yang berfungsi dalam pertumbuhan dan perkembangan
otak bayi
Dampak negatif jika ibu hamil kekurangan yodium berakibat fatal
terhadap janin dalam kandungan maupun pada bayi yang baru lahir.
Gangguan kekurangan yodium pada janin dalam kandungan sebagai
berikut.
a. Keguguran
b. Lahir mati
c. Kretinisme saraf (kemunduran mental, bisu, tuli)
d. Kretinisme (gejala dwarfisme atau cebol)
Sementara itu gangguan kekurangan yodium pada bayi lahir sebagai
berikut.
a. Gondok neonatus (gondok pada bayi baru lahir)
b. Gangguan perkembangan otak dini.
Yodium di antara banyak terdapat di ganggang laut dan garam beryodium.
Tabel 2.11. Daftar makanan yang mengandung yodium. Bahan Makanan Kandungan yodium(ug)
Per 100 Gram bahan Ganggang laut karing 62.400
Garam beryodium 7.600 Minyak ikan cod 839
Udang lobster 115 Kerang 102 Tiram 78 Bayam 58
Ikan sardin 28 Susu 14
Telur ayam 13 Daging sapi 8
Sumber: (Wibisono dan Ayu bulan, 2009)
d) Zat besi
Pada trimester pertama, tambahan zat besi belum begitu di butuhkan. Pada
trimester kedua, kebutuhan zat besi menjadi 35 mg per hari per berat badan.
Selanjutnya pada trimester ketiga meningkat menjadi 39 mg per hari per berat
badan. Memasuki trimester ketiga banyak wanita hamil mengalami kekurangan
zat besi karena kurang menjaga makanannya. Pasalnya janin menimbun cadangan
zat besi untuk dirinya sendiri sebagai persediaan bulan pertama kelahirannya.
Jika kekurangan zat besi ibu hamil akan mengalami anemia ( Hb < 11
g/%) dan metabolisme terganggu. Akibat daya tahan tubuh dan kemampuan kerja
organ tubuh menurun. Dalam keadaan seperti ini tidak menutup kemungkinan
akan terjedi ke guguran atau bayi lahir prematur. Bayi yeng lahir pun
kemungkinan memiliki berat badan lahir rendah (BBLR).
Selain itu di khawatirkan tubuh ibu tidak mampu mengembalikan
persediaan darah yang hilang selama proses persalinan. Oleh karena itu sangat
penting untuk memperhatikan asupan zat besi pada trimester ketiga.
Tabel 2.12. Daftar makanan yang mengandung zat besi Bahan makanan
Kandungan zat besi (mg)
Per 100 gram bahan Daging sapi 2,8
Hati 6,6 Daging ayam 1,5
Ikan 1,0 Tempe 10,0
Kacang merah 5,0 Wijen 9,5
Kacang kedelai 8,0 Bayam 3,9
Sawi hijau 2,9 Brokoli 0,8
Daun singkong 2,0 Kangkung 2,5
Susu 1,7 Sumber: (Wibisono dan Ayu bulan, 2009)
Anemia pada ibu hamil ditandai dengan gejala seperti berikut: a. Pusing;
b. Wajah pucat; c. Merasa letih dan lemah; d. Kurang nafsu makan; e. Daya tahan
tubuh menurun; f. Kebugaran tubuh menurun; dan g. Gangguan penyembuhan
luka.
7) Serat
Serat sebenarnya tidak termasuk golongan zat gizi, namun fakta menunjukan
bahwa keberadaan serat sangat diperlukan. Serat digunakan untuk membentuk bulk
(volume) dalam usus. Ini sangat dibutuhkan dalam membantu melancarkan
pencernaan dan mengatasi sembelit yang sering terjadi pada ibu hamil.
Sembelit memang sering dikeluhkan oleh ibu hamil. Hal ini disebabkan oleh
peningkatan hormon progesteron yang membuat sistem kerja di pencernaan di usus
berjalan lambat, sehingga makanan dan air sulit diserap. Selain itu sembelit juga
disebabkan oleh pertumbuhan janin yang semakin membesar sehingga menekan usus
dan anus ibu. Jika sembelit tidak teratasi biasa terjadi perdarahan di anus. Karena itu
ibu hamil sangat disarankan untuk memperbannyak konsumsi serat yang biasa
diperoleh dari buah, sayur, beras, dan kacang-kacangan. Banyaknya serat yang
dianjurkan untuk di konsumsi pada waktu hamil adalah sebesar 20 gram per hari.
Selain itu juga di anjurkan untuk memperbanyak minum air putih.
9. Gizi untuk perkembangan otak janin
Kecerdasan anak rupanya sudah biasa di rancang sejak dalam kandungan,
yakni dengan memberikan asupan gizi yang dapat menunjang perkembangan otak
janin. Perkembangan otak anak paling cepat terjadi mulai trimester ketiga kehamilan
sampai dengan bayi berusia 5-6 bulan. Selanjutnya perkembangan otak bayi ini masih
berlanjut sampai berusia 18 bulan. Masa ini merupakan periode emas otak bayi.
Zat gizi yang mempunyai peran penting untuk perkembangan otak janin di
antaranya DHA, AA, omega 3, omega 6, kolin, dan Asam folat.
10. Makanan yang sebaiknya dihindari ibu hamil
a. Makanan yang mengandung bahan pengawet, pewarna buatan, dan bahan kimia
lain seperti monosodium glutamate (MSG) aspartame, dan sakarin. MSG yang ada
didalam penyedap rasa dapat menyebabkan kerusakan sel saraf otak dan
kekurangan DNA cacat bawaan pada percobaan di hewan. Sementara itu
aspartame, dan sakarin yang biasanya digunakan pada pemanis buatan biasa
menyebabkan kerusakan pada sel otak janin.
b. Daging telur dan ikan dimasak kurang matang. Di khawatirkan mengandung
kuman berbahaya untuk janin. Seperti cacing, salmonella.
c. Sayuran dan daging mentah. Kemungkinan menularkan penyakit toksoplasmosis
yang biasa menyebabkan cacat bawaan pada bayinya.
d. Kopi dan cokelat karena mengandung kafein yang meningkatkan tekanan darah
ibu hamil.
e. Makanan berkalori tinggi, seperti kripik dan cake.
f. Makanan yang mengandung gas misalnya nangka (matang dan mentah), kol, dan
ubi jalar. Makanan ini dapat menyebabkan keluhan nyeri ulu hati pada ibu hamil.
g. Minuman ringan soft drink karena kandungan energinya tinggi. Jika terlalu
banyak dikonsumsi akan mengakibatkan berat badan ibu meningkat berlebihan
dan bayi yang lahir tarlalu besar.
(Wibisono dan Ayu bulan, 2009)
11. Porsi Makan Ibu Hamil
Makanan terbaik bagi ibu hamil adalah makanan yang dapat memenuhi
kebutuhan pokok nutrisinya, termasuk untuk perkembangan janin yang berada dalam
kandungan. Tetapi tentunya pengaturan porsi pemberian makanan tersebut harus
diatur sebaik mungkin guna menghindari pertambahan berat badan yang terlalu
berlebihan.
Untuk itu, berikut ini kami berikan panduan takaran penyajian makanan harian yang
mengandung nutrisi pokok yang diperlukan ibu hamil.
1. Susu dan produk olahannya : 4 kali penyajian sehari Susu merupakan sumber
utama kalsium, yang bermanfaat dalam pertumbuhan dan pembentukan gigi serta
tulang yang sehat dan kuat. Selain kalsium, susu juga merupakan sumber
pemenuhan kebutuhan protein, vitamin, dan mineral yang lain. Karena itu, susu
menjadi salah satu menu wajib bagi ibu hamil. Bila Anda termasuk salah satu
orang yang kurang suka mengkonsumsi susu, maka anda bebas berkreasi,
menciptakan berbagai masakan sesuai selera dengan menambahkan susu ke
dalamnya. Beberapa produk berbahan dasar susu yang memiliki kandungan
nutrisi yang sama yang sama dengan total penyajian harian yang dianjurkan, yaitu
: 100 gr keju cheddar (keju balok) 1 1/3 cangkir es krim 1/3 cangkir susu bubuk 1
cangkir pudding berbahan dasar susu 1 cangkir keju cottage 1 cangkir sup krim
berbahan dasar susu1 cangkir yoghurt tanpa rasa 1 cangkir susu skim.
2. Daging merah dan penggantinya : 2 kali penyajian sehari (total ≥ 600 gr) Daging
adalah sumber protein yang juga memiliki kontribusi penting dalam penyediaan
vitamin dan mineral. Protein tersebut dibutuhkan untuk menunjang proses tumbuh
kembang si kecil. Tidak hanya itu, protein juga bermanfaat untuk menjaga
kesehatan tubuh dan membantu proses pembentukan sel-sel tubuh, termasuk sel
darah merah, bagi ibu dan si kecil. Beberapa makanan pengganti yang memiliki
kandungan nutrisi yang sama dengan total penyajian harian yang dianjurkan, yaitu
: 1 cangkir keju cottage 100 gr keju 1 cangkir ikan tuna 1 cangkir kacang tanah
yang cincang kasar 1 paha ayam 1 hot dog 2 potong filet ikan 100 gr sosis 2 sdm
selai kacang 1 cangkir kacang-kacangan yang dipanggang 1 butir telur 100 gr
daging buatan (khusus untuk vegetarian) 1 cangkir tofu.
3. Sayur mayur dan buah-buahan: ≥ 4 kali penyajian sehari Berbagai macam sayur
dan buah bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral pendukung
proses pemeliharaan dan regenerasi sel tubuh yang berguna untuk menjamin
kelancaran kinerja fungsi tubuh. Dikarenakan kandungan serat dan selulosa yang
tinggi, maka buah dan sayuran sangat baik untuk membantu proses pencernaan.
4. Roti dan makanan berbahan dasar tepung: ≥ 4 kali penyajian sehari Selain sebagai
sumber utama penghasil energi, makanan-makanan tersebut merupakan sumber
vitamin B yang penting untuk menjaga kesehatan jaringan kulit dan sistem syaraf.
Usahakan untuk selalu makan produk berbahan dasar tepung yang juga dilengkapi
serat, misalnya roti gandum, havermut (oatmeal), dan berbagai produk serealia.
B. Kerangka teori
Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah diuraikan dapat di gunakan kerangka
teori sebagai berikut :
Gambar 2.1. Kerangka Teori
Faktor predisposisi a. Pengetahuan b. Sikap c. Nilai d. Persepsi
Faktor Penyulit Faktor primer Faktor sekunder
a. Kualitas dan kuantitas makanan
b. Zat-zat gizi pada makanan
Faktor penguat a. Keluarga b. Petugas
kesehatan
Perilaku pertambahan berat badan
Pertambahan berat badan ibu selama hamil
Sumber Notoatmodjo, 2003
C. Kerangka konsep
Variabel Bebas Variabel Terikat
Pengetahuan ibu nifas tentang gizi
Sikap ibu nifas tentang gizi
Pertambahan berat badan selama hamil
Gambar 2.2. kerangka konsep penelitian.
D. Hipotesis Penelitian
1. Ada hubungan yang bermakna pengetahuan ibu nifas tentang gizi dengan
pertambahan berat badan selama hamil.
2. Ada hubungan yang bermakna sikap ibu nifas tentang gizi dengan pertambahan
berat badan selama hamil.