BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Medisrepository.ump.ac.id/1949/2/Nur Baeti BAB II.pdf ·...

33
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Medis 1. Persalinan a. Pengertian Persalinan Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks, dan janin turun ke jalan lahir. Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban didorong keluar melalui jalan lahir. Dengan demikian dapat diartikan bahwa persalinan adalah rangkaian peristiwa mulai dari kenceng-kenceng teratur sampai dikeluarkannya produk konsepsi (janin, plasenta, ketuban, dan cairan ketuban) dari uterus ke dunia luar melalui jalan lahir atau melalui jalan lain dengan bantuan atau dengan kekuatan sendiri (Sumarah, Widiyastuti Y, Wiyati N, 2009; h. 1). Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal. Persalinan adalah proses membuka dan menutupnya seviks dan janin turun ke dalam jalan lahir. Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban didorong keluar melalui jalan lahir (Saifuiddin AB, Adriaansz G, Wiknjosastro GH, dkk, 2006). Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup ke dunia luar, dari rahim melalui jalan lahir atau jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan. b. Sebab-sebab yang menimbulkan persalinan Apa yang menyebabkan terjadinya persalinan sampai saat ini masih belum diketahui benar, ada yang mengungkapkan bahwa hal ini adalah Asuhan Kebidanan Ibu..., Nur Baeti, Kebidanan DIII UMP, 2011

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Medisrepository.ump.ac.id/1949/2/Nur Baeti BAB II.pdf ·...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Medisrepository.ump.ac.id/1949/2/Nur Baeti BAB II.pdf · Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban ... Istilah yang sering dipakai adalah

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Medis

1. Persalinan

a. Pengertian Persalinan

Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks, dan janin

turun ke jalan lahir. Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban

didorong keluar melalui jalan lahir. Dengan demikian dapat diartikan bahwa

persalinan adalah rangkaian peristiwa mulai dari kenceng-kenceng teratur

sampai dikeluarkannya produk konsepsi (janin, plasenta, ketuban, dan cairan

ketuban) dari uterus ke dunia luar melalui jalan lahir atau melalui jalan lain

dengan bantuan atau dengan kekuatan sendiri (Sumarah, Widiyastuti Y,

Wiyati N, 2009; h. 1).

Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal.

Persalinan adalah proses membuka dan menutupnya seviks dan janin turun

ke dalam jalan lahir. Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban

didorong keluar melalui jalan lahir (Saifuiddin AB, Adriaansz G, Wiknjosastro

GH, dkk, 2006).

Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa persalinan adalah

proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup ke dunia luar, dari rahim

melalui jalan lahir atau jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan.

b. Sebab-sebab yang menimbulkan persalinan

Apa yang menyebabkan terjadinya persalinan sampai saat ini masih

belum diketahui benar, ada yang mengungkapkan bahwa hal ini adalah

Asuhan Kebidanan Ibu..., Nur Baeti, Kebidanan DIII UMP, 2011

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Medisrepository.ump.ac.id/1949/2/Nur Baeti BAB II.pdf · Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban ... Istilah yang sering dipakai adalah

teoro-teori yang komplek, dimana ada peran hormonal, bentuk rahim, faktor-

faktor pada syaraf dan nutrisi.

1) Teori penurunan hormon

Satu atau dua minggu sebelum partus mulai terjadi penurunan kadar

hormon estrogen dan progesteron. Progesteron bekerja sebagai

penenang otot-otot polos rahim dan akan menyebabkan kekejangan

pembuluh darah sehingga timbul his bila kadar progesteron turun.

2) Teori plasenta menjadi tua

Hal ini akan menyebabkan turunnya kadar estrogen dan progesteron

yang menyebabkan kekejangan pembuluh darah dan akan menimbulkan

kontraksi rahim.

3) Teori distensi rahim

Rahim yang menjadi besar dan merenggang menyebabkan iskemia otot-

otot rahim, sehingga mengganggu sirkulasi utero-plasenter.

4) Teori iritasi mekanik

Di belakang rahim terletak ganglion servikale. Bila ganglion ini digeser

dan ditekan misal oleh kepala janin, akan timbul kontraksi uterus.

5) Induksi partus

Partus dapat pula ditimbulkan dengan jalan;

a) Gagang laminaria

beberapa laminaria dimasukan dalam kanalis servikalis dengan tujuan

merangsang ganglion serikale (pleksus frankenhauser)

b) Amniotomi pemecahan ketuban

c) Oksitosin drips, pemberian oksitosin menururt tetesan per infus

(Prawirohardjo S, 2005; h. 181).

Asuhan Kebidanan Ibu..., Nur Baeti, Kebidanan DIII UMP, 2011

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Medisrepository.ump.ac.id/1949/2/Nur Baeti BAB II.pdf · Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban ... Istilah yang sering dipakai adalah

c. Tanda-tanda persalinan

1) Perasaan distensi berkurang (lightening) adalah penurunan bagian

presentasi ke dalam pelviks minor.

2) Perubahan serviks terjadi akibat peningkatan intensitas braxton hicks.

Serviks menjadi matang selama periode yang berbeda-beda sebelum

persalinan.

3) Persalinan palsu terdiri dari kontraksi uterus yang sangat nyeri, yang

memberi pengaruh signifikan terhadap serviks.

4) Ketuban pecah pada ahir kala I persalinan. Apabila terjadi sebelum

awitan persalinan, disebut ketuban pecah dini.

5) Blood show paling sering terlihat sebagai lendir bercampur darah

yang lengket dan harus dibedakan dengan cermat dari perdarahan

murni.

6) Lonjakan energi

7) Gangguan pada saluran cerna (Hidayat A, Sujiyatini, 2010; h. 3-6).

d. Pembagian kala dalam persalinan

Persalinan dibagi dalam 4 kala, yaitu:

1) Kala I

Dimulai dari saat persalinan mulai sampai pembukaan lengkap

(10 cm). Proses ini terbagi dalam 2 fase, fase laten (8 jam) seviks

membuka sampai 3 cm dan fase aktif (7 jam) serviks membuka dari 3

sampai 10 cm. Kontraksi lebih sering dan kuat selama fase aktif.

2) Kala II

Dimulai dari pembukaan lengkap (10 cm) sampai bayi lahir. Proses ini

biasanya berlangsung 2 jam pada primi dan 1 jam pada multi.

Asuhan Kebidanan Ibu..., Nur Baeti, Kebidanan DIII UMP, 2011

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Medisrepository.ump.ac.id/1949/2/Nur Baeti BAB II.pdf · Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban ... Istilah yang sering dipakai adalah

3) Kala III

Dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta, yang

berlangsung tidak lebih dari 30 menit.

4) Kala IV

Dimulai dari saat lahirnya plasenta sampai 2 jam pertama postpartum

(Prawirohardjo S, 2005; h.181-6).

e. Mekanisme persalinan

Mekanisme persalinan merupakan gerakan janin dalam menyesuaikan

dirinya dengan ukuran jalan lahir.

1) Engangement

Pada primi gravida terjadi pada bulan terakhir kehamilan,

sedangkan pada multi gravida dapat terjadi pada awal persalinan.

Engangement adalah ketika diameter biparietal melewati pintu atas

panggul.

2) Penurunan

Penurunan adalah peristiwa masuknya kepala dalam pintu atas

panggul dengan sutura sagitalis melintang dan dengan fleksi ringan.

Dikatakan sinklitismus bila sutura sagitalis terdapat di tengah-tengah jalan

lahir yaitu tepat diantara sympisis dan promontorium. Pada sinklitismus os

parietal depan dan belakang sama tingginya.

Saat sutura sagitalis lebih dekat ke promontorium atau ke sympisis

disebut asinklitismus. Dikatakan asinklitismus posterior bila sutura

sagitalis mendekati sympisis dan os parietal belakang lebih rendah dari

os parietal depan. Dikatakan asinklitismus posterior bila sutura sagitalis

Asuhan Kebidanan Ibu..., Nur Baeti, Kebidanan DIII UMP, 2011

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Medisrepository.ump.ac.id/1949/2/Nur Baeti BAB II.pdf · Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban ... Istilah yang sering dipakai adalah

mendekati promontorium dan os parietal depan lebih rendah dari os

parietal belakang.

3) Fleksi

Hal ini disebabkan karena anak didorong maju dan sebaliknya

mendapat tahanan dari pinggir PAP, serviks, dasar panggul. Gerakan

fleksi menyebabkan UUK lebih rendah dari UUB dan ukuran kepala yang

melewati panggul lebih kecil dari diameter sub occipito frontalis (11,5 cm)

menjadi diameter sub occipito bregmatika (9,5 cm).

4) Putar paksi dalam

Putar paksi dalam adalah pemutaran bagian terendah janin dari

bagian sebelumnya ke arah depan sampai di bawah sympisis. Bila

presentasi belakang kepala dengan bagian terendah janin adalah ubun-

ubun kecil maka ubun-ubun kecil memutar ke depan sampai berada di

bawah simpisis. Gerakan ini untuk menyesuaikan dengan bentuk jalan

lahir.

5) Ekstensi

Setelah kepala janin sampai pada dasar panggul dengan sumbu

jalan lahir pada pintu bawah panggul mengarah ke depan dan atas, serta

adanya kekuatan yang mendesak ke bawah dan tahanan dasar panggul

yang menolaknya keatas maka terjadilah ekstensi. Ubun-ubun kecil

semakin banyak terlihat dan sebagai hypomochlion maka berangsur-

angsur lahirlah ubun-ubun kecil, ubu-ubun besar, dahi, mata, hidung,

mulut, dagu.

Asuhan Kebidanan Ibu..., Nur Baeti, Kebidanan DIII UMP, 2011

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Medisrepository.ump.ac.id/1949/2/Nur Baeti BAB II.pdf · Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban ... Istilah yang sering dipakai adalah

6) Putar paksi luar

Untuk menghilangkan torsi pada leher karena putar paksi dalam

kepala memutar kembali searah punggung janin.

7) Ekspulsi

Setelah putar paksi luar bahu depan sampai di bawah sympisis dan

menjadi hypomochlion untuk kelahiran bahu belakang kemudian bahu

depan dan lahirlah seluruh badan bayi (Prawirohardjo S, 2005; h. 186 -

91; Sumarah, Widiyastuti Y, dkk, 2009; h. 88 - 98).

2. Kehamilan Postterm

a. Pengertian kehamilan postterm

Kehamilan lewat waktu atau postterm adalah usia kehamilan yang

melewati 294 hari atau lebih dari 42 minggu lengkap. Istilah yang sering

dipakai adalah postmaturitas, postdates. Kira-kira 10% kehamilan

berlangsung sampai 42 minggu (Prawirohardjo S, 2005; Sastrawinata S,

Martaadisoebrata D, dkk, 2004).

Definisi standar yang direkomendasikan secara internasional untuk

kehamilan memanjang didukung oleh American College of Obstetrician and

Gynecologist (1997), adalah 42 minggu lengkap (294 hari) atau lebih sejak

hari pertama haid terakhir. Kehamilan postterm berhubungan dengan durasi

kehamilan, bukan kondisi maternal, sedangkan pascamaturitas merupakan

istilah yang berkaitan dengan neonatus (Fraser DM, Cooper MA, 2009;

Cunningham FG,2005).

Dari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa kehamilan

postterm adalah kehamilan yang berlangsung 42 minggu atau lebih, dengan

segala komplikasinya.

Asuhan Kebidanan Ibu..., Nur Baeti, Kebidanan DIII UMP, 2011

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Medisrepository.ump.ac.id/1949/2/Nur Baeti BAB II.pdf · Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban ... Istilah yang sering dipakai adalah

b. Etiologi Kehamilan Postterm

Menjelang partus terjadi penurunan hormon progesteron, peningkatan

oksitosin serta peningkatan reseptor oksitosin, tetapi yang paling menentukan

adalah terjadinya produksi prostaglandin yang menyebabkan his yang kuat.

Prostaglandin telah dibuktikan berperan paling penting dalam menimbulkan

kontraksi uterus. Nwosu dan kawan-kawan menemukan perbedaan dalam

rendahnya kadar cortisol pada darah bayi sehingga disimpulkan kerentanan

akan stress merupakan faktor tidak timbulnya his, selain kurangnya air

ketuban dan insufisiensi plasenta (Prawirohardjo, 2005; h. 318).

Menurut Sastrawinata (2004) faktor-faktor yang mempengaruhi

kehamilan postterm, yaitu:

1) Faktor potensial

Adanya defisiensi hormon adrenokortikotropik (ACTH) pada fetus atau

defisiensi enzim sulfatase plasenta. Kelainan system saraf pusat pada janin

sangat berperan, misalnya pada keadaan anensefal.

2) Semua faktor yang mengganggu mulainya persalinan baik faktor ibu,

plasenta maupun anak.

c. Patofisiologi Kehamilan Postterm

Fungsi plasenta mencapai puncak pada kehamilan 38 minggu dan

mulai menurun setelah 42 minggu. Akibat dari proses penuaan plasenta

maka pemasokan makanaan dan oksigen akan menurun disamping adanya

spasme arteri spiralis. Janin akan mengalami pertumbuhan terhambat dan

penurunan berat, dalam hal ini dapat disebut dismatur. Sirkulasi

uteroplasenter akan berkurang dengan 50% menjadi hanya 250 ml/menit.

Asuhan Kebidanan Ibu..., Nur Baeti, Kebidanan DIII UMP, 2011

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Medisrepository.ump.ac.id/1949/2/Nur Baeti BAB II.pdf · Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban ... Istilah yang sering dipakai adalah

Jumlah air ketuban yang berkurang mengakibatkan perubahan abnormal

jantung janin (Prawirohardjo S, 2005; h.318).

d. Tanda Dan Gejala Kehamilan Postterm

Postterm ialah kondisi bayi yang lahir akibat kehamilan lewat waktu

dengan kelainan fisik akibat kekurangan makanan dan oksigen.

Tanda postterm dapat dibagi dalam 3 stadium :

1) Stadium 1

Kulit menunjukan kehilangan verniks kaseosa dan maserasi berupa kulit

kering, rapuh dan mudah mengelupas.

2) Stadium 2

Gejala di atas disertai pewarnaan mekonium (kehijauan) pada kulit.

3) Stadium 3

Terdapat pewarnaan kekuningan pada kuku, kulit dan tali pusat

(Prawirohardjo S, 2007; h. 318 - 19).

e. Pemeriksaan penunjang

Menurut Sujiyatini (2009), pemeriksaan penunjang yang dapat

dilakukan yaitu dengan USG untuk menilai usia kehamilan, oligohidramnion,

derajat maturitas plasenta. KTG untuk menilai ada atau tidaknya gawat janin.

Penilaian warna air ketuban dengan amnioskopi atau amniotomi (tes tanpa

tekanan dinilai apakah relatif atau tidak ada dan tes tekanan oksitosin).

Pemeriksaan sitologi vagina dengan indeks kariopiknotik.

f. Komplikasi Kehamilan Postterm

1) Untuk ibu

a) Rasa takut akibat terlambat lahir.

b) Rasa takut menjalani operasi.

Asuhan Kebidanan Ibu..., Nur Baeti, Kebidanan DIII UMP, 2011

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Medisrepository.ump.ac.id/1949/2/Nur Baeti BAB II.pdf · Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban ... Istilah yang sering dipakai adalah

2) Untuk janin

a) Anak besar dapat menyebabkan disproporsi sefalopelvik

b) Oligohidramnion, dapat menyebabkan kompresi tali pusat, gawat

janin sampai bayi meninggal.

c) Keluarnya mekonium yang dapat menyebabkan aspirasi

mekonium (Manuaba IBG, 2001; Prawirohardjo S, 2006).

g. Penatalaksanaan

Persalinan adalah waktu yang amat berbahaya bagi janin postterm.

Oleh karena itu ibu diharapkan langsung ke rumah sakit sesegera mungkin.

Adapun penatalksanaan persalinan dengan postterm sebagai berikut:

1) Setelah UK lebih dari 40 minggu yang penting adalah monitoring janin

sebaik-baiknya.

2) Apabila tidak ada tanda-tanda insufisiensi plasenta persalinan spontan

dapat ditunggu dengan pengawasan ketat.

3) Lakukan pemeriksaan dalam untuk menilai kematangan serviks, kalau

sudah matang boleh dilakukan induksi persalinan dengan atau tanpa

amniotomi.

4) Bila riwayat kehamilan yang lalu ada kematian dalam rahim, terdapat

hipertensi, pre eklamsi, dan kehamilan ini anak pertama karena

infertilitas, atau pada kehamilan lebih dari 40-42 minggu, maka ibu

dirawat di RS.

5) Tindakan operasi sectio caesaria dapat dipertimbangkan pada kasus

insufisiensi plasenta dengan keadaan serviks belum matang, pembukaan

belum lengkap, persalinan lama, dan terjadi gawat janin, kematian janin

Asuhan Kebidanan Ibu..., Nur Baeti, Kebidanan DIII UMP, 2011

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Medisrepository.ump.ac.id/1949/2/Nur Baeti BAB II.pdf · Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban ... Istilah yang sering dipakai adalah

dalam kandungan, pre eklamsi, hipertensi menahun, infertilitas dan

kesalahan letak janin (Sujiatini, Mufdlilah, Hidayat A, 2009; h. 27).

Skor Bishop adalah suatu cara untuk menilai kematangan serviks

setelah proses yang terjadi menjelang kelahiran, dimana serviks menjadi

lunak, menipis, dan dilatasi serviks dengan skor Bishop rendah memberikan

angka kegagalan yang lebih tinggi.

Tabel. 2.1. Kriteria Bhisop

Skor 0 1 2 3 Pembukaan 0 1-2 3-4 5-6 Pendataran 0-3% 40-50% 60-70% 80% Station -3 -2 -1 +1+2 Konsistensi Keras Sedang Lunak Amat lunak Posisi ostium Uteri

Posterior Tengah Anterior Anterior

Sumber: Joseph hk, Nugroho sm, 2010; h. 72-3

3. Induksi Persalinan

a. Pengertian Persalinan Induksi

Induksi persalinan merupakan tindakan yang banyak dilakukan untuk

mempercepat proses persalinan. Induksi persalinan dengan menambah

kekuatan dari luar tidak boleh merugikan ibu dan janinnya. Induksi persalinan

adalah tindakan antara yang berkelanjutan menuju seksio sesarea dan

persalinan operatif pervaginam (Manuaba IGB, 2001; h. 215).

Induksi persalinan adalah stimulasi kontraksi uterus sebelum mulai

persalinan spontan. Induksi persalinan merupakan intervensi obstetrik yang

harus dilakukan jika kelahiran efektif akan menguntungkan bagi ibu dan bayi.

Diharapkan setelah dilakukan induksi menyebabkan kelahiran bayi sehingga

mengakhiri kehamilan (Fraser DM, Cooper MA, 2009; h. 521 - 2).

Asuhan Kebidanan Ibu..., Nur Baeti, Kebidanan DIII UMP, 2011

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Medisrepository.ump.ac.id/1949/2/Nur Baeti BAB II.pdf · Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban ... Istilah yang sering dipakai adalah

b. Indikasi Induksi

Induksi diindikasikan jika manfaatnya bagi ibu atau janin lebih besar

dibanding jika kehamilan dilanjutkan.

1) Indikasi maternal

a) Kehamilan lebih bulan

b) Hipertensi, termasuk pre-eklamsi

c) Diabetes

d) Abrupsio plasenta

e) Ketuban pecah dini

f) Permintaan ibu

2) Indikasi janin

a) Dicurigai adanya gangguan pada janin

b) Kematian intrauteri

c. Kontraindikasi Induksi

Hal-hal yang tidak boleh melakukan tindakan induksi:

1) Plasenta previa

2) Presentasi janin melintang atau campuran

3) Presentasi tali pusat prolaps tali pusat

4) Disproporsi sefalopelvik

5) Gangguan janin yang kuat

6) Herpes genital aktif (Fraser DM, Cooper MA, 2009; h. 522 - 3).

d. Metode Induksi dengan Oxytocin

Untuk menentukan metode induksi, pengkajian serviks perlu dilakukan

dengan mengukur skor Bishop (lihat tabel 2.1). Adapun metode induksi

sebagai berikut:

Asuhan Kebidanan Ibu..., Nur Baeti, Kebidanan DIII UMP, 2011

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Medisrepository.ump.ac.id/1949/2/Nur Baeti BAB II.pdf · Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban ... Istilah yang sering dipakai adalah

1) Metode optimal pemberian induksi melalui infus intravena.

2) Campurkan 0,5 Ui oksitosin dimasukan ke dalam 500 cc cairan

kristaloid.

3) Mulai dengan 8 tetes selama 15 menit, naikan sebanyak 4 tetes

setiap 15 menit sampai tercapai kontraksi optimal.

4) Tetesan maksimal 40 tetes.

5) Observasi DJJ, kontraksi, penurunan bagian terendah

6) Kriteria gagal dengan 1.000 cc tidak terjadi kontraksi.

7) Diulangi dengan interval 24-48 jam.

8) Tindakan lanjut: memecahkan ketuban dan persalinan harus berakhir

dalam waktu 6 jam, bila tidak terjadi langsung seksio sesarea

(Manuaba IBG, 2001; h. 217).

e. Metode induksi dengan misoprostol

1) Pemberian misoprostol 25 mcg seri pertama yaitu diberi 4 kali dengan

jarak 6 jam

2) Jika dalam pemberian 4 kali belum ada pembukaan maka diberikan

kembali misoprostol seri kedua yaitu misoprostol 25 mcg 4 kali

dengan jarak 6 jam (Bantuk HT, 2007; h. 19).

3) Batas maksimal pemberian induksi misoprostol 25 mcg adalah 8 kali

apabila terjadi kegagalan induksi ataupun gawat janin, maka harus

dikonsultasikan kepada dokter spesialis obstetrik dan ginekologi untuk

diambil alih serta dilakukan tindakan sesuai syarat yang terpenuhi,

bila perlu dengan tindakan pembedahan secsio cesarea (Chrisdiono

M, 2004; h. 34).

Asuhan Kebidanan Ibu..., Nur Baeti, Kebidanan DIII UMP, 2011

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Medisrepository.ump.ac.id/1949/2/Nur Baeti BAB II.pdf · Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban ... Istilah yang sering dipakai adalah

B. Tinjauan Teori Asuhan Kebidanan

1. Tinjauan Manajemen Kebidanan

Manajemen kebidanan adalah suatu pendekatan yang digunakan oleh bidan

dalam menerapkan metode pemecahan masalah secara sistematis, mulai

dari pengkajian, analisis data, diagnosa kebidanan, perencanaan,

pelaksanaan dan evaluasi (Hidayat A, Sujiatini, 2010; h. 114).

Penerapan manajemen kebidanan menurut Varney (1997) meliputi

pengumpulan data dasar, interpretasi data, diagnosa potensial, antisipasi,

perencanaan tindakan, pelaksanaan dan evaluasi.

Langkah 1: Pengkajian

Pada langkah ini bidan mengumpulkan semua informasi yang akurat dan

lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien, untuk

memperoleh data dapat dilakukan dengan cara obserfasi, wawancara, dan

pemeriksaan.

Bila klien mengalami komplikasi yang perlu di konsultasikan kepada dokter

dalam penatalaksanaan maka bidan perlu melakukan konsultasi atau

kolaborasi dengan dokter. Tahap ini merupakan langkah awal yang akan

menentukan langkah berikutnya, sehingga kelengkapan data sesuai dengan

kasus yang di hadapi akan menentukan proses interpretasi yang benar atau

tidak dalam tahap selanjutnya, sehingga dalam pendekatan ini harus yang

komprehensif meliputi data subjektif, objektif dan hasil pemeriksaan sehingga

dapat menggambarkan kondisi/masukan klien yang sebenarnya dan valid.

Kaji ulang data yang sudah di kumpulkan apakah sudah tepat, lengkap dan

akurat.

Asuhan Kebidanan Ibu..., Nur Baeti, Kebidanan DIII UMP, 2011

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Medisrepository.ump.ac.id/1949/2/Nur Baeti BAB II.pdf · Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban ... Istilah yang sering dipakai adalah

Langkah II: Merumuskan Diagnosa/Masalah Kebidanan

Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap diagnosa atau masalah

berdasarkan interpretasi yang akurat atas data-data yang telah dikumpulkan.

Data dasar yang sudah dikumpulkan diinterpretasikan sehingga dapat

merumuskan diagnosa dan masalah yang spesifik. Rumusan diagnosa dan

masalah keduanya digunakan karena masalah tidak dapat didefinisikan

seperti diagnosa tetapi tetap membutuhkan penanganan. Masalah sering

berkaitan dengan hal-hal yang sedang dialami wanita yang diidentifikasi oleh

bidan sesuai dengan hasil pengkajian. Masalah juga sering menyertai

diagnosa. Diagnosa kebidanan adalah diagnosa yang ditegakkan bidan

dalam lingkup praktik kebidanan dan memenuhi standar nomenklatur

diagnosa kebidanan.

Langkah III: Mengantisipasi Diagnosa/Masalah Kebidanan

Pada langkah ini mengidentifikasi masalah potensial atau diagnosa potensial

berdasarkan diagnosa/masalah yang sudah diidentifikasi. Langkah ini

membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan dilakukan pencegahan. Pada

langkah ketiga ini bidan dituntut untuk mampu mengantisipasi masalah

potensial tidak hanya merumuskan masalah potensial yang akan terjadi tetapi

juga merumuskan tindakan antisipasi agar masalah atau diagnosa potensial

tidak terjadi.

Langkah IV: Menetapkan Kebutuhan Tindakan Segera

Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan/dokter dan/untuk

dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang

lain sesuai dengan kondisi klien. Langkah ini mencerminkan kesinambungan

dari proses penatalaksanaan kebidanan. Jadi, penatalaksanaan bukan hanya

Asuhan Kebidanan Ibu..., Nur Baeti, Kebidanan DIII UMP, 2011

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Medisrepository.ump.ac.id/1949/2/Nur Baeti BAB II.pdf · Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban ... Istilah yang sering dipakai adalah

selama asuhan primer periodik atau kunjungan prenatal saja tetapi juga

selama wanita tersebut bersama bidan terus-menerus.

Pada penjelasan diatas menunjukkan bahwa bidan dalam melakukan

tindakan harus sesuai dengan prioritas masalah/kebutuhan yang dihadapi

kliennya. Setelah bidan merumuskan tindakan yang perlu dilakukan untuk

mengantisipasi diagnosa/masalah potensial pada langkah sebelumnya, bidan

juga harus merumuskan tindakan emergency/segera untuk segera ditangani

baik ibu maupun bayinya. Dalam rumusan ini termasuk tindakan segera yang

mampu dilakukan secara mandiri, kolaborasi atau yang bersifat rujukan.

Langkah V: Merencanakan Asuhan Secara Menyeluruh

Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh yang ditentukan

oleh langkah-langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan kelanjutan

penatalaksanaan terhadap masalah atau diagnosa yang telah teridentifikasi

atau diantisipasi. Pada langkah ini informasi data yang tidak lengkap dapat

dilengkapi. Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa-apa

yang sudah teridentifikasi dari kondisi klien atau dari masalah yang berkaitan

tetapi juga dari kerangka pedoman antisipasi terhadap wanita tersebut seperti

apa yang diperkirakan akan terjadi berikutnya, apakah dibutuhkan

penyuluhan konseling dan apakah perlu merujuk klien bila ada masalah-

masalah yang berkaitan dengan sosial ekonomi-kultural atau masalah

psikologi.

Setiap rencana asuhan haruslah disetujui oleh kedua belah pihak, yaitu oleh

bidan dan klien agar dapat dilaksanakan dengan efektif karena klien juga

akan melaksanakan rencana tersebut. Semua keputusan yang

dikembangkan dalam asuhan menyeluruh ini harus rasional dan benar-benar

Asuhan Kebidanan Ibu..., Nur Baeti, Kebidanan DIII UMP, 2011

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Medisrepository.ump.ac.id/1949/2/Nur Baeti BAB II.pdf · Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban ... Istilah yang sering dipakai adalah

valid berdasarkan pengetahuan dan teori yang up to date serta sesuai

dengan asumsi tentang apa yang akan dilakukan klien.

Langkah VI: Implementasi

Pada langkah ke enam ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah

diuraikan pada langkah ke lima dilaksanakan secara aman dan efisien.

Perencanaan ini dibuat dan dilaksanakan seluruhnya oleh bidan atau

sebagian lagi oleh klien atau anggota tim kesehatan lainnya. Walaupun bidan

tidak melakukannya sendiri, bidan tetap bertanggung jawab untuk

mengarahkan pelaksanaannya. Dalam kondisi dimana bidan berkolaborasi

dengan dokter untuk menangani klien yang mengalami komplikasi, maka

keterlibatan bidan dalam penatalaksanaan asuhan bagi klien adalah tetap

bertanggung jawab terhadap terlaksananya rencana asuhan bersama yang

menyeluruh tersebut. Pelaksanaan yang efisien akan menyangkut waktu dan

biaya serta meningkatkan mutu dan asuhan klien.

Langkah VII: Evaluasi

Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah

diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar

telah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasi di

dalam diagnosa dan masalah. Rencana tersebut dapat dianggap efektif jika

memang benar-benar efektif dalam pelaksanaannya (Hidayat A, Sujiatini,

2010; h. 114-8).

2. Tinjauan Asuhan Kebidanan Ibu Bersalin Dengan Postterm

a. Pengkajian

Merupakan suatu cara untuk mendapatkan informasi dengan

menggunakan metode wawancara secara langsung dan pemeriksaan fisik.

Asuhan Kebidanan Ibu..., Nur Baeti, Kebidanan DIII UMP, 2011

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Medisrepository.ump.ac.id/1949/2/Nur Baeti BAB II.pdf · Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban ... Istilah yang sering dipakai adalah

1). Data Subjektif

a) Identitas Pasien

Berisi tentang biodata pasien dan penanggung jawab yaitu menurut

nama, umur, suku bangsa, agama, pendidikan, pekerjaan, dan alamat

(Sujiatini, Mufdlilah, Hidayat A, 2009).

b) Alasan dating

Untuk mengetahui alasan ibu saat datang ke rumah sakit.

c) Keluhan utama

Keluhan ditanyakan untuk mendukung data diagnosa dan mengetahui

apa yang dirasakan ibu. Pada waktu pengkajian yang dirasakan oleh

ibu adalah cemas dan takut, karena ibu belum juga bersalin. Ibu

mengatakan hari perkiraan lahir sudah lewat (Manuaba IBG, 2001; h.

226)

d) Riwayat kesehatan

Data ini diperlukan untuk mengetahui kemungkinan adanya riwayat

penyakit medis kronik yang diderita ibu, seperti diabetes mellitus,

anemia, hipertensi (Varney H, Kriebs JM, Gegor CL, 2006; h. 654).

e) Riwayat Obstetri

(1) Riwayat Haid :

Riwayat haid melalui HPHT (hari pertama haid terakhir) dikaji

dengan tepat untuk mengetaui usia kandungan apakah sudah aterm

atau belum, karena bila dijumpai umur kehamilan ibu melewati 42

minggu sudah bisa dipastikan bahwa kehamilan ibu postterm

(Prawirohardjo S, 2005; h. 317).

Asuhan Kebidanan Ibu..., Nur Baeti, Kebidanan DIII UMP, 2011

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Medisrepository.ump.ac.id/1949/2/Nur Baeti BAB II.pdf · Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban ... Istilah yang sering dipakai adalah

(2) Riwayat kehamilan sekarang

(a) ANC

Dilakukan untuk mengetahui dan mengawasi perkembangan

kehamilan dengan mengevaluasi kembali umur kehamilan dari

saat pertama kali ibu datang. Makin awal pemeriksaan kehamilan

dilakukan, umur kehamilan makin mendekati kebenaran. Hal ini

untuk memastikan apakah umur kehamilan ibu sudah 42

minggu/lebih atau belum (Sastrawinata S, Martaadisoebrata D,

Wirakusumah FF, 2004; h. 13).

(b) Gerakan janin

Untuk mengetahui frekuensi janin bergerak dan

kesejahteraan janin pada kehamilan berisiko tinggi, berkaitan

dengan kehamilan postterm (Fraser DM, Cooper MA, 2009; h.

521).

(c) Nasehat

Untuk mengetahui nasehat-nasehat yang diberikan bidan

kepada ibu sebagai pedoman ibu dalam kehamilan maupun

persalinan berhubungan dengan kehamilan postterm.

f) Riwayat perkawinan

Untuk mengetahui berapa kali ibu menikah, status menikah syah

atau tidak karena bila melahirkan tanpa status yang jelas akan

mempengaruhi psikologi ibu saat bersalin (Ambarwati RE, Wulandari D,

2009; h. 133).

Asuhan Kebidanan Ibu..., Nur Baeti, Kebidanan DIII UMP, 2011

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Medisrepository.ump.ac.id/1949/2/Nur Baeti BAB II.pdf · Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban ... Istilah yang sering dipakai adalah

g) Riwayat KB

Penggunaan alat kontrasepsi akan mempengaruhi siklus

menstruasi. Hal ini menyebabkan sebagian wanita tidak dapat mengingat

tanggal menstruasi terakhir mereka. Padahal hal ini penting dalam

penentuan usia kehamilan (Fraser DM, Cooper MA, 2009; h. 520).

h) Pola kebutuhan sehari-hari

Pengkajian diet dan konseling merupakan hal yang rutin bagi semua

ibu hamil. Evaluasi tambahan terhadap asupan kalori dan zat gizi

sehubungan dengan kenaikan berat badan total, status nutrisis saat ini

yang dapat digunakan untuk menilai ketidaksesuaian ukuran atau usia

kehamilan (Varney H, Kriebs JM, Gegor CL, 2006; h. 657-8).

2). Data Objektif

Berat badan sebelum dan selama hamil harus dikaji untuk mengetahui

kenaikan berat badan total. Dari sini dapat pula digunakan untuk menilai

ketidaksesuaian umur kehamilan, sehubungan dengan kehamilan postterm

(Varney H, Kriebs JM, Gegor CL, 2006; h. 657).

Pada pemeriksaan abdomen dapat ditentukan umur kehamilan dengan

pengukuran tinggi fundus uteri. Selain itu juga dilihat dari lingkaran perut

mengecil dan air ketuban berkurang. Hal ini bisa menjadi salah satu penilaian

apakah kehamilan matur atau tidak (Joseph HK, Nugroho SM, 2010; h. 236).

Pemeriksaan dalam dilakukan untuk mengkaji bagaimana keadaan

portio, apakah melunak, menipis, mulai berdilatasi. Karena pemeriksaan

serviks sangat penting pada kehamilan lanjut. Hal ini berkaitan dengan

pematangan serviks jika akan dilakukan induksi persalinan pada postterm

(Varney H, Kriebs JM, Gegor CL, 2006; h. 660).

Asuhan Kebidanan Ibu..., Nur Baeti, Kebidanan DIII UMP, 2011

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Medisrepository.ump.ac.id/1949/2/Nur Baeti BAB II.pdf · Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban ... Istilah yang sering dipakai adalah

Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan adalah USG untuk

menilai usia kehamilan, oligihidramnion, derajat maturitas plasenta. KTG

untuk menilai ada atau tidaknya gawat janin. Amniotomi untuk menilai warna

air ketuban. Pemeriksaan sitologi vagina dengan indeks kariopiknotik

(Sujiatini, Mufdlilah, Hidayat A, 2009; h. 36-7).

b. Interpretasi data

Data yang telah dikumpulkan, diinterpretasikan sehingga ditemukan

masalah atau diagnosa yang spesifik. Interpretasi data pada ibu bersalin

dengan postterm yaitu:

Diagnosa : Ny. S G1P0A0 umur... tahun, umur kehamilan... minggu janin

tunggal hidup intra uteri presentasi kepala, puka U, point of direction,

menumbung/tidak, dengan postterm.

1) Dasar Subyektif:

a) Ibu mengatakan ini adalah kehamilan yang ke... , belum pernah

keguguran dan HPHT tanggal ...

b) Ibu mengatakan ibu merasa cemas karena ibu belum bersalin setelah

melewati hari perkiraan lahir (Manuaba IBG, 2001; h. 226).

Masalah : Cemas, kurangnya pengetahuan dan informasi tentang

persalinan dengan postterm.

2) Dasar objektif :

a) Keadaan umum, kesadaran, tanda vital

b) Pemeriksaan abdomen untuk mengetahui tinggi fundus dan posisi

janin

Asuhan Kebidanan Ibu..., Nur Baeti, Kebidanan DIII UMP, 2011

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Medisrepository.ump.ac.id/1949/2/Nur Baeti BAB II.pdf · Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban ... Istilah yang sering dipakai adalah

c) Pemeriksaan dalam untuk mengkaji kematangan serviks sehubungan

dengan persalinan postterm dan juga untuk menilai kemajuan

persalinan.

d) Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk mendukung

diagnosa kehamilan postterm dan menentukan tindakan selanjutnya.

c. Diagnosa potensial

Diagnosa potensial yang terjadi pada janin sehubungan dengan

persalinan postterm adalah gawat janin. Hal ini diakibatkan karena fungsi

plasenta menurun akibat proses penuaan plasenta sehingga pemasokan

makanan dan oksigen akan terganggu. Gawat janin yaitu hilangnya

kesejahteraan janin dengan frekuensi denyut jantung janin yang diukur

segera setelah kontraksi kurang dari 100 per menit atau 160 per menit

sebelum kontraksi berikutnya (Prawirohardjo S, 2005; h. 318, Cunningham

FG, Norman FG, Kenneth JL, 2005; h: 341).

d. Identifikasi kebutuhan akan tindakan segera atau kolaborasi dan

konsultasi

Dari diagnosa potensial diperoleh kebutuhan segera untuk mencegah

terjadinya komplikasi yang lebih berat akibat bersalin dengan postterm. Untuk

mendapat terapi dan tindakan yang tepat maka berkolaborasi dengan dokter

SpOG.

Penatalaksanaan kehamilan postterm adalah induksi persalinan karena

tidak banyak menimbulkan penyulit bayi, asalkan dilakukan dengan tepat.

Pemantauan janin sangat penting karena dapat terancam gawat janin, yang

memerlukan pertolongan segera serta persiapan alat resusitasi (Manuaba

IBG, 1998; h. 225).

Asuhan Kebidanan Ibu..., Nur Baeti, Kebidanan DIII UMP, 2011

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Medisrepository.ump.ac.id/1949/2/Nur Baeti BAB II.pdf · Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban ... Istilah yang sering dipakai adalah

e. Perencanaan

Rencana asuhan kebidanan sesuai dengan data subjektif, objektif, dan

diagnosa kebidanan bersalin dengan postterm. Adapun rencana asuhan

kebidanan ibu bersalin dengan postterm antara lain:

1) Lakukan pemantauan DJJ setiap 30 menit.

Penolong harus waspada bila DJJ mengarah ketidak normal. Pada

persalinan postterm potensial terjadi fetal distress maka untuk mencegah hal

itu dilakukan pemantauan DJJ (Cunningham FG, Norman FG, Kenneth JL,

2005; h: 341).

2) Lakukan kolaborasi dengan dokter SpOG untuk mengakhiri kehamilan

dengan tindakan induksi misoprostol.

Kasus persalinan postterm bukan merupakan wewenang bidan, maka

untuk melanjutkan tindakan harus di bawah advis dokter dengan tindakan

kolaborasi (Kepmenkes, No.1464, 2010).

3) Beri tahu ibu bahwa ibu dan janin dalam keadaan baik

Selalu memberi informasi tentang masalah kesehatan pasien

(Kepmenkes No.1464, 2010).

4) Berikan support mental kepada ibu agar tetap semangat menghadapi

persalinan serta minta ibu ditemani salah satu anggota keluarga yang

bisa membuat ibu tenang.

Karena hasil persalinan yang baik erat hubungannya dengan dukungan

dari keluarga yang mendampingi ibu selama proses persalinan (Depkes RI,

2008; h. 79).

5) Berikan ibu makan dan minum jika tidak ada kontraksi

Asuhan Kebidanan Ibu..., Nur Baeti, Kebidanan DIII UMP, 2011

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Medisrepository.ump.ac.id/1949/2/Nur Baeti BAB II.pdf · Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban ... Istilah yang sering dipakai adalah

Ibu bersalin mudah sekali mengalami dehidrasi selama proses

persalinan dan kelahiran bayi dan pemberian makanan pada ibu bertujuan

untuk menambah tenaga pada saat proses persalinan dan kelahiran bayi

(Depkes RI, 2008; h. 79).

6) Anjurkan ibu untuk tidak berbaring terlentang

Ibu berbaring terlentang maka berat uterus dan isinya (janin, cairan

ketuban, plasenta) akan menekan vena cava inferior ibu, hal ini akan

mengurangi asupan oksigen melalui sirkulasi utero-plasenter sehingga akan

menyebabkan hipoksia pada bayi. Berbaring terlentang akan mengganggu

kemajuan persalinan dan menyulitkan ibu untuk meneran secara efektif

(Depkes RI, 2008; h. 85).

7) Berikan informed consent sebagai persetujuan tindakan induksi

Informed consent telah diakui sebagai langkah yang paling penting

untuk mencegah terjadinya konflik (IBI, 2006; h. 95).

f. Pelaksanaan

Pelaksanaan asuhan kebidanan ibu bersalin dengan postterm pada kala I

sesuai dengan asuhan kebidanan pada langkah perencanaan diatas.

g. Evaluasi

Sesuai dengan perencanaan dan pelaksaaan dan dilakukan dengan

langkah-langkah asuhan kebidanan dengan format SOAP (Subjective

Objective Assesment Planning) dimulai dari data perkembangan I.

Data perkembangan I

A. SUBYEKTIF

1. Ibu mengatakan ingin mengedan dan ingin buang air besar.

2. Ibu mengatakan mulesnya semakin sering dan ibu tidak tahan lagi.

Asuhan Kebidanan Ibu..., Nur Baeti, Kebidanan DIII UMP, 2011

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Medisrepository.ump.ac.id/1949/2/Nur Baeti BAB II.pdf · Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban ... Istilah yang sering dipakai adalah

B. OBYEKTIF

1. Keadaan umum, kesadaran, tekanan darah, nadi, suhu, respirasi.

2. Palpasi: Fundus uteri berkontraksi, his berapa X dalam 10 menit lama

berapa detik, DJJ berapa x/menit teratur/tidak, kandung kemih

kosong/tidak.

3. Pemeriksaan dalam: keadaan Vulva normal/tidak, uretra, vagina,

porsio teraba/tidak, effecement, pembukaan, kulit ketuban, bagian

terendah, point of direction, bagian menumbung ada/tidak, moulage

ada/tidak, caput ada/tidak.

C. ASSESMENT

Ny. X G…P…A… umur…tahun, umur kehamilan…minggu janin tunggal

hidup intra uteri presentasi kepala, point of direction, menumbung/tidak,

sarung tangan lendir darah/tidak, dengan postterm dalam persalinan

kala…

D. PLANNING

1. Menjelaskan hasil pemeriksaan bahwa pembukaan sudah lengkap, dan

ibu boleh ngedan bila ngerasa kenceng. Memberikan dukungan kepada

ibu untuk mengurangi kecemasan dan ketakutan ibu dengan menjelaskan

proses dan kemajuan persalinan serta prosedur yang akan dilakukan

(Hidayat A, Sujiatini, 2010; h. 63).

2. Menyiapkan pertolongan persalinan, pimpin ibu meneran saat ada his

dengan cara meneran seperti mau BAB dan menerannya diarahkan

kebokong bukan keleher. Minta ibu untuk istirahat diantara kontraksi,

meminta ibu saat meneran untuk tidak mengangkat bokongnya,

menganjurkan pada ibu untuk minum jika ibu haus dan cape.

Asuhan Kebidanan Ibu..., Nur Baeti, Kebidanan DIII UMP, 2011

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Medisrepository.ump.ac.id/1949/2/Nur Baeti BAB II.pdf · Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban ... Istilah yang sering dipakai adalah

Mempersiapkan diri untuk menolong persalinan, pakai celemek, tutup

kepala, kaca mata, masker, dan sepatu boot (Hidayat A, Sujiatini, 2010;

h. 74-5).

3. Setelah kepala terlihat di introitus vagina 5-6 cm, letakan handuk diperut

ibu, menjelaskan kepada ibu dan keluarga bahwa ini berfungsi untuk

mengeringkan bayi saat lahir. Memasang alas bokong yang sudah dilipat

1/3 bagian dan memasangkannya dibawah bokong ibu.

Gunakan 1/3 dari alas bokong untuk menahan perineum dengan tangan

kanan, lakukan tekanan yang lembut dan tidak menghambat pada kepala

bayi serta membiarkan kepala bayi keluar perlahan-lahan. 3 jari tengah

tangn kiri diletakan dioksiput kepala bayi dan setelah kepala lahir untuk

menghembuskan nafas secara lembut dan panjang.

Setelah kepala lahir mengecek pada leher bayi apakah terjadi lilitan/tidak.

Melahirkan kepala secara biparietal, bahu dan badan bayi dengan cara

menyusuri bahu sampai dengan melahirkan badan keseluruhan sesuai

mekanisme persalinan dan jalan lahir (Hidayat A, Sujiatini, 2010; h. 77-

80).

4. Lakukan penanganan bayi baru lahir dengan menilai ketuban jernih atau

mekoneum, bernafas atau menangis, apakah tonus otot baik, apakah kulit

berwarna merah muda, apakah cukup bulan atau lebih bulan, jika baik

lakukan perawatan rutin seperti beri kehangatan, bersihkan jalan nafas,

dan keringkan. Jika nilai bayi buruk lakukan tindakan beri kehangatan,

posisikan bayi dengan kepala agak ekstensi diganjal kain tebal + 5 cm.

bersihkan jalan nafas sesuai kebutuhan, keringkan, stimular. Atur posisi

kembali dan lakukan evaluasi pernafasan, frekuensi jantung, warna kulit.

Asuhan Kebidanan Ibu..., Nur Baeti, Kebidanan DIII UMP, 2011

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Medisrepository.ump.ac.id/1949/2/Nur Baeti BAB II.pdf · Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban ... Istilah yang sering dipakai adalah

Jika bayi nafas spontan, frekuensi jantung kurang dari 100 x/menit, warna

kulit tak merah muda, berikan ventilasi tekanan positif yaitu sungkup

dengan ukuran tepat menutupi mulut, hidung dan ujung dagu tetapi tidak

menutupi mata, kemudian posisi yang benar untuk ventilasi bantuan.

Irama untuk VTP yang keras untuk mempertahankan frekuensi 40-60 kali

nafas/menit (Depkes. 2008).

Data perkembangan II

A. SUBYEKTIF

Ibu mengatakan perutnya terasa mules dan merasa lelah

B. OBYEKTIF

1. Keadaan umum baik. Kesadaran Composmetris

2. Palpasi

Pemeriksaan abdomen: TFU 2 jari di atas pusat, kontraksi uterus

baik, kandung kemih kosong.

3. Pemeriksaan genetalia

Vulva/vagina tidak ada kelainan, tali pusat memanjang di depan

vulva, terdapat pengeluaran darah.

C. ASSESMENT

P… A…, umur…, dalam persalinan kala III

D. PLANNING

1. Melaksanakan manajemen aktif kala III, meliputi:

Pemberian oksitosin, penegangan tali pusat terkendali dan massase

fundus uteri. Sebelum memberikan oksitosin lakukan palpasi untuk

memastikan janin tunggal, tidak ada bayi kedua. Suntikan dilakukan

Asuhan Kebidanan Ibu..., Nur Baeti, Kebidanan DIII UMP, 2011

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Medisrepository.ump.ac.id/1949/2/Nur Baeti BAB II.pdf · Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban ... Istilah yang sering dipakai adalah

pada 1/3 paha bagian luar (Sumarah, Widyati Y, Wiyati N, 2009; h.

147).

2. Melakukan penegangan tali pusat terkendali.

Klem dipindahkan 5-10 cm dari vulva. Tangan kiri diletakan di atas

perut memeriksa kontraksi uterus. Saat ada kontraksi uterus, tangan

kiri di atas perut melakukan gerakan dorsokranial dengan sedikit

tekanan. Bila plasenta sudah tampak di vulva, lahirkan dengan kedua

tangan secara hati-hati searah jarum jam (Sumarah, Widyati Y, Wiyati

N, 2009; h. 147-8).

3. Melakukan massase fundus uteri. Tangan diletakan di atas fundus

uteri. Gerakan tangan dengan pelan, sedikit ditekan, searah jarum

jam. Kali kontraksi uterus 1-2 menit, bimbing pasien dan keluarga

untuk melakukan massase uterus (Sumarah, Widyati Y, Wiyati N,

2009; h. 149).

4. Memeriksa kelengkapan plasenta: selaput ketuban utuh atau tidak.

Ukuran plasenta bagian maternal (jumlah kotiledon), bagian fetal utuh

atau tidak. Tali pusat adakah arteri atau vena yang terputus

(Sumarah, Widyati Y, Wiyati N, 2009; h. 150).

Data perkembangan III A. SUBYEKTIF

Ibu mengatakan lemas tapi ibu merasa sangat bahagia karena bayi

sudah lahir dan ari-arinya telah dikeluarkan.

B. OBYEKTIF

1. Keadaan umum baik. Kesadaran CM

2. TTV: TD, nadi, suhu, respirasi

Asuhan Kebidanan Ibu..., Nur Baeti, Kebidanan DIII UMP, 2011

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Medisrepository.ump.ac.id/1949/2/Nur Baeti BAB II.pdf · Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban ... Istilah yang sering dipakai adalah

3. Pemeriksaan abdomen: TFU berapa jari dibawah pusat, kontraksi

uterus, kandung kemih.

4. Pemeriksaan genetalia: vulva vagina ada kelainan/tidak, laserasi

jalan lahir, perdarahan.

C. ASSESMENT

P… A…, umur…, dalam persalinan kala IV.

D. PLANNING

1. Memantau tekanan darah, nadi, tinggi fundus uteri, kandung kemih,

kontraksi uterus, dan tanda-tanda adanya perdarahan setiap 15 menit

pada jam pertama dan setiap 30 menit pada jam kedua. Selain hal-hal

di atas, nilailah apakah ibu merasa nyaman, lapar, atau haus (Hidayat

A, Sujuatini, 2010; h. 97).

2. Membersihkan perineum ibu dan tubuh ibu kemudian membersihkan

tempat tidur ibu, dan kenakan pakaian ibu yang bersih.

Hasil ibu sudah dalam keadaan bersih.

2. Membiarkan ibu istirahat, bantu ibu pada posisi yang nyaman, bila

kondisi bayi baik biarkan bayi berada dekat dengan ibu untuk

meningkatkan hubungan ibu dengan bayi. Sebagai permulaan dengan

menyusui bayinya, menyusui juga membantu uterus berkontraksi.

3. Memeriksa fundus uteri setiap 15 menit pada jam pertama dalam

setiap 20-30 menit selama jam kedua.

Jika kontraksi tidak kuat, massase uterus sampai menjadi keras,

periksa tekanan darah, nadi, kandung kemih, dan perdarahan.

Asuhan Kebidanan Ibu..., Nur Baeti, Kebidanan DIII UMP, 2011

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Medisrepository.ump.ac.id/1949/2/Nur Baeti BAB II.pdf · Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban ... Istilah yang sering dipakai adalah

C. Landasan Hukum Kewenangan Bidan

1. Peran fungsi dan kompetensi bidan

a. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan dengan

resiko tinggi dan keadaan kegawat daruratan yang memerlukan

pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien

dan keluarga.

1) Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa

persalinan dengan resiko tinggi dan keadaan kegawatdaruratan yang

memerlukan petolongan pertama dengan tindakan kolabirasi.

2) Menentukan diagnose, prognosa, dan prioritas sesuai dengan faktor

resiko dan keadaan kegawat daruratan.

3) Menyusun rencana asuhan kebidanan pada ibu dalam masa

persalinan dengan resiko tinggi dan pertolongan pertama sesuai

prioritas.

4) Melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan

dengan resiko tinggi dan pertolongan pertama sesuai dengan

prioritas.

b. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan resiko tinggi

dan yang mengalami komplikasi serta kegawat daruratan yang

memerlukan pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi dengan

melibatkan klien dan keluarga.

1) Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan

resiko tinggi dan keadaan kegawat daruratan yang memerlukan

tindakan kolaborasi

Asuhan Kebidanan Ibu..., Nur Baeti, Kebidanan DIII UMP, 2011

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Medisrepository.ump.ac.id/1949/2/Nur Baeti BAB II.pdf · Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban ... Istilah yang sering dipakai adalah

2) Menentukan diagnosa, prognosa, dan prioritas sesuai dengan fektor

resiko dan kegawat daruratan.

3) Menyusun rencana asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan

resiko tinggi dan memerlukan pertolongan pertama sesuai dengan

prioritas.

4) Melaksanakan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir denga resiko

tinggi dan pertolongn pertama sesuai proiritas.

5) Mengevaluasi hasil asuhan dan pertolongan pertama yang telah

diberikan.

2. Kompetensi Bidan

Kompetensi ke empat : Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi,

tanggap terhadap kebudayaan setempat selama persalinan, memimpin suatu

persalinan yang bersih dan aman, menangani situasi kegawatdaruratan untuk

mengoptimalkan kesehatan wanita dan bayinya yang baru lahir.

a. Pengetahuan Dasar

1) Fisiologi persalinan.

2) Aspek psikologis dan kultural pada persalinan dan kelahiran.

3) Indikator tanda-tanda mulai persalinan.

4) Penilaian kesejahteraan ibu dalam masa persalinan.

5) Proses penurunan janin melalui pelvik selama persalinan dan kelahiran.

6) Pemberian kenyamanan dalam persalinan, seperti: kehadiran keluarga/

pendamping, pengaturan posisi, dukungan moril, pengurangan nyeri

tanpa obat.

7) Indikator komplikasi persalinan: perdarahan, partus macet, kelainan

presentasi, eklampsia, kelelahan ibu, gawat janin, infeksi, ketuban pecah

Asuhan Kebidanan Ibu..., Nur Baeti, Kebidanan DIII UMP, 2011

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Medisrepository.ump.ac.id/1949/2/Nur Baeti BAB II.pdf · Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban ... Istilah yang sering dipakai adalah

dini tanpa infeksi, distokia karena inersia uteri primer, postterm dan pre

term serta tali pusat menumbung.

8) Prinsip manajemen aktif kala III

b. Pengetahuan tambahan

1) Penatalaksanaan persalinan dengan malpresentasi.

2) Pemberian suntikan anestesi lokal.

3) Akselerasi dan induksi persalinan.

c. Ketrampilan Dasar

1) Mengumpulkan data yang terfokus pada riwayat kebidanan dan tanda-

tanda vital ibu pada persalinan sekarang.

2) Melaksanakan pemeriksaan fisik yang terfokus.

3) Mencatat waktu dan mengkaji kontraksi uterus

4) Melakukan pemeriksaan panggul dalam secara lengkap dan akurat

meliputi pembukaan, penurunan, bagian terendah, presentasi, posisi

keadaan ketuban dan proporsi panggul dengan bayi.

5) Melakukan pemantauan kemajuan persalinan dengan menggunakan

partograf.

6) Memberikan dukungan psikologis bagi wanita dan keluarganya.

7) Memberikan cairan, nutrisi dan kenyamanan yang adekuat selama

persalinan.

8) Mengidentifikasi secara dini kemungkinan pola persalinan abnormal dan

kegawatdaruratan dengan intervensi yang sesuai dan atau melakukan

rujukan dengan tepat waktu.

9) Melakukan episiotomi dan penjahitan jika diperlukan.

Asuhan Kebidanan Ibu..., Nur Baeti, Kebidanan DIII UMP, 2011

Page 32: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Medisrepository.ump.ac.id/1949/2/Nur Baeti BAB II.pdf · Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban ... Istilah yang sering dipakai adalah

10) Memberikan pertolongan persalinan abnormal: letak sungsang, partus

macet kepala didasar panggul, ketuban pecah dini tanpa infeksi, postterm

dan pre term.

d. Ketrampilan Tambahan

1) Memberikan suntikan anestesi lokal jika diperlukan.

2) Membuat resep dan memberikan obat-obatan untuk mengurangi nyeri jika

diperlukan sesuai kewenangan.

3) Memberikan oksitosin dengan tepat untuk induksi dan akselerasi

persalinan dan penanganan perdarahan post partum.

3. Kewenangan bidan dalam memberikan asuhan kebidanan ibu bersalin

dengan postterm, dalam memberikan asuhan kebidanan pada Kepmenkes

No.1464/MENKES/PER/X/2010.

Pasal 9 : Bidan dalam menjalankan praktik, berwenang untuk memberikan

pelayanan yang meliputi : (a) pelayanan kesehatan ibu

Pasal 10 :

(1) Pelayanan kesehatan ibu sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 huruf a

diberikan pada masa pra hamil, kehamilan, masa persalinan, masa nifas,

masa menyusui, dan masa antara kedua kehamilan.

(2) Pelayanan kesehatan ibu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi :

a. Pelayanan konseling pada masa pra hamil

b. Pelayanan antenatal pada kehamilan normal

c. Pelayanan persalinan normal

d. Pelayanan ibu nifas normal

e. Pelayanan ibu menyusui

f. Pelayanan konseling pada masa antara dua kehamilan.

Asuhan Kebidanan Ibu..., Nur Baeti, Kebidanan DIII UMP, 2011

Page 33: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Medisrepository.ump.ac.id/1949/2/Nur Baeti BAB II.pdf · Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban ... Istilah yang sering dipakai adalah

(3) Bidan dalam memberikan pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat

(2) berwenang untuk :

a. Episiotomi

b. Penjahitan luka jalan lahir tingkat I dan II

c. Penanganan kegawat-daruratan, dilanjutkan dengan rujukan

d. Pemberian tablet Fe pada ibu hamil

e. Pemberian vitamin A dosis tinggi pada ibu nifas

f. Fasilitasi/bimbingan inisiasi menyusui dini dan promosi ASI asklusif

g. Pemberian uterotonika pada manajemen aktif kala tiga dan

postpartum

h. Penyuluhan dan konseling

i. Bimbingan pada kelompok ibu hamil

j. Pemberian surat keterangan kematian

k. Pemberian surat keterangan cuti bersalin

Asuhan Kebidanan Ibu..., Nur Baeti, Kebidanan DIII UMP, 2011