BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Taman Pendidikan Al Qur’an (TPQ)repository.ump.ac.id/1258/3/SEPTI ARI...

40
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) 1. Pengertian Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) Menurut Daradjat (1976) dalam bukunya Muhaimin (2004: 292), bahwa perkembangan agama pada anak sangat ditentukan oleh pendidikan dan pengalaman yang dilaluinya, terutama pada masa-masa pertumbuhan yang pertama (masa anak) umur 0-12 tahun. Penanaman pendidikan agama yang diberikan kepada anak- anak harus menumbuhkan pengaruh yang kuat pada diri anak. Karakteristik anak-anak masih meniru tingkah laku orang-orang dewasa dan pendidikan yang diberikannya. Tempat sosialisasi yang baik sangat tepat untuk kehidupan anak-anak. TPQ menjadi salah satu tempat yang baik dalam upaya mengembangkan daya pikir anak terhadap adanya Tuhan. Menurut As’ad Humam, Taman Pendidikan Al-Qur;an (TPQ) adalah lembaga pendidikan dan pengajaran al-Qur’an untuk anak usia SD ( 7-12 tahun). ( Humam , 1995). Namun dalam kenyataan yang ada saat ini umur di bawah 7 tahun ada yang mengikuti TPQ. Kepedulian orang tua yang tinggi dalam proses mendidik anak untuk menjadi 8 Peran Taman Pendidikan..., Septi Ari Subekti, FKIP UMP, 2016

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Taman Pendidikan Al Qur’an (TPQ)repository.ump.ac.id/1258/3/SEPTI ARI...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Taman Pendidikan Al Qur’an (TPQ)repository.ump.ac.id/1258/3/SEPTI ARI SUBEKTI - BAB II.pdf · Di dalam buku Petunjuk Teknis dan Pedoman Pembinaan TK

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ)

1. Pengertian Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ)

Menurut Daradjat (1976) dalam bukunya Muhaimin (2004:

292), bahwa perkembangan agama pada anak sangat ditentukan oleh

pendidikan dan pengalaman yang dilaluinya, terutama pada masa-masa

pertumbuhan yang pertama (masa anak) umur 0-12 tahun.

Penanaman pendidikan agama yang diberikan kepada anak-

anak harus menumbuhkan pengaruh yang kuat pada diri anak.

Karakteristik anak-anak masih meniru tingkah laku orang-orang

dewasa dan pendidikan yang diberikannya. Tempat sosialisasi yang

baik sangat tepat untuk kehidupan anak-anak. TPQ menjadi salah satu

tempat yang baik dalam upaya mengembangkan daya pikir anak

terhadap adanya Tuhan.

Menurut As’ad Humam, Taman Pendidikan Al-Qur;an (TPQ)

adalah lembaga pendidikan dan pengajaran al-Qur’an untuk anak usia

SD ( 7-12 tahun). ( Humam , 1995). Namun dalam kenyataan yang ada

saat ini umur di bawah 7 tahun ada yang mengikuti TPQ. Kepedulian

orang tua yang tinggi dalam proses mendidik anak untuk menjadi

8

Peran Taman Pendidikan..., Septi Ari Subekti, FKIP UMP, 2016

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Taman Pendidikan Al Qur’an (TPQ)repository.ump.ac.id/1258/3/SEPTI ARI SUBEKTI - BAB II.pdf · Di dalam buku Petunjuk Teknis dan Pedoman Pembinaan TK

9

manusia yang mempunyai tujuan hidup yang jelas dengan mengenal

Tuhannya sejak dini.

TPQ merupakan salah satu lembaga non formal yang

keberadaannya masih tetap dibutuhkan oleh orang tua dan anak-anak.

TPQ mengajarkan bagaimana cara mengenal Tuhannya dengan

mempelajari al-Qur’an sebagai kitab-Nya?.

Potensi TPQ banyak terdapat di wilayah nusantara. Hal tersebut

dibuktikan dengan jumlah unit TPQ yang ada di Indonesia.

Tabel 1.1

Jumlah TPQ di Indonesia

NO. NAMA UNIT JUMLAH

1. TKQ 15756

2. TPQ 111685

TOTAL 127441

(info dari Dr. Undang Sumantri, Direktorat PD Pontren Dep.

Agama RI, 9-01-07)

Penyebarannya merata hampir di seluruh wilayah Indonesia

terdapat TKQ maupun TPQ. Kedua unit tersebut sama jenis

pengajarannya hanya beda penamaannya saja. Pengajaran utamanya

dalam TKQ maupun TPQ adalah mencintai al-Qur’an.

Taman Pendidikan al-Qur’an (TPQ) adalah pendidikan untuk

baca dan menulis al-Qur’an di kalangan anak-anak. (Mansur, 2009:

134). Anak-anak diajak untuk mengenal Tuhan dengan cara

mempelajari al-Qur’an.

Peran Taman Pendidikan..., Septi Ari Subekti, FKIP UMP, 2016

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Taman Pendidikan Al Qur’an (TPQ)repository.ump.ac.id/1258/3/SEPTI ARI SUBEKTI - BAB II.pdf · Di dalam buku Petunjuk Teknis dan Pedoman Pembinaan TK

10

Pengertian-pengertian tentang TPQ yang telah dikemukakan di

atas mengandung pemahaman makna yang sama. Peneliti

menyimpulkan bahwa Taman Pendidikan al-Qur’an (TPQ) adalah

suatu lembaga pendidikan Islam yang mengajarkan kepada anak-anak

untuk menjadi manusia yang mencintai al-Qur’an dan berperilaku

sesuai dengan ajaran al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.

2. Tujuan Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ)

Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP Nomor 55 tahun 2007)

tentang Pendidikan agama dan pendidikan Keagamaan dalam pasal 24

ayat 1, disebutkan bahwa : “Pendidikan al-Qur’an bertujuan

meningkatkan kemampuan peserta didik membaca, menulis,

memahami, dan mengamalkan kandungan al-Qur’an.

TPQ merupakan salah satu lembaga yang menekankan pada

aspek keagamaan. Al-Qur’an menjadi pedoman untuk mengenal

Tuhannya sehingga anak-anak harus mampu membaca dan menulis al-

Qur’an. Pengamalan kandungan al-Qur’an dilaksanakan setelah

mampu membaca dan menulis al-Qur’an. Tujuan yang disebutkan pada

Peraturan Pemerintah sangat tepat karena tahapan-tahapan dalam

mempelajari al-Qur’an sesuai dengan pola pikir anak-anak. Berawal

dari cara membaca, menulis, memahami, dan mengamalkan

kandungan al-Qur’an.

Peran Taman Pendidikan..., Septi Ari Subekti, FKIP UMP, 2016

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Taman Pendidikan Al Qur’an (TPQ)repository.ump.ac.id/1258/3/SEPTI ARI SUBEKTI - BAB II.pdf · Di dalam buku Petunjuk Teknis dan Pedoman Pembinaan TK

11

Tujuan TPQ yang sederhana itu mampu membawa dampak

yang besar terhadap masa depannya. Pembentukan generasi yang baik

harus disiapkan sejak anak-anak. Orang tua maupun pendidik harus

mampu menyiapkan pendidikan agama yang baik sehingga hasilnya

bisa dilihat di masa depan anak tersebut.

Di dalam buku Petunjuk Teknis dan Pedoman Pembinaan TK/

TPQ (Kanwil Depag Jatim, 1993) dinyatakan bahwa tujuan pendidikan

di TK/ TPQ adalah “Menyiapkan anak didiknya agar menjadi generasi

muslim yang qur’ani yaitu generasi yang mencintai al-Qur’an,

menjadikan al-Qur’an sebagai bacaan dan sekaligus pandangan

hidupnya sehari-hari.

Selain itu tujuan Taman Pendidikan al-Qur’an adalah

memberantas buta huruf al-Qur’an di kalangan masyarakat. Anak-anak

menjadi dekat dengan al-Qur’an sehingga menjadikan al-Qur’an

sebagai pedoman hidup sehari-hari begitu juga kepribadiannya

berpedoman pada al-Qur’an. Anak-anak yang berkepribadian seperti

apa yang ada di dalam al-Qur’an itulah yang dinamakan kepribadian

muslim.

Tujuan pengajaran merupakan salah satu aspek dalam

pendidikan yang harus diperhatikan, karena pendidikan akan dikatakan

berhasil apabila tujuan tersebut dapat tercapai atau paling tidak

mendekati target yang ditentukan. (Mansur, 2009: 134).

Peran Taman Pendidikan..., Septi Ari Subekti, FKIP UMP, 2016

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Taman Pendidikan Al Qur’an (TPQ)repository.ump.ac.id/1258/3/SEPTI ARI SUBEKTI - BAB II.pdf · Di dalam buku Petunjuk Teknis dan Pedoman Pembinaan TK

12

Ada tujuan yang hendak dicapai maka diperlukan adanya target

operasional sehingga dalam pelaksanaannya tetap berpegang pada

tujuan TPQ. Target operasionalnya meliputi:

a. Target jangka pendek (1-2 tahun), yaitu anak dapat membaca

al-Qur’an dengan benar sesuai dengan kaidah-kaidah ilmu

tajwid; anak dapat melakukan shalat dengan baik; dan anak

hafal beberapa surat pendek, ayat-ayat pilihan dan doa sehari-

hari.

b. Target jangka panjang (3-4 tahun), yaitu anak dapat

mengkhatamkan al-Qur’an 30 juz; anak mampu

mempraktekkan lagu-lagu dasar Qiro’ati; dan anak mampu

menjadikan dirinya sebagai teladan bagi teman segenerasi.

(Muhaimin, 2004: 300)

Target dan tujuan harus berjalan seimbang. Kemampuan

membaca al-Qur’an dengan baik dan benar merupakan target dan

sekaligus merupakan tujuan pokok dan perdana yang harus dicapai dan

sekaligus dimiliki oleh setiap santri. ( Mansur, 2009: 135)

Ada beberapa tujuan TPQ yang disebutkan di atas menjadi

acuan untuk melaksanakan target-target dalam upaya mencapai tujuan

TPQ tersebut. Peneliti menyimpulkan bahwa tujuan dari adanya

Taman Pendidikan al-Qur’an (TPQ) adalah mengajarkan pendidikan

al-Qur’an kepada anak-anak yang diharapkan anak mampu membaca,

Peran Taman Pendidikan..., Septi Ari Subekti, FKIP UMP, 2016

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Taman Pendidikan Al Qur’an (TPQ)repository.ump.ac.id/1258/3/SEPTI ARI SUBEKTI - BAB II.pdf · Di dalam buku Petunjuk Teknis dan Pedoman Pembinaan TK

13

menulis, memahami, dan mengamalkan kandungan al-Qur’an sehingga

terbentuk generasi qur’ani (generasi yang cinta al-Qur’an).

3. Strategi pembelajaran atau penanaman nilai-nilai keagamaan

kepada anak-anak di TPQ

Adanya tujuan-tujuan TPQ serta target-target yang telah

dijelaskan pada uraian sebelumnya, nampak bahwa pendidikan anak di

TKA/TPQ lebih banyak berorientasi pada pembinaan dan

pengembangan kognitif (hafalan surat-surat pendek, ayat-ayat pilihan

dan doa sehari-hari) dan psikomotorik (cara/keterampilan

melaksanakan ajaran agama secara formal, keterampilan membaca al-

Qur’an, mempraktekkan lagu-lagu islami). Sedangkan pembinaan dan

pengembangan afektif atau sikap, jiwa, dan cita rasa beragama belum

banyak ditonjolkan. Memang dalam target jangka panjang disebutkan

bahwa anak mampu menjadikan dirinya sebagai teladan bagi teman

segenerasi. Tetapi pengertian teladan di situ mungkin lebih

menonjolkan pada keteladanan dalam konteks aspek kognitif dan

psikomotoriknya.

Idealnya pembinaan keagamaan pada anak-anak di TKA/ TPQ

menonjolkan kedua-duanya secara terpadu, yaitu pembinaan aspek

kognitif-psikomotorik dan aspek afektifnya.

Bagaimana strategi pembelajaran atau pendidikan nilai-nilai

(sikap, jiwa, dan cita rasa beragama Islam dalam pendidikan anak di

Peran Taman Pendidikan..., Septi Ari Subekti, FKIP UMP, 2016

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Taman Pendidikan Al Qur’an (TPQ)repository.ump.ac.id/1258/3/SEPTI ARI SUBEKTI - BAB II.pdf · Di dalam buku Petunjuk Teknis dan Pedoman Pembinaan TK

14

TKA/TPQ? Menurut Muhadjir (1989) dan Muhaimin, dkk (1996)

membagi strategi pembentukan nilai ke dalam empat macam, yaitu:

a. Strategi indoktrinasi/ memberitahukan kepada anak nilai mana

yang baik dan mana yang buruk

b. Strategi bebas, yakni anak dibiarkan untuk memilih sendiri mana

nilai yang akan dianut/ diyakini

c. Strategi klarifikasi, yakni pendidik membantu anak untuk memilih

nilai-nilai etik-religius yang diyakininya sebagai baik, bukan

memberitahukan nilai mana yang baik

d. Strategi transinternalisasi, dimana anak diajak mengenal nilai etik-

religius yang digunakan dari zaman ke zaman oleh umat manusia,

anak dibawa untuk menghayatinya, selanjutnya menjadikan nilai

itu miliknya melalui proses transinternalisasi. (Muhaimin, 2004:

302)

Berdasarkan pola pikir anak yang masih dalam masa

pertumbuhan dan belum memiliki banyak pengalaman, sebaiknya

strategi pembelajaran atau pendidikan nilai-nilai (sikap, jiwa, dan cita

rasa) keagamaan dalam pendidikan anak di TKA/ TPQ menggunakan

strategi keteladanan dan transinternalisasi.

Ajaran agama yang diberikan pada anak bukan pengajaran dan

pemberian pengertian yang muluk-muluk, karena kemampuan/

kesanggupan anak dalam perbendaharaan bahasa atau kata-kata, di

Peran Taman Pendidikan..., Septi Ari Subekti, FKIP UMP, 2016

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Taman Pendidikan Al Qur’an (TPQ)repository.ump.ac.id/1258/3/SEPTI ARI SUBEKTI - BAB II.pdf · Di dalam buku Petunjuk Teknis dan Pedoman Pembinaan TK

15

samping itu anak-anak masih belum bisa berpikir abstrak. Sesuai

dengan karakteristiknya, maka pendidikan keagamaan pada anak lebih

bersifat teladan atau peragaan hidup secara riil. Karena anak belajar

dengan cara melihat, mendengar, meniru-niru, menyesuaikan dan

mengintegrasi diri dalam suatu suasana. Karena itu keteladanan

pendidik yang diikuti dengan latihan-latihan keagamaan dan

pembiasaannya oleh anak-anak akan lebih meresap dalam jiwanya.

(Muhaimin, 2004: 302)

Peneliti melihat perkembangan TPQ saat ini terus mengalami

peningkatan. Pengajaran yang diberikan di TPQ tidak hanya sekedar

belajar ilmu pengetahuan di kelas. Namun permainan yang positif dan

mampu menumbuhkembangkan daya kreatifitas santri dan

mengakrabkan hubungan dengan sesama telah menjadi bagian

pengajaran yang harus diperhatikan.

Pada zaman modern, kekreatifan pendidik dituntut untuk

memunculkan kegiatan-kegiatan TPQ yang menarik bagi anak-anak.

Kegiatan TPQ bisa dikemas dalam bentuk yang menarik seperti

permainan yang postif tanpa meninggalkan nilai etik religius. Anak-

anak diharapkan mampu mengikuti perkembangan zaman yang

semakin modern dengan tetap berpegang pada prinsip-prinsip

keteladanan. Peneliti setuju dengan strategi pembentukan nilai

menggunakan keteladanan dan integrasi.

Peran Taman Pendidikan..., Septi Ari Subekti, FKIP UMP, 2016

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Taman Pendidikan Al Qur’an (TPQ)repository.ump.ac.id/1258/3/SEPTI ARI SUBEKTI - BAB II.pdf · Di dalam buku Petunjuk Teknis dan Pedoman Pembinaan TK

16

4. Faktor yang mempengaruhi anak mengikuti Taman Pendidikan

Al-Qur’an (TPQ)

Keikutsertaan mengikuti TPQ ada beberapa faktor, yaitu faktor

intern dan faktor ekstern. (Mansur, 2011: 136-137)

- Faktor intern adalah kepribadian dan faktor pembawaan.

Secara psikologis pada dasarnya setiap anak telah

mempunyai fitrah (bawaan) keimanan atau keyakinan terhadap

Tuhan Yang Maha Esa. Fitrah itulah yang mempengaruhi anak-

anak untuk mengikuti TPQ sebagai salah satu cara ingin tahu anak

tentang Tuhannya yaitu Tuhan Yang Mah Esa.

- Faktor ektern terdiri atas faktor keluarga, sekolah dan masyarakat.

Fitrah (bawaan) keimanan yang ada pada diri setiap anak

tidak akan bisa berkembang sesuai dengan pedoman dan petunjuk

yang ada dalam al-Qur’an dan sunah Rasul ( Muhammad saw.)

tanpa peran dari kedua orang tua/ pendidikan yang memberikan

pedoman dan petunjuk kepada anak.

Faktor intern dan faktor ekstern yang telah diuraikan di atas

merupakan faktor yang ada pada diri anak sehingga anak mengikuti

TPQ. Karakteristik anak masih alami sehingga seorang anak

menjadi baik ataupun buruk tergantung pendidikan yang diberikan

oleh keluarga dan masyarakat.

Hal ini sesuai dengan pendapat John Locke, yang terkenal

dengan teori tabularasa “bahwa anak itu bagaikan sehelai kertas

Peran Taman Pendidikan..., Septi Ari Subekti, FKIP UMP, 2016

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Taman Pendidikan Al Qur’an (TPQ)repository.ump.ac.id/1258/3/SEPTI ARI SUBEKTI - BAB II.pdf · Di dalam buku Petunjuk Teknis dan Pedoman Pembinaan TK

17

putih” ini bisa berarti apapun isi dan tulisan pada kertas tersebut

tergantung orang yang menggoreskan pena pada kertas tersebut.

Artinya perkembangan anak dalam pendidikan tergantung

bagaimana orang tua/ lingkungan/ pendidikan yang memberikan

kepadanya. (Sutrisna Sumadi dan Rafi’udin, 2007: 58)

Teori mengenai fitrah manusia telah ada pada hadits

Rasulullah saw. Beliau bersabda:

الل ه ع ن ه ،ق ال الل ه :أ ن أ ب اه ر ي ر ة ر ض ي ر س ول م ا:"ق ال ل ودإ ل م و م ن ي م جس ان ه ي ن صر ان ه ،أ و ي ول د ع ل ىال ف ط ر ة ،ف أ ب و اه ي ه ود ان ه أ و

“Dari Abu Hurairah ra. berkata, bersabda Nabi saw : Tidak ada

seorang anak dilahirkan kecuali dalam keadaan fitrah, maka

kedua orang tuanyalah yang akan menjadikan anaknya Yahudi,

Nasrani, atau Majusi (HR. Muttafaqun ‘alaih)

Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi

keikutsertaan anak-anak di TPQ maka peneliti menyimpulkan

bahwa anak-anak yang mengikuti pendidikan di TPQ didorong

oleh faktor intern yang berupa kepribadian dan pembawaan yang

memang telah ada sejak anak lahir untuk beriman kepada Tuhan

Yang Maha Esa. Selain itu, ada pula faktor ektern yang datang dari

orang tua, lingkungan , masyarakat yang menginginkan dan peduli

terhadap anak-anak agar menjadi generasi yang soleh dan solehah

mempunyai kepribadian muslim.

Peran Taman Pendidikan..., Septi Ari Subekti, FKIP UMP, 2016

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Taman Pendidikan Al Qur’an (TPQ)repository.ump.ac.id/1258/3/SEPTI ARI SUBEKTI - BAB II.pdf · Di dalam buku Petunjuk Teknis dan Pedoman Pembinaan TK

18

5. Peran Taman Pendidikan al-Qur’an (TPQ)

Istiah Peran dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia(KBBI)

berarti perangkat tingkah yang diharapkan dimiliki oleh orang yang

berkedudukan dalam masyarakat. (http://kbbi.web.id/peran tgl 8

Agustus 2016 pukul 05.27 WIB)

Setiap orang memiliki peran masing-masing dalam

kehidupannya. Seorang siswa berperan sebagai anak didik di sekolah,

seorang anak berperan sebagai anak dalam keluarga, dan lain

sebagainya. Selama orang tersebut berinteraksi dengan orang lain pasti

mempunyai peran satu sama lain.

Pengertian peran kini bisa diaplikasikan dalam suatu lembaga.

Peran suatu lembaga memiliki arti perangkat tingkah atau tindakan

yang diharapkan dimiliki oleh lembaga yang ada dalam masyarakat.

Setiap lembaga pasti mempunyai peran dalam masyarakat sebagai

upaya mencapai tujuan lembaga tersebut. Adanya lembaga juga

menjadi tempat masyarakat dalam menyelesaikan problema yang

dihadapi. Begitupun adanya TPQ, dalam pelaksanaannya memiliki

peran dalam membantu masyarakat khususnya anak-anak belajar mulai

membaca sampai mengamalkan al-Qur’an.

Lembaga Pembinaan TPQ memiliki peranan sebagai berikut :

a. Memfasilitasi dalam pembelajaran al-Qur’an.

Peran Taman Pendidikan..., Septi Ari Subekti, FKIP UMP, 2016

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Taman Pendidikan Al Qur’an (TPQ)repository.ump.ac.id/1258/3/SEPTI ARI SUBEKTI - BAB II.pdf · Di dalam buku Petunjuk Teknis dan Pedoman Pembinaan TK

19

b. Mengontrol dan memonitoring secara periodik perkembangan

pendidikan al-Qur’an.

c. Melakukan pembinaan secara menyeluruh dan berkelanjutan

kepada unit-unit tertentu.

d. Melakukan koordinasi secara intensif dengan instansi-instansi

terkait baik instansi horizontal maupun vertikal. (Depag RI, 2009:

8)

Berdasarkan uraian di atas, peran TPQ mampu membantu

membimbing anak-anak belajar tentang al-Qur’an dan cara

mengamalkannya.

B. Perkembangan kepribadian

Menurut Sjarkawi (2006: 22) perkembangan pribadi itu berlangsung

melalui tiga fase sebagai berikut:

1. Mulai perkembangan itu sampai dengan sekitar usia lima tahunan,

merupakan fase yang banyak berkaitan dengan kewibawaan dan

kekuasaan. Pada fase ini inti dari penghargaan diri dan sikap mengenai

aturan yang diterjemahkan dalam bentuk gambaran diri adalah

diarahkan kepada apa yang diharapkan oleh tokoh-tokoh terdekat yang

menguasainya.

2. Masa anak-anak dan masa remaja, merupakan masa yang sebagian

besar diarahkan pada persoalan hubungan dengan teman sebayanya.

Pada masa ini mereka mengembangkan penghargaannya terhadap

Peran Taman Pendidikan..., Septi Ari Subekti, FKIP UMP, 2016

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Taman Pendidikan Al Qur’an (TPQ)repository.ump.ac.id/1258/3/SEPTI ARI SUBEKTI - BAB II.pdf · Di dalam buku Petunjuk Teknis dan Pedoman Pembinaan TK

20

orang lain serta menaruh perhatian terhadap perilaku jujur, keadilan,

dan sikap bersedia membalas jasa orang lain. Jika pada fase pertama

anak pada dasarnya lebih peduli terhadap gambaran dirinya sendiri

sebagaimana diarahkan oleh ortunya, maka pada fase kedua anak harus

menyesuaikan gmbaran dirinya dengan rekan sebayanya.

3. Fase orang mulai memasuki dunia kerja dan mulai berkeluarga.

Persoalan-persoalan pada masa lalu (belajar bergaul dengan rekan

sebaya dan dengan mereka yang berkuasa) berpadu dengan persoalan

identitas diri. Pada masa ini seseorang menentukan corak kepribadian

yang diharapkan dengan cara mengembangkan suatu “Pola Umum

Gambaran Dirinya”, mereka mulai merintis tujuan hidupnya serta

merencanakan strategi yang akan ditempuhnya dalam mengajar tujuan

hidup yang dipilihnya.

Kepribadian muslim pada anak seharusnya dimulai dari fase yang

pertama. Penanaman nilai-nilai akhlak sangat membekas pada diri anak di

usia sampai 5 tahun. Orang tua harus memperhatikan dan menekankan

keteladanan agama pada anak. Anak yang telah terbiasa dengan

keteladanan yang diberikan orang tua menjadikan anak tidak kaget dengan

ajaran agama yang diajarkan di sekolah.

Berdasarkan penjelasan di atas mengenai perkembangan

kepribadian secara umum maka peneliti menyimpulkan bahwa kepribadian

seseorang itu bermacam-macam tingkatannya. Kepribadian yang utuh

dapat dibentuk dengan tahapan-tahapan tertentu sesuai dengan tingkat usia

Peran Taman Pendidikan..., Septi Ari Subekti, FKIP UMP, 2016

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Taman Pendidikan Al Qur’an (TPQ)repository.ump.ac.id/1258/3/SEPTI ARI SUBEKTI - BAB II.pdf · Di dalam buku Petunjuk Teknis dan Pedoman Pembinaan TK

21

seseorang. Pada masa anak-anak, kepribadian yang ada pada diri mereka

lebih mengarah pada hubungannya dengan teman sebaya. Sehingga adanya

TPQ menjadi salah satu wadah untuk bersosialisasi dan memenuhi

kebutuhan anak-anak akan hubungannya dengan teman sebaya. Mereka

dipertemukan satu sama lain dan diarahkan untuk membentuk manusia

yang mengenal agama, mematuhi aturan-aturan Illahi yang tercantum

dalam al-Qur’an.

C. Kepribadian

1. Pengertian Kepribadian

Kepribadian dalam bahasa Inggris disebut dengan personality.

Akar kata personality berasal dari bahasa Latin persona yang berarti “

Topeng” yaitu topeng yang dipakai oleh aktor drama atau sandiwara.

(Hartati dkk, 2005: 117)

Arti kata kepribadian tersebut masih sederhana dan hanya

diartikan sebagai topeng. Para ahli menjelaskan lebih rincinya lagi

mengenai makna dari kepribadian itu sendiri. Kemajuan zaman

memunculkan banyak ahli-ahli psikologi sehingga pendapat mengenai

kepribadian pun banyak didefinisikan. Kepribadian berhubungan

dengan sifat dan tingkah laku manusia. Pandangan mengenai makna

dari kepribadian bersifat subjektif namun ada beberapa unsure yang

sama mengenai definisi kepribadian menurut beberapa ahli. Kita bisa

melihat pendapat-pendapat tersebut dalam banyak literature.

Peran Taman Pendidikan..., Septi Ari Subekti, FKIP UMP, 2016

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Taman Pendidikan Al Qur’an (TPQ)repository.ump.ac.id/1258/3/SEPTI ARI SUBEKTI - BAB II.pdf · Di dalam buku Petunjuk Teknis dan Pedoman Pembinaan TK

22

Istilah “kepribadian” sering dijumpai dalam beberapa literature

dengan berbagai ragam makna dan pendekatan. Sebagian Psikolog ada

yang menyebutnya:

(1) personality (kepribadian) sendiri, sedang ilmu yang membahasnya

disebut dengan The Psycology of Personality atau Theory of

Personality;

(2) character (watak atau perangai, sedang ilmu yang

membicarakannya disebut dengan The Psychology of Character,

atau Characterology;

(3) type (tipe), sedang ilmu yang membahasnya disebut dengan

Typologi. Ketiga istilah tersebut yang dipakai adalah istilah

kepribadian. Selain ruang lingkupnya jelas, istilah kepribadian juga

mencerminkan konsep keunikan diri seseorang. (Hartati dkk,

2005: 118)

Para ahli masih menggunakan beberapa istilah yang berbeda dalam

menyebutkan kepribadian. Hal tersebut terjadi karena masing-masing ahli

melihat kepribadian seseorang yang berbeda-beda. Ada yang melihat

hanya dari ucapan atau tingkah laku. Namun ada juga yang melihat dari

kedua aspek tersebut yaitu ucapan dan tingkah laku.

Peneliti menganalisis pendapat para ahli mengenai istilah kepribadian

yang sesuai makna dengan sifat-sifat yang ada pada diri anak. Adapun

beberapa definisi istilah kepribadian menurut para ahli adalah sebagai berikut :

Peran Taman Pendidikan..., Septi Ari Subekti, FKIP UMP, 2016

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Taman Pendidikan Al Qur’an (TPQ)repository.ump.ac.id/1258/3/SEPTI ARI SUBEKTI - BAB II.pdf · Di dalam buku Petunjuk Teknis dan Pedoman Pembinaan TK

23

Pertama, definisi yang dikemukakan oleh Sigmund Freud.

Kepribadian adalah integrasi antara id, ego, dan super ego. Id sebagai

komponen kepribadian biologis; ego sebagai komponen kepribadian

psikologis; dan super ego sebagai komponen kepribadian sosiologis.

(Hartati dkk, 2005:121)

Pada diri manusia sejak dilahirkan terdapat unsur-unsur yang

menjadikan dirinya sebagai manusia. Sejak anak dilahirkan sudah mulai

memiliki kepribadian. Bayi yang baru lahir akan menangis jika merasa

lapar, haus, dan tidak nyaman. Hal tersebut menunjukkan bahwa bayi itu

sudah mempunyai kepribadian biologis. Bayi akan berhenti menangisnya

jika sudah dipeluk oleh ibunya. Hal tersebut menunjukkan bahwa bayi itu

sudah mempunyai kepribadian psikologis. Bayi akan merasa tenang jika

ada orang-orang disekitarnya. Jiwa sosialnya sudah muncul pada bayi

bahwa ia butuh orang lain namun belum mampu berbicara hanya

ditunjukkan dengan ekpresi menangis.

Semakin bertambah usianya, unsur-unsur kepribadian yang terdiri

dari Id, ego, super ego semakin berkembang. Tidak sesederhana saat bayi

baru lahir. Apalagi anak yang sudah mengenal lingkungan masyarakat

maka akan terlihat dengan jelas kepribadiannya tersebut.

Kedua, definisi yang dikemukakan oleh Raymond Bernard Kettel.

Kepribadian adalah sesuatu yang memungkinkan prediksi tentang apa

yang akan dikerjakan seseorang dalam situasi tertentu. Kepribadian

Peran Taman Pendidikan..., Septi Ari Subekti, FKIP UMP, 2016

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Taman Pendidikan Al Qur’an (TPQ)repository.ump.ac.id/1258/3/SEPTI ARI SUBEKTI - BAB II.pdf · Di dalam buku Petunjuk Teknis dan Pedoman Pembinaan TK

24

mencakup semua tingkah laku individu baik yang terbuka (lahiriah)

maupun yang tersembunyi (batiniah). (Hartati dkk, 2005: 122)

Pada definisi kepribadian menurut Raymond Bernard Kettel,

peneliti menganalisis bahwa pengamat kepribadian orang lain hanya

mampu memprediksi terhadap sifat yang akan dimunculkan oleh

seseorang atau tingkah laku yang akan dilakukan oleh seseorang.

Pengamatan tersebut tidak semuanya mampu dilihat karena kita tidak bisa

mengendalikan dan mengatur kepribadian orang lain. Kita hanya mampu

memprediksikan kepribadian yang terlihat saja.

Selain itu, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian dari

kepribadian adalah sifat hakiki yang tercermin pada sikap seseorang atau

suatu bangsa yang membedakannya dari orang atau bangsa lain.

(http://kbbi.web.id/pribadi diakses pada tanggal 05-08-2016 Pukul 05.27

WIB). Kepribadian tiap orang pasti berbeda-beda. Hal tersebut

dikarenakan pengalaman yang didapat setiap orang tidaklah sama. Namun

kepribadian tersebut bisa diubah jika ada keinginan yang kuat pada

seseorang. Jika dalam diri telah ada kepribadian yang baik maka

menjaganya itu lebih baik. Sedangkan, kepribadian buruk yang terdapat

pada seseorang harus diubah dengan belajar dari orang-orang yang

berkepribadian baik.

Peran Taman Pendidikan..., Septi Ari Subekti, FKIP UMP, 2016

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Taman Pendidikan Al Qur’an (TPQ)repository.ump.ac.id/1258/3/SEPTI ARI SUBEKTI - BAB II.pdf · Di dalam buku Petunjuk Teknis dan Pedoman Pembinaan TK

25

2. Faktor-Faktor yang Membentuk Kepribadian

Hakikat manusia menjadi dasar studi dalam menentukan faktor-

faktor yang membentuk kepribadian. Ada tiga aliran yang masing-

masing menentukan kepribadian manusia di antaranya :

a. Aliran Empirisme

Aliran ini menyatakan bahwa faktor utama pembentukan

kepribadian adalah lingkungan. Lingkungan yang mempengaruhi

tingkah laku manusia. Pelopor aliran ini yaitu John Locke ( 1632-

1704) yang merupakan salah satu filosof berkebangsaan Inggris.

(Hartati, 2005: 171)

John Locke berpendapat bahwa manusia yang baru lahir

bagaikan kertas putih (tabula rasa) yang dapat ditulisi apa saja

yang dikehendaki. Bayi yang lahir memiliki kecenderungan yang

sama dengan bayi yang lain. Semua bayi yang lahir selalu dalam

keadaan alami yang ditandai dengan menangis apabila merasa

lapar, haus, dan sakit. Perbedaan kepribadian yang tampak

disebabkan oleh pengaruh lingkungan dalam proses kehidupannya.

b. Aliran Nativisme

Aliran ini menyatakan bahwa faktor utama pembentukan

kepribadian adalah sifat bawaan, keturunan sebagai penentu

tingkah laku seseorang.

Aliran Nativisme memandang hereditas ( heredity ) sebagai

penentu kepribadian. Hereditas adalah totalitas sifat-sifat

Peran Taman Pendidikan..., Septi Ari Subekti, FKIP UMP, 2016

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Taman Pendidikan Al Qur’an (TPQ)repository.ump.ac.id/1258/3/SEPTI ARI SUBEKTI - BAB II.pdf · Di dalam buku Petunjuk Teknis dan Pedoman Pembinaan TK

26

karakteristik yang dibawa atau dipindahkan dari orang tua ke anak

keturunannya. Aliran ini dipelopori oleh Arthur Scopenhauer

(1788-1860) seorang psikolog berkebangsaan Jerman. (Hartati,

2005: 174-177)

c. Aliran Konvergensi

Aliran konvergensi adalah aliran yang menggabungkan dua

aliran di atas. Kepribadian manusia ditentukan oleh sifat bawaan

dan lingkungan. Aliran ini dipelopori oleh William Stern (1871-

1938) dan Adler.

Menurut aliran ini, penentuan kepribadian seseorang

ditentukan oleh kerja yang integral antara faktor internal (potensi

bawaan) maupun potensi eksternal (lingkungan). (Hartati, 2005:

178)

D. Kepribadian Muslim

1. Pengertian Kepribadian Muslim

Istilah kepribadian (personality) dalam studi keislaman lebih

dikenal dengan term al-syakhshiyah. Syakhsiyah berasal dari kata

syakhsh yang berarti “pribadi”. Kata itu kemudian diberi ya nisbah

sehingga menjadi kata benda buatan ( masdar shina’iy) syakhshiyah

yang berarti “kepribadian”.

Pada khazanah klasik abad pertengahan, kata syakhshiyah

kurang begitu dikenal dalam literature keislaman. Ada beberapa alasan

term syakhshiyah kurang dikenal: (1) dalam al-Qur’an maupun al-

Peran Taman Pendidikan..., Septi Ari Subekti, FKIP UMP, 2016

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Taman Pendidikan Al Qur’an (TPQ)repository.ump.ac.id/1258/3/SEPTI ARI SUBEKTI - BAB II.pdf · Di dalam buku Petunjuk Teknis dan Pedoman Pembinaan TK

27

Sunnah tidak ditemukan term syakhshiyah, kecuali dalam beberapa

hadis disebutkan term syakhsy yang berarti pribadi (person), bukan

kepribadian (personality); (2) dalam khazanah Islam klasik, para filsuf

maupun sufi lebih akrab menggunakan istilah akhlaq. Penggunaan

istilah ini karena ditopang oleh ayat al-Qur’an dan hadits Rasul; (3)

term syakhshiyah hakikatnya tidak dapat mewakili nilai-nilai

fundamental Islam untuk mengungkap suatu fenomena atau perilaku

batinah manusia. Term syakhshiyah yang lazim dipakai dalam

Psikologi Kepribadian Barat aksentuasinya lebih pada deskripsi

karakter, sifat, atau perilaku unik individu, sementara term akhlaq

lebih menekankan pada aspek penilainnya terhadap baik-buruk suatu

tingkah laku. Syakhshiyah merupakan akhlak yang didevaluasi (tidak

dinilai baik-buruknya), sementara akhlak merupakan syakhshiyah yang

dievaluasi.

Term syakhshiyah telah banyak digunakan untuk

menggambarkan dan menilai kepribadian individu. Sebutan

syakhshiyah al-muslim memiliki arti kepribadian orang Islam.

Pergeseran makna ini menunjukkan bahwa term syakhshiyah telah

menjadi kesepakatan umum untuk dijadikan padanan dari personality.

Yusuf Murad menyebut dua istilah yang terkait dengan kepribadian.

Pertama, istilah al-syakhshiyah al-iniyah atau al-syakhshiyah al-

zatiyah untuk mendeskripsikan kepribadian yang tampak dari

perspektif diri sendiri; Kedua, istilah al-syakhshiyah al-mudhu’iyah

Peran Taman Pendidikan..., Septi Ari Subekti, FKIP UMP, 2016

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Taman Pendidikan Al Qur’an (TPQ)repository.ump.ac.id/1258/3/SEPTI ARI SUBEKTI - BAB II.pdf · Di dalam buku Petunjuk Teknis dan Pedoman Pembinaan TK

28

atau al-syakhshiyah al-khalq untuk mendeskripsikan kepribadian yang

tampak dari perspektif orang lain, sebab kepribadian individu menjadi

objek (maudhu’) penggambaran. (Hartati, 2005: 124-125)

Peneliti menyimpulkan bahwa kata “kepribadian” lebih umum

maknanya dibanding akhlak. Jika akhlak telah jelas nilai baik

buruknya dan Islam menggunakan kata akhlak dalam menggambarkan

kepribadian seseorang. Namun mayoritas masyarakat mengartikan

kepribadian dalam bahasa Indonesia dan akhlak dalam bahasa Arab.

Hal tersebut sependapat dengan Muhammad ‘Imad Al-Din Ismail,

beliau berpendapat bahwa terminology akhlak dan syakhshiyah dalam

literature klasik digunakan secara bergantian, karena memiliki makna

satu.

Pada literature modern, keduanya dibedakan karena memiliki

konotasi makna. Akhlak merupakan usaha untuk mengevaluasi

kepribadian, atau evaluasi sifat-sifat umum yang terdapat pada perilaku

pribadi dari sudut baik-buruk, kuat-lemah dan mulia –rendah.

Sementara syakhshiyah tidak terkait dengan diterima atau tidaknya

suatu tingkah laku, sebab didalamnya tidak ada unsure-unsur evaluasi.

(Hartati, 2005: 128)

Akhlak lebih khusus daripada kepribadian. Perbedaan pendapat

yang begitu beragam tersebut, pada intinya akhlak dan kepribadian

Peran Taman Pendidikan..., Septi Ari Subekti, FKIP UMP, 2016

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Taman Pendidikan Al Qur’an (TPQ)repository.ump.ac.id/1258/3/SEPTI ARI SUBEKTI - BAB II.pdf · Di dalam buku Petunjuk Teknis dan Pedoman Pembinaan TK

29

memiliki akar makna yang sama. Sifat dan sikap seseorang yang

berbeda-beda sehingga menjadi ciri khas orang tersebut.

Jalaluddin (2003: 196) menyatakan bahwa Kepribadian

individu meliputi ciri khas seseorang dalam sikap dan tingkah laku,

serta kemampuan intelektual yang dimilikinya. Islam memandang

setiap manusia memiliki potensi yang berbeda, hingga kepada setiap

orang dituntut untuk menunaikan perintah agamanya sesuai dengan

tingkat kemampuan masing-masing yaitu yang terdapat dalam Qs. Al-

An’am (6): 152.

Islam telah mengatur kepribadian yang semestinya dimiliki

oleh manusia. Manusia diberi pengajaran tentang kepribadian yang

baik. Adapun kepribadian yang buruk harus ditinggalkan, jangan

sampai dijadikan acuan dalam kehidupan sehari-hari. Manusia diberi

kebebasan untuk melakukan sesuatu sesuai kemampuannya. Hal

tersebut sama kaitannya dengan beribadah. Kebebasan yang dilakukan

manusia ada batasannya. Jika manusia melampaui batas maka akan

berakibat buruk terjadi pada dirinya. Manusia harus mampu

menempatkan dirinya di lingkungan masyarakat sebagai sosok yang

memiliki kepribadian seorang muslim.

Kepribadian secara utuh hanya mungkin dibentuk melalui

pengaruh lingkungan, khususnya pendidikan. Adapun sasaran yang

dituju dalam pembentukan kepribadian ini adalah kepribadian yang

Peran Taman Pendidikan..., Septi Ari Subekti, FKIP UMP, 2016

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Taman Pendidikan Al Qur’an (TPQ)repository.ump.ac.id/1258/3/SEPTI ARI SUBEKTI - BAB II.pdf · Di dalam buku Petunjuk Teknis dan Pedoman Pembinaan TK

30

memiliki akhlak mulia. Tingkat kemuliaan akhlak erat kaitannya

dengan tingkat keimanan. Sebab Nabi mengemukakan “Orang mukmin

yang paling sempurna imannya, adalah orang mukmin yang paling

baik akhlaknya (Hadits). Pencapaian tingkat akhlak yang mulia

merupakan tujuan pembentukan kepribadian muslim. (Jalaluddin,

2003: 198)

Penjelasan dalam bukunya Jalaluddin tersebut sepaham dengan

aliran nativisme. Aliran yang mengatakan bahwa lingkunganlah yang

membentuk kepribadian seseorang. Jika lingkungannya baik maka

kepribadian seseorang pun akan baik namun manusia yang berada pada

lingkungan yang tidak baik akan terpengaruh oleh lingkungannya

tersebut.

Berdasarkan pengertian-pengertian di atas maka peneliti

menyimpulkan bahwa kepribadian seseorang meliputi ciri khas

seseorang dalam bersikap, pengalaman individu yang berbeda-beda,

sehingga membentuk kepribadian yang muslim bisa dibentuk melalui

pendidikan islam yang diajarkan sejak masa anak-anak melalui orang

tua, TPQ, dan lingkungan masyarakat pastinya harus memberi teladan

yang baik bagi anak-anak. Karena sifat anak itu meniru orang-orang

yang dilihatnya. Anak-anak belum mengetahui baik dan buruk suatu

perbuatan yang dilakukan oleh masyarakat sehingga harus diarahkan

melalui pendidikan Islam.

Peran Taman Pendidikan..., Septi Ari Subekti, FKIP UMP, 2016

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Taman Pendidikan Al Qur’an (TPQ)repository.ump.ac.id/1258/3/SEPTI ARI SUBEKTI - BAB II.pdf · Di dalam buku Petunjuk Teknis dan Pedoman Pembinaan TK

31

2. Proses Membentuk Kepribadian Muslim

Berbicara mengenai proses membentuk kepribadian muslim,

kita harus memahami kepribadian muslim yang sesuai dengan perintah

Allah SWT. Ada aspek-aspek yang memang harus diperhatikan dalam

upaya membentuk kepribadian muslim.

Pada dasarnya muslim harus meneladani sifat-sifat yang ada

pada diri Rasulullah saw itulah kepribadian muslim. Hal tersebut telah

disebutkan dalam firman Allah QS. Al-Ahzab (33) : 21

م و ال ي و الل ه ي ر ج و ان ك ل م ن ح س ن ة ة و أ س الل ه ر س ول ف ي ل ك م ك ان ل ق د ث يرا ك الل ه و ذ ك ر ر )۲۱(اآلخ

Artinya : Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri

teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang

mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan

dia banyak menyebut Allah.21

Pembentukan kepribadian muslim tidak secara langsung dapat

dilihat saat itu juga, namun perlu adanya tahapan-tahapan dalam upaya

menuju kepribadian muslim. Pemahaman dan pengembangan pribadi

merupakan proses dari pembentukan kepribadian muslim. Kita harus

memahami diri sendiri. Jika masih kecil maka paling tidak kita tahu

nama, orang tua, dan tempat tinggal. Setelah mengetahui identitas diri

walaupun hanya sebatas nama saja, tahapan selanjutnya yaitu

mengembangkan pribadi. Maksudnya potensi-potensi yang ada dalam

diri kita kembangkan melalui sosialisasi di lingkungan masyarakat.

Peran Taman Pendidikan..., Septi Ari Subekti, FKIP UMP, 2016

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Taman Pendidikan Al Qur’an (TPQ)repository.ump.ac.id/1258/3/SEPTI ARI SUBEKTI - BAB II.pdf · Di dalam buku Petunjuk Teknis dan Pedoman Pembinaan TK

32

Tempat sosialisasi pun perlu diperhatikan terhadap nilai-nilai

yang diajarkan pada tempat tersebut. Bagi seorang anak, tempat

sosialisasi yang baik dan sesuai dengan kondisi anak di antaranya

sekolah, pesantren, TK, TPQ. Orang tua perlu mengikutsertakan anak

pada tempat sosialisasi yang baik.

Peneliti memahami bahwa pembentukan kepribadian muslim

melalui suatu proses. Metode pemahaman dan pengembangan pribadi

bisa dijadikan salah satu proses membentuk kepribadian muslim. Dalam

bukunya Hanna Djumhana Bastaman( 2011: 126-127), Ada macam-

macam metode pemahaman dan pengembangan pribadi , antara lain

adalah :

a. Pembiasaan: melakukan suatu perbuatan atau keterampilan

tertentu terus-menerus secara konsisten untuk waktu yang cukup

lama, sehingga perbuatan dan keterampilan itu benar-benar

dikuasai dan akhirnya menjadi suatu kebiasaan yang sulit

ditinggalkan. Dalam psikologi proses pembiasaan disebut

conditioning. Proses ini akan menjelmakan kebiasaan (habit) dan

kebisaan (ability), akhirnya akan menjadi sifat-sifat pribadi

(personality traits) yang terperangai dalam perilaku sehari-hari.

b. Peneladanan: mencontoh pemikiran, sikap, sifat-sifat, dan perilaku

dari orang-orang yang dkagumi untuk kemudian mengambilalihnya

sebagai sikap, sifat, dan perilaku pribadi. Ada dua ragam bentuk

penteladanan yaitu peniruan (imitation) dan identifikasi diri (self-

Peran Taman Pendidikan..., Septi Ari Subekti, FKIP UMP, 2016

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Taman Pendidikan Al Qur’an (TPQ)repository.ump.ac.id/1258/3/SEPTI ARI SUBEKTI - BAB II.pdf · Di dalam buku Petunjuk Teknis dan Pedoman Pembinaan TK

33

identification). Peniruan adalah usaha untuk menampilkan diri dan

berlaku seperti penampilan dan perilaku orang yang dikagumi

(idola), sedangkan identifikasi diri adalah mengambil alih nilai-

nilai (values) dari tokoh-tokoh yang dikagumi untuk kemudian

dijadikan nilai-nilai pribadi (personal values ) yang berfungsi

sebagai pedoman dan arah pengembangan diri.

c. Pemahaman, penghayatan, dan penerapan: secara sadar berusaha

untuk mempelajari dan memahami benar hal-hal (nilai-nilai, asas-

asas, dan perilaku) yang dianggap baik dan bermakna, kemudian

berusaha untuk mendalami dan menjiwainya, lalu mencoba

menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.

d. Ibadah: ibadah khusus seperti: shalat, puasa, dzikir, dan ibadah

dalam artian umum, yakni berbuat kebajikan dengan niat semata-

mata karena Allah, secara sadar ataupun tidak disadari akan

mengembangkan kualitas-kualitas terpuji pada mereka yang

melaksanakannya. Sebagai contoh adalah ibadah salat dan dzikir.

Keempat metode tersebut masing-masing dapat dilaksanakan

sendiri maupun kelompok, itulah yang dinamakan “Menuju Kepribadian

Muslim”. Maknanya pun sama dengan “membentuk Kepribadian

Muslim”. Sehingga ruang lingkup yang diajarkan kepada anak dalam

pembelajaran di Taman Pendidikan al-Qur’an bisa mengacu pada

keempat metode di atas. Sebagai aspek-aspek yang harus diperhatikan

dalam membentuk kepribadian muslim. Hal itu tentu harus dimulai sejak

Peran Taman Pendidikan..., Septi Ari Subekti, FKIP UMP, 2016

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Taman Pendidikan Al Qur’an (TPQ)repository.ump.ac.id/1258/3/SEPTI ARI SUBEKTI - BAB II.pdf · Di dalam buku Petunjuk Teknis dan Pedoman Pembinaan TK

34

masa anak-anak karena pola pikir anak masih sangat dipengaruhi oleh

orang-orang di sekitarnya.

Selain itu, dalam bukunya Jamaluddin Mahfudz ( 2007: 113)

mengatakan bahwa inti seseorang mempunyai kepribadian muslim yaitu

a. Menyerahkan Diri kepada Allah

Islam sendiri berasal dari bahasa arab yaitu salama-yaslimu-

tasliman yang artinya berserah diri.

Implikasi dari pengakuan diri sebagai seorang muslim adalah

dengan menyerahkan diri sepenuhnya terhadap perintah Allah

SWT. Cara mengaplikasikan bentuk penyerahan diri terhadap

Allah dengan beriman kepada keesaan Allah dan tercermin dalam

kepribadian sehari-hari dalam kehidupan seorang muslim. Semua

kepribadiannya harus dilandasi oleh perintah dari Allah yang

tercantum dalam kitab Al-Qur’an dan terdapat pada kehidupan

Rasulullah saw yang dijadikan sebagai uswatun hasanah (contoh

yang baik).

Kehidupan yang dijalani oleh Rasulullah saw adalah bentuk

nyata bahwa kehidupan yang beliau jalani hanya semata karena

perintah dari Allah SWT. Segala yang beliau lakukan di dunia ini

dalam rangka beribadah kepada Allah. Hal itu bisa kita lihat dalam

firman Allah SWT,

Peran Taman Pendidikan..., Septi Ari Subekti, FKIP UMP, 2016

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Taman Pendidikan Al Qur’an (TPQ)repository.ump.ac.id/1258/3/SEPTI ARI SUBEKTI - BAB II.pdf · Di dalam buku Petunjuk Teknis dan Pedoman Pembinaan TK

35

Qs. Al-An’am (6) :162-163

ال ع ال م ين ي اي و م م ات يل ل ه ر ب ل(۱۶۲)ق ل إ ن ص الت يو ن س ك يو م ح ل م ين ال م س و أ ن اأ و ل أ م ر ت و ب ذ ل ك ل ه (۱۶۱)ش ر يك

Artinya: Katakanlah: "Sesungguhnya salat, ibadah, hidup dan

matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.

(162). Tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah yang

diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang

pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)". (163).

b. Mampu menjaga kesimbangan dalam kepribadian

Islam menganjurkan penyatuan antara kebutuhan jasmani

dan rohani secara adil, sehingga tercipta keseimbangan antar

kebutuhan jasmani dan rohani dalam diri manusia. ( Muhammad

Utsman Najati, 2008: 285)

Manusia memiliki hak untuk memenuhi kebutuhan jasmani

dan rohani. Kebutuhan jasmani manusia antara lain makan, minum,

tidur, olahraga, membutuhkan pakaian dan lain-lain. Kebutuhan

rohani manusia antara lain berupa rasa ketenangan, kebebasan,

keamanan, keyakinan dalam hidup. Pemenuhan kebutuhan jasmani

dan rohani manusia haruslah seimbang.

Menjaga kesehatan badan merupakan salah satu bentuk

pemenuhan kebutuhan jasmani dan rohani manusia yang adil.

Pribadi muslim harus menjaga kesehatan badan dalam upaya

untuk mendukung terlaksananya ibadah kepada Allah SWT. Misal

jika orang yang sakit pasti tidak tenang dalam melaksanakan

ibadah salat.

Peran Taman Pendidikan..., Septi Ari Subekti, FKIP UMP, 2016

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Taman Pendidikan Al Qur’an (TPQ)repository.ump.ac.id/1258/3/SEPTI ARI SUBEKTI - BAB II.pdf · Di dalam buku Petunjuk Teknis dan Pedoman Pembinaan TK

36

Kesehatan badan yang harus dijaga antara lain:

1) Kesucian dan kebersihan

Allah telah memerintahkan kita agar selalu menjaga kebersihan

dan kesucian sebagaiman yang terdapat dalam Qs. Al-Maidah :

6

و ج وه ك م ل وا ف اغ س إ ل ىالص الة ت م ق م إ ذ ا آم ن وا ال ذ ين أ ي ه ا ي اإ ل ى و أ ر ج ل ك م ك م ب ر ء وس و ام س ح وا ال م ر اف ق إ ل ى و أ ي د ي ك م ر ف ع ل ىس م ر ض ىأ و ك ن ت م ج ن باف اط ه ر واو إ ن ك ن ت م و إ ن ال ك ع ب ي ن د وا ت ج ف ل م النس اء ت م لم س أ و ال غ ائ ط م ن م ن ك م أ ح د ج اء أ و

و أ ي د يك م ف ام س ح واب و ج وه ك م ف ت ي م م واص ع يداط يبا م ن ه م ام اءو ل ي ت م ل ي ط هر ك م ي ر يد و ل ك ن ح ر ج م ن ع ل ي ك م ع ل ل ي ج الل ه ي ر يد

ك ر ون ع ل ي ك م ل ع ل ك م ت ش )۶(ن ع م ت ه Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu

hendak mengerjakan salat, maka basuhlah

mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan

sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai

dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub

maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam

perjalanan atau kembali dari tempat buang air

(kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu

tidak memperoleh air, maka bertayamumlah

dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu

dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak

hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak

membersihkan kamu dan menyempurnakan

nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.”

Rasulullah saw juga bersabda tentang bersuci :

النظافة من الإميانKebersihan adalah sebagian dari iman (HR. Muslim)

Peran Taman Pendidikan..., Septi Ari Subekti, FKIP UMP, 2016

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Taman Pendidikan Al Qur’an (TPQ)repository.ump.ac.id/1258/3/SEPTI ARI SUBEKTI - BAB II.pdf · Di dalam buku Petunjuk Teknis dan Pedoman Pembinaan TK

37

Kebersihan diajarkan sejak dari masa anak-anak

sehingga semakin dewasa sudah terlatih dan terbiasa untuk

hidup bersih. Kebersihan yang diajarkan sejak kecil bisa

berawal dari membersihkan diri sendiri selanjutnya

membersihkan tempat tinggalnya dan dilanjutkan dengan

membersihkan lingkungannya yang dikerjakan secara

bersama-sama dengan masyarakat.

2) Menjaga diri dari penyakit

Dalam bukunya M. Jamaluddin Mahfuzh (2001: 113),

Mencegah lebih baik daripada mengobati. Hal itu dilakukan

agar tidak menjalar ke lingkungan yang lebih luas. Rasulullah

saw bersabda,

“Waspadalah terhadap tiga orang yang terkutuk; orang

yang buang air besar di sumber-sumber air, di tengah jalan,

dan di bawah naungan.”(HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah)

Al-Qur’an menjelaskan pentingnya keseimbangan dalam

kepribadian sebagaimana firman Allah dalam Qs. Al-Qashash (28):

77

ار الد الل ه آت اك ا ف يم ن ي او اب ت غ الد م ن يب ك ن ص ت ن س و ل ر ة اآلخ إ ن الل ه ل ال ف س اد ف ياألر ض و لت ب غ الل ه إ ل ي ك ك م اأ ح س ن ن و أ ح س

د ين ال م ف س ب )۷۷(ي ح Artinya: Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah

kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah

Peran Taman Pendidikan..., Septi Ari Subekti, FKIP UMP, 2016

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Taman Pendidikan Al Qur’an (TPQ)repository.ump.ac.id/1258/3/SEPTI ARI SUBEKTI - BAB II.pdf · Di dalam buku Petunjuk Teknis dan Pedoman Pembinaan TK

38

kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi

dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana

Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu

berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah

tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.(Qs.

Al-Qashash (28): 77)

Ayat di atas menjelaskan bahwa kita harus menjadikan

dunia ini sebagai sarana untuk mendapatkan kebahagiaan di

akherat. Manusia tidak boleh egois hanya memenitingkan

kehidupan akherat saja tetapi melupakan kehidupan di dunia.

Hidup di dunia hanya beribadah mahdah ( khusus).

Dalam ayat lain, al-Qur’an menggambarkan ketiga bentuk

kepribadian manusia yaitu :

1) Mukmin (terdapat pada Qs. Al-Baqarah (2): 2-5);

ل ل م ت ق ين ه دى ف يه ر ي ب ل ال ك ت اب م ن ون )۲(ذ ل ك ي ؤ ال ذ ين ي ن ف ق ون ن اه م ر ز ق و م م ا الص الة و ي ق يم ون و ال ذ ين )۱(ب ال غ ي ب

ه م ر ة و ب اآلخ ق ب ل ك م ن أ ن ز ل و م ا إ ل ي ك أ ن ز ل ب م ا م ن ون ي ؤ ه م )۴(ي وق ن ون و أ ول ئ ك ر به م م ن ه دى ع ل ى أ ول ئ ك

)۵(ال م ف ل ح ون Artinya: Kitab (Al Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya;

petunjuk bagi mereka yang bertakwa. (2). (yaitu)

mereka yang beriman kepada yang gaib, yang

mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian rezki

yang Kami anugerahkan kepada mereka. (3). Dan

mereka yang beriman kepada Kitab (Al Qur'an) yang

telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang

telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan

adanya (kehidupan) akhirat. (4).

2) Kafir (terdapat pada Qs. al-Baqarah (2): 6-7),

Peran Taman Pendidikan..., Septi Ari Subekti, FKIP UMP, 2016

Page 32: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Taman Pendidikan Al Qur’an (TPQ)repository.ump.ac.id/1258/3/SEPTI ARI SUBEKTI - BAB II.pdf · Di dalam buku Petunjuk Teknis dan Pedoman Pembinaan TK

39

3) Munafik (terdapat pada Qs. al-Baqarah (2): 8-20). Masing-

masing dijadikan nama surat dalam Al-Qur’an, yaitu Al-

Mukminun, Al-Kafirun, dan Al-Munafiqun. (Muhammad

Ustman Najati, 2008: 289 )

Ciri-ciri orang mukmin yang digambarkan Al-Qur’an

tercermin dalam keteladanan. Keteladanan itu mencakup

kehidupan pribadi, rumah tangga, sosial, dan pekerjaannya. Mereka

berpegang teguh pada akhlak mulia. Rasulullah sendiri telah

mendidik dan berhasil mencetak generasi awal orang mukmin. Hal

itu terbukti dengan adanya para sahabat Nabi saw yang

menyerahkan harta dan jiwa demi terwujudnya keselamatan orang-

orang mukmin.

Ciri-ciri yang terdapat dalam kepribadian orang mukmin ini

saling berkait satu dengan lainnya. Semuanya berperan dalam

membentuk sikap orang mukmin di berbagai bidang kehidupan.

Karena itu sikap orang mukmin terlihat tenang dan serasi, baik

dalam hubungannya dengan Tuhan, sesama manusia, maupun

dirinya sendiri. Ciri-ciri yang berkaitan dengan aqidah memiliki

peranan yang penting dan mendasar dalam membentuk sikap

manusia di berbagai bidang kehidupan.

Peran Taman Pendidikan..., Septi Ari Subekti, FKIP UMP, 2016

Page 33: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Taman Pendidikan Al Qur’an (TPQ)repository.ump.ac.id/1258/3/SEPTI ARI SUBEKTI - BAB II.pdf · Di dalam buku Petunjuk Teknis dan Pedoman Pembinaan TK

40

c. Menjaga hubungan baik dengan sesama muslim

Menjaga hubungan baik dengan sesama muslim dalam istilah

bahasa Arab dikenal dengan Ukhuwah Islamiyah. Sesama muslim

harus menjalin persaudaraan di seluruh dunia tanpa melihat

perbedaan warna kulit, bahasa, suku, bangsa, dan

kewarganegaraan. Hal yang menjaga persaudaraan itu adalah

kesamaan keyakinan atau iman kepada Allah dan Rasul-Nya.

Mereka sama-sama bersaksi Tiada Tuhan yang berhak disembah

selain Allah SWT dan Muhammad saw adalah Nabi dan Utusan-

Nya.

Persaudaraan seiman itu dijelaskan oleh Allah SWT dalam

surat al-Hujurat ( 49 ) : 10

ل ع ل ك م الل ه و ات ق وا أ خ و ي ك م ب ي ن ف أ ص ل ح وا ة و إ خ م ن ون ال م ؤ إ ن م ا(۱۱)ت ر ح م ون

Artinya : Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara

karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan

bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat

rahmat.10

Rasulullah telah berhasil mempersatukan suku Aus dan

Khazraj yang merupakan dua suku tradisional di bangsa Arab yang

sangat bertentangan satu sama lain. Begitu juga beliau telah

mempersatukan dan mempersaudarakan antara Muhajirin (orang

Mekkah yang berhijrah) dengan Anshar ( penduduk asli Madinah).

Mereka rela berbagi apa saja untuk saudara-saudara seiman.

Peran Taman Pendidikan..., Septi Ari Subekti, FKIP UMP, 2016

Page 34: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Taman Pendidikan Al Qur’an (TPQ)repository.ump.ac.id/1258/3/SEPTI ARI SUBEKTI - BAB II.pdf · Di dalam buku Petunjuk Teknis dan Pedoman Pembinaan TK

41

Persaudaraan Islam betul-betul merupakan nikmat Allah yang

harus disyukuri dan dijaga.

Menjaga hubungan baik dengan sesama muslim, ialah dengan

cara tetap mempertahankan perasaan saling mencintai, saling

mengasihi, saling menyayangi, dan saling menolong. Hal tersebut

yang akan memperkuat dan tetap menjaga hubungan baik dengan

sesama muslim sehingga menumbuhkan semangat dalam

membentuk kepribadian muslim yang baik.

Pribadi seorang muslim itu harus mampu berinteraksi dengan

baik terhadap sesama. Rasulullah saw bersabda,

إ ذ ا ال ج س د ، ف يت و اده م ،و ت ع اط ف ه م ،و ت ر اح م ه م ،م ث ل م ن ين ال م ؤ م ث ل وت د اع ىس ائ ر ت ك ىم ن ه ع ض ال ج س د ب الس ه ر و ال ح م ىاش

Artinya: “Perumpamaan orang-orang mukmin dalam hal saling

rasa cinta dan kasih sayang mereka, adalah seperti satu

tubuh yang apabila ada salah satu anggotanya yang

mengeluh sakit, maka anggota-anggota tubuh lainnya

ikut merasa sakit.” (HR. Muslim dan Ahmad)

Menjaga hubungan baik dengan sesama muslim diperlukan

empat tahap yang semestinya dilakukan yaitu :

1) Ta’aruf

Saling kenal mengenal, tidak hanya ta’aruf fisik atau biodata

ringkas belaka, tapi lebih jauh lagi juga ta’aruf latar belakang

pendidikan, budaya, keagamaan; ta’aruf pemikiran, ide-ide,

cita-cita; dan ta’aruf problem kehidupan yang dihadapi.

Peran Taman Pendidikan..., Septi Ari Subekti, FKIP UMP, 2016

Page 35: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Taman Pendidikan Al Qur’an (TPQ)repository.ump.ac.id/1258/3/SEPTI ARI SUBEKTI - BAB II.pdf · Di dalam buku Petunjuk Teknis dan Pedoman Pembinaan TK

42

2) Tafahum

Saling memahami kelebihan dan kekurangan, kekuatan dan

kelemahan masing-masing, sehingga segala macam bentuk

kesalahfahaman dapat dihindari.

3) Ta’awun

Saling tolong menolong. Muslim yang kuat menolong orang

yang lemah, yang mempunyai kelebihan menolong yang

kekurangan.

4) Takaful

Saling memberikan jaminan, sehingga menimbulkan rasa

aman. Tidak ada rasa kekhawatiran dan kecemasan

menghadapi hidup ini karena ada jaminan dari sesama saudara

untuk memberikan pertolongan.

Peneliti menyimpulkan bahwa untuk menjaga hubungan baik

dengan sesama muslim sebaiknya dilakukan ke empat hal di atas

sehingga dalam diri setiap muslim ada rasa saling membutuhkan satu

sama lain dan jika ada yang mengalami cobaan hidup maka muslim

lain akan segera menolongnya. Jika mereka sudah seperti satu tubuh

yang masing-masing bagian tubuh ikut merasakan penderitaan dan rasa

ketenangan bagian tubuh lainnya.

Peran Taman Pendidikan..., Septi Ari Subekti, FKIP UMP, 2016

Page 36: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Taman Pendidikan Al Qur’an (TPQ)repository.ump.ac.id/1258/3/SEPTI ARI SUBEKTI - BAB II.pdf · Di dalam buku Petunjuk Teknis dan Pedoman Pembinaan TK

43

d. Selalu optimis

Selalu optimis dan tidak mudah berputus asa, akan dapat

mewujudkan jiwa yang damai dan tenang. Allah SWT berfirman

dalam Qs. Yusuf (12): 87

ر و ح و لت ي أ س وام ن يه و أ خ ي وس ف ف ت ح س س وام ن اذ ه ب وا الل ه ي اب ن ي م ال ك اف ر ون الل ه إ لال ق و ر و ح م ن لي ي ئ س )۷۷(إ ن ه

Artinya : “Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita

tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu

berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada

berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang

kafir".87

Al-Qur’an memberi ketenangan kepada kaum muslim

dengan menyatakan, bahwa sesungguhnya Allah akan selalu

bersama mereka. Bagi siapa saja hamba-Nya yang tetap berusaha

dan pantang menyerah dalam menggapai cita-cita. Cita-cita

tertinggi seorang muslim yaitu dapat masuk ke surganya Allah

SWT yang hanya ada di akhirat. Hal itu mereka usahakan di dunia

ini dengan rasa optimis.

Apabila kaum muslim bertanya kepada Allah,

sesungguhnya Dia amat dekat dengan mereka. Allah tentu akan

mengabulkan apabila mereka mau berdoa kepada –Nya. Orang

yang optimis adalah orang yang selalu haus akan ilmu sehingga

mereka selalu bertanya baik bertanya kepada Allah melalui doa

maupun bertanya kepada sesama manusia melalui interaksi.

Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Baqarah (2) : 186

Peran Taman Pendidikan..., Septi Ari Subekti, FKIP UMP, 2016

Page 37: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Taman Pendidikan Al Qur’an (TPQ)repository.ump.ac.id/1258/3/SEPTI ARI SUBEKTI - BAB II.pdf · Di dalam buku Petunjuk Teknis dan Pedoman Pembinaan TK

44

د ع ان إ ذ ا الد اع ة د ع و يب أ ج ق ر يب ف إ ني ع ني ع ب اد ي س أ ل ك و إ ذ ام ن واب يل ع ل ه م ي ر ش د ون يب وال يو ل ي ؤ ت ج (۱۷۶)ف ل ي س

Artinya : Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu

tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku

adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang

yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka

hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah) Ku

dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar

mereka selalu berada dalam kebenaran.186

Seorang muslim yang mempunyai kepribadian muslim

harus selalu optimis dalam melakukan hal-hal yang baik dalam

usahanya untuk menggapai cita-cita yang diinginkan dan tentunya

cita-cita yang mulia. Sikap selalu optimis dilakukan dengan cara

selalu bertanya dan berdoa kepada Allah karena Allah Maha Tahu.

Pepatah mengatakan “Malu Bertanya Sesat di Jalan”. Siapapun

yang malu bertanya maka ia tidak akan tahu apapun karena salah

satu cara mendapatkan ilmu yaitu dengan bertanya.

Berdasarkan pengertian-pengertian yang dikemukakan di

atas, maka peneliti menyimpulkan bahwa kepribadian muslim

adalah ciri khas yang dimiliki oleh seorang anak berdasarkan dari

hasil pengalaman dan pendidikan yang dilaluinya sehingga akhlak

mulia seperti ikhlas, syukur, sabar, cinta kebersihan, dan menjaga

kesehatan harus diterapkan sejak kecil sehingga kepribadian

muslim yang sesuai dengan ajaran al-Qur’an dapat menjadi sifat

kehidupan sehari-hari seorang manusia.

Peran Taman Pendidikan..., Septi Ari Subekti, FKIP UMP, 2016

Page 38: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Taman Pendidikan Al Qur’an (TPQ)repository.ump.ac.id/1258/3/SEPTI ARI SUBEKTI - BAB II.pdf · Di dalam buku Petunjuk Teknis dan Pedoman Pembinaan TK

45

E. Penelitian Terdahulu

1. “Studi Komparatif Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam antara

Siswa yang Belajar di TPQ dengan yang Tidak Belajar TPQ bagi siswa

kelas III Semester II di SDN 04 Mersi Purwokerto Tahun Pelajaran

2004/2005”. (Skripsi Dian Wulan Sari, NIM: 0106010016, Prodi PAI)

Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui ada tidaknya perbedaan

prestasi belajar PAI antara siswa yang belajar di TPQ dengan yang

tidak belajar TPQ bagi siswa kelas III semester II di SDN 04 Mersi

Purwokerto tahun pelajaran 2004/2005. Instrumen pengumpulan data

yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, dokumentasi,

angket/ kuesioner. Analisis data yang dilakukan dengan menggunakan

statistik t-test. Hasil dari penelitian adalah variabel bebas tersebut

dapat mempengaruhi prestasi belajar PAI antara siswa yang belajar di

TPQ dengan yang tidak belajar TPQ bagi siswa kelas III semester II di

SDN 04 Mersi Purwokerto tahun pelajaran 2004/2005.

Persamaan dengan penelitian ini adalah teknik pengumpulan

data yang digunakan observasi dan dokumentasi. Perbedaannya

terletak pada jenis penelitian yang digunakan oleh Dian Wulan Sari

yaitu kuantitatif dengan pendekatan statistik t-test sedangkan peneliti

menggunakan kualitatif, variabel, dan judul yang berbeda. Adanya

perbedaan tersebut peneliti merumuskan judul “Peran Taman

Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) KH. Ahmad Dahlan Universitas

Peran Taman Pendidikan..., Septi Ari Subekti, FKIP UMP, 2016

Page 39: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Taman Pendidikan Al Qur’an (TPQ)repository.ump.ac.id/1258/3/SEPTI ARI SUBEKTI - BAB II.pdf · Di dalam buku Petunjuk Teknis dan Pedoman Pembinaan TK

46

Muhammadiyah Purwokerto Dalam Membentuk Kepribadian Muslim

di Desa Dukuhwaluh Kecamatan Kembaran Kabupaten Banyumas”.

2. “Pembinaan Akhlakul Karimah Bagi Anak di TPQ Al-Falah Desa

Bakal Kecamatan Batur Kabupaten Banjarnegara”. (Skripsi Ivka

Zuhrotun Najiha, Nim: 1123301015, Prodi PAI). Tujuan dalam

penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis proses

pembinaan akhlakul karimah bagi anak di TPQ Al-Falah. Teknik

pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan

dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pembinaan

akhlakul karimah bagi anak di TPQ Al-Falah dilakukan melalui

berbagai kegiatan yaitu 1) hafalan surat pendek, 2) materi pembinaan

akhlak, 3) metode keteladanan dan metode pembiasaan. Pembiasaan

akhlakul karimah di TPQ Al-Falah dapat dikatakan berhasil hal ini

dapat dibuktikan dengan kebiasaan dan perilaku anak dalam kehidupan

sehari-hari mereka yang sopan dalam tutur kata, perbuatannya, dan

selalu mengerjakan shalat lima waktu.

Persamaan dengan penelitian ini adalah teknik pengumpulan

data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Selain itu,

tempat penelitian juga terdapat pada lembaga TPQ, Jenis penelitian

sama yaitu kualitatif. Perbedaannya terletak pada variabel. Adapun

variabel bebas pada skripsi ini adalah peran TPQ KH. Ahmad Dahlan

dan variabel terikatnya adalah membentuk kepribadian muslim.

Sedangkan variabel bebas pada skripsi Ivka Zuhrotun Najiha adalah

Peran Taman Pendidikan..., Septi Ari Subekti, FKIP UMP, 2016

Page 40: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Taman Pendidikan Al Qur’an (TPQ)repository.ump.ac.id/1258/3/SEPTI ARI SUBEKTI - BAB II.pdf · Di dalam buku Petunjuk Teknis dan Pedoman Pembinaan TK

47

pembinaan akhlakul karimah dan variabel terikatnya adalah TPQ Al-

Falah. Adanya perbedaan tersebut peneliti merumuskan judul “Peran

Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) KH. Ahmad Dahlan Universitas

Muhammadiyah Purwokerto Dalam Membentuk Kepribadian Muslim

di Desa Dukuhwaluh Kecamatan Kembaran Kabupaten Banyumas”.

Peran Taman Pendidikan..., Septi Ari Subekti, FKIP UMP, 2016