BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Prokrastinasirepository.ump.ac.id/5948/3/Anis Latifah Bab II.pdf ·...

17
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Prokrastinasi 1. Pengertian Istilah prokrastinasi berasal dari bahasa Latin procrastination dengan awalan pro yang berarti mendorong maju atau bergerak maju dan akhiran crastinus yang berarti keputusan hari esok atau jika digabungkan menjadi menangguhkan atau menunda sampai hari berikutnya Pada kalangan ilmuwan istilah prokrastinasi untuk menunjukkan pada suatu kecenderungan menunda-nunda penyelesaian suatu tugas atau pekerjaan, pertama kali digunakan oleh Brown dan Holzman (dalam Ghufron & Rini, 2010). Seseorang yang mempunyai kecenderungan untuk menunda, atau tidak segera memulai suatu kerja, ketika menghadapi suatu kerja, ketika menghadapi suatu tugas disebut sebagai seseorang yang melakukan prokrastinasi. Setiap penundaan dalam menghadapi suatu tugas disebut prokrastinasi. Ellis dan Knaus (dalam Ferrari, 1995) mengatakan bahwa prokrastinasi adalah kebiasaan penundaan yang tidak bertujuan dan proses penghindaran tugas, yang hal itu sebenarnya tidak perlu dilakukan seseorang karena adanya ketakutan untuk gagal, serta adanya pandangan bahwa segala sesuatu harus dilakukan dengan benar, bahwa penundaan 10 Dinamika Psikologis Mahasiswa..., Anis Latifah, Fakultas Psikologi UMP, 2013

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Prokrastinasirepository.ump.ac.id/5948/3/Anis Latifah Bab II.pdf ·...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Prokrastinasirepository.ump.ac.id/5948/3/Anis Latifah Bab II.pdf · akhiran crastinus yang berarti keputusan hari esok atau jika digabungkan menjadi menangguhkan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Prokrastinasi

1. Pengertian

Istilah prokrastinasi berasal dari bahasa Latin procrastination

dengan awalan pro yang berarti mendorong maju atau bergerak maju dan

akhiran crastinus yang berarti keputusan hari esok atau jika digabungkan

menjadi menangguhkan atau menunda sampai hari berikutnya

Pada kalangan ilmuwan istilah prokrastinasi untuk menunjukkan

pada suatu kecenderungan menunda-nunda penyelesaian suatu tugas atau

pekerjaan, pertama kali digunakan oleh Brown dan Holzman (dalam

Ghufron & Rini, 2010). Seseorang yang mempunyai kecenderungan untuk

menunda, atau tidak segera memulai suatu kerja, ketika menghadapi suatu

kerja, ketika menghadapi suatu tugas disebut sebagai seseorang yang

melakukan prokrastinasi. Setiap penundaan dalam menghadapi suatu tugas

disebut prokrastinasi.

Ellis dan Knaus (dalam Ferrari, 1995) mengatakan bahwa

prokrastinasi adalah kebiasaan penundaan yang tidak bertujuan dan proses

penghindaran tugas, yang hal itu sebenarnya tidak perlu dilakukan

seseorang karena adanya ketakutan untuk gagal, serta adanya pandangan

bahwa segala sesuatu harus dilakukan dengan benar, bahwa penundaan

10

Dinamika Psikologis Mahasiswa..., Anis Latifah, Fakultas Psikologi UMP, 2013

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Prokrastinasirepository.ump.ac.id/5948/3/Anis Latifah Bab II.pdf · akhiran crastinus yang berarti keputusan hari esok atau jika digabungkan menjadi menangguhkan

yang telah menjadi respon tetap atau kebiasaan dapat dipandang sebagai

suatu trait prokrastinasi.

Burka dan Yuen (2008) menegaskan kembali dengan menyebutkan

adanya aspek irrasional yang dimiliki oleh seorang prokrastinator.

Penundaan yang dikategorikan sebagai prokrastinasi adalah apabila

penundaan tersebut sudah merupakan kebiasaan atau pola yang menetap

yang selalu dilakukan seseorang ketika menghadapi suatu tugas, dan

penundaan tersebut disebabkan oleh adanya keyakinan-keyakinan yang

irrasional dalam memandang tugas.

Prokrastinator sebenarnya sadar bahwa dirinya menghadapi tugas-

tugas yang penting dan bermanfaat bagi dirinya (sebagai tugas yang

primer), akan tetapi dengan sengaja menunda-nunda secara berulang-ulang

(komplusif), hingga muncul perasaan tidak nyaman, cemas dan merasa

bersalah dalam dirinya. Suatu penundaan dikatakan sebagai prokrastinasi,

apabila penundaan itu dilakukan pada tugas yang penting, dilakukan

berulang-ulang secara sengaja dan menimbulkan perasaan tidak nyaman,

secara subyektif dirasakan oleh seseorang procrastinator

Ferrari dkk, (1995) menyimpulkan bahwa pengertian prokrastinasi

dapat dipandang dari berbagai batasan tertentu, yaitu:

1) prokrastinasi hanya sebagai perilaku penundaan, yaitu bahwa setiap

perbuatan untuk menunda dalam mengerjakan suatu tugas disebut

sebagai prokrastinasi, tanpa mempermasalahkan tujuan serta alasan

penundaan yang dilakukan,

Dinamika Psikologis Mahasiswa..., Anis Latifah, Fakultas Psikologi UMP, 2013

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Prokrastinasirepository.ump.ac.id/5948/3/Anis Latifah Bab II.pdf · akhiran crastinus yang berarti keputusan hari esok atau jika digabungkan menjadi menangguhkan

2) prokrastinasi sebagai suatu kebiasaan atau pola perilaku yang dimiliki

individu, yang mengarah kepada trait, penundaan yang dilakukan

sudah merupakan respon tetap yang selalu dilakukan seseorang dalam

menghadapi tugas, biasanya disertai oleh adanya keyakinan-keyakinan

yang irrasional,

3) prokrastinasi sebagai suatu trait kepribadian, dalam pengertian ini

prokrastinasi tidak hanya sebuah perilaku penundaan saja, akan tetapi

prokrastinasi merupakan suatu trait yang melibatkan komponen-

komponen perilaku maupun struktur mental lain yang saling terkait

yang dapat diketahui secara langsung maupun tidak langsung.

Dengan demikian, dari berbagai pendapat para ahli di atas dapat

ditarik kesimpulan bahwa pengertian prokrastinasi dapat didefinisikan

sebagai suatu penundaan yang dilakukan secara sengaja dan berulang-

ulang, dengan melakukan aktivitas lain yang tidak diperlukan dalam

pengerjaan tugas.

2. Jenis-jenis Prokrastinasi

Prokrastinasi dapat dilakukan pada beberapa jenis pekerjaan.

Peterson (dalam Ghufron & Rini, 2010) mengatakan bahwa seseorang

dapat melakukan prokrastinasi hanya pada hal-hal tertentu saja atau pada

semua hal, sedangkan jenis-jenis tugas yang sering ditunda oleh

prokratinator, yaitu pada tugas pembuatan keputusan, tugas-tugas rumah

tangga, aktivitas akademik, pekerjaan kantor dan lainnya.

Dinamika Psikologis Mahasiswa..., Anis Latifah, Fakultas Psikologi UMP, 2013

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Prokrastinasirepository.ump.ac.id/5948/3/Anis Latifah Bab II.pdf · akhiran crastinus yang berarti keputusan hari esok atau jika digabungkan menjadi menangguhkan

Prokrastinasi akademik adalah jenis penundaan yang dilakukan

pada jenis tugas formal yang berhubungan dengan tugas akdemik,

misalnya tugas sekolah atau tugas kursus. Prokrastinasi non-akademik

adalah penundaan yang dilakukan pada jenis tugas non-formal atau tugas

yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari, misalnya tugas rumah

tangga, tugas sosial, tugas kantor dan lain sebagainya, Ferrari, dkk (1995)

3. Prokrastinator

Prokrastinator merupakan orang yang melakukan perilaku

penundaan. Sapadin dan Maguire (dalam Flensborg, 2004) mendefinisikan

6 jenis prokrastinator, yaitu:

a. Perfectionists atau perfeksionis

“Perfectionists don't start until everything is aligned perfectly.

obviously it would be great if we could all start all of our projects from

a perfect starting point, but life doesn't work this way. a perfectionist

will spend months compiling all the data they can on countless digital

camera models before they even begin to thing about which model to

choose. perfectionists won't start on anything unless they are

convinced that they cannot possibe fail, and that the outcome will be

perfec”

Berarti perfeksionis tidak mulai sampai semuanya selaras

dengan sempurna. jelas hal itu akan lebih bagus jika kita semua bisa

mulai semua proyek kita dari titik awal yang sempurna, tapi hidup

Dinamika Psikologis Mahasiswa..., Anis Latifah, Fakultas Psikologi UMP, 2013

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Prokrastinasirepository.ump.ac.id/5948/3/Anis Latifah Bab II.pdf · akhiran crastinus yang berarti keputusan hari esok atau jika digabungkan menjadi menangguhkan

tidak bekerja dengan cara ini. perfeksionis akan menghabiskan bulan

kompilasi semua data yang mereka dapat pada banyak model kamera

digital sebelum mereka bahkan mulai hal tentang model mana yang

akan memilih. perfeksionis tidak akan mulai pada apa pun kecuali

mereka yakin bahwa mereka tidak dapat possibe gagal, dan bahwa

hasilnya akan menjadi sempurna

b. Dreamers atau pemimpi

“Dreamers come up with all sorts of great ideas, but don't get

any further than dreaming. dreamers create idea avalanches, so they

end up buried under a pile of ideas unable to bring any them to life”

Berarti pemimpi datang dengan segala macam ide-ide besar,

tetapi tidak mendapatkan lebih jauh dari bermimpi. pemimpi

menciptakan guguran ide, sehingga mereka akhirnya terkubur di bawah

tumpukan ide-ide tidak bisa membawa mereka untuk hidup.

c. Worriers atau pencemas

“Worriers put off things out of fear of making them worse.

they will put off fixing the brakes on their car because they think they

might break them. a worrier will not try to fix a failing marriage

because they think they might make the situation worse if they try to

change their behavior”

Berarti Pencemas menunda hal karena takut membuat mereka

lebih buruk. mereka akan menunda memperbaiki rem pada mobil

mereka karena mereka berpikir mereka mungkin melanggarnya.

Dinamika Psikologis Mahasiswa..., Anis Latifah, Fakultas Psikologi UMP, 2013

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Prokrastinasirepository.ump.ac.id/5948/3/Anis Latifah Bab II.pdf · akhiran crastinus yang berarti keputusan hari esok atau jika digabungkan menjadi menangguhkan

pencemas tidak akan mencoba untuk memperbaiki pernikahan gagal

karena mereka berpikir mereka mungkin membuat situasi lebih buruk

jika mereka mencoba untuk mengubah perilaku mereka.

d. Defiers atau keras kepala

“Defiers are the stubborn types. She has asked me a thousand

times to fix the leaking pipe in the bathroom, but I will only do it after

she hasn't bugged me about it for some time - but they don't know how

long "some time" is, so they won't fix the pipe ever”

Berarti defiers adalah jenis keras kepala. Dia meminta saya

seribu kali untuk memperbaiki pipa bocor di kamar mandi, tapi aku

hanya akan melakukannya setelah dia tidak disadap saya tentang hal

itu untuk beberapa waktu- tetapi mereka tidak tahu berapa lama

waktunya, sehingga mereka tidak akan memperbaiki pipa yang pernah

ada.

e. Crisis-makers atau pembuat krisis

“Crisis-makers turn everything into big and insurmountable

problem. it's important for a crisis-maker to fail reaching their goals

or postpone getting started on them "because it's such a huge task". a

crisis maker will refuse to start fixing a loose shelf if he can't find the

right screwdriver to do the job. he will rather spend hours going

through all his tools looking for this one single screwdriver than use

any of the other screwdrivers in the house”.

Dinamika Psikologis Mahasiswa..., Anis Latifah, Fakultas Psikologi UMP, 2013

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Prokrastinasirepository.ump.ac.id/5948/3/Anis Latifah Bab II.pdf · akhiran crastinus yang berarti keputusan hari esok atau jika digabungkan menjadi menangguhkan

Berarti pembuat krisis mengubah segalanya menjadi masalah

besar dan dapat diatasi. penting bagi pembuat krisis gagal mencapai

tujuan mereka atau menunda memulai pada mereka "karena itu seperti

tugas besar". pembuat krisis akan menolak untuk mulai memperbaiki

rak longgar jika ia tidak dapat menemukan obeng yang tepat untuk

melakukan pekerjaan. dia lebih akan menghabiskan berjam-jam

melalui semua peralatannya mencari ini obeng satu pun dari

menggunakan salah satu obeng lain di rumah.

f. Over-doers atau pelaku berlebihan

“Over doers keep piling on tasks, so they can postpone the

ones they dislike the most. an over doer will have a to do list several

pages long, neatly prioritized, but unfortunately with all the non

important things at the top of the list”.

Berarti pelaku berlebihan akan menyimpan dan menumpuk

tugas-tugas sehingga mereka dapat menunda pada hal yang mereka

sukai. Seseorang akan membuat daftar halaman panjang dengan rapi

namun sayangnya dengan tidak menggunakan semua hal yang penting

seperti dalam daftar.

4. Ciri-ciri Prokrastinasi Akademik

Ferrari, dkk., (1995) mengatakan bahwa sebagai suatu perilaku penundaan,

prokrastinasi akademik dapat termanifestasikan dalam indicator tertentu

yang dapat diukur dan diamati ciri-ciri tertentu berupa:

Dinamika Psikologis Mahasiswa..., Anis Latifah, Fakultas Psikologi UMP, 2013

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Prokrastinasirepository.ump.ac.id/5948/3/Anis Latifah Bab II.pdf · akhiran crastinus yang berarti keputusan hari esok atau jika digabungkan menjadi menangguhkan

a. Penundaan untuk memulai maupun menyelesaikan kerja pada tugas

yang dihadapi. Seseorang yang melakukan prokrastinasi tahu bahwa

tugas yang dihadapinya harus segera diselesaikan dan berguna bagi

dirinya, akan tetapi dia menunda-nunda untuk mulai mengerjakannya

atau menunda-nunda untuk menyelesaikan sampai tuntas jika dia sudah

mulai mengerjakan sebelumnya.

b. Keterlambatan dalam mengerjakan tugas. Orang yang melakukan

prokrastinasi memerlukan waktu yang lebih lama daripada waktu yang

dibutuhkan pada umumnya dalam mengerjakan suatu tugas. Seorang

prokratinator menghabiskan waktu yang dimilikinya untuk

mempersiapkan diri secara berlebihan, maupun melakukan hal-hal yang

tidak dibutuhkan dalam penyelesaian suatu tugas, tanpa

memperhitungkan keterbatasan waktu yang dimilikinya. Kadang-

kadang tindakan tersebut mengakibatkan seseorang tidak berhasil

menyelesaikan tugasnya.

c. Kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja aktual. Seorang

prokrastinator mempunyai kesulitan untuk melakukan sesuatu sesuai

dengan batas waktu yang telah ditentukan sebelumnya. Seorang

prokrastinator sering mengalami keterlambatan dalam memenuhi

deadline yang telah ditentukan, baik oleh orang lain maupun rencana-

rencana yang telah dia tentukan sendiri.

d. Melakukan aktivitas lain yang lebih menyenangkan daripada melakukan

tugas yang harus dikerjakan. Seorang prokrastinator dengan sengaja

Dinamika Psikologis Mahasiswa..., Anis Latifah, Fakultas Psikologi UMP, 2013

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Prokrastinasirepository.ump.ac.id/5948/3/Anis Latifah Bab II.pdf · akhiran crastinus yang berarti keputusan hari esok atau jika digabungkan menjadi menangguhkan

tidak segera melakukan tugasnya, akan tetapi menggunakan waktu yang

dia miliki untuk melakukan aktivitas lain yang dipandang lebih

menyenangkan dan mendatangkan hiburan, seperti membaca (koran,

majalah, atau buku cerita lainnya), nonton, ngobrol, jalan,

mendengarkan musik, dan sebagainya, sehingga menyita waktu yang

dia miliki untuk mengerjakan tugas yang harus diselesaikannya.

Jadi dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri prokrastinasi akademik adalah

penundaan untuk memulai maupun menyelesaikan kerja pada tugas yang

dihadapi, keterlambatan dalam mengerjakan tugas, kesenjangan waktu

antara rencana dan kinerja aktual dan melakukan aktivitas lain yang lebih

menyenangkan daripada melakukan tugas yang harus dikerjakan.

5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prokrastinasi

Factor-faktor terjadinya prokrastinasi menurut Bernard (dalam Lidya,

2008) yaitu:

a. Anxiety atau kecemasan

Kecemasan memberikan kekuatan pada seseorang untuk berlawanan

dari sikap yang diharapkan. Seseorang yang memilki kecemasan yang

tinggi akan cenderung menunda tugas yang harus diselesaikan.

b. Self depreciation atau pencelaan terhadap diri sendiri

Seseorang memiliki penghargaan yang rendah atas dirinya sendiri dan

selalu siap untuk menyalahkan diri sendiri ketika terjadi kesalahan dan

juga merasa tidak percaya diri untuk mendapat masa depan yang cerah.

Dinamika Psikologis Mahasiswa..., Anis Latifah, Fakultas Psikologi UMP, 2013

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Prokrastinasirepository.ump.ac.id/5948/3/Anis Latifah Bab II.pdf · akhiran crastinus yang berarti keputusan hari esok atau jika digabungkan menjadi menangguhkan

c. Low discomfort tolerance atau rendahnya toleransi terhadap

ketidaknyamanan

Adanya kesulitan pada tugas yang dikerjakan membuat seseorang

mengalami kesulitan untuk menoleransi rasa frustasi dan kecemasan,

sehingga mereka mengalihka diri sendiri kepada tugas-tugas yang

mengurangi ketidaknyamanan dalam diri mereka.

d. Pleasure-seeking atau pencari kesenangan

Seseorang yang mencari kenyamanan cenderung tidak mau

melepaskan situasi yang membuat nyaman tersebut. Jika seseorang

memiliki kecenderungan tinggi dalam situasi yang nyaman, maka

orang tersebut akan memiliki hasrat yang kuat untuk bersenang-senang

dan memiliki kontrol implus yang rendah

e. Time Disorganization atau ketidakteraturan waktu

Mengatur waktu berarti bisa memperkirakan dengan baik berapa lama

seseorang membutuhkan waktu untuk menyelesaikan pekerjaan

tersebut. Aspek lain dari lemahnya pengaturan waktu adalah sulitnya

seseorang memutuskan pekerjaan apa yang penting dan kurang penting

untuk dikerjakan. Semua pekerjaan terlihat sangat penting sehingga

muncul kesulitan untuk menentukan apa yang harus dikerjakan terlebih

dahulu.

f. Environmental disorganization atau tidak teraturnya lingkungan

Salah satu factor prokrastinasi adalah kenyataan bahwa llingkungan

sekitarnya berantakan, hal ini terjadi kemungkinan karena kesalahan

Dinamika Psikologis Mahasiswa..., Anis Latifah, Fakultas Psikologi UMP, 2013

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Prokrastinasirepository.ump.ac.id/5948/3/Anis Latifah Bab II.pdf · akhiran crastinus yang berarti keputusan hari esok atau jika digabungkan menjadi menangguhkan

individu tersebut. Tidak teraturnya lingkungan bisa dalam bentuk

interupsi orang lain, kurangnya privasi, kertas yang bertebaran dimana-

mana, dan alat-alat yang dibutuhkan dalam pekerjaan tersebut tidak

tersedia. Adanya begitu banyak gangguan pada area wilayah pekerjaan

menyulitkan seseorang untuk berkonsentrasi sehingga pekerjaan

tersebut tidak bisa selesai tepat pada waktunya.

g. Poor task approach atau pendekatan yang lemah terhadap tugas

Jika akhirnya seseorang merasa siap untuk bekerja, kemungkinan dia

akan meletakkan kembali pekerjaan tersebut karena tidak tahu dari

mana harus memulai sehingga cenderung menjadi tertahan oleh

ketidaktahuan tentang bagaimana harus memulai dan menyelesaikan

pekerjaan tersebut.

h. Lack of Assertion atau kurangnya memberikan pernyataan yang tegas

Seseorang yang mengalami kesulitan untuk berkata tidak terhadap

permintaan yang ditujukan kepadanya sedangkan banyak hal yang

harus dikerjakan karena dijadwalkan terlebih dulu. Hal ini bisa terjadi

karena mereka kurang memberikan kehormatan atas semua komitmen

dan tanggung jawab yang dimiliki.

i. Hostility with other atau permusuhan terhadap orang lain

Kemarahan yang terus menerus bisa menimbulkan dendam dan sikap

bermusuhan sehingga bisa menuju sikap menolak atau menentang

apapun yang dikatakan oleh orang tersebut.

Dinamika Psikologis Mahasiswa..., Anis Latifah, Fakultas Psikologi UMP, 2013

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Prokrastinasirepository.ump.ac.id/5948/3/Anis Latifah Bab II.pdf · akhiran crastinus yang berarti keputusan hari esok atau jika digabungkan menjadi menangguhkan

j. Stress and fatigue atau tertekan dan kelelahan

Stres adalah hasil dari sejumlah intensitas tuntutan negatif dalam hidup

yang digabung dengan gaya hidup dan kemampuan mengatasi masalah

pada diri individu. Semakin banyak tuntutan dan semakin lemah sikap

seseorang dalam memecahkan masalah dan gaya hidup yang kurang

baik maka semakin tinggilah stres seseorang.

6. Aspek-aspek yang mempengaruhi Prokrastinasi

Aspek-aspek prokrastinasi akademik dalam penyelesaian skripsi yang

didasarkan pada pendapat Millgram (dalam Irmawati, 2009) yang

menyatakan bahwa dalam prokrastinasi meliputi empat aspek, antara lain:

a. Melibatkan unsur penundaan, baik untuk memulai maupun

menyelesaikan tugas

b. Menghasilkan akibat-akibat lain yang lebih jauh, misalnya

keterlambatan menyelesaikan tugas maupun kegagalan dalam

menjalankan tugas

c. Melibatkan suatu tugas yang dipersepsikan oleh pelaku prokrastinasi

sebagai tugas yang penting untuk dikerjakan

d. Menghasilkan keadaan emosional yang tidak menyenangkan, misalnya

perasaan cemas, perasaan bersalah, marah dan panik.

Schowenburg (dalam Irmawati, 2009) juga telah mengupas mengenai

aspek-aspek dalam prokrastinasi akademik yang meliputi:

a. Penundaan untuk memulai maupun menyelesaikan tugas

Dinamika Psikologis Mahasiswa..., Anis Latifah, Fakultas Psikologi UMP, 2013

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Prokrastinasirepository.ump.ac.id/5948/3/Anis Latifah Bab II.pdf · akhiran crastinus yang berarti keputusan hari esok atau jika digabungkan menjadi menangguhkan

b. Keterlambatan/ kelambanan dalam menyelesaikan tugas

c. Kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja actual

d. Melakukan aktifitas lain yang lebih menyenangkan dari pada

mengerjakan tugas

7. Tanda-tanda prokrastinasi

Menurut Lively (1999) gejala umum yang bisa dilihat sebagai tanda-tanda

tejadinya prokrastinasi jika seseorang melakukan beberapa hal berikut ini:

a. “Hate the throught of making someone unhappy” berarti tidak

menyukai pikiran yang bisa membuat seseorang tidak senang

b. “Dread the falk you are going to get” berarti ketakutan akan kritik yang

bisa saja didapatkan

c. “Never get around to doing what you want to do because of that great

big “should” looming over you” berarti tidak pernah membuat

lingkungan sekitar melakukan apa yang diinginkan karena hal yang

besar tersebut akan selalu membayanginya

B. Dinamika Psikologis

Dinamika adalah kata benda yang berasal dari kata sifat dinamis

yang artinya penuh semangat dan gerak (laju) sehingga mengalami

perkembangan yang pesat (Handayani dan Suryani). Dengan demikian

dinamika dapat diartikan sebagai suatu pergerakan. Sementara psikologis

Dinamika Psikologis Mahasiswa..., Anis Latifah, Fakultas Psikologi UMP, 2013

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Prokrastinasirepository.ump.ac.id/5948/3/Anis Latifah Bab II.pdf · akhiran crastinus yang berarti keputusan hari esok atau jika digabungkan menjadi menangguhkan

dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1999) adalah berkenaan dengan

psikologi, bersifat kejiwaan.

Suryabrata (1993) menyatakan, dalam psikologi, ada tiga aliran

yang menjelaskan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi dinamika

psikologis individu yaitu :

1. Aliran nativisme, dengan tokoh utama Schopenhauer. Berpendapat

bahwa dinamika psiklogis individu ditentukan oleh sifat-sifat yang

sudah dibawa sejak lahir.

2. Aliran empirisme, dengan toko utama John Locke. Berpendapat

bahwa dinamika psikologis individu hanya tergantung faktor

lingkungan dan sifat-sifat bawaan tidak berperan sama sekali.

3. Aliran konvergensi, dengan tokoh utama W. Stern. Berpendapat

bahwa dinamika psikologis individu merupakan perpaduan dari sifat-

sifat bawaan individu dan juga pengaruh tempaan dari lingkungan

yang dialaminya

Dinamika psikologis yang merupakan harmonisasi dari psikologis

seseorang tidak hanya dipengaruhi dari satu aspek tetapi juga dari berbagai

macam aspek yang bersinggungan dengan individu disetiap harinya.

C. Kerangka Berfikir

Universitas Muhammadiyah Purwokerto merupakan perguruan

tinggi swasta yang didalamnya memiliki berbagai program pendidikan

dengan berbagai program studi salah satunya adalah Fakutas Psikologi.

Dinamika Psikologis Mahasiswa..., Anis Latifah, Fakultas Psikologi UMP, 2013

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Prokrastinasirepository.ump.ac.id/5948/3/Anis Latifah Bab II.pdf · akhiran crastinus yang berarti keputusan hari esok atau jika digabungkan menjadi menangguhkan

Fakultas psikologi didirikan dengan visi yang berorientasi pada

pemberdayaan individu dan masyarakat dengan kompetensi lulusan salah

satunya adalah menunjukkan kecakapan dalam interpersonal skill, social

skill, dan vocational skill. Apabila mahasiswa Fakultas Psikologi belum

lulus dalam kurun masa studi melebihi 14 semester atau 7 tahun, maka

dapat dikatakan mengalami hambatan dalam memenuhi salah satu

kompetensi lulusan.

Pada saat mahasiswa telah menempuh paket kurikulum delapan

semester, lingkungan memberikan tuntutan baru seperti penyusunan

skripsi yang tertunda dan lamanya masa studi. Melalui proses penilaian

kognitif, mereka akan melakukan penilaian mengenai makna tuntutan

tersebut baginya dan mengenai bagaimana kemampuannya untuk

menghadapi tugas tersebut. Jika tuntutan tersebut terlalu besar sementara

sumberdaya yang dimiliki tidak mencukupi untuk menghadapinya, maka

akan terjadi kesenjangan antara tuntutan dan sumber daya yang dimiliki.

Respon yang dipilih pada mahasiswa merupakan bentuk koping seperti

penghindaran dengan melakukan prokrastinasi akademik atau dengan

pengalihan dengan menyibukkan diri pada kegiatan competitor (Maria,

2009)

Keterlambatan mahasiswa selaku prokrastinator dalam

menyelesaikan masa studi tidak selalu berhubungan dengan tingkat

intelegensi, namun dapat juga disebabkan oleh ketidakmampuan mengatur

waktu yang baik oleh mahasiswa pada proses perkuliahan maupun

Dinamika Psikologis Mahasiswa..., Anis Latifah, Fakultas Psikologi UMP, 2013

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Prokrastinasirepository.ump.ac.id/5948/3/Anis Latifah Bab II.pdf · akhiran crastinus yang berarti keputusan hari esok atau jika digabungkan menjadi menangguhkan

penyelesaian tugas, kecenderungan untuk melakukan aktivitas yang lebih

menyenangkan misalnya dengan jalan-jalan, menonton televisi, bermain

dengan teman-temannya sampai melupakan tugas perkuliahan. Perilaku

seperti inilah yang membuat mahasiswa cenderung melupakan tugas-tugas

akademik sehingga menunda sampai batas waktunya dan mengerjakannya

sampai deadline tiba

Prokrastinasi dapat dipandang dari berbagai segi karena melibatkan

berbagai unsur masalah yang kompleks, yang saling terkait satu sama lain

menjadi sebuah dinamika. Prokrastinasi bukan sekedar gambaran dari

rendahnya kebiasaan belajar ataupun manajemen waktu tetapi juga

melibatkan komponen perilaku, kognitif dan afeksi mahasiswa. Solomon

& Rothblum (dalam Irmawati, 2009) menemukan bahwa pelajar yang

terbiasa menunda-nunda meyakini bahwa kecenderungan mereka untuk

melakukan prokrastinasi (procrastinator), secara signifikan mengganggu

pencapaian akademis, kecakapan untuk menguasai materi kelas dan

kualitas hidup mereka.

Dinamika Psikologis Mahasiswa..., Anis Latifah, Fakultas Psikologi UMP, 2013

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Prokrastinasirepository.ump.ac.id/5948/3/Anis Latifah Bab II.pdf · akhiran crastinus yang berarti keputusan hari esok atau jika digabungkan menjadi menangguhkan

Gambar 1. Skema Kerangka Berfikir

Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Purwokerto Tahun Angkatan 2001-2005

Masa studi melebihi 14 semester atau 7 tahun

Dinamika psikologis prokrastinasi akademik

Aspek Prokrastinasi: a. Penundaan memulai ataupun menyelesaikan tugas b. Keterlambatan dalam mengerjakan tugas c. Kesenjangan waktu antara rencana dengan kinerja

aktual terhadap tugas d. Melakukan aktivitas lain yang lebih menyenangkan

Dinamika Psikologis Mahasiswa..., Anis Latifah, Fakultas Psikologi UMP, 2013