BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pondok Pesantren 1. Pengertian ...

33
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pondok Pesantren 1. Pengertian Pondok Pesantren Secara terminologis pesantren didefinisikan sebagai lembaga pendidikan tradisional Islam untuk mempelajari, memahami, mendalami dan mengamalkan ajaran Islam dengan menekankan pentingnya moral keagamaan sebagai pedoman sehari-hari. Perlu dijelaskan bahwa pengertian “tradisional” dalam definisi ini bukan berarti kolot dan ketinggalan zaman, tetapi menunjuk pada pengertian bahwa lembaga ini telah hidup sejak ratusan tahun yang lalu. Ia telah menjadi bagian dari sistem kehidupan sebagian besar umat Islam Indonesia. Bahkan, telah pula mengalami perubahan dari waktu ke waktu sesuai dengan perjalanan hidup umat Islam. Jadi “tradisional” disini bukan dalam arti tetap tanpa mengalami penyesuaian (Damopolii, 2011:57). Pondok pesantren pada awalnya berdirinya mempunyai pengertian yang sederhana, yaitu tempat pendidikan santri-santri untuk mempelajari pengetahuan Agama Islam di bawah bimbingan seorang kiai/guru/ustad dengan tujuan untuk menyiapkan para santri sebagai kader dakwah Islamiah, yang menguasai Agama Islam dan siap menyebarkan Agama Islam di berbagai lapisan masyarakat (Depkes RI, 2013). Secara umum, pesantren diartikan sebagai tempat tinggal para santri. Oleh karena itu, perkataan pesantren disinyalir berasal dari kata santri juga, dengan penambahan awalan “pe” dan akhiran “an” (Damopolii,2011). Zamakhsyari Dhofier mengutip beberapa pendapat Profesor Johns yang mengatakan

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pondok Pesantren 1. Pengertian ...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pondok Pesantren 1. Pengertian ...

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pondok Pesantren

1. Pengertian Pondok Pesantren

Secara terminologis pesantren didefinisikan sebagai lembaga pendidikan

tradisional Islam untuk mempelajari, memahami, mendalami dan mengamalkan

ajaran Islam dengan menekankan pentingnya moral keagamaan sebagai pedoman

sehari-hari. Perlu dijelaskan bahwa pengertian “tradisional” dalam definisi ini

bukan berarti kolot dan ketinggalan zaman, tetapi menunjuk pada pengertian

bahwa lembaga ini telah hidup sejak ratusan tahun yang lalu. Ia telah menjadi

bagian dari sistem kehidupan sebagian besar umat Islam Indonesia. Bahkan, telah

pula mengalami perubahan dari waktu ke waktu sesuai dengan perjalanan hidup

umat Islam. Jadi “tradisional” disini bukan dalam arti tetap tanpa mengalami

penyesuaian (Damopolii, 2011:57).

Pondok pesantren pada awalnya berdirinya mempunyai pengertian yang

sederhana, yaitu tempat pendidikan santri-santri untuk mempelajari pengetahuan

Agama Islam di bawah bimbingan seorang kiai/guru/ustad dengan tujuan untuk

menyiapkan para santri sebagai kader dakwah Islamiah, yang menguasai Agama

Islam dan siap menyebarkan Agama Islam di berbagai lapisan masyarakat

(Depkes RI, 2013).

Secara umum, pesantren diartikan sebagai tempat tinggal para santri. Oleh

karena itu, perkataan pesantren disinyalir berasal dari kata santri juga, dengan

penambahan awalan “pe” dan akhiran “an” (Damopolii,2011). Zamakhsyari

Dhofier mengutip beberapa pendapat Profesor Johns yang mengatakan

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pondok Pesantren 1. Pengertian ...

7

bahwa istilah santri sebenarnya berasal dari bahasa Tamil, yang berarti guru

mengaji. Sedangkan C.C Berg berpendapat bahwa istilah tersebut berasal dari

istilah shastri yang dalam bahasa India berarti orang yang tahu buku-buku suci

agama Hindu, atau seorang sarjana ahli kitab suci agama Hindu. Selain itu, ada

juga yang berpendapat bahwa kata shastri berasal dari kata shastra yang berarti

buku-buku suci, buku-buku agama atau buku-buku tentang ilmu pengetahuan.

Pondok pesantren adalah lembaga pendidikan keagamaan Islam yang

berbasis masyarakat baik sebagai satuan pendidikan dan/atau sebagai wadah

penyelenggara pendidikan (Depkes RI,2013).

Sebenarnya pengertian dari pesantren maupun pondok, sama-sama

mengandung substansi pengertian sebagai tempat tinggal para santri, sehingga

pemakaian istilah tersebut secara bersamaan yang lazim adalah pondok pesantren

merupakan penguatan makna saja. Akan tetapi, penggunaan salah satunya saja

sebenarnya sudah dianggap cukup memadai untuk mendeskripsikan lembaga

pendidikan Islam Indonesia yang indigenous itu (Damopolii,2011:57).

Terlepas dari definisi-definisi pondok pesantren diatas, dalam konteks ini

pengertian yang cocok adalah asrama para santri yang dibangun untuk belajar

ilmu agama dan sekaligus menjadi tempat tinggalnya.

2. Jenis – jenis Pondok Pesantren

Jenis-jenis pondok pesantren ada empat bagian yaitu:

a) Pondok pesantren dilihat dari sarana dan prasarana

Pondok pesantren dilihat dari sarana dan prasarana merupakan jenis pondok

pesantren yang menggambarkan bahwa secara umum pondok pesantren

memiliki sarana dan prasarana sebagainya antara lain:

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pondok Pesantren 1. Pengertian ...

8

1. Tempat tinggal kyai

2. Tempat tinggal santri

3. empat belajar bernama

4. Tempat ibadah (sembahyang)

5. Tempat memasak (dapur) santri, dan lain.

Kelengkapan sarana dan prasarana pondok pesantren yang satu dengan yang

lain bisa jadi berbeda. Hal ini tergantung pada tipe pesantrennya, atau paling tidak

tergantung pada keinginan dan kemampuan Kyai yang mendirikan dan mengelola

pesantren bersangkutan.

Pondok pesantren dilihat dari sarana prasarana memiliki beberapa variasi

bentuk atau model yang secara garis besar di kelompokkan ada tiga tipe

(L. Hakim,2003), yaitu:

1) Pesantren Tipe A, memiliki ciri-ciri :

a. Para santri belajar dan menetap di pesantren

b. Kurikulum tidak tertulis secara eksplisit, tetapi berupa hidden kurikulum

(kurikulum tesembunyi yang ada pada benak kyai).

c. Pola pembelajaran menggunakan pembelajaran asli milik pesantren

(sorogan, bandongan dan lainnya)

d. tidak menyelenggarakan pendidikan dengan sistem madrasah

2) Pesantren Tipe B, memiliki ciri-ciri :

a. Para santri tinggal dalam pondok asrama

b. Pemanduan antara pola pembelajaran asli pesantren dengan sistem

madrasah/sistem sekolah

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pondok Pesantren 1. Pengertian ...

9

c. Terdapat kurikulum yang jelas

d. Memiliki tempat khusus yang berfungsi sebagai sekolah/madrasah

3) Pesantren tipe C, memiliki ciri-ciri:

a. Pesantren hanya semata-mata tempat tinggal bagi para santri

b. Para santri belajar di madrasah atau sekolah yang letaknya diluar bukan

milik pesantren.

c. Waktu belajar di pesantren biasanya malam atau siang hari pada saat

santri tidak belajar di sekolah/madrasah (ketika mereka berada di

pondok/asrama.

d. Pada umum/nya tidak terprogram dalam kurikulum yang jelas dan baku.

Sebuah institusi di Pondok Pesantren harus memiliki setidaknya tiga unsur

pokok, yaitu :

1) Adanya kyai yang memberikan pengajaran

2) Para santri yang belajar dan tinggal di pondok

3) Adanya masjid sebagai tempat ibadah dan tempat mengaji.

b. Pondok Pesantren dilihat dari ilmu yang diajarkan

1) Pesantren Tradisional (Salafiyah)

Pesantren tradisional (Salafiyah ) Pesantren tradisional (salafiyah) yaitu

pesantren yang masih tetap mempertahankan bentuk aslinya dengan semata-mata

mengajarkan kitab yang ditulis oleh ulama abad ke 15 M dengan menggunakan

bahasa Arab. Pola pengajaranya dengan menggunakan sistem “halaqah", artinya

diskusi untuk memahami isi kitab bukan untuk mempertanyakan kemungkinan

benar salahnya yang diajarkan oleh kitab, tetapi untuk memahami apa maksud

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pondok Pesantren 1. Pengertian ...

10

yang diajarkan oleh kitab. Santri yakin bahwa kyai tidak akan mengajarkan hal-

hal yang salah, dan mereka yakin bahwa isi kitab yang dipelajari benar

(Mastuhu,1994). Kurikulumnya tergantung sepenuhnya kepada para kyai

pengasuh pondoknya. Santrinya ada yang menetap didalam pondok (santri

mukim), dan santri yang tidak menetap di dalam pondok (santri kalong).

Sedangkan sistem madrasah (schooling) diterapkan hanya untuk memudahkan

sistem sorogan yang dipakai dalam lembaga-lembaga pengajian bentuk lama,

tanpa mengenalkan pengajaran umum (Dhofier,1994).

Dalam konteks pesantren salafi, orientasi utamanya adalah memberikan

layanan dalam kajian agama Islam atau tafaqquh fi al-din kepada para santri. Oleh

karena itu, model penyelenggaraan pendidikan pesantren semacam ini lebih

diarahkan untuk melakukan kaderisasi ahli ilmu agama Islam yang diharapkan

memiliki kemampuan untuk mentransmisikan ajaran agama Islam kepada

masyarakat. Akan tetapi keadan pesantren seperti ini dianggap terlalu berorientasi

sempit sehingga tidak responsif terhadap dinamika masyarakat yang terus

bergerak maju. Dengan begitu, banyak dari pesantren salafi ini secara bertahap

memberi respons terhadap kebutuhan masyarakat (Damopolii,2011:65).

2) Pesantren Modern (Kalafiyah)

Pesantren Modern (Khalafiyah) yaitu pondok pesantren yang berusaha

mengintegrasikan secara penuh sistem klasikal dan sekolah kedalam pondok

pesantren. Pengajian kitab-kitab klasik tidak lagi menonjol, bahkan ada yang

hanya sekedar pelengkap, tetapi berubah menjadi mata pelajaran atau bidang

studi.Perkembangan ini sangat menarik untuk diamati sebab hal ini akan

mengetahui keseluruhan sistem tradisi pesantren, baik system kemasyarakatan,

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pondok Pesantren 1. Pengertian ...

11

agama, dan pandangan hidup. Homogenetis kultural dan keagamaan akan semakin

menurun dengan keanekaragaman dan kompleksitas perkembangan masyarakat.

Indonesia modern. Namun demikian hal yang lebih menarik lagi adalah

kelihatannya para kyai telah siap menghadapi perkembangan jaman(Dhofier,

1994).

Meskipun diajarkan ilmu sosial politik tetapi pesantren modern tetap

mengaitkannya dengan ajaran agama.Artinya meskipun pesantren

menyelenggarakan pendidikan kesekolahan tetapi diimbangi dengan pendidikan

kemadrasahan.

3) Pondok Pesantren Komprehensif

Pondok pesantern komprehensif yaitu pondok pesantren yang

menggabungkan sistem pendidikan dan pengajaran antara yang tradisional dan

yang modern. Artinya di dalamnya diterapkan pendidikan dan pengajaran kitab

kuning dengan metode sorogan, bandongan dan wetonan, namun secara reguler

sistem persekolahanterus dikembangkan.Lebih jauh daripada itu pendidikan

masyarakatpun menjadi garapannya, kebesaran pesantren dengan akan terwujud

bersamaan dengan meningkat-nya kapasitas pengelola pesantren dan jangkauan

programnya di masyarakat. Karakter pesantren yang demikian inilah yang dapat

dipakai untuk memahami watak pesantren sebgai lembaga penberdayaan

masyarakat(M.D. Nafi’. 2007).

c. Pondok Pesantren dilihat dari jumlah santrinya

Pondok pesantren dilihat dari jumlah santrinya merupakan jenis pondok

pesantren yang menggambarkan termasuk pondok pesantren besar, pondok

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pondok Pesantren 1. Pengertian ...

12

pesantren menengah, dan pondok pesantren kecil. Hal ini sebagaimana yang

dikemukakan Dhofier bahwa pesantren dibagi menjadi 3 kelompok yaitu:

1) Pondok pesantren yang memiliki jumlah santri lebih besar dari 2000

orang termasuk pondok pesantren besar. Contoh dari pondok pesantrem ini adalah

Lirboyo, dan Ploso di Kediri, Gontor ponorogo, Tebuireng, Denanyar Jombang,

As-Syafi'iyah Jakarta dan sebagainya. Pondok jenis ini biasanya berskala

nasional. Bahkan pondok modern Gontor Ponorogo mempunyai santri yang

berasal dari luar negeri seperti Malaysia, Singapura, dan Brunei.

2) Pondok pesantren yang memiliki jumlah santri antara 1000 sampai 2000

orang termasuk pondok pesantren menengah. Contoh dari pondok pesantren ini

adalah Maslakul Huda Kajen-Pati. Pondok pesantren ini biasanya berskala

regional.

3) Pondok pesantren yang memiliki santri kurang dari 1000 orang

termasuk pesantren kecil. Contoh pondok pesantren jenis ini adalah Tegalsari

(Salatiga), Kencong dan Jampes di Kediri. Pondok pesantren ini biasanya berskala

lokal pondok, balikan ada juga yang regional ( Dhofier,1994).

d. Pondok Pesantren dilihat dari bidang pengetahuan

Pondok pesantren dilihat dari bidang pengetahuan merupakan jenis pondok

pesantren yang menggambarkan kajian pengetahuan yang ada pada pesantren

tersebut dibagi menjadi tiga jenis. Ketiga jenis pesantren tersebut adalah :

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pondok Pesantren 1. Pengertian ...

13

1) Pondok pesantren tasawuf, jenis pesantren ini pada umumnya

mengajarkan pada santrinya untuk selalu menghambakan diri kepada Allah sang

pencipta, dan banyak bermunajat kepada-Nya.

2) Pondok pesantren Fiqh, jenis pesantren ini pada umumnya lebih

menekankan kepada santri untuk menguasai ilmu fiqih atau hukum Islam,

sehingga diharapkan santri lulusannya dapat menyelesaikan permasalahan hidup

berdasarkan hukum Islam.

3) Pondok pesantren alat, jenis pesantren ini pada umumnya lebih

mengutamakan pengajaran tentang gramatika bahasa Arab dan pengetahuan

filologis dan etimologis, dengan pelajaran utama Nahwu dan Syorof

(E.S. Nad,1985).

B. Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan

1. Pengertian Sanitasi

Sanitasi adalah upaya yang dilakukan untuk mencegah penyakit dengan

mengendalikan faktor-faktor lingkungan yang berhubungan dengan rantai

penularan penyakit agar meningkatnya drajat kesehatan manusia. Berikut

beberapa pengertian sanitasi :

Sanitasi adalah perilaku disengaja dalam pembudayaan hidup bersih dan

dengan maksud mencegah manusia bersentuhan langsung dengan kotoran dan

bahan buangan berbahaya lainnya dengan harapan usaha ini akan menjaga dan

meningkatkan kesehatan manusia (Mundiatun dan Daryanto,2014:55).

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pondok Pesantren 1. Pengertian ...

14

Ilmu sanitasi berasal dari ilmu yang mempelajari hubungan total antara

makhluk hidup dan lingkungan hidupnya atau disebut ekologi (Sumantri,2015:2)

Sanitasi atau usaha kesehatan masyarakat erat sekali hubungannya dengan

usaha kesehatan lainnya. Di antara banyak kegiatan kesehatan lingkungan dapat

disebutkan program/kegiatan penyediaan air minum, pengelolaan dan

pembuangan limbah cair, gas, dan padat, mencegah kebisingan, mencegah,

mencegah kecelakaan, mencegah penyakit bawaan air, udara, makanan, dan

vektor, pengelolaan lingkungan air, udara, makanan, permukiman, dan bahan

berbahaya, pengelolaan keamanan dan sanitasi transportasi, kepariwisataan seperti

hotel, motel, dan tempat makan umum, dan pelabuhan , turut mencegah dan

memberi pertolongan pada bencana alam, dan pengelolaan lingkungan kerja

(Slamet,1994:10).

Sanitasi lingkungan adalah status kesehatan suatu lingkungan yang

mencakup perumahan, pembuangan kotoran , penyedian air bersih dan sebagainya

(Notoadmojo,2007). Sedangkan jika diterapkan dalam lingkup pondok pesantren,

maka sanitasi pondok pesantren adalah suatu upaya pengendalian terhadap faktor-

faktor lingkungan pondok pesantren yang dapat mengganggu kesehatan dan fisik

manusia serta keberlangsungan hidup yang ada di pondok pesantren sebagai

tempat menimba ilmu agama dan sekaligus tempat tinggal untuk para santri.

Sanitasi Lingkungan adalah bagian dari ilmu kesehatan lingkungan yang

meliputi cara dan usaha individu atau masyarakat untuk mengontrol dan

mengendalikan lingkungan hidup eksternal yang berbahaya bagi kesehatan serta

yang dapat mengancam kelangsungan hidup manusia (Chandra,2014:4).

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pondok Pesantren 1. Pengertian ...

15

2. Pengertian Kesehatan Lingkungan

Kesehataan lingkungan pada hakikatnya adalah suatu kondisi atau keadan

lingkungan yang optimum sehingga berpengaruh positif terhadap terwujudnya

status kesehatan yang optimum pula. Ruang lingkup kesehatan lingkungan

tersebut mencakup perumahan, pembuangan kotoran manusia (tinja), penyediaan

air bersih, pembuangan sampah, pembuangan air kotor (air limbah), rumah hewan

ternak (kandang) dan sebaginya. Adapun yang dimaksud dengan usaha kesehatan

lingkungan adalah suatu usaha untuk memerbaiki atau mengoptiumkan

lingkungan hidup manusia agar merupkan media yang baik untuk terwujudnya

kesehatan yang optimum bagi manusia yang hidup di dalamnya

(Notoatmodjo,2003:147).

Kesehatan lingkungan adalah ilmu yang merupakan cabang dari ilmu

kesehatan masyarakat yang menitik beratkanperhatiannya pada perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan, pengawasan, pengkoordinasian, dan penilaian dari

semua faktor yang ada pada lingkungan fisik manusia yang diperkirakan da

hubungan atau berhubungan dengan perkembangan fisik, kesehatan ataupun

kelangsungan hidup manusia, sedemikian rupa sehingga derajat kesehatan dapat

lebih di tingkatkan (Mundiatun dan Daryanto,2014:31).

Ilmu kesehatan lingkungan adalah ilmu multidisipliner yang mempelajari

dinamika hubungan interaktif antara sekelompok manusia atau masyarakat dengan

berbagai perubahan komponen lingkungan hidup manusia yang diduga dapat

menimbulkan gangguan kesehatan pada masyarakat dan mempelajari upaya untuk

penanggulangan dan pencegahannya (Chandra,2014:3).

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pondok Pesantren 1. Pengertian ...

16

Kesehatan lingkungan pada hakikatnya adalah suatu kondisi atau keadaan

yang optimum sehingga berpengaruh positif terhadap terwujudnya status

kesehatan yang optimum pula. Pengertian kesehatan lingkungan menurut WHO

adalah ilmu dan keterampilan yang memusatkan perhatian pada usaha

pengendalian semua faktor yang ada pada lingkungan fisik manusia yang

diperkirakan menimbulkan hal-hal yang merugikan perkembangan fisiknya,

kesehatan maupun keberlangsungan hidupnya. (Adnani,2011:57)

Kesehatan lingkungan adalah merupakan salah satu aspek dari kesehatan

masyarakat, yang menitik beratkan kepada lingkungan kehidupan disekitar

manusia yang mempengaruhi kesehatan dan kesejahteraan manusia

(Mukono,2006:97).

Kesehatan lingkungan dapat diartikan sebagai usaha untuk mengendalikan

lingkungan agar tidak menyebabkan kerugian ataupun menyebabkan menurunnya

derajat kesehatan manusia.

C. Fasilitas Sanitasi Pondok Pesantren

Komponen fasilitas sanitasi agar tercipta tempat tinggal yang sehat

menurut (Notoatmojo,2003:152), yaitu :

1. Sarana Penyediaan Air Bersih

a. Pengertian Air Bersih

Air untuk Keperluan Higiene Sanitasi adalah air dengan kualitas tertentu

yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya berbeda dengan

kualitas air minum (Depkes RI,2017).

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pondok Pesantren 1. Pengertian ...

17

Air bersih adalah yang mempunyai pH 7, oksigen terlarut jenuh pada 9

mg/L. Air merupakan pelarut yang universal, hampir semua jenis zat dapat larut

di dalam air. Air juga merupakan cairan biologis, yakni, terdapat di dalam tubuh

semua organisme. Dengan demikian, spesies kimiawi yang ada di dalam air

berjumlah sangat besar (Slamet,1994:83).

Air adalah kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan manusia.

Manusia akan lebih cepat meninggal karena kekurangan air daripada kekurangan

makanan. Di dalam tubuh menusia itu sendiri sebagian besar terdiri dari air.

Tubuh orang dewasa, sekitar 55 - 60 % berat badan terdiri dari air, untuk anak -

anak sekitar 65 %, dan untuk bayi sekitar 80 % (Notoatmodjo,2003: 152).

b. Persyaratan Air Bersih

Pemenuhan kebutuhan air bersih harus memenuhi syarat kuantitas dan

kualitas. Berikut persyaratan kuantitas dan kualitas :

1) Syarat Kuantitas

Kuantitas air atau kebutuhan air setiap individu per hari berkisar

antara 150-200 liter. Kebutuhan air tersebut bervariasi dan bergantung pada

keadaan iklim, standar kehidupan, dan kebiasaan masyarakat (Chandra,2014:39).

Untuk syarat kuantitas air bersih di pondok pesantren, yaitu

60l/org/hari (Dirjen PPM dan PLP).

2) Syarat Kualitas

Persyaratan kualitas air terdiri dari syarat fisik, biologi, dan kimia

yang memenuhi syarat menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor

32/Menkes/IX/2017 Tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan Dan

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pondok Pesantren 1. Pengertian ...

18

Persyaratan Kesehatan Air Untuk Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam Renang,

Solus Per Aqua, Dan Pemandian Umum.

3) Syarat Kontinuitas

Tersedia air minum dan air bersih pada setiap tempat kegiatan yang

membutuhkan seara berkesinambungan (Dirjen PPM dan PLP).

c. Sumber Air Bersih

Air yang ada di permukaan bumi ini berasal dari berbagai macam sumber

air. Berdasarkan letak sumbernya, air dapat dibagi menjadi air angkasa (hujan), air

permukaan, dan air tanah.

1) Air Angkasa (Hujan)

Air angkasa atau air hujan merupakan sumber utama air di bumi.

Walaupun pada saat pretisipasi merupakan air yang paling bersih, air tersebut

cenderung mengalami pencemaran ketika berada diatmosfer. Pencemaran yang

berlangsung di atmosfer itu dapat disebabkan oleh partikel debu, mikroorganisme,

dan gas, misalnya, karbon dioksida, nitrogen, dan amonia (Chandra,2014:42).

2) Air Permukaan

Air permukaan yang meliputi badan-badan air semacam sungai, danau,

telaga, waduk, rawa, terjun, dan sumur permukaan, sebagian besar berasal dari air

hujan yang jatuh ke permukaan bumi. Air hujan tersebut kemudian akan

mengalami pencemaran baik oleh tanah, sampah, maupun lainnya

(Chandra,2014:42)

Sumber air permukaan yang berasal dari sungai, selokan, dan parit

mempunyai persamaan, yaitu airnya mengalir dan dapat menghanyutkan bahan

tercemar. Sumber air permukaan yang berasal dari rawa, bendungan, dan danau

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pondok Pesantren 1. Pengertian ...

19

memiliki air yang tidak mengalir, tersimpan dalam waktu yang lama, dan

mengandung sisa-sisa pembusukan alam, misalnya pembusukan tumbuh-

tumbuhan, ganggang, fungi, dan lain-lain. Air permukaan yang berasal dari laut

mengandung kadar garam yang tinggi sehingga jika akan digunakan untuk air

minum, air tersebut harus menjalani proses ion-exchange (Chandra,2014:44).

4) Air Tanah

Air tanah (ground water) berasal dari air hujan yang jatuh ke permukaan

bumi yang kemudian mengalami proses filtrasi secara alamiah. Proses yang telah

dialami air hujan tersebut, didalam perjalannya ke bawah tanah, membuat air

tanah menjadi lebih baik dan lebih murni dibandingkan air permukaan. Air tanah

memiliki kelebihan disbanding sumber air lain. Pertama, air tanah biasanya bebas

dari kuman penyakit dan tidak perlu mengalami proses purifikasi atau

penjernihan. Persediaan air tanah juga cukup tersedia sepanjang tahun, saat musim

kemarau sekalipun. Sementara itu, air tanah juga memiliki beberapa kerugian atau

kelemahan dibanding sumber air lainnya. Air tanah mengandung zat-zat mineral

dalam konsentrasi tinggi (Chandra,2014:42).

d. Jenis-jenis Sumur

Sumur merupakan sumber utama penyediaan air bersih bagi penduduk

yang tinggal di daerah pedesaan maupun di perkotaan Indonesia. Secara teknis

sumur dapat dibagi menjadi 2 jenis , yaitu :

1) Sumur Dangkal (Shallow Well)

Sumur semacam ini memiliki sumber air yang berasal dari resapan air

hujan diatas permukaan bumi terutama di daerah dataran rendah. Jenis sumur ini

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pondok Pesantren 1. Pengertian ...

20

banyak terdapat di Indonesia dan mudah sekali terkontaminasi air kotor yang

berasal dari kegiatan mandi-cuci-kakus (MCK) sehingga persyaratan sanitasi yang

ada perlu sekali diperhatikan (Chandra,2014:45).

2) Sumur Dalam (Deep Well)

Sumur ini memiliki sumber air yang berasal dari proses purifikasi alami air

hujan oleh lapisan kulit menjadi air tanah. Sumber airnya tidak terkontaminasi dan

memenuhi persyaratan sanitasi (Chandra,2014:45).

e. Pengaruh Air Bagi Kesehatan

Air dapat menyebabkan penyakit, penyakit tersebut ditularkan melalui kontak

langsung maupun tidak langsung. Penyakit yang ditularkan melalui air tersebut

disebut sebagai waterborne diseaseatau water-related disease. Terjadinya suatu

penyakit tentunya memerlukan adanya agens dan terkadang vektor. Berikut

beberapa contoh penyakit yang dapat ditularkan melalui air berdasarkan tiga

agens penyebabnya (Chandra,2014:14) :

1) Penyakit viral, mislanya, hepatitis viral, poliomyelitis.

2) Penyakit bacterial, misalnya, kolera, disentri, tifoid, diare.

3) Penyakit protozoa, misalnya, amebiasis, giardiasis.

4) Penyakit heminitik, misalnya, askariasis, whip worm, hydatid disease.

5) Leptospiral, misalnya, weil’s disease.

Berikut penyakit yang ditularkan melalui air ini di dalam penularannya

terkadang membutuhkan hopses, biasa disebut aquatic host. Hopses akuatik

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pondok Pesantren 1. Pengertian ...

21

tersebut berdasarkan sifat multiplikisainya dalam air terbagi menjadi dua, yaitu

(Chandra:2014:41) :

1) Water Multiplied

Contoh penyakit dari hopses semacam ini adalah skistosomiasis (vektor

keong).

2) Not Multiplied

Contoh agens penyakit dari hopses semacam ini adalah cacing Guinea

dan fish tape worm (vektor cyclop).

Sementara itu penyakit – penyakit berhubungan dengan air dapat dibagi

dalam kelompok-kelompok berdasarkan cara penularannya. Mekanisme penularan

penyakit itu sendiri terbagi menjadi empat, yaitu (Chandra:2014:41) :

1) Waterborne Mechanism

Di dalam mekanisme ini, kuman patogen dalam air dapat menyebabkan

penyakit pada manusia. Ditularkan kepada manusia melalui mulut atau sistem

pencernaan. Contoh penyakit yang ditularkan melalui mekanisme ini antara lain

kolera, tifoid, hepatitis viral, disentri basiler, dan poliomyelitis.

2) Waterwashed Mechanism

Mekanisme penularan semacam ini berkaitan dengan keberhasilan umum

dan perseorangan. Pada mekanisme ini terdapat tiga cara penularan, yaitu :

a. Infeksi melalui alat pencernaan, seperti diare pada anak-anak.

b. Infeksi melalui kulit dan mata, seperti skabies dan trachoma.

c. Penularan melalui binatang pengerat seperti pada penyakit leptospirosis.

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pondok Pesantren 1. Pengertian ...

22

3) Water-based Mechanism

Penyakit yang ditularkan dengan meknisme ini memiliki agens penyebab

yang menjalani sebagai siklus hidupnya di dalam tubuh vektor atau sebagai

intermediate host yang hidup di dalam air. Contohnya skistosomiasis dan penyakit

akibat Dracunculus medianensis.

4) Water-related insect vektor Mechanism

Agens penyakit ditularkan melalui gigitan serangga yang berkembang biak

di dalam air. Contoh penyakit dengan meknisme penularan semacam ini adalah

filariasis, dengue, malaria, dan yellow fever.

2. Sarana Toilet dan Kamar Mandi

Toilet selama ini dikenal adalah sebagai tempat perlengkapan rumah yang

kegunaan utamanya sebagai tempat pembuangan kotoran manusia.

a. Pengertian Kotoran Manusia

Kotoran manusia adalah semua benda atau zat yang tidak terpakai lagi

oleh tubuh dan harus dikeluarkan dari dalam tubuh. Zat-zat yang harus

dikeluarkan dari dalam tubuh ini berbentuk tinja (faeces), air seni (urine), dan

CO2, sebagai hasil dari proses pernapasan (Notoatmodjo,2003:158).

Untuk mencegah kontaminasi tinja terhadap lingkungan maka

pembuangan kotoran manusia harus dikelola dengan baik, dimana kotoran

manusia harus dibuang disuatu tempat tertentu. Tempat pembuangannya disebut

jamban atau kakus.

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pondok Pesantren 1. Pengertian ...

23

b. Macam Kakus

1. Kakus cubluk : tempat penampungan tinjanya dibangun dekat di bawah

tempat injakan dan atau di bawah bangunan kakus.

2. Kakus empang : dibangun di atas empang, sungai, atau rawa.

3. Kakus kimia : dibangun pada tempat-tempat rekreasi, alat transportasi.

4. Kakus dengan “angsa trine” (lubang kloset berbentuk lengkungan)

(Adnani,2011:62).

c. Pengelolaan Pembuangan Kotoran Manusia

Untuk mencegah sekurang-kurangnya megurangi kontaminasi tinja

terhadap lingkungan, maka pembuangan kotoran manusia harus dikelola dengan

baik, maksudnya pembuangan kotoran manusia harus di suatu tempat tertentu atau

jamban yang sehat. Suatu jamban disebut sehat untuk daerah pedesaan apabila

memenuhi persyaratan sebagai berikut (Notoatmodjo,2003:160) :

1) Tidak mengotori permukaan tanah di sekeliling jamban tersebut.

2) Tidak mengotori air permukaan di sekitarnya.

3) Tidak mengotori air tanah di sekitarnya.

4) Tidak dapat dijangkau oleh serangga terutama lalat dan kecoa, dan

binatang-binatang lainnya.

5) Tidak menimbulkan bau.

6) Mudah digunakan dan dipelihara.

7) Sederhana desainnya.

8) Murah.

9) Dapat diterima oleh pemakainya.

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pondok Pesantren 1. Pengertian ...

24

Agar persyaratan-persyaratan tersebut terpenuhi, maka perlu diperhatikan

antara lain hal- hal sebagai berikut (Notoatmodjo,2003:160) :

1) Sebaiknya jamban tersebut tertutup, artinya bangunan jamban

terlindungi dari panas dan hujan, serangga, dan binatang-binatang lain,

terlindungi dari pandangan orang (privacy) dan sebagainya.

2) Bangunan jamban sebaiknya mempunyai lantai yang kuat, tempat

berpijak yang kuat dan sebagainya.

3) Bangunan jamban sedapat mungkin ditempatkan pada lokasi yang

tidak menggangu pandangan, tidak menimbulkan bau, dan sebagainya.

4) Sedapat mungkin disediakan alat pembersih air atau kertas pembersih.

3. Sarana Pengelolaan Air Limbah

a. Pengertian Air Limbah

Air limbah adalah sisa air yang dibuang berasal dari buangan rumah tangga,

industri, maupun tempat-tempat umum lainnya dan pada umumnya mengandung

bahan-bahan atau zat-zat yang sangat membahayakan kesehatan manusia dan

menggangu lingkungan hidup (Adnani,2011:74).

Menurut Ehless dan Steel, air limbah adalah cairan buangan yang berasal dari

rumah tangga, industri, dan tempat-tempat umum lainnya dan biasanya

mengandung bahan-bahan atau zat yang dapat menyebahayakan kehidupan

menusia serta mengganggu kelestarian lingkungan (Chandra,2014:135).

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pondok Pesantren 1. Pengertian ...

25

b. Sumber Air Limbah

Air Limbah berasal dari berbagai sumber, secara garis besar dapat

dikelompokkan menjadi (Notoatmodjo,2003:170) :

1) Air buangan yang bersumber dari rumahtangga (domestic wastes water),

yiatu air limbah yag berasal dari permukiman penduduk. Pada umumnya air

limbah ini terdiri dari ekstektra tinja dan air seni, air bekas cucian dapur dan

kamar mandi, dan umumnya terdiri dari bahan-bahan organik.

2) Air buangan industri (industrial wastes water), yang berasal dari berbagai

jenis industri akibat proses produksi. Zat-zat yang terkandung didalamnya sangat

bervariasi sesuai dengan bahan baku yang dipakai oleh masing-masing insdustri,

antara lain: nitrogen, sulfide, amoniak, lemak, garam-garam, zat pewarna,

mineral, logam berat, zat pelarut, dan sebagainya. Oleh sebab itu, pengolahan

jenis air limbah ini, agar tidak menimbulkan polusi lingkungan menjadi lebih

rumit.

3) Air buangan kotapraja (municipal wastes water), yaitu air buangan yang

berasal dari daerah perkantoran, perdagangan, hotel, restoran, tempat-tempat

umum, tempat-tempat ibadah, dan sebagainya. Pada umumnya zat-zat yang

terkandung dalam jenis air limbah ini sama dengan air limbah rumah tangga.

c. Karakteristik Air Limbah

Ada beberapa karakteristik khas yang dimiliki air limbah seperti berikut:

1) Karakteristik Fisik

Sebagian besar terdiri dari air dan sebagian kecil terdiri dari bahan-bahan

padat dan suspensi. Terutama air limbah rumah tangga, biasanya bewarna seperti

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pondok Pesantren 1. Pengertian ...

26

larutan sabun, sedikitt berbau. Terkadang mengandung sisa-sisa kertas, bewarna

bekas cucian beras dan sayur, bagain-bagian tinja, dan sebagainya

(Notoadmodjo,2003:171).

2) Karakteristik Kimia

Air limbah biasanya bercampur dengan zat kimia anorganik yang berasal

dari air bersih dan zat organik limbah itu sendiri. Saat keluar dari sumber, air

limbah bersifat basa. Namun, air limbah yang sudah lama atau membusuk bersifat

asam karena sudah mengalami kandungan bahan organiknya telah mengalami

proses dekomposisi yang dapat menimbulkan bau tidak menyenangkan

(Chandra,2014:136).

3) Karakteristik bakteriologis

Bakteri pathogen yang terdapat dalam air limbah biasanya termasuk

golongan E.coli (Chandra,2014:137).

d. Dampak Buruk Air Limbah

Ada beberapa dampak buruk yang diakibatkan air limbah karena air limbah

mengandung bahan pencemar. Bahan pencemar itu akan mengakibatkan

pencemaran badan air dan air limbah yang tidak diolah dengan baik akan

menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan mahluk hidup dan lingkungannya.

Beberapa dampak tersebut, yaitu :

1) Gangguan Kesehatan

Air limbah dapat mengandung bibit penyakit yang dapat menimbulkan

penyakit bawaan air (waterborne disease). Air limbah yang tidak dikelola dengan

baik juga dapat menjadi sarang vektor penyakit misalnya nyamuk, lalat, kecoa,

dan lain-lain. Vektor penyakit tersebut dapat membawa mikroorganisme patogen

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pondok Pesantren 1. Pengertian ...

27

penyebab penyakit, seperti diare, kolera, filarial, penyakit cacing, dan tifoid. Efek

limbah berbahaya terhadap kesehatan manusia adalah karena sifat toksik bahan

yang dikandung dalam limbah tersebut. Penyakit yang ditimbulkan dari limbah

berbahaya dapat bersifat akut atau kronis (Sumantri,2015:88).

2) Penurunan Kualitas Lingkungan

Air limbah yang langsung dibuang ke permukaan sungai atau danau

tanpa dilakukan pengelolaan dapat mengakibatkan pencemaran air permukaan.

Bahan organik yang terdapat dalam air limbah bila dibuang langsung ke sungai

dapat menyebabkan penuruanan kadar oksigen yang terlarut (dissolved oxygen) di

dalam sungai tersebut (Sumantri,2015:88).

3) Gangguan Terhadap Keindahan

Banyaknya zat organic di air limbah yang dibuang ke lingkungan

perairan maka akan menimbulkan bau dan akan mengurangi estetika.

4) Gangguan Terhadap Kerusakan Benda

Adakalanya air limbah mengandung zat yang dapat dikonversi oleh

bakteri anaerobik menjadi gas agresif seperti H2S. Gas ini dapat mempercepat

proses perkaratan pada benda yang terbuat dari besi misalnya pipa saluran air

limbah dan buangan kotoran lainnya (Sumantri,2015:89).

e. Pengelolaan Air Limbah

Pengelolaan air limbah bertujuan untuk mengurangi dampak negatif yang

terkandung di dalam air limbah sehingga pada saat dibuang ke lingkungan tidak

mencemari lingkungan tersebut. Pengelolaan air limbah dapat dilakukan secara

alamiah maupun dengan bantuan peralatan.

1) Proses Alamiah

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pondok Pesantren 1. Pengertian ...

28

Tanpa bantuan tangan manusia dalam mengolah limbah yang

mengandung pencemar, alam sendiri memiliki kemampuan untuk memulihkan

kondisinya sendiri atau disebut “self-purification”. Alam memiliki zat yang

mempu mendegradasi pencemar dalam air limbah menjadi bahan yang lebih

aman dan mampu diterima alam itu sendiri, diantaranya mikroorganisme.

(Sumantri,2015:94).

2) Sistem Pengolahan Air Limbah

Pengeolahan air limbah dengan bantuan peralatan biasanya dilakukan pada

Instalasi Pengelolahan Air Limbah/IPAL (Waste Water Treatment Plant/WWTP),

biasanya proses pengolahan dikelompokkan sebagai pengolahan pertama (primary

treatment), pengolahan kedua (secondary treatment), dan pengolahan lanjutan

(tertiary treatment) (Sumantri,2015:94).

4. Sarana Pengelolaan Sampah

a. Pengertian Sampah

Menurut definisi WHO, sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan,

tidak dipakai, tidak disenangi, atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari

kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya (Chandra,2014:111)

Sampah adalah sesuatu bahan atau benda padat yang sudah tidak dipakai

lagi oleh manusia, atau benda padat yang sudah digunakan lagi dalam sutau

kegiatan manusia dan dibuang (Notoatmodjo,2003:166).

Menurut American Public Health Association, samppah (waste) diartikan

sebagai sesuatu yang tidak digunakan, tidak terpakai, tidak disenangi atau sesuatu

yang dibuang, berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya

(Sumatri,2015:66).

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pondok Pesantren 1. Pengertian ...

29

b. Sumber Sampah

Sumber sampah menurut (Chandra,2014:114) :

1) Permukiman Penduduk

Sampah disuatu permukiman biasanya dihasilkan oleh sutu atau beberapa

keluarga yang tinggal dalam suatu bangunan atau asrama yang terdapat di desa

atau di kota.

2) Tempat Umum dan Tempat Perdangan

Tempat umum adalah tempat yang memungkinkan banyak orang berkumpul

dan melakukan kegiatan, termasuk juga perdagangan. Jenis sampah yang

dihasilkan dari tempat semacam itu dapat berupa sisa-sisa makanan, sampah

kering, abu, sisa-sisa bangunan, sampah khusus, dan terkadang sampah

berbahaya.

3) Sarana Layanan Masyarakat Milik Pemerintah

Sarana layanan masyarakat yang dimaksud disini, antara lain, tempat

liburan umum, jalan umum, tempat parker,tempat layanan kesehatan, komplek

militer, gedung pertemuan, pantai tempat berlibur, dan sarana pemerintah yang

lain. Tempat tersebut biasanya menghasilkan sampah khusus dan sampah kering.

4) Industri Berat dan Ringan

Dalam pengertian ini termasuk industri makanan dan minuman, industri

kayu, industri bahan kimia, industri logam, tempat pengolahan air kotor dan

memproses bahan mentah saja. Sampah yang dihasilkan dari tempat ini biasanya

sampah basah, sampah kering, sisa-sisa bangunan, sampah khusus, dan sampah

berbahaya.

5) Pertanian

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pondok Pesantren 1. Pengertian ...

30

Sampah dihasilkan dari tanaman atau binatang. Lokasi pertanian seperti

kebun, lading, ataupun sawah menghasilkan sampah berupa bahan-bahan

makanan yang telak membusuk, sampah pertanian, pupuk, maupun bahan

pembasmi serangga tanaman.

c. Jenis-jenis Sampah

Sampah dibedakan berdasarkan sifat-sifat biologis dan kimiawinya untuk

mempermudah pengelolaannya, yaitu : (Slamet cit Suhartono,1998)

1) Sampah yang dapat membusuk (sisa makanan, daun, sampah kebun,

pertanian, dll).

2) Sampah yang tidak membusuk (kertas, plastic, karet, gelas, logam, dll).

3) Sampah yang berupa debu atau abu.

4) Sampah yang berbahaya terhadap kesehatan (sampah berasal dari

industri yang mengandung zat-zat kimia maupun fisis berbahaya

(Adnani,2011:64).

d. Pengelolaan Sampah Padat

1) Tahapan Pengumpulan dan Penyimpanan

Adapun tempat penyimpanan sementara yang digunakan harus

memenuhi persyaratan sebagai berikut : (Sumantri,2015:71).

a) Konstruksi harus kuat dan tidak mudah bocor.

b) Memiliki tutup dan mudah dibuka tanpa mengotori tangan.

c) Ukuran sesuai sehingga mudah diangkut oleh satu orang.

Pengumpulan sampah dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu :

a) Sistem duet : tempat samaph kering dan tempat sampah basah

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pondok Pesantren 1. Pengertian ...

31

b) Sistem trio : tempat sampah basah, sampah kering , dan tidak mudah

terbakar.

2) Tahap Pengangkutan

Setelah dikumpulkan di bak sampah sementara, sampah diangkut ke

tempat pembuangan akhir atau pemusnahan sampah dengan menggunkan truk

pengangkut sampah.

3) Tahap Pemusnahan

a) Sanitary Landfill

Sanitary Landfill adalah sistem pemusnahan yang paling baik.

Dalam metode ini pemusnahan sampah dilakukan dengan cara

menimbun sampah dengan tanah yang dilakukan selapis demi

selapis (Sumantri,2015:72).

b) Inceneration

Incenerator atau insenerasi merupakan metode pemusnahan sampah

dengan cara membakar sampah secara besar-besaran dengan

menggunakan fasilitas pabrik (Sumantri,2015:72).

c) Composting

Pemusnahan sampah dengan cara memanfatkan proses dekomposisi

zat organik oleh kuman-kuman pembusuk pada kondisi tertentu.

Proses ini menghasilkan bahan berupa kompos (Sumantri,2015:74).

d) Hot Feeding

Pemberian sampah basah atau garbage kepada hewan ternak.

e) Discharge to Sewers

Sampah dihaluskan dan dimasukkan ke sistem pembuangan air

limbah.

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pondok Pesantren 1. Pengertian ...

32

f) Dumping

Sampah di buang dan diletakkan begitu saja di tanah lapangan.

g) Dumping in Water

Sampah dibuang kedalam air sungai ataupun air laut.

h) Individual Incinerator

Pembakaran sampah secara perorangan.

i) Recycling

Pengolahan sampah dengan cara daur ulang.

j) Reduction

Pengolahan sampah dengan cara dihancurkan menjadi sampah yang

kecil.

k) Salvaging

Memanfaatkan sampah yang dapat dipakai kembali.

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pondok Pesantren 1. Pengertian ...

33

D. Kerangka Teori

Gambar 2.1

Kerangka Teori

Sumber : Persyaratan Kesehatan Lingkungan Tempat- Tempat Umum

DIRJEN PPM dan PLP DEPKES RI Tahun 1993

Fasilitas Sanitasi

1. Sarana Penyediaan Air

Bersih

2. Sarana Toilet dan Kamar

Mandi

3. Sarana Pengelolaan Sampah

4. Sarana Pengelolaan Air

Limbah

Persyaratan

Kesehatan Fasilitas

Sanitasi Pondok

Pesantren

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pondok Pesantren 1. Pengertian ...

34

E. Kerangka Konsep

Gambar 2.2

Kerangka Konsep

Fasilitas Sanitasi di Pondok Pesantren

1. Sarana Penyediaan Air Bersih

- Kualitas air bersih

- Kuantitas Air Bersih

(60liter/orang/hari)

- Jarak SAB > 10M dengan sumber

pencemar

2. Sarana Toilet dan Kamar Mandi

- Proporsi jumlah toilet

- Kondisi Toilet dan Kamar Mandi

- Kondisi Septictank

3. Sarana Pengelolaan Air Limbah

- Kondisi SPAL

- Jarak SPAL dengan SAB

4. Sarana Pembuangan Sampah

- Keadaan TPA dan TPS

Fasilitas Sanitasi Dasar

di Pondok Pesantren

Darul A’mal

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pondok Pesantren 1. Pengertian ...

35

F. Definisi Oprasional

No. Variabel Definisi Oprasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur

1. Sarana

Penyediaan Air

Bersih

- Kualitas air

bersih

- Kuantitas air

bersih

- Jarak sumber

air bersih

Sarana air bersih yang diperlukan

untuk kebutuhan sehari-hari di

pondok pesantren darul a’mal

Parameter air yang memenuhi syarat

secara fisik, kimia dan biologis

Untuk memenuhi kebutuhan, jumlah

tersedianya air bersih per orang per

hari yiatu 60 liter/orang/hari

Jarak sumber air bersih >10m dari

sumber pencemar

Observasi

Wawancara

Cheklist

Kuisioner

1. Memenuhi syarat (MS) Jika

semua hasil observasi

memenuhi kriteria

2. Tidak memenuhi syarat

(TMS) jika salah satu hasil

observasi tidak memenuhi

kriteria

Ordinal

2. Sarana Toilet

dan Kamar

Mandi

- Proporsi

jumlah toilet

Fasilitas yang digunakan untuk

membuang dan mengumpulkan

kotoran (feaces) dan urine di pondok

pesantren darul a’mal

Jumlah 1 wc/urinoir untuk 40 santri

putra dan jumlah 1 wc/urinoir untuk

25 santri wanita

Observasi

Wawancara

Cheklist

Kuisioner

1. Memenuhi syarat (MS) Jika

semua hasil observasi

memenuhi kriteria

2. Tidak memenuhi syarat

(TMS) jika salah satu hasil

observasi tidak memenuhi

criteria

Ordinal

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pondok Pesantren 1. Pengertian ...

36

- Kondisi toilet

dan Kamar

Mandi

- Kondisi

Septictank

Keadaan toilet dan kamar mandi

harus dalam keadaan bersih, tidak

ada genangan air, dan tersedia

lubang penghawaan yang langsung

berhubungan dengan udara luar.

Tempat pembuangan tinja atau

kotoran harus kedap dan berjarak

>10 m dengan SAB

3. Sarana

Pengelolaan Air

Limbah

- Kondisi SPAL

- Jarak SPAL

dengan SAB

Fasilitas yag digunakan untuk

membuang air limbah yang berasal

dari kegiatan pondok pesantren

tuma’ninah yasin

SPAL harus tertutup agar tidak

menimbulkan bau

Saluran air limbah harus berjarak

>10 m dari sumber air bersih agar

tidak mencemari sumber air bersih

Observasi

Wawancara

Cheklist

Kuisioner

1. Memenuhi syarat (MS) Jika

semua hasil observasi

memenuhi kriteria

2. Tidak memenuhi syarat

(TMS) jika salah satu hasil

observasi tidak memenuhi

criteria

Ordinal

Page 32: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pondok Pesantren 1. Pengertian ...

37

4. Sarana

Pengelolaan

Sampah

- Keadaan TPS

dan TPA

Wadah yang digunakan untuk

menampung sampah yang berasal

dari sisa kegiatan sehari-hari di

pondok pesantren tuma’ninah yasin.

Keadaan TPS tertutup, mudah

dibersihkan, dan cukup untuk

menampung sampah di pondok

pesantren dan diolah lebih lanjut ke

TPA

Observasi

Wawancara

Cheklist

Kuisioner

1. Memenuhi syarat (MS) Jika

semua hasil observasi

memenuhi kriteria

2. Tidak memenuhi syarat

(TMS) jika salah satu hasil

observasi tidak memenuhi

criteria

Ordinal

Page 33: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pondok Pesantren 1. Pengertian ...