BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teorirepository.ump.ac.id/6195/3/BAB II_RESTUTI...

20
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Model Pembelajaran Problem Posing Menurut Silver, et.al dalam Siswono (2000:8) Dalam pembelajaran matematika, pengajuan soal menempati posisi yang strategis. Pengajuan soal dikatakan sebagai inti terpenting dalam disiplin matematika dan dalam sifat pemikiran penalaran matematika. Sedangkan menurut Siswono (2000: 2) pembelajaran problem posing (pengajuan masalah) memberikan keluasan siswa atau peserta didik untuk belajar secara mandiri dengan merumuskan masalahnya (lebih khusus soal) sendiri dan menyelesaikan masalah yang diajukannya. Menurut English dalam Siswono (2000: 8) menjelaskan pendekatan pengajuan soal dapat membantu siswa dalam mengembangkan keyakinan dan kesukaan terhadap matematika, sebab ide-ide matematika siswa dicobakan untuk memahami masalah yang sedang dikerjakan dan dapat meningkatkan performannya dalam pemecahan masalah. Pengajuan soal juga sebagai sarana komunikasi matematika siswa. Menurut Suryanto dalam Siswono (2000:3-4) pengajuan soal (problem posing) mempunyai beberapa arti: a. Pengajuan soal (istilah : pembentukan soal) ialah perumusan soal sederhana atau perumusan ulang soal yang ada dengan beberapa 7 Pengaruh Model Pembelajaran…, Restuti Maulida, FKIP UMP, 2011

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teorirepository.ump.ac.id/6195/3/BAB II_RESTUTI...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teorirepository.ump.ac.id/6195/3/BAB II_RESTUTI MAULIDA_PGSD'12.pdf · Pengertian ini menunjukkan ... Hal ini akan memberi nilai komunikasi dan

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Model Pembelajaran Problem Posing

Menurut Silver, et.al dalam Siswono (2000:8) Dalam pembelajaran

matematika, pengajuan soal menempati posisi yang strategis. Pengajuan

soal dikatakan sebagai inti terpenting dalam disiplin matematika dan

dalam sifat pemikiran penalaran matematika. Sedangkan menurut Siswono

(2000: 2) pembelajaran problem posing (pengajuan masalah) memberikan

keluasan siswa atau peserta didik untuk belajar secara mandiri dengan

merumuskan masalahnya (lebih khusus soal) sendiri dan menyelesaikan

masalah yang diajukannya.

Menurut English dalam Siswono (2000: 8) menjelaskan pendekatan

pengajuan soal dapat membantu siswa dalam mengembangkan keyakinan

dan kesukaan terhadap matematika, sebab ide-ide matematika siswa

dicobakan untuk memahami masalah yang sedang dikerjakan dan dapat

meningkatkan performannya dalam pemecahan masalah. Pengajuan soal

juga sebagai sarana komunikasi matematika siswa.

Menurut Suryanto dalam Siswono (2000:3-4) pengajuan soal

(problem posing) mempunyai beberapa arti:

a. Pengajuan soal (istilah : pembentukan soal) ialah perumusan soal

sederhana atau perumusan ulang soal yang ada dengan beberapa

7

Pengaruh Model Pembelajaran…, Restuti Maulida, FKIP UMP, 2011

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teorirepository.ump.ac.id/6195/3/BAB II_RESTUTI MAULIDA_PGSD'12.pdf · Pengertian ini menunjukkan ... Hal ini akan memberi nilai komunikasi dan

8

perubahan agar lebih sederhana dan dapat dikuasai. Hal ini terjadi

dalam pemecahan soal-soal yang rumit. Pengertian ini menunjukkan

bahwa pengajuan soal merupakan salah satu langkah dalam rencana

pemecahan masalah/soal. Sebagai contoh, misalkan siswa diberikan

soal “Sebuah papan kayu berbentuk segitiga siku-siku dengan panjang

sisi-sisi yang saling tegak lurus adalah 13 m dan 40 m. Berapa luas

papan kayu tersebut?”. Untuk mengetahui bagaimana siswa

menyelesaikan soal itu, apakah mereka menguasai soal tersebut dan

bagaimana mereka merencanakan penyelesaian soal itu, maka

diberikan tugas: “Buatlah soal lain atau pertanyaan berdasarkan soal

di atas yang mengarah pada penyelesaian soal itu.” Kemungkinan

soal-soal yang dibuat siswa adalah:

1) Apakah syarat mencari luas segitiga?

2) Bagaimana rumus luas segitiga?

b. Pengajuan soal ialah perumusan soal yang berkaitan dengan syarat-

syarat pada soal yang telah dipecahkan dalam rangka pencarian

alternatif pemecahan atau alternatif soal yang relevan (Silver, et.al,

1996:294). Sebagai contoh, misalkan siswa diberikan soal “Sebuah

papan kayu berbentuk segitiga siku-siku dengan panjang sisi-sisi yang

saling tegak lurus adalah 13 m dan 40 m. Berapa luas papan kayu

tersebut?”. Apabila siswa telah dapat menyelesaikan soal ini, maka

guru meminta siswa untuk mengajukan soal/pertanyaan lain yang

Pengaruh Model Pembelajaran…, Restuti Maulida, FKIP UMP, 2011

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teorirepository.ump.ac.id/6195/3/BAB II_RESTUTI MAULIDA_PGSD'12.pdf · Pengertian ini menunjukkan ... Hal ini akan memberi nilai komunikasi dan

9

sama, tetapi dengan syarat yang berbeda. Beberapa soal yang mungkin

dibuat siswa adalah

1) Sebuah papan kayu berbentuk segitiga siku-siku dengan panjang

sisi-sisi yang saling tegak lurus adalah 20 m dan 60 m. Berapa

luas papan kayu tersebut?

2) Kakek Marbun mempunyai ikat kepala yang berbentuk segitiga

sama kaki. Di sisi ikat kepala tersebut dihias dengan renda.

Berapa panjang renda penghias ikat kepala kakek Marbun?”,

dan sebagainya.

c. Pengajuan soal ialah perumusan soal atau pembentukan soal dari suatu

situasi yang tersedia, baik dilakukan sebelum, ketika atau setelah

pemecahan suatu soal/masalah. Sebagai contoh, misalkan diberikan

informasi :” kakek Marbun mempunyai ikat kepala yang berbentuk

segitiga sama kaki. Di sisi ikat kepala tersebut dihias dengan renda.

Perintah tugas yang diberikan kepada siswa adalah “Buatlah satu soal

yang berkaitan dengan keliling segitiga dan kerjakan soal yang kamu

buat tersebut. Bila kamu kesulitan mengerjakan soal tersebut, buatlah

pertanyaan yang berkaitan dengan kesulitan mengerjakan soal

Pengaruh Model Pembelajaran…, Restuti Maulida, FKIP UMP, 2011

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teorirepository.ump.ac.id/6195/3/BAB II_RESTUTI MAULIDA_PGSD'12.pdf · Pengertian ini menunjukkan ... Hal ini akan memberi nilai komunikasi dan

10

tersebut. Bila kamu dapat menyelesaikan soal yang kamu buat,

buatlah soal lain yang berkaitan dengan segitiga.” Kemungkinan soal

yang dibuat siswa sebelum pemecahan adalah “Berapa panjang renda

penghias ikat kepala kakek Marbun?. Ketika menyelesaikan soal

tersebut, bila siswa mengalami kesulitan dalam pemecahan, maka

kemungkinan soal yang diajukan adalah:

1) Apakah syarat mencari keliling segitiga?”

2) Bagaimana rumus keliling segitiga apabila diketahui sisinya?.

Kemudian setelah pemecahan soal yang pertama berhasil dibuat,

kemungkinan soal yang diajukan siswa adalah “Dani mempunyai

layang-layang berbentuk segitiga, sisi-sisinya akan dihias dengan

kertas emas. Berapa panjang kertas emas penghias laying-layang

Dani?

dan sebagainya.

Dari pengertian pakar di atas dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran problem posing adalah model pembelajaran yang dapat

mengembangkan ide-ide matematika siswa dengan cara merumuskan

masalah (soal) sendiri dan dapat menyelesaikannya sehingga peserta didik

dapat belajar secara mandiri.

50 cm

80 cm

Pengaruh Model Pembelajaran…, Restuti Maulida, FKIP UMP, 2011

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teorirepository.ump.ac.id/6195/3/BAB II_RESTUTI MAULIDA_PGSD'12.pdf · Pengertian ini menunjukkan ... Hal ini akan memberi nilai komunikasi dan

11

Menurut Menon dalam Siswono (2000:5-6) pembelajaran dengan

pengajuan soal dapat dilakukan dengan tiga cara berikut :

a. Berikan kepada siswa soal cerita tanpa pertanyaan, tetapi semua

informasi yang diperlukan untuk memecahkan soal tersebut ada.

Tugas siswa adalah membuat pertanyaan berdasar informasi tadi.

b. Guru menyeleksi sebuah topik dan meminta siswa untuk membagi

kelompok. Tiap kelompok ditugaskan membuat soal cerita sekaligus

penyelesaiannya. Nanti soal-soal tersebut dipecahkan oleh kelompok-

kelompok lain. Sebelumnya soal diberikan kepada guru untuk diedit

tentang kebaikan dan kesiapannya. Soal-soal tersebut nanti digunakan

sebagai latihan. Nama pembuat soal tersebut ditunjukkan, tetapi

solusinya tidak. Soal-soal tersebut didiskusikan dalam masing-masing

kelompok dan kelas. Hal ini akan memberi nilai komunikasi dan

pengalaman belajar. Diskusi tersebut seputar apakah soal tersebut

ambigu atau tidak cukup kelebihan informasi. Soal yang dibuat siswa

tergantung interes siswa masing-masing. Sebagai perluasan, siswa

dapat menanyakan soal cerita yang dibuat secara individu.

c. Siswa diberikan soal dan diminta untuk mendaftar sejumlah

pertanyaan yang berhubungan dengan masalah. Sejumlah pertanyaan

kemudian diseleksi dari daftar tersebut untuk diselesaikan. Pertanyaan

dapat bergantung dengan pertanyaan lain. Bahkan dapat sama, tetapi

kata-katanya berbeda. Dengan mendaftar pertanyaan yang

Pengaruh Model Pembelajaran…, Restuti Maulida, FKIP UMP, 2011

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teorirepository.ump.ac.id/6195/3/BAB II_RESTUTI MAULIDA_PGSD'12.pdf · Pengertian ini menunjukkan ... Hal ini akan memberi nilai komunikasi dan

12

berhubungan dengan masalah tersebut akan membantu siswa

"memahami masalah", sebagai salah satu aspek pemecahan masalah.

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pembelajaran problem

posing dengan langkah pertama, yaitu siswa diberikan soal cerita tanpa

pertanyaan, tetapi semua informasi yang diperlukan untuk memecahkan

soal tersebut ada penjelasannya. Tugas siswa adalah membuat pertanyaan

berdasar informasi tersebut.

2. Model Pembelajaran Langsung

Menurut Arends dalam Trianto (2009:41) model pengajaran

langsung adalah salah satu pendekatan mengajar yang dirancang khusus

untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan

deklaratif dan pengetahuan procedural yang terstruktur dengan baik yang

dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap, selangkah demi

selangkah.

Menurut Departemen Pendidikan Nasional (2010:23) pembelajaran

langsung (Direct Instruction) digunakan oleh para peneliti untuk merujuk

pada pola-pola pembelajaran di mana guru banyak menjelaskan konsep

atau keterampilan kepada sejumlah kelompok peserta didik dan menguji

keterampilan peserta didik melalui latihan-latihan di bawah bimbingan dan

arahan guru.

Sedangkan menurut Roy Killen dalam Departemen Pendidikan

Nasional (2010:23) direct instruction merujuk pada berbagai teknik

pembelajaran ekspositori (pemindahan pengetahuan dari guru kepada

Pengaruh Model Pembelajaran…, Restuti Maulida, FKIP UMP, 2011

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teorirepository.ump.ac.id/6195/3/BAB II_RESTUTI MAULIDA_PGSD'12.pdf · Pengertian ini menunjukkan ... Hal ini akan memberi nilai komunikasi dan

13

murid secara langsung, misalnya melalui ceramah, demonstrasi, dan tanya

jawab) yang melibatkan seluruh kelas.

Menurut Muhammad Nur dalam Widdiharto (2004:33)

menyebutkan bahwa pembelajaran langsung khusus dirancang untuk

mengembangkan belajar siswa tentang pengetahuan procedural dan

pengetahuan deklaratif, yang dapat diartikan dengan pola selangkah demi

selangkah. Lebih lanjut disebutkan pula, pengetahuan deklaratif (yang

dapat diungkapkan dengan kata-kata) adalah pengetahuan tentang sesuatu,

sedangkan pengetahuan prosedural adalah pengetahuan tentang bagaimana

melakukan sesuatu.

Dari pengertian pakar di atas dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran langsung merupakan model pembelajaran yang dirancang

untuk mengembangkan belajar siswa dengan guru banyak menjelaskan

konsep atau keterampilan melalui latihan-latihan dengan berbagai teknik

pembelajaran ekspositori (pemindahan pengetahuan dari guru kepada

murid secara langsung, misalnya melalui ceramah, demonstrasi, dan tanya

jawab) yang melibatkan seluruh kelas.

Menurut Arends (2008: 300-301) model pengajaran langsung dapat

diterapkan pada mata pelajaran apapun, tetapi paling tepat untuk mata

pelajaran yang berorientasi kinerja, seperti membaca, menulis,

matematika, musik, dan pendidikan jasmani.

Menurut Kardi dan Nur dalam Trianto (2009:41-42) ciri-ciri

pengajaran langsung adalah sebagai berikut:

Pengaruh Model Pembelajaran…, Restuti Maulida, FKIP UMP, 2011

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teorirepository.ump.ac.id/6195/3/BAB II_RESTUTI MAULIDA_PGSD'12.pdf · Pengertian ini menunjukkan ... Hal ini akan memberi nilai komunikasi dan

14

a. Adanya tujuan pembelajaran dan pengaruh model pada siswa

termasuk prosedur penilaian belajar.

b. Sintaks atau pola keseluruhan dan alur kegiatan pembelajaran.

c. Sistem pengelolaan dan lingkungan belajar model yang diperlukan

agar kegiatan pembelajaran tertentu dapat berlangsung dengan

berhasil.

Menurut Widdiharto (2004:33) sintak model pengajaran langsung

adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1

Sintak Model Pengajaran Langsung

No. Fase Peran Guru

1. Mempersiapkan siswa dan

menyampaikan tujuan

Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran khusus, informasi latar

belakang pelajaran, pentingnya

pelajaran, mempersiapkan siswa

untuk belajar.

2. Mendemonstrasikan

pengetahuan dan tujuan

Guru mendemonstrasikan

keterampilan dengan benar atau

menyajikan informasi tahap demi

tahap.

3. Membimbing pelatihan Guru merencanakan dan memberi

bimbingan pelatihan awal.

Pengaruh Model Pembelajaran…, Restuti Maulida, FKIP UMP, 2011

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teorirepository.ump.ac.id/6195/3/BAB II_RESTUTI MAULIDA_PGSD'12.pdf · Pengertian ini menunjukkan ... Hal ini akan memberi nilai komunikasi dan

15

No. Fase Peran Guru

4. Mengecek pemahaman dan

umpan balik

Mengecek apakah siswa telah

berhasil melakukan tugas dengan

baik, memberi umpan balik.

5. Memberikan kesempatan

untuk umpan lanjutan dan

penerapan.

Guru mempersiapkan kesempatan

melakukan pelatihan lanjutan

dengan perhatian khusus pada

penerapan kepada situasi lebih

komplek dalam kehidupan sehari-

hari.

Menurut Widdiharto (2004:34) model pembelajaran langsung

memiliki kelebihan dan kekurangan. Adapun kelebihannya adalah sebagai

berikut:

a. Relatif lebih banyak materi yang disampaikan

b. Untuk hal-hal yang sifatnya procedural, model ini akan relatif mudah

untuk diikuti.

Adapun kekurangan atau kelemahannya adalah sebagai berikut:

a. Jika terlalu dominan pada ceramah siswa akan cepat bosan.

3. Prestasi Belajar

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007: 895) prestasi belajar

adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan

melalui mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka

nilai yang diberikan oleh guru.

Pengaruh Model Pembelajaran…, Restuti Maulida, FKIP UMP, 2011

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teorirepository.ump.ac.id/6195/3/BAB II_RESTUTI MAULIDA_PGSD'12.pdf · Pengertian ini menunjukkan ... Hal ini akan memberi nilai komunikasi dan

16

Menurut Ahmadi dan Supriyono (2004:138-139) prestasi belajar

yang dicapai seseorang merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang

mempengaruhinya baik dari dalam (faktor internal) maupun dari luar diri

(faktor eksternal) individu. Pengenalan terhadap faktor-faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar penting sekali artinya dalam rangka

membantu murid dalam mencapai prestasi belajar yang sebaik-baiknya.

Faktor internal tergolong menjadi tiga jenis yaitu :

a. Faktor jasmaniah (fisiologi) baik yang bersifat bawaan maupun yang

diperoleh. Contoh faktor ini adalah: penglihatan, pendengaran,

struktur tubuh, dan sebagainya.

b. Faktor psikologi baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh

terdiri atas:

1) Faktor intelektif yang meliputi:

a) Faktor potensial yaitu kecerdasan dan bakat

b) Faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang telah dimiliki.

2) Faktor non-intelektif, yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu.

Seperti sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi,

penyesuaian diri.

c. Faktor kematangan fisik maupun psikis

Faktor eksternal tergolong menjadi empat jenis yaitu:

a. Faktor sosial yang terdiri atas:

1) Lingkungan keluarga

2) Lingkungan sekolah

Pengaruh Model Pembelajaran…, Restuti Maulida, FKIP UMP, 2011

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teorirepository.ump.ac.id/6195/3/BAB II_RESTUTI MAULIDA_PGSD'12.pdf · Pengertian ini menunjukkan ... Hal ini akan memberi nilai komunikasi dan

17

3) Lingkungan masyarakat

4) Lingkungan kelompok

b. Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi,

kesenian.

c. Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar, iklim.

d. Faktor lingkungan spiritual atau keamanan.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar

adalah penguasaan pengetahuan siswa melalui suatu mata pelajaran yang

dipengaruhi oleh faktor dari dalam (faktor internal) dan faktor dari luar

(faktor eksternal).

4. Kepercayaan diri

Menurut Elly Risman (dalam Syaifullah, 2010: 11) percaya diri

adalah sikap yang merasa pantas, nyaman dengan diri sendiri dari

penilaian orang lain, serta memiliki keyakinan yang kuat. Sedangkan

menurut Syaifullah (2009: 9) percaya diri merupakan sikap positif yang

dimiliki seorang individu yang membiasakan dan memampukan dirinya

untuk mengembangkan penilaian positif baik terhadap diri sendiri maupun

orang lain, lingkungan, serta situasi yang dihadapinya untuk meraih apa

yang diinginkannya.

Menurut Sumantri dan Syaodih (2008: 2.48) dasar kemandirian

adalah adanya rasa percaya diri seseorang untuk menghadapi sesuatu

dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan pada anak rasa percaya diri ini

selalu berkembang sesuai dengan bertambahnya usia dan pengalaman serta

Pengaruh Model Pembelajaran…, Restuti Maulida, FKIP UMP, 2011

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teorirepository.ump.ac.id/6195/3/BAB II_RESTUTI MAULIDA_PGSD'12.pdf · Pengertian ini menunjukkan ... Hal ini akan memberi nilai komunikasi dan

18

bimbingan dari orang dewasa, antara lain guru, orang tua, kakak, orang

sekitarnya yang dapat bergaul dengan baik serta memberikan bimbingan

secara langsung maupun tidak langsung. Sedangkan menurut Syaifullah

(2009: 11) kepercayaan diri akan memastikan seseorang bahagia, mampu

mencintai dan berkomunikasi dengan baik dengan orang lain, dan dengan

percaya diri pula seseorang bisa meraih segala yang diinginkan. Ciri-ciri

orang yang memiliki sikap percaya diri, di antaranya adalah sebagai

berikut:

a. Tidak terlalu tergantung dengan orang lain

Sosok percaya diri sangat erat kaitannya dengan sikap tidak

terlalu bergantung dengan orang lain. Orang yang bergantung dengan

orang lain merupakan orang yang tidak mampu mengambil inisiatif

untuk menentukan yang terbaik bagi dirinya sendiri.

b. Tidak mempunyai rasa takut dan khawatir

Sikap khawatir dan takut adalah pikiran negatif yang timbul

karena kita tidak yakin pada kemampuan diri. Sikap khawatir dan

takut muncul akibat kebiasaan-kebiasaan mengembangkan sikap dan

asumsi-asumsi negatif terhadap diri sendiri.

c. Selalu berinteraksi dengan baik

Untuk menjadi pribadi yang percaya diri seutuhnya, seseorang

tidak bisa lepas dari interaksi. Seseorang akan membangun cara

berkomunikasi yang baik sehingga bisa diterima oleh orang lain.

Dengan berkomunikasi, berarti member ruang lain di luar dirinya

Pengaruh Model Pembelajaran…, Restuti Maulida, FKIP UMP, 2011

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teorirepository.ump.ac.id/6195/3/BAB II_RESTUTI MAULIDA_PGSD'12.pdf · Pengertian ini menunjukkan ... Hal ini akan memberi nilai komunikasi dan

19

untuk orang lain. Orang lain dianggap sebagai bagian dari dirinya,

sehingga keduanya bisa menjalin relasi dan komunikasi yang baik.

d. Selalu bersikap tegas

Sifat ketegasan berawal dari pembentukan mental yang kuat.

Seseorang yang mempunyai mental yang kuat cenderung memegang

prinsip hidupnya. Orang yang percaya diri akan menganggap bahwa

ketegasan adalah bukti bahwa dirinya memiliki satu pegangan dan

landasan yang kuat, serta dengan ketegasan, ia mampu menunjukkan

kemampuannya, bahwa dirinya bisa menentukan pilihan dan mampu

memutuskan suatu persoalan.

e. Dapat mengendalikan diri

Sosok percaya diri sangat erat kaitanya dengan konsep

mengendalikan diri. Seseorang akan selalu berpegang teguh pada

prinsip dan kondisi emosional yang stabil, karena rasa percaya diri

tanpa adanya pengendalian diri akan berubah kepada kepercayaan diri

yang berlebihan.

f. Memiliki kreatifitas

Orang yang percaya diri akan selalu berfikir bahwa kreatif

tidak selalu identik dengan menemukan hal yan baru, tetapi selalu

melihat segala sesuatu dengan cara berbeda dan baru, yang biasanya

tidak dilihat oleh orang lain.

Pengaruh Model Pembelajaran…, Restuti Maulida, FKIP UMP, 2011

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teorirepository.ump.ac.id/6195/3/BAB II_RESTUTI MAULIDA_PGSD'12.pdf · Pengertian ini menunjukkan ... Hal ini akan memberi nilai komunikasi dan

20

g. Memiliki sifat yang dewasa

Sosok orang dewasa adalah selalu ingin hidup yang terbaik

bagi dirinya yaitu selalu berbuat baik dan tidak merugikan diri sendiri

dan orang lain.

Pribadi yang percaya diri dari uraian di atas akan dijadikan sebagai

kisi-kisi dalam membuat angket kepercayaan diri. Seseorang yang menjadi

pribadi yang percaya diri, berarti ia telah memposisikan dirinya sebagai

orang yang mampu mengendalikan diri sepenuhnya.

Berdasarkan pengertian percaya diri di atas, dapat disimpulkan

bahwa kepercayaan diri adalah sikap positif yang dimiliki seseorang yang

merasa pantas, nyaman dengan diri sendiri dari penilaian orang lain, serta

memiliki keyakinan yang kuat untuk mengembangkan penilaian positif

baik terhadap diri sendiri orang lain, lingkungan, untuk meraih apa yang

diinginkannya.

5. Matematika

a. Pengertian Matematika

Menurut Suwangsih dan Tiurlina (2006: 3) kata matematika

berasal dari perkataan Latin mathematika yang mulanya diambil dari

perkataan Yunani mathematike yang berarti mempelajari. Perkataan

itu mempunyai asal katanya mathema yang berarti pengetahuan atau

ilmu (knowledge, science). Kata mathematike yang artinya belajar

(berfikir). Jadi, berdasarkan asal katanya, maka perkataan matematika

berarti ilmu pengetahuan yang didapat dengan berfikir (bernalar).

Pengaruh Model Pembelajaran…, Restuti Maulida, FKIP UMP, 2011

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teorirepository.ump.ac.id/6195/3/BAB II_RESTUTI MAULIDA_PGSD'12.pdf · Pengertian ini menunjukkan ... Hal ini akan memberi nilai komunikasi dan

21

Sedangkan menurut James dan James dalam Suwangsih dan

Tiurlina (2006: 4) matematika adalah ilmu tentang logika, mengenai

bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang berhubungan satu

sama lainnya. Matematika terbagi menjadi tiga bagian besar yaitu

aljabar, analisis, dan geometri. Tetapi ada pendapat yang mengatakan

bahwa matematika terbagi menjadi empat bagian yaitu aritmatika,

aljabar, geometris, dan analisis dengan aritmatika mencakup teori

bilangan dan statistika.

Berdasarkan kurikulum dalam Pujianti dan Sigit (2009: 1)

matematika merupakan suatu bahan kajian yang memiliki objek

abstrak dan dibangun melalui melalui proses penalaran deduktif, yaitu

kebenaran suatu konsep diperoleh sebagai akibat logis dari kebenaran

sebelumnya sehingga keterkaitan antar konsep dalam matematika

bersifat sangat kuat dan jelas.

Berdasarkan beberapa pengertian matematika dari para ahli di

atas maka dapat disimpulkan bahwa matematika merupakan ilmu yang

mempelajari tentang logika, mengenai bentuk, susunan, besaran, dan

konsep-konsep yang memiliki objek abstrak dan dibangun melalui

melalui proses penalaran deduktif.

b. Materi Pelajaran Matematika

Dalam penelitian ini peneliti mengambil materi Segitiga dan

Jajargenjang pada kelas IV semester I. Standar Kompetensi

Menggunakan konsep keliling dan luas bangun datar sederhana

Pengaruh Model Pembelajaran…, Restuti Maulida, FKIP UMP, 2011

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teorirepository.ump.ac.id/6195/3/BAB II_RESTUTI MAULIDA_PGSD'12.pdf · Pengertian ini menunjukkan ... Hal ini akan memberi nilai komunikasi dan

22

dalam pemecahan masalah. Kompetensi Dasar Menentukan keliling

dan luas jajargenjang dan segitiga. Materi segitiga dan jajargenjang

termasuk dalam materi pengukuran.

Menurut standar isi mata pelajaran matematika dalam Pujianti

dan Sigit (2009: 2) materi pengukuran terdiri dari 12 standar

kompetensi (SK) dan 36 kompetensi dasar (KD), meliputi:

pengukuran waktu, panjang, berat, sudut, dan kuantitas menghitung

keliling, luas, dan volum, satuan ukuran dan hubungan antar satuan

ukuran, serta menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan waktu,

jarak, dan kecepatan

Menurut laporan TNA dalam Pujianti dan Sigit (2009: 2)

berdasarkan identifikasi masalah pada saat kegiatan diklat di

PPPPTK Matematika banyak guru yang merasa kesulitan dalam

membelajarkan luas daerah bangun datar dan volum bangun ruang.

Hal itu sesuai dengan hasil Training Need Assesment (TNA) yang

dilakukan oleh Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan

Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Matematika bagi guru sekolah dasar

pada tahun 2007 dengan jumlah responden sebanyak 120 orang dari

15 propinsi di Indonesia menunjukkan bahwa 95,4% responden

masih memerlukan materi pengukuran volum dan 94,1% responden

masih memerlukan materi luas daerah bangun datar.

Pengukuran merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan

dalam kehidupan sehari-hari. Khususnya materi segitiga dan

Pengaruh Model Pembelajaran…, Restuti Maulida, FKIP UMP, 2011

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teorirepository.ump.ac.id/6195/3/BAB II_RESTUTI MAULIDA_PGSD'12.pdf · Pengertian ini menunjukkan ... Hal ini akan memberi nilai komunikasi dan

23

jajargenjang yang akan diteliti oleh peneliti. Bayangkan jika kita

tidak tahu tentang ukuran tinggi, lebar, panjang, luas dan lain

sebagainya maka kita tidak akan dapat membandingkan satu

hal/objek dengan hal/objek yang lainnya. Oleh karena pentingnya

pengukuran, maka sangat diperlukan untuk dipelajari.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Peneliti tidak menemukan hasil penelitian yang sama persis dengan

permasalahan yang penulis teliti, namun ada yang dilakukan oleh:

1. Heri Prayitno (2009) mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah

Purwokerto dengan judul skripsi “Pengaruh Model Pembelajaran

Problem Posing Terhadap Pemahaman Konsep Matematika Ditinjau Dari

Kreativitas Siswa SMP Muhammadiyah Sumbang” dengan kesimpulan

bahwa terdapat pengaruh antara model pembelajaran problem posing

dengan model pembelajaran langsung terhadap pemahaman konsep

matematika. Dengan kata lain model pembelajaran problem posing dan

model pembelajaran langsung memberikan efek yang berbeda terhadap

pemahaman konsep matematika ditunjukkan dengan hasil pengujian Fhit

> Ftab yaitu sebasar 345,4642 > 3,976.

2. Makhtub (2009) mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah

Purwokerto dengan judul skripsi “Peningkatan Kreativitas Siswa Melalui

Pengaruh Model Pembelajaran…, Restuti Maulida, FKIP UMP, 2011

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teorirepository.ump.ac.id/6195/3/BAB II_RESTUTI MAULIDA_PGSD'12.pdf · Pengertian ini menunjukkan ... Hal ini akan memberi nilai komunikasi dan

24

Model Pembelajaran Problem Posing di MTs Guppi Karang Jambu

Purbalingga” dengan kesimpulan bahwa model pembelajaran problem

posing dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini dibuktikan

dengan hasil penelitian siklus I diperoleh skor kreativitas 2,32 dengan

kriteria baik, dan rata-rata prestasi belajar siswa 58,40 dengan ketuntasan

belajar 48,84%. Pada siklus II diperoleh skor kreativitas 2,66 dengan

kriteria baik, dan rata-rata prestasi belajar siswa 74,42 dengan ketuntasan

belajar 86,05%.

C. Kerangka Berpikir

Berdasarkan landasan teori di atas, maka dapat dirumuskan kerangka

berpikir sebagai berikut :

1. Pengaruh pembelajaran problem posing terhadap prestasi belajar.

Berdasarkan landasan teori yang telah dijelaskan di atas, salah

satu aspek yang diharapkan dalam pembelajaran matematika adalah

prestasi belajar siswa. Dalam pembelajaran matematika, terdapat

berbagai model pembelajaran yang dikembangkan oleh para ahli dalam

mengoptimalkanya, salah satunya adalah model pembelajaran problem

posing dan pembelajaran langsung.

Model pembalajaran problem posing merupakan model

pembelajaran yang efektif karena mewajibkan siswanya untuk

mengajukan soal sendiri melalui belajar soal (berlatih soal) secara

mandiri, sehingga akan membuat siswa menjadi aktif. Sedangkan model

Pengaruh Model Pembelajaran…, Restuti Maulida, FKIP UMP, 2011

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teorirepository.ump.ac.id/6195/3/BAB II_RESTUTI MAULIDA_PGSD'12.pdf · Pengertian ini menunjukkan ... Hal ini akan memberi nilai komunikasi dan

25

pembelajaran langsung merupakan model pembelajaran yang

menyebabkan siswa bersifat pasif karena cenderung mendengarkan

uraian guru dan menghafalnya tanpa pengertian. Oleh karena itu, siswa

kurang memahami konsep materi yang sedang dipelajari dan

menyebabkan prestasi belajar rendah.

Dari uraian tersebut, maka dapat diduga bahwa ada perbedaan

pengaruh pembelajaran langsung dan pembelajaran langsung terhadap

prestasi belajar matematika.

2. Pengaruh kepercayaan diri terhadap prestasi belajar.

Kepercayaan diri siswa sangat diperlukan dalam pembelajaran.

Kepercayaan diri merupakan sikap positif yang harus dimiliki oleh

seseorang untuk meraih apa yang diinginkannya. Kepercayaan diri

berhubungan sekali dengan prestasi belajar siswa karena dengan

memiliki kepercayaan diri siswa akan lebih mudah untuk mengeluarkan

ide-ide atau gagasan dalam menyelesaikan masalah sehingga dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa.

3. Interaksi pengaruh pembelajaran problem posing, pembelajaran

langsung, dan kepercayaan diri terhadap prestasi belajar.

Salah satu manfaat pembelajaran problem posing adalah untuk

menumbuhkan keaktifan siswa dalam pembelajaran, siswa dituntut untuk

bisa mengembangkan dan berlatih soal secara mandiri, dengan begitu

prestasi belajar siswa akan lebih baik, serta dengan adanya kepercayaan

siswa yang tinggi maka akan lebih meningkatkan prestasi belajar siswa.

Pengaruh Model Pembelajaran…, Restuti Maulida, FKIP UMP, 2011

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teorirepository.ump.ac.id/6195/3/BAB II_RESTUTI MAULIDA_PGSD'12.pdf · Pengertian ini menunjukkan ... Hal ini akan memberi nilai komunikasi dan

26

Pembelajaran matematika dengan model pembelajaran langsung

(direct instruction) menempatkan siswa cenderung sebagai pendengar

dan pencatat. Karena dalam pembelajaran ini bersifat berpusat pada guru.

Siswa kurang aktif berpartisipasi sehingga pengetahuan lebih banyak

diperoleh lewat informasi guru secara bertahap.

Berdasarkan uraian di atas bahwa pembelajaran problem posing

dan kepercayaan diri berperan penting dalam meningkatkan prestasi

siswa.

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan deskripsi teori, hasil penelitian yang relevan, dan

kerangka berpikir di atas, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesisnya adalah

sebagai berikut :

1. Ada pengaruh pembelajaran problem posing terhadap prestasi belajar

matematika.

2. Ada pengaruh kepercayaan diri terhadap prestasi belajar matematika.

3. Ada interaksi pengaruh pembelajaran problem posing, pembelajaran

langsung, dan kepercayaan diri terhadap prestasi belajar matematika.

Pengaruh Model Pembelajaran…, Restuti Maulida, FKIP UMP, 2011