BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluarga 1. Definisi ...repository.ump.ac.id/2463/3/WAHYU SETIAWAN...

26
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluarga 1. Definisi Keluarga Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lainnya, mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya. (Friedman, 2010). Keluarga menurut Burges (1963) dalam Friedman (2010) adalah sekumpulan yang disatukan oleh ikatan perkawinan darah dan ikatan adopsi atau ikatan sebuah keluarga yang hidup bersama-sama dalam satu rumah tangga dan adanya interaksi dan kumunikasi satu sama lain dalam peran sosial keluarga seperti suami, istri, ayah, ibu, anak laki-laki, anak perempuan, saudara dan saudari. Friedman (2010) yang menyatakan bahwa keluarga adalah sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan atau perkawinan atau juga adopsi kelahiran yang bertujuan untuk menciptakan dan memepertahankan budaya yang umum serta untuk meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional dan sosial dari tiap anggota keluarganya yang tinggal dalam satu rumah. Keluarga merupakan suatu unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan yang 8 Asuhan Keperawatan Pada..., WAHYU SETIAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluarga 1. Definisi ...repository.ump.ac.id/2463/3/WAHYU SETIAWAN...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluarga 1. Definisi ...repository.ump.ac.id/2463/3/WAHYU SETIAWAN BAB II.pdf · keberadaan hak setiap anggota keluarga dan selalu mempertahankan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Keluarga

1. Definisi Keluarga

Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu

rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan atau adopsi.

Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lainnya, mempunyai peran

masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya.

(Friedman, 2010).

Keluarga menurut Burges (1963) dalam Friedman (2010) adalah

sekumpulan yang disatukan oleh ikatan perkawinan darah dan ikatan

adopsi atau ikatan sebuah keluarga yang hidup bersama-sama dalam satu

rumah tangga dan adanya interaksi dan kumunikasi satu sama lain dalam

peran sosial keluarga seperti suami, istri, ayah, ibu, anak laki-laki, anak

perempuan, saudara dan saudari.

Friedman (2010) yang menyatakan bahwa keluarga adalah

sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan atau perkawinan atau

juga adopsi kelahiran yang bertujuan untuk menciptakan dan

memepertahankan budaya yang umum serta untuk meningkatkan

perkembangan fisik, mental, emosional dan sosial dari tiap anggota

keluarganya yang tinggal dalam satu rumah.

Keluarga merupakan suatu unit terkecil dari masyarakat yang

terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan yang

8 Asuhan Keperawatan Pada..., WAHYU SETIAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluarga 1. Definisi ...repository.ump.ac.id/2463/3/WAHYU SETIAWAN BAB II.pdf · keberadaan hak setiap anggota keluarga dan selalu mempertahankan

tinggal di suatu tempat yang berada dibawah satu atap dalam keadaan

yang saling ketergantungan antara anggota keluarga yang satu dengan

anggota keluarga yang lainnya yang berada dalam satu rumah.

Jadi, dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa

keluarga merupakan sekumpulan orang yang terdiri dari satu atau lebih

individu yang diikat oleh hubungan perkawinan yang anggota keluarga

dapat hidup bersama atau jika terpisah mereka tetap mempertahankan satu

sama lain yang berinterasi satu dengan yang lain dan masing-masing

mempunyai peran sosial yang dapat menciptakan dan mempertahankan

budaya serta dapat meningkatkan perkembangan fisik, psikologis dan

sosial anggota keluarganya.

2. Fungsi Keluarga

Friedman, (2010) mengidentifikasi 5 fungsi dasar keluarga, yaitu :

a. Fungsi Afektif

Fungsi afektif berhubungan erat dengan fungsi internal keluarga

yang merupakan basis kekuatan keluarga. Fungsi afektif berguna untuk

pemenuhan kebutuhan psikososial. Keberhasilannya sangat dipengaruhi

fungsi afektif tampak pada kegembiraan dan kebahagiaan dalam

meberikan perhatian terhadap keluarga yang tinggal dalam satu rumah

untuk memberikan rasa nyaman dan menciptakan keharmonisan

terhadap anggota keluarganya.

Komponen yang perlu dalam afektif :

Asuhan Keperawatan Pada..., WAHYU SETIAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluarga 1. Definisi ...repository.ump.ac.id/2463/3/WAHYU SETIAWAN BAB II.pdf · keberadaan hak setiap anggota keluarga dan selalu mempertahankan

1) Saling mengasuh

Cinta kasih, kehangatan, saling menerima, saling mendukung

antar anggota yang lainnya. Kemampuan dalam memberikan kasih

sayang akan meningkat dengan adanya hubungan intim didalam

keluarga merupakan modal dasar untuk memberikan hubungan

dengan orang lain diluar keluarga atau masyarakat.

2) Saling menghargai.

Bila anggota kekuarga saling menghargai dan mengakui

keberadaan hak setiap anggota keluarga dan selalu mempertahankan

seuatu hal yang positif.

3) Ikatan dan identifikasi

Ikatan keluarga dimulai sejak adanya ikatan atau pasangan

sepakat melalui hidup baru. Orang tua harus mengidentifikasi yang

positif sehingga anak-anak dapat meniru tingkah laku yang positif

dari kedua orang tuannya.

b. Fungsi Sosialisasi

Dimana fungsi ini mengembangkan dan tempat untuk melatih anak

untuk berkehidupan sosial sebelum meninggalkan rumah.

c. Fungsi Reproduksi

Fungsi ini berfungsi untuk mempertahankan generasi yang ada atau

menjaga kelangsungan keluarganya.

d. Fungsi Ekonomi

Asuhan Keperawatan Pada..., WAHYU SETIAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluarga 1. Definisi ...repository.ump.ac.id/2463/3/WAHYU SETIAWAN BAB II.pdf · keberadaan hak setiap anggota keluarga dan selalu mempertahankan

Fungsi ekonomi dalan keluarga secara umum memenuhi kebutuhan

sandang, pangan dan papan dalam satu keluarga.

e. Fungsi Perawatan Kesehatan

Untuk mempertahankan keadaan diamana menjaga anggota

keluarganya agar tetap sehat dan tetap memiliki produktifitas tinggi

keluarga juga mampu untuk melakukan fungsi dengan baik, keluarga

juga harus melakukan tugas kesehatan keluarga. Adapun tugas keluarga

dalam melakukan kesehatan keluarga yaitu ada lima menurut Friedman

(2010) yang meliputi :

1) Mengenal masalah kesehatan

Untuk mengetahui kemampuan keluarga dalam mengenal

masalah kesehatan, kaji sejauh mana keluarga mengenal fakta

tentang pengertian, tanda dan gejala serta faktor yang dapat

menyebabkan dan mempengaruhi persepsi keluarga terhadap

masalah kesehatan.

2) Mengambil keputusan untuk tindakan keperawatan

Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengambil keputusan

mengenai tindakan keperawatan yang tepat dan hal yang perlu

dirasakan keluarga, yaitu sejauh mana keluarga mengenal mengenai

sifat dan luasnya masalah, apakan masalah kesehatan dirasakan oleh

keluarga, apakah keluarga merasa menyerah terhadap masalah yang

dihadapi, apakah keluarga merasa takut akan akibta dari

penyakitnya, apakah keluarga mempunyai sikap negatif terhadap

Asuhan Keperawatan Pada..., WAHYU SETIAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluarga 1. Definisi ...repository.ump.ac.id/2463/3/WAHYU SETIAWAN BAB II.pdf · keberadaan hak setiap anggota keluarga dan selalu mempertahankan

masalah kesehatannya, apakan keluarag dapat menjangkau fasilitas

kesehatan yang ada, pakah keluarag percaya terhadap tenaga

kesehatan dan apakah keluarga mendapat informasi yang jelas

terhadap tindakan dalam mengatasi masalah.

3) Melakukan perawatan di rumah bagi anggota keluarga yang sakit

Pengkajian dilakukan untuk mengetahui tentang kemampuan

keluarga merawat anggotanya yang sakit dapat dilakukan dengan

cara menggali sejauh mana keluarga mengetahui tentang keadaan

penyakitnya (sifat, penyebaran komplikasi, dan cara perawatannya),

sejauh mana keluarga mengetahui sifat dan perkembangan

keperawatan yang dibutuhkan, sejauh mana keluaraga mengetahui

faasilitas kesehatan yang diperlukan untuk mengobati anggota

keluarga yang sakit dan bagaimana sikap keluarga terhadap anggota

keluarga yang sakit.

4) Memodifikasi lingkungan rumah yang memenuhi syarat kesehatan

Untuk mengetahui sejauh mana keluarga mampu dan dapat

memodifikasi atau memelihara lingkungan rumah yang sehat (dari

segi fisik, psikis, sosial, ekonomi) hal yang perlu dilakukan

pengkajian, yaitu sejauh mana keluarag mengetahui sumber-sumber

keluarga yag dimiliki, sejauh mana dapat melihat keuntungan atau

manfaat pemeliharaan lingkungan, sejauh mana keluarga mengetahui

upaya pencegahan penyakit, sejauh mana sikap dan pandangan

Asuhan Keperawatan Pada..., WAHYU SETIAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluarga 1. Definisi ...repository.ump.ac.id/2463/3/WAHYU SETIAWAN BAB II.pdf · keberadaan hak setiap anggota keluarga dan selalu mempertahankan

keluarga terhadap sanitasi dan sejauh mana kekompakan antar

anggota keluarga.

5) Menggunakan fasilistas kesehatan

Untuk mengetahui kemampuan keluarga menggunakan atau

memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan dimasyarakat, hal yang

dapat dilakukan, yaitu menggali sejauh mana keluarga memahami

keuntungan yang dapat diperoleh dari fasilitas kesehatan yang

diperoleh dari fasilitas kesehatan yang ada, apakah keluarga

mempunyai pengalaman yang kurang baik terhadap petugas yang

dalam memberikan pelayanan kesehatan dan apakah fasilitas

kesehatan yang ada dapat dijangkau oleh keluarga.

3. Tipe dan Bentuk Keluarga.

Bentuk keluarga menurut (Friedman, 2008 )

a. Secara tradisional

1) Keluarga inti ( Nuclear Family ).

Keluarga yang hanya tediri dari ayah, ibu dan anak yang

diperoleh dari keturunannya atau adopsi.

2) Keluarga besar ( Extented Family ).

Keluarga inti ditambah dengan keluarga yang lain yang

masih mempunyai hubungan darah ( kakek-nenek, paman-bibi).

b. Secara modern

1) Tradisional Nuclear.

Asuhan Keperawatan Pada..., WAHYU SETIAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluarga 1. Definisi ...repository.ump.ac.id/2463/3/WAHYU SETIAWAN BAB II.pdf · keberadaan hak setiap anggota keluarga dan selalu mempertahankan

Keluarga inti yang didalamnya terdapat sangsi-sangsi yang

harus dipatuhi oleh anggota keluarga yang tinggal dalam satu

rumah.

2) Reconstituted Nuclear.

Pembentukan baru dari keluarga inti melalui perkawinan

kembali suami atau istri yang tinggal dalam satu rumah dengan

anak-anaknya.

3) Niddle Age

Suami sebagai pencari uang, istri dirumah atau kedua-

duanya bekerja dirumah anak sudah meninggalkan rumah karena

sekolah atau perkawinan.

4) Dyadic Nuclear.

Suami atau istri yang sudah berumur dan tidak mempunyai

anak yang kedua atau salah satunya bekerja diluar.

5) Single Parent.

Satu orang tua sebagai akibat perceraian atau kematian

pasangannya dan anak-anaknya dapat tinggal dirumah atau diluar

rumah.

6) Dual Carrier.

Suami istri atau keduanya orang karier dan tanpa adanya

seorang anak.

7) Commuter Married.

Asuhan Keperawatan Pada..., WAHYU SETIAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluarga 1. Definisi ...repository.ump.ac.id/2463/3/WAHYU SETIAWAN BAB II.pdf · keberadaan hak setiap anggota keluarga dan selalu mempertahankan

Suami istri atau keduanya orang karier dan tinggal terpisah

pada jarak tertentu.

8) Single Adult.

Wanita atau pria dewasa yang tinggal sendirian yang tidak

adanya keinginan untuk menikah.

9) The Generation.

Tiga generasi atau lebih yang tinggal dalam satu rumah.

10) Intitusional.

Anak atau orang dewasa yang tinggal dalam satu panti.

11) Comunal.

Satu rumah tediri dari dua atau lebih pasangan yang

monogami dengan anaknya yang bersama-sam memfasilitasi.

12) Group Marriage.

Suatu perumahan yang terdiri dari orang tua dan

keturunannya didalam satu kesatuan keluarga dan tiap individu

menikah dengan yang lainnya dan semua adalah orang tua dari

anak-anak.

13) Unmaried Parent And Child.

Ibu dan anak dimana perkawinan tidak dikehendaki, adanya

adopsi.

14) Cohibin Coupel.

Dua orang atau pasangan yang tinggal dalam satu rumah

tetapi pasangan tesebut tidak menikah.

Asuhan Keperawatan Pada..., WAHYU SETIAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluarga 1. Definisi ...repository.ump.ac.id/2463/3/WAHYU SETIAWAN BAB II.pdf · keberadaan hak setiap anggota keluarga dan selalu mempertahankan

15) Gay And Lesbian Family.

Keluarga yang dibentuk dalam pasangan yang berjenis

kelamin yang sama.

4. Tahap Dan Perkembangan Keluarga.

Meskipun setiap perkembangan keluarga mempunyai pekembangan

yang berbeda dan unik, namun secara umum seluruh keluarga mengikuti

pola yang sama antara yang satu dengan yang lainnya.

Menurut Friedman, (2010) yang dibagi menjadi :

a. Pasangan baru

Keluarga baru dimulai saat masing-masing individu laki-laki

dan perempuan membentuk keluarga yang syah yaitu melalui proses

perkawinan.

b. Kelahiran dengan anak pertama

Keuarga yang menanti kelahiran anak pertama dimulai dari

kehamilan sampai kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai

dengan anak pertama berusia 30 bulan.

c. Keluarga dengan pra sekolah

Tahap ini dimulai dari kelahiran anak pertama berusia 2,5 bulan

dan berakhir pada anak berusia 5 tahun.

d. Keluarga dengan anak sekolah

Tahap ini dimulai saat anak masu sekolah usia 6 tahundan

berakhir pada usia 13 tahun.

Asuhan Keperawatan Pada..., WAHYU SETIAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluarga 1. Definisi ...repository.ump.ac.id/2463/3/WAHYU SETIAWAN BAB II.pdf · keberadaan hak setiap anggota keluarga dan selalu mempertahankan

e. Keluarga dengan anak remaja

Dimulai pada saat anak pertama berusia 13 tahun dan berakhir

sampai dengan 6-7 tahun kemudian yaitu pada saat anak

meninggalkan rumah atau orang tuanya.

f. Keluarga peralihanusia muda dewasa

Pada tahap ini anak dimulai pada saat pertama kali

meninggalkan rumah dan berakhir pada saat anak trakhir

meninggalkan rumah dan lama tahap ini tergantung dari jumlah anak

dalam keluarga.

g. Keluarga usia pertengahan

Tahap ini dimulai pada saat anak terakhir meninggalkan rumah

dan berakhir saat pensiun atau salah satunya meninggal.

h. Keluarga lanjut usia

Tahap ini adalah tahapan terakhir dalam pekembangan keluarga

ini dimulai pada saat salah satu pasangan pensiun, berlanjut pada saat

salah satu pasangan meninggal bahkan keduanya meninggal.

5. Struktur Keluarga.

Menurut Friedmen, (2010) tentang struktur keluarga, keluarga itu

sendiri merupakan struktur yang melukiskan subsistem sebagai dimesi

struktural bahwa keluarga merupakan semacam sekelompok unit tekecil

yang khusus digunakan oleh keluarga yang didalamnya mencakup

Asuhan Keperawatan Pada..., WAHYU SETIAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluarga 1. Definisi ...repository.ump.ac.id/2463/3/WAHYU SETIAWAN BAB II.pdf · keberadaan hak setiap anggota keluarga dan selalu mempertahankan

struktural komunikasi yaitu struktural peran, nilai komunikasi dan

kekuasaan. Struktur keluarga itu sendiri terdiri dari, yaitu :

a. Struktur peran keluarga

Serangkaian prilaku yang diharapkan sesuai dengan posisi sosial

yang diberiakan. Struktur peran keluarga dibagi menjadi dua yaitu :

1) Struktur peran formal

Perilaku dimana keluarga melakukan posisi normal dalam

keluarga yang bersifat homogen yang didalam keluarga mempunyai

peran.

2) Struktur peran informal

Dimana suatau peran tertutup yang bersifat tidak tampak

kepermukaan dan hanya memenuhi kebutuhan emosional.

b. Pola komunikasi

Serangkaian rute yang memberikan informasi untuk mencapai

penerimaan dalam keluarga yang meliputi aliran informasi yang

mengungkapkan hubungan, peran keluarga dan popularitas individu

dalam keluarga. Komunikasi dipandang sebagai kunci bagi sebuah

keluarga yang berhasil mengidentifikasi terhadap adanya pesan yang

berisi perintah atau sebuah instruksi.

c. Struktur kekuatan keluarga

Kekuasaan didefinisikan dengan kemampuan, baik kemampuan

potensial aupun aktual dari seorang individu untuk pengontrol

mempengaruhi dan mengubah tingkah laku seseorang.

Asuhan Keperawatan Pada..., WAHYU SETIAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluarga 1. Definisi ...repository.ump.ac.id/2463/3/WAHYU SETIAWAN BAB II.pdf · keberadaan hak setiap anggota keluarga dan selalu mempertahankan

Dasar-dasar kekuasaan keluarga, yaitu :

1) Kekuasaan atau wewenang yang sah

Kekuasaan yang sah kadang disebut juga wewenang yang

primer, dimana satu orang mempunyai hak untuk mengontrol

tingkah laku dari satu anggota keluarga yang lain.

2) Kekuasaan yang tidak berdaya atau putus asa

Tipe kekuasaan ini merupakan bentuk penting dari kekuasaan

sah yang yang didasarkan pada hak yang diterima secara umum dari

mereka yang tidak berdaya.

3) Kekuasaan referen

Kekuasaan referen mempunyai arti semacam kekuasaan yang

dimiliki oleh orang-orang tertentu terhadap orang lain karena

identitas positif terhadap mereka, seperti identifikasi positif dari

seorang anak dengan orang tua, serta biasanya orang tua menjadi

model peran.

4) Kekuasaan penghargaan

Kekuasaan penghargaan berhasil dari adanya harapan bahwa

orang berpengaruh dan dominan akan melakukan sesuatu yang

positif tejadi ketaatan seseorang.

5) Kekuasaan dominasi atau paksaan

Penggunaan kekuasaan ini berdasarkan persepsi dan

kepercayaan bahwa orang yang memiliki kekuasaan mungkin akan

menghubungkan dengan ancaman, paksaan atau bahkan sampai

Asuhan Keperawatan Pada..., WAHYU SETIAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluarga 1. Definisi ...repository.ump.ac.id/2463/3/WAHYU SETIAWAN BAB II.pdf · keberadaan hak setiap anggota keluarga dan selalu mempertahankan

kekerasan dari individu lain jika mereka tidak taat atau tidak

mematuhinya.

6) Kekuasaan manajemen ketegangan

Kekuasaan ini diturunkan dari kontrol dimana dicapai oleh

pasangan dengan megoreksi keterangan dan konflik yang ada dalam

keluarga dengan menggunakan perdebatan.

d. Nilai-nilai keluarga

Nilai-nilai dalam keluarga diidentifkasi sebagai suatu sistem ide,

sikap dan kepercayaan tentang nilai suatu keseluruhan atau konsep yang

secara sadar maupun tidak sadar yang mengikat bersama-sama dalam

seluruh anggota keluarga didalam suatu budaya yang merupakan suatu

sumber sistem nilai dan norma-norma yang dapat menentukan

pemahaman individu terhadap sifat serta makna kehidupan, pola prilaku

yang dianggal menjadi hak dari sebuah anggota keluarga.

6. Proses Dan Strategi Koping Keluarga.

Menurut Friedman (2010) dalam memberikan asuhan keperawatan

keluarga ada beberapa peran yang dapat dilakukan oleh perawat

diantaranya :

a. Memberikan asuhan keperawatan kepada anggota keluarga yang sakit.

b. Menjadi pengenal dan pengamat serta kebutuhan keluarga.

c. Koordinator atau menjadi pelayan kesehatan dan perawatan keluarga.

d. Menjadi fasilitator dalam pelayanan kesehatan.

Asuhan Keperawatan Pada..., WAHYU SETIAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluarga 1. Definisi ...repository.ump.ac.id/2463/3/WAHYU SETIAWAN BAB II.pdf · keberadaan hak setiap anggota keluarga dan selalu mempertahankan

e. Menjadi penyuluh, pendidik dan konsultan kesehatan.

Strategi koping internal dilakukan dengan cara mengandalkan

kelompok keluarga yang lebih banyak menggunakan pengungkapan

bersama. Strategi koping eksternal dilakukan dengan cara mencari

dukungan sepiritual peran perawat dalam memberikan asuhan

keperawatan.

7. Keluarga Sebagai Klien.

Sesuai dengan fungsi pemeliharaan kesehatan keluarga, (Friedman,

2010) yang membagi keluarga kedalam bidang kesehatan yang dapat

dilakukan, yaitu :

a. Dapat mengenal masslah kesehatan disetiap anggotanya yang

menngalami masalah

b. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat bagi

keuarga yang bermasalah dengan kesehatannya.

c. Memberikan keperawatan terhadap anggota keluarganya yang

mengalami gangguan kesehatan dan dapat membantu dirinya sendiri

yang cacat atau usianya yang terlalu masih muda.

d. Mempertahankan suasan dirumah yang menguntungkan untuk

kesehatan anggota keluarga yang lainnya.

e. Mempertahankan hubungan timbak balik antara keluarga dan lembaga

kesehatan ( pemanfaatan fasilitas kesehatan yang ada ).

Asuhan Keperawatan Pada..., WAHYU SETIAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluarga 1. Definisi ...repository.ump.ac.id/2463/3/WAHYU SETIAWAN BAB II.pdf · keberadaan hak setiap anggota keluarga dan selalu mempertahankan

8. Peran Perawat Dalam Pemberian Asuhan Keperawatan Kesehatan

Keluarga.

Peranan perawat dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga

yang dilakukan perawat (Mansjoer, 1996), yaitu :

a. Pengenalan tentang betapa pentingnya kesehatan dan perawat

membantu tentang adanya penyimpangan tentang keadaan normal dari

kesehatannya.

b. Pemberi pelayanan kesehatan terhadap anggota keluarga yang sakit.

c. Memberikan pelayanan kesehatan dan keperawatan keluarga terhadap

anggota keluarga yang sakit.

d. Memberikan fasilitas kesehatan dengan mudah yang dapat dijangkau

oleh keluarga dan membantu mencari solusi untuk memecahkan.

e. Pendidikan kesehatn dapat merubah perilaku keluarga yang dari tidak

sehat utnuk menjadi sehat pada nantinya.

f. Memberikan penyuluhan bahkan dapat memberikan petunjuk tentang

asuhan keperawtan keluarga.

Dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga perawat tidak

dapat bekerja sendirian, melainkan bekerja sama dengan tim yang lain

yang memiliki profesi yang sama untuk mencapai asuhan keperawatan

keluarga dengan baik, benar dan dapat dimengerti oleh masyarakat.

Asuhan Keperawatan Pada..., WAHYU SETIAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluarga 1. Definisi ...repository.ump.ac.id/2463/3/WAHYU SETIAWAN BAB II.pdf · keberadaan hak setiap anggota keluarga dan selalu mempertahankan

B. Masalah Kesehatan

1. Pengertian

Rheumatoid artritis merupakan gangguan kronik yang menyerang

berbagai sistem organ penyakit ini yang merupakan salah satu dari

sekelompok penyakit jaringan ikat difus yang diperantarai oleh imunitas

dan tidak diketahui penyebabnya pada pasien biasanya terjadi distraksi

sendi progresif walaupun episode peradangan sendi dapat mengalami masa

remisi. (Andreas dan Wilson, 2005 ).

Rheumatoid artritis merupakan peradangan yang kronis sistemik

progresif yang lebih banyak terjadi pada wanita dengan perbandingan 3 : 1

dengan pada kasus pria yang berusia pada 25 sampai 35 tahun. ( Long, B.C

, 1996 ).

Asuhan keperawatan keluarga merupakan suatu rangkaian yang

diberikan melalui prakatek keperwatan kepada keluarga yang membantu

masalah kesehatan keluarga tesebut dengan menggunakan pendekatan

proses keperawatan (Friedman, 2010).

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa asuhan

keperawatan keluarga sangat membantu dalam proses pemeliharaan

kesehatan yang ada di dalam masyarakat dan dalam melaksanakan proses

kesehatan. Rhematoid artritis merupakan gangguan kronik yang

menyerang pada organ dan sendi-sendi yang dapat mengakibatkan

kekakuan, kebanyakan penderita penyakit rheumatoid artritis terjadi pada

wanita yang berusia antara 25 tahun sampai dengan 35 tahun keatas

Asuhan Keperawatan Pada..., WAHYU SETIAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluarga 1. Definisi ...repository.ump.ac.id/2463/3/WAHYU SETIAWAN BAB II.pdf · keberadaan hak setiap anggota keluarga dan selalu mempertahankan

dengan perbandingan dengan pria yaitu 3:1. Penyakit rheumatoid artritis

cenderung menyerang menyerang pada wanita dibandingkan dengan laki-

laki.

2. Anatomi Fisiologi

Gambar II : I Anatomi tulang

Sumber : Syarifudin (1996)

Asuhan Keperawatan Pada..., WAHYU SETIAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluarga 1. Definisi ...repository.ump.ac.id/2463/3/WAHYU SETIAWAN BAB II.pdf · keberadaan hak setiap anggota keluarga dan selalu mempertahankan

Gambar II : II Aanatomi metacarpal

Sumber : Syarifudin (1996)

3. Etiologi

Penyebab penyakit arthritis rheumatoid belum diketahui secara pasti,

namun faktor predisposisinya adalah mekanisme imunitas (antigen-

antibodi), factor metabolic dan infeksi virus.

Penyebab utama kelainan ini tidak diketahui. Ada beberapa teori yang

dikemukakan mengenai penyebab arthritis rheumatoid yaitu :

a. Infeksi streptokokus hemolitikus dan streptokokus non-hemolitikus.

b. Endokrin

Asuhan Keperawatan Pada..., WAHYU SETIAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluarga 1. Definisi ...repository.ump.ac.id/2463/3/WAHYU SETIAWAN BAB II.pdf · keberadaan hak setiap anggota keluarga dan selalu mempertahankan

c. Autoimun

d. Metabolic

e. Factor genetic serta factor pemicu lainnya

Pada saat ini, reumatoid artritis diduga disebabkan oleh faktor auto

imun dan infeksi. Auto imun ini bereaksi terhadap kolagen tipe II, faktor

infeksi mungkin disebabkan oleh karena virus dan organisme

mikoplasma atau grup difterioid yang menghasilkan antigen tipe II

kolagen dari tulang rawan sendi penderita (Mansjoer, 1999).

4. Patofisiologi

Inflamasi mula-mula mengenai sendi-sendi sinovial seperti edema,

kongesti vaskular, eksudat febrin dan infiltrasi selular. Peradangan yang

berkelanjutan, sinovial menjadi menebal, terutama pada sendi artikular

kartilago dari sendi. Pada persendian ini granulasi membentuk pannus,

atau penutup yang menutupi kartilago. Panus masuk ke tulang sub

chondria. Jaringan granulasi menguat karena radang menimbulkan

gangguan pada nutrisi kartilago artikuer. Kartilago menjadi nekrosis.

Tingkat erosi dari kartilago menentukan tingkat ketidakmampuan

sendi. Bila kerusakan kartilago sangat luas maka terjadi adhesi diantara

permukaan sendi, karena jaringan fibrosa atau tulang bersatu (ankilosis).

Kerusakan kartilago dan tulang menyebabkan tendon dan ligamen jadi

lemah dan bisa menimbulkan subluksasi atau dislokasi dari persendian.

Invasi dari tulang sub chondrial bisa menyebkan osteoporosis setempat.

Asuhan Keperawatan Pada..., WAHYU SETIAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluarga 1. Definisi ...repository.ump.ac.id/2463/3/WAHYU SETIAWAN BAB II.pdf · keberadaan hak setiap anggota keluarga dan selalu mempertahankan

Lamanya arthritis rhematoid berbeda dari tiap orang. Ditandai

dengan masa adanya serangan dan tidak adanya serangan. Sementara ada

orang yang sembuh dari serangan pertama dan selanjutnya tidak terserang

lagi. Terutama yang mempunyai faktor rhematoid (seropositif gangguan

rhematoid) gangguan akan menjadi kronis yang progresif (Mansjoer,

1999)

5. Tanda dan Gejala

Menurut Doengoes (1999) dalam Friedman (2010), pada lansia, RA

dapat digolongkan ke dalam tiga kelompok yang diantanya, yaitu :

a. Kelompok 1 adalah RA klasik. Sendi-sendi kecil pada kaki dan tangan

sebagian besar terlibat. Terdapat faktor rheumatoid, dan nodula-

nodula rheumatoid sering terjadi. Penyakit dalam kelompok ini dapat

mendorong ke arah kerusakan sendi yang progresif.

b. Kelompok 2 termasuk klien yang memenuhi criteria dari American

Rheumatologic Association untuk arthritis rheumatoid karena

memiliki radang sinovitis yang terus menerus dan simetris, sering

melibatkan pergelangan tangan dan sendi-sendi jari.

c. Kelompok 3, sinovitis terutama memengaruhi bagian proksimal sendi,

bahu, dan penggul. Awitannya mendadak, sering ditandai dengan

kekakuan pada pagi hari. Pergelangan tangan pasien sering mengalami

hal ini, dengan adanya bengkak, nyeri tekan, penurunan kekuatan

genggaman, dan sindrom carpal tunnel. Kelompok ini mewakili suatu

Asuhan Keperawatan Pada..., WAHYU SETIAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluarga 1. Definisi ...repository.ump.ac.id/2463/3/WAHYU SETIAWAN BAB II.pdf · keberadaan hak setiap anggota keluarga dan selalu mempertahankan

penyakit yang dapat sembuh sendiri yang dapat dikendalikan secara

baik dengan menggunakan prednisone dosis rendah atau agens

antiinflamasi dan memiliki prognosis yang baik. Jika tidak

diistirahatkan, RA akan berkembang menjadi empat tahap :

1) Terdapat radang sendi dengan pembengkakan membrane synovial

dan kelebihan produksi cairan synovial. Tidak ada perubahan yang

bersifat merusak terlihat pada radiografi. Bukti osteoporosis

mungkin ada.

2) Secara radiologis, kerusakan tulang pipih atau tulang rawan dapat

dilihat. Klien mungkin mengalami keterbatasan gerak tetapi tidak

ada deformitas sendi.

3) Jaringan ikat fibrosa yang kers menggantikan pannus, sehingga

mengurangi ruang gerak sendi. Ankilosis fibrosa mengakibatkan

penurunan gerakan sendi, perubahan kesejajaran tubuh, dan

deformitas. Secara radiologis terlihat adanya kerusakan kartilago dan

tulang. Ketika jaringan fibrosa mengalami kalsifikasi, ankilosis

tulang dapat mengakibatkan terjadinya imobilisasi sendi secara total.

Otot yang meluas dan luka pada jaringan lunak sepewrti nodula-

nodula mungkin terjadi.

6. Penata Laksana Umum

Menurut Mansjoer (1999), penatalaksanaan pada rhematoid artritis

diantaranya, yaitu :

Asuhan Keperawatan Pada..., WAHYU SETIAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluarga 1. Definisi ...repository.ump.ac.id/2463/3/WAHYU SETIAWAN BAB II.pdf · keberadaan hak setiap anggota keluarga dan selalu mempertahankan

a. Memberikan pendidikan kepada pasien mengenai dan penatalaksanaan

yang dilakukan sehingga terjalin hubungan yang baik antara tenaga

kesehatan dengan pasien sehingga pasien dapat berobat secara teratur.

b. Rehabilitasi,bertujuan untuk meningkatkan kualitas pasien dengan cara

mengistirahatkan sendi-sendi yang sakit dapat dilakukan dengan cara

latihan pergerakan sendi misalnya fisioterapi, olah raga ringan pada saat

bangun tidur dipagi hari.

Asuhan Keperawatan Pada..., WAHYU SETIAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluarga 1. Definisi ...repository.ump.ac.id/2463/3/WAHYU SETIAWAN BAB II.pdf · keberadaan hak setiap anggota keluarga dan selalu mempertahankan

7. Pathways

Gambar II : III

Reaksi peradangan Kekakuan sendi

Sinovial menebal

Pannus Nodul Deformitas sendi

Infiltrasi kedalam os.subkondria

Hambatan nutrisi pada kartilago artikularis

Kerusakan Kartilago ditulang Erosi kartilago

Tendoa & ligumen melemah Adhesi pada permukaan sendi

Hilangnya kekuatan otot Ankilosis fibrosa

Antikilosis tulang

Sumber : Doengoes, (2000)

Nyeri

Gangguan mobilitas

Gangguan body image

Resiko cidera

Asuhan Keperawatan Pada..., WAHYU SETIAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluarga 1. Definisi ...repository.ump.ac.id/2463/3/WAHYU SETIAWAN BAB II.pdf · keberadaan hak setiap anggota keluarga dan selalu mempertahankan

8. Fokus Intervensi (NANDA NIC NOC)

Diagnosa I : Nyeri kronik berhubungan dengan ketidak mampuan

keluarga dalam merawat masalah (rematik).

Tujuan : Setelah pertemuan 1 minggu gangguan rasa nyaman dapat

diatasi.

Intervensi :

a. Menyebutkan arti keterbatasan bergerak.

1) Dengan menggunakan lembar balik jelaskan arti keterbatasan

pergerakan.

b. Menyebutkan penyebab keterbatasan gerak.

1) Jelaskan penyebab gangguan. Pergerakan dengan lembar balik.

2) Tanyakan kembali penyebab gangguan pergerakan.

c. Menyebutkan tanda-tanda keterbatasan gerak.

1) Jelaskan dengan model sendi tanda-tanda keterbatasan gerak.

d. Menyebutkan arti rematik

1) Jelaskan arti rematik dengan lembar balik

2) Tanyakan kembali arti rematik

3) Beri reinforcement positif atas jawaban yang tepat

e. Menyebutkan tanda/gejala rematik

1) Diskusi dengan keluarag tanda rematik dengan lembar balik

bergambar.

2) Tanyakan kembali apa tanda-tanda rematik.

f. Menyebutkan faktor penyebab terjadi rematik

Asuhan Keperawatan Pada..., WAHYU SETIAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluarga 1. Definisi ...repository.ump.ac.id/2463/3/WAHYU SETIAWAN BAB II.pdf · keberadaan hak setiap anggota keluarga dan selalu mempertahankan

1) Jelaskan penyebab rematik dengan lembar balik

2) Tanyakan kepada keluarga hal yang belum dimengerti

3) Minta keluarga menjelaskan kembali penyebab rematik

4) Beri reinforcement positif atas jawaban yang tepat

g. Mengidentifikasi adanya rematik pada anggota keluarga

1) Bantu keluarga mengenali adanya masalah keterbatasan gerak karena

rematik dengan menunjukkan adanya tanda pada lansia

2) Beri reinforcement positif atas jawaban yang tepat

Diagnosa II : Koping keluarga tidak efektif berhubungan dengan KMK

untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan.

Tujuan : Setelah pertemuan dua hari koping keluarga dapat diatasi.

Intervensi :

a. Menyebutkan manfaat fasilitas

1) Jelaskan manfaat fasilitas kesehatan terkait keluhan yang ada

2) Motivasi keluarga untuk mengunjungi fasilitas kesehatan jika

kebutuhan datang

b. Menyebutkan fasilitas kesehatan terdekat

1) Jelaskan jarak, waktu buka, biaya masing-masing fasilitas kesehatan

yang ada

c. Memanfaatkan fasilitas kesehatan

1) Ajak keluarga untuk mengunjungi fasilitas kesehatan

2) Evaluasi pada kunjungan keluarga ke fasilitas kesehatan

Asuhan Keperawatan Pada..., WAHYU SETIAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluarga 1. Definisi ...repository.ump.ac.id/2463/3/WAHYU SETIAWAN BAB II.pdf · keberadaan hak setiap anggota keluarga dan selalu mempertahankan

3) Tanyakan perasaan keluarga setelah mengunjungi fasilitas kesehatan

Diagnosa III : Gangguan pola tidur berhubungan dengan ketidakmampuan

keluarga merawatan anggota keluaraga yang terkena

reamtik.

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keerawatan selama dua hari

pertemuan gangguan pola tidur tidak terjadi dan dapat

beristirahat dengan nyaman.

Intervensi :

a. Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah gangguan pola tidur

1) Jelaskan dengan keluarga tentang pengertian dan gangguan pola tidur.

2) Evaluasi penjelasan tentang pola tidur.

b. Ketidakmampuan keluarga memutuskan tindakan untuk mengatasi

gangguan pola tidur.

1) Jelaskan dengan keluarga tentangakibat dan cara pencegahan

gangguan pola tidur.

2) Evaluasi penjelasan tentang pola tidur.

Asuhan Keperawatan Pada..., WAHYU SETIAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013