BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. · PDF fileSalah satu fungsinya ADDIE yaitu menjadi...

54
14 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pengembangan Media a. Desain Pengembangan Desain pembelajaran adalah proses sistematis, efektif, dan efisien dalam menciptakan sistem pembelajaran untuk memecahkan masalah belajar atau peningkatan kinerja peserta didik melalui serangkaian kegiatan identifikasi masalah, pengembangan, dan evaluasi. Pengembangan desain tersebut dapat menggunakan berbagai macam model-model desain pembelajaran. Dalam hal ini peneliti memaparkan empat jenis model pengembangan, yakni ADDIE, ASSURE, Dick & Carey, dan SAFE. 1) Model ADDIE ADDIE merupakan singkatan dari Analyze, Design, Development, Implementation dan Evaluation. ADDIE merupakan model yang bersifat sistematis dengan kerangka kerja yang jelas menghasilkan produk yang efektif, kreatif, dan efisien (ANGEL Learning, 2008: 5). Salah satu fungsinya ADDIE yaitu menjadi pedoman dalam membangun perangkat dan infrastruktur program pelatihan yang efektif, dinamis dan mendukung kinerja. ADDIE membantu menyelesaikan permasalahan pembelajaran yang kompleks dan juga mengembangkan produk-produk pendidikan dan pembelajaran (Branch, 2009: 2). Model ADDIE menggunakan lima tahap pengembangan yakni Analysis (Analisis), Design (Desain), perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. · PDF fileSalah satu fungsinya ADDIE yaitu menjadi...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. · PDF fileSalah satu fungsinya ADDIE yaitu menjadi pedoman dalam membangun ... Tahap ini dikenal dengan membuat rancangan ... Menyusun rencana

14

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Pengembangan Media

a. Desain Pengembangan

Desain pembelajaran adalah proses sistematis, efektif, dan efisien

dalam menciptakan sistem pembelajaran untuk memecahkan masalah

belajar atau peningkatan kinerja peserta didik melalui serangkaian kegiatan

identifikasi masalah, pengembangan, dan evaluasi. Pengembangan desain

tersebut dapat menggunakan berbagai macam model-model desain

pembelajaran. Dalam hal ini peneliti memaparkan empat jenis model

pengembangan, yakni ADDIE, ASSURE, Dick & Carey, dan SAFE.

1) Model ADDIE

ADDIE merupakan singkatan dari Analyze, Design,

Development, Implementation dan Evaluation. ADDIE merupakan

model yang bersifat sistematis dengan kerangka kerja yang jelas

menghasilkan produk yang efektif, kreatif, dan efisien (ANGEL

Learning, 2008: 5). Salah satu fungsinya ADDIE yaitu menjadi

pedoman dalam membangun perangkat dan infrastruktur program

pelatihan yang efektif, dinamis dan mendukung kinerja.

ADDIE membantu menyelesaikan permasalahan pembelajaran

yang kompleks dan juga mengembangkan produk-produk pendidikan

dan pembelajaran (Branch, 2009: 2). Model ADDIE menggunakan lima

tahap pengembangan yakni Analysis (Analisis), Design (Desain),

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. · PDF fileSalah satu fungsinya ADDIE yaitu menjadi pedoman dalam membangun ... Tahap ini dikenal dengan membuat rancangan ... Menyusun rencana

15

Development (Pengembangan), Implementation (Implementasi),

Evaluation (Evaluasi) (Molenda, 2008: 107). Masing-masing langkah

dideskripsikan sebagai berikut:

a) Analysis (Analisis)

Tahap analisis merupakan proses mendefinisikan apa yang

dipelajari oleh peserta didik, yaitu melakukan analisis kebutuhan,

mengidentifikasi kebutuhan, dan melakukan analisis tugas. Oleh

karena itu, yang dihasilkan adalah karakteristik peserta didik,

identifikasi kesenjangan, identifikasi kebutuhan dan analisis tugas.

b) Design (Desain)

Tahap ini dikenal dengan membuat rancangan yaitu

merumuskan tujuan pembelajaran yang Spesific, Measurable,

Applicable, Realistic, dan Times (SMART). Langkah selanjutnya

menyusun tes yang didasarkan pada tujuan pembelajaran yang telah

dirumuskan. Kemudian menentukan strategi pembelajaran yang

sesuai untuk mencapai tujuan. Dalam tahap ini ada banyak pilihan

kombinasi metode dan media yang dapat dipilih. Peneliti harus

mampu menentukan yang paling sesuai dengan kebutuhannya.

c) Development (Pengembangan)

Pengembangan adalah proses mewujudkan rancangan menjadi

nyata. Lingkungan belajar yang mendukung proses pembelajaran

harus disiapkan dalam tahap ini. Satu langkah penting dalam tahap

pengembangan adalah uji coba sebelum diterapkan (implementasi).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. · PDF fileSalah satu fungsinya ADDIE yaitu menjadi pedoman dalam membangun ... Tahap ini dikenal dengan membuat rancangan ... Menyusun rencana

16

Tahap uji coba merupakan bagian dari salah satu langkah ADDIE,

yaitu evaluasi. Lebih tepatnya evaluasi formatif, karena hasilnya

digunakan untuk memperbaiki sistem pembelajaran yang sedang

dikembangkan.

d) Implementation (Implementasi)

Implementasi merupakan langkah nyata untuk menerapkan

sistem pembelajaran yang dibuat. Pada tahap ini semua yang telah

dikembangkan dipersiapkan sesuai dengan peran atau fungsinya agar

bisa diimplementasikan. Misal, jika diperlukan penataan lingkungan,

maka lingkungan harus ditata sedemikian rupa.

e) Evaluation (Evaluasi)

Evaluasi adalah proses untuk melihat hasil dari sistem

pembelajaran yang sedang dibangun. Evaluasi yang terjadi pada setiap

tahap di atas dinamakan evaluasi formatif, karena tujuannya untuk

kebutuhan revisi. Misal, pada tahap rancangan, mungkin kita

memerlukan salah satu bentuk evaluasi formatif seperti evaluasi ahli

untuk memberikan masukan terhadap rancangan yang sedang dibuat.

2) Model ASSURE

ASSURE merupakan singkatan dari Analize learners, State

objectives, Select methods, Utilize media and materials, Require

learned and participation, Evaluate and revision. Model ASSURE

memberikan pendekatan yang sistematis untuk menganalisis

karakteristik siswa yang mempengaruhi kemampuan untuk belajar.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. · PDF fileSalah satu fungsinya ADDIE yaitu menjadi pedoman dalam membangun ... Tahap ini dikenal dengan membuat rancangan ... Menyusun rencana

17

Analisis tersebut menyediakan informasi untuk merancang

pembelajaran yang disesuaikan agar memenuhi kebutuhan siswa.

Langkah model ASSURE menurut Smaldino, (2012: 110)

sebagai berikut:

a) Analyse learners (menganalis pembelajar).

b) State learning objectives (menyatakan standar dan tujuan).

c) Select methods, media, and materials (memilih strategi, teknologi,

media dan materi).

d) Utilise media and materials (gunakan media dan bahan).

e) Require learner participation (partisipasi siswa dalam pembelajaran)

f) Evaluate/review (mengevaluasi dan merevisi).

3) Model Dick & Carey

Model Dick & Carey merupakan model desain pembelajaran

yang dikembangkan oleh Walter Dick, Lou Carey dan James O Carey.

Model ini adalah model prosedural, yaitu model yang penerapan desain

pembelajaran disesuaikan dengan langkah-langkah yang harus di

tempuh secara berurutan.

Model Dick & Carey harus dimulai dengan mengidentifikasi

tujuan pembelajaran. Menurut model ini, sebelum merumuskan tujuan

khusus yaitu performance goals, perlu menganalisis pembelajaran serta

menentukan kemampuan awal siswa terlebih dahulu. Setelah

dirumuskan tujuan khusus yang harus dicapai selanjutnya dirumuskan

tes dalam bentuk Criterion Reference Test, yang artinya tes tersebut

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. · PDF fileSalah satu fungsinya ADDIE yaitu menjadi pedoman dalam membangun ... Tahap ini dikenal dengan membuat rancangan ... Menyusun rencana

18

bertujuan untuk mengukur kemampuan. Setelah itu dikembangkan

strategi pembelajaran untuk mencapai tujuan, yakni skenario

pelaksanaan pembelajaran yang diharapkan dapat mencapai tujuan

secara optimal. Langkah akhir dari model Dick & Carey adalah evaluasi

formatif dan evaluasi sumatif. Berdasarkan hasil evaluasi, selanjutnya

dilakukan umpan balik dalam merevisi program pembelajaran (Sanjaya,

2013: 75).

4) Model SAFE

SAFE merupakan singkatan dari System Approach For

Education. Langkah-langkah dari SAFE dibagi menjadi dua tahapan.

Tahapan tersebut dipaparkan sebagai berikut (Suparman, 2012: 93-94):

a) Tahap I, Analisis Sistem:

i. Menilai kebutuhan

ii. Menentukan tujuan misi

iii. Menentukan persyaratan misi

iv. Menentukan hambatan

v. Menentukan profil misi, persyaratan, dan hambatan

vi. Melakukan analisis fungsional persyaratan dan hambatan

vii. Melakukan analisis tugas, persyaratan, dan hambatan

viii. Melakukan analisis metode, alat, persyaratan dan hambatan

ix. Membuat keputusan final tentang meneruskan atau berhenti

b) Tahap II, Sintesis Sistem:

i. Mengidentifikasi strategi perencanaan masalah;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. · PDF fileSalah satu fungsinya ADDIE yaitu menjadi pedoman dalam membangun ... Tahap ini dikenal dengan membuat rancangan ... Menyusun rencana

19

ii. Mendesain rencana pelaksanaan untuk setiap alternatif

iii. Menganalisis alternatif dari segi keefektifan dan efisiensi biaya

iv. Memilih rencana pengelolaan dan pelaksanaan

v. Menyusun rencana validasi atau tes lapangan sesuai kebutuhan

vi. Implementasi penggunaan rencana pelaksanaan

vii. Mengevaluasi proses dan produk

viii. Merevisi untuk mencapai prestasi yang dipersyaratkan

2. Media Pembelajaran

a. Definisi Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa Latin yang merupakan bentuk

jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau

pengantar (Sadiman, dkk., 2006: 6). Menurut Gerlach dan Ely, pengertian

media adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi

yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau

sikap (Arsyad, 2011: 3). Secara lebih khusus, pengertian media dalam

proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis,

photografis atau elektronis untuk menangkap, memproses dan menyusun

kembali informasi visual dan verbal.

Menurut Daryanto (2013: 6) media pembelajaran adalah segala

sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan

pembelajaran), sehingga dapat merangsang pikiran, minat, pikiran, dan

perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar.

Sedangkan Rayandra Asyhar (2012: 8) menjelaskan bahwa media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. · PDF fileSalah satu fungsinya ADDIE yaitu menjadi pedoman dalam membangun ... Tahap ini dikenal dengan membuat rancangan ... Menyusun rencana

20

pembelajaran dapat dipahami sebagai segala sesuatu yang dapat

menyampaikan atau menyalurkan pesan dari sumber secara terencana,

sehingga terjadi lingkungan belajar yang kondusif di mana penerimanya

dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif.

Berdasarkan berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa

yang dimaksud dengan media pembelajaran adalah segala sesuatu yang

dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima

sehingga merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta

kemauan siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi dalam

rangka mencapai tujuan pembelajaran secara efektif.

b. Ciri-ciri Media Pembelajaran

Gerlach dan Ely memaparkan tiga ciri media yang merupakan

petunjuk mengapa media digunakan dan apa-apa saja yang dapat

dilakukan oleh media yang mungkin guru tidak mampu melakukannya

(Arsyad, 2011: 12). Ciri-ciri tersebut adalah sebagai berikut:

1) Ciri fiksatif

Ciri fiksatif adalah menggambarkan kemampuan media merekam,

menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi peristiwa atau objek.

Dengan kemampuan ini, objek atau kejadian dapat digambar, dipotret,

direkam, kemudian dapat disimpan dan pada saat diperlukan dapat

ditunjukkan dan diamati kembali seperti kejadian aslinya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. · PDF fileSalah satu fungsinya ADDIE yaitu menjadi pedoman dalam membangun ... Tahap ini dikenal dengan membuat rancangan ... Menyusun rencana

21

2) Ciri manipulatif

Ciri manipulatif adalah media yang dapat menampilkan kembali objek

atau kejadian dengan berbagai macam perubahan sesuai keperluan.

Misalnya diubah ukurannya, kecepatannya, dan dapat pula diulang-

ulang penyajiannya.

3) Ciri distributif

Ciri distributif adalah media yang mampu menjangkau audiens yang

besar jumlahnya dalam satu kali penyajian secara serempak, misalnya

siaran TV atau radio.

c. Nilai, Manfaat dan Fungsi Media Pembelajaran

Media pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa

dalam pengajaran yang pada gilirannya diharapkan dapat mempertinggi

hasil belajar yang dicapainya. Ada beberapa alasan, mengapa media dapat

mempertinggi proses belajar siswa (Sudjana dan Rivai, 2011: 2). Dalam

buku ini disebutkan empat manfaat media pembelajaran dalam proses

belajar siswa:

1) Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat

menumbuhkan motivasi belajar.

2) Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih

dipahami oleh para siswa, dan memungkinkan siswa menguasai tujuan

pengajaran lebih baik.

3) Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi

verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. · PDF fileSalah satu fungsinya ADDIE yaitu menjadi pedoman dalam membangun ... Tahap ini dikenal dengan membuat rancangan ... Menyusun rencana

22

bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru mengajar

untuk setiap jam pelajaran.

4) Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya

mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti

mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain.

Taraf berpikir manusia mengikuti tahap perkembangan dimulai dari

berpikir konkret menuju ke berpikir abstrak, dimulai dari berpikir

sederhana menuju ke berpikir kompleks. Penggunaan media pengajaran

erat kaitannya dengan tahapan berpikir tersebut sebab melalui media

pengajaran hal-hal yang abstrak dapat dikonkretkan, dan hal-hal yang

kompleks dapat disederhanakan. Supaya hasil yang diperoleh sesuai

harapan, dalam menggunakan media harus memperhatikan kondisi

lingkungan. Hal ini sesuai dengan pemikiran Wilson bahwa, "Observation

of media use in the natural habitat may be a key to designing better

learning environments" (Glenn F. Wilson, ProQuest, Vol.52, No.10, April

1992: 114).

Media pembelajaran memiliki fungsi yang sangat penting untuk

membantu kelancaran proses pembelajaran dan efektivitas pencapaian

hasil belajar. Salah satunya fungsi media pembelajaran yang dikemukakan

oleh Levie dan Lentz (Arsyad, 2005: 16), bahwa media pendidikan

memiliki empat fungsi yaitu:

1) Fungsi Atensi, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian peserta didik

untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. · PDF fileSalah satu fungsinya ADDIE yaitu menjadi pedoman dalam membangun ... Tahap ini dikenal dengan membuat rancangan ... Menyusun rencana

23

makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi

pembelajaran.

2) Fungsi Afektif, media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan

peserta didik ketika belajar atau membaca teks yang bergambar.

3) Fungsi Kognitif, media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian

yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar

memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami atau mengingat

informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.

4) Fungsi Kompensatoris, yaitu membantu peserta didik yang lemah

dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan

mengingatnya kembali.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan secara umum

kegunaan media dalam pembelajaran sebagai berikut:

1) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat visual.

Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera seperti: objek

benda yang terlalu besar atau kecil, kejadian langka yang terjadi di

masa lalu atau terjadi sekali, objek atau proses yang amat rumit,

kejadian atau percobaan yang dapat membahayakan, peristiwa alam.

2) Penggunaan media pembelajaran secara tepat dan bervariasi dapat

mengatasi sikap pasif anak didik. Dalam hal media berguna untuk

meningkatkan kegairahan belajar; memungkinkan siswa belajar

sendiri berdasarkan minat dan kemampuannya; dan memungkinkan

interaksi yang lebih langsung antara siswa dengan lingkungan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. · PDF fileSalah satu fungsinya ADDIE yaitu menjadi pedoman dalam membangun ... Tahap ini dikenal dengan membuat rancangan ... Menyusun rencana

24

3) Memberikan rangsangan yang sama, dapat menyamakan pengalaman

dan persepsi siswa terhadap isi pelajaran.

4) Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada

peserta didik tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka.

d. Klasifikasi Media Pembelajaran

Berdasarkan perkembangan teknologi (Arsyad, 2011: 29),

mengklasifikasikan media menjadi empat kelompok:

1) Media hasil teknologi cetak

2) Media hasil teknologi visual

3) Media hasil teknologi berbasis komputer

4) Media hasil gabungan cetak dan komuter

Klasifikasi lain dari media pembelajaran adalah sebagai berikut

(Sudjana dan Rivai, 2001: 3):

1) Media grafis seperti gambar, foto, grafik, bagan, poster, dan komik.

2) Media tiga dimensi seperti model padat (solid model), model

penampang, model susun, model kerja, mock up, diorama.

3) Media proyeksi seperti slide, film strip, film, penggunaan OHP.

4) Penggunaan lingkungan sebagai media pengajaran.

3. Media Pembelajaran Komik Digital

a. Definisi Komik

Komik dalam etimologi bahasa Indonesia berasal dari kata comic

yang kurang lebih secara semantik berarti lucu, lelucon (MS Gumelar,

2011: 2). Dalam buku Understanding Comics (2005: 9), Scott McCloud

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. · PDF fileSalah satu fungsinya ADDIE yaitu menjadi pedoman dalam membangun ... Tahap ini dikenal dengan membuat rancangan ... Menyusun rencana

25

mendefinisikan seni sequential dan komik sebagai, "Juxtaposed pictorial

and other images in deliberate sequence, intended to convey information

and/or to produce an aesthetic response in the viewer". Sudjana dan Rivai

(2011: 64) memberikan definisi komik sebagai suatu bentuk kartun yang

mengungkapkan karakter dan memerankan cerita dalam urutan yang erat

dihubungkan dengan gambar dan dirancang untuk memberikan hiburan

kepada para pembaca.

Yudi Munadi (2013: 100) mendefinisikan komik sebagai gambar

yang berbentuk kartun, mempunyai sifat yang sederhana dalam

penyajiannya dan memiliki unsur urutan cerita yang memuat pesan yang

besar tetapi disajikan secara ringkas dan mudah dicerna. Maka dapat

disimpulkan bahwa komik adalah bentuk cerita dengan gambar lucu.

b. Fungsi dan Keunggulan Komik

Menurut Yudi Munadi (2013: 36) fungsi komik dapat dirumuskan

sebagai berikut:

1) Komik Sebagai Sumber Belajar

Sumber belajar dapat dipahami sebagai segala macam sumber

yang ada di luar diri peserta didik dan memungkinkan terjadinya

proses belajar secara lebih mudah.

2) Komik Memiliki Fungsi Manipulatif

Media komik memiliki dua kemampuan yakni mengatasi

batasan-batasan ruang dan waktu dan mengatasi keterbatasan indera.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. · PDF fileSalah satu fungsinya ADDIE yaitu menjadi pedoman dalam membangun ... Tahap ini dikenal dengan membuat rancangan ... Menyusun rencana

26

Pertama, kemampuan sebagai media bimbingan mengatasi batasan-

batasan ruang dan waktu yaitu:

a) Kemampuan untuk menghadirkan objek atau peristiwa yang sulit

dihadirkan dalam bentuk aslinya.

b) Kemampuan menjadikan objek atau peristiwa yang menyita

waktu panjang menjadi singkat.

c) Kemampuan menghadirkan kembali objek atau peristiwa yang

telah terjadi, seperti komik tentang jaman prasejarah.

Kedua, kemampuan mengatasi keterbatasan indera manusia, yaitu:

a) Membantu siswa memahami penjelasan yang sulit dipahami.

b) Membantu siswa dalam memahami objek yang terlalu kompleks.

3) Komik Memiliki Fungsi Atensi

Media bimbingan dapat meningkatkan perhatian (attention)

siswa terhadap materi ajar. Setiap orang memiliki sel saraf

penghambat, yakni sel khusus dalam sistem saraf yang berfungsi

membuang sejumlah sensasi yang datang. Dengan adanya saraf

penghambat ini siswa dapat memfokuskan perhatiannya pada

rangsangan gambar dan alur yang dianggap menarik dan membuang

rangsangan-rangsangan lainnya.

4) Komik Memiliki Fungsi Afektif

Media komik yang tepat guna dapat meningkatkan sambutan

atau penerimaan siswa terhadap stimulus tertentu. Sambutan atau

penerimaan tersebut berupa kemauan. Dengan adanya komik sebagai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. · PDF fileSalah satu fungsinya ADDIE yaitu menjadi pedoman dalam membangun ... Tahap ini dikenal dengan membuat rancangan ... Menyusun rencana

27

media bimbingan, akan terlihat pada diri siswa kesediaan untuk

menerima materi dan untuk itu perhatiannya akan tertuju kepada

materi yang diikutinya. Hal lain dari penerimaan adalah munculnya

tanggapan yakni berupa partisipasi siswa dalam keseluruhan proses

bimbingan secara suka rela yang merupakan reaksi siswa terhadap

rangsangan yang diterimanya.

5) Komik Memiliki Fungsi Imajinatif

Media komik dapat meningkatkan dan mengembangkan

imajinasi siswa. Imajinasi ini mencakup penimbulan atau kreasi

objek-objek baru sebagai rencana bagi masa mendatang, atau dapat

juga mengambil bentuk fantasi yang didominasi kuat oleh pikiran.

6) Komik Memiliki Fungsi Motivasi

Motivasi merupakan seni mendorong siswa untuk terdorong

melakukan kegiatan belajar sehingga tujuan bimbingan tercapai.

Dengan demikian motivasi merupakan usaha dari pihak luar dalam hal

ini adalah guru untuk mendorong, mengaktifkan, dan menggerakkan

siswa secara sadar untuk terlibat secara aktif dalam proses bimbingan.

Sedangkan keunggulan media komik menurut Kosasih (2007: 30) yaitu:

1) Sifat media komik adalah konkret. Artinya gambar lebih realistis

menunjukkan pokok masalah dibandingkan dengan media verbal.

2) Media komik dapat mengatasi batasan ruang dan waktu. Tidak semua

benda, objek atau peristiwa dapat dibawa ke kelas. Selain itu siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. · PDF fileSalah satu fungsinya ADDIE yaitu menjadi pedoman dalam membangun ... Tahap ini dikenal dengan membuat rancangan ... Menyusun rencana

28

tidak selalu bisa dibawa ke tempat objek tersebut berada. Untuk itu

media komik mengatasi batasan ruang dan waktu.

3) Media komik dapat memperjelas masalah, dalam bidang apa saja dan

untuk tingkat usia berapa saja. Alur cerita dapat menarik dan

mempertahankan perhatian pembaca serta membuat mengerti pesan-

pesan yang ada dalam alur ceritanya.

4) Media komik dapat menghibur dan menyenangkan pembaca. Komik

dapat menceritakan hal-hal yang paling melalui komedi dan humor.

c. Komik Digital sebagai Media Pembelajaran

Menurut Yudi Munadi (2013: 100) komik dapat dijadikan media

bimbingan, gambar dalam komik biasanya berbentuk atau berkarakter

gambar kartun. Komik mempunyai sifat sederhana dalam penyajiannya,

dan memiliki unsur urutan cerita yang memuat pesan yang besar tetapi

disajikan secara ringkas dan mudah dicerna, terlebih lagi dilengkapi

dengan bahasa verbal yang dialogis. Dengan adanya perpaduan antara

bahasa verbal dan non-verbal mempercepat pembaca paham terhadap isi

pesan dimaksud, karena pembaca terbantu untuk tetap fokus.

Muchlish (2009: 139) memaparkan tujuan penggunaan komik

digital sebagai media pembelajaran sebagai berikut; (1) untuk

menerjemahkan sumber verbal (tulisan) dan memperjelas pengertian

murid, (2) untuk memudahkan siswa berimajinasi (membayangkan)

kejadian-kejadian yang terdalam gambar, (3) untuk membantu siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. · PDF fileSalah satu fungsinya ADDIE yaitu menjadi pedoman dalam membangun ... Tahap ini dikenal dengan membuat rancangan ... Menyusun rencana

29

mengungkapkan ide berdasar gambar narasi yang menyertainya, (4)

memperbaiki kesan-kesan yang salah dari ilustrasi secara lisan.

Berdasar pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa komik digital

dapat menjadi alat pengajaran yang efektif untuk meningkatkan sikap

patriotisme siswa melalui alur cerita dan penokohan yang ada dalam cerita.

Cerita dalam komik digital harus disesuaikan dengan kondisi pemahaman

diri siswa. Gambar-gambar memuat esensi pesan yang disampaikan dan

dituangkan dalam gambar sederhana dan menggunakan simbol serta

karakter yang mudah dikenal. Selain itu, pemilihan media komik digital

didasarkan pada alasan bahwa tujuan mengajar di kelas bukan hanya

mentransformasikan pengetahuan saja, tetapi menumbuhkan sikap

patriotisme ke dalam diri siswa.

4. Sikap Patriotisme

a. Definisi Sikap

Menurut Thurstone, (dalam Busonowiwoho Sumotirto, 1959: 43)

sikap merupakan "the law of comparative jugmen" yang berarti tingkatan

efek yang terdiri dari efek positif maupun efek negatif yang berkaitan

dengan objek-objek psikologis. Sedangkan Bimo Walgito (2002: 110)

menyatakan bahwa sikap merupakan organisasi pendapat, keyakinan

seseorang mengenai objek atau situasi yang relatif tetap yang disertai

adanya perasaan tertentu, dan memberikan dasar kepada orang tersebut

untuk membuat respons atau perilaku dalam cara tertentu yang dipilihnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. · PDF fileSalah satu fungsinya ADDIE yaitu menjadi pedoman dalam membangun ... Tahap ini dikenal dengan membuat rancangan ... Menyusun rencana

30

Sikap merupakan pernyataan penilaian mengenai objek, orang atau

peristiwa yang bernilai baik atau buruk. Sikap tidak sama dengan nilai,

akan tetapi keduanya saling berhubungan. Struktur sikap dapat dilihat dari

tiga komponen yaitu kognitif, afektif dan konatif. Pengertian sikap ini

sejalan dengan pemikiran Robbins sebagai berikut:

"Attitudes are evaluative statements – either favorable or

unfavorable – concerning objects, people, or events. Attitudes are

not the same as values, but the two are interrelated. You can see this

by looking at the three components of an attitude: cognition, affect,

and behaviour" (Robbins, 2001: 68).

Uraian tiga komponen sikap menurut Robbins juga dipaparkan oleh

Abu Ahmadi (1999: 162) sebagai berikut:

1) Komponen Cognitive (Komponen Perseptual)

Komponen yang berkaitan dengan pengetahuan, pandangan, keyakinan,

atau persepsi pendapat, kepercayaan. Komponen ini mengacu kepada

proses berpikir, dengan penekanan pada rasionalitas dan logika. Elemen

penting dari kognisi adalah kepercayaan yang bersifat penilaian yang

dilakukan seseorang. Kepercayaan evaluatif yang dimanifestasikan

sebagai kesan yang baik atau tidak baik yang dilakukan seseorang

terhadap objek.

2) Komponen Affective (Komponen Emosional)

Komponen yang berhubungan dengan dimensi emosional dari rasa

senang atau tidak senang terhadap objek sikap. Rasa senang merupakan

hal positif, sedangkan rasa tidak senang adalah hal negatif.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. · PDF fileSalah satu fungsinya ADDIE yaitu menjadi pedoman dalam membangun ... Tahap ini dikenal dengan membuat rancangan ... Menyusun rencana

31

3) Komponen Behaviour atau Conative (Komponen Perilaku)

Komponen yang berhubungan dengan kecenderungan bertindak atau

berperilaku terhadap objek sikap. Misalnya ramah, hangat, agresif,

tidak ramah (apatis).

Pada dasarnya sikap lebih menunjuk pada bagian afektif dari ketiga

komponen tersebut. Lebih mudah untuk mengubah sikap seseorang jika

komitmen pada sikap itu tidak kuat. Sebaliknya, semakin kuat keyakinan

mengenai sikap itu, semakin sukar untuk mengubahnya, tambahan pula,

sikap yang telah diungkapkan secara publik akan lebih sukar diubah

karena perubahan itu menuntut seseorang untuk mengakui bahwa ia

melakukan kekeliruan (Robbins, 2001: 148).

Berdasar berbagai pendapat yang dikemukakan para ahli dapat

disimpulkan bahwa sikap adalah hasil perpaduan dari tiga komponen yang

berupa kognitif, afektif dan konatif. Akan tetapi sikap lebih dipandang

sebagai hasil dari afektif di mana afektif merupakan kesiapan atau kondisi

mental psikologis yang dipengaruhi oleh keyakinan atau niat seseorang

untuk bereaksi secara positif ataupun negatif terhadap suatu objek yang

nantinya akan melahirkan sebuah pendapat, nilai dan perilaku.

b. Definisi Patriotisme

Patriotisme berasal dari kata “Patriot” dan “isme” yang berarti sifat

kepahlawanan atau jiwa kepahlawanan. Merujuk Kamus Besar Bahasa

Indonesia patriotisme adalah sikap seseorang yang bersedia mengorbankan

segala-galanya untuk kejayaan dan kemakmuran tanah airnya (KBBI,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. · PDF fileSalah satu fungsinya ADDIE yaitu menjadi pedoman dalam membangun ... Tahap ini dikenal dengan membuat rancangan ... Menyusun rencana

32

2007: 837). Pengertian tersebut senada dengan pemikiran Furqon

Hidayatullah (2010: 45) bahwa patriotisme adalah cara berpikir, bersikap,

dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan

yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi,

dan politik bangsa.

Magill (2000: 951) menjelaskan patriotisme sebagai perasaan akut

yang dimiliki oleh setiap warga negara baik dalam keadaan perang dan

damai, patriotisme adalah kebaikan (budi luhur) yang mendorong kesiap-

siagaan dan keinginan kuat untuk berkorban bagi kesejahteraan negara dan

tanah tumpah darah seseorang.

Patriotisme diwujudkan sebagai kewajiban moral terhadap negara

karena sikap patriotisme bersumber dari perasaan cinta tanah air, semangat

kebangsaan atau nasionalisme, sehingga menimbulkan kerelaan berkorban

untuk bangsa dan negaranya. Zdenko Kodelja menjelaskan bahwa,

"The prevalent interpretation of patriotism as a feeling leads to the

conclusion that patriotism cannot be a moral duty. But this

conclusion, while it appears to be logical, is false" (Zdenko Kodelja,

ProQuest, Vol.30, No.2, Maret 2011: 131).

Berdasarkan hal tersebut, patriotisme merupakan perwujudan dari

kewajiban moral warga negara terhadap bangsa, yang bertumpu pada rasa

cinta tanah air, tanah tumpah darah, cinta bangsa dan negara, cinta

terhadap budaya bangsa dan kerelaan membela tanah airnya.

E. Staub (1997: 214) membagi patriotisme dalam dua bagian yaitu

blind patriotisme (patriotisme buta) dan constructive patriotism

(patriotisme konstruktif). Patriotisme buta didefinisikan sebagai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. · PDF fileSalah satu fungsinya ADDIE yaitu menjadi pedoman dalam membangun ... Tahap ini dikenal dengan membuat rancangan ... Menyusun rencana

33

keterikatan seseorang kepada negara dengan ciri khas tidak

mempertanyakan segala sesuatu, loyal, dan tidak toleran terhadap kritik

sehingga benar atau salah, apapun yang dilakukan bangsa harus didukung

secara penuh.

Patriotisme konstruktif didefinisikan sebagai sebuah keterikatan

pada bangsa dan negara dengan ciri khas mendukung adanya pertanyaan

dan kritik dari anggotanya terhadap berbagai kegiatan yang dilakukan

sehingga diperoleh perubahan positif untuk mencapai kesejahteraan (E.

Staub, 1997: 214). Patriotisme konstruktif membawa perubahan positif

bagi kesejahteraan bersama karena patriotisme konstruktif memiliki dua

faktor penting yaitu mencintai dan menjunjung tinggi sikap toleran

terhadap kritik tanpa meninggalkan nilai-nilai kemanusiaan.

Syafrial mendefinisikan bahwa patriotisme merupakan sikap yang

berani, pantang menyerah dan rela berkorban demi bangsa dan negara

(Syafrial, Lentera, Vol.2, No.04, 2011: 99). Berdasarkan definisi tersebut

dapat dirumuskan indikator sikap patriotisme sebagai berikut:

1) Sikap yang Berani

Menurut Irons (2003: 5) keberanian merupakan suatu tindakan

memperjuangkan sesuatu yang dianggap penting dan mampu

menghadapi segala sesuatu yang dapat menghalanginya meskipun

terdapat halangan karena percaya kebenarannya. Pemikiran tersebut

sejalan dengan Peterson dan Seligman (2004: 199) yang

mendefinisikan keberanian sebagai kekuatan emosional yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. · PDF fileSalah satu fungsinya ADDIE yaitu menjadi pedoman dalam membangun ... Tahap ini dikenal dengan membuat rancangan ... Menyusun rencana

34

melibatkan keinginan untuk mencapai tujuan pribadi walaupun

terdapat halangan baik yang bersifat internal maupun eksternal dalam

pencapaiannya.

Adapun pengertian keberanian menurut Paul Findley (1995:

10) adalah sifat mempertahankan dan memperjuangkan sesuatu yang

dianggap benar dengan menghadapi segala bentuk bahaya, kesulitan,

kesakitan, dan lain-lain. Seseorang yang berjiwa patriotisme mampu

mengendalikan ketakutan dan bertindak selaras dengan rasa kewajiban

atau putusan rasional. Sikap yang berani ditunjukkan dengan

tingginya rasa percaya diri. Percaya diri merupakan keyakinan dalam

diri seseorang untuk dapat menangani segala sesuatu dengan tenang

(Thursan Hakim, 2002: 4).

2) Pantang Menyerah

Pantang menyerah adalah sebuah wujud kepribadian seseorang

yang gigih, tanpa bosan bangkit dari satu kegagalan ke kegagalan

yang lain dan akhirnya mencapai keberhasilan (Anis Matta, 2004: 61).

Euis Sunarti (2005: 70) mendefinisikan pantang menyerah adalah

memperjuangkan tujuan hingga berhasil dan keadaan yang diinginkan

menjadi kenyataan. Patriot yang pantang menyerah tidak mudah

mengeluh, bekerja keras, gigih, tekun, dan bersungguh-sungguh.

Sikap pantang menyerah berkaitan erat dengan kemampuan

menjaga motivasi diri. Hal tersebut sesuai dengan fungsi dari motivasi

sebagai pendorong manusia untuk berbuat, penentu arah perbuatan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. · PDF fileSalah satu fungsinya ADDIE yaitu menjadi pedoman dalam membangun ... Tahap ini dikenal dengan membuat rancangan ... Menyusun rencana

35

penyeleksi perbuatan yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa

yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan dengan

menyisihkan tujuan-tujuan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut

(Sardiman, 2006:85). Sedangkan definisi dari motivasi adalah

keinginan yang terdapat pada seorang individu yang merangsang

untuk melakukan tindakan (Winardi, 2000: 312).

3) Rela Berkorban demi Bangsa dan Negara

Rela berkorban adalah kesediaan dengan ikhlas untuk

memberikan segala sesuatu yang dimilikinya sekalipun menimbulkan

penderitaan bagi dirinya sendiri demi kepentingan bangsa dan negara

(Simanjuntak: 2007: 30). Sesuatu yang dimiliki tersebut dapat berupa

waktu, tenaga, pikiran, bahkan badan dan nyawanya sendiri. Rela

berkorban artinya kesediaan untuk mengalami penderitaan atau

siksaan demi kepentingan atau kebahagiaan orang lain maupun orang

banyak (Anis Matta, 2004: 61). Seorang patriot akan mengorbankan

semua yang dimilikinya tersebut demi orang lain, demi rakyat, demi

kesejahteraan negaranya.

Setia kawan merupakan salah satu bentuk dari rela berkorban

karena mengandung aspek-aspek solidaritas, empati dan bukan

sebaliknya tak acuh, masa bodoh dengan orang lain atau egois.

Solidaritas adalah kata lain dari kasih, yang menggerakkan kaki,

tangan, hati dan seluruh kepribadian manusia. Tujuan dari solidaritas

adalah berbagi kehidupan dengan sesama yang menderita, dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. · PDF fileSalah satu fungsinya ADDIE yaitu menjadi pedoman dalam membangun ... Tahap ini dikenal dengan membuat rancangan ... Menyusun rencana

36

menolong kebangkitannya untuk memperoleh kebebasan, keadilan,

dan hak serta martabatnya (I. Sandyawan Sumardi, 2005: 87).

Patriotisme tidak sama dengan nasionalisme. Blank & Schmidt

menjelaskan bahwa nasionalisme lebih bernuansa dominasi, superioritas

atas kelompok bangsa lain (T. Blank & P. Schmidt, Journal of Political

Psychology, Vol.24, No.2, 2003: 259-288). Nasionalisme merupakan

paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara

dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk sekelompok

manusia (Muhammad Takdir Illahi, 2012: 5). Sartono Kartodirjo (1999:

60) menjelaskan bahwa nasionalisme memuat tentang kesatuan (unity),

kebebasan (liberty), kesamaan (equality), demokrasi, kepribadian nasional

serta prestasi kolektif. Jadi nasionalisme merupakan paham kesadaran

hidup bersama sebagai bangsa karena adanya kebersamaan kepentingan,

rasa senasib sepenanggungan dalam menghadapi masa lalu dan masa kini.

Sikap patriotisme terbentuk bukan karena keturunan tetapi

terbentuk melalui pembelajaran sejarah perjuangan bangsa dalam

membentuk sikap serta perilaku (Soedijarto, 1998: 11). Pembentukan

sikap patriotisme di sekolah dapat memakai strategi langsung maupun

tidak langsung. Sebagai contoh, seorang siswa percaya bahwa korupsi

yang dilakukan pejabat saat ini telah merugikan negara, maka siswa

merasa tidak suka dan akan memberikan kritik dan saran terhadap pejabat

korup. Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

sikap patriotisme adalah kecenderungan bertingkah laku dari seseorang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. · PDF fileSalah satu fungsinya ADDIE yaitu menjadi pedoman dalam membangun ... Tahap ini dikenal dengan membuat rancangan ... Menyusun rencana

37

siswa yang merupakan perwujudan akan cinta, kesetiaan, dan sikap loyal

warga negara terhadap bangsa.

5. Pembelajaran Sejarah

a. Definisi Pembelajaran

Pembelajaran dapat diartikan sebagai proses kerja sama antara guru

dan siswa dalam memanfaatkan segala potensi dan sumber yang ada, baik

potensi yang bersumber dari alam diri siswa itu sendiri (minat, bakat,

kemampuan dasar yang dimiliki siswa, gaya belajar) maupun potensi yang

ada di luar diri siswa, seperti lingkungan, sarana, dan sumber belajar

sebagai upaya untuk mencapai tujuan pembelajaran (Sanjaya, 2013: 27).

Sebagai proses kerja sama, pembelajaran tidak hanya menitikberatkan

pada kegiatan guru atau kegiatan siswa saja, tetapi guru dan siswa secara

bersama-sama berusaha mencapai tujuan pembelajaran yang telah

ditentukan. Tujuan dari pembelajaran pada hakikatnya adalah perubahan

perilaku siswa, baik perubahan perilaku dalam bidang kognitif, afektif,

maupun psikomotorik.

Pembelajaran adalah terjemahan dari instruction yang banyak

digunakan dalam dunia pendidikan di Amerika Serikat. Istilah ini banyak

dipengaruhi oleh aliran psikologi kognitif-holistik yang menyiratkan

adanya interaksi dan komunikasi transaksional yang bersifat timbal balik

antara guru dengan siswa untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan

(Sudrajat, dalam Agung dan Wahyuni, 2013: 4). Selain itu, istilah ini juga

dipengaruhi oleh perkembangan teknologi yang diasumsikan dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. · PDF fileSalah satu fungsinya ADDIE yaitu menjadi pedoman dalam membangun ... Tahap ini dikenal dengan membuat rancangan ... Menyusun rencana

38

mempermudah siswa mempelajari segala sesuatu melalui berbagai macam

media, seperti media cetak, televisi, gambar, dan audio, sehingga semua

itu mendorong terjadinya perubahan peranan guru dalam mengelola proses

belajar mengajar, dari guru sebagai sumber belajar menjadi guru sebagai

fasilitator.

Pembelajaran merupakan perubahan yang bertahan lama dalam

perilaku, atau dalam kapasitas berperilaku dengan cara tertentu, yang

dihasilkan dari praktek atau bentuk-bentuk pengalaman lainnya. Kriteria-

kriteria dari pembelajaran itu sendiri adalah pembelajaran melibatkan

perilaku, pembelajaran bertahan lama dengan waktu, dan pembelajaran

terjadi melalui pengalaman (Schunk, 2012: 5).

Pembelajaran merupakan proses menciptakan kondisi yang kondusif

agar terjadi interaksi komunikasi belajar mengajar antara guru, peserta

didik, dan komponen pembelajaran lainnya untuk mencapai tujuan

pembelajaran. Latham menjelaskan tujuan belajar sebagai berikut,

“Learning goals are typically set in terms of a specific number of task-

relevant strategies to be learned for successful completion of a task”

(Gary P. Latham, ProQuest, Vol.40, No.4, Oktober 2008: 220-229).

Pembelajaran merupakan sistem, yang terdiri atas berbagai

komponen yang saling berhubungan. Komponen tersebut meliputi, tujuan,

materi, metode, dan evaluasi (Hosnan, 2014: 18). Penyataan tersebut

senada dengan Sudjana (2004: 28) yang menyatakan bahwa pembelajaran

dapat diartikan sebagai setiap upaya yang sistematik dan sengaja untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. · PDF fileSalah satu fungsinya ADDIE yaitu menjadi pedoman dalam membangun ... Tahap ini dikenal dengan membuat rancangan ... Menyusun rencana

39

menciptakan agar terjadi kegiatan interaksi edukatif antara dua pihak, yaitu

antara peserta didik (warga belajar) dan pendidik (sumber belajar) yang

melakukan kegiatan membelajarkan.

Mengacu pada pandangan para ahli pendidikan dapat disimpulkan

bahwa pembelajaran pada dasarnya merupakan interaksi komunikasi

antara sumber belajar, guru, dan peserta didik. Pembelajaran adalah proses

yang bertujuan, proses kerja sama, proses yang kompleks, dan proses

pembelajaran akan lebih efektif apabila memanfaatkan berbagai sarana dan

prasarana yang tersedia, termasuk memanfaatkan sumber belajar. Guru

sebagai salah satu dari sumber belajar harus memperhatikan perencanaan

pembelajaran yang matang agar tercapainya tujuan dari pembelajaran.

Guru tidak boleh lagi menganggap bahwa siswa adalah objek belajar

yang tidak tahu apa-apa. Guru harus sebisa mungkin memahami bahwa

peserta didik mempunyai latar belakang, minat, dan kebutuhan, serta

kemampuan yang berbeda. Peranan guru tidak hanya terbatas pada

pengajar (transfer of knowlegde), tetapi juga sebagai pembimbing, pelatih,

pengembang, dan pengelola kegiatan pembelajaran yang dapat

memfasilitasi kegiatan belajar dalam mencapai tujuan yang ditetapkan.

Guru adalah desainer pembelajaran yang mempunyai tugas pokok

yaitu: (1) sebagai perencana, yakni mengorganisasikan semua unsur yang

ada dengan baik, sebab, manakala salah satu unsur tidak bekerja dengan

baik maka akan merusak sistem itu sendiri; (2) sebagai pengelola

implementasi sesuai dengan prosedur dan jadwal yang direncanakan; (3)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. · PDF fileSalah satu fungsinya ADDIE yaitu menjadi pedoman dalam membangun ... Tahap ini dikenal dengan membuat rancangan ... Menyusun rencana

40

mengevaluasi keberhasilan peserta didik dalam mencapai tujuan untuk

menentukan efektivitas dan efisiensi sistem pembelajaran. Dengan

demikian, kesadaran dan pemahaman guru dan siswa akan tujuan yang

harus dicapai dalam proses pembelajaran merupakan syarat mutlak yang

tidak bisa ditawar lagi, sehingga dalam prosesnya, guru dan siswa

mengarah pada tujuan yang sama.

b. Definisi Sejarah

Sejarah terdiri dari kumpulan fakta yang telah dipastikan (E.H. Carr,

2014: 5). Fakta-fakta yang tersedia bagi sejarawan ada di dalam dokumen,

prasasti, dan lainnya. Sejarawan mengumpulkan fakta-fakta tersebut untuk

diolah dan menyajikannya dengan gaya yang menarik. Dalam membuat

sajian tersebut, sejarawan harus mampu menggunakan kebijaksanaan

paripurna yaitu menggunakan pemikiran sejarah yang masuk akal dan

empiris.

Definisi sejarah telah banyak dikemukakan oleh para ahli sebagai

salah satu disiplin ilmu. Sejarah berasal dari bahasa Yunani, “kistoris”

yang berarti pengetahuan yang diperoleh melalui penelitian dengan cara

melihat dan mendengar. Dalam bahasa Prancis disebut “historie”, bahasa

Jerman “geschihte”, dalam bahasa Belanda disebut “geschiedenis”, dalam

bahasa Ingris “history”. Selain itu berasal dari bahasa Arab, “syajarah”

atau “syajaratun” yang artinya pohon kehidupan, silsilah, asal-usul, atau

keturunan (Isjoni, 2007: 17).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. · PDF fileSalah satu fungsinya ADDIE yaitu menjadi pedoman dalam membangun ... Tahap ini dikenal dengan membuat rancangan ... Menyusun rencana

41

Pada dasarnya sejarah adalah ilmu pengetahuan (science). Sejarah

berarti ilmu masa lampau (the past) terkait dengan kejadian masa lampau

dan aktualitas masa lampau yang dilakukan manusia. dengan kata lain,

sejarah mencakup aktivitas kelampauan manusia di masyarakat dan

bersifat unik (Suhartono, 2010: 2).

Menurut Kartodirdjo (2014: 16) pengertian sejarah dapat dibagi

menjadi dua yaitu pengertian sejarah secara subjektif dan objektif. Dalam

arti subjektif yaitu sebagian orang memaknai sejarah sebagai cerita

sejarah, pengetahuan sejarah, dan gambaran sejarah. Dengan kata lain

sejarah dalam arti subjektif yaitu sebagai konstruksi yang disusun oleh

penulis sebagai uraian atau cerita. Sedangkan dalam arti objektif menunjuk

kepada kejadian atau peristiwa itu sendiri, yaitu proses sejarah dalam

aktualitasnya.

Menurut pandangan Kuntowijoyo (2013: 13) bahwa sejarah adalah

cara untuk memandang masa lampau. Terdapat dua sikap terhadap sejarah

setelah orang mengetahui masa lampaunya yaitu melestarikan masa

lampaunya atau menolaknya. Melestarikan masa lampau berarti

menganggap masa lampau itu penuh makna. Hal ini serupa dengan

pendapat dari Sidi Gazalba (1966: 11) yang memaparkan bahwa sejarah

adalah gambaran masa lalu tentang manusia dan sekitarnya sebagai

makhluk sosial, yang disusun secara ilmiah dan lengkap, meliputi urutan

fakta masa tersebut dengan tafsir dan penjelasan, yang memberi pengertian

dan kepahaman tentang apa yang sudah berlalu itu.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. · PDF fileSalah satu fungsinya ADDIE yaitu menjadi pedoman dalam membangun ... Tahap ini dikenal dengan membuat rancangan ... Menyusun rencana

42

Sejarah adalah ilmu tentang manusia. Sejarah berkaitan dengan ilmu

hanya apabila sejarah mengkaji tentang kerja keras manusia dan

pencapaian yang diperolehnya. Sejarah mengkaji perjuangan manusia

sepanjang zaman alam ruang lingkup dan waktu tertentu (Kochhar, 2008:

3). Sedangkan Moh. Ali (1965: 7-8), menjelaskan bahwa sejarah

mengandung arti yang mengacu pada hal-hal sebagai berikut: (1)

perubahan-perubahan, kejadian-kejadian dan peristiwa-peristiwa dalam

kenyataan sekitar; (2) cerita tentang perubahan-perubahan, kejadian-

kejadian, dan peristiwa-peristiwa realitas tersebut; (3) ilmu yang bertugas

menyelidiki perubahan-perubahan, kejadian-kejadian dan peristiwa yang

merupakan realitas tersebut.

Salah satu manfaat utama sejarah dalam pendidikan adalah ilmu ini

berkembang dari tahap sangat dasar hingga mencapai tahap perbaikan

terakhir berupa kematangan berpikir dan kebijakan untuk bersikap skeptis

(A.L. Rowse, 2015: 153). Hal ini disebabkan karena sejarah merupakan ilmu

yang paling umum dan mampu menyatukan semua ilmu dengan

pendidikan. A.L Rowse menyebut ini sebagai proses ganda.

c. Pembelajaran Sejarah

Mengacu pada Permendikanas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar

Isi dikemukakan bahwa materi sejarah sebagai berikut: (1) mengandung

nilai-nilai kepahlawanan, keteladanan, kepeloporan, patriotisme,

nasionalisme, dan semangat pantang menyerah yang mendasari proses

pembentukan watak dan kepribadian peserta didik; (2) membuat khazanah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. · PDF fileSalah satu fungsinya ADDIE yaitu menjadi pedoman dalam membangun ... Tahap ini dikenal dengan membuat rancangan ... Menyusun rencana

43

mengenai peradaban bangsa-bangsa, termasuk peradaban bangsa

Indonesia. Materi tersebut merupakan bahan pendidikan yang mendasar

bagi proses pembentukan dan penciptaan peradaban bangsa Indonesia di

masa depan; (3) menanamkan kesadaran persatuan dan persaudaraan serta

solidaritas untuk menjadi perekat bangsa dalam menghadapi ancaman

disintegrasi bangsa; (4) sarat dengan ajaran moral dan kearifan yang

berguna dalam mengatasi kritis multidimensi yang dihadapi dalam

kehidupan sehari-hari; (5) berguna untuk menanamkan dan

mengembangkan sikap bertanggung jawab dalam memelihara

keseimbangan dan kelestarian lingkungan hidup.

Adapun tujuan pembelajaran sejarah di tingkat SMA yang tercantum

dalam Permendikanas No. 22 Tahun 2006, agar peserta didik memiliki

kemampuan sebagai berikut: (1) Membangun kesadaran peserta didik

tentang pentingnya waktu dan tempat yang merupakan sebuah proses dari

masa lampau, masa kini, dan masa depan; (2) melatih daya kritis peserta

didik untuk memahami fakta sejarah secara benar dengan didasarkan pada

pendekatan ilmiah dan metodologi keilmuan; (3) menumbuhkan apresiasi

dan penghargaan peserta didik terhadap peninggalan sejarah sebagai bukti

peradaban bangsa Indonesia di masa lampau; (4) menumbuhkan

pemahaman peserta didik terhadap proses terbentuknya bangsa Indonesia

melalui sejarah yang panjang dan masih berproses hingga masa kini dan

masa yang akan datang; (5) Menumbuhkan kesadaran dalam arti peserta

didik sebagai bagian dari bangsa Indonesia yang memiliki rasa bangga dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. · PDF fileSalah satu fungsinya ADDIE yaitu menjadi pedoman dalam membangun ... Tahap ini dikenal dengan membuat rancangan ... Menyusun rencana

44

cinta tanah air yang dapat diimplementasikan dalam berbagai bidang

kehidupan.

Peraturan Mendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk

Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah menyebutkan bahwa mata

pelajaran sejarah di SMA meliputi aspek sebagai berikut: (1) Prinsip dasar

ilmu sejarah; (2) peradaban awal masyarakat dunia dan Indonesia; (3)

perkembangan negara-negara tradisional di Indonesia; (4) Indonesia pada

masa penjajahan; (5) pergerakan kebangsaan; (6) proklamasi dan

perkembangan negara kebangsaan Indonesia.

Realitas yang selama ini terjadi adalah para pendidik hanya

berkonsentrasi pada disseminasi materi tanpa mempertimbangkan

bagaimana proses tersebut mempengaruhi peserta didik dan membentuk

lingkungan pembelajaran yang diinginkan. Menurut Wiriaatmadja (1992:

66) menyatakan bahwa variabel guru merupakan faktor terpenting bagi

keberhasilan pembelajaran sejarah. Guru sejarah yang tidak memiliki

kinerja baik seperti tidak mampu mengaktifkan siswanya menyebabkan

pembelajaran sejarah kurang berhasil untuk penghayatan nilai-nilai secara

mendalam. Hal serupa juga disampaikan oleh Taufik Abdullah (dalam

Supardan, 2001: 67), bahwa pada umumnya guru sejarah belum

menunjukkan kinerja yang baik, terbukti dengan masih banyaknya guru

sejarah SMA yang dalam proses pembelajarannya masih suka

menyampaikan tumpukan informasi tentang nama-nama tokoh, tanggal

suatu peristiwa, dan isi perjanjian sebanyak mungkin, bukan bagaimana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 32: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. · PDF fileSalah satu fungsinya ADDIE yaitu menjadi pedoman dalam membangun ... Tahap ini dikenal dengan membuat rancangan ... Menyusun rencana

45

semua itu diartikan bagi peserta didiknya. Tentunya dalam konsepsi ini

sebenarnya kualitas pembelajaran sejarah harus didukung kinerja guru.

Mata pelajaran sejarah adalah mata pelajaran yang menanamkan

pengetahuan, sikap, dan nilai mengenai proses perubahan dan

perkembangan masyarakat Indonesia dan dunia dari masa lampau hingga

kini (Agung dan Wahyuni, 2013: 55). Mata pelajaran sejarah memiliki arti

strategis dalam pembentukan watak dan peradaban bangsa yang

bermartabat serta dalam pembentukan manusia yang memiliki rasa

kebangsaan dan cinta tanah air. Pembelajaran sejarah berfungsi untuk

menyadarkan siswa akan adanya proses perubahan dan perkembangan

masyarakat dalam dimensi waktu dan untuk membangun perspektif serta

kesadaran sejarah dalam menemukan, memahami, dan menjelaskan jati

diri bangsa di masa lalu, masa kini, dan masa depan.

Pembelajaran sejarah selain bertugas memberikan pengetahuan

sejarah (kognitif), tetapi juga untuk memperkenalkan nilai-nilai luhur

bangsanya (afektif). Kedua hal tersebut tidak akan memiliki arti bagi

kehidupan peserta didik pada masa sekarang dan pada masa yang akan

datang, apabila peserta didik tidak mampu memahami maknanya. Hal

senada juga diutarakan oleh Kartodirdjo (dalam Aman, 2011: 100) tentang

fungsi pembelajaran sejarah, yaitu (1) untuk membangkitkan minat kepada

sejarah tanah airnya; (2) untuk mendapatkan inspirasi dari sejarah, baik

dari kisah-kisah kepahlawanan baik peristiwa-peristiwa yang merupakan

tragedi nasional; (3) memberi pola berpikir ke arah berpikir secara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 33: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. · PDF fileSalah satu fungsinya ADDIE yaitu menjadi pedoman dalam membangun ... Tahap ini dikenal dengan membuat rancangan ... Menyusun rencana

46

nasional, kritis, dan empiris; (4) mengembangkan sikap mau menghargai

nilai-nilai kemanusiaan. Menurut Widja (1989: 38), menjelaskan bahwa

materi atau isi pelajaran sejarah harus menjadi bagian penting yang harus

diperhatikan guru sejarah. Materi pelajaran sejarah harus menekankan

aspek waktu, ruang, dan tempat.

Menurut Kardisaputra (dalam Isjoni, 2007: 89-90), bahwa

pembelajaran sejarah yang sesuai dengan karakteristik ilmu sejarah adalah:

(1) mengajak siswa berpikir sejarah dengan cara berpikir imajinatif dengan

membayangkan sesuatu yang nyata-nyata pernah ada dan atau pernah

terjadi; (2) intelektual siswa dilatih dalam bentuk kegiatan belajar dengan

menarik generalisasi-generalisasi dalam sejarah dengan menggunakan

belajar inkuiri; (3) siswa diajak belajar konsep secara induktif maupun

deduktif, konsep merupakan wahana berpikir keilmuan; (4)

mengembangkan keterampilan berpikir intelektual dalam pembelajaran

yang bercirikan rote learning dan reception learning; dan (5)

menunjukkan realita-realita yang hidup dalam masyarakat dengan

menanamkan kesadaran sejarah dan perspektif sejarah.

Moh. Ali (dalam Susanto, 2014: 57-62), menjelaskan bahwa

pembelajaran sejarah nasional mempunyai tujuan sebagai berikut:

1) Membangkitkan, mengembangkan serta memelihara semangat

kebangsaan;

2) Membangkitkan hasrat mewujudkan cita-cita kebangsaan alam segala

lapangan;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 34: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. · PDF fileSalah satu fungsinya ADDIE yaitu menjadi pedoman dalam membangun ... Tahap ini dikenal dengan membuat rancangan ... Menyusun rencana

47

3) Membangkitkan hasrat mempelajari sejarah kebangsaan dan

mempelajarinya sebagai bagian dari sejarah dunia;

4) Menyadarkan anak tentang cita-cita Nasional (Pancasila dan Undang-

Undang Pendidikan), serta perjuangan tersebut untuk mewujudkan cita-

cita itu sepanjang masa.

Sementara itu dalam standar isi tujuan pembelajaran sejarah

ditetapkan sebagai berikut:

1) Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya waktu dan

tempat yang merupakan sebuah proses dari masa lampau, masa kini,

dan masa depan.

2) Melatih daya kritis peserta didik untuk memahami fakta sejarah secara

benar dengan didasarkan pada pendekatan ilmiah dan metodologi

keilmuan.

3) Menumbuhkan apresiasi dan penghargaan peserta didik terhadap

peninggalan sejarah sebagai bukti peradaban bangsa Indonesia di masa

lampau.

4) Menumbuhkan pemahaman peserta didik terhadap proses terbentuknya

bangsa Indonesia melalui sejarah yang panjang dan masih berproses

hingga kini dan masa yang akan datang.

5) Menumbuhkan kesadaran dalam diri peserta didik sebagai bagian dari

bangsa Indonesia yang memiliki rasa bangga dan cinta tanah air yang

dapat diimplementasikan dalam berbagai bidang kehidupan baik

rasional maupun internasional (Susanto, 2014: 58).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 35: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. · PDF fileSalah satu fungsinya ADDIE yaitu menjadi pedoman dalam membangun ... Tahap ini dikenal dengan membuat rancangan ... Menyusun rencana

48

Berdasarkan tujuan di atas, bahwa dapat diketahui aspek penting

yang menjadi tujuan pembelajaran sejarah adalah aspek sikap. Aspek sikap

tersebut adalah sebagai berikut:

1) Kesadaran waktu yang berimplikasi pada penghargaan terhadap waktu

yang dimulai dengan mengembangkan pemahaman tentang hubungan

kausalitas antara penyebab sebuah keadaan dengan akibat pada masa

kini dan bagaimana menghadapi masa depan.

2) Sikap kritis sebagai sintesis dari pemahaman terhadap peristiwa masa

lalu yang membentuk kepribadian budaya bangsa.

3) Sikap menghargai peninggalan sejarah sebagai hasil perjuangan

manusia di masa lalu.

4) Bangga sebagai bangsa Indonesia yang dapat diimplementasikan pada

setiap bidang kehidupan.

5) Historical empati, puncak dari kesadaran bersikap dalam pembelajaran

sejarah adalah lahirnya empati. Mampu menghayati dan merasakan

bagaimana situasi batin dari pelaku sejarah adalah kesadaran tertinggi

yang dapat dicapai dari pembelajaran sejarah terutama pada materi

sejarah perjuangan (Susanto, 2014: 58-59).

Aspek kognitif terpenting dari tujuan pembelajaran sejarah menurut

Standar Isi adalah pemahaman terhadap proses perkembangan bangsa.

Lebih jauh lagi perkembangan bangsa Indonesia dari masa awal kehidupan

masa pra aksara sampai dengan era kekinian dan masih terus berproses.

Perkembangan inilah yang pada akhirnya membentuk jati diri bangsa dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 36: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. · PDF fileSalah satu fungsinya ADDIE yaitu menjadi pedoman dalam membangun ... Tahap ini dikenal dengan membuat rancangan ... Menyusun rencana

49

mempengaruhi bagaimana cara kita bertindak pada masa sekarang dan

akan datang.

Pembelajaran sejarah tidak dapat dilepaskan pada penguasaan

materi. Materi pembelajaran sejarah dalam pelajaran di sekolah mencakup,

sebagai berikut:

1) Pengantar ilmu sejarah.

2) Kehidupan awal masyarakat di Nusantara.

3) Perkembangan tradisi dan kepercayaan Hindu-Budha dalam bidang

politik, sosial, maupun ekonomi di Nusantara.

4) Perkembangan agama dan tradisi Islam di Nusantara dalam bidang

politik, sosial, maupun ekonomi.

5) Masuk dan berkembangnya pengaruh Barat dan perubahan masyarakat

pada masa kolonial di Nusantara.

6) Lahir dan berkembangnya kesadaran berbangsa, serta perkembangan

gerakan kebangsaan Indonesia.

7) Masuknya kekuasaan Jepang ke Nusantara dan perkembangan

Nusantara pada masa pendudukan Jepang.

8) Lahirnya negara Kesatuan Republik Indonesia dan perkembangan awal

pasca proklamasi kemerdekaan.

9) Dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara pada masa awal

Indonesia.

10) Perkembangan kehidupan pada masa Orde Baru.

11) Berakhirnya era Orde Baru dan lahirnya era Reformasi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 37: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. · PDF fileSalah satu fungsinya ADDIE yaitu menjadi pedoman dalam membangun ... Tahap ini dikenal dengan membuat rancangan ... Menyusun rencana

50

Materi sejarah dunia yang berkorelasi terhadap perkembangan

Indonesia meliputi: (1) Perkembangan dunia internasional setelah Perang

Dunia II dan pengaruhnya bagi Indonesia; (2) Perkembangan mutakhir

dunia dan berkembangnya globalisasi; (3) Perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi di dunia (Susanto, 2014: 62-63).

Pembelajaran sejarah merupakan cara untuk membentuk sikap

sosial. Mempelajari sejarah terbentuknya Negara Kesatuan Republik

Indonesia berarti berusaha memahami bahwa negara ialah terbentuk

karena adanya sikap sosial yang baik dari para pendiri bangsa. Sikap sosial

tersebut antara lain, saling menghormati, menghargai perbedaan, gotong-

royong, toleransi, dan kesediaan untuk hidup berdampingan dalam nuansa

multikultural. Kesatuan yang dibentuk di atas perbedaan proses

kebangkitan nasional yang merupakan sikap sosial yang patut diteladani.

Penguatan kesadaran peserta didik dalam belajar sejarah merupakan

hal penting dalam upaya membangkitkan minat dan motivasi belajar di

kelas. Menurut Kartodirdjo (2014: 39-40), ada dua manfaat yang dapat

diperoleh dari belajar sejarah. Pertama, dari masa dan situasi sekarang kita

dapat mengekstrapolasikan fakta-fakta atau kekuatan-kekuatan yang

berperan di masa lampau. Dengan belajar sejarah, banyak dari situasi

sekarang dapat diterangkan. Kedua, dengan menganalisis situasi masa kini

kita dapat membuat proyeksi ke masa depan. Tentunya analisis itu

didasarkan pada fakta sejarah. Dengan demikian, pembelajaran sejarah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 38: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. · PDF fileSalah satu fungsinya ADDIE yaitu menjadi pedoman dalam membangun ... Tahap ini dikenal dengan membuat rancangan ... Menyusun rencana

51

tidak hanya membantu mendiagnosis masa kini, tetapi juga prognosinya,

ini berarti memproyeksi masa depan.

Widja (1989: 27-29), lebih lanjut menerangkan tujuan pembelajaran

sejarah berdasar pada taksonomi Bloom, sebagai berikut:

a. Aspek Kognitif

1) Menguasai pengetahuan tentang aktivitas manusia di waktu yang

lampau, baik dalam aspek eksternal maupun internalnya.

2) Menguasai pengetahuan tentang fakta-fakta khusus (unik) dari

peristiwa masa lampau sesuai dengan waktu, tempat, serta kondisi

pada waktu terjadinya peristiwa tersebut.

3) Menguasai pengetahuan tentang unsur-unsur umum (generalisasi)

yang terlihat pada sejumlah peristiwa masa lampau.

4) Menguasai pengetahuan tentang unsur perkembangan dari

peristiwa masa lampau yang berlanjut dari satu periode ke periode

berikutnya, yang menyambungkan peristiwa masa lampau dengan

masa kini.

5) Menumbuhkan pengertian tentang hubungan antara satu fakta

dengan fakta lain yang berangkai secara koligatif (berkait-kaitan

secara intrinsik).

6) Menumbuhkan keawasan bahwa keterkaitan fakta-fakta lebih

penting daripada fakta yang berdiri sendiri.

7) Menumbuhkan keawasan tentang pengaruh-pengaruh sosial dan

kultural terhadap peristiwa sejarah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 39: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. · PDF fileSalah satu fungsinya ADDIE yaitu menjadi pedoman dalam membangun ... Tahap ini dikenal dengan membuat rancangan ... Menyusun rencana

52

8) Menumbuhkan keawasan tentang pengaruh sejarah terhadap

perkembangan sosial dan kultural masyarakat.

9) Menumbuhkan pengertian tentang arti serta hubungan peristiwa

masa lampau bagi situasi masa kini dan dalam perspektifnya

dengan situasi yang akan datang.

b. Aspek Afektif

1) Menumbuhkan kesadaran sejarah (historical consciousness) pada

peserta didik dalam berpikir dan bertindak sesuai dengan tuntutan

zamannya.

2) Menumbuhkan sikap menghargai kepentingan/ kegunaan

pengalaman masa lampau bagi kehidupan masa kini suatu bangsa.

3) Menumbuhkan sikap menghargai berbagai aspek kehidupan masa

kini, yang tak lain merupakan hasil dari pertumbuhan masa lampau.

4) Menumbuhkan kesadaran akan perubahan-perubahan yang telah

dan sedang berlangsung di suatu bangsa yang diharapkan menuju

pada kehidupan yang lebih baik di waktu yang akan datang.

c. Aspek Psikomotorik

1) Mengembangkan kemampuan dasar bagi peserta didik (mahasiswa)

dalam menyusun sejarah sesuai metode ilmiah sejarah (metodologi

sejarah).

2) Keterampilan mengajukan argumentasi dalam mendiskusikan

masalah-masalah kesejarahan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 40: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. · PDF fileSalah satu fungsinya ADDIE yaitu menjadi pedoman dalam membangun ... Tahap ini dikenal dengan membuat rancangan ... Menyusun rencana

53

3) Keterampilan menelaah secara elementer buku-buku sejarah

terutama yang menyangkut sejarah bangsanya.

4) Keterampilan mengajukan pertanyaan-pertanyaan produktif seputar

masalah sejarah.

5) Keterampilan mengembangkan cara-cara berpikir analisis tentang

masalah-masalah sosial historis di lingkungan masyarakat.

6. Pengembangan Media Pembelajaran Sejarah Berbasis Komik Digital

Perang Gerilya Jenderal Soedirman untuk Meningkatkan Sikap

Patriotisme

Pengembangan media adalah proses atau langkah-langkah dalam

mengembangkan media pembelajaran menjadi sesuatu yang lebih mutakhir

sehingga menciptakan produk baru yang dapat dimanfaatkan dalam kegiatan

belajar mengajar. Dalam pengembangan media, perlu menentukan desain

pengembangan supaya prosesnya dapat berjalan secara sistematis, efektif, dan

efisien. Serangkaian kegiatan identifikasi masalah, pengembangan, dan

evaluasi yang terdapat pada desain pengembangan digunakan dalam

menciptakan sistem pembelajaran yang berfungsi untuk memecahkan masalah

belajar atau peningkatan sikap peserta didik.

Desain pengembangan Model ADDIE yang merupakan singkatan dari

Analyze, Design, Develop, Implement dan Evaluation paling sesuai untuk

digunakan dalam pengembangan media pembelajaran karena bersifat

sistematis dengan kerangka kerja yang jelas sehingga dapat menghasilkan

produk yang efektif, kreatif, dan efisien (ANGEL Learning, 2008: 5).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 41: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. · PDF fileSalah satu fungsinya ADDIE yaitu menjadi pedoman dalam membangun ... Tahap ini dikenal dengan membuat rancangan ... Menyusun rencana

54

Media pembelajaran diperlukan karena dapat meningkatkan proses

belajar siswa yang diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap

hasil belajar yang dicapainya. Sudjana dan Rivai (2011: 2) menyebutkan

empat manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa, yaitu

pengajaran akan lebih menarik, bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya,

metode mengajar akan lebih bervariasi, dan siswa lebih banyak melakukan

kegiatan belajar.

Media pembelajaran dapat diklasifikasi sebagai media grafis, media tiga

dimensi, media proyeksi, dan penggunaan lingkungan sebagai media

pengajaran (Sudjana dan Rivai, 2001: 3). Penggunaan media komik digital

termasuk ke dalam klasifikasi media proyeksi karena komik dibuat dalam

bentuk digital dan disajikan dengan menggunakan proyektor di depan kelas.

komik digital dapat menjadi alat pengajaran Sejarah yang efektif untuk

meningkatkan sikap patriotisme siswa melalui alur cerita perang gerilya dan

penokohan Jenderal Soedirman.

Isi komik digital harus disesuaikan dengan kondisi pemahaman diri

siswa yaitu untuk siswa kelas XII. Esensi pesan yang disampaikan, dituangkan

dalam gambar menggunakan simbol serta karakter yang mudah dikenal yaitu

Jenderal Soedirman. Selain itu, pemilihan media komik digital didasarkan

pada tujuan mengajar di kelas bukan hanya mentransformasikan pengetahuan

saja, tetapi menumbuhkan sikap ke dalam diri siswa yaitu sikap patriotisme.

Sikap patriotisme merupakan kecenderungan bertingkah laku dari

seseorang yang merupakan hasil evaluasi atau reaksi terhadap objek tertentu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 42: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. · PDF fileSalah satu fungsinya ADDIE yaitu menjadi pedoman dalam membangun ... Tahap ini dikenal dengan membuat rancangan ... Menyusun rencana

55

yang ditujukan sebagai perwujudan akan cinta, kesetiaan, dan sikap loyal

warga negara terhadap bangsa, serta perasaan bangga terhadap tanah airnya di

dalam segala aspek. Indikator dari sikap patriotisme antara lain adanya sikap

berani, rela berkorban, pantang menyerah, setia kawan, dan percaya diri di

dalam diri siswa

B. Penelitian Yang Relevan

Penelitian relevan yang pertama berupa jurnal yang ditulis oleh Zdenko

Kodelja dengan judul, "Is Education for Patriotism Morally Required, Permitted

or Unacceptable?". Jurnal yang dipublikasikan di ProQuest pada tanggal 2 Maret

2011 berisi mengenai patriotisme. Apabila patriotisme secara moral tidak dapat

diterima, maka para ahli berpendapat bahwa pendidikan patriotisme tidak dapat

dilakukan. Patriotisme dipahami sebagai kewajiban moral, kewajiban untuk

menunjukkan perhatian khusus kepada negara. Jenis patriotisme yang dapat

diajarkan di sekolah yaitu patriotisme moderat, patriotisme konstitusional,

patriotisme republik dan patriotisme kosmopolitan. Sedangkan patriotisme

ekstrim yang mengarah ke permusuhan terhadap negara-negara lain, ketegangan

internasional dan konflik tidak boleh diajarkan di sekolah-sekolah. Oleh karena

itu, pendidikan patriotisme secara moral diperlukan, diizinkan atau tidak dapat

diterima tergantung pada jenis patriotisme.

Penelitian relevan yang kedua berupa jurnal berikutnya disusun oleh Eka

Nada Shofa Alkhajar dengan judul, "Menguak Relasi Patriotisme, Revolusi dan

Negara dalam Film Indonesia". Jurnal ini dipublikasikan oleh Humaniora pada

bulan April 2011. Jurnal ini berisi tentang film terbukti ampuh sebagai sarana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 43: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. · PDF fileSalah satu fungsinya ADDIE yaitu menjadi pedoman dalam membangun ... Tahap ini dikenal dengan membuat rancangan ... Menyusun rencana

56

penyampaian pesan-pesan dari komunikator (sutradara) kepada komunikan

(penonton). Dalam level mikro, dari hasil analisis dapat diketahui bahwa film

Pagar Kawat Berduri secara kental membawa pesan-pesan patriotisme dalam

adegan, sikap dan dialog. Film Pagar Kawat Berduri dapat dikatakan turut

mendukung ideologi pemerintahan pada masa tersebut dengan cara

menerjemahkan dan mengobarkan kembali semangat revolusi. Penggunaan

metode analisis wacana kritis mengungkap bahwa wacana dalam hal ini film tidak

menjadi sebuah entitas yang bebas di mana film sendiri akan tetapi telah

mengalami pemasukan nilai-nilai ideologi.

Penelitian relevan yang ketiga disusun oleh Noriyuki Katagiri dengan

judul "Evolving to win: Sequencing theory of extra-systemic warfare". Jurnal ini

di terbitkan oleh ProQuest pada tahun 2010. Isi jurnal ini adalah perjuangan

gerilyawan mengalahkan negara asing dalam perang dengan melakukan

kombinasi dari beberapa faktor bangunan pemerintah, dukungan rakyat dalam

perang gerilya, dan modernisasi angkatan bersenjata. Melalui urutan benar,

gerilyawan memiliki kesempatan yang luas untuk menang. Model perang telah

berubah dari waktu ke waktu. Peneliti menyebutnya dengan model konvensional,

model primitif, model degeneratif, model dini, model Maois, dan model progresif.

Masing-masing pola memiliki probabilitas kemenangan di 15%, 13%, 0%, 0%,

80%, dan 100%. Empat model pertama berkaitan dengan kekalahan, sedangkan

kemenangan dikaitkan dengan dua model terakhir.

Penelitian relevan yang keempat berupa jurnal yang disusun Tabligh

Setiawan. Jurnal yang diterbitkan PESAGI pada tahun 2015 ini berjudul

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 44: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. · PDF fileSalah satu fungsinya ADDIE yaitu menjadi pedoman dalam membangun ... Tahap ini dikenal dengan membuat rancangan ... Menyusun rencana

57

"Pengaruh Pembelajaran Sejarah Terhadap Patriotisme Siswa Kelas XII SMAN 2

Buay Bahuga". Isi jurnal tersebut mengenai pembelajaran sejarah tentang

peristiwa sekitar proklamasi 17 Agustus 1945 dan pembentukan pemerintahan

bangsa Indonesia berpengaruh yang signifikan terhadap patriotisme siswa kelas

XII IPS di SMA Negeri 2 Buay Bahuga. Taraf signifikansi pengaruh

pembelajaran sejarah tentang peristiwa sekitar proklamasi 17 Agustus 1945 dan

pembentukan pemerintahan bangsa Indonesia terhadap patriotisme siswa adalah

moderat. Hal ini ditunjukkan pada hasil determinasi sebesar 0,327.

Penelitian relevan yang kelima disusun oleh Herlina Avrilliyanti pada

tahun 2013. Jurnal ini di susun dengan judul "Penerapan Media Komik untuk

Pembelajaran Fisika Model Kooperatif dengan Metode Diskusi pada Siswa SMP

Negeri 5 Surakarta Kelas VII Tahun Ajaran 2011/2012 Materi Gerak". Jurnal

karya Herlina Avrilliyanti diterbitkan oleh Jurnal Pendidikan Fisika berisi tentang

penggunaan media komik pada pembelajaran Fisika dengan model pembelajaran

kooperatif melalui metode diskusi lebih baik daripada penggunaan media buku

teks pada pembelajaran Fisika dengan model pembelajaran kooperatif melalui

metode diskusi, dapat diketahui bahwa t hitung = 0,025 sehingga − t tabel = -,697

< t hitung = 0,025 < t tabel = 1,697 pada 0,05 maka H0 : μ1 ≤ μ2 ditolak.

Penelitian relevan yang keenam berupa jurnal yang disusun Rahmasari

Dwimarta. Jurnal ini berjudul “Pengaruh Media Pembelajaran Komik terhadap

Pemahaman Konsep Matematika Materi Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan

Membahas Pendidikan Karakter Secara Dini dan Berkelanjutan Menggunakan

Komik”. Jurnal ini di publikasikan oleh Didaktika Dwija Indria pada tahun 2014.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 45: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. · PDF fileSalah satu fungsinya ADDIE yaitu menjadi pedoman dalam membangun ... Tahap ini dikenal dengan membuat rancangan ... Menyusun rencana

58

Isi jurnal karya Rahmasari Dwimarta yaitu berupa analisis data hasil penelitian

diperoleh t hit >(0,025;46) (2,37 > 2,013), sehingga Ho ditolak. Simpulan

penelitian ini adalah terdapat perbedaan pengaruh antara media pembelajaran

komik dan media pembelajaran gambar terhadap pemahaman konsep matematika

materi penjumlahan dan pengurangan pecahan.

Penelitian relevan yang ketujuh berupa jurnal yang disusun oleh Unty

Bany Purnama pada tahun 2015. Jurnal ini diterbitkan oleh Teknodika dengan

judul “Penggunaan Media Komik Digital dan Gambar Pengaruhnya terhadap

Prestasi Belajar IPA Ditinjau dari Minat Belajar Siswa”. Jurnal ini berisi tentang

perbedaan pengaruh antara media komik digital dan gambar terhadap prestasi

belajar IPA siswa. Perbedaan ini terlihat pada rata-rata untuk media komik digital

80,67 dan rata-rata untuk media gambar 66,56.

Penelitian relevan yang kedelapan berupa jurnal yang disusun oleh Kurnia

Indah Cahyani. Jurnal ini berjudul “Penggunaan Media Komik untuk

Meningkatkan Keterampilan Menulis Narasi”. Pada tahun 2014, jurnal ini

diterbitkan oleh Didaktika Dwija Indria. Penelitian yang dilakukan Kurnia Indah

Cahyani berupaya untuk menguji penggunaan media komik dapat meningkatkan

keterampilan menulis narasi pada siswa. Peningkatan tersebut dibuktikan dengan

peningkatan nilai dari siklus ke siklus. Pada pra siklus nilai rata-rata keterampilan

menulis narasi siswa adalah 64,59 dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar

25%, pada siklus I nilai rata-rata keterampilan menulis narasi siswa adalah 68,36

dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar 39,13%, dan pada siklus II nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 46: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. · PDF fileSalah satu fungsinya ADDIE yaitu menjadi pedoman dalam membangun ... Tahap ini dikenal dengan membuat rancangan ... Menyusun rencana

59

rata-rata keterampilan menulis narasi siswa adalah 74,29 dengan persentase

ketuntasan klasikal sebesar 86,96%.

Penelitian relevan yang kesembilan berupa jurnal karya Badriyatul

Munawaroh. Jurnal yang telah disusun ini berjudul, “Upaya Meningkatkan

Prestasi Belajar Akuntansi Melalui Media Komik dalam Strategi Pembelajaran

Preview Question Read Reflect Recite Review (PQ4R) Siswa Kelas XI IPS 5 SMA

XYZ”. Jurnal ini diterbitkan oleh Jupe UNS pada 2014. Jurnal ini berisi tentang

strategi pembelajaran Preview Question Read Reflect Recite Review (PQ4R) dapat

meningkatkan prestasi belajar pada siklus I, siklus II, dan siklus III. Simpulan

yang dapat diambil melalui media komik dalam strategi pembelajaran PQ4R dapat

meningkatkan prestasi belajar Akuntansi siswa kelas XI IPS 5 SMA XYZ.

Penelitian yang relevan yang kesepuluh ini disusun oleh Amine Harbi

dengan judul "Using the comic book to teach human values as bedrock for good

governance". Jurnal ini diterbitkan ProQuest tahun 2014 berisi tentang efektivitas

buku komik sebagai media pendidikan. Menggunakan kelompok fokus anak,

peneliti mengevaluasi reaksi dari penonton mengenai narasi, corak grafis, dan

jenis karakter. Peneliti menciptakan buku komik berfokus pada nilai-nilai

kebaikan manusia sebagai landasan untuk pemerintahan yang baik. Data

dikumpulkan melalui pengamatan langsung, transkripsi dan esai. Empat tema

kelompok fokus: (a) Belajar tentang perlindungan lingkungan, (b) Pengalaman

pribadi dengan buku komik, (c) Isi pendidikan dalam komik, (d) Identitas,

perbedaan dan keragaman. Buku komik terbukti menjadi media yang efektif untuk

anak-anak untuk memenuhi kebutuhan tertentu.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 47: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. · PDF fileSalah satu fungsinya ADDIE yaitu menjadi pedoman dalam membangun ... Tahap ini dikenal dengan membuat rancangan ... Menyusun rencana

60

C. Kerangka Berpikir

Berdasarkan latar belakang masalah dan kajian teoritik bahwa proses

pembelajaran sejarah di MAN Yogyakarta III masih berjalan konvensional. Guru

menggunakan metode ceramah dengan memanfaatkan buku paket dan papan tulis.

Guru dalam kegiatan belajar mengajar belum menerapkan variasi model

pembelajaran dengan menggunakan media belajar. Model pembelajaran

konvensional cenderung menjadikan siswa cepat bosan dan tidak fokus mengikuti

proses pembelajaran. Berdasarkan situasi tersebut, perlu dilakukan pemecahan

masalah melalui penerapan pembelajaran yang lebih menarik. Upaya yang dapat

dilakukan yaitu dengan menerapkan media pembelajaran yang menarik.

Media pembelajaran digunakan untuk menyampaikan materi berupa bahan

pembelajaran, sehingga dapat merangsang minat, pikiran, dan perasaan siswa

dalam kegiatan belajar. Media pembelajaran yang digunakan untuk mencapai

tujuan belajar dapat berupa komik digital. Secara konsep media pembelajaran

komik digital dapat meningkatkan sikap patriotisme siswa. Konsep tersebut

berdasar pada fungsi dari komik bahwa komik sebagai gambar yang mempunyai

sifat sederhana dalam penyajiannya dan memuat pesan yang besar tetapi disajikan

secara ringkas dan mudah dicerna.

Berikut ini merupakan kerangka berpikir dalam penelitian ini yaitu

mengembangkan media pembelajaran sejarah berbasis komik digital Perang

Gerilya Jenderal Soedirman untuk meningkatkan sikap Patriotisme siswa MAN

Yogyakarta III:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 48: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. · PDF fileSalah satu fungsinya ADDIE yaitu menjadi pedoman dalam membangun ... Tahap ini dikenal dengan membuat rancangan ... Menyusun rencana

61

Bagan 1. Alur Kerangka Berpikir

Permasalahan di lapangan

Sikap patriotisme siswa rendah

Minat belajar siswa rendah

Guru kurang variatif dalam

mengajar

Materi sulit dipelajari siswa

Kurangnya pemanfaatan

fasilitas pembelajaran di kelas

Media Pembelajaran Sejarah

Berbasis Komik Digital

Produk Media Pembelajaran

Sejarah Berbasis Komik Digital

Perang Gerilya Jenderal Soedirman

Kajian Teori

Studi

Lapangan

Studi

Pustaka Analisis Kebutuhan

Evaluasi

(Validasi & Revisi)

Meningkatnya Sikap Patriotisme

Valid Tidak

Valid

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 49: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. · PDF fileSalah satu fungsinya ADDIE yaitu menjadi pedoman dalam membangun ... Tahap ini dikenal dengan membuat rancangan ... Menyusun rencana

62

D. Model Hipotetik

Berdasarkan kajian teori dan pengamatan di lapangan, diajukan

hipotetik berupa media komik digital Perang Gerilya Jenderal Soedirman

dalam pembelajaran sejarah untuk meningkatkan sikap patriotisme siswa MAN

Yogyakarta III dengan menggunakan model prosedural yang di adaptasi dari

model ADDIE. Model ADDIE pertama kali dikembangkan oleh Reiser dan

Mollenda pada tahun 1990-an (Molenda, 2008: 107).

Model ADDIE merupakan model yang mudah diterapkan di mana

proses yang digunakan bersifat sistematis dengan kerangka kerja yang jelas

menghasilkan produk yang efektif, kreatif, dan efisien (Angel Learning, 2008:

5). model ADDIE merupakan salah satu model desain sistem pembelajaran

yang memperlihatkan tahapan-tahapan dasar sistem pembelajaran yang

sederhana dan mudah dipelajari, terdiri dari 5 fase yaitu analysis (analisis),

design (desain), development (pengembangan), implementation (implementasi),

evaluation (evaluasi) (Molenda, 2008: 107). Masing-masing langkah tersebut

dideskripsikan sebagai berikut:

1. Analysis (Analisis)

Analisis merupakan langkah pertama dari model desain sistem

pembelajaran ADDIE. Langkah analisis melalui dua tahap yaitu: 1) Analisis

Kinerja. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui dan mengklarifikasi

apakah masalah kinerja yang dihadapi memerlukan solusi berupa

penyelenggaraan program pembelajaran atau perbaikan manajemen. 2)

Analisis kebutuhan. analisis ini merupakan langkah yang diperlukan untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 50: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. · PDF fileSalah satu fungsinya ADDIE yaitu menjadi pedoman dalam membangun ... Tahap ini dikenal dengan membuat rancangan ... Menyusun rencana

63

menentukan kemampuan-kemampuan atau kompetensi yang perlu di pelajai

oleh siswa untuk meningkatkan kinerja atau prestasi belajar. Hal ini dapat

dilakukan apabila program pembelajaran dianggap sebagai solusi dari

masalah pembelajaran yang sedang dihadapi.

Berdasarkan hasil studi lapangan yang peneliti lakukan, diketahui

bahwa pelaksanaan pembelajaran sejarah di MAN Yogyakarta III cenderung

monoton, kurang menarik, dan guru kurang memanfaatkan fasilitas

pembelajaran di kelas. Peneliti dalam hal ini mengembangkan media komik

digital Perang Gerilya Jenderal Soedirman. Komik ini disajikan dalam

bentuk digital melalui Prezi dengan memasukkan sikap patriotisme di dalam

materi pelajaran.

2. Design (Desain)

Langkah ini merupakan inti dari langkah analisis kerja yaitu

mempelajari masalah kemudian menemukan alternatif solusi yang berhasil

diidentifikasi melalui langkah analisis kebutuhan. Dalam desain media,

langkah yang dilakukan adalah menentukan materi pelajaran sejarah untuk

kelas XII. Kompetensi Inti yang diambil adalah “Menganalisis perjuangan

bangsa Indonesia sejak Proklamasi hingga lahirnya Orde Baru”. Sedangkan

untuk Kompetensi Dasar yaitu “Menganalisis Perkembangan Ekonomi-

Keuangan dan Politik pada Masa Awal Kemerdekaan sampai Tahun 1950”,

dengan Tema yang digunakan adalah “Perang Gerilya Jenderal Soedirman”.

Setelah materi tersusun, selanjutnya menyusun perangkat media. Media

yang digunakan berupa komik digital, yang disajikan melalui aplikasi Prezi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 51: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. · PDF fileSalah satu fungsinya ADDIE yaitu menjadi pedoman dalam membangun ... Tahap ini dikenal dengan membuat rancangan ... Menyusun rencana

64

3. Development (Pengembangan)

Pengembangan merupakan langkah ketiga dalam model desain

sistem ADDIE. Langkah pengembangan meliputi kegiatan membuat,

membeli, dan memodifikasi bahan ajar. Dengan kata lain mencakup

kegiatan memilih, menentukan metode, media serta strategi pembelajaran

yang sesuai untuk digunakan dalam menyampaikan materi atau substansi

program. Dalam melakukan langkah pengembangan ada dua tujuan penting

yang perlu dicapai, antara lain adalah memproduksi, merevisi bahan ajar

yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah di

rumuskan sebelumnya. Langkah kedua adalah memilih media atau

mengombinasikan media terbaik yang digunakan untuk mencapai tujuan

pembelajaran.

Pada tahap ini, draf media yang telah dibuat dan direvisi dilakukan

validasi oleh tim ahli. Tim ahli yang terkait dalam validasi tersebut adalah

ahli media dengan ahli pembelajaran. Setelah dilakukannya validasi maka

layak untuk diimplementasikan pada tahap berikutnya. Kondisi kelas harus

dapat dipastikan telah siap, sehingga guru dan peserta didik dipersiapkan

juga untuk melaksanakan pembelajaran sejarah dengan menggunakan media

komik digital.

4. Implementation (Implementasi)

Implementasi atau penyampaian materi pembelajaran merupakan

langkah keempat dalam model desain sistem pembelajaran ADDIE. Tujuan

utama dari langkah ini adalah membimbing siswa untuk mencapai tujuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 52: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. · PDF fileSalah satu fungsinya ADDIE yaitu menjadi pedoman dalam membangun ... Tahap ini dikenal dengan membuat rancangan ... Menyusun rencana

65

atau kompetensi, menjamin terjadinya pemecahan masalah untuk mengatasi

kesenjangan hasil belajar yang dihadapi oleh siswa, dan memastikan bahwa

pada akhir program pembelajaran, siswa perlu memiliki kompetensi berupa

pengetahuan, keterampilan, dan sikap patriotisme.

Pada tahapan implementasi media yang telah dirancang dilakukan

dengan cara uji satu-satu, uji kelompok kecil, uji kelompok besar, dan uji

guru. Uji satu-satu, uji kelompok kecil, dan uji kelompok besar untuk

mendapat masukan dari peserta didik. Uji guru untuk mendapat masukan

dari guru kelas yang mengajarkan mata pelajaran Sejarah. Pada uji satu-satu

dipilih 3 anak, uji kelompok kecil dipilih 5 anak, dan uji kelompok besar

dipilih 27 anak, pemilihan peserta didik tersebut bersifat acak.

5. Evaluation (Evaluasi)

Evaluasi adalah proses yang dilakukan untuk memberikan nilai

terhadap program pembelajaran. Evaluasi terhadap program pembelajaran

bertujuan untuk mengetahui sikap siswa terhadap kegiatan pembelajaran

secara keseluruhan, mengetahui peningkatan kompetensi dalam diri siswa

yang merupakan dampak dari keikutsertaan dalam program pembelajaran,

dan memperoleh keuntungan yang dirasakan oleh sekolah akibat adanya

peningkatan kompetensi siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran.

Pada tahap ini, dilakukan uji efektivitas yang ditentukan kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen diberi perlakuan

yang telah peneliti setting dengan menggunakan komik digital, sedangkan

kelompok kontrol menggunakan media lain. Tahap evaluasi dan revisi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 53: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. · PDF fileSalah satu fungsinya ADDIE yaitu menjadi pedoman dalam membangun ... Tahap ini dikenal dengan membuat rancangan ... Menyusun rencana

66

merupakan tahap yang terakhir. Pada tahap revisi dilakukan terhadap semua

komponen yang telah dipilih. Komponen revisi yang paling penting adalah

dari siswa, karena siswa tersebut sebagai pengguna dari media.

Model hipotetik Pengembangan Media Komik Digital:

Bagan 2. Alur Model Hipotetik Pengembangan Media Komik Digital

Komik

Digital

E- Learning

Web-Based Learning

Virtual Education

Digital Collaboration

Computer-Based Learning

Teks

Gambar

Suara

Pengembangan Media Studi Kepustakaan

1. Pemb. Sejarah

2. Komik Digital

3. Sikap

Patriotisme

Pra survey:

1. PBM Sejarah

2. Guru

3. Siswa

Draf

Media

Uji Coba

Terbatas

Revisi

Uji Coba

Luas

Revisi

Validasi Media

Media Final:

Komik Digital Perang

Gerilya Jenderal

Soedirman untuk

meningkatkan sikap

patriotisme

Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 54: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. · PDF fileSalah satu fungsinya ADDIE yaitu menjadi pedoman dalam membangun ... Tahap ini dikenal dengan membuat rancangan ... Menyusun rencana

67

Bagan 3. Hipotesis Prosedur Pengembangan Media Komik Digital Perang Gerilya

Jenderal Soedirman untuk Meningkatkan Sikap Patriotisme

Studi Pustaka dan Observasi

Lapangan

Analisis Pembelajaran

Identifikasi Proses Pembelajaran Sejarah di Lapangan

Desain

Menghimpun Materi,

SK, KD, Indikator

Mengumpulkan Sumber-sumber Berkaitan

dengan Perang Gerilya Jenderal Soedirman

Membuat Draf

Komik Digital

Proses Produksi Media Pembelajaran Sejarah

Merangkai Materi ke dalam

Draf Komik Digital

Pengetesan Produk

Secara Internal

Media Pembelajaran Sejarah

Komik Digital Perang

Gerilya Jenderal Soedirman

Evaluasi Produk

Uji

Efektivitas

Kelas Eksperimen

Kelas Kontrol

Media Komik Digital Perang Gerilya Jenderal Soedirman untuk Meningkatkan

Sikap Patriotisme Siswa MAN Yogyakarta III

Penelitian Pendahuluan

Analisis Kebutuhan Guru Analisis Kebutuhan Siswa

Validasi Ahli Media Validasi Ahli Materi

Uji Coba Satu-satu

Revisi I

Uji Coba Kelompok Kecil

Revisi II

Uji Coba Lapangan

Revisi III Mampu diterima Guru dan Siswa

Membuat Komik Digital

Validasi Produk

Revisi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user