BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Ekonomi Lingkungan 1. … fileEkonomi dan Lingkungan ... Skema Hubungan...

28
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Ekonomi Lingkungan 1. Ekonomi dan Lingkungan Bahasan mengenai ekonomi lingkungan berangkat dari logika sederhana bahwa lingkungan adalah bagian tak terpisahkan dari ekonomi. Perubahan di salah satunya akan mempengaruhi lainnya. Tidak ada keputusan ekonomi yang dibuat tanpa mempengaruhi lingkungan, baik itu lingkungan alam maupun lingkungan artifisial. Begitu pula sebaliknya, setiap perubahan lingkungan pasti akan berdampak pada perekonomian. Turner et al., (1994) mengatakan bahwa sistem ekonomi dunia yang telah memberikan semua barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia modern saat ini, tergantung dan tidak dapat beroperasi tanpa dukungan dari lingkungan ekologis, hewan, tumbuhan, dan hubungan kesalingtergantungannya (disebut juga sebagai biosphere) (Turner, et al.,1994:1). Senada dengan itu, Hussein (2004) juga menyatakan bahwa ekonomi memiliki ketergantungan terhadap lingkungan alam, bahkan dalam hal memenuhi kebutuhan bahan mentah, pembuangan limbah sisa, dan fasilitas-fasilitas penunjang kehidupan, ekonomi sepenuhnya tergantung pada lingkungan alam (Hussein, 2004: 3).

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Ekonomi Lingkungan 1. … fileEkonomi dan Lingkungan ... Skema Hubungan...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Ekonomi Lingkungan 1. … fileEkonomi dan Lingkungan ... Skema Hubungan Ekonomi dengan Lingkungan Alam Notasi (a) Mewakili aliran dari bahan mentah yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Ekonomi Lingkungan

1. Ekonomi dan Lingkungan

Bahasan mengenai ekonomi lingkungan berangkat dari logika

sederhana bahwa lingkungan adalah bagian tak terpisahkan dari

ekonomi. Perubahan di salah satunya akan mempengaruhi lainnya.

Tidak ada keputusan ekonomi yang dibuat tanpa mempengaruhi

lingkungan, baik itu lingkungan alam maupun lingkungan artifisial.

Begitu pula sebaliknya, setiap perubahan lingkungan pasti akan

berdampak pada perekonomian.

Turner et al., (1994) mengatakan bahwa sistem ekonomi

dunia yang telah memberikan semua barang dan jasa untuk memenuhi

kebutuhan hidup manusia modern saat ini, tergantung dan tidak dapat

beroperasi tanpa dukungan dari lingkungan ekologis, hewan,

tumbuhan, dan hubungan kesalingtergantungannya (disebut juga

sebagai biosphere) (Turner, et al.,1994:1).

Senada dengan itu, Hussein (2004) juga menyatakan bahwa

ekonomi memiliki ketergantungan terhadap lingkungan alam, bahkan

dalam hal memenuhi kebutuhan bahan mentah, pembuangan limbah

sisa, dan fasilitas-fasilitas penunjang kehidupan, ekonomi sepenuhnya

tergantung pada lingkungan alam (Hussein, 2004: 3).

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Ekonomi Lingkungan 1. … fileEkonomi dan Lingkungan ... Skema Hubungan Ekonomi dengan Lingkungan Alam Notasi (a) Mewakili aliran dari bahan mentah yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tietenberg (2006) melihat bahwa hubungan ekonomi dengan

lingkungan mempunyai kesesuaian dengan hukum thermodynamics

pertama – energy dan zat tidak bisa dibuat atau dihancurkan. Artinya

jumlah material yang masuk ke dalam perekonomian akan

terakumulasi dalam sistem atau kembali ke lingkungan sebagai

buangan (Tietenberg, 2006:15).

Field (2006) merangkumkan hubungan ekonomi dengan

lingkungan dengan menyatakan bahwa sistem perekonomian berada di

dalam, dan dilingkupi oleh alam (Field,2006: 22). Jika digambarkan,

secara sederhana hubungan tersebut adalah sebagai berikut.

Gambar 2.1

Skema Hubungan Ekonomi dengan Lingkungan Alam

Notasi (a) Mewakili aliran dari bahan mentah yang masuk ke

sistem perekonomian. Kajian mengenai lingkungan dalam fungsinya

sebagai penyedia bahan mentah disebut dengan ekonomi sumber daya

alam. notasi (b) menggambarkan aliran residu dari aktivitas

perekonomian yang berdampak pada kualitas lingkungan. Kajian

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Ekonomi Lingkungan 1. … fileEkonomi dan Lingkungan ... Skema Hubungan Ekonomi dengan Lingkungan Alam Notasi (a) Mewakili aliran dari bahan mentah yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

mengenai aliran residu perekonomian dan dampak yang dihasilkannya

pada lingkungan merupakan kajian yang disebut ekonomi lingkungan

(Field, 2006: 23).

Sekat pemisah antara ekonomi sumber daya alam dan

ekonomi lingkungan seringkali masih sangat kabur. Untuk

memperjelasnya, uraian dari Field, 2006 bisa dijadikan acuan

(Field, 2006: 23).

1.1Ekonomi Sumber Daya Alam

Ilmu ekonomi sumber daya alam adalah aplikasi dari

prinsip ekonomi dalam mengkaji tentang upaya ekstraksi dan

pemanfaatan sumber daya alam. Ekonomi sumber daya alam

melingkupi (Field, 2006:21):

(a) Ilmu ekonomi mineral: Berapa tingkat ekstraksi bijih mineral

yang tepat untuk ditambang? Bagaimana eksplorasi dan angka

cadangan merespon tingkat harga?

(b) Ilmu ekonomi kehutanan: Berapa tingkat pemanfaatan hasil

hutan yang tepat? Bagaimana kebijakan pemerintah

mempengaruhi mempengaruhi tingkat pemanfaatan hasil

hutan oleh perusahaan penebangan kayu?

(c) Ilmu ekonomi bahari: Aturan macam apa saja yang bisa

dibuat untuk mengelola penangkapan ikan? Bagaimana

perbedaan tingkat penangkapan ikan mempengaruhi

persediaan ikan?

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Ekonomi Lingkungan 1. … fileEkonomi dan Lingkungan ... Skema Hubungan Ekonomi dengan Lingkungan Alam Notasi (a) Mewakili aliran dari bahan mentah yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

(d) Ilmu ekonomi pertanahan: Bagaimana orang-orang di sektor

swasta membuat keputusan terkait dengan pemanfaatan

tanah? Bagaimana hukum hak kepemilikan properti dan tata

guna lahan mempengaruhi alokasi ruang yang diperuntukan

untuk berbagai penggunaan?

(e) Ilmu ekonomi energi: Berapa tingkat ekstraksi sumber daya

minyak yang tepat? Seberapa sensitive penggunaan energy

terhadap perubahan dalam harga komoditas energi?

(f) Ilmu ekonomi perairan: Bagaimana perbedaan hukum

pemanfaatan atas air mempengaruhi cara pemanfaatan air oleh

komunitas-komunitas yang berbeda?

(g) Ilmu ekonomi pertanian: Bagaimana para petani membuat

keputusan mengenai penerapan aplikasi konservasi

lingkungan dalam mengolah lahan mereka? Bagaimana

program pemerintah mempengaruhi pilihan petani dalam

mengambil keputusan tanaman panenan apa yang diusahakan

dan bagaimana untuk mengolahnya?

Cabang-cabang dari ilmu ekonomi sumber daya alam

tersebut biasa dibedakan ke dalam dua golongan: (1) golongan

sumber daya terbarukan: sumber daya kehidupan, seperti

perikanan, kehutanan, dan pertanian. (2) sumber daya tak

terbarukan: sumber daya yang tidak bisa atau tidak memiliki

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Ekonomi Lingkungan 1. … fileEkonomi dan Lingkungan ... Skema Hubungan Ekonomi dengan Lingkungan Alam Notasi (a) Mewakili aliran dari bahan mentah yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

proses untuk penambahan (replenishment), seperti mineral dan

minyak bumi.

1.2Ekonomi Lingkungan

Aktivitas perekonomian bisa dibagi ke dalam dua

kelompok besar, produksi dan konsumsi. Produksi dan konsumsi

menghasilkan residu (sisa), baik yang berupa material, gas,

maupun energi. Residu yang dikeluarkan akan masuk kembali ke

lingkungan alam. Fokus dari ekonomi lingkungan adalah pada

aliran residu dari aktivitas perekonomian dan pengaruhnya pada

kualitas lingkungan alam (Field,2006: 21).

2. Lingkungan Sebagai Aset Ekonomi dan Sosial

Dalam ekonomi lingkungan dilihat sebagai asset gabungan

yang menyediakan berbagai jasa. Lingkungan dianggap sebagai asset

yang khusus, hal ini karena lingkungan menyediakan sistem

pendukung kehidupan yang menyokong keberadaan manusia baik

secara langsung maupun sebagai penyedia bahan mentah

(Tietenberg, 2006: 14-15).

Sumber daya alam sebagai input diakui sebagai faktor

penting dalam ekonomi produksi. Begitu juga kualitas lingkungan,

kualitas lingkungan bisa dianggap sebagai aset produktif bagi

masyarakat. Produktifitas lingkungan alam bergantung pada

kemampuannya untuk mendukung dan mensejahterahkan kehidupan

manusia, atau bisa juga dalam kerangka mencerna dan memberikan

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Ekonomi Lingkungan 1. … fileEkonomi dan Lingkungan ... Skema Hubungan Ekonomi dengan Lingkungan Alam Notasi (a) Mewakili aliran dari bahan mentah yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

sumbangan untuk meminimisasi dampak produk buangan dan bahaya

lingkungan.

Kualitas aset lingkungan dipengaruhi secara langsung oleh

kuantitas dan tipe residual yang dihasilkan perekonomian. Dalam

kerangka mengenai adanya konsep trade-off antara output ekonomi

dan kualitas lingkungan bisa dijelaskan menggunakan kurva

kemungkinan produksi – Production Possibility Curves (PPC) seperti

dalam gambar 2.1 (Field,2006: 30).

Gambar 2.2

PPC

Kurva PPC menggambarkan dua variasi kombinasi yang bisa

diproduksi oleh masyarakat dengan tingkat teknologi dan sumber daya

tertentu. Dalam gambar 2.2 garis vertikal merupakan indeks dari

output berupa barang ekonomi yang diperdagangkan. Garis horizontal

merupakan indeks kualitas lingkungan yang diturunkan dari data pada

berbagai dimensi keadaan lingkungan. Sebagi contoh, pada tingkat

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Ekonomi Lingkungan 1. … fileEkonomi dan Lingkungan ... Skema Hubungan Ekonomi dengan Lingkungan Alam Notasi (a) Mewakili aliran dari bahan mentah yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

produksi barang yang diperdagangkan di pasar sebesar kualitas

lingkungan akan berada di tingkat , pada tingkat produksi yang

lebih rendah ( ) kualitas lingkungan akan berada pada level yang

lebih tinggi ( ). Keadaan ideal yang menjadi tujuan dari setiap

komunitas masyarakat adalah merubah PPC hingga trade-off yang

terjadi lebih menguntungkan (Field,2006:30).

Dalam mengukur output ekonomi agregat biasnya

pengukuran hanya dilakukan pada kuantitas barang pasar. Hal ini

terjadi karena barang pasar mudah untuk dihitung nilai agregatnya.

Kualitas lingkungan pada umumnya bukan merupakan barang pasar

(non-market), karena kualitas lingkungan tidak diperdagangkan secara

langsung dimana harga bisa dilihat.

B. Alat Analisis

1. Willingness To Pay (WTP)

Alat analisis yang digunakan untuk melakukan penilaian

kualitas lingkungan memiliki ide dasar sederhana dengan logika

bahwa setiap individu pasti mempunyai nilai preferensi (kesukaan)

untuk barang atau jasa. Permasalahannya adalah bagaimana membuat

ide tentang preferensi yang masih abstrak ini menjadi tampak jelas?

Untuk melihat makna nilai kesukaan lebih jelas, maka perlu

dilakukan simplifikasi dimana konsep nilai kesukaan ini disempitkan

hingga bisa ditarik kesimpulan bahwa: nilai kesukaan individu atas

suatu barang atau jasa adalah setara dengan nilai kerelaan dan

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Ekonomi Lingkungan 1. … fileEkonomi dan Lingkungan ... Skema Hubungan Ekonomi dengan Lingkungan Alam Notasi (a) Mewakili aliran dari bahan mentah yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

kesanggupan dari individu tersebut untuk berkorban demi barang atau

jasa tersebut. Dengan demikian konsep ini dinamakan willingness to

pay (WTP) yang artinya kira-kira kerelaan untuk membayar

(Field, 2006: 43)

Hal yang perlu diperhatikan dalam melihat nilai WTP adalah

bagaimana membedakan nilai total dan nilai marginal dari WTP. Nilai

marginal WTP adalah nilai WTP terhadap pertambahan satu unit

konsumsi atas barang atau jasa. Nilai total WTP adalah jumlah nilai

WTP dari sejumlah unit barang yang dikonsumsi oleh individu.

Nilai marginal dari WTP memperlihatkan penurunan setiap ada

penambahan satu unit barang yang dikonsumsi, bentuk kurva yang

menurun ini biasa disebut kurva permintaan. “Kurva permintaan

individu memperlihatkan jumlah dari barang dan jasa yang individu

tersebut mungkin minta (beli dan konsumsi) dalam berbagai tingkat

harga” (Field, 2006:45).

Jadi kurva permintaan individu atau kurva marginal WTP

merupakan rangkuman dari perilaku konsumsi individu dan

kemampuan individu untuk konsumsi barang tersebut. Dengan

demikian kurva permintaan individu akan berbeda untuk setiap

individu, tergantung dari nilai kesukaan (preferensi) dan selera dari

tiap-tiap individu. Selera setiap individu akan tergantung dari banyak

hal, seperti keadaan psikologi, sejarah pribadi, dan banyak hal lain

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Ekonomi Lingkungan 1. … fileEkonomi dan Lingkungan ... Skema Hubungan Ekonomi dengan Lingkungan Alam Notasi (a) Mewakili aliran dari bahan mentah yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

yang sulit dijelaskan. Dengan demikian ada kemungkinan nilai WTP

berbeda-beda meskipun dalam individu yang sama.

WTP yang dijelaskan dimuka adalah WTP individu. Dalam

kasus WTP yang digunakan sebagai dasar untuk kebijakan publik,

penilaian kualitas lingkungan atau estimasi dari perilaku sebuah

kumpulan, WTP yang digunakan adalah WTP agregat.

Untuk melihat bagaimana melakukan agregasi atas nilai WTP

individu maka bisa dilihat dalam contoh sederhana berikut.

Gambar 2.3

Permintaan Agregat/ Kurva Willingness To Pay Marginal

Dalam sebuah kelompok terdapat tiga orang individu A, B, dan

C. Dengan tingkat harga sebesar $15 maka permintaan individu A

adalah 4 unit, permintaan individu B adalah 0 dan individu C adalah 3.

Nilai agregat dari semua individu pada tingkat harga $15 adalah 7 unit.

Pada tingkat harga $8 maka permintaan individu A adalah 10 unit,

individu B adalah 6 unit, dan individu C adalah 8 unit. Nilai agregat

ketiga individu pada tingkat harga $8 adalah 24. Dengan

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Ekonomi Lingkungan 1. … fileEkonomi dan Lingkungan ... Skema Hubungan Ekonomi dengan Lingkungan Alam Notasi (a) Mewakili aliran dari bahan mentah yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

menghubungkan titik permintaan agregat pada harga $15 dan $8 maka

didapatkan kurva permintaan agregat (Field,2006: 48).

2. Benefit

Benefit (manfaat) adalah istilah teknis yang sering dipakai

ekonom untuk mengambarkan keadaan yang lebih baik. Contoh,

ketika kualitas lingkungan lebih baik maka masyarakat akan disebut

menerima manfaat, sebaliknya ketika keadaan leb ih buruk maka bisa

dimaknai bahwa nilai manfaat dari kualitas lingkungan mengalami

pengurangan (Field, 2006: 48).

Permasalahannya adalah bagaimana mengungkapkan nilai

benefit secara jelas dan terukur? Sifat antroposentris ilmu ekonomi

menjadikan pengukuran nilai benefit atas sesuatu diukur dari sudut

pandang manusia (individu), dengan demikian alat ukurnya adalah

kesediaan membayar (willing to pay) atau berkorban untuk menikmati

sesuatu atau menghindari sesuatu. Dengan kata lain nilai benefit yang

didapatkan sesorang atas sesuatu setara dengan jumlah yang mau

mereka bayarkan untuk menikmati sesuatu tersebut.

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Ekonomi Lingkungan 1. … fileEkonomi dan Lingkungan ... Skema Hubungan Ekonomi dengan Lingkungan Alam Notasi (a) Mewakili aliran dari bahan mentah yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Gambar 2.4

Willingness To Pay dan Nilai Benefit

Untuk lebih jelasnya hubungan konsep manfaat dan WTP bisa

digambarkan dengan contoh berikut. Ada dua kurva permintaan untuk

suatu barang. Manfaat yang ingin dilihat adalah manfaat ketika ada

tambahan kuantitas dari Q1 ke Q2. Seperti telah dijelaskan

sebelumnya, bahwa manfaat diukur dengan WTP, dan Total WTP

adalah area di bawah kurva permintaan. Ketika ada penambahan

kuantitas sebesar selisih (Q2-Q1) maka manfaat tambahan yang

didapat oleh kurva permintaan yang berada di bawah adalah area b,

dan manfaat total adalah area a+b (Field, 2006: 49).

Keadaan diatas beralasan secara logika, dimana individu yang

memiliki kurva permintaan tinggi akan memiliki kerelaan untuk

berkorban yang lebih tinggi dibanding dengan individu yang memiliki

kurva permintaan rendah karena manfaat yang dirasakan oleh individu

yang memiliki kurva permintaan tinggi dibandingkan dengan manfaat

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Ekonomi Lingkungan 1. … fileEkonomi dan Lingkungan ... Skema Hubungan Ekonomi dengan Lingkungan Alam Notasi (a) Mewakili aliran dari bahan mentah yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

yang dirasakan oleh individu yang memiliki kurva permintaan lebih

rendah.

3. Cost

Pendekatan yang digunakan untuk mengestimasi cost (biaya)

atas suatu proyek atau kebijakan publik akan berbeda dengan

pendekatan yang digunakan oleh sektor swasta. Pada sektor swasta

cost didapatkan dengan cara yang merefksikan semua pengeluaran

langsung yang berkaitan dengan implementasi dan operasi dari proyek

tersebut. Pada sektor publik, nilai cost yang terkur merupakan nilai

atas kesempatan yang hilang. Selain itu, biaya dan internal dan

eksternal dari proyek harus dimasukan, tetapi tetap dalam kerangka

opportunity cost (Hussein, 2004: 182).

C. Analisis Lingkungan

1. Framework

1.1 Analisa Dampak

a. Analisa Dampak Lingkungan

Analisa dampak lingkungan pada intinya merupakan

identifikasi dan kajian mengenai semua reaksi lingkungan yang

diakibatkan oleh sebuah kebijakan atau proyek. Analisa

dampak lingkungan tidak terbatas pada dampak secara ekologis

saja, tetapi juga dampak ekonomi (Field,2006: 110).

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Ekonomi Lingkungan 1. … fileEkonomi dan Lingkungan ... Skema Hubungan Ekonomi dengan Lingkungan Alam Notasi (a) Mewakili aliran dari bahan mentah yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

b. Analisa Dampak Ekonomi

Fokus dari analisa dampak ekonomi adalah penelusuran

dampak ekonomi dari program publik dan pengaruhnya

terhadap berbagai variable ekonomi (Field, 2006: 111).

c. Analisa Dampak Kebijakan

Analisa dampak kebijakan memfokuskan kajiannya pada

identifikasi dan estimasi secara komprehensif dan sistematis

atas segala dampak yang diakibatkan dari sebuah kebijakan

(Field, 2006:112).

1.2 Cost Effectiveness Analysis

Cost Effectiveness Analysis dilakukan untuk mengestimasi

biaya dari berbagai alternatif yang berbeda dengan tujuan

melakukan perbandingan diantara berbagai alternatif tersebut

(Field,2006:112).

1.3 Damage Assesment

Tujuan dari damage assestment adalah untuk mengestimasi

nilai dari kerusakan sumber daya, dengan demikian hasil dari

penilaian tersebut bisa dijadikan sumber data untuk proses

recovery (Field, 2006:114).

1.4 Benefit-Cost Analysis

Analisis Benefit-Cost (B/C) di sektor publik adalah padanan

dari analisis laba-rugi di sektor swasta. Alat analisis ini d igunakan

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Ekonomi Lingkungan 1. … fileEkonomi dan Lingkungan ... Skema Hubungan Ekonomi dengan Lingkungan Alam Notasi (a) Mewakili aliran dari bahan mentah yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

untuk membantu pembuatan kebijakan publik yang memiliki

output dan atau input non-market.

Dalam kerangka kerja analisis BC ada 4 tahap inti yang

tidak bisa dilewatkan (Field,2006: 116):

1. Menentukan secara jelas proyek atau program

2. Menjelaskan secara kualitatif input dan output dari

program atau proyek

3. Mengestimasi biaya sosial dan manfaat dari input dan

output tersebut

4. Membandingkan benefit dan cost

2. Benefit-Cost Analysis: Benefit

2.1 Fungsi Kerusakan: Aspek Fisik

Ketika terjadi penurunan kualitas lingkungan atau

kerusakan lingkungan, nilai manfaat dari kualitas lingkungan akan

tercermin dari nilai yang dikeluarkan untuk upaya perbaikan

kembali atau penjagaan kualitas linkungan pada tingkat yang

diinginkan (Field, 2006: 136).

2.2 Pengukuran Kerusakan

a. Dose Response Method: Metode ini diaplikasikan dengan

menghubungkan data fisiologis manusia dan hewan dengan

tekanan berupa polusi. Contohnya: level polusi tertentu

dihubungkan dengan dengan perubahan dalam output, lalu

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Ekonomi Lingkungan 1. … fileEkonomi dan Lingkungan ... Skema Hubungan Ekonomi dengan Lingkungan Alam Notasi (a) Mewakili aliran dari bahan mentah yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perubahan output tersebut dinilai dengan harga pasar atau harga

bayangan (Turner et al., 1994: 114).

b. Replacement Cost: Teknik valuasi dari pendekatan ini

dilakukan dengan penilaian pasar mengenai biaya yang

dibutuhkan untuk restore (penempatan kembali) atau recovery

(penyembuhan) atas kerusakan lingkungan

(Hussein, 2004: 149).

c. Mitigation Behaviour: Upaya pelembutan dampak ini diukur

dengan harga pasar melalui observasi terhadap upaya antisipasi

atas dampak lingkungan (Turner, et al., 1994: 116).

d. Opportunity Cost: Tidak ada usaha langsung yang dibuat untuk

menilai manfaat lingkungan dengan metode ini selain nilai

manfaat dari aktivitas, program, atau proyek akan member

peluang terjadinya kerusakan lingkungan

(Turner et al., 1994: 116).

3. Willingness To Pay

Pada dasarnya, ada tiga jalan yang bisa digunakan dalam

mengungkap nilai willingness to pay seseorang atas perbaikan

kualitas lingkungan (Field, 2006: 142):

1. Melihat berapa besar pengeluaran seseorang untuk mengurangi

dampak dari buruknya kualitas lingkungan terhadap dirinya.

Artinya pengeluaran itu juga bisa menggambarkan kesediaan

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Ekonomi Lingkungan 1. … fileEkonomi dan Lingkungan ... Skema Hubungan Ekonomi dengan Lingkungan Alam Notasi (a) Mewakili aliran dari bahan mentah yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

seseorang untuk menikmati kualitas lingkungan yang lebih

baik.

2. Melihat nilai pasar dari barang atau jasa yang berada di dua

pasar dengan kualitas lingkungan berbeda. Kualitas lingkungan

yang lebih baik cenderung meningkatkan nilai pasar. Nilai dari

peningkatan inilah yang menggambarkan kesediaan seseorang

untuk membayar perbaikan kualitas lingkungan.

3. Kedua cara diatas merupakan pendekatan tidak langsung dari

penaksiran WTP. Untuk cara ketiga adalah pendekatan

langsung yang dilakukan dengan survei atau menanyakan

langsung kesediaan seseorang untuk menikmati perubahan

kualitas lingkungan.

4. Willingness To Pay: Cara Tidak Langsung

4.1 Travel Cost Method: Logika dari metode ini sangat sederhana,

nilai manfaat dari suatu situs/ kawasan akan setara dengan biaya

perjalanan yang dilakukan oleh masyarakat untuk mengunjungi

situs tersebut. Metode ini sering digunakan di sektor turisme

(Turner et al., 1994: 116).

4.2 Hedonic Pricing Method: Dasar pemikiran dari metode ini adalah

fakta bahwa kualitas lingkungan akan mempengaruhi secara

langsung pada harga pasar dari barang atau jasa yang berkaitan

dengan lingkungan tersebut. Metode ini umum digunakan di sektor

properti (Turner et al., 1994: 120).

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Ekonomi Lingkungan 1. … fileEkonomi dan Lingkungan ... Skema Hubungan Ekonomi dengan Lingkungan Alam Notasi (a) Mewakili aliran dari bahan mentah yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

5. Willingness To Pay: Cara Langsung

Valuasi metode WTP dengan cara langsung dikenal sebagi

Metode contingent valuation (CV). Metode ini termasuk di

dalam metode penilaian langsung karena dilakukan dengan survei

yang dicobakan untuk mengungkapkan respon seseorang secara

moneter terhadap perubahan kualitas lingkungan (Tietenberg,

2006: 38) Pendekatan ini disebut penelitian contingent (tertentu)

karena “metode ini mengupayakan agar seseorang menyatakan

tentang bagaimana seseorang tersebut akan bertindak ketika dia

dihadapkan pada berbagai kemungkinan tertentu”

(Field, 1994:148 dalam Irawan, 2001 : 10).

Metode CV didasarkan pada konsep sederhana dimana

bila ingin mengetahui nilai atas sumber daya yang tidak memiliki

nilai pasar, maka bisa dilakukan dengan bertanya mengenai nilai

tersebut secara langsung (Field, 2006: 149). Metode CV biasa

diterapkan pada penghitungan nilai lingkungan apabila teknik

pasar tidak bisa digunakan dalam penghitungan nilai lingkungan

(Dixon, 1996: 70 dalam Irawan 2001: 11). Berbeda dengan

penghitungan nilai melalui nilai pasar, metode CV berkaitan

dengan sebuah peristiwa hipotesis (hyphothetical event) tentang

peningkatan dan penurunan kualitas lingkungan

(Irawan, 2001: 11).

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Ekonomi Lingkungan 1. … fileEkonomi dan Lingkungan ... Skema Hubungan Ekonomi dengan Lingkungan Alam Notasi (a) Mewakili aliran dari bahan mentah yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Cara paling mudah dalam untuk melakukan metode CV

adalah dengan bertanya mengenai nilai yang diberikan seseorang

terhadap perubahan tertentu dalam kualitas lingkungan. Cara lain

yang lebih kompleks dapat dilakukan dengan apakah seseorang

mau membayar sejumlah Rp. X untuk perubahan tertentu dalam

kualitas lingkungan (Tietenberg, 2006 : 39).

Pada dasarnya metode CV menilai perubahan tertentu

dalam kualitas lingkungan dengan menanyakan dua jenis

pertanyaan berikut (Field, 2006):

1. Apakah anda bersedia membayar (WTP) sejumlah Rp X tiap

periode untuk memperoleh peningkatan kualitas lingkungan.

2. Apakah anda bersedia menerima (WTA) sejumlah Rp X

untuk kompensasi atas diterimanya kerusakan lingkungan

Dalam Metode CV dikenal empat macam cara untuk

mengajukan pertanyaan kepada responden (Fauzi, 2004 dalam

Pramesi 2008: 77), yaitu:

1. Permainan lelang (bidding game), responden diberi

pertanyaan secara berulang-ulang tentang apakah mereka

ingin membayar sejumlah tertentu. Nilai ini kemudian bisa

dinaikan atau diturunkan tergantung respon pada pertanyaan

sebelumnya. Pertanyaan dihentikan sampai nilai yang tetap

diperoleh.

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Ekonomi Lingkungan 1. … fileEkonomi dan Lingkungan ... Skema Hubungan Ekonomi dengan Lingkungan Alam Notasi (a) Mewakili aliran dari bahan mentah yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

2. Pertanyaan terbuka, responden diberikan kebebasan untuk

menyatakan nilai moneter untuk suatu proyek perbaikan

lingkungan.

3. Payment Card, nilai lelang dengan cara menyakan responden

apakah mau membayar pada kisaran tertentu dari nilai yang

ditentukan sebelumnya. Nilai in i ditunjukan kepada

responden dengan kartu.

4. Model referendum tertutup, responden diberi suatu nilai

rupiah, kemudian diberi pertanyaan setuju atau tidak.

Analisis dengan Metode CV memiliki kelebihan dalam

fleksibilitas dan mudah untuk dilaksanakan untuk menilai

lingkungan yang memiliki cakupan sangat luas.

(Field, 2006: 151). Tetapi disamping itu, metode CV juga

memiliki kesulitan tersendiri karena responden sangat potensial

untuk memberikan jawaban yang bias baik berupa penilaian yang

terlalu tinggi (upper estimate) maupun penilaian terlalu rendah

(under estimate) terhadap perubahan kualitas lingkungan. Ada

empat jenis bias yang mungkin ditimbulkan dari metode CV

(Tietenberg,2006 : 39) :

1. Strategic bias, bias ini terjadi karena responden memiliki

kepentingan khusus yang terkait dengan jawaban

pertanyaan tersebut. Sehingga jawaban dari responden tidak

menggambarkan penilaian sebenarnya melainkan penilaian

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Ekonomi Lingkungan 1. … fileEkonomi dan Lingkungan ... Skema Hubungan Ekonomi dengan Lingkungan Alam Notasi (a) Mewakili aliran dari bahan mentah yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

yang dipengaruhi motif untuk melindungki kepentingan

mereka.

2. Information Bias, bias ini terjadi karena responden tidak

memiliki pengetahuan memadai atau tidak punya

pengalaman terkait dengan atribut yang ditanyakan dalam

penelitian. Akibatnya jawaban responden tidak

menggambarkan penilaian sebenarnya melainkan karena

ketidaklengkapan informasi.

3. Starting-poin bias, bias ini terjadi karena instrumen survei

yang digunakan untuk mewawancarai berupa rentang jarak

kemungkinan yang sudah dikenal. Cara untuk menjelaskan

rentang jarak yang tercermin dalam kuesioner akan sangat

mempengaruhi jawaban dari responden. Rentang jarak Rp.0

sampai Rp. 100.000 mungkin akan menghasilkan respon

yang berbeda jika dibandingkan dengan rentang jarak Rp.

10.000 sampai Rp. 100.000, meskipun sebenarnya tidak ada

respon dalam rentang Rp. 0 sampai Rp.10.000

4. Hypothetical bias, bias ini terjadi karena pembangunan

hipotesis perubahan kualitas lingkungan yang tidak

sempurna sehingga rentan direspon secara tidak sempurna

juga oleh responden.

Karena metode CV ini sangat rentan menimbulkan bias

penilaian, maka satu-satunya cara untuk meminimalisasi bias

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Ekonomi Lingkungan 1. … fileEkonomi dan Lingkungan ... Skema Hubungan Ekonomi dengan Lingkungan Alam Notasi (a) Mewakili aliran dari bahan mentah yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

tersebut adalah melaui setiap tahapan yang harus metode CV ini

dengan cermat hingga bisa diungkapkan nilai willingness to pay

yang memiliki bias yang minim

6. Benefit Cost Analysis: Cost

6.1 Persepektif Biaya: Isu Umum

Analisis cost bisa dilakukan dalam berbagai level kebijakan

dan proyek. Level-level tersebut adalah (Field, 2006: 160-161):

1. Level komunitas tunggal atau proyek lingkungan tunggal, cost

pada level ini hanya didasarkan pada biaya dan spesifikasi

pembangunan (engineering).

2. Level industri, penghitungan cost dalam level ini lebih rumit

dibanding level sebelumnya. Hal ini disebabkan karena

diperlukan prediksi dengan akurasi yang dapat

dipertanggungjawabkan atas bagaimana pihak industri akan

bereaksi atas perubahan kebijakan mengenai lingkungan.

3. Level nasional, dalam level ini penghitungan cost sangat rumit

karena tingkat keterkaitan antar sektor sangat tinggi. Untuk

mendapatkan nilai cost akan dibutuhkan data makro ekonomi

dan model agregasi yang canggih dan kompleks

(Field,2006: 162).

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Ekonomi Lingkungan 1. … fileEkonomi dan Lingkungan ... Skema Hubungan Ekonomi dengan Lingkungan Alam Notasi (a) Mewakili aliran dari bahan mentah yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

6.2 Konsep Biaya

a. Opportunity Cost, opportunity cost dari penggunaan sumber

daya tertentu akan ditentukan oleh nilai kesempatan hilang

tertinggi yang dimungkinkan jika sumber daya tersebut

digunakan untuk alternatif kepentingan lain (Field, 2006: 163).

b. Biaya Lingkungan, kebijakan pengurangan atau eliminasi

residu perekonomian sebenarnya merupakan sebuah bentuk

pengalihan media, dengan kata lain ada sumber daya lain yang

dikorbankan. Contohnya residu dari reaktor nuklir tidak bisa

dikurangi atau dihilangkan, melainkan harus dinetralisasi

dengan air selama ribuan tahun (Field, 2006: 163).

c. Biaya Pelaksanaan, kebijakan lingkungan tidak b isa berjalan

sendiri. Ada sumber daya yang harus disediakan untuk

memastikan kelancaran kebijakan lingkungan

(Field, 2006: 164).

D. Peneltian Sebelumnya

Aplikasi contingent valuation (CV) telah luas d igunakan dalam

berbagai studi lingkungan, termasuk yang berkaitan dengan sektor

transportasi perkotaan.

Wipulanusat dan Herabat (2007) memanfaatkan aplikasi CV untuk

melihat preferensi masyarakat atas perbaikan kualitas berkendaraan di

jalan raya Bangkok (Wipulanusat dan Herabat, 2007: 1). Wang et al.,

(2004) mengaplikasikan survei CV untuk melihat preferensi masyarakat

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Ekonomi Lingkungan 1. … fileEkonomi dan Lingkungan ... Skema Hubungan Ekonomi dengan Lingkungan Alam Notasi (a) Mewakili aliran dari bahan mentah yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

atas berbagai rancangan kebijakan untuk menurunkan tingkat polusi yang

berasal dari sepeda motor di Kota Bangkok (Wang et al., 2004: 3).

Lambert.,et al.,(2000) memanfaatkan survei CV untuk mengukur manfaat

dari program pengurangan kebisingan lalu lintas (Lambert et al.,2000:1).

Dalam melakukan survei CV ada beberapa hal yang harus

diperhatikan. Pertama adalah ukuran sampel. Mitchell dan Carlson (1989)

menyarankan bahwa berdasarkan toleransi statistik, jumlah sampel yang

sesuai adalah antara 200-2500 jumlah sampel

(Vaughan dan Darling, 2000: 1)

Kedua, adalah rancangan kuesioner. Kuesioner harus dirancang

sedemikian rupa dalam rangka meminimisasi bias. Bias-bias tersebut

adalah strategic bias, information bias, starting-point bias, hypothetical

bias (Tietenberg, 2006: 39).

Strategic bias terjadi ketika responden memiliki kepentingan

khusus yang terkait dengan jawaban pertanyaan tersebut. Dampaknya

jawaban tidak menggambarkan penilaian sebenarnya melainkan penilaian

yang dipengaruhi motif untuk melindungi kepentingan mereka

(Tietenberg, 2006:39). Antisipasi untuk meminimisasi strategic bias bisa

dilihat dalam penelitian estimasi biaya lingkungan dari lalu lintas jalan

yang dilakukan Centre for Transport Ressearch on environmental and

health Impact and Policy (TRIP). Caranya adalah dengan memilih

responden secara cermat. Responden yang menjadi sampel dibatasi

dengan hanya memasukan penduduk yang bertempat tinggal dekat di tepi

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Ekonomi Lingkungan 1. … fileEkonomi dan Lingkungan ... Skema Hubungan Ekonomi dengan Lingkungan Alam Notasi (a) Mewakili aliran dari bahan mentah yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

jalan. Ketika memilih penduduk setempat, WTP dari orang yang bekerja

di tepi jalan, pejalan kaki, dan pengendara sepeda angin yang tidak

dimasukan ke dalam valuasi. Hal ini dilakukan untuk menghindari

terjadinya upper estimation akibat kepentingan individu dari responden

tersebut (TRIP, 2003: 8).

Information bias terjadi manakala responden tidak memiliki

pengetahuan memadai atau tidak punya pengalaman terkait dengan atribut

yang ditanyakan dalam penelitian. Akibat dari ketidaklengkapan informasi

tersebut, responden tidak memberikan penilaian objektif sebenarnya

(Tietenberg,2006: 39). Nilai yang didapat dari survei CV akan tergantung

dari tingkat informasi yang dimiliki responden dan informasi yang

disediakan dalam survei (Pate dan Loomis, 1997 dalam Raje et al., 2002:

392) Untuk meminimisasi information bias, penelitian dari Raje et al.,

(2002) mengenai perbaikan layanan air bersih pemerintah, melakukannya

dengan cara menyediakan informasi mendetail bagi responden mengenai

kondisi layanan bersih saat ini, rencana perbaikan layanan ke depan,

termasuk juga biaya eksplorasi dan distribusi air di masa depan. Dengan

demikian kemungkinan terjadinya information bias bisa diminimisasi

(Raje, et al., 2002: 392).

Starting point bias biasanya disebabkan oleh pertanyaan atau

perilaku dari pewawancara tentang tingkat nilai WTP yang diperkirakan.

Jika pertanyaan mengenai nilai WTP ditanyakan dalam bentuk nilai yang

meningkat, menurun, atau rentang jarak, jawaban dari responden akan

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Ekonomi Lingkungan 1. … fileEkonomi dan Lingkungan ... Skema Hubungan Ekonomi dengan Lingkungan Alam Notasi (a) Mewakili aliran dari bahan mentah yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

sangat dipengaruhi oleh nilai mulanya (starting point) (OECD, 1995: 88).

Untuk meminimisasi starting point bias, The Blue Ribbon panel dalam

Giraud et al.,(2001) menyarankan penerapan pertanyaan referendum

dengan menanyakan kepada responden mengenai kesediannya membayar

sebesar nilai terberi (given value) untuk barang dan jasa terberi (given

goods and service). Dengan demikian konsistensi nilai dari respon

responden bisa dijaga (Giraud, et al., 2001: 332). Selain referendum,

teknik open ended question (pertanyaan terbuka) juga bisa dilakukan

(OECD, 1995: 85).

Hypothetical bias biasanya terjadi karena responden dihadapkan

pada even yang berupa rencana, bukan kejadian aktual. Karena mereka tak

harus benar-benar membayar nilai yang diberikan, respon dari responden

akan cenderung berbeda dibanding ketika mereka harus membayarnya

secara sungguhan (Tietenberg, 2006:39). Upaya minimisasi jenis b ias ini

dipengaruhi secara total oleh design kuesioner dan perilaku dari

pewawancara.

Setelah upaya minimisasi b ias dilakukan, yang perlu diperhatikan

adalah analisa data. OECD, 1995 menyarankan nilai WTP lebih baik

diungkapkan dalam model pilihan diskrit (OECD, 1995:86). Raje, et al.,

memilih model regresi logistik (Raje, et al.,2002: 93), Irawan memilih

model probit bertingkat (Irawan, 2001: 21), dan Wang,et al., memilih

model probit bertingkat (Wang, et al., 2001: 10). Analisa data dalam

penelitian ini akan mengikuti pola yang diterapkan oleh Irawan (2001)

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Ekonomi Lingkungan 1. … fileEkonomi dan Lingkungan ... Skema Hubungan Ekonomi dengan Lingkungan Alam Notasi (a) Mewakili aliran dari bahan mentah yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Selanjutnya, respon WTP harus ditabulasi silang dengan faktor-

faktor sosial ekonomi dan faktor penentu lainnya. Untuk melakukannya,

perlu dilakukan identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi besaran

nilai WTP maksimal. Wang, et al., memasukan faktor-faktor sosial

ekonomi (umur, pendapatan, jumlah anggota keluarga) dan faktor-faktor

non sosial ekonomi (lama kepemilikan sepeda motor, harga bahan bakar,

jarak tempuh harian, biaya perjalanan per minggu, dan biaya perawatan

sepeda motor) ke dalam faktor-faktor yang mempengaruhi besaran nilai

WTP untuk menghilangkan polusi sepeda motor di Bangkok (Wang, et al.,

2004:18). Gupta dan Mythili memasukan pendapatan, tingkat pendidikan,

pekerjaan, tujuan pemanfaatan, dan opini sebagai faktor-faktor yang

mempengaruhi besaran nilai WTP atas upaya perbaikan kualitas air di

Danau Powai, India (Gupta dan Mythili, 2007:10-11). Santagata dan

Signorelo mengidentifikasi bahwa faktor-faktor sosial ekonomi (jenis

kelamin, umur, pendidikan,jumlah anggota keluarga tingkat pengeluaran)

beserta dengan pengetahuan, pengalaman kunjungan dalam satu tahun

terakhir memebrikan pengaruh terhadap besaran nilai WTP atas upaya

perbaikan manajemen di National Musei Aperti, Napoli (Santagata dan

Signorelo, 1998: 8).

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Ekonomi Lingkungan 1. … fileEkonomi dan Lingkungan ... Skema Hubungan Ekonomi dengan Lingkungan Alam Notasi (a) Mewakili aliran dari bahan mentah yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Ekonomi Lingkungan 1. … fileEkonomi dan Lingkungan ... Skema Hubungan Ekonomi dengan Lingkungan Alam Notasi (a) Mewakili aliran dari bahan mentah yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

F. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian, maka

penelitian ini memiliki pertanyaan penelitian yang akan d icari jawabannya.

Pertanyaan tersebut adalah:

1. Berapakah nilai WTP pengguna angkutan umum, berikut dengan

probabilitasnya, untuk pelayanan BRT Koridor I di Surakarta?

2. Apakah faktor-faktor sosial ekonomi mempengaruhi besaran nilai

WTP pengguna angkutan umum untuk BRT Koridor I di Surakarta?

3. Apakah perilaku masyarakat dalam melakukan mobilitas

mempengaruhi besaran nilai WTP untuk BRT koridor I di Surakarta?