BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1 Pengertian motivasieprints.umm.ac.id/46952/3/BAB II.pdfc. Kebutuhan...

26
11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Motivasi 2.1.1 Pengertian motivasi Motivasi yaitu suatu dorongan yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Menurut Uno (2007, dalam Nursalam & Efendi, 2008) Motivasi dapat juga diartikan sebagai dorongan internal dan eksternal dalam diri seseorang yang diindikasikan dengan (1) adanya hasrat dan minat untuk melakukan kegiatan, (2) adanya dorongan dan kebutuhan untuk melakukan kegiatan, (3) adanya harapan dan cita-cita, (4) penghargaan dan penghormatan atas diri, (5) adanya lingkungan yang baik , dan (6) adanya kegiatan yang menarik. Ada tiga yang mempengaruhi motivasi yang saling berkaitan sehingga berbentik lingkaran yaitu kebutuhan, tujuan, dan tingkah laku. Menurut Djamarah (2002, dalam Zulkarnain 2013) menjelaskan motivasi terbagi menjadi dua, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik datang dari dalam diri sendiri umumnya karna kesadaran ibu balita dengan membawa balitanya ke posyandu. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya rangsangan atau dorongan serta pengaruh dari orang lain sehingga seseorang berbuat sesuatu. 2.1.2 Fungsi Motivasi Menurut Notoatmodjo (2007), motivasi mempunyai tiga fungsi yaitu: (1). Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan; (2). Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai,

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1 Pengertian motivasieprints.umm.ac.id/46952/3/BAB II.pdfc. Kebutuhan...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1 Pengertian motivasieprints.umm.ac.id/46952/3/BAB II.pdfc. Kebutuhan cinta dan memiliki-dimiliki, setiap orang butuh akan rasa cinta ... yang telah dilakukan.

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Motivasi

2.1.1 Pengertian motivasi

Motivasi yaitu suatu dorongan yang mendorong seseorang untuk melakukan

sesuatu. Menurut Uno (2007, dalam Nursalam & Efendi, 2008) Motivasi dapat juga

diartikan sebagai dorongan internal dan eksternal dalam diri seseorang yang diindikasikan

dengan (1) adanya hasrat dan minat untuk melakukan kegiatan, (2) adanya dorongan dan

kebutuhan untuk melakukan kegiatan, (3) adanya harapan dan cita-cita, (4) penghargaan

dan penghormatan atas diri, (5) adanya lingkungan yang baik , dan (6) adanya kegiatan

yang menarik. Ada tiga yang mempengaruhi motivasi yang saling berkaitan sehingga

berbentik lingkaran yaitu kebutuhan, tujuan, dan tingkah laku. Menurut Djamarah (2002,

dalam Zulkarnain 2013) menjelaskan motivasi terbagi menjadi dua, yaitu motivasi

intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik datang dari dalam diri sendiri

umumnya karna kesadaran ibu balita dengan membawa balitanya ke posyandu.

Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya

rangsangan atau dorongan serta pengaruh dari orang lain sehingga seseorang berbuat

sesuatu.

2.1.2 Fungsi Motivasi

Menurut Notoatmodjo (2007), motivasi mempunyai tiga fungsi yaitu: (1).

Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan

energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan

dikerjakan; (2). Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai,

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1 Pengertian motivasieprints.umm.ac.id/46952/3/BAB II.pdfc. Kebutuhan cinta dan memiliki-dimiliki, setiap orang butuh akan rasa cinta ... yang telah dilakukan.

12

sehingga motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai

dengan rumusan tujuan yang sudah direncanakan; (3) Menyeleksi perbuatan, yaitu

menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai

tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan

tersebut.

2.1.3 Teori Motivasi

1. Teori motivasi yang telah dikembangkan oleh Maslow (2003) berpendapat bahwa

manusia mempunyai hirarki kebutuhan, yaitu ;

a. Kebutuhan fisioligis (physiological needs), kebutuhan ini erat kaitannya dengan

kebutuhan mempertahan kan kebutuhan fisiknya seperti rasa lampar, haus,

beristirahat, tempat tinggal dan seks. Menurut Maslow, selama hidupnya setiap

manusia selalu mendambakan sesuatu. Manusia adalah makhluk yang berhasrat

dan jarang mencapai taraf kepuasan yang sempurna, kecuali untuk suatu yang

terbatas. Ketika satu harat nya terpuaskan maka akan muncul hasrat dan

keinginan yang lain sebagai penggantinya.

b. Kebutuhan rasa aman (safety needs), tidak dalam artian fisik sementara akan tetapi

juga mental, intelektual dan psikologikal. Menurut Maslow kebutuhan fisik dan

kebutuhan rasa aman harus terlebih dahulu terpenuhi sebelum beranjak pada

pemenuhan kebutuhan lainnya psikologis. Pada dasarnya kebutuhan rasa aman

ini tertuju pada dua bentuk yaitu kebutuhan keamanan jiwa dan keamanan harta

yang sudah dirasakan manusia sejak kecil ketika ia berada dilingkungannya.

Seperti anak-anak orang dewasa juga membutuhkan rasa aman hanya saja

kebutuhan orang dewasa menjadi lebih kompleks.

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1 Pengertian motivasieprints.umm.ac.id/46952/3/BAB II.pdfc. Kebutuhan cinta dan memiliki-dimiliki, setiap orang butuh akan rasa cinta ... yang telah dilakukan.

13

c. Kebutuhan cinta dan memiliki-dimiliki, setiap orang butuh akan rasa cinta

dicintai dan mencintai oleh sebab itu kebutuhan akan cinta ini suatu hal yang

sangat penting untuk kehidupan seseorang. Maslow mengatakan bahwa semua

orang membutuhkan rasa diingini dan diterima oleh orang lain. Misalnya saja

dalam hubungan pertemenan, berkeluarga, ataupun berorganisasi tanpa adanya

ikatan ini seseorang anak merasa kesepian namun tidak berdampak negatif pada

kepribadian.

d. Kebutuhan akan penghargaan (estem needs), yang pada umumnya tercermin dari

berbagai symbol status. Maslow membagi kebutuhan penghargaan menjadi dua

jenis. Pertama, penghargaan yang didasarkan atas respek terhadap kemampuan,

kemandirian, dan perwujudan kita sendiri. Kedua, adalah penghargaan yang

didasari atas penilaian orang lain. Penghargaan ini dapat dilihat dengan

mengapresiasikan diri dan mempertahankan diri.

e. Aktualisasi diri (self actualization), dalam arti tersedianya kesempatan baginya untuk

mengembangkan potensi yang terdapat dalam dirinya sendiri sehingga menjadi

kemampuan yang nyata. Terori maslow menyebutkan bahwa kebutuhan

aktualisasi ini sebagai hasrat untuk menjadi diri sepenuh kemampuannya sendiri.

Karna pada dasarnya manusia memiliki hakikat intrinsik yang baik, dan itu

memungkinkan untuk mewujudkan perkembangan yang sehat sesuai potensinya.

2. Teori ERG (Existence, Relatedness, Grow)

Sebagaimana dikutip dalam Pace & Paules (1998:121-122), mengemukakan tiga

macam kebutuhan, teori kebutuhan ini mirip dengan teori kebutuhan yang

dikemukaan oleh Maslow, umumnya konsep kebutuhan ERG ini merupakan

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1 Pengertian motivasieprints.umm.ac.id/46952/3/BAB II.pdfc. Kebutuhan cinta dan memiliki-dimiliki, setiap orang butuh akan rasa cinta ... yang telah dilakukan.

14

penghalus dari kebutuhan yang dikemukakan oleh Malow, hanya berbeda dalam

dua aspek. Aspek tersebut yaitu: pertama, meskipun urutan kebutuhan serupa,

ide hierarki tidak dimasukan. Dalam teori ERG menyebutkan jika kebutuhan

eksistensi tidak terpenuhi, pengaruhnya mungkin kuat, namun kategori

kebutuhan lain barangkali masih penting dalam mengarahkan perilaku untuk

mencapai tujuan. Kedua, mesikupun suatu kebutuhan bisa terpenuhi kebutuhan

tersebut dapat berlangsung terus sebagai pengaruh terkuat dalam keputusan.

3. Teori motivasi dua faktor

Menurut analisis dari Fredrick Herzberg (1996) tetang motivasi manusia

dalam organisasi dan memperkenalkan teori dua faktor kerena ia membicarakan

tentang dua golongan utama kebutuhan menutup kekurangan dan kebutuhan

pengembangan. Harzberg mengumpulkan data tentang kepuasan dan

ketidakpuasan orang dalam pekerjaan mereka, analisi menimbulakan dua

kumpulan faktor atau dua perangkat kegiatan yang memuaskan kebutuhan

manusia.: (1) Kebutuhan yang berkaitan dengan kepuasaan kerja, dan (2)

kebutuhan yang berkaitan dengan ketidakpuasan kerja. Faktor yang memenuhi

kepuasaan kerja disebut sebagai motivator, yang meliputi prestasi, tanggung

jawab, penghargaan, kemajuan, pekerjaan itu sendiri, dan potensi bagi

pertumbuhan pribadi. Bila faktor ditanggapi dengan baik maka cenderung merasa

puas dan termotivasi, tapi bila faktor tersebut ditanggapi dengan tidak baik maka

cenderung akan merasa tidak puas dan tidak termotivasi. Namun tidak berarti

mereka tidak puas dengan pekerjaan mereka.

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1 Pengertian motivasieprints.umm.ac.id/46952/3/BAB II.pdfc. Kebutuhan cinta dan memiliki-dimiliki, setiap orang butuh akan rasa cinta ... yang telah dilakukan.

15

4. Teori desakan kebutuhan Murray

Teori kebutuhan yang dikemukakan oleh Henry A. Murray (1983) yang biasa

disebut dengan teori kebutuhan manifestasi atau teori desakan kebutuhan.

Seperti halnya Maslow, Murray meyakini bahwa orang dapat dikelompokan

menurut kekuatan berbagai kebutuhan tersebut. Setiap orang dianggap memiliki

jenis kebutuhan yang berbeda yang kadayang bertentangan dan mepengaruhi

perilaku. Arti kebutuhan disini adalah perhatian sekarang untuk mencapai suatu

sasaran (,McClelland 1971:13).

5. Teori kebutuhan untuk berprestasi McClelland (n-Ach)

Seseorang berprestasi tentu sjaa mempunyai motivasi untuk mencapai

prestasi tersebut, dalam kehidupan psikis manusia mempunyai daya yang mampu

mendorongnya kearah suatu kegiatan yang hebat sehingga, dengan daya tersebut

seseorang dapat mencapai kemajuan yang sangat cepat.. seseorang yang memiliki

n-Ach yang tinggi akan merasa puas dengan hasil kerjanya yang telah dianggap

baik bukan dengan imbalan dari hasil kerjanya.

6. Teori yang Vroom

Teori harapan memiliki tiga aspek pokok, (1)suatu penilaian subjektif

seseorang atas kemungkinan bahwa hasil tertentu akan muncul dari tindakan

yang telah dilakukan. (2) valensi sebagai nilai yang diberikan orang pada suatu

hasil yang diharapkan yang menjadi positif bagi seseorang, motivasi merupakan

hal yang rumit bukan sekedar kebutuhan internal saja. (3) hasil tersebut akan

tercapai dengan usaha yang telah dilakukan seseorang.

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1 Pengertian motivasieprints.umm.ac.id/46952/3/BAB II.pdfc. Kebutuhan cinta dan memiliki-dimiliki, setiap orang butuh akan rasa cinta ... yang telah dilakukan.

16

2.1.4 Teori Proses Motivasi

1. Teori penguatan (Skinner’s Reinforcement theory)

Skinner mengemukakan suatu teori proses motivasi yang disebut operant

conditing. Pembelajaran yang timbul sebagai akibat dari perilaku, yang juga disebut

modifikasi perilaku. Perilaku merupakan operant, yang dapat dikendalikan dan

diubah melalui penghargaan dan hukuman. Perilaku positif yang diinginkan harus

dihargai atau diperkuat, karena penguatan akan memberikan motivasi,

meningkatkan kekuatan dari suatu respons atau menyebabkan pengulangannya.

2. Teori Penghargaan (Victor H. Vroom’s Expectancy theory)

Teori harapan dikembangkan oleh Vroom yang diperluas oleh Porter dan

Lawler. Intinya dari teori harapan terletak pada pendapatan yang mengemukakan

bahwa kuatnya kecendrungan seseorang bertindak bergantung pada harapan

bahwa tindakan tersebut akan diikuti oleh suatu hasil tertentu dan terdapat daya

tarik pada hasil tersebut bagi orang yang bersangkutan. Siagian (2004 dalam

Nursalam & Efendi, 2008)

3. Teori Keadilan (Adam’s Equity theory)

Teori keadilan yang dikembangkan oleh Adam, berdasarkan pada pendapat

puas atau tidaknya seseorang terhadap apa yang dikerjakan merupakan hasil dari

membandingkan antara input usaha, pengalaman, skill, pendidikan dan jam

kerjanya dengan outcome atau hasil yang didapatkan dari pekerjaan tersebut.

Mangkunegara (2005 dalam Nursalam & Efendi, 2008)

.

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1 Pengertian motivasieprints.umm.ac.id/46952/3/BAB II.pdfc. Kebutuhan cinta dan memiliki-dimiliki, setiap orang butuh akan rasa cinta ... yang telah dilakukan.

17

4. Teori Penetapan Tujuan (Edwin Locke’s theory)

Dalam teori yang dikemukakan oleh Edwin Locke, kesimpulan bahwa

penetapan suatu tujuan tidak hanya berpengaruh terhadap pekerjaan saja, tetapi

juga mempengaruhi orang tersebut untuk mencari cara yang efektif untuk

mengerjakannya. Mangkunegara (2005 dalam Nursalam & Efendi, 2008),

kejelasan tujuan yang ingin dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugasnya

akan menumbuhkan motivasi yang tinggi, tujuan yang sulit sekalipun apabila

ditetapkan sendiri oleh orang yang bersangkutan ataupun ditentukan oleh

organisasi yang membawahinya tetapi dapat diterima sebagai tujuan yang pantas

dan layak dicapai, akan menyebabkan prestasu yang meningkat. Siagian (2004

dalam Nursalam & Efendi, 2008).

2.1.5 Aspek-aspek motivasi

Dari beberapa sumber menjelaskan bahwa motivasi mempunyai aspek utama

yaitu :

1. Kebutuhan

Kebutuhan merupakan segi pertama dalam motivasi, yang akan timbul dari

diri seseorang apabila ia merasa mempunyai suatu kekurangan dalam dirinya.

Menurut Sigian dalam Muzzaki, 2014, dalam pengertian homeostatic kebutuhan

timbul atau tercipta apabila dirasakan tidak adanya keseimbangan antara apa yang

dimiliki dengan apa yang menurut persepsi individu punya, baik dalam arti

psikologis ataupun fisiologis. Istilah kebutuhan juga menjadiakn suatu keadaan

kurang seperti rasa lapar dan haus serta tempat tinggal, keamanan serta stabilitas

kognitif dan sosial.( Alex Sobur, 2013).

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1 Pengertian motivasieprints.umm.ac.id/46952/3/BAB II.pdfc. Kebutuhan cinta dan memiliki-dimiliki, setiap orang butuh akan rasa cinta ... yang telah dilakukan.

18

2. Dorongan / tingkah laku

Merupakan suatu usaha pemenuhan kekurangan secara terarah. Dorongan

yang berorientasi pada tindakan tertentu yang secara sadar dilakukan oleh

seseorang. Hal ini yang menjadi inti motivasi sebab apabila tidak ada tindakan,

situasi ketidak seimbangan yang dihadapi seseorang tidak akan pernah teratasi.

Doroangan bisa bersumber dari dalam diri maupun dari luar diri seseorang yang

menjadikan sebuah perilaku tertentu.

3. Tujuan

Tujuan adalah segala sesuatu yang mengurangi dorongan dan

menghilangkan kebutuhan. Tujuan menentukan seberapa aktif seorang individu

akan bertingkah laku, selain ditentukan oleh motif tingkah laku ditentukan oleh

keadaan dari tujuan, jika tujuannya menarik individu cenderung akan lebih aktif

bertingkah laku (Alex, 2013). Dengan kata lain mencapai tujuan berarti

keseimbangan dalam diri seseorang, baik secara psikologis mau pun fisiologis

Dari sumber lain menurut Waruwu (dalam Muzakki,2014) mengatakan bahwa

aspek dari motivasi adalah : (1) Motivasi dapat mendorong perilaku tertentu untuk

dilakukan. (2) Motivasi dapat memicu individu untuk memulai perilaku tertentu. (3)

Motivasi dapat mengarahkan perilaku individu,guna mencapai tujuan tertentu. (4)

Motivasi dapat membuat individu lebih sensitive untuk melakukan perilaku tertentu. Dari

penjelasan diatas maka peneliti menyimpulkan bahwa aspek-aspek motivasi yang dirasa

cocok untuk mengungkap latarbelakang motivasi ibu untuk berkunjung keposyandu

balita diwilayah perkotaan dan pedesaan adalah aspek kebutuhan, dorongan perilaku, dan

tujuan.

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1 Pengertian motivasieprints.umm.ac.id/46952/3/BAB II.pdfc. Kebutuhan cinta dan memiliki-dimiliki, setiap orang butuh akan rasa cinta ... yang telah dilakukan.

19

2.2 Konsep Posyandu

2.2.1 Definisi Posyandu

Posyandu merupakan salah satu bentuk dan upaya kesesehatan bersumberdaya

masyarakat yang dilaksanakan oleh,dari dan bersama masyarakat untuk memperdayakan

dan memberikan kemudahan kepada masyarakat guna memperoleh pelayanan kesehatan

bagi ibu, bayi, dan anak balita. Posyandu yang terintegrasi merupakan kegiatan pelayanan

sosial keluarga dalam aspek pemantauan tumbuh kembang anak. Dalam pelaksanaannya

dilakukan secara integrasi dan saling menguatkan dalam kegiatan dan program untuk

kelangsungan pelayanan di posyandu sesuai dengan kebutuhan.

Tujuan dari di selenggarakannya posyandu adalah untuk memelihara dan menjaga

kesehataan bayi, balita, ibu dan pasangan usia subur. Posyandu direncanakan dan

dikembangkan oleh kader bersama Kepala Desa dan Lembaga Ketahanan Masyarakat

Desa (LKMD) serta penyelenggaraannya dilakukan oleh kader yang terlatih dibidang

KB-Kes, berasal dari PKK, tokoh masyarakat, pemuda dengan bimbingan tim pembina

LKMD tingkat kecamatan. Kader adalah anggota masyarakat yang dipilih dari dan oleh

masyarakat setempat yang disetujui oleh LKMD dengan syarat; mau dan mampu bekerja

secara sukarela, dapat membaca dan menulis huruf latin dan mempunyai cukup waktu

untuk bekerja bagi masyarakat. Posyandu dapat melayani semua anggota masyarakat,

terutama ibu hamil, ibu menyusui, bayi dan anak balita serta Pasangan Usia Subur (PUS).

Biasanya dilaksanakan satu kali sebulan ditempat yang mudah didatangi oleh masyarakat

dan ditentukan masyarakat sendiri.

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1 Pengertian motivasieprints.umm.ac.id/46952/3/BAB II.pdfc. Kebutuhan cinta dan memiliki-dimiliki, setiap orang butuh akan rasa cinta ... yang telah dilakukan.

20

Depkes RI(2011) mengemukakan beberapa prinsip dasar posyandu sebagai

berikut :

1. Posyandu merupakan usaha masyarakat dimana terdapat perpaduan antara

pelayanan professional dan non-profesional oleh masyarakat

2. Adanya kerja sama lintas program yang baik(KIA, Kb, gizi, imunisasi,

penanggulangan diare) maupun lintas sektoral (Departemen Kesehatan RI dan

BKKBN).

3. Kelembagaan masyarakat desa ( pos desa, kelompok atau pos timbang, pos

imunisasi, pos kesehatan, dan lain-lain).

4. Mempunyai sasaran penduduk yang sama ( bayi 0-1 tahun, anak balita 1-4 tahun,

ibu hamil, PUS).

5. Pendekatan yang dilakukan adalah pengembangan dan pembangunan kesehatan

masyarakat desa (PKMD).

Depkes RI juga mengemukakan manfaat posyandu sebagai berikut :

1. Bagi masyarakat

Dengan adanya posyandu masyarakat akan mendapatkan berbagai macam informasi

melalui penyuluhab dan diskusi tentang kesehatan bagi ibu,bayi dan balita. Masyarakat

yang memiliki balita akan terpantau pertumbuhannya sehingga tidak mengalami gizi

kurang maupun gizi buruk. Bayi dan balita akan mendapatkan kapsul vitamin A sesuai

dengan jadwal pemberian dan bayi akan memperoleh imunisasi lengkap. Ibu hamil juga

akan terpantau berat badannya dan akan mendapatkan tablet tambah darah ( Fe) serta

imunisasi tetanus toksoid (TT). Ibu pasca melahirakn akan memperoleh vitamin A dan

tablet tambah darah,masyarakat daapt berbagi pengetahuan dan pengalaman tentang

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1 Pengertian motivasieprints.umm.ac.id/46952/3/BAB II.pdfc. Kebutuhan cinta dan memiliki-dimiliki, setiap orang butuh akan rasa cinta ... yang telah dilakukan.

21

kesehatan ibu,bayi dan balita. Apabila terdapat kelainan pada bayi anak baliya,ibu

hamil,ibu setelah melahirkan serta ibu menyusui dapat segera diketahui dan dirujuk

kepuskesmas terdekat.

2 Bagi kader

Para kader bisa mendapatkan berbagai informasi kesehatan secara lengkap,

kader juga dapat berperan serta dalam pertumbuhan dan perkembangan anak

balita dan kesehatan ibu, kader menjadi panutan karena telah mengabdi demi

pertumbuhan anak dan kesehatan ibu.

2.2.2 Pembentukan Pos Pelayanan Terpadu ( Posyandu)

Pembetukan posyandu dilakukan oleh masyarakat desa/kelurahan yang bertujuan

untuk meningkatkan pelayanan kesehatan dasar, terutama LIA, KB, imunisasi,

penanggulangan diare, dan gizi pada penduduk setempat. Langkah-langkah pembentukan

Posyandu bisa dialkuakn dengan tahapan sebagai berikut.

1. Pendekatan internal

Pendekatan ini bertujuan untuk mempersiapakan para petugas sehingga bersedia

dan memiliki kemampuan mengelola dan membina posyandu.

2. Pendekat eksternal

Pendekatan ini bertujuan untuk mempersiapkan masyarakat, terkhusus tokoh

masyarakat, sehingga mereka bersedia mendukung adanya posyandu. Untuk ini

perlu dilakukan beebagai pendekatan dengan tokoh-tokoh masyarakat yang

bertempat tinggal didaerah setempat. Dukungan yang diharapakan bisa berupa

moril,material,dan financial. Seperti kesepakatan dan persetujuan dari masyarakat,

bantuan dana, tempat penyelenggaraan serta peralatan posyandu.

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1 Pengertian motivasieprints.umm.ac.id/46952/3/BAB II.pdfc. Kebutuhan cinta dan memiliki-dimiliki, setiap orang butuh akan rasa cinta ... yang telah dilakukan.

22

3. Survey Mawas Diri (SMD)

SMD bertujuan untuk menimbulkan rasa memiliki masyarakat melalui penemuan

sendiri masalah ayng dihadapi serta potensi yang dimiliki. SMD dilakukan

dikakukan masyarakat yang dibimbing oleh petugas kesehatan yang ada

dipuskesmas setempat, dan aparat pemerintahan desa/kelurahan, serta forum

kesehatan yag ada didaerah setempat. Sebelumnya telah dialkukan pemilihan dan

pelatihan anggota yang dinilai mampu melaksanakan SMD. Pelatihan yang

diselenggarakan mencakup penetapan responden, metode wawancara sederhana,

penyusunan dan pengisian daftar pertanyaan serta pengolahan hasil pengumpulan

data. Pengumpulan data wawancara sekurang-kurangnya 30 kepala keluarga yang

terpilih secara acak yang bertempat tinggal di wialyah yang akan dibentuk

posyandu. Hasil SMD adala data tentang maslah kesehatan serta potensi

mastyarakat yang ada didesa/kelurahan.

4. Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)

Insiatif penyelenggaraan MMD merupakan dari tokoh masyarakat yang

mendukung pembentukan Posyandu atau Forum Peduli Kesahatan Kecamatan

(jika telah terbentuk). Peserta MMD adalah anggota dari masyarakat setempat,

materi pembahasan adalah hasil SMD serta data kesehatan lainnya. Diharapakn

dari hasil MMD akan ditetapkan daftar urutan masalah dan upaya kesehatan yang

akan dilakukan, yang telah sesuai dengan konsep posyandu. Jika masyarakat

menetapkan masalah dan upaya kesehatan diluar konsep posyandu maka masalah

dan upaya kesehatan tersebut tetap dimasukan dalam daftar urutan ( Depkes

RI, 2011).

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1 Pengertian motivasieprints.umm.ac.id/46952/3/BAB II.pdfc. Kebutuhan cinta dan memiliki-dimiliki, setiap orang butuh akan rasa cinta ... yang telah dilakukan.

23

2.2.3 Tingkat perkembangan posyandu

1. Posyandu Pratama

Posyandu pratama merupakan posyandu yang belum mantap, yang ditandai oleh

kegiatan bulanan. Posyandu pratama belum terlaksana secara rutin serta jumlah

kder yang terbatas yaitu kurang dari lima orang. Sedang frekuensi

penimbangannya kurang dari 8 kali pertahun, pencapaian cakupan 5 propgram

kurang dari 50 persen, dan tidak adanya program tambahan serta belum ada dana

sehat.

2. Posyandu Madya

Posyandu madya adalah posyandu yang sudah bisa melaksanakan kegiatan

posyandu lebih dari 8 kali pertahunm dengan rata-rata kader sebanyak 5 orang

atau lebih, tetapi hasil cakupan lima kegiatan untamanya kurang dari 50 persen,

serta belum ada program tambahan dan belum adanya dana sehat.

3. Posyandu Purnama

Posyandu madya adalah posyandu yang sudah bsia melaksanakan kegiatan lebih

dari 8 kali pertahunm dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang, hasil

cakupan lima kegiatan utama lebih dari 50 persen, seta sudah mampu

melaksanakan program tambahan dan memperoleh sumber dana untuk

pembiayaan yang dikelola oleh masyarakat yang anggotanya masih terbatas yaitu

kurang dari 50 persen KK diwilayah kerja posyandu.

4. Posyandu mandiri

Posyandu mandiri merupakan posyandu yang sudah dapat melaksanakan

kegaitan lebih dari 8 kali pertahun, dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1 Pengertian motivasieprints.umm.ac.id/46952/3/BAB II.pdfc. Kebutuhan cinta dan memiliki-dimiliki, setiap orang butuh akan rasa cinta ... yang telah dilakukan.

24

orang atau pun lebih, cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 persen,

mampu menyelenggarakan program tambahan dan telah memperoleh sumber

dana untuk pembiayaan, yang anggotanya lebih dari 50 persen KK yang

bertempat tinggal diwilayah kerja posyandu ( Kementrian Kesehatan RI, 2011).

2.2.4 Penyelenggaraan Posyandu

Dalam penyelenggaraan posyandu , pengelola posyandu dipilih oleh

masyarakat pada saat musyawarah pembentukan posyandu. Pengurus posyandu

juga sekurang-kurangnya terdiri dari ketua, sekretaris dan bandahara. Sehingga

dalam penyelenggaraannya dapat berjalan sesuai fungsi dan tugasnya. Berikut

adalah beberapa Kriteria pengelola posyandu : (1) sukarelawan dan dari tokoh

masyarakat setempat, (2) memiliki semangat pengabdian, berinisiatif tinggi dan

mampu memotivasi masyarakat, (3) bersedia bekerja secara suka rela bersama

masyarakat, yang artinya tidak mengharapkan imbalan atas pekerjaannya

diposyandu. Penyelenggaraan posyandu juga tidak kurang dari satu kali sebulan.

Jika memungkinkan posyandu dilakukan lebih dari satu kali dalam sebulan tentu

saja dengan kesepakatan bersama masyarakat tentang hari dan waktunya.

Posyandu berlokasi disetiap desa/kelurahan/RT/RW atau dusun, seta tempat

temapat yang sudah disepakati dan bisa juga tempat khusus yang dibangun oleh

swadaya masyarakat setempat dan menjadi tempat yang strategis. (Kementrian

Kesehatan RI, 2012).

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1 Pengertian motivasieprints.umm.ac.id/46952/3/BAB II.pdfc. Kebutuhan cinta dan memiliki-dimiliki, setiap orang butuh akan rasa cinta ... yang telah dilakukan.

25

2.2.5 Kegiatan Posyandu

Kegiatan posyandu terdiri dari beberapa kegiatan utama yaitu :

1. Pemantauan kesehatan ibu dan anak

a. Ibu hamil

Penimbangan berat badan dan pemberian tablet besi yang dilakukan oleh

kader kesehatan. Serta ditambah pengukuran tekanan darah dan imunisasi

Tetanus Toksoid yang dilakukan oleh petugas puskesmas. Jika terdapat

ruang pemeriksaan akan ditambah pemeriksaan tinggi fundus/usia

kehamilan. Apabila terdapat kelainan segera rujuk ke puskesmas.

b. Ibu nifas dan Menyusui

Pelayanan yang diselenggarakan untuk ibu nifas dan menyusui ialah

sebagai berikut:

1) Penyuluhan kesehatan, KB, ASI, dan gizi ibu nifas, serta perawatan jalan

lahir (vagina).

2) Pemberian tablet besi dan vitamin A

3) Perawatan payudara

4) Senam ibu nifas

5) Dilakukan pemeriksaan kesehatan umun, pemeriksaan payudara,

pemeriksaan Lochea jika diposyandu tersedia ruang pemeriksaan serta ada

petugas dari puskesmas. Apabila terdapat kelainan segera rujuk kepuskesmas.

c. Bayi dan Balita

Adapun jenis pelayanan yang diselenggarakan posyandu untuk balita

mencakup :

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1 Pengertian motivasieprints.umm.ac.id/46952/3/BAB II.pdfc. Kebutuhan cinta dan memiliki-dimiliki, setiap orang butuh akan rasa cinta ... yang telah dilakukan.

26

1) Penimbangan berat badan

2) Jika ada tenaga kesehatan dari puskesmas maka dilakukan pemeriksaan

kesehatan, imunisasi dan deteksi dini tumbuh kembang. Apabila terdapat

kelainan segera rujuk ke puskesmas.

2. Pelayanan keluarga berencana

Pemberian KB untuk pasangan suami istri dilakukan untuk mengatur

jumlah, jarak dan mengatur kehamilan. Menurut UU Nomor 52 Tahun 2009

tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga menjelaskan

bahwa keluarga berencana merupakan upaya untuk mengatur kelahiran anak,

jarak, dan usia ideal melahirkan, mengatur kehamilan, malalui promosi,

perlindungan, dan bantuan sesuai hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga

yang berkualitas. Sedangkan tunjuan dari KB menurut Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 2014 program KB bertujuan untuk

mengurangi kematian ibu khususnya ibu dengan kondisi 4T(terlalu muda

melahirkan, terlalu sering melahirkan, terlalu dekat jarak melahirkan, dan terlalu

tua melahirkan), serta untuk meningkatkan kualitas keluarga agar ttimbur rasa

aman tentram dan harapan masa depan yang lebih baik kesejahteraan lahir dan

kebahagian batin (Kemenkes, 2015).

3. Imunisasi

Pemberian imunisasi merupakan rangakain penting guna untuk

menambah dan mempertahankan kekebalan anak. Imunisasi adalah pemberian

vaksin untuk mencegah terjadinya penyakit tetentu. Manfaat imunisasi bagi anak

guna mencegah penyakit dan kemungkinan cacat atau kematian. Berikut

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1 Pengertian motivasieprints.umm.ac.id/46952/3/BAB II.pdfc. Kebutuhan cinta dan memiliki-dimiliki, setiap orang butuh akan rasa cinta ... yang telah dilakukan.

27

beberapa jenis rangkaian imunisasi yang wajib diberikan sejak lahir hingga kurang

dari satu tahun usia anak: BCG (Bacillus, Calmette, Guerin), DPT (Difteri, Pertusis,

Tetanus), Polio, Campak, Hepatitis, dan Imunisasi TT(Tetanus Toksoid).

4. Gizi

Gizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya manusi. Akibat

dari kekurangan gizi akan menyebabkan efek yang cukup serius seperti :

kegagalan pertumbuhan fisik, tidak optimalnya perkembangan dan kecerdasan,

,penurunan produktivitas, menurunnya daya tahan tubuh terhadap penyakit yang

akan meningkatkan resiko kesakitan dan kematian.

5. Penanggulangan Diare

Seperti halnya penyakit batuk dan pilek, diare pada bayi dan balita jugs

bisa karena berbagai macam penyebab, misalnya saja dari makanan yang tercemar

kuman atau virus, keracunan makanan sampai dengan alergi susu. Penaggulangan

dan pencegahan diare diposyandu dengan diadakannya penyuluhab Perilaku

Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), serta dilakukan penyuluhan pemberian larutan

gula dan garam yang dapat dibuat sendiri dirumah oleh masyarakat atau

pemberian Oralit yang disediakan.

2.3 Konsep ibu dan balita

2.3.1 Pengertian balita

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1 Pengertian motivasieprints.umm.ac.id/46952/3/BAB II.pdfc. Kebutuhan cinta dan memiliki-dimiliki, setiap orang butuh akan rasa cinta ... yang telah dilakukan.

28

Balita merupakan anak yang telah mencapai usia diatas satu tahun atau lebih

sering di sebut sebagai anak bawah lima tahun. Balita salah satu periode usia setelah bayi

sebelum memasuki usia anak awal dengan rentang usia satu sampai dengan lima tahun.

Menurut Sutomo 2010 balita adalah istilah umum bagi anak usia 1-3 tahun (batita) dan

anak prasekolah. Saat usia batita, anak masih tergantung penuh kepada orang tua untuk

melakukan kegiatan yang penting contohnya makan, mandi, buang air, perkembangan

berbicara dan berjalan bertambah baik namun kemampuan lain masih terbatas.

Masa balita merupakan periode penting dalam proses tumbuh kembang manusia.

Perkembangan dan pertumbuhan di masa itu menjadi penentu keberhasilan

pertumbuhan dan perkembangan anak di periode selanjutnya. Masa tumbuh kembang di

usia ini merupakan masa yang berlangsung cepat dan tidak akan pernah terulang, karena

itu sering disebut golden age atau masa keemasan. Hal ini sangat diperlukan peran seorang

ibu dikarenakan peran ibu sangat penting dalam proses pertumbuhan dan perkembangan

balita selain itu ibu juga memberikan tanggung jawab dalam mengasuh dan menjaga

kesehatan balitanya (Kusmiran, 2010).

Cara mudah mengetahui baik tidaknya pertumbuhan bayi dan balita adalah

dengan mengamati grafik pertambahan berat dan tinggi badan yang terdapat pada kartu

menuju sehat (KMS). Dengan bertambahnya usia anak, harusnya bertambah pula berat

dan tinggi badannya. Cara lainya yaitu dengan pemantauan status gizi. Pemantauan status

gizi pada bayi dan balita telah dibuatkan standarisasi oleh Harvard University dan

Wolanski. Perkembangan pada masa balita merupakan gejala kualitatif, artinya pada diri

balita berlangsung proses peningkatan dan pematangan (maturasi) kemampuan personal

dan kemampuan (Sutomo,2010).

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1 Pengertian motivasieprints.umm.ac.id/46952/3/BAB II.pdfc. Kebutuhan cinta dan memiliki-dimiliki, setiap orang butuh akan rasa cinta ... yang telah dilakukan.

29

2.4 Konsep Pedesaan dan Perkotaan

2.4.1 Definisi Pedesaan dan Perkotaan

Menurut Simanjuntak (2016) Suatu wilayah dapat disebut sebagai pedesaan

apabila memenuhi unsure-unsur dari pedesaan. Seorang dari ahli pedesaan Prof Bintarto,

Guru Besar Geografi Sosial, pada faktultas Geografi UGM, menemukan bahwa

pengertian desa mengandung tiga unsur utama, yaitu adanya unsure daerah, yaitu tanah

dan ruang yang menjadi tempat atau wadah bagi penduduk. Unsur kedua ialah warga

desa, baik secara perorangan maupun sebagai kelompok, sedangkan unsur ketiga ialah

unsur ikatan antarwarga desa yang berbentuk tata pergaulan atau interaksi sosial di antara

sesama warga.

Perkotaan dapat di definisikan dari berbagai macam kriteria yang ada didaerah

suatu wilayah. Seperti yang dijelaskan oleh Munandar (2014), perkotaan adalah status

suatu wilayah administasi setingkat desa/ kelurahan yang memenuhi criteria klasifikasi

wilayah perkotaan yang terdiri dari penduduk, persentase rumah tangga pertanian, dan

keberadaan/akses pada fasilitas yang dimiliki. UU No. 24/1992 mendefinisikan kawasan

perkotaan adalah kawasan yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian dengan

susunan fungsi kawasan sebagai tempat pemukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi

pelayanan jasa pemerintah, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi.

2.4.2 Ciri-ciri pedesaan dan perkotaan

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1 Pengertian motivasieprints.umm.ac.id/46952/3/BAB II.pdfc. Kebutuhan cinta dan memiliki-dimiliki, setiap orang butuh akan rasa cinta ... yang telah dilakukan.

30

Ada beberapa perbedaan antara ciri-ciri perkotaan dan pedesaan,baik dari segi

kegiatan,pemimpin maupun secara sosial. Menurut Waluya (2007) menyebutkan ciri-ciri

pedesaan sebagai berikut:

a. Daerah yang sama dilihat dari segi geografis dan administratif.

b. Nilai sosial yang sama, artinya seluruh anggota masyarakat desa menganut nilai-nilai

sosial yang sama.

c. Kegiatan yang sama terutama dalam sistem mata pencaharian.

Sama halnya dengan ciri-ciri pedesaan perkotaan juga memiliki beberapa ciri-ciri sehingga

suatu wilayah daapt dikatakan sebagai perkotaan.

a. Suatu tempat disebut kota apabila penduduk atau masyarakatnya dapat memenuhi

sebagian besar kebutuhan ekonominya dipasar local.

b. Masyarakat perkotaan bertempat tinggal ditempat-tempat yang strategis untuk dua

kebutuhan penting,yaitu perkonomian dan pemerintahan.

c. Struktur hidup diperkotaan yang mencakup keanekaragaman penduduk,ras,etnis,dan

budaya.

d. Kota merupakan kumpulan kelompok sekunder, seperti asosiasi pendidikan, partai

politik, pemerintahan dan perekonomian.

e. Pergaulan hidup penduduk kota bersifat individualisme, setiap orang tidak

bergantung kepada orang lain.

f. Terdapat pemukiman yang terbagi dalam beberapa lokasi atau blok sesuai dengan

jenis pekerjaan orang yang menempatinya, seperti daerah pertokoan, daerah

kemiliteran, dan daerah kumuh.

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1 Pengertian motivasieprints.umm.ac.id/46952/3/BAB II.pdfc. Kebutuhan cinta dan memiliki-dimiliki, setiap orang butuh akan rasa cinta ... yang telah dilakukan.

31

g. Kesenjangan sosial dalam kehidupan masyarakat tampak secara jelas yang tergambar

dalam sarana dan prasaran kehidupan penduduk.

h. Pola piker bersifat rasional dan cenderung disesuaikan dengan situasi yang

berkembang dimasyarakat.

i. Memiliki jiwa urbanisme, sikap dan perilaku masyarakt kota selalu berubah mengikuti

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

2.4.3 Ciri ciri pedesaan dan perkotaan menurut perilaku masyarakatnya

Kehidupan masyarakat pedesaan akan berbeda dengan kehidupan masyarakat

perkotaan dapat dilihat dari gaya hidup, pandangan hidup, perilaku serta kelembagaan

masyarakat dan kepemimpinannya. Begitu pula dengan struktur social , proses sosialnya,

mata pencaharian, pola perilaku juga berbeda dengan masyarakat perkotaan. Ada

beberapa ciri yang pada masyarakat kota yaitu :

1. Kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan

di desa.

2. Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung

pada orang lain. Yang penting disini adalah manusia perorangan atau individu

3. Pembagian kerja di antra warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-

batas yang nyata

4. Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak

diperoleh warga kota dari pada warga desa

5. Interaksi yang terjai lebih banyak terjadi berdasarkan pada factor kepentingan

daripaa faktor pribadi

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1 Pengertian motivasieprints.umm.ac.id/46952/3/BAB II.pdfc. Kebutuhan cinta dan memiliki-dimiliki, setiap orang butuh akan rasa cinta ... yang telah dilakukan.

32

6. Pembagian waktu yang lebih teliti dan sangat penting, untuk dapat mengejar

kebutuhan individu

7. Perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota biasanya

terbuka dalam menerima pengaruh dari luar.

Sedangkan ciri-ciri pada masyarakat pedesaan yaitu antara lain

1. Didalam masyarakat pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan yang lebih

mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar

batas wilayahnya.

2. Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan

3. Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian

4. Masyarakat tersebut homogen, deperti dalam hal mata pencaharian, agama, adapt

istiadat, dan sebagainya.

2.4.4 Faktor yang mempengaruhi motivasi kunjungan keposyandu pada ibu

balita diperkotaan dan pedesaan

Menurut Minta (2012), motivasi ada dua faktor yaitu faktor intrinsik

datang dari dalam diri individu dan faktor ektrinsik yan datang dari lingkungan.

Motivasi intrinsik sering kali dipengaruhi oleh pembawaan individu sendiri,

harapan dan keinginan individu, pengalaman masa lalu, serta tingkat

pendidikannya. Sedangkan motivasi eksternal seringkali dipengaruhi oleh luar diri

misalnya lingkungan yang mencakup dorongan dan dukungan dari orang lain,

pengaruh sosial ekonomi seperti jarak tempat tinggal dengan posyandu.

1. Faktor internal

a. Pengalaman masa lalu

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1 Pengertian motivasieprints.umm.ac.id/46952/3/BAB II.pdfc. Kebutuhan cinta dan memiliki-dimiliki, setiap orang butuh akan rasa cinta ... yang telah dilakukan.

33

Pengalaman masalalu juga disebut faktor yang memperkuat terjadinya

perilaku ibu dalam berkunjung keposyandu. Perilaku berawal dari adanya

pengalaman sesorang serta fakta-fakta dari lingkungan,baik fisik, ataupun

nonfisik. Kemudian pengalaman itu dipersepsikan dan diyakini sehinggal

menimbulkan motivasi dan niat untuk bertindak sehingga akhirnya

berwujud berupa perilaku.

b. Tingkat pendidikan

Tingkat pendidikan juga menentukan mudah tidaknya seseorang

memahami serta menyerap informasi yang mereka peroleh. Tinggi

rendahnya pendidikan seseorang erat kaitannya dengan aktifnya ibu yang

mempunyai balita yang berkunjung keposyandu, kesadaran terhadap

pentingnya program posyandu yang bermanfaat bagi kesehatan balitanya.

c. Tingkat pengetahuan

Perilaku seseorang dapat dipengaruhi oleh pengetahuan dimilikinya.

Susianto (2010) menyebutkan bahwa, pengetahuan ibu yang baik akan

berpengeruh terhadap pemberian gizi dan kesehatan untuk anaknya sehingga

ibu balita pun akan selalu rutin memeriksakan perkembangan balita

keposyandu.

d. Faktor fisik

Faktor fisik merupakan segala sesuatu yang berkaitan dengan kondisi fisik

misalnya status gizi dan status kesehatan. jika para ibu balita merasa balitanya

dalam status kesehatan yang baik dan tidak ada keluhan maka mereka

menganggap tidak perlu melakukan pemeriksaan kesehatan. sehingga faktor

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1 Pengertian motivasieprints.umm.ac.id/46952/3/BAB II.pdfc. Kebutuhan cinta dan memiliki-dimiliki, setiap orang butuh akan rasa cinta ... yang telah dilakukan.

34

fisik anaknya menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi dorongan ibu

untuk pergi ke posyandu.

2. Faktor eksternal

a. Lingkungan

Lingkungan diartikan sebagai kesatuan ruang dengan semua

daya,benda,dan makhluk hidup,termasuk didalamnya manusia dan

perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan hidup dari makluk lain dan

kesejahteraan manusia lainnya. Lingkungan sering kali mempengaruhi pola

pikir individu untuk melakukan suatu yang sehingga dapat mendorong ibu

untuk membawa anak nya ke posyandu.

b. Dorongan

Faktor yang berasal dari luar individu ini berupa stimulus membantu

mengubah sikap, stimulus dapat bersifat langsung atau tidak langsung

mislanya individu dengan kelompoknya atau dengan keluarganya. Misalnya

saja faktor dorongan dari suami yang menginginkan anak nya diperiksakan

maka ibu balita pun termotivasi untuk mengunjungi dan membawa anak nya

ke posyandu, serta dorongan dari para kader, tokoh masyarakat dan petugas

kesehatan yang memberikan stimulus kepada ibu balita untuk berkunjung ke

posyandu

c. Jarak tempat tinggal

Jarak tempat tinggal sangat mempengaruhi ibu balita untuk berhadir

dalam kegiatan posyandu. Ketidakhadiran ibu keposyandu dikarenakan jarak

tempat tinngal meraka yang jauh dengan posyandu.

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1 Pengertian motivasieprints.umm.ac.id/46952/3/BAB II.pdfc. Kebutuhan cinta dan memiliki-dimiliki, setiap orang butuh akan rasa cinta ... yang telah dilakukan.

35

d. Media

Media merupakan faktor yang sangat berpengaruh bagi seseorang untuk

termotivasi. Media sebagai sarana untuk mendapatkan pesan dan informasi

mengenai kesehatan, mungkin karena pada era globalisasi ini hampir dari

waktu yang dihabiskan adalah berhadapan dengan media informasi, baik itu

media cetak maupun elektronika sehingga sasaran dapat meningkatkan

pengetahuannya yang akhirnya diharapkan dapat merubah perilakunya ke

arah yang positif terhadap kesehatan. diharapkan masyarakat setelah melihat

serta membaca media tersebut akan termotivasi untuk mengunjungi

posyandu yang ada disekitar tempat tinggal mereka.

e. Sarana dan prasarana

Motivasi yang timbul karena adanya kenyamanan dan segala yang

memudahkan dengan tersedianya sarana-sarana yang dibutuhkan untuk hal-hal

yang diinginkan. Misalnya tersedianya fasilitas pendukung motivasi ibu untuk

berkunjung keposyandu.

2.4.5 Konsep hubungan faktor motivasi dengan kunjungan ke posyandu pada

ibu balita

Menurut Notoadmojo dalam Susi 2013 struktur keluarga dapat mempunyai

pengarauh terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan suatu keluarga. Dukungan

keluarga sangat berperan dalam memelihara dan mempertahankan status kesehatan balita

yang optimal. Keluarga juga mempunyai tanggung jawab utama untuk memulai dan

mengkoordinasikan pelayanan kesehatan kepada keluarga.

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1 Pengertian motivasieprints.umm.ac.id/46952/3/BAB II.pdfc. Kebutuhan cinta dan memiliki-dimiliki, setiap orang butuh akan rasa cinta ... yang telah dilakukan.

36

Menurut hasil penelitian Susi (2013) melalui pengetahuan seseorang akan

mengetahui bahwa sesuatu itu baik dan bermanfaat bagi diriinya maupun anggota

keluarganya, sehingga jika seseorang mengetahui sesuatu itu baik bagi dirinya dan

keluarganya, maka akan mendorong seseorang itu untuk melakukan sesuatu seperti yang

diketahuinya tersebut. Mereka yang tidak mengetahui manfaat serta untung rugi tentang

posyandu tidak akan terdorong atau tergerak untuk melakukan sesuatu meski bermanfaat

baginya.