BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Visi dan Misi II.pdf · 2.1. Visi dan Misi Visi dan Misi ... mencapai...

download BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Visi dan Misi II.pdf · 2.1. Visi dan Misi Visi dan Misi ... mencapai tujuan organisasi yang diharapkan. ... sebagai contoh air panas di desa Marobo memiliki

If you can't read please download the document

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Visi dan Misi II.pdf · 2.1. Visi dan Misi Visi dan Misi ... mencapai...

  • 14

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1. Visi dan Misi

    Visi dan Misi didefinisikan sebagai statement yang merupakan sarana

    untuk mengkomunikasikan suatu sikap, etos, dan budaya kerja yang pada

    nantinya diterapkan oleh setiap personalia dengan harapan mampu untuk

    mencapai tujuan organisasi yang diharapkan. Mengembangkan suatu visi dan

    misi merupakan sebuah langkah awal dalam perencanaan stratejik yang terkait

    dengan pencapaian tujuan organisasi dimasa yang akan datang (Darbi, 2012).

    Menurut David (2011:36), sebuah visi di jelaskan secara singkat

    mengenai gambaran sistem yang di tujunya, dikarenakan perubahan ilmu serta

    situasi yang tidak dapat diprediksi selama masa yang panjang tersebut, visi

    adalah proses awal didalam pengembangan sebuah misi organisasi dengan kata

    lain visi adalah suatu harapan yang ingin dicapai suatu organisasi atau

    perusahaan kedepannya, sebagai contoh air panas di desa Marobo memiliki visi

    untuk menjadi sebuah objek wisata yang terpercaya.

    Sedangkan misi merupakan suatu statement yang membedakan suatu

    proses bisnis dari objek wisata lainnya yang serupa, sebuah misi dalam

    organisasi diidentifikasi sebagai cakupan operasi bisnis pada pasar dan objek

    wisata atau layanannya, pernyataan suatu misi wisata yang jelas adalah mampu

    untuk mendeskripsikan nilai dan prioritas untuk arah suatu organisasi

    kedepannya serta mendefinisikan tentang apa yang dapat dilakukan mengenai

  • 15

    tugas yang diemban untuk mencapai visi, adapun yang menjadi sebuah misi pada

    pelayanan wisatawan adalah berkomitmen kepada pelanggan dalam menyediakan

    layanan yang selalu tepat waktu dan nilai terbaik, berkomitmen kepada pihak

    swasta maupun pemerintah untuk memberikan iklim kerja yang aman, nyaman

    dan menghargai kontribusi, berkomitmen kepada pemegang saham untuk

    memberikan hasil usaha yang menguntungkan dan terus bertumbuh,

    berkomitmen untuk berkontribusi positif kepada masyarakat, dan berkomitmen

    untuk berperilaku transparan serta terpercaya kepada seluruh pemangku

    kepentingan.

    2.2. Proses Mananejemen Strategi

    Menurut Hitt et al. (2011:1) strategi merupakan sebuah set yang

    terintegrasi dan terkoordinasi melalui sebuah komitmen dan tindakan yang

    dirancang untuk meningkatkan kompetensi inti dan mencapai keunggulan

    bersaing. Sedangkan menurut Dirgantoro (2004:5) dalam Mulyadi et al. (2012)

    strategi adalah bagaimana suatu organisasi mengidentifikasi suatu kondisi yang

    dapat berpeluang memberikan keuntungan terbaik dan membantu mencapai

    tujuan yang diharapkan serta mengarahkan seluruh sumber daya kearah

    manajerial. Suatu strategi yang baik terdapat suatu koordinasi tim kerja, memiliki

    tema, mengidentifikasi faktor pendukung yang sesuai dengan prinsip-prinsip

    pelaksanaan gagasan secara rasional, efisien dalam pendanaan dan memiliki

    taktik untuk mencapai tujuan secara efektif

  • 16

    Manajemen strategis menurut Porter (2007) merupakan proses atau rangkaian

    kegiatan pengambilan keputusan yang bersifat mendasar dan menyeluruh, disertai

    penetapan cara melaksanakannya, yang dibuat oleh pimpinan dan diimplementasikan

    oleh seluruh jajaran didalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan, sedangkan

    menurut Hitt et al., (2011) manajemen strategis adalah proses untuk membantu

    organisasi dalam mengidentifikasi apa yang ingin mereka capai, dan bagaimana

    seharusnya mereka mencapai hasil yang bernilai. Dalam perekonomian global yang

    memungkinkan pergerakan barang dan jasa secara bebas di antara berbagai negara.

    2.3. Perencanaan Strategis

    Perencanaan strategis merupakan proses analisis, perumusan, dan evaluasi

    strategi-strategi yang diterapkan oleh seorang manajer guna mengatasi ancaman

    eksternal dan merebut peluang yang ada. Tujuan utama perencanaan strategis adalah

    agar organisasi mampu melihat secara objektif kondisi-kondisi internal dan eksternal

    sehingga organisasi dapat mengantisipasi perubahan lingkungan eksternal. Menurut

    Darsana I Wayan, 2011 yang dimaksud dengan perencanaan strategis (strategic

    planning) adalah suatu proses pengalihan tujuan-tujuan organisasi, penentuan

    strategi, kebijaksanaan dari program-program strategik yang diperlukan untuk tujuan-

    tujuan tersebut, dan penetapan metode-metode yang diperlukan untuk menjamin

    bahwa strategi dan kebijaksanaan telah diimplementasikan.

    Secara lebih ringkas perencanaan strategis merupakan proses perencanaan

    jangka panjang yang disusun dan digunakan untuk menentukan dan mencapai tujuan-

  • 17

    tujuan organisasi. Ada tiga alasan yang menunjukkan pentingnya perencanaan

    strategis.

    1. Perencanaan strategis memberikan kerangka dasar dalam mana semua bentuk-

    bentuk perencanaan lainnya harus diambil.

    2. Pemahaman terhadap perencanaan strategis akan mempermudah pemahaman

    bentuk-bentuk perencanaan lainnya.

    3. Perencanaan strategis sering merupakan titik permulaan bagi pemahaman dan

    penilaian kegiatan-kegiatan manajer dan organisasi. Pengertian lain perencanaan

    strategis menurut Olsen dan Eadie yaitu : Perencanaan strategis sebagai upaya

    yang disiplinkan untuk membuat keputusan dan tindakan penting yang membentuk

    dan memandu bagaimana organisasi (atau entitas lainnya), dan mengapa

    organisasinya (atau entitas lainnya) mengerjakan hal seperti itu. (Faizi Zahari,

    2012)

    Berdasarkan definisi tersebut seorang pemimpin puncak harus menetapkan

    langkah-langkah yang akan dilaksanakan untuk melakukan tindakan penting dalam

    organisasi dengan mengadakan analisis terhadap faktor-faktor internal dan eksternal

    terlebih dahulu. Jan L. Ronchetti dalam An Integrated Balanced Scorecard Strategic

    Planning Model for Nonprofit Organizations, Vol. 1 Iss. 1, 2011, pp. 25-35,

    mengatakan bahwa Strategic effort is a journey into the unknown, much of the

    uncertainty associated with planning can be addressed by following the guidance and

    structure offered by the Balanced Scorecard model. ( Perencanaan strategis adalah

    suatu perjalanan kedalam hal yang tidak di kenal, banyak dari asosiasi ketidakpastian

  • 18

    dengan perencanaan dapat dialamatkan dengan mengikuti pedoman dan struktur yang

    ditawarkan oleh model Balanced Scerocard.)

    Menurut Gaspersz 2010:2 perencanaan strategis memiliki beberapa manfaat, antara

    lain sebagai berikut :

    a) Berguna bagi perencanaan untuk perubahan dalam lingkungan dinamik yang

    kompleks.

    b) Berguna untuk pengelolaan hasil-hasil (managing result).

    c) Perencanaan strategis merupakan suatu alat manajerial yang penting.

    d) Perencanaan strategis berorientasi pada masa depan.

    e) Perencanaan strategis mampu beradaptasi.

    f) Perencanaan strategis mendukung pelanggan.

    g) Perencanaan strategis mempromosikan komunikasi

    Proses perencanaan strategis yang dikemukakan oleh Bryson (2002:55)

    memiliki beberapa langkah-langkah, antara lain:

    1. Memprakarsai dan menyepakati suatu proses perencanaan strategis. Tujuan

    langkah pertama adalah menegoisasikan kesepakatan dengan orang-orang penting

    pembuat keputusan (decision makers) tentang seluruh upaya perencanaan strategis

    dan langkah perencanaan yang terpenting. Kesepakatan itu harus mencakup

    maksud upaya perencanaan, langkah-langkah yang dilalui dalam proses, bentuk,

    dan jadwal pembuatan laporan, peran dan fungsi serta keanggotaan suatu

    kelompok atau komite yang berwewenang mengawasi upaya tersebut, peran,

  • 19

    fungsi, dan keanggotaan tim perencanaan strategis, dan komitmen sumber daya

    yang diperlukan bagi keberhasilan upaya perencanaan strategis.

    2. Mengidentifikasi mandat organisasi. Mandat formal dan informal yang

    ditempatkan pada organisasi adalah keharusan yang dihadapi organisasi.

    Sesunggguhnya mengherankan bagaimana organisasi tertentu mengetahui dengan

    tepat apa yang harus dikerjakan dan tidak dikerjakan sebagai tugas mereka.

    3. Memperjelas misi dan nilai-nilai organisasi. Misi organisasi berkaitan erat dengan

    mandatnya, menetapkan misi lebih dari sekedar mempertegas keberadaan

    organisasi. Memperjelas maksud dapat mengurangi banyak sekali konflik yang

    tidak perlu dalam suatu organisasi dan dapat membantu menyalurkan diskusi dan

    aktivitas secara produktif.

    4. Menilai lingkungan eksternal : peluang dan ancaman. Tim perencana harus

    mengeksplorasi lingkungan diluar organisasi untuk mengidentifikasi peluang dan

    ancaman yang dihadapi organisasi. Peluang dan ancaman dapat diketahui dengan

    memantau berbagai kekuatan dan kecenderungan politik, ekonomi, sosial budaya,

    dan teknologi.

    5. Menilai lingkungan internal : kekuatan dan kelemahan. Untuk mengenali

    kekuatan dan kelemahan internal, organisasi dapat memantau sumber daya

    (inputs), strategi sekarang (process), dan kinerja (outputs).

    6. Mengidentifikasi isu strategis yang dihadapi organisasi. Lima unsur pertama dari

    proses secara bersama-sama melahirkan unsur keenam, identifikasi strategis

    persoalan kebijakan penting yang mempengaruhi mandat, misi, dan nilai-nilai,

  • 20

    tingkat dan campuran produk atau pelayanan, klien, pengguna atau pembayar,

    biaya keuangan, atau manajemen organisasi. Pernyataan strategis harus

    mengandung tiga unsur yaitu:

    a. Isu harus dijadikan dengan ringkas,

    b. Faktor yang menyebabkan sesuatu yang menjadi persoalan kebijakan yang

    penting harus di daftar khususnya faktor mandat, misi, nilai-nilai atau kekuatan

    dan kelemahan internal serta peluang dan ancaman eksternal apakah yang

    menjadikan hal ini menjadi suatu strategis.

    c. Tim perencana harus menegaskan konsekuensi kegagalam menghadapi isu.

    Tinjauan terhadap apa konsekuensi akan menguak pertimbangan mengenai

    bagaimana isu-isu yang beragam itu bersifat strategis atau penting.

    7. Merumuskan strategi untuk mengelola isu-isu. Strategi didefinisikan sebagai pola

    tujuan, kebijakan, program, tindakan, keputusan, atau alokasi sumber daya yang

    menegaskan bagaimana organisasi, apa yang dikerjakan organisasi, mengapa

    organisasi harus mengerjakan hal itu. Strategi dapat berbeda-beda karena tingkat,

    fungsi, dan kerangka waktu.

    8. Menciptakan visi organisasi yang efektif bagi masa depan. Langkah terakhir dalam

    proses perencanaan, organisasi mengembangkan deskripsi mengenai bagaimana

    seharusnya organisasi itu sehingga berhasil mengimplementasikan strateginya dan

    mencapai seluruh potensinya.

    Dari beberapa cara diatas maka penulis menyimpulkan secara garis besar

    perencanaan strategis untuk obyek wisata air panas meliputi 5 elemen, yaitu :

  • 21

    1) Identifikasi Mandat.

    Identifikasi mandat dari dinas pariwisata dan Kebudayaan Timor Leste

    terhadap tugas pokok dan fungsi tercantum dalam nomor. 7 Tahun 2013 tentang

    organisasi dan tata kerja dinas pariwisata daerah tingkat kabupaten yang

    merupakan mandat yang diberikan oleh pemerintah pusat kepada pemerintah

    daerah.

    2) Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal

    a) Faktor Lingkungan Internal.

    Lingkungan internal merupakan situasi dan kondisi dalam organisasi yang

    saling mempengaruhi serta terkait dengan visi, misi, mandat, tugas, dan fungsi

    organisasi tersebut dalam rangka pencapaian tujuan organisasi. Sedangkan

    analisis terhadap lingkungan internal Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

    bertujuan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan Dinas Pariwisata dan

    Kebudayaan, yang merupakan aspek-aspek yang membantu maupun yang

    merintangi pencapaian misi dan pemenuhan mandat. Analisis lingkungan internal

    dalam penelitian ini ditempuh melalui identifikasi :

    1. Sumber daya manusia. Sumber daya manusia merupakan faktor penentu bagi

    keberadaan dan kelangsungan hidup organisasi. Sumber daya manusia dapat

    dilihat dari dua aspek, yaitu kualitas yang menyangkut fisik dan non fisik

    serta kuantitas yang menyangkut jumlah personilnya.

  • 22

    2. Sumber Daya Keuangan. Faktor keuangan perlu dikaji karena hal tersebut

    akan menunjukkan kemampuan organisasi dalam membiayai aktivitasnya

    serta dalam mengakses sumber-sumber anggaran kegiatan organisasi.

    3. Pemandangan alam yang indah. Pemandangan alam yang indah merupakan

    salah satu daya tarik bagi wisatawan sehingga wisatawan dapat menikmati

    keindahan pemandangan alam yang di tawarkan.

    4. Tersedianya fasilitas atau sarana. Fasilitas atau sarana merupakan bagian yang

    penting karena dapat mendukung kelancaran aktivitas pariwisata sehingga

    dapat memberikan kemudahan bagi wisatawan.

    5. Kegiatan Promosi. Kegiatan promosi merupakan bagian yang tidak boleh

    lepas dari proses pengembangan pariwisata. Keberhasilan proses

    pengembangan pariwisata salah satunya ditentukan oleh kantor wilayah derah

    dalam mempromosikan potensi yang dimiliki daerahnya.

    b) Faktor Lingkungan Eksternal

    Lingkungan eksternal merupakan lingkungan diluar organisasi yang tidak

    di kendalikan oleh organisasi akan tetapi dapat memberikan pengaruh kepada

    organisasi. Lingkungan eksternal dinas pariwisata dan kebudayaan sangat luas

    dan kompleks serta selalu berubah-ubah. Perubahan yang terjadi sangat cepat

    baik perubahan yang direncanakan maupun yang tidak direncanakan. Agar dinas

    pariwisata dan kebudayaan tidak mengalami sebuah kemunduran maka harus

    mampu melakukan adaptasi dan merespon perubahan lingkungan eksternal yang

    terjadi. Lingkungan eksternal organisasi sangat berpotensi menimbulkan peluang

  • 23

    dan ancaman bagi dinas Pariwisata dan Kebudayaan. Analisis lingkungan

    eksternal dalam penelitian ini dilakukan melalui :

    1) Identifikasi terhadap bencana alam.

    Bencana alam merupakan faktor eksternal yang dapat berpengaruh dalam

    pengembangan objek wisata karena bencana alam dapat terjadi kapan saja dan

    dimana saja sehingga juga harus mendapat perhatian.

    2) Identifikasi pihak-pihak terkait

    Pihak-pihak terkait merupakan komponen yang penting untuk melakukan

    kerjasama karena tanpa adanya kerjasama dengan pihak lain maka tidak akan

    bisa mencapai tujuan yang diinginkan.

    3) Minat wisatawan yang tinggi.

    Adanya minat wisatawan yang tinggi maka akan memberikan peluang yang

    baik untuk daerah tersebut karena akan dikenal oleh banyak orang.

    4) Wisatawan yang kurang bertanggung jawab.

    Perilaku wisatawan yang kurang bertanggung jawab merupakan faktor

    eksternal yang harus diperhatikan agar tidak melakukan hal-hal yang tidak

    baik dilingkungan objek wisata. Hasil identifikasi terhadap lingkungan

    tersebut memberikan gambaran mengenai kekuatan (strenght), kelemahan

    (weakness), peluang (opportunity), dan ancaman (treath) atau sering disebut

    dengan analisis SWOT, yang akan dijelaskan sebagai berikut :

    a. Kekuatan (strenght) adalah suatu keunggulan dalam sumber daya alam,

    ketrampilan atau keunggulan lain yang diinginkan oleh konsumen dan tidak

  • 24

    dimiliki oleh pesaingnya seperti air panas ini bisa menyembuhkan sakit gatal-

    gatalan dan pemandangan pengunungan yang indah.

    b. Kelemahan (weakness) adalah keterbatasan atau kekurangan dalam hal

    sumber daya manusia, ketrampilan untuk menata pariwisata, dan kemampuan

    yang dapat menghambat pelaksanaan aktivitas organisasi kepariwisataan.

    c. Peluang (opportunities) adalah kondisi yang menguntungkan organisasi,

    seperti perubahan peraturan daerah, perubahan teknologi dulunya tidak ada

    jaringan komunikasi dan Internet, dan perubahan minat konsumen untuk

    destinasi.

    d. Ancaman (threat) adalah kondisi yang tidak menguntungkan organisasi dan

    merupakan pengganggu dalam kelancaran aktivitas organisasi, seperti

    perubahan peraturan daerah dan munculnya pesaing obyek wisata lain apabila

    adanya pesaing lain maka mempengaruhi kunjungan wisatawan.

    3) Identifikasi Strategis Melalui Analisis SWOT

    Mengidentifikasi strategis merupakan suatu tahapan yang sangat

    menentukan dalam proses perencanaan strategis, yang dilakukan dengan

    berdasarkan dari analisis SWOT.

    Menurut Jan L. Ronchetti dalam An Integrated Balanced Scorecard Strategic

    Planning Model for Nonprofit Organizations, Vol. 1 Iss. 1, 2011, pp. 25-35,

    mengatakan bahwa A SWOT analysis is a tool used to collect stakeholder input

    and objectively examine the organizations operating advantages and barriers to

    effectiveness. (Analisis SWOT adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan

  • 25

    stakeholder dari dalam dan memeriksa secara objektif keuntungan operasi

    organisasi dan keefektifan hambatan.)

    Alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategis adalah dengan

    menggunakan Matriks SWOT. Matriks ini dapat menggambarkan bagaimana

    peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi dengan kekuatan dan kelemahan

    yang di milikinya.

    Matriks SWOT Dapat Di Gambarkan Sebagai Berikut :

    Internal

    Eksternal

    Kekuatan (S)

    Daftar kekuatan

    Kelemahan (W)

    Daftar kelemahan

    Peluang (O)

    Daftar peluang

    S-O Strategi

    Gunakan kekuatan untuk

    meraih peluang

    W-O Strategi

    Memperkecil kelemahan

    dengan memanfaatkan

    peluang

    Ancaman (T)

    Daftar ancaman

    S-T Strategi

    Gunakan kekuatan untuk

    menghindari ancaman

    W-T Strategi

    Memperkecil kelemahan

    dan menghindari ancaman

    Gambar 1.1 Matriks Analisis SWOT ( David, 2002)

    Menurut Salusu (2000 ) tentang matriks SWOT menggunakan beberapa

    strategi, yaitu:

    1). Strategi S.O, yaitu memanfaatkan peluang yang ada dengan keunggulan

    organisasi (comparative advantage comparative).

  • 26

    2). Strategi S.T, yaitu memobilisasi beberapa keunggulan untuk mencapai sasaran

    (mobilization).

    3). Strategi, W.O, yaitu memilih faktor mana yang dipacu dan faktor mana yang

    ditunda (investmen/divestmen).

    4). Strategi W.T, yaitu perlu kehati-hatian atau kewaspadaan dalam mencapai

    sasaran (damage control).

    Tujuan pemilihan strategi adalah untuk menjamin ketepatan pencapaian

    sasaran. Suatu rancangan strategi dapat dipilih untuk menutup kesenjangan dalam

    mencapai sasaran. Sifat kesenjangan itu sendiri juga sangat situasional, kalau

    kesenjangan akibat prestasi dimasa lampau yang sangat buruk penciutan lebih

    mungkin dilakukan dan bila kesenjangan itu besar sebagai akibat dari peluang

    lingkungan yang di harapkan, maka akan lebih tepat bila dilakukan ekspansi.

    Menurut Sudirman (2011) obyek wisata diharapkan mampu menempatkan

    strategi pemasaran untuk menghadapi persaingan, melalui pemberian informasi

    maupun meningkatkan pelayanan kepada konsumen sehingga terjadi peningkatan

    kunjungan. Berkenaan dengan pilihan strategi sebagaimana yang telah diungkapkan,

    maka akan mengkaji penentuan pilihan melalui matriks kekuatan, kelemahan,

    peluang, dan ancaman. Melalui alat bantu ini suatu pendekatan dapat juga

    memandang kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman sebagai suatu kesatuan

    yang integral dalam perumusan strategi.

  • 27

    4) Merumuskan strategi untuk mengelola

    Merumuskan strategi adalah merumuskan program program strategis atau

    alternatif-alternatif kebijakan mendasar yang akan dilakukan organisasi untuk

    menanggapi strategis yang berada pada tahap sebelumnya. Dengan demikian dapat

    dikatakan bahwa perencanaan strategis merupakan suatu proses yang berkelanjutan

    yang melibatkan usaha-usaha untuk memadukan organisasi dengan perubahan

    lingkungan dengan cara yang paling menguntungkan organisasi. Perencanaan

    strategis meliputi adaptasi organisasi dengan memperhatikan lingkungan internalnya

    yaitu kekuatan (strenghts) kelemahan (weakness) yang di miliki organisasi terhadap

    lingkungan eksternal organisasi berupa peluang (opportunities) ancaman (threats).

    Berdasarkan langkah-langkah strategis diatas maka perlu dilakukan sebuah

    strategi untuk dapat mencapai tujuan organisasi. Strategi merupakan landasan awal

    bagi sebuah organisasi dan elemen-elemen didalamnya untuk menyusun langkah-

    langkah atau tindakan-tindakan dengan memperhitungkan faktor-faktor internal dan

    eksternal dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan. Pengertian strategi

    Timor-Leste 2011-2030 menjelaskan bahwa strategi adalah sejumlah keputusan dan

    aksi yang ditunjukan untuk mencapai tujuan (goal) dan menyesuaikan sumber daya

    organisasi dengan peluang dan tantangan yang dihadapi dalam lingkungan

    industrinya. Dengan dimikian ciri strategi yang utama adalah :

    a) Goal-directed actions, yaitu aktivitas yang menunjukkan apa yang diingikan

    organisasi dan bagaimana mengimplementasikannnya.

  • 28

    b) Mempertimbangkan semua kekuatan internal (sumber daya dan kapabilitas), serta

    memperhatikan peluang dan tantangan. (Mudrajad Kuncoro, 2005:12) Pengertian

    lain dari strategi dikemukakan oleh beberapa ahli seperti Argyris (1985),

    Mintzberg (1979), Steiner dan Miner (1977) menyatakan bahwa : strategi

    merupakan respon secara terus-menerus maupun adaptif terhadap peluang dan

    ancaman eksternal serta kekuatan dan kelemahan internal yang dapat

    mempengaruhi organisasi . (Rangkuti, 2006:5 )

    Definisi tersebut diatas menjelaskan bahwa sebuah strategi direncanakan

    untuk menanggapi adanya perubahan-perubahan baik yang berasal dari dalam

    organisasi maupun yang berasal dari Faktor-faktor eksternal yang dapat

    mempenganguhi organisasi. Adapun strategi-strategi yang diterapkan oleh kepala

    wilayah kabupaten Bobonaro yang dimaksudkan untuk memberikan arah dalam

    pelaksanaan tugas bagi kepala wilayah Kabupaten Bobonaro antara lain sebagai

    berikut :

    a) Strategi pemahaman setiap aparatur terhadap tujuan-tujuan Pariwisata dan

    Kebudayaan Kabupaten Bobonaro. (core strategy)

    b) Strategi penentuan insentif yang tepat bagi aparatur pariwisata dan

    kebudayaan kabupaten Bobonaro, agar dapat menimbulkan semangat

    kompetitif yang sehat. (consequences strategy)

    c) Strategi memfokuskan pertanggung jawaban kegiatan pariwisata dan

    Kebudayaan kepada para pengguna jasa/masyarakat. (customer service)

  • 29

    d) Strategi yang memberikan kesempatan kepada jajaran aparatur level bawah

    untuk diikutisertakan dalam hal pengambilan keputusan dalam rangka

    mewujudkan peran dan fungsi kepala wilayah sebagai organisasi publik yang

    luwes, serta memiliki kemampuan untuk menghasilkan keputusan yang

    proaktif, adaptif, dan responsif. (control strategy)

    e) Strategi untuk menciptakan nilai, norma, sikap, serta harapan-harapan

    stakeholders sesuai dengan tujuan, sistem insentif, sistem akuntabilitas, dan

    sistem struktur dinas. (culture strategy) Strategi yang berasal dari proses

    analisis SWOT dapat dibedakan dalam empat macam, yaitu : agresif,

    diversifikasi, turn-around, dan defensif.

    Peluang

    Quadran I Quadran III

    Strategi Agresif Strategi Turn-Around

    ( SO) (WO)

    Kekuatan Kelemahan

    Quadran II Quadran IV

    Diversifikasi Strategi Defensif

    (ST) (WT)

    Ancaman

    Gambar 1.2

    Kuadran Strategi Dari Analisis SWOT Menurut Rangkuti

  • 30

    Dari Gambar 1.2 dapat dilihat bahwa untuk posisi SO, dalam situasi ini

    organisasi dengan posisi yang menguntungkan karena organisasi memiliki kekuatan

    dan peluang yang mendorong untuk menangkap peluang yang ada. Strategi yang

    tepat adalah Agresif Comparative Advantage atau strategi untuk mencapai

    pertumbuhan. Pada posisi WT, adalah kondisi paling buruk, menghadapi kelemahan

    internal sekaligus berhadapan dengan ancaman. Sehingga strategi yang tepat adalah

    strategi Defensif and Damage Control, yaitu dengan bertahan dan mengontrol

    kerugian, melakukan merjer atau liquidasi. Pada posisi ST, adalah situasi kondisi

    organisasi menguat/kondisi kuat, namun kondisi lingkungan tidak menguntungkan

    (diharapkan dengan ancaman dan hambatan).

    Strategi yang paling tepat adalah dengan Diversifikasi dan Mobilisasi, yaitu

    memanfaatkan/mengembangkan kekuatan yang ada untuk bergerak ke depan. Dalam

    posisi WO, organisasi diharapkan pada kekurangan internal, namun harus menangkap

    peluang yang besar. Maka strategi yang harus diambil adalah strategi Turn-arround

    Investement or Orientation dalam arti bagaimana memperbaiki kelemahan yang ada

    agar dapat memanfaatkan peluang yang ada.

    2.4. Pariwisata

    Beberapa ahli mengemukakan pengertian tentang pariwisata dengan batasan

    satu sama lain berbeda. Seperti pengertian pariwisata menurut pendit adalah sebagai

    berikut : Pariwisata adalah salah satu jenis industri baru yang mampu menghasilkan

    pertumbuhan ekonomi yang cepat dalam penyediaan lapangan kerja, peningkatan

    penghasilan, standar hidup serta menstimulasi sektor-sektor produktivitas lainnya

  • 31

    (Pendit, 1999:35) menurut Salah Wahab pengertian pariwisata adalah salah satu

    industri gaya baru yang mampu menjadikan pertumbuhan ekonomi yang cepat dalam

    hal kesempatan kerja, pendapatan, taraf hidup, dan dalam mengaktifkan sektor-sektor

    produksi lain didalam negara penerima wisatawan.

    Selain itu pariwisata juga sebagai suatu sektor yang kompleks, meliputi

    industri-industri dalam arti yang klasik, seperti misalnya industri kerajinan tangan

    dan industri cenderamata. Penginapan dan transportasi secara ekonomi juga

    dipandang sebagai industri. (Wahab, 1996:5)

    Menurut Felix Olorunfemi dan Usman A. Raheem dalam Sustainable Tourism

    Development In Africa : The Imperative For Tourisst/Host Communities Security,

    Vol. 10, No. 3, 2008, The concept of tourism is described as the activities of

    persons traveling to and staying in places outside their usual environtment for not

    more than one consecutive year for leisure, business, and other purposes not related

    with exercise of an activity remunerated from within the place visited. (Konsep dari

    pariwisata dapat dideskripsikan sebagai aktivitas dari perjalanan orang-orang untuk

    dan tinggal diluar dari tempat lingkungan yang biasa mereka tinggali selama tidak

    lebih dari satu tahun secara berturut-turut untuk waktu luang, bisnis, dan untuk tujuan

    lain yang tidak berhubungan dengan aktivitas yang mendapat gaji dari tempat yang di

    kunjungi.) Pengertian tentang pariwisata di tinjau dari segi ekonomi pada mulanya

    tidaklah begitu jelas dan mudah. Hal ini di sebabkan karena tidak adanya batasan

    yang jelas mengenai bentuk atau jenis pariwisata pada dewasa ini.

  • 32

    Demikian pula industri-industri yang tergolong mana dan siapa-siapa saja

    sebenarnya dapat dianggap sebagai seorang wisatawan. Robert McIntosh bersama

    Shashikant Gupta mencoba mengungkapkan bahwa pariwisata adalah gabungan

    gejala dan hubungan yang timbul dari interaksi wisatawan, bisnis, pemerintah tuan

    rumah serta masyarakat tuan rumah dalam proses menarik dan melayani wisatawan-

    wisatawan ini serta para pengunjung lainnya . (Pendit, 1999: 37) Pendapat yang

    berbeda dipaparkan oleh Soekadijo bahwa pariwisata adalah segala kegiatan dalam

    masyarakat yang berhubungan dengan wisatawan. Semua kegiatan dilakukan untuk

    mendatangkan para wisatawan, seperti pembuatan hotel, pemugaran obyek budaya,

    pembuatan pusat rekreasi penyelenggaraan pariwisata, penyediaan angkutan dan lain

    sebagainya yang semua itu disebut kegiatan kepariwisataan. (Soekadijo, 1996:2)

    Pendapat lain tentang pariwisata juga diungkapkan oleh Hunzieker dan Krapf bahwa

    pariwisata adalah sebagai berikut : Total keseluruhan dari hubungan-hubungan dan

    gejala yang timbul dari perjalanan dan pendiaman orang-orang asing sepanjang

    pendiaman itu tidak bermaksud menjadi penduduk yang menetap dan tidak ada

    kaitannya dengan kegiatan mencari nafkah ditempat yang dikunjungi (Yoeti,

    2001:xxii) Kepariwisataan menggambarkan beberapa bentuk perjalanan untuk

    memperoleh berbagai tujuan dan memuaskan berbagai macam keinginan.

    Pariwisata sebagai suatu gejala yang terwujud dalam beberapa bentuk, antara

    lain sebagai berikut :

    1. Menurut jumlah orang yang bepergian :

    a. Pariwisata Individu, yaitu hanya seorang atau satu keluarga yang bepergian.

  • 33

    b. Pariwisata rombongan, yaitu sekolompok orang yang biasanya terikat oleh

    hubungan-hubungan tertentu kemudian melakukan perjalanan bersama-sama.

    2. Menurut bepergian :

    a. Pariwisata rekreasi atau pariwisata santai, yaitu pariwisata dengan maksud

    kepergian untuk memulihkan kemampuan fisik dan mental setiap peserta wisata

    dan memberikan kesempatan rileks bagi mereka dari kebosanan dan keletihan

    kerja selama di tempat rekreasi.

    b. Pariwisata budaya, yaitu pariwisata yang bermaksud untuk memperkaya

    informasi dan pengetahuan tentang negara lain dan untuk memuaskan kebutuhan

    hiburan. Dalam hal ini termasuk pula kunjungan ke pameran-pameran dan fair,

    perayaan-perayaan adat, tempat-tempat cagar alam, cagar purbakala dan lain-

    lain.

    c. Pariwisata pulih sehat, yaitu yang memuaskan kebutuhan perawatan medis di

    daerah atau tempat lain dengan fasilitas penyembuhan. Misalnya : sumber air

    panas, tempat-tempat kubangan lumpur yang berkhasiat, perawatan dengan air

    mineral yang berkhasiat dan lain-lain. Pariwisata ini memerlukan persyaratan

    tertentu antara lain kebersihan, ketenangan, dan taraf hidup yang pantas.

    d. Pariwisata Sport, yaitu pariwisata yang akan memuaskan hobi orang-orang,

    seperti memancing, berburu binatang liar, menyelam ke dasar laut, bermain ski,

    bertanding dan mendaki gunung.

    e. Pariwisata Temu Wicara, yaitu pariwisata konvensi yang mencakup pertemuan-

    pertemuan ilmiah, seprofesi, dan bahkan politik. Pariwisata sejenis ini

  • 34

    memerlukan tersedianya fasilitas pertemuan dinegara tujuan dan faktor-faktor

    lain yang penting seperti letak yang strategis, tersedianya transportasi yang

    mudah, iklim yang cerah dan sebagainya.

    3. Menurut alat transportasi :

    a. Pariwisata darat

    b. Pariwisata tirta

    c. Pariwisata dirgantara

    4. Menurut letak geografis :

    a. Pariwisata domestik nasional, yang menunjukkan arus wisata yang dilakukan

    oleh warga dan penduduk asing yang bertugas disana, yang terbatas dalam

    suatu negara tertentu.

    b. Pariwisata regional, yaitu kepergian wisatawan terbatas pada beberapa negara

    yang membentuk suatu kawasan pariwisata.

    c. Pariwisata Internasional, yang meliputi gerak wisatawan dari suatu negara ke

    negara lain didunia.

    5. Menurut umur (umur membedakan kebutuhan dan kebiasaan) :

    a. Pariwisata remaja

    b. Pariwisata dewasa

    6. Menurut jenis kelamin :

    a. Pariwisata pria

    b. Pariwisata wanita

  • 35

    7. Menurut tingkat harga dan tingkat sosial :

    a. Pariwisata taraf lux

    b. Pariwisata taraf menengah

    c. Pariwisata taraf jelata (Wahab, 1996:6)

    Pengertian obyek wisata juga memiliki beberapa versi yang berbeda antara

    lain, J. S. Badudu yang tertuang dalam kamus umum bahasa Indonesia, objek wisata

    adalah sesuatu yang di bicarakan,dipikirkan, sesuatu yang menjadi sasaran.

    Sedangkan pengertian objek yang digabung dengan wisata memiliki arti yang sedikit

    berbeda, yaitu objek wisata adalah tempat-tempat yang dikunjungi yang mempunyai

    sejarah, tempat yang indah dan yang menyenangkan untuk dilihat dan dikunjungi.

    Menurut Gamal Soewantoro pengertian obyek wisata adalah potensi yang menjadi

    pendorong kehadiran wisatawan ke suatu daerah. Selanjutnya obyek wisata ini

    dikelompokkan menjadi 3 golongan, yaitu :

    1) Objek wisata dan daya tarik wisata alam, yaitu objek wisata yang tariknya

    bersumber pada keindahan dan kekayaan alam.

    2) Objek wisata dan daya tarik budaya, yaitu objek wisata yang daya tariknya

    bersumber pada kebudayaan, seperti peninggalan sejarah, museum, atraksi

    kesenian dan objek lain yang berkaitan dengan budaya.

    3) Objek wisata dan daya tarik pada minat khusus, yaitu objek wisata yang

    bersumber pada minat khusus wisatawan itu sendiri, misalnya olahraga,

    memancing. (Gamal Soewantoro, 1997:19) Pengertian lain dari objek wisata

  • 36

    menurut Oka Yoeti (1997) adalah berbagi macam hal yang dapat dilihat,

    disaksikan, dilakukan atau dirasakan.

    2.5. Pengembangan Pariwisata

    Pengembangan pariwisata adalah suatu usaha untuk mengembangkan atau

    memajukan objek wisata agar obyek wisata tersebut lebih baik dan lebih menarik

    ditinjau dari segi tempat maupun benda-benda yang ada didalamnya untuk dapat

    menarik minat wisatawan untuk mengunjunginya. Alasan utama dalam

    pengembangan pariwisata pada suatu daerah tujuan wisata, baik secara lokal maupun

    regional atau ruang lingkup nasional pada suatu negara sangat erat kaitannya dengan

    pembangunan perekonomian daerah atau negara tersebut. Pengembangan

    kepariwisataan pada suatu daerah tujuan wisata akan selalu diperhitungkan dengan

    keuntungan dan manfaat bagi masyarakat banyak.

    Dalam pengembangan pariwisata diperlukan sebuah perencanaan.

    Perencanaan itu dimaksudkan agar pengembangan pariwisata dapat berjalan sesuai

    dengan apa yang telah dirumuskan dan berhasil mencapai sasaran yang dikehendaki.

    Pengembangan pariwisata yang tidak direncanakan akan dapat menimbulkan

    masalah-masalah sosial budaya seperti hilangnya kepribadian dan mundurnya

    kualitas kesenian. Pengembangan pariwisata tidak dapat berdiri sendiri tetapi

    berkaitan erat dengan sektor ekonomi, sosial, dan budaya dalam masyarakat, sehingga

    perlu memperhatikan dalam segala macam segi tanpa terkecuali.