BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ureum 2.1.1 Pengertianrepository.sari-mutiara.ac.id/569/4/CHAPTER...
Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ureum 2.1.1 Pengertianrepository.sari-mutiara.ac.id/569/4/CHAPTER...
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Ureum
2.1.1 Pengertian
Ureum adalah suatu molekul kecil yang mudah mendifusi ke dalam cairan
ekstra sel, tetapi pada akhirnya dipekatkan dalam urin dan di ekskresi. Jika
keseimbangan nitrogen dalam keadaan mantap ekskresi ureum kira-kira 25 per
hari. Namun ureum merupakan produk akhir metabolisme nitrogen yang penting
pada manusia, yang di sintesa dari amonia dan karbon dioksida (Frances.W,2000).
Ureum merupakan produk akhir utama metabolisme protein dalam tubuh.
Dalam hati gugus amino asam amino akan diubah menjadi urea dan diekskresikan
dari tubuh melalui urin. Urea dalam suasan asam bereaksi dengan
Diasetilmonoksim (DAM) dan dengan katalisator kation akan membentuk
senyawa turunan doazin yang menyerap warna pada panjang gelombang 525nm.
Penambahan tiosemikarbazida pada pereaksi akan meningkatkan intensitas warna
yang terbentuk dan mengurangi kepekaan senyawa turunan diazin terhadap
cahaya (Medik, 2001).
2.1.2 Metabolisme
Gugusan amino dilepas dari asam aminobila asam amino itu didaur ulang
menjadi sebagian dari protein atau dirombak dan dikeluarkan dari tubuh.
Aminotransferase (transminase) yang ada berbagai jaringan mengkatalisis
pertukaran gugusan amino antara senyawa-senyawa yang ikut serta dalam
UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONEISA
13
reaksireaksi sintesis. Deaminasi oksidatif memisahkan gugusan amino yang
dilepaskan diubah mejadi ammonia. Ammonia diantar ke hati dan menjadi reaksi-
reaksi bersambung (Baron, D.N, 2005).
2.1.3 Uremia
Uremia adalah keadaan dimana kadar ureum menumpuk dalam darah.
Uremia dapat menyebabakan terjadinya toksik dalam darah, dan ginjal tidak dapat
membuang ureum keluar dari tubuh.
Hampir seluruh urea di bentuk di dalam hati, dari katabolisme asam-asam
amino dan merupakan produk ekskresi metabolisme protein yang utama.
Konsentrasi urea dalam plasma darah terutama menggambarkan keseimbangan
antara pembentukan urea dan katabolisme protein serta ekskresi urea oleh ginjal :
sejumlah urea metabolisme lebih lanjut dan sejumlah kecil hilang dalam keringat
dan feaces (Baron D.N, 2005).
2.1.4 Penyebab Uremia
Menurut Baron D.N., 2005 secara anatomi ureum diklasifikasi sebagai
berikut :
1. Pre-renal
Ini disebabkan terjadi gagalnya mekanisme yang bekerja sebelum filtrasi
oleh glomerulus. Mekanisme tersebut meliputi :
a. Penurunan aliran darah ke ginjal seperti pada syok, kehilangan darah,
dan dehidrasi.
b. Peningkatan katabolime protein seperti pada perdarahan
gastrointestinal disertai pencernaan haemoglibin dan penyerapannya
UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONEISA
14
sebagai protein dalam makanan, perdarahan ke dalam jaringan lunak
atau rongga tubuh, dan hemolisis.
2. Renal
Terjadi akibat gagal ginjal yang menyebabkan gangguan ekskresi urea.
Gagal kronik disebabkan oleh glomeruloneofritis, pielonefritis, diabetes
mellitus, arteriosklerosis, amiloidosis, penyakit tubulus ginjal, dan
penyakit kolagen vascular.
3. Pasca-renal
Terjadi akibat obstruksi saluran kemih di bagian bawah ureter, kandung
kemih, atau uretra yang menghambat eksresi urin. Obstruksi leher kandung
kemih atau uretra bisa oleh prostat, batu, tumor, atau peradangan. Urea
yang tertahan di urin dapat berdifusi masuk kembali ke dalam darah.
2.1.5 Asam Urat
Asam urat adalah asam yang terbentuk kristal-kristal yang merupakan
hasil akhir dari metabolisme purine atau bentuk turunan nukleoprotein, yaitu salah
satu komponen asam nukleat yang terdapat pada inti sel-sel tubuh. Secara
alamiah, purin terdapat dalam tubuh manusia dan di jumpai pada semua makanan
dari sel hidup yaitu makanan dari tanaman (sayur, buah, dan kacang-kacangan)
maupun hewan (daging, jeroan). Jadi, asam urat merupakan hasil metabolisme di
dalam tubuh yang kadarnya tidak boleh berlebihan (Kholik, 2016).
Kadar asam urat normal dalam diri kita 3,5-7,0 mg/dl untuk laki-laki dan
2,6-6,0 mg/dl bagi kaum wanita. Jika seorang laki-laki memiliki kadar asam urat
lebih dari 7 mg/dl dan perempuan lebih dari dari 6 mg/dl, maka bisa dikatakan
UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONEISA
15
tidak normal dan ini pertanda kita sedang mengalami yang dinamakan sebagai
penyakit asam urat (Saraswati,2009).
2.1.6 Metabolisme
Asam urat di produksi oleh pemecahan purin, yang merupakan pembangun
untuk Deoksiribo Nucleic Acid (DNA) dan Ribo Nucleic Acid (RNA), DNA dan
RNA memasuki sirkulasi dari pemecahan makanan atau dari kerusakan normal
dan pergantian sel-sel dalam tubuh. Asam urat berlebihan di dalam tubuh dapat
menjadi sendi yang menyebabkan tofus. Kondisi ini yang menyebabkan terjadinya
pergantian sel kadar asam urat (hiperuresemia). Penyebab terjadinya gangguan
gagal ginjal adalah karena akumulasi asam urat serum yang dapat membuat
kemampuan gangguan fungsi ginjal menurun (Kholiq, 2016).
Ginjal merupakan organ tubuh yang paling bertanggung jawab
mengendalikan asam urat di dalam darah dengan mengatur pembangunan asam
urat melalui urin sehingga kadar asam urat selalu dalam keadaan normal. Pada
keadaan normal, jumlah asam urat terakumulasi pada laki-laki kurang lebih 1200
mg dan pada perempuan 600 mg. Jumlah akumulasi ini meningkat beberapa kali
lipat pada penderita gout. Produksi normal asam urat dalam dalam tubuh manusia
dengan fungsi ginjal normal dan bebas purin adalah 600 mg/hari
(Misnadiarly,2007).
Terjadinya gangguan fungsi ginjal yang disebabkan oleh hiperurisemia
disebut dengan nefropati gout. Pada nefropati gout terdiri dari dua tipe yaitu
nefropati urat dan nefropati asam urat. Pada keduanya terbentuk kristal urat, yaitu
kristal asam urat yang terbentuk pada pH fisiologi dan kristal asam urat yang
dapat terbentuk bila pH urin turun (pH 5,4).
UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONEISA
16
Pada nefropati urat terdapat endapan kristal mono sodium Urat didalam
jaringan ginjal, baik di glomerulus, tubulus, dan jaringan sekitarnya, yang dapat
mengakibatkan hipertensi, penurunan penyaringan glomerulus dan terdapatnya
protein pada urin. Sedangkan pada nefroti asam urat ini terjadi sebagai akibat dari
peningkatan kadar asam urat dalam urin, maka pH urin turun dan akan
menyebabkan urin terjadi asam. Urin yang sama akan mengendapkan kristal urat
sehingga terbentuk batu urat di ginjal dan saluran kencing. Endapan MSU akan
merusak parenkim ginjal yang akhirnya mengakibatkan gagal ginjal
(Kholiq,2016).
Selain batu, juga terjadi nefroti obstruksi akibat prepisitas kristal asam urat
yang berlebihan dalam tubulus ginjal. Keadaan ini akan menyebabkan nefropati
asam urat akut dan bisa pula mengakibatkan gagal ginjal akut (Nursalam,2006).
Kelebihan asam urat dalam darah akan menyebabkan terbentuknya tofus.
Tofus merupakan deposit natrium urat yang terjadi pada penderita pirai (gout)
yang dapat mengakibatkan pengkristalan pada persendian dan pembulu kapiler
darah, terutama yang dekat dengan persendian jika tidak di tanagani dengan baik
maka akan menyebabkan perubahan struktur persendian dan di akhiri dengan
cacat (Sustrany L,2007).
2.1.7. Gejala dan Solusi Mengatasi
Menurut Leode S, 2017 ada beberapa gejala asam urat antara lain :
1. Kesemutan dan linu.
2. Nyeri terutama malam hari atau pagi hari saat bangun tidur.
3. Sendi yang terkena asam urat terlihat bengkak, kemerahan, panas, dan
nyeri luar biasa pada malam maupun pagi hari.
UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONEISA
17
Beberapa solusi mengatasi asam urat :
1. Melakukan pengobatan hingga kadar asam urat kembali normal. Kadar
normalnya adalah 2,6hingga 6,0 untuk wanitan dan 3,5 hingga 7,0 untuk
pria.
2. Kontrol makanan yang dikonsumsi.
3. Banyak minum air putih. Dengan banyak minum air putih, kita dapat
membantu membuang purin yang ada dalam tubuh.
2.1.8 Penyebab
Asam urat yang mengalami penumpukan di dalam darah adalah penyebab
penyakit asam urat atau yang disebut dengan penyakit gout. Asam urat merupakan
limbah yang terbentuk dari pemecahan zat purine yang ada di dalam sel-sel tubuh.
Sebagian besar asam urat dibuang melalui ginjal dalam bentuk urine dan sebagian
kecil lainnya dibuang melalui saluran pencernaan dalam bentuk tinja. Jika asam
urat yang dibuang dari tubuh lebih sedikit dari jumlah yang diproduksi, maka
asam urat yang menumpuk tersebut akan membentuk kristal-kristal tajam natrium
urat berukuran mikro yang bermuara di dalam sendi atau di sekeliling jaringan
sendi. Ketika kristal-kristal tajam tersebut masuk ke dalam ruang sendi dan
mengganggu lapisan lunak sendi, maka terjadilah peradangan yang terasa sangat
sakit. Sendi yang paling sering mengalami serangan penyakit asam urat adalah
sendi kaki dan tangan. Ada bebrapa hal atau faktor yang turut mempengaruhi
naiknya kadar asam urat di dalam tubuh, diantaranya (Kholiq, 2016) :
UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONEISA
18
1. Faktor Makanan
a. Jeroan
Bagian yang tergolong jeroan ini meliputi beberapa bagian organ dalam
lain, di antaranya adalah jantung, ginjal, otak, dan hati.
b. Makanan Laut
Makanan laut ini tentu banyak ragamnya, dan tidak semuanya bisa
memicu terjadinya penyakit asam urat. Adapun makanan laut yang dapat
meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh yaitu jenis makanan laut
semacam kerang-kerangan dan ikan yang berminyak.
c. Daging Merah
Daging merah juga dapat membuat kadar asam urat dalam tubuh menjadi
lebih tinggi. Daging-daging yang dimaksud tersebut di antaranya adalah
daging babi, daging sapi, dan daging kambing.
2. Minuman Keras
Jika terlalu banyak mengkonsumsi minuman keras, maka produksi asam
urat di dalam hati akan meningkat, selain itu unsur alkohol juga dapat mengurangi
jumlah asam urat yang dibuang melalui urine. Jenis minuman keras yang paling
harus diwaspadai untuk menghindai serangan penyakit asam urat adalah bir dan
spirit. Terutama bir, minuman keras ini juga mengandung purine yang tinggi.
Sedangkan untuk wine, minuman keras ini tidak meningkatkan risiko terkena
penyakit asam urat secara signifikan asalkan diminum hanya satu atau dua gelas
per hari.
UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONEISA
19
3. Kondisi Medis
Ada beberapa kondisi medis yang dapat meningkatkan risiko penyakit
asam urat. Artinya seseorang akan rentan terserang gout jika dirinya memiliki atau
sedang mengidap beberapa penyakit seperti berikut :
a. Kadar lemak dan kolesterol yang tinggi dalam darahnya.
b. Penyakit ginjal.
c. Diabetes, baik tipe 1 maupun tipe 2.
d. Tekanan darah tinggi.
4. Obat-obatan
Meningkatnya kadar asam urat serta risiko terkena penyakit gout dapat
disebabkan oleh jenis beberapa obat tertentu. Beberapa jenis obat yang dimaksud
tersebut di antaranya sebagai berikut :
a. Niacin
Niacin yaitu obat yang digunakan untuk mengobati kolesterol tinggi.
b. Deuretik
Diuretik atau pil air ini merupakan obat yang digunakan untuk mengobati
tekanan darah tinggi dan juga mengobati penumpukan cairan di dalam
tubuh yang tidak wajar. Obat-obatan pereda tekanan darah tinggi lainnya,
seperti obat penghambat saluran kalsium, obat penghambat enzim
pengubah angiotensin, dan obat penghambat beta.
5. Jenis Kelamin
Risiko wanita pada masa subur untuk terkena serangan asam urat, lebih
rendah dibandingkan dengan pria. Hal tersebut tidak terlepass dari peran hormon
estrogen pada wanita yang mampu menurunkan kadar asam urat dan
UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONEISA
20
memperlancar pembuangannya melalui ginjal. Sementara pada pria, kadar asam
urat didalam tubuh mereka meningkat selama masa puber, dan tetap lebih tinggi
dari wanita hingga dewasa.
Ketika wanita memasuki masa menopausse, mereka juga akan berisiko
terkena serangan asam urat, meski peningkatan kadar asam urat mereka tidak
setinggi pria. Itu sebabnya gejala serangan gout pada penderita wanita terlihat
lebih lambat dibandingkan pada penderita pria.
2.1.9 Purin dan Pirimidin
Pada manusia asam urat merupakan hasil akhir metabolisme purin,
sedangkan purin adalah zat alami yang ditemukan di dalam sel, termasuk didalam
tubuh maupun hewan disekitar kita. Sayuran pada umumnya lebih tinggi purin
dibandingkan dengan daging. Purin yang masuk dalam tubuh kita dari makanan
selanjutnya akan dimetabolisme menjadi asam urat. Sebenarnya hal ini adalah
proses yang normal dan sehat, dan asam urat sebenarnya bertindak sebagai zat
antioksida yang berguna untuk melindungi lapisan pembuluh darah (Suriana,
2014).
2.1.10 Metabolisme
Nukleotida purin dan pirimidin disintetis di dalam tubuh pada tingkat yang
sesuai dengan kebutuhan fisiologis. Mekanisme intraseluler dan pengaturan
ukuran Nukleotida Trifosfat (NTPs) meningkat selama pertumbuhan atau
regenerasi jaringanketika sel-sel membelah dengan cepat.
Fosforilase nukleutida purin Inisiol Monofosfat (IMP) merupakan
nukleutida induk yang merupakan asal pembentukan Adenin Nukleotida (AMP)
atau Guanin Nukleotida(GMP) (Fadli D, 2013).
UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONEISA
21
2.2Hiperurisemia
Hiperurisemia adalah suatu keadaan kelainan metabolik dimana kadar
asam urat didalam darah melebihi nilai normalnya yang disebabkan dua
kemungkinan yaitu kelebihan produk asam urat atau terhambatnya pengeluaran
assam urat melalui tubuh. Peningktan produk asam urat dalam tubuh disebabkan
karena adanya ganggguan metabolik purin bawaan, ini biasanya tanpa gejala.
Peningkatan juga disebabkan kelainan herediter/pembawa sifat atau turunan,
lainnya yaitu terjadinya aktivitas berlebihan oleh enzimFosforbosil Pirofosfat
Sistetase (FRPP-sintesa) juga bersifat asimtopatik. Bisa juga peningkatan ini
terjadi dari asupan makanan yang kaya protein atau sebagai hasil pemecahan sel
yang rusak akibat gangguan penyakit atau gangguan obat kanker atau kemoterapi
(Diah dan Rina, 2008).
Terhambatnya pengeluaran asam urat terjadi akibat ketidakmampuan ginal
mengeluarkan asam urat yang berlebihan dari dalam tubuh. Kedaan ini dapat
timbul sebagai akibat dari :
1. Minum obat tertentu seperti pirazinamid (obat anti TBC).
2. Dalam keadaan lapar (seperti puasa dan diet) pada kondisi ini kekurangan
kalori tubuh dipenuhi dengan membakar lemak tubuh zat keton yang
terbentuk dari pembakaran lemak akan pengeluaran asam urat melalui
ginjal.
3. Olahraga terlalu berat ataupun aktivitas fisik yang terlalu berat.
4. Gagal ginjal
5. Hypertensi
UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONEISA
22
Asam urat yang berlebihan atau jenuh, akan berubah menjadi bentuk
kristal seperti jarum-jarum dan ini sangat menyakitkan bila terdeposit
dipersendian. Sendi-sendi yang diserang utama jari-jari kaki, dengkul, tumit,
pergelangan tangan, jari tangan dan siku (Sustrany, 2007).
Hiperuresemia berpotensi menyebabkan gout. Gout merupakan suatu
keadaan dimana sendi-sendi dapat menumpukkan kristal asam urat, sehingga
menyebabkan sendi itu meradang (artritis). Pada penyakit gout primer 99%
penyebabnya belum diketahui (idiopati) di duga berkaitan dengan faktor genetik
dan faktor homoral yang menyebabkan gangguan metabolisme yang dapat
mengakibatkan meningkatnya produksi asam urat atau bisa juga di akibatkan oleh
berkurangnya pengeluaran assam urat dari tubuh.
Penyakit gout sekunder antara lain disebabkan karena meningkatnya
produksi asam urat karena nutrisi, yaitu mengkonsumsi makanan dengan kadar
purin yang tinggi. Purin adalah satu senyawa basa organik yang menyusun asam
ukleat (asam inti sel) dan termasuk ke dalam kelompokasam amino, dari unsur
pembentukan protein (Suriana N, 2014).
2.2.1 Artritis Gout
Artritis Gout adalah artritis inflamatoris yang disebabkan oleh
penumpukan asam urat dan kristal yang menyebabkan sendi merah, bengkak dan
nyeri akut. Gout sering menyerang kaki, ibu jari kaki, pergelangan kaki, dan
bagian tengah kaki. Penyakit ini tergolong nomor 3 yang banyak dalam urutan
penyakit sendi sesudah artrosis dan rematoid artristik (RA). Dilihat dari
penyebabnya, termasuk golongan kelainan metabolik. Lebih banyak didapati pada
pria, sedangkan pada wanita biasa terjadi pada masa menopouse (SurianaN,2014).
UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONEISA
23
2.2.2 Gejala Klinik Gout
1. Terjadinya pembengkakan dan nyeri yang luar biasa pada sendi dan ibu
jari kaki.
2. Nyeri hebat pada sendi kaki.
3. Kulit yang melapisi tofi dapat mengalami ulkus dan mengeluarkan pus
atau eksudat yang berwarna putih berkapur.
4. Artritis bersifat monoartikuler dan menunjukkan tanda-tanda peradangan
lokal.
5. Peradangan yang kronis akibat krista-kristal asam urat menyebabkan
nyeri, sakit dan kaku juga pembesaran dan benjolan dari sendi yang
bengkak.
2.2.3 Pencegahan Gout
1. Pasien gout harus menghindari gangguan obat yang dapat menaikkan
kadar asam urat dalam darah.
2.3 Hubungan Hiperurisemia dengan Usia 40-60 Tahun
Pada umum usia setengah baya dipandang sebagai usia antara 40-60 tahun.
Masa tersebut pada akhirnya akan ditandai oleh perubahan jasmani dan rohani.
Pada perubahan jasmani, sering terjadi pada perubahan fisik seperti menopause
dan rematik. Sedangkan pada perubahan mental daya ingat yang menurun
(SyarifL, 2017).
Di masa dewasa ini juga banyak orang mengeluh adanya rasa ngilu di
daerah persendian tulang, bahkan ada yang merasakan nyeri pada daerah tersebut.
Munculnya peningkatan kadar asam urat darah biasanya diikuti oleh beberapa
UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONEISA
24
penyakit penyerta, seperti hipertensi, jantung, maag, dan penyakit lainnya.
Akibatnya, banyak penderita yang cukup mencemaskan keberadaan penyakit ini.
Penyakit hiperuresemia erat hubungannya dengan usia. Kebanyakan
penderita hiperurisemia memang berusia dewasa yaitu, 40-60 tahun. Namun siapa
sangka penyakit hiperuresemia ini dapat juga terjadi pada kaum muda baik remaja
maupun anak-anak. Tapi bedanya hiperurisemia yang terjadi pada pada usia muda
atau anak-anak cenderung belum separah seperti hiperurisemia pada usia dewasa,
bisa saja yang terjadi pada usia muda di karenakan faktor primer seperti faktor
genetik atau homoral. Sedangkan yang terjadi pada orang dewasa (masa produktif
menuju masa non produktif) di karenakan faktor sekunder seperti asupan makanan
yang berlebih dan kurangnya berolahraga (Syarif L,2017).
2.3 Bagan Pemeriksaan
Penderita
hiperurisemia
Darah
Chemical Automatic
Analyzer
Serum
Pembacaan
(mg/dl)
UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONEISA