BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Penelitian
Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Penelitian
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Penelitian
Wahyu Idianto, Awang Harsa Kridalaksana, dan Yulianto (2017), melakukan
penelitian mengenai perancangan protitipe pendeteksi banjir peringatan dini
menggunakan Arduino dan PHP[4]. Proses pendeteksian banjir menggunakan
Arduino sebagai mikrokontroler dengan sensor ultrasonik untuk mengukur level air
dan sensor pendeteksi air. Sistem akan mengirkan data dari sensor tersebut melalui
ethernet shield ke Gammu service untuk melakukan pengriman SMS bergantung
dari kondisi sensor air dan ketinggian air, dan website berbasis PHP untuk
menginformasikan ketinggian dan pendeteksi air.
Abdul Chobir, Asep Andang, Nurul Hiron (2017), melakukan menelitian untuk
membuat sistem peringatan dini mengenai air sungai. Curah hujan yang tinggi
ternyata yang mengakibatkan banjir pada sungai secara tiba-tiba dengan laju air
yang cukup cepat[5]. Teknik deteksi level air yang digunakan dengan menggunakan
sensor ultrasonik dengan resolusi 0,5 cm dengan akurasi sebesar 1 cm, jarak
pengukuran efektif 3 cm sampai 3 m. Sedangkan perangkat pengolah data yang
digunakan oleh peneliti adalah papan mikrokontroler Arduino Uno. Hasil
pembacaan sensor di tampilkan ke dalam LCD.
Hari Kurniawan, Dedi Triyanto, Irma Nirmala (2019),Melakukan penelitian
tentang pembuatan sistem pendeteksi dan monitoring banjir yang memberikan
informasi yang dapat di akses oleh masyarakat. Penelitian tersebut menggunakan
sensor ultrasonik untuk mengukur level muka air dan mikrokontroler Arduino
sebagai sistem pengolah data. Hasil pengolahan data dikirimkan ke LCD untuk
memonitoring ketinggian air[6]. Sistem yang dibuat akan memberikan pesan status
ketinggian pada saat melewati batas yang telah dintentukan, menggunakan modul
SIM800L sebagai perangkat untuk mengirimkan pesan dan mengirimkan data
tersebut ke website untuk menampilkan grafik dan inforamasi seputar ketinggian
air kepada masyarakat.
6
Ngakan Kutha Krisnawijaya, I Nyoman Gede Adrama (2019), melakukan penelitan
untuk membuat portable online datalogger yang di rancang menggunakan Internet
of Things (IoT). Menggunakan sensor flowmeter dan sensor level sebagai pengukur
debit air yang dikontrol dengan mikrokontroler ESP8266 untuk mengolah data.
Data yang telah diolah selanjutnya dikirimkan dengan koneksi WiFi ke router atau
modem yang selanjutnya ditransmisi melalui jaringan seluler ke server Blynk[7].
Data yang telah dikirim selanjutnya dapat diakses melalui web atau aplikasi oleh
pengguna.
Pada penilitan ini penulis akan merancang dan membangun sistem untuk dapat
melakukan monitoring ketinggian air (pasang surut) dan debit air sungai dengan
sumber tenaga surya, proses monitoring dapat dilakukan dengan jarak dekat
(offline) dengan LCD karakter atau jarak jauh (online) menggunakan modul Wi-Fi
melalui database Platform web bertujuan agar memudahkan pengguna dalam
mengakses sistem dengan database MySql sebagai penyimpanan hasil akusisi
sensor dan PHP untuk proses koneksi.
2.2 Tinjauan Komponen Penelitian
2.2.1 Arduino Mega 2560
Arduino Mega 2560 merupakan board mikrokontroler dari keluarga
ATmega 2560 dimana memiliki pin I/O paling banyak dari seri Arduino
lainnya. Mikrokontroler jenis ini memiliki 54 pin digital I/O dengan 15 pin
tersebut digunakan sebagai input PWM, 16 pin input analog, 1 port USB, 1
port power jack DC, ICSP header dan tombol reset. Pada pengoperasiannya
arduino dihubungkan ke personal computer (PC) untuk memberikan
program menggunakan kabel USB dan diberikan sumber tegangan melalui
port power jack[8]. Tegangan operasi dari Arduino mega 2560 adalah 5
hingga 20V DC. Namun apabila Arduino diberikan tegangan kurang dari 5
volt dapat mengakibatkan kerja dari arduino ini menjadi tidak stabil
sehingga dapat menyebabkan kerusakan pada komponen-komponen yang
digunakan. Apabila diberikan tegangan kerja lebih dari 12 volt dapat
mengakibatkan board rusak dengan didahului panasnya regulator tegangan.
Sehingga rentang tegangan kerja yang aman bagi arduino saat dioperasikan
7
adalah 5 – 12 volt. Dari segi memori arduino uno ini memiliki memori
sebesar 256 kb, dimana 8 kb dari memori tersebut telah digunakan untuk
sebagai bootloader. Disamping memiliki 256 kb memori, Arduino Mega
2560 ini memiliki memori sebesar 8 kb dari SRAM serta 4 kb dari
EEPROM. Hal ini mebuat memori tersebut cukup untuk menyimpan
program yang akan diberikan pada alat yang akan penulis buat. Pada
Arduino Mega 2560 ini selain memiliki beberapa pin yang telah dijelaskan
sebelumnya juga memiliki dua pin yang sangat penting fungsinya yaitu pin
VCC dan GND. Pin-pin tersebut berfungsi sebagai sumber tegangan bagi
aktuator. Berbeda dengan jenis arduino lainnya arduino mega 2560 ini
dilengkapi dengan sistem24 proteksi yang berupa polyfuse yang dapat
direset untuk melindungi port USB laptop/komputer dari korsleting atau
arus berlebih. Dalam penggunaannya Arduino Mega 2560 ini menggunakan
software Arduino IDE untuk memprogram yang selanjutnya akan di upload
ke Arduino Mega 2560 ini menggunakan kabel seria. Arduino Mega 2560
dipilih karena memiliki memori yang besar dan jumlah pin I/O yang banyak.
Pada Gambar 2.1 adalah tampak fisik dari Arduino Mega 2560 dan untuk
spesifikasi khusus pada Arduino Mega2560 dapat dilih pada Tabel 2.1.
Gambar 2. 1 Arduino Mega 2560.
Tabel 2. 1 Spesifikasi Arduino Mega 2560
Parameter Arduino Mega 2560 R3
Input Data dari Sensing oleh sensor
8
Output Sinyal dengan arus DC
Fungsi Memproses semua masukan dari sensor
dan melaukan aksi pada sistem.
Kebutuhan Suplai Daya 5-12 V DC
Kegunaan Dalam Sistem • Dapat mengkonversikan sinyal
analog dari sensor menjadi
sinyal digital agar dapat dibaca
oleh pengguna.
• Dapat memberikan perintah
kepada modul-modul untuk
melakukan aksi terhadap
masukan yang diterima
mikrokontroler.
Spesifikasi • Dimensi : 101,52 mm (P) x
53,3 mm (L).
• Tegangan kerja : 5V DC
• Tegangan input rekomendasi : 7-
12V
• Arus : 20 – 50 mA
• Flash Memory : 256 KB, 8 KB
Bootloader.
• SRAM : 8 KB
• EEPROM : 4 KB
• Clock Speed : 16 MHz
• Digital I/O pins : 54 (15 PWM
• Analog input pins : 16
2.2.2 Water Level Indiacator
Dalam proses pendeteksian ketinggian(level) air sungai, sensor yang
dipilih untuk diimplementasikan adalah Water Level Indicator. Sensor ini
9
terdiri dari 2 buah IC ULN2003A pada Gambar 2.2. Sensor ini memiliki
10 level pembacaan dengan skala tiap level yaitu 5 cm. IC ULN2003A
terdiri dari rangkaian gerbang NOT dan bekerja dengan metode Active
LOW, dengan diberikan trigger tegangan sebesar 5V DC. Cara kerja
sensor ini adalah dengan memanfaatkan air sebagai bahan konduktif yang
mengaktifkan setiap plat tembaga (short-circuit) ketika terkena air. Fungsi
IC ULN2003A adalah menjadi inverter tegangan, ketika plat tembaga
tidak terkena air maka output ter-set HIGH (1), dan ketika plat tembaga
terkena air maka akan ter-set LOW oleh mikrokontroler . IC ULN2003A
dipilih karena kemampuan deteksinya yg akurat dan mudah didapatkan.
Untuk spesifikasi lengkap dari water level indicator dapat dilihat pada
Tabel 2.2.
Gambar 2. 2 IC ULN2003A[9].
Gambar 2. 3 Skematik Water Level Indicator.
10
Tabel 2. 2 Spesifikasi Water level Indicator
Parameter Water Level Inidcator
Fungsi Mengukur ketinggian air
Input Tegangan 5VDC
Ouput Tegangan 0V DC
Kebutuhan Suplai
Daya
5V DC
Deskrispi
Kebutuhan
Dapat membaca ketinggian air
sungai dan dikirimkan ke
mikrokontroler
2.2.3 Water Flowmeter Sensor DN50 2”
Water Flowmeter merupakan sensor yang digunakan untuk
mengukur debit air pada pipa tertutup pada pipa keluaran maupun masukan
dalam sebuah sistem jaringan distirubsi air. Pada penelitian ini flowmeter
digunakan untuk mengukur debit aliran terbuka dengan beberapa
modifikasi. Flowmeter terdiri atas katup plastik, rotor, dan sensor efek Hall.
Ketika air mengalir malalui gulungan rotor-rotor. Kecepatan perubahan
dengan nilai yang berbeda disetiap alirannya. Sensor debit air ini
menggunakan efek Hall sehingga diperoleh keluaran sinyal berupa sinyal
pulsa[10]. Prinsip kerja sensor ini ialah dengan menghitung jumlah air yang
masuk melalui inlet dan keluar melalui outlet dari sensor. Air yang masuk
melewati katup inlet akan memutar rotor magnet dengan kecepatan yang
berbanding lurus dengan kecepatan aliran air. Selanjutnya medan magnet
pada rotor akan memberikan efek Hall dan menghasilkan sinyal pulsa atau
yang sebut dengan PWM (Pulse Width Modulation). Keluaran sinyal pulsa
dari sensor ini selanjutnya dikirimkan ke mikrokontroler. Pada Tabel 2.3
merupakan spesifikasi dari water flowmeter.
11
Gambar 2. 4 Desain Flowmeter.
Gambar 2. 5 Bentuk Fisik Water Flowmeter.
Tabel 2. 3 Spesifikasi Water Flowmeter.
Parameter Sensor FLOWmeter DN50 2”
Input Energi mekanik oleh arus sungai
Output Sinyal PWM
Fungsi Menghitung debit dan kecepatan air
pada sungai
Kebutuhan Suplai Daya 5V DC
Kegunaan Dalam Sistem Pembacaan debit air dan kecepatan air
sungai yang melewati rotor pada sensor
kemudian data dikirimkan ke
mikrokontroler.
12
Spesifikasi • Dimensi : 91,5 mm (P) x 59
mm (L) x 5,08 mm (Diamter
katup).
• Tegangan : 5V DC
• Arus : 10mA
• Debit air : 10 – 300
Liter/Menit.
• Maksimum Tekanan
Hidrostatrik : 2 Mpa.
• Maksimum Temperatur Kerja -
25°~+ 80º C
2.2.4 Pilot Lamp
Pilot Lamp merupakan indikator visual yang berfungsi untuk
mempermudah pengunna untuk membaca status sungai, digunakan tiga
inisiasi utama yaitu; hijau untuk aman, kuning untuk waspada, dan merah
untuk bahaya.. Pada Gambar 2.6 merupakan penampakan Pilot Lamp dan
pada Tabel merupakan spefiskasi lengkap Pilot Lamp.
Gambar 2. 6 Pilot Lamp
Tabel 2. 4 Spesifikasi Pilot Lamp
Parameter Pilot Lamp
Input Status kondisi sungai
Output Cahaya
Fungsi Memberikan indikator
Kebutuhan Suplai Daya 12 VDC
13
Kegunaan Dalam Sistem Memberikan indikator visual berupa
cahaya hijau, kuning dan merah.
Spesifikasi • Operating temperature : 25 -
+55
• Dimenssion : 22mm(Hole)
• Supply 12VDC
2.2.5 ESP 8266-01
ESP8266-01 adalah modul SoC (Sytem on Chip) yang terintegrasi
dengan Wi-Fi, sehingga dapat terhubung ke jaringan. Memiliki desain yang
ringkas,dan kinerja yang andal untuk penggunaan IoT (Internet of Things) .
Hal ini bukan tanpa alasasan, dikarenakan ESP8266-01 Gambar 2.7
mengintregasikan antenna, RF, penguat daya, penguat penerima derau
rendah, filter dan modul manajemen daya.
Gambar 2. 7 Bentuk Fisik ESP8266-01[11].
ESP8266 memiliki rentang frekuensi Wi-Fi 2.4G – 2.5G dengan
antena PCB trace yang dapat ditambahkan antena eksternal dengan modul.
ESP8266-01 membutuhkan tegangan operasi 2.5V – 3.6V dan arus operasi
80 mA. Berikut spesfikasi ESP8266-01
14
Tabel 2. 5 Spesifikasi ESP8266-01
Parameter ESP8266-01
Input Data Akusisi Sensor
Output Pengiriman data
Fungsi Mengirimkan data hasil sensing ke
database
Kebutuhan Suplai Daya 3,3V DC
Kegunaan Dalam Sistem Menghubungkan sistem dengan
jaringan internet agar dapat
berkomunikasi dengan server
Spesifikasi • Frequency rane : 2.4G ~ 2.5G
(2400M ~ 2483.5M)
• Tx Power : 802.11 b: +20 dBm
802.11 g: +17 dBm
802.11 n: +14 dBm
• Rx Sensitivity : 802.11 b: –91 dbm
(11 Mbps)
15
802.11 g: –75 dbm (54 Mbps)
802.11 n: –72 dbm (MCS7)
• CPU : Tensilica L106 32-bit
processor
• Peripheral Interface :
UART/SDIO/SPI/I2C/I2S/IR
Remote Control
• Operating voltage : 2,5V – 3,3 V
DC
• Operating current : 80mA
• Operating temperature : –40°C
~ 125°C
• WiFi :
Station/SoftAP/SoftAP+Station
• Dimension : 5mm x 5mm
2.2.6 SIM800L V2
SIM800L V2 merupakan modul komunikasi GSM yang dapat
digunakan untuk mengirimkan data menggunakan jaringan internet dan
dapat mengirimkan SMS. Penggunaan modul SIM800L V2 pada sistem
WAFFEL SOPOSY bertujuan untuk mengirimkan notifikasi kepada
pengguna ketika tejadi ketinggian air melewati batas aman. Bentuk fisik
SIM800L dapat dilihat pada Gambar 2.8 dan spesifikasi lengkap dapat
dilihat pada Tabel 2.6.
16
Gambar 2. 8 Bentuk fisik modul SIM800L V2,
Tabel 2. 6 Spesifikasi Modul SIM800L V.2.
Parameter SIM800L v2
Input Serial Command
Output SMS
Fungsi Mengirimkan SMS peringatan status
sungai
Kebutuhan Suplai Daya 5 VDC
Kegunaan Dalam Sistem Memberikan peringatan dari sistem ke
pengguna beruapa pesan teks.
Spesifikasi • Frequency rane : QuadBand
850/900/1800/1900Mhz
• FM : 76~109MHz worldwide
bands with 50 KHz tuning step
• Communication interface :
UART/SDIO/SPI/I2C/I2S/IR
Remote Control The TTL level
17
serial interface compatible
2.85/3.3/5V MCU
• Operating temperature : –40°C
~ 85°C
• Dimension : 15,8 mmx 17,8 mm
x 1,4 mm
2.2.7 Buzzer Pasif
Buzzer digunakan sebagai indikator suara, ketika ketinggian air
melewati batas aman. Buzzer digunakan pada sistem sebagai alat untuk
memberikan indikator suara pada jarak dekat ke pengguna, oleh sebab itu,
WAFFEL SOPOSY membutuhkan buzzer jenis pasif seperti pada Gambar
2.9. Buzzer ini memiliki kemampuan mengeluarkan suara sebesar 88 – 95
dB, spesfikasi lengkap buzzer pasif dapat dilihat pada Tabel 2.7.
Gambar 2. 9 Buzzer Pasif.
Tabel 2. 7 Spesifkasi Buzzer Pasif
Parameter Buzzer Pasif
Input Digital ouput Arduino
Output Suara
18
Fungsi Memberikan peringatan beruapa suara
Kebutuhan Suplai Daya 5V DC
Kegunaan Dalam Sistem Memberikan peringatan dari sistem ke
pengguna beruapa pesan teks.
Spesifikasi • Tegangan Kerja: 5 V
• Konsumsi Arus: 30 mA
• Tingkat Kenyaringan: 87 d
• Frekuensi Resonansi: 2600 Hz
• Temperatur Kerja: -20°C -
85°C
• Dimensi: 12 x 7.5 mm
• Berat: 1.61 gr
2.2.8 Relay 4- Channel
Relay adalah sakelar mekanik yang dikendalikan atau dikontrol
secara elektronik (elektro magnetik). Sakelar pada relay akan terjadi
perubahan posisi off ke on pada saat diberikan energi elektromagnetik pada
armatur relay tersebut. Relay pada dasarnya terdiri dari dua bagian utama
yaitu sakelar mekanik dan sistem pembangkit elektromagnetik (induktor inti
besi). Sakelar atau kontaktor relay dikendalikan menggunakan tegangan
listrik yang diberikan ke induktor pembangkit magnet untuk menarik
armatur tuas sakelar atau kontaktor relay[12]. Pada penelitian ini relay
digunakan sebagai saklar antara baterai dengan Pilot Lamp sekaligus
regulator tegangan dari panel surya. Pada Gambar 2.10 merupakan relay 4-
Channel dan Tabel 2.8 merupakan spesifikasi relay.
19
Gambar 2. 10 Relay 4 Channel
Tabel 2. 8 Spesifikasi Relay 4- Channel
Parameter Relay 4-Channel
Input Digital ouput Arduino
Output Mechanical Swtich
Fungsi Power Switching
Kebutuhan Suplai Daya 5V DC
Kegunaan Dalam Sistem Menghubung- memutus aliran listrik
antara Pilot Lamp dengan baterai dan
menjadi power regulator
20
Spesifikasi • Input relay 5V DC
• Maksimum load 250VAC/10A
30VDC/10A
• Pilot Lamp indikator
• Output keluaran 4 channel
maksimal 10A
• Output memiliki 3 pin terminal
block yang ditandai dengan
NO, COM dan NC.
• NO (Normally Open) = Tidak
ada arus yang dialirkan (OFF),
Jika ada signal HIGH / LOW
dari microcontroller maka ON
• COM (Common) = Sumber
tegangan yang akan
dihubungkan (Bisa arus AC
maupun DC 10A max)
• NC (Normally Close) = Arus
dialirkan (ON), Jika ada signal
HIGH / LOW dari
microcontroller maka OFF
2.2.9 Rain Detector Sensor
Rain detector sensor digunakan untuk memonitor kondisi cuaca
khususnya hujan. Pada bagian atas sensor terdapat plat konduktor yang jika
terkena air maka akan terjadi short circuit sehingga modul akan
mengirimkan output sinyal digital bernilai 1 (High) dan ketika tidak
terdeteksi air hujan modul akan mengirimkan sinyal digital bernilai 0 (Low).
Pada Gambar 2.11 dan spesifikasi lengkap dapat dilihat pada Tabel 2.9.
21
Gambar 2. 11 Bentuk fisik Rain Detector Sensor.
Tabel 2. 9 Spesifikasi Rain Detector
Parameter Rain Detector
Input Air Hujan
Output HIGH/LOW
Fungsi Mendeteksi hujan
Kebutuhan Suplai Daya 5V DC
Kegunaan Dalam Sistem Mendeteksi air hujan ketika plat
konduktor terkena air,
Spesifikasi • Material : FR-04
• Input Voltage : 3,3 – 5 V DC
• IC lM393
• Dimension 50 mm x 40 mm
2.2.10 Sensor Tegangan
Sensor tegangan pada sistem WAFFEL SOPOSY digunakan untuk
mengukur tegangan pada luaran output panel surya dan luaran ouput
22
baterai. Sensor tegangan yang digunakan menggunakan sistem pembagian
tegangan dengan dua buah reisistor 7,5 k Ohm dan 30 k Ohm seperti pada
Gambar 2.12 Prinsip sensor pembagi tegangan membagi tegangan VCC
menjadi lima kali lebih kecil, misal VCC 25 volt maka keluaran rangkaian
tersebut adalah 5 volt. Spesifikasi lengkap dari sensor tersebut dapat dilihat
pada Tabel 2.8.
Gambar 2. 12 Cara Kerja Sistem Pembagi tegangan.
Parameter Sensor Tegagan
Input 0-25 VDC
Output Analog
Fungsi Mengukur nilai tegangan pada luaran
baterai dan panel surya
Kebutuhan Suplai Daya 5V DC
Kegunaan Dalam Sistem Akusisi data tegangan
Spesifikasi • Supply : 5 V DC
• R1 : 7,5 k Ohm
• R2 : 30 k Ohm
2.2.11 ACS712
ACS712 merupakan sensor arus digunakan untuk mengukur arus DC
yang keluar dari panel surya dan arus yang keluar dari baterai ke beban
(Gambar 2.13). Memiliki rentang sensitifitas pembacaan 6-185 mV/A.
23
memiliki pembacaan dari 0 (pada input 0v) sampai 1023(pada input 5V)
dengan resolusi sebesar 0,0049V, proses pembacaan ini dirumuskan
dengan persamaan sebagai berikut :
𝐼 = 0,0264 𝑋 𝑉𝑜𝑢𝑡 − 13,51
Spesifikasi lengkap ACS712 dapat dilihat pada Tabel 2.10.
Gambar 2. 13 ACS712.
Tabel 2. 10 Spesifikasi Sensor ACS712
Parameter Sensor Arus ACS712
Input 0-5 A
Output Analog
Fungsi Mengukur nilai arus pada luaran
baterai dan panel surya
Kebutuhan Suplai Daya 5V DC
Kegunaan Dalam Sistem Akusisi data arus
24
Spesifikasi • Rise time output = 5 μs.
• Bandwidth sampai dengan 80
kHz.
• Total kesalahan output 1,5%
pada suhu kerja TA= 25°C.
• Tahanan konduktor internal 1,2
mΩ.
• Tegangan isolasi minimum 2,1
kVRMS antara pin 1-4 dan pin
5-8.
• Sensitivitas output 185 mV/A.
• Tegangan kerja 5 VDC.
2.2.12 Baterai
Baterai adalah sebuah alat yang dapat merubah energi kimia menjadi
energi listrik melalui reaksi elektrokimia oksidasi dan reduksi (redox).
Reaksi terjadi dengan perpindahan elektron dari kutub negatif ke kutub
positif. Secara umum baterai terdiri dari satu atau lebih sel yang terhubung
secara seri, pararel ataupun gabungan seri-paralel tergantung output dari
tegangan dan kapasitas[13]. Baterai yang digunakan pada sistem
WAFFEL SOPOSY berjenis VRLA (Valve Regulated Lead Acid)
berkapasitas 12 Ah dengan tegangan keluaran 12 Volt DC (Gambar 2.14).
spesifikasi lengkap baterai dapat dilihat pada Tabel 2.11.
25
Gambar 2. 14 Baterai VRLA 12 V 12 Ah .
Tabel 2. 11 Spesfikasi Baterai VRLA 12V 12V DC
Parameter Baterai 12V 12Ah
Output 12V DC
Fungsi Memberikan sumber energi ke sistem
Kegunaan Dalam Sistem Menyuplai daya
Spesifikasi • Kapasitas : 12 Ah (Ampere
Hour)
• Tegangan : 12 V (Volt)
• PxLxT : 15x9.8x9
• Cycle Use : 14.50V - 14.90V
(25 C)
• Standby Use : 13.50 - 13.80V
(25 C)
• Intial Current : Less Than 3.60
A.
26
2.2.13 Panel Surya
Panel surya digunakan untuk menghasilkan energi dari matahari,
energi yang dihasilakan kemudian disimpan dalam batarai yang
selanjutnya digunakan untuk kebutuhan sistem WATER SOPOSY. Panel
surya yang digunakan memiliki kapasitas 100 Wattpeak (Gambar 2.15)
berjenis polycrystalline. Spesifikasi lengkap pada Tabel 2.12.
Gambar 2. 15 Panel Surya 100 Wattpeak.
Tabel 2. 12 Spesifikasi Panel Surya
Parameter Panel Surya 100 Wattpeak
Output Tegangan V DC
Fungsi Mengonversi cahaya matahari
menjadi potensial listrik
Kegunaan Dalam Sistem Menge-charge baterai
27
Spesifikasi • Model type:100WP-18V
• Rated Maximum Power(Pm):
100w
• Tolerance :3%
• Voltage at Pmax(Vmp): 18V
• Current at Pmax(Imp):5.56A
• Open-Circuit Voltage (Voc) :
22.4v
• Short-Circuit Current (Isc)
:5.97A
• Normal Operating Cell Temp
(NOCT): 472'"
• Maximum System Fuse Rating
: 15A
• Operating Temperature : -40'"
to +85'"
• Application Class :Class A
• Cell Technology :Poly-Si
• Weight : 7.5KG
• Dimension (mm):
1020*670*30mm
2.2.14 Solar Charger Control
Pada proses pengisian baterai dalam sistem WAFFEL SOPOSY,
digunakan alat yaitu charger controller (Gambar 2.16). Charger controller
adalah alat yang digunakan untuk untuk mengatur energi yang masuk dalam
akumulator/ baterai sehingga mencegah terjadinya overcharging ketika
baterai dalam keadaan penuh. Charger controller yang digunakan bertipe
pulsa, yang artinya pada tipe pulsa, charger controller menggunakan
28
teknologi PWM (Pulse Widht Modulation) dalam proses pengisian baterai.
Spesfikasi lengkap SCC dapat dilihat pada Tabel 2.13.
Gambar 2. 16 Solar Charger Controller.
Parameter Solar Charger Control
Fungsi Mengatur keluar masuk tegangan dan
arus dari panel surya, baterai ke
sistem
Kegunaan Dalam Sistem Control Power
29
Spesifikasi • Rated Voltage: 12V / 24V (Auto
Switch)
• Max. Charge/Discharge
Current: 30A
• Max. Solar Panel Input
Voltage: less than 50V
• Stop Charge Voltage:
14.7V/29.4V
• Low Voltage Recovery:
12.2V/24.4V
• Low Voltage Protection:
10.5V/21.0V
• USB Output Voltage/Current:
5V 2A
• No Load Loss: less than 10mA
• Temperature Compensation: -
3mV/Cell/Centigrade