BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian...

23
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Dampak Pengertian dampak menurut KBBI adalah benturan, pengaruh yang mendatangkan akibat baik positif maupun negatif. Pengaruh adalah daya yang ada dan timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang. Pengaruh adalah suatu keadaan dimana ada hubungan timbal balik atau hubungan sebab akibat antara apa yang mempengaruhi dengan apa yang dipengaruhi. (KBBI Online, 2010) 2.2 Bencana Alam Bencana alam adalah suatu peristiwa alam yang mengakibatkan dampak besar bagi populasi manusia. Peristiwa alam dapat berupa banjir, letusan gunung berapi, gempa bumi, tsunami, tanah longsor, badai salju, kekeringan, hujan es, gelombang panas, hurikan, badai tropis, taifun,tornado, kebakaran liar dan wabah penyakit. Beberapa bencana alam terjadi tidak secara alami. Contohnya adalah kelaparan, yaitu kekurangan bahan pangan dalam jumlah besar yang disebabkan oleh kombinasi faktor manusia dan alam. Dua jenis bencana alam yang diakibatkan dari luar angkasa jarang mempengaruhi manusia, seperti asteroid dan badai matahari. Universitas Sumatera Utara

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Dampakrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31197/4/Chapter II.pdf · tersebut adalah Gunung Merbabu yang berdampingan dengan Gunung Merapi

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Dampak

Pengertian dampak menurut KBBI adalah benturan, pengaruh yang

mendatangkan akibat baik positif maupun negatif.

Pengaruh adalah daya yang ada dan timbul dari sesuatu (orang, benda) yang

ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang. Pengaruh adalah suatu

keadaan dimana ada hubungan timbal balik atau hubungan sebab akibat antara apa

yang mempengaruhi dengan apa yang dipengaruhi. (KBBI Online, 2010)

2.2 Bencana Alam

Bencana alam adalah suatu peristiwa alam yang mengakibatkan dampak besar

bagi populasi manusia. Peristiwa alam dapat berupa banjir, letusan gunung

berapi, gempa bumi, tsunami, tanah longsor, badai salju, kekeringan, hujan

es, gelombang panas, hurikan, badai tropis, taifun,tornado, kebakaran liar dan wabah

penyakit. Beberapa bencana alam terjadi tidak secara alami. Contohnya

adalah kelaparan, yaitu kekurangan bahan pangan dalam jumlah besar yang

disebabkan oleh kombinasi faktor manusia dan alam. Dua jenis bencana alam yang

diakibatkan dari luar angkasa jarang mempengaruhi manusia,

seperti asteroid dan badai matahari.

Universitas Sumatera Utara

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Dampakrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31197/4/Chapter II.pdf · tersebut adalah Gunung Merbabu yang berdampingan dengan Gunung Merapi

Bencana alam dapat dibagi menjadi beberapa kategori, yaitu bencana alam

yang bersifat meteorologis, bencana alam yang bersifat geologis, wabah dan

bencana ruang angkasa.

2.2.1 Bencana alam meteorology

Bencana alam meteorologi atau hidrometeorologi berhubungan dengan iklim.

Bencana ini umumnya tidak terjadi pada suatu tempat yang khusus, walaupun ada

daerah-daerah yang menderita banjir musiman, kekeringan atau badai tropis (siklon,

hurikan,taifun) dikenal terjadi pada daerah-daerah tertentu.

Bencana alam bersifat meteorologis seperti banjir dan kekeringan merupakan

bencana alam yang paling banyak terjadi di seluruh dunia. Beberapa di antaranya

hanya terjadi suatu wilayah dengan iklim tertentu. Misalnya hurikan terjadi hanya

diKaribia, Amerika Tengah dan Amerika Selatan bagian utara. Kekhawatiran terbesar

pada abad moderen adalah bencana yang disebabkan oleh pemanasan global.

2.2.2 Bencana alam geologi

Bencana alam geologi adalah bencana alam yang terjadi di permukaan bumi

seperti gempa bumi, tsunami, tanah longsor dan gunung meletus. Gempa bumi dan

gunung meletus terjadi di hanya sepanjang jalur-jalur pertemuan lempeng tektonik di

darat atau lantai samudera. Contoh bencana alam geologi yang paling umum

adalah gempa bumi, tsunami dan gunung meletus. Gempa bumi terjadi karena

gerakan lempeng tektonik. Gempa bumi pada lantai samudera dapat memicu

gelombang tsunami ke pesisir-pesisir yang jauh. Gelombang yang disebabkan oleh

Universitas Sumatera Utara

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Dampakrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31197/4/Chapter II.pdf · tersebut adalah Gunung Merbabu yang berdampingan dengan Gunung Merapi

peristiwa seismik memuncak pada ketinggian kurang dari 1 meter di laut lepas namun

bergerak dengan kecepatan ratusan kilometer per jam. Jadi saat mencapai perairan

dangkal, tinggi gelombang dapat melampaui 10 meter. Gunung meletus diawali oleh

suatu periode aktivitas vulkanis seperti hujan abu, semburan gas beracun,

banjir lahar dan muntahan batu-batuan. Aliran lahar dapat berupa banjir lumpur atau

kombinasi lumpur dan debu yang disebabkan mencairnya salju di puncak gunung,

atau dapat disebabkan hujan lebat dan akumulasi material yang tidak stabil.

2.2.3 Wabah

Wabah atau epidemi adalah penyakit menular yang menyebar melalui populasi

manusia di dalam ruang lingkup yang besar, misalnya antar negara atau seluruh

dunia. Contoh wabah terburuk yang memakan korban jiwa jumlah besar adalah

pandemi flu, cacar dan tuberkulosis.

2.2.4 Bencana alam dari ruang angkasa

Bencana dari ruang angkasa adalah datangnya berbagai benda langit

seperti asteroid atau gangguan badai matahari. Meskipun dampak langsung asteroid

yang berukuran kecil tidak berpengaruh besar, asteroid kecil tersebut berjumlah

sangat banyak sehingga berkemungkinan besar untuk menabrak bumi. Bencana ruang

angkasa seperti asteroid dapat menjadi ancaman bagi negara-negara

dengan penduduk yang banyak seperti Cina, India, Amerika Serikat, Jepang, dan Asia

Tenggara.

Universitas Sumatera Utara

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Dampakrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31197/4/Chapter II.pdf · tersebut adalah Gunung Merbabu yang berdampingan dengan Gunung Merapi

2.2.5 Dampak bencana alam

Bencana alam dapat mengakibatkan dampak yang merusak pada

bidang ekonomi, sosial dan lingkungan. Kerusakan infrastruktur dapat mengganggu

aktivitas sosial, dampak dalam bidang sosial mencakup kematian, luka-luka, sakit,

hilangnya tempat tinggal dan kekacauan komunitas, sementara kerusakan lingkungan

dapat mencakup hancurnya hutan yang melindungi daratan. Salah satu bencana alam

yang paling menimbulkan dampak paling besar, misalnya gempa bumi, selama 5

abad terakhir, telah menyebabkan lebih dari 5 juta orang tewas, 20 kali lebih banyak

daripada korban gunung meletus. Dalam hitungan detik dan menit, jumlah besar luka-

luka yang sebagian besar tidak menyebabkan kematian, membutuhkan pertolongan

medis segera dari fasilitas kesehatan yang seringkali tidak siap, rusak, runtuh karena

gempa. Bencana seperti tanah longsor pun dapat memakan korban yang signifikan

pada komunitas manusia karena mencakup suatu wilayah tanpa ada peringatan

terlebih dahulu dan dapat dipicu oleh bencana alam lain terutama gempa bumi,

letusan gunung berapi, hujan lebat dan topan. (Wikipedia, 201

2.3 Gunung Sinabung

Gunung Sinabung yang berada di Kabupaten Karo Sumatera Utara,

merupakan salah salah satu gunung penghasil air yang banyak dan strategis, gunung

ini di kelilingi oleh hutan. Namun karena daerah kaki gunung sinabung sangat subur,

maka para petani terus merambah hutan yang ada di kaki gunung tersebut. Telah

dinyatakan tidak adanya lagi aktivitas Gunung Sinabung sekitar empat ratus tahun

silam “ Data: Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (KPVMB)”, namun kenyataan

Universitas Sumatera Utara

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Dampakrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31197/4/Chapter II.pdf · tersebut adalah Gunung Merbabu yang berdampingan dengan Gunung Merapi

berkata lain, pada tanggal 27 Agustus 2010 gunung Sinabung menyemburkan lahar

panas dan asap yang membungbung tinggi. Kejadian ini menimbulkan kepanikan di

masyarakat terutama anak-anak.

Menyikapi kejadian tersebut Direktorat Pelayanan Sosial Anak mengrimkan

Tim TRC kelokasi bencana, untuk sesegara mungkin memberikan pelayanan terhadap

anak-anak yang menjadi korban bencana gunung meletus. Pada hari pertama Tim

TRC Pelayanan Sosial Anak melakukan konsolidasi Program Perlindungan Anak,

melakukan koordinasi dengan Tim TRC Dinas Propinsi Sumatera Utara maupun TRC

Kabupaten Karo melakukan peninjauan ke pos-pos penampungan yang disebut

dengan Jambur. Menurut data awal yang diperoleh dari Penanggung Jawab Tagana di

Jambur Serbaguna Advensius Girsang, ada sekitar 15.000 jiwa menempati pos-pos

pengungsian yang tersebar di 10 titik, sedang posko utama di pendopo Kantor Bupati

Karo.

Namun pada hari Jumat tanggal 29 Agustus 2010 pukul 04..00 WIB terjadi

semburan dari gunung Sinabung, suara gemuruh terasa hingga radius 8 kulometer dan

menghasilkan semburan abu mencapai ketinggian 3000 meter, sedang sebelumnya

hanya mencapai 2000 meter. Surono, Kepala Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi

Bencana (KPVMB) mengatakan,. Warga segera dievakuasi ke pos-pos penampungan

sesegera mungkin untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan. Akibatnya pos-pos

yang tersedia tidak mencukupi lagi untuk menampung para pengungsi, sehingga

Pos/Jambur bertambah menjadi 21 lokasi, diperkirakan jumlah pengungsi mencapai

angka 21.141 jiwa dan kurang lebih 5000 orang anak menjadi pengungsi.

Universitas Sumatera Utara

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Dampakrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31197/4/Chapter II.pdf · tersebut adalah Gunung Merbabu yang berdampingan dengan Gunung Merapi

Adapun Nama Jambur/Posko pengungsian antara lain Jambur Lige, Jambur

Adil Makmur, Jambur Tuah Lopati, Jambur Sepakata, Jambur Dalihan Natolu, Klasis

Kaban Jahe/Depag, Jambur Pulungan, Paroki Jalan Iran, Gedung KKR Simpang

Katepul, Gedung KNPI/Serbaguna, GKII Gg. Brahmana, Stadion Samura,

Pengepkepen (Tat Twam Si), GBKP Zetrum, Masjid Agung, Losd Pekan Buah Tiga

Binanga, Losd Desa Perbesi, Jamburta Ras Berastagi, Jambur Desa Tongkoh, Losd

Tanjung Pulo, Losd Tanjung Belang, Losd Singgamanik, Losd Kuta Buluh, Losd

Siabang-abang, Losd Desa Muliarayat dan Telagah Kec. Seibing.

Meletusnya Gunung Sinabung di Sumatra sangat mengagetkan. Tidak seperti

biasanya sebuh letusan gunung didahului dengan tanda-tanda sebelumnya. Tetapi

Sinabung yang masuk kategori B ini tidak mendapatkan perhatian seperti gunung api

tipe A. Aktifitasnya ini telah menunjukkan bahwa dirinya bukanlah gunung mati.

Letusan terakhir dalam catatan sejarah, gunung ini meletus pada tahun 1600.

Gunung yang memiliki ketinggian 2,460 m (8,071 ft) ini telah memuntahkan lava

serta debu dan pasir volkaniknya ke udara pada tanggal 29 Agustus 2010 tengah

malam pukul 00.10.

Karena tidak aktif selama ratusan tahun, gunung yang berketinggian 2.460

meter di atas permukaan laut itu digolongkan bertipe B. Contoh lain dari gunung tipe

tersebut adalah Gunung Merbabu yang berdampingan dengan Gunung Merapi di

Yogyakarta serta Gunung Sibayak di Sumut. Perlu diketahui bahwa di lereng Gunung

Sibayak ini terdapat pembangkit panas bumi. Tentu saja mengetahui status gunung ini

menjadi sangat vital.

Universitas Sumatera Utara

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Dampakrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31197/4/Chapter II.pdf · tersebut adalah Gunung Merbabu yang berdampingan dengan Gunung Merapi

Menurut Pak Surono dari Badan Geologi, gunung tipe B adalah gunung api

yang tidak mempunyai karakter meletus secara magmatik. Berdasarkan prioritas

ancaman, gunung tipe B tidak dipantau secara rutin. Akan, tetapi bukan berarti

gunung di Indonesia dengan tipe B ini tidak diamati. Hanya skala prioritasnya lebih

rendah dari gunung api tipe A.

Sejak meletus pada pukul 00.10 tengah malam tadi, lanjut Surono, PVMBG

mengubah tipe gunung tersebut menjadi tipe A dengan status awas. Gunung itu

selanjutnya akan dipantau setiap hari selama 24 jam.

Menurut Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terlihat

bahwa gunung ini berkembang sangat cepat. Selama ini aktivitas G. Sinabung

terpantau hanya berupa manifestasi solfatara dan fumarola di dalam kawah aktif.

Bahkan gunung ini sering didaki dan memiliki pemandangan sangat indah.

Sekitar pukul 00.12 WIB, tampak asap letusan dengan ketinggian 1500 meter

dari bibir kawah. Dengan adanya aktifitas yang sangat mendadak ini maka Tim

Tanggap Darurat telah berada di lapangan (Desa Bekerah Cimacem, Kecamatan

Namanteran) sejak 28 Agustus 2010 dan telah berkoordinasi dengan pejabat terkait

dari Provinsi Sumatera Utara dan Kabupaten Karo. Tim ini akan memasang peralatan

pemantauan dan mengikuti perkembangan aktivitas G. Sinabung secara cermat. Dan

karena G. Sinabung dalam status AWAS maka akan dilaporkan perkembangan

aktivitasnya setiap 6 jam.

Direktorat Volkanologi memberikan himbauan kepada masyarakat sbb:

Universitas Sumatera Utara

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Dampakrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31197/4/Chapter II.pdf · tersebut adalah Gunung Merbabu yang berdampingan dengan Gunung Merapi

1. Masyarakat yang bermukim dan beraktivitas dalam radius 6 km dari kawah

aktif agar diungsikan ke tempat yang aman.

2. Jika terjadi hujan abu cukup deras, agar masyarakat menggunakan masker

penutup hidung dan mulut serta menutup sumber air untuk keperluan minum.

3. Mengingat G. Sinabung tidak diketahui aktivitas dan sifat letusannya, maka

masyarakat agar bersabar mengikuti arahan Pemerintah Daerah

(BPBD/Satlak/Satkorlak) dan Pemerintah Daerah agar senantiasa

berkoordinasi dengan Tim ahli di lapangan.

Mengingat saat ini di wilayah sekitar G. Sinabung sering turun hujan, agar

masyarakat yang bermukim di bantaran sungai yang berhulu di puncak G. Sinabung

agar mewaspadai kemungkinan terjadinya bahaya sekunder berupa banjir lahar.

(Rovicky, 2010)

2.4 Sosial Ekonomi

2.4.1 Pengertian Sosial Ekonomi

Kondisi Sosial ekononomi adalah suatu keadaan atau kedudukan yang diatur

secara sosial dan menetapkan seseorang dalam posisi tertentu dalam struktur

masyarakat. Pemberian posisi ini disertai pula seperangkat hak dan kewajiban yang

harus dipenuhi oleh si pembawa status. Tingkat sosial merupakan faktor non

ekonomis seperti budaya, pendidikan, umur dan jenis kelamin, sedangkan tingklat

ekonomi sepertik pendapatan, jenis pekerjaan, pendidikan dan investasi.

Universitas Sumatera Utara

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Dampakrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31197/4/Chapter II.pdf · tersebut adalah Gunung Merbabu yang berdampingan dengan Gunung Merapi

Manusia selalu ingin memenuhi kebutuhan hidupnya baik moral maupun

material. Kebutuhan pokok atau basic human needs dapat dijelaskan sebagai

kebutuhan yang sangat penting guna kelangsungan hidup manusia. Abraham Maslow

mengungkapkan kebutuhan manusia terdiri dari kebutuhan dasar fisiologis,

kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan akan kasih sayang, kebutuhan akan dihargai

dan kebutuhan mengaktualisasikan diri.

Salah satu faktor yang penting untuk membangun masyarakat yang sejahtera

adalah sebuah teori sosial ekonomi yang baik. Sepanjang sejarah, manusia terus

mencari jawaban bagaimana sumberdaya di bumi ini yang dapat dipergunakan dan

dibagikan dengan baik. Tambahan pula, masyarakat memerlukan suatu sistem

pemerintahan yang dapat memenuhi semua kebutuhan anggotannya. Jawaban

masyarakat atas keperluan itu menggambarkan nilai-nilai sosial ekonomi yang diikuti

masyarakat pada saat itu.

Menurut Melly G Tan bahwa kedudukan sosial ekonomi mencakup 3 (tiga)

faktor yaitu pekerjaan, pendidikan, dan penghasilan. Pendapat diatas didukung oleh

MaMahbud UI Hag dari Bank Dunia bersama dengan James Grant dari Overseas

Development Council mengatakan bahwa kehidupan sosial ekonomi di titik beratkan

pada pelayanan kesehatan, pendidikan, perumahan dan air yang sehatyang didukung

oleh pekerjaan yang layak (Melly Dalam Susanto, 1984:120).

Dari pendapat tersebut dapat diketahui bahwa status sosial ekonomi adalah

kemampuan seseorang untuk mampu menempatkan diri dalam lingkungannya

Universitas Sumatera Utara

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Dampakrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31197/4/Chapter II.pdf · tersebut adalah Gunung Merbabu yang berdampingan dengan Gunung Merapi

sehingga dapat menentukan sikap berdasarkan atas apa yang dimilikinya dan

kemampuan mengenai keberhasilan menjalakan usaha dan berhasil mencukupinya.

2.4.2 Perekonomian Keluarga

Untuk dapat mengetahui pengertian dari perekonomian keluarga, maka

terlebih dahulu kita harus mengetahui apa itu ekonomi dan apa itu keluarga.

Kata “ekonomi” berasal dari bahasa latin oikonomia yang mengandung

pengertian pengaturan rumah tangga. Rumah tangga disini mungkin kecil seperti

sebuah keluarga, mungkin juga besar seperti negara. Pengaturan demikian bertujuan

untuk mencapai kemakmuran.

Pengertian Keluarga

a. Menurut Departemen Kesehatan RI (1998) :

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga

dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu

atap dalam keadaan saling ketergantungan.

b. Menurut Salvicion dan Ara Celis (1989) :

Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena

hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidupnya

dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya

masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan.

Dari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa keluarga adalah :

Universitas Sumatera Utara

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Dampakrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31197/4/Chapter II.pdf · tersebut adalah Gunung Merbabu yang berdampingan dengan Gunung Merapi

1. Unit terkecil dari masyarakat

2. Terdiri atas 2 orang atau lebih

3. Adanya ikatan perkawinan atau pertalian darah

4. Hidup dalam satu rumah tangga

5. Di bawah asuhan seseorang kepala rumah tangga

6. Berinteraksi diantara sesama anggota keluarga

7. Setiap anggota keluarga mempunyai peran masing-masing

8. Diciptakan, mempertahankan suatu kebudayaan

Dari defenisi diatas maka perekonomian keluarga adalah pengaturan rumah

tangga dalam rangka pemenuhan kebutuhan hidup keluarga untuk mencapai

kemakmuran.

2.4.2.1 Pendapatan

Ilmu ekonomi Mengenal istilah pendapatan yang mengandung arti Everes

merinci pendapatan terdiri atas:

a. Pendapatan Berupa Uang

1. Usaha sendiri yang meliputi hasil bersih dari usaha sendiri, komisi atu

penjualan dari kerajinan rumah.

2. Hasil investasi yakni pendapatan yang di peroleh dari hak milik tanah.

3. Keuntungan sosial yakni pendapatan yang di peroleh dari kerja sosial.

b. Pendapatan berupa barang, Yaitu pendapatan berupa :

Universitas Sumatera Utara

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Dampakrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31197/4/Chapter II.pdf · tersebut adalah Gunung Merbabu yang berdampingan dengan Gunung Merapi

1. Bagian pembayaran upah dan gaji yang dibentuk dalam beras, pengobatan dan

transportasi, pemukiman dan rekreasi

2. Barang yang diproduksi dan dikonsumsi dirumah antara lain pemakaian

barang yang diproduksi dirumah atau di sewa yang seharusnya di keluarkan

terhadap rumah sendiri yang ditempati.

3. Penerimaan yang bukan pendapatan, yaitu pengambilan tabungan penjualan

barang yang dipakai, penagihan piutang, pinjaman uang, kiriman uang,

hadiah/pemberian, warisan atau menang judi (Mulyanto Sumardi, 1985).

2.4.2.2 Pendidikan

Menurut UU No.20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional,

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,

bangsa dan negara.

1. Jenjang pendidikan

Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan

tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan

yang dikembangkan.

a. Pendidikan anak usia dini

Universitas Sumatera Utara

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Dampakrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31197/4/Chapter II.pdf · tersebut adalah Gunung Merbabu yang berdampingan dengan Gunung Merapi

Mengacu Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003, Pasal 1 Butir 14 tentang

Sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah

suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai

dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan

pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan

rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih

lanjut.

b. Pendidikan dasar

Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan awal selama 9 (sembilan)

tahun pertama masa sekolah anak-anak yang melandasi jenjang

pendidikan menengah.

c. Pendidikan menengah

Pendidikan menengah merupakan jenjang pendidikan lanjutan pendidikan

dasar. yang harus dilaksanakan minimal 9 tahun

d. Pendidikan tinggi

Pendidikan tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah

yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, doktor,

dan spesialis yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi. Mata pelajaran

pada perguruan tinggi merupakan penjurusan dari SMA, akan tetapi

semestinya tidak boleh terlepas dari pelajaran SMA.

Universitas Sumatera Utara

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Dampakrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31197/4/Chapter II.pdf · tersebut adalah Gunung Merbabu yang berdampingan dengan Gunung Merapi

2. Jalur pendidikan

Jalur pendidikan adalah wahana yang dilalui peserta didik untuk

mengembangkan potensi diri dalam suatu proses pendidikan yang sesuai

dengan tujuan pendidikan.

a. Pendidikan formal

Pendidikan formal merupakan pendidikan yang diselenggarakan di

sekolah-sekolah pada umumnya. Jalur pendidikan ini mempunyai jenjang

pendidikan yang jelas, mulai dari pendidikan dasar, pendidikan menengah,

sampai pendidikan tinggi.

b. Pendidikan nonformal

Pendidikan non formal meliputi pendidikan dasar, dan pendidikan

lanjutan. Pendidikan dasar mencakup pendidikan keaksaraan dasar,

keaksaraan fungsional, dan keaksaraan lanjutan paling banyak ditemukan

dalam pendidikan usia dini (PAUD), Taman Pendidikan Al Quran (TPA),

maupun Pendidikan Lanjut Usia. Pemberantasan Buta Aksara (PBA) serta

program paket A (setara SD), paket B (setara B) adalah merupakan

pendidikan dasar.

c. Pendidikan informal

Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan

berbentuk kegiatan belajar secara mandiri. (Kavie, 2009)

Universitas Sumatera Utara

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Dampakrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31197/4/Chapter II.pdf · tersebut adalah Gunung Merbabu yang berdampingan dengan Gunung Merapi

2.4.2.3 Kesehatan

Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang

memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan

ekonomis. Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penaggulangan dan pencegahan

gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan/atau perawatan

termasuk kehamilan dan persalinan. Pendidikan kesehatan adalah proses membantu

sesorang, dengan bertindak secara sendiri-sendiri ataupun secara kolektif, untuk

membuat keputusan berdasarkan pengetahuan mengenai hal-hal yang memengaruhi

kesehatan pribadinya dan orang lain.

Definisi yang bahkan lebih sederhana diajukan oleh Larry Green dan

para koleganya menulis bahwa pendidikan kesehatan adalah kombinasi pengalaman

belajar yang dirancang untuk mempermudah adaptasi sukarela terhadap perilaku

yang kondusif bagi kesehatan.

Data terakhir menunjukkan bahwa saat ini lebih dari 80 persen rakyat

Indonesia tidak mampu mendapat jaminan kesehatan dari lembaga atau perusahaan di

bidang pemeliharaan kesehatan, seperti Akses, Taspen, dan Jamsostek. Golongan

masyarakat yang dianggap 'teranaktirikan' dalam hal jaminan kesehatan adalah

mereka dari golongan masyarakat kecil dan pedagang. Dalam pelayanan kesehatan,

masalah ini menjadi lebih pelik, berhubung dalam manajemen pelayanan kesehatan

tidak saja terkait beberapa kelompok manusia, tetapi juga sifat yang khusus dari

pelayanan kesehatan itu sendiri.

Universitas Sumatera Utara

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Dampakrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31197/4/Chapter II.pdf · tersebut adalah Gunung Merbabu yang berdampingan dengan Gunung Merapi

Untuk mewujudkan Negara yang lebih baik melalui kepemilikan generasi

terbaik, kesehatan masyarakat perlu menjadi prioritas. Dengan mengaplikasikan

kesehatan ini, akan muncul generasi sehat yang mampu memberikan kontribusi

optimalnya dalam membangun Negara ini. Jiwa yang sehat secara fisik dan batin

diharapkan memiliki kemampuan untuk berkontribusi dengan baik dan nyaman

dalam berbagi ide dan pemikiran mereka ke dalam bentuk nyata sesuai aspek dan

bidang yang ditekuni masing-masing bagi masa depan yang lebih baik. Kesehatan

masyarakat sendiri mencakup banyak hal, baik misalnya dari kesehatan keluarga,

reproduksi, hingga kesehatan kejiwaan. Kesemua ilmu dan keterampilan mengenai

kesehatan tersebut dibahas dan dipelajari demi terwujudnya kesehatan yang lebih

baik dan komprehensif bagi masyarakat.

Kesehatan keluarga merupakan bagian dari kesehatan masyarakat yang perlu

diperhatikan dan dipelajari oleh masyarakat. Mengingat keluarga adalah bagain

terkecil dari masyarakat, kebutuhan akan terciptanya keluarga yang sehat menjadi

juga pertimbangan mengapa masyarakat perlu memiliki pengetahuan dan

keterampilan dalam melindungi kesehatan keluarga. Dengan adanya ilmu ini,

diharapkan keluarga setidaknya mampu memberikan pertolongan pertama saat ada

keluarga lain yang jatuh sakit. Perawatan dan pengobatan yang dilakukan oleh

keluarga juga diyakini lebih efektif dalam menyembuhkan pasien. Kesembuhan

pasien tidak hanya dipenuhi dengan pengobatan dan perawatan semata namun juga

kasih sayang dan perhatian yang ditunjukkan oleh keluarga. Ketika keluarga mampu

Universitas Sumatera Utara

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Dampakrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31197/4/Chapter II.pdf · tersebut adalah Gunung Merbabu yang berdampingan dengan Gunung Merapi

berkontribusi dalam merawat pasien, maka proses penyembuhan akan berjalan lebih

cepat.

Dengan beragam bagian kesehatan yang telah diupayakan diupayakan dalam

kegiatan tersebut, maka dapat disimpulkan permasalahan kesehatan memiliki ruang

lingkup kompleks. Oleh karena itulah, kesehatan masyarakat menjadi bagian tak

terpisahkan dari masyarakat yang berupaya menguraikan dan menjadi solusi dari

permasalahan kesehatan kompleks tersebut. (Wikipedia, 2011)

2.5 Kesejahteraan Sosial

Kesejahteraan (welfare) ialah kata benda yang dapat diartikan nasib yang

baik, kesehatan, kebahagiaan, dan kemakmuran. Dalam istilah umum, sejahtera

menunjuk pada keadaan yang baik, kondisi masyarakat di mana orang-orangnya

dalam keadaan makmur, sehat dan damai.

Konsep “sejahtera” menurut BKKN, dirumuskan lebih luas daripada sekedar

defenisi kemakmuran ataupun kebahagiaan. Konsep “sejahtera” tidak hanya mengacu

pada pemenuhan kebutuhan fisik orang ataupun keluarga. Sebagai entitas tetapi juga

kebutuhan psikologisnya. Ada tiga kelompok kebutuhan yang harus terpenuhi yaitu

kebutuhan dasar, kebutuhan sosial, dan kebutuhan pengembangan

Kesejahteraan sosial dalam artian sangat luas mencakup berbagai tindakan

yang dilakukan manusia untuk mencapai tingkat kehidupan masyarakat yang lebih

baik.

Universitas Sumatera Utara

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Dampakrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31197/4/Chapter II.pdf · tersebut adalah Gunung Merbabu yang berdampingan dengan Gunung Merapi

Menurut Walter Friedlander, kesejahteraan sosial ialah sistem yang

terorganisir dari pelayanan-pelayanan sosial dan lembaga yang bertujuan untuk

membantu individu dan kelompok untuk mencapai standard hidup dan kesehatan

yang memuaskan dan relasi-relasi pribadi serta sosial yang memungkinkan mereka

untuk mengembangkan kemampuannya sepenuh mungkin dan meningkatkan

kesejahteraannya selaras dengan kebutuhan keluarga dan masyarakatnya.

Sementara Elizabeth Wickenden mengemukakan bahwa kesejahteraan sosial

termasuk didalamnya peraturan perundangan, program, tunjangan dan pelayanan

yang menjamin atau memperkuat pelayanan untuk memenuhi kebutuhan sosial yang

mendasar dari masyarakat serta menjaga ketenteraman dalam masyarakat.

Kesejahteraan sosial sebagai suatu kondisi dapat terlihat dari rumusan

Undang-Undang Republik Indonesia nomor 11 tahun 2009 tentang Kesejahteraan

Sosial pasal 1 ayat 1 :

“Kesejahteraan Sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual,

dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri,

sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya.”

Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan tentang latar belakang informasi

mengenai konsep dan istilah yang digunakan dalam statistik Kesejahteraan Sosial

diantaranya adalah kondisi rumah tangga, luas lantai, daerah perkotaan atau pedesaan,

probabilitas bayi mati sebelum mencapai usia satu tahun, keluhan masyarakat

terhadap kesehatan, imunisasi, pasien rawat inap, status gizi, narapidana, aksi dan

Universitas Sumatera Utara

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Dampakrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31197/4/Chapter II.pdf · tersebut adalah Gunung Merbabu yang berdampingan dengan Gunung Merapi

korban kejahatan, luas lantai, mendengarkan radio, membaca koran atau surat kabar,

serta menonton televisi. Dari kelompok tersebut BPS melakukan pengelompokan

menjadi lima indikator dalam pengukuran kesejahteraan sosial, yaitu :

1. Kesehatan,

2. Pendidikan,

3. Akses menjangkau media massa,

4. Perumahan dan

5. Gizi.

2.5 Hipotesis

Hipotesis yang digunakan dalam proposal penelitian ini dapat diartikan sebagai

jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti

benar melalui data yang dikumpulkan (Nawawi, 1998 : 43). Hipotesis itu bisa ditolak

(H-) dan bisa juga diterima (H+), atau bisa juga tidak mempengaruhi sama sekali

terhadap penelitian yang dilakukan. Hipotesa tidak diterima dan tidak pula ditolak

dan biasa disebut sebagai hipotesa nol (Ho).

Adapun hipotesis dari penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

Ha : Terdapat hubungan yang signifikan antara bencana pasca meletusnya Gunung

Sinabung terhadap kehidupan sosial ekonomi di Desa Kutarayat Kecamatan

Naman Teran Kabupaten Karo.

Universitas Sumatera Utara

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Dampakrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31197/4/Chapter II.pdf · tersebut adalah Gunung Merbabu yang berdampingan dengan Gunung Merapi

Ho : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara bencana pasca meletusnya

Gunung Sinabung terhadap kehidupan sosial ekonomi di Desa Kutarayat

Kecamatan Naman Teran Kabupaten Karo.

2.7 Kerangka Pemikiran

Bencana alam merupakan peristiwa alam yang akhir-akhir ini terjadi dimana-

mana. Dimana akibat dari bencana alam tersebut menimbulkan banyak kerugian baik

secara fisik maupun material. Salah satu bencana alam yang paling menimbulkan

dampak paling besar, misalnya gempa bumi, selama 5 abad terakhir, telah

menyebabkan lebih dari 5 juta orang tewas, 20 kali lebih banyak daripada korban

gunung meletus.

Gunung Sinabung yang terletak di Kabupaten Karo juga merupakan salah satu

bencana alam yang menimbulkan kerugian walaupun pada kenyataannya tidak ada

korban nyawa dalam peristiwa tersebut. Tetapi memiliki dampak yang berarti dalam

perubahan sosial ekonomi di kalangan masyarakat yang bermukim sekitar gunung

tersebut, salah satunya adalah desa Kutarayat. Keadaan sudah berbeda sebelum dan

sesudah Gunung Sibayak meletus baik dalam bidang pendidikan, pendapatan dan

kesehatan. Gunung meletus diawali oleh suatu periode aktivitas vulkanis

seperti hujan abu, semburan gas beracun, banjir lahar dan muntahan batu-batuan.

Aliran lahar dapat berupa banjir lumpur atau kombinasi lumpur dan debu yang

disebabkan mencairnya salju di puncak gunung, atau dapat disebabkan hujan lebat

dan akumulasi material yang tidak stabil.

Universitas Sumatera Utara

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Dampakrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31197/4/Chapter II.pdf · tersebut adalah Gunung Merbabu yang berdampingan dengan Gunung Merapi

Keadaan yang ditimbulkan jelas berbeda ketika Gunung Sinabung sudah meletus

dibandingkan sebelum meletus. Dampak yang ditimbulkan dalam kehidupan sosial

ekonomi lebih dominan pada pendapatan, pendidikan serta kesehatan masyarakat.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan alir pikir.

Gambar 1. Bagan Kerangka Pemikiran

Meletus Gunung Sinabung

Masyarakat Desa Kutarayat

Sosial Ekonomi Keluarga

Pasca (sesudah) Pra (Sebelum)

PENDAPATAN PENDIDIKAN KESEHATAN

Universitas Sumatera Utara

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Dampakrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31197/4/Chapter II.pdf · tersebut adalah Gunung Merbabu yang berdampingan dengan Gunung Merapi

2.7 Definisi Konsep

Defenisi Konsep merupakan suatu istilah dan defenisi yang digunakan untuk

menggambarkan secara abstrak kejadian, Kelompok atau individu yang menjadi

perhatian ilmu sosial (Masri Singarimbun, 1989:34).

Berdasarkan uraian yang terdapat pada kerangka teori maka peneliti

merumuskan konsep-konsep penelitian sebagai berikut :

1. Dampak

Dampak adalah suatu akibat yang ditimbulkan oleh suatu keadaan atau

kondisi, dalam hal ini dilihat bagaimana dampak meletusnya Gunung

Sinabung terhadap kehidupan sosial ekonomi.

2. Pra meletusnya Gunung Sinabung adalah kondisi masyarakat sebelum

terjadinya letusan Gunung Sinabung

3. Pasca meletusnya Gunung Sinabung adalah keadaan yang timbul setelah

terjadinya letusan Gunung Sinabung

4. Sosial ekonomi adalah suatu keadaan atau kedudukan yang diatur secara

sosial dan menetapkan seseorang dalam posisi tertentu dalam struktur

masyarakat. Indikatornya adalah pendapatan, pendidikan, dan kesehatan.

5. Desa Kutarayat adalah salah satu desa di Kabupaten Karo yang

merupakan salah satu desa yang terkena dampak pasca meletusnya

Gunung Sinabung.

Universitas Sumatera Utara

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Dampakrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31197/4/Chapter II.pdf · tersebut adalah Gunung Merbabu yang berdampingan dengan Gunung Merapi

2.8 Definisi Operasional

Definisi operasional sering disebut sebagai suatu proses operasionalisasi

konsep. Operasionalisasi konsep berarti menjadikan konsep yang semula bersifat

statis menjadi dinamis. Perumusan definisi operasional ditujukan dalam upaya

transformasi konsep ke dunia nyata sehingga konsep-konsep penelitian dapat

diobservasi. (Siagian, 2011:141)

Dalam penelitian ini yang menjadi definisi operasional adalah:

1. Dampak, meliputi ada atau tidaknya dampak.

2. Pendapatan, meliputi:

a.Besarnya pendapatan sebelum meletusnya Gunung

b.Besarnya pendapatan pasca meletusnya Gunung Sinabung

3.Pendidikan, meliputi:

a.Pendidikan anak sebelum meletusnya Gunung Sinabung

b.Pendidikan anak setelah pasca meletusnya Gunung Sinabung

4.Kesehatan, meliputi:

a. Frekuensi berobat sebelum meletusnya Gunung Sinabung

b. Frekuensi berobat pasca meletusnya Gunung Sinabung

c. Tempat berobat

Universitas Sumatera Utara