BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian...
Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian...
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Dampak
Pengertian dampak menurut KBBI adalah benturan, pengaruh yang
mendatangkan akibat baik positif maupun negatif.
Pengaruh adalah daya yang ada dan timbul dari sesuatu (orang, benda) yang
ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang. Pengaruh adalah suatu
keadaan dimana ada hubungan timbal balik atau hubungan sebab akibat antara apa
yang mempengaruhi dengan apa yang dipengaruhi. (KBBI Online, 2010)
2.2 Bencana Alam
Bencana alam adalah suatu peristiwa alam yang mengakibatkan dampak besar
bagi populasi manusia. Peristiwa alam dapat berupa banjir, letusan gunung
berapi, gempa bumi, tsunami, tanah longsor, badai salju, kekeringan, hujan
es, gelombang panas, hurikan, badai tropis, taifun,tornado, kebakaran liar dan wabah
penyakit. Beberapa bencana alam terjadi tidak secara alami. Contohnya
adalah kelaparan, yaitu kekurangan bahan pangan dalam jumlah besar yang
disebabkan oleh kombinasi faktor manusia dan alam. Dua jenis bencana alam yang
diakibatkan dari luar angkasa jarang mempengaruhi manusia,
seperti asteroid dan badai matahari.
Universitas Sumatera Utara
Bencana alam dapat dibagi menjadi beberapa kategori, yaitu bencana alam
yang bersifat meteorologis, bencana alam yang bersifat geologis, wabah dan
bencana ruang angkasa.
2.2.1 Bencana alam meteorology
Bencana alam meteorologi atau hidrometeorologi berhubungan dengan iklim.
Bencana ini umumnya tidak terjadi pada suatu tempat yang khusus, walaupun ada
daerah-daerah yang menderita banjir musiman, kekeringan atau badai tropis (siklon,
hurikan,taifun) dikenal terjadi pada daerah-daerah tertentu.
Bencana alam bersifat meteorologis seperti banjir dan kekeringan merupakan
bencana alam yang paling banyak terjadi di seluruh dunia. Beberapa di antaranya
hanya terjadi suatu wilayah dengan iklim tertentu. Misalnya hurikan terjadi hanya
diKaribia, Amerika Tengah dan Amerika Selatan bagian utara. Kekhawatiran terbesar
pada abad moderen adalah bencana yang disebabkan oleh pemanasan global.
2.2.2 Bencana alam geologi
Bencana alam geologi adalah bencana alam yang terjadi di permukaan bumi
seperti gempa bumi, tsunami, tanah longsor dan gunung meletus. Gempa bumi dan
gunung meletus terjadi di hanya sepanjang jalur-jalur pertemuan lempeng tektonik di
darat atau lantai samudera. Contoh bencana alam geologi yang paling umum
adalah gempa bumi, tsunami dan gunung meletus. Gempa bumi terjadi karena
gerakan lempeng tektonik. Gempa bumi pada lantai samudera dapat memicu
gelombang tsunami ke pesisir-pesisir yang jauh. Gelombang yang disebabkan oleh
Universitas Sumatera Utara
peristiwa seismik memuncak pada ketinggian kurang dari 1 meter di laut lepas namun
bergerak dengan kecepatan ratusan kilometer per jam. Jadi saat mencapai perairan
dangkal, tinggi gelombang dapat melampaui 10 meter. Gunung meletus diawali oleh
suatu periode aktivitas vulkanis seperti hujan abu, semburan gas beracun,
banjir lahar dan muntahan batu-batuan. Aliran lahar dapat berupa banjir lumpur atau
kombinasi lumpur dan debu yang disebabkan mencairnya salju di puncak gunung,
atau dapat disebabkan hujan lebat dan akumulasi material yang tidak stabil.
2.2.3 Wabah
Wabah atau epidemi adalah penyakit menular yang menyebar melalui populasi
manusia di dalam ruang lingkup yang besar, misalnya antar negara atau seluruh
dunia. Contoh wabah terburuk yang memakan korban jiwa jumlah besar adalah
pandemi flu, cacar dan tuberkulosis.
2.2.4 Bencana alam dari ruang angkasa
Bencana dari ruang angkasa adalah datangnya berbagai benda langit
seperti asteroid atau gangguan badai matahari. Meskipun dampak langsung asteroid
yang berukuran kecil tidak berpengaruh besar, asteroid kecil tersebut berjumlah
sangat banyak sehingga berkemungkinan besar untuk menabrak bumi. Bencana ruang
angkasa seperti asteroid dapat menjadi ancaman bagi negara-negara
dengan penduduk yang banyak seperti Cina, India, Amerika Serikat, Jepang, dan Asia
Tenggara.
Universitas Sumatera Utara
2.2.5 Dampak bencana alam
Bencana alam dapat mengakibatkan dampak yang merusak pada
bidang ekonomi, sosial dan lingkungan. Kerusakan infrastruktur dapat mengganggu
aktivitas sosial, dampak dalam bidang sosial mencakup kematian, luka-luka, sakit,
hilangnya tempat tinggal dan kekacauan komunitas, sementara kerusakan lingkungan
dapat mencakup hancurnya hutan yang melindungi daratan. Salah satu bencana alam
yang paling menimbulkan dampak paling besar, misalnya gempa bumi, selama 5
abad terakhir, telah menyebabkan lebih dari 5 juta orang tewas, 20 kali lebih banyak
daripada korban gunung meletus. Dalam hitungan detik dan menit, jumlah besar luka-
luka yang sebagian besar tidak menyebabkan kematian, membutuhkan pertolongan
medis segera dari fasilitas kesehatan yang seringkali tidak siap, rusak, runtuh karena
gempa. Bencana seperti tanah longsor pun dapat memakan korban yang signifikan
pada komunitas manusia karena mencakup suatu wilayah tanpa ada peringatan
terlebih dahulu dan dapat dipicu oleh bencana alam lain terutama gempa bumi,
letusan gunung berapi, hujan lebat dan topan. (Wikipedia, 201
2.3 Gunung Sinabung
Gunung Sinabung yang berada di Kabupaten Karo Sumatera Utara,
merupakan salah salah satu gunung penghasil air yang banyak dan strategis, gunung
ini di kelilingi oleh hutan. Namun karena daerah kaki gunung sinabung sangat subur,
maka para petani terus merambah hutan yang ada di kaki gunung tersebut. Telah
dinyatakan tidak adanya lagi aktivitas Gunung Sinabung sekitar empat ratus tahun
silam “ Data: Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (KPVMB)”, namun kenyataan
Universitas Sumatera Utara
berkata lain, pada tanggal 27 Agustus 2010 gunung Sinabung menyemburkan lahar
panas dan asap yang membungbung tinggi. Kejadian ini menimbulkan kepanikan di
masyarakat terutama anak-anak.
Menyikapi kejadian tersebut Direktorat Pelayanan Sosial Anak mengrimkan
Tim TRC kelokasi bencana, untuk sesegara mungkin memberikan pelayanan terhadap
anak-anak yang menjadi korban bencana gunung meletus. Pada hari pertama Tim
TRC Pelayanan Sosial Anak melakukan konsolidasi Program Perlindungan Anak,
melakukan koordinasi dengan Tim TRC Dinas Propinsi Sumatera Utara maupun TRC
Kabupaten Karo melakukan peninjauan ke pos-pos penampungan yang disebut
dengan Jambur. Menurut data awal yang diperoleh dari Penanggung Jawab Tagana di
Jambur Serbaguna Advensius Girsang, ada sekitar 15.000 jiwa menempati pos-pos
pengungsian yang tersebar di 10 titik, sedang posko utama di pendopo Kantor Bupati
Karo.
Namun pada hari Jumat tanggal 29 Agustus 2010 pukul 04..00 WIB terjadi
semburan dari gunung Sinabung, suara gemuruh terasa hingga radius 8 kulometer dan
menghasilkan semburan abu mencapai ketinggian 3000 meter, sedang sebelumnya
hanya mencapai 2000 meter. Surono, Kepala Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi
Bencana (KPVMB) mengatakan,. Warga segera dievakuasi ke pos-pos penampungan
sesegera mungkin untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan. Akibatnya pos-pos
yang tersedia tidak mencukupi lagi untuk menampung para pengungsi, sehingga
Pos/Jambur bertambah menjadi 21 lokasi, diperkirakan jumlah pengungsi mencapai
angka 21.141 jiwa dan kurang lebih 5000 orang anak menjadi pengungsi.
Universitas Sumatera Utara
Adapun Nama Jambur/Posko pengungsian antara lain Jambur Lige, Jambur
Adil Makmur, Jambur Tuah Lopati, Jambur Sepakata, Jambur Dalihan Natolu, Klasis
Kaban Jahe/Depag, Jambur Pulungan, Paroki Jalan Iran, Gedung KKR Simpang
Katepul, Gedung KNPI/Serbaguna, GKII Gg. Brahmana, Stadion Samura,
Pengepkepen (Tat Twam Si), GBKP Zetrum, Masjid Agung, Losd Pekan Buah Tiga
Binanga, Losd Desa Perbesi, Jamburta Ras Berastagi, Jambur Desa Tongkoh, Losd
Tanjung Pulo, Losd Tanjung Belang, Losd Singgamanik, Losd Kuta Buluh, Losd
Siabang-abang, Losd Desa Muliarayat dan Telagah Kec. Seibing.
Meletusnya Gunung Sinabung di Sumatra sangat mengagetkan. Tidak seperti
biasanya sebuh letusan gunung didahului dengan tanda-tanda sebelumnya. Tetapi
Sinabung yang masuk kategori B ini tidak mendapatkan perhatian seperti gunung api
tipe A. Aktifitasnya ini telah menunjukkan bahwa dirinya bukanlah gunung mati.
Letusan terakhir dalam catatan sejarah, gunung ini meletus pada tahun 1600.
Gunung yang memiliki ketinggian 2,460 m (8,071 ft) ini telah memuntahkan lava
serta debu dan pasir volkaniknya ke udara pada tanggal 29 Agustus 2010 tengah
malam pukul 00.10.
Karena tidak aktif selama ratusan tahun, gunung yang berketinggian 2.460
meter di atas permukaan laut itu digolongkan bertipe B. Contoh lain dari gunung tipe
tersebut adalah Gunung Merbabu yang berdampingan dengan Gunung Merapi di
Yogyakarta serta Gunung Sibayak di Sumut. Perlu diketahui bahwa di lereng Gunung
Sibayak ini terdapat pembangkit panas bumi. Tentu saja mengetahui status gunung ini
menjadi sangat vital.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Pak Surono dari Badan Geologi, gunung tipe B adalah gunung api
yang tidak mempunyai karakter meletus secara magmatik. Berdasarkan prioritas
ancaman, gunung tipe B tidak dipantau secara rutin. Akan, tetapi bukan berarti
gunung di Indonesia dengan tipe B ini tidak diamati. Hanya skala prioritasnya lebih
rendah dari gunung api tipe A.
Sejak meletus pada pukul 00.10 tengah malam tadi, lanjut Surono, PVMBG
mengubah tipe gunung tersebut menjadi tipe A dengan status awas. Gunung itu
selanjutnya akan dipantau setiap hari selama 24 jam.
Menurut Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terlihat
bahwa gunung ini berkembang sangat cepat. Selama ini aktivitas G. Sinabung
terpantau hanya berupa manifestasi solfatara dan fumarola di dalam kawah aktif.
Bahkan gunung ini sering didaki dan memiliki pemandangan sangat indah.
Sekitar pukul 00.12 WIB, tampak asap letusan dengan ketinggian 1500 meter
dari bibir kawah. Dengan adanya aktifitas yang sangat mendadak ini maka Tim
Tanggap Darurat telah berada di lapangan (Desa Bekerah Cimacem, Kecamatan
Namanteran) sejak 28 Agustus 2010 dan telah berkoordinasi dengan pejabat terkait
dari Provinsi Sumatera Utara dan Kabupaten Karo. Tim ini akan memasang peralatan
pemantauan dan mengikuti perkembangan aktivitas G. Sinabung secara cermat. Dan
karena G. Sinabung dalam status AWAS maka akan dilaporkan perkembangan
aktivitasnya setiap 6 jam.
Direktorat Volkanologi memberikan himbauan kepada masyarakat sbb:
Universitas Sumatera Utara
1. Masyarakat yang bermukim dan beraktivitas dalam radius 6 km dari kawah
aktif agar diungsikan ke tempat yang aman.
2. Jika terjadi hujan abu cukup deras, agar masyarakat menggunakan masker
penutup hidung dan mulut serta menutup sumber air untuk keperluan minum.
3. Mengingat G. Sinabung tidak diketahui aktivitas dan sifat letusannya, maka
masyarakat agar bersabar mengikuti arahan Pemerintah Daerah
(BPBD/Satlak/Satkorlak) dan Pemerintah Daerah agar senantiasa
berkoordinasi dengan Tim ahli di lapangan.
Mengingat saat ini di wilayah sekitar G. Sinabung sering turun hujan, agar
masyarakat yang bermukim di bantaran sungai yang berhulu di puncak G. Sinabung
agar mewaspadai kemungkinan terjadinya bahaya sekunder berupa banjir lahar.
(Rovicky, 2010)
2.4 Sosial Ekonomi
2.4.1 Pengertian Sosial Ekonomi
Kondisi Sosial ekononomi adalah suatu keadaan atau kedudukan yang diatur
secara sosial dan menetapkan seseorang dalam posisi tertentu dalam struktur
masyarakat. Pemberian posisi ini disertai pula seperangkat hak dan kewajiban yang
harus dipenuhi oleh si pembawa status. Tingkat sosial merupakan faktor non
ekonomis seperti budaya, pendidikan, umur dan jenis kelamin, sedangkan tingklat
ekonomi sepertik pendapatan, jenis pekerjaan, pendidikan dan investasi.
Universitas Sumatera Utara
Manusia selalu ingin memenuhi kebutuhan hidupnya baik moral maupun
material. Kebutuhan pokok atau basic human needs dapat dijelaskan sebagai
kebutuhan yang sangat penting guna kelangsungan hidup manusia. Abraham Maslow
mengungkapkan kebutuhan manusia terdiri dari kebutuhan dasar fisiologis,
kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan akan kasih sayang, kebutuhan akan dihargai
dan kebutuhan mengaktualisasikan diri.
Salah satu faktor yang penting untuk membangun masyarakat yang sejahtera
adalah sebuah teori sosial ekonomi yang baik. Sepanjang sejarah, manusia terus
mencari jawaban bagaimana sumberdaya di bumi ini yang dapat dipergunakan dan
dibagikan dengan baik. Tambahan pula, masyarakat memerlukan suatu sistem
pemerintahan yang dapat memenuhi semua kebutuhan anggotannya. Jawaban
masyarakat atas keperluan itu menggambarkan nilai-nilai sosial ekonomi yang diikuti
masyarakat pada saat itu.
Menurut Melly G Tan bahwa kedudukan sosial ekonomi mencakup 3 (tiga)
faktor yaitu pekerjaan, pendidikan, dan penghasilan. Pendapat diatas didukung oleh
MaMahbud UI Hag dari Bank Dunia bersama dengan James Grant dari Overseas
Development Council mengatakan bahwa kehidupan sosial ekonomi di titik beratkan
pada pelayanan kesehatan, pendidikan, perumahan dan air yang sehatyang didukung
oleh pekerjaan yang layak (Melly Dalam Susanto, 1984:120).
Dari pendapat tersebut dapat diketahui bahwa status sosial ekonomi adalah
kemampuan seseorang untuk mampu menempatkan diri dalam lingkungannya
Universitas Sumatera Utara
sehingga dapat menentukan sikap berdasarkan atas apa yang dimilikinya dan
kemampuan mengenai keberhasilan menjalakan usaha dan berhasil mencukupinya.
2.4.2 Perekonomian Keluarga
Untuk dapat mengetahui pengertian dari perekonomian keluarga, maka
terlebih dahulu kita harus mengetahui apa itu ekonomi dan apa itu keluarga.
Kata “ekonomi” berasal dari bahasa latin oikonomia yang mengandung
pengertian pengaturan rumah tangga. Rumah tangga disini mungkin kecil seperti
sebuah keluarga, mungkin juga besar seperti negara. Pengaturan demikian bertujuan
untuk mencapai kemakmuran.
Pengertian Keluarga
a. Menurut Departemen Kesehatan RI (1998) :
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga
dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu
atap dalam keadaan saling ketergantungan.
b. Menurut Salvicion dan Ara Celis (1989) :
Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena
hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidupnya
dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya
masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan.
Dari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa keluarga adalah :
Universitas Sumatera Utara
1. Unit terkecil dari masyarakat
2. Terdiri atas 2 orang atau lebih
3. Adanya ikatan perkawinan atau pertalian darah
4. Hidup dalam satu rumah tangga
5. Di bawah asuhan seseorang kepala rumah tangga
6. Berinteraksi diantara sesama anggota keluarga
7. Setiap anggota keluarga mempunyai peran masing-masing
8. Diciptakan, mempertahankan suatu kebudayaan
Dari defenisi diatas maka perekonomian keluarga adalah pengaturan rumah
tangga dalam rangka pemenuhan kebutuhan hidup keluarga untuk mencapai
kemakmuran.
2.4.2.1 Pendapatan
Ilmu ekonomi Mengenal istilah pendapatan yang mengandung arti Everes
merinci pendapatan terdiri atas:
a. Pendapatan Berupa Uang
1. Usaha sendiri yang meliputi hasil bersih dari usaha sendiri, komisi atu
penjualan dari kerajinan rumah.
2. Hasil investasi yakni pendapatan yang di peroleh dari hak milik tanah.
3. Keuntungan sosial yakni pendapatan yang di peroleh dari kerja sosial.
b. Pendapatan berupa barang, Yaitu pendapatan berupa :
Universitas Sumatera Utara
1. Bagian pembayaran upah dan gaji yang dibentuk dalam beras, pengobatan dan
transportasi, pemukiman dan rekreasi
2. Barang yang diproduksi dan dikonsumsi dirumah antara lain pemakaian
barang yang diproduksi dirumah atau di sewa yang seharusnya di keluarkan
terhadap rumah sendiri yang ditempati.
3. Penerimaan yang bukan pendapatan, yaitu pengambilan tabungan penjualan
barang yang dipakai, penagihan piutang, pinjaman uang, kiriman uang,
hadiah/pemberian, warisan atau menang judi (Mulyanto Sumardi, 1985).
2.4.2.2 Pendidikan
Menurut UU No.20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional,
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara.
1. Jenjang pendidikan
Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan
tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan
yang dikembangkan.
a. Pendidikan anak usia dini
Universitas Sumatera Utara
Mengacu Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003, Pasal 1 Butir 14 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah
suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai
dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan
pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan
rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih
lanjut.
b. Pendidikan dasar
Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan awal selama 9 (sembilan)
tahun pertama masa sekolah anak-anak yang melandasi jenjang
pendidikan menengah.
c. Pendidikan menengah
Pendidikan menengah merupakan jenjang pendidikan lanjutan pendidikan
dasar. yang harus dilaksanakan minimal 9 tahun
d. Pendidikan tinggi
Pendidikan tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah
yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, doktor,
dan spesialis yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi. Mata pelajaran
pada perguruan tinggi merupakan penjurusan dari SMA, akan tetapi
semestinya tidak boleh terlepas dari pelajaran SMA.
Universitas Sumatera Utara
2. Jalur pendidikan
Jalur pendidikan adalah wahana yang dilalui peserta didik untuk
mengembangkan potensi diri dalam suatu proses pendidikan yang sesuai
dengan tujuan pendidikan.
a. Pendidikan formal
Pendidikan formal merupakan pendidikan yang diselenggarakan di
sekolah-sekolah pada umumnya. Jalur pendidikan ini mempunyai jenjang
pendidikan yang jelas, mulai dari pendidikan dasar, pendidikan menengah,
sampai pendidikan tinggi.
b. Pendidikan nonformal
Pendidikan non formal meliputi pendidikan dasar, dan pendidikan
lanjutan. Pendidikan dasar mencakup pendidikan keaksaraan dasar,
keaksaraan fungsional, dan keaksaraan lanjutan paling banyak ditemukan
dalam pendidikan usia dini (PAUD), Taman Pendidikan Al Quran (TPA),
maupun Pendidikan Lanjut Usia. Pemberantasan Buta Aksara (PBA) serta
program paket A (setara SD), paket B (setara B) adalah merupakan
pendidikan dasar.
c. Pendidikan informal
Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan
berbentuk kegiatan belajar secara mandiri. (Kavie, 2009)
Universitas Sumatera Utara
2.4.2.3 Kesehatan
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan
ekonomis. Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penaggulangan dan pencegahan
gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan/atau perawatan
termasuk kehamilan dan persalinan. Pendidikan kesehatan adalah proses membantu
sesorang, dengan bertindak secara sendiri-sendiri ataupun secara kolektif, untuk
membuat keputusan berdasarkan pengetahuan mengenai hal-hal yang memengaruhi
kesehatan pribadinya dan orang lain.
Definisi yang bahkan lebih sederhana diajukan oleh Larry Green dan
para koleganya menulis bahwa pendidikan kesehatan adalah kombinasi pengalaman
belajar yang dirancang untuk mempermudah adaptasi sukarela terhadap perilaku
yang kondusif bagi kesehatan.
Data terakhir menunjukkan bahwa saat ini lebih dari 80 persen rakyat
Indonesia tidak mampu mendapat jaminan kesehatan dari lembaga atau perusahaan di
bidang pemeliharaan kesehatan, seperti Akses, Taspen, dan Jamsostek. Golongan
masyarakat yang dianggap 'teranaktirikan' dalam hal jaminan kesehatan adalah
mereka dari golongan masyarakat kecil dan pedagang. Dalam pelayanan kesehatan,
masalah ini menjadi lebih pelik, berhubung dalam manajemen pelayanan kesehatan
tidak saja terkait beberapa kelompok manusia, tetapi juga sifat yang khusus dari
pelayanan kesehatan itu sendiri.
Universitas Sumatera Utara
Untuk mewujudkan Negara yang lebih baik melalui kepemilikan generasi
terbaik, kesehatan masyarakat perlu menjadi prioritas. Dengan mengaplikasikan
kesehatan ini, akan muncul generasi sehat yang mampu memberikan kontribusi
optimalnya dalam membangun Negara ini. Jiwa yang sehat secara fisik dan batin
diharapkan memiliki kemampuan untuk berkontribusi dengan baik dan nyaman
dalam berbagi ide dan pemikiran mereka ke dalam bentuk nyata sesuai aspek dan
bidang yang ditekuni masing-masing bagi masa depan yang lebih baik. Kesehatan
masyarakat sendiri mencakup banyak hal, baik misalnya dari kesehatan keluarga,
reproduksi, hingga kesehatan kejiwaan. Kesemua ilmu dan keterampilan mengenai
kesehatan tersebut dibahas dan dipelajari demi terwujudnya kesehatan yang lebih
baik dan komprehensif bagi masyarakat.
Kesehatan keluarga merupakan bagian dari kesehatan masyarakat yang perlu
diperhatikan dan dipelajari oleh masyarakat. Mengingat keluarga adalah bagain
terkecil dari masyarakat, kebutuhan akan terciptanya keluarga yang sehat menjadi
juga pertimbangan mengapa masyarakat perlu memiliki pengetahuan dan
keterampilan dalam melindungi kesehatan keluarga. Dengan adanya ilmu ini,
diharapkan keluarga setidaknya mampu memberikan pertolongan pertama saat ada
keluarga lain yang jatuh sakit. Perawatan dan pengobatan yang dilakukan oleh
keluarga juga diyakini lebih efektif dalam menyembuhkan pasien. Kesembuhan
pasien tidak hanya dipenuhi dengan pengobatan dan perawatan semata namun juga
kasih sayang dan perhatian yang ditunjukkan oleh keluarga. Ketika keluarga mampu
Universitas Sumatera Utara
berkontribusi dalam merawat pasien, maka proses penyembuhan akan berjalan lebih
cepat.
Dengan beragam bagian kesehatan yang telah diupayakan diupayakan dalam
kegiatan tersebut, maka dapat disimpulkan permasalahan kesehatan memiliki ruang
lingkup kompleks. Oleh karena itulah, kesehatan masyarakat menjadi bagian tak
terpisahkan dari masyarakat yang berupaya menguraikan dan menjadi solusi dari
permasalahan kesehatan kompleks tersebut. (Wikipedia, 2011)
2.5 Kesejahteraan Sosial
Kesejahteraan (welfare) ialah kata benda yang dapat diartikan nasib yang
baik, kesehatan, kebahagiaan, dan kemakmuran. Dalam istilah umum, sejahtera
menunjuk pada keadaan yang baik, kondisi masyarakat di mana orang-orangnya
dalam keadaan makmur, sehat dan damai.
Konsep “sejahtera” menurut BKKN, dirumuskan lebih luas daripada sekedar
defenisi kemakmuran ataupun kebahagiaan. Konsep “sejahtera” tidak hanya mengacu
pada pemenuhan kebutuhan fisik orang ataupun keluarga. Sebagai entitas tetapi juga
kebutuhan psikologisnya. Ada tiga kelompok kebutuhan yang harus terpenuhi yaitu
kebutuhan dasar, kebutuhan sosial, dan kebutuhan pengembangan
Kesejahteraan sosial dalam artian sangat luas mencakup berbagai tindakan
yang dilakukan manusia untuk mencapai tingkat kehidupan masyarakat yang lebih
baik.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Walter Friedlander, kesejahteraan sosial ialah sistem yang
terorganisir dari pelayanan-pelayanan sosial dan lembaga yang bertujuan untuk
membantu individu dan kelompok untuk mencapai standard hidup dan kesehatan
yang memuaskan dan relasi-relasi pribadi serta sosial yang memungkinkan mereka
untuk mengembangkan kemampuannya sepenuh mungkin dan meningkatkan
kesejahteraannya selaras dengan kebutuhan keluarga dan masyarakatnya.
Sementara Elizabeth Wickenden mengemukakan bahwa kesejahteraan sosial
termasuk didalamnya peraturan perundangan, program, tunjangan dan pelayanan
yang menjamin atau memperkuat pelayanan untuk memenuhi kebutuhan sosial yang
mendasar dari masyarakat serta menjaga ketenteraman dalam masyarakat.
Kesejahteraan sosial sebagai suatu kondisi dapat terlihat dari rumusan
Undang-Undang Republik Indonesia nomor 11 tahun 2009 tentang Kesejahteraan
Sosial pasal 1 ayat 1 :
“Kesejahteraan Sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual,
dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri,
sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya.”
Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan tentang latar belakang informasi
mengenai konsep dan istilah yang digunakan dalam statistik Kesejahteraan Sosial
diantaranya adalah kondisi rumah tangga, luas lantai, daerah perkotaan atau pedesaan,
probabilitas bayi mati sebelum mencapai usia satu tahun, keluhan masyarakat
terhadap kesehatan, imunisasi, pasien rawat inap, status gizi, narapidana, aksi dan
Universitas Sumatera Utara
korban kejahatan, luas lantai, mendengarkan radio, membaca koran atau surat kabar,
serta menonton televisi. Dari kelompok tersebut BPS melakukan pengelompokan
menjadi lima indikator dalam pengukuran kesejahteraan sosial, yaitu :
1. Kesehatan,
2. Pendidikan,
3. Akses menjangkau media massa,
4. Perumahan dan
5. Gizi.
2.5 Hipotesis
Hipotesis yang digunakan dalam proposal penelitian ini dapat diartikan sebagai
jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti
benar melalui data yang dikumpulkan (Nawawi, 1998 : 43). Hipotesis itu bisa ditolak
(H-) dan bisa juga diterima (H+), atau bisa juga tidak mempengaruhi sama sekali
terhadap penelitian yang dilakukan. Hipotesa tidak diterima dan tidak pula ditolak
dan biasa disebut sebagai hipotesa nol (Ho).
Adapun hipotesis dari penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
Ha : Terdapat hubungan yang signifikan antara bencana pasca meletusnya Gunung
Sinabung terhadap kehidupan sosial ekonomi di Desa Kutarayat Kecamatan
Naman Teran Kabupaten Karo.
Universitas Sumatera Utara
Ho : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara bencana pasca meletusnya
Gunung Sinabung terhadap kehidupan sosial ekonomi di Desa Kutarayat
Kecamatan Naman Teran Kabupaten Karo.
2.7 Kerangka Pemikiran
Bencana alam merupakan peristiwa alam yang akhir-akhir ini terjadi dimana-
mana. Dimana akibat dari bencana alam tersebut menimbulkan banyak kerugian baik
secara fisik maupun material. Salah satu bencana alam yang paling menimbulkan
dampak paling besar, misalnya gempa bumi, selama 5 abad terakhir, telah
menyebabkan lebih dari 5 juta orang tewas, 20 kali lebih banyak daripada korban
gunung meletus.
Gunung Sinabung yang terletak di Kabupaten Karo juga merupakan salah satu
bencana alam yang menimbulkan kerugian walaupun pada kenyataannya tidak ada
korban nyawa dalam peristiwa tersebut. Tetapi memiliki dampak yang berarti dalam
perubahan sosial ekonomi di kalangan masyarakat yang bermukim sekitar gunung
tersebut, salah satunya adalah desa Kutarayat. Keadaan sudah berbeda sebelum dan
sesudah Gunung Sibayak meletus baik dalam bidang pendidikan, pendapatan dan
kesehatan. Gunung meletus diawali oleh suatu periode aktivitas vulkanis
seperti hujan abu, semburan gas beracun, banjir lahar dan muntahan batu-batuan.
Aliran lahar dapat berupa banjir lumpur atau kombinasi lumpur dan debu yang
disebabkan mencairnya salju di puncak gunung, atau dapat disebabkan hujan lebat
dan akumulasi material yang tidak stabil.
Universitas Sumatera Utara
Keadaan yang ditimbulkan jelas berbeda ketika Gunung Sinabung sudah meletus
dibandingkan sebelum meletus. Dampak yang ditimbulkan dalam kehidupan sosial
ekonomi lebih dominan pada pendapatan, pendidikan serta kesehatan masyarakat.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan alir pikir.
Gambar 1. Bagan Kerangka Pemikiran
Meletus Gunung Sinabung
Masyarakat Desa Kutarayat
Sosial Ekonomi Keluarga
Pasca (sesudah) Pra (Sebelum)
PENDAPATAN PENDIDIKAN KESEHATAN
Universitas Sumatera Utara
2.7 Definisi Konsep
Defenisi Konsep merupakan suatu istilah dan defenisi yang digunakan untuk
menggambarkan secara abstrak kejadian, Kelompok atau individu yang menjadi
perhatian ilmu sosial (Masri Singarimbun, 1989:34).
Berdasarkan uraian yang terdapat pada kerangka teori maka peneliti
merumuskan konsep-konsep penelitian sebagai berikut :
1. Dampak
Dampak adalah suatu akibat yang ditimbulkan oleh suatu keadaan atau
kondisi, dalam hal ini dilihat bagaimana dampak meletusnya Gunung
Sinabung terhadap kehidupan sosial ekonomi.
2. Pra meletusnya Gunung Sinabung adalah kondisi masyarakat sebelum
terjadinya letusan Gunung Sinabung
3. Pasca meletusnya Gunung Sinabung adalah keadaan yang timbul setelah
terjadinya letusan Gunung Sinabung
4. Sosial ekonomi adalah suatu keadaan atau kedudukan yang diatur secara
sosial dan menetapkan seseorang dalam posisi tertentu dalam struktur
masyarakat. Indikatornya adalah pendapatan, pendidikan, dan kesehatan.
5. Desa Kutarayat adalah salah satu desa di Kabupaten Karo yang
merupakan salah satu desa yang terkena dampak pasca meletusnya
Gunung Sinabung.
Universitas Sumatera Utara
2.8 Definisi Operasional
Definisi operasional sering disebut sebagai suatu proses operasionalisasi
konsep. Operasionalisasi konsep berarti menjadikan konsep yang semula bersifat
statis menjadi dinamis. Perumusan definisi operasional ditujukan dalam upaya
transformasi konsep ke dunia nyata sehingga konsep-konsep penelitian dapat
diobservasi. (Siagian, 2011:141)
Dalam penelitian ini yang menjadi definisi operasional adalah:
1. Dampak, meliputi ada atau tidaknya dampak.
2. Pendapatan, meliputi:
a.Besarnya pendapatan sebelum meletusnya Gunung
b.Besarnya pendapatan pasca meletusnya Gunung Sinabung
3.Pendidikan, meliputi:
a.Pendidikan anak sebelum meletusnya Gunung Sinabung
b.Pendidikan anak setelah pasca meletusnya Gunung Sinabung
4.Kesehatan, meliputi:
a. Frekuensi berobat sebelum meletusnya Gunung Sinabung
b. Frekuensi berobat pasca meletusnya Gunung Sinabung
c. Tempat berobat
Universitas Sumatera Utara