BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/56641/3/BAB II.pdf ·...

18
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu digunakan sebagai dasar dari penelitian yang dilakukan. Penelitian terdahulu memiliki fungsi sebagai perbandingan dalam komoditi yang diteliti, variabel, dan metode analisis. Adapun beberapa penelitian terdahulu dijelaskan pada bagian berikut. Heru Santoso et al (2010) meneliti tentang kinerja karyawan agroindustri tempe dan keripik tempe berdasarkan tingkat keuntungan, efisiensi usaha dan nilai tambah. Penelitian menganalisis tentang kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dihadapi agroindustri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari analisis keuntungan didapatkan agroindustri tempe dan keripik tempe memiliki tingkat keuntungan yang tidak berbeda nyata. Strategi yang dapat digunakan seperti mempertahankan kualitas, efisiensi proses produksi, dan diversifikasi produk. Perbedaan anatara penelitian yang dilakukan saat ini adalah terdapat pada teori yang menggunakan teori pengembangan sedangkan penelitian sekarang menggunakan teori pemasaran. Selang (2013) meneliti tentang kondisi pasar, menganalisis tentang bauran pemasaran antaranya adalah produk, harga, promosi, distribusi, yang di dalamnya akan menentukan tingkat keberhasilan pemasaran dan semua itu ditunjukan untuk mendapatkan respon yang diinginkan dari pasar sasaran. Adapun beberapa yang menjadi variabel terbagi menjadi dua bagian yaitu variabel X dan variebal Y, dimana variabel X terdiri atas variabel bebas, strategi bauran pemasaran, produk, harga, tempat, promosi, dan varibel Y yaitu loyalitas konsumen, pengujian validitas

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/56641/3/BAB II.pdf ·...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/56641/3/BAB II.pdf · 2019-11-23 · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu digunakan

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu digunakan sebagai dasar dari penelitian yang dilakukan.

Penelitian terdahulu memiliki fungsi sebagai perbandingan dalam komoditi yang

diteliti, variabel, dan metode analisis. Adapun beberapa penelitian terdahulu

dijelaskan pada bagian berikut.

Heru Santoso et al (2010) meneliti tentang kinerja karyawan agroindustri tempe

dan keripik tempe berdasarkan tingkat keuntungan, efisiensi usaha dan nilai

tambah. Penelitian menganalisis tentang kekuatan, kelemahan, peluang, dan

ancaman yang dihadapi agroindustri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari

analisis keuntungan didapatkan agroindustri tempe dan keripik tempe memiliki

tingkat keuntungan yang tidak berbeda nyata. Strategi yang dapat digunakan seperti

mempertahankan kualitas, efisiensi proses produksi, dan diversifikasi produk.

Perbedaan anatara penelitian yang dilakukan saat ini adalah terdapat pada teori yang

menggunakan teori pengembangan sedangkan penelitian sekarang menggunakan

teori pemasaran.

Selang (2013) meneliti tentang kondisi pasar, menganalisis tentang bauran

pemasaran antaranya adalah produk, harga, promosi, distribusi, yang di dalamnya

akan menentukan tingkat keberhasilan pemasaran dan semua itu ditunjukan untuk

mendapatkan respon yang diinginkan dari pasar sasaran. Adapun beberapa yang

menjadi variabel terbagi menjadi dua bagian yaitu variabel X dan variebal Y,

dimana variabel X terdiri atas variabel bebas, strategi bauran pemasaran, produk,

harga, tempat, promosi, dan varibel Y yaitu loyalitas konsumen, pengujian validitas

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/56641/3/BAB II.pdf · 2019-11-23 · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu digunakan

9

reliabilita dan metode analisis. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa

berpengaruh signifikan terhadap loyalitas konsumen dan promosi. Mengingat

promosi dan tempat memiliki pengaruh terhadap promosi dan pengelolaan tempat

dalam perencanaan pemasaran perusahaan. Adapun perbedaan dengan penelitian

yang akan dilakukan ialah menganalisis tentang bauran pemasaran (marketing mix)

sedangkan penelitian yang akan dilakukan akan meneliti tentang strategi pemasaran

yang baik untuk digunakan dalam suatu industri.

Galuh Dian Paramita Wijaya et al (2014) meneliti bauran pemasaran

terhadap keputusan pembelian konsumen produk buah Apel Malang Di Giant

Olimpic Garden (MOG). Penelitian menganalisis bauran pemasaran, strategi

pemasaran sehingga dapat ditentukan dengan menggunakan analisis Analitycal

Hierarchy Process (AHP). Hasil penelitian menunjukkan analisis variabel bauran

pemasaran yang paling berpengaruh adalah price (X2) dengan nilai koefisien beta

0,287. Secara keseluruhan variabel pemasaran Product, Price, Place, Promotion,

People, Physical Evident, dan Process bengaruh secara signifikan terhadap

keputusan pembelian konsumen terhadap apel Malang di Giant MOG. Perbedaan

dengan penelitian yang dilakukan sekarang ialah menganggunakan analisis AHP,

sedangkan penelitian yang akan dilakukan ini menggunakan tambahan analisis

SWOT.

July Prasetyo Irawan & Mustaniroh, (2017) meneliti resiko UKM keripik

tempe. Hasil penelitian menunjukkan risiko tertinggi yaitu harga bahan baku

kedelai yang berfluktuasi, hasil produk keripik tempe yang kurang baik dan

beragam, serta permintaan keripik tempe tidak pasti. Adapun resiko pada bahan

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/56641/3/BAB II.pdf · 2019-11-23 · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu digunakan

10

baku (harga bahan baku kedelai fluktuatif), proses produksi permintaan

(permintaan keripik tempe yang fluktuatif). Pada variabel proses produksi terdapat

resiko kerusakan mesin dan peralatan, hasil produk keripik tempe yang tidak baik,

kebersihan dan ketidak nyamanan lingkungan kerja pada variabel permintaan

terdapat resiko permintaan keripik tempe yang tidak pasti, keterlambatan

pengiriman keripik tempe, retur penjualan keripik tempe, para pesaing produk

keripik tempe, dan pembataan pemesanan produk keripik tempe. Adapun perbedaan

penelitian yang akan dilakukan ialah meneliti tentang resiko dalam proses produksi

sedangkan penelitian yang akan di lakukan ialah meneliti tentang strategi

pemasaran yang akan digunakan dalam industri keripik tempe yang ada di

Kelurahan Purwantoro.

Yusriansyah (2013) meneliti karakteristik pengusaha industri keripik tempe.

Penelitian menganalisis tentang 1) Karakteristik pengusaha industri keripik tempe

di Kota Malang. 2) Keripik tempe menjadi produk unggulan di Kota Malang. 3)

Produktivitas industri keripik tempe di Kota Malang tergolong tinggi. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa karakteristik pengusaha industri keripik tempe di

Kota Malang berdasarkan data yang diperoleh menyatakan pemilik industri rumah

tangga mempunyai tenaga kerja rata-rata 4 orang dinyatakan 3 pemilik industri,

maka tergolong industri rumah tangga. Adaapun perbedaan dengan penelitian yang

akan dilakukan yaitu terdapat keterkaitan antara besar pendapatan bersih per bulan

dengan omset tahunan yang dihasilkan, modal awal, dan biaya operasional yang

dikeluarkan dalam proses produksi, sedangkan penelitian yang akan dilakukan akan

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/56641/3/BAB II.pdf · 2019-11-23 · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu digunakan

11

meneiti tentang strategi pemasaran yang akan di terapkan di industri keripik rempe

agar lebih baik.

Nur Meganingsih (2015) meneliti analisis agroindustri keripik tempe,

penelitian menganalisis biaya dan pendapatan. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa Proses pengolahan keripik tempe melalui tahapan pembuatan tempe dengan

bahan baku kedelai. Agroindustri keripik tempe efisien dimana efisien usaha atau

RCR lebih besar dari 1 yaitu 1,31, Nilai tambah pengusaha sebesar Rp.17.809,49

per kg tempe yang diolah menjadi keripik tempe. Keuntungan yang diperoleh

pengusaha 1 adalah sebesar Rp.13.523,77 per kg keripik tempe. Adapun perbedaan

dengan penelitian yang akan dilakukan ialah menganalisis dengan meggunakan

rumus biaya total penerimaan dan keuntungan sedangkan penelitian yang akan

dilakukan ialah menganalisis menggunakan rumus AHP yaitu CI=(ƛmaks-n)/(n-1)

yang dimana merupakan salah satu analisi yang dapat mengukur dan mengetahui

serta menentukan strategi yang baik.

Sari & Maharani (2015) Meneliti tentang aspek kekuatan, kelemahan,

peluang, dan ancaman yang dihadapi pemasaran agroindustri keripik tempe dua

putri dan merumuskan strategi pemasaran dengan menggunakan analisis

SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor internal yang dihadapi dalam

pemasaran agroindustri keripik tempe Dua Putri adalah Kekuatan: memilih label

dan produk bermerek, pengusaha memiliki pengalaman panjang, produk ini cukup

menarik untuk semua orang, dan produk tidak menggunakan bahan terlarang atau

pengawet. Adapun beberapa kelemahan ialah mudah rusak dan hancur, kemasan

menggunakan pembungkusan sederhana, pemasaran produk belum keluar indragiri

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/56641/3/BAB II.pdf · 2019-11-23 · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu digunakan

12

hulu, dan promosi masih terbatas. Faktor eksternal meliputi: Peluang: produk yang

sudah terkenal, produk yang dapat bersaing dengan produk, sejenis, pasar masih

terbuka lebar, pameran dan promosi peluang. Ancaman; Banyak pesaing dari

produk sejenis, permintaan pasar berfluktuasi, dan keterbatasan informasi pasar

strategi pemasaran keripik tempe.

Ninik Wahyuningsih & Wike Agustin (2014) Meneliti strategi pemasaran

serta faktor dan subfaktor yang menjadi perioritas dalam penyusunan strategi

pemasaran. Menganalisis bauran pemasaran yang menjadi prioritas dalam

penyusunan strategi bauran pemasaran minuman kopi pada Coffee Story secara

berturut-turut adalah promosi. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa faktor

bauran pemasaran yang menjadi prioritas utama dalam penyusunan strategi

pemasaran minuman kopi pada Coffee Story adalah promosi, tempat, produk, harga

dengan bobot 0.4, 0.3, 0.17, 0.13 secara berurutan. Adapun perbedaan penelitian ini

dengan penelitian yang akan dilakukan ialah, meneliti tentang kopi sedangkan

penelitian yang akan di lakukan ialah meneliti tentang srtategi pemasaran keripik

tempe.

2.2 Tinjauan Agribisnis Pemasaran Keripik Tempe

2.2.1 Keripik Tempe

Keripik tempe merupakan makanan ringan yang berbahan dasar kacang-

kacangan yaitu dari kedelai, makanan ringan ini banyak disukai kalangan

masyarakat, baik itu dari kalangan usia mudah hingga ke kalangan dewasa. Keripik

tempe ini merupakan oleh-oleh khas dari daerah Sanan Kecamatan Blimbing Kota

Malang, yang di produksi oleh beberapa produsen UMKM yang ada di Kota

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/56641/3/BAB II.pdf · 2019-11-23 · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu digunakan

13

Malang dan biasanya di jadikan sajian ketika ada acara maupun sebagai hidangan

di ruang tamu. Keripik tempe sangat praktis untuk dibawa kemana-mana, gizi yang

tinggi, dan juga mengandung banyak vitamin dan protein serta harga relative

terjangkau oleh kalangan masyarakat. Adanya produksi keripik tempe maka dapat

menunjang berkembangnya kegiatan di sektor dan industri bisnis pusat oleh oleh

makanan yang salah satu produk unggulanya yaitu “keripik tempe khas Kota

Malang”. Penurunan pada industri keripik tempe, akibat melambungnya harga

kedelai yang menghambat pasokan bahan baku menjadi menurun dan menyebabkan

produksi juga menjadi menurun, di tahun 2010 menurun menjadi 65 industri keripik

tempe “(Kanwil Disperindag, 2010).

2.2.2 Usaha Mikro

Berikut ini terdapat dalam Undang-Undang yang membahas tentang Usaha

Mikro ialah sebagai berikut:

1. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan badan usaha

perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam

Undang-Undang ini.

2. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang

dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan

anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau

menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha Menengah

atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud

dalam Undang-Undang ini.

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/56641/3/BAB II.pdf · 2019-11-23 · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu digunakan

14

3. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang

dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan

anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi

bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha

Besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan

sebagaimana diatur dalam Undang- Undang ini.

4. Usaha Besar adalah usaha ekonomi produktif yang dilakukan oleh badan usaha

dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan lebih besar dari

Usaha Menengah, yang meliputi usaha nasional milik negara atau swasta,

usaha patungan, dan usaha asing yang melakukan kegiatan ekonomi di

Indonesia.

5. Dunia Usaha adalah Usaha Mikro, Usaha Kecil, Usaha Menengah, dan Usaha

Besar yang melakukan kegiatan ekonomi di Indonesia dan berdomisili di

Indonesia.

2.2.3 Unsur –unsur Strategi pemasaran

Menurut Rangkuti. (2003). Unsur strategi persaingan dapat dikelompokkan

menjadi tiga, yaitu:

1. Segmentasi pasar, adalah tingktan mengidentifikasikan dan membentuk

kelompok pembeli atau kosumen secara terpisah. Masing-masing segmen

konsumen ini memiliki karateristik, kebutuhan produk dan bauran pemasaran

tersendiri.

2. Targeting, adalah penetapan suatu tidakan memilih satu atau lebih segmen pasar

yang akan dimasukin

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/56641/3/BAB II.pdf · 2019-11-23 · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu digunakan

15

3. Positioning adalah penetapan posisi. Tujuan positioning ini adalah untuk

membangun dan mengomnikasikan keunggulan bersaing produk yang ada

dipasar ke dalam benak konsumen.

2.2.4 Strategi Pemasaran

Menurut Wibowo et al., (2015) Strategi pemasaran adalah salah satu cara

memenangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan baik itu untuk

perusahaan yang memproduksi barang atau jasa. Strategi pemasaran dapat

dipandang sebagai salah satu dasar yang dipakai dalam menyusun perencanaan

perusahaan secara menyeluruh. Dipandang dari luasnya permasalahan yang ada

dalam perusahaan, maka diperlukan adanya perencanaan yang menyeluruh untuk

dijadikan pedoman bagi segmen perusahaan dalam menjalankan kegiatannya,

alasan lain yang menunjukkan pentingnya strategi pemasaran adalah semakin

kerasnya persaingan perusahaan pada umumnya.

Menurut Priangi, (2013) Strategi pemasaran adalah suatu cara untuk dapat

melakukan proses pengambilan keputusan-keputusan yang berkaitan dengan biaya

pemasaran, bauran pemasaran, alokasi pemasaran dalam hubungan dengan keadaan

lingkungan yang diharapkan dan kondisi persaingan yang ditetapkan dalam suatu

proses untuk dapat memperoleh keuntungan tertentu sesuai dengan visi dan misi

dalam suatu perusahaan tertentu yang diselenggarakan dengan berbagai tahapan-

tahapan demi mencapai tujuan perusahaan. Adapun dalam strategi pemasaran,

terdapat tiga faktor utama yang menyebabkan terjadinya suatu perubahan pada

strategi pemasaran yaitu:

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/56641/3/BAB II.pdf · 2019-11-23 · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu digunakan

16

1. Daur hidup produk

Strategi harus disesuaikan dengan tahap-tahap daur hidup, yaitu tahap

perkenalan, tahap pertumbuhan, tahap kedewasaan dan tahap kemunduran.

2. Posisi persaingan perusahaan di pasar

Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan posisi perusahaan dalam

persaingan, apakah memimpin, menantang, mengikuti atau hanya mengambil

sebagian kecil dari pasar baik dari pasar tradisional maupun pasar modern yang

telah di terapkan.

3. Situasi ekonomi

Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan situasi ekonomi dan pandangan

kedepan agar keadaan ekonomi dapat seimbang, apakah ekonomi berada dalam

situasi makmur atau inflasi tinggi.

2.2.5 Perumusan Stretegi Pemasaran

Merumuskan strategi pemasaran berarti melaksanakan prosedur tiga langkah

secara sistematis bermula dari strategi segmentasi pasar, strategi penentuan pasar

sasaran, dan strategi penentuan posisi pasar. Ketiga strategi tersebut adalah kunci

di dalam manajemen pemasaran (Wibowo et al., 2015:61).

1. Strategi Segmentasi Pasar

Segmentasi pasar adalah proses membagi pasar ke dalam kelompok pembeli

yang berbeda-beda berdasarkan kebutuhan konsumen dalam memenuhi kebutuhan

dan keinginanya, karakteristik, ataupun perilaku yang dapat membutuhkan bauran

produk dan bauran pemasaran tersendiri.

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/56641/3/BAB II.pdf · 2019-11-23 · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu digunakan

17

2. Strategi Penentuan Pasar Sasaran

yaitu pemilihan besar atau luasnya segmen sesuai dengan kemampuan suatu

perusahaan untuk memasuki segmen tersebut.

3. Strategi Penentuan Posisi Pasar

Penentuan posisi pasar (positioning) adalah strategi untuk merebut posisi

dibenak konsumen, sehingga strategi ini menyangkut bagaimana membangun

kepercayaan, keyakinan, dan kompetensi bagi pelanggan.

2.2.6 Analisis AHP (Analytical Hierarchy Process)

Proses Hirarki Analitik (PHA) atau yang biasa dikenal Analitycal Hierarchy

process (AHP) merupakan teknik yang dikelompokkan oleh Dr. Thomas L. Saaty,

pada awal tahun 1991. PHA telah banyak digunakan oleh para pengambil keputusan

untuk membantu memecahkan masalah yang kompleks dan telah teruji efektif

dalam mengidentifikasi dan menentukan prioritas dalam suatu pengambilan

keputusan. Metode PHA ditunjukan untuk memodalkan problema-problema tidak

terstruktur, baik dalam bidang ekonomi, social, maupun sains manajemen.

Teuku Afriliansyah, (2018) analisis AHP merupakan suatu model

pendukung keputusan. AHP memerlukan pemilihan nilai alternatif dalam

perbandingan berpasangan karena dapat memiliki sifat ketidakpastian serta harus

dipertimbangkan kembali agar terdapat banyak penilaian dan perbandingan

pasangan. AHP merupakan sebuah metode pengambilan keputusan yang digunakan

sebagai alternatif yang diperoleh berdasarkan kriteria tertentu. Metode AHP banyak

digunakan pada saat mengambil keputusan agar dapat menyelesaikan masalah –

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/56641/3/BAB II.pdf · 2019-11-23 · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu digunakan

18

masalah dalam hal perencanaan, menentukan alternatif, menyusun prioritas,

pemilihan kebijakan, penentuan kebutuhan, peramalan hasil, perencanaan hasil,

perencanaan sistem, pengukuran performance, optimasi dan pemecahan suatu

konflik tertentu.

Menurut Saaty (1991), secara khusus metode AHP dapat digunakan untuk

persoalan keputusan seperti:

1. Menetapkan prioritas

2. Menghasilkan seperangkat alternatif

3. Memilih alternatif kebijakan yang terbaik

4. Menetapkan berbagai persyaratan

5. Mengaplikasikan sumber daya

6. Meramalkan hasil dan menaksir resiko

7. Mengukur prestasi

8. Merancang sistem

9. Menjamin kemantapan sistem

10. Mengoptimumkan

11. Merencanakan

12. Memecahkan konflik

Tiga prinsip dasar proses AHP (Saaty,1991) adalah:

1. Menggambarkan dan menguraikan secara hirarki, yang disebut dasar

menyusun secara hirarki, yaitu memecah-mecah persoalan menjadi unsur-

unsur terpisah.

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/56641/3/BAB II.pdf · 2019-11-23 · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu digunakan

19

2. Perbedaan prioritas dan sintesis, yang kita sebut penetapan priorias, yaitu

menentukan peringkat elemen-elemen menurut relatife penting.

3. Konsistensi silogis, yaitu menjamin bahwa semua elemen dikelompokkan

secara logis dan konsisten sesuai dengan suatu kriteria yang logis.

Langkah – langkah dalam metode Analitical Hierarcy Process adalah sebagai

berikut:

1. Menentukkan jenis-jenis kriteria yang digunakan.

2. Menyusun kriteria-kriteria tersebut dalam bentuk matriks berpasangan.

3. Hasil dari penjumlahan baris dibagi dengan elemen prioritas relatif.

4. Jumlahkan hasil bagi tersebut dengan banyaknya elemen yang digunakan.

5. Selanjutnya hitung consistency index (CI) menggunakan rumus CI = (λmaks

- n) / (n-1)

6. Menentukkan nilai lamda max (eigen value) dengan rumus:

ƛ Max = ∑𝑎

n

7.Menghitung Konsistensi index (Ci)

Perhitungan konsistensi adalah menghitung penyimpanan dari konsistensi

nilai, dari penyimpanna ini disebut Indeks Konsistensi dengan persamaan:

CI = ƛmax-n

n-1

dimana: ƛmax = eigen value maksimum

n = ukuran matriks

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/56641/3/BAB II.pdf · 2019-11-23 · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu digunakan

20

Tabel 2. Skala Penilaian Perbandingan Berpasangan

Intensitas

Kepentingan

Keterangan

1 Kedua elemen sama pentingnya

3 Elemen yang dstu sedikit lebih penting dari pada elemen yang

lainnya

5 Lemen yang datu lbih penting dari paa elemen yang lainya

7 Satu elemen jelas lebih mutlak penting dari pada elemen lainya

9 Satu elemen mutlak penting dari pada elemen lainnya

2,4,6,8 Nilai-nilai antara dua pertimbangan nilai yang berdekatan

Kebalikan Jika untuk aktivitas I mendapatkan satu anka disbanding

dengan aktivitas j. maka mempunyai nilai kebalikanya

disbanding dengan i.

Indeks konsistensi (CI): matriks random dengan skala penilaian 9 (1 sampai

9) beserta kebalikanya sebagai Indeks Random (RI). Berdasarkan perhitungan

Saaty dengan menggunakan 500 sampel, jika “judgement” numerik diambil secara

acak dari skala 1/9, 1/8, 1, 2 …, 9, akan diperoleh rata-rata konsistensi untuk

matriks dengan ukuran yang berbeda pada tabel 3.

Tabel 3. Nilai Indeks Random (RI)

N 1 2 3 4 5 6 7

RI 0 0 0.58 0.9 1.12 1.24 1.32

8 9 10 11 12 13 14 15

1.41 1.45 1.49 1.51 1.48 1.56 1.57 1.59

Perbandingan antara CI dan RI untuk satu matriks didefinisikan sebagai rasio

konsistensi, CR= CI/RI

Beberapa penyusunan AHP pada bagian Hirarki sebagai berikut:

1. Penyederhanaan masalah ke dalam bagian-bagian yang menjadi elemen -

elemen pokok

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/56641/3/BAB II.pdf · 2019-11-23 · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu digunakan

21

2. Penentuan kriteria-kriteria yang relevan dari setiap elemen pokok, hingga

identifikasi beberapa aternatif keputusan

3. Tidak ada batasan tentang jumlah tingkat dalam hirarki

4. Hirarki harus bersifat fleksibel (dapat diubah) untuk menampung adanya

kriteria yang baru ditemukan.

Menurut Saaty (1991), keuntungan penggunaan metode AHP antara lain:

1. Kesatuan, AHP bekerja pada model tunggal berupa hirarki dari suatu proses

pemilihan alternatife terbaik yang bersifat mudah di mengerti dan luas untuk

aneka ragam persoalan.

2. Penyusunan hirarki, AHP mempresentasikan permasalahan kompleks ke

dalam model hirarki yang logis dan sederhana. Hal ini mencerminkan

kecenderungan alami pikiran untuk memilah-milah elemen-elemen suatu

sistem dalam berbagai tingkat berlainan dan mengelompokkan unsur yang

serupa ke dalam setiap tingkat.

3. Kompleksitas, AHP memadukan analisis secara bagian-bagian (rancangan

deduktif) dan rancangan sistem dalam memecahkan persoalan kompleks.

4. Saling ketergantungan, AHP dapat menangani saling ketergantungan

elemen-elemen dalam suatu sistem dan tidak memaksakan pemikiran yang

rumit atau sulit untuk dapat dimengerti.

5. Konsistensi, AHP dapat melacak konsistensi logis dari pemberian atau

penetapan berbagai priotitas dari setiap kriteria ataupun alternative.

6. Sintesis, AHP menuntun ke suatu taksiran menyeluruh tentang kebaikan

setiap alternative.

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/56641/3/BAB II.pdf · 2019-11-23 · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu digunakan

22

7. Pengukuran, AHP memberikan suatu skala pengukuran yang bersifat

fleksibel, yaitu melakukan pembandingan kriteria dari berbagai alternative

skala prioritas.

8. Pengulangan proses, AHP memungkinkan kita dapat memperluas definisi

dari suatu persoalan dan memperbaiki pertimbangan dan pengertian

melakukan pengulangan.

9. Tawar-menawar, AHP mempertimbangkan prioritas relative dari berbagai

elemen-elemen dari sistem dan memungkinkan orang untuk memilih

alternative terbaik berdasarkan tujuan-tujuan mereka.

10. Penilaian dan consensus, AHP tidak memaksakan sensus tetapi mensintesis

suatu hasil yang representative dari berbagai penilaian yang berbeda-beda.

Berikut ini Kelebihan dari penggunaan metode AHP yaitu:

1. Jika Rasio Indeks (RI) lebih besar dari 0,1, maka mutu informasi harus

diperbaiki dengan revisi penggunaan pertanyaan maupun melakukan

pengisian ulang kuesioner. Jika tindakan ini gagal memperbaiki konsisitensi,

ada kemungkinan persoalan ini tidak terstruktur secara tepat.

2. Responden adalah orang-orang yang harus menikuti, menguasai, dan

mempengaruhi pengambilan kebijakan atau mengetahui informasi yang

dibutuhkan.

AHP memiliki beberapa kekurangan, ialah sebagai berikut:

1. Ketergantungan model AHP pada input utamanya. Input utama ini

berupa persepsi seorang ahli sehingga dalam hal ini melibatkan

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/56641/3/BAB II.pdf · 2019-11-23 · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu digunakan

23

subyektifitas sang ahli selain itu juga model menjadi tidak berarti

jika ahli tersebut memberikan penilaian yang keliru.

2. Metode AHP ini hanya metode matematis tanpa ada pengujian

secara statistik sehingga tidak ada batas kepercayaan dari

kebenaran model yang terbentuk.

2.2.7 Diagram Analisis AHP

Diagram Analisis AHP (Analytical Hierarchy Process) merupakan diagram

yang disusun secara vertical ke bawah dengan tujuan untuk mengurutkan tahapan-

tahapan demi mencapai diagram alir yang akan berakhir dengan analisis.

2.2.8 Prinsip kerja AHP

Prinsip kerja AHP penyerhanaan suatu persoalan kompleks yang tidak

terstruktur, stratejik, dan dinamik menjadi bagian-bagianya, srta menata suatu

hierarki.

Ide dasar prinsip kerja AHP sebagai berikut:

1. Penyusunan hierarki persoalan diuraikan menajdi unsur-unsur yang

memiliki kriteria dan alternative yang kemusia disusun menjadi sebuah

diagram mempresentasikan keputusan memilih dengan menggunakan

metode AHP.

2. Penilaian kriteria dan alternative dinilai melalui perbandingan berpasangan,

kriteria tersebut menggunakan skala.

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/56641/3/BAB II.pdf · 2019-11-23 · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu digunakan

24

3. Penentuan prioritas, setiap kriteria dan alternative perlu dilakukan

perbandingan berpasangan yang akan diolah untuk menentukan peringkat

relatife dari seluruh alternatif. Kriteria kualitatif dan kuantitatif akan

dibandingkan sesuai dengan judgement yang telah ditentukan berdasarkan

bobot dan prioritas.

4. Konsistensi logis, semua elemen dikelompokkan secara logis dan

diperingkatkan secara konsisten sesuai kriteria yang logis

2.2.9 Kerangka pemikiran

Usaha kecil dan menengah keripik tempe banyak dilakukan di Kecamatan

Blimbing Kota Malang. Permintaan pasar sangat berkembang pesat. Semakin

berkembangnya permintaan pasar, semakin pesat pula pesaing yang memproduksi

keripik tempe. Dalam bersaing di pasarkan perlu adanya strategi, selain strategi

diperlukan juga pengamatan dari dalam lingkungan usaha atau dari luar lingkungan

usaha. Usaha tetap berkembang dan tidak mengalami kemunduran atau

kebangkrutan. Oleh karena itu kerangka pemikiran ini dibuat untuk menyusun

konsep dan alur berfikir dalam melakukan sebuah penelitian dengan sistematis.

Berdasarkan uraian latar belakang, tujuan penelitian, rumusan masalah, serta teori-

teori yang mendukung, didapat kerangka pemikiran sebagai berikut.

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/56641/3/BAB II.pdf · 2019-11-23 · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu digunakan

25

Teori penting:

1. Strategi merupakan kegiatan manusia yang diarahkan untuk

memuaskan keinginan manusia melalui proses pertukaran. (Philip

Kotler, 2013)

2. Strategi pemasaran berisikan tahapan proses pemasaran yang akan

dilakukan untuk mencapai keuntungan. Proses ini dimulai dengan

analisis pasar. Analisis peluang pasar merupakan gambaran dan

perkiraan atas ukuran dan potensi penjualan suatu segmen pasar yang

menarik bagi perusahaan dan penilaian tentang para pesaing utama

disegmen-segmen tersebut (Eliza dan Maharani, 2005).

3. AHP merupakan suatu metode yang digunakan dalam proses

pengambilan keputusan pada suatu permsalahan yang kompleks dan

tidak tersedianya data atau informasi yang cukup dan akurat (Thomas

L. Saaty, 1970).

Penelitian terdahulu:

Strategi pemasaran:

1. Sari & Maharani (2015) atribut produk, pemberian

merk, pengemasan, pemberian label dan jasa

pendukung produk.

2. Santoso et al (2010) metode Slovin

3. Selang (2013) produk, harga, tempat dan promosi.

4. Paramita W et al, (2014) bauran pemasaran

AHP:

1. Wahyuningsih & Agustin (2014) produk, harga

tempat dan promosi.

2. Ngatawi & Setyaningsih (2011) Criteria Decision

Making (MDM)/Analytic Hierarchy Process

3. Paramita et al, (2014) variabel pemasaran, produk,

harga, promosi, tempat proses.

Biaya Keuntungan

Strategi Pemasaran

Nilai penjualan

Analytical hierarchy process

Goal

Kriteria

Alternatif

Kios Sendiri Konsinyasi

Bagan 1. Kerangka pemikiran penelitian