BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Keaktifan -...

20
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Keaktifan Keaktifan menurut Kamus Bahasa Indonesia adalah kegiatan atau kesibukan, sedangkan menurut Rosyad Saleh, keaktifan adalah suatu kegiatan atau kesibukan yang dilakukan dengan sadar, sengaja serta mengandung suatu maksud tertentu. Keaktifan ada dua macam, yaitu keaktifan rohani dan jasmani atau keaktifan jiwa dan raga. Keaktifan jasmani dan rohani menurut hasil penelitian Paul B. Diederich yang dikemukankan oleh Ramayulis dalam ilmu pendidikan Islam meliputi: a. Visual activities seperti membaca, memperhatikan gambar, demonstrasi, percobaan dan sebagainya. b. Oral activities seperti menerangkan, bertanya, merumuskan, mengeluarkan pendapat, interview, diskusi dan sebagainya. c. Listening activities seperti mendengarkan uraian percakapan, diskusi, music, pidato, ceramah, presentasi dan sebagainya. d. Motor activities seperti melakukan percobaan, membuat konstruksi, mode, mereparasi, berkebun, berolahraga dan sebagainya.

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Keaktifan -...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Keaktifan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9036/2/T1_462008040_BAB II.pdfDefinisi kehamilan menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana

5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Keaktifan

Keaktifan menurut Kamus Bahasa Indonesia adalah kegiatan atau

kesibukan, sedangkan menurut Rosyad Saleh, keaktifan adalah suatu

kegiatan atau kesibukan yang dilakukan dengan sadar, sengaja serta

mengandung suatu maksud tertentu. Keaktifan ada dua macam, yaitu

keaktifan rohani dan jasmani atau keaktifan jiwa dan raga.

Keaktifan jasmani dan rohani menurut hasil penelitian Paul B.

Diederich yang dikemukankan oleh Ramayulis dalam ilmu pendidikan Islam

meliputi:

a. Visual activities seperti membaca, memperhatikan gambar,

demonstrasi, percobaan dan sebagainya.

b. Oral activities seperti menerangkan, bertanya, merumuskan,

mengeluarkan pendapat, interview, diskusi dan sebagainya.

c. Listening activities seperti mendengarkan uraian percakapan,

diskusi, music, pidato, ceramah, presentasi dan sebagainya.

d. Motor activities seperti melakukan percobaan, membuat

konstruksi, mode, mereparasi, berkebun, berolahraga dan

sebagainya.

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Keaktifan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9036/2/T1_462008040_BAB II.pdfDefinisi kehamilan menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana

6

e. Mental activities seperti menangkap, meningat, memecahkan

soal, menganalisa, mengambil keputusan dan sebagainya.

f. Emotional activities seperti menaruh minat gembira, berani,

tenang, kagum, dan sebagainya. (Maisyaroh, 2009)

2.2. Kehamilan dan Persalinan

2.2.1. Definisi kehamilan

Definisi kehamilan menurut Badan Kependudukan dan Keluarga

Berencana Nasional (BKKBN), merupakan proses yang berawal dari sel

telur yang sudah matang dan keluar melalui saluran telur sehingga bersatu

dengan sperma dan membentuk pertumbuhan sel baru (Depkes RI, 2007).

2.2.2. Tanda kehamilan dan tanda bahaya kehamilan

Tanda kehamilan yaitu perubahan fisiologis yang timbul selama

masa hamil. Perubahan tersebut meliputi amenore, mual muntah,

perubahan pada payudara (teraba lebih keras dan sakit jika disentuh),

perubahan pada mukosa vagina (menjadi lebih gelap kebiruan atau merah

keunguan). Selain itu akan terjadi peningkatan pigmentasi kulit dan

munculnya striae abdomen atau garis halus, pembesaran abdomen.

Kemudian akan terjadi perubahan pada serviks yang akan menjadi lebih

lunak, kontraksi Braxton Hicks atau kontraksi yang sering terjadi pada

uterus pada awal kehamilan, Ballottement atau pantulan yang ditimbulkan

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Keaktifan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9036/2/T1_462008040_BAB II.pdfDefinisi kehamilan menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana

7

oleh janin. Tanda kehamilan juga dapat diketahui melalui deteksi

Gonadotropin korionik, deteksi denyut jantung janin dan pemeriksaan

ultrasonografik(Cunningham, F. Gary, dkk. 2005).

Ada beberapa tanda yang harus diperhatikan ketika ibu hamil yaitu

tanda bahaya kehamilan yang meliputi keluarnya darah dari vagina secara

tiba-tiba, keluarnya air ketuban sebelum waktunya, terjadi kejang, kontraksi

hebat pada uterus, sakit kepala dan kaki bengkak, mual dan muntah terus

menerus sehingga tidak ada asupan makanan yang masuk, selaput dan

kelopak mata pucat(Cunningham, F. Gary, dkk., 2005).

2.2.3. Adaptasi kehamilan

Adaptasi kehamilan terbagi menjadi dua yaitu adaptasi fisiologi

kehamilan dan adaptasi psikologi kehamilan. (Purwaningsih, 2010)

2.2.3.1. Adaptasi fisiologi kehamilan

Adaptasi fisiologi kehamilan adalah perubahan yang terjadi pada

tubuh ibu hamil, yang terjadi pada sistem-sistem tubuh sehingga mengalami

perubahan, antara lain dinding uterus akan menipis dan membesar

mengikuti pertumbuhan janin, serviks akan lebih lunak berwarna kebiruan,

buah dada akan terasa nyeri, bertambah besar dan mengalami

hiperpigmentasi aerola, denyut nadi meningkat saat istirahat 10-15x/mnt,

bising sistolik saat inspirasi, dan cardiac output meningkat, tidal volum

meningkat, pergerakan diagfragma lebih besar dan penurunan PCO2 darah

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Keaktifan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9036/2/T1_462008040_BAB II.pdfDefinisi kehamilan menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana

8

alkalosis respiratorik, tonus dan gerakan traktus berkurang, hemoroid terjadi

karena konstipasi, peningkatan tekanan vena sekunder terhadap

pembesaran uterus, aliran plasma ginjal meningkat, konsentrasi kreatinin

dan urea plasma menurun, prolaktin dalam plasma meningkat 10 kali lipat,

striae gravidarum, pigmentasi berupa linea nigra, cloasma grafidum,

bertambah berat badan umunya 11 kg, peningkatan retensi air.

(Purwaningsih, 2010)

2.2.3.2. Adaptasi psikologi kehamilan

Adaptasi psikologi kehamilan terbagi menjadi stressor pada ibu

hamil dan perubahan psikologis. Stressor pada saat kehamilan antara lain

pengaruh hormonal, hubungan suami istri, ingin support berlebihan,

perubahan hubungan, ketidaknyamanan fisik, keluarga, perubahan body

image, khawatir keadaan bayi dan mudah emosi. Perubahan psikologis

kehamilan meliputi tahap trimester I terjadi morningsicknes, keletihan,

kelemahan dan perasaan mual. Calon ibu merasa tidak sehat benar dan

umumnya mengalami depresi. Selama trimester dua terjadi quickening

ketika ibu merasakan pergerakan janin yang pertama kali dan hal ini sering

menyebabkan calon ibu memiliki dorongan psikologis yang besar. Tahap

trimester III sekitar akhir bulan ke-8 mungkin akan mengalami periode tidak

semangat dan depresi karena ketidaknyamanan bertambah, bayi

bertambah besar dan menunggu kelahiran dalam waktu yang lama.

(Purwaningsih, 2010)

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Keaktifan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9036/2/T1_462008040_BAB II.pdfDefinisi kehamilan menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana

9

2.2.4. Nutrisi ibu hamil

Nutrisi selama kehamilan adalah faktor penting dalam menentukan

pertumbuhan dan perkembangan janin. Perkembangan otak janin mulai

berlangsung ketika terjadi pertemuan antara sel sperma dan ovum.

Perkembangan sel saraf janin sangat dipengaruhi oleh apa yang mengalir di

tali pusar bayi.

Ibu hamil sebaiknya mengkonsumsi makanan yang bergizi tinggi

yang seimbang dan bervariasi. Makanan ibu hamil harus mengandung gizi

seimbang yang terdiri dari karbohidrat, protein, sayuran, buah-buahan,

mineral dan vitamin. Selain itu juga perlu tambahan vitamin B1, B2,B6, B12,

C, D dan E dan suplemen makan yang mengandung asam folat, omega-3

dan zat besi (Nurdiansyah, 2011).

Ibu hamil juga harus menghindari makanan-makanan yang

mengandung pengawet, pewarna, penyedap rasa, makanan berkadar

garam tinggi, makanan pedas, makanan yang olahannya tidak matang atau

setengah matang, sayuran mentah, makanan laut yang tercemar logam

merkuri, makanan kolesterol tinggi, makanan yang panas, makanan yang

memicu terjadinya alergi dan makanan yang terlalu manis. Hindari juga

minuman yang beralkohol, soda, softdrink, jamu-jamuan, kopi dan teh

(Depkes RI, 2009).

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Keaktifan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9036/2/T1_462008040_BAB II.pdfDefinisi kehamilan menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana

10

2.2.5. Persiapan persalinan

Persiapan persalinan sebaiknya dilakukan jauh-jauh hari. Banyak hal

yang harus disiapkan mulai dari dana, perlengkapan bayi, perlengkapan ibu

dan juga kesiapan mental ibu. Proses persalinan harus disiapkan dan

dilakukan dengan benar agar tidak terjadi baby blues. Persiapan

menghadapi persalinan terbagi menjadi dua yaitu kesiapan psikis/mental

dan kesiapan fisik dari ibu (Nurdiansyah,2011).

2.2.5.1. Kesiapan mental Ibu

Dengan kesiapan mental yang baik, ibu akan terbantu untuk

melewati persalinan yang panjang dan melelahkan juga terbebas dari rasa

takut dan cemas. Dukungan dari keluarga, suami atau ibu atau saudara

perempuan akan sangat membantu ibu untuk tenang dalam menghadapi

persalinan. Dan sebaiknya dukungan moral dari keluarga berawal pada

awal masa kehamilan. Mempersiapkan mental untuk menghadapi

persalinan bisa dilakukan dengan cara mengikuti senam hamil, prenatal

yoga bisa membantu menenangkan, banyak membaca buku atau informasi

seputar persalinan (Nurdiansyah,2011). Disini peran media masa sangat

penting untuk meningkatkan kesadaran ibu hamil untuk mempersiapkan

mental mereka menghadapi persalinan (Kaur, V., dkk. 2009).

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Keaktifan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9036/2/T1_462008040_BAB II.pdfDefinisi kehamilan menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana

11

2.2.5.2. Kesiapan fisik Ibu

Kesiapan fisik ibu bisa dilakukan dengan cara pemeriksaan

antenatal care (ANC). Hasil pemeriksaan ANC didokumentasikan dalam

buku KIA. Buku KIA dapat membantu ibu untuk mengetahui kondisi ibu dan

janin, tanda bahaya kehamilan. Ibu akan diberikan edukasi seputar

kehamilan dan proses persalinan untuk mempersiapkan ibu lebih dini

menghadapi persalinan (Kaur, V., dkk, 2009).

Selain menyiapkan peralatan untuk ibu, siapkanjuga peralatan

untuk bayi. ASI eksklusif yang merupakan makanan terbaik untuk bayi,

pemberian asi ekslusif yaitu pemberian ASI saja selama 6 bulan akan

meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi. Nilai lebih dari ASI adalah

higienis, praktis, murah, dan banyak manfaat bayi dan juga ibu. Persiapkan

ASI sedini mungkin sebelum proses persalinan, sehingga saat bayi lahir,

ASI sudah siap untuk diminum. Selain itu juga menentukan tempat bersalin

dan biaya persalinan.

Menjelang persalinan, pengaturan napas sangat penting untuk

membantu ibu menahan rasa nyeri yang dinamakan breathing exercise

yang biasanya diajarkan pada senam hamil. Ibu tidak dianjurkan untuk

berteriak-teriak karena akan membuang energi dan cepat lelah

(Nurdiansyah,2011).

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Keaktifan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9036/2/T1_462008040_BAB II.pdfDefinisi kehamilan menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana

12

2.2.6. Persalinan

Persalinan adalah proses pergerakan keluarnya janin, plasenta dan

membrane plasenta dari dalam rahim melalui jalan lahir. (Bobak, 2004).

Tanda dan gejala persalinan dimulai dari lendir vagina yang keluar semakin

banyak, keluar lendir serviks berwarna kecoklatan atau bercak darah yang

disebut bloody show, serviks menjadi lunak, sebagian menipis dan mulai

berdilatasi. Selain itu ketuban pecah secara spontan, berat badan menurun

0,5 sampai 1,5 kg. Terjadi lonjakan energi pada ibu yang biasanya ibu

merasa memiliki energy yang tinggi dan ingin membereskan rumah dan

berbenah (Bobak, 2004).

Kala persalinan adalah tahapan proses persalinan dan penyelesaian

persalinan sampai dengan 2 jam setelah keluarnya plasenta. Depkes RI

tahun 2002 membagi kala persalinan sebagai berikut :

1) Kala I atau kala pembukaan yang berlangsung antara

pembukaan nol sampai pembukaan lengkap. Lamanya kala I

pada primigravida (kehamilan pertama) berlangsung 12 jam,

sedangkan pada multigravida (kehamilan lebih dari satu kali)

sekitar 8 jam. Kala I persalinan terbagi menjadi dua fase, yaitu

fase laten dan fase aktif. Fase laten adalah periode waktu dari

awal persalinan hingga ke titik ketika pembukaan mulai berjalan

secara progresif, yang umumnya dimulai sejak kontraksi mulai

muncul hingga pembukaan tiga sampai empat sentimeter atau

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Keaktifan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9036/2/T1_462008040_BAB II.pdfDefinisi kehamilan menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana

13

permulan fase aktif. Fase aktif adalah periode waktu dari awal

kemajuan aktif pembukaan hingga pembukaan menjadi lengkap

dan mencakup fase transsi. Pembukaan umunya dimulai dari

tiga sampai 4 cm (fase laten) hingga 10 cm atau akhir kala I

persalinan.

2) Kala II atau kala pengeluaran ialah masa sejak pembukaan

lengkap sampai bayi lahir, lamanya pada primigravida 50 menit

sampai satu jam. Persalinan kala II mulai ketika serviks telah

membuka lengkap sehingga terbentuk lengkap lengkungan jalan

lahir, dan berakhir dengan lahirnya bayi (Jones dkk., 2001).

Secara bertahap terjadi gerakan bersamaan dengan turunnya

kepala janin melalui pelvis, kontraksi menjadi lebih kuat dan

mulai mengejan secara sadar sambil melakukan dorongan

singkat dengan bersuara saat ekspirasi.

3) Kala III adalah masa setelah lahirnya bayi sampai lahirnya

plasenta, lamanya 5-30 menit. Persalinan kala III dimulai dari

kelahiran bayi sampai pengeluaran plasenta dan selaput

ketuban. Kala III persalinan terdiri dari pelepasan plasenta dan

pengeluaran plasenta. Pelepasan plasenta berlangsung dari

lapisan spongiosa desidua basalis sebagai akibat kontraksi

uterus disamping retraksi uterus setelah anak lahir. Pengeluaran

plasenta disertai dengan pengeluaran darah. Setelah lepas,

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Keaktifan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9036/2/T1_462008040_BAB II.pdfDefinisi kehamilan menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana

14

lasenta turun ke segmen bawah uterus atau ke dalam ruang

vagina bagian atas. Kala III berakhir jika membran segera

mengikuti plasenta dan dilahirkan bersama plasenta.

4) Kala IV atau kala perhatian masa 1-2 jam setelah bayi dan

plasenta lahir. Kala ini dimaksudkan untuk mengobservasi

apakah ada perdarahan post-partum.

2.3. Kelas Ibu Hamil

Departemen Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 2009

meluncurkan program baru yang dinamakan kelas ibu hamil yang

merupakan perwujudan dari Millenium Development Goals (MDG’s) ke-tiga

sampai ke-enam, yaitu mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan

perempuan, mengurangi kematian anak, meningkatkan kesehatan ibu,

memerangi HIV/AIDS dan penyakit menular lainnya. (Prasetyawati, 2012)

2.3.1. Definisi kelas ibu hamil

Kelas ibu hamil adalah sarana untuk belajar bersama tentang

kesehatan bagi ibu hamil, dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang

bertujuan untuk menungkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu

mengenai kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas,

perawatan bayi baru lahir, mitos, penyakit menular dan akte kelahiran.

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Keaktifan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9036/2/T1_462008040_BAB II.pdfDefinisi kehamilan menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana

15

2.3.2. Tujuan kelas ibu

Tujuan Kelas Ibu adalah meningkatkan pengetahuan, merubah sikap

dan perilaku ibu agar memahami tentang Kehamilan, perubahan tubuh dan

keluhan selama kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan

nifas, KB pasca persalinan, perawatan bayi baru lahir,

mitos/kepercayaan/adat istiadat setempat, penyakit menular dan akte

kelahiran.

2.3.3. Sasaran Kelas Ibu hamil

Peserta Kelas ibu adalah ibu hamil pada umur 20 s/d 32 minggu,

karena pada umur kehamilan ini kondisi ibu sudah kuat, tidak takut terjadi

keguguran, efektif untuk melakukan senam hamil. Jumlah peserta kelas ibu

maksimal sebanyak 10 orang setiap kelas. Suami/keluarga ikut serta

minimal 1 kali pertemuan sehingga dapat mengikuti berbagai materi tentang

persiapan persalinan atau materi lainnya.

2.3.4. Pelaksanaan Kelas Ibu hamil

Kelas ibu hamil difasilitasi oleh bidan/tenaga kesehatan dengan

menggunakan paket Kelas Ibu Hamil yaitu Buku KIA, Flip chart (lembar

balik), Pedoman Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil, Pegangan Fasilitator Kelas

Ibu Hamil dan Buku senam Ibu Hamil.

Beberapa keuntungan Kelas Ibu Hamil dibandingkan penyuluhan per

orangan adalah :

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Keaktifan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9036/2/T1_462008040_BAB II.pdfDefinisi kehamilan menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana

16

a. Materi diberikan secara menyeluruh danterencana sesuai

dengan pedoman kelas ibu hamil yang memuat mengenai

kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas,

perawatan bayi baru lahir, mitos, penyakit menular seksual dan

akte kelahiran.

b. Penyampaian materi lebih komprehensif karena ada persiapan

petugas sebelum penyajian materi.

c. Dapat mendatangkan tenaga ahli untuk memberikan penjelasan

mengenai topik tertentu.

d. Waktu pembahasan materi menjadi efektif karena pola penyajian

materi terstruktur dengan baik.

e. Ada interaksi antara petugas kesehatan dengan ibu hamil pada

saat pembahasan materi dilaksanakan.

f. Dilaksanakan secara berkala dan berkesinambungan.

g. Dilakukan evaluasi terhadap petugas Kesehatan dan ibu hamil

dalam memberikan penyajian materi sehingga dapat

meningkatkan kualitas sistim pembelajaran.

Fasilitator kelas ibu hamil adalah bidan atau tenaga kesehatan yang

telah mendapat pelatihan fasiltator Kelas Ibu hamil atau melalui on the job

training.Beberapa tahapan yang dilakukan pelaksanakan kelas ibu hamil :

a. Pelatihan bagi pelatih (TOT= Training for Trainer )

b. Pelatihan bagi fasilitator

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Keaktifan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9036/2/T1_462008040_BAB II.pdfDefinisi kehamilan menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana

17

c. Sosialisasi kelas ibu hamil pada Tokoh Agama dan Tokoh

Masyarakat

d. Persiapan pelaksanaan Kelas ibu hamil

e. Monitoring, evaluasi dan pelaporan

2.3.5. Materi Kelas Ibu hamil

2.3.5.1. Pertemuan pertama

Materi pertama pada pertemuan Kelas Ibu hamil adalah

perubahan tubuh selama kehamilan dan perawatan kehamilan.

2.3.5.1.1. Perubahan tubuh selama kehamilan

Pada masa kehamilan, terjadi perubahan pada tubuh ibu yang erat

kaitannya dengan keluhan-keluhan selama kehamilan, yaitu perubahan

pada payudara, peningkatan berat badan, kram perut, sering buang air

kecil, sembelit, ngidam, mual dan muntah. Ibu hamil juga harus

memeriksakan kehamilannya secara rutin, timbang berat badan, imunisasi

Tetanus Taksoid, sering mengajak bicara bayi dalam kandungan dan

minum 1 tablet tambah darah setiap hari yang berfungsi untuk mengatasi

anemia yang sering dialami ibu hamil (60% ibu hamil di Indonesia

mengalami anemia). Ibu hamil juga harus memperhatikan nutrisi selama

kehamilan. Jenis makanan yang perlu dikonsumsi oleh ibu hamil tentunya

makanan yang dapat memenuhi kebutuhan zat gizi sesuai dengan

ketentuan gizi seimbang, sedangkan makanan yang tidak boleh dikonsumsi

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Keaktifan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9036/2/T1_462008040_BAB II.pdfDefinisi kehamilan menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana

18

adalah minuman beralkohol, kopi, makanan yang mengandung pengawet,

pewarna dan makanan yang tercemar pestisida atau logam berat.

2.3.5.1.2. Perawatan kehamilan

2.3.5.1.2.1. Kesiapan psikologis menghadapi persalinan

Kesiapan psikologis adalah saat dimana seorang perempuan dan

pasangannya merasa telah ingin mempunyai anak dan merasa telah siap

menjadi orang tua, mengasuh dan mendidik anak. Kesiapan dan kesehatan

psikologis, kestabilan dan kematangan emosi perlu dimiliki oleh pasangan

suami-istri untuk memiliki anak. Keterlibatan suami mulai pada awal

kehamilan juga mempermudah ibu hamil dan persalinan, memicu produksi

ASI dan meringankan ibu dalam menjalani dan mengatasi berbagai

perubahan selama kehamilan.

2.3.5.1.2.2. Hubungan suami-istri atau senggama saat kehamilan.

Kehamilan bukan penghalang aktivitas seksual. Senggama boleh

dilakukan selama kehamilan dalam keadaan sehat. Jika terjadi masalah

pada kehamilan, sebaiknya konsultasikan ke petugas kesehatan.

2.3.5.1.2.3. Obat yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi oleh ibu hamil

Selama hamil, apapun yang dikonsumsi oleh ibu akan dikonsumsi

juga oleh janin. Oleh sebab itu, ibu hamil harus berhati-hati mengkonsumsi

obat. Jangan mengkonsumsi obat yang dijual bebas di toko atau warung.

Jika timbul keluhan, sebaiknya pergi ke petugas kesehatan agar

mendapatkan obat yang tepat, aman untuk janin dan ibu.

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Keaktifan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9036/2/T1_462008040_BAB II.pdfDefinisi kehamilan menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana

19

2.3.5.1.2.4. Tanda bahaya kehamilan

Kematian pada ibu sering terjadi pada masa kehamilan, karena

kurang tanggap akan tanda bahaya kehamilan dan terlambat mencari

bantuan medis. Tanda bahaya kehamilan, antara lain pendarahan lewat

jalan lahir, bengkak di kaki dan wajah disertai sakit kepala hebat dan

kejang, demam tinggi, keluar air ketuban sebelum waktunya, gerakan bayi

berkurang, ibu muntah terus dan tidak mau makan, terjadi trauma atau

cidera perut karena jatuh, kecelakaan lalu lintas, dan lain-lain.

2.3.5.1.2.5. Program perencanaan persalinan dan pencegahan

komplikasi

Persiapan menghadapi persalinan sudah harus dilakukan jauh-jauh

hari sebelum tanggal taksiran persalinan. Persiapan yang harus dilakukan

adalah memilih tempat bersalin dengan penolong tenaga medis dengan

fasilitas yang lengkap, jarak tempuh dari rumah dekat, ada kendaraan untuk

membawa ke tempat bersalin, ibu hamil dan keluarga tanggap tanda

persalinan sehingga segera membawa ke tempat bersalin. Siapkan juga

dana, calon donor darah dan kebutuhan persalinan.

2.3.5.2. Pertemuan kedua

Pertemuan kedua Kelas Ibu hamil akan membahas tentang

persalinan dan perawatan nifas.

2.3.5.2.1. Persalinan

Persiapan yang harus diketahui dengan benar oleh ibu hamil dan

keluarga adalah tanda persalinan, yaitu:

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Keaktifan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9036/2/T1_462008040_BAB II.pdfDefinisi kehamilan menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana

20

a) Adanya kontraksi rahim yang berkala dengan lama dan kekuatan

tertentu. Biasanya lama kontraksi 45-75 detik.

b) Semakin lama kontraksi akan semakin kuat ditandai dengan

dinding perut mengeras jika ditekan dengan telunjuk.

c) Keluarnya bercak darah

d) Pecahnya kantung ketuban

Tanda bahaya persalinan adalah perdarahan pada jalan lahir, tali

pusat atau tangan bayi keluar dari jalan lahir, ibu tidak kuat mengejan, ibu

mengalami kejang, ibu gelisah atau mengalami kesakitan yang hebat, air

ketuban keruh dan berbau.

Proses persalinan akan berlangsung 12 jam sejak terasa mulas, jadi

ibu masih dapat makan, minum, berjalan-jalan dan melakukan aktivitas

ringan sesuai nasehat petugas kesehatan. Jika mulas bertambah, tarik

nafas panjang dan hembuskan lewat mulut, atur juga pola pernafasan. Jika

ingin BAB segera beritahu petugas, jangan mengejan jika petugas

mengatakan pembukaan belum lengkap dan ikuti anjuran petugas.

Dukungan dari keluarga dan suami sangat membantu ptoses persalinan.

Sebaiknya suami menemani saat proses persalinan dan memberi semangat

untuk ibu.

Sesaat setelah proses persalinan, penting sekali untuk bayi disusui

segera setelah lahir dengan cara bayi diletakkan di dada ibu lalu diselimuti

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Keaktifan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9036/2/T1_462008040_BAB II.pdfDefinisi kehamilan menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana

21

dipakaikan topi agar suhu bayi tetap hangat agar bayi mencari sendiri

putting ibu, ini dinamakan inisiasi menyusui dini (IMD).

2.3.5.2.2. Perawatan nifas

Setelah persalinan, ibu masih dituntut untuk dapat menyusui dengan

baik dan menghasilkan ASI dengan kuantitas dan kualitas baik pula.

Menyusui eksklusif berarti ibu hanya memberikan ASI saja selama 6 bulan

pada bayi tanpa memberikan makanan atau minuman tambahan. ASI

sangat banyak manfaatnya, mengandung colostrums yang tidak dimiliki oleh

susu formula merk apapun. Menyusui juga membangun hubungan

psikologis antara ibu dan bayi. Manfaat menyusui bagi ibu antara lain

mengurangi perdarahan pasca persalinan, mengurangi risiko anemia.

Setelah selesai menyusui, sendawakan bayi agar bayi tidak tersedak.

Cara menjaga kesehatan ibu nifas juga penting diperhatikan, yaitu

dengan :

a. Dua jam pertama setelah persalinan petugas akan memantau

kesadaran, tekanan darah dan pernapasan ibu untuk

mengetahui ada tidaknya perdarahan.

b. Kontraksi rahim bukan hanya saat persalinan tetapi juga untuk

mengembalikan rahim ke ukuran semula dan mencegah

terjadinya perdarahan. Apabila kontraksi terlalu kuat atau tidak

ada sama sekali segera panggil petugas kesehatan.

c. Kebersihan jalan lahir harus dijaga, bila ada luka jahitan, setelah

bab atau bak bersihkan dengan sabun dan ganti pembalut.

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Keaktifan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9036/2/T1_462008040_BAB II.pdfDefinisi kehamilan menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana

22

d. Banyak minum untuk mengganti cairan yang hilang saat proses

persalinan. Ibu juga harus mengkonsumsi makanan yang

mengandung gizi seimbang untuk menunjang produksi ASI dan

kondisi pasca persalinan.

e. Mobilisasi secepat mungkin untuk membantu sirkulasi darah

berjalan dengan baik agar tidak terjadi pembengkakan dan

thrombosis.

2.3.5.3. Pertemuan ketiga

2.3.5.3.1. Perawatan bayi

Ketika lahir, bayi dikatakan sehat apabila bayi lahir segera

menangis, seluruh tubuh bayi kemerahan, bayi bergerak aktif, bayi dapat

menghisap putting susu dengan kuat dan berat lahir 2500-4000 gram. Jika

bayi baru lahir mengalami kejang, gangguan nafas, suhu tubuh menurun,

demam tinggi, bayi kuning, tidak mau minum atau diare, tanda-tanda itu

disebut tanda bahaya bayi baru lahir. Ibu perlu waspada dan segera

membawa bayi ke petugas kesehatan jika terdapat tanda-tanda ini.

Perawatan bayi baru lahir bisa dilakukan ibu dirumah dengan atau dibantu

oleh petugas kesehatan antara lain perawatan tali pusat dijaga selalu tetap

kering dan bersih, pencernaan bayi yang biasanya akan mengeluarkan

mekonium (tinja berwarna hijau pekat atau hitam) kurang lebih selama 3

hari. Bayi akan berkemih sampai 6 kali dengan jumlah yang banyak

menandakan bayi mendapat ASI yang cukup. Perhatikan juga tumbuh

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Keaktifan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9036/2/T1_462008040_BAB II.pdfDefinisi kehamilan menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana

23

kembang bayi dengan membawa bayi ke posyandu setiap bulan dan

berikan imunisasi dasar lengkap sesuai anjuran pemerintah.

2.3.5.3.2. Mitos

Banyak mitos seputar kehamilan dan kesehatan anak yang telah

mendarah daging di masyarakat, bertahan karena pemberi nasehat sesuai

dengan pengalaman pribadi. Namun, seiring perkembangan ilmu dan

teknologi ternyata banyak mitos yang salah dan tidak efektif.

2.3.5.3.3. Penyakit menular

Penyakit menular yang harus ibu hamil ketahui antara lain:

a. IMS (Infeksi Menular Seksual) yang ditularkan melalui hubungan

seks.

IMS bisa menimbulkan komplikasi jika terlambat mengetahuinya

dan tidak dilakukan penanganan yang tepat. Komplikasi bisa

terjadi pada perempuan, laki-laki dan bayi baru lahir.

b. HIV (Human Immunodeficiency Virus) dan AIDS (Acquired

Immune Deficiency Syndrome).

Penyakit ini ditularkan melalui hubungan seks, penggunaan

jarum suntik secara bergantian dengan orang yang terinfeksi dan

ibu hamil yang terinfeksi menularkan pada bayi yang

dikandungnya. Orang yang sudah terinfeksi HIV/AIDS tidak akan

terlihat seperti orang sakit dan bila di tes HIV mereka belum

menunjukkan HIV-positif.

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Keaktifan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9036/2/T1_462008040_BAB II.pdfDefinisi kehamilan menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana

24

c. Malaria

Malaria disebabkan oleh parasit plasmodium yang ditularkan

melalui gigitan nyamuk. Pada daerah yang endemik malaria, ibu

hamil perlu waspada agar tidak terkena malaria karena dapat

membahayakan janin dan ibu. Pengaruh malaria pada ibu hamil

adalah demam, anemia dan menurunnya kadar gula dalam

darah. Pengaruh pada janin akan terjadi aborsi spontan, lahir

mati, lahir prematur, berat badan lahir rendah.

2.3.5.3.4. Akte kelahiran

Menurut UU No 23/2002 : perlindungan anak pasal 5 dijelaskan

bahwa setiap anak berhak atas satu nama sebagai identitas diri dan status

kewarganegaraan. Pasal 27 juga menyatakan bahwa identiatas anak harus

diberikan sejak kelahirannya dan dituangkan dalam akta kelahiran yang

dibuat berdasarkan pada surat keterangan dari orang yang menyaksikan

dan/atau membantu proses kelahiran.