BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kantor II.pdfdalam suatu pekerjaan kantor karena tujuan utama dari...
Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kantor II.pdfdalam suatu pekerjaan kantor karena tujuan utama dari...
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kantor
2.1.1. Definisi Kantor
Kantor berasal dari bahasa Belanda kantoor dan sering dipadankan
dengan kata office dalam bahasa Inggris1. Menurut Nurasih kantor merupakan
suatu istilah yang berasal dari bahasa Belanda, kantoor adalah bagian dari
organisasi yang menjadi pusat kegiatan administrasi dan tempat pengendalian
kegiatan informasi.2
Oleh karena itu, para ahli memberikan definisi tentang kantor.
Menurut Sedarmayanti menyatakan bahwa kantor adalah tempat
diselenggarakannya proses penanganan informasi mulai dari menerima,
mengumpulkan, mengolah, menyimpan, sampai menyalurkan informasi.3
Sedangkan Moekijat menyatakan bahwa kantor itu sebagai tempat dimana
pekerjaan tata usaha dilakukan.4 Sebagai upaya dalam mencapai tujuan yang
1Khoirul Umam, 2014, Manajemen Perkantoran Referensi untuk Para Akademis
dan Praktisi, Pustaka Setia,Bandung, hal. 27.
2Lina Nurasih dan Sri Rahayu, 2014, Manajemen Sekretaris Itu Gampang,Dunia
Cerdas,Jakarta, hal. 3.
3Sedarmayanti., 2014,Tugas dan Pengembangan Sekretaris Profesional Untuk
Meraih Keberhasilan Edisi Revisi, Mandar Maju, Bandung, hal. 2.
4Moekijat, 2002,Tata Laksana Kantor Manajemen Perkantoran, Mandar Maju,
Bandung, hal. 17-18.
10
diinginkan maka berbagai pekerjaan kantor dilakukan dengan sebaik mungkin.
Sejalan dengan pemikiran Moekijat, Sayuti juga mengungkapkan pengertian
kantor, kantor adalah tempat karyawan melakukan aktivitas kerjanya: tempat
proses penanganan informasi mulai dari menerima, mengumpulkan, mengolah,
menyimpan sampai menyalurkan informasi dalam rangka mendukung
tercapainya tujuan organisasi.5
Menurut Laksmi, Fuad Gani dan Budiantoro mendifinisikan kantor
dapat dibedakan menjadi dua, yaitu kantor sebagai tempat dan kantor sebagai
proses. Menurutnya kantor sebagai tempat, kantoor berasal dari bahasa
Belanda, berarti ruang, kamar kerja, meja tulis, atau markas, kompleks (yang
terdiri dari ruang-ruang) di mana seorang pemimpin beserta staffnya
menjalankan aktivitas-aktivitas usaha pokonya.6Sedangkan kantor sebagai
proses adalah rangkaian kegiatan menangani informasi, mulai dari menerima,
menyimpulkan, mengolah, menyimpan sampai menyalurkan.
Nuraida juga mengemukakan definisi kantor adalah tempat
diselenggarakannya kegiatan tata usaha yang di dalamnya terdapat
ketergantungan sistem antara orang, teknologi, dan prosedur kerja untuk
menangani data dan informasi mulai dari menerima, mengumpulkan,
mengolah, menyimpan sampai menyalurkannya kepada pihak-pihak yang
5Abdul Jalaluddin Sayuti, 2013,Manajemen Kantor Praktis,Alfabeta, Bandung,
hal. 91.
6Laksmi, Fuad Gani, dan Budiantoro, 2015,Manajemen Perkantoran Modern,
Grafindo Persada, Jakarta, hal. 23-24.
11
berkepentingan.7Berdasarkan beberapa pendapat mengenai arti kantor dapat
disimpulkan bahwa kantor memiliki arti sebagai tempat yang dipergunakan
untuk melakukan tata usaha dan sebagai proses mencakup kegiatan-kegiatan
yang dilakukan dalam mencapai tujuan organisasi tertentu.
2.1.2. Pekerjaan kantor
Penggunaan kantor akan lengkap jika kantor tersebut beroperasional
sebagaimana mestinya untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan oleh
organisasi tertentu. Kegiatan operasional yang terjadi di sebuah kantor
memiliki kesamaan arti sebagai pekerjaan kantor. Pekerjaan-pekerjaan kantor
dilaksanakan oleh tenaga karyawan dalam suatu organisasi. Menurut Nurasih,
pekerjaan kantor adalah mengatur dan mencatat kejadian-kejadian yang
dijalankan sehingga menjadi keterangan yang berguna.8 Dalam
pelaksanaannya dilakukan dengan menggunakan alat baik mesin-mesin
maupun manual yang dapat memudahkan penyelesaian pekerjaan yang
dilakukan.
Hal ini sejalan dengan pendapat Sayuti, pekerjaan kantor (office
work) adalah semua hal yang berkaitan dengan tata penyelenggaraan
komunikasi dan pelayanan warkat dari suatu organisasi, artinya semua
kegiatan tulis menulis, arus informasi, dan semua warkat pendukungnya harus
7Ida Nuraida, 2014,Manajemen Administrasi Perkantoran, Kanisius, .
Yogyakarta, hal. 1.
8Lina Nurasih dan Sri Rahayu, 2014, Manajemen Sekretaris Itu Gampang,Dunia
Cerdas,Jakarta, hal. 5.
12
ditata baik dan benar, baik artinya mudah digunakan dan benar artinya tidak
ada kekeliruan dalam penataannya.9Sedangkan menurut Moekijat
menyatakanpekerjaan kantor itu berhubungan dengan warkat-warkat dan
statistik-statistik, dengan komunikasi-komunikasi, dengan penghitungan,
dengan perencanaan, dan dengan penentuan waktu.10
Berdasarkan pendapat
beberapa ahli dapat disimpulkan bahwa pekerjaan kantor adalah semua
kegiatan pekerjaan yang berkaitan dengan warkat-warkat, komunikasi baik
lisan maupun tulisan, penghitungan serta target waktu yang harus dipenuhi
agar efektif dan efisien.
Charles O. Libbey dalam Laksmi yang membagi pekerjaan
perkantoran menjadi 9 besar kelompok yang masing-masing terdiri dari 9
hingga 10 butir, pekerjaan perkantoran sangat luas cakupannya11
. Kesembilan
kelompok tersebut adalah sebagai berikut:
a. Ruang perkantoran (office space).
b. Komunikasi (communication).
c. Kepegawaian perkantoran (office personel)
d. Perabotan dan perlengkapan (furniture and equpment).
e. Peralatan dan mesin (appliances and machines).
f. Perbekalan dan keperluan tulis (supplies and stationery)
g. Metode (methods).
h. Arsip dinamis (records).
i. Kontrol pejabat pimpinan (executive contols).
9Abdul Jalaluddin Sayuti, 2013,Manajemen Kantor Praktis,Alfabeta, Bandung,
hal. 11.
10
Moekijat, 2002,Tata Laksana Kantor Manajemen Perkantoran, Mandar Maju,
Bandung, hal. 18. 11
Laksmi, Fuad Gani, dan Budiantoro, 2015,Manajemen Perkantoran Modern,
Grafindo Persada, Jakarta, hal. 28.
13
Berbagai tugas dan pekerjaan memiliki keterkaitan satu dengan yang
lainnya. Pekerjaan-pekerjaan tersebut harus diselesaikan dengan waktu, biaya
dan tenaga yang seefisien mungkin. Setiap pekerjaan kantor memiliki tata cara
atau sistematika dalam menyelesaikannya. Hal ini terangkum dalam sebuah
prosedur kerja yang perlu untuk diperhatikan oleh personel organisasi yang
ada. Namun dalam pelaksanaannya pekerjaan kantor harus senantiasa
direncanakan, diatur, dikembangkan oleh pimpinan yang mengawasi jalannya
organisasi. Sedangkan menurut Umam ciri-ciri pekerjaan kantor12
, yaitu:
a. Bersifat pelayanan
Sifat layanan adalah pekerjaan kantor bersifat melayani kegiatan
organisasi yang lain.
b. Berkaitan dengan seluruh organisasi
Pekerjaan kantor memiliki keterkaitan dan pengaruh dengan
pekerjaan kantor lainnya, bahkan dengan kegiatan organisasi
lainnya.
c. Dilaksanakan oleh semua pihak dalam organisasi
Pekerjaan kantor merupakan kegiatan yang dilakukan oleh semua
pihak dalam organisasi.
Berdasarkan beberapa pendapat mengenai ciri-ciri pekerjaan kantor
dapat disimpulkan bahwa pekerjaan kantor memiliki ciri-ciri sebagai bagian
yang melaksankan pelayanan dengan organisasi, memudahkan kegiatan operasi
di dalam organisasi dan semua orang terlibat dalam kegiatan pekerjaan kantor
tersebut. Pekerjaan kantor ini akan menentukan kualitas kegiatan yang
berlangsung dalam sebuah organisasi dalam mencapai tujuan mereka.
12
Khoirul Umam, 2014, Manajemen Perkantoran Referensi untuk Para
Akademis dan Praktisi, Pustaka Setia, Bandung, hal. 46.
14
2.1.3. Fungsi kantor
Selain melihat dari sudut pandang pekerjaan kantor, kantor memiliki
fungsi dalam organisasi tersebut. Menurut Moekijat kantor mempunyai
fungsi, fungsi kantor adalah untuk memberikan pelayanan komunikasi dan
warkat.13
Mengadakan komunikasi berarti memberi dan menerima
keterangan, tetapi biasanya ada pencatatan dan sering penyusunan keterangan
dalam suatu bentuk yang sesuai dengan manajemen.
Sedangkan menurut Mills dalam Nuraida, fungsi kantor 14
adalah
sebagai berikut :
1) Menerima informasi (to receive information)
Misalnya menerima informasi dalam bentuk surat, panggilan telepon,
pesanan, faktur, dan laporan mengenai berbagai kegiatan bisnis.
2) Merekam dan menyimpan data serta informasi (to record
information)
Pembuatan rekaman ini dimaksudkan agar informasi dapat disiapkan
sesegera mungkin apabila manajemen memintanya. Contohnya
menurut hukum seperti anggaran dasar dan anggaran rumah tangga
suatu Perseroan Terbatas atau menurut kebutuhan manajemen dalam
perencanaan dan pengendalian perusahaan seperti perincian
negosiasi, transaksi, operasi, korespondensi, pesanan, faktur, dan
lain-lain.
3) Mengatur informasi (to arrange information)
Informasi yang diakumulasi oleh kantor jarang dalam bentuk yang
sama seperti ketika diberikan, seperti mengumpulkan informasi dari
sumber-sumber yang berbeda dan membuat
penghitungan/pembukuan.
4) Memberi informasi (to receive information)
Apabila manajemen meminta, kantor membagiakan informasi dari
rekamannya. Contohnya adalah pesanan, anggaran, faktur/kuitansi,
laporan perkembangan, laporan keuangan, dan instruksi atas
perintah manajemen.
13
Moekijat, 2002,Tata Laksana Kantor Manajemen Perkantoran, Mandar Maju,
Bandung, hal. 22.
14
Ida Nuraida, 2014,Manajemen Administrasi Perkantoran, Kanisius, .
Yogyakarta, hal. 2.
15
5) Melindungi aset (to saveguard assets
Mengamati secara cermat urusan dalam perusahaan seperti dalam
rekaman dan memperingatkan akan adanya hal-hal yang tidak
menguntungkan yang mungkin terjadi. Contohnya adalah melaporkan
adanya kekurangan persediaan; melaporkan adanya utang yang
buruk atau meragukan sebelum harapan untuk memulihkan berlalu,
dan lain sebagainya.
Beberapa fungsi yang telah dikemukakan oleh beberapa ahli
sebenarnya hampir memiliki kesamaan hanya berbeda istilah saja. Kelima
fungsi tersebut perlu dilaksanakan di dalam suatu organisasi. Fungsi-fungsi
yang telah dikemukakan tersebut akan berguna jika fungsi tersebut dijalankan
dalam suatu pekerjaan kantor karena tujuan utama dari kegiatan kantor ialah
berfungsi dengan baik demi tercapainya suatu tujuan organisasi.
2.1.4. Peranan pekerjaan kantor
Berkaitan dengan fungsi-fungsi yang dapat diberikan oleh kantor,
Nuraida membagi peranan pekerjaan kantor adalah sebagai berikut:
a. Melayani pelaksanaan pekerjaan operasional, guna membantu
melaksanakan pekerjaan induk untuk mencapai tujuan organisasi.
b. Menyediakan keterangan bagi pimpinan organisasi untuk
menetapkan keputusan atau melakukan tindakan tepat.
c. Membantu melancarkan kehidupan dan perkembangan organisasi
sebagai suatu keseluruhan.15
Mengingat betapa pentingnya peranan pekerjaan kantor yang telah
disebutkan maka hal ini perlu untuk diperhatikan lebih lagi dalam menentukan
kebijakan yang akan diambil oleh pimpinan atau pihak yang berkaitan. Jika
organisasi mengutamakan keberadaan melalui peranan yang dimiliki dari
15
Ida Nuraida, 2014,Manajemen Administrasi Perkantoran, Kanisius, .
Yogyakarta, hal. 9.
16
kantor itu sendiri beserta fungsi-fungsi yang didapat akan mempermudah setiap
kegiatan yang akan dilakukan demi mencapai tujuan organisasi tersebut.
2.2. Tata Ruang Kantor
2.2.1. Pengertian Tata Ruang Kantor
Menurut Nurasih menyatakan bahwa tata ruang kantor diambil dari
kata yang berasal dari bahasa Inggris, office layout.16
Istilah tersebut memiliki
makna sebagai pengaturan semua yang berlaku terhadap perabotan,
permesinan, benda-benda yang berada di dalam ruangan tersebut. Selain itu,
kegiatan adminitrasi dalam pekerjaan kantor menggunakan sebuah ruangan
yang dijadikan sebagai tempat bekerja baik ruangan terbuka maupun ruangan
tertutup. Ruang kerja kantor merupakan tempat berlangsungnya semua proses
pekerjaan administrastif. Oleh karena itu dalam pengerjaan pekerjaan
administratif diperlukan sebuah ruangan yang dapat melindungi keamanan
dokumen yang ada di sekolah karena bersangkutan dengan kegiatan
operasional sekolah.
Tata ruang kantor yang baik apabila dalam penggunaannya disusun
sedemikian rupa sehingga membantu dalam penyelesaian akan suatu pekerjaan.
Penyusunan ruang kerja kantor yang tepat dan penempatan peralatan yang
digunakan dalam bekerja akan memudahkan setiap pegawai yang ingin
16
Lina Nurasih dan Sri Rahayu, 2014, Manajemen Sekretaris Itu Gampang,Dunia
Cerdas,Jakarta, hal. 5.
17
menyelesaikan suatu pekerjaan. Oleh karena itu, pihak manajemen sekolah
perlu memperhatikan hal-hal dalam menyusun sebuah ruang kantor.
Menurut Quible dalam Sukoco tata ruang kantor adalah
penggunaan ruang secara efektif serta mampu memberikan kepuasan kepada
pegawai terhadap pekerjaan yang dilakukan, maupun memberikan kesan yang
mendalam bagi pegawai.17
Littlefield and Peterson dalam Gie juga
mengungkapkan arti tata ruang kantor ialah penyusunan perabotan dan alat
perlengkapan pada luas lantai yang tersedia18
. Sejalan dengan pemikiran
Littlefield dan Peterson, Nuraida mendefinisikan tata ruang kantor adalah
pengaturan ruangan kantor serta penyusunan alat-alat dan perabotan kantor
pada luas lantai dan ruangan kantor yang tersedia, untuk memberikan sarana
bagi pekerja19
. Untuk mendapatkan kantor yang efektif dan efisien diperlukan
desain kantor yang standar, untuk mendesain kantor yang standar itu perlu
memperhatikan tiga hal pokok, yaitu peralatan, arus kerja dan pegawai. Sayuti
menambahkan bahwa selain mempertimbangkan peralatan, arus kerja dan
pegawai, menata kantor juga harus mempertimbangkan kondisi lingkungan
fisik yang baik20
.
17
Badri Munir Sukoco, 2007, ManajemenAdministrasi Perkantoran Modern,
Erlangga, Jakarta, hal. 189. 18
The Liang Gie, 2000, Administrasi Perkantoran Modern, Liberty, Yogyakarta,
hal. 186.
19
Ida Nuraida, 2014,Manajemen Administrasi Perkantoran,
Kanisius,Yogyakarta, hal. 161.
20
Abdul Jalaluddin Sayuti, 2013,Manajemen Kantor Praktis,Alfabeta, Bandung,
hal. 92.
18
Pengertian tata ruang kantor yang telah dikemukakan sebelumnya
dapat disimpulkan bahwa tata ruang kantor adalah penentuan akan kebutuhan-
kebutuhan dan penggunaan sebuah ruang kerja kantor seperti peralatan dan
perabotan kantor pada luas lantai yang tersedia untuk memberikan sarana dan
kepuasan dalam bekerja. Penempatan peralatan dan perlengkapan harus
dipertimbangkan agar tidak menggangu dalam penggunaannya. Bukan hanya
dalam pengaturan akan kebutuhan dalam suatu ruangan kantor saja namun
didalam bekerja dapat memberikan dampak kepuasan tersendiri. Hal ini karena
ketepatan dalam penempatan baik dari perabot, perlengkapan, peralatan serta
lingkungan fisik yang ada di kantor yang mendukung untuk bekerja secara
menyenangkan. Keadaan yang seperti ini juga akan menguntungkan sekolah
karena pengerjaan akan tugas-tugas dapat terselesaikan secara efektif dan
efisien.
2.2.2. Tujuan Tata Ruang Kantor
Penentuan dalam tata ruang akan memudahkan setiap penyelesaian
pekerjaan yang ada. Oleh karena itu, pengaturan tata ruang kantor hendaknya
memiliki tujuan yang mendasari mengapa diadakannya kegiatan tersebut.
Menurut Nuraida tujuan dalam tata ruang kantor21
adalah sebagai berikut:
1) Menggunakan ruangan untuk mendapatkan keuntungan ekonomis
yang besar.
2) Memudahkan pengawasan manajer terhadap para staff yang
bekerja.
3) Memudahkan arus komunikasi dan arus kerja.
4) Memberikan kepuasan dan kenyamanan kerja.
21
IdaNuraida, 2014,Manajemen Administrasi Perkantoran, Kanisius,
Yogyakarta, hal. 162.
19
5) Menyediakan pelayanan yang dibutuhkan pegawai.
6) Memudahkan setiap gerakan para pegawai dari tempat
penyimpanan arsip.
7) Memberikan rasa aman dan keleluasaan pribadi.
8) Menjauhkan pekerjaan yang menimbulkan bunyi keras, gaduh, dan
mengganggu dari pekerjaan yang membutuhkan suasana tenang
dan membutuhkan konsentrasi tinggi.
9) Menciptakan citra dan kesan yang baik bagi para pelanggan dan
tamu perusahaan.
Mills dan Standingford dalam Gie juga mengemukakan tujuan dari
pengaturan tata ruang22
adalah diantaranya:
1) Persyaratan peraturan perundangan-undangan dipenuhi.
2) Ruang digunakan sampai manfaat yang terbesar.
3) Pelayanan-pelayanan tersedia sepanjang diperlukan : tenaga
listrik, telepon, dan lain-lain.
4) Persyaratan kerja yang baik disediakan bagi setiap orang.
5) Pengawasan dapat melihat para petugas sedang bekerja.
6) Rasa kesatuan dan kesetiaan terhadap kelompok kerja dipelihara.
7) Komunikasi dan arus kerja diperlancar.
8) Lalu lalang para juru tata usaha di antara meja-meja dan lemari-
lemari arsip dipermudah.
9) Pelaksanaan kerja yang gaduh dan mengganggu perhatian
dipisahkan.
10) Saling mengganggu di antara para juru tata usaha dihindarkan.
11) Kebebasan diri dan keamanan diusahakan sepanjang perlu.
Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dikemukakan oleh
beberapa ahli maka dapat disimpulkan bahwa tujuan, dari penataan ruang
kantor dalam penelitian ini adalah memudahkan dan melancarkan penyelesaian
pekerjaan administratif secara efektif dan efisien, ruangan dapat digunakan
secara optimal dan fleksibel, dan menciptakan kesatuan dalam bekerja antar
22
The Liang Gie, 2000, Administrasi Perkantoran Modern, Liberty, Yogyakarta,
hal. 189.
20
staff. Hal ini berorientasi pada kemudahan pegawai tata usaha dalam bekerja
menggunakan peralatan dan ruangan kantor.
Disisi lain, penataan ruang kerja kantor tata usaha akan
menguntungkan pihak lain yang berkaitan. Seperti pimpinan dimana ia akan
dapat dengan mudah melakukan pengawasan terhadap kinerja pegawainya
karena adanya pengaturan tata ruang kantor yang baik. Bahkan pihak lain yang
dapat merasakan kemudahan dalam mendapatkan informasi sesuai
kebutuhannya adalah tamu yang berkunjung. Mereka akan terbantu dengan
adanya penataan ruang kantor yang efektif karena tidak perlu menghabiskan
banyak waktu dan tenaga untuk mendapat apa yang diperlukannya. Hal ini
perlu diperhatikan pimpinan bagi kantor yang tujuannya memberikan
pelayanan bagi masyarakat.
2.2.3. Manfaat Tata Ruang Kantor
Pengaturan tata ruang dalam pelaksanaannya pastilah memiliki
beberapa manfaat yang akan didapatkan. Beberapa manfaat tersebut akan
dijadikan pertimbangan diadakannya penataan tata ruang bagi sebuah kantor.
Ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari adanya penataan
ruang kantor23
menurut Gie antara lain:
a. Mencegah penghamburan tenaga dan waktu para pegawai karena
berjalan modar-mandir yang sebetulnya tidak perlu.
b. Menjamin kelancaran proses pekerjaan yang bersangkutan.
23
The Liang Gie, 2000, Administrasi Perkantoran Modern, Liberty, Yogyakarta,
hal. 188.
21
c. Memungkinkan pemakaian ruang kerja secara efisien. Yaitu suatu
luas lantai tertentu dapat dipergunakan untuk keperluan yang
sebanyak-banyaknya.
d. Mencegah para pegawai di bagian lain terganggu oleh publik yang
akan menemui suatu bagian tertentu.
Kelancaran dalam bekerja dengan membutuhkan waktu yang relatif
sedikit serta penempatan peralatan dan perabot yang tepat. Sukoco menyatakan
bahwa layout kantor yang efektif akan memberikan manfaat24
sebagai berikut:
1) Mengoptimalkan penggunaan ruang yang efektif.
2) Mengembangkan lingkungan kerja yang nyaman bagi pegawai.
3) Memberikan kesan yang positif terhadap masyarakat.
4) Menjamin efisiensi dari arus yang ada.
5) Meningkatkan produktivitas kerja pegawai.
6) Mengantisipasi pengembangan organisasi di masa depan dengan
melakukan perencanaan layout yang fleksibel.
Kesimpulan dari manfaat penataan tata ruang kantor adalah
menciptakan kelancaran dalam proses pekerjaan sehingga tercapai efisiensi,
penggunaan ruang kantor secara optimal dan memberikan pelayanan yang
terbaik bagi tamu yang datang.
Kegiatan yang tidak mampu memberikan manfaat bagi pihak yang
mengadakannya akan menjadi sia-sia. Namun apabila perubahan tersebut dapat
memberikan manfaat yang besar bahkan keuntungan bagi semua pihak maka
kegiatan tersebut perlu untuk dilaksanakan. Sama halnya dengan adanya
24
Badri Munir Sukoco, 2007, ManajemenAdministrasi Perkantoran Modern,
Erlangga, Jakarta, hal. 189.
22
penataan ruang kantor bagi tata usaha karena hal ini akan memberikan manfaat
baik bagi pihak intern organisasi maupun pihak ektern organisasi.
2.2.4. Asas-Asas Tata Ruang Kantor
Ruang kantor akan menjadi efektif apabila memperhatikan beberapa
hal yang dapat dijadikan pedoman dalam pelaksanaanya. Tata ruang
merupakan faktor penting dalam membantu dalam kelancaran kegiatan kantor.
Semakin baik tata ruang kantor akan memberikan kenyamanan bagi karyawan
dalam bekerja dan menyelesaikan tugas dan pekerjaannya. Oleh karena itu ada
beberapa asas yang perlu diperhatikan dalam menyusun tata ruang yang efektif
dan efisien. Menurut Richard Muther dalam Nuraida asas dalam menyusun
tata ruang adalah sebagai berikut:25
1. Asas jarak terpendek
Dengan tidak mengabaikan hal-hal khusus, proses penyelesaian
suatu pekerjaan diusahakan untuk menempuh jarak yang sependek-
pendeknya. Garis lurus antara dua titik adalah jarak terpendek. Dalam
penyusunan tempat kerja dan penempatan alat-alat, hendaknya asas ini
dijalankan semaksimal mungkin.
2. Asas rangkaian kerja
Dengan tidak mengabaikan hal-hal khusus, para pegawai dan
alat-alat kantor ditempatkan menurut rangkaian yang sejalan dengan
urutan penyelesaian pekerjaan yang bersangkutan. Jarak terpendek
25
IdaNuraida, 2014,Manajemen Administrasi Perkantoran, Kanisius, .
Yogyakarta, hal. 165-166.
23
tercapai jika para pekerja atau alat-alat ditempatkan berderet-deret
menurut urutan proses penyelesaian pekerjaan. Setiap langkah untuk
menyelesaikan pekerjaan hendaknya bergerak maju, sedapat mungkin
tidak ada gerak mundur atau menyilang.
3. Asas mengenai penggunaan segenap ruangan
Seluruh ruangan yang ada dipergunakan sepenuhnya sehingga
tidak ada ruang yang dibiarkan tidak terpakai. Ruang itu tidak hanya
berupa luas lantai (ruang datar), melainkan juga ruangan yang vertikal
ke atas maupun ke bawah.
4. Asas mengenai perubahan susunan tempat kerja
Dengan tidak mengabaikan hal-hal khusus, dimungkinkan
adanya perubahan atau penyusunan kembali apabila diperlukan, tanpa
banyak kesulitan dan tidak memakan biaya besar.
5. Asas integrasi kegiatan
Tata ruang dan peralatan kantor harus mengintegrasikan
kegiatan antarbagian dan interbagian yang ada dalam organisasi.
6. Asas keamanan dan kepuasan kerja bagi pegawai
Tata ruang dan peralatan kantor harus membuat pegawai dapat
bekerja secara aman, nyaman, dan puas.
Berbagai asas tersebut akan sangat bermanfaat jika dapat
dilaksanakan dalam penataan ruang kantor tata usaha. Setiap tindakan
hendaknya berpedoman pada beberapa asas tersebut agar diperoleh manfaat
24
yang sebesar-besarnya dan ketepatan dalam pencapaian tujuan dari organisasi
yang telah ditetapkan. Adapun manfaat yang diperoleh dari penerapan
beberapa asas tersebut diantaranya dapat mengoptimalkan luas lantai yang
tersedia, memperoleh jarak yang terpendek yang memudahkan dalam
pengerjaan, serta fleksibilitas yang tinggi dari adanya tempat yang dapat
diubah sewaktu-waktu jika diperlukan.
2.2.5. Prinsip Tata Ruang Kantor
Pengaturan yang baik perlu adanya sebuah prinsip yang hendak
dijadikan pedoman dalam penataan ruang kantor. Ketepatan dalam penataan
merupakan hal yang hendak dicapai dalam kegiatan ini. Martinez dan Quible
dalam Sukoco mengemukakan beberapa prinsip yang harus diperhatikan guna
mendesain tata ruang kantor yang efektif26
, antara lain:
1) Menganalisis hubungan antara peralatan, informasi, dan pegawai
dalam arus kerja.
2) Mengkondisikan arus kerja agar bergerak dalam bentuk garis
lurus dan meminimalisir kemungkinan terjadinya crisscrossing dan
backcrossing.
3) Pegawai maupun tim kerja yang melakukan pekerjaan serupa
harus ditempatkan dalam area yang berdekatan.
4) Pegawai maupun divisi yang berhubungan dengan publik harus
ditempatkan berdekatan dengan pintu masuk kantor.
5) Pegawai maupun tim kerja yang membutuhkan konsentrasi harus
ditempatkan di ruang kerja yang suasanya lebih tenang.
6) Alokasi ruang harus berdasarkan posisi, pekerjaan yang dilakukan
dan peralatan khusus yang diperlukan masing-masing individu.
7) Furnitur dan peralatan harus sesuai dengan kebutuhan.
26
Badri Munir Sukoco, 2007, ManajemenAdministrasi Perkantoran Modern, Erlangga, Jakarta,
hal. 196.
25
8) Lorong harus nyaman dan lebar untuk mengantisipasi pergerakan
yang efisien dari para pekerja. Pertimbangan keamanan harus
diberikan prioritas tinggi.
9) Area terbuka yang besar lebih efisien dibandingkan ruangan kecil
tertutup.
10) Posisi yang tepat bagi pencahayaan, dekorasi, AC, kelembaban,
dan kontrol suara.
11) Memperhatikan kebutuhan perluasan kantor di masa datang.
12) Pekerjaan harus datang pada pegawai bukan sebaliknya.
Sedangkan menurut Maryati menyatakan agar tujuan tercapai maka
penataan ruang kantor harus memperhatikan prinsip-prinsip berikut ini:27
1) Pekerjaan harus mengalir secara terus menerus.
2) Fungsi sama atau berhubungan diletakkan berdekatan.
3) Pengaturan perkakas membuat pengawasan lebih mudah.
4) Tidak permanen, agar fleksibel jika terjadi perubahan.
5) Ada ruang yang cukup untuk bergerak atau berjalan.
6) Pekerjaan yang menimbulkan suara gaduh, misalnya bagian
produksi.
7) Ruang pimpinan dipilih yang tenang karena lebih banyak
membutuhkan konsentrasi dalam bekerja.
8) Pengaturan tata letak membuat jarak tempuh lebih pendek
sehingga menghemat tenaga.
Sejalan dengan pemikiran maryati, Nurasih mengungkapkan juga
prinsip yang digunakan dalam tata ruangan28
, yaitu:
1) Usahakan untuk menjadikan tata ruang yang bisa membuat aliran
pekerjaan menjadi sederhana.
27
Maryati, M. (2008). Manajemen Perkantoran Efektif. Yogyakarta: Sekolah
Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.
28
Lina Nurasih dan Sri Rahayu, 2014, Manajemen Sekretaris Itu Gampang,Dunia
Cerdas,Jakarta, hal. 132.
26
2) Ruang lantai harus terbebas dari semua rintangan.
3) Meja staff harus mudah terlihat oleh pimpinan.
4) Setiap perlengkapan kerja harus berada dekat dengan
penggunanya.
5) Jumlah jalan atau koridor yang memadai pada setiap ruangnya
dan luasnya harus memadai.
6) Semua ruangan dipastikan untuk mendapatkan penerangan yang
cukup.
7) Peralatan maupun mesin harus dipisahkan dari ruangan yang
memerlukan ketenangan.
8) Tata ruang yang dibuat harus dibuat dengan nyaman.
Berdasarkan beberapa prinsip yang telah dikemukakan oleh beberapa
pendapat para ahli dapat disimpulkan prinsip penataan ruang kerja meliputi
penataan ruangan yang cukup memadai dalam koridor untuk berjalan,
pemisahan ruangan untuk pekerjaan yang menggangu pekerjaan yang
membutuhkan ketenangan, pengerjaan tugas dapat diawasi oleh pimpinan,
adanya jarak tempuh yang digunakan untuk menjangkau peralatan dan
perlengkapan serta berdekatan dengan staff.
Beberapa prinsip tersebut dapat membantu pencapaian efisiensi
dalam bekerja serta pencapaian tujuan yang hendak dicapai oleh pihak
organisasi. Perbaikan dari tata ruang yang kurang efisien dan efektif dapat
dilakukan demi kelancaran proses pengerjaan tugas dan pekerjaan tertentu
dengan aliran dan jarak terpendek.
27
2.2.6. Jenis Tata Ruang Kantor
Tata ruang kantor dapat dibagi berdasarkan macam-macamnya.
Adapun pembagian jenis tata ruang kantor menurut Mills dan Standingford
menerangkan jenis tata ruang terbagi menjadi tiga bagian29
yaitu:
1. Kantor bersel
Kantor bersel maksudnya adalah untuk memberikan ruangan
yang terpisah kepada departemen, bagian atau kelompok pegawai.
2. Kantor rancangan terbuka
Kantor terbuka yaitu kantor dimana juru tulis, penyelia dan
kadang manajer ditampung di dalam satu wilayah yang luas.
Untuk memperoleh pemanfaat ruang yang maksimum, meja kerja
biasanya diatur dalam garis lurus berdasarkan kelompok dan
bagian.
3. Kantor lanscape
Sedangkan kantor lanscap adalah pengaturan lantai terbuka
yang menghindari pengaturan meja berupa garis lurus seperti
yang didapatkan pada kantor rancangan terbuka. Meja kerja
disusun secara individual atau dalam kelompok dengan sudut yang
berbeda satu dari lain; lorong yang berbelok, menyusuri sekeliling
wilayah yang bervariasi ukurannya.
Berdasarkan pembagian jenis ruang kantor yang ada dapat
disimpulkan bahwa secara umum dibagi dua jenis yaitu terbuka dan tertutup.
Namun seiring berkembangnya zaman, berbagai hiasan maupun dekorasi
pendukung lainnya juga menghiasi ruang kantor dewasa ini. Pemilihan jenis
ruang kantor sebenarnya yang paling efektif apabila sesuai dengan kondisi dan
kebutuhan lingkungan kantor tersebut. Masing-masing kantor memiliki sifat
dan jenis pekerjaan yang berbeda sehingga pemilihan bentuk dan jenis ruang
29
GeoffreyMills, Oliver Standingford dan Robert C. Appleby, 1991, Manajemen Perkantoran
Modern Edisi ketujuh dari Office Organization and Methods, Bina Rupa Aksara,
Tangerang, hal. 398-400.
28
kantor berdasarkan kebutuhan kantor tersebut dengan mempertimbangkan
kelebihan dan kekurangan yang dimiliki masing-masing jenis kantor. Oleh
karena itu, efisiensi dalam penataan baik ruang dan peralatan dibutuhkan untuk
membantu dalam bekerja lebih ringan.
2.2.7. Teknik Menyusun Tata Ruang
Pengaturan yang dikerjakan dalam penataan ruang kantor
diupayakan dapat memberikan keuntungan bagi organisasi yang
melaksanakannya. Menurut Gie teknik yang dapat dilakukan untuk mencapai
tata ruang yang terbaik30
adalah sebagai berikut:
a. Meja-meja kerja disusun menurut garis lurus dan menghadap
kejurusan yang sama.
b. Pada tata ruang yang terbuka, susunan meja-meja itu dapat terdiri
atas beberapa baris.
c. Di antara baris-baris meja itu disediakan lorong untuk keperluan
lalu lintas para pegawai. Sebaiknya di tengah ruangan terdapat
sebuah lorong utama yang lebarnya 120 cm dan lorong-lorong
lainnya cukup 80 cm.
d. Jarak antara sesuatu meja dengan meja yang di muka atau di
belakangnya (ruang untuk duduk pegawai) selebar 80 cm.
e. Pejabat pimpinan bagian yang bersangkutan ditempatkan di
belakang para pegawainya. Disitu akan memudahkan pengawasan,
dipihak lain akan mencegah para pegawai mengangkat kepala
untuk melihat siapa yang menemui pejabat pimpinan.
f. Pada tata ruang terbuka di mana bekerja banyak orang, apabila
pegawai-pegawai dikelompok-kelompokkan di bawah pengawasan
seseorang pejabat mereka ditempatkan di dekat masing-masing
pejabat yang bertanggungjawab atas kelompok itu.
g. Pegawai-pegawai yang mengerjakan pekerjaan-pekerjaan lembut
diberi tempat yang terbanyak memperoleh penerangan cahaya.
h. Pegawai-pegawai yang bertugas mengenai urusan-urusan yang
mengandung resiko besar, ditempatkan dipojok yang tidak dilalui
lalu lintas orang-orang.
30
The Liang Gie, 2000, Administrasi Perkantoran Modern, Liberty, Yogyakarta,
hal. 186.
29
i. Pegawai-pegawai yang sering membuat hubungan kerja dengan
bagian-bagian lainnya atau publik, ditempatkan dekat pintu.
j. Lemari dan alat-alat perlengkapan lainnya taruh didekat pagawai-
pegawai yang paling sering mempergunakan benda-benda itu.
k. Alat-alat kantor yang menimbulkan suara ribut ditaruh dekat
jendela.
l. Meja yang memuat alat-alat yang banyak memberikan getaran
tidak boleh menempel tembok.
m. Lemari yang berat atau peti besi dapat diletakkan menempel
tembok sehingga mendapat kekuatan untuk menyangganya.
n. Bagi pejabat pimpinan yang sering-sering harus menerima tamu
penting dan membicarakan urusan-urusan yang bersifat rahasia
dapat dibuatkan kamar tamu tersendiri.
o. Apabila seorang kepala atau tenaga ahli karena sifat pekerjaan
benar-benar membutuhkan ruang tersendiri dapatlah dibuatkan
kantor pribadi berukuran 2,5 x 3,6 meter (9 m2).
Beberapa teknik akan memberikan manfaat kepada organisasi
apabila dapat diterapkan secara tepat. Manfaat yang didapatkan berguna
memperoleh kenyamanan dan kepuasan kerja staff yang bersangkutan.
2.2.8. Lingkungan fisik kantor yang mendukung penataan ruang kantor
Lingkungan merupakan keadaan tempat yang ada disekitar staff tata
usaha itu bekerja untuk menyelesaikan suatu pekerjaan tertentu. Moekijat
menyatakan bahwa “kesenangan dan rasa puas pegawai sangat dipengaruhi
oleh tata ruang”31
Banyaknya faktor yang mendukung dalam penataan ruang
kantor akan menentukan apakah penataan dan pengaturan peralatan,
penempatan pegawai maupun penempatan yang lainnya di kantor sudah sesuai
dengan tujuan yang ditetapkan atau belum. Salah satu faktor yang
mempengaruhi dalam pekerjaan kantor dan penataan ruangan adalah dengan
31
Moekijat, 2002,Tata Laksana Kantor Manajemen Perkantoran, Mandar Maju,
Bandung, hal. 120.
30
melihat lingkungan fisik di sekitar kantor. Kondisi lingkungan ini dapat secara
langsung maupun tidak langsung mempengaruhi efisiensi dari proses kegiatan
administratif yang berlangsung. Umam menyatakan bahwa “ada beberapa
faktor yang memengaruhi tata ruang kantor”32
adalah sebagai berikut:
a. Penambahan atau pengurangan pegawai pada unit/ bagian
bersangkutan;
b. Penambahan atau pergantian perabot atau alat-alat lainnya;
c. Perubahan terhadap proses ataupun penyelesaian suatu pekerjaan;
d. Perubahan terhadap susunan organisasi atau tugas pokok
pekerjaan.
Sedangkan Nuraida mengungkapkan bahwa ada beberapa faktor-
faktor yang termasuk dalam lingkungan fisik atau lingkungan kerja33
adalah
sebagai berikut:
1. Pencahayaan/ penerangan
Cahaya merupakan faktor penting untuk meningkatkan efisiensi
kerja pegawai karena memengaruhi kesehatan dan keselamatan serta
kelancaran kerja. Penerangan yang baik merupakan hal vital yang
dibutuhkan indra penglihat agar dapat melaksanakan tugas kantor.
Penerangan kantor yang optimal berguna untuk:
a. Meningkatkan produktivitas kerja
b. Mengurangi mutu kerja
c. Mengurangi terjadinya kesalahan
32
Khoirul Umam, 2014, Manajemen Perkantoran Referensi untuk Para
Akademis dan Praktisi, Pustaka Setia, Bandung, hal. 166-167.
33
Ida Nuraida, 2014,Manajemen Administrasi Perkantoran, Kanisius, .
Yogyakarta, hal. 174-179.
31
d. Mengurangi ketegangan/kerusakan mata
e. Mengurangi rasa lelah
f. Meningkatkan semangat kerja pegawai
g. Memberikan citra yang lebih baik bagi perusahaan
Secara garis besar ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam
penerangan yaitu:
a. Banyaknya penerangan
Satuan untuk mengukur cahaya adalah foot candle. Foot
candle adalah banyaknya cahaya yang dipancarkan dari lilin
ukuran biasa pada sebuah benda yang berjarak 1 kaki (30,84 cm)
dari lilin tersebut.
b. Mutu penerangan
Pertimbangan dalam mutu penerangan adalah kadar
cahaya, kecerahan, kesilauan, daya kontras, dan usia pegawai.
Oleh karena itu, penempatan sumber cahaya perlu diatur secara
untuk mencapai kualitas penerangan yang baik, yaitu penerangan
yang tidak menyilaukan mata dan tersebar secara merata di
seluruh daerah yang harus diterangi.
2. Warna
Warna juga merupakan faktor penting untuk meningkatkan
efisiensi kerja pegawai. Warna mempunyai pengaruh penting terhadap
penerangan kantor. Perusahaan dapat menggunakan warna-warna muda
apabila ingin menghemat biaya penerangan. Penggunaan tata warna
32
dalam kantor berpengaruh besar terhadap keadaan psikologis atau
perasaan seseorang. Setiap warna mempunyai pengaruh yang berlainan
terhadap orang, atau setiap orang akan menunjukkan reaksi yang
berbeda terhadap warna-warna tertentu.
Tabel 2.1. Tabel Pengaruh Warna
Warna Jarak Temperatur Efek Psikis
Putih Netral Dingin Ketenangan
Biru Jauh Dingin/sejuk Keleluasaan,
ketentraman
Hijau Jauh Sangat
dingin/netral
Menyenangkan
Merah Dekat Panas Merangsang
kegembiraan dan
kegiatan kerja,
tetapi juga bisa
mengganggu
Oranye Sangat dekat Sangat hangat Merangsang
Kuning Dekat Hangat Merangsang
kegembiraan,
melenyapkan
perasaan tertekan
Cokelat Sangat dekat Netral Merangsang
Ungu Sangat dekat Dingin Agresif
Hitam Sangat dekat Panas Agresif,
menakutkan,
menolak,
mengganggu
33
Efek warna-warna ini dapat diberlakukan dalam penggunaan
pada dinding kantor, langit-langit, lantai, karpet, tirai, perabotan kantor,
dan lain-lain. Masing-masing warna jika terkena cahaya akan
memantulkan kembali cahaya itu secara berbeda-beda. Kemampuan
memantulkan kembali cahaya yang datang disebut daya pantul warna,
yang dinyatakan dalam presentase. Daya pantul tinggi berpengaruh
besar terhadap kesilauan yang mungkin dialami oleh pagawai akibat
terlampau banyak cahaya. Ruangan yang berwarna putih memantulkan
kembali hampir semua cahaya sehingga menyilaukan para pekerja.
3. Udara
Udara dalam hal ini lebih dilihat dari sisi suhu/temperatur,
kelembapan, sirkulasi/ventilasi dan kebersihan. Menurut Moekijat
dalam Nuraida menyatakan bahwa Air Conditioner (AC) mengatur
keadaan udara dengan mengawasi suhu, peredaran, kelembapan, dan
kebersihan. Efisiensi pegawai kantor menunjukkan kenaikan rata-rata
20 persen setelah diberi AC34
. Terpenuhinya kualitas dan kuantitas
udara yang baik akan memberikan banyak keuntungan bagi kantor
antara lain:
a. Meningkatkan produksi tetap
b. Meningkatkan mutu kerja kantor
c. Menjaga kesehatan pegawai
34
Ida Nuraida, 2014,Manajemen Administrasi Perkantoran, Kanisius, .
Yogyakarta, hal. 178.
34
d. Meningkatkan semangat kerja
e. Menimbulkan kesan yang menyenangkan bagi para tamu
4. Bunyi/suara
Terutama untuk pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi,
faktor suara dapat memengaruhi efisiensi pekerja karena suara yang
bising dapat mengganggu dan dapat berpengaruh pada kesehatan
pekerja. Pengaruh suara yang gaduh adalah sebagai berikut:
1. Menimbulkan gangguan mental dan saraf pegawai
2. Menimbulkan kesulitan berkonsentrasi, mengurangi hasil,
meningkatkan kesalahan, menimbulkan kesulitan
menggunakan telepon, dan menciptakan lebih banyak
ketidakhadiran.
3. Menambah kelelahan dan mengurangi semangat kerja
pegawai.
5. Musik
Musik dapat memengaruhi keadaan fisik dan mental pegawai.
Musik berguna untuk hal-hal berikut:
a. Meningkatkan efisiensi, kepuasan, dan produktifitas.
b. Mengurangi ketegangan mental, menimbulkan rasa relaks,
mengurangi rasa gugup dan kejenuhan, serta menambah
kegembiraan kerja. Hal ini terjadi apabila:
35
- Pekerjaan tidak membutuhkan konsentrasi tinggi, bersifat
monoton sehingga menimbulkan kejenuhan dan kebosanan
kerja
- Terdengar samar, volume tidak terlalku kuat, tempo sedang,
lembut, tenang
- Tidak dibunyikan secara terus menerus, melainkan pada
waktu tertentu saja.
Sejalan dengan pendapat Nuraida, Sukoco juga menjelaskan
komponen-komponen yang termasuk dalam lingkungan perkantoran 35
antara
lain:
1. Sistem pencahayaan
Menurut McShane dalam Sukoco membagi jenis pencahayaan
yang digunakan di kantor, antara lain:
a. Ambient lighting, yang digunakan untuk memberikan
pencahayaan keseluruh ruangan dan biasanya dipasang pada
langit-langit ruang. Biasanya lampu jenis ini merupakan satu-
satunya pencahayaan yang terdapat di ruangan kantor
tersebut;
b. Task lighting, yang digunakan utnuk menerangi area kerja
seorang pegawai, misalnya meja kerja.
c. Accent lighting, yang digunakan untuk memberikan cahaya
ada area yang akan dituju. Biasanya jenis lampu ini dirancang
35
Badri Munir Sukoco, 2007, ManajemenAdministrasi Perkantoran Modern,
Erlangga, Jakarta, hal. 208-224.
36
pada lorong sebuah kantor atau area yang lain yang
membutuhkan penerangan sehingga pegawai atau
pengunjung tidak tersesat.
d. Natural lighting, biasanya berasal dari jendela, pintu kaca,
dinding serta cahaya langit. Jenis cahaya ini akan
memberikan dampak positif bagi pegawai namun cahaya ini
tidak selalu tersedia apabila langit dalam keadaan mendung
atau gelap.
2. Warna
Warna adalah salah satu elemen dalam lingkungan perkantoran
yang mempunyai dampak penting bagi pegawai. Meskipun sebagian
besar pegawai sadar akan dampak fisik warna, namun banyak banyak
yang sadar akan dampak psikologisnya-baik positif maupun negatif-
pada produktivitas, kelelahan, moral, tingkah laku dan ketegangan.
Warna dalam kegiatan perkantoran memiliki nilai keindahan bagi suatu
ruang tertentu, selain itu warna juga memiliki nilai fungsi menurut
jenis-jenis warna yang ada bagi kegiatan perkantoran.
Quible membagi beberapa faktor yang dapat dijadikan sebagai
bahan pertimbangan dalam pemilihan warna di kantor yaitu:
1. Kombinasi warna
Kombinasi dari warna-warna primer –kuning, merah dan
biru- menghasilkan warna sekunder. Contohnya dengan
mencampur warna merah dengan kuning akna menghasilkan warna
37
oranye. Warna tersier dihasilkan dengan mencampur warna
sekunder dengan warna primer. Beberapa pilihan koordinasi warna
yang bisa digunakan :
a. Warna komplementer – warna yang saling berlawanan pada
bagan warna contoh merah-kuning, biru-oranye.
b. Warna split-komplementer – warna pada sisi dari warna
komplementer. Contohnya biru-violet merupakan split
komplementer dari oranye.
c. Warna triad – tiga warna yang berjarak satu sama lain pada
bagan warna. Warna triad adalah warna oranye, hijau, violet.
2. Efek cahaya pada warna
Karena berbagai jenis cahaya buatan mempunyai spektrum
yang berbeda, sistem pencahayaan yang digunakan pada kantor
juga memiliki efek yang signifikan terhadap pilihan warna. Sumber
cahaya hanya akan meningkatkan warna yang sesuai dengan
spektrumnya.
3. Nilai pemantulan warna
Beberapa warna memiliki nilai pemantulan yang berbeda.
Contohnya warna yang lebih terang memantulkan presentase
cahaya yang lebih besar daripada warna gelap. Beberapa area
perkantoran membutuhkan nilai pemantulan warna yang lebih
terang dibanding yang lain.
4. Dampak dari warna
38
Warna seringkali memengaruhi mood. Warna sejuk-biru,
hijau dan violet – menghasilkan mood yang tenang dan
melelahkan. Warna hangat- merah,oranye, dan kuning- sebaliknya,
menghasilkan kehangatan dan keceriaan. Warna-warna natural
seperti putih dan warna lembut memberikan pengaruh ringan,
sedangkan warna ungu gelap dan violet pucat seringkali
menghasilkan mood depresi, sementara abu-abu cenderung
memiliki efek rasa kantuk.
3. Kontrol suara
Kebisingan dalam ruang kantor harus dipertimbangkan oleh
manajemen perkantoran karena berpengaruh pada kinerja pegawai.
Beberapa gangguan suara akan membuat gangguan fisik dan psikologis
pegawai. Adanya suara yang berasal dari dalam ruangan maupun luar
ruangan hendaknya diatur sedemikian agar tercipta suasana yang
kondusif. Udara
Faktor lingkungan lainnya yang dapat memengaruhi kondisi
fisik dan psikologis pegawai adalah kondisi udara di dalam kantor.
Sebagian besar bangunan perkantoran saat ini memiliki udara yang
mengandung lebih banyak zat kimia dan biologi daripada di luar
ruangan. Hal ini kurang terencana dan terpeliharanya sistem HVAC
(sistem pemanas, ventilasi, dan AC) sehingga sirkulasi udara di dalam
kantor berkurang. Kontaminasi udara juga dapat disebabkan oleh off-
gas (bahan kimia yang dihasilkan oleh penuaan gedung maupun
39
beberapa alat perkantoran, misalnya furnitur serta penutup lantai yang
jarang dibersihkan). Kondisi inilah yang akan menimbulkan Sick
Building Syndrome (sindrom gedung sakit) dan menyebabkan pegawai
mengalami kepusingan permanen jika mereka menghirupnya dalam
waktu yang relatif lama.
Beberapa faktor kualitas udara yang perlu diperhatikan adalah
temperatur, kelembapan, ventilasi, serta kebersihan udara. Kontributor
utama polusi udara dalam ruangan yang ditemukan pada kebanyakan
bangunan kantor saat ini adalah tingkat kelembapan yang berlebihan,
ventilasi cuaca yang bervariasi, perlu dibangun sistem pengaturan udara
yang terintegrasi untuk setiap musim, sehingga kondisi udara di dalam
kantor relatif konstan setiap harinya.
4. Musik
Musik menghasilkan beberapa keuntungan, diantaranya
membantu meningkatkan kepuasan kerja dan produktivitas pegawai
dengan menghilangkan rasa bosan dan monoton dalam melakukan
pekerjaan kantor. Musik juga memberikan efek menenangkan kelelahan
mental dan fisik serta mengurangi ketegangan. Tipe musik dimainkan
akan mempengaruhi produktivitas karyawan. Musik juga mempunyai
efek negatif terhadap tingkah laku karyawan, yaitu ser/ong kali
membuat karyawan melakukan kesalahan dan ketidakhadiran dalam
bekerja. Beberapa alternatif dapat dipilih untuk menggunakan musik di
40
ruang kantor. Musik dapat diperoleh dari penjual biasanya memasang
harga sesuai dengan jumlah karyawan dalam perusahaan.
Berdasarkan uraian pendapat dari Sukoco, musik memiliki
beberapa manfaat dan efek negatif bagi karyawan itu sendiri. Oleh
karena itu musik hendaknya diusahakan dapat digunakan sesuai
kebutuhan dan memberikan kenyamanan bagi setiap staff ctata usaha
yang sedang bekerja. Hal ini dikarenakan masing-masing staff memiliki
jenis dan tipe pekerjaan yang berbeda-beda seperti memerlukan
konsentrasi tinggi dan konsentrasi biasa.
5. Konservasi energi
Sukoco juga menyebutkan bahwa salah satu hal yang perlu
diperhatikan oleh manager administrasi saat ini adalah kebutuhan akan
penghematan energi. Oleh karena itu, membutuhkan program
konservasi energi.
6. Keamanan kantor
Faktor lain yang perlu diperhatikan oleh Manajer Administrasi
adalah tingkat keamanan kantor. Keamana memiliki dua dimensi;
keamanan barang-barang fisik perusahaan dan keamanan informasi
penting (dokumen dan arsip) yang apabila hilang akan mempengaruhi
jalannya aktivitas perusahaan. Beberapa faktor yang harus diperhatikan
untuk menentukan kebutuhan akan keamanan yang penting adalah;
peralatan dan mesin kantor, terminal komputer, file data, dan furnitur
41
kantor. Semakin berharga sesuatu bagi perusahaan, semakin penting
mengapa keamanan harus diberikan.
Rowh dalam Sukoco memberikan beberapa saran berkaitan
dengan keamanan kantor36
;
a. Penggunaann shredder
b. Penggunaan pengaman komputer
c. Penggunaan pencatat waktu untuk mencegah pegawai
„mencuri‟ waktu kerja.
d. Sistem keamanan yang terintegrasi
e. Penyimpanan data komputer dengan penggunaan password.
2.3. Kantor Tata Usaha
2.3.1. Pengertian Tata Usaha
Kegiatan administratif kantor merupakan kegiatan yang terus-
menerus dilakukan dalam suatu organisasi. Hal tersebut berfungsi dalam
menunjang dalam pencapaian tujuan organisasi yang bersangkutan. Kegiatan
administratif membutuhkan pegawai agar pekerjaan dapat berjalan secara
efisien dan efektif. Oleh karena itu dibutuhkan tenaga kerja bagian pekerjaan
perkantoran atau yang disebut tata usaha.
Menurut Gie mendefinisikan bahwa tata usaha adalah segenap
rangkaian aktivitas menghimpun, mencatat, mengolah, mengganda, mengirim
dan menyimpan keterangan-keterangan yang diperlukan dalam setiap
organisasi.37
Adapun uraian dari kegiatan tersebut adalah sebagai berikut:
36
Ibid., hal. 223. 37
The Liang Gie, 2000, Administrasi Perkantoran Modern, Liberty, Yogyakarta,
hal. 16.
42
1) Menghimpun
Merupakan kegiatan-kegiatan mencari dan mengusahakan
tersedianya segala keterangan-keterangan yang tadinya belum ada
atau berserakan di mana-mana sehingga siap untuk dipergunakan bila
mana diperlukan.
2) Mencatat
Merupakan kegiatan membubuhkan dengan pelbagai peralatan
tulis keterangan-keterangan yamengolang diperlukan sehingga
terwujus tulisan yang dapat dibaca, dikirim, dan disimpan.
3) Mengolah
Merupakan bermacam-macam kegiatan mengerjakan keterangan-
keterangan dengan maksud menyajikannya dalam bentuk yang lebih
berguna.
4) Mengganda
Merupakan kegiatan memperbanyak dengan perbagai cara dan
alat sebanyak jumlah yang diperlukan.
5) Mengirim
Merupakan kegiatan menyampaikan dengan pelbagai cara dan
alat dari datu pihak ke pihak yang lain.
6) Menyimpan
Merupakan kegiatan menaruh dengan pelbagai cara dan alat di
tempat tertentu yang aman.
Berbagai kegiatan yang telah disebutkan dilakukan guna menunjang
pencapaian tujuan organisasi. Setiap organisasi baik dari tingkat pimpinan
tertinggi sampai terendah sekali pun membutuhkan tata usaha. Setiap bagian-
bagian dalam tata usaha saling berhubungan untuk kesatuan tata kerja sebuah
organisasi yang ada dalam rangka mencapai memberi layanan kepada pihak
tertentu yang saling membutuhkan informasi.
2.3.2. Peranan dan pencirian tata usaha
Pelaksanaan kegiatan operasional kantor dan dalam organisasi mana
pun tentu dilaksanakan tata usaha. Menurut Gie menguraikan peranan pokok
tata usaha antara lain melayani pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan operatif
untuk mencapai tujuan dari suatu organisasi, menyediakan keterangan-
43
keterangan bagi pucuk pimpinan organisasi itu untuk membuat keputusan
atau melakukan tindakan yang tepat dan membantu kelancaran
perkembangan organisasi sebagai suatu keseluruhan.38
Kaitannya dengan peranan tata usaha yang diungkapkan sebelumnya
maksud dari melayani pekerjaan operatif untuk pencapaian tujuan adalah
bagaimana tata usaha menyediakan informasi-informasi yang diperlukan
melalui berbagai kegiatan pokok tata usaha. Informasi-informasi yang
digunakan dapat membantu dalam pencapaian tujuan yang diinginkan.
Berkaitan dengan penyediaan informasi bagi pimpinan ini digunakan sebagai
alat kontrol bagi pimpinan untuk mengambil suatu keputusan dan kebijakan
tertentu. Akhirnya kegiatan tata usaha berperan dalam keseluruhan kegiatan
yang memperlancar kegiatan kantor maksudnya adalah fungsi dari tata usaha
itu sendiri sebagai pusat ingatan dan sumber dokumen yang diperlukan dalam
kegiatan yang berjalan guna mencapai tujuan organisasi.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan tata usaha menjadikan dasar
dalam pelaksanaan dan pemahaman dari tata usaha. Gie membagi beberapa
ciri-ciri dari tata usaha39
adalah sebagai berikut:
a. Bersifat pelayanan
Tata usaha merupakan pekerjaan pelayanan. Tata usaha melayani
pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan operatif untuk mencapai tujuan
dari sesuatu organisasi.
b. Bersifat merembes ke segenap bagian dalam organisasi
38
The Liang Gie, 2000, Administrasi Perkantoran Modern, Liberty, Yogyakarta,
hal. 20.
39
The Liang Gie, 2000, Administrasi Perkantoran Modern, Liberty, Yogyakarta, hal.
21.
44
Ciri yang kedua berarti tata usaha diperlukan dimana mana dan
dilaksanakan dalam seluruh organisasi.
c. Dilaksanakan oleh semua pihak dalam organisasi.
Tata usaha dilaksanakan oleh semua orang dalam setiap
organisasi terlepas daripada apakah tugas pokok masing-masing
anggota orgnanisasi itu.
Sejalan dengan pemikiran Gie, Nuraida juga mengungkapkan garis
besar tata usaha mempunyai tiga peranan pokok40
, yaitu sebagai berikut:
1. Melayani pelaksanaan pekerjaan operatif untuk mencapai tujuan
organisasi.
2. Menyediakan data dan/atau informasi bagi pimpinan organisasi
untuk membuat keputusan atau melakukan tindakan yang tepat.
3. Membantu menjaga keseimbangan dan kelancaran perkembangan
organisasi sebagai suatu keseluruhan.
Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa apapun ciri-ciri yang ada
pada tata usaha yang penting ialah tata usaha tidak dapat berdiri sendiri
namun membutuhkan bagian lain yang mana membutuhkan pula suatu
perencanaan dan pengendalian dalam rangka pencapaian tujuan organisasi.
Tata usaha diperuntukkan bagi unit-unit yang membutuhkan dan saling
bekerjama antar unit tersebut dalam mencapai tujuan. Berbagai peranan akan
bermanfaat secara optimal jika dalam pelaksanaannya dilaksanakan secara
efektif dan efisien.
2.4. Pengaturan peralatan dan perabot kantor
2.4.1. Pengenalan peralatan kantor
Pengerjaan kegiatan administratif kantor yang ada pada tata usaha
diperlengkapi dengan adanya peralatan dan perlengkapan yang dapat
40
Ida Nuraida, 2014,Manajemen Administrasi Perkantoran, Kanisius, .
Yogyakarta, hal. 1-2.
45
membantu dan memudahkan setiap pekerjaan. Adapun peralatan dan
perlengkapan yang digunakan pegawai hendaknya diatur sedemikian rupa
sehingga dalam hal ini peralatan dan perlengkapan kantor mudah dijangkau
keberadaannya. Oleh karena itu untuk kelancaran dalam pelaksanaan
pekerjaan tidak hanya dibutuhkan fungsi dan peranan sumber daya manusia
namun juga bergantung pada setiap peralatan dan perlengkapan yang
digunakan dalam kegiatan operasional. Menurut Nurasih dan Rahayu
“fasilitas kantor dengan mesin-mesin modern bertujuan untuk mencapai
produktifitas pekerjaan kantor yang seefisien mungkin secara tenaga, biaya
maupun waktu”41
. Laksmi menambahkan “pemeliharaan peralatan,
perabotan, dan gedung kantor perlu diperhatikan oleh semua pekerja. Untuk
peralatan tertentu, seperti komputer, listrik, gedung, sofa, karpet
perawatannya membutuhkan keahlian tertentu, tidak bisa dilakukan oleh
sembarang orang”.42
Pengertian perlengkapan atau peralatan kantor (office equipment)
menurut Ensiklopedi Administrasi dalam Nurasih dan Rahayu segenap benda
yang dipergunakan untuk membantu kelancaran tugas-tugas tata usaha atau
adminitrasi, yang terdiri perabot kantor, mesin kantor, bekal kantor dan
hiasan kantor43
. Perabot kantor terdiri atas lemari, lemari arsip, lemari
41
Lina Nurasih dan Sri Rahayu, 2014, Manajemen Sekretaris Itu Gampang,Dunia
Cerdas,Jakarta, hal. 53.
42
Laksmi, Fuad Gani, dan Budiantoro, 2015,Manajemen Perkantoran Modern,
Grafindo Persada, Jakarta, hal. 39.
43
Lina Nurasih dan Sri Rahayu, loc. cit.
46
katalog, lemari besi, meja, kursi, rak. Asbak dan perlengkapan lainnya yang
diberikan kepada kerani-kerani perseorangan atau untuk umum.
Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat ditarik kesimpulan peralatan
dan perlengkapan adalah benda yang digunakan untuk menyelesaikan tugas-
tugas tata usaha yang dapat memberikan kelancaran dan memudahkan dalam
pengerjaannya. Benda-benda tersebut membantu dalam kegiatan operasional
kantor yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan yang hendak
dicapai. Dalam hal ini pencapaian tujuan dapat tercapai secara tidak langsung
karena peralatan dan perlengkapan dapat membantu secara penyelesaian
tugas-tugas dari suatu pekerjaan kantor.
Menurut Nurasih dan Rahayu peralatan kantor digolongkan menjadi
empat bagian, yaitu perabotan kantor (Office Furniture, Bekal Kantor (Office
Supllies), Mesin-Mesin Kantor (Office Machine), Interior atau Hiasan Kantor
(Office Ornament). 44
a. Perabotan kantor (Office Furniture)
Perabotan kantor meliputi meja, kursi, rak, laci-laci, dan
sebagainya baik yang terbuat dari kayu, besi maupun bahan lainnya
yang mempunyai peranan penting dalam setiap kantor, khususnya untuk
menampung pekerjaan kantor yang bersifat administratif.
Perabot kantor yang dibutuhkan dalam kegiatan tata usaha
diantaranya:
44
Lina Nurasih dan Sri Rahayu, 2014, Manajemen Sekretaris Itu Gampang,Dunia
Cerdas,Jakarta, hal. 53.
47
- Pesawat telepon
- Meja tulis atau kerja, lemari serta brankas yang dapat
dikunci
- Meja komputer, mesin ketik, mesin fax dengan rak tempat
persediaan kertas
- Filling cabinet tempat menyimpan arsip dan surat-surat
- Rak atau lemari buku
- Kotak tempat meletakkan disposisi formulir, tindak lanjut
atau pengingat
- Buku sumber informasi atau catatan sumber informasi
Dalam pelaksanaan kerja kantor tata usaha membutuhkan
dukungan salah satunya adalah perabot kantor yang tepat dan memadai
untuk penyelesaian tugas administratifnya. Dengan dapat memiliki
perabotan yang ada dapat mendukung kegiatan dan pekerjaan dapat
berfungsi secara optimal.
b. Bekal Kantor (Office Supllies)
Penggolongan yang termasuk dalam bekal kantor yaitu kertas,
pena, tinta, pita mesin tik, penghapus, dan termasuk peralatan habis
pakai lainnya. Adapun yang dapat menunjang pekerjaan kantor adalah
sebagai berikut:
- Pita mesin ketik, tinta mesin fax, tinta printer, peruncing
pensil, pensil serta peralatan tulis lainnya, penghapus,
cairan penghapus.
- Alat pelubang kertas, alat penyatu kertas, lem, selotip,
penggaris, gunting, pisau pembuka suart, lak stasil, stempel.
- Pisau lipat, stapler, tancapan surat, pengungkit kawat jepret,
keranjang sampah.
Bekal kantor ini akan lebih baik digunakan secara efisien dan
membutuhkan pengisian atau pembelian bekal kantor secara
berkelanjutan dan memiliki persediaan lainnya. Jangan sampai
menunggu bekal kantor sampai habis. Hal ini akan menghambat
48
pekerjaan kantor karena apabila dibutuhkan dalam keadaan urgent akan
kesulitan dalam memenuhinya.
c. Mesin-Mesin Kantor (Office Machine)
Adapun yang termasuk dalam mesin-mesin kantor ialah semua
benda yang dipergunakan untuk membantu kelancaran tugas tata usaha,
seperti untuk mencatat, mengganda, mengolah kata yang bekerja secara
otomatis, mekanis, sistematis, elektris, elektronik, magnetik, di mana
tergantung pada prosedur kerja, metode kerja dan kebutuhan kantor.
Beberapa mesin yang dipergunakan dalam kegiatan
administratif ialah:
- Mesin yang dipergunakan keperluan surat menyurat (Mailing
Equipment) salah satunya komputer.
- Mesin yang dipergunakan untuk mencetak (printer).
- Mesin yang digunakan untuk menggandakan (mesin foto kopi
atau duplicator)
- Mesin yang digunkaan untuk komunikasi (Communication
Machine), diantaranya pesawat telepon serta fax.
- Mesin yang digunakan untuik mendikte (Dictating Machine).
- Mesin yang digunakan untuk mengetik (Type Writer).
- Mesin yang digunakan untuk menghitung (Calculating
Machine).
d. Interior atau Hiasan Kantor (Office Ornament)
Merupakan perangkat kantor yang menunjang pelaksanaan
kerja dalam ruang kantor. Dalam hal ini meliputi ventilasi, plafon,
penerangan, jendela, serta hiasan kantor. Pada dasarnya, hiasan kantor
adalah benda kantor yang pada umumnya ditujukan untuk menambah
suasana yang menyenangkan di kantor yang secara tidak langsung
memengaruhi kinerja di dalam kantor.
49
Beberapa pengklasifikasian dari peralatan yang ada dapat
dilihat bahwa peralatan kantor terbagi kedalam empat jenis baik dari
peralatan, bekal, mesin dan interior kantor. Pengklasifikasian tersebut
telah disebutkan beberapa alat yang ada didalamnya. Pembagian dari
masing-masing jenis tersebut dibagi kedalam klasifikasi yang hampir
memiliki kegunaan maupun jenis yang sama yang digunakan untuk
menunjang pengerjaan administratif guna mencapai tujuan organisasi.
Peralatan dan benda-benda yang sudah terbagi tersebut
sangatlah membantu dalam bekerja bagi seorang staff. Tanpa adanya
peralatan dan perlengkapan yang ada maka setiap pekerjaan tidak dapat
terselesaikan dengan mudah dan cepat. Oleh karena itu dalam penataan
ruang kantor benda ini juga dalam penempatannya akan mempengaruhi
cara kerja pegawai tata usaha. Selain itu, pemilihan peralatan kantor
harus disesuai kan dengan kebutuhan staff kantor baik dilihat dari sifat
dan jenis pekerjaan masing-masing staff. Jenis pekerjaan staff akan
menentukan peralatan yang digunakan mereka. Jadi, perlu
dipertimbangkan keefektifan dan efisiensi yang ada pada kantor
tersebut kaitannya dengan penggunaan peralatan kantor.
2.4.2. Pertimbangan memilih peralatan
Berikut adalah faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam
memilih peralatan kantor yang diterangkan oleh Quible dalam Sukoco
diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu pertimbangan peralatan, penjual, dan
50
perawatan45
. Hal ini menjelaskan hanya kepada pertimbangan peralatan,
yaitu: 1). Tujuan penggunaan peralatan, sebelum memilih peralatan tujuan
hendaknya harus ditetapkan. 2). Menentukan peralatan yang sesuai, setelah
peralatan ditentukan memilih merek peralatan yang akan digunakan juga
menjadi pertimbangan. 3). Tingkat kegunaan peralatan, setelah beberapa
merek diketahui tingkat kegunaan harus dipertimbangkan, apakah alat
tersebut bisa diharapkan sesuai kebutuhan. 4). Spesifikasi peralatan, untuk
beberapa peralatan spesifikasi harus ditentukan terlebih dahulu karena akan
menyangkut penempatan peralatan ruangan, jumlah listrik yang dibutuhkan,
pemasangan dan lain-lain. 5). Biaya peralatan, punya dampak yang signifikan
terhadap pengembalian investasi perusahaan. 6). Proses operasional peralatan,
beberapa tipe peralatan membutuhkan perlengkapan khusus, seperti alat foto
kopi dan printer. 7). Fitur keamanan flesibilitas pralatan, fitur ini perlu untuk
dipertimbangkan. 8). Kemudahan penggunaan peralatan, karena beberapa
peralatan tidak mudah diguankan dan membutuhkan training tambahan. 9).
Kecepatan operasi peralatan, kecepatan peralatan menjadi pertimbangan. 10).
Standarisasi peralatan, penggunaan hanya beberapa merek peralatan akan
menghasilkan peralatan
45
Badri Munir Sukoco, 2007, ManajemenAdministrasi Perkantoran Modern,
Erlangga, Jakarta, hal. 199.
51
2.5. Efisiensi kerja
2.5.1. Pengertian Efisiensi Kerja
Tata usaha dalam kaitannya kegiatan administratif penting untuk
dilakukan suatu perencanaan, pengendalian dan penyempurnaan demi
tercapainya sebuah tujuan yang dikehendaki sebuah organisasi. Penataan
terhadap tata usaha dan pelaksanaan kerja harus berorientasi pada efisiensi.
Banyak manfaat yang didapatkan apabila segala kegiatan berpacu pada
efisiensi karena akan menghemat baik tenaga, waktu dan biaya. Pengerjaan
pekerjaan yang menghindari dari adanya pemborosan energi. Hal ini
dinyatakan oleh Umam cara efisien dan efektif dilakukan agar dalam
melaksanakan pekerjaan harus terhindar dari pemborosan energi atau
material waktu, karena kalau terjadi pemborosan enerji atau pemborosan
sumber-sumber kerja, maka akan mempengaruhi hasil kerja atau akan
menurunkan tingkat produktifitas organisasi perusahaan.46
Menurut Gie, efisiensi adalah suatu asas-asas dasar tentang
perbandingan terbaik antara suatu usaha dengan hasilnya.47
Sedangkan
menurut Umam mendefinisikan pengertian efisiensi adalah suatu asas dasar
tentang perbandingan terbaik antara suatu usaha dengan hasilnya, atau dari
46
Khoirul Umam, 2014, Manajemen Perkantoran Referensi untuk Para
Akademis dan Praktisi, Pustaka Setia, Bandung, hal. 168.
47
The Liang Gie, 2000, Administrasi Perkantoran Modern, Liberty,
Yogyakarta, hal. 171.
52
berbagai alternatif usaha kerja yang dapat kita lakukan mendapatkan hasil
yang maksimum dengan pengorbanan yang minimal. 48
Berdasarkan definisi tersebut maka dapat diambil inti dari efisiensi
ialah perbandingan antar usaha yang dilakukan dengan hasil yang telah
didapatkan. Adapun perbandingan dapat dilihat dari dua segi, yaitu:
a. Segi usaha
Adalah suatu usaha yang dapat dikatakan efisien kalau sesuatu
hasil tertentu tercapai dengan usaha yang sekecil-kecilnya.
Pengertian usaha ini dapat didapatkan lima unsur : pikiran,
tenaga, waktu, ruang dan benda termasuk uang.
b. Segi hasil
Adalah sesuatu kegiatan dapat disebut efisien kalau dengan
sesuatu usaha tertentu memberikan hasil yang sebanyak-
banyaknya, baik yang mengenai mutunya ataupun jumlah satuan
hasil itu.
Umam mengungkapkan sumber-sumber kerja yang dapat
diefisienkan itu 49
adalah;
- Pikiran, maksudnya bagaimana dalam melakukan pekerjaan
dapat diselesaikan dengan optimal, namun menggunakan pikiran
yang minimal.
- Tenaga, untuk mencapai hasil yang optimal cukup menggunakan
tenaga yang minimal.
- Waktu, tujuan dapat dicapai secara optimal, namun waktu yang
dihabiskan hanya sedikit atau waktu yang singkat.
48
Khoirul Umam, 2014, Manajemen Perkantoran Referensi untuk Para
Akademis dan Praktisi, Pustaka Setia, Bandung, hal. 169. 49
Ibid., hal. 170.
53
- Ruang, dengan ruang atau space yang ada dapat melakukan
berbagai kegiatan melalui pengaturan dan pemanfaatan segenap
ruang.
- Benda-benda, termasuk uang, benda dan uang digunakan secara
tepat sasaran atau pada tingkat yang sehemat-hematnya melalui
pemilihan untuk membayar harga atau biaya yang murah, namun
tidak mengurangi kualitas hasil kerja.
Manajemen perkantoran perlu untuk dipertimbangkan agar
mencapai hasil yang optimal melalui kegiatan yang bisa dikatakan tidak
memboroskan. Pencapaian efisiensi dapat digunakan dengan penyederhanaan
kerja agar menemukan cara-cara yang mudah, ekonomis dan lebih baik dalam
penggunaan material, tenaga, ruang, dan waktu yang ada.
2.5.2. Asas-asas Efisiensi dalam pekerjaan perkantoran
Dalam setiap bidang kerja dan pelaksanaan untuk mencapai kerja
yang efisien diperlukan asas-asas agar usaha yang dicapai sesuai dengan hasil
yang maksimal. Menurut Gie mengungkapkan asas yang dapat diterapkan
untuk mencapai efisiensi kerja pada tata usaha antara lain50
:
a. Asas perencanaan yang berarti menggambarkan di muka
mengenai tindakan-tindakan yang akan dilaksanakan dalam
rangka mencapai sesuatu tujuan. Adapun pedoman tersebut
seperti pedoman tentang maksud warkat, penetapan prosedur,
pengadaan mesin tata usaha, dan perencanaan formulir.
b. Asas penyederhanaan, menyederhanakan berarti membuat suatu
sistem yang ruwet atau pekerjaan yang sukar menjadi lebih
50
The Liang Gie, 2000, Administrasi Perkantoran Modern, Liberty, Yogyakarta,
hal. 174.
54
mudah atau ringan. Adapun dalam pelaksanaan asas ini adalah
pedoman tentang tatacara, perlengkapan tata usaha,
pengorganisasian tata usaha.
c. Asas penghematan, menghemat berarti mencegah pemakaian
benda-benda secara berlebihan sehingga biaya pengerjaan yang
bersangkutan menjadi murah. Adapun pedoman dalam asas ini
adalah tentang perhitungan biaya dan kemanfaatan, perhitungan
kebutuhan warkat, dan mekanisasi tata usaha.
d. Asas penghapusan, menghapus berarti meniadakan langkah-
langkah atau kegiatan-kegiatan dalam pelaksanaan suatu
pekerjaan yang dianggap kurang perlu atau tidak berhubungan
dengan hasil kerja yang ingin dicapai. Pedomannya adalah
tentang peniadaan gerak-gerak dalam pekerjaan, penghapusan
tembusan-tembusan atau warkat-warkat lainnya.
e. Asas penggabungan, menggabung berarti mempersatukan
pekerjaan-pekerjaan yang mempunyai persamaan atau benda-
benda yang mungkin dikerjakan sekaligus dalam satu langkah
sehingga dapat menghemat waktu kerja. Pedomannya antara lain
tentang kerja sekali jalan, dan pemakaian alat-alat serbaguna.
Berbagai asas tersebut akan memudahkan setiap penataan kantor
dalam prinsip kerja yang efisien. Banyak manfaat yang akan diperoleh jika
asas-asas tersebut digunakan. Hal terpenting dalam hal ini adalah
55
kemudahan dalam bekerja yang tidak menghabiskan banyak waktu,
tenaga, pikiran, biaya, bahkan benda yang berwujud uang. Semua kegiatan
berujung ututk pencapaian tujuan dengan usaha yang seminimal mungkin.
2.6. Penelitian yang Relevan
Judul : Analisis Penataan Ruang Kantor Tata Usaha Dalam Mencapai
Efisiensi Kerja Pegawai (Studi Kasus di Tata Usaha Dekanat
FKIP UNS Surakarta Tahun 2010) oleh Niken Nurnovitasari.
Masalah : Dalam penelitian ini masalah yang terjadi diantaranya:
1. Penataan ruangan pada sub bagian kemahasiswaan dan pendidikan
tidak sesuai dengan asas penataan ruang kantor yaitu asas jarak
terpendek dan asas segenap ruangan. Selain itu Sub Bagian
Pendidikan penataan meja dan kursi berdempetan di tengah
ruangan dengan jarak antar meja terlalu pendek membuat ruangan
terasa sesak dan sempit.
2. Walaupun sudah menggunakan AC namun ruangan masih terasa
pengap dan sirkulais udara terganggu dengan adanya ruangan yang
banyak barang. Kurang maksimalnya fasilitas yang tersedia di
kantor tata usaha menyebabkan proses pelayanan terganggu. Loket
palayanan kurang berfungsi dengan baik karena barang-barang
yang digunakan untuk melayani tidak diletakkan di dekat loket
sehingga pelayanan lebih lama.
56
3. Ruang Sub Bagian Kemahasiswaan terlihat lemari arsip namun
arsip diletakkan di meja dan berbagai sudut ruangan dengan
susunan yang belum teratur.
4. Sub bagian kepegawaian dimana penerapan prinsip efisiensi
khususnya efisiensi waktu dan tenaga belum terlaksana dengan
baik.
Metode : Penelitian yang digunakan adalah penelitian ilmiah.
Penelitian ilmiah adalah proses mengumpulkan, menganalisis, dan
menafsirkan fakta-fakta atau fenomena yang terjadi sebagai data
untuk membuat keputusan dan dilakukan secara sistematik.
Kesimpulan : Kantor tata usaha dekanat FKIP UNS belum menerapkan
asas jarak terpendek dalam penataan ruangnya, selain itu
pengunaan layanan posisi ruangan loket belum sesuai dengan asas
rangkaian kerja dalam proses legalisir, kantor juga belum
menerapkan asas rangkaian kerja, karena setiap ruangan sudah
ditata sesuai dengan aliran prosedur kerja masing-masing bagian.
Selain itu kantor tata usaha belum menerapkan asas penggunaan
segenap ruang karena adanya ruang yang masih kosong. Dan ruang
tata usaha belum menerapkan asas perubahan susunan tempat kerja
secara maksimal.
57
2.7. Kerangka Berpikir
Keterangan:
Kegiatan administrasi merupakan pusat segala informasi dari suatu
organisasi. Kegiatan tersebut membutuhkan suatu ruangan khusus yang
dapat dijadikan tempat untuk menyelesaikan tugas-tugas administrasi agar
tujuan organisasi tercapai. Salah satu upaya kaitannya dengan pengunaan
ruangan kegiatan administrasi ialah dengan cara memperhatikan penataan
pada ruang kantor yang digunakan. Penataan ruang kantor membutuhkan
penyusunan ruangan yang tepat dan penempatan peralatan yang digunakan
dalam bekerja. Selain itu juga membutuhkan pemakaian ruangan secara
optimal tanpa membiarkan ruangan yang kosong atau tidak terpakai.
Tujuan diadakannya penataan ruang kantor ialah untuk
memudahkan dalam aktivitas yang ada sehingga kelancaran yang akan
terjadi, penyelesaian pekerjaan juga akan selesai dengan cepat karena jarak
yang digunakan tidak rumit. Hal ini akan memudahkan setiap pegawai
dalam menyelesaikan suatu pekerjaan tertentu. Penyelesaian suatu tugas
pekerjaan membutuhkan waktu, tenaga dan biaya yang minimum sehingga
mengharapkan hasil kerja yang optimal.
Prinsip yang diutamakan dalam pencapaian efisiensi ialah asas
penyederhanaan dan penghematan. Prinsip penghematan dalam kegiatan
Penataan Ruang kantor Efisiensi Kerja
Staff Tata Usaha
58
apa pun tidak akan membuat pemborosan baik dari segi watu, tenaga dan
biaya yang digunakan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Apabila
dikaitkan dengan penyusunan ruangan kantor maka dibutuhkan
pertimbangan yang dapat menghasilkan hasil yang optimal dari
pelaksanaan pekerjaan tersebut.
Oleh karena itu, membutuhkan penataan ruangan kantor kaitannya
dalam menyelesaikan suatu tugas pekerjaan sehingga pekerjaan dapat
terselesaikan secara efisien. Penjelasan tersebut menunjukkan bahwa
penataan ruang kantor akan meningkatkan efisiensi kerja pegawai tata
usaha.