BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 2.1...Biografi yang dimiliki seseorang bermanfaat karena dalam biografi...

19
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Wirausaha 2.1.1 Pengertian Wirausaha Lupiyoadi (2007) berpendapat bahwa wirausaha adalah orang yang kreatif dan inovatif serta mampu mewujudkannya untuk peningkatan kesejahteraan diri, masyarakat dan lingkungannya. Pengertian wirausaha berdasarkan pendapat Robbins dan Coulter (2010) adalah proses di mana seseorang atau sekelompok orang menggunakan usaha dan sarana yang terorganisasi untuk mengejar peluang guna menciptakan nilai dan bertumbuh dengan memenuhi keinginan dan kebutuhan melalui inovasi dan keunikan. Menurut pendapat Dewanti (2008) wirausahawan secara umum adalah orang-orang yang mampu menjawab tantangan-tantangan dan memanfaatkan peluang-peluang yang ada. Sjanbandhy (2001) berpendapat bahwa, wirausaha juga dapat didefinisikan sebagai orang yang memiliki, mengelola, dan melembagakan usahanya sendiri. Faktor yang mendorong seseorang mengambil keputusan berwirausaha dapat diketahui melalui penilaian kepribadian khususnya pengalaman dan latar belakangnya. Biografi yang dimiliki seseorang bermanfaat karena dalam biografi dapat dilihat pengalaman, keterampilan, dan kompetensi untuk peningkatan kewirausahaan, pengembangan nilai-nilai kewirausahaan dan mendorong untuk mencetuskan ide-ide kewirausahaan seseorang. Meng dan Liang dalam Hutagalung (2010) merangkum pandangan beberapa ahli dan mendefenisikan wirausaha sebagai seorang inovator, seorang pengambil risiko atau risk taker, orang yang mempunyai visi dan misi, hasil dari pengalaman kanak-kanak, orang yang memiliki kebutuhan berprestasi tinggi serta orang yang memiliki locus of control internal. 2.1.2 Karakteristik Wirausaha Beberapa pendapat dan kesimpulan para ahli mengenai karakteristik wirausaha berbeda-beda. Tetapi pada intinya adalah, bahwa seorang

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 2.1...Biografi yang dimiliki seseorang bermanfaat karena dalam biografi...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 2.1...Biografi yang dimiliki seseorang bermanfaat karena dalam biografi dapat dilihat pengalaman, keterampilan, dan kompetensi untuk peningkatan kewirausahaan,

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Wirausaha

2.1.1 Pengertian Wirausaha

Lupiyoadi (2007) berpendapat bahwa wirausaha adalah orang yang

kreatif dan inovatif serta mampu mewujudkannya untuk peningkatan

kesejahteraan diri, masyarakat dan lingkungannya.

Pengertian wirausaha berdasarkan pendapat Robbins dan Coulter

(2010) adalah proses di mana seseorang atau sekelompok orang

menggunakan usaha dan sarana yang terorganisasi untuk mengejar peluang

guna menciptakan nilai dan bertumbuh dengan memenuhi keinginan dan

kebutuhan melalui inovasi dan keunikan.

Menurut pendapat Dewanti (2008) wirausahawan secara umum adalah

orang-orang yang mampu menjawab tantangan-tantangan dan memanfaatkan

peluang-peluang yang ada.

Sjanbandhy (2001) berpendapat bahwa, wirausaha juga dapat

didefinisikan sebagai orang yang memiliki, mengelola, dan melembagakan

usahanya sendiri. Faktor yang mendorong seseorang mengambil keputusan

berwirausaha dapat diketahui melalui penilaian kepribadian khususnya

pengalaman dan latar belakangnya. Biografi yang dimiliki seseorang

bermanfaat karena dalam biografi dapat dilihat pengalaman, keterampilan,

dan kompetensi untuk peningkatan kewirausahaan, pengembangan nilai-nilai

kewirausahaan dan mendorong untuk mencetuskan ide-ide kewirausahaan

seseorang.

Meng dan Liang dalam Hutagalung (2010) merangkum pandangan

beberapa ahli dan mendefenisikan wirausaha sebagai seorang inovator,

seorang pengambil risiko atau risk taker, orang yang mempunyai visi dan

misi, hasil dari pengalaman kanak-kanak, orang yang memiliki kebutuhan

berprestasi tinggi serta orang yang memiliki locus of control internal.

2.1.2 Karakteristik Wirausaha

Beberapa pendapat dan kesimpulan para ahli mengenai karakteristik

wirausaha berbeda-beda. Tetapi pada intinya adalah, bahwa seorang

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 2.1...Biografi yang dimiliki seseorang bermanfaat karena dalam biografi dapat dilihat pengalaman, keterampilan, dan kompetensi untuk peningkatan kewirausahaan,

6

wirausaha merupakan individu yang mempunyai ciri dan watak tertentu untuk

berprestasi lebih tinggi dari kebanyakan individu-individu lainnya, hal ini

dapat dilihat dari pendapat beberapa ahli sebagai berikut :

1. McClelland dalam Mudjiarto dan Wahid (2006) menyatakan ada 9

karakteristik utama yang terdapat dalam diri seorang wirausaha yaitu :

a) Dorongan berprestasi: semua wirausahawan yang berhasil memiliki

keinginan yang besar untuk mencapai suatu prestasi.

b) Bekerja keras: sebagian besar wirausahawan “mabuk kerja”, demi

mencapai sasaran yang diinginkan dan dicita-citakan.

c) Memperhatikan kualitas: wirausahawan menangani dan mengawasi

sendiri bisnisnya sampai mandiri, sebelum ia memutuskan untuk

memulai dengan usaha yang baru lagi.

d) Sangat bertanggung jawab: wirausahawan sangat bertanggung jawab

atas usaha mereka, baik secara moral, legal maupun mental.

e) Berorientasi pada imbalan: wirausahawan mau berprestasi, kerja keras,

bertanggung jawab dan mereka mengharapkan imbalan yang sepadan

dengan usahanya. Imbalan itu bukan hanya berupa uang tetapi juga

berupa sebuah pengakuan dan penghormatan.

f) Optimis: wirausahawan hidup dengan doktrin yaitu semua waktu baik

untuk bisnis dan segala sesuatu itu adalah mungkin.

g) Berorientasi pada hasil karya yang baik (excellence oriented): sering

sekali wirausahawan itu ingin mencapai kesuksesan yang menonjol,

dan menuntut segala sesuatu yang first class.

h) Mampu mengorganisasikan: kebanyakan wirausahawan mampu

memadukan bagian-bagian dari usahanya kedalam usahanya. Dan

mereka umumnya diakui sebagai “komandan” yang berhasil.

i) Berorientasi pada uang: uang yang dikejar oleh para wirausahawan

bukan semata-mata untuk memenuhi kebutuhan pribadi dan

pengembangan usaha saja, tetapi juga dilihat sebagai ukuran prestasi

kerja dan keberhasilan.

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 2.1...Biografi yang dimiliki seseorang bermanfaat karena dalam biografi dapat dilihat pengalaman, keterampilan, dan kompetensi untuk peningkatan kewirausahaan,

7

2. Meredith et al dalam Mudjiarto dan Wahid (2006) juga mengemukakan

ciri-ciri dan watak wirausaha yang digambarkan dalam tabel di bawah

ini :

Tabel 2.1 Ciri-Ciri dan Watak Wirausaha

No Indikator minat

Wirausaha

Bentuk Tata Kelakuan

(Watak)

1 Pencaya diri 1. Keyakinan

2. Ketidak tergantungan

3. Optimis

2 Originalitas 1. Inovatif

2. Kreatif

3. Fleksibel

3 Berjiwa kepemimpinan 1. Berperilaku sebagai

pemimpin

2. Bergaul dengan orang lain

3. Menanggapi saran-saran

dan kritik

4 Berorientasi pada tugas dan

hasil

1) Kebutuhan untuk

berprestasi

2) Berorientasi laba

3) Ketekunan dan ketabahan

4) Tekad dan kerja keras

5) Energik serta inisiatif

5 Berorientasi kepada masa

depan (hasil)

1. Kreatif dan inovatif

2. Luwes dalam melaksanakan

pekerjaan

3. Mempunyai banyak sumber

daya

4. Serba biasa dan

berpengathuan luas.

6 Berani mengambil risiko 1. Keberanian untuk

mengambil risiko yang

wajar

2. Suka akan tantangan

2.1.3 Kepribadian Wirausaha

Seseorang tidak akan pernah mengalami perkembangan tanpa

menggunakan upaya pikir dan fisik untuk menciptakan suatu rekayasa positif

demi suatu perubahan (Machfoedz, 2005). Seorang wirausaha senantiasa

berupaya untuk melakukan inovasi untuk dapat memperbaiki suatu keadaan.

Dalam melakukan pencarian hal-hal yang baru dia akan selalu

Sumber: Geoffrey G. Meredith et al, kewirausahaan; teori dan praktik,

Ed.5.h. 5-6. Dalam Mudjiarto dan Wahid, 2006.

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 2.1...Biografi yang dimiliki seseorang bermanfaat karena dalam biografi dapat dilihat pengalaman, keterampilan, dan kompetensi untuk peningkatan kewirausahaan,

8

memperhatikan efektivitas dan efisiensi, serta kerjasama dengan pihak lain

yang saling menguntungkan.

Seorang wirausaha memiliki beberapa ciri kepribadian (Machfoedz,

2005) sebagai berikut :

a) Mengetahui target sasaran yang diinginkan

b) Mempunyai daya ingat yang baik

c) Tenang dalam reaksi

d) Optimistis dalam berusaha

e) Diplomatis dalam berbicara

f) Tidak tergesa-gesa dalam mengambil keputusan

g) Bersikap ramah dan sopan

h) Bersikap tegas

i) Berpengetahuan luas

Menurut Miner dalam Hutagalung (2010) ada empat tipe kepribadian

wirausaha yaitu :

1) Personal achiever, dengan ciri-ciri :

a. Memiliki kebutuhan prestasi

b. Memiliki kebutuhan akan umpan balik

c. Memiliki kebutuhan akan perencanaan dan penetapan tujuan

d. Memiliki inisiatif pribadi yang kuat

e. Memiliki komitmen pribadi yang kuat untuk organisasi

f. Percaya bahwa satu orang dapat memainkan peran penting

g. Percaya bahwa pekerjaan seharusnya ditentukan oleh tujuan pribadi

bukan oleh hal lain

2) Supersalesperson, dengan ciri-ciri :

a. Memiliki kemampuan memahami dan mengerti orang lain

b. Memiliki keinginan untuk membantu orang lain

c. Percaya bahwa proses-proses sosial sangat penting

d. Kebutuhan memiliki hubungan positif yang kuat dengan orang

lain

e. Percaya bahwa bagian penjualan sangat penting untuk

melaksanakan strategi perusahaan

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 2.1...Biografi yang dimiliki seseorang bermanfaat karena dalam biografi dapat dilihat pengalaman, keterampilan, dan kompetensi untuk peningkatan kewirausahaan,

9

3) Real managers, dengan ciri-ciri :

a. Keinginan untuk menjadi pemimpin

b. Ketegasan

c. Sikap positif terhadap pemimpin

d. Keinginan untuk bersaing

e. Keinginan berkuasa

f. Keinginan untuk lebih menonjol diantara orang-orang lain

4) Expert idea generator, dengan ciri-ciri :

a. Keinginan untuk melakukan inovasi

b. Menyukai gagasan

c. Percaya bahwa pengembangan produk sangat penting untuk

menjalankan strategi dan organisasi

d. Intelegensi yang tinggi

e. Ingin menghidari risiko

Menurut Miner dalam Hutagalung (2010) tipe kepribadian wirausaha

dapat menentukan bidang usaha yang akan membawanya pada keberhasilan.

Berdasarkan penelitiannya, ia menemukan bahwa seorang wirausaha akan

berhasil apabila ia mengikuti achieving route tertentu sesuai dengan tipe

kepribadiannya, yaitu personal achiever akan sukses bila terus-menerus

mengatasi rintangan dan mengadapi krisis serta dalam menghadapi segalanya

berusaha untuk sedapat mungkin bersifat positif. Supersalesperson akan

berhasil jika dapat memanfaatkan banyak waktunya untuk menjual dan

mengelola bisnisnya. Real managers akan berhasil kalau ia memulai usaha

baru dan mengelola sendiri usaha tersebut. Expert idea generator akan

berhasil jika terjun ke bisnis teknologi tinggi.

2.1.4 Profil Wirausaha

Ciri seorang wirausaha juga ditunjukkan dengan profil pribadi

(Machfoedz, 2005) sebagai berikut:

Table 2.2 Profil Wirausaha

Profil Wirausaha Sifat Wirausaha

Mengejar prestasi Memilih bekerja dengan pakar untuk

mencapai tujuan prestasi.

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 2.1...Biografi yang dimiliki seseorang bermanfaat karena dalam biografi dapat dilihat pengalaman, keterampilan, dan kompetensi untuk peningkatan kewirausahaan,

10

Profil Wirausaha Sifat Wirausaha

Berani mengambil risiko Tidak takut untuk mengambil risiko

dengan sebisa mungkin menghindari

risiko besar.

Mampu memecahkan

permasalahan

Mampu mengidentifikasikan dan

memecahkan permasalahan yang dapat

menjadi kendala bagi kemampuan

mereka untuk mencapai tujuan.

Rendah hati Lebih mengutamakan misi bisnis

daripada mengejar status.

Bersemangat Bersedia bekerja keras untuk

membangun usaha.

Percaya diri Mengandalkan kepercayaan diri untuk

mencapai keberhasilan.

Sumber: Machfoedz, 2005.

2.2 Pasar

2.2.1 Pengertian Pasar

Menurut Mariana dan Paskarina (2006), berpendapat bahwa pasar

memiliki berbagai definisi yang berkembang. Dari definisi yang ada, pasar

dapat didefinisikan sebagai suatu kelompok penjual dan pembeli yang

mempertukarkan barang yang dapat disubstitusikan. Konsep dan pemaknaan

pasar sesungguhnya sangat luas, mencakup dimensi ekonomi dan sosial-

budaya. Dalam perspektif ekonomi pasar secara fisik diartikan sebagai tempat

berlangsungnya transaksi barang dan jasa dalam tempat tertentu. Sedangkan

secara ekonomi, pasar merupakan tempat bertemunya permintaan dan

penawaran, yaitu ada yang menawarkan barang dan ada yang

menginginkannya dengan harga yang disepakati kedua belah pihak. Dalam

perspektif sosial-budaya, pasar merupakan tempat berlangsungnya interaksi

sosial lintas strata. Pasar tradisional dan modern yang dikenakan terhadap

jenis pasar bersumber dari pergeseran pemaknaan terhadap pasar, yang

semula menjadi ruang bagi berlangsungnya interaksi sosial, budaya, dan

ekonomi kemudian tereduksi menjadi ruang bagi berlangsungnya transaksi

ekonomi dan pencitraan terhadap modernisasi yang berlangsung dalam

masyarakat (Mariana dan Paskarina, 2006).

Sukesih (1994) berpendapat bahwa citra pasar dalam arti fisik telah

mengalami banyak pembenahan dan peningkatan menjadi hal yang menarik

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 2.1...Biografi yang dimiliki seseorang bermanfaat karena dalam biografi dapat dilihat pengalaman, keterampilan, dan kompetensi untuk peningkatan kewirausahaan,

11

seiring dengan kemajuan pembangunan ekonomi. Menariknya sarana tempat

berdagang tersebut baik yang dikelola oleh pemerintah maupun swasta,

ditentukan oleh pengelola pasar/tempat perdagangan dan tidak kalah

pentingnya yang dilakukan/peranan pedagang itu sendiri.

Bagi sektor perdagangan, pasar merupakan tempat pedagang berusaha,

sebagai sarana distribusi barang bagi produsen dan petani, tempat memonitor

perkembangan harga dan stok barang beserta lapangan kerja bagi masyarakat

luas (Sukesih, 1994).

2.2.2 Struktur Pasar

Struktur Pasar menunjukkan karakteristik pasar, seperti elemen jumlah

pembeli dan penjual, keadaan produk, keadaan pengetahuan penjual dan

pembeli, serta keadaan rintangan pasar. Perbedaan pada elemen-elemen itu

akan membedakan cara masing-masing pelaku pasar dalam industri

berperilaku, yang pada gilirannya akan menentukan perbedaan kinerja pasar

yang terjadi (Teguh, 2010).

Struktur Pasar memiliki pengertian penggolongan produsen kepada

beberapa bentuk pasar berdasarkan pada ciri-ciri seperti jenis produk yang

dihasilkan, banyaknya perusahaan dalam industri, mudah tidaknya keluar

atau masuk ke dalam industri dan peranan iklan dalam kegiatan industri. Di

dalam analisa ekonomi struktur pasar dibedakan menjadi empat yaitu pasar

persaingan sempurna (perfect competition), pasar monopoli (monopoly),

pasar persaingan mono-polistik (monopolistic competition), pasar oligopoli

(oligopoly) (Pracoyo, 2006).

2.2.3 Pasar Oligopoli

2.2.3.1 Pengertian Pasar Oligopoli

Menurut Sukirno (2005), pasar oligopoli adalah pasar yang terdiri dari

hanya beberapa orang saja. Kemudian ada yang mengungkapkan bahwa

pasar oligopoli adalah pasar dimana penawaran satu jenis barang dikuasai

oleh beberapa perusahaan saja (Alam, 2007).

Menurut Bangun (2007), pasar oligopoli adalah merupakan bentuk

pasar yang termasuk pada jenis pasar tidak sempurna. Dalam pasar

oligopoli, perusahaan-perusahaan yang ada di pasar relatif sedikit

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 2.1...Biografi yang dimiliki seseorang bermanfaat karena dalam biografi dapat dilihat pengalaman, keterampilan, dan kompetensi untuk peningkatan kewirausahaan,

12

jumlahnya bila dibandingkan dengan pasar persaingan sempurna, akan

tetapi lebih banyak dari pasar monopoli.

Pindyck (2007) mendefinisikan pasar oligopoli sebagai pasar di mana

hanya sedikit perusahaan menguasai kebanyakan atau seluruh total

produksi. Produk yang dihasilkan perusahaan dalam pasar oligopoli bersifat

homogen atau sejenis dan mungkin terdapat diferensiasi antar produk

perusahaan. Dalam beberapa pasar oligopolistik, beberapa atau seluruh

perusahaan memperoleh laba yang besar dalam jangka panjang karena

adanya hambatan untuk masuk (barriers to entry) yang mengakibatkan

sulitnya perusahaan-perusahaan baru untuk memasuki pasar.

2.2.3.2 Ciri-ciri Pasar Oligopoli

Menurut Alam (2007) berpendapat bahwa terdapat 6 ciri-ciri dari

pasar oligopoli yaitu, 1) terdapat banyak pembeli dipasar; 2) hanya ada

beberapa penjual; 3) produk yang dijual bisa bersifat homogen dan juga bisa

berbeda, namun memenuhi standar tertentu; 4) terdapat hambatan untuk

memasuki pasar bagi perusahaan baru; 5) adanya saling ketergantungan; 6)

penggunaan iklan sangat intensif.

Selain itu, Sukirno (2005) berpendapat bahwa ciri-ciri dari pasar

oligopoli adalah:

1. Menghasilkan barang standar maupun barang berbeda corak.

2. Kekuasaan menentukan harga adakalanya lemah dan adakalanya

sangat tangguh.

3. Pada umumnya pasar oligopoli perlu melakukan promosi secara iklan.

2.2.3.3 Kelebihan Dan Kelemahan Pasar Oligopoli

Kelemahan dan kelebihan dari pasar oligopoli yaitu: Kelemahan yang

pertama ialah harga barang menjadi lebih tinggi dan jumlah barang-barang

yang dapat dinikmati masyarakat adalah kurang dari apa yang didapat dalam

persaingan. Sedangkan kelebihan dari pasar ini adalah persaingan yang

tidak terlalu luas sehingga persaingan masih dapat dikurangi lebih lanjut

(Sukirno, 2005).

Kelebihan pasar oligopoli :

1. Memberi kebebasan memilih bagi pembeli.

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 2.1...Biografi yang dimiliki seseorang bermanfaat karena dalam biografi dapat dilihat pengalaman, keterampilan, dan kompetensi untuk peningkatan kewirausahaan,

13

2. Mampu melakukan penelitian dan pengembangan produk.

3. Lebih memperhatikan kepuasan konsumen karena adanya persaingan

penjual.

4. Adanya penerapan teknologi baru.

Kelemahan pasar oligopoli :

1. Menciptakan ketimpangan distribusi pendapatan.

2. Harga yang stabil dan terlalu tinggi bisa mendorong timbulnya inflasi.

3. Bisa timbul pemborosan biaya produksi apabila ada kerjasama antar

oligopolis karena semangat bersaing kurang.

4. Bisa timbul eksploitasi terhadap pembeli dan pemilik faktor produksi.

5. Sulit ditembus/dimasuki perusahaan baru.

6. Bisa berkembang ke arah monopoli.

2.2.4 Pasar Oligopsoni

2.2.4.1 Pengertian Pasar Oligopsoni

Oligopsoni didefinisikan sebagai sebuah pasar dimana tersusun oleh

relatif sedikit perusahaan yang membeli sumberdaya yang pada akhirnya

dapat mempengaruhi harga pasar untuk sumber daya yang digunakan dalam

produksi (Penson, 2010). Oligopsoni merupakan suatu tindakan dari

perusahaan-perusahaan yang dominan di dalam pasar untuk menghadapi

strategi yang dijalankan pesaingnya yang dalam pelaksanaanya memiliki

dua macam tindakan yang dilakukan oleh pelaksanannya yaitu:

1. Persaingan

Perusahaan dalam kegiatannya akan mencari cara untuk mengalahkan

pesaingnya untuk meraih keuntungan yang maksimum, dan proses ini akan

terus menerus terjadi dengan setiap perusahaan menggunakan strategi

masing-masing untuk menjatuhkan pesaingnya.

2. Kesepakatan

Perusahaan terdorong melakukan kerjasama dilandaskan oleh

kebutuhan untuk mencari keuntungan sebesar-besarnya. Dengan melakukan

kerjasama perusahaan akan dapat memaksimumkan keuntungan yang pada

akhirnya akan melampaui keuntungan perusahaan-perusahaan tersebut tidak

bekerja sama.

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 2.1...Biografi yang dimiliki seseorang bermanfaat karena dalam biografi dapat dilihat pengalaman, keterampilan, dan kompetensi untuk peningkatan kewirausahaan,

14

Akan tetapi, apabila di dalam suatu kesepakatan diantara perusahaan-

perusahaan oligopsoni ini dapat terjadi dua kemungkinan, yaitu perusahaan-

perusahaan tersebut tetap bersaing secara diam-diam dengan berlomba-

lomba penetapan harga yang lebih tinggi agar produsen lebih memilih untuk

menjual produknya ke perusahaan tersebut atau berkerjasama dengan baik

dan bergabung serta bertindak seperti perusahaan monopsoni dengan

menguasai teknologi yang sedikit serta menetapkan harga beli produk yang

rendah. Bentuk kemungkinan yang terakhir merupakan suatu bentuk kolusi.

Kolusi merupakan suatu bentuk kerjasama illegal dimana adanya

kesepakatan diantara perusahaan-perusahaan oligopsoni dalam penentuan

harga serta pembagian wilayah pangsa pasar masing-masing perusahaan

yang pada akhirnya untuk meningkatkan keuntungan (Jaya, 1997).

Dalam permasalahan struktur pasar ini pemerintah memiliki hak

untuk melakukan intervensi. Intervensi pemerintah yang dapat dilakukan

tersebut dapat dalam bentuk regulasi. Intervensi pemerintah dalam hal

regulasi sebagai pengaturan terhadap pasar dan proses distribusi diperlukan

karena kemungkinan adanya ketidakadilan yang terjadi pada kegiatan

ekonomi yang terjadi pada suatu komoditas. Struktur pasar merupakan

refleksi dari kondisi serta perilaku pasar yang dihadapi petani. Dalam hal ini

perlunya peraturan dalam stuktur pasar karena pada akhirnya sturktur pasar

dapat mempengaruhi masalah penentuan harga yang dapat mempengaruhi

kesejahteraan masyarakat.

2.2.4.2 Ciri-ciri Pasar Oligopsoni

Menurut Dian (2016) ciri-ciri yang dimiliki oleh pasar oligopsoni.

Adapun ciri-ciri tersebut antara lain :

1. Terdapat beberapa pembeli

Ciri utama yang dimiliki oleh pasar oligopsoni adalah terdapat

beberapa pembeli yang menguasai pasar dimana mereka menjadi aktor

penting di dalamnya. Alur pasar bisa tetap berjalan jika para pembeli ini

tetap melaksanakan tugasnya dengan baik yakni membeli produk-produk

yang dihasilkan oleh para produsen. Para pembeli ini menjadi penguasa

namun tidak selamanya bisa berbuat semaunya, karena di sini tidak hanya

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 2.1...Biografi yang dimiliki seseorang bermanfaat karena dalam biografi dapat dilihat pengalaman, keterampilan, dan kompetensi untuk peningkatan kewirausahaan,

15

satu pembeli tapi ada beberapa pihak jadi ketika melakukan kesalahan

sedikit saja maka mereka akan tersaingi oleh pembeli lainnya. Pembeli di

sini bukan sembarang orang namun merupakan pihak-pihak yang benar-

benar memiliki modal banyak dan chanel yang kuat.

2. Pembeli didominasi oleh distributor bukan konsumen

Pembeli merupakan konsumen yang membeli produk dan langsung

mengkonsumsinya atau menggunakannya. Namun dalam pasar oligopsoni

ini unik karena pembelinya didominasi oleh para distributor. Mereka

membeli produk dari produsen untuk dijual kembali kepada konsumen.

Inilah salah satu ciri khas yang dimiliki oleh pasar oligopsoni dimana

pembelinya bukan konsumen namun distributor yang menjadi jembatan

produsen ke konsumen. Inilah yang menjadi ciri dari pembeli oligosoni yang

memerankan peran sebagai penyalur jadi pembeli sekaligus penjual.

3. Produk yang diperjual belikan merupakan bahan mentah

Dalam pasar oligopsoni bukan produk siap jadi yang tinggal dibeli

oleh pembeli. Namun di sini produk yang diperjual belikan adalah bahan

mentah ataupun setengah jadi. Karena pada dasarnya dalam pasar

oligopsoni ini para pembeli akan mengolah dan menyempurnakan produk

yang telah dibeli untuk menjadi lebih menarik setelah itu baru dijual kepada

konsumen. Dengan begitu pasti produk yang dijual di sini merupakan bahan

mentah ataupun setengah jadi, dan tidak akan ada produk yang sudah jadi

karena dengan hal itu pembeli tidak akan mendapatkan keuntungan lebih.

Inilah latar belakang timbulnya pasar oligopsoni.

4. Harga cenderung stabil

Harga yang ada dalam pasar oligopsoni cenderung stabil tidak turun

dan tidak naik, naik turun pun juga tidak terlalu ekstrim. Hal ini dikarenakan

oleh sebuah situasi pasar yang mengharuskan harga tetap stabil. Dalam hal

ini pembeli dan penjual sama-sama memiliki ketergantungan, ketika penjual

menaikkan harga maka pembeli akan berpindah ke penjual lain yang

harganya lebih murah, begitu juga sebaliknya ketika pembeli berbuat

seenaknya menawar produk dengan tidak wajar maka pembeli ini akan sulit

mendapatkan apa yang mereka butuhkan karena penjual lebih memilih

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 2.1...Biografi yang dimiliki seseorang bermanfaat karena dalam biografi dapat dilihat pengalaman, keterampilan, dan kompetensi untuk peningkatan kewirausahaan,

16

menjual produknya ke pembeli lainnya. Selain itu ketika ada permasalahan

ekonomi seperti deflasi dan inflasi baik pihak pembeli dan penjual saling

bekerjasama untuk menghadapi dan mengatasinya.

5. Barang yang semacam

Dalam satu pasar oligopsoni produk yang diperjual belikan tidak

beragam namun sesuai dengan potensi yang ada. Misalkan di sekitar pasar

banyak peternakan sapi penghasil susu maka pasar oligopsoni di daerah

tersebut dikuasai oleh produk susu saja. Selain itu ketika di daerah tersebut

memiliki potensi berupa cengkeh, maka pasar oligopsoni yang ada di daerah

tersebut produk yang dijual adalah cengkeh. Ketika dalam pasar sudah

terdapat berbagai produk atau varian maka pasar ini tidak dibilang

oligopsoni namun pasar seperti pada umumnya.

6. Pendapatan merata

Dalam pasar oligopsoni pendapatan cenderung merata tidak seperti

pasar monopoli dan monopsoni yang hanya satu pihak yang kaya dan jaya.

Namun di pasar oligopsoni ini tidak bisa hanya satu pihak yang kaya, karena

di dalam pasar ini terdapat beberapa pembeli sehingga tidak ada penjual

yang dirugikan atau tidak laku karena para pembeli akan mendistribusikan

dana yang mereka miliki kepada para penjual sehingga pendapatan di sini

akan merata.

Itulah beberapa ciri yang dimiliki oleh pasar oligopsoni, dimana pasar

ini memiliki sebuah keunikan dimana terdapat pembeli dengan dua peran

sekaligus menjadi pembeli setelah itu juga menjadi penjual. Selain itu dalam

pasar ini juga bisa menjadi ajang pencarian keuntungan bagi para penjual

karena ada beberapa pembeli dengan modal besar yang siap membeli

produk yang mereka hasilkan. Selanjutnya kita akan membahas tentang

kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh pasar oligopsoni. Hal ini perlu

dibahas karena kita tahu bahwasannya pasar oligopsoni masuk ke dalam

jenis pasar persaingan tidak sempurna.

2.2.4.3 Kelebihan Dan Kelemahan Pasar Oligopsoni

Menurut Dian (2016) Adapun kelebihan dan kekurang pasar

oligopsoni. Kelebihan pasar oligopsoni adalah sebagai berikut :

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 2.1...Biografi yang dimiliki seseorang bermanfaat karena dalam biografi dapat dilihat pengalaman, keterampilan, dan kompetensi untuk peningkatan kewirausahaan,

17

1. Hak penjual terlindungi

Meskipun yang berkuasa adalah pembeli, harga yang ada di pasar

oligopsoni stabil dan tidak merugikan para produsen. Di sini hak penjual

akan selalu terpenuhi dengan adanya beberapa pembeli yang berkuasa.

2. Pembeli tidak bisa seenaknya sendiri

Pembeli oligopsoni dan monopsoni tidaklah sama, bila di pasar

monopsoni pembeli ini hanya satu dan bisa berbuat seenaknya sendiri.

Dalam hal menentukan harga atau urusan apapun ketika mereka seenaknya

sendiri maka mereka akan sulit mendapatkan sebuah keuntungan para

penjual tidak mau menjual produknya ke pihak tersebut namun ke pembeli

lain yang mau bekerjasama dengan baik.

3. Keadilan dijunjung tinggi

Meskipun di bilang pasar persaingan tidak sempurna, pasar oligopsoni

ini tetap mengutamakan keadilan terbukti dengan adanya pemerataan

pendapatan dan tidak adanya kecurangan serta kebebasan yang disalah

gunakan.

Adapun kekurangan pasar oligopsoni adalah sebagai berikut :

1. Kualitas produk kurang terjaga

Tidak seperti pasar monopsoni yang hanya terdapat satu pembeli

sehingga kualitas produk akan selalu diutamakan dan dijaga mutunya.

Namun ketika kita berada di pasar oligopsoni maka ada beberapa produk

yang kualitasnya tidak terjaga hal ini dikarenakan para penjual lalai dan

menganggap mudah menjual produknya karena ada beberapa pembeli di

dalamnya. Hal ini bisa menjadikan sebuah efek negatif bagi sebuah

perekonomian ketika para produsen sudah tidak memperhatikan kualitas

barangnya maka otomatis perekonomian akan mundur.

2. Terjadinya manipulasi

Kelemahan lain yang kita temukan di dalam pasar oligopsoni adalah

ketika beberapa pembeli di dalamnya mengadakan sebuah kerjasama maka

mereka akan mampu memanipulasi sebuah keadaan yang tentunya akan

merugikan para produsen atau penjual. Bisa jadi mereka bekerjasama untuk

membeli produk dengan harga yang murah dan lain sebagainya.

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 2.1...Biografi yang dimiliki seseorang bermanfaat karena dalam biografi dapat dilihat pengalaman, keterampilan, dan kompetensi untuk peningkatan kewirausahaan,

18

3. Kreatifitas kurang

Dengan adanya kemudahan dalam jual beli karena dukungan dari

adanya beberapa pembeli, maka penjual hanya fokus pada produksi dan

produksi sebanyak mungkin tidak pernah memikirkan sebuah hal yang baru

dan inovatif sehingga tidak adanya kreatifitas pada diri mereka. Hal ini

tentunya bisa menjadi berbahaya ketika pembeli berkurang dan persaingan

antar produsen meningkat maka mereka akan mengalami kesulita tanpa

adanya kreatifitas yang dimiliki.

2.3 Perbandingan Wirausaha

2.3.1 Penentuan Harga Produk

Kotler (2005), berpendapat bahwa harga merupakan satu-satunya unsur

bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan, sedangkan unsur lainnya

dapat menimbulkan biaya. Penetapan dan persaingan harga merupakan

masalah yang utama yang dihadapi para perusahaan. Harga bersifat fleksibel,

dapat diubah dalam waktu cepat.

Dahl dan Hammond (1977) menyatakan bahwa secara umum perilaku

pasar dapat diketahui dengan mengamati praktek penjualan dan pembelian

yang dilakukan oleh masing-masing lembaga tataniaga, sistem penentuan

harga, kemampuan pasar untuk menerima sejumlah komoditi yang dijual,

stabilitas pasar, sistem pembayaran dan kerjasama diantara berbagai lembaga

tataniaga.

2.3.2 Sistem Pemasaran

Pemasaran atau distribusi yaitu suatu macam kegiatan ekonomi yang

berfungsi membawa atau menyampaikan barang dari produsen ke konsumen

(Mubyarto, 1989).

Keyser and Juita, (2005) yang menyatakan bahwa banyak petani

tembakau, terutama di Jawa dimana perusahaan rokok besar berada, menjual

langsung ke perusahaan rokok atau menjual tembakau kepada

pedagang/tengkulak dalam bentuk tembakau rajangan.

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 2.1...Biografi yang dimiliki seseorang bermanfaat karena dalam biografi dapat dilihat pengalaman, keterampilan, dan kompetensi untuk peningkatan kewirausahaan,

19

2.4 Teori Terbentuknya Wirausaha

2.4.1 Teori Life Path Change

Menurut Shapero dan Sokol (1982) dalam Sadeli (2011), tidak semua

wirausaha lahir dan berkembang mengikuti jalur sistematis dan terencana. Banyak

orang yang menjadi wirausaha justru tidak melalui proses yang direncanakan.

Antara lain disebabkan oleh:

a. Negative displacement

Seseorang menjadi wirausaha karena sesuatu kondisi yang kurang

menguntungkan misalnya, tertekan, terhina, perceraian, atau karena tidak

terakses dalam dunia kerja.

b. Being between things

Orang-orang yang baru keluar dari ketentuan, sekolah, kadang kala seperti

memasuki dunia baru yang belum mereka mengerti dan kuasai. Sementara

mereka harus berjuang untuk mempertahankan hidup. Disinilah wirausaha

menjadi pilihan.

c. Having positive pull; adanya dukungan dari orang lain seperti dari mitra,

investor, pelanggan atau mentor mendorong keberanian untuk masuk menjadi

wirausaha.

2.4.2 Teori Goal Directed Behavior

Menurut Wolman (1973), berpendapat bahwa seseorang dapat menjadi

wirausaha karena termotivasi untuk mencapai tujuan tertentu. Teori ini

menggambarkan bagaimana seseorang tergerak menjadi wirausaha, motivasinya

dapat terlihat langkah-langkahnya dalam mencapai tujuan (goal directed behavior).

Diawali dari dorongan need, kemudian goal directed behavior, hingga tercapai

tujuan. Seseorang terjun dalam dunia wirausaha diawali dengan adanya kebutuhan-

kebutuhan, ini mendorong kegiatan-kegiatan tertentu, yang ditujukan pada

pencapaian tujuan. Dari kaca mata teori need dan motivasi tingkah laku, seperti

menemukan kesempatan berusaha, sampai mendirikan dan melembagakan

usahanya merupakan goal directed behavior. Sedangkan goal tujuannya adalah

mempertahankan dan memperbaiki kelangsungan hidup wirausaha.

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 2.1...Biografi yang dimiliki seseorang bermanfaat karena dalam biografi dapat dilihat pengalaman, keterampilan, dan kompetensi untuk peningkatan kewirausahaan,

20

2.4.3 Teori Outcome Expectancy

Dapat diartikan sebagai keyakinan seseorang mengenai hasil yang akan

diperolehnya jika ia melaksanakan suatu perilaku tertentu, yaitu perilaku yang

menunjukkan keberhasilan. Seseorang memperkirakan bahwa keberhasilannya

dalam melakukan tugas tertentu akan mendatangkan imbalan dengan nilai tertentu

juga. Imbalan ini berupa juga insentif kerja yang dapat diperoleh dengan segera atau

dalam jangka panjang. Karenanya jika seseorang menganggap profesi wirausaha

akan memberikan insentif yang sesuai dengan keinginannya maka dia akan

berusaha untuk memenuhi keinginannya dengan menjadi wirausaha.

2.5 Proses Terbentuknya Wirausaha

Menurut Carol Noore yang dikutip Bygrave dalam Suryana (2006),

berpendapat bahwa proses kewirausahaan diawali dengan adanya inovasi. Inovasi

tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik internal maupun eksternal, seperti

pendidikan, sosiologi, organisasi, kebudayaan, dan lingkungan. faktor-faktor

tersebut membentuk locus of control, kreativitas, inovasi, implementasi dan

pertumbuhan sehingga dapat membuat seseorang berkembang menjadi wirausaha

yang besar (Prawirokusumo dalam Suryana, 2006).

Orang yang berhasil dalam berwirausaha adalah orang yang dapat

menggabungkan nilai, sifat utama (pola sikap), dan perilaku dengan bekal

pengetahuan, pengalaman, dan ketrampilan praktis. Jadi pedoman, pengharapan,

Gambar 2.1 Bagan Faktor-Faktor Pemicu Kewirausahaan

dan Model Proses Kewirausahaan

Sumber: Suryana, (2006)

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 2.1...Biografi yang dimiliki seseorang bermanfaat karena dalam biografi dapat dilihat pengalaman, keterampilan, dan kompetensi untuk peningkatan kewirausahaan,

21

dan nilai, baik yang berasal dari pribadi maupun kelompok, berpengaruh dalam

membentuk kewirausahaan.

Menurut Hadisoegondo (2006), wirausaha baru dapat tumbuh melalui dua jalur

yakni: Alami dan terprogram. Tumbuhnya wirausaha baru secara alami dapat dapat

terjadi dengan melalui jalur: 1) tumbuh mandiri, karena dorongan survival serta

dukungan belajar secara mandiri; 2) tumbuh mandiri, setelah magang; 3) tumbuh

karena memperoleh kesempatan khusus (keluarga). Sementara tumbuhnya

wirausaha baru setelah mengikuti aplikasi rancangan terprogram terjadi secara: 1)

langsung, membangun bisnis baru; 2) langsung, melanjutkan sendiri bisnis lamanya

tetapi dengan pendekatan baru; 3) langsung membuka bisnis baru atau melanjutkan

yang lama tetapi dengan program bimbingan (program inkubator); 4) langsung

melakukan bisnis baru dengan posisi sebagai pelaku usaha dalam satu jaringan

(franchisee) tertentu.

2.6 Penelitian Terdahulu

Penelitian mengenai struktur pasar terkhusus dalam penjualan hasil pertanian

sebelumnya telah dilakukan oleh beberapa peneliti. Adapun penelitian mengenai

kewirausahaan, yaitu sebagai berikut:

Penelitian yang dilakukan Nurseto (2004) tentang strategi menumbuhkan

wirausaha kecil menengah yang tangguh, dalam rangka penciptaan dan

pengembangan wirausaha yang tangguh (baik wirausaha baru maupun yang

berawal dari wirausaha yang sudah ada) tidak dapat dilakukan tanpa kajian dan

pertimbangan yang matang, Strategi dan program yang dijalankan tanpa kajian

yang matang tidak akan memberikan hasil yang optimal.

Penelitian yang dilakukan Muhandri (2002) tentang strategi penciptaan

wirausaha baru yang tangguh tidak dapat dilakukan tanpa kajian dan pertimbangan

yang matang. Strategi dan program yang dijalankan tanpa kajian yang matang tidak

akan memberikan hasil yang optimum (bahkan menjadi kesia-sian). Penciptaan

wirausaha baru yang tangguh dapat dilakukan pada tataran penciptaan iklim yang

mampu menanamkan budaya kewirausahaan.

Penelitian yang dilakukan Sadeli (2011) tentang model penciptaan wirausaha

mandiri, kebutuhan wirausahawan sangat mendesak, apalagi dalam keadaan sangat

menganggur dan kondisi kemiskinan mengembangkan pengusaha baru dapat

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 2.1...Biografi yang dimiliki seseorang bermanfaat karena dalam biografi dapat dilihat pengalaman, keterampilan, dan kompetensi untuk peningkatan kewirausahaan,

22

dilakukan melalui jalur sistematis, yaitu dengan menumbuhkan-mengembangkan

kewirausahaan, pelatihan bisnis, program magang serta mendapatkan yang baru

pengusaha. Ini adalah fase kritis, untuk itu dalam fase ini diperlukan pembinaan,

mereka capable untuk menjadi wirausaha mandiri.

Berdasarkan penelitian yang telah di lakukan sebelumnya mengenai penciptaan

wirausaha, dalam penelitian ini akan dijelaskan mengenai profil usaha, karaktersitk

wirausaha serta faktor terbentuknya wirausaha yang menggambarkan struktur pasar

oligopoli dan oligopsoni, selanjutnya akan dibandingkan antara kedua struktur

pasar tersebut.

2.7 Kerangka Berpikir

Seiring dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk di Indonesia, kebutuhan

hidup seseorang juga meningkat. Oleh karena itu, seseorang terdorong untuk

mencari pekerjaan guna memenuhi kebutuhan. Pada kenyataanya, jumlah lapangan

pekerjaan yang di butuhkan penduduk di Indonesia saat ini terus berkurang. Yang

berdampak pada meningkatnya jumlah pengangguran di Indonesia. Salah satu

alternatif untuk mengatasi permasalahan tersebut, dengan cara membuka usaha

sendiri atau disebut wirausaha.

Salah satu tanaman yang dapat dijadikan sebagai peluang usaha, yaitu

tembakau. Tembakau merupakan salah satu komoditi pertanian andalan yang dapat

memberikan kesempatan kerja yang luas dan memberikan penghasilan bagi

masyarakat pada setiap rantai agribisnisnya. Selain itu tembakau menunjang

pembagunan nasional berupa pajak dan devisa negara. Selain usaha tembakau

masih banyak usaha yang dapat dikembangkan di bidang pertanian, salah satunya

yaitu usaha sayuran organik.

Dalam penelitian ini akan dibahas mengenai wirausaha tembakau dan usaha

sayuran organik. Dikarenakan perbedaan sasaran pembeli (segmentasi pasar) dari

kedua wirausaha tersebut, maka akan dibahas mengenai profil wirausaha, faktor

terbentuknya wirausaha hingga struktur pasar yang dijalankan.

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 2.1...Biografi yang dimiliki seseorang bermanfaat karena dalam biografi dapat dilihat pengalaman, keterampilan, dan kompetensi untuk peningkatan kewirausahaan,

23

Gambar 2.2 Bagan Kerangka Berpikir

Meningkatnya Pengangguran

Membuka Usaha Sendiri

Wirausaha Tembakau Wirausaha Sayuran Organik

Profil Usaha Tembakau

Faktor terbentuknya Wirausaha

Tembakau

Karakteristik Wirausaha Tembakau

Profil Usaha Sayuran Organik

Faktor terbentuknya Wirausaha Sayur

Organik

Karakteristik Wirausaha Sayuran Organik

Kesimpulan