BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/7214/3/Ronny Miftahul Anam Bab II.pdf · 4 BAB II ....

12
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hasil Penelitian Terdahulu Penelitian sebelumnya melaporkan bahwa air yang tercemar dapat meningkatkan resiko cemaran mikroba. Air sebagai bahan dasar pembuatan es lilin harus memenuhi persyaratan kualitas air minum, air yang aman digunakan bagi kesehatan apabila memenuhi persyaratan fisika, mikrobiologis, kimiawi dan radioaktif. Kualitas air yang tidak memenuhi standar, akan meningkatkan resiko terjadinya cemaran (PermenKes RI, 2010). Air yang tercemar mengandung bakteri coliform lebih dari 3,0 serta positif mengandung bakteri Salmonella sp. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah sampel yang akan digunakan berdasarkan pengujian ALT, APM coliform, identifikasi bakteri Salmonella sp. dan pewarnaan gram. Seperti yang telah dilaporkan oleh Triantoro (2015), bahwa air yang tercemar dapat menunjukkan pencemaran bakteri coliform serta terdapat bakteri Salmonella sp. B. Landasan Teori 1. Keamanan pangan Pengertian keamanan pangan adalah segala upaya yang dapat ditempuh untuk mencegah adanya indikasi yang membahayakan pada bahan pangan. Untuk memenuhi kebutuhan akan keadaan bebas dari resiko kesehatan yang disebabkan oleh kerusakan, pemalsuan, dan kontaminasi baik oleh mikroba atau senyawa kimia, maka keamanan pangan merupakan faktor terpenting baik untuk dikonsumsi pangan dalam negeri maupun untuk tujuan ekspor. Keamanan pangan merupakan masalah kompleks sebagai hasil interaksi antara toksisitas mikrobiologik, toksisitas kimia dan status gizi. Hal ini saling Cemaran Mikroba Dalam..., Ronny Miftahul Anam, Fakultas Farmasi UMP, 2018

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/7214/3/Ronny Miftahul Anam Bab II.pdf · 4 BAB II ....

  • 4

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Hasil Penelitian Terdahulu

    Penelitian sebelumnya melaporkan bahwa air yang tercemar dapat

    meningkatkan resiko cemaran mikroba. Air sebagai bahan dasar pembuatan es

    lilin harus memenuhi persyaratan kualitas air minum, air yang aman

    digunakan bagi kesehatan apabila memenuhi persyaratan fisika,

    mikrobiologis, kimiawi dan radioaktif. Kualitas air yang tidak memenuhi

    standar, akan meningkatkan resiko terjadinya cemaran (PermenKes RI, 2010).

    Air yang tercemar mengandung bakteri coliform lebih dari 3,0 serta positif

    mengandung bakteri Salmonella sp.

    Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah sampel

    yang akan digunakan berdasarkan pengujian ALT, APM coliform, identifikasi

    bakteri Salmonella sp. dan pewarnaan gram. Seperti yang telah dilaporkan

    oleh Triantoro (2015), bahwa air yang tercemar dapat menunjukkan

    pencemaran bakteri coliform serta terdapat bakteri Salmonella sp.

    B. Landasan Teori

    1. Keamanan pangan

    Pengertian keamanan pangan adalah segala upaya yang dapat

    ditempuh untuk mencegah adanya indikasi yang membahayakan pada

    bahan pangan. Untuk memenuhi kebutuhan akan keadaan bebas dari

    resiko kesehatan yang disebabkan oleh kerusakan, pemalsuan, dan

    kontaminasi baik oleh mikroba atau senyawa kimia, maka keamanan

    pangan merupakan faktor terpenting baik untuk dikonsumsi pangan

    dalam negeri maupun untuk tujuan ekspor. Keamanan pangan

    merupakan masalah kompleks sebagai hasil interaksi antara toksisitas

    mikrobiologik, toksisitas kimia dan status gizi. Hal ini saling

    Cemaran Mikroba Dalam..., Ronny Miftahul Anam, Fakultas Farmasi UMP, 2018

  • 5

    berkaitan, dimana pangan yang tidak aman akan mempengaruhi

    kesehatan manusia yang pada akhirnya menimbulkan masalah

    terhadap status gizi (Seto, 2011).

    Keamanan pangan merupakan syarat penting yang harus melekat

    pada pangan yang hendak dikonsumsi oleh semua masyarakat. Pangan

    yang bermutu dan aman dapat dihasilkan dari dapur rumah tangga

    maupun dari industri pangan. Keamanan pangan diartikan sebagai

    terbebasnya makanan dari zat-zat atau bahan yang dapat

    membahayakan kesehatan tubuh tanpa membedakan apakah zat itu

    secara alami terdapat dalam bahan makanan yang digunakan atau

    tercampur secara sengaja atau tidak sengaja kedalam bahan makanan

    atau makanan jadi (Moehyi, 2000).

    Sampai saat ini telah banyak upaya-upaya yang dilakukan untuk

    meningkatkan sanitasi dan higienis makanan, khususnya melalui

    upaya peningkatan kualitas kesehatan tempat pengolahan makanan.

    Usaha-usaha tersebut tidak mudah untuk dilaksanakan, karena pada

    hakekatnya makanan yang dikonsumsi oleh manusia mencakup jumlah

    dan jenis yang sangat banyak dan dihasilkan oleh tempat pengolahan

    makanan yang jumlahnya semakin meningkat. Kontaminasi makanan

    mempunyai peranan yang sangat besar dalam kejadian penyakit-

    penyakit bawaan makanan atau keracunan makanan. Penggunaan

    bahan-bahan kimia dalam produksi makanan, juga mempengaruhi

    resiko kontaminasi.

    Keamanan pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan

    untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia,

    dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan, dan

    membahayakan kesehatan manusia. Pangan yang aman setara bermutu

    dan bergizi tinggi sangat penting peranannya bagi pertumbuhan,

    pemeliharaan, dan peningkatan derajat kesehatan serta peningkatan

    kecerdasan masyarakat (Saparinto dan Hidayanti, 2006).

    Cemaran Mikroba Dalam..., Ronny Miftahul Anam, Fakultas Farmasi UMP, 2018

  • 6

    2. Bakteri Salmonella sp.

    Salmonella adalah bakteri gram negatif dan terdiri dari famili

    Enterobacteriaceae. Salmonella merupakan bakteri patogen enterik

    dan penyebab utama penyakit bawaan dari makanan (foodborne

    disease) (Klotcho, 2011).

    Berikut klasifikasi dari bakteri Salmonella (Pratiwi, 2011):

    Kingdom : Proteobakteria

    Kelas : Gamma proteobakteria

    Bangsa : Enterobakteriales

    Family : Enterobakteriaceae

    Marga : Salmonella

    Jenis : Salmonella enterica

    Salmonella arizona

    Salmonella typhi

    Salmonella choleraesuis

    Salmonella enteritidis

    Panjang Salmonella bervariasi. Salmonella mempunyai flagel

    peritrika yang dapat memberikan sifat motil pada Salmonella tersebut.

    Flagel mengandung protein yang disebut flagellin yang memberi

    sebagai signal bahaya kepada system flagella yang berbeda yang

    disebut H: z66 (Baker, 2007)

    Salmonella adalah organisme yang mudah tumbuh pada medium

    sederhana namun hampir tidak pernah memfermentasikan laktosa dan

    sukrosa. Selain itu, organisme ini membentuk asam dan kadang-

    kadang gas dari glukosa dan manosa serta biasanya akan

    menghasilkan H2S. Salmonella bisa bertahan dalam air yang membeku

    untuk periode yang lama. Organisme ini juga resisten terhadap bahan

    kimia tertentu yang bisa menghambat enterik yang lain. Terdapat lebih

    dari 2500 serotipe Salmonella yang dapat menginfeksi manusia.

    Namun serotipe yang sering menjadi penyebab utama infeksi pada

    Cemaran Mikroba Dalam..., Ronny Miftahul Anam, Fakultas Farmasi UMP, 2018

  • 7

    manusia adalah sebagai berikut yaitu Salmonella paratiphi A,

    (serogroup A), Salmonella paratiphi B (serogroup B), Salmonella

    cholerasius (serogroup C1) dan Salmonella tiphi (serogroup D)

    (Brooks, 2007).

    Spesies Salmonella dapat dibagi kepada dua yakni spesies

    tiphodial dan non tiphodial. Bagi kelompok tiphodial bisa

    menyebabkan demam tifoid dan untuk spesies non tiphodial bisa

    menyebabkan diare akut atau disebut enterokolitis dan juga infeksi

    metastase seperti oesteomielitis. Spesies tiphodial adalah bakteri S.

    iphi dan S. paratiphi dan bakteri S. enteriditis adalah spesies non-

    typhodial. Bakteri S. choleraesuis adalah spesies yang tersering

    menyebabkan infeksi metastase (Levinson, 2008).

    3. Penyakit akibat pangan

    a. Mual dan muntah

    Mual adalah perasaan tidak enak di dalam perut yang

    sering berakhir dengan muntah. Muntah adalah pengeluaran isi

    lambung melalui perut.

    Mual dan muntah disebabkan oleh pengaktivan pusat

    muntah di otak. Muntah merupakan cara dramatis tubuh untuk

    mengeluarkan zat yang merugikan. Muntah dapat disebabkan

    makan atau menelan zat iritatif atau zat beracun atau makanan

    yang sudah rusak atau terkontaminasi oleh bakteri.

    b. Diare akut

    Diare akut adalah buang air besar yang frekuensinya lebih

    sering dari biasanya (pada umumnya 3 kali atau lebih) per hari

    dengan konsistensi cair dan berlangsung kurang dari 7 hari

    (Kementrian Kesehatan, 2011). Dalam sumber lain, diare

    adalah defekasi lebih dari tiga kali dalam sehari dengan atau

    Cemaran Mikroba Dalam..., Ronny Miftahul Anam, Fakultas Farmasi UMP, 2018

  • 8

    tanpa darah atau lender dalam tinja atau berubahnya tinja

    menjadi lembek atau encer (Sarbini, 2005).

    Penyebab diare akut dibagi menjadi empat, yaitu infeksi

    (virus, bakteri, parasit), malabsorbsi, keracunan makanan, dan

    diare terkait penggunaan antibiotik (DTA/ADD). Virus yang

    dapat menyebabkan diare akut adalah Rotavirus, adenovirus,

    Norwalk dan Norwalk Like Agent. Bakteri yang dapat

    menyebabkan diare akut adalah Shigella, Salmonella, E. coli,

    Golongan Vibrio, Bacillus cereus, Clostridium botulinum,

    Staphylococcud aureus, Champylobacter, dan Aeromonas.

    Parasit yang dapat menyebabkan diare akut adalah Protozoa,

    Entamoeba, histolytica, Giardia lambia, Balantidium coli,

    Cryptosporidium, cacing perut, Ascaris, Trichiuris,

    Strongylodies, dan Balstissistis hominis.

    Pada anak usia sekolah dan dewasa, penyebab diare berasal

    dari makanan atau minuman yang terkontaminasi

    mikroorganisme. Diare yang disebabkan infeksi bakteri banyak

    disebabkan oleh bakteri patogen seperti E. coli, Salmonella,

    dan Vibro cholera (Maradona, 2011). Selain itu, penyebab

    diare lainnya adalah tangan yang kotor karena terkena debu,

    dihinggapi binatang perantara pembawa penyakit seperti lalat

    dan lipas, makanan yang tidak dimasak secara sempurna, dan

    meminum air yang tidak bersih (Sukarni, 1994).

    4. Mikroba patogen

    Mikroba adalah organisme hidup yang berukuran sangat kecil yang

    tidak dapat diihat oleh mata telanjang, untuk melihatya diperlukan alat

    mikroskop cahaya. Mikroba patogen adalah mikroba yang dapat

    menimbulkan penyakit pada manusia seperti bakteri TBC, tifus,

    disentri, kolera dan sebagainya. Bakteri-bakteri tertentu dapat juga

    Cemaran Mikroba Dalam..., Ronny Miftahul Anam, Fakultas Farmasi UMP, 2018

  • 9

    menghasilkan racun yang jika termakan akan menimbulkan bahaya

    kesehatan bagi manusia. Di samping bakteri, kapang juga dapat

    menghasilkan racun seperti Aspergillus flavus yang menghasilkan

    racun aflatoksin. Kapang ini sering tumbuh pada biji-bijian seperti

    jagung, dan kacang-kacangan seperti kacang tanah, jika kondisi

    penyimpanannya buruk, yaitu hangat dan lembab (Makfoeld, 1993).

    Mikroba tumbuh dengan baik pada bahan yang lingkungannya

    lembab dan hangat, mengandung zat gizi baik seperti pada bahan

    pangan, pada lingkungan yang kotor. Oleh karena itu, bahan pangan

    mudah sekali diserang mikroba jika berada pada lingkungan yang

    kotor. Cemaran mikroba patogen dan mikroba penghasil racun ini

    merupakan bahaya biologis dalam pangan (Rahayu, 2002).

    Angka lempeng total (ALT) disebut juga dengan angka lempeng

    heterotropik (heterotropic plate count/HPC) merupakan indikator

    keberadaan mikroba heterotropik termasuk bakteri dan kapang yang

    sensitif terhadap proses desinfektan seperti bakteri coliform, mikroba

    resisten desinfektan seperti pembentuk spora dan mikroba yang dapat

    berkembang cepat pada air olahan tanpa residu desinfektan. Meski

    telah mengalami proses desinfeksi yang berbeda, umum bagi mikroba

    tumbuh selama perlakuan (treatment) dan distribusi dengan

    konsentrasi berkisar 104 – 105 sel/ml. Nilai ALT bervariasi tergantung

    berbgai faktor diantaranya kulitas sumber air, jenis perlakuan,

    konsentrasi, residu desinfektan, lokasi sampling, suhu air mentah,

    waktu pengujian, metode uji meliputi suhu dan waktu inkubasi

    (Martoyo et al, 2014). Pada pengujian ALT menggunakan media PCA

    (plate count agar) sebagai media padatnya. Digunakan pula pereaksi

    Triphenyl Tetrazolium Chloride 0,5% (TTC) (BPOM, 2008).

    Perhitungan jumlah bakteri yang hidup (viable count)

    menggambarkan sel yang hidup, sehingga lebih tepat apabila

    dibandingkan dengan cara total cell count. Pada metode ini setiap sel

    Cemaran Mikroba Dalam..., Ronny Miftahul Anam, Fakultas Farmasi UMP, 2018

  • 10

    mikroba yang hidup dalam suspensi akan tumbuh menjadi 1 koloni

    setelah diinkubasikan dalam media biakan dengan lingkungan yang

    sesuai. Koloni bakteri adalah kumpulan dari bakteri-bakteri yang

    sejenis dan mengelompok membentuk suatu koloni. Setelah diinkubasi

    maka akan diamati dan dihitung jumlah koloni yang tumbuh dan

    merupakan perkiraan atau dugaan dari jumlah mikroba dalam suspensi

    tertentu (Hadioetomo, 1993).

    Koloni yang tumbuh tidak selalu berasal dari satu sel mikroba, ada

    beberapa mikroba tertentu yang cenderung mengelompok atau

    berantai. Bila ditumbuhkan pada media dan lingkungan yang sesuai,

    kelompok bakteri ini akan menghasilkan suatu koloni. Oleh karena itu,

    sering digunakan istilah Colony Forming Unit (CFU) untuk

    menghitung jumlah mikroba hidup. Sebaiknya hanya lempeng agar

    yang mengandung 1 x 104 koloni/g saja yang digunakan dalam

    perhitungan (SNI, 2009).

    Pengenceran sangat penting untuk menghindari koloni bakteri atau

    kapang/khamir yang saling menumpuk karena konsentrasi sangat

    pekat, sehingga didapatkan koloni yang terpisah dan dapat dihitung

    dengan mudah. Pengenceran ini sangat membantu terutama untuk

    sampel yang memiliki cemaran sangat tinggi (BPOM, 2008).

    5. Es lilin

    Es adalah air yang membeku. Pembekuan ini terjadi bila air

    didinginkan di bawah 0 ºC pada tekanan atmosfer standar. Es dapat

    dibentuk pada suhu yang lebih tinggi dengan tekanan yang lebih tinggi

    juga, dan air akan tetap sebagai cairan atau gas sampai -30 ºC pada

    tekanan yang lebih rendah (Badan Standardisasi Nasional, 2007).

    Es lilin merupakan suatu produk minuman atau jajanan tradisional

    yang masih digemari dari setiap kalangan baik orang dewasa maupun

    anak-nak, karena es lilin mempunyai rasa yang manis dan dingin

    Cemaran Mikroba Dalam..., Ronny Miftahul Anam, Fakultas Farmasi UMP, 2018

  • 11

    sehingga dapat memberikan kesegaran. Es lilin termasuk salah satu

    produk water ice, merupakan produk minuman tanpa lemak yang

    dibekukan hingga menjadi fase padatnya. Warna yang beranekaragam

    merupakan daya tarik lain dari es lilin. Rasa manis es lilin umumnya

    berasal dari sintesis sedangkan warna yang menarik berasal dari

    pewarnaan yang sering ditambahkan dalam pembuatan es lilin

    (Hartono, 2013).

    Rasa dari es lilin dapat dihasilkan dari berbagai jenis buah bahkan

    dengan semakin banyaknya permintaan akan varian rasa dari es lilin

    tersebut maka produsen mencoba mengkombinasikan produk-produk

    olahan beku tersebut. Produsen es lilin sering sekali menggunakan

    bahan pemanis dan pewarna sintesis yang dapat menimbulkan bahaya

    bagi yang mengkonsumsinya (Hary, 2012).

    6. Uji Mikrobiologi

    Uji mikrobiologi yang dilakukan pada sediaan tetes mata yaitu

    melakukan uji sterilitas dengan melihat adanya mikroba pada sediaan

    tetes mata yang ditumbuhkan pada media agar, apabila terdapat

    mikroba dilakukan isolasi atau indentifikasi mikroba (Anonim, 1995).

    Setelah melakukan uji sterilitas dilanjutkan menghitung jumlah

    mikroba dengan ALT yang merupakan salah satu analisis berdasarkan

    pemeriksaan mikrobiologis. ALT yaitu perhitungan jumlah tidak

    berdasarkan atas jenis, tetapi secara kasar terhadap golongan atau

    kelompok besar mikroorganisme umum seperti bakteri, fungi,

    mikroalga ataupun terhadap kelompok bakteri tertentu (Suriawiria,

    1993). Salah satu menghiung jumlah bakteri adalah dengan metode

    Pour plate. Prinsip dari metode hitungan cawan (Pour Plate) adalah

    jika sel jasad renik yang masih hidup ditumbuhkan pada medium agar,

    maka sel jasad renik tersebut akan berkembang biak dan membentuk

    koloni yang dapat dilihat langsung dan dihitung dengan mata tanpa

    Cemaran Mikroba Dalam..., Ronny Miftahul Anam, Fakultas Farmasi UMP, 2018

  • 12

    menggunakan mikroskop. Metode hitungan cawan merupakan cara

    yang paling sensitif untuk menentukan jumlah jasad renik (Fardiaz,

    1992). Dalam metode hitungan cawan, bahan pangan yang

    diperkirakan mengandung lebih dari 300 sel jasa renik per ml atau per

    gram atau per cm (jika pengambilan contoh dilakukan pada

    permukaan), memerlukan perlakuan pengenceran sebelum ditumbuh

    kanpada medium agar di dalam cawan petri.

    Setelah inkubasi akan terbentuk koloni pada cawan tersebut dalam

    jumlah yang dapat dihitung, dimana jumlah yang terbaikadalah di

    antara 30 sampai 300 koloni (Fardiaz, 1992). Untuk melaporkan hasil

    analisis mikrobiologi dengan carah hitung cawan digunakan suatu

    standart yang disebut Standard Plate Counts (SPC) sebagai berikut:

    cawan yang dipilih dan dihitung adalah yang mengandung jumlah

    koloni antara 30 dan 300. Beberapa koloni yang bergabung menjadi

    satu merupakan satu kumpulan koloni yang besar di mana jumlah

    koloninya diragukan dapat dihitung sebagai satu koloni. Satu deretan

    rantai koloni yang terlihat sebagai suatu garis tebal dihitung sebagai

    satu koloni (Fardiaz, 1992).

    Isolasi mikroba adalah memisahkan satu mikroba degan mikroba

    lain yang berawal dari campuran berbagi mikroba. Cara mengisolasi

    mikroba umumnya dengan menumbuhkan mikroba dalam medium

    padat. Dalam mengisolasi mikroba ada beberapa hal yang harus

    diperhatikan, yakni sifat spesies mikroba yang akan diisolasi, tempat

    hidup atau asal mikroba, medium pertumbuhan yang sesuai, cara

    mengisolasi mikroba tersebut, lama inkubasi mikroba, cara menguji

    bahwa mikroba yang diisolasi bikan murni (Waluyo, 2008). Biakan

    murni diperlukan dalam berbagai metode mikrobiologis, antara lain

    digunakan untuk mengidentifikasi mikroba.

    Identifikasi dan determinasi suatu biakan murni bakteri yang

    diperoleh dari hasil isolasi dapat dilakukan dengan cara pengamatan

    Cemaran Mikroba Dalam..., Ronny Miftahul Anam, Fakultas Farmasi UMP, 2018

  • 13

    sifat morfologi koloni serta pengujian sifat-sifat fisiologi dan

    biokimianya. Bakteri dapat diidentifikasi dengan mengetahui reaksi

    biokimia dari bakteri tersebut. Sifat metabolisme bakteri dalam uji

    biokimia biasanya dilihat dari interaksi metabolit-metabolit yang

    dihasilkan dengan reagen-reagen kimia (Waluyo, 2008).

    Ada 3 prosedur pewarnaan yaitu pewarnaan sederhana (simple

    starin), pewarnaan diferensial (diferential starin), dan pewarnaan

    khusus (special strain) (Pratiwi, 2008).

    1. Pewarnaan Sederhana

    Pewarnaan ini hanya digunakan satu macam pewarna

    dan bertujuan mewarnai seluruh sel mikroorganisme sehingga

    bentuk seluler dan struktur dasarnya terlihat. Biasanya suatu

    bahan kimia ditambahkan kedalam larutan pewarna untuk

    mengintensifkan warna dengan cara meningkatkan afinitas

    pewarna pada specimen biologi.

    2. Pewarnaan Diferensial

    Pewarnaan ini menggunakan lebih dari satu pewarna

    dan memiliki reaksi yang berbeda untuk setiap bakteri.

    Pewarnaan diferensial yang sering digunakan adalah

    pewarnaan Gram. Pewarnaan Gram ini mampu membedakan

    dua kelompok beasar bakteri yaitu Gram postif dan Gram

    negatif.

    3. Pewarnaan khusus

    Pewarnaan ini digunakn untuk mewarnai dan

    mengisolasi bagian spesifik dari mikroorganisme, misalnya

    endospora, kapsul dan flagella. Endospora bakteri tidak dapat

    diwarnai dengan pewarna sederhana seperti pewarna gram. Hal

    ini disebabkan karena endospora memiliki selubung yang

    kompak sehingga zat warna sulit masuk ke dinding endospora.

    Cemaran Mikroba Dalam..., Ronny Miftahul Anam, Fakultas Farmasi UMP, 2018

  • 14

    Uji biokimia merupakan salah uji yang digunakan untuk

    menentukan spesies kuman yang tidak diketahui sebelumnya. Setiap

    kuman memiliki sifat biokimia yang berbeda sehingga tahapan uji

    biokimia ini sangat membantu. Uji biokimia yang berbeda sehingga

    tahapan uji biokimia ini sangat membantu proses identifikasi. Setelah

    sampel diinokulasikan pada media differensial atau selektif, kemudian

    koloni kuman diinokulasikan pada media uji biokimia. Ada 12 jenis uji

    yang sering digunakan dalam uji biokimia walaupun sebenarnya

    masih banyak lagi media yang dapat digunakan (Adam, 2008).

    Cemaran Mikroba Dalam..., Ronny Miftahul Anam, Fakultas Farmasi UMP, 2018

  • 15

    C. Kerangka Konsep

    Kerangka konsep penelitian uji cemaran mikroba dalam es lilin yang

    dijajakan di Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Kutasari Kabupaten

    Purbalingga dapat dilihat pada gambar 2.1

    Gambar 2.1 Kerangka konsep penelitian

    Air sebagai bahan dasar pembuatan es lilin harus

    memenuhi persyaratan kualitas air minum, air yang

    aman digunakan bagi kesehatan apabila memenuhi

    persyaratan fisika, mikrobiologis, kimiawi dan

    radioaktif. Kualitas air yang tidak memenuhi standar,

    akan meningkatkan resiko terjadinya cemaran

    (PerMenKes RI, 2010).

    Identifikasi

    bakteri Salmonella

    sp.

    Uji APM coliform Uji ALT

    Diperoleh data

    keberadaan bakteri

    & jumlah koloni

    bakteri dalam es

    lilin

    Uji cemaran mikroba mengikuti ketentuan SNI

    7388 tahun 2009 tentang batas maksimum

    cemaran mikroba dalam pangan

    Diperoleh data

    keberadaan bakteri

    coliform & jumlah

    koloni bakteri coliform

    dalam es lilin

    Diperoleh data

    keberadaan bakteri

    Salmonella sp. &

    jumlah koloni bakteri

    Salmonella sp. dalam

    es lilin

    Sampel es lilin yang diperoleh dari pedagang di SD Negeri Kecamatan

    Kutasari Kabupaten Purbalingga memenuhi syarat/tidak memenuhi

    syarat dengan ketentuan SNI 7388 tahun 2009 tentang batas maksimum

    cemaran mikroba dalam pangan

    Cemaran Mikroba Dalam..., Ronny Miftahul Anam, Fakultas Farmasi UMP, 2018