BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/216/3/BAB II_Thio Aditya.pdf · return yang mendasari...

14
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian tentang “Pengaruh Investment Opportunity Set, Komisaris Independen, Kepemilikan Manajerial, Ukuran Perusahaan Dan Leverage Terhadap Kualitas Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2012” membutuhkan kajian teori sebagai berikut: 2.1 Investment Opportunity Set IOS didefinisikan sebagai kombinasi antara aktiva yang dimiliki (assets in place) dan pilihan investasi dimasa yang akan datang dengan netpreset value positif (Chasanah, 2009). Kallapur dan Trombley (dalam Rachmawati dan Triatmoko, 2007) menyatakan bahwa kesempatan investasi perusahaan merupakan komponen penting dari nilai pasar. Hal ini disebabkan Investment Opportunity Set (IOS) atau set kesempatan investasi dari suatu perusahaan mempengaruhi cara pandang manajer, pemilik, investor dan kreditor terhadap perusahaan. Secara umum IOS dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok berdasarkan faktor-faktor yang digunakan dalam mengukur nilai-nilai IOS tersebut. Klasifikasi IOS tersebut adalah sebagai berikut (Kumar, 2007): 1. Proksi berdasarkan harga, proksi ini percaya pada gagasan bahwa prospek yang tumbuh dari suatu perusahaan sebagian dinyatakan dalam harga pasar. Perusahaan yang tumbuh akan mempunyai nilai pasar yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan aktiva riilnya (assets in place). 8 Pengaruh Invesment Opportunity Set..., Thio Aditya, Fakultas Ekonomi UMP, 2014

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/216/3/BAB II_Thio Aditya.pdf · return yang mendasari...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/216/3/BAB II_Thio Aditya.pdf · return yang mendasari peningkatan ... perusahaan di Amerika Serikat berpengaruh negatif terhadap ... kualitatif

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Penelitian tentang “Pengaruh Investment Opportunity Set, Komisaris

Independen, Kepemilikan Manajerial, Ukuran Perusahaan Dan Leverage

Terhadap Kualitas Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa

Efek Indonesia Periode 2008-2012” membutuhkan kajian teori sebagai berikut:

2.1 Investment Opportunity Set

IOS didefinisikan sebagai kombinasi antara aktiva yang dimiliki

(assets in place) dan pilihan investasi dimasa yang akan datang dengan

netpreset value positif (Chasanah, 2009). Kallapur dan Trombley (dalam

Rachmawati dan Triatmoko, 2007) menyatakan bahwa kesempatan investasi

perusahaan merupakan komponen penting dari nilai pasar. Hal ini disebabkan

Investment Opportunity Set (IOS) atau set kesempatan investasi dari suatu

perusahaan mempengaruhi cara pandang manajer, pemilik, investor dan

kreditor terhadap perusahaan.

Secara umum IOS dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok

berdasarkan faktor-faktor yang digunakan dalam mengukur nilai-nilai IOS

tersebut. Klasifikasi IOS tersebut adalah sebagai berikut (Kumar, 2007):

1. Proksi berdasarkan harga, proksi ini percaya pada gagasan bahwa prospek

yang tumbuh dari suatu perusahaan sebagian dinyatakan dalam harga

pasar. Perusahaan yang tumbuh akan mempunyai nilai pasar yang relatif

lebih tinggi dibandingkan dengan aktiva riilnya (assets in place).

8

Pengaruh Invesment Opportunity Set..., Thio Aditya, Fakultas Ekonomi UMP, 2014

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/216/3/BAB II_Thio Aditya.pdf · return yang mendasari peningkatan ... perusahaan di Amerika Serikat berpengaruh negatif terhadap ... kualitatif

9

2. Proksi berdasarkan investasi, proksi ini percaya pada gagasan bahwa satu

level kegiatan investasi yang tinggi berkaitan secara posistif pada nilai IOS

suatu perusahaan. Kegiatan investasi ini diharapakan dapat memberikan

peluang investasi di masa berikutnya yang semakin besar pada perusahaan

yang bersangkutan.

3. Proksi berdasarkan varian, proksi ini percaya pada gagasan bahwa suatu

opsi akan menjadi lebih bernilai jika menggunakan variabilitas ukuran

untuk memperkirakan besarnya opsi yang tumbuh, seperti variabilitas

return yang mendasari peningkatan aktiva.

2.2 Komisaris Independen

Komposisi dewan komisaris merupakan salah satu karakteristik dewan

yang berhubungan dengan kandungan informasi laba. Melalui perannya dalam

menjalankan fungsi pengawasan, komposisi dewan dapat mempengaruhi

pihak manajemen dalam menyusun laporan keuangan sehingga dapat

diperoleh suatu laporan laba yang berkualitas (Boediono, 2005).

Adanya komisaris independen diharapkan mampu meningkatkan peran

dewan komisaris sehingga tercipta good corporate governance di dalam

perusahaan. Manfaat corporate governance akan dilihat dari premium yang

bersedia dibayar oleh investor atas ekuitas perusahaan (harga pasar). Jika

ternyata investor bersedia membayar lebih mahal, maka nilai pasar perusahaan

yang menerapkan good corporate governance juga akan lebih tinggi

Pengaruh Invesment Opportunity Set..., Thio Aditya, Fakultas Ekonomi UMP, 2014

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/216/3/BAB II_Thio Aditya.pdf · return yang mendasari peningkatan ... perusahaan di Amerika Serikat berpengaruh negatif terhadap ... kualitatif

10

dibanding perusahaan yang tidak menerapkan atau mengungkapkan praktek

good corporate governance mereka (Kusumawati dan Riyanto, 2005).

Siallagan dan Machfoedz (2006) menggunakan proporsi komisaris

independen untuk mengetahui pengaruhnya terhadap kualitas laba yang diukur

dengan discretionary accruals dan nilai perusahaan yang diukur dengan

Tobin’s Q, menemukan bahwa proporsi komisaris independen berpengaruh

secara negatif terhadap kualitas laba, sedangkan berpengaruh secara positif

terhadap nilai perusahaan.

Agar dewan komisaris dapat menjalankan tanggung jawab tersebut

secara efektif, maka dewan perlu dapat melakukan penilaian yang obyektif

dan independen. Selain itu, tanggung jawab lain yang tidak kalah penting yaitu

memastikan bahwa perusahaan selalu mematuhi ketentuan peraturan hukum

yang berlaku, terutama di bidang perpajakan, persaingan usaha, perburuhan,

dan lingkungan hidup. Dewan perlu memiliki akuntabilitas terhadap

perusahaan dan pemegang saham serta bertindak yang terbaik untuk

kepentingan mereka. Dewan juga diharapkan bertindak secara adil kepada

pemangku kepentingan (stakeholder) lainnya, seperti kepada karyawan,

kreditur, pelanggan, pemasok dan masyarakat sekitar perusahaan (BAPEPAM,

2006).

2.3 Kepemilikan Manajerial

Kepemilikan manajerial merupakan kepemilikan saham oleh

manajemen perusahaan yang diukur dengan persentase jumlah saham yang

Pengaruh Invesment Opportunity Set..., Thio Aditya, Fakultas Ekonomi UMP, 2014

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/216/3/BAB II_Thio Aditya.pdf · return yang mendasari peningkatan ... perusahaan di Amerika Serikat berpengaruh negatif terhadap ... kualitatif

11

dimiliki oleh manajemen. Semakin besar kepemilikan manajemen dalam

perusahaan maka manajemen akan cenderung untuk berusaha meningkatkan

kinerjanya untuk kepentingan pemegang saham dan untuk kepentingan

dirinya sendiri (Siallagan dan Machfoedz, 2006).

Pemahaman terhadap kepemilikan perusahaan sangat penting

karena berkaitan dengan pengendalian operasional perusahaan. Dari sudut

pandang teori akuntansi, manajemen laba sangat ditentukan oleh motivasi

manajer perusahaan. Motivasi yang berbeda akan menghasilkan besaran

manajemen laba yang berbeda, seperti antara manajer yang juga

sekaligus sebagai pemegang saham dan manajer yang tidak sebagai

pemegang saham. Hal ini sesuai dengan sistem pengelolaan perusahaan

dalam dua kriteria: (a) perusahaan dipimpin oleh manajer dan pemilik

(owner-manager); dan (b) perusahaan yang dipimpin oleh manajer dan

non pemilik (non owners-manager). Dua kriteria ini akan mempengaruhi

manajemen laba, sebab kepemilikan seorang manajer akan ikut

menentukan kebijakan dan pengambilan keputusan terhadap metode

akuntansi yang diterapkan pada perusahaan yang mereka kelola. Secara

umum dapat dikatakan bahwa persentase tertentu kepemilikan saham oleh

pihak manajemen cenderung mempengaruhi tindakan manajemen laba

(Boediono, 2005).

Pengaruh Invesment Opportunity Set..., Thio Aditya, Fakultas Ekonomi UMP, 2014

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/216/3/BAB II_Thio Aditya.pdf · return yang mendasari peningkatan ... perusahaan di Amerika Serikat berpengaruh negatif terhadap ... kualitatif

12

2.4 Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan dapat didefinisikan sebagai upaya penilaian besar

atau kecilnya sebuah perusahaan. Pada umumnya penelitian di Indonesia

menggunakan total aktiva atau total penjualan sebagai proksi dari ukuran

perusahaan. Ukuran perusahaan akan sangat penting bagi investor dan kreditor

karena akan berhubungan dengan resiko investasi yang dilakukan.

Rachmawati dan Triatmoko (2007) menyebutkan bahwa perusahaan yang

memiliki total aktiva besar menunjukkan bahwa perusahaan tersebut telah

mencapai tahap kedewasaan dimana dalam tahap ini arus kas perusahaan

sudah positif dan dianggap memiliki prospek yang baik dalam jangka waktu

yang relatif lebih lama.

Choutrou et al. (dalam Pujiningsih, 2011) menemukan bahwa ukuran

perusahaan di Amerika Serikat berpengaruh negatif terhadap manajemen laba.

Perusahaan yang lebih besar kurang memiliki dorongan untuk melakukan

manajemen laba dibandingkan perusahaan kecil. Sedangkan penelitian di

Indonesia oleh Siregar dan Utama (2005) menemukan bahwa ukuran

perusahaan yang diukur dengan menggunakan natural logaritma nilai pasar

ekuitas perusahaan pada akhir tahun berpengaruh signifikan negatif terhadap

besaran pengelolaan laba, artinya semakin besar ukuran perusahaan semakin

kecil besaran pengelolaan labanya.

Ukuran perusahaan merupakan nilai yang menunjukkan besar kecilnya

perusahaan. Terdapat berbagai proksi yang biasanya digunakan untuk

mewakili ukuran perusahaan, yaitu jumlah karyawan, total aset, jumlah

Pengaruh Invesment Opportunity Set..., Thio Aditya, Fakultas Ekonomi UMP, 2014

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/216/3/BAB II_Thio Aditya.pdf · return yang mendasari peningkatan ... perusahaan di Amerika Serikat berpengaruh negatif terhadap ... kualitatif

13

penjualan, dan kapitalisasi pasar. Semakin besar aset maka semakin banyak

modal yang ditanam, semakin banyak penjualan maka semakin banyak

perputaran uang dan semakin besar kapitalisasi pasar maka semakin besar pula

ia dikenal dalam masyarakat (Sudarmadji dan Sularto, 2007).

Perusahaan yang berukuran besar biasanya memiliki peran sebagai

pemegang kepentingan yang lebih luas. Hal ini membuat berbagai kebijakan

perusahaan besar akan memberikan dampak yang besar terhadap kepentingan

publik dibandingkan perusahaan kecil. Perusahaan yang besar lebih

diperhatikan oleh masyarakat sehingga mereka lebih berhati-hati dalam

melakukan pelaporan keuangan, sehingga berdampak perusahaan tersebut

harus melaporkan kondisinya lebih akurat (Ningsaptiti, 2010).

2.5 Leverage

Leverage adalah rasio total hutang dibandingkan total aset. Rasio

leverage menunjukkan risiko yg dihadapi perusahaan. Semakin besar risiko

yang dihadapi oleh perusahaan maka ketidakpastian untuk menghasilkan laba

dimasa depan juga akan meningkat. Leverage biasanya dijadikan proksi dari

hutang perusahaan. Hutang merupakan perjanjian antara perusahaan sebagai

debitur dengan kreditur. Dalam perjanjian hutang ini, ada kepentingan

perusahaan untuk dinilai positif oleh kreditur dalam hal kemampuan

membayar hutangnya. Terdapat kemungkinan bahwa adanya perjanjian

kontrak hutang memicu manajemen untuk meningkatkan laba dengan tujuan

memperlihatkan kinerja positif pada kreditur sehingga memperoleh suntikan

Pengaruh Invesment Opportunity Set..., Thio Aditya, Fakultas Ekonomi UMP, 2014

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/216/3/BAB II_Thio Aditya.pdf · return yang mendasari peningkatan ... perusahaan di Amerika Serikat berpengaruh negatif terhadap ... kualitatif

14

dana atau untuk memperoleh penjadwalan kembali pembayaran hutang

(Verawati, 2012).

Leverage merupakan rasio antara total kewajiban dengan total asset.

Semakin besar rasio leverage, berarti semakin tinggi nilai utang perusahaan.

Sejalan dengan yang dikemukakan oleh Watts dan Zimmerman (dalam

Indriyani, 2010), dalam hipotesis debt covenant bahwa motivasi debt covenant

disebabkan oleh munculnya perjanjian kontrak antara manajer dengan

perusahaan yang berbasis kompensasi manajerial. Dengan demikian,

perusahaan yang mempunyai rasio leverage yang tinggi, berarti proporsi

hutangnya lebih tinggi dibandingkan dengan proporsi aktivanya akan

cenderung melakukan manipulasi dalam bentuk manajemen laba.

2.6 Kualitas Laba

Laba merupakan salah satu indikator utama untuk mengukur kinerja

dan pertanggungjawaban manajemen. Informasi laba juga dapat dijadikan

panduan dalam melakukan investasi yang membantu investor ataupun pihak

lain dalam menilai kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dimasa

yang akan datang. Selain itu, laba pada umumnya dipandang sebagai dasar

untuk perpajakan, pembayaran dividen dan pengambilan keputusan. Adanya

kecenderungan untuk memperhatikan laba ini disadari oleh manajemen,

khususnya manajer yang kinerjanya diukur berdasarkan informasi laba

tersebut (Verawati, 2012).

Pengaruh Invesment Opportunity Set..., Thio Aditya, Fakultas Ekonomi UMP, 2014

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/216/3/BAB II_Thio Aditya.pdf · return yang mendasari peningkatan ... perusahaan di Amerika Serikat berpengaruh negatif terhadap ... kualitatif

15

Laba yang tidak menunjukkan informasi yang sebenarnya tentang

kinerja manajemen dapat menyesatkan pihak pengguna laporan. Jika laba

seperti ini digunakan oleh investor untuk membentuk nilai pasar perusahaan,

maka laba tidak dapat menjelaskan nilai pasar perusahaan yang sebenarnya.

Bagi investor, laporan laba dianggap mempunyai informasi untuk

menganalisis saham yang diterbitkan oleh emiten (Boediono, 2005).

Laporan laba memiliki dua peranan. Pertama, sebagai atribut dasar

(fundamental attributes), dan kedua sebagai atribut pelaporan keuangan

(financial reporting attributes). Laba fundamental (fundamental earnings)

adalah ukuran profitabilitas akuntansi yang mengukur kemampuan perusahaan

untuk membayar dividen di masa depan. Pada sisi lain, laba yang dilaporkan

(reported earnings) merupakan pertanda kurang baik yang harus diumumkan

oleh perusahaan. Kualitas laba menunjuk pada seberapa cepat dan tepat laba

yang dilaporkan mengungkapkan laba fundamental. Semakin tinggi kualitas

laba, maka semakin cepat dan tepat laba yang dilaporkan menyampaikan nilai

sekarang dari dividen yang diharapkan. Kualitas laba menjadi perhatian para

pengguna laporan keuangan Karena laba berperan penting dalam pembuatan

perjanjian dan keputusan investasi (Yee, dalam Susanti dkk, 2010).

Schipper dan Vincent (dalam Andriyani, 2011) mengelompokkan

konstruk kualitas laba dan pengukurannya berdasarkan cara menentukan

kualitas laba, yaitu berdasarkan: sifat runtun-waktu dari laba, karakteristik

kualitatif dalam kerangka konseptual, hubunganlaba-kas-akrual, dan

Pengaruh Invesment Opportunity Set..., Thio Aditya, Fakultas Ekonomi UMP, 2014

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/216/3/BAB II_Thio Aditya.pdf · return yang mendasari peningkatan ... perusahaan di Amerika Serikat berpengaruh negatif terhadap ... kualitatif

16

keputusan implementasi. Empat kelompok penentuan kualitas laba ini dapat

diikhtisarkan sebagai berikut:

1. Pertama, berdasarkan sifat runtun-waktu laba, kualitas laba meliputi:

persistensi, prediktabilitas (kemampuan prediksi), dan variabilitas. Atas

dasar persistensi, laba yang berkualitas adalah laba yang persisten yaitu

laba yang berkelanjutan, lebih bersifat permanen dan tidak bersifat

transitori. Persistensi sebagai kualitas laba ini ditentukan berdasarkan

perspektif kemanfaatannya dalam pengambilan keputusan khususnya

dalam penilaian ekuitas. Kemampuan prediksi menunjukkan kapasitas laba

dalam memprediksi butir informasi tertentu, misalnya laba di masa

datang. Dalam hal ini, laba yang berkualitas tinggi adalah laba yang

mempunyai kemampuan tinggi dalam memprediksi laba di masa datang.

Berdasarkan konstruk variabilitas, laba berkualitas tinggi adalah laba yang

mempunyai variabilitas relatif rendah atau laba yang smooth.

2. kualitas laba didasarkan pada hubungan laba-kas-akrual yang dapat diukur

dengan berbagai ukuran, yaitu: rasio kas operasi dengan laba, perubahan

akrual total, estimasi abnormal/ discretionary accruals (akrual abnormal/

kebijakan), dan estimasi hubungan akrual-kas. Dengan menggunakan

ukuran rasio kas operasi dengan laba, kualitas laba ditunjukkan oleh

kedekatan laba dengan aliran kas operasi. Laba yang semakin dekat

dengan aliran kas operasi mengindikasi laba yang semakin berkualitas.

Dengan menggunakan ukuran perubahan akrual total, laba berkualitas

adalah laba yang mempunyai perubahan akrual total kecil. Pengukuran ini

Pengaruh Invesment Opportunity Set..., Thio Aditya, Fakultas Ekonomi UMP, 2014

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/216/3/BAB II_Thio Aditya.pdf · return yang mendasari peningkatan ... perusahaan di Amerika Serikat berpengaruh negatif terhadap ... kualitatif

17

mengasumsikan bahwa perubahan total akrual disebabkan oleh perubahan

discretionary accruals. Estimasi discretionary accruals dapat diukur

secara langsung untuk menentukan kualitas laba. Semakin kecil

discretionary accruals semakin tinggi kualitas laba dan sebaliknya.

Selanjutnya, keeratan hubungan antara akrual dan aliran kas juga dapat

digunakan untuk mengukur kualitas laba. Semakin erat hubungan antara

akrual dan aliran kas, semakin tinggi kualitas laba.

3. kualitas laba dapat didasarkan pada Konsep Kualitatif Rerangka

Konseptual. Laba yang berkualitas adalah laba yang bermanfaat dalam

pengambilan keputusan yaitu yang memiliki karakteristik relevansi,

reliabilitas, dan komparabilitas/konsistensi. Pengukuran masing-masing

kriteria kualitas tersebut secara terpisah sulit atau tidak dapat dilakukan.

Oleh sebab itu, dalam penelitian empiris koefisien regresi harga dan return

saham pada laba (dan ukuran-ukuran terkait yang lain misalnya aliran kas)

diinterpretasi sebagai ukuran kualitas laba berdasarkan karakteristik

relevansi dan reliabilitas.

4. kualitas laba berdasarkan keputusan implementasi meliputi dua

pendekatan. Dalam pendekatan pertama, kualitas laba berhubungan negatif

dengan banyaknya pertimbangan, estimasi, dan prediksi yang diperlukan

oleh penyusun laporan keuangan. Semakin banyak estimasi yang

diperlukan oleh penyusun laporan keuangan dalam mengimplementasi

standar pelaporan, semakin rendah kualitas laba, dan sebaliknya. Dalam

pendekatan kedua, kualitas laba berhubungan negatif dengan besarnya

Pengaruh Invesment Opportunity Set..., Thio Aditya, Fakultas Ekonomi UMP, 2014

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/216/3/BAB II_Thio Aditya.pdf · return yang mendasari peningkatan ... perusahaan di Amerika Serikat berpengaruh negatif terhadap ... kualitatif

18

keuntungan yang diambil oleh manajemen dalam menggunakan

pertimbangan agar menyimpang dari tujuan standar (manajemen laba).

Manajemen laba yang semakin besar mengindikasi kualitas laba yang

semakin rendah, dan sebaliknya.

2.7 Kerangka Pemikiran

Kualitas laba perusahaan tidak terlepas dari konflik keagenan. Ketika

pemilik (prinsipal) mendelegasikan wewenang pengambilan keputusan kepada

manajemen (agen) maka manajemen memiliki informasi yang lebih luas

dibandingkan dengan pemilik (asimetri informasi). Untuk meningkatkan

kualitas laba, dengan membatasi tindakan manajemen laba, diperlukan suatu

mekanisme pengawasan atas tindakan manajemen tersebut. Mekanisme

pengawasan tersebut dikenal dengan istilah corporate governance (Susanto

dan Siregar, 2011).

Istilah Corporate Governance dapat didefinisikan dari berbagai

disiplin ilmu (Turnbull, dalam BAPEPAM, 2006); misalnya hukum,

phiskologi, ekonomi, manajemen, keuangan, akuntansi, filsafat bahkan dalam

disiplin ilmu agama. Oleh karena itu seringkali kita melihat beberapa pakar

mendenifisikan Corporate Governance secara eksplisit berbeda.

Selain hal tersebut kesempatan investasi perusahaan juga merupakan

komponen penting dari nilai pasar. Hal ini disebabkan Investment Opportunity

Set (IOS) atau set kesempatan investasi dari suatu perusahaan mempengaruhi

Pengaruh Invesment Opportunity Set..., Thio Aditya, Fakultas Ekonomi UMP, 2014

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/216/3/BAB II_Thio Aditya.pdf · return yang mendasari peningkatan ... perusahaan di Amerika Serikat berpengaruh negatif terhadap ... kualitatif

19

cara pandang manajer, pemilik, investor dan kreditor terhadap perusahaan

Kallapur dan Trombley (dalam Rachmawati dan Triatmoko, 2007).

Perusahaan yang memiliki total aktiva besar menunjukkan bahwa

perusahaan tersebut telah mencapai tahap kedewasaan dimana dalam tahap ini

arus kas perusahaan sudah positif dan dianggap memiliki prospek yang baik

dalam jangka waktu yang relatif lebih lama Rachmawati dan Triatmoko

(2007). Leverage adalah rasio total hutang dibandingkan total aset. Rasio

leverage menunjukkan risiko yg dihadapi perusahaan. Semakin besar risiko

yang dihadapi oleh perusahaan maka ketidakpastian untuk menghasilkan laba

dimasa depan juga akan meningkat (Verawati, 2012).

Penelitian yang dilakukan oleh Rachmawati dan Triatmoko (2007)

menemukan bukti bahwa IOS berpengaruh positif terhadap discretionary

accrual (kualitas laba) sehingga bisa dikatakan IOS yang meningkat dapat

membuat kualitas laba menurun. IOS berpengaruh positif terhadap nilai

perusahaan. Keberadaan komite audit dan komposisi komisaris independen

tidak berpengaruh terhadap discretionary accrual (kualitas laba). Keberadaan

komite audit dan komposisi komisaris independen tidak berpengaruh terhadap

nilai perusahaan. Kepemilikan institusional dan kepemilikan manajerial tidak

berpengaruh terhadap kualitas laba (discretionary accrual) tetapi berpengaruh

terhadap nilai perusahaan. Variabel kontrol : Ukuran KAP berpengaruh

negatif (positif) terhadap discretionary accruals (kualitas laba) tetapi tidak

berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Leverage dan ukuran perusahaan

Pengaruh Invesment Opportunity Set..., Thio Aditya, Fakultas Ekonomi UMP, 2014

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/216/3/BAB II_Thio Aditya.pdf · return yang mendasari peningkatan ... perusahaan di Amerika Serikat berpengaruh negatif terhadap ... kualitatif

20

tidak berpengaruh terhadap kualitas laba tetapi keduanya berpengaruh

terhadap nilai perusahaan.

Berdasarkan uraian diatas maka kerangka penelitian ini dapat disusun

sebagai berikut:

2.8 Hipotesis

H1 : investment opportunity set, komisaris independen, kepemilikan

manajerial, ukuran perusahaan dan leverage berpengaruh signifikan

terhadap kualitas laba.

H2 : investment opportunity set berpengaruh signifikan terhadap kualitas

laba.

H3 : komisaris independen berpengaruh signifikan terhadap kualitas laba.

H4 : kepemilikan manajerial berpengaruh signifikan terhadap kualitas laba.

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

Kualitas Laba

H6

H5

H4

H3

H1

H2

IOS

Komisaris Independen

Kepemilikan Manajerial

Leverage

Ukuran Perusahaan

Pengaruh Invesment Opportunity Set..., Thio Aditya, Fakultas Ekonomi UMP, 2014

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/216/3/BAB II_Thio Aditya.pdf · return yang mendasari peningkatan ... perusahaan di Amerika Serikat berpengaruh negatif terhadap ... kualitatif

21

H5 : ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap kualitas laba.

H6 : leverage berpengaruh signifikan terhadap kualitas laba.

Pengaruh Invesment Opportunity Set..., Thio Aditya, Fakultas Ekonomi UMP, 2014