BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/47126/3/BAB II.pdf6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Produksi...

14
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Produksi Pastura 2.1.1. Jenis hijauan (Ryegrass) dan hijauan tropis (Rumput gajah mini) Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan rumput lapang antara lain bibit itu bibit yang digunakan salah satunya ialah perennial ryegrass. Rumput yang digunakan merupakan rumput dengan nama latin (Lolium perenne ssp. Perenne). Perenial ryegrass merupakan rumput yang digunakan karena ketahanan rumput yang kuat dan waktu tumbuh yang cepat yaitu pada usia 60 hari penanaman, rumput sudah siap untuk diberikan kepada ternak. Rumput perenial ryegrass dipilih Karena rumput ini memiliki nilai gizi yang tinggi dan juga merupakan tanaman penyetabil untuk tanah pastura (Peterson, J.S. 2002). Pada rumput perennial ryegrass ini meskipun memiliki kualitas biji yang baik tidak mudah mati penanaman mudah dengan jangka waktu tumbuh yang cepat tetapi memiliki kekurangan dan memiliki beberapa syarat untuk merawat menurut (USDA, United State Departement of Agriculture. 2008) yaitu : 1. Penggunaan rumput ini memiliki manajemen perawatan yang intensif

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/47126/3/BAB II.pdf6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Produksi...

  • 6

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1. Produksi Pastura

    2.1.1. Jenis hijauan (Ryegrass) dan hijauan tropis (Rumput gajah mini)

    Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan rumput lapang antara

    lain bibit itu bibit yang digunakan salah satunya ialah perennial

    ryegrass. Rumput yang digunakan merupakan rumput dengan nama

    latin (Lolium perenne ssp. Perenne). Perenial ryegrass merupakan

    rumput yang digunakan karena ketahanan rumput yang kuat dan waktu

    tumbuh yang cepat yaitu pada usia 60 hari penanaman, rumput sudah

    siap untuk diberikan kepada ternak. Rumput perenial ryegrass dipilih

    Karena rumput ini memiliki nilai gizi yang tinggi dan juga merupakan

    tanaman penyetabil untuk tanah pastura (Peterson, J.S. 2002).

    Pada rumput perennial ryegrass ini meskipun memiliki kualitas

    biji yang baik tidak mudah mati penanaman mudah dengan jangka

    waktu tumbuh yang cepat tetapi memiliki kekurangan dan memiliki

    beberapa syarat untuk merawat menurut (USDA, United State

    Departement of Agriculture. 2008) yaitu :

    1. Penggunaan rumput ini memiliki manajemen perawatan yang

    intensif

  • 7

    2. Area penanaman harus memiliki irigasi yang baik dan mencukupi

    untuk perawatan

    3. Pertumbuhan akan cepat jika menambahkan nitrogen pada tanah

    sebanyak 45 pound (19kg) per Acre untuk setiap perputaran

    grazing. Jika pada musim semi dapat juga diberikan secara

    langsung dengan 150 pound (66kg) per Acre.

    4. Jika penanaman sebelum musim dingin pada usia ke 6 minggu

    pertama akan mudah mati karena suhu yang sangat dingin (killing

    frosts)

    5. Disarankan untuk menanam pada musim semi dan summer dengan

    mencampurkan bibit clover agar vertil.

    Perenial ryegrass sangat baik untuk pakan ternak juga manajemen

    untuk perawatan rumput harus intensif seperti rumput ini akan tumbuh

    dengan maksimal pada pH tanah antara 5 sampai dengan 8 dan yang

    terbaik ialah pada pH tanah antara 6 (sedikit masam) dan 7 (normal).

    Perennial ryegrass tidak dapat tumbuh pada suhu yang panas dan pada

    lahan yang kering atau musim dingin yang berkepanjangan (Engle et al.

    1996).

  • 8

    Gambar 1. Perenial Ryegrass (DLF seed and science picture)

    Italian Ryegras (Lolium Multiflorum) adalah salah satu rumput

    tercepat yang tersedia bagi petani. Ini menawarkan pembentukan yang

    cepat dan mulai tumbuh di awal musim semi berikutnya dan memiliki

    pertumbuhan kembali yang cepat setelah defoliasi. Ini tumbuh subur di

    semua jenis tanah dan terutama digunakan untuk konservasi dalam

    lintasan pendek, sering dalam campuran dengan Red Clover. Varietas

    baru memiliki persistensi yang lebih baik dan cocok untuk 2-3 tahun

    penanaman. Beberapa kelebihan Italian Ryegrass yaitu:

    1. Cocok dijadikan silase, tidak ada perawatan khusus dan layak

    dijadikan jerami atau ladang gembala

    2. memiliki kadar gula yang tinggi

    3. perkecambahan yang sangat cepat dibandingkan dengan perennial

    ryegrass

    (DLF Seeds and Science,2018)

  • 9

    Gambar 2. Perbedaan Italian Ryegrass dan Perennial Ryegrass (Dokumen Pribadi)

    Faktor varietas dari tanaman hijauan sangat berpengaruh pada

    pertumbuhan seperti dijelaskan oleh (Hawkee et al.,1991) bahwa

    varietas dari tumbuhan hijauan yang ditanam pada pasture sangat

    berpengaruh pada pertumbuhan setiap musim dalam setahun. Oleh

    karena itu bibit unggul seperti Ryegrass baik digunakan karena memiliki

    ketahanan pada suhu yang ekstrim, faktor pasture juga yang

    berpengaruh pada peningkatan hasil lemak susu sehingga kadar yang

    terkandung pada susu ialah kadar lemak susu yang baik.

    Rumput gajah mini adalah salah satu jenis rumput gajah hasil dari

    pengembangan teknolohi hijauan pakan. Morfologi batangnya berbuku

    dengan jarak sangat pendek dibandingkan dengan rumput gajah pada

    umumnya. Selain itu batang rumput sedikit lunak sehingga sangat

    disukai oleh ternak. Rumput gajah mini selain rumput grazing, juga

    cocok digunakan untuk rumput potong (Hasan, 2012)

  • 10

    Rumput gajah secara umum telah banyak dibudidayakan oleh

    petani peternak selama ini. Rumput ini juga sangat respon terhadap

    pemupukan untuk meningkatkan produksi dan kualitasnya dengan

    menggunakan pupuk kimia ataupun organik baik dengan menggunakan

    kotoran sapi. Rumput gajah yang dipupuk menggunakan kotoran sapi

    dapat memproduksi hijauan segar yang cukup tinggi dibandingkan

    dengan rumput lainnya. Produksi rumput gajah dapat mencapai 300

    ton/ha dengan umur pemotongan 2 bulan pada kondisi basah (Ako. et.

    al 1997).

    Rumput kikuyu dikenal sebagai rumput endemik di daerah timur

    Australia, di sebelah utara Sydney yang dikelola dengan irigasi yang

    baik. Kikuyu digunakan untuk pakan ternak perah terutama pada musim

    panas dan musim gugur di antara rumput – rumput yang dominan.

    Kandungan kikuyu memiliki kekayaan mineral yang tinggi seperti

    kalsium dan sodium untuk supplemen sapi perah. Dalam pastura yang

    didalamnya terdapat kikuyu akan mendapatkan 14 – 15 L/hari susu dari

    rumput kikuyu (dibandingkan dengan 20 – 22 L/hari dari manajemen

    yang baik untuk ryegrass). Kebutuhan air lebih efisien rumput kikuyu

    pada musim panas. Kebutuhan rumput kikuyu dua kali lebih efisien

    dibanding dengan rumput perennial ryegrass di musim panas

    (Fulkerson, B. 2007).

  • 11

    Rumput Chilean needle adalah rumput sebagai salah satu rumput

    hama yang ada di dalam pasture. Rumput ini dapat mengurangi jumlah

    populasi rumput yang dibudidayakan di pastura dan lahan crop (pakan

    musim dingin). Chilean needle juga dapat mengurangi kesehatan pada

    ternak dan juga dapat mengurangi produksi susu maupun daging. Juga

    dapat mengurangi nilai infestasi suatu lahan penggembalaan. Rumput

    ini juga menjadi salah satu efek negative terhadap kehidupan makhluk

    hidup yang ada di suatu pastura (biodiversity) (Environtment

    Canterbury, 2014).

    Red Canary Grass atau yang disebut (phalaris grass) adalah

    rumput yang harus mendapatkan perhatian lebih. Perhatian tersebut

    bukan karena manfaat rumput ini melainkan beberapa faktor dari

    dampak buruk yang terjadi ketika rumput phalaris ini memiliki jumlah

    yang banyak, antara lain: pada pengairan dapat menjebak atau

    menghalangi endapan yang dapat menganggu pengairan, menyesakkan

    atau tumbuh berlebihan di saluran irigasi dan juga dapat membatasi

    pertumbuhan pohon. Tetapi tidak ada dampak langsung terhadap

    makhluk hidup juga dapat mengurangi karbon yang berlebihan yang

    terdapat dalam tanah (Hatch et.al. 2009).

  • 12

    2.1.2. Legum (White Clover)

    Semanggi putih (White Clover) termasuk pada legume yang

    mampu bertahan tumbuh di musim yang terbilang ekstrim juga memiliki

    aktivitas yang sangat tinggi dalam setiap musim terutama pada musim

    dingin oleh karena itu semanggi putih lebih kompetitif dibanding

    tanaman legume lainnya dan tak lupa pula tak terhindar dari peranan N

    pada tanah. Semanggi putih digunakan sepanjang tahun karena

    ketahanannya dan pertumbuhan yang baik di musim semi. (Van den

    Bosch et al. 1986.)

    Gambar 3. Semanggi Putih (white clover) (Dokumen Pribadi)

    Legume adalah pelengkap dan pemenuh kebutuhan protein ternak

    perah seperti chicory. Chicory memiliki protein yang baik untuk

    meningkatkan produksi atau laktasi, dengan kata lain dalam sehari sapi

    perah membutuhkan 4 kg BK/sapi/hari untuk memenuhi kebutuhan

    perharinya. Pada bulan maret konsumsi pakan dari chicory dibagi

    menjadi 3 bagian yaitu sebanyak 0,4 dan 8 kg BK/sapi/hari dan juga 25

    kg BK/sapi/hari. Chicory memiliki jumlah yang hampir sama untuk

  • 13

    pendapatan milk solid (MS) yaitu pada bulan januari berkisar 40-41 g

    Ms/kgBK. Pada bulan maret memiliki jumlah yang sedikit menurun

    dibanding sapi yang diberi pakan turnips yaitu sebanyak 34 g Ms/kgBK

    dan 32 g Ms/kgBK pakan. Produksi chicory antara 8,8 dan 13,8 t BK/ha

    dari 4 oktober hingga 10 maret (Waugh, C.D. 1998).

    2.1.3. Iklim

    Faktor iklim sangat banyak mendukung pada pertumbuhan

    rumput, pada musim semi ialah musim paling tinggi pertumbuhan

    rumput tersebut. Ada perbedaan pada dua musim yang berbeda pada

    musim semi dan panas di dua tempat berbeda tingkat pertumbuhan ialah

    pada pertengahan musim semi hingga musim panas. Kemudian tingkat

    penurunan pertumbuhan pada akhir musim panas perbedaan ini

    dikarenakan oleh keadaan iklim subtropics (Baars et al. 1991).

    Faktor yang mempengaruhi komposisi botani ialah faktor musim

    yang dimana pada musim tertentu pertumbuhanakan meningkat dan

    kemudian akan turun beberapa persen pada musim yang lebih dingin /

    kurangnya sinar matahari, di Waikato menunjukkan peningkatan musim

    gugur dan dingin dengan pertumbuhan (20%-40%) dengan produksi

    tidak berubah pada musim semi dan panas. Sebenarnya musim panas

    dan semi mengalami penurunan/pengurangan hari karena musim dingin

  • 14

    yang berkepanjangan oleh karena itu faktor musim sangat berpengaruh

    pada peningkatan botani pada lahan penggembalaan (Baars, 1976).

    Pertumbuhan musim dingin akan dua kali lipat lebih besar pada

    saat musim semi pertumbuhan rumput gembala akan meningkat 20%

    dan akan mengalami penurunan sebesar 10% dalam curah hujan yang

    berlebih yang mengakibatkan pertumbuhan minimal pada musim panas,

    akan tetapi jika curah hujan yang rendah akan meningkatkan

    pertumbuhan pada musim panas, sementara pada musim gugur akan

    mengalami peningkatan kembali, dan juga produksi tahunan akan

    meningkat 20% (Radcliffe, J.E. 1974b).

    Karakteristik umum iklim tropis adalah memiliki temperatur yang

    tinggi, temperatur dan kelembaban rata-rata harian relatif konstan, dan

    range rata-rata temperatur bulanan adalah sekitar 1-3ºC. Kelembaban

    dan curah hujan tinggi hampir sepanjang tahun. Relative humidity

    berkisar sekitar 90 %. Kondisi angin tergantung pada jarak dari laut dan

    bisa bervariasi sepanjang tahun. Langit hampir setiap saat berawan

    (Givoni, 1998).

    Kota Surabaya terletak antara 07.210 Lintang Selatan sampai

    dengan 112.540 Bujur Timur. Wilayahnya merupakan dataran rendah

    dengan ketinggian 36 m di atas permukaan air laut, kecuali di sebelah

    selatan ketinggian 25-50 m di atas permukaan air laut. Batas wilayah

  • 15

    Surabaya, Sebelah Utara: Selat Madura, Sebelah Timur: Selat Madura,

    Sebelah Selatan: Kabupaten Sidoarjo, Sebelah Barat: Kabupaten Gresik.

    Berdasarkan data iklim Surabaya tahun 2005 dapat dianalisa bagaimana

    kondisi iklim di Kota Surabaya. Kecenderungan temperature tahunan di

    iklim tropis adalah rata. Sama seperti karakteristik iklim tropis pada

    umumnya, temperatur tiap bulannya tidak mengalami fluktuasi yang

    besar, dengan nilai 12.5o C. Nilai yang kecil bila dibandingkan dengan

    di iklim yang lain. Pada Bulan Agustus, nilai rata-rata temperaturnya

    adalah yang paling dingin dibandingkan dengan bulan-bulan yang lain

    dalam satu tahun, yaitu 26.8o C. Sedangkan Bulan Oktober dan

    November tercatat sebagai bulan yang paling panas dalam satu tahun,

    dengan suhu 28.9o C. Dari sini dapat dilihat bahwa Bulan Agustus

    adalah bulan terdingin, dan Bulan November adalah bulan terpanas

    (Givoni,1998).

    2.1.4. Grazing (Penggembalaan) dan Kualitas air tanah

    Penggembalaan yang salah mengakibatkan terkontaminasinya

    permukan dan di bawah permukaan air dengan bakteri. Pengayaan atau

    pemerataan berlebihan dapat mengakibatkan erosi bagi padang rumput.

    Penilitian terbaru tentang efek dari pupuk, pupuk kandang dan urin pada

    perputaran nitrogen menjadikan beberapa hal yang menarik ketika

    padang gembala menerima 180 hingga 223 pound pupuk nitrogen per

  • 16

    acre. Nitrogen yang dikembalikan ke permukaan tanah seperti air

    kencing atau pupuk kandang berkisar antara 138 pound per acre untuk

    sapi jantan hingga 268 pound per acre untuk sapi perah. Pada padang

    gembala clover yang kurang menerima pupuk nitrogen maka akan

    mengalami penurunan nilai yaitu 118 pound per acre. Bahwasannya dari

    pupuk kandang yang ketebalannya kurang dari 1 kaki persegi dan

    tempat urin mencakup hingga 4 sampai 7 kaki persegi. Menarik untuk

    dicatat bahwa tanahdi bagian bawah setiap tumpukan kotoran sapi perah

    atau tempat urin menerima setara dengan 500 hingga 1000 pound

    nitrogen per acre. (NC State University, 2001)

    Nitrogen terdapat pada urin selalu tersedia untuk tanaman dalam

    suatu lahan gembala, dam sebagian besar tanaman tidak mampu untuk

    mencerna seluruh nitrogen yang terdapat pada sekitar urine spot yaitu

    tempat dimana urin itu dibuang. Beberapa dari nitrogen yang

    terkandung dalam urin akan hilang menguap ke atmosfir. Begitu juga

    sebaliknya nitrogen dalam kotoran dikeluarkan lebih lama dari nitrogen

    yang terdapat pada urin. Kemampuan dari tanaman untuk mengambil

    nitrogen sebanyak ini terbatas dan tumbuhan ini tidak dapat

    menggunakan tingkat nitrogen yang setinggi seperti dalam kandungan

    urin secara efisien (Ranells, et al. 2001).

  • 17

    Pemberian nitrogen pada musim semi akan meningkatkan

    pertumbuhan rumutdan legume, pemberian dengan kombinasi yang

    dapat meningkatkan rotasi kadar N dalam tanah. Pola tersebut juga

    dapat diterapkan pada awal musim dingin supaya kekurangan N pada

    awal musim semi akan terhindarkan sebelum pemberian pada awal

    musim semi. Tanggapan yang dicatat oleh O’Connor (1982) pada awal

    tahun 1970 rendah : 3-9 kg BK/kg N di musim semi dan musim gugur.

    Maka pemberian N diharapkan dilaksanakan awal musim dingin dengan

    harapan kekeringan dan kekurangan kadar N dalam tanah dapat

    dihindarkan.

    2.1.5. Penerapan Zero Grazing di Indonesia

    Zero Grazing adalah penerapan peternakan tanpa adanya

    penggembalaan, perlakuan ini dilakukan untuk meneruskan dan

    memaksimalkan peternakan di Indonesia. Penerapan Zero Grazing yang

    baik dilakukan oleh perusahaan besar yang berkompeten terhadap

    peternakan sapi perah seperti Green Fields yang memiliki luas sekitar

    172 hektar dengan jumlah sapi 8000 ekor dan jumlah laktasi sebanyak

    4000 ekor tidak memungkinkan untuk digembalakan dengan

    kemungkinan kekurangan lahan gembala (Rahmana .A et al.2018).

  • 18

    2.1.6. Pemanfaatan limbah untuk memperbaiki kandungan tanah

    Urin sapi sebagai pupuk organik cair (POC) dengan penambahan

    akar bamboo melalui proses fermentasi dengan waktu yang berbeda

    didapatkan hasil penelitian bahwa perlakuan yang paling efektif yaitu

    pada perlakuan penambahan 2% PGPR akar bamboo dari urin sapi

    melalui proses fermentasi selama 14 hari dengan hasil kandungan fosfor

    pupuk organic cair F hitung 0,607. Kandungan P (fospor) yang paling

    tinggi dengan rata-rata 406,31 ppm dari tiga kali ulangan (Susetyo,

    2013).

    Sistem pemanfaatan limbah ternak sebagai pupuk organik pada

    tanaman pertanian semakin lama semakin berkembang. Dalam upaya

    mengatasi masalah pencemaran lingkungan dan lahan pertanian

    tersebut, maka sistem budidaya tanaman pertanian dengan limbah

    ternak terutama urin sapi kini juga mulai digalakkan oleh beberapa

    peneliti, tetapi para petani masih sedikit yang menerapkannya. Padahal

    jika limbah peternakan urin sapi diolah menjadi pupuk organik

    mempunyai efek jangka panjang yang baik bagi tanah, yaitu dapat

    memperbaiki struktur kandungan organik tanah karena memiliki

    bermacam-macam jenis kandungan unsur hara yang diperlukan tanah

    selain itu juga menghasilkan produk pertanian yang aman bagi

    kesehatan (Affandi, 2008).

  • 19

    2.2. Komposisi Botani pada pasture

    Komposisi botani dihitung untuk mengetahui komposisi atau susunan

    spesies hijauan. Menurut Mannetje dan Haydock (1963), analisis komposisi

    botani untuk menentukan persentase vegetasi yang dapat dimanfaatkan oleh

    ternak. Analisis ini menggunakan metode Dry Weight Rank (DWR) yaitu

    dengan menaksir komposisi botani bahan kering tanpa melakukan pemotongan

    dan pemisahan spesies hijauan. Metode DWR digunakan dengan

    mengobservasi hanya tiga jenis hijauan yang mempunyai kontribusi besar yang

    ditemukan (Yoku, O., et al. 2015).

    Spesies hijauan yang mendominasi padang penggembalaan alam Kebar adalah jenis

    rumput yaitu Imperata cylindrica, Paspalum conjugatum, dan Ischaemum rugosum,

    dan Kyllinga brevifolia. Komposisi botani padang penggembalaan alam lokasi Inam

    adalah 87,58% rumput, 0,52% legum, dan 11,90% hijauan non pakan, sedangkan

    lokasi Jandurau berturut-turut 81,88% rumput, 0,75% hijauan dapat dikonsumsi, dan

    17,39% hijauan non pakan. Produktivitas padang penggembalaan alam dataran 65

    Kebar dapat ditingkatkan dengan introduksi spesies yang cocok dan potensi produksi

    tinggi dan/atau perlu dilakukan program pemberian pakan tambahan (dasar hijauan

    pakan) (Susetyo, S, 1980).