BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/53579/3/BAB II.pdf · 2019. 9. 26. · 5 BAB II TINJAUAN...

14
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kepribadian 2.1.1 Definisi .Kepribadian Kepribadian atau psyche adalah. mencakup keseluruhan .fikiran, perasaan dan .tingkah laku, kesadaran dan ketidaksadaran. Kepribadian .membimbing orang untuk. menyesuaikan diri .dengan lingkungan .sosial dan lingkungan fisik. Sejak awal kehidupan, kepribadian .adalah kesatuan atau. berpotensi membentuk kesatuan. Ketika mengembangkan. kepribadian, orang harus berusaha mempertahankan .kesatuan dan .harmoni antar. semua elemen .kepribadian (Alwisol, 2014). Adapun kepribadian .merupakan terjemahan. dari Bahasa .Inggris personality. Kata personality sendiri. berasal dari Bahasa .latin yang berarti topeng .yang digunakan .oleh para aktor dalam. suatu .permainan .atau pertunjukan (Yusuf dan Nurihsan, 2013) 2.1.2 Karakteristik .Kepribadian Menurut .Retnowati dan Haryanthi. (2010) terdapat 3 karakteristik kepribadian: 1. Kepribadian individu .berkembang seiring. dengan kehidupan .individu, ditandai .dengan pengalaman. hidup yang .saling berintegrasi. dan terakumulasi. menjadi suatu. kepribadian tertentu.

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/53579/3/BAB II.pdf · 2019. 9. 26. · 5 BAB II TINJAUAN...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/53579/3/BAB II.pdf · 2019. 9. 26. · 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Kepribadian . 2.1.1 Definisi .Kepribadian . Kepribadian atau psyche

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kepribadian

2.1.1 Definisi .Kepribadian

Kepribadian atau psyche adalah. mencakup keseluruhan .fikiran, perasaan

dan .tingkah laku, kesadaran dan ketidaksadaran. Kepribadian .membimbing

orang untuk. menyesuaikan diri .dengan lingkungan .sosial dan lingkungan fisik.

Sejak awal kehidupan, kepribadian .adalah kesatuan atau. berpotensi membentuk

kesatuan. Ketika mengembangkan. kepribadian, orang harus berusaha

mempertahankan .kesatuan dan .harmoni antar. semua elemen .kepribadian

(Alwisol, 2014).

Adapun kepribadian .merupakan terjemahan. dari Bahasa .Inggris

personality. Kata personality sendiri. berasal dari Bahasa .latin yang berarti

topeng .yang digunakan .oleh para aktor dalam. suatu .permainan .atau

pertunjukan (Yusuf dan Nurihsan, 2013)

2.1.2 Karakteristik .Kepribadian

Menurut .Retnowati dan Haryanthi. (2010) terdapat 3 karakteristik

kepribadian:

1. Kepribadian individu .berkembang seiring. dengan kehidupan .individu,

ditandai .dengan pengalaman. hidup yang .saling berintegrasi. dan

terakumulasi. menjadi suatu. kepribadian tertentu.

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/53579/3/BAB II.pdf · 2019. 9. 26. · 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Kepribadian . 2.1.1 Definisi .Kepribadian . Kepribadian atau psyche

6

2. Kepribadian individu .bersifat unik dan khas .yang artinya bahwa

kepribadian. antara .individu satu .berbeda .dengan .kepribadian.

individu yang lainnya.

3. Perkembangan kepribadian. sifatnya dinamis, tidak .statis dengan cara-

cara tertentu.

2.1.3 Macam-Macam Tipe Kepribadian

Eysenck memiliki konsep. tentang .kepribadian extrovert dan introvert

yang lebih. popular dibanding dengan tokoh-tokoh. lainnya. Eysenck menyatakan

bahwa extrovert .ditandai terutama .oleh keakraban dan .impulsif dan juga .oleh

kelucuan, keceriaan, optimis, kecakapan yang cepat serta menunjukkan rasa

menghargai orang lain (Boeree, 2013). Menurut Grosul dan Feist (2014)

seseoarang yang memiliki tipe kepribadian extrovert tidak jarang selalu

mengambil kesempatan yang datang. pada mereka, tidak jarang menonjolkan diri,

dan sering kali bertindak tanpa berfikir terlebih dahulu, dan cenderung meledak-

ledak. Individu extrovert menyukai lelucon, mereka cepat tanggap. dalam

menjawab .pertanyaan yang ditujukan .padanya serta menyukai perubahan.

Mereka individu. yang periang dan. tidak terlalu memusingkan. suatu masalah,

optimis dan ceria. Mereka lebih suka. melakukan. kegiatan dari. pada berdiam

diri, cenderung agresif, mudah hilang. kesabaran, kadang-kadang kurang dapat.

mengontrol perasaannya dengan baik, kadang-kadang mereka. juga tidak dapat

dipercaya.

Sedangkan tipe kepribadian introvert ditandai dengan karakteristik .yang

bertolak belakang .dengan individu extrovert, seperti tenang, hati-hati, pendiam,

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/53579/3/BAB II.pdf · 2019. 9. 26. · 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Kepribadian . 2.1.1 Definisi .Kepribadian . Kepribadian atau psyche

7

bijaksana, pesimis, damai. Mereka cenderung. menjaga jarak kecuali. dengan

teman dekat mereka, memiliki .rencana sebelum melakukan sesuatu serta tidak

percaya faktor kebetulan, tidak menyukai suasana keramaian, selalu memikirkan

masalah sehari-hari .secara serius serta .menyukai keteraturan dalam kehidupan.

Individu introvert dapat. mengontrol perasaan. mereka dengan baik, jarang

berperilaku agresif, tidak mudah hilang. kesabaran. Mereka merupakan .orang

bisa dipercaya, sedikit pesimistis, dan menetapkan standar .etis yang .tinggi dalam

hidup.

Menurut Eysenck dalam Kussner (2017) perbedaan. utama antara individu

extrovert dan introvert bukan .pada perilaku melainkan .faktor biologis dan

genetik secara alami, salah satunya adalah tingkat dimana kondisi. fisiologis yang

sebagian besar didapat dari .proses pewarisan .genetik daripada. proses belajar.

Menurut Bernardo (2010) individu extrovert memiliki tingkat arousal di ARAS

(Ascending Reticular Activating System) yang lebih rendah sehingga gelombang

beta teraktivasi tidak maksimal yang berakibat rangsangan pada hipotalamus dan

thalamus berkurang. Karena impuls yang diterima sedikit maka individu akan

sulit mengontrol emosi sehingga lebih mudah marah. Pada akhirnya, individu

cenderung mencari impuls yang cukup untuk merangsang hipothalamus dan

thalamus untuk mengontrol emosinya. Sedangkan, individu dengan kepribadian

introvert memiliki arousal di ARAS yang tinggi sehingga individu cenderung

akan menghindari keramaian untuk mengurangi external arousal, seperti acara

sosial, olahraga yang bersifat kompetitif, memimpin persaudaraan atau

perkumpulan atau bermain lelucon. Menurut Carey (2012) seorang yang memiliki

kepribadian extrovert tidak perlu menggunakan media sosial untuk

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/53579/3/BAB II.pdf · 2019. 9. 26. · 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Kepribadian . 2.1.1 Definisi .Kepribadian . Kepribadian atau psyche

8

mempromosikan diri, karena individu extrovert dapat bersosialisasi di lingkungan

nyata dengan baik.

2.1.4 Faktor-faktor yang. Mempengaruhi. Kepribadian

Perubahan dan .dinamika kepribadian .seseorang di pengaruhi .oleh

banyak faktor. Kepribadian .merupakan karakteristik .yang relatif stabil.

Perubahan .dalam kepribadian tidak bisa .terjadi secara spontan tetapi merupakan

hasil pengamatan, pengalaman, tekanan dari .lingkungan sosial budaya, rentang

usia dan. faktor-faktor dari. individu:

a. Kondisi. Fisik

Kondisi fisik berpengaruh. langsung dan tidak .langsung terhadap

kepribadian seseorang. Kondisi tubuh seseorang. menentukan apa yang

dapat dilakukan .maupun yang tidak dapat. dilakukan oleh individu

tersebut. Kondisi fisik .yang mempengaruhi. kepribadian antara lain.

adalah kelelahan, malnutrisi, gangguan fisik, penyakit menahun, dan

gangguan kelenjar endokrin ke. kelenjar tiroid (membuat gelisah,

pemarah, hiperaktif, depresi, tidak puas, curiga, dan sebagainya).

b. Masalah yang. Dihadapi Individu

Masalah yang dihadapi seseorang dapat merubah kondisi kepribadiannya

sehingga seseorang yang cenderung memiliki tipe kepribadian extrovert

bisa menjadi introvert begitu juga sebaliknya.

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/53579/3/BAB II.pdf · 2019. 9. 26. · 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Kepribadian . 2.1.1 Definisi .Kepribadian . Kepribadian atau psyche

9

2.2 Pengungkapan. Diri (Self Disclosure)

2.2.1 Definisi

Menurut Masaviru (2016), pengungkapan diri (self disclosure) sebagai

proses mengkomunikasikan rincian personal tentang diri seseorang kepada orang

lain. Pengungkapan diri (self disclosure) melibatkan keputusan individu untuk

membuka pikiran, perasaan, dan pengalaman masa lalunya pada orang lain.

Semakin individu saling membuka diri pada pasangannya, maka semakin intim

suatu hubungan (Valentini dan Nisfianoor, 2006).

2.2.2 Aspek-aspek Pengungkapan Diri (Self Disclosure)

Ada 4 aspek pengungkapan diri (self disclosure). menurut Devito (2013):

a. Kuantitas .dari pengungkapan diri .dapat diukur .dengan mengetahui

frekuensi dengan siapa individu. mengungkapkan diri. dan durasi dari

waktu yang. diperlukan untuk .mengutarakan statemen. keterbukaan diri

individu .tersebut terhadap orang lain.

b. Ketepatan .dan kejujuran. individu dalam .mengungkapkan diri. Ketepatan

dari pengungkapan .diri individu dibatasi oleh. tingkat dimana individu

mengetahui. dirinya sendiri.

c. Seluas apa individu. mengungkapkan tentang .apa yang ingin

diungkapkan, seberapa. besar kesadaran .individu untuk .mengontrol

informasi-informasi .yang akan dikatakan .pada orang lain.

d. Individu dapat .mengungkapkan detail .yang paling .intim dari hidupnya,

hal-hal .yang dirasa .tidak mungkin bohong.

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/53579/3/BAB II.pdf · 2019. 9. 26. · 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Kepribadian . 2.1.1 Definisi .Kepribadian . Kepribadian atau psyche

10

2.2.3 Fungsi Pengungkapan Diri (Self Disclosure)

Menurut Sosiawan. (2011) ada 5 fungsi. pengungkapan diri (self

disclosure):

a. Ekspresi

Dalam kehidupan ini. terkadang manusia mengalami. suatu kekecewaan

atau kekesalan, baik itu yang menyangkut. pekerjaan ataupun yang lainnya

Untuk membuang. semua kekesalam ini .biasanya akan merasa senang bila

bercerita pada seorang .teman yang sudah dipercaya. Dengan

pengungkapan .diri semacam ini manusia .mendapat kesempatan .untuk

mengekspresikan perasaannya.

b. Penjernihan. Diri

Dengan saling berbagi. rasa serta menceritakan. perasaan dan masalah

yang. sedang dihadapi. kepada orang lain, manusia berharap. agar dapat

memperoleh. penjelasan dan pemahaman. orang lain. akan masalah yang

dihadapi. sehingga pikiran akan menjadi. lebih jernih dan. dapat melihat

duduk persoalannya. dengan lebih baik.

c. Keabsahan. Sosial

Setelah selesai membicarakan. masalah yang sedang. dihadapi, biasanya

pendengar akan. memberikan tanggapan mengenai. permasalahan tersebut.

Sehingga dengan. demikian, akan mendapatkan. suatu informasi. yang

bermanfaat.

d. Kendali. Sosial

Seseorang dapat. mengemukakan atau. menyembunyikan informasi

tentang. keadaan dirinya yang. dimaksudkan untuk mengadakan. kontrol

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/53579/3/BAB II.pdf · 2019. 9. 26. · 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Kepribadian . 2.1.1 Definisi .Kepribadian . Kepribadian atau psyche

11

sosial, misalnya orang akan mengatakan. sesuatu yang dapat menimbulkan

kesan. baik tentang dirinya.

e. Perkembangan. Hubungan

Saling berbagi rasa. dan informasi tentang. diri kita kepada. orang lain

serta. saling mempercayai. merupakan saran yang. paling penting dalam

usaha. merintis suatu hubungan. sehingga akan semakin. meningkatkan

derajat keakraban.

2.2.4 Faktor-faktor. yang Mempengaruhi Pengungkapan. Diri (Self

Disclosure)

Menurut Devito (2013), ada beberapa. faktor yang mempengaruhi

pengungkapan. diri, yaitu:

a. Besar. kelompok

Pengungkapan diri lebih. banyak terjadi dalam. kelompok kecil daripada

kelompok besar. Kelompok yang. terdiri atas dua. orang merupakan

lingkungan. yang paling cocok. untuk pengungkapan diri.

b. Efek Dyadic

Individu akan melakukan. pengungkapan diri bila lawan bicaranya juga

melakukan hal yang sama dengan dirinya. Efek dyadic membuat. individu

merasa aman, nyaman, dan akan. memperkuat pengungkapan diri seorang.

individu.

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/53579/3/BAB II.pdf · 2019. 9. 26. · 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Kepribadian . 2.1.1 Definisi .Kepribadian . Kepribadian atau psyche

12

c. Kepribadian.

Orang yang pandai. bergaul (sociable) dan individu extrovert. melakukan

pengungkapan. diri lebih banyak. daripada mereka yang. kurang pandai

bergaul. dan lebih tertutup

d. Topik.

Individu cenderung. terbuka tentang pekerjaan dan hobi daripada situasi

keuangannya dan seks. Umumnya makin. pribadi dan negatif. suatu topik,

maka kecil kemungkinan. kita mengungkapkannya.

e. Jenis. Kelamin

Pada umumnya pria. lebih cenderung kurang. terbuka daripada wanita.

Wanita lebih senang. membagikan informasi tentang. dirinya ataupun

orang lain. Sebaliknya pria lebih. senang diam atau. memendam sendiri

permasalahannya. daripada membeberkan. kepada orang lain.

f. Gangguan Psikiatrik

Menurut Naslund et.al (2014), individu yang memiliki gangguan psikiatrik

mempunyai tingkat pengungkapan diri yang tinggi. Individu tersebut

sering membagikan informasi tentang apa yang dirasakan dan bagaimana

cara untuk mengatasi masalah yang dialami.

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/53579/3/BAB II.pdf · 2019. 9. 26. · 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Kepribadian . 2.1.1 Definisi .Kepribadian . Kepribadian atau psyche

13

2.2.5 Manfaat dari Pengungkapan Diri (Self Disclosure)

Menurut Devito (2013), manfaat. dari melakukan self disclosure. adalah

sebagai berikut :

a. Pengetahuan. Diri

Salah satu manfaat. dari pengungkapan diri. adalah saat kita. mendapatkan

perspektif. baru tentang diri sendiri. dan pemahaman yang lebih.

mendalam mengenai. perilaku kita sendiri.

b. Kemampuan. Mengatasi Kesulitan

Argumen lain yang. berkaitan erat adalah bahwa. kita akan lebih mampu

menanggulangi. masalah atau kesulitan kita, khususnya. perasaan bersalah,

melalui. pengungkapan diri. Dengan mengungkapkan. perasaan dan

menerima. dukungan, bukan penolakan, kita menjadi lebih siap untuk

mengatasi. perasaan bersalah dan. mungkin mengurangi. atau bahkan

menghilangkannya.

c. Efisiensi. Komunikasi

Seseorang memahami. pesan-pesan dari orang. lain sebagian besar sejauh

kita memahami. orang lain secara individual. Pengungkapan diri. adalah

kondisi yang penting. untuk mengenal orang lain. Kita dapat saja meneliti

perilaku orang. lain atau bahkan hidup bersamanya. selama bertahun-

tahun, tetapi jika. orang itu tidak pernah. mengungkapkan dirinya, kita

tidak akan memahami. orang itu sebagai pribadi. yang utuh.

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/53579/3/BAB II.pdf · 2019. 9. 26. · 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Kepribadian . 2.1.1 Definisi .Kepribadian . Kepribadian atau psyche

14

d. Kedalaman. Hubungan

Dengan pengungkapan. diri, kita memberitahu. orang lain. bahwa kita

mempercayai. mereka, menghargai, dan cukup. peduli akan. mereka dan

akan hubungan. kita untuk. mengungkapkan. diri kita kepada mereka.

2.2.6 Bahaya. Pengungkapan Diri (Self Disclosure)

Menurut Devito (2013), banyak manfaat pengungkapan. diri jangan

sampai membuat. kita buta terhadap. risiko-risikonya. Berikut. beberapa bahaya

utamanya:

a. Penolakan. Pribadi dan Sosial

Seseorang akan melakukan. pengungkapan diri pada lawan. bicara yang

dapat indvidu. itu percaya. Hal ini dilakukan, untuk menghindari. adanya

penolakan lawan bicara. dengan seseorang yang melakukan.

pengungkapan diri.

b. Kerugian. Material

Pengungkapan. diri juga dapat. mengakibatkan. kerugian material, seperti

contohnya politisi yang. mengungkapkan bahwa ia pernah dirawat

psikiater. mungkin akan kehilangan. karir dan dukungan. dari masyarakat

yang mendukungnya.

c. Kesulitan. Intrapribadi

Bila reaksi orang lain. tidak seperti yang diharapkan, kesulitan.

intrapribadi akan dirasakan. Seseorang yang mengalami penolakan oleh

lingkungan sekitar bisa memikirkan. kerusakan. yang dapat. disebabkan

oleh penolakan tersebut.

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/53579/3/BAB II.pdf · 2019. 9. 26. · 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Kepribadian . 2.1.1 Definisi .Kepribadian . Kepribadian atau psyche

15

2.2.7 Pengaruh Tipe Kepribadian terhadap Pengungkapan Diri

Tipe kepribadian adalah salah satu faktor yang mempengaruhi

pengungkapan diri. Salah satu perbedaan antara. individu introvert dan extrovert

adalah tingkat dimana kondisi. fisiologis yang sebagian besar. didapat dari. proses

pewarisan genetik. Salah satu perbedaan. antara individu. introvert dan extrovert

adalah arousal yang diaktikvasi oleh ARAS (Ascending Reticular Activating

System). Arousal merupakan keadaan fisiologis dan psikologis yang dibangkitkan

atau dirangsang oleh organ-organ indra ke titik persepsi. Hal ini melibatkan

aktivasi dari ARAS (Ascending Reticular Activating System) yang memediasi

peningkatan denyut janutng, tekanan darah, kondisi terjaga dan waspada (Murata

dan Colonnese, 2018). Individu extrovert memiliki tingkat arousal di ARAS

(Ascending Reticular Activating System) yang lebih rendah sehingga gelombang

beta teraktivasi tidak maksimal yang berakibat rangsangan pada hipotalamus dan

thalamus berkurang, sedangkan pada individu dengan kepribadian introvert

memiliki arousal di ARAS (Ascending Reticular Activating System) yang tinggi

sehingga individu cenderung akan menghindari keramaian untuk mengurangi

external arousal. Untuk mengurangi. rasa rendah diri, individu introvert. selalu

memanfaatkan. media sosial. sebagai salah satu alat untuk. pengungkapan diri, hal

ini dibuktikan oleh Wang (2017) bahwa pengguna media sosial terbanyak adalah

orang yang memiliki tipe kepribadian introvert. Seseorang yang memiliki tipe

kepribadian introvert menggunakan medial sosial untuk menambah jumlah teman

dan memberikan informasi tentang diri mereka.

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/53579/3/BAB II.pdf · 2019. 9. 26. · 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Kepribadian . 2.1.1 Definisi .Kepribadian . Kepribadian atau psyche

16

2.3 Aplikasi Instagram

2.3.1 Definisi

Menurut Ting et.al (2015) Instagram adalah. aplikasi. yang

memungkinkan. pengguna. mengambil foto, menerapkan filter. digital, dan

membagikannya pengikut, teman, dan ke. jejaring sosial, termasuk. milik

Instagram sendiri.

2.3.2 Fitur-Fitur Instagram

1. Pengikut

Sistem sosial Instagram. aalah dengan menjadi pengikut akun pengguna

lainnya, atau memiliki. pengikut Instagram. Dengan demikian.

komunikasi antar. sesama user sendiri. dapat terjalin dengan. memberikan

”like” dan juga mengomentari. foto yang telah diungggah oleh user lain.

2. Mengunggah foto

Kegunaan utama. dari Instagram adalah sebagai wadah. untuk

mengunggah dan. berbagi foto kepada pengguna lain.

3. Kamera

Foto yang telah diambil. melalui aplikasi Instagram. dapat disimpan di

dalam ponsel pengguna tersebut. Penggunaan kamera. melalui Instagram

juga dapat. langsung menggunakan. efek-efek yang ada, untuk mengatur.

pewarnaan dari foto. yang dikenhendaki oleh pengguna.

4. Efek foto

Instagram memiliki. 23 efek foto yang dapat digunakan. oleh pengguna

pada saat mereka akan mengunggah fotonya. Fitur lainnya. yang ada pada

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/53579/3/BAB II.pdf · 2019. 9. 26. · 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Kepribadian . 2.1.1 Definisi .Kepribadian . Kepribadian atau psyche

17

bagian. penyuntingan adalah tilt-shift. yang berfungsi sama dengan efek.

kamera. melalui Instagram, yaitu. untuk memfokuskan satu titik. pada

sebuah. foto, dan sekelilingnya. menjadi buram.

5. Judul foto

Setalah foto tersebut. disunting, maka foto. akan dibawa. ke halaman

selanjutnya, dan foto tersebut. akan diunggah. ke dalam Instagram

ataupun. ke jejaring sosial. lainnya. Sebelum mengunggah. foto, para

pengguna dapat memasukkan. judul untuk menamai. foto tersebut, sesuai

dengan apa yang. dipikirkan pengguna.

6. Tanda suka

Instagram memiliki. sebuah fitur tanda suka yang fungsinya memiliki

kesamaan dengan yang disediakan facebook, yaitu sebagai penanda

bahwa pengguna. lain menyukai. foto yang telah diunggah. Kolom

komentar Instagram sebuah fitur kolom komentar yang berfungsi untuk

memberikan komentar pada foto yang diunggah pengguna.

2.3.3 Keuntungan dan Kerugian Penggunaan Instagram

a. Keuntungan

1. Pengguna dapat menambah teman-teman baru, membangun hubungan

bisnis atau hanya memperluas basis pribadi dengan interaksi dengan

teman-teman.

2. Mencari pekerjaan baru.

3. Mendapatkan dan memberikan produk serta layanan rujukan.

4. Membuat atau menerima saran pribadi.

5. Mengakses berita secara real time.

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/53579/3/BAB II.pdf · 2019. 9. 26. · 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Kepribadian . 2.1.1 Definisi .Kepribadian . Kepribadian atau psyche

18

b. Kerugian

1. Menjadi sarana untuk cyber bullying melalui kolom komentar.

2. Pengguna lebih sering membuang waktunya hanya untuk mengunggah

foto dan sekedar stalking akun Instagram orang lain.

3. Menjadi sarama untuk melakukan penipuan.