BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian ...eprints.umm.ac.id/40080/3/BAB II.pdf7 BAB...

28
7 BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Aisah (2013) meneliti tentang Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Berbasis Web Pada CV. Kajeye Food. Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif. Data penelitian berupa data primer yaitu kebijakan perusahaan, aktivitas pemrosesan transaksi penjualan dan juga kendala pada perusahaan. Hasil penelitian menyatakan sistem informasi akuntasi penjualan pada CV. Kajeye Food sudah cukup efektif dan efisien, namun masih terdapat beberapa kelemahan dalam operasinya seperti transaksi belum sepenuhnya berbasis teknologi informasi yang dapat dilihat dari masih adanya pencatatan manual, adanya double function oleh bagian penjualan sebagai bagian pengoperasi sistem dan juga penerimaan uang. Nugroho (2015) meneliti tentang Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai Berbasis Web Pada UKM Kuwera Bintang Empat Klaten. Jenis penelitian merupakan jenis penelitian deskripstif dan pengembangan. Teknik pengumpulan data yang digunakan terdiri dari teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi, sedangkan teknik pengembangan sistem menggunakan teknik SDLC (System Development Life Cycle). Hasil penelitian menunjukkan sistem penjualan yang diterapkan UKM Kuwera Bintang Empat masih sederhana, hal ini dapat dilihat dari hanya ada 3 fungsi dari sistem

Transcript of BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian ...eprints.umm.ac.id/40080/3/BAB II.pdf7 BAB...

Page 1: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian ...eprints.umm.ac.id/40080/3/BAB II.pdf7 BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Aisah (2013) meneliti

7

BAB II

TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA

A. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Aisah (2013) meneliti tentang Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan

Berbasis Web Pada CV. Kajeye Food. Jenis penelitian ini merupakan jenis

penelitian deskriptif. Data penelitian berupa data primer yaitu kebijakan

perusahaan, aktivitas pemrosesan transaksi penjualan dan juga kendala pada

perusahaan. Hasil penelitian menyatakan sistem informasi akuntasi penjualan

pada CV. Kajeye Food sudah cukup efektif dan efisien, namun masih terdapat

beberapa kelemahan dalam operasinya seperti transaksi belum sepenuhnya

berbasis teknologi informasi yang dapat dilihat dari masih adanya pencatatan

manual, adanya double function oleh bagian penjualan sebagai bagian

pengoperasi sistem dan juga penerimaan uang.

Nugroho (2015) meneliti tentang Perancangan Sistem Informasi Akuntansi

Penjualan Tunai Berbasis Web Pada UKM Kuwera Bintang Empat Klaten.

Jenis penelitian merupakan jenis penelitian deskripstif dan pengembangan.

Teknik pengumpulan data yang digunakan terdiri dari teknik wawancara,

observasi, dan dokumentasi, sedangkan teknik pengembangan sistem

menggunakan teknik SDLC (System Development Life Cycle). Hasil penelitian

menunjukkan sistem penjualan yang diterapkan UKM Kuwera Bintang Empat

masih sederhana, hal ini dapat dilihat dari hanya ada 3 fungsi dari sistem

Page 2: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian ...eprints.umm.ac.id/40080/3/BAB II.pdf7 BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Aisah (2013) meneliti

8

penjualan tunai, yaitu bagian penjualan, bagian administrasi, dan bagian

gudang. Pengendalian internal juga belum berjalan dengan baik karena adanya

perangkapan fungsi. Selanjutnya, hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem

yang baru memberikan manfaat yang lebih besar daripada sistem lama.

Aplikasi pengembangan sistem menggunakan macromedia dreamweaver dan

MySQL serta implementasi sistem menggunakan konversi paralel.

Budi (2016) meneliti tentang Perancangan Sistem Informasi Akuntansi

Berbasis Web Pada Rumah Makan Ayam Geprek Mantap. Jenis penelitian ini

adalah penelitian research and development. Teknik pengumpulan data dengan

metode wawancara dan dokumentasi. Data yang diperoleh melalui wawancara

adalah gambaran umum perusahaan sistem yang ada, sistem penjualan dan hal

lain yang berhubungan dengan sistem informasi akuntansi penjualan

perusahaan, sedangkan data yang diperoleh dari dokumentasi berupa dokumen-

dokumen terkait dengan sistem informasi akuntansi penjualan di perusahaan.

Hasil penelitian menunjukkan pencatatan penjualan masih dilakukan secara

manual, pengembangan dilakukan dengan metode SDLC (System Development

Life Cycle), implementasi dilakukan dengan tahap persiapan, pelatihan

karyawan, dan pengujian sistem. Metode implementasi dilakukan dengan

metode konversi modular. Sistem yang dirancang terbukti mampu memberikan

informasi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Page 3: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian ...eprints.umm.ac.id/40080/3/BAB II.pdf7 BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Aisah (2013) meneliti

9

B. Teori dan Kajian Pustaka

1. Perancangan dan Pengembangan Sistem

1.1 Perancangan dan Pengembangan Sistem

Proyek pengembangan sistem umumnya mencakup tiga tahap utama:

analisis sistem, perancangan sistem, dan implementasi sistem.

Perancangan sistem adalah proses menspesifikasi rincian solusi yang

dipilih oleh proses analisis sistem (Bodnar & Hopwood, 2003:26).

Secara umum dalam mengembangkan sistem memang melalui 3

tahapan diatas, namun terdapat pendekatan sistem sebagai prosedur umum

yang digunakan untuk pengembangan sistem yang efektif, seperti yang

dikatakan Bodnar & Hopwood (2003:26) Terdapat enam langkah dalam

pendekatan sistem:

1. Pernyataan tujuan-tujuan system.

2. Pembuatan beberapa alternatif.

3. Analisis sistem.

4. Perancangan sistem.

5. Implementasi sistem.

6. Evaluasi sistem.

a) Analisis Sistem

Analisis sistem merupakan tahap menganalisa informasi yang

dibutuhkan oleh pemakai sistem maupun pemakai informasi, serta

mengevaluasi solusi atas masalah-masalah sistem. Menurut Mulyadi

(2016:32) terdapat empat tahapan dalam analisis sistem:

Page 4: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian ...eprints.umm.ac.id/40080/3/BAB II.pdf7 BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Aisah (2013) meneliti

10

1) Analisis Pendahuluan

Analisis sistem dalam mengumpulkan berbagai informasi

umum untuk menyusun dokumen tertulis yang disebut Usulan

Pelaksanaan Analisis Sistem. Dalam hal ini diperlukan perolehan

gambaran umum menyeluruh mengenai perusahaan

2) Penyusunan Usulan Pelaksaaan Analisis Sistem

Pelaksanaan analisis sistem dituang dalam dokumen yang

disebut Usulan Pelaksanaan Analisis Sistem. Dokumen ini berisi

lembaran untuk mempertemukan pikiran pemakai informasi dengan

analis sistem dalam melaksanakan pengembangan sistem sehingga

kebutuhan informasi dapat terpenuhi bagi pemakai.

3) Pelaksanaan analisis sistem

Pelaksanaan didasarkan pada rencana kerja yang dituang

dalam Usulan Pelaksanaan Sistem, pelaksanaan ini dapat berupa

analisis sistem yang sudah ada, menganalisis transaksi, serta

menganalisis catatan-catatan akuntansi yang telah dibuat oleh

perusahaan.

4) Penyusunan Laporan Hasil Analisis Sistem

Hasil akhir dari pelaksanaan analisis sistem disajikan dalam

suatu laporan yang disebut Laporan Hasil Analisis Sistem. Laporan ini

berisi mengenai alasan dilakukan pengembangan sistem, masalah

Page 5: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian ...eprints.umm.ac.id/40080/3/BAB II.pdf7 BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Aisah (2013) meneliti

11

yang ditemukan analis sistem, pernyataan informasi yang dibutuhkan

pemakai informasi, proyeksi sumber daya yang diperlukan beserta

biaya dalam melakukan perancangan atau pengembangan sistem, dan

rekomendasi system.

b) Perancangan Sistem

Perancangan Sistem atau Desain Sistem merupakan proses

penerjemahan atau proses pengerjaan atas rancangan sistem yang telah

dibuat dari Laporan Hasil Analisis Sistem. Terdapat enam tahapan dalam

desain sistem menurut Mulyadi (2016:40) :

1) Desain sistem secara garis besar.

2) Penyusunan Usulan Desain Sistem Secara Garis Besar.

3) Evaluasi Sistem.

4) Penyusunan Laporan Final Desain Sistem Secara Garis Besar.

5) Desain Sistem Secara Rinci.

6) Penyusunan Laporan Final Desain Sistem Secara Rinci.

Menurut Kusrini dan Andri Koniyo (2007:80) menyatakan beberapa

permodelan, diantaranya rancangan model physical system, rancangan

model logika, perancangan database, serta perancangan Input dan Output

1) Rancangan Model Physical System

Rancangan model ini paling tepat menggunakan bagan alir

sistem. Bagan Alir merupakan bagan yang menunjukkan aliran di

Page 6: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian ...eprints.umm.ac.id/40080/3/BAB II.pdf7 BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Aisah (2013) meneliti

12

dalam program yang digunakan sebagai alat bantu komunikasi dan

untuk dokumentasi. Bagan Alir sendiri terdiri dari lima macam yaitu

bagan alir sistem, bagan alir dokumen, bagan alir skematik, bagan alir

program, dan bagan alir proses.

2) Rancangan Model Logika

Rancangan ini lebih menjelaskan kepada user bagaimana sistem

informasi secara logika akan bekerja. Model logika dapat

digambarkan menggunakan diagram arus data (data flow diagram).

3) Perancangan Database

Permodelan database akan menghasilkan struktur database

yang menunjang sistem penjualan. Menurut Kusrini, dan Koniyo

Andri (2007:98) perancangan database ini terdiri dari konsep

normalisasi dan entity relationship diagram (ERD).

a) Konsep Normalisasi

Normalisasi merupakan sebuah teknik dalam desain logika sebuah

database yang berguna untuk meminimalisasi pengulangan

informasi dan memudahkan identifikasi entitas atau objek.

b) Entity Relationship Diagram (ERD)

ERD merupakan notasi grafis dalam permodelan data konseptual

yang mendeskripsikan hubungan antar penyimpanan.

4) Perancangan Input dan Output

Page 7: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian ...eprints.umm.ac.id/40080/3/BAB II.pdf7 BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Aisah (2013) meneliti

13

Perancangan input dan output sering disebut juga dengan

permodelan interface. Desain input akan menghasilkan beberapa

form yang berbeda-beda fungsinya, sedangkan desain output akan

menghasilkan beberapa laporan yang berbeda-beda informasinya.

c) Implementasi Sistem

Implementasi adalah pendidikan dan pelatihan pemakai informasi,

pelatihan dan koordinasi teknisi yang akan menjalankan sistem, pengujian

sistem yang baru, dan pengubahan yang dilakukan untuk membuat sistem

informasi yang telah dirancang menjadi dapat dilaksanakan secara

operasional (Mulyadi, 2016:42). Implementasi sistem dapat dilakukan

dengan berbagai macam, yaitu:

1) Pendidikan dan Pelatihan Karyawan

Implementasi ini dilakukan jika sistem akuntansi baru

dikembangkan dalam perusahaan dan diharapkan dapat berhasil,

sehingga setiap orang yang terkait dengan sistem harus dibuat sadar

dengan tanggung jawabnya masing-masing.

2) Konversi Sistem

Dalam perubahan ke sistem baru memerlukan pendeketan

konversi tertentu. Menurut Mulyadi (2016:43) terdapat empat

pendekatan untuk mengubah sistem lama ke sistem baru, yaitu:

1. Konversi Langsung

Page 8: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian ...eprints.umm.ac.id/40080/3/BAB II.pdf7 BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Aisah (2013) meneliti

14

Konversi Langsung adalah implementasi sistem baru secara

langsung dan menghentikan dengan segera pemakaian sistem yang

lama.

2. Konversi Paralel

Konversi Paralel adalah implementasi sistem baru secara

bersamaan dengan pemakaian sistem yang lama selama jangka

waktu tertentu.

3. Pendekatan Modular

Pendekatan Modular atau Konversi Modular adalah

implementasi sistem baru ke dalam organisasi secara sebagian-

sebagian.

4. Phase-in

Konversi ini mirip dengan konversi modular, pada konversi

modular yang dibagi adalah organisasinya, sedangkan pada phase-

in yang dibagi adalah sistemnya sendiri.

1.2 Metode Pengembangan Sistem

Metodologi pengembangan sistem merupakan suatu metode

yang digunakan untuk melakukan pengembangan sistem dan

seringkali dilakukan dengan basis komputer. Metode SDLC atau

disebut juga Metode Siklus Hidup Pengembangan Sistem merupakan

sebuah pendekatan yang berhubungan dengan perangkat lunak dalam

meningkatkan sistem melalui tahapan analisis perencanaan, pengujian,

dan pemeliharaan. Menurut Ladjamudin dalam Hermawan dkk

Page 9: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian ...eprints.umm.ac.id/40080/3/BAB II.pdf7 BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Aisah (2013) meneliti

15

(2015:3) Metode System Development Life Cycle merupakan

pengembangan yang berfungsi sebagai sebuah mekanisme untuk

mengidentifikasi perangkat lunak

Menurut Hall (2007:262) Siklus Hidup Pengembangan Sistem

merupakan model untuk mengurangi risiko melalui perencanaan,

pelaksanaan, pengendalian, dan dokumentasi secara hati-hati dari

aktivitas-aktivitas utama. Berikut ini adalah langkah-langkah

pengembangan dengan metode SDLC :

1. Analisis Sistem

Widjajanto dalam Herawan (2016:24) menyatakan analisis sistem

adalah proses untuk menguji sistem yang ada beserta dengan

lingkungannya dengan tujuan untuk memperoleh petunjuk mengenai

berbagai kemungkinan perbaikan yang dapat dilakukan untuk

meningkatkan kemampuan sistem. Dalam tahap ini, dilakukan analisis

terhadap sistem yang ada apakah ada permasalahan atau sistem yang

kurang baik yang menganggu jalannya operasional perusahaan sehingga

dapat digunakan sebagai petunjuk perbaikan atau pengembangan sistem

yang sesuai. Hanif dalam Budi (2016) menyatakan metode yang

digunakan dalam tahap analisis ini adalah sebagai berikut :

a) Analisis PIECES

Analisis ini dilakukan terhadap kinerja (Performance), informasi

(Information), ekonomi (Economic), pengendalian (Control), Efisiensi

Page 10: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian ...eprints.umm.ac.id/40080/3/BAB II.pdf7 BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Aisah (2013) meneliti

16

(Efficiency), dan pelayanan pelanggan (Service) yang digunakan untuk

mendapatkan masalah utama.

Analisis ini terdiri dari :

1) Analisis Kinerja (Performance)

Nugroho (2016:35) menyatakan Kinerja merupakan kemampuan

menyelesaikan tugas bisnis yang dijalankan dengan cepat sehingga dapat

memenuhi target atau sasaran. Analisis kinerja dapat diukur berdasarkan

jumlah target produksi maupun ketepatan waktu.

2) Analisis Informasi (Information)

Informasi merupakan hal yang sangat penting dalam pengambilan

keputusan. Menurut Mulyanto (2009:20) kualitas informasi bergantung

pada tiga hal dominan yaitu akurat, tepat waktu, dan relevan. Dalam hal ini

analisis yang dilakukan adalah evaluasi terhadap kemampuan sistem

informasi yang bisa menghasilkan manfaat bagi perusahaan.

3) Analisis Ekonomi (Economic)

Setyawan (2016:24) menyatakan Analisis Ekonomi merupakan

penilaian sistem atau biaya dan keuntungan yang akan didapatkan dari

sistem yang diterapkan. Pengembangan sistem diharapkan dapat

memberikan banyak manfaat dan ketidak efisienan biaya bisa

diminimalisasi sekecil mungkin ( Kusrini dan Andri Koniyo, 2007:65)

4) Analisis Pengendalian ( Control)

Page 11: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian ...eprints.umm.ac.id/40080/3/BAB II.pdf7 BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Aisah (2013) meneliti

17

Nugroho (2016:36) Pengendalian dipasang untuk meningkatkan

kinerja sistem, mencegah atau mendeteksi kesalahan sistem, menjamin

keamanan data, informasi, dan persyaratan. Menurut Kusrini dan Andri

Koniyo (2007:65) keberadaan pengendalian adalah untuk menghindari dan

mendeteksi secara dini terhadap penyalahgunaan atau kesalahan sistem.

5) Analisis Efisiensi (Efficiency)

Setyawan (2016:57) Efisiensi didasarkan pada penggunaan sumber

daya input dan output. Analisis ini merupakan upaya untuk meningkatkan

efisiensi operasi dengan menggunakan sumber daya yang tersedia (Kusrini

dan Andri Koniyo, 2007:66).

6) Analisis Pelayanan Pelanggan ( Service)

Analisis terhadap peningkatan pelayanan yang diberikan sistem yang

berhubungan dengan kepuasaan pelanggan. Proses pelayanan dirasa cukup

baik namun pencarian data order pesana barang serta kalkulasi yang hanya

menggunakan kalkulator sebagai alat hitung menyebabkan waktu

pelayanan jadi cukup lama (Kusrini dan Andri Koniyo, 2007:66).

b) Analisis Kelayakan

Analisis dilakukan untuk menguji kelayakan sistem baru apakah lebih

baik dari sistem yang sudah ada atau justru sebaliknya dan menguji apakah

sistem yang sudah berjalan memang layak untuk dilakukan

pengembangan. Analisis kelayakan dapat dilakukan dengan beberapa

aspek diantaranya :

1) Kelayakan Teknis

Page 12: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian ...eprints.umm.ac.id/40080/3/BAB II.pdf7 BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Aisah (2013) meneliti

18

Untuk dapat dikatakan layak secara teknis, maka sistem yang dibuat

harus memiliki kriteria yang mengikuti perkembangan teknologi saat ini,

tingkat pemakaian yang mudah, dan terjangkau (Budi, 2016:5). Kelayakan

teknis ini berkaitan dengan teknologi yang mudah dioperasikan atau

disebut juga user friendly. Jika desain sistem memerlukan teknologi yang

mapan, maka kelayakannya tinggi (Hall, 2007: 285)

2) Kelayakan Ekonomi

Kelayakan ekonomi merupakan aspek yang paling dominan. Studi

pendahuluan kelayakan ekonomi dibatasi untuk menilai komitmen

keuangan manajemen terhadap keseluruhan proyek (Hall, 2007:286).

Berikut adalah metode untuk menganalisis kelayakan ekonomi:

a. Payback Period

Sartono (2010:193) menyatakan payback period adalah berapa lama

investasi dapat tertutup kembali dari aliran kas bersihnya. Jadi

menunjukkan jangka waktu yang diperlukan untuk memperoleh kembali

investasi yang telah dikeluarkan. Berikut ini adalah persamaan payback

period:

b. Net Present Value (NPV)

Page 13: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian ...eprints.umm.ac.id/40080/3/BAB II.pdf7 BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Aisah (2013) meneliti

19

Net Present Value adalah selisih antara present value aliran kas bersih.

Metode ini merupakan salah satu metode pendiskontoan aliran kas

(Sartono, 2010:195). Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut :

NCFt :Aliran kas yang diharapkan dari proyek pada periode t.

r :Discount rate / biaya modal rata-rata terimbang.

Ao :Investasi yang diasumsikan dikeluarkan pada awal tahun

pertama atau tahun ke nol.

c. Return On Investment (ROI)

Return On Investment didasarkan atas keuntungan yang diharapkan

akan diterima di masa-masa datang (Sartono, 2010:72). Jika ROI bernilai

positif, maka ROI dianggap layak, jika ROI bernilai negatif, maka ROI

dianggap tidak layak (Budi, 2016:6).

3) Kelayakan Legal

Pengembangan sistem dikatakan layak secara hukum jika tidak

melanggar peraturan dan hukum yang berlaku, terutama dalam

penggunaan software berlisensi terkait penggunaan aplikasi pendukung

sistem (Kusrini dan Andri Koniy, 2007:67)

4) Kelayakan Operasi

Page 14: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian ...eprints.umm.ac.id/40080/3/BAB II.pdf7 BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Aisah (2013) meneliti

20

Layak secara operasional dalam artian ketika sistem dapat membantu

operasional terutama di bagian penjualan, sehingga pekerjaan menjadi

lebih mudah (Budi, 2016:6). Nilai kelayakan operasional untuk setiap

desain altenatif harus mencerminkan kemudahan proses transaksi yang

diharapkan (Hall, 2007:286)

5) Kelayakan Sosial

Menurut Kusrini dan Andri Koniyo (2007:67) Sistem yang baru

dikatakan layak secara sosial jika hasil dari pengembangan sistem itu tidak

berpengaruh negatif terhadap lingkungan sosial (lingkungan masyarakat,

sosial, pendidikan, dan budaya).

c) Analisis Kebutuhan Sistem

Analisis kebutuhan sistem sangat dibutuhkan guna menunjang

penerapan sistem baru, apakah sistem baru yang akan diterapkan itu sesuai

dengan kebutuhan perusahaan atau belum, apakah sesuai dengan tujuan

yang ingin dicapai oleh perusahaan (Kusrini dan Andri Koniyo, 2007:75).

Analisis ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu :

1) Analisis Kebutuhan Fungsional

Menurut Nugroho (2016:37) Kebutuhan fungsional merupakan jenis

kebutuhan yang berisi proses-proses apa saja yang nantinya dilakukan oleh

sistem baru.

2) Analisis Kebutuhan Non Fungsional

Page 15: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian ...eprints.umm.ac.id/40080/3/BAB II.pdf7 BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Aisah (2013) meneliti

21

Menurut Nugroho (2016:37) Kebutuhan non fungsional merupakan

jenis kebutuhan yang berisi properti perilaku yang dimiliki oleh sistem

yang meliputi operasional, kinerja, keamanan, serta regulasi dan budaya.

Sedangkan menurut Kusrini dan Andri Koniyo (2007:75) kebutuhan

sistem ini dibagi menjadi tiga, yaitu :

1. Kebutuhan Perangkat Keras (Hardware).

2. Kebutuhan Perangkat Lunak (Software).

3. Kebutuhan Pengguna Sistem (Brainware).

1.3 Tujuan Perancangan dan Pengembangan Sistem

Terdapat beberapa pendapat yang menyampaikan mengenai pengembangan

sistem:

Menurut Bodnar & Hopwood (2003:26) terdapat tiga tujuan pengembangan

sistem, yaitu:

1. Untuk meningkatkan kualitas informasi.

2. Untuk meningkatkan pengendalian intern.

3. Untuk meminimalkan biaya, jika memungkinkan.

Sedangkan menurut Mulyadi (2016:15) tujuan pengembangan sistem adalah

sebagai berikut:

1. Untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegitan usaha baru.

2. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada,

baik mengenai mutu, ketepatan penyajian, maupun struktur informasinya.

Page 16: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian ...eprints.umm.ac.id/40080/3/BAB II.pdf7 BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Aisah (2013) meneliti

22

3. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern, yaitu

untuk memperbaiki keandalan (reability) informasi akuntansi dan untuk

menyediakan catatan lengkap mengenai pertanggungjawaban dan

perlindungan kekayaan perusahaan.

4. Untuk mengurani biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan akuntansi.

Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli diatas pada dasarnya

pengembangan sistem dilakukan untuk memperbaiki kualitas informasi yang

digunakan sebagai pengambilan keputusan bagi pihak manajer, untuk

memperbaiki pengendalian intern yang masih memungkinkan dari adanya

kecurangan, dan untuk meminimalkan biaya, meskipun jika dilihat secara sekilas

pengembangan sistem membutuhkan biaya yang besar namun hal ini akan

berdampak jangka panjang pada kelangsungan perusahaan, hal ini lebih baik

dibandingkan dengan sistem yang buruk, atau bahkan tidak adanya sistem yang

akan menimbulkan kecurangan, kerugian yang akan dirasakan lebih besar oleh

perusahaan.

2. Codeigniter

Menurut Basuki dalam Anggit (2017) Codeigniter adalah sebuah

framework PHP yang dapat membantu mempercepat developer dalam

pengembangan aplikasi website berbasis PHP dibandingkan jika menulis semua

kode dari awal. Codeigniter memudahkan untuk membuat aplikasi website

karena sudah tersedia template yang menjadikan aplikasi yang dibuat menjadi

rapi dan teratur. Berikut adalah kelebihan Codeigniter, antara lain:

Page 17: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian ...eprints.umm.ac.id/40080/3/BAB II.pdf7 BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Aisah (2013) meneliti

23

a. Memiliki ukuran yang kecil

Ukuran Codeigniter yang kecil menjadikan program ini dapat dijalankan

pada segala hardware dengan cepat dan ringan.

b. Menggunakan konsep MVC (Model View Controller)

Codeigniter menggunakan konsep MVC yang berguna untuk

memisahkan layer application logic dan presentation. Konsep ini menjadikan

aplikasi tertata rapi dan memudahkan untuk menemukan kaitan antara fungsi.

3. XAMPP dan SQL

XAMPP (X (empat sistem operasi), Apache, MySQL, PHP, dan Perl)

merupakan sebuah aplikasi perangkat lunak gratis yang digunakan terdiri dari

berbagai program. XAMPP dapat dijalankan dalam berbagai sistem operasi,

diantaranya Windows, Linux, Mac OS, dan Solaris.

SQL (Structure Query Language) merupakan bahasa standar yang

digunakan untuk berkomunikasi dengan database, seperti melakukan update data

pada database atau mengambil data dari database. Salah satu aplikasi yang

digunakan SQL adalah MySQL. Menurut Kusrini dan Koniyo (2007:145)

MySQL adalah perangkat lunak relational database management system

(RDBMS) yang didesain untuk melakukan proses manipulasi database

berukuran besar dengan berbagai fasilitas. Menurut Nugroho (2015), Database

MySQL merupakan database yang menjanjikan sebagai alternatif pilihan

database yang dapat dgunakan untuk sistem database personal maupun

organisasi.

Beberapa keunggulan MySQL adalah sebagai berikut :

Page 18: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian ...eprints.umm.ac.id/40080/3/BAB II.pdf7 BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Aisah (2013) meneliti

24

a. Bersifat open source yang berarti dapat disebarkan secara gratis.

b. Memiliki banyak pengguna dan dapat dipakai oleh banyak

pengguna dalam waktu bersamaan.

c. Bisa dioperasikan pada berbagai platform.

d. Mendukung berbagai jenis dan variasi tipe data.

e. Memiliki keamanan yang terjamin dengan verifikasi host.

f. Mampu menangani basis data dengan kapasitas yang besar.

4. Sistem

Menurut Romney dan Steinbart (2015:3) Sistem adalah serangkaian dua

atau lebih komponen yang saling terkait dan berinteraksi untuk mencapai tujuan.

Sebagian besar sistem terdiri dari subsistem yang kecil yang mendukung sistem

yang lebih besar. Hal ini sejalan dengan yang disampaikan oleh Mulyadi

(2016:2) mengenai pengertian sistem sebagai berikut:

1) Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur.

Unsur suatu sistem terdiri dari subsistem yang lebih kecil.

2) Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang

bersangkutan.

Unsur sistem berhubungan erat satu dengan lainnya dan sifat serta

kerjasama antar unsur sistem mempunyai bentuk tertentu.

3) Unsur sistem tersebut bekerjasama untuk mencapai tujuan sistem.

Setiap sistem mempunyai tujuan tertentu.

4) Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar.

Page 19: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian ...eprints.umm.ac.id/40080/3/BAB II.pdf7 BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Aisah (2013) meneliti

25

3. Informasi

Menurut Mulyanto dalam Jermias (2016:818) Informasi adalah data yang

diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang

menerimanya. Sedangkan menurut Romney (2016:4) Informasi adalah data yang

telah dikelola dan diproses untuk memberikan arti dan memperbaiki proses

pengambilan keputusan. Sebagaimana perannya, pengguna membuat keputusan

yang lebih baik sebagai kuantitas dan kualitas dari peningkatan informasi

(Romney dan Steinbart, 2015:4) . Informasi memiliki nilai ekonomis jika ia dapat

membantu pengambilan keputusan, jadi membantu suatu sistem untuk mencapai

tujuannya. (Bodnar & Hopwood, 2003:2).

Berdasarkan definisi diatas informasi adalah data yang diolah dan diproses

terlebih dahulu sehingga menjadi memiliki arti dan manfaat bagi penggunanya.

Indrianto (2015:943) menyampaikan beberapa kualitas informasi, yaitu :

1) Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan ataupun

menyesatkan pemakai informasi.

2) Tepat waktu, karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan

keputusan diitingkat manajemen yang lebih tinggi.

3) Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk penerimanya.

Relevansi informasi untuk setiap satu orang dengan yang lainnya berbeda.

4. Akuntansi

Akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang menilai aktivitas dalam

bisnis, mengolah sebuah data menjadi laporan, serta melaporkan hasilnya kepada

Page 20: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian ...eprints.umm.ac.id/40080/3/BAB II.pdf7 BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Aisah (2013) meneliti

26

para pengambil keputusan dalam sebuah perusahaan (Jusup dalam Hirmawan

dkk., 2016:191).

Akuntansi menurut AICPA (American institute of Certified Public

Accountant) yaitu seni pencatatan, pengikhtisaran dan pengelolaan dengan cara

tertentu dan dalam ukuran moneter, transaksi dan kejadian-kejadian yang pada

umumnya bersifat keuangan termasuk menafsirkan hasil-hasilnya (Simamora

dalam Jermias, 2016: 819).

Menurut Suwardjono (2014:10) Akuntansi merupakan seperangkat

pengetahuan yang mempelajari perekayasaan penyediaan jasa berupa informasi

keuangan kuantitatif unit-unit organisasi dalam suatu lingkungan negara tertentu

dan cara penyamapaian informasi tersebut kepada pihak yang berkepentingan

untuk dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan ekonomik.

Menurut Accounting Principle Board Suwadrjono, Akuntansi merupakan

aktivitas jasa yang berfungsi sebagai penyedia informasi kuantitatif, terutama

keuangan dari sebuah aktivitas perusahaan yang digunakan sebagai pengambilan

keputusan. Akuntansi merupakan kegiatan pengakuan, pengukuran, penilaian,

penyajian dan pengungkapan suatu kejadian dari transaksi sebuah entitas berupa

informasi kuantitatif dan kualitatif yang berfungsi sebagai pengambilan keputusan

dan untuk memenuhi kebutuhan informasi manajemen.

5. Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Bodnar & Hopwood (2003:1) Sistem Informasi Akuntansi adalah

kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan, yang dirancang untuk

mengubah data keuangan dan data lainnya menjadi informasi. Chandra dan

Page 21: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian ...eprints.umm.ac.id/40080/3/BAB II.pdf7 BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Aisah (2013) meneliti

27

Adriana (2015:2) menyatakan bahwa Sistem informasi akuntansi merupakan

sistem yang menyediakan informasi akuntansi dan keuangan beserta informasi

lainnya yang diperoleh dari proses rutin transaksi akuntansi. Menurut Indrianto

(2015:943) Sistem Informasi Akuntansi adalah sebuah sistem yang menangani

segala sesuatu yang berkenaan dengan akuntansi. Berikut adalah prinsip-prinsip

yang harus dipenuhi dalam sistem informasi akuntansi :

a. Cepat, yaitu sistem informasi akuntansi harus menyediakan informasi

yang diperlukan dengan cepat dan tepat serta dapat memenuhi kebutuhan dan

kualitas yang sesuai

b. Aman, yaitu sistem informasi harus dapat membantu menjaga keamanan

harta milik perusahaan.

c. Murah, yaitu biaya untuk menyelenggarakan sistem informasi akuntansi

tersebut harus dapat ditekan sehingga tidak relatif mahal.

Daud dan Windana (2014:19) menyampaikan manfaat sistem informasi

akuntansi untuk organisasi diantaranya adalah :

a. Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat

melakukan aktivitas utama pada value chain secara efektif dan efisien.

b. Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang

dihasilkan

c. Meningkatkan efisiensi pada bagian keuangan

d. Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan

e. Meningkatkan sharing knowledge

Page 22: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian ...eprints.umm.ac.id/40080/3/BAB II.pdf7 BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Aisah (2013) meneliti

28

Dapat dilihat bahwa Sistem Informasi Akuntansi merupakan suatu alat yang

digunakan untuk mengubah data-data akuntansi menjadi informasi yang

digunakan untuk pengambilan keputusan.

6. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan

6.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Penjualan

Sistem informasi akuntansi penjualan merupakan bagian dari sistem

akuntansi yang disusun untuk transaksi penjualan, siklus penjualan ini

sering dikaitkan dengan siklus pendapatan karena erat kaitannya dalam

menghasilkan atau mendatangkan pendapatan, selain itu siklus penjualan

juga erat kaitannya dengen siklus penerimaan kas. Menurut Daud dan

Windana (2014:19) Tujuan sistem penjualan adalah :

a. Mencatat order penjualan dengan cepat dan akurat

b. Mengirim produk dan memberikan jasa tepat waktu sesuai dengan

yang dijanjikan kepada konsumen.

c. Membuat tagihan atas produk dan jasa secara tepat waktu dan akurat.

d. Mencatat dan mengelompokkan penerimaan kas secara cepat dan

akurat.

e. Memposting penjualan dan penerimaan kas.

6.2 Unsur-Unsur yang Terkait

Menurut Mulyadi (2016:385) Fungsi yang terkait dalam sistem penjualan

adalah:

1. Fungsi Penjualan

Page 23: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian ...eprints.umm.ac.id/40080/3/BAB II.pdf7 BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Aisah (2013) meneliti

29

Fungsi ini bertanggungjawab untuk menerima order dari pembeli, mengisi

faktur penjualan dan menyerahkan faktur tersebut kepada pembeli untuk

kepentingan pembayaran ke fungsi kas.

2. Fungsi Kas

Fungsi ini bertanggungjawab menerima kas dari pembeli.

3. Fungsi Gudang

Fungsi ini bertanggungjawab untuk menyiapkan barang yang dipesan oleh

pembeli, serta menyerahkan barang tersebut ke fungsi pengiriman

4. Fungsi Pengiriman

Fungsi ini bertanggungjawab membungkus barang dan menyerahkan

barang yang telah dibayar harganya kepada pembeli.

5. Fungsi Akuntansi

Fungsi ini bertanggungjawab sebagai pencatat transaksi penjualan dan

penerimaan kas dan pembuat laporan penjualan.

6.3 Dokumen yang Digunakan

Menurut Mulyadi (2016:386), dokumen yang digunakan sistem penjualan

adalah:

1. Faktur penjualan tunai

Dokumen ini digunakan untuk merekam berbagai informasi yang

diperlukan oleh manajemen terkait transaksi penjualan tunai.

2. Pita Register Kas

Dokumen ini dihasilkan oleh bagian kas atau fungsi kas dengan cara

mengoperasikan mesin register kas. Dokumen ini merupakan bukti

Page 24: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian ...eprints.umm.ac.id/40080/3/BAB II.pdf7 BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Aisah (2013) meneliti

30

penerimaan kas dan dokumen pendukung faktur penjualan tunai yang

dicatat dalam jurnal penjualan.

3. Credit card sales slip

Dokumen ini dicetak oleh credit card center bank yang menerbitkan kartu

kredit dan diserahkan kepada perusahaan yang menjadi anggota kartu

kredit.

4. Bill of Lading

Dokumen ini merupakan bukti penyerahan barang dari perusahaan

penjualan barang kepada perusahaan angkutan umum. Dokumen ini

digunakan oleh fungsi pengiriman dalam penjualan COD.

5. Faktur Penjualan COD

Dokumen ini digunakan untuk merekam penjualan COD.

6. Bukti Setor Kas

Dokumen ini dibuat oleh fungsi kas sebagai bukti penyetoran kas ke bank.

7. Rekapitulasi Beban Pokok Penjualan

Dokumen ini digunakan untuk meringkas harga pokok produk yang dijual

selama satu periode.

6.4 Catatan Akuntansi yang Digunakan

Page 25: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian ...eprints.umm.ac.id/40080/3/BAB II.pdf7 BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Aisah (2013) meneliti

31

Menurut Mulyadi (2016:391) catatan akuntansi yang digunakan dalam

sistem penjualan adalah:

1. Jurnal Penjualan

Jurnal penjualan digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat dan

meringkas data penjualan.

2. Jurnal Penerimaan Kas

Jurnal penerimaan kas digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat

penerimaan kas dari berbagai sumber.

3. Jurnal Umum

Dalam transaksi penerimaan kas dan penjualan tunai, jurnal ini digunakan

oleh fungsi akuntansi untuk mencatat harga pokok produk yang dijual.

4. Kartu Persediaan

Kartu persediaan digunakan untuk mengawasi mutasi dan persediaan

barang yang disimpan di gudang.

5. Kartu Gudang

Catatan ini diselenggarakan oleh fungsi gudang untuk mencatat mutasi dan

persediaan barang yang disimpan di gudang.

6.5 Unsur Pengendalian Internal

Menurut Mulyadi (2016:393) terdapat beberapa unsur pengendalian

internal yang seharusnya ada dalam sistem penerimaan kas dari penjualan

tunai, yaitu :

I. Organisasi

1. Fungsi penjualan harus terpisah dari fungsi kas

Page 26: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian ...eprints.umm.ac.id/40080/3/BAB II.pdf7 BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Aisah (2013) meneliti

32

2. Fungsi kas harus terpisah dari fungsi akuntansi

3. Transaksi penjualan tunai harus dilaksanakan oleh fungsi penjualan,

fungsi kas, fungsi pengiriman, dan fungsi akuntansi.

II. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan

4. Penerimaan order dari pembeli diotorisasi oleh fungsi penjualan dengan

menggunakan formulir faktur penjualan tunai.

5. Penerimaan kas diotorisasi oleh fungsi kas dengan cara membubuhkan cap

“lunas” pada faktur penjualan tunai dan penempelan pita register pada

faktur tersebut.

6. Penjualan dengan kartu kredit bank didahului dengan permintaan otorisasi

dari bank penerbit kartu kredit.

7. Penyerahan barang diotorisasi oleh fungsi pengiriman dengan

membubuhkan cap “sudah diserahkan” pada faktur penjualan tunai.

8. Pencatatan kedalam buku jurnal diotorisasi oleh fungsi akuntansi dengan

cara memberikan tanda pada faktur penjualan tunai

III. Praktik yang sehat

9. Faktur penjualan tunai bernomor urut cetak dan pemakaiannya

dipertanggungjawabkan oleh fungsi penjualan.

10. Jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai disetor seluruhnya ke bank

pada hari yang sama dengan transaksi penjualan tunai atau hari kerja

berikutnya.

11. Penghitungan saldo kas yang ada ditangan fungsi kas secara periodik dan

secara mendadak oleh fungsi pemeriksa intern.

Page 27: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian ...eprints.umm.ac.id/40080/3/BAB II.pdf7 BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Aisah (2013) meneliti

33

7. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Berbasis Web

Pada dasarnya sistem informasi akuntansi penjualan berbasis web sama

dengan sistem informasi akuntansi penjualan pada umumnya, yang menjadikan

perbedaan adalah pada sistem informasi akuntansi berbasis web, segala bentuk

transaksi, penyimpanan data, pencarian data, hingga pecatatan dilakukan secara

komputerisasi atau bahkan dengan internet. Penjualan berbasis web sering disebut

juga dengan e-commerce.

Menurut Pramiswari dan Dhamadiaksa (2017:262) e-commerce merupakan

sebuah sistem yang bisa digunakan apabila jaringan internet tersedia, dan bisa

digunakan untuk proses pembelian, penjualan, pemasaran, dan transfer jika

terdapat jaringan komputer. Sedangkan menurut Hendri (2012:3) e-commerce

merupakan suatu cara berbelanja atau berdagang secara online atau dirrect selling

yang memanfaatkan fasilitas internet dimana terdapat website yang dapat

menyediakan layanan “get and deliver”.

Menurut Zwass (2003) memaparkan mengenai e-commerce yaitu electronic

commerce is not only developments pertaining to the Web-internet compound, but

on prior technological and organizational developments arising from the

combination of telecomunication and computing. The more important of these are

interorganizational of system information, standart of exchanging business

documents such a electronic data interchange.

The effectiveness and efficiency of organizational information systems can

be significantly enchanced by a move to Web-internet technologies

Page 28: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian ...eprints.umm.ac.id/40080/3/BAB II.pdf7 BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Aisah (2013) meneliti

34

Dari pengertian mengenai e-commerce diatas, maka dapat disimpulkan e-

commerce adalah suatu cara dan alat yang dapat digunakan untuk menjual dan

membeli secara online dan terhubung dengan database tertentu untuk

memudahkan dalam pelaksanaan transaksi.

8. Efektivitas

Efektivitas perusahaan adalah kemampuan suatu perusahaan untuk

mencapai tujuan yang diinginkan dengan memanfaatkan sumber daya yang

dimilikinya (Danke dalam Fibriyanti, 2017:374). Menurut Antasari dan Yaniarta,

2015:357) mengatakan bahwa efektivitas berasal dari kata efektif merupakan

pencapaian tujuan yang tepat dengan melakukan sebuah pilihan yang tepat dari

serangkaian alternatif untuk pengambilan keputusan, sedang efektivitas memiliki

pengertian berhasil atau tepat guna dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa efektivitas

merupakan suatu kemampuan yang berhasil mencapai tujuan yang telah

ditetapkan, oleh karena itu efektivitas sering digunakan sebagai tolak ukur

keberhasilan sebuah perusahaan.