BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/38158/3/BAB II.pdfmanfaat...

45
4 BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Mukaromah et al. (2013) melakukan penelitian mengenai analisis sistem akuntansi persediaan obat-obatan untuk meningkatkan efektivitas pengendalian intern pada RSUD kota Madiun. Hasil penelitiannya menyatakan sistem akuntansi persediaan yang diterapkan belum mendukung efektivitas pengendalian intern karena ada perangkapan fungsi pada prosedur pengadaan persediaan, belum menggunakan dokumen laporan penerimaan barang, bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang, formulir belum bernomor urut dan belum dicetak rangkap. Rizki et al. (2015) melakukan penelitian mengenai sistem akuntansi persediaan obat untuk mencegah kehabisan stok obat pada RSUD dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar. Hasil penelitiannya menyatakan rumah sakit dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar belum menerapkan sistem informasi akuntansi dengan baik guna mencegah kehabisan stok obat karena masih ditemukan perangkapan tugas oleh bagian gudang . Pangadda et al. (2015) melakukan penelitian mengenai analisis sistem dan prosedur persediaan obat-obatan dalam upaya mendukung pengendalian intern pada rumah sakit islam UNISMA Malang. Hasil dari penelitian ini sistem dan prosedur persediaan yang ada pada rumah sakit islam unisma sudah cukup mendukung dalam pengendalian intern Namun memiliki

Transcript of BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/38158/3/BAB II.pdfmanfaat...

Page 1: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/38158/3/BAB II.pdfmanfaat dalam memperbaiki proses pengambilan keputusan. Informasi akan bermanfaat jika informasi

4

BAB II

TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu

Mukaromah et al. (2013) melakukan penelitian mengenai analisis sistem

akuntansi persediaan obat-obatan untuk meningkatkan efektivitas

pengendalian intern pada RSUD kota Madiun. Hasil penelitiannya

menyatakan sistem akuntansi persediaan yang diterapkan belum mendukung

efektivitas pengendalian intern karena ada perangkapan fungsi pada

prosedur pengadaan persediaan, belum menggunakan dokumen laporan

penerimaan barang, bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang,

formulir belum bernomor urut dan belum dicetak rangkap.

Rizki et al. (2015) melakukan penelitian mengenai sistem akuntansi

persediaan obat untuk mencegah kehabisan stok obat pada RSUD dr.

Djasamen Saragih Pematangsiantar. Hasil penelitiannya menyatakan rumah

sakit dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar belum menerapkan sistem

informasi akuntansi dengan baik guna mencegah kehabisan stok obat karena

masih ditemukan perangkapan tugas oleh bagian gudang .

Pangadda et al. (2015) melakukan penelitian mengenai analisis sistem

dan prosedur persediaan obat-obatan dalam upaya mendukung pengendalian

intern pada rumah sakit islam UNISMA Malang. Hasil dari penelitian ini

sistem dan prosedur persediaan yang ada pada rumah sakit islam unisma

sudah cukup mendukung dalam pengendalian intern Namun memiliki

Page 2: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/38158/3/BAB II.pdfmanfaat dalam memperbaiki proses pengambilan keputusan. Informasi akan bermanfaat jika informasi

5

kelemahan pada sistem penghitungan fisik persediaan karena belum

menetapkan prosedur yang baku dalam melaksanakan prosedur

penghitungan fisik persediaan.

Riskiwati dan Widyawati (2014) melakukan penelitian mengenai sistem

informasi akuntansi persediaan obat-obatan terkomputerisasi yang efisien

dan efektif pada perusahaan . Hasil dari penelitiannya menyatakan sistem

informasi akuntansi persediaan obat berbasis komputer yang diterapkan oleh

Rumah Sakit Umum Haji Surabaya belum berperan secara baik karena

terdapat kelemahan pada penggunaan dan pengendalian penggunaan

komputer serta tidak adanya pemisahan fungsi penerimaan dan fungsi

penyimpanan dalam sistem informasi akuntansi persediaan oba

Berdasarkan penelitian diatas dengan objek rumah sakit dapat disimpulkan

kelemahan sistem informasi akuntansi persediaan sebagian besar terletak

pada proses yaitu terdapat perangkapan tugas. Seperti penelitian Mukaromah

et al. (2013) terdapat perangkapan tugas pada prosedur pengadaan, pada

penelitian Rizki et al. (2015) terdapat perangkapan tugas pada bagian gudang

, pada penelitian (Aji et al., 2013) terdapat perangkapan tugas dibagian

gudang , serta pada penelitian (Riskiwati dan Widyawati, 2014) terdapat

perangkapan tugas pada pemisahan fungsi penerimaan dan fungsi

penyimpanan.

B. Tinjauan Pustaka

1. Sistem

Page 3: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/38158/3/BAB II.pdfmanfaat dalam memperbaiki proses pengambilan keputusan. Informasi akan bermanfaat jika informasi

6

Menurut Mulyadi (1993: 31) Sistem yaitu kelompok unsur yang saling

berkaitan, berfungsi untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem diciptakan

untuk menangani sesuatu yang berulangkali atau yang secara rutin terjadi.

Menurut Romney dan Steinbart (2015: 3) sistem adalah serangkaian

komponen yang saling terkait dan berinteraksi untuk mencapai tujuan.

Sebagian besar sistem terdiri dari subsistem yang lebih kecil yang

mendukung sistem yang lebih besar.

Jadi sistem adalah serangkaian komponen atau unsur yang saling

berkaitan terdiri dari sub sistem yang diciptakan untuk menangani sesuatu

yang rutin terjadi agar mencapai tujuan yang diinginkan.

2. Informasi

Informasi merupakan data yang telah dikelola dan diproses agar dapat

memberikan manfaat dalam memperbaiki proses pengambilan keputusan.

Informasi akan bermanfaat jika informasi tersebut berpaut dengan

keputusan yang menjadi sasaran informasi. Informasi akan bermanfaat jika

dapat dipahami serta digunakan oleh pemakai dan apabila pemakai

mempercayai informasi tersebut (Suwardjono, 2014, 165)

Menurut Suwardjono (2014: 167) Informasi dikatakan bernilai apabila

informasi tersebut :

Page 4: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/38158/3/BAB II.pdfmanfaat dalam memperbaiki proses pengambilan keputusan. Informasi akan bermanfaat jika informasi

7

1. Menambah pengetahuan pembuat keputusan tentang keputusan

yang sudah dibuat dimasalalu ataupun yang akan dibuat dimasa

mendatang.

2. Menambah keyakinan pengguna informasi mengenai profitabilitas

yang tercapainya suatu harapan dalam kondisi ketidak pastian.

3. Mengubah keputusan atau perilaku para pemakai

Adapun informasi yang dikatakan berkualitas menurut Suwardjono (2014:

168) apabila memenuhi beberapa kriteria berikut :

1. Keterpahamian

Keterpahamian merupakan kemampuan informasi dapat

dipahami pemakaiannya. Ada dua faktor yang mempengaruhi

keterpahamian sebuah informasi yaitu pemakai informasi dan

informasi tersebut.

2. Keberpautan

Keberpautan atau kerelevanan adalah kemampuan informasi

untuk membantu pemakai dalam membacakan beberapa alternativ

keputusan sehingga pemakai dapat dengan mudah menentukan

pilihan.

3. Nilai Prediktif

Nilai prediktif adalah kemampuan informasi dalam membantu

pengguna informasi dalam meningkatkan profitabilitas bahwa

harapan pemakai akan hasil suatu kejadian dimasa lalu atau

mendatang akan terjadi sesuai harapan. Dengan kata lain dapat

Page 5: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/38158/3/BAB II.pdfmanfaat dalam memperbaiki proses pengambilan keputusan. Informasi akan bermanfaat jika informasi

8

memperbaiki kemmapuan pengguna informasi untuk melakukan

prediksi dalam mengambil keputusan.

4. Nilai Balikan

Nilai balikan adalah kemampuan informasi untuk membantu

pemakai dalam mengkonfirmasi dalam mengkoreksi harapan –

harapanpemakai di masa lalu.

5. Ketepatan Waktu

Ketepatan watu adalah tersedianya informasi bagi pembuat

keputusan pada saat dibutuhkan sebelum informasi tersebut

kehilangan kekuatan untuk mempengaruhi keputusan.

6. Keterandalan

Merupakan kemampuan informasi dalam memberi keyakinan

bahwa informasi tersebut valid.

7. Ketepatan Penyimbolan

Merupakan kesesuaian antara pengukur atau deskripsi dan

fenomena yang diukur atau dideskripsi.

8. Keterujian

Merupakan kemampuan informasi untuk memberikeyakinan

yang tinggi keada para pengguna karena informasi yang ada dapat

diuji kebenarannya.

9. Kenetralan

Merupakan ketidak berpihakan pada kelompok pengguna

informasi tertentu atau ketidakbiasan dalam perlakuan akuntansi.

Page 6: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/38158/3/BAB II.pdfmanfaat dalam memperbaiki proses pengambilan keputusan. Informasi akan bermanfaat jika informasi

9

10. Keterbandingan

Merupakan kemampuan informasi membantu para pengguna

informasi untuk mengidentifikasi persamaan dan perbedaan dalam

menentukan keputusan atas fenomena economi yang terjadi.

3. Sistem Informasi Akuntansi

Sistem informasi akuntasi merupakan organisasi formulir, catatan, dan

laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan

informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan

pengelolaan perusahaan (Mulyadi, 1993, 3)

Menurut Mulyadi (1993: 19) Sebuah sistem tentunya memerlukan

pengembangan, dimana tujuan dari pengembangan sistem informasi

akuntansi diantaranya sebagai berikut :

1. Untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha

baru

2. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang

sudah ada , mengenai mutu, ketepatan penyajian, maupun struktur

informasinya.

3. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan

intern, yaitu untuk memperbaiki tingkat keandalan informasi

akuntansi dan untuk menyediakan catatan lengkap mengenai

pertanggungjawaban dan perlindungan kekayaan perusahaan.

4. Untuk mengurangi biaya klerikal dengan penyelenggara catatan.

4. Persediaan

Page 7: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/38158/3/BAB II.pdfmanfaat dalam memperbaiki proses pengambilan keputusan. Informasi akan bermanfaat jika informasi

10

Persediaan adalah sejumlah barang jadi, bahan baku, dan barang dalam

proses yang dimiliki perusahaan dengan tujuan untuk dijual atau diproses

lebih lanjut (Rudianto, 2012, 222).

Menurut Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No 14 tahun 2008 pada

paragraph 5, persediaan adalah aktiva:

a. Tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal.

b. Dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan.

c. Dalam bentuk bahan atau perlengkapan (supplies) untuk digunakan

dalam proses produksi atau pemberian jasa.

Jadi persediaan adalah sejumlah barang jadi yang dimiliki perusahaan

untuk dijual, bahan baku yang akan digunakan dalam proses produksi,

serta barang dalam proses yang masih harus diselesaikan perusahaan

sebelum akhirnya dijual.

a. Metode Pencatatan Persedian

Menurut Rudianto (2012: 222) ada beberapa metode pencatatan

yang digunakan untuk melakukan perhitungan persediaan pada suatu

perusahaan yaitu :

1) Metode Fisik

Metode fisik atau disebut juga dengan metode periodik

merupakan metode pengelolaan persediaan, dimana arus keluar

masuknya barang tidak dicatat secara rinci sehingga untuk

mengetahui nilai persediaan pada suatu saat tertentu harus

Page 8: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/38158/3/BAB II.pdfmanfaat dalam memperbaiki proses pengambilan keputusan. Informasi akan bermanfaat jika informasi

11

melakukan perhitungan barang secara fisik (stock opname)

digudang .

2) Metode Perpetual

Pada metode ini pencatatan persediaan dilakukan secara terus

menerus secara rinci sehingga jumlah persediaan yang ada setiap

saat dapat diketahui tanpa menghitung secara fisik persediaan

Syam (2014: 214) . Dalam metode ini setiap jenis persediaan

dibuatkan kartu stock yang mencatat keluar masuknya barang

digudang beserta harganya.

b. Metode Perhitungan Persediaan

Menurut Syam (2014: 219) ada 4 Metode yang dapat digunakan

untuk menghitung harga pokok dari persediaan antara lain :

1) Metode identifikasi Khusus

Metode identifikasi khusus (specific identification). Metode ini

adalah metode yang paling sempurna dalam menentukan berapa

nilai persediaan yang ada karena setiap unit barang yang dibeli,

digunakan, dan yang tersisa diidentifikasikan secara khusus berikut

harga belinya.

Metode ini umumnya digunakan pada perusahaan dagang.

Produk yang dijual adalah produk yang memiliki identifikasi

khusus.

2) Metode Harga Rata- rata

Page 9: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/38158/3/BAB II.pdfmanfaat dalam memperbaiki proses pengambilan keputusan. Informasi akan bermanfaat jika informasi

12

Metode ini dalam menentukan harga pokok persediaan

berdasarkan harga pokok rata- rata. Pada metode ini dipisahkan

menurut metode pencatatan yang digunakan.

a) Metode fisik :

Metode Rata- Rata Sederhana

Metode ini dilakukan dengan mengitung harga pokok

barang yang berasal dari persediaan awal dan pembelian

kemudian dibagi dengan jumlah jenis harga pokok yang ada

sehingga harga pokok rata- rata persediaan dapat diketahui

Metode Rata –Rata Tertimbang

Metode ini dilakukan dengan mengkalikan kuantitas

barang dari persediaan awal dan pembelia dengan masing –

masing harga pokoknya, kemudian dibagi dengan kuantitas

barang persediaan awal dan pembelian sehinga harga pokok

rata-rata dapat diketahui.

b) Metode Perpetual :

Metode Rata – Rata Bergerak

Pada metode ini diperlukan buku pembantu persediaan

dalam menghitung harga pokok persediaan dan harga pokok

penjualan.

3) Metode Masuk Pertama Keluar pertama (First in First Out)

Metode ini unit barang yang dijual atau dikeluarkan pertama

kali akan dinilai dengan harga pokok dari pembelian yang pertama

Page 10: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/38158/3/BAB II.pdfmanfaat dalam memperbaiki proses pengambilan keputusan. Informasi akan bermanfaat jika informasi

13

kali. Selanjutnya unit penjualan berikutnya juga akan dibebani

dengan harga pokok pembelian dari pembelian yang pertama jika

belum habis , jika barang pembelian sudah habis maka

pembebanan selanjutnya digunakan dengan harga pokok pembelian

kedua dan seterusnya.

4) Metode masuk terakhir keluar pertama (Last in First Out)

Metode ini, barang yang masuk ( dibeli / diproduksi paling

akhir akan dikeluarkann /dijual paling awal) sehingga barang yang

tersisa pada akhirperiode adalah barang yang berasal dari

pembelian atau produksi awal periode.

c. Jenis Persediaan Di Rumah Sakit

Pengertian Persediaan pada rumah sakit adalah aset berwujud

dalam bentuk bahan atau perlengkapan (supplies) yang digunakan untuk

mendukung kegiatan administratif dan pemberian pelayanan jasa

(Ambarriani et al., 2012). Persediaan pada rumah sakit meliputi

persediaan obat, peralatan medis serta non medis dan persediaan

lainnya.

5. Sistem Informasi Akuntansi terkait Persediaan

Sistem informasi akuntansi persediaan merupakan suatu sistem

yang bertujuan untuk menyediakan informasi akuntansi terkait dengan

persediaan yang terdapat dalam perusahaan.

Page 11: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/38158/3/BAB II.pdfmanfaat dalam memperbaiki proses pengambilan keputusan. Informasi akan bermanfaat jika informasi

14

Menurut Mulyadi (1993: 301) adapun fungsi , dokumen dan

catatan yang terkait pada sistem informasi akuntansi persediaan ini

khususnya pada pembelian persediaan adalah :

1. Fungsi gudang

Fungsi gudang merupakan fungsi yang bertanggung jawab

dalam mengajukan permintaan pengadaan atau pembelian barang

dan menyimpan barang yang telah diterima fungsi penerimaan

barang

2. Fungsi pembelian

Fungsi pembelian merupakan fungsi yang bertanggung jawab

dalam mendapatkan informasi mengenai harga brang yang akan

dibeli, menentukan pemasok untuk pembelian barang serta

menerbitkan surat order pembelian kepada pemasok yang dipilih.

3. Fungsi penerimaan

Fungsi penerimaan merupakan fungsi yang bertanggung jawab

untuk melakukan pemeriksaan jenis, mutu, serta kuantitas dari

barang yang diterima dari pemasok guna layak tidaknya barang

tersebut diterima perusahaan selain itu fungsi ini juga bertanggung

jawab dalam menerima barang dari retur penjualan.

4. Fungsi akuntansi

Fungsi akuntansi yang terkait dalam transaksi pembelian

adalah fungsi pencatatan utang dan pencatatan persediaan. Fungsi

pencatatan utang bertanggung jawab untuk mencatat transaksi

Page 12: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/38158/3/BAB II.pdfmanfaat dalam memperbaiki proses pengambilan keputusan. Informasi akan bermanfaat jika informasi

15

pembelian ke dalam register bukti kas keluar dan menyelengarakan

arsip dokumen sumber (bukti kas keluar) yng berfungsi sebagai

catatan utang. Sedangkan fungsi pencatatan persediaan

bertanggung jawab dalam mencatat harga pokok persediaan barang

yang dibeli kedalam kartupersediaan

Beberapa dokumen yang digunakan pada sistem informasi

akuntansi pembelian persediaan antara lain :

1. Surat permintaan pembelian

Surat permintaan pembelian adalah formulir yang dibuat oleh

fungsi gudang ataupun fungsi yang menggunakan barang

untukmeminta fungsi pembelian membeli barang yang tertera

di surat permintaan pembelian. Surat ini dibuat 2 rangkap,

lembar pertama untuk fungsi pembelian, lembar kedua untuk

fungsi gudang atau fungsi yang meminta barang.

Page 13: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/38158/3/BAB II.pdfmanfaat dalam memperbaiki proses pengambilan keputusan. Informasi akan bermanfaat jika informasi

16

Berikut contoh surat permintaan pebelian menurut (Mulyadi, 1993)

No. SPP. Tanggal:……/……/20

SURAT PERMINTAAN PEMBELIAN

Gunakan formulir yang berbeda untuk setiap barang yang Saudara minta.

Dari Bagian :………………………………… Digunakan Untuk…………………………………..

Sifat Permintaan : Biasa Segera Mendesak

Kuantitas Nomor Katalog Ukuran Penjelasan Lengkap

Kirim Ke

Bebankan ke Dep…………No.Rek……..

Tanggal diperlukan……/……/20……….

Diperlukan Oleh…………………………

Disetujui Oleh……………………………

Diisi Oleh Bagian Pembelian

Pemasok Harga Per

Unit

Total Harga Nomor SOP

Harga yang lalu……………………………………….

Pemasok yang lalu…………………………………….

Ya Untuk dibeli……………………………………….

Sumber : Mulyadi (1993)

Gambar.2.1 surat permintaan pembelian

Untuk pembelian berulangkali dan secra rutin formulir yang digunakan

berbeda dengan gambar 2.1 agar tidak berulang kali menulis informasi pokok

didalam dokumen. Surat permintan pembelian yang berulangkali digunakan

sebagai dokumen lampiran kartu gudang.

Apabila pda kartu gudang sudah menunjukan titik pemesanan kembali,

maka fungsi gudang membuat surat permintaan pembelian verulangkali kemudian

menyerahkan ke fungsi pembelian. Kemudian fungsi pembelian membuat surat

order pembelian dan mengisi informasi nama pemasok , harga, dan nomor surat

order pembelian ke dalam surat permintaan pembelian berulangkali setelah itu

Page 14: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/38158/3/BAB II.pdfmanfaat dalam memperbaiki proses pengambilan keputusan. Informasi akan bermanfaat jika informasi

17

menyerahkan dokumen tersebut ke fungsi gudang untuk dijadikan lampiran kartu

gudang.

SURAT PERMINTAAN PEMBELIAN Kode Barang Keterangan Titik Pemesanan

Kembali

Kuantitas yang

dipesan

Tgl No.

Kontrak

No.SOP Pemasok Ditangan

&

Dipesan

Permintaan Saldo Kuantitas

dipesan

Harga Tanggal

Diperlukan

Sumber : Mulyadi (1993)

Gambar 2.2 Permintaan Pembelian Berulang Kali

2. Surat permintaan penawaran harga

Surar permintaan penawran harga digunakan untuk melakukan penawaran

harga untuk barang yang pembeliannya tidak repetitive,dengan nominal rupiah

yang besar.

Page 15: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/38158/3/BAB II.pdfmanfaat dalam memperbaiki proses pengambilan keputusan. Informasi akan bermanfaat jika informasi

18

SURAT PERMINTAAN PENAWARAN HARGA

Kepada

Yth.

Catatan :

Kepada

Yth.

Permintaan Penawaran Harga ini bukan

merupakan order pembelian.

Kepada

Yth.

Tgl. SPPH Tgl. Penyerahan

Barang

Silakan menawarkan kepada kami barang-barang berikut ini. Kami bersedia

mempertimbangkan barang subsidi.

Kuantitas No. Part Keterangan Harga per Unit Potongan Harga Bersih

Kami menawarkan barang tersebut di atas dengan syarat pengiriman FOB………. Dan

syarat pembayaran…………… dengan jangka waktu pengiriman………… hari setelah

order pembelian kami terima

Nama Perusahaan

Tanda Tangan

Sumber : Mulyadi (1993)

Gambar 2.3 Surat Permintaan Penawaran Harga

Kirimkan kembali formulir ini ke bagian pembelian

alamat diatas

Page 16: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/38158/3/BAB II.pdfmanfaat dalam memperbaiki proses pengambilan keputusan. Informasi akan bermanfaat jika informasi

19

3. Surat order pembelian

Surat order pembelian bertujuan untuk memesan barang pada distributor

yang sudah dipilih. Surat order pembelian ini terdiri dari beberapa tebusan

yang digunakan sebagai temusan ke beberapa fumgsi lnnya dan sebagai arsip.

SURAT ORDER PEMBELIAN

Kepada

Yth.

Kepada

Yth.

Tanggal ………………………...

Syarat ………………………...

Tgl. diperlukan ………………………...

No. Urut Nama Barang Spesifikasi

Barang

Satuan Kuantitas Harga

Satuan

Jumlah

Jumlah

Manajer Bagian

Sumber : Mulyadi (1993)

Gambar 2.4 Surat Order Pembelian

PENTING

Penerimaan barang ditutup jam 16.00, kecuali dengan janji

khusus

No. 809876756

Nomor ini harus

dicantumkan dalam

faktur, slip pembungkus, dan

korespondensi

Page 17: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/38158/3/BAB II.pdfmanfaat dalam memperbaiki proses pengambilan keputusan. Informasi akan bermanfaat jika informasi

20

4. Laporan penerimaan barang

Laporan penerimaan barang merupakan laporan yang dibuat oleh bagian

penerimaan barang untuk mencatat barang yang diterima dari distributor.

Barang – barang yang dicatat pada laporan peneriman barang merupakan

baranng yang sudah memenihi jenis, spesifikai, mutu, kualitas seperti yang

tercantum pada surat order pembelian.

LAPORAN PENERIMAAN BARANG

Barang diterima melalui : …………………………………….tgl…………..20…

Jika melalui truk kita, tulis nama penemudinya : …………………………………

Nama perusahaan pengirim : ………………………………………………………

Alamat : ……………………………………………………………………………. No Mobil No. Segel dan kondisi Segel No. Surat Order Pembelian No. Surat Order Pembelian

Jml. Bungkus

atau Biji

Macam

Pembungkus

Ukuran Penjelasan lengkap ttg.

barang merek, mutu, dsb

Tanda pada

pembungkus

kuantitas Kondisi

saat

diterima

Diperiksa Oleh : Diterima Oleh:

Sumber : Mulyadi (1993)

Gambar 2.5 Laporan Penerimaan Barang

Page 18: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/38158/3/BAB II.pdfmanfaat dalam memperbaiki proses pengambilan keputusan. Informasi akan bermanfaat jika informasi

21

5. Surat perubahan order

Surat Perubahan order digunakan pada saat ingin melakukan perubahan

terhadap isi surat order pembelian yang sudah dikeluarkan sebelumnya oleh

bagian pembelian. Perubahan yang dimaksud bisa berupa kuantitas, waktu

penyerahan barang,spesifikasi barang. Pemberitahuan perubahan orde

dilakukan secara resmi yaitu dengan diterbitkannya surat perubahan order

pembelian sebanyak surat order pembelian yang sudah diterbitkan

sebelumnya dan ditujukn ke pihak yang sama dengan yang menerima surat

order pembelian.

Sumber : Mulyadi (1993)

Gamabar 2.6 Surat Perubahan Order Pembelian

Page 19: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/38158/3/BAB II.pdfmanfaat dalam memperbaiki proses pengambilan keputusan. Informasi akan bermanfaat jika informasi

22

6. Bukti kas keluar

Bukti kas keluar merupakan sebuah dokumen yang berfungsi sebagi

peritah pengeluaran kas untuk membayar utang kepada pemasok serta

sebagai surat pemberitahuan pembayaran kepada kreditur.

BUKTI KAS KELUAR

Dibayarkan

Kepada

No.BKK : 678908

No. Cek : …………………………

Tgl. Dibayar : ……/……../19………….

Tgl No. Rekening Keterangan Jumlah Rupiah

Total Potongan % Bersih

Penjelasan

Dicatat

Tgl. Disetujui Tgl. Diperiksa Tgl. Diisi Tgl.

Sumber : Mulyadi (1993)

Gambar 2.7 Bukti Kas Keluar

Page 20: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/38158/3/BAB II.pdfmanfaat dalam memperbaiki proses pengambilan keputusan. Informasi akan bermanfaat jika informasi

23

Selain dokumen adapun beberapa catatan yang digunakan dalam

sistem informasi akuntansi pembelian persediaan antara lain :

1. Register bukti kas keluar

Register bukti kas keluar merupakan jurnal yang digunakan

untuk mencatatat transaksi pembelian apabila metode pencatatan

utang yang digunakan diperusahaan adalah voucher payable

procedure.

Halaman sebelah kiri

REGISTER BUKTI KAS KELUAR

(VOUCHER REGISTER) Tgl Dikeluarkan

untuk

No.

BKK

Dibayar BKK yang

akan dibayar

Potongan

Pembelian

Tiket

Pembelian

debit

Biaya Angkut

Debit

Tgl No.cek No.

Rek

Jumlah No.

Rek

Jumlah

Halaman sebelah kanan

Biaya dministrasi

debit

Biaya Pemasaran

debit Biaya produksi

Dep. 1 Debit

Biaya produksi

Dep. 2 Debit

Lain-Lain debit

No.

Rek

Jumlah No.

Rek

Jumlah No.

Rek

Jumlah No.

Rek

Jumlah Nama No.rek Jumlah

Sumber : Mulyadi (1993)

Gambar 2.8 Register Bukti Kas Keluar

Page 21: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/38158/3/BAB II.pdfmanfaat dalam memperbaiki proses pengambilan keputusan. Informasi akan bermanfaat jika informasi

24

2. Jurnal pembelian

Jurnal pembelian merupakan jurnal yang digunakan untuk pencatatan

utang diperusahaan apabila perusahaan menggunakan metode account

payable procedure dalam melakukan pencatatan utangnya.

JURNAL PEMBELIAN

Tanggal Keterangan Nomor

Bukti

Utang

Dagang

Kredit

Persediaan

Debit

Lain-lain Debit

No.rek Jumlah

Sumber : Mulyadi (1993)

Gambar 2.9 Jurnal Pembelian

3. Kartu utang

Kartu utang merupakan buku pembantu yang digunakan untuk pencatatan

utang apabila perusahaan memakai metode account payable procedure.

Namun apabila perusahaan menggunakan metode voucher payable procedure

dalam pencatatan utang maka arsip kas keluar yang belum dibayar yang

menjadi catatan utang.

Halaman :

Page 22: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/38158/3/BAB II.pdfmanfaat dalam memperbaiki proses pengambilan keputusan. Informasi akan bermanfaat jika informasi

25

KARTU UTANG Nama Kreditur : No. Rekening :

Alamat :

Tgl Keterangan Fol √ Debit Kredit D/K Saldo

Sumber : Mulyadi (1993)

Gambar 2.10 Kartu Utang

4. Kartu persediaan

Kartu persedian digunakan untuk mencatat harga pokok persediaan yang

dibeli perusahaan adapun gambar kartu persediaan sebagai berikut :

KARTU PERSEDIAAN

Nama Barang Kode Barang Satuan Gudang No.lantai No. Lokasi

No Rekening Titik Pemesanan

Kembali

EOQ Maximum Minimum Sifat Khusus Barang

Pembelian Penerimaan Pemakaian Saldo

Tgl No.

SOP

Jml.

Dipesan

Jml.

Diterima

Sisa

Pesanan

Tgl No.

LPB

Kuantitas Harga

Satuan

Jumlah

Harga

Tgl No. BPBG Kuantitas Jumlah

Harga

Kuantitas Harga

satuan

Jumlah

Harga

Sumber : Mulyadi (1993)

Gambar 2.11 Kartu Persediaan

Page 23: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/38158/3/BAB II.pdfmanfaat dalam memperbaiki proses pengambilan keputusan. Informasi akan bermanfaat jika informasi

26

Menurut Mulyadi (1993: 303) System prosedur pada sistem informasi

akuntansi pembelian persediaan terdiri dari beberapa prosedur dan system

diantaranya :

1. Prosedur permintaan pembelian

Dalam prosedur ini bagian gudang mengajukan permintaan pembelian

kepada fungsi pembelian dengan menyerahkan formulir surat permintaan

pembelian.

2. Prosedur permintaan penawaran harga dan pemilihan pemasok.

Dalam prosedur ini bagian pembelian mengirimkan surat

permintaan penawaran harga kepada pemasok untuk memperoleh

informasi harga barang dan syarat pembelian, untuk pemilihan

pemasok.

3. Prosedur order pembelian

Dalam prosedur ini bagian pembelian mengirim surat order

pembelian barang kepada pemasok yang sudah dipilih dan

menginformasikannya ke bagian atau fungsi lain seperti fungsi

penerimaan, fungsi yang meminta barang dan fungsi utang.

4. Prosedur penerimaan barang

Fungsi penerimaan pada prosedur ini melakukan pengecekan

mengenai jenis, mutu serta kuantitas barang dari pemasok dan membuat

laporan penerimaan barang.

5. Prosedur pencatatan utang

Page 24: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/38158/3/BAB II.pdfmanfaat dalam memperbaiki proses pengambilan keputusan. Informasi akan bermanfaat jika informasi

27

Fungsi akuntansi bertugas memeriksa dokumen yang berhubungan

dengan pembelian seperti surat order pembelian, laporan penerimaan

barang, dan faktur dari pemasok. Fungsi akuntansi juga bertanggung

jawab dalam menyelenggarakan pencatatan utang atau mengarsipkan

dokumen sumber sebagai catatan utang.

6. Prosedur distribusi pembelian

Prosedur ini meliputi distribusi rekening yang didebit dari transaksi

pembelian untuk kepentingan pembuatan laporan manajerial

Page 25: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/38158/3/BAB II.pdfmanfaat dalam memperbaiki proses pengambilan keputusan. Informasi akan bermanfaat jika informasi

28

BAGAN ALIR DOKUMEN SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN

Bagian Gudang Bagian Pembelian Bagian Penerimaan

SS

Mulai

Membuat

SPP

2

1 SPP

Pada saat

Reoder point

1

1 SPP

Membuat

SPPH

Dikirim ke

pemasok

Diterima dari

pemasok

SPPH

SPPH

Membuat

Perbanding

an Harga

Perbandingan Harga

1

2

2

Membuat

SOP

SPP

PH

SPH

7

6 5

4 3

2 1

SOP

Dikirim ke

Pemasok 4

3

T

A

Dari Pemasok

Beserta barang

Dikirim ke bagian

gudang bersamaan

barang

6

Periksa

barang yg

dikirim

3

3 SOP

Surat Pengantar

Buat

LPB

SP

SOP

3

2 1

LPB

7

A

Keterangan :

SPP : Surat Permintaan Pembelian

SOP: Surat Order Pembelian

SPPH: Surat Permintaan Penawaran Harga

SPH: Surat Penawaran Harga

PH : Perbandingan Harga

LPB: Laporan Penerimaan Barang

5

5

5 SOP

A

Gambar 2.12 Sistem Pembelian Kredit

Page 26: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/38158/3/BAB II.pdfmanfaat dalam memperbaiki proses pengambilan keputusan. Informasi akan bermanfaat jika informasi

29

Bagian Gudang Bagian Pembelian Bagian Utang Bagian Kartu Persediaan

5

6

2 LPB

Kartu

Gudang

T

7

1 LPB

8

Catat tgl penerimaan pada

sop lembar ke 6 dan 7

Dari Pemasok

Faktur

Memeriksa

Faktur

Faktur

9

10

SOP

1 LPB

Faktur

4 8 9

Membandinkan

faktur dari

pemasok dengan

sop & LPB

Membuat

BKK

Faktur

LPB 1

SOP 4

3 2

1 BKK

Register

Bukti kas

T

Arsip Bukti Kas Keluar yang

belum dibayar

10

1 BKK

Kartu

Persediaan N

Gambar 2.12 Sistem Pembelian Kredit Sumber : Mulyadi (1993)

Page 27: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/38158/3/BAB II.pdfmanfaat dalam memperbaiki proses pengambilan keputusan. Informasi akan bermanfaat jika informasi

30

Beberapa Informasi yang dibutuhkan oleh manajemen dari sistem informasi

akuntansi persediaan antara lain :

1. Jenis persediaan yang telah mencapai titik pemesanan kembali

2. Order pembelian yang telah dikirim ke pemasok

3. Order pembelian yang telah dipenuhi pemasok

4. Total saldo utang dagang pada tanggal tertentu

5. Saldo utang dagang kepada pemasok tertentu

Adapun dokumen serta catatan yang digunakan pada sistem informasi

akuntansi persediaan bahan baku (Mulyadi, 1993, 571),Dokumen yang

digunakan antara lain :

1. Laporan Penerimaan Barang

Laporan penerimaan barang merupakan dokumen yang digunakan bagian

gudang untuk mencatat tambahan jumlah barang dari pembelian pada kartu

gudang. Saat transaksiretur terjadi, laporann penerimaan barang ini juga

berfungsi sebagai dokumen pendukung yang dijadikan lampiran dai memo

kredit.laporan penerimaan barang ini dibuat oleh fungsi penerimaan barang

sebagai laporan atas telah dilakukannya penerimaan seta pemeriksaan barang

yang dibeli dari distributor.

Page 28: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/38158/3/BAB II.pdfmanfaat dalam memperbaiki proses pengambilan keputusan. Informasi akan bermanfaat jika informasi

31

LAPORAN PENERIMAAN BARANG

Barang diterima melalui : …………………………………….tgl…………..20…

Jika melalui truk kita, tulis nama penemudinya : …………………………………

Nama perusahaan pengirim : ………………………………………………………

Alamat : ……………………………………………………………………………. No Mobil No. Segel dan kondisi Segel No. Surat Order Pembelian No. Surat Order Pembelian

Jml. Bungkus

atau Biji

Macam

Pembungkus

Ukuran Penjelasan lengkap ttg.

barang merek, mutu, dsb

Tanda pada

pembungkus

kuantitas Kondisi

saat

diterima

Diperiksa Oleh : Diterima Oleh:

Sumber : Mulyadi (1993)

Gambar 2.13 Laporan Penerimaan Barang

2. Bukti Kas Keluar

Bukti kas keluar merupakan dokumen yang dibuat oleh fungsi akuntansi

yang digunakan sabagai dasar pencatatan transaksi pembelian. Bukti kas

keluar digunakan sebagai perintah pengeluaran kas untuk pembayaran utang

kepada pemasok dan surat pemberitahuan kepada pemasok prihal pelunasan

utang.

Page 29: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/38158/3/BAB II.pdfmanfaat dalam memperbaiki proses pengambilan keputusan. Informasi akan bermanfaat jika informasi

32

BUKTI KAS KELUAR Dibayarkan

Kepada

No.BKK : 678908

No. Cek : …………………………

Tgl. Dibayar : ……/……../19………….

Tgl No. Rekening Keterangan Jumlah Rupiah

Total Potongan % Bersih

Penjelasan

Dicatat

Tgl. Disetujui Tgl. Diperiksa Tgl. Diisi Tgl.

Sumber : Mulyadi (1993)

Gambar 2.14 Bukti Kas Keluar

3. Laporan pengiriman barang

Laporan pengiriman barang merupakan laporan yang dibuat oleh fungsi

pengiriman untuk mencatat barang yang dkirim kembali ke pemasok.

Laporan ini digunakan oleh bagian gudang sebagai dasar pencatatan

kuantitas barang yang dikirim kembali ke pemasok ke dalam kartu gudang.

Page 30: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/38158/3/BAB II.pdfmanfaat dalam memperbaiki proses pengambilan keputusan. Informasi akan bermanfaat jika informasi

33

LAPORAN PENGIRIMAN BARANG

Nomor LPB

12654

Tanggal No. Order Surat Pebelian Tanggal SOP

Kepada

Yth.

Dikirim

ke

No. Urut Nama Barang Spesifikasi Barang Satuan Kuantitas

Surat Order Pengiriman Bagian Pengiriman

Nomor Tanggal

Sumber : Mulyadi (1993)

Gambar 2.15 Laporan Pengiriman Barang

4. Memo Debit.

Memo debit adalah formulir yang diisi dan diotorisasi oleh fungsi

pembelian kemudian diserahkan kepada fungsi pengiriman untuk

mengirimkan kembali barang yang sudah dibeli perusahaan. Formulir ini juga

digunakan fungsi akuntansi dalam mendebit rekening utang akibat terjadinya

transaksi retur pembelian.

Page 31: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/38158/3/BAB II.pdfmanfaat dalam memperbaiki proses pengambilan keputusan. Informasi akan bermanfaat jika informasi

34

MEMO DEBIT

Kepada

Yth.

Nomor 456567

Tanggal

Rekening utang kami kepada Saudara telah kami debit dengan adanya

pengembalian barang kepada Saudara, karena ada ketidaksesuaian antara barang

yang kami terima dengan barang yang pesan menurut surat order pembelian

kami.

Referensi Saudara Referensi Kami

Surat Order Pengiriman Surat Order Pembelian

Nomor Tanggal Nomor Tanggal

No.

Urut

Nama Barang Satuan Kuantitas Harga

Satuan

Jumlah

Harga

Jumlah

Bagian Pembelian

Sumber : Mulyadi (1993)

Gambar 2.16 Memo Debit

5. Bukti penerimaan dan pengeluaran barang gudang

Bukti penerimaan dan pengeluaran barang gudang merupakan sebuah

bukti yang digunakan oleh bagian gudang dalam mencatat pengurangan

persediaan karena pemakaian intern. Bukti penerimaan dan pengeluaran

Page 32: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/38158/3/BAB II.pdfmanfaat dalam memperbaiki proses pengambilan keputusan. Informasi akan bermanfaat jika informasi

35

barang juga berfungsi sebagai dasar dalam pencatatan pemakaian persediaan

kedalam jurnal pemakaian bahan baku atau jurna umum.

BUKTI PERMINTAAN DAN PENGELUARAN

BARANG GUDANG Departemen Bagian Nomor Surat Order Produksi Tanggal Nomor

7890567

Nomor

Urut

Kode

Barang

Nama Barang Satuan Jumlah yang

diminta

Jumlah yang

diserahkan

Diisi Oleh Departemen

Akuntansi

Harga

Satuan

Total Harga

Kepala Bagian Gudang Kepala Departemen Kepala Bagian

Sumber : Mulyadi (1993)

Gambar 2.17 Bukti Permintaan dan Pengeluaran Barang Gudang

6. Bukti pengembalian barang gudang

Bukti pengembalian barang gudang merupakan dokumen yang dijadikan

dasar pencatatan tambahan kuantitas pada kartu gudang oleh fungsi gudang

dan digunakan dasar pencatatantambahan kuantitas dan harga pokok

persediaan ke dalam kartu persediaan oleh bagian kartu persediaan.

Page 33: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/38158/3/BAB II.pdfmanfaat dalam memperbaiki proses pengambilan keputusan. Informasi akan bermanfaat jika informasi

36

BUKTI PENGEMBALIAN BARANG GUDANG

Departemen Bagian Nomor Surat Order Produksi Tanggal Nomor

897609

Nomor

Urut

Kode

Barang

Nama Barang Satuan Jumlah yang

Dikembalikan

Alasan

Pengembalian

Diisi Oleh Departemen

Akuntansi

Harga

Satuan

Total Harga

Kepala Bagian Gudang Kepala Departemen Kepala Bagian

Sumber : Mulyadi (1993)

Gambar 2.18 Bukti Pengembalian Barang Gudang

Beberapa catatan yang digunakan dalam sistem informasi akuntansi

persediaan, antara lain :

1. Jurnal umum

Jurnal umum digunkan oleh fungsi gudang untuk mencatat pemakaian

persediaan atau pengembalian persediaan ke dalam gudang.

Page 34: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/38158/3/BAB II.pdfmanfaat dalam memperbaiki proses pengambilan keputusan. Informasi akan bermanfaat jika informasi

37

JURNAL UMUM Tanggal Keterangan Nomor Bukti Nomor Rek Debit Kredit

Sumber : Mulyadi (1993)

2. Kartu persediaan

Kartu persediaan digunakan oleh bagian kartu persediaan untuk mencatat

rincian persediaan yang baru dibeli. Selain itu kartu persediaan juga

digunakan untuk mencatat berkurangnya persediaan akibat dari adanya

transaksi retur, mencatat bertambah dan berkurangnya persediaan dan harga

pokok persediaan akibat dari pengeluaran dan pengembalian barang digudang.

KARTU PERSEDIAAN

Nama Barang Kode Barang Satuan Gudang No.lantai No. Lokasi

No Rekening Titik Pemesanan Kembali EOQ Maximum Minimum Sifat Khusus Barang

Pembelian Penerimaan Pemakaian Saldo

Tgl No.

SOP

Jml.

Dipesan

Jml.

Diterima

Sisa

Pesanan

Tgl No.

LPB

Kuantitas Harga

Satuan

Jumlah

Harga

Tgl No. BPBG Kuantitas Jumlah

Harga

Kuantitas Harga

satuan

Jumlah

Harga

Sumber : Mulyadi (1993)

Gambar 2.20 Kartu Persediaan

Halaman :

Gambar 2.19 Jurnal Umum

Page 35: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/38158/3/BAB II.pdfmanfaat dalam memperbaiki proses pengambilan keputusan. Informasi akan bermanfaat jika informasi

38

3. Kartu Gudang

Kartu gudang digunakan oleh bagian gudang untuk melakukan pencatatan

penambahan atau pengurangan kuantitas persediaan digudang akibat dari

pembelian persediaan dan pengebalian persediaan ke pemasok ataupun

pengurangan dari pemakaian persediaan dan penambahan kuantitas dari

pengembalian barang ke gudang.

KARTU GUDANG

No. Kode Gudang

Nama Barang Lokasi

Spesifikasi Minimum Maksimum Satuan

DITERIMA DIPAKAI SISA

Tgl No.

Bukti

Kuantitas Tgl No.

Bukti

Kuantitas Kuantitas Keterangan

Sumber : Mulyadi (1993)

Gambar 2.21 Kartu Gudang

Menurut Mulyadi (1993: 556) sistem prosedur pada sistem informasi

akuntansi persediaan terdiri dari beberapa prosedur dan system diantaranya:

1. Prosedur pencatatan harga pokok persediaan yang dibeli

Prosedur ini merupakan salah satu prosedur yang membentuk

sistem pembelian. Dalam prosedur ini dicatat harga pokok persediaan

Page 36: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/38158/3/BAB II.pdfmanfaat dalam memperbaiki proses pengambilan keputusan. Informasi akan bermanfaat jika informasi

39

yang dibeli. Adapun dokumen yang dibutuhkan dalm prosedur ini

adalah laporan penerimaan barang dan bukti kas kelua

PROSEDUR PENCATATAN HARGA POKOK PERSEDIAAN YANG DIBELI

Bagian Penerimaan Bagian Utang Bagian Kartu

Persediaan

Bagian Gudang

Sumber : Mulyadi (1993)

Gambar 2.22 Prosedur Pencatatan Harga Pokok Persediaan yang dibeli

2. Prosedur pencatatan harga pokok persediaan yang dikembalikan kepada

pemasok

Jika persediaan yang telah dibeli dikembalikan kepada pemasok , maka

transaksi ini akan berpengaruh pada persediaan terebut yaitu jumlah

Beserta barang Dari Pemasok

Register

Bukti

kas

T

Arsip Bukti Kas Keluar

yang belum dibayar

Faktur

LPB 1

1 SOP 4

3 2

1 BKK

Membandinkan

faktur dari

pemasok dengan

sop & LPB

Membuat

BKK

2

0

2 BKK

Kartu

Persediaan

N

6

2 LPB

Kartu

Gudang

T

Dikirim ke bagian

gudang bersamaan

barang

A

Periksa

barang yg

dikirim

Buat

LPB

SP

SOP

3

2 1

LPB

Surat Pengantar

Mulai

Dari bag.

pembelian

3 SOP

1 2

4 SOP

1 LPB

Faktur

2 Dari bagian

pembelian

Dari pemasok via

bag. .pembelian

3

Selesai

Keterangan :

SOP: Surat Order Pembelian

LPB: Laporan Penerimaan Barang

BKK : Bukti kas keluar

Page 37: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/38158/3/BAB II.pdfmanfaat dalam memperbaiki proses pengambilan keputusan. Informasi akan bermanfaat jika informasi

40

persediaan pada kartu gudang yang diselenggarakan oleh bagian gudang

berkurang dan jumlah serta harga pokok persediaan pada kartu persediaan

yang dicatat bagian kartu persediaan akan berkurang.

Prosedur ini merupakan prosedur yang membentuk sistem retur

pembelian. Adapun dokumen yang diperlukan pada prosedur ini adalah

laporan pengiriman barang dan memo debit.

PROSEDUR PENCATATAN HARGA POKOK PERSEDIAAN YANG DIKEMBALIKAN KE PADA PEMASOK

Bagian Gudang Bagian Pengiriman Bagian Utang

Sumber : Mulyadi (1993)

Gambar 2.23 Prosedur Pencatatan Harga Pokok Persediaan yang dikembalikan ke

Pemasok

Mulai

4

3

Memo Debit

Menyerahka

n baranf kpd

bagian

pengiriman

4

3

Memo Debit

Kartu

GUdang

1

Diterima dari

Bagian Pembelian

1

4

3

Memo Debit

Mengirim

barang ke

pemasok

Membuat

Laporan

pengiriman

Barang

4

Memo Debit 3

2 1

Laporan

Pengiriman

Barang

2

Dikirim ke

pemasok

sebagai

packing slip

N

2

1

Memo Debit

1

Laporan

Pengiriman Barang

Diterima dari bagian

Pembelian 2

Membanding

kn jenis &

kuantitas

barang

LPB 1

3

2 Memo Debit

Dikirim ke

Pemasok

3

3

2 Memo Debit

T Arsip buktikas

keluar yang

belum dibayar

Selesai

Keterangan : LPB : Laporan Pengiriman Barang

5

Page 38: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/38158/3/BAB II.pdfmanfaat dalam memperbaiki proses pengambilan keputusan. Informasi akan bermanfaat jika informasi

41

Lanjutan prodesur pencatatan harga pokok persediaan yang dikembalikan kepada

pemasok.

Bagian Kartu Persediaan Bagian Jurnal

Sumber : Mulyadi (1993)

Gambar 2.23 Prosedur Pencatatan Harga Pokok Persediaan yang dikembalikan ke

Pemasok

3. Prosedur permintaan dan pengeluaran barang gudang

Prosedur ini adalah salah satu prosedur yang membentuk sistem akuntansi

biaya produksi. Adapun dokumen yang diperlukan dalam prosedur ini adalah

bukti permintaan barang dan pengeluaran barang.

3

LPB 1

2 Memo debit

Mengisi harga

pokok satuan &

harga pokok

total pada memo

debit

LPB 1

2 Memo debit

4 Kartu

Persedian

4

LPB 1

2 Memo debit

Jurnal

Retur

Pembeia

n

5

Keterangan : LPB : Laporan Pengiriman Barang

Page 39: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/38158/3/BAB II.pdfmanfaat dalam memperbaiki proses pengambilan keputusan. Informasi akan bermanfaat jika informasi

42

PROSEDUR PERMINTAAN DAN PENGELUARAN BARANG GUDANG

Bagian Produksi Bagian Gudang Bagian Kartu Persediaan Bagian Kartu Biaya Bagian Jurnal

Sumber : Mulyadi (1993)

Gambar 2.24 Prosedur Pengeluaran dan Permintaan Barang Gudang

4. Prosedur pencatatan tambahan harga pokok persediaan karena pengembalian

barang ke gudang

Pengembalian barang ke gudang akan mengurangi biaya dan menambah

persediaan digudang sehingga harga pokok persediaan yang ada digudng

menjadi bertambah. Adapun dokumen yang digunakan dalam prosedur ini

adalah bukti pengembalian barang gudang.

3 2

Mulai

Membuat

BPPBG

3

2

1 BPPBG

1

3

2 BPPBG

N

1

3

2

1 BPPBG

Menyerah

kan

barang

Mengisi

kuantitas

brang yg

diserahkan kpd

BPPBG

1 BPPBG

Kartu

Gudang

2

3

N

1 BPPBG

2

Mengisi

harga pokok

pada BPPBG

1 BPPBG

Kartu persediaan

4

4

Kartu Harga Pokok Produk

5

1 BPPBG

Kartu persediaan

5

1 BPPBG

N

Selesai

Keterangan : BPPBG :Bukti Permintaan dan pengeluaran barang

Page 40: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/38158/3/BAB II.pdfmanfaat dalam memperbaiki proses pengambilan keputusan. Informasi akan bermanfaat jika informasi

43

PROSEDUR PENGEMBALIAN BARANG GUDANG

Bagian Produksi Bagian Gudang Bagian Kartu Persediaan Bagian Kartu Biaya Bagian Jurnal

Sumber : Mulyadi (1993)

Gambar 2.25 Prosedur Pengembalian Barang ke Gudang

5. System perhitungan fisik persediaan

System perhitungan fisik persediaan umumnya digunakan perusahaan

untuk menghitung secarafisik persediaan yang disimpan digudang, yang

hasilnya digunakan untuk meminta pertanggungjawaban bagian gudang

mengenai pelaksanaan fungsi penyimpanan , dan pertanggungjawaban bagian

kartu persediaan mengenai keandalan catatan persediaan.

Dokumen dan catatan yang digunakan pada prosedur ini (Mulyadi, 1993)

adalah

1. kartu persediaan fisik

2. daftar hasil perhitungan fisik

2

Mulai

Membuat

BPBG

3

2

1 BPBG

1

1

2

1 BPBG

Menandatanga

ni BPBG LB ke-

1 sbg tanda

terima barang

1 BPBG

1 BPBG

2

Mengisi

harga pokok

pada BPBG

Kartu persediaan

4

4

Kartu Harga Pokok Produk

5

1 BPBG

Kartu persediaan

5

1 BPPBG

N

Selesai

Keterangan : BPBG :Bukti Pengembalian barang

Bersamaan

dengan barang

N Kartu

Gudang

2

N

1 BPBG

Page 41: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/38158/3/BAB II.pdfmanfaat dalam memperbaiki proses pengambilan keputusan. Informasi akan bermanfaat jika informasi

44

3. bukti memorial.

4. Kartu persediaan

5. Kartu gudang

6. Jurnal umum

Menurut Mulyadi (1993: 581) fungsi yang terkait untuk melaksanakan

perhitungan fisik persediaan yaitu :

1. Panitia perhitungan fisik persediaan yang terdiri dari pemegang

kartu perhitungan fisik, penghitung dan pengecek.

Fungsi ini bertanggung jawab untuk melakukan perhitungan

fisik persediaan dan menyerahkan hasil perhitungan tersebut

kepada bagian kartu persediaan.

Bagian pemegang kartu perhitungan fisik bertanggung jawab

untuk menyimpan dan mendistribusikan katu perhitungannn fisik

kepada para penghitung, membandingkan hasil perhitungan

persediaan yang telah dilaksanankan penghitung dan pengecek dan

mencatatnya kedalam daftar hasil perhitungan fisik.

Bagian penghitung bertanggung jawab untuk menghitung

persediaan pertama, mencatat hasil perhitungan tersebut kedalam

bagian ke 3 kartu persediaan fisik dan menyobek bagian kartu

tersebut untuk diserahkan kepada pemgang kartu perhitungan fisik.

Bagian pengecekan bertugas untuk melakukan perhitungan kedua

dan mencatat hasil perhitungannya kedlam bagian kartu tersebut

untuk diserahkan kepda pemegang kartu perhitungan fisik

Page 42: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/38158/3/BAB II.pdfmanfaat dalam memperbaiki proses pengambilan keputusan. Informasi akan bermanfaat jika informasi

45

2. Fungsi akuntansi

Fungsi ini bertangung jawab untuk mencantumkan harga

pokok satuan persediaan yang dihitung ke dalam daftar hasil

perhitungan fisik, mengalikan kuantitas dan harga pokok persatuan

yang tercantum dalam daftar hasil perhitungan fisik, mencantmkan

harga pokok total dalam daftar hasilperhitungan fisik, melakukan

adjustment terhadap kartu persediaan berdasar data hasil

perhitungan fisik,membuat bukti memorial untuk mencatat

adjustment data persedian dalam jurnal umum.

3. Fungsi gudang

Fungsi ini bertanggung jawab dalam melakukan adjustment

data kuantitas persedian yang dicatat dalam kartu gudang

berdasarkan hasil perhitungan fisik persediaan.

Adapun jaringan prosedur yang membentuk system

perhitungan fisik persediaan (Mulyadi, 1993, 582):

1. Prosedur perhitungan fisik

Dalam prosedur ini tiap jenis persediaan digudang dihitung oleh

penghitung dan pengecek secara independen yang hasilnya dicatat

dalam kartu perhitungan fisik

2. Prosedur Kompilasi

Dalam prosedur ini pemegang kartu perhitungan fisik melakuan

perbandingan data yang dicatat dalam bagian ke 3 dan ke 2 kartu

perhitungan fisik

Page 43: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/38158/3/BAB II.pdfmanfaat dalam memperbaiki proses pengambilan keputusan. Informasi akan bermanfaat jika informasi

46

3. Prosedur penentuan harga pokok persediaan

Dalam prosedur ini bagain kartu persediaan mengisi harga pokok

per satuan tiap jenis persediaan yang tercantum dalam daftar

perhitungan fisik berdasarkan informasi dalam kartu persediaan

yang bersangkutan serta mengalikan harga pokok persatuan

tersebut dengan kuantitas hasil perhitungan fisik untuk

mendapatkan total harga pokok persedian yang dihitung.

4. Prosedur adjustment

Dalam prosedur ini bagian kartupersediaan melakukan adjustment

tehadap data persediaan yang tercantum dalam kartu persediaan

berdasarkan data hasil perhitungan fisik perseiaan yang tercantum

dalam daftar hasil perhitungan fisik persediaan. Bagian gudang

juga melakukan adjustment terhadap data kuantitas persediaan

yang tercatat dalam kartu gudang .

Page 44: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/38158/3/BAB II.pdfmanfaat dalam memperbaiki proses pengambilan keputusan. Informasi akan bermanfaat jika informasi

47

SISTEM PERHITUNGAN FISIK PERSEDIAAN

Pemegang Kartu Perhitungan Fisik Perhitungan

Membagik

an KPF

kepada

Penghitung

Mulai

KPF

1

3 2

KPF

Bagian 1

KPF

Bagian 2

Menghitung

kembali

Tidak

Ya

Membandingkan

KPF bagian 1

dengan 2

Cocok

KPF

Mencatatt KPF bagian 2 ke dlm DHPF

2

1

DHPF

4

Prosedur Kompilasi

1

KPF

Melakukan perhitungan fisik persediaan

Mengisi KPF bagian 3 dan menyobek KPF bagian 3 tsb

KPF bagian 3

KPF bagian 2

KPF bagian 1

N

N

2

Digantung pada tempat

penyimpanan barang bersama

dengan KPF bagian 3

Digantung pada tempat

penyimpanan barang sebagai

tanda bahwa persediaan yang

bersangkutan telah dihitung

Keterangan :

KPF : Kartu perhitungan Fisik

DHPF : Daftar hasil Perhitungan fisik

Page 45: BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/38158/3/BAB II.pdfmanfaat dalam memperbaiki proses pengambilan keputusan. Informasi akan bermanfaat jika informasi

48

Lanjutan sistem perhitugan fisik persediaan

Pengecek ( Checker) Bagian Kartu Persediaan Bagian Jurnal Bagian Gudang

Sumber : Mulyadi (1993)

Gambar 2.26 Flowchart Sistem Perhitungan Fisik

2

KPF Bagian 1

KPF Bagian 2

Melakukan

perhitungan

fisik kedua

Mengisi data

hasil perhitungan

pada kartu

perhitungan fisik

bag. ke 2

KPF Bagian 1

KPF Bagian 2

3

Digantungkan pd tempat

penyimpanan brng.

Gudang sebagai tanda

barang sudah dihitung

Diterima dari bagian

produksi

4

2

DHPF 1

Mengisi harga pokok per unit & menghitung harga pokok total

Prosedur

Penentuan Harga

Pokok

Meminta

otorisasi

atas DHPF

Membuat

bukti

memorial

2

DHPF 1

Bukti

Memorial

5

Kartu

Persediaa

n

Prosedur

Adjusment

T

6

5

Bukti

Memorial

Jurnal

Umum N

6

Daftar Hasil 2

perhitungan

Fisik

Kartu

Gudang

Selesai

T

Keterangan :

KPF : Kartu perhitungan Fisik

DHPF : Daftar hasil Perhitungan fisik