BAB II STUDI LITERATUR 2.1 Kajian Pustaka Perbandingan ...

41
4 BAB II STUDI LITERATUR 2.1 Kajian Pustaka Perbandingan penelitian sejenis terdahulu dengan penelitian yang dilakukan peneliti dapat dirangkum dalam bentuk tabel sebagai berikut: Tabel 2.1 Perbandingan Penelitian Sejenis Judul Penelitian PERENCANAAN PROYEK PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KEUANGAN (STUDI KASUS: SMK YADIKA CICALENGKA) ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KEUANGAN PADA SMK NEGERI 1 GIRISUBO GUNUNG KIDUL YOGYAKARTA PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SEKOLAH BERBASIS WEB DI SMK NEGERI 3 AMBON Peneliti Fajar Rizki Swijaya Wuri Dariyati Rendy Usmany Lembaga dan Tahun Universitas Widyatama Bandung Tahun 2013 Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer AMIKOM Yogyakarta Tahun 2011 Politeknik TEDC Bandung Tahun 2005 Masalah Penelitian Diotonomikan nya sekolah pada tahun 2013. Pengelolaan keuangan sekolah masih menggunakan sistem pelaporan yang tidak terintegrasi, pencatatan secara manual, pengolahan data masih kurang efektif dan sering terjadi kesalahan. Bagian keuangan belum terkomputerisasi karena masih menggunakan software umum yaitu Microsoft Excel dan juga pencatatan secara manual, yang mana dengan menggunakan Microsoft Excel pengolahan datanya masih kurang efektif Informasi sekolah yang dibutuhkan orang tua siswa dan masyarakat umum yang convensional dilakukan dengan cara mendatangi langsung ke sekolah, kemudian menanyakan informasi yang dibutuhkan kepada pihak sekolah, atau menanyakan informasi kepada siswa yang bersekolah pada sekolah yang dimaksud. Tujuan Penelitian Merancang Project Plan untuk pihak SMK dan Menghasilkan prototype software sistem informasi keuangan. Merancang sistem informasi keuangan baru yang lebih efektif. Membuat suatu sistem informasi sekolah yang berbasis web secara sistematis, terstruktur, terarah dan lengkap. Teori Core processes tahapan perancangan manajemen proyek dengan metode analisis 5W1H, flow diagram, Data Context Diagram, Data Flow Diagram dan Work Breakdwon Structure. Merancang sistem informasi dengan analisis PIECES, metode Diagram konteks dan Data Flow Diagram. Merancang sistem informasi dengan metode Logical View, Interaction Diagram. Metode penelitian Penelitian ini Menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan survey dan wawancara. Penelitian ini Menggunakan metode kualitatif deskriptif. Penelitian menggunakan metode kualitatif. Hasil Penelitian Project plan sistem informasi keuangan SMK YADIKA.Prototype software sistem informasi. Sistem informasi keuangan yang baru di sekolah SMK Negeri 1 Girisubo dengan hasil lebih menghemat waktu dalam proses pengolahan data, lebih akurat, Selain memiliki kelebihan, sistem baru juga memiliki kelemahan yaitu pembuatan anggaran tidak dilakukan pada awal semester, melainkan anggaran dapat dibuat sewaktu-waktu.relevan, dan tepat waktu dalam penyampaian laporan. Sistem informasi keuangan yang baru memberikan informasi umum nilai siswa, data siswa, dan data orang tua. informasi umum tentang sekolah dan perkembangan- perkembangan sekolah juga menyediakan fasilitas pencarian data siswa, untuk melihat data siswa.

Transcript of BAB II STUDI LITERATUR 2.1 Kajian Pustaka Perbandingan ...

Page 1: BAB II STUDI LITERATUR 2.1 Kajian Pustaka Perbandingan ...

4

BAB II

STUDI LITERATUR

2.1 Kajian Pustaka

Perbandingan penelitian sejenis terdahulu dengan penelitian yang dilakukan

peneliti dapat dirangkum dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 2.1 Perbandingan Penelitian Sejenis Judul

Penelitian

PERENCANAAN PROYEK

PERANCANGAN SISTEM

INFORMASI KEUANGAN

(STUDI KASUS: SMK

YADIKA CICALENGKA)

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

INFORMASI KEUANGAN PADA SMK

NEGERI 1 GIRISUBO GUNUNG KIDUL

YOGYAKARTA

PERANCANGAN SISTEM

INFORMASI SEKOLAH

BERBASIS WEB DI SMK

NEGERI 3 AMBON

Peneliti Fajar Rizki Swijaya Wuri Dariyati Rendy Usmany

Lembaga

dan Tahun

Universitas Widyatama

Bandung Tahun 2013

Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan

Komputer AMIKOM Yogyakarta Tahun 2011

Politeknik TEDC Bandung Tahun

2005

Masalah

Penelitian

Diotonomikan nya sekolah

pada tahun 2013.

Pengelolaan keuangan

sekolah masih menggunakan

sistem pelaporan yang tidak

terintegrasi, pencatatan

secara manual, pengolahan

data masih kurang efektif

dan sering terjadi kesalahan.

Bagian keuangan belum terkomputerisasi

karena masih menggunakan software umum

yaitu Microsoft Excel dan juga pencatatan

secara manual, yang mana dengan menggunakan

Microsoft Excel pengolahan datanya masih

kurang efektif

Informasi sekolah yang dibutuhkan

orang tua siswa dan masyarakat

umum yang convensional dilakukan

dengan cara mendatangi langsung

ke sekolah, kemudian menanyakan

informasi yang dibutuhkan

kepada pihak sekolah, atau

menanyakan informasi kepada

siswa yang bersekolah pada sekolah

yang dimaksud.

Tujuan

Penelitian

Merancang Project Plan

untuk pihak SMK dan

Menghasilkan prototype

software sistem informasi

keuangan.

Merancang sistem informasi keuangan baru

yang lebih efektif.

Membuat suatu sistem informasi

sekolah yang berbasis web secara

sistematis, terstruktur, terarah dan

lengkap.

Teori Core processes tahapan

perancangan manajemen

proyek dengan metode

analisis 5W1H, flow

diagram, Data Context

Diagram, Data Flow

Diagram dan Work

Breakdwon Structure.

Merancang sistem informasi dengan analisis

PIECES, metode Diagram konteks dan Data

Flow Diagram.

Merancang sistem informasi dengan

metode Logical View, Interaction

Diagram.

Metode

penelitian

Penelitian ini Menggunakan

metode kualitatif dengan

pendekatan survey dan

wawancara.

Penelitian ini Menggunakan metode kualitatif

deskriptif.

Penelitian menggunakan metode

kualitatif.

Hasil

Penelitian

Project plan sistem

informasi keuangan SMK

YADIKA.Prototype

software sistem informasi.

Sistem informasi keuangan yang baru di sekolah

SMK Negeri 1 Girisubo dengan hasil lebih

menghemat waktu dalam proses pengolahan

data, lebih akurat, Selain memiliki kelebihan,

sistem baru juga memiliki kelemahan yaitu

pembuatan anggaran tidak dilakukan pada awal

semester, melainkan anggaran dapat dibuat

sewaktu-waktu.relevan, dan tepat waktu

dalam penyampaian laporan.

Sistem informasi keuangan yang

baru memberikan informasi umum

nilai siswa, data siswa, dan data

orang tua. informasi umum tentang

sekolah dan perkembangan-

perkembangan sekolah juga

menyediakan fasilitas pencarian

data siswa, untuk melihat data

siswa.

Page 2: BAB II STUDI LITERATUR 2.1 Kajian Pustaka Perbandingan ...

Teknik Industri Widyatama

5

2.2 Pendidikan

Pengertian pendidikan menurut para ahli meliputi definisi, tujuan, unsur, jalur,

dan faktor. Faktor pendidikan secara umum adalah segala upaya yang

direncanakan untuk mempengaruhi orang lain baik individu, kelompok, atau

masyarakat sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku

pendidikan (Notoatmodjo, 2003) Definisi pendidikan adalah proses pengubahan

sikap dan tata prilaku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan

manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan, proses, cara, perbuatan

mendidik. (Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2002). Pendidikan

adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, Bangsa dan Negara. (UU RI No.20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional, pasal 1).

2.2.1 Unsur-unsur Pendidikan

Unsur-unsur pendidikan di Indonesia terdiri dari:

1. Input

Sasaran pendidikan, yaitu : individu, kelompok, masyarakat.

2. Pendidik

Yaitu pelaku pendidikan.

3. Proses

Yaitu upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain.

4. Output

Yaitu melakukan apa yang diharapkan/perilaku (Notoatmodjo, 2003).

Page 3: BAB II STUDI LITERATUR 2.1 Kajian Pustaka Perbandingan ...

Teknik Industri Widyatama

6

2.2.2 Tujuan Pendidikan

Tujuan pendidikan meliputi:

1. Menanamkan pengetahuan/pengertian, pendapat dan konsep-konsep.

2. Mengubah sikap dan persepsi.

3. Menanamkan tingkah laku/kebiasaan yang baru (Notoatmodjo, 2003).

2.2.3 Jalur Pendidikan

Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003, jalur pendidikan dibagi menjadi:

1. Jalur Formal

a) Pendidikan Dasar

Pendidikan dasar berbentuk Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah

atau bentuk lain yang sederajat serta Sekolah Menengah Pertama (SMP)

dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) atau bentuk lain yang sederajat.

b) Pendidikan Menengah

Pendidikan menengah terdiri atas pendidikan menengah umum dan

pendidikan menengah jurusan, seperti: SMA, MA, SMK, MAK atau

bentuk lain yang sederajat.

c) Pendidikan Tinggi

Pendidikan tinggi dapat berbentuk akademi, politeknik, sekolah tinggi,

Institut dan Universitas.

2. Jalur Nonformal

3. Jalur Informal

2.2.4 Faktor Yang Mempengaruhi Pendidikan

Faktor yang mempengaruhi pendidikan menurut Hasbullah (2001) adalah sebagai

berikut:

1. Ideologi

Semua manusia dilahirkan ke dunia mempunyai hak yang sama khususnya

hak untuk mendapatkan pendidikan dan peningkatan pengetahuan dan

pendidikan.

Page 4: BAB II STUDI LITERATUR 2.1 Kajian Pustaka Perbandingan ...

Teknik Industri Widyatama

7

2. Sosial Ekonomi

Semakin tinggi tingkat sosial ekonomi memungkinkan seseorang mencapai

tingkat pendidikan yang lebih tinggi.

3. Sosial Budaya

Masih banyak orang tua yang kurang menyadari akan pentingnya pendidikan

formal bagi anak-anaknya.

4. Perkembangan IPTEK

Perkembangan IPTEK menuntut untuk selalu memperbaharui pengetahuan

dan keterampilan agar tidak kalah dengan negara maju.

5. Psikologi

Konseptual pendidikan merupakan alat untuk mengembangkan kepribadian

individu agar lebih bernilai.

2.3 Administrasi Keuangan Sekolah

Manajemen keuangan merupakan salah satu substansi manajamen sekolah yang

akan turut menentukan berjalannya kegiatan pendidikan di sekolah. Sebagaimana

yang terjadi di substansi manajemen pendidikan pada umumnya, kegiatan

manajemen keuangan dilakukan melalui proses perencanaan, pengorganisasian,

pengarahan, pengkoordinasian, pengawasan atau pengendalian. Beberapa kegiatan

manajemen keuangan yaitu memperoleh dan menetapkan sumber-sumber

pendanaan, pemanfaatan dana, pelaporan, pemeriksaan dan pertanggung jawaban

(Lipham, 1985; Keith, 1991).

Menurut Depdiknas (2000) bahwa manajemen keuangan merupakan tindakan

pengurusan/ketatausahaan keuangan yang meliputi pencatatan, perencanaan,

pelaksanaan, pertanggungjawaban dan pelaporan. Manajemen keuangan sekolah

dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas mengatur keuangan sekolah mulai dari

perencanaan, pembukuan, pembelanjaan, pengawasan dan pertanggung jawaban

keuangan sekolah. Pembiayaan pendidikan hendaknya dilakukan secara efisien.

Makin efisien suatu sistem pendidikan, semakin kecil dana yang diperlukan untuk

pencapaian tujuan-tujuan pendidikan, bila sistem keuangan sekolah dikelola

Page 5: BAB II STUDI LITERATUR 2.1 Kajian Pustaka Perbandingan ...

Teknik Industri Widyatama

8

secara baik akan meningkatkan efisiensi penyelenggaraan pendidikan. Artinya,

dengan anggaran yang tersedia, dapat mencapai tujuan-tujuan pendidikan secara

produktif, efektif, efisien, dan relevan antara kebutuhan di bidang pendidikan

dengan pembangunan masyarakat dapat direncanakan, diupayakan pengadaannya,

dibukukan secara transparan, dan digunakan untuk membiayai pelaksanaan

program sekolah secara efektif dan efisien.

Tujuan manajemen keuangan adalah:

1. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan keuangan sekolah.

2. Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi keuangan sekolah.

3. Meminimalkan penyalahgunaan anggaran sekolah.

Dibutuhkannya kreativitas Kepala Sekolah dalam menggali sumber-sumber dana,

menempatkan bendaharawan yang menguasai dalam pembukuan dan

pertanggung-jawaban keuangan serta memanfaatkannya secara benar sesuai

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2.3.1 Pengelolaan Administrasi Keuangan Sekolah

Pengelolaan keuangan sekolah adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi

perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggung jawaban dan

pengawasan keuangan sekolah (Undang-undang No.20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional).

1. Perencanaan administrasi keuangan sekolah

Perencanaan atau planning sebagaimana dikatakan oleh Luther M.Gulick:

“Planning that is working out broad outline the things that need to be done

and the methods for doing them to acomplish the purpose set for enterprise”.

Perencanaan adalah aktivitas atau kegiatan menyusun garis-garis besar yang

luas tentang hal-hal yang akan dikerjakan dan cara-cara mengerjakannya

untuk mecapai tujuan tertentu. Perencanaan dapat diartikan sebagai proses

penyusunan berbagai keputusan yang akan dilaksanakan pada masa yang akan

datang untk mencapai tujuan yang telah ditentukan.

Page 6: BAB II STUDI LITERATUR 2.1 Kajian Pustaka Perbandingan ...

Teknik Industri Widyatama

9

Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dalam menyusun rencana

keuangan sekolah sebagai berikut.

a) Perencanaan harus realistis.

Perencanaan harus mampu menilai bahwa alternatif yang dipilih sesuai

dengan kemampuan sarana/fasilitas, daya/tenaga, dana, maupu waktu.

b) Perlunya koordinasi dalam perencanaan.

Perencanaan harus mampu memperhatikan cakupan dan sarana/volume

kegiatan sekolah yang kompleks.

c) Perencanaan harus berdasarkan pengalaman, pengetahuan, dan intuisi.

Pengalaman, pengetahuan, dan intuisi, mampu menganalisa berbagai

kemungkinan yang terbaik dalam menyususn perencanaan.

d) Perencanaan harus fleksibel.

Perencanaan mampu menyesuaikan dengan segala kemungkinan yang

tidak diperhatikan sebelumnya tanpa harus membuat revisi.

e) Perencanaan yang didasarkan penelitian

Perencanaan yang berkualitas perlu didukung suatu data yang lengkap dan

akurat melalui suatu penelitian.

f) Perencanaan akan menghindari under dan over planning.

Perencanaan yang baik akan menentukan mutu kegiatan-kegiatan yang

diselenggarakan.

2. Prinsip-prinsip pengelolaan administrasi keuangan sekolah

Manajemen keuangan sekolah perlu memperhatikan sejumlah prinsip.

Undang-undang No. 20 Tahun 2003 pasal 48 menyatakan bahwa pengelolaan

dana pendidikan berdasarkan pada prinsip keadilan, efisiensi, transparansi, dan

akuntabilitas publik, disamping itu prinsip efektivitas juga perlu mendapat

penekanan. Berikut ini dibahas masing-masing prinsip tersebut, yaitu

transparansi, akuntabilitas, efektivitas, dan efisiensi.

a) Transparansi

Transparan berarti adanya keterbukaan. Transparan di bidang manajemen

berarti adanya keterbukaan dalam mengelola suatu kegiatan. Dilembaga

Page 7: BAB II STUDI LITERATUR 2.1 Kajian Pustaka Perbandingan ...

Teknik Industri Widyatama

10

pendidikan, bidang manajemen keuangan yang transparan berarti adanya

keterbukaan dalam manajemen keuangan lembaga pendidikan, yaitu

keterbukaan sumber keuangan dan jumlahnya, rincian penggunaan, dan

pertanggung jawabannya harus jelas sehingga bisa memudahkan pihak-

pihak yang berkepentingan untuk mengetahuinya. Transparansi keuangan

sangat diperlukan dalam rangka meningkatkan dukungan orang tua,

masyarakat dan pemerintah dalam penyelenggaraan seluruh program

pendidikan di sekolah. Disamping itu transparansi dapat menciptakan

kepercayaan timbal balik antara pemerintah, masyarakat, orang tua siswa

dan warga sekolah melalui penyediaan informasi dan menjamin

kemudahan di dalam memperoleh informasi yang akurat dan memadai.

Beberapa informasi keuangan yang bebas diketahui oleh semua warga

sekolah dan orang tua siswa misalnya rencana anggaran pendapatan dan

belanja sekolah (RAPBS) bisa ditempel di papan pengumuman di ruang

Guru atau di depan ruang tata usaha sehingga bagi siapa saja yang

membutuhkan informasi itu dapat dengan mudah mendapatkannya. Orang

tua siswa bisa mengetahui berapa jumlah uang yang diterima sekolah dari

orang tua siswa dan digunakan untuk apa saja uang itu. Perolehan

informasi ini menambah kepercayaan orang tua siswa terhadap sekolah.

b) Akuntabilitas

Akuntabilitas adalah kondisi seseorang yang dinilai oleh orang lain karena

kualitas performansinya dalam menyelesaikan tugas untuk mencapai

tujuan yang menjadi tanggung jawabnya. Akuntabilitas di dalam

manajemen keuangan berarti penggunaan uang sekolah dapat

dipertanggungjawabkan sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan.

Berdasarkan perencanaan yang telah ditetapkan dan peraturan yang

berlaku maka pihak sekolah membelanjakan uang secara bertanggung

jawab. Pertanggungjawaban dapat dilakukan kepada orang tua, masyarakat

dan pemerintah.

Page 8: BAB II STUDI LITERATUR 2.1 Kajian Pustaka Perbandingan ...

Teknik Industri Widyatama

11

c) Efektivitas

Efektif seringkali diartikan sebagai pencapaian tujuan yang telah

ditetapkan. Garner (2004) mendefinisikan efektivitas lebih dalam lagi,

karena sebenarnya efektivitas tidak berhenti sampai tujuan tercapai tetapi

sampai pada kualitatif hasil yang dikaitkan dengan pencapaian visi

lembaga. Effectiveness ”characterized by qualitative outcomes”.

Efektivitas lebih menekankan pada kualitatif outcomes. Manajemen

keuangan dikatakan memenuhi prinsip efektivitas kalau kegiatan yang

dilakukan dapat mengatur keuangan untuk membiayai aktivitas dalam

rangka mencapai tujuan lembaga yang bersangkutan dan kualitatif

outcomes-nya sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

d) Efisiensi

Efisiensi berkaitan dengan kuantitas hasil suatu kegiatan. ”Efficiency

characterized by quantitative outputs” (Garner, 2004). Efisiensi adalah

perbandingan yang terbaik antara masukan (input) dan keluaran (output)

atau antara daya dan hasil. Daya yang dimaksud meliputi tenaga, pikiran,

waktu, biaya. Perbandingan tersebut dapat dilihat dari dua hal:

1) Dilihat dari segi penggunaan waktu, tenaga dan biaya:

Kegiatan dapat dikatakan efisien kalau penggunaan waktu, tenaga dan

biaya yang sekecil-kecilnya dapat mencapai hasil yang ditetapkan.

2) Dilihat dari segi hasil:

Kegiatan dapat dikatakan efisien kalau dengan penggunaan waktu,

tenaga dan biaya tertentu memberikan hasil sebanyak-banyaknya baik

kuantitas maupun kualitasnya.

2.4 Proyek

Sebuah proyek didefinisikan sebagai "usaha sementara yang dilakukan untuk

menciptakan produk yang unik atau jasa" (PMI, 2000). Sebuah proyek dilakukan

ketika pekerjaan dilakukan melalui metode yang secara dasar berbeda dari operasi

sehari-hari. Keyword karakteristik suatu proyek dapat definisi sebagai berikut:

1. Sementara berusaha pada bagian awal dan akhir.

Page 9: BAB II STUDI LITERATUR 2.1 Kajian Pustaka Perbandingan ...

Teknik Industri Widyatama

12

2. Sering dipecah menjadi sub-proyek (atau fase).

3. Membuat produk unik atau jasa.

4. Melakukan untuk suatu tujuan.

5. Memiliki kegiatan yang saling terkait (tugas).

Sebuah proyek biasanya memiliki aspek-aspek tertentu yang memiliki keterkaitan

dengan proyek manajemen, terkait dengan metode proyek dan alatnya, teamwork,

rencana, trade-off (melibatkan lingkup/penyampaian, waktu, biaya, dan kualitas),

mengidentifikasi persyaratan (yang dibutuhkan) dan persyaratan yang tidak

diketahui (keinginan atau harapan), dan para stakeholder. Para stakeholder yang

terlibat dengan sebuah proyek beragam, memuaskan para stakeholder adalah salah

satu tujuan utama dari proyek dan manajer proyek. Stakeholder termasuk

organisasi atau orang yang melakukan pekerjaan, yang juga disebut "performing

organization", dan orang-orang atau organisasi berhak mendapatkan manfaat dari

pekerjaan tersebut (dan juga biasanya mereka membayar untuk pekerjaan itu),

yang disebut organisasi menguntungkan, dua organisasi atau tidak termasuk

dalam perusahaan yang sama.

Diilustrasikan dalam Gambar 2.1. Manfaat organisasi, pelanggan, dan end user

juga bukan merupakan bagian dari organisasi yang sama. Manajer proyek adalah

stakeholder utama, dan individu hampir selalu menjadi bagian dari organisasi.

Selain stakeholder ada yang disebut sponsor proyek (seringkali disebut project

champion), dan individu ini biasanya mencetuskan atau meresmikan suatu ide

proyek. Hal ini membantu jika suatu proyek memiliki dukungan dari petinggi

dalam suatu organisasi, dan sponsor proyek sering menjadi bagian dari

manajemen. Biasanya sponsor proyek tidak harus berperan aktif dalam

pengelolaan sehari-hari.

Page 10: BAB II STUDI LITERATUR 2.1 Kajian Pustaka Perbandingan ...

Teknik Industri Widyatama

13

Gambar 2.1 Project Stakeholders

Manajemen proyek adalah "penerapan pengetahuan, keterampilan, peralatan, dan

teknik untuk kegiatan proyek dalam rangka untuk memenuhi atau melampaui

kebutuhan stakeholder dan harapan dari proyek" (PMI, 2000). Melibatkan

perencanaan, organisasi, pemantauan, pengendalian semua aspek proyek dan juga

manajemen, kepemimpinan, motivasi dari semua pihak yang terlibat untuk

mencapai tujuan proyek yang disepakati, kualitas biaya waktu, keamanan, dan

kinerja. Manajemen proyek dalam beberapa bentuk telah ada selama ribuan tahun,

dan kemungkinan digunakan dalam pembangunan suatu keajaiban dunia kuno.

Manajemen proyek modern, termasuk penggunaan dari ilmu teknik dan

manajemen, dimulai sekitar pergantian abad ke-20. "Manajer dari proyek-proyek

tersebut menghadapi tekanan dari pendukung manajemen ilmiah untuk

mengorganisir dengan cara terpusat dan terkontrol bukan hanya apa yang

dilakukan namun rincian bagaimana dan kapan hal itu akan dilakukan" (Yates,

2000). Henry Gantt mengembangkan Bagan Gantt dalam Perang Dunia I, dan

digunakan dalam proyek-proyek besar seperti pembangunan DAM Hoover pada

tahun 1930-an. Manajemen proyek TI muncul untuk kembali ke tahun 1950-an,

ketika Critical Path Method (CPM) dikembangkan oleh DuPont dan Remington

Rand/Univac.

Page 11: BAB II STUDI LITERATUR 2.1 Kajian Pustaka Perbandingan ...

Teknik Industri Widyatama

14

2.4.1 Manajemen Integritas Proyek

Menurut Schwalbe (2000), Manajemen integritas proyek meliputi proses yang

terlibat dalam pengkoordinasian seluruh area pengetahuan manajemen proyek lain

di sepanjang daur hidup proyek. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa

semua elemen dari proyek digunakan bersama waktu yang tepat untuk

menyelesaikan suatu proyek dengan baik.

Proses utama yang terlibat dalam manajemen integritas proyek adalah:

1. Pengembangan Rencana Proyek (Project Plan Development)

Rencana proyek merupakan suatu dokumen yang digunakan untuk

mengkoordinasi seluruh dokumen perencanaan proyek dan membantu

memberi petunjuk akan eksekusi dan pengontrolan proyek. Bagian dari

rencana proyek meliputi pengenalan proyek secara garis besar, deskripsi

bagaimana proyek tersebut akan terorganisasi, proses manajemen dan teknikal

yang digunakan dalam proyek, dan bagian-bagian yang menggambarkan

pekerjaan yang harus diselesaikan, schedule atau jadwal, dan biaya.

Karena tujuan utama manajemen proyek ialah untuk memenuhi kebutuhan

para stakeholder dan ekspektasi dari proyek, sangat penting untuk

menyertakan analisa stakeholder sebagai bagian dari perencanaan proyek.

Analisa stakeholder mendokumentasikan informasi seperti: nama stakeholder

kunci dan organisasi, peranannya masing-masing dalam proyek, dan lain-lain.

2. Pengeksekusian Rencana Proyek (Project Plan Execution)

Pengeksekusian rencana proyek meliputi pengaturan dan pelaksanaan

pekerjaan yang sudah digambarkan pada rencana proyek. Mayoritas waktu

pada suatu proyek lebih banyak dihabiskan pada pengekusian ini, seperti hal

nya pada biaya proyek. Manajemen integritas proyek menganggap

perencanaan dan pengeksekusian proyek sebagai hal yang saling berhubungan

dan aktivitas yang tidak bisa dipisahkan. Fungsi utama membuat perencanaan

proyek ialah untuk mengarahkan eksekusi proyek. Perencanaan yang baik,

tentunya juga akan menghasilkan produk, jasa, atau kerja yang baik juga.

Page 12: BAB II STUDI LITERATUR 2.1 Kajian Pustaka Perbandingan ...

Teknik Industri Widyatama

15

3. Pengontrolan Perubahan Secara Keseluruhan (Overall Change Control)

Meliputi identifikasi, evaluasi, dan mengatur perubahan pada daur hidup

proyek secara keseluruhan. Tiga tujuan utama dari pengontrolan perubahan

secara keseluruhan adalah :

a) Mempengaruhi faktor yang membuat perubahan untuk memastikan bahwa

perubahan tersebut dapat menguntungkan dan bahwa proyek sudah

berjalan dengan sukses.

b) Memastikan bahwa perubahan sudah terjadi.

c) Mengatur waktu terjadinya perubahan secara aktual.

Untuk menyelesaikan manajemen integritas proyek, keterlibatan didalam lingkup

proyek, kualitas, waktu, biaya, sumber daya manusia, komunikasi, resiko dan

manajemen pengadaan (procurement) sangat penting. Karena semua itu terikat

satu sama lain didalam area pengetahuan, manajemen integrasi proyek

bergantung pada aktivitas dari 8 area pengetahuan lainnya.

Banyak yang berpendapat bahwa manajemen integrasi proyek merupakan kunci

kesuksesan suatu proyek secara keseluruhan. Seseorang harus bertanggung jawab

dalam mengkoordinasikan seluruh anggota tim, perencanaan, dan aktivitas yang

diperlukan dalam menyelesaikan sebuah proyek.

2.4.2 Manajemen Ruang Lingkup

Menurut Schwalbe (2000), seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa ada

beberapa faktor yang sangat berhubungan dengan kesuksesan suatu proyek.

Kebanyakan dari faktor ini seperti keterlibatan user, misi proyek yang jelas,

pernyataan akan kebutuhan yang jelas, dan perencanaan yang tepat, merupakan

elemen-elemen dari manajemen ruang lingkup. Salah satu aspek terpenting dan

aspek tersulit dari manajemen proyek ialah, mendefinisikan ruang lingkup proyek.

Ruang lingkup menunjuk pada keseluruhan usaha yang terlibat dalam pembuatan

suatu produk dari proyek dan proses yang digunakan dalam pembuatannya.

Page 13: BAB II STUDI LITERATUR 2.1 Kajian Pustaka Perbandingan ...

Teknik Industri Widyatama

16

Manajemen ruang lingkup proyek meliputi proses-proses yang terlibat dalam

mendefinisikan dan mengontrol apa saja yang termasuk dan tidak termasuk

pada sebuah proyek. Proses-proses utama yang termasuk dalam manajemen ruang

lingkup proyek ialah :

1. Inisiasi (Initiation)

Yaitu dimulainya suatu proyek oleh organisasi atau melanjutkan ke tahap

selanjutnya dari tahapan-tahapan yang ada dalam kegiatan suatu proyek. Para

ahli setuju bahwa langkah pertama dari menginisiasikan proyek ialah melihat

pada gambar atau ilustrasi besar dari perencanaan strategis dari suatu

organisasi. Sangat penting bahwa proses perencanaan proyek teknologi

informasi dimulai dengan menganalisa keseluruhan strategi organisasi. Suatu

organisasi harus membangun strategi untuk menggunakan teknologi informasi

untuk mendefinisikan bagaimana TI dapat mendukung tujuan organisasi.

Output dari proses ini ialah project charter, yaitu dokumen kunci yang

secara formal menunjukan eksistensi atau keberadaan suatu proyek dan

menyediakan gambaran umum proyek tersebut.

2. Perencanaan Ruang Lingkup (Scope Planning)

Yaitu meliputi pembuatan dokumen untuk menyediakan dasar bagi pembuatan

keputusan dalam suatu proyek di masa mendatang, termasuk kriteria untuk

menentukan apakah suatu proyek atau fase dari suatu proyek sudah

diselesaikan dengan baik. Output dari proses ini ialah pembuatan pernyataan

ruang lingkup secara tertulis, termasuk detail dukungan, dan ruang lingkup

rencana manajemen. Pernyataan ruang lingkup merupakan dokumen yang

digunakan untuk membuat dan mengkonfirmasikan pengertian umum dari

ruang lingkup proyek. Pernyataan ruang lingkup bervariasi atau berbeda-beda

tergantung pada tipe proyek. Proyek yang sangat besar dan kompleks,

memiliki pernyataan ruang lingkup yang sangat panjang. Seperti dokumen

manajemen proyek lainnya, pernyataan ruang lingkup harus sesuai untuk

dapat memenuhi kebutuhan suatu proyek.

Page 14: BAB II STUDI LITERATUR 2.1 Kajian Pustaka Perbandingan ...

Teknik Industri Widyatama

17

3. Pendefinisian Ruang Lingkup (Scope Definition)

Setelah selesai perencanaan ruang lingkup, langkah selanjutnya ialah lebih

jauh mendefinisikan usaha yang diperlukan untuk suatu proyek dan

memecahnya menjadi lebih kecil agar lebih mudah di kelola atau diatur.

Definisi ruang lingkup yang baik sangat penting bagi kesuksesan suatu proyek

karena dapat membantu meningkatkan keakuratan waktu, biaya, dan perkiraan

sumber daya, hal ini juga mendefinisikan basis atau dasar untuk pengukuran

kinerja dan control proyek. Pada proses ini, tim proyek membuat WBS atau

Work Breakdown Structure.

a) Menurut Schwalbe (2004), WBS merupakan analisa yang berorientasi

hasil keluaran dari pekerjaan yang terlibat dalam proyek yang

mendefinisikan total ruang lingkup proyek. WBS merupakan dokumen

dasar bagi manajemen proyek, karena WBS menyediakan dasar untuk

perencanaan dan pengaturan jadwal proyek, biaya dan perubahan.

4. Verifikasi Ruang Lingkup (Scope Verification) dan Pengontrolan Perubahan

Ruang Lingkup (Scope Change Control)

Verifikasi ruang lingkup meliputi penerimaan secara formal ruang lingkup

proyek oleh stakeholder. Untuk mendapat penerimaan secara formal dari

ruang lingkup proyek, tim proyek harus membuat dokumentasi yang jelas dari

produk suatu proyek dan prosedur untuk mengevaluasi apakah proses dari

proyek tersebut sudah diselesaikan dengan baik.

2.4.3 Manajemen Waktu Proyek

Menurut Schwalbe (2000), manajemen waktu proyek didefinisikan sebagai

proses-proses yang dibutuhkan untuk memastikan ketepatan waktu pengerjaan

suatu proyek. Proses-proses utama yang terlibat pada manajemen waktu proyek

ini adalah:

1. Definisi Aktifitas (Activity Definition)

Pendefinisian aktivitas menghasilkan WBS yang lebih spesifik dan penjelasan

support oleh tim proyek. Tujuan dari proses ini ialah untuk memastikan tim

proyek memiliki pengertian yang mendalam akan aktivitas atau tahapan yang

Page 15: BAB II STUDI LITERATUR 2.1 Kajian Pustaka Perbandingan ...

Teknik Industri Widyatama

18

harus dijalankan sebagai bagian dari ruang lingkup proyek.

2. Barisan Aktivitas (Activity Sequencing)

Setelah mendefinisikan aktivitas, langkah selanjutnya adalah barisan aktivitas

atau activity sequencing.Yaitu meliputi memeriksa kembali aktivitas pada

detail WBS, detail deskripsi produk, asumsi, dan batasan untuk menentukan

hubungan antar aktivitas.

3. Estimasi Durasi Aktivitas (Activity Duration Estimating)

Proses selanjutnya ialah mengestimasi durasi aktivitas. Output dari proses ini

ialah estimasi durasi untuk setiap aktivitas.

4. Pengembangan Jadwal (Schedule Development)

Pengembangan jadwal menggunakan hasil dari keseluruhan proses manajemen

waktu proyek yang sudah dilakukan untuk menentukan waktu dimulai dan

diakhirinya suatu proyek. Tujuan umum pengembangan jadwal adalah untuk

membuat jadwal proyek yang realistis yang menyediakan basis atau dasar

untuk mengawasi kemajuan proyek. Beberapa tools dan teknik dapat

membantu dalam proses ini adalah :

a) Gantt Chart

Menurut Schwalbe (2000), Gantt Chart menyediakan format standard

untuk menggambarkan informasi jadwal.

b) Precedence Diagram Method (PDM)

5. Kontrol Jadwal (Schedule Control)

Banyak hal yang terlibat dalam mengontrol perubahan jadwal proyek. Sangat

penting untuk pertama-tama memastikan bahwa jadwal proyek sudah realistis.

Tahap ini meliputi aktivitas pengontrolan dan pengaturan perubahan schedule

proyek.

2.4.4 Precedence Diagram Method (PDM)

Precedence Diagram Method adalah metode jaringan kerja yang termasuk

dalam klasifikasi AON (Activity On Node). Dalam Metode ini kegiatan dituliskan

di dalam node yang umumnya berbentuk segi empat, sedangkan anak panahnya

sebagai penunjuk hubungan antara kegiatan kegiatan yang bersangkutan, dengan

Page 16: BAB II STUDI LITERATUR 2.1 Kajian Pustaka Perbandingan ...

Teknik Industri Widyatama

19

demikian dummy yang merupakan tanda penting untuk menunjukkan hubungan

ketergantungan, di dalam PDM tidak diperlukan (Soeharto, 1995). PDM pada

dasarnya menitik beratkan pada persoalan keseimbangan antara biaya dan waktu

penyelesaian proyek. PDM menekankan pada hubungan antara pemakaian

sejumlah tenaga kerja atau sumber-sumber daya untuk mempersingkat waktu

pelaksanaan suatu proyek dan kenaikan biaya sebagai akibat penambahan sumber-

sumber daya tersebut.

PDM juga dikenal adanya konstrain. Satu konstrain hanya dapat menghubungkan

dua node, karena setiap node memiliki dua ujung yaitu ujung awal atau mulai =

(S) dan ujung akhir atau selesai = (F). Maka disini terdapat empat macam

konstrain, yaitu:

1. Konstrain selesai ke mulai – Finish to Start (FS) Konstrain ini memberikan

penjelasan hubungan antara mulainya suatu kegiatan dengan selesainya

kegiatan terdahulu. Dirumuskan sebagai FS (i-j) = a yang berarti kegiatan (j)

mulai a hari, setelah kegiatan yang mendahuluinya (i) selesai. Proyek selalu

menginginkan besar angka a sama dengan 0 kecuali bila dijumpai hal-hal

tertentu, misalnya :

a) Akibat iklim yang tak dapat dicegah.

b) Proses kimia atau fisika seperti waktu pengeringan adukan semen.

c) Mengurus perizinan.

Kegiatan (i) Kegiatan (j)SF(i-j)=a

Konstrain SF

Gambar 2.2 Konstrain Finish to Start

2. Konstrain mulai ke mulai – Start to Start (SS) Memberikan penjelasan

hubungan antara mulainya suatu kegiatan dengan mulainya kegiatan

terdahulu. Atau SS (i-j) = b yang berarti suatu kegiatan (j) mulai setelah b hari

kegiatan terdahulu (i) mulai. Konstrain semacam ini terjadi bila sebelum

Page 17: BAB II STUDI LITERATUR 2.1 Kajian Pustaka Perbandingan ...

Teknik Industri Widyatama

20

kegiatan terdahulu selesai 100 % maka kegiatan (j) boleh mulai setelah bagian

tertentu dari kegiatan (i) selesai. Besar angka b tidak boleh melebihi angka

waktu kegiatan terdahulu. Karena perdefinisi b adalah sebagian kurun waktu

kegiatan terdahulu. Jadi disini terjadi kegiatan tumpang tindih.

Kegiatan (i)

Kegiatan (j)

SS(i-j)=b

Konstrain SS

Gambar 2.3 Konstrain Start to Start

3. Konstrain selesai ke selesai – Finish to Finish (FF) Memberikan penjelasan

hubungan antara selesainya suatu kegiatan dengan selesainya kegiatan

terdahulu. Atau FF (i-j) = c yang berarti suatu kegiatan (j) selesai setelah c hari

kegiatan terdahulu (i) selesai. Konstrain semacam ini mencegah selesainya

suatu kegiatan mencapai 100% sebelum kegiatan yang terdahulu telah sekian

(=c) hari selesai. Angka c tidak boleh melebihi angka kurun waktu kegiatan

yang bersangkutan (j).

Kegiatan (i)

Kegiatan (j)

FF(i-j)=c

Konstrain FF

Gambar 2.4 Konstrain Finish to Finish

4. Konstrain mulai ke selesai – Start to Finish (SF) Menjelaskan hubungan antara

selesainya kegiatan dengan mulainya kegiatan terdahulu. Dituliskan dengan

SF (i-j) = d, yang berarti suatu kegiatan (j) selesai setelah di hari kegiatan (i)

terdahulu mulai. Jadi dalam hal ini sebagian dari porsi kegiatan terdahulu

harus selesai sebelum bagian akhir kegiatan yang dimaksud boleh

diselesaikan.

Page 18: BAB II STUDI LITERATUR 2.1 Kajian Pustaka Perbandingan ...

Teknik Industri Widyatama

21

Kegiatan (i)

Kegiatan (j)

FS(i-j)=a

Konstrain SF

Gambar 2.5 Konstrain Start to Finish

Jadi dalam menyusun jaringan PDM, khususnya menentukan urutan

ketergantungan, mengingat adanya bermacam konstrain tersebut, maka lebih

banyak faktor harus diperhatikan dibanding CPM. Faktor ini dapat dikaji misalkan

dengan menjawab berbagai pertanyaan berikut:

a) Kegiatan mana yang boleh dimulai sesudah kegiatan tertentu a selesai, berapa

lama jarak waktu antara selesainya kegiatan a dengan dimulainya kegiatan

berikutnya.

b) Kegiatan mana yang harus diselesaikan sebelum kegiatan tertentu boleh

dimulai dan berapa lama tenggang waktunya.

c) Kegiatan mana yang harus dimulai sesudah kegiatan tertentu c dimulai dan

berapa lama jarak waktunya.

Dalam PDM, jumlah waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan berbagai

tahapan dari proyek konstruksi dianggap diketahui dengan pasti. Selain itu juga

hubungan antara jumlah sumber-sumber daya yang dipergunakan dan waktu yang

diperlukan untuk menyelesaikan proyek juga dianggap diketahui. Seperti halnya

metode jaringan kerja yang lain, dalam PDM juga terdapat bagian vital, yaitu

analisis jalur kritis (critical path analysis). Jalur kritis adalah rangkaian aktivitas

yang tidak memiliki keleluasaan dalam start time dan finish time. Dengan kata

lain, aktivitas kritis adalah aktivitas yang tidak memiliki float time. Setiap

aktivitas kritis harus dilaksanakan sesuai jadwal yang telah ditentukan. Adanya

perubahan waktu pelaksanaan dari aktivitas kritis, percepatan atau perlambatan,

akan mengakibatkan perubahan durasi proyek secara keseluruhan. Penjadwalan

pada PDM mempertimbangkan hubungan ketergantungan antar aktivitas dan

durasi setiap aktivitas. Bila terjadi kondisi keterbatasan tenaga kerja, maka

Page 19: BAB II STUDI LITERATUR 2.1 Kajian Pustaka Perbandingan ...

Teknik Industri Widyatama

22

dilakukan penjadwalan ulang yang meliputi proses alokasi dan perataan sumber

daya, dan metode yang digunakan adalah Resource Scheduling Method. Terdapat

dua cara analisis dalam Resource Scheduling Method untuk menentukan aktivitas

mana yang akan diprioritaskan untuk dijadwalkan bila terjadi konflik sumber

daya, yaitu:

1. Analisis float time

Aktivitas yang memiliki float time paling kecil akan diprioritaskan untuk

dijadwalkan.

2. Analisis nilai Pertambahan Durasi Proyek (PDP)

Dengan cara ini selalu dipilih dua aktivitas yang mengalami konflik untuk

dianalisis. Misalnya aktivitas A dan B, bila A dijadwalkan lebih dulu daripada

B, maka besarnya PDP akibat hal itu adalah: PDPAB = EFA–LSB

Prioritas diberikan kepada pasangan aktivitas yang memiliki nilai PDP minimum.

Agar diperoleh nilai PDP minimum, maka harus dipilih aktivitas A dengan nilai

EF terkecil dan aktivitas B dengan nilai LS yang terbesar.

Masalah akan timbul bila terdapat lebih dari satu alternatif yang memiliki nilai

minimum float time atau PDP yang sama (Soeharto, 1995). Pada project

management software yang biasa digunakan, seperti Microsoft Project 2010, bila

ditemui kondisi serupa, prioritas otomatis akan jatuh kepada aktivitas dengan

kode aktivitas yang terkecil. Hal ini tentu saja tidak dapat dipertanggung

jawabkan karena nilai kode aktivitas tidak mempersentasekan fungsi apapun dan

sepenuhnya tergantung pada keinginan operator/perencana.

Pada proses penjadwalan PDM, apabila terjadi kondisi keterbatasan sumber daya

akan dilakukan penjadwalan ulang yang meliputi proses alokasi sumber daya

dengan metode Resource Scheduling Method.

Terdapat tiga aturan dalam proses alokasi sumber daya ini yaitu (Siswojo, 1981):

1. Pengalokasian sumber-sumber menurut waktunya, yaitu dimulai pada hari

pertama dan semua pekerjaan yang mungkin dijadwalkan, ini kemudian

Page 20: BAB II STUDI LITERATUR 2.1 Kajian Pustaka Perbandingan ...

Teknik Industri Widyatama

23

dilakukan pula untuk seterusnya.

2. Bila beberapa pekerjaan berkompetisi untuk sumber-sumber yang sama maka

prioritas diberikan pada pekerjaan yang mempunyai slack paling sedikit.

3. Bila mungkin, pekerjaan yang tidak kritis dijadwalkan kembali, agar dapat

membebaskan sumber-sumber untuk keperluan penjadwalan pekerjaan yang

kritis (non slack job).

2.4.5 Gantt Chart

Menurut Schwalbe (2000), Gantt Chart menyediakan format standard untuk

menggambarkan informasi jadwal proyek dengan memberikan daftar aktivitas

proyek dan waktu dimulai dan waktu selesai suatu proyek yang sesuai dengan

format kalender.

2.4.6 Definisi Perencanaan

Perencanaan menurut Welsch dan Gordon adalah “Suatu proses pengembangan

tujuan perusahaan dan memilih kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan dimasa

mendatang untuk mencapai tujuan tersebut” (Soeharto, 2002). Perencanaan secara

umum dapat diartikan sebagai proses pemikiran dan penentuan di muka untuk

segala tindakan yang akan dilakukan dalam rangka mencapai tujuan yang telah

ditetapkan. Perencanaan biaya merupakan salah satu bentuk perencanaan yang

tidak dapat dipisahkan dalam kegiatan proyek pada khususnya dan perusahaan

pada umumnya. Biaya menunjukkan perencanaan dan penggunaan dana untuk

melaksanakan pekerjaan dalam kurun waktu tertentu, dapat dibuat dalam

bentuk uang, jam per tenaga kerja atau satuan lain.

Dari definisi diatas perencanaan menempati urutan pertama dari fungsi-fungsi lain

seperti mengorganisir, memimpin dan mengendalikan. Perencanaan adalah

suatu proses yang mencoba meletakkan dasar tujuan dan sasaran termasuk

menyiapkan segala sumber daya untuk mencapainya. Ini berarti memilih dan

menentukan langkah-langkah kegiatan di masa datang yang diperlukan untuk

mencapai tujuan. Dari segi penggunaan sumber daya, perencanaan dapat diartikan

sebagai memberi pegangan bagi pelaksana mengenai alokasi sumber daya untuk

Page 21: BAB II STUDI LITERATUR 2.1 Kajian Pustaka Perbandingan ...

Teknik Industri Widyatama

24

melaksanakan kegiatan, sedangkan pengendalian memantau apakah hasil

kegiatan yang dilakukan sesuai dengan patokan yang telah digariskan dan

memastikan penggunaan sumber daya yang efektif dan efisien.

Salah satu ruang lingkup perencanaan adalah pengambilan keputusan, karena

hal tersebut diperlukan dalam proses memilih dan menentukan langkah yang akan

datang. Suatu perencanaan yang tepat disusun secara sistematis, dan

memperhatikan faktor obyektif akan dapat berfungsi sebagai:

a) Sarana komunikasi bagi semua pihak penyelenggara proyek.

b) Dasar pengaturan alokasi sumber daya.

c) Pendorong perencana dan pelaksana melihat kedepan dan menyadari

pentingnya unsur waktu.

d) Pegangan dan tolak ukur fungsi pengendalian.

Sebaliknya, suatu perencanaan yang tidak tepat, tidak sistematis, dan tidak logis

akan segera diikuti adanya tumpang tindih dan kebingungan dalam

implementasinya.

Dasar-dasar yang melatarbelakangi pembangunan adalah karena tidak adanya

pengaruh campur tangan pemerintah maka perkembangan masyarakat tidak

didasarkan pada penggunaan sumber-sumber pembangunan secara efektif dan

efisien, keperluan mendobrak kearah perubahan struktural ekonomi dan sosial

masyarakat serta arah perkembangan untuk kepentingan keadilan sosial.

Namun demikian kenyataan tersebut dewasa ini tidak begitu berlaku lagi. Hal ini

disebabkan karena terdapatnya berbagai macam perencanaan dari yang sifatnya

ketat kepada yang sifatnya longgar di negara-negara yang menganut filsafah

kemasyarakatan yang berbeda-beda. Kecuali itu perencanaan dipergunakan lebih

sebagai suatu alat atau cara untuk mencapai tujuan dengan lebih baik.

Page 22: BAB II STUDI LITERATUR 2.1 Kajian Pustaka Perbandingan ...

Teknik Industri Widyatama

25

(Iman Soeharto:2002) Perencanaan dapat dilihat dari segi suatu alat atau cara

untuk mencapai tujuan dengan lebih baik diantaranya:

a) Dengan adanya perencanaan diharapkan terdapatnya suatu pengarahan

kegiatan, adanya pedoman bagi pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang ditujukan

kepada pencapaian tujuan pembangunan.

b) Dengan adanya perencanaan dapat dilakukan suatu peramalan (forecasting)

terdapat hal-hal dalam masa pelaksanaan yang akan dilalui

c) Memberikan kesempatan untuk memilih berbagai alternatif tentang cara yang

terbaik (the best alternative) atau kesempatan untuk memilih kombinasi cara

yang terbaik (the best combination).

Dari beberapa kegunaan yang telah disebutkan diatas maka dapat disimpulkan

bahwa pengertian dari perencanaan adalah suatu alat atau cara untuk mencapai

tujuan yang lebih baik. Oleh karena itu didalam pembuatan suatu proyek peranan

perencanaan sangat penting agar pelaksanaan pembangunan proyek diharapkan

dapat berjalan dengan baik.

2.4.7 Daur Hidup Manajemen Proyek

Menurut Rakos (1990), daur hidup proyek (Project Life Cycle) ialah sebagai

berikut:

1. Fase Definisi: yaitu mendefinisikan masalah dan kebutuhan user, yang dibuat

agar mengerti dengan baik masalah apa yang dialami oleh user dan

mendefinisikan apa saja yang diperlukan untuk membuat sistem yang dapat

membantu menyelesaikan masalah tersebut.

2. Fase Analisis: yaitu menganalisa spesifikasi yang dibutuhkan untuk membuat

sistem yang akan dibuat.

3. Fase Desain: yaitu mendesain interface dari sistem tersebut.

4. Fase Programming: yaitu fase dimana sistem itu dibuat dengan

menggunakan bahasa pemrograman yang sesuai.

Page 23: BAB II STUDI LITERATUR 2.1 Kajian Pustaka Perbandingan ...

Teknik Industri Widyatama

26

5. Fase Testing: yaitu fase pengetesan sistem yang sudah dibuat, apakah masih

ada yang perlu diperbaiki atau semuanya sudah berjalan sesuai yang sudah

dibuat.

6. Fase Acceptance: yaitu fase persetujuan dengan user, dimana user memeriksa

apakah sistem yang dibuat sudah sesuai dan cocok untuk membantunya

menyelesaikan masalah atau belum.

7. Fase Operasi: yaitu fase dimana user sudah dapat menggunakan sistem yang

sudah dibuat tersebut.

2.4.8 Model Pengembangan Prototyping

Prototyping merupakan salah satu metode pengembangan perangat lunak yang

banyak digunakan Astuti (2008). Dengan metode prototyping ini pengembang dan

pelanggan dapat saling berinteraksi selama proses pembuatan sistem. Sering

terjadi seorang pelanggan hanya mendefinisikan secara umum apa

yangdikehendakinya tanpa menyebutkan secara detail output apa saja yang

dibutuhkan, pemrosesan dan data-data apa saja yang dibutuhkan. Sebaliknya disisi

pengembang kurang memperhatikan efesiensi algoritma, kemampuan sistem

operasi dan interface yang menghubungkan manusia dan komputer. Untuk

mengatasi ketidakserasian antara pelanggan dan pengembang, maka harus

dibutuhakan kerjasama yanga baik diantara keduanya sehingga pengembang akan

mengetahui dengan benar apa yang diinginkan pelanggan dengan tidak

mengesampingkan segi-segi teknis dan pelanggan akan mengetahui proses-proses

dalam menyelasaikan sistem yang diinginkan. Dengan demikian akan

menghasilkan sistem sesuai dengan jadwal waktu penyelesaian yang telah

ditentukan. Kunci agar model prototype ini berhasil dengan baik adalah dengan

mendefinisikanaturan-aturan main pada saat awal, yaitu pelanggan dan

pengembang harus setuju bahwa prototype dibangun untuk mendefinisikan

kebutuhan. Prototype akan dihilangkan sebagian atau seluruhnya dan perangkat

lunak aktual aktual direkayasa dengan kualitas dan implementasi yang sudah

ditentukan dengan cepat. Prototyping juga merupakan sebuah teknik analisa

interaktif dimana user terlibat aktif dalam proses desain layar dan laporan. Kunci

Page 24: BAB II STUDI LITERATUR 2.1 Kajian Pustaka Perbandingan ...

Teknik Industri Widyatama

27

utama sebuah prototyping adalah untuk membuat sebuah desain awal dengan

cepat, dan disertai perubahan yang bisa jadi radikal serta nantinya akan

menghasilkan sebuah umpan balik, terutama dari penggunaan, secara cepat untuk

melakukan desain ulang ditahap berikutnya.

Prinsip mendasar dari prototyping adalah User dapat menunjukkan fitur yang

disukai dan tidak disukai, mengindikasikan apa yang diinginkan pada sistem yang

sudah ada dan berjalan lebih mudah dari pada harus mendeskripsikannya secara

teoritis. Pengalaman dan penggunaan lebih menghasilkan informasi penting dari

pada diagram analisis dan proposal naratif.

Berikut merupakan tahapan dalam proses prototyping :

1. Identifikasi informasi kebutuhan user yang diketahui dan fitur yang diinginkan

dalam sistem.

2. Mengembangkan prototype kerja.

3. Menggunakan prototype tanpa penambahan dan perubahan, untuk mengetahui

kebutuhan sistem.

4. Perbaiki prototype berdasarkan informasi yang diperoleh melalui pengalaman

user.

5. Ulangi tahapan ini selama dibutuhkan hingga mendapatkan sistem yang

diinginkan.

Ketika analis dan user memutuskan bahwa informasi telah cukup dikumpulkan

melalui proses prototype, maka ditentukan bagaimana memenuhi kebutuhan yang

telah diidentifikasikan. Terdapat 4 alternatif yang digunakan:

1. Prototype di bangun ulang, alternatif ini berarti mem-program ulang mulai

dari awal.

2. Prototype di implementasikan sebagai sistem lengkap. Menampilkan efisiensi

dan metode untuk interaksi user mungkin diperlukan.

3. Proyek diabaikan. Dalam kasus ini prototype menyediakan cukup informasi

untuk memperlihatkan bahwa sistem tidak dapat dikembangkan untuk

memenuhi tujuan karena alasan teknologi, ekonomi, dan operasional.

Page 25: BAB II STUDI LITERATUR 2.1 Kajian Pustaka Perbandingan ...

Teknik Industri Widyatama

28

4. Pengembangan prototype yang lain. Informasi yang dikumpulkan

menyarankan pendekatan yang sama sekali berbeda, atau fitur yang bertolak

belakang.

2.4.9 Work Breakdown Structure (WBS)

Work Breakdown Structure adalah pemecahan atau pembagian pekerjaan ke

dalam bagian yang lebih kecil (sub-kegiatan), alasan perlunya WBS adalah:

1. Pengembangan WBS di awal Project Life Cycle memungkinkan diperolehnya

pengertian cakupan proyek dengan jelas, dan proses pengembangan WBS ini

membantu semua anggota untuk lebih mengerti tentang proyek selama tahap

awal.

2. WBS membantu dalam pengawasan dan peramalan biaya, jadwal, dan

informasi mengenai produktifitas yang meyakinkan anggota manajemen

proyek sebagai dasar untuk membuat perundingan.

Manfaat dari WBS: Manfaat daftar pekerjaan pada WBS, akan dapat diperkirakan

lamanya waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan setiap pekerjaan tersebut.

Perkiraan bisa dilakukan dengan mempertimbangan beberapa hal, antara lain

ketersediaan sumber daya dan kompleksitas.

Struktur WBS: Struktur dalam WBS mendefinisikan tugas-tugas yang dapat

diselesaikan secara terpisah dari tugas-tugas lain, memudahkan alokasi sumber

daya, penyerahan tanggung jawab, pengukuran dan pengendalian proyek.

Pembagian tugas menjadi sub tugas yang lebih kecil tersebut dengan harapan

menjadi lebih mudah untuk dikerjakan dan diestimasi lama waktunya.

Model WBS memberikan beberapa manfaat, antara lain :

1. Memberikan daftar pekerjaan yang harus diselesaikan

2. Analisa WBS yang melibatkan manajer fungsional dan personel yang lain

dapat membantu meningkatkan akurasi dan kelengkapan pendefinisian

proyek.

Page 26: BAB II STUDI LITERATUR 2.1 Kajian Pustaka Perbandingan ...

Teknik Industri Widyatama

29

3. Memberikan dasar untuk mengestimasi mengalokasikan sumber daya,

menyusun jadwal, dan menghitung biaya

4. Mendorong untuk mempertimbangkan secara lebih seksama sebelum

membangun suatu proyek .

5. Dapat dipergunakan sebagai tool dalam perencanaan manajemen Resiko (Risk

Management Planning).

Ada empat macam bentuk dasar dari WBS yang biasa digunakan dalam proses

pembuatan aplikasi penggajian, yaitu :

1. Linear

Linear merupakan struktur yang hanya mempunyai satu rangkaian cerita yang

berurut. Struktur ini menampilkan satu demi satu tampilan layar secara berurut

menurut urutannya dan tidak diperbolehkan adanya percabangan. Tampilan

yang dapat ditampilkan adalah satu halaman sebelumnya atau satu halaman

sesudahnya.

2. Hirarki

Struktur hirarki merupakan suatu struktur yang mengandalkan percabangan

untuk menampilkan data berdasarkan kriteria tertentu. Tampilan pada menu

pertama akan disebut sebagai Master Page atau halaman utama. Halaman

utama ini akan mempunyai halaman percabangan yang dikatakan Slave Page

atau halaman pendukung.Jika salah satu halaman pendukung diaktifkan, maka

tampilan tersebut akan bernama Master Page, halaman utama kedua. Pada

struktur penjejakan ini tidak diperkenankan adanya tampilan secara linear.

3. Non Linear

Pada struktur non linear diperkenankan membuat penjejakan bercabang.

Percabangan ini berbeda dengan percabangan pada struktur hirarki. Pada

navigasi non linear walaupun terdapat percabangan tetapi tiap-tiap tampilan

mempunyai kedudukan yang sama tidak ada pada master page dan slave page.

Page 27: BAB II STUDI LITERATUR 2.1 Kajian Pustaka Perbandingan ...

Teknik Industri Widyatama

30

4. Campuran (Composite)

Struktur penjejakan campuran merupakan gabungan dari ketiga struktur

sebelumnya.

Sebagai gambaran, Work breakdown structure (WBS) dapat diilustrasikan seperti

diagram blok berikut:

Project

Task 1

Sub Task

1.1

Work

Package

1.1.1

Task 2

Sub Task

1.2

Work

Package

1.1.2

Work

Package

1.1.3

Gambar 2.6 Work Breakdown Structure Diagram

Model WBS memberikan beberapa keuntungan, antara lain:

a) Memberikan daftar pekerjaan yang harus diselesaikan

b) Memberikan dasar untuk mengestimasi, mengalokasikan sumber daya,

menyusun jadwal, dan menghitung biaya

c) Mendorong untuk mempertimbangkan secara lebih serius sebelum

membangun suatu proyek.

Page 28: BAB II STUDI LITERATUR 2.1 Kajian Pustaka Perbandingan ...

Teknik Industri Widyatama

31

Dikarenakan WBS merupakan struktur yang bersifat hirarki, maka bisa juga

disampaikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 2.2 Work Breakdown Structure Outline

level 1 level 2 level 3

Task 1

Subtask 1.1

Work Package 1.1.1

Work Package 1.1.2

Work Package 1.1.3

Subtask 1.2

Work Package 1.2.1

Work Package 1.2.2

Work Package 1.2.3

Task 2

Subtask 2.1 Work Package 2.1.1

Work Package 2.1.2

Wprk Package 2.1.3

Sebagai gambaran praktis, berikut ini dicontohkan sebagian dari struktur WBS

dalam sebuah proyek pembangunan Intranet.

Tabel 2.3 Contoh WBS

Page 29: BAB II STUDI LITERATUR 2.1 Kajian Pustaka Perbandingan ...

Teknik Industri Widyatama

32

Perbedaan level dan tingkat kedetailan WBS: Setiap organisasi menggunakan

terminologinya sendiri untuk mengklasifikasi komponen WBS sesuai level nya

dalam hirarki. Sebagai contoh, beberapa organisasi memperlihatkan level-level

yang berbeda sebagai tugas (task), sub-tugas (sub-task) dan paket pekerjaan (work

package) sebagaimana yang ditunjukkan dalam bagan diatas. Sementara

organisasi lain mungkin menggunakan istilah fase (phase), entri (entry) dan

aktifitas (activity).

WBS mungkin saja disusun mengikuti pembagian atau pentahapan dalam siklus

hidup proyek ( the project life cycle). Level-level yang lebih tinggi dari struktur

umumnya dikerjakan oleh kelompok-kelompok. Level yang paling rendah dalam

hirarki seringkali terdiri dari aktifitas-aktifitas dilakukan secara individual, kendati

demikian sebuah WBS yang menitikberatkan pada “deliverable” tidak

memerlukan aktifitas-aktifitas yang spesifik. Melakukan rincian sebuah proyek ke

dalam bagian-bagian komponen yang lebih kecil akan memudahkan pembagian

alokasi sumber daya dan pemberian tanggung jawab individual. Perlu kiranya

memberi perhatian pada penggunaan detail level yang layak ketika hendak

membuat WBS. Dalam kondisi ekstrim, detail level yang sangat tinggi akan

menyerupai hasil dalam manajemen mikro. Sedangkan kondisi ekstrim

kebalikannya, tugas-tugas mungkin akan menjadi demikian lebar untuk bisa di-

manage secara efektif. Kendati demikian, menetapkan tugas-tugas dalam

pekerjaan yang berdurasi beberapa hari maupun beberapa bulan merupakan hal

yang baik di hampir kebanyakan proyek.

Peran WBS Dalam Perencanaan Proyek: WBS merupakan pondasi untuk

perencanaan proyek. WBS dibuat sebelum ketergantungan diidentifikasi dan

lamanya aktifitas pekerjaan diestimasi. WBS juga dapat digunakan untuk

mengidentifikasi tugas-tugas dalam model perencanaan proyek. Oleh karena itu,

idealnya rancangan WBS sendiri harusnya telah diselesaikan sebelum pengerjaan

perencanaan proyek (project plan) dan penjadwalan proyek (project schedule).

Page 30: BAB II STUDI LITERATUR 2.1 Kajian Pustaka Perbandingan ...

Teknik Industri Widyatama

33

Dengan memanfaatkan daftar pekerjaan pada WBS, akan dapat diperkirakan

lamanya waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan setiap pekerjaan tersebut.

Perkiraan bisa dilakukan dengan mempertimbangan beberapa hal, antara lain

ketersediaan sumber daya dan kompleksitas.

Selanjutnya, estimasi waktu dilakukan dan dibagi dalam unit (misal 8 jam/hari).

Estimasi waktu untuk suatu proyek Intranet (seperti contoh diatas) lebih sulit dari

proyek pengembangan aplikasi lainnya. Hal ini karena masih sedikit proyek yang

dapat digunakan sebagai patokan menghitung waktu pelaksanaan. Dalam

mengestimasi waktu ini juga harus dipertimbangkan beberapa hal, misal

pengalaman teknologi server yang digunakan, keahlian Perl, CGI, Java, HTML,

browser, dan juga bekerja dalam lingkungan TCP/IP. Setelah WBS berhasil

disusun dan perkiraan lama waktu pelaksanaan telah dihitung, selanjutnya

dilakukan penyusunan jadwal kerja.

Pada dasarnya ada dua jenis model deskripsi penjadwalan, yaitu:

1. Bar Chart: Yang hanya menerangkan flow time dari setiap pekerjaan dantanpa

keterkaitan antar pekerjaan. Deskripsi ini paling baik digunakan pada

presentasi

2. Network diagram: Yang menunjukkan keterkaitan antar tugas dan

mengidentifikasi saat kritis pada jadwal.

2.5 Proyek Sistem Informasi

Sistem informasi merupakan sekumpulan komponen yang saling berhubungan,

mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk

menunjang pengambilan keputusan dan pengawasan dalam suatu organisasi.

(Laudon dan Laudon, 2007). Adapun mengenai pengertian sistem informasi dapat

dilihat pada penjelasan dibawah ini dibawah ini :

Page 31: BAB II STUDI LITERATUR 2.1 Kajian Pustaka Perbandingan ...

Teknik Industri Widyatama

34

2.5.1 Pengertian Data

Data adalah bahan yang akan diolah atau diproses yang bisa berupa angka-

angka,huruf-huruf, simbol-simbol yang menunjukan suatu situasi dan lain-lain

yang berdiri sendiri atau merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu

kejadian-kejadian dan kesatuan nyata.

Data adalah: ‘Bentuk jamak dari bentuk tunggal datuim atau data-item‟. dan “Data

Merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan

kesatuan nyata.” (Jogyanto, 2005). Keberadaan suatu data sangat menunjang

terhadap informasi, karena data merupakan bahan mentah yang diperlukan oleh

pengambil keputusan. Untuk lebih meyakinkan bahwa data tidak dapat terlepas

dari dari informasi dapat dilihat dari definisi mengenai informasi.

2.5.2 Pengertian Sistem

Suatu sistem sangatlah dibutuhkan dalam suatu perusahaan atau instansi

pemerintahan, karena sistem sangatlah menunjang terhadap kinerja perusahaan

atau instansi pemerintah, baik yang berskala kecil maupun besar. Supaya dapat

berjalan dengan baik diperlukan kerjasama diantara unsur-unsur yang terkait

dalam sistem tersebut.

Ada berbagai pendapat yang mendefinisikan pengertian sistem seperti berikut:

“Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling

berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau

untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu” (Jogiyanto, 2005).

Masih dalam buku „Analisis dan Desain sistem informasi‟ karangan jogiyanto

menerangkan: “Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi

untuk mencapai suatu tujuan tertentu” (Jogiyanto, 2005).

2.5.3 Pengertian Informasi

Dalam manajemen, informasi merupakan data yang telah diproses sehingga

mempunyai arti tertentu bagi penerimanya. Sumber dari informasi adalah Data,

sedangkan data itu sendiri adalah Kenyataan yang menggambarkan suatu

Page 32: BAB II STUDI LITERATUR 2.1 Kajian Pustaka Perbandingan ...

Teknik Industri Widyatama

35

kejadian, sedangkan kejadian itu merupakan suatu peristiwa yang terjadi pada

waktu tertentu, dalam hal ini informasi dan data saling berkaitan. Menurut

Jogiyanto dalam buku „Analisis dan desain sistem informasi‟ adalah: “Informasi

diartikan sebagai data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih

berarti bagi yang menerimanya” (Jogiyanto, 2005).

Menurut George M.Scott dalam buku „prinsip-prinsip Sistem Informasi

Manajemen‟ pengertian sistem informasi adalah; ‘Sistem informasi adalah sistem

yang diciptakan oleh para analisis dan manajer guna melaksanakan tugas khusus

tertentu yang sangat esensial bagi berfungsinya organisasi‟ (Scott, 2001).

Sedangkan definisi sistem informasi dari Robert A.leitch dan K.Roscoe Davis

ialah sebagai berikut: „Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu

organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian,

mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi

dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan‟

(Jogiyanto, 2005).

Pengertian Informasi selalu dikaitkan dengan data, namun arti dari masing-masing

kata dalam pengertian tersebut berbeda. Keberadaan suatu data sangat menunjang

terhadap informasi, karena data merupakan bahan mentah yang diperlukan untuk

mengambil keputusan.

2.5.4 Pengertian Sistem Informasi

Menurut McLeod Jr (2001), sistem informasi merupakan suatu sistem dalam suatu

organisasi yang mempertemukan pengelohan transaksi harian, mendukung

operasi, bersifat menejerial dan kegiatan stategi dari suatu organisasi serta

menyediakan informasi kepada pihak luar dan laporan-laporan yang diperlukan.

Page 33: BAB II STUDI LITERATUR 2.1 Kajian Pustaka Perbandingan ...

Teknik Industri Widyatama

36

2.5.5 Komponen Sistem Informasi

Komponen-komponen yang ada dalam sistem informasi meliputi beberapa blok,

yaitu:

1. Blok masukan (input)

Blok masukan ini mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input

disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan

dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

2. Blok Model

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematika yang

akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan

cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Blok keluaran (output)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang

berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkat manajemen

serta semua pemakai sistem.

4. Blok Teknologi

Teknologi merupakan alat yang digunakan untuk menerima masukan,

menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan

mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara

keseluruhan.

5. Blok Basis Data.

Basis data merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan

yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer, basis data diakses atau

dimanipulasi dengan menggunakan paket perangkat lunak yang disebut Data

Base Management System (DBMS).

6. Blok kendali

Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan

bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem bisa dicegah ataupun bila terlanjur

terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Page 34: BAB II STUDI LITERATUR 2.1 Kajian Pustaka Perbandingan ...

Teknik Industri Widyatama

37

2.5.6 Analisa dan Perancangan Sistem

1. Analisa Sistem

Definisi analisa sistem menurut Jogiyanto (1999) adalah penguraian suatu

sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian, komponennya dengan

maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-

permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi serta

kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-

perbaikan.

2. Perancangan Sistem

Setelah mendapat gambaran yang jelas apa yang dilakukan pada tahapan

analisa sistem, tahap berikutnya adalah perancangan sistem. Menurut

Mahyuzir (1989) perancangan sistem adalah proses menentukan bagaimana

suatu sistem akan menyelesaikan apa yang harus diselesaikan, menyangkut

konfigurasi komponen hardware dan software dari sistem sehingga setelah

instalasi akan benar-benar memuaskan user.

2.5.7 Tools Development (Pengembangan Alat)

Untuk menggambarkan sistem yang dianalisa, penulis menggunakan, alat Bantu

perancangan sistem yang baku, berupa Data Flow Diagram (DFD) atau bisa

disebut juga Diagram Aliran Data (DAD), Flowchart system, Entity Relationship

Diagram (ERD), kamus data, spesifikasi proses, dan bagan terstruktur serta

format rancangan input/output. Adapun pengertian dari komponen-komponen

tersebut adalah:

2.5.8 Analisis Aliran Dokumen

Flow Map merupakan bagan yang menerangkan bagaimana data dokumen

mengalir dari satu bagian kebagian lain, setelah melalui suatu proses pengolahan

data. Simbol-simbol yang digunakan dalam bagian aliran sistem sebagai berikut:

Page 35: BAB II STUDI LITERATUR 2.1 Kajian Pustaka Perbandingan ...

Teknik Industri Widyatama

38

Tabel 2.3 Flowchart

Page 36: BAB II STUDI LITERATUR 2.1 Kajian Pustaka Perbandingan ...

Teknik Industri Widyatama

39

2.5.9 Data Flow Diagram (DFD)

DFD adalah alat pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk

menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang

dihubungkan satu sama lain dengan alur data. DFD juga sering disebut dengan

nama Bubble Chart Diagram, model proses, diagram alur kerja atau model fungsi.

DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang ada atau sistem

baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan

lingkungan fisik, dimana data tersebut mengalir, atau lingkungan fisik dimana

data tersebut disimpan. DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi

pengembangan sistem yang terstruktur (Structured Analisysis and Design),

dimana dalam DFD tersebut kita dapat mengetahui alur data dan data yang

digunakan pada sistem yang sedang berjalan maupun pada sistem yang berjalan,

selain itu kita dapat mengetahui dimana dan dari mana sebuah data atau dokumen

akan diproses.

DFD memiliki empat komponen, yaitu:

Terminator. Terminator mewakili entitas eksternal yang berkomunikasi dengan

sistem yang sedang dikembangkan. Biasanya terminator dikenal dengan nama

entitas (eksternal), sumber atau tujuan (source and sink).

Dalam hal penamaan pada terminator, biasanya menggunakan kata benda

Gambar 2.7 Terminator

Proses. Proses ini sering dikenal dengan nama bubble, fungsi atau transformasi.

Komponen Proses menggambarkan bagian dari sistem yang mentransformasikan

input ke output. Pemberian nama pada komponen proses menggunakan kata kerja

yang membutuhkan subyek (transitif).

Bagian

Penjualan

Page 37: BAB II STUDI LITERATUR 2.1 Kajian Pustaka Perbandingan ...

Teknik Industri Widyatama

40

Gambar 2.8 Proses

Data Store. Data store digunakan untuk membuat model sekumpulan paket data.

Data Store biasanya berkaitan dengan penyimpanan-penyimpanan seperti file atau

database yang berkaitan dengan penyimpanan, baik secara komputerisasi,

misalnya file disket dan file hardisk, maupun manual, misalnya nama dan alamat

pada bukualamat dan agenda. Nama yang diberikan pada data store biasanya

menggunakan kata benda jamak.

Gambar 2.9 Data Store

Alur Data. Alur Data ini digunakan untuk menerangkan perpindahan data atau

satu paket data/informasi dari satu bagian sistem ke bagian lainnya. Biasanya

pemberian nama pada alur data dilakukan dengan menggunakan kata benda.

Laporan Penjualan

Gambar 2.10 Alur Data

Syarat – syarat pembuatan DFD adalah :

1. Pemberian nama untuk setiap komponen DFD.

2. Pemberian nomor pada komponen DFD.

3. Pembuatan DFD sesering mungkin agar enak dilihat.

4. Penghindaran pembentukan DFD yang rumit.

5. Pemastian DFD yang dibentuk itu konsisten secara logika.

Mencetak

KRS

Menghitung

Jumlah KRS

Page 38: BAB II STUDI LITERATUR 2.1 Kajian Pustaka Perbandingan ...

Teknik Industri Widyatama

41

Levelisasi adalah penggambaran DFD dengan membagi DFD berdasarkan

tingkatan-tingkatan, yaitu dari tingkat tertinggi sampai dengan tingkat terendah,

tingkatannya yaitu:

1. Diagram Konteks, menggambarkan sistem dalam satu lingkaran dan hubungan

dengan entitas luar. Lingkaran tersebut menggambarkan keseluruhan proses

dalam sistem tersebut.

2. Diagram Level n, yaitu diagram yang menggambarkan proses-proses yang

terdapat di dalam sistem tersebut.

2.5.10 Manajamen Proyek Sistem Informasi

Manajemen proyek Sistem Informasi memiliki beberapa perbedaan penting dan

perbedaan dari manajemen proyek di bidang lain.Beberapa perbedaan ini harus

dilakukan dengan visibilitas, dan aspek untuk membuat proyek TI lebih sulit di

proyek-proyek di industri lain (McDonald, 2001). Berikut adalah perbedaan utama

lainnya dan kesulitan-kesulitannya:

a) Biaya yang tinggi ialah tenaga kerja dengan spesialisasi yang tinggi.

b) Ada perbedaan besar dalam tingkat produktivitas sumber daya manusia

bahkan dalam pekerjaan berkategori sama.

c) Beberapa dimensi kualitas dan kriteria.

d) Biaya dan waktu estimasi yang lebih kompleks.

e) Beberapa arsitektur, metodologi, alat, dan sebagainya yang terus berubah.

f) Memiliki tingkat kompleksitas tinggi.

g) Dapat mempengaruhi seluruh organisasi baik di internal maupun eksternal.

h) Memiliki perbedaan pada persyaratan.

i) Biasanya memiliki tingkat tinggi risiko yang signifikan.

j) Fitur baru.

k) Algoritma dan metode baru.

l) Bahasa, platform, arsitektur, dan alat pendukung baru.

m) Sistem operasi baru, telekomunikasi, interface.

n) Teknologi baru pada umumnya.

Page 39: BAB II STUDI LITERATUR 2.1 Kajian Pustaka Perbandingan ...

Teknik Industri Widyatama

42

o) Pengukuran laba atas investasi dan metrik bisnis lainnya yang sulit.

p) Sering ada tujuan realistis dan tekanan yang ditujukan pada manajer proyek

dantim proyek untuk memberikan produk-produk software yang lebih baik-

lebih murah-cepat.

q) Saat ini, proyek TI sering melibatkan banyak pihak luar sebagai konsultan dan

vendor.

Standish Group telah melakukan studi yang disebut CHAOS selama sekitar

satu dekade. Pada laporan CHAOS juga terdapat daftar penyebab utama

kegagalan proyek IT, dan selama bertahun-tahun penyebab tertinggi adalah

kurangnya keterlibatan pengguna akhir; kurangnya dukungan eksekutif;

kurangnya manajemen proyek; pembenaran bisnis yang tidak jelas, dan

masalah dengan persyaratan, ruang lingkup, metodologi, dan estimasi

(Standish Group, 2003). Semua masalah dibahas dalam teori ini, dan metode

untuk mengurangi masalah. Karena kesulitan dalam memberikan sukses

proyek IT, manajemen proyek dipandang sebagai salah satu keterampilan

yang paling berharga bagi profesional IT. Lembaga Manajemen Proyek

memiliki program sertifikasi untuk kedisiplinan manajemen proyek, dan

tingkat sertifikasi tertinggi adalah manajemen proyek profesional. Mengutip

2002 Foote Partners Study Computerworld tercantum sebagai sertifikasi yang

diperoleh oleh para profesional TI,dan sertifikasi adalah yang paling berharga

dalam hal kenaikan gaji.

Ketiga sertifikasi yang paling berharga dalam IT adalah:

a) PMI Manajemen Proyek Profesional: 15%

b) Giac Bersertifikat Intrusion Analis: 12%

c) Microsoft Certified Trainer: 12%

Page 40: BAB II STUDI LITERATUR 2.1 Kajian Pustaka Perbandingan ...

Teknik Industri Widyatama

43

Gambar 2.11 Proyeksi Management Project

Menurut Sommerville (2003), ada tiga tantangan untuk rekayasa software

proyek di abad 21:

1. Tantangan Heterogenitas: Fleksibilitas untuk beroperasi dan

mengintegrasikan dengan perangkat keras dan platform software dari

lingkungan mainframe ke landscape dari Web global.

2. Tantangan Penyampaian: Kemampuan untuk mengembangkan dan

mengintegrasikan sistem TI dengan cepat untuk menanggapi perubahan

cepat dan juga perkembangan kebutuhan bisnis global.

3. Tantangan Kepercayaan: Mampu membuat perangkat lunak yang dapat

dipercaya baik dari segi keamanan dan kualitas.

Tiga masalah ini juga yang paling penting untuk manajemen proyek IT secara

umum, dan masalah ini dibahas dalam teori ini. Mampu membangun

fleksibilitas dan sistem yang beradaptasi untuk mengatasi heterogenitas dan

tantangan penyampaian sangat penting karena masalah lingkungan, dan

mereka berubah sangat cepat. Dalam nada yang sama, pada tahun 2005 Panel

Eksekutif Computerworld menggambarkan sebuah "tiga serangkai kejahatan"

yang telah menjadi masa depan IT. Tiga serangkai kejahatan adalah kurangnya

keamanan, tidak dapat diandalkan, dan peningkatan kompleksitas.

Page 41: BAB II STUDI LITERATUR 2.1 Kajian Pustaka Perbandingan ...

Teknik Industri Widyatama

44

Dengan alat yang lebih kuat maka potensi keuntungan yang lebih besar

termasuk produktivitas yang meningkat, biaya yang lebih baik dan kinerjanya,

dan juga meningkatkan kualitas. Namun membawa potensi biaya dan

kerusakan yang lebih tinggi bila alat ini disalah gunakan baik sengaja atau

tidak sengaja. IT adalah alat yang kuat, dan kekuatannya dalam hal komputasi

kecepatannya masih dua kali lipat sekitar setiap 18 bulan. Banyak kemajuan

IT lainnya juga memfasilitasi kemungkinan penyalahgunaan IT, termasuk:

a) Biaya untuk sumber daya komputasi telah menurun sehingga organisasi

dan negara-negara dapat memperoleh kekuatan yang besar.

b) Kemajuan teknologi penyimpanan data yang berarti data dalam jumlah

besar dapat disimpan dengan murah.

c) Kemajuan dalam teknik data berarti data dalam jumlah besar dapat

dianalisis dalam jumlah banyak.

d) Kemajuan dalam jaringan data berarti biaya dan waktu bergerak dan

mengakses data telah menjadi sangat singkat, dan komputer baik di dalam

maupun di luar suatu organisasi semakin terhubung dengan baik.