BAB II SKRIPSI Sejarah singkat pondok pesantren...
Transcript of BAB II SKRIPSI Sejarah singkat pondok pesantren...
54
BAB II SKRIPSI
GAMBARAN UMUM KAJIAN PENELITIAN.
2.1. Sejarah singkat pondok pesantren Shiddiqiyyah.
Pada umumnya pondok pesantren di jombang masih dikelola secara
perseorangan yaitu pendiri pondok pesantren dan keturunannya. Keberadaan
pondok pesantren di tengah masyarakat memberikan nuansa khas yang tidak
dimiliki oleh daerah lain yang tidak terdapat pondok pesantren. Yayasan
pendidikan shiddiqiyah sebagai badan hukum untuk pengembangan dakwah
Thoriqoh Shiddiqiyyah di wilayah Indonesia. Yayasan tersebut
berkedudukan di desa losari kecamatan ploso kabupaten jombang jawa
timur. Sekarang ini (tahun 2012) yayasan ini sudah mempunyai 60 cabang
di berbagai kota di pulau jawa dan sumatera dan perwakilannya di
Kalimantan, Sulawesi dan nusa tenggara barat serta Negara tetangga seperti
Malaysia dan Brunei Darusalam (Imroatul.2010 : np)
Tarekat Shiddiqiyyah adalah salah satu dari sekian banyak tarekat
yang berkembang di seluruh dunia. Konon, tarekat ini sudah ada sejak
zaman Nabi Muhammad SAW, meskipun pada masa itu belum
menggunakan nama Tarekat Shiddiqiyyah. Menurut Mursyid Tarekat
Shiddiqiyyah di Indonesia, KH Muhammad Muchtar bin Abdul Muthi,
nama tarekat ini berasal dari gelar yang diberikan Rasulullah SAW kepada
sahabat Abu Bakar, yaitu as-Shiddiq, ketika Rasul menceritakan
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Pemahaman Santriwati Terhadap ... MIFTAKHUL ISNA
55
pengalamannya seusai melaksanakan perjalanan Isra dan Miraj kepada
penduduk Makkah, kala itu.
Di saat kafir Quraisy mendustakan peristiwa Isra dan Miraj itu, maka
Abu Bakar yang pertama kali memercayai kejadian yang dialami Rasul
SAW itu. Rasulullah bersabda, "Semasa aku diisrakan, saya hendak keluar
untuk menyampaikan berita itu kepada kaum Quraisy, kemudian aku
ceritakan kepada mereka dan mereka mendus-takannya. Sementara yang
membenarkan peristiwa itu adalah Abu Bakar. Maka, pada hari itu ia saya
beri gelar as-Shiddiq". Karena itu, banyak yang meyakini bahwa ajaran
tarekat ini diturunkan langsung dari Nabi Muhammad SAW melalui sahabat
Abu Bakar as-Shiddiq. Kendati demikian, tidak ada sumber sejarah yang
menyebutkan kapan tepatnya Abu Bakar menerima ijazah tarekat ini.
(http://addriadis.blogspot.com)
Meski diyakini berasal langsung dari Nabi Muhammad SAW, namun
keberadaan Tarekat Shiddiqiyyah sekarang ini di luar Indonesia sudah
punah. Menurut Martin van Bruinessen dalam bukunya Kitab Kuning,
Pesantren dan Tarekat, Tradisi-tradisi Islam di Indonesia, Tarekat
Shiddiqiyyah merupakan tarekat lokal (Indonesia), sehingga tidak banyak
orang yang mengetahui tentang keberadaan tarekat ini. Dan saat ini, satu-
satunya tempat berkembangnya ajaran Tarekat Shiddiqiyyah hanyalah di
Indonesia yang berpusat di wilayah utara Jombang, Jawa Timur.
Pada prinsipnya nama Shiddiqiyyah itu adalah nama istilah yang di
ajarkan oleh Rasulullah melalui sahabat Abu Bakar Shiddiq, kemudian
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Pemahaman Santriwati Terhadap ... MIFTAKHUL ISNA
56
turun sampai Syaikh Thoifur Bin Isa Abi Yazid Al Bustomi. Nama
Shiddiqiyyah kemudian berganti-ganti bahkan kemudian tenggelam ditelan
waktu hngga ratusan tahun lamanya. Ketika hamper saja lenyap, sekitar
tahun 1959 mursyid Kyai Muchtar Mu‟thi mengembalikan nama Thoriqoh
shiddiqiyah yang sekarang ini berpusat di losari, ploso, jombang. Dengan
tidak mudah Kyai Muchtar Mu‟thi itu memunculkan nama Thoriqoh
Shiddiqiyyah itu kembali di desa losari, ploso. Pasalnya ajaran itu tidak
dengan serta-merta diterima masyarakat luas yang ada disana namun malah
mendapatkan gunjingan dan cercaan dimana-mana namun seiring dengan
perjalanan waktu dan perjuangan yang sangat gigih Thoriqoh Shiddiqiyyah
bisa diterima dengan baik oleh masyarakat bahkan tidak hanya di kabupaten
jombang saja namun telah berkembang hingga ke Negara tetangga. (Al-
Kautsar : Edisi 71. 2012)
Konon, ketika pertama berdiri Thoriqoh Shiddiqiyyah ini belum
seberapa megah seperti yang terlihat seperti sekarang ini dan masih sangat
sepi. Persis di belakang kediaman Kyai Muchtar Mu‟thi kala itu seperti
uttan lindung. Dimana terdapat pohon salak yang sangat lebat hampir 200
meter dan disampingnya pohon salak tersebut berjajar pohon mangga yang
besar-besar diselilingi rumpun bamboo dan rumput ilalang yang tinggi-
tinggi di masa itu. Belum ada bangunan bertingkat di kawasan itu hanya ada
sebuah masjid peninggalan dari abah Kyai Muchtar Mu‟thi yaitu Abah H.
Abdul Mu‟thi yang tampak sepi dan disamping masjid tersebut terdapat
rumah gedek milik Kyai Muchtar Mu‟thi. Pada mulanya dakwah Kyai
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Pemahaman Santriwati Terhadap ... MIFTAKHUL ISNA
57
hanya dilakukan secara sembunyi-sembunyi, tidak terang-terangan seperti
metode yang digunakan oleh Nabi Muhammad SAW di awal ajaran islam
sebelum masuknya Umar bin Khatab.
Fase-fase perkembangan Shiddiqiyyah menurut pemerhati
Shiddiqiyyah kholifah moch. Munif dimulai dengan berdirinya yayasan
pendidikan Shiddiqiyyah, tahun 1973, inilah fase kedua Thoriqoh
Shiddiqiyyah. Seiring dengan tu, perkembangan pesat Shiddiqiyyah tidak
bisa dibantah dengan fakta. Sehingga Thoriqoh Shiddiqiyyah beserta ajaran
dan kegiatannya pun di akui keabsahannya oleh berbagai kalangan
masyarakat umum, dan juga pemerintah. Hal itu dapat dibuktikan dengan
kedatangan gubernur jawa timur kala itu yaitu Soenandar Prijosoedarmo
ketika dua tahun setelah berdirinya pesaantren majma‟al Bahrain
Shiddiqiyyah untuk berkunjung dan mengakui pesantren Shiddiqiyyah
secara resmi menurut kepemerintahan. Majma‟al Bahrain merupakan nama
pesantren yang diberikan oleh Kyai uchtar mu‟thi untuk pesantren yang
beliau dirikan ketika selesai melakukan ziarah ke makam wali songo
bersama murid-muridnya yaitu pada tanggal 19 dzulhijah 1393 H. bangunan
majma‟al Bahrain kala itu memiliki 9 kamar yang masing-masing diberi
nama kesembilan dari wali songo, bangunan tersebut merupakan bangunan
panjang yang terbuat dari bambu dan beratapkan genting yang kesemuanya
berukuran 3x4 meter. Pada tanggal 10 robiul akhir 1393 H bangunan
tersebut telah dinyatakan selesai dan tanggal tesebut sekaligus dinyatakan
sebagai hari berdirinya majma‟al Bahrain Shiddiqiyyah. Nama majma‟al
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Pemahaman Santriwati Terhadap ... MIFTAKHUL ISNA
58
Bahrain sendiri merupakan nama yang beliau dapatkan ketika melakukan
ibadah perjalanan yang sangat panjang di tanah jawa karena jiwa beliau
terdorong oleh ayat Al Qur‟an dan beberapa hadist Nabi yang menjanjikan
berkah kemuliaan bagi siapa saja yang ma bermusafir.
Beliau melakukan perjalanan selama 6 bulan untuk berziarah ke
makam para wali songo dengan berjalan kaki. Selama perjalanan beliau
terus membaca surat AL Kahfi , pada ayat ke 60 yang berbunyi majma‟al
Bahrain tiba-tiba jiwa beliau bergetar hebat seakan ada cahaya masuk ke
dalam jiwanya. Disitulah masuk ilham ruhi dan lantas timbul azam yang
kuat, “ seandainya setelah nanti saya pulang dan Allah mengijinkan saya
untuk mendirikan sebuah pesantren akan saya beri nama pesantren itu
dengan nama Majma;al Bahrain” ucap Kyai muctar muh‟thi dalam hati.
Sejak berdirinya pondok pesantren majma‟al Bahrain Shiddiqiyyah
perkembngan Thoriqoh shddiqiyyah semakin pesat, pelang tetapi pasti. Pada
awalnya yang mendaftar menjadi murid di pesantren majma‟al Bahrain
hanya 22 orang saja skitar tahun 1974, itupun hanya anak-anak orang kaya
yang nakal dan bahkan sebagian dari mereka merupakan pecandu narkoba
dan berharap kesembuhan ketika mondok disana. Namun lama-kelamaan
murid-murid semakin banyak,tidak hanya dari kota jombang saja bahkan
ada juga mereka yang berasal dari luar jawa misalnya dari Kalimantan dan
sumatera, kemajuan tersebut seiring dengan perkembangan Shiddiqiyyah
dan juga perkembangan kepercayaan masyarakat kepada Thoriqoh yang
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Pemahaman Santriwati Terhadap ... MIFTAKHUL ISNA
59
sudah sekian lama tenggelam yaitu Thoriqoh Shiddiqiyyah. (Al-Kautsar :
Edisi 71. 2012)
2.2. Mursyid Thoriqoh Shiddiqiyyah.
Thoriqoh Shiddiqiyyah saat ini dipimpin oleh seorang Mursyid yaitu
Kyai Muchammad Muchtar Mu‟thi putra dari pasangan Hajj Abdul Mu‟yhi
dan Nyai Nashihah. Dilahirkan di desa Losari, Ploso Jombang Jawa Timur,
tanggal 28 Agustus 1928.
Pendidikan yang pernah ditempuh adalah: Madrasah Islamiyah
Rejoagung, Ploso, Jombang, Pesantren Rejoso, Peterongan, Jombang,
kemudian dilanjutkan di Pesantren Tambakberas, Jombang.
Setelah menempuh pendidikan pesantren beliau menjadi guru
Madrasah di Lamongan dan pada saat itulah bertemu dengan Syekh Ahmad
Syuaib Jamali Al Banteni yang pada akhirnya melimpahkan Ilmu Thoriqoh
pada Muchammad Muchtar. Beliau mendapat pendidikan dan pengajaran
Thoriqoh dari Syekh Syuaib dalam crass program, atau program intensif
lima tahun.
Mulai tahun 1959 Kyai Muchtar mengajarkan Thoriqoh Shiddiqiyyah
di desa Losari Ploso Jombang sampai sekarang. Pada perkembangan
terakhir ini, Thoriqoh Shiddiqiyyah sudah tersebar ke berbagai pelosok
tanah air Indonesia bahkan ke negera tetangga seperti Singapura, Malaysia
dan Brunei Darussalam.
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Pemahaman Santriwati Terhadap ... MIFTAKHUL ISNA
60
Murid-murid Thoriqoh Shiddiqiyyah terus bertambah setiap hari dan
diperkirakan sekarang ini lebih dari lima juta orang. Mereka terdiri dari
segala umur, berbagai tingkat sosial ekonomi dan berbagai profesi dan
keahlian.
Karena pesatnya perkembangan kaum muslimin muslimat yang
memerlukan bimbingan pelajaran Thoriqoh Shiddiqiyyah, beliau Mursyid,
mengangkat wakil-wakil yang disebut Kholifah yang bertugas mewakili
Mursyid memberikan bimbingan pada murid-murid Shiddiqiyyah di seluruh
penjuru nusantara.
Kholifah yang pertama diangkat adalah Slamet Makmun, sebagai
murid pertama, kemudian diikuti Duchan Iskandar, Sunyoto Hasan Achmad,
Ahmad Safiin, Saifu Umar Achmadi, Muhammad Munif dan lain-lain
hingga lebih dari 40 orang kholifah.
Biografi singkat Pimpinan / Mursyid Thoriqoh Shiddiqiyyah :
Nama : Kyai Muchammad Muchtar Mu‟thi
Lahir : Losari, Ploso Jombang, 28 Agustus 1928
Alamat : Desa Losari Kec.Ploso Kab.Jombang Jawa Timur
Pendidikan :
- Madrasah Islamiyah Rejoagung Ploso Jombang
- Pesantren Rejoso Peterongan Jombang
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Pemahaman Santriwati Terhadap ... MIFTAKHUL ISNA
61
- Pesantren Tambakberas, Jombang
2.3. Tujuan, faham dan pelajaran Thoriqoh Shiddiqiyyah.
2.3.1. Tujuan Thoriqoh Shiddiqiyyah
1. Manusia dididik, dibimbing, dituntun agar dekat kepada Alloh
yang sebenar-benarnya dekat (melalui praktek Dzikir Jahar Nafi
Itsbat)
2. Manusia dididik, dibimbing, dituntun agar kenal kepada Alloh
yang sebenar-benarnya kenal (melalui praktek Dzikir Sirru Ismu
Dzat) Untuk tercapainya dekat dan kenal kepada Alloh, praktek
Dzikir Jahar dan Sirri harus selalu ditingkatkan secara
istiqomah.
3. Manusia dididik, dibimbing, dituntun agar menjadi manusia
Taqwalloh, taqwa yang sebenar-benarnya Taqwa.
Untuk mencapainya ada 3 jalan pokok yang harus dilaluinya
(dikerjakan), yaitu:
* melalui Jalan Ibadah (Sholat)
“Wahai seluruh manusia beribadahlah (Sholat) kepada Tuhanmu yang
menciptakan kamu dan orang-orang sebelum kamu, barangkali kamu
menjadi taqwa”•. (Qs: Al Baqoroh : 21)
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Pemahaman Santriwati Terhadap ... MIFTAKHUL ISNA
62
* melalui Jalan Puasa
“Wahai orang-orang yang beriman diwajibkan kepadamu berpuasa
sebagaimana diwjibkan atas orang-orang sebelum kamu, barangkali
kamu menjadi Taqwa” (Qs: Al Baqoroh : 183)
* melalui Jalan Dzikir
”Dan tetapkanlah (hubungkanlah) jiwamu dengan kalimah
Taqwa (Qs:Al fath : 26) Untuk mencapai taqwa, Ibadah sholat, Puasa,
Dzikir kalimah Taqwa harus selalu ditingkatkan. Dan apabila Taqwa
telah tercapai tanda-tandanya diantaranya sebagaimana tersebut di
dalam al-Qur‟an: “Sesungguhnya orang paling mulia diantara kamu
bagi Alloh ialah orang yang paling Taqwa diantara kamu”•. (Qs: Al
hujurat : 13) “Sesungguhnya orang-orang taqwa itu berada di dalam
Surga” (Qs: Alhijr : 45).
Manusia dididik, dibimbing, dituntun agar menjadi Manusia
yang berSyukur kepada Alloh.”Dan bersyukurlah kamu kepadaKu dan
jangan kamu kufur”• (Qs: Al Baqoroh : 152) Apabila kita telah
menjadi syukur, Alloh akan meridhoinya, tersebut dalam Qur‟an:
“Dan sesungguhnya kalau kamu bersyukur, meridhoiNya (Alloh)
kepada kamu”•. (Qs: Azzumar : 7).
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Pemahaman Santriwati Terhadap ... MIFTAKHUL ISNA
63
Faham Thoriqoh Shiddiqiyyah
Faham Shiddiqiyyah adalah faham Tasawuf, yang dimaksud
faham tasawuf adalah faham kebersihan jiwa. Orang-orang
Shiddiqiyyah adalah orang-orang Tasawuf, orang-orang yang selalu
menjaga kebersihan jiwanya.
Jiwa harus dijaga dan dibersihkan dari sifat-sifat yang kotor,
tercela, tak terpuji, dan diisi dengan sifat-sifat suci, bersih, terpuji,
sebagaimana perintah Rosululloh di dalam Hadits yang berbunyi,
“Takholaku bi akhlakillah”• artinya: “Berakhlaklah kamu dengan
akhlaknya Alloh”
Dan jiwa yang suci, bersih, terpuji itu harus dihayati, diresapi
sampai menjadi kenyataan di dalam pergaulan sehari-hari, di
masyarakat.
Tanpa memiliki jiwa yang suci, bersih dan terpuji, tak mungkin
kita bisa dekat, kenal dan taqwa kepada Alloh, meskipun Dzikrulloh
kita kerjakan sebanyak-banyaknya, tersebut di dalam al Qur‟an:
“Maka diilhamkan kepadanya sifat Fujur dan sifat Taqwa, sungguh
beruntung orang yang membersihkan jiwanya”. (QS: Asy-syamsi : 8).
Oleh sebab itu mudah-mudahan Alloh selalu melimpahkan
Rohmat dan HidayahNya, sehingga kita warga Shiddiqiyyah selalu
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Pemahaman Santriwati Terhadap ... MIFTAKHUL ISNA
64
dapat membersihkan dan menjaga, kebersihan Jiwa kita, serta
akhirnya kita bisa dekat, kenal dan Taqwa kepada Alloh SWT (bisa
merasakan adanya Alloh , bisa merasakan limpahan rohmat, berkat
dan nikmat dari Alloh).
2.3.2. Pelajaran Thoriqoh Shiddiqiyyah
1. Pelajaran Pertama : Dzikir Jahar Nafi Isbat.
2. Pelajaran Kedua adalah Dzikir Sirri.
3. Pelajaran Ketiga adalah Dzikir Thobib Rukhani 7 hari.
4. Pelajaran Keempat adalah Dzikir Thobib Rukhani 40 hari.
5. Pelajaran Kelima adalah Dzikir Fatihah.
6. Pelajaran Keenam adalah Dzikir Ayat Nur.
7. Pelajaran Ketujuh adalah Mi‟roj
Baiat sebagai Bentuk Proses Ijab Kobul Pelajaran, untuk
memperoleh pelajaran Shiddiqiyyah harus melalui proses pengajaran
dan pengesahan ijab-kobul antara seorang guru (Mursyid atau wakil
yang ditunjuk) dengan murid yang disebut Baiat.
Baiat bukan merupakan sumpah setia kepada guru atau lembaga
Thoriqoh / organisasinya. Bila Pelajaran Thoriqoh ditempuh tanpa
melalui proses Baiat, maka Barokah Ilmu Khusus dari Rosululloh
SAW melalui guru-guru secara berantai tidak dapat mengalir.
Sehingga penempuh pelajaran takkan merasakan apa-apa. Pelajaran
dapat ditempuh dengan cara berurutan tanpa boleh mengacak.
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Pemahaman Santriwati Terhadap ... MIFTAKHUL ISNA
65
Berikut 8 kesanggupan menjadi murid thoriqoh shiddiqiyyah :
8 (Delapan) Kesanggupan menjadi murid Thoriqoh Shiddiqiyyah :
1. Sanggup Taat Kepada Alloh Ta'ala, Bakti Kepada Allah Ta'ala.
"Yaa ayyuhalladzina „aamanu athiulloha wa athi‟ur rosuula" (
QS.An Nisa‟:59 ).
Artinya : Wahai orang-orang yang beriman, Taatlah kamu
kepada Alloh dan kepada Rosul-Rosul.
Taat Kepada Alloh : Melaksanakan apa-apa yang diperintah
oleh Alloh Ta‟ala dan menjauhi yang dilarang oleh Alloh
Ta”ala.
Taat Kepada Rosululloh : Melaksanakan apa-apa yang
diperintah oleh Rosululloh dan menjauhi apa-apa yang dilarang
oleh Rosullulloh.
Kesemua hal tersebut menurut kemampuan kita masing-masing.
2. Sanggup Taat Kepada Rosululloh, Bakti Kepada Rosululloh.
"Yaa ayyuhalladzina „aamanu athiulloha wa athi‟ur rosuula" (
QS.An Nisa‟:59 ).
Artinya : Wahai orang-orang yang beriman, Taatlah kamu
kepada Alloh dan kepada Rosul-Rosul.
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Pemahaman Santriwati Terhadap ... MIFTAKHUL ISNA
66
Taat Kepada Alloh : Melaksanakan apa-apa yang diperintah
oleh Alloh Ta‟ala dan menjauhi yang dilarang oleh Alloh
Ta‟ala.
Taat Kepada Rosululloh : Melaksanakan apa-apa yang
diperintah oleh Rosullulloh dan menjauhi apa-apa yang dilarang
oleh Rosululloh.
Kesemua hal tersebut menurut kemampuan kita masing-masing.
3. Sanggup Taat Bakti Kepada Orang Tua ( Ibu – Bapak ).
Alloh berfirman : "Anisykurli Waliwaalidaika Ilayal Masyir "
(QS: Luqman :14).
Artinya :
Hendaklah beryukur kepada KU dan kepada dua orang Ibu-
Bapakmu, hanya kepada KU lah kembalimu.
a. Kita wajib bersyukur kepada Alloh Ta‟ala karena Alloh
Ta‟ala yang menciptakan wujud kita, yang menciptakan
orang-orang tua kita, yang menciptakan alam yang menjadi
kebutuhan-kebutuhan hidup kita, yang menciptakan
petunjuk-petunjuk untuk jalan keselamatan hidup kita di
dunia sampai akhirat. Oleh sebab itu wajib kita bersyukur.
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Pemahaman Santriwati Terhadap ... MIFTAKHUL ISNA
67
b. Dan wajib syukur kepada orang tua kita terutama kepada Ibu
kita, terutama kepada Ibu kita, terutama kepada Ibu kita.
Karena orang tua kita itulah yang dijadikan jalan oleh Alloh
Ta‟ala, kita wujud di dunia ini.
Ingatlah Kesusahan Ibu Kita :
• Susah payah waktu mengandung kita selama 9 bulan 10
hari.
• Susah payah waktu melahirkan kita.
• Susah payah menjaga diri kita setelah kita lahir sampai
dewasa.
Oleh sebab itu, Wajib syukur kepada orangtua kita
meskipun orang tua kita bersifat kufur, dholim, musyrik,
apalagi mukmin.
Kita wajib membenci sifat kufur, dholim, syirik akan
tetapi janganlah membenci kepada orang yang memiliki
sifat-sifat tersebut.
Syukur kepada orang tua kita, merupakan bakti kita
kepada orang tua :
• Hendaklah menjaga sopan santun perkataan,tingkah laku
kepada orang tua.
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Pemahaman Santriwati Terhadap ... MIFTAKHUL ISNA
68
• Janganlah berkata keras, janganlah berkata tidak sopan.
• Cintailah orang tua.
• Bantulah orang tua dengan pikiran,jiwa,tenaga,harta benda.
• Ikutilah perintahnya,asal tidak bertentangan dengan perintah
Allah.
• Bila kita diperintah syirik,janganlah diikuti. Akan tetapi
wajiblah bersikap baik kepada orang tua.
• Ingatlah !
Syukur kepada orang tua itu perintah Allah. Apabila kita
tidak bersyukur kepada orang tua, artinya kita menentang
perintah Allah.
• Apabila orang tua kita telah meninggal, doakan ruhnya.
Mudah-mudahan mendapatkan rahmat Allah.
Peliharalah makamnya baik-baik.
4. Sanggup Bakti Kepada Sesama Manusia.
Alloh Berfirman :
"Wa Ahsin Kamaa Ahsanallohu Ilaika Wala Tabghil Fasada Fil
Ardli Innalloha Laa Yuhibbul Muhsidien" (Al Qoshosh :17)
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Pemahaman Santriwati Terhadap ... MIFTAKHUL ISNA
69
Berbuat baiklah kamu sebagaimana Allah telah berbuat baik
kepadamu dan janganlah membuat kerusakan di bumi.
Sesungguhnya Allah Ta'ala tidak suka kepada orang yang
berbuat kerusakan.
Qola Rosulullohi Shollallohu Alaihi Wasallam : " Man Lam
Yasykurinnaasa Lam Yasykurillah." (An Abi Sa‟iid rowahu
Ahmad, wa Turmudzi –Jamius Shoghir / mim/ 314). Artinya :
Bersabda Rosululloh SAW : Barang siapa yang tidak syukur
kepada manusia, berarti tidak syukur kepada Allah. Bakti
kepada manusia itulah syukur kepada manusia.
Ingatlah kita setiap hari menerima kebaikan dari masyarakat.
Oleh Karena Itu:
Berbuat baiklah kepada masyarakat dengan perkataan, pikiran,
hati dan harta benda.
Ingatlah kita hidup bersama-sama masyarakat.
Sadarlah bahwa kebutuhan hidup kita dalam setiap harinya
dipenuhi oleh masyarakat.
5. Sanggup Bakti Kepada Negara Republik Indonesia (Untuk warga
negara Indonesia).
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Pemahaman Santriwati Terhadap ... MIFTAKHUL ISNA
70
Bagaimanakah jadinya kalau kita tidak memiliki negara, pastilah
tidak ada yang melindungi bangsa, tak ada yang melindungi
tanah air, tak ada yang memajukan kesejahteraan umum, tak ada
yang mencerdaskan kehidupan bangsa dan tidak mungkin dapat
ikut menertibkan dunia. Oleh sebab itu : Wajib Bakti kepada
Negara kita.
Haruslah melaksanakan apa-apa yang telah ditentukan oleh
negara. Bakti Kepada Negara , itulah syukur kita sebagai warga
negara.
Alloh berfirman:
"Wasykurulloh Baldatun Thoyyibatun Warobbun Ghofuur"
(QS.As Saba‟:15)
Artinya : Hendaklah kamu beryukur kepada Nya (Allah),
Negara baik dan Allah Dzat yang Maha Pengampun.
Syukur kepada Alloh Ta‟ala yang dihubungkan dengan Negara
adalah Syukur sebagai warga negara setelah Syukur sebagai
manusia.
6. Sanggup Cinta Tanah Air Indonesia (Untuk warga negara
Indonesia).
• Tanah Air adalah tempat yang menerima kedatangan kita.
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Pemahaman Santriwati Terhadap ... MIFTAKHUL ISNA
71
• Diri kita tersusun dari unsur Tanah dan Air.
• Tanahnya kita tempati dan Air-nya kita minum. Udaranya kita
hirup, hasil buah-buahannya kita makan.
Oleh Sebab itu : Kita haruslah cinta kepada Tanah Air.
Cinta Kepada Tanah Air adalah sebagian daripada iman.
Iman adalah pokok pangkal Agama.
Qola Rusululloh SAW : "Hubbul Wathon Minal Iman"
Artinya: Sabda Rosululloh SAW : Cinta Tanah Air itu bagian
dari Iman.
Cinta Tanah Air, realisasinya adalah :
• Kita bangun sebaik-baiknya.
• Untuk Kebaikan bersama.
• Kita membelanya.
7. Sanggup Mengamalkan Thoriqoh Shiddqiiyyah.
Qola Rosululloh Shollallohu Alaihi Wasallam : " Man‟amila
Bimaa‟alima Warotsahullohu Ilma Maalam Ya‟lam" (Rowahu
abu Na‟im fil Hilliyatil Auliya‟i.).
Artinya : Barang siapa mengamalkan suatu yang telah diketahui,
Allah mewariskan sesuatu yang belum diketahui.
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Pemahaman Santriwati Terhadap ... MIFTAKHUL ISNA
72
1. Thoriqoh merupakan Ilmu.
2. Apabila diamalkan akan berkembang baik.
3. Tanpa diamalkan tidak akan berbuah kebaikan.
4. Oleh sebab itu amalkanlah sebaik-baiknya.
8. Sanggup Menghargai Waktu
• Waktu kita itulah umur kita.
• Umur kita itulah pokok modal kita.
• Tiap-tiap nafas yang keluar dari kita adalah merupkan
berlian-berlian ma‟nawi.
• Janganlah berlian-berlian tersebut, kita buang percuma
puluhan ribu tiap hari.
• Pergunakanlah modal berlian umur itu untuk perniagaan :
(1). aamanu
(2). amilush sholihaati.
(3). tawaashow bilhaqqi
(4). tawaashow bish shobri.
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Pemahaman Santriwati Terhadap ... MIFTAKHUL ISNA
73
2.4. Struktur majelis pimpinan.
Shiddiqiyyah merupakan sebuah pondok pesantren yang masih
berkarateristik sebagai pondok pesantren salafiyah (tradisional), dimana
masih menggunakan sitem pendidikan dan sistem pembelajaran yang masih
bersifat tradisional. Adapun menurut Raharjo (dalam sulaiman, 2010:4)
salah satu karakteristik pondok pesantren yang masih berbasis salafiyah
adalah sistem pengelolaan pendidikan cenderung berada di tangan kyai
sebagai pemimpin sentral, sekaligus pemilik pesantren. Hal itu juga senada
dengan pondok pesantren Shiddiqiyyah dimana sistem pengelolaan pondok
pesantren sepenuhnya dijalankan oleh Kyai Muchtar Mu‟thi yang dibantu
dengan kholifah-kholifah yang diutus langsung oleh Kyai Muchtar Mu‟thi
untuk membantuya dalam mengelola pondok pesantren sekaligus menjadi
wakilnya. Semua organisasi yang ada di pondok pesantren Shiddiqiyyah
berpusat pada peran Kyai Muchtar Mu‟thi sebagai pembinanya. Salah
contohnya adalah organisasi pemuda Shiddiqiyyah (OPSHID) dimana
organisasi tersebut mempunyai struktur organisasinya tetapi segala
keputusan tetap bersumber pada Kyai Muchtar Mu‟thi.
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Pemahaman Santriwati Terhadap ... MIFTAKHUL ISNA
74
Berikut adalah bagan kepengurusan organusasi Shiddiqyyah:
Tingkat Kekuasaan masing2 ketua :
Ketua I membawahi DPW, DPD, DPC, DPR.
Ketua II membawahi Badan2 Usaha.
Ketua III membawahi Departemen2 Teknis.
KETUA UMUM
KETUA II Adm. / Keuangan
KETUA III Departemen Teknis
KETUA I Organisasi
BENDAHARA UMUM
SEKRETARIS JENDRAL
SEKRETARIS
BENDAHARA
SEKRETARIS
BENDAHARA
SEKRETARIS
BENDAHARA
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Pemahaman Santriwati Terhadap ... MIFTAKHUL ISNA
75
2.5 Bentuk-bentuk pendidikan.
2.5.1. Pendidikan formal.
Tarbiyyah Hifdhul Ghulam wal Banat
Dalam sudut pandang Shiddiqiyyah, Pendidikan adalah sesuatu
yang maha penting, karena kita tidak ingin meninggalkan putra-putri
kita di “Taman Dunia” ini hanya sebagai buih yang diterbangkan
angin kian kemari dan musnah ketika ditimpa panasnya sinar
matahari.
Menurut Imam Ghozali, pendidikan adalah menumbuhkan
sesuatu selangkah demi selangkah sampai tingkat sempurna. Sehingga
hakikat pendidikan yang bermutu adalah pendidikan yang dapat
menumbuhkembangkan fitroh taqwa dan menekan fitroh fujur (jelek)
sampai berbuah amal sholih.
Karena itulah maka bapak Moch Muchtar Mu‟thi (Mursyid
Thoriqoh Shiddiqiyyah) mendirikan sebuah lembaga pendidikan yang
diberi nama Tarbiyyah Hifdhul Ghulam wal Banat yang artinya
Pendidikan penjagaan anak laki-laki dan anak perempuan.
Tentang THGB
Tarbiyyah Hifdhul Ghulam wal Banat (THGB) adalah lembaga
pendidikan di lingkungan Thoriqoh Shiddiqiyyah yang didirikan pada
tanggal 12 R.Awal 1406 H / 25 Nopember 1985 sesuai akta no. 137
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Pemahaman Santriwati Terhadap ... MIFTAKHUL ISNA
76
tahun 1973 (Yayasan Pendidikan Shiddiqiyyah) di hadapan Gusti
Djohan (notaris Surabaya).
THGB didirikan di atas lahan seluas kurang lebih 7.242 m2,
dengan luas bangunan kurang lebih 1.518 m2. Jumlah tenaga pendidik
seluruhnya 76 orang. Fasilitas yang tersedia meliputi ruang belajar
mengajar, ruang guru, ruang perpustakaan, kantin, lapangan olahraga,
asrama putra dan asrama putri, masjid/mushola, koperasi, ruang UKS,
ruang konseling, ruang administrasi dan sarana pendukung lainnya.
THGB didirikan sebagai lembaga pendidikan yang
mnegutamakan bekal keilmuan kepada putra-putri warga
Shiddiqiyyah sebagai berlian hidup, berlian berfikir yang menyinari
Nusantara agar menjadi hamba Alloh yang bersyukur (abdan
syakuro).
Dalam perkembangannya, THGB sebagai lembaga pendidikan
memiliki jenjang sebagai berikut :
1. Isti‟dadu lil Bustanil Ula (setingkat taman kanak-kanak) dengan
masa pendidikan 1 tahun.
2. Bustanul Ula (setingkat sekolah dasar) dengan masa pendidikan 4
tahun.
3. Bustanuts Tsani (setingkat sekolah menengah) dengan masa
pendidikan 4 tahun
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Pemahaman Santriwati Terhadap ... MIFTAKHUL ISNA
77
4. Bustanuts Tsalist (setingkat sekolah menengah atas) dengan masa
pendidikan 4 tahun
5. Isti‟dadul lill Maqooshidul Qur‟an (persiapan Maqooshidul Qur‟an
atau IMQ) setara D2 terdiri dari 2 (dua) fakultas yaitu fakultas
Keguruan dan fakultas Manajemen. Pelajaran inti yang diterima
oleh para mahasiswa di kedua fakultas tersebut adalah mata
kuliah maqooshidul Qur‟an (maksud-maksud Al Qur‟an) yang
diberikan oleh bapak Kyai Moch. Muchtar Mu‟thi.
VISI dan MISI
Visi THGB adalah “Alhamdulillaahirobbil‟aalamiin” , Segala Puji
Hak Alloh Pendidik Alam Semesta.
Misi THGB adalah :
1. Mencapai Ridlo Ilahi melalui Syukur.
2. Menumbuhkembangkan kebaikan dengan syukur.
3. Dengan air ruhaniyyah menghidupkan bumi kemanusiaan untuk
menghidupkan benih-benih ..
Fithroh Taqwa dan menekan perkembangan Fithroh Fujur.
4. Mempersiapkan generasi-generasi muda pejuang Shiddiqiyyah.
5. Memanunggalkan kesadaran berkeTuhanan dan berperikemanusiaan.
6. Mencetak generasi yang berakal cerdas, berhati qolbin salim dan
berjasmani yang sehat
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Pemahaman Santriwati Terhadap ... MIFTAKHUL ISNA
78
Ciri Khas THGB
Dalam menjalankan proses belajar mengajar, THGB memiliki kekhasan
tersendiri dibanding dengan lembaga pendidikan formal pada umumnya.
Kekhasan tersebut diantaranya :
a. Kalender pendidikan
THGB melaksanakan belajar mengajar berdasarkan kalender Hijriah,
mengawali tahun baru setiap bulan Syawal dan akhir kegiatan belajar
mengajar pada bulan Sya‟ban. Hari libur sekolah jatuh pada hari
Jum‟at dan libur akhir tahun adalah tiap bulan Ramadhan.
b. Sumber pendidikan
Materi pendidikan yang diajarkan THGB adalah mengambil dari Al
Qur‟an dan Hadist Rasululloh, Tarikh (sejarah) para Nabi, Sahabat,
sholihin, Pembukaan UUD 1945, Sejarah Nasional, segala alam dan
bahan lain yang dianggap perlu. Sumber-sumber tersebut dipadukan
dalam buku pedoman Garis-Garis Besar Program Pendidikan Hifdhul
Ghulam wal Banat yang disusun oleh bapak Kyai Moch. Muchtar
Mu‟thi. Materi pendidikan terbagi menjadi dua kelompok besar yaitu
Kitabul Kalam meliputi pelajaran-pelajaran agama dan Kitabul Kaun
meliputi pelajaran-pelajaran umum.
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Pemahaman Santriwati Terhadap ... MIFTAKHUL ISNA
79
c. Materi pendidikan
Sesuai dengan tujuan pendidikan yang ingin dicapai, THGB
mempunyai enam pelajaran wajib bagi peserta didiknya, yaitu
Ma‟rifatuddin (pengetahuan agama), Ma‟rifatulloh (mengenal Alloh),
Husnul Khuluq (budi pekerti yang baik), Tarikhul Anbiya‟ (sejarah
Nabi), Ulumul Qur‟an (ilmu Al Qur‟an) dan Hubbul Wathon (Cinta
Tanah Air).
d. Kegiatan kesiswaan
Setiap kegiatan siswa sesuai jenjang pendidikannya dikelola oleh
suatu organisasi kesiswaan yang disebut Nidhom Dakwah Islamiyah
(NDI) yang meliputi kegiatan ekstra kurikuler diantaranya seni musik,
seni lukis..
2.5.2. Pendidikan non formal.
Seperti pada lembaga pendidikan pada umumnya, pondok
pesantren Shiddiqiyyah juga mempunyai pendidikan ekstrakulikuler
yang berada diluar pendidikan wajib bagi para santrinya. Kegiatan
elstrakulikuler di pondok pessantren Shiddiqiyyah ini bersifat pilihan
namun wajib, maksudnya adalah para santri diwajibkan memiliki
salah satu kegiatan ekstrakulikuler yang ditawarkan oleh pondok
pesantren Shiddiqiyyah sebagai bekal ketrampilan (soft skill) untuk
mereka sendiri nantinya. Adapun kegiatan ekstrakulikuler yang ada di
pondok pesantren Shiddiqiyyah adalah
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Pemahaman Santriwati Terhadap ... MIFTAKHUL ISNA
80
1. Bahasa inggris.
2. Nahwu,
3. Bordir,
4. Jahit,
5. Tartil,
6. Dan Komputer.
2.6. Fasilitas dan sarana yang ada di pondok pesantren.
Labobartorium Komputer,
Gedung jamiatul muzakirin yang berfungsi sebagai tempat untuk
memba‟iat santri baru,
Monument sumpah pemuda,monument pancasila,dan monument matahari
terbit. Yang dengan sengaja dibangun oleh Kyai Muchtar Mu‟thi
sebagai peringatan agar semua santri selalu berada dijalan yang benar
termasuk mencintai tanah air dimana mereka tinggal.
Gedung belajar dan mengajar THGB,yang dibagi menjadi dua bagian yaitu
gedung THGB untuk kegiatan belajar dan mengajar santriwati yang
terletak di sebelah selatan lapangan pertama, dan gedung THGB untuk
tempat belajar dan mengajar para santriwan yang terletak di sebelah
barat lapangan pertama.
Dua lapangan sebagai tempat pengajian rutin para santri,
Dua asrama bagi para santri yang ingin tinggal atau mondok yaitu morabat
untuk santriwati dan murobit untuk para santri.
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Pemahaman Santriwati Terhadap ... MIFTAKHUL ISNA
81
2.7. Jumlah santri dan asrama pondok yang ada.
Asrama pada pondok pesantren Shiddiqiyyah dibagi menjadi dua
kelompok yaitu asrama murobat dan asrama murobit. Dimana asrama
murobat dikhususkan bagi santriwati, yang letaknya di sebelah kiri gedung
jami‟atul mudzakirin. Di asrama murobat terdapat 21kamar. Dimana pada
setiap kamar ditempai oleh 13 dan 20 santriwati. Penempatan santriwati
juga dibagi lagi menjadi dua tipe lagi, yaitu apabila santriwati masih berada
di bawah pengasuhan yaitu santriwati yang masih berada dibawah usia 10
tahun (berada dibawah tingkat 7) setiap kamarnya di isi 20 santriwati.
Kemudian apabila santriwati tersebut sudah tidak berada pada ruang lingkup
pengasuhan yaitu santriwati yang sudah berada pada usia 10 tahun ke atas
(berada pada tingkat 7),setiap kamarnya di isi 13 santriwati. Sedangkan
asrama murobit dikhususkan bagi para santri, yang letaknya asrama ini
berada disebelah kanan lapangan gedung THGB.
2.8. Jadwal kegiatan rutin pondok pesantren
1. Lailatul mubarokah
Laila artinya Malam, Mubarokah artinya yang mengadung Barokah
.Barokah artinya suatu anugrah kebaikan dari Alloh yang bersifat
Ketuhanan dan tetap.
Jatuh setiap malam tanggal 17 Romadhon setiap tahun-nya.
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Pemahaman Santriwati Terhadap ... MIFTAKHUL ISNA
82
Pada malam barokah ini Mursyid Thoriqoh Shiddiqiyyah mengajak
pada murid-muridnya secara bersama mengamalkan wirid berjamaah
yang didahului dengan fatwa dan keterangan-keterangan dari Mursyid.
Mursyid memberikan tuntunan cara mencapai tiga macam Barokah
tersebut dengan tiga amalan yaitu : Amalan Hayatul Barokah, Amalan
Rizki Barokah dan Amalan Madu Barokah.
Selain itu pada malam Al barokah biasanya juga, Mursyid
mengeluarkan Tajus Shifa untuk mencegah penyakit-penyakit yang
susah di obati "rikhul a‟mar"
2. Lailatul qodar
Jatuh setiap malam tanggal 27 Romadlon. Lailatul Qodr, artinya malam
yang penuh kemulyaan. Kemulyaan malam ini adalah nilainya lebih
dari pada beramal kebaikan selama 1000 bulan. Amalan khususnya
adalah sholat Lailatul Qodr.
3. Zakat fitrah (Menurut Faham Shiddiqiyyah)
Malam Idul Fitri Mursyid memberikan tutunan sholat lailatul id fitri,
yang sebelumnya telah dilaksanakan penyaluran zakat fitrah warga
Shiddiqiyyah ke hanya orang orang fakir dan orang-orang miskin bukan
yang lainnya.
Pagi harinya Mursyid memberkan khotbah Idul Fitri setelah sholat
wajib Idul Fitri.
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Pemahaman Santriwati Terhadap ... MIFTAKHUL ISNA
83
Sudah pasti Idul Fitri jatuh setiap 1 Syawal. Dari tanggal 1 sampai 15
Syawal Mursyid menyediakan waktunya untuk menerima silaturahim
para murid dari seluruh pelosok tanah air.
4. Silaturahim akbar warga Shiddiqiyyah.
5. Idul adha.
6. Taubat akbar.
7. Maulud nabi muhammad dan khaul Kyai ahmad syuhada, Kyai ahmad
sanusi dan Kyai ahmad zamrozi.
8. Hari isro mikroj dan hari Shiddiqiyyah.
9. Nisfu syaban.
2.9. Peraturan Pondok Pesantren.
Seperti pada kebanyakan Pondok Pesantren Salafiyah lainnya, Pondok
Pesantren Shiddiqiyyah yan juga merupakan Pondok Pesantren Salafiyah
mempunyai beberapa aturan yang berlaku bagi semua santrinya dan bersifat
memaksa dengan pemberian sanksi yang represif maupun restitutif.
Peraturan memang sengaja dibuat untuk menjaga stabilitas dan menciptakan
perilaku seseorang sesuai dengan kaidah dan norma yang menjadi harapaan
masyarakat sekitarnya. Seperti pada sekolah umum lainnya, Pondok
Pesantren juga ingin mencetak para santrinya menjadi pribadi yang sesuai
dengan harapan masyarakat terutama sesuai dengan kaidah-kaidah islam
yang seharusnya. Ada beberapa macam peraturan diantaranya ada yang
berupa folkways dan mores. Folkways adalah tatacara (ways) yang lazim
dikerjakan atau diikuti oleh rakyat kebanyakan ( folk ).Maknanya, folkways
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Pemahaman Santriwati Terhadap ... MIFTAKHUL ISNA
84
adalah seluruh norma-norma sosial yang lahir dari adanya pola-pola
perilaku yang selalu diikuti oleh orang-orang kebanyakan, di dalam hidup
mereka sehari-hari, karena dipandang sebagai suatu yang lazim.Juga
merupakan suatu yang terjadi secara berulang-ulang dan ajeg di dalam
realita, dan berangsung-angsung terasa kekuatannya sebagai hal yang besifat
standar, yang secara normative wajib dijalani.Dalam kehidupan sehari-hari,
seperti berapa kalikah kita harus makan, bagaimanakah santapan pagi,
bagaimanakan pakaian ini harus dikenakan, bagaimana tubuh ini harus
dibersihkan dan lain-lain.
Folkways yang dilakukan berulang-ulang tidak hanya terbatas pada
perbuatan-perbuatan lahir saja, melainkan juga sampai mendalam menjadi
kebiasaan-kebiasaan berfikir. Kebiasaan-kebiasan berfikir ini akan
memungkinkan warga masyarakatnya mengetahui apa yang akan dilakukan
masing-masing di dalam keadaan tertentu. Sehingga seluruh anggota
masyarakat akan merasa aman berada di lingkungan masyarakatnya.
Apabila terdapat anggota masyarakat yang melakukan penyimpangan (
dalam berbagai aspek ) maka ia akan dianggap aneh, eksentrik dan sulit
dimengerti dan ia akan tersisih dari kontak-kontak sosial. Bila ia telah
tersisih dari kontak sosial maka ia akan mengalami kesulitan dalam
memenuhi kebutuhan fisik maupun ruhaninya.
Sanksi yang melekat pada folkways tidaklah berat, sifatnya tidak formal,
bersifat informal, seperti berupa sindiran, pergunjingan atau olok-olok.
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Pemahaman Santriwati Terhadap ... MIFTAKHUL ISNA
85
Sanksi-sanksi folkways dijatuhkan juga berdasar pada kelaziman yang
berlaku dimasyarakat itu sendiri. Walaupun dipandang sangsi folkways
dipandang lunak namun dapat berlaku secara komulatif, artinya bila
seseorang telah melanggar folkways secara terus-menerus maka ia akan
dikenakan sangsi yang semakin berat, Pada akhirnya ia akan disisihkan dari
kontak-kontak sosial di masyarakat.
Mores
Memiliki sanksi yang lebih keras.Warga masyarakat berusaha untuk tidak
melanggar mores ini.Sanksi mores dirumuskan di dalam bentuk larangan
yang disebut tabu.Seperti pernikahan incest, hubungan badan yang bukan
sebagai suami istri yang sah. Bagi yang melangga mores ini ada yang diberi
sanksi diarak di lingkungannya dan masih dikenakan denda tertentu.
Pondok Pesantren Shiddiqiyah adalah salah satu Pondok pPesantren yang
menerapkan aturan folkways dan morce, dimana tidak hanya terdapat aturan
tertulis yang mengatur beberapa perilaku santrinya tetapi juga trdapat aturan
yang tidak tertulis yang juga harus dipatuhi oleh para santrinya. Peraturan
biasanya muncul karena tuntutan dari masyarakat yang berada di suatu
lingkungan tertentu yang menuntut adanya keadaan masyarakat yang utopia,
yaitu masyarakat yang menjadi impian sehingga sekelompok masyaraakat
tersebut kemudian membuat sebuah perauran yang mereka anggap bisa
mewujudkan apa yang menjadi cit-cita mereka dengan mengatur atau
membatasi perilaku dan sikap mereka sesuai dengan nilai dan norma
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Pemahaman Santriwati Terhadap ... MIFTAKHUL ISNA
86
mereka. (gunawan,2009) di akses dari http://nilaieka.blogspot.com pada 3
oktober 2012 pukul 00.28.
Hal itu juga tercermin pada Pondok Pesantren Shiddiqiyyah dimana
sebenarnya banyak terdapat aturan-aturan yang belum terlembagakan atau
tertulis pada Pondok tersebut. Dalam membentuk kepribadian dan sikap
para santrinya, Shiddiqiyyah banyak menggunakan peraturan yang tidak
tertulis dalam mendidik para santrinya. Meskipun da juga beberapa
peraturan tertulis yang terkait dengan aturan dan ketetapan pendidikan di
Shiddiqiyyah. Tetapi dalam mendidik dan mencetak para santri yang patuh
dan sesuai kaidah agama, Pondok Pesantren Shidiqiyyah lebih banyak
menggunakan peraturan-peraturan yang berdasarkan kharisma dan pengaruh
kewibawaan para ustadz serta yang paling dominan yaitu Kyai Muchtar
Mu‟thi sebagai figur sentral dan panutan di Pondok Pesantren tersebut.
Beberapa peraturan di pondok pesantren ada yang tertulis dan ada yang
tidak tertulis, berikut merupakan sebagian contoh dari peraturan yang ada di
Pondok Pesantren Shiddiqiyyah baik yang tertulis maupun tidak tertulis.
Peraturan yang tertulis biasanya berkaitan dengan kebijakan di lingkup
pendidikan THGB misalnya:
Kewajiban santri
1. Semua santri harus taat kepada guru, orang tua, dan pengurus
2. Semua santri harus taat kepada pemerintah Republik Indonesia
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Pemahaman Santriwati Terhadap ... MIFTAKHUL ISNA
87
3. Semua santri harus menghargai dan menghormati tetangga pondok
4. Semua santri harus sowan atau minta izin kepada Kiai dan atau
pengurus pondok pesantren apabila pulang atau keluar pondok
5. Semua santri harus menjaga nama baik pondok pesantren dan
keluarga ndalem baik di dalam maupun di luar pondok pesantren
6. Semua santri harus mengikuti semua kegiatan pondok pesantren yang
diwajibkan
7. Semua santri harus mentaati tata tertib pondok pesantren
LARANGAN SANTRI
1. Santri dilarang melakukan 5 perkara yang dilarang oleh syari'at
"molimo" (mateni atau membunuh, main atau judi, madon atau zina,
madat atau mabuk dan maling atau mencuri)
2. Santri dilarang menonton pertunjukkan yang dilarang syari'at Islam
3. Santri dilarang keluar pada jam malam (21.00 WIB), tidur dirumah
tetangga pondok, dan tidur di kamar yang bukan kamarnya
4. Santri dilarang membawa alat musik, senjata tajam, dan semua alat
yang membahayakan
5. Santri dilarang berambut panjang (putra), dan dilarang memakai
perhiasan kecuali anting-anting (putri)
6. Santri dilarang memasukkan tamu putri bagi santri putra dan
sebaliknya bagi santri putri
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Pemahaman Santriwati Terhadap ... MIFTAKHUL ISNA
88
7. Santri dilarang mengganggu kegiatan pondok pesantren dan acara
khususiyah (thoriqoh)
8. Santri putra dilarang menemui santri putri dilain tempat yang telah
ditentukan oleh pengurus dan sebaliknya untuk santri putri
9. Santri dilarang keluar melampaui batas wilayah pondok pesantren
kecuali ada izin dari Kiai, keluarga ndalem, dan pengurus pondok
pesantren. (papan peraturan Pondok Pesantren Shiddiqiyyah)
Contoh aturan yang tidak tertulis di Pondok Pesantren:
Menengok teman yang sedang sakit
Membantu teman yang mendapat musibah
Bersikap sopan kepada setiap warga Pondok Pesantren.
Mengucap salam jika bertemu guru
Bersikap sesuai peraturan dan kaidah yang berlaku sesuai ketetapan agama
islam, Al-qur‟an dan hadist.
Contoh lainnya peraturan yang tidak tertulis adalah adanya pelarangan
bagi para santrinya untuk berpacaran terutama di lingkungan Pondok
Pesantren. Sekalipun ini bukan peraturan tertulis hanya peraturan yang
berdasarkan pada kaidah islam yaitu yang melarang umatnya untuk
tidak mendekati zinah, namun dalam hl ini Pondok Pesantren
Shiddiqiyyah yang merupakan Pondok Pesantren yang masih berbasis
salafiyah (tradisional) memperkuat aturan yang tidak tertulis ini
dengan pemisahan tidak hanya asrama pondok antara putra dan
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Pemahaman Santriwati Terhadap ... MIFTAKHUL ISNA
89
asrama pondok putri yang terpisah dengan jarak yang terpaut jauh,
tetapi juga pemisahan ruang kelas dalam kegiatan belajar-mengajar
sehar-hari. Hal ini tentu saja bertujuan agar tidak bercampur antara
santri laki-laki dan santri perempuan untuk mengurangi resiko
berpacaran diaantara mereka. Kelas untuk kegiatan belajar para
santriwan berada di sebelah barat lapangan monument qubbul watton
minal iman dan kelas untuk kegiatan belajar para santriwati terletak di
sebelah timur monument qubbul watton minal iman. Selain ketetapan
pemisahan kelas diantara santriwan dan santriwati, pelarangan
terhadap perilaku pacaran sekalipun tidak tertulis tetapi ternyata
memiliki sanksi yang cukup tegas, apabila diantara para santrinya ada
yang ketahuan berduaan terutama di lingkungan Pondok Pesantren
maka sanski yang diberikan yaitu pelaporan terhadap wali santri
meraka dan juga mendapat point yang cukup terhadap pelanggaran,
jika point tersebut sudah mencapai jumlah tertentu maka sanksinya
adalah tidak naik kelas maupun dikeluarkan dari Pondok Pesantren.
Peraturan yang tidak tertulis lainya adalah pelarangan bagi para
santriwatinya untuk melepas jilbab atau tidak berkerudung berada di
lingkungan Pondok Pesantren maupun berada diluar Pondok
Pesantren kecuali jika mereka sedang berada di asrama pondok putri.
Sekalipun tidak tertulis tetapi sanksi yang diberikan sudah bersifat
tegas dan memaksa bagi para santriwati. Apabila para santriwati
ditemui tidak sedang memakai jilbab atau kerudung oleh para
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Pemahaman Santriwati Terhadap ... MIFTAKHUL ISNA
90
pengasuh pondok dan pengurus pondok pesantren di dalam dan diluar
lingkungan pondok pesantren, maka santriwati tersebut akan
mendapatkan teguran dari pengurus pondok pesantren, dan apabila
teguran tersebut sudah melampaui batas yaitu 3 kali ditemui tidak
memakai jilbab atau kerudung, santriwati tersebut dikenai sanksi tidak
bisa naik kelas ke tingkatan selanjutnya.
Melaksanakan aturan yang berlaku di mana saja merupakan kewajiban
untuk ditaati. Aturan diberlakukan untuk membuat kondisi lingkungan
lebih tertib, aman, bersih, dan nyaman. Selain itu peraturan yang tertulis
dan yang tidak tertulis tentunya memiliki fungsi yang sama terhadap
pelakunya hanya saja berbeda sanksi dan keefektifannya Oleh karena itu,
sebaiknya setiap melaksanakan aturan dengan suka rela. Tidak merasa
terpaksa melakukannya karena bagaimanapun juga aturan yang berlaku
di masyarakat maupun aturan yang dibuat oleh pondok pesantren
merupakan suatu harapan untuk mencapai keadaan yang utopia dimana
semuanya memiliki kekuatan untuk membentuk dan menciptakan para
santri yang tidak hanya sesuai dengan kaidah islami saja tetapi juga
sesuai dengan harapan masyarakat pondok pesantren. Yang berguna tidak
hanya bagi masa depan pondok pesantren saja tetapi juga bagi masa
depan individu itu sendiri.
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Pemahaman Santriwati Terhadap ... MIFTAKHUL ISNA