BAB II - Sistem Pemajakan atas Perseroan dan Orang Pribadi sebagai Pemegang Sahamnya.docx

2
BAB II SISTEM PEMAJAKAN ATAS PERSEROAN DAN ORANG PRIBADI SEBAGAI PEMEGANG SAHAMNYA 1. Pendahuluan Orang pribadi dan badan merupakan 2 Subjek Pajak yang berbeda dan dikenakan sistem pajak terpisah. Di Indonesia pajak atas penghasilan badan memberikan kontribusi penerimaan pajak yang lebih besar daripada pajak penghasilan orang pribadi 2. Sistem-Sistem Pemajakan atas Perseroan dan Pemiliknya Sistem pemajakan atas perseroan dapat dilihat dari 2 sudut pandang : a. Perseroan dipandang sebagai entitas yang terpisah dengan pemegang sahamnya, sehingga penghasilan perseroan dikenakan pajak tersendiri dan terpisah dari pemegang sahamnya b. Perseroan dipandang sebagai sarana untuk mendapatkan penghasilan oleh orang pribadi sebagai pemegang saham dari perseroan tersebut sehingga atas penghasilan yang diterima atau diperoleh oleh perseroan ( baik yang dibagikan atau tidak dibagikan sebagai deviden) harus dikenakan pajak di tingkat orang pribadi sebagai pemegang saham dari perseroan tersebut. Dalam prakteknya, integrasi pajak perseroan dengan pajak penghasilan orang pribadi sebagai pemegang saham terbatas terhadap laba yang dibagikan (deviden), bentuk tersebut disebut sebagai keringanan deviden. Integrasi atas keringanan deviden dapat dilakukan pada : a. Tingkat Perseroan (Corporate Level) Dilakukan dengan cara mengurangkan devidan terhadap penghasilan kena pajak perseroan,jadi perlakuannya sama dengan perlakuan biaya bunga yaitu diperbolehkan sebagai

description

sistem pemajakan atas perseroan

Transcript of BAB II - Sistem Pemajakan atas Perseroan dan Orang Pribadi sebagai Pemegang Sahamnya.docx

Page 1: BAB II - Sistem Pemajakan atas Perseroan dan Orang Pribadi sebagai Pemegang Sahamnya.docx

BAB II

SISTEM PEMAJAKAN ATAS PERSEROAN DAN ORANG PRIBADI SEBAGAI PEMEGANG SAHAMNYA

1. PendahuluanOrang pribadi dan badan merupakan 2 Subjek Pajak yang berbeda dan dikenakan

sistem pajak terpisah. Di Indonesia pajak atas penghasilan badan memberikan kontribusi penerimaan pajak yang lebih besar daripada pajak penghasilan orang pribadi

2. Sistem-Sistem Pemajakan atas Perseroan dan PemiliknyaSistem pemajakan atas perseroan dapat dilihat dari 2 sudut pandang :

a. Perseroan dipandang sebagai entitas yang terpisah dengan pemegang sahamnya, sehingga penghasilan perseroan dikenakan pajak tersendiri dan terpisah dari pemegang sahamnya

b. Perseroan dipandang sebagai sarana untuk mendapatkan penghasilan oleh orang pribadi sebagai pemegang saham dari perseroan tersebut sehingga atas penghasilan yang diterima atau diperoleh oleh perseroan ( baik yang dibagikan atau tidak dibagikan sebagai deviden) harus dikenakan pajak di tingkat orang pribadi sebagai pemegang saham dari perseroan tersebut.

Dalam prakteknya, integrasi pajak perseroan dengan pajak penghasilan orang pribadi sebagai pemegang saham terbatas terhadap laba yang dibagikan (deviden), bentuk tersebut disebut sebagai keringanan deviden. Integrasi atas keringanan deviden dapat dilakukan pada :

a. Tingkat Perseroan (Corporate Level) Dilakukan dengan cara mengurangkan devidan terhadap penghasilan kena pajak

perseroan,jadi perlakuannya sama dengan perlakuan biaya bunga yaitu diperbolehkan sebagai pengurang penghasilan kena pajak. Sistem tersebut disebut dengan dividend-deductioan system. Pendekatan lainnya disebut split-rate system, berdasarkan pendekatan ini dividen dikenakan pajak berdasarkan tarif yang lebih rendah daripada tarif untuk laba yang tidak dibagi (retained earning).

b. Tingkat Pemegang Saham (Corporate Shareholder Level) Dilakukan secara sistematis berdasarkan system imputasi yaitu sebagian atau seluruh

deviden yang dibagikan “ditambahkan” kepada pemilik perseroan dan pajak yang dikenakan atas perseroan tersebut diperlakukan sebagai kredit pajak terhadap pajak penghasilan yang terhutang dari pemilik perseroan tersebut.Sistem imputasi dapat dilakukan dengan cara penuh atau dengan cara sebagian.

Juga dapat dilakukan dengan cara scheduler treatment yaitu deviden yang diterima oleh pemegang saham tetap dikenakan pajak di tingkat pemilik perseroan tersebut tapi atas deviden yang diterima tersebut akan diberikan kredit pajak dengan tarif tertentu. Selain itu keringanan deviden di tingkat pemilik perseroan dapat juga

Page 2: BAB II - Sistem Pemajakan atas Perseroan dan Orang Pribadi sebagai Pemegang Sahamnya.docx

dilakukan dengan cara mengecualikan penghasilan deviden sebagai objek pajak (deviden exemption system)

3. Bentuk Pemajakan Atas Perseroan Dan Pemegang Sahamnya Di IndonesiaDari sudut pandang pajak atas perseroan dikaitkan dengan pemegang saham orang pribadi makan Indonesia menganut “classical system”, yaitu penghasilan perseroan yang dibagikan sebagai deviden kepada orang pribadi sebagai pemegang sahamnya akan dikenakan pajak lagi pada orang pribadi tersebut