BAB II RERANGKA TEORITIS -...

43
17 BAB II RERANGKA TEORITIS Konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsep pengelolaan aset organisasi sebagai konsep utama dan dikaitkan dengan konsep lainnya yaitu konsep sumber daya manusia (Warga Gereja). 2.1. Pengelolaan Aset Organisasi Mengembangkan, mengelola dan memanfaatkan aset merupakan hal yang melekat dalam hidup dan kerja setiap organisasi entah itu organisasi laba maupun organisasi nirlaba. Aset yang dimiliki oleh organisasi laba maupun nirlaba memiliki nilai tambah sehingga dapat dikelola dan dimanfaatkan untuk pengembangan organisasi kedepan. Aset-aset organisasi berfungsi bukan untuk mensejahterakan lembaga semata tetapi karyawan dan masyarakat diluar organisasi.

Transcript of BAB II RERANGKA TEORITIS -...

Page 1: BAB II RERANGKA TEORITIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10546/2/T2_912011026_BAB II... · sebuah tolok ukur karena yang akan diatur adalah manusia-manusia

17

BAB II

RERANGKA TEORITIS

Konsep yang digunakan dalam penelitian ini

adalah konsep pengelolaan aset organisasi sebagai

konsep utama dan dikaitkan dengan konsep lainnya

yaitu konsep sumber daya manusia (Warga Gereja).

2.1. Pengelolaan Aset Organisasi

Mengembangkan, mengelola dan

memanfaatkan aset merupakan hal yang melekat

dalam hidup dan kerja setiap organisasi entah itu

organisasi laba maupun organisasi nirlaba. Aset yang

dimiliki oleh organisasi laba maupun nirlaba

memiliki nilai tambah sehingga dapat dikelola dan

dimanfaatkan untuk pengembangan organisasi

kedepan. Aset-aset organisasi berfungsi bukan untuk

mensejahterakan lembaga semata tetapi karyawan

dan masyarakat diluar organisasi.

Page 2: BAB II RERANGKA TEORITIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10546/2/T2_912011026_BAB II... · sebuah tolok ukur karena yang akan diatur adalah manusia-manusia

18

Pengelolaan aset organisasi harus dinilai dari

aktualisasi nilai-nilai potensial dari aset (barang)

tersebut yaitu: (a) perubahan kenaikan nilai ekonomi

dari barang tersebut, dimana barang itu mampu

memberi nilai tambah bagi organisasi, (b) perubahan

kenaikan nilai komersial dari barang tersebut,

dimana dari tidak laku menjadi laku, dan (c)

perubahan kenaikan nilai tukar dari barang tersebut,

dimana ada harga yang memuaskan dari barang

tersebut (Siregar, 2004).

Pengelolaan aset organisasi merupakan sebuah

kegiatan yang direncanakan secara sadar,

terorganisir, pelaksanaannya terkontrol, dan diawasi

untuk mencapai tujuan organisasi dengan

memberdayakan sumber daya organisasi yang

meliputi sumber daya manusia dan sumber daya

alam yang ada, untuk mencapai perubahan dan nilai

dalam sebuah organisasi (Migliore Henry dkk, 2010).

Perubahan tersebut dapat meliputi nilai-nilai

Page 3: BAB II RERANGKA TEORITIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10546/2/T2_912011026_BAB II... · sebuah tolok ukur karena yang akan diatur adalah manusia-manusia

19

ekonomi, nilai komersial dan nilai tukar dari barang-

barang yang dimiliki oleh organisasi melalui proses

produksi, pemasaran dan pelayanan kepada

konsumen (Dessler, 1998) .

Fahey (2001) menjelaskan bahwa setiap

tindakan yang manajer lakukan, berhubungan

dengan pengembangan aset, menciptakan dan

mengembangkan hal-hal baru yang dibutuhkan

organisasi seperti keuangan, karyawan, fisik,

pengetahuan, yang berhubungan dengan persepsi,

politik dan organisasi. Kegiatan mengelola aset-aset

atau barang suatu organisasi bertujuan agar

organisasi tetap ada dan melakukan aktifitasnya

secara berkelanjutan.

Kegiatan mengelola aset-aset atau barang

suatu institusi atau lembaga, termasuk gereja

bertujuan agar institusi itu selalu eksis secara

berkelanjutan. Seorang pemimpin dalam organisasi

harus dapat menjalankan empat fungsi utama

Page 4: BAB II RERANGKA TEORITIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10546/2/T2_912011026_BAB II... · sebuah tolok ukur karena yang akan diatur adalah manusia-manusia

20

manajemen dengan fungsi kegiatan dalam bidang

perencanaan (planning), disusul dengan kegiatan

pengorganisasian (organizing), lalu kegiatan

pelaksanaan (actuating), dan diakhiri dengan

kegiatan pengawasan (controling) (Prodjowijono, 2008:

7).

Kewajiban melakukan empat fungsi utama

tersebut tidak hanya menjadi tugas seorang

pemimpin pada level atas tapi juga harus

didistribusikan sampai ke level bawah organisasi.

Seorang pemimpin dalam organisasi haruslah dapat

menjalankan empat fungsi utama manajemen

dengan fungsi kegiatan dalam bidang perencanaan

(planning), disusul dengan kegiatan pengorganisasian

(organizing), lalu kegiatan pelaksanaan (actuating),

dan diakhiri dengan kegiatan pengawasan (controling)

(Prodjowijono, 2008: 7). Kewajiban melakukan empat

fungsi utama tersebut tidak hanya menjadi tugas

Page 5: BAB II RERANGKA TEORITIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10546/2/T2_912011026_BAB II... · sebuah tolok ukur karena yang akan diatur adalah manusia-manusia

21

seorang pemimpin pada level atas tapi juga harus

didistribusikan sampai ke level bawah organisasi.

Pada level atas, keahlian konseptual menjadi

sebuah tolok ukur karena yang akan diatur adalah

manusia-manusia dalam organisasi yang melakukan

kegiatan dalam mengelola barang-barang yang

dimiliki untuk kemajuan dari organisasi tersebut.

Keahlian konseptual adalah kemampuan mental

untuk mengkoordinasikan dan mengintegrasikan

seluruh kepentingan dan kegiatan organisasi (Katz,

1970). Mencakup kemampuan mental pemimpin

untuk melihat organisasi sebagai suatu keseluruhan

dan memahami hubungan antara bagian yang saling

bergantung serta mendapatkan, menganalisa dan

menginterpretasikan informasi yang diterima dari

bermacam-macam sumber.

Organisasi bisa menciptakan, mengelola dan

memanfaatkan aset secara efektif, maka langkah

yang harus diambil adalah memahami terlebih dulu

Page 6: BAB II RERANGKA TEORITIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10546/2/T2_912011026_BAB II... · sebuah tolok ukur karena yang akan diatur adalah manusia-manusia

22

apa sebenarnya aset itu. Menurut Siregar (2004:178)

aset adalah barang (thing) atau sesuatu barang

(anything) yang mempunyai nilai ekonomi (economic

value), nilai komersial (commercial value) atau nilai

tukar (excange value) yang dimiliki oleh badan usaha,

instansi atau individu (perorangan). Dalam

menjalankan organisasi, diperlukan aset-aset

tersebut untuk dimanfaatkan dalam membangun

strategi pelayanan organisasi untuk itu, diperlukan

kemampuan teknis dari seorang pemimpin.

Kemampuan teknis adalah kemampuan untuk

menggunakan peralatan-peralatan, prosedur-

prosedur, atau teknik-teknik dari suatu bidang

tertentu, seperti akuntansi, produksi, penjualan atau

permesinan dan sebagainya (Katz, 1970).

Aset organisasi laba statusnya berbeda dengan

aset organisasi nirlaba, status aset pada organisasi

nirlaba tidak dapat dijual tetapi dilimpahkan

statusnya atas nama individu atau perorangan.

Page 7: BAB II RERANGKA TEORITIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10546/2/T2_912011026_BAB II... · sebuah tolok ukur karena yang akan diatur adalah manusia-manusia

23

Aturan pemanfaatan aset diatur oleh mereka yang

mempunyai wewenang dalam organisasi seperti

pemimpin maupun pengelola aset, cara

mengelolanyapun diatur oleh pemimpin tetapi atas

persetujuan bidang-bidang dalam organisasi

tersebut. Dari hasil pengelolaan aset tersebut maka

yang akan menerima hasilnya adalah organisasi dan

karyawan serta kelompok sasaran yaitu mereka yang

membutuhkan kesejahteraan hidup.

2.2 Pengelolaan Aset Organisasi Gereja

Penelitian ini adalah mengenai aset-aset yang

dimiliki oleh organisasi gereja, dan melihat cara

orang-orang dalam organisasi gereja mengelola aset-

aset yang dimiliki untuk kepentingan organisasi dan

kesejahteraan orang-orang di dalamnya. Fokusnya

pada pengelolaan aset berupa barang yang

mempunyai nilai ekonomi, nilai komersial dan nilai

tukar (Siregar, 2004).

Page 8: BAB II RERANGKA TEORITIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10546/2/T2_912011026_BAB II... · sebuah tolok ukur karena yang akan diatur adalah manusia-manusia

24

Gereja sebagai sebuah organisasi nirlaba yang

berbasis ajaran Tuhan, berupaya untuk melakukan

pelayanan dengan memberdayakan manusia untuk

mengolah sumber daya alam bagi kepentingan warga

gereja. Untuk menjalankan misinya, gereja

memanfaatkan tiga sumber daya utama yaitu

manusia, uang dan ruang (Walz, 2011). Dalam kajian

ini unsur yang akan dibahas adalah berkaitan

dengan aspek ruang. Ruang berhubungan dengan

ternak dan lahan yang diolah untuk mendatangkan

uang bagi organisasi gereja. Aset-aset yang ada

terbukti telah dikelola gereja meliputi, (1) aset

material (tanah, hasil bumi, bangunan, uang,

tabungan, dana lestari, dana abadi dan barang atau

surat berharga), (2) aset sosial (yayasan gereja yang

bergerak dalam bidang Sosial-Kemanusiaan-

Pemberdayaan-Kesejahteraan, Rumah Sakit,

Poliklinik, Panti, Sekolah, Lembaga Sosial Penelitian

Berteologi, dan (3) aset intelektual (ide-ide atau

Page 9: BAB II RERANGKA TEORITIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10546/2/T2_912011026_BAB II... · sebuah tolok ukur karena yang akan diatur adalah manusia-manusia

25

gagasan, keahlian, kecerdasan, pengetahuan,

motivasi, spesialisasi yang dituangkan dalam

program dan kegiatan yang dikembangkan untuk

menghasilkan nilai) (Polattu, 2012). Pengelolan aset

yang ada dimiliki oleh organisasi gereja, diperlukan

orang-orang yang handal, memiliki keahlian dan

kecakapan khusus dalam mengelola aset tersebut.

Pengelolaan dan pemanfaatan aset-aset yang ada

membutuhkan peran seorang pemimpin dan peran

serta tanggungjawab setiap orang dalam organisasi

tersebut yang berkompeten di dalam bidang

pengelolaan aset.

Menurut Becker, Husselid & Ulrich, (2001)

dalam Human Resources Scorecard, Dewasa ini

berkembang pengakuan bahwa satu-satunya sumber

daya yang mampu memberikan keunggulan

kompetitif yang berkesinambungan bagi organisasi

akan terletak pada kepemilikan sumber daya yang

bersifat intangibel, yaitu sumber daya manusia.

Page 10: BAB II RERANGKA TEORITIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10546/2/T2_912011026_BAB II... · sebuah tolok ukur karena yang akan diatur adalah manusia-manusia

26

Sumber daya manusia sebagai sebuah investasi yang

akan memberikan nilai tambah organisasi, akan

berpengaruh terhadap praktek-praktek pengelolaan

sumber daya manusia maupun sumber daya alam.

Ketidakpastian yang tinggi yang dihadapi oleh

organisasi hanya dapat dikendalikan dengan adanya

pemikiran, sikap dan perilaku kreatif serta inovatif.

Hal ini tidak dapat dilakukan tanpa adanya praktek-

praktek pengelolaan sumber daya manusia yang

menempatkan kapabilitas intelektual manusia

sebagai sumber daya untuk menghadapi ketidak

pastian lingkungan (Wijayanto, 2008).

Manusia merupakan aset organisasi gereja

karena melalui manusia juga organisasi bisa

mendapatkan uang melalui persembahan jemaat,

perpuluhan maupun pendapatan yang diperoleh

dari investasi lainnya. Ruang juga merupakan aset

karena mendatangkan uang melalui pemanfaatannya

yaitu lahan yang digarap atau dikelola dengan cara,

Page 11: BAB II RERANGKA TEORITIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10546/2/T2_912011026_BAB II... · sebuah tolok ukur karena yang akan diatur adalah manusia-manusia

27

ditanami tanaman umur panjang maupun umur

pendek, dan hasilnya mendatangkan uang bagi

organisasi gereja sendiri. Aset ruang (lahan yang

digarap atau dikelola) oleh organisasi gereja

dimanfaatkan sehingga memberi hasil yang

mempunyai nilai ekonomi, nilai tukar maupun nilai

komersial. Lahan digarap untuk ditanami tanaman

umur panjang maupun umur pendek, hasilnya dijual

dan uang yang diterima dibagi hasilnya untuk

penggarap atau petani dan untuk organisasi gereja

sendiri dan yang menjadi bagian organisasi gereja

dikelola oleh gereja untuk kepentingan gereja dan

pemberdayaan warga gereja sendiri.

Organisasi Gereja sebagai organisasi nirlaba

dapat dikatakan berhasil karena ditopang bukan saja

oleh sumber manusia yang berkualitas belaka tetapi

juga dengan sumber daya alam lainnya yang dapat

menghasilkan uang untuk membiayai kebutuhan

gereja dan orang-orang di dalamnya. Sumber daya

Page 12: BAB II RERANGKA TEORITIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10546/2/T2_912011026_BAB II... · sebuah tolok ukur karena yang akan diatur adalah manusia-manusia

28

manusia dan sumber dana sangat berpengaruh

untuk keberhasilan dari organisasi gereja. Uang

adalah sumber yang penting juga, dengan uang

organisasi gereja dapat melaksanakan banyak

program sesuai tujuan yang ingin dicapainya. Untuk

menggunakannya secara tepat, gereja membutuhkan

sistem manajemen keuangan yang baik (Walz, 2008).

Sistem tersebut meliputi setiap orang yang

menangani uang. Mereka membutuhkan kebijakan

dan ketetapan prosedur untuk membimbing mereka,

sehingga dana itu bisa dipakai untuk melayani

kepentingan organisasi dan orang-orang di

dalamnya.

Orang yang memiliki tanggungjawab mengelola

keuangan tidak hanya membutuhkan perhatian

dalam masalah keuangan tetapi lebih dari itu, harus

mendapatkan pelatihan dan pengalaman dalam

menangani uang yang bukan milik mereka, sehingga

uang tersebut benar-benar digunakan untuk

Page 13: BAB II RERANGKA TEORITIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10546/2/T2_912011026_BAB II... · sebuah tolok ukur karena yang akan diatur adalah manusia-manusia

29

membiayai kebutuhan organisasi. Rencana untuk

bertindak secara kristiani dalam menangani

keuangan gereja adalah bersumber dari keyakinan

bersama bahwa uang diberikan kepada manusia oleh

Allah, agar digunakan secara tepat uang harus

dikelola untuk suatu tujuan, yaitu untuk memenuhi

kebutuhan pelayanan bagi kelompok sasaran.

2.3 Peran Sumber Daya Manusia dalam

Pengelolaan Aset Organisasi

Sumber daya manusia merupakan aset utama

dalam organisasi. Seseorang yang menjadi perencana

dan pelaku aktif dari setiap aktifitas organisasi

mempunyai pikiran, perasaan, keinginan, status dan

latar belakang pendidikan, usia, jenis kelamin yang

heterogen yang dibawa ke dalam organisasi

(Sedarmayanti, 2003). Menurut Sejathi (2011)

sumber daya manusia adalah potensi yang

merupakan aset dan berfungsi sebagai modal (non

Page 14: BAB II RERANGKA TEORITIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10546/2/T2_912011026_BAB II... · sebuah tolok ukur karena yang akan diatur adalah manusia-manusia

30

material atau non finansial) di dalam organisasi,

yang dapat mewujudkan potensi nyata (real) secara

fisik dan non fisik dalam mewujudkan eksistensi

organisasi.

Dari keseluruhan sumber daya yang tersedia

dalam suatu organisasi, baik organisasi publik

maupun swasta, sumber daya manusialah yang

paling penting dan sangat menentukan. Sumber daya

manusia merupakan satu-satunya sumber daya yang

memiliki akal, perasaan, keinginan, kemampuan,

ketrampilan, pengetahuan, dorongan, daya dan

karya. Satu-satunya sumber daya yang memiliki

ratio, rasa, dan karsa. Semua potensi sumber daya

manusia tersebut sangat berpengaruh terhadap

upaya organisasi dalam pencapaian tujuannya

(Cardoso, 2003).

Dalam penelitian ini akan diteliti sumber daya

manusia yang memberdayakan potensi diri:

kemampuan, keahlian dan keterampilan yang

Page 15: BAB II RERANGKA TEORITIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10546/2/T2_912011026_BAB II... · sebuah tolok ukur karena yang akan diatur adalah manusia-manusia

31

dimiliki untuk mengelola aset-aset organisasi untuk

menjawab kebutuhan organisasi maupun orang-

orang dalam organisasi (organisasi yang dimaksud

disini adalah organisasi gereja). Untuk

mempertimbangkan apa yang dilakukan seorang

pemimpin organisasi, memeriksa keahlian yang

dimiliki oleh karyawan diperlukan untuk mencapai

tujuan organisasi merupakan hal yang penting.

Menurut Manaf (2002) keahlian adalah hal-hal

yang berkenaan dengan kemampuan individu dalam

menguasai bidang tertentu.

Katz (1970) mengidentifikasikan tiga keahlian

manajemen yang perlu yaitu teknis, manusiawi, dan

konseptual. Keahlian teknis (technical skills) adalah

kemampuan untuk menggunakan peralatan-

peralatan, prosedur-prosedur, atau teknik-teknik

dari suatu bidang tertentu, seperti akuntansi,

produksi, penjualan, permesinan atau sebagainya.

Keahlian kemanusiaan (humanistic skill) adalah

Page 16: BAB II RERANGKA TEORITIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10546/2/T2_912011026_BAB II... · sebuah tolok ukur karena yang akan diatur adalah manusia-manusia

32

kemampuan untuk bekerja dengan memahami, dan

memotivasi orang lain, baik secara individu ataupun

kelompok. Keahlian konseptual (conseptual skills)

adalah kemampuan mental untuk

mengkoordinasikan dan mengintegrasikan seluruh

kepentingan dan kegiatan organisasi.

Selain tiga keterampilan dasar di atas, Ricky W.

Griffin (2008) menambahkan dua keterampilan dasar

yang perlu dimiliki manajer atau pemimpin, yaitu (a)

Keterampilan manajemen waktu, merupakan

keterampilan yang merujuk pada kemampuan

seorang manajer untuk menggunakan waktu yang

dimilikinya secara bijaksana, (b) Keterampilan

membuat keputusan, merupakan kemampuan untuk

mendefinisikan masalah dan menentukan cara

terbaik dalam memecahkannya. Tetapi dalam

penelitian ini yang digunakan adalah konsep

keahlian dari Katz (1970).

Page 17: BAB II RERANGKA TEORITIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10546/2/T2_912011026_BAB II... · sebuah tolok ukur karena yang akan diatur adalah manusia-manusia

33

Keahlian Konseptual

Keahlian konseptual (conseptual skills) adalah

kemampuan mental untuk mengkoordinasikan dan

mengintegrasikan seluruh kepentingan dan kegiatan

organisasi (Katz, 1970). Ini mencakup kemampuan

pemimpin untuk melihat organisasi sebagai suatu

keseluruhan dan memahami hubungan antara

bagian yang saling bergantung serta mendapatkan,

menganalisa dan menginterpretasikan informasi yang

diterima dari bermacam-macam sumber. Keahlian

konseptual merupakan skill yang lebih advance

artinya banyak membutuhkan analisa berfikir yang

dapat mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu dalam

menyelesaikan permasalahan organisasi dan

mengembangkan organisasi secara keseluruhan.

Pemimpin tingkat atas (top manager) harus

memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide,

dan gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan

atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah

Page 18: BAB II RERANGKA TEORITIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10546/2/T2_912011026_BAB II... · sebuah tolok ukur karena yang akan diatur adalah manusia-manusia

34

dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk

mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses

penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang

kongkret itu biasanya disebut sebagai proses

perencanaan atau planning. Oleh karena itu,

keterampilan konseptual juga merupakan

keterampilan untuk membuat rencana kerja.

Organisasi nirlaba juga sama dengan organisasi

laba, dimana memiliki pemimpin yang paling atas

adalah manajer tingkat atas, terdiri dari beberapa

orang terpilih seperti halnya organisasi pada

umumnya. Fungsi-fungsi dalam struktur

organisasinya juga tidak jauh berbeda dengan

organisasi pada umumnya, oleh karena itu dalam

susunan kepengurusan majelis selalu terdapat

fungsi-fungsi dan jabatan. Penamaan fungi dan

jabatan dalam struktur organisasi sangat tergantung

dari besar atau kecilnya organisasi yang dikelola.

Page 19: BAB II RERANGKA TEORITIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10546/2/T2_912011026_BAB II... · sebuah tolok ukur karena yang akan diatur adalah manusia-manusia

35

Dalam hal ini, para pengelola atau pemimpin

perlu membuat suatu landasan kerja manajerial

secara garis besar, berupa pola pikir makro

pengelolaan sumber daya organisasi, sehingga semua

aktivitas manajemen dapat selalu diorientasikan

pada pola pikir tersebut (Prodjowijono, 2008). Segala

bentuk kegiatan di dalam organisasi dilakukan oleh

seluruh unsur yang ada di dalamnya, yaitu

pemimpin atau manajer beserta pegawai atau

karyawan. Pola pikir makro perlu disosialisasikan

kepada pegawai, dengan demikian bisa memahami

kemudian menjadikan itu sebagai landasan dan

orientasi berpikir dalam segala kegiatan, sesuai

dengan posisi dan keberadaan masing-masing.

Pemimpin sebagai pengambil keputusan atau

kebijakan dalam sebuah organisasi berperan penting

dalam mengelola aset yang dimiliki. Dengan ide,

konsep berpikir yang cerlang bisa memberikan

masukan yang baik bagi pelaksana kegiatan

Page 20: BAB II RERANGKA TEORITIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10546/2/T2_912011026_BAB II... · sebuah tolok ukur karena yang akan diatur adalah manusia-manusia

36

pengelolaan aset. Pemimpin juga berperan penting

dalam menentukan aset tersebut hasilnya dipakai

untuk apa dan kepada siapa.

Keahlian kemanusiaan

Keahlian kemanusiaan (humanistic skill) adalah

kemampuan untuk bekerja dengan memahami, dan

memotivasi orang lain, baik secara individu ataupun

kelompok (Katz, 1970). Suatu kenyataan hidup

dalam sebuah organisasi adalah faktor pemimpin

juga memberikan peran yang dominan bahkan

sangat menentukan terhadap keberhasilan

pencapaian tujuan organisasi. Siagian (1998)

menyatakan bahwa keberhasilan atau kegagalan

yang dialami sebagian besar dari organisasi

ditentukan oleh kualitas kepemimpinan yang dimiliki

orang-orang yang diserahi tugas memimpin

organisasi itu.

Pendapat diatas mencerminkan betapa besar

peran kepemimpinan dalam suatu organisasi,

Page 21: BAB II RERANGKA TEORITIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10546/2/T2_912011026_BAB II... · sebuah tolok ukur karena yang akan diatur adalah manusia-manusia

37

dengan begitu seorang pemimpin diharapkan

mempunyai kemampuan untuk memotivasi,

mengarahkan, memengaruhi dan berkomunikasi

dengan bawahannya supaya tujuan organisasi itu

dapat tercapai secara efektif dan efisien. Pendapat

senada dikemukakan Adikusumo (2001), setiap

kelompok kerja diperlukan orang yang menjadi

penanggungjawab semua kegiatan yang membantu

kelompok apabila menemui kesulitan dan yang

memberi dorongan kerja kepada anggota

kelompoknya. Pemimpin harus pandai memotivasi

anggota atau karyawannya dengan tepat sesuai

lingkungan kerjanya dan menyampaikan perintah

maupun keterangan-keterangan kepada bawahannya

dengan baik. Pemimpin dalam organisasi yang di

dalamnya terdapat fungsi dan jabatan ketua,

sekretaris, bendahara, pembukuan, serta para

anggota (Prodjowijono, 2008:9).

Page 22: BAB II RERANGKA TEORITIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10546/2/T2_912011026_BAB II... · sebuah tolok ukur karena yang akan diatur adalah manusia-manusia

38

Dalam proses pengelolaan aset organisasi

seorang pemimpin harus dapat berpartisipasi aktif

dengan memberikan berbagai ide, konsep pemikiran

atau pendapat dalam pengembangan organisasi.

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Tuhan telah

memberikan modal yang luar biasa dalam bentuk

talenta-talenta kepada setiap orang dengan potensi

kemampuan yang bervariasi. Pemimpin organisasi

gereja harus dapat berperan aktif dalam

mendayagunakan talenta yang ada pada diri sendiri,

mampu melihat dan mengembangkan talenta yang

ada dalam diri warga jemaat dan gereja untuk

dijadikan sumber daya yang nyata. Sumber daya

nyata inilah yang dibutuhkan dalam pelaksanaan

misi dan tugas organisasi.

Adanya hubungan yang baik antara pemimpin

dan karyawan dalam sebuah organisasi akan

mendorong orang untuk melakukan pekerjaan

mereka dengan mudah, sehingga proses interaksi

Page 23: BAB II RERANGKA TEORITIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10546/2/T2_912011026_BAB II... · sebuah tolok ukur karena yang akan diatur adalah manusia-manusia

39

dalam mengerjakan pekerjaan tidak ada hambatan

dan semua akan lebih mudah dikerjakan secara

bersama-sama baik oleh pemimpin maupun

karyawan. Bukan saja ide yang akan diberikan tetapi

pemimpin pun mengambil alih posisi sebagai pihak

yang juga bisa bersama-sama melakukan pekerjaan

pengelolaan aset untuk pengembangan organisasi

kedepan.

Pemimpin juga bertugas untuk

mensosialisasikan hal yang belum diketahui oleh

karyawannya mengenai pemanfaatan aset, sebagai

pengawas dalam megawasi setiap pekerjaan yang

dilakukan oleh karyawan. Pada akhirnya pemimpin

dan karyawan akan bersama-sama melakukan

evaluasi, sejauhmana pekerjaan yang dilakukan dan

apa nilainya bermanfaat bagi pengembangan

organisasi kedepan atau tidak.

Page 24: BAB II RERANGKA TEORITIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10546/2/T2_912011026_BAB II... · sebuah tolok ukur karena yang akan diatur adalah manusia-manusia

40

Keahlian teknis

Keahlian teknis (technical skills) adalah

kemampuan untuk menggunakan peralatan-

peralatan, prosedur-prosedur, atau teknik-teknik

dari suatu bidang tertentu, seperti akuntansi,

produksi, penjualan, permesinan atau sebagainya

(Katz, 1970). Organisasi dapat mencapai tujuannya

dengan baik, diperlukan orang-orang yang mampu

atau cakap pada setiap bidang kegiatan organisasi

(Wiryoputro, 2009). Dengan kata lain pada setiap

tempat atau posisi kegiatan organisasi diperlukan

orang-orang yang cakap sesuai dengan tuntutan

masing-masing bidang dalam organisasi. Setiap

orang yang ada dalam organisasi perlu ditempatkan

pada tempat yang sesuai dengan tingkat kecakapan

atau kemampuannya agar mampu melaksanakan

tugasnya secara baik.

Berhubung tantangan organisasi dari waktu ke

waktu cenderung meningkat, maka diperlukan

Page 25: BAB II RERANGKA TEORITIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10546/2/T2_912011026_BAB II... · sebuah tolok ukur karena yang akan diatur adalah manusia-manusia

41

kualitas sumber daya manusia yang semakin

meningkat pula. Untuk meningkatkan kualitas

sumber daya manusia organisasi perlu

menyelenggarakan pengembangan sumber daya

manusia, agar setiap orang yang ada dalam

organisasi mampu atau cakap pada tugasnya

masing-masing. Masalah persyaratan atau kualifikasi

calon, seleksi, pemilihan, penempatan, dan

pengembangan sumber daya manusia merupakan

sesuatu yang teramat penting dalam organisasi

(Wiryoputro, 2009). Itulah sebabnya mengapa

manajer sebagai pengelola, berupaya untuk bisa

memenuhi kebutuhan akan sumber-sumber daya

tersebut dengan sebaik-baiknya. Tujuannya adalah

agar tugas-tugas pelayanan organisasi dapat

dilakukan dengan baik.

Suatu organisasi entah organisasi laba maupun

nirlaba yang memiliki sumber daya manusia yang

bisa diandalkan, akan semakin mudah mencapai

Page 26: BAB II RERANGKA TEORITIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10546/2/T2_912011026_BAB II... · sebuah tolok ukur karena yang akan diatur adalah manusia-manusia

42

tujuannya. Untuk itulah, suatu organisasi perlu

memperhatikan faktor-faktor yang memengaruhi

kinerja sumber daya manusia yang dimiliki.

Permasalahan yang sering terjadi dalam sebuah

organisasi entah organisasi laba maupun nirlaba

adalah kecenderungan pegawai maupun karyawan

yang bekerja hanya sebagai formalitas tanpa

mempedulikan tugas dan tanggungjawab yang

dilaksanakannya (Elisabeth, 2004). Pelayanan oleh

organisasi atau lembaga kepada masyarakat memiliki

tantangan yang semakin kompleks, dan hal ini

sangat menuntut sumber daya manusia yang

memiliki keunggulan kualitas, sedangkan kualitas

itu sendiri banyak ditentukan oleh sejauh mana

kinerja pegawai atau karyawan mampu mencapai

target dari tujuan yang telah ditetapkan oleh

organisasi atau lembaga sesuai keahlian yang

dimiliki.

Page 27: BAB II RERANGKA TEORITIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10546/2/T2_912011026_BAB II... · sebuah tolok ukur karena yang akan diatur adalah manusia-manusia

43

Keterampilan teknis pada umumnya

merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang

lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan

kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan

tertentu, misalnya menggunakan program komputer,

membuat kursi, akuntansi dan sebagai pekerja

diladang atau juga dapat mengerjakan sesuatu yang

mendatangkan nilai jual bagi organisasi dengan

keahlian yang dimilikinya.

Kompetensi sumber daya manusia merupakan

karakteristik yang mendasari seseorang dan

berkaitan dengan efektivitas kinerja individu dalam

pekerjaannya (Dharman Surya, 2002) yang memiliki

keterkaitan dengan “pendidikan yang relevan,

pelatihan, keterampilan dan pengalaman (Gaspersz,

Vincen, 2002)”. Indikator yang menunjukan

kompetensi sumber daya manusia dalam mengelola

sumber daya alam yang ada disekitar lingkungan

Page 28: BAB II RERANGKA TEORITIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10546/2/T2_912011026_BAB II... · sebuah tolok ukur karena yang akan diatur adalah manusia-manusia

44

hidupnya adalah kepemimpinan, pendidikan, dan

keahlian.

Sumber daya manusia adalah aset yang unik

dan berbeda dalam setiap organisasi, semakin suatu

organisasi mampu mengembangkan dan mengelola

aset “kapasitas” sumber daya manusia disitu terletak

kunci sukses organisasi. Sumber daya manusia

harus dapat dikelola dengan baik sehingga

mempunyai nilai tambah atau competitive advantage

yang diyakini tidak dapat diambil dalam diri masing-

masing individu tersebut. Nilai inilah yang dipercayai

sangat mempengaruhi sebuah organisasi dalam

berkembang dan mencapai tujuan organisasi.

Agar dapat memenuhi kebutuhan tersebut,

Tuhan telah memberikan talenta-talenta yang luar

biasa kepada setiap orang untuk mengembangkan

potensi diri dengan memberdayakan aset-aset yang

dimiliki untuk kesejahteraan hidupnya, organisasi

maupun orang lain. Oleh sebab itu, setiap pemimpin

Page 29: BAB II RERANGKA TEORITIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10546/2/T2_912011026_BAB II... · sebuah tolok ukur karena yang akan diatur adalah manusia-manusia

45

dalam organisasi perlu diarahkan untuk

mendayagunakan talenta dari anggotanya untuk

pelaksanaan misi dan tugas-tugas pelayanan dalam

organisasinya. Pelayanan organisasi nirlaba akan

semakin berkembang apabila karyawan dan

kelompok sasaran memiliki motivasi yang kuat

untuk melakukan usaha-usaha pengembangan

talenta diri dalam mengelola aset-aset yang dimiliki

untuk pencapaian dan rencana misi yang strategis.

Jika karyawan yang tidak atau kurang

mengembangkan talenta dan potensi diri dalam

memanfaatkan aset-aset yang dimiliki maka itu

menggambarkan suatu sikap yang kurang peka

sebagai penanggungjawab pengelolaan aset

organisasi.

Kepentingan dari tiap-tiap sumber daya

(sumber daya manusia dan sumber dana) terkait

sangat erat, karena masing-masing sumber daya

saling membutuhkan. Dana diperlukan untuk

Page 30: BAB II RERANGKA TEORITIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10546/2/T2_912011026_BAB II... · sebuah tolok ukur karena yang akan diatur adalah manusia-manusia

46

meningkatkan kondisi sosial-ekonomi karyawannya,

disamping juga melakukan investasi terhadap

berbagai aset organisasi yang menguntungkan.

Selanjutnya, sumber daya manusia yang handal

dibutuhkan untuk mengelola berbagai sumber daya

lain yang dibutuhkan tersebut. Pada akhirnya yang

diharapkan adalah cara kerja yang menguntungkan

dapat terpenuhinya kebutuhan yang dibutuhkan

oleh organisasi nirlaba, sehingga karyawan mampu

melaksanakan kegiatan pelayanan sesuai visi, misi

dan tujuan organisasi.

2.4 Manajemen Sumber Daya Manusia dalam

Pengelolaan Aset Organisasi

Manajemen sumber daya manusia berkisar pada

upaya mengelola unsur manusia dengan segala

potensi yang dimilikinya seefektif mungkin sehingga,

dapat diperoleh sumber daya manusia yang puas

(statisfied) dan memuaskan (statisfactory) bagi

Page 31: BAB II RERANGKA TEORITIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10546/2/T2_912011026_BAB II... · sebuah tolok ukur karena yang akan diatur adalah manusia-manusia

47

organisasi (Cardoso, 2003). Manajemen sumber daya

manusia merupakan bagian dari ilmu manajemen

yang memfokuskan perhatiannya pada pengaturan

peranan sumber daya manusia dalam sebuah

organisasi. Selama ini peran dari manajemen sumber

daya manusia lebih dikenal hanya sebagai bagian

personalia yang mengurusi masalah karyawan dan

masalah administrasi. Ketika zaman dan lingkungan

serta teknologi yang semakin hari semakin maju dan

berubah maka didapati bahwa peran manajemen

sumber daya manusia yang ada ikut berubah sesuai

dengan perubahan yang ada. Manajemen sumber

daya manusia bukan lagi sebagai bagian yang hanya

mengurusi administrasi organisasi saja namun mulai

bergerak serta berubah bersama seiring dengan

perubahan dan perkembangan zaman dalam

mencapai tujuan organisasi.

Menurut Kiggundu (1989), “human resource

management...is the development and utilization of

Page 32: BAB II RERANGKA TEORITIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10546/2/T2_912011026_BAB II... · sebuah tolok ukur karena yang akan diatur adalah manusia-manusia

48

personnel for the effective achievement of individual,

organizational, community, national, and international

goals and objectives, (manajemen sumber daya

manusia adalah pengembangan dan pemanfaatan

personil (pegawai) bagi pencapaian yang efektif

mengenani sasaran-sasaran dan tujuan-tujuan

individu, organisasi, masyarakat, nasional dan

internasional). Menurut Handoko (1994), manajemen

sumber daya manusia adalah perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan

kegiatan-kegiatan pengadaan, pengembangan,

pemberian kompensasi, pengintegrasian,

pemeliharaan dan pelepasan sumber daya manusia,

agar tercapai berbagai tujuan individu, organisasi

dan masyarakat.

Setiap organisasi mempunyai tujuan yang ingin

dicapai sesuai dengan visi dan misinya karena itu,

organisasi mempunyai sistem dan mekanisme yang

diterapkan sebagai upaya agar program maupun

Page 33: BAB II RERANGKA TEORITIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10546/2/T2_912011026_BAB II... · sebuah tolok ukur karena yang akan diatur adalah manusia-manusia

49

rencana-rencana dapat dijalankan. Pada

kenyataannya sistem dan mekanisme yang

diterapkan sering menghadapi kendala-kendala,

karenanya diperlukan pengendalian yang tepat.

Seorang pemimpin (manajerial) memiliki fungsi

untuk melihat, mengamati dan menilai tindakan

atau pekerjaan pegawai, apakah mereka benar-benar

melaksanakan hasil yang dicapai pegawai dengan

hasil atau target yang direncanakan (Patricia, 2011).

Apabila terjadi penyimpangan dari rencana semula

perlu diperbaiki dengan memberi arahan-arahan

kepada pegawai. Dalam pengendalian sangat

diperlukan pengelolaan yang efektif, agar

mendukung strategi organisasi untuk memberikan

kontribusi dalam menciptakan keunggulan

kompetitif. Hal ini akan berhasil jika organisasi

mampu mengelola dan meningkatkan kualitas

sumber daya manusia.

Page 34: BAB II RERANGKA TEORITIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10546/2/T2_912011026_BAB II... · sebuah tolok ukur karena yang akan diatur adalah manusia-manusia

50

Iswanto (2010) dalam modulnya yang berjudul

tantangan manajemen sumber daya manusia kini

dan masa mendatang mengatakan bahwa

manajemen sumber daya manusia telah berubah dan

berkembang menjadi luas, bermula dari administrasi

aktivitas-aktivitas pekerjaan, hubungan buruh,

kompensasi dan kesejahteraan yang bersifat

tradisional maka, saat ini manajemen sumber daya

manusia lebih banyak berintegrasi baik ke dalam

manajemen maupun ke dalam proses perencanaan

strategis organisasi.

Proses manajemen adalah pertama-tama

manajemen menetapkan rencana atau melakukan

perencanaan. Perencanaan sebagai bagian dari

proses manajemen adalah penting bagi keberhasilan

suatu organisasi. Perencanaan itu sendiri

merupakan suatu aktivitas manajerial yang

mencakup menganalisis lingkungan, menetapkan

tujuan, menentukan tindakan yang khas yang

Page 35: BAB II RERANGKA TEORITIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10546/2/T2_912011026_BAB II... · sebuah tolok ukur karena yang akan diatur adalah manusia-manusia

51

diperlukan untuk mencapai tujuan dan untuk juga

memberikan hasil umpan balik atas hasil yang

dicapai.

Nawawi (2005) organisasi yang memiliki prospek

maju ke masa depan, tidak boleh mengabaikan

kegiatan perencanaan sumber daya manusia. Suatu

hasil perencanaan yang baik tidak akan berjalan

dengan sendirinya bila tidak diikuti oleh

pengorganisasian dari semua sumber daya yang

dimiliki. Setelah ada rencana dan pengorganisasian,

juga tidak akan berjalan dengan baik bila sumber

daya manusia yang ada tidak diberikan pengarahan.

Demikian pula setelah ada rencana,

pengorganisasian dan pengarahan juga tidak akan

berjalan dengan baik bila tidak diikuti oleh

pengorganisasian.

Melakukan kegiatan perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan

selalu diikuti oleh pengendalian dimana setiap proses

Page 36: BAB II RERANGKA TEORITIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10546/2/T2_912011026_BAB II... · sebuah tolok ukur karena yang akan diatur adalah manusia-manusia

52

dinilai dan dikoreksi agar rencana untuk pekerjaan

awal sesuai dengan harapan. Dengan adanya

manajemen yang baik dari organisasi maka dapat

dipastikan, upaya untuk mengolah aset-aset yang

dimiliki pasti berhasil karena untuk mengerjakan

sesuatu pekerjaan dengan baik maka perencanaan,

pengawasan, pengontrolan dan pengorganisasian itu

sangat penting.

Perencanaan adalah suatu proses terus-

menerus yang mendahului dan mengikuti fungsi-

fungsi lainnya, dimana rencana-rencana dibuat dan

dilaksanakan, dan hasilnya digunakan untuk

membuat rencana-rencana baru (Migliore, 2010).

Rencana-rencana yang strategis meliputi suatu

periode waktu yang panjang atau rencana jangka

panjang, rencana jangka menengah merupakan

tahapan menuju sasaran akhir dan periode waktu

yang pendek disebut rencana jangka pendek atau

rencana operasional sehingga bisa langsung

Page 37: BAB II RERANGKA TEORITIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10546/2/T2_912011026_BAB II... · sebuah tolok ukur karena yang akan diatur adalah manusia-manusia

53

dilaksanakan dilapangan (Prodjowijono, 2008).

Dalam tahap perencanaan aset-aset ada yang

dikelola membutuhkan jangka waktu yang panjang

seperti kelapa, jambu mete, dan ternak.

Membutuhkan dua sampai lima tahun, sedangkan

aset yang bisa dikelola dalam jangka waktu

menengah dan pendek adalah tanaman umur pendek

seperti, kacang tanah, jagung, sayur-sayuran dan

lain sebagainya.

Rencana harus dibuat sedemikian rupa

sehingga tersusun rencana yang harmonis antara

jangka panjang dengan jangka menengah dan jangka

pendek. Disamping itu, masing-masing harus selaras

dengan tujuan, misi, visi, sasaran, dan rencana

strategis yang telah ditetapkan, dengan demikian

dalam menyusun rencana diperlukan

pengkoordinasian. Pengkoordinasian sangat

diperlukan dalam pengelolaan aset artinya sumber

daya manusia perlu saling menciptakan hubungan-

Page 38: BAB II RERANGKA TEORITIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10546/2/T2_912011026_BAB II... · sebuah tolok ukur karena yang akan diatur adalah manusia-manusia

54

hubungan yang baik antara pihak-pihak yang lain

dalam pengeloaan aset sehingga rencana atau

program yang telah ditetapkan bersama dalam

mengelola dan memanfaatkan aset itu akan berjalan

dengan baik, sesuai sasaran dan tujuan yang hendak

dicapai oleh organisasi.

Pendampingan dilakukan terus-menerus oleh

pemimpin dalam melihat para karyawan

mengerjakan pekerjaan mengolah aset sehingga

dapat diketahui sejauhmana proses yang terjadi,

perkembangannya sudah ada pada tahap seperti apa

dan hasil yang akan terima sesuai harapan atau

masih jauh dari yang diharapkan. Para pendamping

adalah mereka yang menduduki jabatan struktural

dalam organisasi yang tugasnya khusus untuk

mendampingi karyawan dalam melihat cara kerja

mereka dalam mengelola aset organisasi.

Fungsi terakhir dalam manajemen sumber daya

manusia dalam mengelola aset adalah controling.

Page 39: BAB II RERANGKA TEORITIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10546/2/T2_912011026_BAB II... · sebuah tolok ukur karena yang akan diatur adalah manusia-manusia

55

Dimana mulai dari tahap perencanaan sampai

pendampingan, fungsi kontrol sangat penting pula

dalam memanajemeni segala aktivitas yang

dilakukan oleh karyawan dalam organisasi sehingga

dapat menghasilkan hasil yang baik sesuai dengan

penetapan rencana dalam mengerjakan pekerjaan.

Pada akhirnya ketika evaluasi terjadi antara

pemimpin dan karyawan mereka dapat mengukur

pencapain hasil akhir.

Penelitian mengenai peran manajemen sumber

daya manusia dalam mengelola aset-aset organisasi,

fokusnya pada organisasi nirlaba yaitu gereja.

Dimana ingin mengetahui sejauhmana peran

manajemen sumber daya manusia dalam

perkembangan organisasi dalam memanfaatkan aset-

aset yang dimiliki oleh organisasi dalam mencapai

visi,misi dan tujuannya. Senada dengan Cardoso

(2003), yaitu bahwa manajemen sumber daya

manusia merupakan suatu gerakan pengakuan

Page 40: BAB II RERANGKA TEORITIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10546/2/T2_912011026_BAB II... · sebuah tolok ukur karena yang akan diatur adalah manusia-manusia

56

terhadap pentingnya unsur manusia sebagai sumber

daya yang cukup potensial, yang perlu

dikembangkan sedemikian rupa sehingga mampu

memberikan kontribusi yang maksimal bagi

organisasi dan pengembangan dirinya.

Manajemen sumber daya manusia merupakan

bagian dari ilmu manajemen yang memfokuskan

perhatiannya pada pengaturan peranan sumber daya

manusia, dalam kegiatan mengelola aset suatu

organisasi. Dalam mencapai tujuannya, tentu suatu

organisasi memerlukan sumber daya manusia

sebagai pengelola sistem agar sistem ini berjalan.

Tentu dalam pengelolaannya harus memperhatikan

beberapa aspek penting seperti pelatihan,

pengembangan, motivasi dan aspek-aspek lainnya.

Hal ini akan menjadikan manajemen sumber daya

manusia sebagai salah satu indikator penting

pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan

efisien.

Page 41: BAB II RERANGKA TEORITIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10546/2/T2_912011026_BAB II... · sebuah tolok ukur karena yang akan diatur adalah manusia-manusia

57

Dalam pengelolaan aset organisasi nirlaba

dalam hal ini gereja, manajemen sumber daya

manusia sangat mendukung keberhasilan organisasi

gereja. Sumber daya manusia yang terdidik, terampil,

cakap, kreatif, mau bekerja keras, setia kepada cita-

cita dan tujuan organisasi, akan sangat berpengaruh

positif terhadap keberhasilan dan kemajuan

organisasi. Dalam sumber daya yang tersedia,

sumber daya manusia memegang peranan sentral

dan paling menentukan.

Tanpa manajemen sumber daya manusia yang

handal, pengolahan, penggunaan dan pemanfaatan

sumber daya alam akan menjadi tidak efektif, efisien

dan produktif. Dalam keadaan yang demikian tidak

mengherankan bahwa cita-cita dan tujuan serta

program organisasi yang telah dirumuskan dengan

baik, hanya akan tetap menjadi impian tidak akan

pernah terwujud. Disinilah letak relevansi dan

pentingnya manajemen sumber daya manusia dalam

Page 42: BAB II RERANGKA TEORITIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10546/2/T2_912011026_BAB II... · sebuah tolok ukur karena yang akan diatur adalah manusia-manusia

58

mengelola dan memanfaatkan sumber daya alam.

Perencanaan kegiatan dalam gereja sangat

tergantung pada kemampuan pembuat perencana,

kemampuan yang dimaksud menyangkut kepiawaian

dalam memperkirakan dan memproyeksikan

kebutuhan dan permasalahan menurut asumsi

sebagai faktor yang mempengaruhinya. Kemampuan

lain yaitu, untuk memperkirakan berbagai sumber

daya yang dibutuhkan untuk dapat

merealisasikannya. Semua hal ini sangat

menentukan tingkat keberhasilan gereja dalam

mencapai berbagai sasaran yang diharapkan.

Gereja berperan sebagai alat yang berusaha

melayani dengan cara menjembatani kebutuhan

umat dan masyarakat dengan keberadaan hidup

sehingga merasa terlayani (self interest), gereja juga

bukan saja sebagai alat tetapi juga tempat untuk

melayani dengan cara memberdayakan sejumlah

keahlian dan keterampilan yang dimiliki.

Meyakininya sebagai talenta yang diberikan Tuhan

Page 43: BAB II RERANGKA TEORITIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10546/2/T2_912011026_BAB II... · sebuah tolok ukur karena yang akan diatur adalah manusia-manusia

59

(technical interest), kini gereja mulai melangkah

menjadi sarana untuk mencapai tujuan dalam

pelayanan dengan cara melayani kebutuhan umat

dan masyarakat (practical interest) dengan

memanfaatkan potensi alam yang ada untuk

kesejateraan dan upaya memelihara keselamatan

umat. Ini juga merupakan bagian dari pelaksanaan

mandat dari Tuhan (Kejadian 1:26).