BAB II PROFIL KOMUNITAS BEKASI BERKEBUN DAN …repository.unj.ac.id/1635/2/BAB 2.pdf45 4. Sudah...

22
42 BAB II PROFIL KOMUNITAS BEKASI BERKEBUN DAN DESKRIPSI INFORMAN 2.1 Pengantar Pada Bab II ini akan dipaparkan bagaimana profil komunitas Bekasi Berkebun baik itu dari profil secara umum, sejarah berdirinya serta gambaran komunitas, jangkauan komunitas, target Audiense komunitas Bekasi Berkebun, struktur organisasi, tujuan dan kegiatan Bekasi Berkebun dan pengurus organisasi di komunitas Bekasi Berkebun sebagai informan penelitian. Bekasi Berkebun ini merupakan komunitas yang menaruh perhatian pada aktivitas Urban Farming yang didasari akan banyaknya ruang atau lahan kosong terbengkalai di perkotaan yang tidak termanfaatkan secara optimal. Pengertian komunitas sendiri menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah kelompok organisme yang terdiri dari individu-individu yang hidup dan saling berinteraksi satu sama lain di daerah tertentu. Setiap komunitas juga pasti memiliki sejarah dalam perjalanannya. Sejarah Bekasi Berkebun ini pun tidak lepas dari sejarah Indonesia Berkebun (pusat) karena Bekasi Berkebun merupakan jejaring komunitas yang berpusat dari Indonesia Berkebun.

Transcript of BAB II PROFIL KOMUNITAS BEKASI BERKEBUN DAN …repository.unj.ac.id/1635/2/BAB 2.pdf45 4. Sudah...

Page 1: BAB II PROFIL KOMUNITAS BEKASI BERKEBUN DAN …repository.unj.ac.id/1635/2/BAB 2.pdf45 4. Sudah membuat akun media sosial untuk sosialisasi dan komunikasi jejaring komunitas dan warga

42

BAB II

PROFIL KOMUNITAS BEKASI BERKEBUN DAN DESKRIPSI

INFORMAN

2.1 Pengantar

Pada Bab II ini akan dipaparkan bagaimana profil komunitas Bekasi Berkebun

baik itu dari profil secara umum, sejarah berdirinya serta gambaran komunitas,

jangkauan komunitas, target Audiense komunitas Bekasi Berkebun, struktur organisasi,

tujuan dan kegiatan Bekasi Berkebun dan pengurus organisasi di komunitas Bekasi

Berkebun sebagai informan penelitian. Bekasi Berkebun ini merupakan komunitas

yang menaruh perhatian pada aktivitas Urban Farming yang didasari akan banyaknya

ruang atau lahan kosong terbengkalai di perkotaan yang tidak termanfaatkan secara

optimal. Pengertian komunitas sendiri menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah

kelompok organisme yang terdiri dari individu-individu yang hidup dan saling

berinteraksi satu sama lain di daerah tertentu. Setiap komunitas juga pasti memiliki

sejarah dalam perjalanannya. Sejarah Bekasi Berkebun ini pun tidak lepas dari sejarah

Indonesia Berkebun (pusat) karena Bekasi Berkebun merupakan jejaring komunitas

yang berpusat dari Indonesia Berkebun.

Page 2: BAB II PROFIL KOMUNITAS BEKASI BERKEBUN DAN …repository.unj.ac.id/1635/2/BAB 2.pdf45 4. Sudah membuat akun media sosial untuk sosialisasi dan komunikasi jejaring komunitas dan warga

43

2.2 Sejarah dan Gambaran Bekasi Berkebun

Gambar 2.1:

Logo Bekasi Berkebun

Sumber: Website Bekasi Berkebun, 2017

Sejarah terbentuknya Bekasi Berkebun tidak terbentuk dengan sendirinya,

sejarah terbentuknya Bekasi Berkebun tidak terlepas dari sejarah awal munculnya

Indonesia Berkebun. Lahirnya aksi sosial Indonesia Berkebun ini berawal dari sekitar

bulan Oktober 2010. Komunitas ini berdiri saat sekelompok orang di sebuah media

jejaring sosial yang digagas oleh arsitek Ridwan Kamil mendiskusikan ide urban

farming untuk kota Jakarta. Pada awal pembentukannya komunitas Indonesia

Berkebun hanya berfokus pada wilayah DKI Jakarta kemudian, semangat positif ini

akhirnya tumbuh membesar menjadi Indonesia Berkebun @IDBerkebun lalu di buat

jejaring komunitas yang dimulai dari Jakarta dengan nama Jakarta Berkebun

@JktBerkebun dan sekarang telah menyebar ke beberapa kota dan kampus di penjuru

Indonesia. Saat ini sudah ada 30 kota berkebun dan 8 kampus yang bersama-sama

bergerak di bawah Indonesia Berkebun (di antaranya Banten, Jogja, Bogor, Solo,

Madiun, Pontianak, Aceh, Bali, dll)35.

35 http://indonesiaberkebun.org/, diakses pada tanggal 6 Maret 2017

Page 3: BAB II PROFIL KOMUNITAS BEKASI BERKEBUN DAN …repository.unj.ac.id/1635/2/BAB 2.pdf45 4. Sudah membuat akun media sosial untuk sosialisasi dan komunikasi jejaring komunitas dan warga

44

Bekasi Berkebun sendiri berdiri pada tanggal 10 oktober 2011 yang pada inisiasi

awalnya adalah tanam perdana atau kopdar perdana para inisiator. Pada awalnya para

anggota Bekasi Berkebun belum membentuk diri menjadi salah satu jejaring komunitas

Berkebun di Indoenesia sampai pada saatnya melalui media sosial Twitter oleh

beberapa anggota Indonesia Berkebun yaitu Chaerul Rasyid dan Cherly mempunyai

keinginan untuk membentuk jejaring komunitas berkebun regional Bekasi. Mereka

berinisiatif mengajak para followers dari @IDBerkebun untuk membentuk komunitas

Bekasi Berkebun menjadi salah satu jejaring komunitas Berkebun di Indonesia.

”Ketika itu para inisiator Bekasi Berkebun hanya berkumpul pada media

sosial twitter Indonesia Berkebun. Mulai dari sini baru muncul keinginan para

inisiator untuk membentuk komunitas berkebun regional Bekasi maka

terbentuklah Bekasi Berkebun dengan penggagasnya atas keinginan

membentuk komunitas regonal Bekasi tersebut yaitu itu Chaerul rasyid dan

Cherly.” 36

Pada pembentukan Bekasi Berkebun terdapat syarat untuk membentuk

komunitas berkebun regional bekasi yang diantaranya adalah:

1. Minimal perintis yang kemudian akan menjadi penggiat jejaring baru,

mencapai 5 orang.

2. Sudah membaca dan memahami Konsep dan Visi Misi Indonesia Berkebun.

3. Sudah mendapatkan lahan yang akan dimanfaatkan oleh teman-teman jejaring

komunitas dan warganya di daerah perkotaan (bukan area pedesaan) sebagai

markas komunitas.

36 Hasil Wawancara dengan Annisa Paramitha (Ketua Komunitas Bekasi Berkebun), Pada tanggal 15

Juni 2017

Page 4: BAB II PROFIL KOMUNITAS BEKASI BERKEBUN DAN …repository.unj.ac.id/1635/2/BAB 2.pdf45 4. Sudah membuat akun media sosial untuk sosialisasi dan komunikasi jejaring komunitas dan warga

45

4. Sudah membuat akun media sosial untuk sosialisasi dan komunikasi jejaring

komunitas dan warga kota.

Bekasi Berkebun tidak memiliki aturan khusus mengenai pendanaan kegiatan.

Seluruh pendanaan kegiatan berkebun yang dilakukan didapatkan dari hasil kumpulan

kolektif anggota ataupun donasi yang diberikan oleh beberapa simpatisan. Donasi yang

diberikan oleh simpatisan diberikan dalam jumlah beragam, bahkan pernah ada

simpatisan yang mendonasikan senilai Rp. 5.000.000. Oleh karena itu, masalah

pendanaan bukan menjadi suatu hal yang krusial bagi komunitas ini. Selain itu jika

dilihat dari hasil observasi, beberapa anggota yang ada pada komunitas Bekasi

Berkebun merupakan orang-orang yang memang sudah memiliki pekerjaan yang

mapan, sehingga tidak terlalu sulit untuk mendapatkan donasi.

Bekasi Berkebun mempunyai visi untuk menyebarkan semangat positif kepada

seluruh warga untuk lebih peduli kepada lingkungan dan perkotaan dengan program

urban farming yang diusungnya, yaitu memanfaatkan lahan tidur di kawasan perkotaan

yang diubah menjadi lahan pertanian/perkebunan produktif yang dilakukan oleh peran

masyarakat sekitar supaya lebih peduli dengan lingkungan dan dapat mengurangi

beban pangan.

Dalam mencapai visinya Bekasi Berkebun menggunakan konsep Urban

Farmig 3E dalam menjalankan misinya. 3E yang dimaksud adalah ekologi, ekonomi,

edukasi.

Page 5: BAB II PROFIL KOMUNITAS BEKASI BERKEBUN DAN …repository.unj.ac.id/1635/2/BAB 2.pdf45 4. Sudah membuat akun media sosial untuk sosialisasi dan komunikasi jejaring komunitas dan warga

46

Ekologi : Secara ekologi, kegiatan urban farming yang dilakukan akan

membantu menyuburkan tanah dan memperbanyak ruang hijau.

Ekonomi : Secara ekonomi, dengan menanam tanaman yang bernilai ekonomi

(buah dan sayur) maka masyarakat dapat memiliki ketahanan pangan yang

lebih baik, sekaligus mengurangi jejak karbon oleh proses distribusi tanaman

Edukasi : Fungsi edukasi mengarah pada memberikan pendidikan kepada

publik untuk mencintai lingkungan hijau dan cara-cara menanam.

2.3 Jangkauan Komunitas

Sama halnya dengan Indonesia Berkebun, Bekasi Berkebun yang merupakan

jejaring komunitas berkebun regional Bekasi ini awalnya bergerak dalam konteks

perkotaan, para inisiator Bekasi Berkebun merasa prihatin akan banyaknya lahan

kosong di perkotaan yang terbengkalai, bahkan lahan kosong yang dimiliki oleh privat

bisa jauh lebih banyak dibandingkan lahan hijau publik. Berangkat dari upaya

pemanfaatan lahan kosong tersebut, perhatian komunitas bergerak menuju isu

ketersediaan serta keamanan pangan dengan harapan mengurangi beban ekonomi para

pelaku Urban Farming masyarakat kota Bekasi.

Ketika pada awal terbentuk dan sampai saat ini Bekasi Berkebun menggunakan

lahan yang dipinjamkan oleh sebuah perusahaan yaitu PT.Waste4Change Alam

Indonesia untuk melakukan aktivitasnya, karna sebagian dari pegawai di perusahaan

Page 6: BAB II PROFIL KOMUNITAS BEKASI BERKEBUN DAN …repository.unj.ac.id/1635/2/BAB 2.pdf45 4. Sudah membuat akun media sosial untuk sosialisasi dan komunikasi jejaring komunitas dan warga

47

tersebut kebetulan merupakan anggota dari komunitas Bekasi Berkebun dan kebun

tersebut juga dijadikan markas bagi komunitas Bekasi Berkebun.

Dengan konsep 3E (Edukasi, Ekologi, Ekonomi) Bekasi Berkebun mempunyai

visi dan misi untuk menyebarkan semangat positif kepada seluruh warga untuk lebih

peduli kepada lingkungan dan perkotaan dengan program Urban Farming, Urban

Farming yaitu memanfaatkan lahan tidur di kawasan perkotaan yang diubah menjadi

lahan pertanian/perkebunan produktif yang dilakukan oleh peran masyarakat sekitar

agar mempunyai kemandirian pangan secara berkelanjutan.

Pada saat menjalankan Urban Farming Bekasi Berkebun tidak hanya

menggunakan lahan Markas sebagai tempat melakukan tindakan aksi langsung tetapi

Bekasi Berkebun juga sering mendapat tawaran untuk mengelola lahan kosong atau

terbengkalai baik itu dari masyarakat maupun dari pemerintah.

“Jadi itu halaman rumah wakil walikota, rumah dinas. Tetapi itu tidak atas nama

pemerintah kota Bekasi justru dari Pak Syaikhunya sendiri, karna beliau memiliki

perhatian yang lumayan terhadap lingkungan”.37

Sesuai yang dikatakan Anissa Paramitha di atas Bekasi Berkebun dalam

menjalankan aksinya juga sering mendapatkan tawaran untuk pemanfaatan lahan yang

salah satunya datang dari wakil walikota Bekasi pada saat itu Bpk, Ahmad Syaikhu.

Saat itu beliau meminta agar Bekasi Berkebun dapat memanfaatkan lahan kosong di

area rumah dinasnya menjadi lahan yang lebih produktif.

37 Hasil Wawancara dengan Aditya Septian (Humas Komunitas Bekasi Berkebun), Pada tanggal 18

Juni 2017

Page 7: BAB II PROFIL KOMUNITAS BEKASI BERKEBUN DAN …repository.unj.ac.id/1635/2/BAB 2.pdf45 4. Sudah membuat akun media sosial untuk sosialisasi dan komunikasi jejaring komunitas dan warga

48

Pada Bekasi Berkebun seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya komunitas ini

bergeraknya dari pemanfaatan lahan tidur. Pemanfaatan lahan tidur memiliki arti

ekologi tetapi setelah komunitas berjalan, komunitas memiliki fokus kepada edukasi

yaitu mensosialisasikan kepada anggota dan masyarakat sekitar mengenai nilai-nilai

dan pentingnya berkebun, hal itu disesuaikan kepada kemampuan para anggota.

“Bekasi Berkebun fokusnya tuh banyak di edukasi karna kita mencari mana

sih yang lebih sesuai dengan kitanya sendiri yang lebih mampu kita kerjain,

jadi dari pada kita buka kebun banyak-banyak tapi ga bisa kita rawat jadi kita

mulainya melalui edukasi saja. Edukasi bahwasanya begini loh cara nanem,

begini loh caranya untuk mnghalau hama untuk ngobatin penyakit atau

sejenisnya. Jadi lebih memberikan awareness kepada masyarakat secara

langsung turun dan buka lahan,”38

Dalam Cakupan wilayah kerja, komunitas Bekasi Berkebun mencakup wilayah

Kota Bekasi akan tetapi tidak sedikit pula permintaan datang baik itu perawatan kebun

atau menjadi pembicara untuk mengedukasi yang bertemakan berkebun atau Urban

Farming dari luar Kota Bekasi seperti Cikarang, Cibitung dan daerah Kabupaten

lainnya walau demikian fokus utama tetap dalam lingkup Kota Bekasi.

2.4 Target Audiens Bekasi Berkebun

Berdasarkan wawancara langsung dengan salah satu inisiator Bekasi Berkebun

Chaerul Rasyid, target audiens Bekasi Berkebun mencakup segala lapisan kalangan

masyarakat Bekasi. Namun dalam prakteknya, jika dilihat dari penggiat aktif di media

sosial dan penggiat yang aktif di ranah offline, menurutya prosentase paling banyak

38 Hasil Wawancara dengan Annisa Paramitha (Ketua Bekasi Berkebun), Pada tanggal 15 Juni 2017

Page 8: BAB II PROFIL KOMUNITAS BEKASI BERKEBUN DAN …repository.unj.ac.id/1635/2/BAB 2.pdf45 4. Sudah membuat akun media sosial untuk sosialisasi dan komunikasi jejaring komunitas dan warga

49

adalah yang berusia 21-30 tahun yang berprofesi sebagai mahasiswa dan pegawai

swasta, dengan prosentase sebesar 70%, sisanya adalah lapisan usia lain. Menurutnya

juga banyak follower di media sosial yang hanya mengikuti arus karena banyak orang

lain yang mencoba, umumnya mereka adalah lapisan masyarakat dengan rentang usia

dari 15-20 tahun, atau paling banyak pelajar dan mahasiswa. Namun menurutnya, hal

tersebut bukanlah masalah, bahkan membantu, karena mereka umumnya lebih aktif di

media sosial, dan dapat menjadi penyambung lidah yang memperluas awareness

tentang Bekasi Berkebun.

2.5 Rekruitmen Anggota

Rekruitmen ini dilakukan setahun sekali, untuk menjaring masyarakat yang

berjiwa muda untuk berkonrtribusi dalam komunitas Bekasi Berkebun, khususnya

secara kepengeurusan organisasi. Pada rekruitmen anggota mulanya setiap individu

yang ingin bergabung dalam Bekasi Berkebun diharuskan mengisi formulir yang sudah

disediakan, bisa secara online di bit.ly/RegenerasiBerkebun ataupun offline dengan

cara datang langsung ke kebun komunitas yang merupakan markas dari Bekasi

Berkebun.

Setelah proses pendaftaran selanjutnya akan ditentukan waktu untuk wawancara

mengenai alasan kenapa memiliki keinginan bergabung dalam Bekasi Berkebun.

Kemudian pada setiap anggota yang ingin bergabung diharuskan mengikuti akademi

berkebun yang di diadakan oleh komunitas, dengan alasan agar anggota bisa mengenal

Page 9: BAB II PROFIL KOMUNITAS BEKASI BERKEBUN DAN …repository.unj.ac.id/1635/2/BAB 2.pdf45 4. Sudah membuat akun media sosial untuk sosialisasi dan komunikasi jejaring komunitas dan warga

50

Indonesia Berkebun secara umum dan Bekasi Berkebun secara khusus serta dapat

memahami visi-misi serta tujuan-tujuan dari komunitas.

Ketika mengikuti akademi berkebun, anggota diberi benih tanaman produktif

secara cuma-cuma yang bebas untuk ditanam dimana saja baik itu di kebun komunitas

ataupun dirumah, benih tersebut ditanam dan kemudiannantinya di presentasikan

bagaimana proses penanamannya, dari awal menanam hingga menjadi tanaman

produktif. Setelah tahap tersebut barulah anggota dinyatakan sah menjadi bagian dari

Bekasi berkebun yang kemudian diharapkan dapat ikut membantu program-program

dari Bekasi Bekebun dan tentunya ikut dalam perawatan kebun komunitas.

Skema 2.1:

Proses Perekrutan Anggota Bekasi Berkebun

Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2017

2.6 Struktur Organisasi

Setiap organisasi memiliki tujuan dan proses pencapaian tujuan yang berbeda

dan itu harus disusun dalam struktur. Struktur akan mempengaruhi perilaku baik

individu maupun kelompok dalam proses pencapaian tujuan organisasi itu. Dengan

Open Recruitmen

WawancaraAkademi Berkebun

Anggota Sah

Page 10: BAB II PROFIL KOMUNITAS BEKASI BERKEBUN DAN …repository.unj.ac.id/1635/2/BAB 2.pdf45 4. Sudah membuat akun media sosial untuk sosialisasi dan komunikasi jejaring komunitas dan warga

51

demikian maka struktur akan membantu tercapainya tujuan organisasi itu dengan

efektif. Stuktur organisasi merupakan Outline di dalam skema organisasi dan

penempatan tugas yang paling atas sampai pada penetapan tugas yang paling bawah.

Dengan kata lain, struktur organisasi mendeskripsikan bagaimana organisasi itu

mengatur dirinya sendiri dalam mencapai tujuan yang diinginkan.

Struktur kepengurusan yang ada di Bekasi Berkebun ini berfungsi sebagai

pembagian kerja dan wewenang (status & role) dalam mewujudkan tujuan utama dari

komunitas tersebut. Setiap divisi yang ada sudah memiliki tanggung jawab dan

tugasnya masing-masing. Begitu pun dengan Bekasi Berkebun ini yang juga bersifat

struktural dalam hal organisasi demi terwujudnya visi dari komunitas ini. Setiap divisi

yang ada di komunitas ini pun memiliki tanggung jawabnya masing-masing.

Skema 2.2: Skema Struktur Kepengurusan Organisasi Komunitas Bekasi

Berkebun

Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2017

Ketua

Komunitas

Humas

Edukasi Ekologi Ekonomi

Page 11: BAB II PROFIL KOMUNITAS BEKASI BERKEBUN DAN …repository.unj.ac.id/1635/2/BAB 2.pdf45 4. Sudah membuat akun media sosial untuk sosialisasi dan komunikasi jejaring komunitas dan warga

52

Ketua komunitas saat ini adalah Annisa Paramita atau biasa akrab disebut Mba

Nisa. Beliau menjabat sebagai ketua pada periode 2 tahun terakhir ini yaitu pada

periode 2015-2016 dan 2016-2017. Pada saat awal kepengurusannya Mba Nisa

mengajak para anggota untuk bersedia menjadi pengurus demi berjalannya program-

program komunitas secara efektif, dan akhirnya terbentuk suatu struktur organisasi

pada komunitas Bekasi Berkebun yang diantaranya:

1. Ketua, Anissa Paramitha

2. Humas, Aditya Septian

3. Edukasi, Anissa Paramitha

4. Ekologi, Chairul Ruskandi

5. Ekonomi, Dian Apriani

Dalam struktur organisasi ini Annisa Paramitha selaku ketua komunitas juga

bertanggung jawab atas Edukasi di karenakan pada periode terakhir tidak ada yang mau

bertanggung jawab pada divisi edukasi tersebut disebabkan oleh faktor pengalaman

dan pengetahuan berkebun yang masih terbilang minim.

2.7 Tujuan dan Kegiatan Bekasi Berkebun

Berdasarkan wawancara langsung dengan salah satu inisiator Bekasi Berkebun,

Chaerul Rasyid, tujuan dan kegiatan Bekasi Berkebun dibagi menjadi dua yaitu makro

dan mikro. Tujuan dan kegiatan dalam skala makro adalah menggarap bersama lahan

yang tidak terpakai untuk ditanami, dimana pengelolaan lahan tersebut dilakukan oleh

Page 12: BAB II PROFIL KOMUNITAS BEKASI BERKEBUN DAN …repository.unj.ac.id/1635/2/BAB 2.pdf45 4. Sudah membuat akun media sosial untuk sosialisasi dan komunikasi jejaring komunitas dan warga

53

Bekasi Berkebun dan pemilik lahan sendiri. Biasanya lahan tersebut bisa milik

pemerintah, perusahaan, maupun lahan pribadi.

Sementara kegiatan skala mikro adalah mengajak masyarakat Bekasi untuk

melakukan urban farming di lahan atau rumah mereka sendiri dengan memanfaatkan

berbagai teknik bercocok tanam. Sekarang model kegiatan skala mikro inilah yang

difokuskan oleh Bekasi Berkebun karena relatif lebih mudah, tanpa perlu campur

tangan pemerintah atau pihak ketiga lainnya. Menurut narasumber, tujuan akhir dan

ideal dari Bekasi Berkebun sendiri adalah dimana warga Bekasi memiliki kesadaran

sendiri untuk menanami lahan kosong, baik lahan publik maupun privat, dengan

tanaman yang memiliki nilai ekonomi.

2.8 Pengurus Organisasi di Komunitas Bekasi Berkebun Sebagai Informan

Penelitian

Peneliti dalam penelitian ini mencari data yang terkait dengan masalah yang

diangkat yaitu tentang interaksi sosial pada anggota Bekasi Berkebun. Dalam mencari

data tersebut peneliti mendapatkan data-data yang bersumber dari 6 informan yang

merupakan pengurus organisasi dari komunitas Bekasi Berkebun. Pengurus organisasi

ini adalah anggota-anggota yang membuat dan menjalankan program-program dari

komuntas Bekasi Berkebun dalam mencapai visi misi komunitasnya. Berikut deskripsi

pengurus organisasi komunitas Bekasi Berkebun yang menjadi informan penelitian:

Page 13: BAB II PROFIL KOMUNITAS BEKASI BERKEBUN DAN …repository.unj.ac.id/1635/2/BAB 2.pdf45 4. Sudah membuat akun media sosial untuk sosialisasi dan komunikasi jejaring komunitas dan warga

54

Daftar Tabel 2.1:

Tabel Daftar Informan

No Nama Informan Peran dalam Penelitian

1 Chaerul Rasyid Pengpgagas awal terbentukya Bekasi

Berkebun

2 Annisa Paramitha Ketua komunitas yang merangkap

kepala divisi edukasi

3 Chairul Ruskandi Kepala divisi ekologi

4 Dian Apriani Kepala divisi ekonomi

5 Aditya Septian Humas

6 Kurnia Yusup Triana Anggota (dari divisi ekologi)

Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2017

2.8.1. Chaerul Rasyid; Dari Kecintaan Terhadap Alam menjadi Penggagas

Bekasi Berkebun

Pada informan yang petama yaitu Chaerul Rasyid. Beliau merupakan

penggagas awal dalam terbentuknya komunitas berkebun di kota Bekasi yaitu

Bekasi Berkebun. Pria dengan kelahiran 14 November 1987 ini berlatar

pendidikan sarjana ekonomi dan bekerja di salah satu yayasan, yaitu yayasan

inspirasi anak bangsa pada bagian media promosi. Jika melihat dari latar

belakang organisasinya beliau merupakan individu yang mempunyai kepedulian

lebih terhadap lingkugan sekitar dan memiliki sifat sosial yang tinggi.

Page 14: BAB II PROFIL KOMUNITAS BEKASI BERKEBUN DAN …repository.unj.ac.id/1635/2/BAB 2.pdf45 4. Sudah membuat akun media sosial untuk sosialisasi dan komunikasi jejaring komunitas dan warga

55

Latar belakang organisasinya yaitu koordinator komunitas Ranting

Nusantara yang merupakan salah satu komunitas pecinta alam dengan melakukan

kegiatan di alam terbuka seta menumbuhkan jiwa solidaritas yang peduli

terhadap kelestarian alam. Kemudian komunitas Earth Hour Indonesia, Earth

Hour merupakan komunitas peduli lingkungan yang merupakan kampanye

inisiasi publik, Earth Hour menyatukan masyarakat sekitar untuk merayakan

komitmen gaya hidup hemat energi dengan cara mematikan lampu dan alat

elektronik yang sedang tidak dipakai selama satu jam setiap harinya. Dan riwayat

organisasi yang terakhir yaitu GoodLife Society sebagai humas, GoodLife Society

adalah komunitas wadah simulasi kebaikan yang ditujukan umum untuk

masyarakat luas. Wadah yang diberikan berupa program rutin bulanan yang

ditangani oleh para pengurus inti GoodLife Society dan kegiatan yang difasilitasi

oleh pengurus komunitas dengan mengusung 6 pilar GoodLife, yakni No

Smoking, No Drugs, No Alcohol dan No Littering, No Premarital Sex serta No

Violence sebagai satu paket gaya hidup.

Dalam Bekasi Berkebun beliau merupakan salah satu inisiator dalam

terbentuknya komunitas Bekasi Berkebun. Dengan memiliki hobi kegiatan

outdoor dan sosial yang tinggi mendorong keinginan beliau untuk membentuk

komunitas Bekasi Berkebun. dalam membetuk Bekasi Berkebun beliau mengaku

dibekali dengan teman-teman dikomunitas lain untuk membantu

Page 15: BAB II PROFIL KOMUNITAS BEKASI BERKEBUN DAN …repository.unj.ac.id/1635/2/BAB 2.pdf45 4. Sudah membuat akun media sosial untuk sosialisasi dan komunikasi jejaring komunitas dan warga

56

mengkapanyekan kehadiran komunitas Bekasi Berkebun agar komunitas dapat

di ketahui kehadirannya.

“Waktu saya dan temen-temen inisiator Bekasi Berkebun saat ngebentuk dan

ngebangun awal komunitas, kita dibantu sama temen-temen di komunitas lain

supaya masyarakat tau atas kehadiran kita.”39

Selain menjadi salah satu inisiator dalam membentuk komunitas

Bekasi Berkebun, beliau juga sempat memegang tanggung jawab sebagai

ketua atau koordinator di Bekasi Berkebun pada periode 2012-2013. Dan

saat ini beliau hanya menjadi anggota dan tidak membantu dalam

kepengurusan organisasi karena dalam Bekasi Berkebun kepengurusan

melakukan rotasi setiap tahunnya.

2.8.2. Annisa Paramitha; Ilmu Komunikasi Menjadi dasar dalam

Membaur dengan Masyarakat

Annisa Paramitha atau yang akrab disapa mbak Nisa ini adalah ketua

atau koordinator Bekasi Berkebun pada periode 2015-2016 dan 2016-

2017. Beliau memegang tanggung jawab sebagai ketua komunitas pada

dua periode dikarenakan tidak adanya kesiapan atau kesediaan dari

anggota lain untuk mau menggantikan dan memegang tanggung jawab

sebagai ketua.

39 Hasil Wawancara dengan Chaerul Rasyid (Inisiator Bekasi Berkebun), pada tanggal 25Juni 2017

Page 16: BAB II PROFIL KOMUNITAS BEKASI BERKEBUN DAN …repository.unj.ac.id/1635/2/BAB 2.pdf45 4. Sudah membuat akun media sosial untuk sosialisasi dan komunikasi jejaring komunitas dan warga

57

Annisa Paramitha lahir di Jakarta 2 Februari 1983 dan memiliki latar

belakang pendidikan sarjana ilmu komunikasi. Dengan ilmu komunikasi

dan cara ia membaur dengan lingkungan interanal maupun eksternal

Bekasi berkebun membuat ia dipercaya untuk memegang dua tanggung

jawab dalam Bekasi Berkebun, yaitu ketua dan kepala divisi edukasi.

Annisa Paramitha memiliki hobi bercocok tanam, memasak, baca

buku, traveling. Hobi-hobi itu yang mendorong ia bergabung dalam

komunitas Bekasi Berkebun. Menurutnya dalam bergabung di Bekasi

Berkebun ia dapat memperdalam ilmu berocok tanam sayuran baik secara

ilmu ataupun holistik.

“Alasan aku gabung di Bekasi Berkebun karena aku pengen mendalami lebih

banyak mengenai becocok tanam sayuran baik secara ilmu ataupun holistik.

Karena sebelum aku bergabung dirumah aku sudah punyai beberapa tanaman

produktif. Jadi, dengan keikutsertaan aku, disini aku berharap memiliki

pengetahuan lebih lagi tentang bercocok tanam dan nambah jenis tanamanku

dirumah.” 40

Beliau bekerjs di salah satu perusahaan sosial milik swasta yaitu PT.

Waste4Change Alam Indonesia dengan menjabat sebagai manager operasional

di perusahaan tersebut. Adanya hubungan antara PT. Waste4Change Alam

Indonesia dengan Bekasi Berkebun menjadikan Bekasi Berkebun memliliki

keuntungan. Dengan terjalinnya hubngan tersebut PT. Waste4Change Alam

Indonesia meminjamkan lahannya sebagai lahan kebun komunitas Bekasi

40 Hasil Wawancara dengan Annisa Paramitha (Ketua Bekasi Berkebun) , pada tanggal 15 Juni 2017

Page 17: BAB II PROFIL KOMUNITAS BEKASI BERKEBUN DAN …repository.unj.ac.id/1635/2/BAB 2.pdf45 4. Sudah membuat akun media sosial untuk sosialisasi dan komunikasi jejaring komunitas dan warga

58

Berkebun. selain meminjamkan kebunnya, PT. Waste4Change Alam Indonesia

menyediakan pupuk kompos bagi tanaman yang ditanam oleh Bekasi Brkebun.

Pupuk kompos tersebut hasil olahan sampah organik dari PT. Waste4Change

Alam Indonesia, karena PT. Waste4Change Alam Indonesia adalah perusahaan

sosial yang bekerja di ranah lingkungan hidupyang berfokus pada limbah sampah

perusahaan, perumahan, restoran dll.

2.8.3. Chairul Ruskandi; Rasa ingin Tahu Mendorong Ketertarikan dan

Tanggung Jawab

Chaerul Ruskandi atau yang akrab disapa mas irul adalah anggota yang

memegang tanggung jawab menjadi kepala divisi ekologi. Beliau lahir di Jakarta

pada 2 Desember 1989 dan berlatar belakang sarjana Teknik Industri. Beliau

bergabung di Bekasi Berkebun sejak 2013. Dalam keikutsertaannya di Bekasi

Berkebun beliau beralasan karena memiliki hobi menananm tanaman produktif

konsumsi dan ingin tahu bebagai macam metode menanam.

Pada awal bergabung beliau hanya didasari oleh hobinya dan

keingintahuannya tentang berkebun saja tapi seiring berjalannya waktu dan

makin lamanya keikutsertaan beliau dalam program-program Bekasi Berkebun

menggiring keingianannya untuk membangun komunitas supaya lebih

berkembang, karena dengan bergabungnya ia di dalam komunitas memberi

pegetahuan lebih bukan hanya tentang berkebun namun juga pengetahuan lebih

tentang lingkungan yang harus dijaga kelestariannya dan kesimbanganya.

Page 18: BAB II PROFIL KOMUNITAS BEKASI BERKEBUN DAN …repository.unj.ac.id/1635/2/BAB 2.pdf45 4. Sudah membuat akun media sosial untuk sosialisasi dan komunikasi jejaring komunitas dan warga

59

“Waktu saya gabung di Bekasi Berkebun saya cuma pengen tahu bebagai

macam metode menanam dan juga karena hobi saya menanam tanaman

produktif dirumah, tapi makin lama saya gabung saya merasa tertarik dan kaya

punya tanggung jawab lebih untuk ngebangun komunitas supaya lebih

berkembang, biar program-program dan kampanye dari komunitas bisa sampe

di masyarakat.”41

Sama sepert Annisa Paramiitha, beliau juga bekerja sebagai karyawan

swasta di perusahaan sosial milik swasta PT. Waste4Change Alam Indonesia

dengan posisi kepala operasional service. Adanya mereka mempererat hubungan

antara PT. Waste4Change Alam Indonesia dan komunitas Bekasi Berkebun.

karna PT. Waste4Change Alam Indonesia dan Bekasi Berkebun memiliki visi

yang sama yaitu kelestarian dan mejaga keseimbanagan lingkungan.

2.8.4. Dian Apriani; Melalui Ajakan Mendorong Keikutsertaan dalam

Komunitas

Dian Apriani atau yang suka di sapa Mba Dian adalah kepala divisi

ekonomi. Ia bergabung dalam komunitas sejak tahun 2014. Ia lahir di Jakarta

pada tanggal 7 April 1987. Latar belakang pendidikan Dian Apriani adalah

sarjana teknik industri Universitas Mpu Tantular. Pada saat bergabung ia diajak

oleh Chairil Ruskandi untuk bergabung di Komunitas Bekasi Berkebun. Karna

memilikii yang sama membuat ia terarik untuk bergabung di komunitas Bekasi

Berkebun.

“Jadi waktu itu saya diajak sama Chairul Ruskandi gabung di Bekasi

Berkebun, dia ngajak karna dia tau hobi saya suka nanem-namen tanaman

41 Hasil Wawancara dengan Chairul Ruskandi (Kepala Divisi Ekologi), pada tanggal 15 Juni 2017

Page 19: BAB II PROFIL KOMUNITAS BEKASI BERKEBUN DAN …repository.unj.ac.id/1635/2/BAB 2.pdf45 4. Sudah membuat akun media sosial untuk sosialisasi dan komunikasi jejaring komunitas dan warga

60

dirumah walaupun cuma sedikit, nah itu yang ngebuat saya terarik untuk

bergabung disini (Bekasi Berkebun)”42

Sebelum di Bekasi Berkebun Dian Apriani ikut dalam organisasi kampus.

Ia ikut dalam BEM dan bergabung di divisi humas. Pada awal ia ditunjuk dalam

kepengurusan organisasi Bekasi Berkebun, ia di tunjuk untuk memegang

tanggung jawab pada divisi humas, akan tetapi ia lebih ingin untuk memegang

divisi ekonomi dengan alasan dia takut apabila dia memegang tanggung jawab

pada divisi humas, tanggung jawab tersebut tidak terkontrol karna kesibukannya

bekerja. Karna pada divisi humas kegiatan memang terbilang paling sibuk di

karenakan apabila komunitas ingin memulai program-program eksternalnya baik

itu program kolaborasi atau program komunitas yang berinteraksi lagsung

dengan masyarakat humaslah yang turun langsung mengawali prosesnya.

2.8.5. Aditya Septian; Dari Kepedulian Terhadap Lingkungan dan Kota

Mendorong Keikutsertaan di dalam Komunitas

Aditya Septian Pamungkas atau yang akrab dipanggil Adit. Beliau adalah

anggota Bekasi Berkebun yang ikut dalam kepengurusan Bekasi Berkebun yang

memegang tanggung jawab sebagai kepala divisi humas. Pria kelahiran di Jakarta

pada 20 September 1990 ini memiliki latar belakang pendidikan S1 DKV. Ia

bergabung di Bekasi Berkebun sejak 2014.

42 Hasil Wawancara dengan Dian Apiani (Kepala Divisi Ekonomi), pada tanggal 2 Juli 2017

Page 20: BAB II PROFIL KOMUNITAS BEKASI BERKEBUN DAN …repository.unj.ac.id/1635/2/BAB 2.pdf45 4. Sudah membuat akun media sosial untuk sosialisasi dan komunikasi jejaring komunitas dan warga

61

Pada awal bergabung di Bekasi Berkebun ia mengaku karna memang

didasari atas kepeduliannya terhadap lingkungan serta ingin memiliki teman

yang sama-sama peduli dengan Kota tempat tinggalnya yaitu Kota Bekasi. Selain

itu ia mengaku ingin memiliki pegalaman baru diluar rutinitas sehari-hari.

Rutinitas sehari-hari beliau sebagai Graphic Designer, dan alasan ia bergabung

di Bekasi berkebun juga karna keingintahuannya terhadap tanaman dan cara

berkebun.

“Berawal dari kepedulian gw terhadap lingkungan. Pengen punya temen yang

sama-sama peduli sama Bekasi. Juga pengen cari pengalaman baru diluar

rutinitas gue sehari-hari, sama pengen tau cara berkebun dan jenis

tanamannya.”43

Pada awal kepengurusan organisasi Bekasi Berkebun, beliau menyediakan

diri untuk memegang tanggung jawab pada divisi humas. Menurutnya dengan

keahlian mendesain dan keahliannya dalam berbagai macam soiftware ia dapat

menyampaikan visi misi Bekasi Berkebun bukan hanya melalui kampanye

langsung akan tetapi melalui media sosial dan website Bekasi Berkebun.

2.8.6. Kurnia Yusup Tiana: Latar Belakang Pekerjaan Membantu dalam

Kinerja Komunitas

Kurnia Yusup Triana atau akrab di panggil Kur. Beliau lahir di Bekasi 1

September 1991. Pria berlatar pendidikan SMA ini bergabung di Bekasi

Berkebun sejak 2013. Alasan bergabungnya ia dalam Bekasi Berkebun untuk

43 Hasil Wawancara dengan Aditya Septtian (Kepala Divisi Humas) , pada tanggal 18 Juni 2017

Page 21: BAB II PROFIL KOMUNITAS BEKASI BERKEBUN DAN …repository.unj.ac.id/1635/2/BAB 2.pdf45 4. Sudah membuat akun media sosial untuk sosialisasi dan komunikasi jejaring komunitas dan warga

62

menyalurkan hobi berkebun dan menambah wawasan berkebun. Ia bergabung

dalam Bekasi Berkebun sebagai anggota yang membantu kepengurusan

organisasi di divisi ekologi.

“dengan latar belakang gw wirausaha tanaman, gue jadi lebih mudah untuk

jalanin program-program Bekasi Berkebun, dan ketika gue bisa ngelayanin

masyarakat yang punya lahan terbengkalai untuk ditanamin tanaman produktif

gue ngerasa seneng, ngerasa bermanfaat.”44

Beliau mengaku senang ketika melayani masyarakat apabila ada yang

meminta tolong untuk merubah lahannya menjadi lahan yang produktif dan

kemudian merawatnya. Karena dengan latar belakang pekerjaannya yang

kebetulan sebagai wirausaha tanaman menurutnya itu membantu ia ketika berada

pada divisi ekologi.

2.9 Penutup

Berdirinya Bekasi Berkebun sebagai jejaring komunitas berkebun di Bekasi tidak

terlepas dari keberadaan Indonesia berkebun yag merupakan induk dari komunitas

berkebun di indonesia. Pada jangkauan komunitas, Bekasi Berkebun fokus pada

wilayah Kota Bekasi, berbagai macam tawaran hadir baik itu sebagai pembicara dalam

mengkampanyekan keseimbangan lingkungan maupun tawaran membantu membuka

lahan terbengkalai baik itu milik pribadi maupun perusahaan. Target audiens Bekasi

Berkebun mencakup segala lapisan kalangan masyarakat Bekasi. Namun dalam

44 Hasil Wawancara dengan Kurnia Yusup Triana (Anggota pada Divisi Ekologi), pada tanggal 23 Juli

2017

Page 22: BAB II PROFIL KOMUNITAS BEKASI BERKEBUN DAN …repository.unj.ac.id/1635/2/BAB 2.pdf45 4. Sudah membuat akun media sosial untuk sosialisasi dan komunikasi jejaring komunitas dan warga

63

prakteknya, jika dilihat dari penggiat aktif di media sosial dan penggiat yang aktif di

ranah offline, menurutya prosentase paling banyak adalah yang berusia 21-30 tahun

yang berprofesi sebagai mahasiswa dan pegawai swasta, dengan prosentase sebesar

70%, sisanya adalah lapisan usia lain.

Struktur kepengurusan yang ada di Bekasi Berkebun ini berfungsi sebagai

pembagian kerja dan wewenang (status & role) dalam mewujudkan tujuan utama dari

komunitas tersebut. Setiap divisi yang ada sudah memiliki tanggung jawab dan

tugasnya masing-masing yang diantaranya ada ketua, humas, edukasi, ekologi,

ekonomi. Tujuan dan kegiatan Bekasi Berkebun dibagi menjadi dua yaitu makro dan

mikro. Tujuan dan kegiatan dalam skala makro adalah menggarap bersama lahan yang

tidak terpakai untuk ditanami, dimana pengelolaan lahan tersebut dilakukan oleh

Bekasi Berkebun dan pemilik lahan sendiri. Sedangkan secara mikro adalah mengajak

masyarakat Bekasi untuk melakukan urban farming di lahan atau rumah mereka sendiri

dengan memanfaatkan berbagai teknik bercocok tanam.

Penelitian ini mewawancarai enam informan, enam informan ini diantaranya

ketua komunitas, humas, kepala divisi edukasi, kepala divisi ekologi, kepala divisi

ekonomi dan satu anggota yang merupakan bagian dari divisi ekologi. Dilihat dari

penjelasan mereka, ke ikutsertaanya dalam Bekasi Berkebun didasar atas hobi

berkebun atau menanam, dan seiring berjalannya waktu dan maki lamanya bergabung

dengan komunitas munculah kepedulian terhadap lingkungan dengan kesediannya

untuk menjadi pengurus organisasi Bekasi Berkebun