BAB II PKM-M ANC

3
BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN 2.1 Kondisi Masyarakat Penelitian dilaksanakan di Desa Krawang Sari, Kecamatan Natar. Kecamatan Natar merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Lampung Selatan yang terletak diantara Kabupaten Pesawaran dan Kota Bandar Lampung. Berdasarkan Kecamatan Natar Dalam Angka (2012), Kecamatan Natar memiliki luas daerah sebesar 25.374 hektar dan jumlah penduduk sebanyak 170.992 jiwa. Kecamatan ini terbagi dalam 22 Desa. Salah satu dari Desa tersebut adalah Desa Krawang Sari. Desa Krawang Sari memiliki luas 1.062 hektar dan memiliki batas-batas wilayah, yaitu : 1. Sebelah utara berbatasan dengan Desa Muara Putih 2. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Rejosari 3. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Natar 4. Sebelah barat berbatasan dengan Desa Merakbatin. (Monografi Desa Krawang Sari, 2011) Desa Krawang Sari terdiri atas : 1. 6 dusun ( Dusun Jepang, Dusun Krawang Sari, Dusun Sidorejo, Dusun Rumbia Barat, Dusun Rumbia Timur, dan Dusun Talang Sawo ), 2. 8 RW (Rukun Warga) 3. 15 RT (Rukun Tetangga) Dari data keadaan demografi tahun 2012, jumlah penduduk Desa Krawang Sari sebanyak 5.186 jiwa, yang terdiri atas 2.767 jiwa penduduk laki- laki dan 2.419 jiwa penduduk perempuan. Sebagian besar tanah di Krawang Sari merupakan lahan pertanian, seperti sawah, jagung, dan palawija 6

description

PKM Antenatal Care

Transcript of BAB II PKM-M ANC

Page 1: BAB II PKM-M ANC

BAB IIGAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN

2.1 Kondisi MasyarakatPenelitian dilaksanakan di Desa Krawang Sari, Kecamatan Natar.

Kecamatan Natar merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Lampung Selatan yang terletak diantara Kabupaten Pesawaran dan Kota Bandar Lampung. Berdasarkan Kecamatan Natar Dalam Angka (2012), Kecamatan Natar memiliki luas daerah sebesar 25.374 hektar dan jumlah penduduk sebanyak 170.992 jiwa. Kecamatan ini terbagi dalam 22 Desa. Salah satu dari Desa tersebut adalah Desa Krawang Sari.Desa Krawang Sari memiliki luas 1.062 hektar dan memiliki batas-batas wilayah, yaitu :1. Sebelah utara berbatasan dengan Desa Muara Putih2. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Rejosari3. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Natar4. Sebelah barat berbatasan dengan Desa Merakbatin. (Monografi Desa

Krawang Sari, 2011)Desa Krawang Sari terdiri atas :1. 6 dusun ( Dusun Jepang, Dusun Krawang Sari, Dusun Sidorejo, Dusun

Rumbia Barat, Dusun Rumbia Timur, dan Dusun Talang Sawo ),2. 8 RW (Rukun Warga)3. 15 RT (Rukun Tetangga)

Dari data keadaan demografi tahun 2012, jumlah penduduk Desa Krawang Sari sebanyak 5.186 jiwa, yang terdiri atas 2.767 jiwa penduduk laki-laki dan 2.419 jiwa penduduk perempuan. Sebagian besar tanah di Krawang Sari merupakan lahan pertanian, seperti sawah, jagung, dan palawija lainnya. Hal inilah yang mendasari mata pencaharian penduduk desa tersebut sebagian besar bekerja sebagai petani.

Penduduk Desa Krawangsari cenderung menghabiskan waktu mereka di ladang untuk bertani dan sebagian lebih memilih untuk berdiam diri. Pada Desa Talangsawo bahkan remaja dan anak – anak disana jarang yang melanjutkan sekolah sampai jenjang SMA dan perguruan tinggi. Terlebih lagi, setelah beberapa kunjungan dan bakti sosial yang diadakan disana tidak membuat penduduk desa tersebut berkembang karena tingkat pengetahuan dan kemauan mereka sangatlah minim baik dari segi ekonomi dan kesehatan.

6

Page 2: BAB II PKM-M ANC

2.2 Permasalahan

Pada umumnya, berdasarkan hasil wawancara dengan bidan desa dan kepala desa, intensitas kunjungan antenatal ibu hamil di beberapa dusun di Desa Krawangsari yang sudah cukup maju sudah sangat baik dengan rutinitas kunjungan lebih dari 3 kali bahkan banyak yang melakukan kunjungan lengkap sampai K4. Jumlah ibu hamil sampai bulan September 2014 adalah 41 ibu hamil dari 6 dusun yang ada di Desa Krawangsari tanpa insiden kematian ibu. Namun, untuk dusun yang lebih dalam yang jangkauan ke pusat layanan kesehatan sangat terbatas, masih banyak ibu hamil yang tidak melakukan kunjungan antenatal sampai K4 bahkan ada yang sama sekali tidak melakukan kunjungan pertama (K1). Itu disebabkan karena rendahnya pengetahuan mereka tentang antenatal care dan juga kecenderungan mereka untuk bekerja di lading mengingat hanya itulah satu – satunya mata pencaharian mereka di desa tersebut.

Melihat hal tersebut, maka dibutuhkan penyuluhan massal dan serangkaian program untuk meningkatkan kualitas kesehatan mereka dan juga sosialisasi pentingnya asuhan antenatal tersebut agar semakin banyak ibu yang melakukan kunjungan antenatal sampai K4.

7