Bab ii pengertian bop

27
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Setiap bidang kegiatan produksi pasti mempunyai tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan tersebut. Umumnya tujuan utama suatu perusahaan adalah mendapatkan laba atau keuntungan yang besar. Setiap kegiatan produksi membutuhkan biaya produksi karena biaya produksi ditujukan untuk memperoleh nilai ekonomis produk yang lebih tinggi. Oleh karena itu, setiap perusahaan membutuhkan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik sangat penting karena merupakan salah satu teknik untuk menerapkan kebijakan-kebijakan dalam pembebanan oleh suatu produk. Merupakan bagian dari proses perencanaan untuk menentukan tindakan bagi kegiatan produksi dimasa yang akan datang. Memberikan informasi untuk menentukan tindakan bagi kegiatan produksi. Memberikan gambaran bagi suatu perusahaan, disamping itu juga perusahaan membutuhkan analisis selisih.

Transcript of Bab ii pengertian bop

Page 1: Bab ii pengertian bop

BAB I

PENDAHULUAN1. Latar Belakang

Setiap bidang kegiatan produksi pasti mempunyai tujuan yang ingin dicapai

oleh perusahaan tersebut. Umumnya tujuan utama suatu perusahaan adalah

mendapatkan laba atau keuntungan yang besar. Setiap kegiatan produksi

membutuhkan biaya produksi karena biaya produksi ditujukan untuk memperoleh

nilai ekonomis produk yang lebih tinggi. Oleh karena itu, setiap perusahaan

membutuhkan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead

pabrik.

Biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik

sangat penting karena merupakan salah satu teknik untuk menerapkan kebijakan-

kebijakan dalam pembebanan oleh suatu produk. Merupakan bagian dari proses

perencanaan untuk menentukan tindakan bagi kegiatan produksi dimasa yang

akan datang. Memberikan informasi untuk menentukan tindakan bagi kegiatan

produksi. Memberikan gambaran bagi suatu perusahaan, disamping itu juga

perusahaan membutuhkan analisis selisih.

2. Rumusan Masalah

Pengertian BOP

Perhitungan BOP

Dasar Perhitungan Tarif BOP

Konsep Kapasitas

Kasus BOP

3. Tujuan

1. Agar kita mengetahui pengertian dan jenis – jenis BOP

2. Mengetahui perhitungan BOP

3. Menentukan tarif BOP dan Konsep Kapasitas

Page 2: Bab ii pengertian bop

BAB II

PEMBAHASAN1. Pengertian BOP

                   Semua biaya produksi selain biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga

kerja langsung. Atau lebih tepatnya semua biaya produksi yang termasuk ke dalam

biaya bahan tak langsung, biaya tenaga kerja tak langsung, dan biaya-biaya produksi

lainnya yang tidak secara mudah di identifikasikan atau dibedakan langsung pada

suatu proses produksi. Sehingga BOP ini sering juga disebut sebagai biaya produksi

tidak langsung.

1) Biaya bahan penolong

2) Biaya tenaga kerja tidak langsung

3) Penyusutan dan amortisasi aktiva tetap pabrik

4) Reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap pabrik

5) Biaya listrik, air pabrik

6) Biaya asuransi pabrik

7) Biaya overhead lain-lain

Karakteristik BOP

a.       Jumlahnya tidak proporsional dengan volume produksi

b.      Sulit ditelusur dan diidentifikasi langsung ke produk atau pesanan

c.       Jumlahnya tidak material

Tujuan Penyusunan Anggaran BOP

a.       Mengetahui penggunaan biaya secara efisien

b.      Menentukan harga pokok

c.       Mengetahui pengalokasian biaya overhead pabrik sesuai dnegan tempat atau

departemen dimana biaya dibebankan

d.      Sebagai alat pengawasan BOP

Page 3: Bab ii pengertian bop

Jenis-jenis BOP

1. Biaya bahan penolong

                   Adalah biaya bahan yang digunakan untuk membantu penyelesaian suatu

produk yang jumlahnya relative kecil. Misalnya lem dalam perusahaan percetakan,

pernis dan paku dalam perusahaan mebel.

2. Biaya tenaga kerja tak langsung

                   Adalah upah yang dibayarkan kepada karyawan pabrik yang secara fisik

tidak berhubungan dengan proses pembuatan produk. Termasuk dalam kelompok ini

antara lain upah mandor, gaji pegawai administrasi pabrik dll.

3. Biaya penyusutan aktiva tetap pabrik

                   Adalah biaya penyusutan atas aktiva tetap yang dipergunakan di pabrik

untuk penyelesaian produk baik secara lansung maupun tidak langsung, misalnya

biaya penyusutan gedung pabrik, mesin-mesin, kendaraan pabrik

4. Biaya reperasi dan pemeliharaan aktiva tetap pabrik

                   Adalah biaya yang dikeluarkan untuk perbaikan dan perawatan mesin,

gedung pabrik dan peralatan pabrik lainnya.

5. Biaya asuransi

                   Adalah biaya yang dikeluarkan untuk menanggulangi resiko yang terjadi

dalam proses produksi, biaya asuransi gedung pabrik, biaya asuransi karyawan

pabrik.

6. Biaya-biaya yang timbul karena penggunaan jasa pihak lain

                   Adalah biaya-biaya yang timbul karena penggunaan jasa pihak lain guna

penyelesaian dan kelancaran proses produksi, misalnya biaya listrik dan air untuk

keperluan pabrik.

7. Biaya-biaya yang terjadi di departemen pembantu

                   Dalam perusahaan yang memiliki departemen pembantu, misalnya

departemen bengkel atau pembangkit tenaga listrik, maka semua biaya yang terjadi di

departemen pembantu tersebut diperlakukan sebagai biaya overhead pabrik (BOP).

Page 4: Bab ii pengertian bop

1. Penggolongan biaya overhead pabrik menurut sifatnya

Dalam perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan, biaya overhead

pabrik adalah biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja

langsung. Biaya-biaya produksi yang termasuk dalam biaya overhead pabrik

dikelompokkan menjadi beberapa golongan berikut ini:

a) Biaya Bahan Penolong.

Bahan penolong adalah bahan yang tidak menjadi bagian produk jadi atau

bahan yang meskipun menjadi bagian produk jadi tetapi nilainya relatif kecil bila

dibandingkan dengan harga pokok produk tersebut. Dalam perusahaan percetakan

misalnya, yang termasuk dalam

bahan penolong antara lain adalah: bahan perekat, tinta koreksi dan pita mesin ketik.

b) Biaya Reparasi dan Pemeliharaan.

Biaya reparasi dan pemeliharaan berupa biaya suku cadang (spareparts), biaya

bahan habis pakai (factory supplies) dan harga perolehan jasa dari pihak luar

perusahaan untuk keperluan perbaikan atau pemeliharaan emplasemen, perumahan,

bangunan pabrik, mesin-mesin dan ekuipmen, kendaraan, perkakas laboratorium dan

aktiva tetap lain yang digunakan untuk keperluan pabrik.

c) Biaya Tenaga Kerja Tak Langsung.

Tenaga kerja tak langsung adalah tenaga kerja pabrik yang upahnya tidak

dapat diperhitungkan secara langsung kepada produk atau pesanan tertentu.Biaya ini

terdiri dari upah, tunjangan dan biaya kesejahteraan yang dikeluarkan untuk tenaga

kerja tak langsung tersebut. Tenaga kerja tidak langsung terdiri dari:

• Karyawan yang bekerja dalam departemen pembantu, seperti departemen-

departemen pembangkit tenaga listrik, uap, bengkel dan departemen gudang.

• Karyawan tertentu yang bekerja dalam departemen produksi, seperti kepala

departemen produksi, karyawan administrasi pabrik dan mandor.

d) Biaya yang timbul sebagai akibat penilaian terhadap aktiva tetap.

Biaya-biaya yang termasuk dalam kelompok ini antara lain adalah biaya-biaya

depresiasi emplasemen pabrik, bangunan pabrik, mesin dan ekuipmen, perkakas

laboratorium, alat kerja dan aktiva tetap lain yang digunakan di pabrik.

Page 5: Bab ii pengertian bop

e) Biaya yang timbul sebagai akibat berlalunya waktu.

Biaya-biaya yang termasuk dalam kelompok ini antara lain adalah biaya-biaya

asuransi gedung dan emplasemen, asuransi mesin dan ekuipmen, asuransi kendaraan,

asuransi kecelakaan karyawan, dan biaya amortisasi kerugian trial-run.

f) Biaya overhead pabrik lain yang secara langsung memerlukan pengeluaran uang

tunai.

Biaya overhead yang termasuk dalam kelompok ini antara lain adalah biaya

reparasi yang diserahkan kepada pihak luar perusahaan, biaya listrik PLN dan

sebagainya.

2. Penggolongan biaya overhead pabrik menurut perilakunya dalam hubungan dengan

perubahan volume produksi

Ditinjau dari perilaku unsur-unsur biaya overhead pabrik dalam hubungannya

dengan perubahan volume kegiatan, biaya overhead pabrik dapat dibagi menjadi tiga

golongan:

Biaya Overhead Pabrik Tetap, adalah biaya overhead pabrik yang tidak

berubah dalam kisar perubahan volume kegiatan tertentu.

Biaya Overhead Pabrik Variabel, adalah biaya overhead pabrik yang berubah

sebanding dengan perubahan volume kegiatan.

Biaya Overhead Pabrik Semivariabel, adalah biaya overhead pabrik yang

berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan.

Untuk keperluan penentuan tarif biaya overhead pabrik dan untuk

pengendalian biaya, biaya overhead pabrik yang bersifat semivariabel dipecah

menjadi dua unsur: biaya tetap dan biaya variabel.

3. Penggolongan biaya overhead pabrik menurut hubungannya dengan departemen

Jika disamping memiliki departemen produksi, perusahaan juga memiliki

departemen pembantu (seperti misalnya departemen pembangkit tenaga listrik,

departemen bengkel dan departemen air). Ditinjau dari hubungannya dengan

departemen-departemen yang ada dalam pabrik, biaya overhead pabrik dapat

digolongkan menjadi dua kelompok:

Page 6: Bab ii pengertian bop

*        BOP langsung departemen adalah biaya overhead pabrik yang terjadi dalam

departemen tertentu dan manfaatnya hanya dinikmati oleh departemen tersebut.

Contoh: gaji mandor departetemen produksi, biaya depresiasi mesin dan biaya bahan

penolong.

*        BOP tidak langsung departemen adalah biaya overhead pabrik yang manfaatnya

dinikmati oleh lebih dari satu departemen. Contoh: biaya depresiasi, pemeliharaan

dan asuransi gedung pabrik.

Jenis

Biaya

BOP Langsung BOP Tidak Langsung

Bagian

Persiapan &

Pembentukan

Bagian

Dekorsi

Bagian

Finishing

Bagian

Listrik

Bagian

Reparasi

Bagian

Gedung

Bahan

Penolon

g Anti Jamur

Paku, Mur

& Baut

Cat, Warna

& Tiner

Solar, Oli,

Pelumas

Suku

cadang

Office

supplies

TK

Tidak

Langsun

g

Kepala bagian

supervisor

Kepala

bagian

supervisor

Kepala

bagian

supervisor

Kepala

bagian

supervisor

Kepala

bagian

supervisor

Kepala

bagian

supervisor

Depresi

asi

Dep.Gedung

Dep.Mesin

Dep.Peralatan

Dep.Gedung

Dep.Mesin

Dep.Peralata

n

Dep.Gedun

g

Dep.Mesin

Dep.Peralat

an

Dep.Gedung

Dep.Mesin

Dep.Peralata

n

Dep.Gedun

g

Dep.Mesin

Dep.Peralat

an

Dep.Gedun

g

Dep.Mesin

Dep.Peralat

an

Lain-

Lain

Alat Tulis

Air & Listrik

Pajak

Polis.Asuransi

Alat Tulis

Air &

Listrik

Pajak

Polis.Asuran

si

Alat Tulis

Air &

Listrik

Pajak

Polis.Asura

nsi

Alat Tulis

Air &

Listrik

Pajak

Polis.Asuran

si

Alat Tulis

Air &

Listrik

Pajak

Polis.Asura

nsi

Alat Tulis

Air &

Listrik

Pajak

Polis.Asura

nsi

Page 7: Bab ii pengertian bop

2. Menghitung Tarif Biaya Overhead Pabrik/ BOP (Overhead Rate)

    Tarif BOP diperlukan dalam rangka penentuan harga pokok produksi. Berdasarkan

penentuan biaya BOP untuk masing-masing bagian, maka dapat dihitung tarif BOP

dengan cara membagi BOP dianggarkan dengan tingkat kegiatan di masing-masing

departemen (bagian). Penentuan tarif biaya overhead pabrik dilaksanakan melalui tiga

tahap berikut:

1.    Menyusun anggaran BOP

        Dalam menyusun anggaran BOP harus diperhatikan tingkat kegiatan yang akan

dipakai sebagai dasar penaksiran BOP. Ada tiga macam kapasitas yang dapat dipakai

sebagai dasar pembuatan anggaran BOP antara lain:

a.    Kapasitas Praktis

    Untuk menentukan besarnya kapasitas praktis dan kapasitas normal terlebih dahulu

harus ditentukan kapasitas teoritis, yakni volume produksi maksimum yang dapat

dihasilkan oleh pabrik.

Kapasitas teoritis dapat diartikan sebagai kapasitas pabrik atau suatu

departemen untuk menghasilkan produk pada kecepatan penuh tanpa berhenti selama

jangka waktu tertentu. Kapasitas praktis adalah kapasitas teoritis dikurangi dengan

kerugian-kerugian waktu yang tidak dapat dihindari karena hambatan-hambatan

intern perusahaan. Penetapan kapasitas praktis ini perlu dilakukan karena sangat tidak

mungkin suatu pabrik dijalankan pada kapasitas teoritis. Dengan demikian perlu

diperhitungkan kelonggaran-kelonggaran waktu dalam penentuan kapasitas seperti

penghentian pabrik yang tidak dapat dihindari karena kerusakan mesin.

b.    Kapasitas Normal

    Adalah kemampuan perusahaan untuk memproduksi dan menjual produknya dalam

jangka panjang. Jika dalam penentuan kapasitaspraktis hanya diperhitungkan

kelonggaran-kelonggaran waktu akibat faktor-faktor intern perusahaan, maka dalam

penentuan kapasitas normal diperhitungkan pula kecenderungan penjualan dalam

jangka panjang.

Page 8: Bab ii pengertian bop

c.    Kapasitas Sesungguhnya yang Diharapkan

    Adalah kapasitas sesungguhnya yang diperkirakan akan dapat dicapai dalam tahun

yang akan datang. Jika anggaran BOP didasarkan pada kapasitas sesungguhnya yang

diharapkan, maka berarti ramalan penjualan tahun yang akan datang dipakai sebagai

dasar penentuan kapasitas, sedangkan jika anggaran tersebut didasarkan pada

kapasitas praktis dan normal, maka titik berat diletakkan pada kapasitas fisik pabrik.

    Penentuan tarif BOP atas dasar kapasitas sesungguhnya yang diharapkan

merupakan pendekatan jangka pendek, dan metode ini umumnya mengakibatkan

digunakan tarif yang berbeda dari periode ke periode. Penentuan tarif BOP atas dasar

kapasitas praktis atau kapasitas normal merupakan pendekatan jangka panjang, yang

menghubungkan tingkat kegiatan perusahaan dengan kapasitas fisik pabrik dan tidak

dipengaruhi oleh perubahan-perubahan penjualan yang bersifat sementara. Dengan

pendekatan ini tarif BOP relatif konstan untuk jangka waktu yang relatif lama.

2.    Memilih dasar pembebanan BOP kepada produk

        Setelah anggaran BOP selesai disusun, maka langkah selanjutnya adalah

memilih dasar yang akan dipakai untuk membebankan secara adil BOP kepada

produk. Dasar pembebanan ini dikenal sebagai satuan kegiatan atau satuan

penghitung yakni satuan yang dipakai untuk mengetahui jumlah kegiatan yang telah

dilakukan oleh bagian produksi dan bagian jasa dalam rangka proses produksi. Satuan

kegiatan ini sangat diperlukan dalam penyusunan anggaran BOP karena pada

prinsipnya BOP merupakan hasil perkalian antara satuan kegiatan dengan tarif BOP.

Beberapa dasar yang dapat dipakai sebagai satuan kegiatan untuk membebankan BOP

kepada produk, antara lain:

a.    Satuan produk

    Metode ini merupakan metode yang paling sederhana dan langsung membebankan

BOP kepada produk. Beban BOP untuk setiap produk dihitung dengan formula

berikut:

Page 9: Bab ii pengertian bop

    Metode ini cocok digunakan untuk perusahaan yang hanya memproduksi satu jenis

produk. Jika perusahaan menghasilkan lebih dari macam produk yang serupa dan

berhubungan erat satu dengan yang lain, maka pembebanan dengan dasar tertimbang

atau dasar nilai.

b.    Biaya bahan mentah

    Jika BOP yang dominan bervariasi dengan nilai bahan mentah (misal biaya

asuransi bahan baku), maka dasar yang dipakai untuk membebankannya kepada

produk adalah biaya bahan bakuyang dipakai. Formula perhitungan tarif BOP adalah

sebagai berikut:

c.    Biaya Tenaga Kerja Langsung

    Jika sebagian besar elemen BOP mempunyai hubungan yang erat dengan jumlah

upah TKL (contoh pajak penghasilan atas upah karyawan yang ditanggung

perusahaan), maka dasar yang dipakai untuk membebankan adalah biaya TKL.

Formula perhitungan tarif BOP adalah sebagai berikut

d.    Jam Tenaga Kerja Langsung (JTKL)

Page 10: Bab ii pengertian bop

    Oleh karena ada keterkaitan yang sangat erat antara biaya TKL dengan jumlah jam

kerja langsung, maka BOP dibebankan atas dasar jam tenaga kerja langsung.

Formula perhitungan tarif BOP adalah sebagai berikut:

e.    Jam Mesin

    Apabila BOP bervariasi dengan waktu penggunaan mesin (contoh bahan bakar atau

listrik dipakai untuk menjalankan mesin), maka dasar yang dipakai untuk

membebankannya adalah jam mesin. Formula perhitungan tarif BOP adalah sebagai

berikut:

        Penentuan atau pemilihan satuan kegiatan ini merupakan tanggung jawab

manajer produksi. Ia harus berhati-hati dalam hal ini. Kesalahan memilih satuan

kegiatan mengakibatkan kesalahan pembebanan biaya overhead ke setiap bagian, atau

kesalahan pembebanan biaya overhead kepada barang-barang yang disediakan. Ia

akan mengakibatkan kesalahan harga pokok produksi.

3.    Menghitung tarif BOP

Metode Penentuan Tarif Biaya Overhead Pabrik

Dalam penentuan tarif biaya overhead pabrik, perusahaan perlu

memperhatikan jumlah tarif biaya overhead pabrik yang akan digunakan. Ada tiga

alternatif yang dapat digunakan yaitu:

1. Plantwide Rate / Tarif Tunggal

Page 11: Bab ii pengertian bop

Perusahaan hanya menggunakan tarif biaya overhead pabrik untuk

pembebanan biaya overhead pabrik ke pesanan maupun produknya dari awal proses

sampai akhir.

2. Departemental Rate / Tarif Departementalisasi

Perusahaan menetapkan tarif biaya overhead pabrik untuk setiap tahapan atau

departemen produksi yang ada di perusahaan.Jumlah tarif biaya overhead pabrik

tergantung dari tahapan atau departemen produksi yang ada.

3. Activity Rate / Tarif Setiap Aktivitas

Perusahaan menetapkan tarif biaya overhead pabrik untuk setiap aktivitas

yang terjadi dalam pembuatan produknya.Cara ini dikenal dengan Activity Based

Costing (ABC).

        Setelah anggaran BOP selesai disusun dan ditentukan besar satuan kegiatan,

maka langkah terakhir adalah menghitung tarif BOP dengan rumus sebagai berikut:

Formula:

KONSEP KAPASITAS.

a. kapasitas teoritis

yaitu output maksimum yang dapat dicapai secara mutlak dengan anggapan

semua beroperassi secara sempurna.

b. kapasitas praktis

yaitu output maksimum pada departemen yang beroperasi secara efisien .

c. kapisitas normal.

Page 12: Bab ii pengertian bop

yaitu penyempurnaan kelemahan a konsep diatas. merupakan dasat yang baik

dan tepat untuk memperhitungkan besarnya BOP.

d. kapasitas yang diharapkan

yaitu merupakan rencan produksi yang penting untuk memenuhi kebutuhan

penjualan pada tahun yang akan datang.

dukung yang sangat penting bagi kegiatan produksi. aktivitasnya tidak secara

langsung memproses produk. contoh departemen jasa pada perusahaan pabrikasi

adalah departemen penangananbahan, departemen bengkel.

CONTOH SOAL

PT “NURCAHYA” menentukan tarip BOP ditentukan dimuka bulan januari 1995,

perusahaan membuat angggaran BOP dengan kapasitas normal 30.000 jam mesin

dengan data produksi sebagai berikut :

Jenis Biaya Tetap/Variabel Jumlah

Biaya bahan baku Rp 5.000.000

Biaya tenaga kerja langsung Rp 2.500.000

Biaya bahan penolong V Rp 1.100.000

Biaya depresiasi pabrik T Rp 500.000

Biaya bahan bakar V Rp 750.000

Biaya listrik V Rp 1.600.000

Biaya reparsi & pemeliharaan V Rp 675.000

T Rp 400.000

Biaya asuransi bangunan T Rp 800.000

Biaya promosi V Rp 1.250.000

Biaya tenaga kerja tidak langsung V Rp 1.400.000

T Rp 1.850.000

Biaya kesejahteraan karyawan T Rp 1.050.000

Page 13: Bab ii pengertian bop

Data-data lain yang berkaitan dengan produksi :

Jam kerja langsung 42.000 jam

Unit produksi 60.000 unit

Pada akhir bulan BOP sesungguhnya terjadi pada kapasitas sesungguhnya 27.500 jam

Jenis Biaya Tetap/Variabel Jumlah

Biaya bahan baku Rp 5.000.000

Biaya tenaga kerja langsung Rp 2.500.000

Biaya bahan penolong V Rp 1.000.000

Biaya depresiasi pabrik T Rp 500.000

Biaya bahan bakar V Rp 750.000

Biaya listrik V Rp 1.400.000

Biaya reparasi & pemeliharaan V Rp 600.000

T Rp 400.000

Biaya asuransi bangunan T Rp 800.000

Biaya promosi V Rp 1.050.000

Biaya tenaga kerja tidak langsung V Rp 1.200.000

T Rp 1.850.000

Biaya kesejahteraan karyawan T Rp 1.050.000

Diminta :

1. Berapakah BOP tetap & variabel yang dianggarkan.

2. Hitung tarip BOP bulan Januari berdasarkan:

a. Jam mesin (Rp)

b. Biaya bahan baku (%)

c. Biaya tenaga kerja langsung (Rp)

d. Jam kerja langsung (Rp)

Page 14: Bab ii pengertian bop

e. Unit produksi (Rp)

3. Hitunglah pada BOP sesungguhnya ;

a. Tarip BOP variabel & tetap.

b. selisih BOP.

c. Selisih anggaran |& kapasitas.

4. Buatlah jurnal yang diperlukan.

PENYELESAIAN :

1. BOP Tetap = Rp 4.600.000.

BOP Variabel = 5.525.000.

2. a. Tarif BOP tetap =

Rp 4.600.000 = Rp 153,3 jam mesin.

30.000

Tarif BOP variabel = Rp 5.525.000

= Rp 184,2 jam mesin.

30.000

Tarif BOP = (153,3 + 184,2) = Rp 337,5 jam mesin.

b. Biaya bahan baku :

Tarif BOP = Rp 10.125.000 x 100% = 202,5%

5.000.000

c. Biaya tenaga kerja langsung :

Page 15: Bab ii pengertian bop

Tarif BOP = Rp 10.125.000 x 100% = 405%

2.500.000

d. Jam kerja langsung :

Tarif BOP = Rp 10.125.000 = Rp 241.

42.000

e. Unit produksi :

Tarif BOP = Rp 10.125.000 = Rp 168,75

60.000

3.a. BOP tetap = Rp 4.600.000 : 27.500 = 167,3

BOP variabel = 4.750.000 : 27.500 = 172.7

b. Selisih BOP :

BOP yang dibebankan (27.500 x 337,5) Rp 9.281.250.

BOP sesungguhnya 9.350.000.

Selisih BOP (R) Rp 68.750.

c. Selisih Anggaran :

BOP sesungguhnya Rp 9.350.000.

BOP dianggarkan pada kapasitas :

BOP variabel (27.500 x Rp 184,2) = Rp 5.065.500

BOP tetap Rp 4.600.000

9.665.500.

Page 16: Bab ii pengertian bop

Laba 315.500.

Selisih kapasitas :

(metode 1)

BOP tetap dianggarkan Rp 4.600.000.

BOP tetap dibebankan pd produk (27.500 x Rp 153,3) 4.215.750.

Rugi Rp 384.250.

(metode 2)

Kapasitas dianggarkan 30.000 jam mesin.

Kapasitas dicapai 27.500

2.500 jam mesin.

Tarif BOP tetap : Rp 153,3

Selisih kapasitas : (Rp 153,3 x 2500) = Rp 383.250

4. Mencatat pembebanan BOP :

BDP – BOP 9.281.250 -

BOP yang dibebankan - 9.281.250

Mencatat BOP sesungguhnya :

BOP sesungguhnya 9.350.000 -

Berbagai rekening di kredit - 9.350.000

Mencatat penutupan rekening BOP dibebankan ke BOP sesungguhnya dan

mencatat

selisih :

BOP dibebankan 9.281.250 -

Selisih kurang BOP 68.750 -

BOP sesungguhnya - 9.350.000

Page 17: Bab ii pengertian bop

BAB III

PENUTUP1. KESIMPULAN

Semua biaya produksi selain biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga

kerja langsung. Atau lebih tepatnya semua biaya produksi yang termasuk ke dalam

biaya bahan tak langsung, biaya tenaga kerja tak langsung, dan biaya-biaya produksi

lainnya yang tidak secara mudah di identifikasikan atau dibedakan langsung pada

suatu proses produksi. Sehingga BOP ini sering juga disebut sebagai biaya produksi

tidak langsung.

1) Biaya bahan penolong

2) Biaya tenaga kerja tidak langsung

3) Penyusutan dan amortisasi aktiva tetap pabrik

4) Reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap pabrik

5) Biaya listrik, air pabrik

6) Biaya asuransi pabrik

7) Biaya overhead lain-lain,

Menyusun anggaran BOP

Dalam menyusun anggaran BOP harus diperhatikan tingkat kegiatan yang akan

dipakai sebagai dasar penaksiran BOP. Ada tiga macam kapasitas yang dapat dipakai

sebagai dasar pembuatan anggaran BOP antara lain:

A. Kapasitas Toritis

B. Kapasitas Praktis

C. Kapasitas Normal

D. Kapasitas Sesungguhnya

Menghitung tarif BOP :

Page 18: Bab ii pengertian bop