BAB II PENELITIAN literature review) adalah proseswisuda.unud.ac.id/pdf/1290161013-3-BAB 2.pdf ·...

34
7 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN MODEL PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka Menurut Sanjaya (2013), kajian pustaka (literature review) adalah proses kegiatan menelaah dan membaca bahan-bahan pustaka seperti buku-buku dan dokumen-dokumen, mempelajari dan menilai prosedur dan hasil penelitian yang sejenis yang pernah dilakukan orang lain, serta mempelajari laporan-laporan hasil observasi dan hasil survei tentang masalah yang terkait dengan topik permasalahan yang akan diteliti. Dalam penelitian ini, ada beberapa penelitian lain yang berhubungan dengan topik masalah yang diteliti, antara lain: (1) Darmayanti (2013) dalam tulisan yang berjudul “Analisis Kontrastif Pelafalan Bahasa Jepang dan Bahasa Indonesia serta Implikasinya terhadap Pembelajaran Bahasa Jepang pada Mahasiswa Computer Secretary dan Public Relations New Media”, (2) Suherman (2009) dalam makalahnya yang berjudul “Sebuah Paradigma Kajian Bahasa Kedua”, (3) Suprato, Djuria (2012) dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Kontrastif Kalimat Pasif Bahasa Indonesia dengan Bahasa Inggris”. Darmayanti (2013) dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Kontrastif Pelafalan bahasa Jepang dan bahasa Indonesia serta implikasinya terhadap Pembelajaran bahasa Jepang pada Mahasiswa Computer Secretary dan Public

Transcript of BAB II PENELITIAN literature review) adalah proseswisuda.unud.ac.id/pdf/1290161013-3-BAB 2.pdf ·...

Page 1: BAB II PENELITIAN literature review) adalah proseswisuda.unud.ac.id/pdf/1290161013-3-BAB 2.pdf · teori analisis kontrastif past tense bahasa Inggris dan pengungkapannya dalam bahasa

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN MODEL

PENELITIAN

2.1 Kajian Pustaka

Menurut Sanjaya (2013), kajian pustaka (literature review) adalah proses

kegiatan menelaah dan membaca bahan-bahan pustaka seperti buku-buku dan

dokumen-dokumen, mempelajari dan menilai prosedur dan hasil penelitian yang

sejenis yang pernah dilakukan orang lain, serta mempelajari laporan-laporan hasil

observasi dan hasil survei tentang masalah yang terkait dengan topik permasalahan

yang akan diteliti. Dalam penelitian ini, ada beberapa penelitian lain yang

berhubungan dengan topik masalah yang diteliti, antara lain: (1) Darmayanti (2013)

dalam tulisan yang berjudul “Analisis Kontrastif Pelafalan Bahasa Jepang dan Bahasa

Indonesia serta Implikasinya terhadap Pembelajaran Bahasa Jepang pada Mahasiswa

Computer Secretary dan Public Relations New Media”, (2) Suherman (2009) dalam

makalahnya yang berjudul “Sebuah Paradigma Kajian Bahasa Kedua”, (3) Suprato,

Djuria (2012) dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Kontrastif Kalimat Pasif

Bahasa Indonesia dengan Bahasa Inggris”.

Darmayanti (2013) dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Kontrastif

Pelafalan bahasa Jepang dan bahasa Indonesia serta implikasinya terhadap

Pembelajaran bahasa Jepang pada Mahasiswa Computer Secretary dan Public

Page 2: BAB II PENELITIAN literature review) adalah proseswisuda.unud.ac.id/pdf/1290161013-3-BAB 2.pdf · teori analisis kontrastif past tense bahasa Inggris dan pengungkapannya dalam bahasa

8

Relations New Media” memiliki ruang lingkup pembahasan tesis yang bertujuan

untuk menemukan dan memeriksa sistem pelafalan dalam bahasa Jepang yang sulit

diidentifikasikan oleh pembelajar bahasa Indonesia dan menganalisa kendala-kendala

yang terjadi dalam proses pembelajaran, serta mengetahui implikasi yang terjadi

dalam proses pembelajaran sekaligus menganalisis strategi yang tepat untuk

mengetahui kesulitan siswa dalam mempelajari bahasa asing. Penelitian dimulai

dengan mengumpulkan data melalui pretest dan post test. Pretest dilakukan untuk

mengetahui problem di dalam pelafalan bunyi. Data dianalisis menggunakan teori

analisis kontrastif untuk menemukan pelafalan bunyi yang sulit pada bahasa Jepang.

Setelah memberikan pengajaran dengan metode drill kepada siswa, tes lain dilakukan

dan hasil dari kedua pretest dan post test kemudian dibandingkan dan dianalisis untuk

melihat apakah ada atau tidak ada peningkatan keterampilan pelafalan siswa sebelum

dan sesudah dilakukan proses pengajaran. Berdasarkan topik bahasan, penelitian ini

membahas topik yang berkaitan dengan analisis kontrastif sistem kala (tense) bahasa

Inggris dengan bahasa Indonesia yang hanya dikhususkan menganalisis kontrastif

bentuk past tense bahasa Inggris dengan bahasa Indonesia.

Suherman (2009), dalam makalahnya yang berjudul “Sebuah Paradigma Kajian

Bahasa Kedua” mengatakan bahwa manusia memiliki dua cara mengembangkan

kompetensi berbahasa, yaitu Pemerolehan Bahasa (PB) dan Pembelajaran Bahasa

(PmB). PmB merupakan proses bawah sadar seperti bagaimana cara anak-anak

belajar bahasa, sedangkan PB adalah proses yang tidak secara sadar memperhatikan

aturan-aturan tatabahasa sebuah bahasa, tetapi lebih sekedar mengembangkan

Page 3: BAB II PENELITIAN literature review) adalah proseswisuda.unud.ac.id/pdf/1290161013-3-BAB 2.pdf · teori analisis kontrastif past tense bahasa Inggris dan pengungkapannya dalam bahasa

9

“perasaan” untuk melakukan koreksi. Dalam istilah nonteknisnya pemerolehan adalah

“mengambil” (picking-up) bahasa.

Pembelajaran bahasa merujuk pada “Pengetahuan sadar terhadap L2 (bahasa

kedua) dengan mengetahui aturan-aturan kebahasaannya dan sadar akan

keberadaannya, sadar dapat berbicara tentang bahasa”. Oleh karena itu, PmB dapat

dibedakan dengan belajar tentang bahasa.

Pembedaan hipotesis PB dan PmB mengklaim bahwa orang dewasa tidak

kehilangan kemampuan (ability) memperoleh bahasa dibandingkan dengan cara anak

kecil memeroleh bahasa. Penelitian tersebut hanya menunjukkan koreksi kesalahan

yang memiliki efek yang kecil terhadap PB.

Masalah yang diteliti oleh Suherman (2008) berbeda dengan penelitian ini.

Dalam penelitian Suherman dibahas tentang paradigma proses pemerolehan bahasa

kedua bagi pengguna bahasa yang dituntut menguasai kaidah-kaidah penggunaan

bahasa (speech of code) dan mampu menggunakan bahasa itu dalam praktik

penggunaannya (speech of act), sedangkan penelitian ini membahas tentang analisis

kontrastif, khususnya sistem kala untuk membantu pembelajar bahasa target dalam

penguasaan dan dalam praktik penggunaannya. Dengan demikian, kemampuan

berbahasa tidak hanya ditentukan oleh pengetahuan tentang kaidah-kaidah bahasa,

tetapi menuntut pula untuk memiliki kemampuan atau keterampilan di dalam

penggunaanya. Keterampilan berbahasa secara umum dapat dikategorisasikan ke

dalam empat komponen, yaitu keterampilan mendengar, membaca, berbicara dan

menulis. Keterampilan mendengar dan membaca merupakan keterampilan yang

Page 4: BAB II PENELITIAN literature review) adalah proseswisuda.unud.ac.id/pdf/1290161013-3-BAB 2.pdf · teori analisis kontrastif past tense bahasa Inggris dan pengungkapannya dalam bahasa

10

bersifat reseptif (receptive skills), yaitu keterampilan menerima bahasa, sedangkan

keterampilan berbicara dan menulis merupakan keterampilan produktif (productive

skills), yaitu keterampilan menghasilkan bahasa tersebut. Hal ini menegaskan bahwa

dalam mempelajari bahasa yang berbeda diperlukan sebuah kajian analisis kontrastif

untuk mendukung hasil analisis penelitian ini.

Suprato (2012), dalam artikelnya yang berjudul “Analisis Kontrastif Kalimat

Pasif Bahasa Indonesia dengan Bahasa Inggris”. mendeskripsikan tingkat

perbandingan kalimat pasif bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Hasil penelitian ini

dapat memberikan manfaat sebagai acuan dalam pengajaran bahasa Inggris sebagai

bahasa kedua. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode kualitatif dengan acuan

pustaka dari sumber bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Kalimat pasif dalam

bahasa Indonesia jika dilihat dari strukturnya menggunakan di-, ter- ataupun ke-.

Sementara, dalam bahasa Inggris hanya mengenal “to be+ past participle” yang

tergantung pada waktu kejadiannya (sesuai tenses). Konteks kalimat harus

diperhatikan sehingga makna yang terkandung di dalamnya benar-benar dapat

dimengerti. Setelah dianalisis dan dicari padanan dan perbandingannya dalam kalimat

pasif dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, penulis menemukan persamaan dan

perbedaan yang ada, baik persamaan maupun perbedaannya dapat dilihat, secara

struktural maupun secara pragmatis. Penelitian ini sama dengan penelitian Suprato

(2012), yaitu analisis kontrastif bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, Hanya saja

keduanya memiliki fokus kajian yang berbeda yakni penelitian ini mengkaji sistem

Page 5: BAB II PENELITIAN literature review) adalah proseswisuda.unud.ac.id/pdf/1290161013-3-BAB 2.pdf · teori analisis kontrastif past tense bahasa Inggris dan pengungkapannya dalam bahasa

11

kala (past tense) bahasa Inggris dan bahasa Indonesia, sedangkan penelitian Suprato

mengkaji tentang pengkontrasan bentuk pasif bahasa Inggris dan bahasa Indonesia.

Berdasarkan ulasan di atas, di ketahui bahwa penelitian analisis kontrastif yang

berkaitan dengan bahasa Inggris dan bahasa Indonesia masih bisa dilaksanakan.

Khususnya mengkontraskan sistem kala (past tense). Hasil penelitian ini akan

digunakan untuk membantu para guru dalam membuat materi pelajaran yang

membantu peserta didik dalam mengatasi kesulitan dan kesalahan yang diperbuat

dalam penggunaan sistem kala (past tense).

2.2 Konsep

Konsep adalah gambaran mental dari objek, proses, atau apa pun yang ada di luar

bahasa dan yang dipergunakan akal budi untuk memahami hal-hal tersebut

(Kridalaksana, 2001:117). Ada beberapa konsep yang dijabarkan dalam penelitian ini,

yaitu analisis kontrastif, sistem kala, keterampilan menulis, dan karangan narasi.

2.2.1 Analisis Kontrastif

Pengertian analisis kontrastif banyak dikemukakan oleh para ahli, salah

satunya adalah Carl James. Carl James (1986) mengatakan bahwa:

“CA is a linguistic enterprise aimed at producing inverted(contrastive, not comparative) two valued typologies (a CA is alwaysconcerned with a pair of languages), and founded on the assumptionthat languages can be compared”

Page 6: BAB II PENELITIAN literature review) adalah proseswisuda.unud.ac.id/pdf/1290161013-3-BAB 2.pdf · teori analisis kontrastif past tense bahasa Inggris dan pengungkapannya dalam bahasa

12

Berdasarkan pengertian tersebut dapat dipahami bahwa analisis kontrastif

merupakan suatu usaha ilmu bahasa yang bertujuan menghasilkan kebalikan

(perbedaan bukan perbandingan) dua tipologi (Analisis kontrastif selalu berfokus

terhadap sepasang bahasa), dan menemukan asumsi bahwa bahasa bisa dibandingkan.

2.2.2 Sistem Kala

Di dalam bahasa Inggris penanda memiliki sistem kala. Sistem kala dalam bahasa

Inggris dikenal sebagai tense. Leech (2009) menyebutkan bahwa:

Since tense relates the meaning of the verb to a time scale, we mustfirst give some attention to the different kinds of meaning a verb mayhave.

Maksudnya adalah tenses berhubungan dengan arti verba dari skala waktu.

Tenses adalah kata berasal dari bahasa Latin, tempus yang berarti waktu yang dalam

bahasa Inggris adalah bentuk verba yang digunakan untuk mengindikasikan waktu

atau menyelesaikan bentuk kegiatan pada saat pembicaraan. Jadi, tenses adalah

metode yang digunakan dalam bahasa Inggris yang menggambarkan waktu past atau

present.

2.3 Landasan Teori

Teori yang akan digunakan dalam penelitian ini terdiri atas teori analisis

kontrastif, teori surface strategy taxonomy, teori sistem kala (tenses) bahasa Inggris,

Page 7: BAB II PENELITIAN literature review) adalah proseswisuda.unud.ac.id/pdf/1290161013-3-BAB 2.pdf · teori analisis kontrastif past tense bahasa Inggris dan pengungkapannya dalam bahasa

13

teori analisis kontrastif past tense bahasa Inggris dan pengungkapannya dalam bahasa

Indonesia, teori metode terjemahan tata bahasa, yang akan digunakan untuk

menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian ini.

2.3.1 Analisis Kontrastif

Analisis kontrastif adalah kegiatan yang mencoba membandingkan struktur

bahasa sasaran dan struktur bahasa target untuk mengidentifikasikan perbedaan kedua

bahasa tersebut (Tarigan, 2009). Analisis kontrastif dalam linguistik terapan

merupakan perbedaan struktural antara dua bahasa, yang bertujuan untuk

mengidentifikasi sumber potensial kesulitan orang-orang dalam mempelajari bahasa

asing (Weinreich, 1950). Pada dasarnya penganut ide behaviorisme mengatakan

bahwa kebiasaan lama dapat berpengaruh pada saat mempelajari kebiasaan baru,

penganut ide behaviorisme menyarankan bahwa pengetahuan bahasa pertama

mungkin dapat memengaruhi pembelajaran bahasa kedua. Pengaruh tersebut dapat

menimbulkan kesulitan-kesulitan untuk pembelajar bahasa target dengan mengurangi

produksi kesalahannya dan pengaruh-pengaruh tersebut meningkatkan level

perbedaan antara dua bahasa.

2.3.1.1 Metodologi analisis kontrastif

Analisis kontrastif memiliki dua aspek, yakni aspek linguistik dan aspek

psikologis. Aspek linguistik berkaitan dengan masalah perbandingan dua bahasa.

Dalam hal ini, tersirat dua hal penting, yaitu apa yang akan diperbandingkan dan

bagaimana cara memperbandingkannya. Aspek psikologis analisis kontrastif

Page 8: BAB II PENELITIAN literature review) adalah proseswisuda.unud.ac.id/pdf/1290161013-3-BAB 2.pdf · teori analisis kontrastif past tense bahasa Inggris dan pengungkapannya dalam bahasa

14

menyangkut kesukaran belajar, cara menyusun bahan pengajaran dan cara

menyampaikan bahan pelajaran.

2.3.1.2 Implikasi pedagogis analisis kontrastif

Salah satu ahli yang mendukung bahwa analisis kontrastif memberikan

sumbangan yang berarti bagi pengajaran bahasa target adalah Waldemar Marton

(1985). Marton (1985) berpendapat bahwa analisis kontrastif mempunyai nilai

pedagogis yang tinggi bagi pengajaran bahasa di kelas, sebagai teknik penyajian

materi bahasa dan sebagai ciri utama pengajaran bahasa’.

Hal-hal yang perlu dilakukan adalah penyempurnaan teori atau landasan yang

digunakan oleh analisis kontrastif. Implikasi analisis kontrastif dalam kelas

pengajaran bahasa sasaran terlihat pada segi-segi seperti berikut:

1. Penyusunan materi pengajaran yang didasarkan kepada butir-butir yang berbeda

antara bahasa sumber peserta didik dan bahasa sasaran yang sedang dipelajari.

2. Penyusunan tata bahasa pedagogis yang didasarkan pada teori linguistik yang

digunakan.

3. Penataan kelas secara terpadu dengan bahasa sumber sebagai pembantu dalam

pengajaran bahasa sasaran.

4. Penyajian materi pengajaran secara langsung:

a) menunjukkan persamaan dan perbedaan kedua bahasa tersebut;

b) menunjukkan butir-butir bahasa sumber yang mungkin mendatangkan

kesalahan dalam bahasa sasaran;

c) menganjurkan cara-cara mengatasi interfensi;

Page 9: BAB II PENELITIAN literature review) adalah proseswisuda.unud.ac.id/pdf/1290161013-3-BAB 2.pdf · teori analisis kontrastif past tense bahasa Inggris dan pengungkapannya dalam bahasa

15

d) memberikan latihan intensif pada butir-butir yang berbeda.

2.3.1.3 Langkah-langkah analisis kontrastif

Analisis kontrastif lahir dalam situasi pengajaran bahasa sasaran yang kurang

mengembirakan. Analisis kontrastif diharapkan dapat mengatasi berbagai masalah

pengajaran bahasa sasaran, contohnya dalam penyusunan bahan pengajaran,

perencanaan pengajaran bahasa, penyusunan tata bahasa pedagogis, metodologi

pengajaran dan penataan kelas bahasa sasaran. Harapan itu tidaklah berlebihan dan

masih relevan dengan langkah-langkah anakon seperti berikut.

1. membandingkan bahasa sumber siswa dengan bahasa sasaran yang dipelajarinya;

2. memprediksi butir-butir bahasa penyebab kesulitan dan kesalahan siswa;

3. member perhatian khusus dalam pengajaran bahasa terhadap kesulitan dan

kesalahan siswa;

4. menyampaikan bahan pengajaran dengan teknik yang tepat dan intensif (misalnya

pengulangan, latihan runtun, penekanan) kepada peserta didik agar mereka dapat

mengalahkan kebiasaan dalam berbahasa ibu atau berbahasa sumber.

(Littlewood 1986: 18)

2.3.1.4 Analisis gramatikal kontrastif

Gramatikal analisis kontrastif diambil dari perbandingan dari dua bahasa yang

diteliti. Terdapat beberapa langkah algoritme (Levelt, 1970). Langkah-langkah

tersebut adalah sebagai berikut

Page 10: BAB II PENELITIAN literature review) adalah proseswisuda.unud.ac.id/pdf/1290161013-3-BAB 2.pdf · teori analisis kontrastif past tense bahasa Inggris dan pengungkapannya dalam bahasa

16

1) mengumpulkan data dan menampilkan sistem-sistem yang berhubungan pada

setiap bahasa;

2) menentukan realisasi dari setiap kategori gramatikal analisis kontrasif pada

masing-masing bahasa;

3) menambahkan data;

4) memformulasikan perbedaan yang telah diidentifikasikan pada analisis langkah 2

dan 3.

Nemser (1985) berpendapat bahwa analisis kontrastif dapat menjelaskan kesalahn

berbahasa inggris siswa yang terjadi secara actual, terutama kesalahan yang timbul

karena interferensi bahasa sumber siswa. Oleh karena itu, prediksi dan penjelasan

mengenai kesalahan berbahasa menjadi tujuan analisis kontrastif. Howard Jakson

(1985) mencoba membuktikan pernyataan tersebut dengan mengetengahkan kasus

pengajaran bahasa Inggris sebagai bahasa kedua di Punjabi, India. Menurut Howard

terdapat paling sedikit empat sistem bahasa Punjabi yang menginterferensi pemakaian

bahasa Inggris pada siswa, yaitu sistem posesif, bentuk kalimat tanya, sistem kala

(tense), kata ganti. Hal serupa juga terjadi dalam pengajaran bahasaInggris sebagai

bahasa sasaran di Indonesia. Berikut merupakan contoh yang diberikan.

a. Fonem /g/ dan /x/ diakhir kata

Pada umumnya, siswa di Indonesia melafalkan bunyi [g] dan [ks] di akhir kata,

sedangkan dalam bahasa Inggris bunyi tersebut sangat sangat produktif di akhir kata.

Hal tersebut menyebabkan banyak siswa membuat kesalahan seperti: [bik] [taeek]

yang seharusnya [big] untuk kata big dan [taeeks] untuk kata tax.

Page 11: BAB II PENELITIAN literature review) adalah proseswisuda.unud.ac.id/pdf/1290161013-3-BAB 2.pdf · teori analisis kontrastif past tense bahasa Inggris dan pengungkapannya dalam bahasa

17

b. Susunan kata

Susunan kata dalam bahasa Indonesia mengikuti hukum DM, sedangkan bahasa

Inggris mengikuti MD. Oleh sebab itu banyak siswa di Indonesia membuat kesalahan

sepert: house big yang seharusnya big house.

c. Predikat kalimat

Predikat dalam kalimat bahasa Indonesia dapat berupa nomina, verba, adjective,

sedangkan predikat bahasa Inggris biasanya berupa verba atau ditambahkan kata

kerja bantu “to be”. Siswa di Indonesia sering membuat kesalahn seperti: He rich

yang seharusnya He is rich. Perbedaan lain yaitu kata kerja berfungsi sebagai predikat

dalam bahasa Inggris untuk orang ketiga tunggal selalu dibubuhi –s, sedangkan dalam

bahasa Indonesiakata kerja tersebut sama saja untuk setiap kata ganti. Akibat

perbedaan tersebut, contoh kesalahan yang sering dibuat oleh siswa seperti: He read

Kompas every morning yang seharusnya He reads Kompas every morning.

d. Sistem kala atau tense

Bahasa Indonesia tidak mengenal tense seperti yang terdapat dalam bahasa Inggris.

Perbedaan ini sering menyulitkan para siswa Indonesia yang belajar bahasa Inggris.

Kesalahan yang sering dibuat, antara lain seperti: Amin watch tv last night yang

seharusnya Amin watched tv last night.

e. Kalimat Tanya

Kalimat tanya dalam bahasa Indonesia memiliki banyak perbedaan dengan kalimat

tanya dalam bahasa Inggris. Hal tersebut menyebabkan sering terjadinya kesalahan

Page 12: BAB II PENELITIAN literature review) adalah proseswisuda.unud.ac.id/pdf/1290161013-3-BAB 2.pdf · teori analisis kontrastif past tense bahasa Inggris dan pengungkapannya dalam bahasa

18

yang dibuat oleh siswa, seperti: When she come? yang seharusnya When did she

come?.

Dengan kelima jenis kesalahan yang dibuat oleh siswa Indonesia pada contoh

diatas menunjukkan bahwa analisis kontrastif dapat memprediksi kesalahan

berbahasa dan menunjukkan butir-butir perbedaan bahasa yang potensial

mendatangkan interferensi bahasa sumber dengan bahasa sasaran . analisis kontrastif

juga mampu menjelaskan hal yang membuat kesalahn tersebut terjadi serta dapat

mengoreksi atau meremedinya secara efektif dan efisien. (Tarigan, 1988)

Penelitian ini membahas salah satu jenis kesalahan yang sering dialami siswa

Indonesia yang belajar bahasa Inggris karena pengaruh interferensi bahasa sumbernya

yaitu tentang tense khususnya tense jenis past tense.

2.3.2 Surface Strategy Taxonomy

Salah satu cara untuk mendapatkan penjelasan mengenai analisis kesalahan ialah

dengan menggunakan surface strategy taxonomy. Dulay et al. (1981:150) menjelaskan

bahwa

“A surface strategy taxonomy highlights the ways surface structures arealtered: learners may omit necessary items or add unnecesary ones, theymay misform items or misorder them.”

Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa surface strategy taxonomy

dapat memberikan gambaran tentang kesalahan gramatikal yang dibuat oleh

seseorang. Kesalahan gramatkal dapat berupa seseorang yang menghilangkan atau

Page 13: BAB II PENELITIAN literature review) adalah proseswisuda.unud.ac.id/pdf/1290161013-3-BAB 2.pdf · teori analisis kontrastif past tense bahasa Inggris dan pengungkapannya dalam bahasa

19

menambahkan elemen yang tidak perlu dan tidak sesuai dengan gramatikal, atau

terjadi kesalahan dalam penempatan elemen serta salah dalam penyusunan elemen

yang berdasarkan aturan gramatikal.

Dengan adanya penjelasan kesalahan yang diperoleh melalui surface strategy

taxonomy, akan dengan mudah diketahui sejauh mana kemampuan seorang siswa

dalam memahami gramatikal bahasa yang sedang dipelajari. Selain itu, dengan

adanya deskripsi penjelasan kesalahan yang didapat dari surface strategy taxonomy,

para pengajar akan dengan sendirinya mengetahui solusi atas kesalahan yang dibuat

siswa yaitu dengan cara memberikan latihan tambahan yang ditekankan pada

penguasaan pemahaman. Jadi, surface strategy taxonomy dibutuhkan oleh pengajar

bahasa kedua untuk mengetahui letak kesalahan siswa. Berdasarkan letak

kesalahannya, surface strategy taxonomy menganalisis omission, addition, selection,

dan misordering.

1. Omission (penghilangan)

Salah satu analisis Surface Strategy Taxonomy adalah bentuk omission. Dulay,

Burt, et al (1981:154) berpendapat bahwa

“Omission is a type of errors which are characterized by the absenceof an item that must appear in a well-formed utterance”

Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan error

of omission adalah penghilangan elemen yang seharusnya muncul dalam sebuah

tuturan. Siswa sering kali melakukan kesalahan tersebut. Berikut adalah kesalahan-

kesalahan yang sering kali terjadi pada karangan narasi siswa.

Page 14: BAB II PENELITIAN literature review) adalah proseswisuda.unud.ac.id/pdf/1290161013-3-BAB 2.pdf · teori analisis kontrastif past tense bahasa Inggris dan pengungkapannya dalam bahasa

20

a. Penghilangan “to be /copular verb”

Kesalahan penghilangan “to be” sangat sering terjadi bahkan hampir setiap

siswa yang belajar bahasa Inggris pasti melakukan kesalahan ini. Hal ini sangat wajar

terjadi pada pembelajar bahasa Inggris, yang merupakan penutur bahasa Indonesia.

Kesalahan ini disebabkan oleh tidak adanya “to be / copular verb” dalam pola

kalimat bahasa Indonesia.

Misalnya: I a student last year. (Kalimat ini salah seharusnya I was a student lastyear.)

b. Penghilangan artikel

Pada kasus penghilangan artikel, para pembelajar biasanya tidak mengenal

bentuk singular pada sebuah nomina. Kesalahan ini biasanya dipengaruhi oleh

struktur bahasa Indonesia yang tidak terlalu mempermasalahkan bentuk singular atau

plural pada sebuah nomina dalam sebuah kalimat. Kesalahan bentuk ini terjadi

biasanya siswa menghilangkan article a/an sebagai pemarkah singular pada sebuah

kalimat yang memiliki bentuk nomina singular.

Misalnya: I read book. (seharusnya I read a book)

c. Penghilangan - s sebagai plural marker

Pada kasus penghilangan - s biasanya, para siswa belum memahami apabila

plural countable noun setelahnya harus diletakkan fonem –s yang berfungsi sebagai

plural marker.

Misalnya: There were many car. ( seharusnya There were many cars)

d. Penghilangan -s sebagai possessive

Page 15: BAB II PENELITIAN literature review) adalah proseswisuda.unud.ac.id/pdf/1290161013-3-BAB 2.pdf · teori analisis kontrastif past tense bahasa Inggris dan pengungkapannya dalam bahasa

21

Para siswa menghilangkan morfem -s sebagai penanda possessive

(kepemilikan). Ini sangat wajar terjadi terutama di kalangan siswa yang memiliki

bahasa pertama yaitu Bahasa Indonesia. Dalam struktur gramatikal bahasa Indonesia

tidak ditemukan adanya morfem tertentu untuk menyatakan possessive (kepemilikan).

Dengan kata lain, dalam sintaksis bahasa Indonesia tidak dikenal adanya

morfem -‘s sebagai penanda possessive (kepemilikan).

Misalnya: Andy house was very big. (Seharusnya Andy’s house was very big)

2. Addition (penambahan)

Bentuk error of addition merupakan kesalahan yang menambahkan suatu item

yang seharusnya tidak ada pada sebuah ujaran. Dulay et al. (1981:156) menjelaskan

bahwa

“Addition is a type of errors which are characterized by the presence ofitem which must not appear in a well-formed utterance.”

Kesalahan penambahan merupakan tahapan yang lebih tinggi levelnya

dibandingkan dengan kesalahan penghilangan dalam pemerolehan bahasa kedua.

Pada tataran level ini, para pembelajar telah mendapatkan aturan gramatikal bahasa

kedua, tetapi mereka seringkali salah memahaminya sehingga mereka melakukan

kesalahan tersebut. Terdapat tiga jenis kesalhan penambahan: pemarkahan ganda,

regularisasi, dan penambahan sederhana.

a. Pemarkahan Ganda

Page 16: BAB II PENELITIAN literature review) adalah proseswisuda.unud.ac.id/pdf/1290161013-3-BAB 2.pdf · teori analisis kontrastif past tense bahasa Inggris dan pengungkapannya dalam bahasa

22

Pemarkahan ganda sering terjadi karena kesalahan dalam menghapus item

tertentu yang sebenarnya dibutuhkan dalam konstruksi linguistic, tetapi tidak untuk

kasus yang lain. Misalnya dalam kalimat, “They didn’t went here”. Pada kalimat

tujuan sudah benar tetapi kurang tepat. Pada kalimat tersebut kata bantu untuk

menegasikan kata kerja past adalah sudah benar dengan menambahkan didn’t.

Namun kesalahannya terletak pada went yang merupakan penanda kata kerja past,

seharusnya go saja karena sudah terwakili oleh didn’t. Kesalahan dari contoh kalimat

seperti di atas disebut pemarkahan ganda.

b. Regularisasi

Dulay et al (1981:157) menjelaskan regularization yaitu

“A type of errors in which a marker that is typically added to alinguistic item is erroneously added to exceptional items of givenclass that do not take a marker.”

Kesalahan dari regularisasi adalah perubahan suatu item dengan cara

menyamakan aturan yang irregular ke dalam yang regular. Misalnya bentuk jamak

dari nomina „mouse‟ menjadi „mouses‟ padahal sharusnya „mice‟ dan pada bentuk

irregular verb „write‟ menjadi „writed‟ dalam past tense padahal seharusnya wrote.

Selinker menyatakan regularisasi dengan istilah overgeneralisasi.

c. Simple addition

Simple addition ditandai dengan kesalahan penambahan yang berbeda dengan

pemarkahan ganda dan regularisasi. Misalnya pada kalimat “The fishes didn‟t live in

Page 17: BAB II PENELITIAN literature review) adalah proseswisuda.unud.ac.id/pdf/1290161013-3-BAB 2.pdf · teori analisis kontrastif past tense bahasa Inggris dan pengungkapannya dalam bahasa

23

the water.” Letak kesalahan kalimat tersebut adalah dengan menambahkan fonem –es

pada fish.

3. Misformation (Formasi Yang Keliru)

Dulay et al. (1981:157) menjelaskan misformation seperti dibawah ini:

“Misformation errors are those characterized by the use of the wrongform of the morpheme or structure.”

Dengan demikian, formasi yang keliru adalah kesalahan penggunaan bentuk yang

salah pada morfem atau struktur. Formasi yang keliru terbagi ke dalam tiga bentuk:

regularisasi, archi-forms, dan bentuk alternatif.

a. Regularisasi

Regularisasi merupakan penanda yang menyatakan regular yang ditempatkan pada

bentuk irregular, seperti dalam goed untuk went, mousses untuk mice, childs untuk

children.

b. Archi-forms

Dulay et al. (1982:160) menyatakan bahwa

“Archi-forms errors are those of selection of one member of a classof forms to represent others in the class.”

Hal tersebut menyatakan bahwa archi-forms errors merupakan kesalahan dalam

pemilihan sebuah bentuk untuk menyatakan sesuatu yang lainnya. Misalnya

kesalahan pemilihan determiners (this, that, these, those) dalam sebuah kalimat.

Contohnya “That dogs were barking” yang seharusnya “Those dogs were barking”.

c. Alternating forms (Bentuk Alternatif)

Page 18: BAB II PENELITIAN literature review) adalah proseswisuda.unud.ac.id/pdf/1290161013-3-BAB 2.pdf · teori analisis kontrastif past tense bahasa Inggris dan pengungkapannya dalam bahasa

24

Kesalahan ini ditandai dengan kesalahan dalam pemilihan kata yang tepat. Kesalahan

ini terjadi pada saat pembelajar bahasa kedua berada pada level vocabulary and

grammar grow (tahap pemula). Misalnya meletakkan subjek “I” pada posisi objek

yang seharusnya diganti dengan “me”.

4. Misordering (Kesalahan Penyusunan)

Dulay et al. (1982:162) menjelaskan bahwa “Misordering is characterized by the

incorrect placement of a morpheme or group of morpheme in an utterance”.

Misordering merupakan kesalahan dalam penyusunan morfem atau kelompok

morfem dalam kalimat. Misalnya kesalahan dalam embedded questions seperti dalam

“I didn‟t know who was she” seharusnya “I didn‟t know who she was”.

2.3.3 Tense dalam Bahasa Inggris

Menurut Huddlestone (1991), terdapat dua tipe tense yaitu present tense dan past

tense. The present dan past tense dianggap memiliki hubungan ke dalam aspek

progressive dan perfective. Kisarannya dapat dilihat dalam kerangka kalimat berikut:

‘I____ with a special pen’, isi dari bagian yang kosong dengan sebuah frasa

yang memiliki verba dasar write:

Page 19: BAB II PENELITIAN literature review) adalah proseswisuda.unud.ac.id/pdf/1290161013-3-BAB 2.pdf · teori analisis kontrastif past tense bahasa Inggris dan pengungkapannya dalam bahasa

25

SIMPLE COMPLEXprogressive

Present write am writing presentwas writing pastperfectivehave written (present) perfect

past wrote had written past (or plu-)perfectperfect progressivehave been writing (present) perfecthad been writing past (or plu-) perfect

(Quirk et al, 1986)

1. Present

Menurut Quirk (1986), terdapat tiga tipe dasar dari present tense:

1. Timeless, diekspresikan dengan bentuk the simple present:

I (always) write with a special pen (when I sign my name)

Sama seperti mengekspresikan kegiatan rutin di atas, the timeless present juga

digunakan untuk pernyatan-pernyatan umum seperti berikut.

The sun sets in the westSpiders have eight legs

2. Limited, diekspresikan dengan the present progressive

I am writing (pada kesempatan ini) with a special pen.Normally he lives in London but at present he is living in Boston.

Dalam mengidentifikasinya tindakan dilihat sebagai proses dan berdurasi

terbatas, the progressive dapat mengekpresikan ketidaklengkapan. Bahkan, pada

kata seperti stop yang tindakannya dalam realitas tidak memiliki durasi. Jadi, the

Page 20: BAB II PENELITIAN literature review) adalah proseswisuda.unud.ac.id/pdf/1290161013-3-BAB 2.pdf · teori analisis kontrastif past tense bahasa Inggris dan pengungkapannya dalam bahasa

26

bus is stopping itu menandakan bahwa bus tersebut melaju pelan, tetapi belum

berhenti. The progressive (biasanya dengan adverb yang berfrekuensi tinggi) juga

dapat digunakan untuk kegiatan rutinitas, menyampaikan suatu warna emosional

seperti kejengkelan.

He’s always writing with a special pen- just because he likes to bedifferent.

3. Instantaneous, diekspresikan dengan the simple (khususnya dalam seri) atau

dengan bentuk progressive:

Watch carefully now: first, I write with my ordinary pen; now, I writewith a special pen.As you see, I am dropping the stone into the water.

The simple present juga biasanya digunakan pada komentar-komentar di radio

seperti tentang olahraga (Moore passes to Charlton), dan pada deklarasi performatif

tertentu.(‘I name this ship Snaefell’) hal ini bersifat wajib. (Quirk et al, 1976)

Dalam simple present tense, kata kerja atau verba mengalami penambahan -s, -

ies, -es ketika bersubjek tunggal, sedangkan kata kerja ‘belajar’ dalam bahasa

Indonesia tidak mengalami penambahan. Kata benda jamak ditambahkan -s, -ies dan

kata benda jamak dalam bahasa Indonesia dengan mengulang kata itu sendiri.

Kalimat negatif simple present tense dalam bahasa Inggris ditambahkan auxiliaries

‘do’ dan ‘not’ yang melekat pada Subjek Jamak dan ‘does’ dan ‘not’ pada subjek

tunggal. Dalam bahasa Indonesia hanya dengan menambahkan kata ‘tidak’ pada

subjek jamak maupun tunggal. Kalimat tanya simple present tense dalam bahasa

Page 21: BAB II PENELITIAN literature review) adalah proseswisuda.unud.ac.id/pdf/1290161013-3-BAB 2.pdf · teori analisis kontrastif past tense bahasa Inggris dan pengungkapannya dalam bahasa

27

Inggris meletakkan auxiliaries ‘do’ dan ‘does’ di depan subjek. Dalam bahasa

Indonesia hanya menambahkan kata ‘apakah’ di awal kalimat. Pronomina atau kata

ganti orang ketiga tunggal sangat jelas disebutkan dalam bahasa Inggris yaitu ‘she’

untuk perempuan dan ‘he’ untuk laki-laki, dalam bahasa Indonesia hanya disebutkan

‘dia’ untuk laki-laki dan perempuan.

2. Past

Suatu tindakan pada waktu lampau dapat dikatakan

1) terjadi pada titik waktu tertentu; atau

2) selama satu periode; jika kemudian, dianggap sebagai

a) berlangsung sampai sekarang, atau

b) berhubungan dengan waktu lampau, jika yang terakhir telah

i. selesai, atau

ii. belum selesai.

Past present Future

1) x v

2a) v

2bi) v

2bii) v

(Quirk et al, 1986)

Berikut contoh-contoh yang memiliki aspek perfektif dan progresif dalam kalimat

simple past yang sederhana:

Page 22: BAB II PENELITIAN literature review) adalah proseswisuda.unud.ac.id/pdf/1290161013-3-BAB 2.pdf · teori analisis kontrastif past tense bahasa Inggris dan pengungkapannya dalam bahasa

28

(1) I wrote my letter of 16 June 1972 with a special pen(2a) I have written with a special pen since 1972(2bi) I wrote with a special pen from 1969 to 1972(2bii) I was writing poetry with a special pen

Kegiatan rutin juga dapat dinyatakan dengan simple past (‘He always wrote with

a special pen’), tetapi karena tidak seperti simple present, hal ini tidak tersirat tanpa

adverb yang sesuai. Sehingga used to atau kata would (kurang umum) mungkin

diperlukan untuk menunjukkan arti dibawah ini.

He used to write with a special penWould

The past dan the perfective

Dalam kaitannya dengan (2a), ini bukanlah waktu yang ditentukan dalam kalimat

tetapi periode yang relevan dengan waktu yang ditentukan yang harus diperpanjang

hingga saat ini. Coba dibedakan antara kalimat

1) Jhon lived in Paris for ten years2) John has lived in Paris for ten years

Kedua kalimat tersebut tampak sama, akan tetapi jika diamati kalimat pertama

merupakan kalimat yang mensyaratkan bahwa periode dari waktu tinggal telah

berakhir dan kemungkinan bahwa John sudah meninggal sedangkan kalimat kedua

menjelaskan bahwa John masih hidup tapi mungkin tinggal di Paris sampai saat ini

(interpretasi biasa) atau beberapa waktu yang tidak ditentukan pada masa lampau.

Kita bandingkan juga kalimat 3 dan 4 berikut.

Page 23: BAB II PENELITIAN literature review) adalah proseswisuda.unud.ac.id/pdf/1290161013-3-BAB 2.pdf · teori analisis kontrastif past tense bahasa Inggris dan pengungkapannya dalam bahasa

29

3) For generation, Nepal has produced brilliant mountaineers4) For generation, Sparta produced fearless warriors

was producing

Klaim kalimat 3 bahwa Nepal masih dalam posisi menghasilkan lebih banyak

pendaki gunung, bahkan jika pada waktu yang lama yang mungkin telah berlalu sejak

terakhir dihasilkan. Kalimat keempat, di sisi lain, adalah tidak terikat apakah prajurit

selanjutnya dapat diproduksi lagi oleh Sparta.

Pilihan aspek perfektif dikaitkan dengan orientasi waktu dan akibatnya juga

dengan berbagai indikator waktu (lately, since, so far, etc). Berikut adalah beberapa

contoh:

ADVERBIALS ADVERBIALSWITH SIMPLE PAST WITH PRESENT PERFECT(refer to a period now past) (refer to a period beginning in

the past and stretching up to thepresent)

yesterday (evening) since last JanuaryI worked throughout January I have worked up to now

On Tuesday latelyalready

ADVERBIAL WITH EITHERSIMPLE PAST OR PRESENT PERFECT

worked todayI have worked this month

for an hour

Past Perfect

Berlaku untuk past perfect, dengan komplikasi yang titik relevansi saat ini yang

membentang pada masa lalu merupakan titik di masa lalu:

Page 24: BAB II PENELITIAN literature review) adalah proseswisuda.unud.ac.id/pdf/1290161013-3-BAB 2.pdf · teori analisis kontrastif past tense bahasa Inggris dan pengungkapannya dalam bahasa

30

Past Present Future

Vrelevant point V

Jadi:(I say now [sekarang] that) When I met him [titik relevansi pada waktu

lampau]John had lived in Paris for ten years

Dalam beberapa konteks, the simple past dan the past perfect dapat ditukar;contoh:

I ate my lunch after my wife came home from her shoppinghad come

dari contoh di atas, kata sambung after menjadi syarat yang cukup untuk

mengidentifikasi bahwa kedatangan dari kegiatan berbelanja telah terjadi sebelum

makan sehingga indikator waktu tambahan dengan cara the past perfect menjadi

berlebihan.

Past Tense dan Progressive Tense

Sama seperti present tense, progressive tense saat digunakan dengan past tense,

menentukan batasan durasi suatu kegiatan.

I was writing with a special pen for a period last night but my hand grew tired

konsekuensinya, progressive tense merupakan perangkat yang mudah digunakan

untuk menunjukkan rentang waktu dengan peristiwa lain (diindikasi oleh simple past

tense) dapat di lihat sebagai peristiwa yang sedang berlangsung pada waktu lampau.

While I was writing, the phone rang

Page 25: BAB II PENELITIAN literature review) adalah proseswisuda.unud.ac.id/pdf/1290161013-3-BAB 2.pdf · teori analisis kontrastif past tense bahasa Inggris dan pengungkapannya dalam bahasa

31

Kemampuan untuk mengekspresikan kegiataan tidak lengkap dengan progressive

tense diilustrasikan melalui contrasting pair:

He read a book that evening (mengimplikasikan bahwa he telahmenyelesaikannya)

He was reading a book that evening (mengimplikasikan bahwa he belummenyelesaikannya)

dan yang lebih mencolok:

The girl was drowning in the lake (akan diperbolehkan’ tetapi seseorangmenyelam dan menyelamatkannya’)

The girl drowned in the lakeKegiatan rutin akan diekspresikan oleh progressive tense yang menyatakan jelas

bahwa kegiatan tersebut hanya bersifat sementara seperti kalimat At that time, we

were bathing every day dan tidak hanya sporadic seperti kalimat *We were sometimes

walking to the office.

Perfect Progressive Tense

Perfect progressive tense mengekspresikan suatu tindakan berdurasi terbatas

(atau ketidaklengkapan) bersaman dengan relevansi Bandingkan:

He has eaten my chocolates (semua coklat telah habis)He was eating my chocolates (tapi saya menghentikkannya)He has been eating my chocolates (tapi masih ada yang tersisa)

Perfect progressive tense sering kali menunjukkan suatu kegiatan yang baru saja

terjadi, efeknya jelas dan biasanya adverb just menyertai penggunaannya. Hal itu

dapat dilihat pada contoh berikut:

Page 26: BAB II PENELITIAN literature review) adalah proseswisuda.unud.ac.id/pdf/1290161013-3-BAB 2.pdf · teori analisis kontrastif past tense bahasa Inggris dan pengungkapannya dalam bahasa

32

It has rained a great deal since you were hereOh look! It has just been raining

Future Tense

Menurut Quirk (1986), tidak ada future tense yang jelas dalam bahasa Inggris

yang berkoresponden dengan waktu atau hubungan tense untuk present dan past.

Sebaliknya terdapat beberapa kemungkinan yang menunjukkan waktu di masa depan.

Futurity, modality, dan aspect berkaitan erat, waktu yang akan datang (future)

diterjemahkan melalui modal auxiliaries atau semi-auxiliaries, atau bentuk simple

present maupun progressive.

2.3.4 Pengungkapan Sistem Kala dalam Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia tidak mengenal sistem kala (tenses) seperti yang terdapat dalam

bahasa Inggris. Sneddon (2000), berpendapat

The temporals and modals convey concepts such as tense and aspect,which are in part marked on the verb in English.

Pemarkah Temporal

Menurut Sneddon (2000), pemarkah temporal mengindikasi bahwa suatu kegiatan

atau peristiwa telah berlangsung, sedang berlangsung atau belum berlangsung. Jenis

pemarkah temporal dalam bahasa Indonesia adalah sebagai berikut.

1. sudah

kata sudah mengindikasi bahwa suatu kegiatan telah berlangsung atau telah

terjadi.

Contoh: Saya sudah makan. (I've eaten)

Page 27: BAB II PENELITIAN literature review) adalah proseswisuda.unud.ac.id/pdf/1290161013-3-BAB 2.pdf · teori analisis kontrastif past tense bahasa Inggris dan pengungkapannya dalam bahasa

33

Dia sudah duduk. (She has sat down)

Kata telah memiliki makna yang sama dengan kata sudah tapi memiliki sifat

yang lebih formal.

2. sedang

Kata sedang mengindikasi bahwa suatu kegiatan sedang berlangsung (in

progress).

3. pernah

Kata pernah mengindikasi bahwa suatu kegiatan sudah berlangsung atau

pernah terjadi diwaktu lampau.

4. akan

Kata akan mengindikasi bahwa suatu kegiatan akan berlangsung atau terjadi

di waktu yang akan datang.

5. masih

Kata masih mengindikasi bahwa suatu kegiatan masih berlangsung (still

occuring).

Modalitas

Modal mengacu pada beberapa konsep seperti kemungkinan (possibility),

kemampuan (ability), keperluan (necessity). Jenis modal yang sering digunakan

adalah ‘dapat’, ‘bisa’, ‘boleh’, ‘harus’. Semua kata tersebut di terjemahkan berbeda

menurut sistem kala pada bahasa Inggris (past, present atau future). Contohnya:

Page 28: BAB II PENELITIAN literature review) adalah proseswisuda.unud.ac.id/pdf/1290161013-3-BAB 2.pdf · teori analisis kontrastif past tense bahasa Inggris dan pengungkapannya dalam bahasa

34

Saya harus pergi. I have to go.

Kemarin saya harus pergi. Yesterday I had to go.

Besok saya harus pergi. Tomorrow I’ll have to go

(Sneddon, 2000)

2.3.5 Analisis Kontrastif Past Tense Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia

Simple Past Tense

Hartanto (2003) berpendapat bahwa Simple past tense (waktu lampau sederhana)

menerangkan peristiwa yang terjadi, atau tindakan kegiatan, perbuatan atau pekerjaan

yang dilakukan pada waktu lampau dalam bentuk sederhana dan diketahui pula waktu

terjadinya peristiwa atau kegiatan tersebut.

RUMUS

I/we/you/they+PAST TENSE

He/she/it

Perbedaan contoh kalimat simple past tense bahasa Inggris dengan bahasa Indonesia

Bahasa Inggris Bahasa Indonesia

I saw a good film last week Saya menonton film yang baikminggu lalu

I did not see a good film last week Saya tidak menonton film yangbaik minggu lalu

Did I see a good film last week? Apakah saya menonton film yangbaik minggu lalu?

Page 29: BAB II PENELITIAN literature review) adalah proseswisuda.unud.ac.id/pdf/1290161013-3-BAB 2.pdf · teori analisis kontrastif past tense bahasa Inggris dan pengungkapannya dalam bahasa

35

Past Continuous tense

Past Continuous tense (waktu berlangsung lampau) menyatakan peristiwa atau

perbuatan yang sedang berlangsung pada waktu lampau pada saat peristiwa lain

terjadi atau kegiatan yang lain dilakukan.

RUMUS

I/ he/she/it WAS+PRESENT PARTICIPLE

We/you/they WERE+PRESENT PARTICIPLE

a. Menyatakan perbuatan yang sudah dimulai dan masih berlangsung ketika

perbuatan lain menyusul pada waktu lampau

Bahasa Inggris Bahasa Indonesia

While I was bathing in the river I heard afearful cry

Ketika saya sedang mandi di sungaiitu, saya mendengar jeritan yangmenakutkan

b. Menyatakan perbuatan yang sedang terjadi pada waktu lampau.

Bahasa Inggris Bahasa Indonesia

He was watching television allafternoon yesterday

Dia sedang menonton televisisepanjang sore kemarin

Past perfect tense

Past perfect tense (Waktu selesai lampau) menerangkan suatu perbuatan yang

sudah selesai dilakukan pada waktu lampau, atau menjelaskan dua peristiwa yang

telah terjadi, tetapi menegaskan peristiwa mana yang terlebih dulu terjadi.

Page 30: BAB II PENELITIAN literature review) adalah proseswisuda.unud.ac.id/pdf/1290161013-3-BAB 2.pdf · teori analisis kontrastif past tense bahasa Inggris dan pengungkapannya dalam bahasa

36

RUMUS

HAD +PAST PARTICIPLE

Bahasa Inggris Bahasa Indonesia

The train had left before I arrived Kereta api telah berangkatsebelum saya tiba

Past perfect continuous tense

Past perfect continuous tense (waktu sedang berlangsung selesai lampau)

menyatakan perbuatan yang sudah dimulai dan masih berlangsung pada waktu

lampau.

RUMUS

HAD + BEEN + PRESENT PARTICIPLE

(Hartanto, 2003)

2.3.6 Metode Terjemahan Tatabahasa

Metode terjemahan tata bahasa ini bertujuan untuk melatih siswa dalam hal

penguasaan tatabahasa dengan mengembangkan kosakata melalui hafalan. Pengajaran

terjemahan tatabahasa ini terdiri atas serangkaian proses pembelajaran dan pelatihan

dengan penekanan pada kaidah-kaidah dan fakta-fakta kebahasaan sehingga peserta

didik dapat dengan cepat melakukan analisa kebahasaan.

Bahasa Inggris Bahasa Indonesia

When I came to Surabaya in 1980,he had already been living thereabout five years

Saat saya datang ke Surabayapada tahun 1980, ia telah tinggaldisana kira-kira lima tahun.

Page 31: BAB II PENELITIAN literature review) adalah proseswisuda.unud.ac.id/pdf/1290161013-3-BAB 2.pdf · teori analisis kontrastif past tense bahasa Inggris dan pengungkapannya dalam bahasa

37

Menurut Tarigan (1988), metode terjemahan tata bahasa pada hakekatnya

mencakup dua komponen, yaitu: a). telaah eksplisit kaidah-kaidah tata bahasa dan

kosakata, dan b). penggunaan terjemahan

Lebih lanjut Tarigan (1988) mengemukakan bahwa ada beberapa ciri-ciri utama TTB

adalah sebagi berikut:

a) pertama siswa mempelajari kaidah-kaidah tata bahasa dan daftar kosakata yang

diarahkan pada bacaan pelajaran yang bersangkutan;

b) berikutnya, siswa diberikan penjelasan tentang aturan-aturan dalam latihan

penerjemahan yang merupakan kelanjutan penjelasan tata bahasa;

c) pemahaman terhadap kaidah-kaidah dan bacaan-bacaan diuji melalui terjemahan

dari bahasa sasaran ke bahasa asli dan sebaliknya;

d) bahasa asli (bahasa ibu) dan bahasa sasaran terus menerus dibandingkan;

e) sangat sedikit kesempatan bagi kegiatan praktek atau latihan menyimak dan

berbicara;

(Tarigan, 1986)

2.4 Model Penelitian

Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini meliputi beberapa tahapan,

seperti pada gambar berikut.

Page 32: BAB II PENELITIAN literature review) adalah proseswisuda.unud.ac.id/pdf/1290161013-3-BAB 2.pdf · teori analisis kontrastif past tense bahasa Inggris dan pengungkapannya dalam bahasa

38

Penerapan Analisis Kontrastif dalam Pengajaran Past Tense padaSiswa Kelas X IPA 3 SMAN 2 DENPASAR

Metode Penelitian

Metode Kualitatif Metode Kuantitatif

Landasan Teori

Teori TataBahasa

Inggris (PastTense) dan

BahasaIndonesia

Teori AnalisisKontrastif

TeoriPengajaran

Bahasa

Analisis Data: hasil kerja siswa dalam penulisan karangan Narasi

Hasil Penelitian

Mendeskripsikan tatabahasa Inggriskhususnyapast tense danpenggunaannya dalambahasaIndonesia

Mengkontraskan tata

bahasa Inggriskhususnya

past tense danpenggunaannya dalam

bahasaIndonesia

Mendeskripsikan tentanglangkah-

langkah dalampenyusunan

rencanapembelajaran

yang akandiberikan.

Teori SurfaceStrategy

Taxonomy

Memprediksikesalahangramatikal

yangdilakukan

siswa dalampenggunaanpast tense

Page 33: BAB II PENELITIAN literature review) adalah proseswisuda.unud.ac.id/pdf/1290161013-3-BAB 2.pdf · teori analisis kontrastif past tense bahasa Inggris dan pengungkapannya dalam bahasa

39

Model penelitian diatas merupakan langkah-langkah yang digunakan peneliti

dalam melakukan penelitiannya. Tujuan dari hal tersebut adalah untuk menjawab

permasalahan pada penelitian ini.

Teori yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas teori analisis kontrastif,

teori tata bahasa Inggris (past tense) dan teori pengajaran bahasa. Teori tata bahasa

Inggris digunakan untuk mendeskripsikan tata bahasa Inggris khususnya dalam

penelitian ini adalah penggunaan past tense. Teori analisis kontrastif digunakan untuk

mengkontraskan teori past tense dalam bahasa Inggris dan penggunaannya dalam

bahasa Indonesia. Hasil kerja siswa pada tes awal berfungsi sebagai data penelitian

yang dianalisis untuk menemukan kesulitan-kesulitan yang dialami menggunakan

teori surface strategi taxonomy untuk memprediksi kesalahan gramatikal yang

dilakukan siswa dalam penggunaan past tense yang diharapkan mampu membantu

dalam penyusunan rencana pembelajaran. Teori pengajaran bahasa digunakan untuk

memberikan deskripsi tentang langkah-langkah dalam penyusunan rencana

pembelajaran yang akan diberikan.

Metode kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan data dengan tampilan

kalimat deskriptif. Hasil dari analisis data yang berupa angka atau diagram akan

dipresentasikan dengan metode kuantitatif. Akhir penelitian akan menghasilkan suatu

penemuan yang dapat menjawab masalah dari penelitian ini.

Page 34: BAB II PENELITIAN literature review) adalah proseswisuda.unud.ac.id/pdf/1290161013-3-BAB 2.pdf · teori analisis kontrastif past tense bahasa Inggris dan pengungkapannya dalam bahasa