BAB II PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER …eprints.walisongo.ac.id/1698/3/093911054_Bab2.pdf ·...

27
BAB II PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER DAN MATERI KETENTUAN QURBAN A. Deskripsi Teori 1. Efektifitas Pembelajaran Berasal dari kata efektif yang berarti ada efeknya (pengaruhnya, akibatnya, kesannya). 3 Efektifitas diartikan adanya kesesuaian antara orang yang melaksanakan tugas dengan sasaran yang akan dicapai. Suatu usaha dikatakan efektif apabila usaha itu mencapai tujuannya. Sedangkan efektifitas menunjukkan taraf tercapainya suatu tujuan. 4 Efektifitas Pembelajaran dalam penelitian ini yang diharapkan adalah keberhasilan pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together dalam pembelajaran Fikih materi pokok ketentuan Qurban efektif terhadap hasil belajar peserta didik kelas V Madrasah Ibtidaiyah Infarul Ghoy Plamongansari Semarang yang dapat dilihat dari hasil belajar peserta didik setelah proses pembelajaran. 3 W. J. S. Poerwadaminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), hlm. 284. 4 E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah Konsep, Strategi, Dan Implementasi, (Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2007), hlm. 82.

Transcript of BAB II PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER …eprints.walisongo.ac.id/1698/3/093911054_Bab2.pdf ·...

Page 1: BAB II PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER …eprints.walisongo.ac.id/1698/3/093911054_Bab2.pdf · Model pembelajaran yang sering digunakan guru dalam ... Strategi Pembelajaran Agama

BAB II

PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER DAN

MATERI KETENTUAN QURBAN

A. Deskripsi Teori

1. Efektifitas Pembelajaran

Berasal dari kata efektif yang berarti ada efeknya

(pengaruhnya, akibatnya, kesannya).3 Efektifitas diartikan adanya

kesesuaian antara orang yang melaksanakan tugas dengan sasaran

yang akan dicapai. Suatu usaha dikatakan efektif apabila usaha itu

mencapai tujuannya. Sedangkan efektifitas menunjukkan taraf

tercapainya suatu tujuan.4

Efektifitas Pembelajaran dalam penelitian ini yang

diharapkan adalah keberhasilan pembelajaran kooperatif tipe

Numbered Head Together dalam pembelajaran Fikih materi

pokok ketentuan Qurban efektif terhadap hasil belajar peserta

didik kelas V Madrasah Ibtidaiyah Infarul Ghoy Plamongansari

Semarang yang dapat dilihat dari hasil belajar peserta didik setelah

proses pembelajaran.

3 W. J. S. Poerwadaminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia,

(Jakarta: Balai Pustaka, 2005), hlm. 284.

4 E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah Konsep, Strategi, Dan

Implementasi, (Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2007), hlm. 82.

Page 2: BAB II PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER …eprints.walisongo.ac.id/1698/3/093911054_Bab2.pdf · Model pembelajaran yang sering digunakan guru dalam ... Strategi Pembelajaran Agama

2. Strategi Pembelajaran

Strategi adalah perencanaan dan manajemen untuk

mencapai suatu tujuan, tetapi untuk mencapai suatu tujuan

tersebut strategi berfungsi sebagai peta jalan yang hanya

menunjukkan arah, melainkan harus mampu menunjukan

bagaimana taktik operasional. 5

Strategi digunakan untuk memperoleh kesuksesan atau

keberhasilan dalam mencapai tujuan.6 Jadi strategi pembelajaran

dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang kegiatan

yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

3. Model Pembelajaran

Secara kaffah model dinamakan sebagai suatu objek atau

konsep yang digunakan untuk mempresentasikan suatu hal.7

Model pembelajaran biasanya disusun berdasarkan

berbagai prinsip atau teori pengetahuan. Joyce dan Weil

berpendapat bahwa model pembelajaran adalah suatu rencana atau

pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana

5 Pawit M.Yusup, komunikasi Pendidikan dan Komunikasi

Instruksional, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1990), hlm. 73.

6 Hamruni, Strategi dan Model-Model Pembelajaran Aktif-

Menyenangkan, (Yogyakrta: Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga, 2009),

hlm. 1.

7Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, hlm.

21.

Page 3: BAB II PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER …eprints.walisongo.ac.id/1698/3/093911054_Bab2.pdf · Model pembelajaran yang sering digunakan guru dalam ... Strategi Pembelajaran Agama

pembelajaran), merancang bahan-bahan pembelajaran, dan

membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain.8

Sedangkan maksud dari model pembelajaran itu sendiri

adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang

sitematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk

mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman

bagi perancang pembelajaran dan para pelajaran dalam

merencanakan aktivitas belajar mengajar.9

Jadi model pembelajaran pada intinya yaitu bentuk

pembelajaran yang tergambar dari awal hingga akhir guna untuk

mencapai tujuan pembelajaran tertentu dan berfungsi sebagai

pedoman pembelajaran bagi para perancang atau pendidik,

Model pembelajaran yang sering digunakan guru dalam

mengajar di antaranya: presentasi, pengajaran langsung,

pengajaran konsep, pembelajaran kooperatif, pengajaran

berdasarkan masalah dan diskusi kelas. Arends dan pakar model

pembelajaran lainnya berpendapat, bahwa tidak ada suatu model

pembelajaran yang paling baik di antara yang lainnya, karena

masing-masing model pembelajaran dapat dirasakan baik apabila

telah diujicobakan untuk mengajarkan materi pelajaran tertentu.10

8Rusman, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan

Profesionalisme Guru, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011), hlm.133.

9Hamruni, Strategi dan Model-Model Pembelajaran Aktif-

Menyenangkan, hlm. 5.

10Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, hlm.

25.

Page 4: BAB II PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER …eprints.walisongo.ac.id/1698/3/093911054_Bab2.pdf · Model pembelajaran yang sering digunakan guru dalam ... Strategi Pembelajaran Agama

4. Metode Pembelajaran dan Teknik Pembelajaran

Metode berasal dari bahasa Yunani methodos yaitu terdiri

dari kata metha artinya melalui dan hodos artinya jalan atau cara,

maka metode memiliki arti suatu jalan yang dilalui untuk

mencapai tujuan. Sedangkan bila dari segi terminologis atau

(istilah), metode dapat dimaknai sebagai “jalan yang ditempuh

oleh seseorang supaya sampai pada tujuan tertentu, baik dalam

lingkungan atau perniagaan maupun dalam kaitan ilmu

pengetahuan dan lainnya.11

Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang

digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah

disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai

tujuan pembelajaran.12

Jadi penjelasan di atas bisa dikatakan bahwa dalam dunia

pendidikan metode pembelajaran adalah suatu cara atau jalan yang

ditempuh yang sesuai untuk menyajikan suatu hal sehingga akan

tercapai suatu tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien sesuai

yang diharapkan. Metode pembelajaran sebagai salah satu

komponen bagi keberhasilan kegiatan belajar-mengajar, untuk

menerapkan suatu metode harus menggunakan teknik.

11

Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis

PAIKEM. (Semarang: Rasail Media Group, 2008), hlm. 7-8.

12 Udin Syaefudin Sa’ud, Strategi Pembelajaran Menuju Efektivitas

Pembelajaran di Abad Global, (Malang: UIN Maliki Press, 2012), hlm. 16.

Page 5: BAB II PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER …eprints.walisongo.ac.id/1698/3/093911054_Bab2.pdf · Model pembelajaran yang sering digunakan guru dalam ... Strategi Pembelajaran Agama

Teknik adalah cara yang dilakukan orang dalam rangka

mengimplementasikan suatu metode.13

Jadi dalam hal ini bahwa

teknik pembelajaran harus dilakukan agar metode yang

dilaksanakan berjalan efektif dan efesien guna untuk tercapainya

suatu metode dalam kegiatan pembelajaran.

5. Pembelajaran Kooperatif

a. Konsep Dasar Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif adalah rangkaian kegiatan

belajar yang dilakukan oleh siswa dalam kelompok-kelompok

tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah

dirumuskan. Dilihat dari landasan psikologi belajar,

pembelajaran kelompok banyak dipengaruhi oleh psikologi

belajar kognitif holistik yang menekankan bahwa belajar pada

dasarnya adalah proses berfikir.14

Pembelajaran kooperatif

sendiri bernaung dalam teori konstruktivistik yang muncul

dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan

memahami konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi

dengan temannya.15

Pembelajaran kooperatif merupakan strategi

pembelajaran yang menerapkan pengelompokan/tim kecil,

13

Hamruni, Strategi dan Model-Model Pembelajaran Aktif-

Menyenangkan, hlm. 7.

14Hamruni, Strategi dan Model-Model Pembelajaran Aktif-

Menyenangkan, hlm. 5-6.

15Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, hlm.

56.

Page 6: BAB II PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER …eprints.walisongo.ac.id/1698/3/093911054_Bab2.pdf · Model pembelajaran yang sering digunakan guru dalam ... Strategi Pembelajaran Agama

yaitu antara empat sampai enam orang yang mempunyai latar

belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras, atau suku

yang berbeda (heterogen). Sistem penilaian dilakukan

terhadap kelompok. Setiap kelompok akan memperoleh

penghargaan (reward), jika kelompok mampu menunjukkan

prestasi yang dipersyaratkan. Dengan demikian setiap anggota

kelompok akan mempunyai ketergantungan positif.

Ketergantungan semacam itulah yang selanjutnya akan

memunculkan tanggung jawab individu terhadap kelompok

dan ketrampilan interpersonal dari setiap anggota kelompok.

Setiap individu akan saling membantu, mereka akan

mempunyai motivasi untuk keberhasilan kelompok, sehingga

setiap individu akan memiliki kesempatan yang sama untuk

memberikan kontribusi demi keberhasilan kelompok.16

Menurut Marlow Ediger dan Digumarti Bhaskara

Rao, “By cooperative learning pupil are to share ideas as well

as engage in small group work, rather than in individual

endeavours.17

Yaitu dengan pembelajaran kooperatife peserta

didik lebih dapat berbagi ide serta terlibat dengan kegiatan

kerja kelompok kecil dari pada dalam upaya individu.

Jadi pembelajaran kooperatif intinya adalah suatu

kegiatan belajar yang dilakukan oleh peserta didik dalam

16

Hamruni, Strategi dan Model-Model Pembelajaran Aktif-

Menyenangkan, hlm. 162.

17Marlow Ediger & Digumarti Bhaskara Rao, Essay on Teaching

and Learning, (India: Discovery Publishing House Pvt. Ltd, 2011), hlm. 29.

Page 7: BAB II PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER …eprints.walisongo.ac.id/1698/3/093911054_Bab2.pdf · Model pembelajaran yang sering digunakan guru dalam ... Strategi Pembelajaran Agama

kelompok-kelompok kecil pada suatu kelas yang tidak

membeda-bedakan latar belakang kemampuan ataupun jenis

kelamin.

b. Tujuan Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif dapat memberikan

keuntungan baik pada siswa kelompok bawah maupun

kelompok atas kerja bersama menyelesaikan tugas-tugas

akademik, siswa kelompok atas akan menjadi tutor sebaya

bagi siswa kelompok bawah, jadi memperoleh bantuan khusus

dari teman sebaya, yang memiliki orientasi dan bahasa yang

sama. Dalam proses tutorial ini, siswa kelompok atas akan

meningkat akan meningkat kemampuan akademiknya karena

memberi pelayanan sebagai tutor membutuhkan pemikiran

lebih dalam tentang hubungan ide-ide yang terdapat dalam

materi tertentu.

Tujuan penting lain dari pembelajaran kooperatif

adalah untuk mengajarkan kepada siswa keterampilan kerja

sama dan kolaborasi. Keterampilan ini sangat penting dimiliki

di dalam masyarakat di mana banyak kerja orang dewasa

sebagian besar dilakukan dalam organisasi yang bergantung

satu sama lain dan di mana masyarakat secara budaya semakin

beragam.18

18

Rusman, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan

Profesionalisme Guru, hlm. 209-210.

Page 8: BAB II PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER …eprints.walisongo.ac.id/1698/3/093911054_Bab2.pdf · Model pembelajaran yang sering digunakan guru dalam ... Strategi Pembelajaran Agama

Tujuan pokok pembelajaran kooperatif adalah

memaksimalkan belajar siswa untuk meningkatkan prestasi

akademik dan pemahaman baik secara individu maupun

secara kelompok.19

Pembelajaran kooperatif bertujuan agar peserta didik

bisa bekerja sama satu sama lain jika dalam satu kelompok

ada peserta didik yang kurang memahami suatu materi peserta

didik yang lain membatu menerangkan atau menjelaskan

materi tersebut, selain itu pembelajaran kooperatif juga

melatih kekompakan dalam suatu kelompok.

c. Unsur-unsur Penting Pembelajaran Kooperatif

1) Siswa dan kelompoknya haruslah beranggapan bahwa

mereka sehidup sepenanggungan bersama

2) Siswa bertangungjawab atas segala sesuatu di dalam

kelompoknya, seperti milik mereka sendiri

3) Siswa haruslah melihat bahwa semua anggota di dalam

kelompoknya memiliki tujuan yang sama

4) Siswa haruslah membagi tugas dan tanggung jawab yang

sama di antara anggota kelompoknya

5) Siswa akan dikenakan evaluasi atau diberikan

hadiah/penghargaan yang juga akan dikenakan untuk

semua anggota kelompok

19

Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, hlm.

57.

Page 9: BAB II PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER …eprints.walisongo.ac.id/1698/3/093911054_Bab2.pdf · Model pembelajaran yang sering digunakan guru dalam ... Strategi Pembelajaran Agama

6) Siswa berbagai kepemimpinan dan mereka membutuhkan

keterampilan untuk belajar bersama selama proses belajar

7) Siswa diminta mempertanggung jawabkan secara

individual materi yang ditangani dalam kelompok

kooperatif.20

Unsur-unsur penting pembelajaran kooperatif selain

belajar bertanggungjawab atas kelompoknya peserta didik

juga harus kompak dan siap jadi pemimipin dari masing-

masing individu.

d. Prinsip-prinsip Utama Pembelajaran Kooperatif

1) Penghargaan kelompok, yang akan diberikan jika

kelompok mencapai kriteria yang ditentukan

2) Tanggung jawab individual, bermakna bahwa suksesnya

tergantung pada belajar individual semua anggota

kelompok

3) Kesempatan yang sama untuk sukses, bermakna bahwa

siswa telah membantu kelompok dengan cara mereka

sendiri.

20

Rusman, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan

Profesionalisme Guru, hlm. 208.

Page 10: BAB II PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER …eprints.walisongo.ac.id/1698/3/093911054_Bab2.pdf · Model pembelajaran yang sering digunakan guru dalam ... Strategi Pembelajaran Agama

e. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif

Tabel 2.1. Langkah-langkah pembelajaran kooperatif

Fase Tingkah laku guru

Fase 1

Menyampaikan

tujuan dan

memotivasi siswa

Guru menyampaikan semua tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai

pada pelajaran tersebut dan

memotivasi siswa belajar

Fase 2

Menyajikan

informasi

Guru menyajikan informasi kepada

siswa dengan jalan demonstrasi

atau lewat bahan bacaan21

Fase 3

Mengorganisasikan

siswa ke dalam

kelompok

kooperatif

Guru menjelaskan kepada siswa

bagaimana caranya membentuk

kelompok belajar dan membantu

setiap kelompok agar melakukan

transisi secara efisien

Fase 4

Membimbing

kelompok bekerja

dan belajar

Guru membimbing kelompok-

kelompok belajar pada saat mereka

mengerjakan tugas mereka

Fase 5

Evaluasi

Guru mengevaluasi hasil belajar

tentang materi yang telah dipelajari

atau masing-masing kelompok

mempresentasikan hasil kerjanya

Fase 6

Memberikan

penghargaan

Guru mencari cara-cara untuk

menghargai baik upaya maupun

hasil belajar individu dan

kelompok.22

Dalam penelitian ini, pembelajaran kooperatif yang

dimaksud adalah pembelajaran kooperatif tipe Numbered

21

Rusman, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan

Profesionalisme Guru, hlm. 211.

22 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, hlm.

67.

Page 11: BAB II PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER …eprints.walisongo.ac.id/1698/3/093911054_Bab2.pdf · Model pembelajaran yang sering digunakan guru dalam ... Strategi Pembelajaran Agama

Head Together yang diharapkan dapat memperbaiki sistem

pembelajaran di MI Infarul Ghoy Plamongansari Semarang

khususnya pada mata pelajaran Fikih materi pokok ketentuan

Qurban, sehingga dapat memaksimalkan belajar peserta didik

untuk meningkatkan prestasi akademik baik secara individu

maupun secara kelompok.

6. Numbered Head Together

Numbered Head Together merupakan jenis pembelajaran

kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola pikir peserta

didik sekaligus sebagai alternatif terhadap pembelajaran

konvensional.

Numbered berarti penomoran, head together berarti

berpikir bersama. Pada dasarnya, Numbered Head Together

merupakan varian dari diskusi kelompok. Teknis pelaksanaannya

hampir sama dengan diskusi kelompok. Pertama-tama, guru

meminta siswa untuk duduk berkelompok-kelompok. Masing-

masing anggota diberi nomor. Setelah selesai, guru memanggil

nomor (baca; anggota) untuk mempresentasikan hasil diskusinya.

Guru tidak memberitahukan nomor berapa yang akan

berpresentasi selanjutnya. Begitu seterusnya hingga semua nomor

terpanggil. Pemanggilan secara acak ini akan memastikan semua

siswa benar-benar terlibat dalam diskusi tersebut.23

23

Miftahul Huda, Cooperatif Learning Metode, Teknik, Struktur,

dan Model Terapan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011), hlm. 138.

Page 12: BAB II PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER …eprints.walisongo.ac.id/1698/3/093911054_Bab2.pdf · Model pembelajaran yang sering digunakan guru dalam ... Strategi Pembelajaran Agama

Dalam mengajukan pertanyaan kepada seluruh kelas, guru

menggunakan struktur empat fase sebagai sintaks NHT:

a. Fase 1: Penomoran

Dalam fase ini, guru membagi siswa kedalam kelompok 5-6

kelompok dan kepada setiap anggota kelompok diberi nomor

antara 1-5.

b. Fase 2: Mengajukan Pertanyaan

Guru mengajukan sebuah pertanyaan kepada siswa.

Pertanyaan dapat bervariasi. Pertanyaan dapat amat spesifik

dan dalam bentuk kalimat tanya.

c. Fase 3: Berpikir Bersama

Siswa menyatukan pendapatnya terhadap jawaban pertanyaan

itu dan meyakinkan tiap anggota dalam timnya mengetahui

jawaban tim.

d. Fase 4: Menjawab

Guru memanggil suatu nomor tertentu, kemudian siswa yang

nomornya sesuai mengacungkan tangannya dan mencoba

untuk menjawab pertanyaan untuk seluruh kelas.24

Berdasarkan jawaban-jawaban itu guru dapat

mengembangkan diskusi lebih dalam, sehingga peserta didik dapat

menemukan jawaban pertanyaan itu sebagai pengetahuan yang

utuh.

24

Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif,

(Jakarta: Prenada Media, 2009), hlm. 82-83.

Page 13: BAB II PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER …eprints.walisongo.ac.id/1698/3/093911054_Bab2.pdf · Model pembelajaran yang sering digunakan guru dalam ... Strategi Pembelajaran Agama

7. Belajar dan Hasil Belajar

a. Belajar

1) Pengertian Belajar

Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah,

kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok.

Ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan

pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses

belajar yang dialami oleh peserta didik sebagai anak

didik.25

Belajar merupakan proses manusia untuk

mencapai berbagai macam kompetisi, keterampilan, dan

sikap. Belajar dimulai dari manusia lahir sampai akhir

hayat. Belajar, sebagai karakteristik yang membedakan

manusia dengan mahluk lain, merupakan aktivitas yang

selalu dilakukan sepanjang hayat manusia. Belajar

merupakan aktifitas yang dilakukan seseorang untuk

mendapatkan perubahan dalam dirinya melalui pelatihan-

pelatihan atau pengalaman-pengalaman.

Belajar adalah suatu proses perubahan, yaitu

perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan

lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.26

25

Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya,

(Jakarta : Rineka Cipta, 1995 ), hlm.1.

26Slameto,

Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, hlm. 2.

Page 14: BAB II PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER …eprints.walisongo.ac.id/1698/3/093911054_Bab2.pdf · Model pembelajaran yang sering digunakan guru dalam ... Strategi Pembelajaran Agama

Hakikat belajar merupakan proses manusia untuk

mencapai berbagai macam kompetisi, keterampilan, dan

sikap. Belajar dimulai dari manusia lahir sampai akhir

hayat. Belajar, sebagai karakteristik yang membedakan

manusia dengan mahluk lain, merupakan aktivitas yang

selalu dilakukan sepanjang hayat manusia. Belajar

merupakan aktifitas yang dilakukan seseorang untuk

mendapatkan perubahan dalam dirinya melalui pelatihan-

pelatihan atau pengalaman-pengalaman.27

Perubahan dan kemampuan untuk berubah

merupakan batasan dan makna yang terkandung dalam

belajar. Disebabkan oleh kemampuan berubah oleh

belajarlah, maka manusia dapat berkembang lebih jauh

dari makhluk-makhluk lainnya, sehingga ia tebebas dari

kemandegan fungsinya sebagai khalifah Tuhan di muka

bumi. Boleh jadi, karena kemampuan berkembang melalui

belajar itu pula manusia dapat secara bebas

mengeksplorasi, memilih, dan menetapkan keputusan-

keputusan penting dalam kehidupan.28

Selain itu manusia juga sangat dipengaruhi oleh

kejadian-kejadian di dalam lingkungannya, yang akan

memberikan pengalaman-pengalaman tertentu kepadanya.

27

Baharudin, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Jogjakarta, Ar –

Ruzz Media, 2010), hlm. 11.

28Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Raja Grafindo

Persada, 2011), hlm. 59-60.

Page 15: BAB II PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER …eprints.walisongo.ac.id/1698/3/093911054_Bab2.pdf · Model pembelajaran yang sering digunakan guru dalam ... Strategi Pembelajaran Agama

Seperti yang dikatakan oleh Wittig Arno F. Dalam

bukunya Psychology Of Learning, “ Learning can be

defined as any relatively permanent change in an

organism’s behavioral repertoire that occurs as a result

of experience”.29

Yaitu belajar di sini merupakan

perubahan tingkah laku yang terjadi karena didahului oleh

pengalaman. Ini berdasarkan paradigma S-R (stimulus-

respons), yaitu suatu proses yang memberikan respons

tertentu terhadap yang datang dari luar.

Secara umum belajar dapat didefinisikan “as a

change in behavior which occurs as a result of

experience”.30

Yaitu bentuk kebiasaan yang merupakan

hasil dari pengalaman.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa

pengertian belajar yaitu suatu proses usaha yang

dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan

tingkah laku yang baru secara keseluruhan yang

diperlihatkan dari peningkatan kecakapan pengetahuan,

sikap, tingkah laku, pemahaman, keterampilan, daya pikir,

dan kemampuan lain sebagai hasil pengalamannya sendiri

dalam interaksi dengan lingkungannya.

29

Wittig, Arno F., Psychology Of Learning, (Amerika: McGraw-

Hill, 1981), hlm.2

30 Hiram E. Fitzgerald & Ellen Strommen, Programmed Learning

Developmental Psychology, (Ontario: Canadian distribution, 1972), hlm.47

Page 16: BAB II PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER …eprints.walisongo.ac.id/1698/3/093911054_Bab2.pdf · Model pembelajaran yang sering digunakan guru dalam ... Strategi Pembelajaran Agama

2) Ciri-ciri Belajar

Ciri-ciri belajar adalah sebagai berikut:

a) Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah

laku.

b) Perubahan perilaku.

c) Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat

diamati pada saat proses belajar sedang berlangsung,

perubahan perilaku tersebut bersifat potensial.

d) Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau

pengalaman.

e) Pengalaman atau latihan itu dapat memberi

penguatan.

3) Prinsip-prinsip Belajar

Beberapa prinsip umum belajar sebagai berikut:

a) Apa pun yang dipelajari siswa, dialah yang harus

belajar, bukan orang lain. Untuk itu siswalah yang

harus bertindak aktif.

b) Setiap siswa belajar sesuai dengan tingkat

kemampuanya.

c) Siswa akan dapat belajar dengan baik bila mendapat

penguatan langsung pada setiap langkah yang

dilakukan selama proses belajar.

d) Penguasaan yang sempurna dari setiap langkah yang

dilakukan siswa akan membuat proses belajar lebih

berarti.

Page 17: BAB II PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER …eprints.walisongo.ac.id/1698/3/093911054_Bab2.pdf · Model pembelajaran yang sering digunakan guru dalam ... Strategi Pembelajaran Agama

e) Motivasi belajar siswa akan lebih meningkat apabila

ia diberi tanggung jawab dan kepercayaan penuh atas

belajarnya.31

Sebagai pendidik harus benar-benar

memperhatikan apa yang menjadi prinsip-prinsip dalam

pembelajaran

b. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan

manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya. Aspek

perubahan itu mengacu kepada taksonomi tujuan pengajaran

yang dikembangkan oleh Bloom, Simpson, dan Harrow.32

Hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, efektif,

dan psikomotorik. Domain kognitif adalah knowledge

(pengetahuan, ingatan), comprehension (pemahaman,

menjelaskan, meringkas, contoh), application (menerapkan),

analysis (menguraikan, menentukan hubungan), synthesis

(mengorganisasikan, merencanakan, membentuk bangunan

baru), dan evaluation (menilai). Domain afektif adalah

receiving (sikap menerima), responding (memberikan respon),

valuing (nilai), organization (organisasi), charactirization

(karakterisasi). Domain Psikomotor mencakup keterampilan

produktif, teknik, fisik, sosial, manajerial, dan intelektual.

31

Baharudin, Teori Belajar dan Pembelajaran, hlm. 15-16.

32 Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

2009), hlm. 45.

Page 18: BAB II PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER …eprints.walisongo.ac.id/1698/3/093911054_Bab2.pdf · Model pembelajaran yang sering digunakan guru dalam ... Strategi Pembelajaran Agama

Sementara menurut Lindgren hasil kecakapan meliputi

kecakapan, informasi, pengertian, dan sikap.

Yang harus diingat hasil belajar adalah perubahan

perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek

potensi kemanusiaan saja. Artinya, hasil pembelajaran yang

dikategorisasi oleh para pakar pendidikan sebagaimana

tersebut di atas tidak dilihat secara terpisah, melainkan

komprehensif.33

e. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Hasil belajar akan dipengaruhi oleh banyak faktor,

secara garis besar faktor yang mempengaruhi hasil belajar

dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu faktor intern dan

faktor ekstern.34

1) Faktor intern

Faktor intern adalah faktor-faktor yang berasal

dari dalam diri peserta didik. Faktor intern dikelompokkan

menjadi faktor jasmaniah, faktor psikologis, dan faktor

kelelahan.

a) Faktor jasmaniah meliputi faktor kesehatan dan cacat

tubuh

b) Faktor psikologi meliputi intelegensi, perhatian,

minat, bakat, motif, kematangan, dan kesiapan.

33

Agus Suprijono, Kooperatif Learning Teori dan Aplikasi

PAIKEM, hlm. 5-7.

34 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, hlm.

54.

Page 19: BAB II PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER …eprints.walisongo.ac.id/1698/3/093911054_Bab2.pdf · Model pembelajaran yang sering digunakan guru dalam ... Strategi Pembelajaran Agama

c) Faktor kelelahan

Dibedakan menjadi dua, yaitu kelelahan

jasmani dan rohani. Kelelahan jasmani seperti lemah

lunglai, sedangkan kelelahan rohani seperti adanya

kelesuan dan kebosanan.35

2) Faktor ekstern

Faktor ekstern dikelompokkan menjadi tiga, yaitu

faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat.

a) Faktor keluarga

Faktor keluarga ini meliputi cara orang tua

mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana

rumah tangga, dan keadaan ekonomi keluarga.

b) Faktor sekolah

Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar

ini mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi

guru dan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin

sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, standar

pengajaran, kualitas pengajaran, keadaan gedung,

metode belajar dan tugas rumah.36

35

Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, hlm.

55-59.

36 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, hlm.

60-69.

Page 20: BAB II PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER …eprints.walisongo.ac.id/1698/3/093911054_Bab2.pdf · Model pembelajaran yang sering digunakan guru dalam ... Strategi Pembelajaran Agama

c) Faktor masyarakat

Pengaruh masyarakat ini terkait dengan

keberadaan siswa dengan masyarakat. Pengaruh

masyarakat ini terkait dengan keberadaan peserta

didik dengan masyarakat. Lingkungan masyarakat

dimana siswa berada juga berpengaruh terhadap

semangat dan aktivitas belajarnya. Lingkungan

masyarakat dimana warganya memiliki latar belakang

pendidikan yang cukup, terdapat lembaga-lembaga

pendidikan dan sumber-sumber belajar yang cukup,

terdapat lembaga-lembaga pendidikan dan sumber-

sumber belajar di dalamnya akan memberikan

pengaruh positif terhadap semangat dan

perkembangan belajar generasi mudanya.37

Dari beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa

faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dibagi menjadi

dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal dari individu.

Faktor internal adalah faktor yang timbul dari dalam diri

peserta didik. baik kondisi jasmani maupun rohani peserta

didik., sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang timbul

dari luar diri peserta didik.

37

Nana syaodih sukmadinata, Landasan Psikologi Proses

Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), hlm.162-165

Page 21: BAB II PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER …eprints.walisongo.ac.id/1698/3/093911054_Bab2.pdf · Model pembelajaran yang sering digunakan guru dalam ... Strategi Pembelajaran Agama

8. Tinjauan Materi Ketentuan Qurban

Materi pokok ketentuan Qurban merupakan materi yang

akan dilakukan pada kelas V Madrasah Ibtidaiyah Infarul Ghoy

Plamongansari Semarang. Adapun standar kompetensi dasarnya

sebagai berikut:

Standar Kompetensi: Mengenal ketentuan Qurban

Kompetensi Dasar: Menjelaskan ketentuan Qurban.

Indikator:

a. Menjelaskan pengertian Qurban

b. Menjelaskan hukum dan waktu Qurban

c. Menyebutkan syarat hewan Qurban

Materi:

Salah satu amalan yang sangat dianjurkan bagi umat Islam

yang mampu adalah melaksanakan ibadah Qurban, pelaksanaan

Qurban tersebut sebagai penghormatan kepada Nabi Ibrahim a.s.

yang telah rela mengorbankan putra kesayangan beliau yaitu Nabi

Ismail a.s.

Nabi muhammad SAW telah mensyariatkan kepada

umatnya untuk melaksanakan ibadah Qurban, selain sebagai rasa

syukur kita kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat

dan nikmatnya kepada kita, ibadah Qurban dimaksudkan untuk

menghormati pengorbanan yang besar dari Nabi Ibrahim a.s. dan

Nabi Ismail a.s., dengan ketaatan, kepasrahan dan keikhlasan yang

luar biasa yang ditunjukkan kepada Tuhannya, Nabi Ibrahim a.s.

merelakan putra tercintannya kepada Allah SWT.

Page 22: BAB II PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER …eprints.walisongo.ac.id/1698/3/093911054_Bab2.pdf · Model pembelajaran yang sering digunakan guru dalam ... Strategi Pembelajaran Agama

a. Pengertian Qurban

Qurban menurut bahasa berasal dari kata:

ق ر با نا – ي قر ب –ق ر ب

yang artinya dekat, mendekat. Menurut istilah artinya

menyembelih ternak pada hari raya haji (Qurban) dan hari-

hari tasyriq untuk mendekatkan diri kepada Allah.

Berqurban merupakan salah satu syariat Islam yang

penting. Sebab berqurban merupakan salah satu bakti tanda

rasa cinta hamba-Nya kepada Allah SWT. Karena itu

berqurban hukumnya sunnat muakad bagi setiap muslim

baligh dan mampu.

Firman Allah SWT:

ناك الكوث ر ﴿ ﴾2﴾ فصل لربك وانر ﴿1إنا أعطي

Sesungguhnya kami telah memberikan kepadamu

(Muhammad) nikmat yang banyak. Maka dirikanlah

shalat karena Tuhanmu dan berqurbanlah. (Q. S. AL-

Alkautsar: 1-2).38

Yang dimaksud berqurban di sini ialah menyembelih

hewan Qurban dan mensyukuri nikmat Allah. Begitu

pentingnya masalah Qurban ini. Bahkan Rasulullah SAW.

Mengingatkan kepada orang yang sudah mampu berqurban

38

Departemen Agama RI, Al- Qur’an, (Bandung: PT. Sygma

Examedia Arkaleema, 2009), hlm. 602

Page 23: BAB II PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER …eprints.walisongo.ac.id/1698/3/093911054_Bab2.pdf · Model pembelajaran yang sering digunakan guru dalam ... Strategi Pembelajaran Agama

tetapi tidak mau melaksanakannya maka jangan mendekati

tempat shalatnya.39

b. Hukum Qurban

Qurban hukumnya sunnat muakad untuk orang-orang

yang mempunyai kesanggupan, orang yang mampu berqurban

tapi tidak berqurban, hukumnya makruh.

c. Ketentuan Qurban

Ketentuan dalam Qurban ada beberapa syarat, seperti:

penyembelihan, waktu menyembelih dan binatang yang

hendak disembelih. Binatang yang disembelih lembu dan

suku-sukunya, kambing dan suku-sukunya (dan serumpun

dengan kambing dan lembu), seperti: unta, kerbau, biri-biri,

kambing dan lain-lain. Binatang-binatang tersebut sudah

sampai usia remaja (baligh), kira-kira umur satu tahun untuk

kambing dan dua tahun untuk unta (lembu). Jenis kambing

untuk satu orang dan jenis lembu boleh sampai untuk tujuh

orang.

d. Syarat binatang Qurban

Syarat binatang Qurban, binatang Qurban harus sehat,

titak berpenyakit dan tidak cacat. Maka binatang-binatang

yang pincang, sakit, kurus, buta (meskipun sebelah), telinga

putus, lidah putus yang kekurangan tersebut tampak jelas

tidak boleh untuk Qurban.

39

R. Muhammad Fadilah, Fikih Madrasah Ibtidaiyah untuk Kelas V

Semester 1 dan 2, (Jakarta: Armico, 2005), hlm. 34-36.

Page 24: BAB II PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER …eprints.walisongo.ac.id/1698/3/093911054_Bab2.pdf · Model pembelajaran yang sering digunakan guru dalam ... Strategi Pembelajaran Agama

Sudah dapat dimaklumi bahwa Qurban bertujuan

mendekatkan diri kepada Allah, maka jalan untuk tujuan

tersebut harus ditempuh yang baik tidak sembarang binatang.

e. Waktu penyembelihan binatang Qurban

Waktu menyembelih sejak tanggal 10 Zulhijjah (hari

raya Qurban) setelah terbit matahari (setelah cukup untuk

shalat Id dan membaca dua khotbah) sampai terbenamnya

matahari pada tanggal 13 Zulhijjah (hari tasyriq yang akhir).

Demikian pendapat Ar-Rafi’i, dengan Alasan:

Sabda Nabi SAW:

من عن أنس بن مالك رضي الله عنه، قال: قال النب صلى اهلل عليه وسلم:

ا ذبح لن فسه ومن ذبح ب عد الصلة ف قد ت نسكه وأصاب ذبح ق بل الصلة فإن40. )اه البخارى رو ( .سنة المسلمي

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata: Nabi

Shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda: Barangsiapa

yang menyembelih (Qurban) sebelum shalat (‘Id),

maka ia menyembelih untuk dirinya, dan barangsiapa

menyembelih sesudah shalat, maka ia telah

menyempurnakan tata caranya dan memenuhi sunah

orang-orang Islam. (H. R. Bukhari).41

Dari penjelasan hadist di atas sudah jelas bahwa

menyembelih hewan Qurban harus sesudah melakukan ibadah

shalat ‘id, karena jika melaksanakan sebelum sholat ‘Id

hukumnya tidah sah.

40

Imam Abi’abdillah Muhammad, Shohih Buchori Juz 5, (Beirud:

Darul Kitab Al’Alimah, 1992) hlm. 590.

41 Moh. Rifa’i, dkk, Tejemah Khulashah Kifayatul Akhyar, hlm. 425

Page 25: BAB II PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER …eprints.walisongo.ac.id/1698/3/093911054_Bab2.pdf · Model pembelajaran yang sering digunakan guru dalam ... Strategi Pembelajaran Agama

f. Sunnah-sunah ketika menyembelih hewan Qurban

Ketika menyembelih binatang Qurban disunahkan

lima perkara:

1) Membaca basmalah

2) Membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW

3) Menghadapkan binatang Qurban ke kiblat

4) Membaca takbir

5) Membaca do’a.42

Jadi dalam melaksakan dalam penyembelihan hewan

Qurban disunahkan untuk membaca basmalah, shalawat Nabi,

menghadapkan bintang Qurban ke kiblat, membaca takbir dan

membaca do’a.

B. Kajian Pustaka

Kajian pustaka merupakan penulusuran pustaka hasil

penelitian atau yang dijadikan penulis sebagai rujukan atau

perbandingan terhadap penelitian yang penulis laksanakan.

Adapun kajian pustaka tersebut di antaranya:

1. Skripsi yang disusun oleh Muliatunniam (NIM : 063811016)

pada tahun 2011, mahasiswa program studi Biologi Fakultas

Tarbiyah IAIN, dengan judul Efektifitas Pembelajaran

Numbered Head Together (NHT) Terhadap Keaktifan Dan

Hasil Belajar Peserta Didik Kelas VIII SMP Pondok Modern

Selamet Kendal Pada Materi Pokok Sistem Peredaran Darah

Manusia. Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa

42

Moh. Rifa’i, dkk, Tejemah Khulashah Kifayatul Akhyar, hlm. 426

Page 26: BAB II PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER …eprints.walisongo.ac.id/1698/3/093911054_Bab2.pdf · Model pembelajaran yang sering digunakan guru dalam ... Strategi Pembelajaran Agama

pelaksanaan model pembelajaran Numbered Head Together

(NHT) di kelas VIII SMP Pondok Modern Selamet Kendal,

secara umum bisa dikatakan baik. Hal ini dibuktikan dengan

diperolehnya hasil analisis data yang menunjukkan bahwa

metode pembelajaran NHT ini dapat meningkatkan aktivitas

siswa pada setiap aspek yang diamati yakni kelas eksperimen

70,09 sedangkan kelas kontrol 60,46.

2. Muhammad Irfan Hadiyanto (4101403548) dalam skripsinya

berjudul “Keefektifan Pembelajaran Kooperatif tipe NHT

Terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Pada Sub Pokok

Bahasan segi empat peserta didik kelas VII SMP Negeri 19

semarang tahun pelajaran 2006/2007”, lulus tahun 2007,

isinya memaparkan bagaimana daya serap peserta didik yang

dikenai pembelajaran kooperatif tipe NHT terhadap

pemahaman konsep pada sub pokok segi empat. Berdasarkan

penelitian, ini dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran

Numbered Head Together (NHT) berpengaruh pada tingkat

kreativitas belajar siswa.

Dari kajian pustaka di atas bahwa penelitian yang

dilakukan hampir sama yaitu sama-sama menggunakan

pembelajaran Numbered Head Together. Dan perbedaanya adalah

penerapan pada mata pelajaran yaitu peneliti menerapkan

pembelajaran Numbered Head Together pada mata pelajaran Fikih

materi pokok ketentuan Qurban. Meskipun berbeda pada mata

Page 27: BAB II PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER …eprints.walisongo.ac.id/1698/3/093911054_Bab2.pdf · Model pembelajaran yang sering digunakan guru dalam ... Strategi Pembelajaran Agama

pelajaran dengan penelitian di atas, hasil penelitian tersebut

membantu sebagai sumber rujukan peneliti.

C. Rumusan Hipotesis

Berkaitan dengan hipotesis penelitian, perlu dicatat bahwa

keberadaan hipotesis adalah sebagai kesimpulan sementara

tentang masalah yang merupakan perkiraan tentang keterkaiatan

variabel-variabel yang diteliti.

Hipotesis adalah dugaan yang mungkin benar dan

mungkin salah, dan akan diterima jika ada fakta-fakta yang

membenarkannya.43

Hipotesis merupakan jawaban bersifat sementara terhadap

permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang

terkumpul.44

Adapun rumusan hipotesis yang diajukan dalam penelitian

ini adalah: Kelas yang diberi perlakuan pembelajaran Numbered

Head Together dengan kelas yang tidak diberi perlakuan terdapat

perbedaan hasil pembelajaran dalam meningkatkan keberhasilan

belajar pada materi ketentuan Qurban kelas V Madrasah

Ibtidaiyah Infarul Ghoy Plamongansari Semarang.

43

Sutrisno Hadi, Metodologi Research I, (Yogyakarta: Fakultas

Ekonomi UII,1993), hlm. 63.

44Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan

Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm. 110