BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal...

113
22 BAB II PEMBAHASAN A. LATAR BELAKANG DINASTI FATHIMIYAH HINGGA MUNCULNYA DINASTI AYYUBIYAH Wilayah kekuasaan Dinasti Fathimiyah (909-1171 M) meliputi Afrika Utara, Mesir, dan Suriah. Berdirinya Dinasti Fathimiyah dilatar belakangi oleh melemahnya Dinasti Abbasiyah. Ubaidilah Al-Mahdi mendirikan Dinasti Fathimiyah yang lepas dari kekuasaan Abbasiyah. Dinasti ini mengalami puncak kejayaan pada masa kepemimpinan Al- Aziz. Kebudayaan Islam berkembang pesat pada masa Dinasti Fathimiyah yang ditandai dengan berdirinya Masjid Al-Azhar. Masjid ini berfungsi sebagai pusat pengkajian Islam dan ilmu pengetahuan. Dinasti Fathimiyah berakhir setelah Al-‘Adid, khalifah terakhir Dinasti Fathimiyah jatuh sakit. 1 Dinasti Fathimiyah mengklaim sebagai keturunan garis lurus dari pasangan Ali bin Abi Thalib dan Fatimah binti Rasulullah. Menurut mereka, Abdullah al-Mahdi sebagai pendiri dinasti ini merupakan cucu Ismail bin Ja’far Ash-Shadiq. Sedangkan Ismail merupakan Imam Syi’ah yang ketujuh. Setelah Imam Ja’far Ash-Shadiq wafat, Syi’ah terpecah menjadi dua cabang. Cabang pertama meyakini bahwa Musa Al-Kazim 1 Prof. Dr. azyumardi Azra (Pemimpin Redaksi), Ensiklopedi Islam, Jakarta: Ichtiar Baru Van Hooeve, 2005 dalam Samsul Munir Amin, 2009, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta: Amzah, halaman 254.

Transcript of BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal...

Page 1: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

22

BAB II

PEMBAHASAN

A. LATAR BELAKANG DINASTI FATHIMIYAH HINGGA

MUNCULNYA DINASTI AYYUBIYAH

Wilayah kekuasaan Dinasti Fathimiyah (909-1171 M) meliputi

Afrika Utara, Mesir, dan Suriah. Berdirinya Dinasti Fathimiyah dilatar

belakangi oleh melemahnya Dinasti Abbasiyah. Ubaidilah Al-Mahdi

mendirikan Dinasti Fathimiyah yang lepas dari kekuasaan Abbasiyah.

Dinasti ini mengalami puncak kejayaan pada masa kepemimpinan Al-

Aziz. Kebudayaan Islam berkembang pesat pada masa Dinasti Fathimiyah

yang ditandai dengan berdirinya Masjid Al-Azhar. Masjid ini berfungsi

sebagai pusat pengkajian Islam dan ilmu pengetahuan. Dinasti Fathimiyah

berakhir setelah Al-‘Adid, khalifah terakhir Dinasti Fathimiyah jatuh

sakit.1

Dinasti Fathimiyah mengklaim sebagai keturunan garis lurus dari

pasangan Ali bin Abi Thalib dan Fatimah binti Rasulullah. Menurut

mereka, Abdullah al-Mahdi sebagai pendiri dinasti ini merupakan cucu

Ismail bin Ja’far Ash-Shadiq. Sedangkan Ismail merupakan Imam Syi’ah

yang ketujuh. Setelah Imam Ja’far Ash-Shadiq wafat, Syi’ah terpecah

menjadi dua cabang. Cabang pertama meyakini bahwa Musa Al-Kazim

1 Prof. Dr. azyumardi Azra (Pemimpin Redaksi), Ensiklopedi Islam, Jakarta: Ichtiar Baru

Van Hooeve, 2005 dalam Samsul Munir Amin, 2009, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta:

Amzah, halaman 254.

Page 2: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

23

sebagai imam ketujuh pengganti imam Ja’far, sedangkan cabang kedua

meyakini Ismail bin Muhammad Al-Maktum sebagai imam Syi’ah

ketujuh. Cabang Syi’ah kedua ini disebut Syi’ah Ismailiyah. Syi’ah

Ismailiyah ini tidak menampakkan secara jelas sehingga muncullah

Abdullah bin Maimun yang membentuk Syi’ah Ismailiyah sebagai sebuah

sistem gerakan politik keagamaan. Ia berjuang mengorganisir propaganda

Syi’ah Ismailiyah dengan tujuan menegakkan kekuasaan wilayah muslim

untuk menyebarkan ajaran Syi’ah Ismailiyah. Kegiatan ini menjadi latar

belakang berdirinya Dinasti Fathimiyah di Afrika dan kemudian berpindah

ke Mesir.2

Dinasti Fathimiyah mengalami beberapa kali pergantian

kepemimpinan. Adapun para penguasa Dinasti Fathimiyah tersebut adalah

sebagai berikut:3 Al-Mahdi (909-934 M), Al-Qa’im (934-946 M), Al-

Mansur (946-953 M), Mu’iz Lidinillah (953-975 M), Al-Aziz (975-996

M), Al-Hakim (996-1021 M), Az-Zahir (1021-1036 M), Al-Mustansir

(1036-1094 M), Al-Musta’li (1094-1101 M), Al-Amir (1101-1130 M), Al-

Hafiz (1130-1149 M), Az-Zafir (1149-1154 M), Al-Fa’iz (1154-1160 M),

Al-‘Adhid (1160-1171 M).

Konflik persaingan memperebutkan jabatan khalifah dan perdana

menteri terus terjadi secara turun-temurun dari satu generasi ke generasi

seterusnya. Para menteri juga selalu ikut campur dalam pengangkatan para

khalifah. Tak jarang mereka melakukannya tanpa mempedulikan ajaran-

ajaran Isma’iliyah.

2 Samsul Munir Amin, 2009, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta: Amzah, halaman 254.

3 Arifa Rahmi, Blog, Sejarah Dinasti Fatimiyah, diunggah pada 10 maret 2013, dilihat pada

27 Oktober 2016.

Page 3: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

24

Pada periode akhir Dinasti Fathimiyah, persaingan memperebutkan

jabatan semakin meluas. Orang-orang yang berambisi menduduki jabatan

tidak hanya berkonflik satu sama lain, mereka juga meminta bantuan

kepada penguasa negeri-negeri tetangga.4 Syawar misalnya, menteri

Dinasti Fathimiyah yang dilengserkan petinggi militer bernama Dhargham

pada tahun 558 H, meminta bantuan kepada Nuruddin Mahmud, penguasa

Damaskus, untuk membantu merebut kembali kekuasaannya dari tangan

Dhargham. Apabila berhasil, Syawar berjanji memberi Nuruddin sepertiga

pendapatan pajak Mesir. Nuruddin setuju dan mengirim pasukan di bawah

pimpinan Asaduddin Syirkuh ke Mesir. Dhargham dapat dikalahkan dan

Syawar dapat menduduki jabatannya lagi sebagai perdana menteri pada

559 H. Namun Syawar mengingkari janjinya kepada Nuruddin dan

meminta Syirkuh pulang ke Syam. Pada saat yang bersamaan, Syawar

mengirim surat kepada raja Frank-Kristen (Prancis) di Baitul Maqdis.

Dalam surat tersebut, Syawar menakut-nakuti raja Frank akan ancaman

Nuruddin bila sampai menguasai Mesir. Sang raja kristen cepat-cepat

mengirim pasukan ke Mesir dan berhasil memaksa Syirkuh pulang ke

Syam.

Pada 562 H, Nuruddin mengirim pasukan ke Mesir yang dipimpin

oleh Syirkuh, yang diikuti oleh Shalahuddin Al-Ayyubi. Perdana Menteri

Syawar kabur setelah melihat kekuatan Syirkuh, dan meminta bantuan

4 Qasim A. Ibrahim dan Muhammad A. Saleh, 2014, Buku Pintar Sejarah Islam (terjemahan),

Jakarta: Zaman, halaman 565.

Page 4: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

25

kepada raja Frank-Kristen. Hingga akhirnya pasukan Syirkuh dan pasukan

Frank berhadap-hadapan. Dan kemenangan berpihak pada Syirkuh.5

Setelah kemenangan Syirkuh atas pasukan Frank, Syawar dibunuh

oleh Asaduddin Syirkuh atas perintah Khalifah Al-‘Adhid karena dianggap

telah berkhianat pada kekhalifahan. Kemudian Syirkuh ditunjuk sebagai

perdana menteri baru oleh Khalifah Al-‘Adhid sebagai hadiah. Namun

tidak lama setelah ia mendapat kedudukan sebagai seorang perdana

menteri, Syirkuh wafat sehingga kedudukannya digantikan oleh

Shalahuddin yang ditunjuk langsung oleh Khalifah Al-‘Adhid.

Shalahuddin adalah sosok yang sangat dermawan, sehingga

penduduknya mencintainya. Shalahuddin memerintahkan penyebutan

nama Nuruddin di mimbar-mimbar khutbah setelah nama Khalifah Dinasti

Fathimiyah. Shalahuddin juga memberi para pengikutnya jabatan-jabatan

tinggi di pemerintahan.6 Semua ini membuat Shalahuddin menjadi

ancaman baru bagi pemilik kepentingan di sejumlah wilayah kekuasaan

Fathimiyah. Mereka pun berencana menggulingkan Shalahuddin. Mereka

juga menggabungkan diri ke dalam barisan pasukan Frank-Kristen untuk

memerangi sang Perdana Menteri Shalahuddin al-Ayyubiy. Mereka dapat

dikalahkan dan dipukul mundur dan banyak dari mereka yang melarikan

diri hingga ke kota Sha’id. Namun Shalahuddin berhasil menangkap

mereka pada 572 H.

Shalahuddin tidak menghendaki Mesir jatuh ke tangan tentara

Salib. Dan ia membuktikan bahwa mampu mempertahankan Mesir dari

5 Qasim A. Ibrahim dan Muhammad A. Saleh, 2014, Buku Pintar Sejarah Islam (terjemahan),

Jakarta: Zaman, halaman 566. 6 Ibid, halaman 569.

Page 5: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

26

serangan tentara Salib. Setelah Khalifah Al-‘Adhid meninggal pada tahun

1171 M, maka berakhirlah Dinasti Fathimiyah dan Shalahuddin berkuasa

penuh atas Mesir dan mendirikan pemerintahan Ayyubiyah. Sehingga

mulai tahun 1171 M kekuasaan Fathimiyah berpindah tangan ke

Shalahuddin Al-Ayyubi dan beralih menjadi Dinasti Ayyubiyah.

Dinasti Ayyubiyah berkuasa tahun 564-643 H (1171-1250 M) di

Mesir. Didirikan oleh Al-Malik Al-Nashir Shalahuddin Yusuf (Al-

Ayyubi). Ia merupakan seorang jendral dan pejuang muslim Kurdi dari

Tikrit daerah Utara Irak saat ini. Dinasti Ayyubiyah berdiri di atas puing-

puing Dinasti Fathimiyah Syi’ah di Mesir. Di saat itu Mesir mengalami

krisis dan pemerintahannya melemah di segala bidang. Orang-orang

Nasrani mengintai Mesir sebagai lawan dalam memproklamirkan salib

oleh Tentara Salib.

B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI

Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang

memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat. Keluarga ini berasal

dari keturunan yang terhormat secara nasab dan klan. Klan suku ini

dikenal dengan Rawadiyah. Suku ini berimigrasi dari sebuah kota kecil

yang terletak di perbatasan paling ujung Azarbaijan, tidak jauh dari Kota

Taplis di Armenia. Shalahuddin lahir tahun 532 H/1137 M di benteng

Tikrit, sebuah kota tua yang jaraknya lebih dekat dengan Baghdad dari

pada ke Mosul.7 Shalahuddin Yusuf Al-Ayyubiy (w.1193), memiliki nama

7 Ali Muhammad Ash-Shalabi, 2013, Shalahuddin Al-Ayyubi (terjemahan), Jakarta: Pustaka

Al-Kautsar, halaman 294.

Page 6: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

27

asli Abu al-Muzaffar Yusuf bin Ayyub bin Syadzi ibn Marwan dan

bergelar “al-Malik an-Nashir Shalahuddin”, sehingga dikenal dengan

nama Al-Malik An-Nasir Shalahuddin Yusuf ibn Syadzi ibn Marwan.8

Shalahuddin lahir dari keluarga Kurdish di kota Tikrit (140 km barat laut

kota Baghdad) dekat sungai Tigris pada tahun 1138 Masehi.9

Sejarah mencatat bahwa kelahiran Shalahuddin bertepatan dengan

keluarnya perintah dari Mujahisuddin Bahruz, seorang penguasa Baghdad

kepada gubernur Baghdad, Najmuddin Ayyub dan Asasuddin Syirkuh,

ayah dan paman Shalahuddin, agar meninggalkan kota Tikrit. Perintah

tersebut dikeluarkan menyusul pembunuhan yang dilakukan Syirkuh

terhadap salah seorang komandan Benteng Baghdad bernama Isfahsalar.

Pembunuhan ini dilatar belakangi oleh tindakan sang komandan yang telah

melakukan pelecehan terhadap kehormatan seorang wanita yang meminta

pertolongan kepada Syirkuh. Demi kehormatan dan harga diri, Syirkuh

pun membunuhnya. Sultan Bahruz kemudian memerintahkan Ayyub dan

Syirkuh untuk segera keluar dari Tikrit demi keselamatan mereka,

termasuk putra Ayyub yang baru lahir, Shalahuddin.10

Kedua bersaudara, Najmuddin dan Syirkuh akhirnya pindah dari

Baghdad menuju Mosul. Kedatangan keduanya disambut baik oleh

Imaduddin Zanki dan mereka diberi hadiah yang melimpah dan tempat

tinggal, sebagai balasan terhadap perlakuan baik mereka terhadapnya

dahulu. Imaduddin menghadiahkan sebidang tanah kepada keduanya

untuk hidup.

8 Alwi Alatas, 2014, Shalahuddin Al-Ayyubi dan Perang Salib III. Zikrul Hakim, halaman 32.

9 Syaifullah Oemar: video.

10 Lilik Rochmad Nurcholisho, 2010, Shalahuddin Al-Ayyubiy, Jakarta: Inti Medina, halaman 5.

Page 7: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

28

Masa yang Shalahuddin habiskan di Damaskus setelah wilayah

tersebut dikuasai oleh Nuruddin Mahmud adalah masa-masa paling

penting yang memperlihatkan kepribadian Shalahuddin. Ia menjadi pujaan

dan disegani, bahkan ia mempunyai kedudukan tinggi seperti layaknya

putra penguasa Damaskus sendiri. Ia terkenal di kalangan masyarakat

sebagai seorang pemuda pendiam, terdidik, dan teguh beragama. Ia

memiliki perhatian besar terhadap Islam dan kaum muslimin karena

pengaruh akhlak-akhlak Nuruddin yang mempunyai tempat khusus dalam

ruang hatinya.11

Semasa Shalahuddin di Damaskus, ia diberikan beberapa jabatan

oleh Nuruddin, diantaranya adalah jabatan sebagai kepala keamanan.12

Shalahuddin memikul jabatan ini dengan baik dan mampu membersihkan

Damaskus dari ulah pencuri dan kejahatan para pengacau. Shalahuddin

mengembalikan keamanan dan kestabilan di wilayah Suriah hingga rakyat

merasa tenang dan aman akan jiwa dan harta mereka.

Adapun masa yang Shalahuddin habiskan di Mesir merupakan

masa penting yang memperlihatkan kepahlawanannya yang luar biasa dan

kelihaiannya yang langka dalam perang. Hal ini terbukti ketika Syawar

yang memberontak terhadap Khalifah Dinasti Fathimiyah. Dengan

kepandaian dan strateginya, serta tindakan yang tepat, Shalahuddin

bersama pamannya mampu menyatukan kerajaan Mesir ke dalam

kekuasaan Nuruddin Mahmud. Hal tersebut terjadi pada tahun 563 H.13

11

Lilik Rochmad Nurcholisho, 2010, Shalahuddin Al-Ayyubiy, Jakarta: Inti Medina, halaman 7.

12 Ibid.

13 Ibid, halaman 8.

Page 8: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

29

Singkat cerita, Shalahuddin memulai karirnya dengan membantu

pamannya, panglima Asaduddin Syirkuh. Kemudian menjadi sekertaris

Nuruddin Mahmud. Ia menyertai tiga kali ekspedisi militer ke Mesir

bersama pamannya (antara tahun 1163 & 1169 M). Mereka berhasil

menguasai Mesir, dan Syirkuh dipercaya untuk memerintah daerah Mesir.

Namun tidak lama kemudian Syirkuh meninggal, sehingga kedudukannya

mengalami kekosongan dan Shalahuddin ditunjuk untuk menggantikan

kedudukannya sebagai pemimpin Mesir oleh Khalifah Fathimiyah.14

Shalahuddin tumbuh besar dan mendapatkan pendidikan di

lingkungan keluarga dengan belajar keahlian di bidang politik dari

ayahnya; belajar keberanian dalam berbagai peperangan dari pamannya

Syirkuh; sehingga ia tumbuh dewasa dalam keadaan “kenyang” dengan

keahlian politik, ia juga mempelajari berbagai bidang ilmu populer di

masanya. Ia menghafal Al-Qur’an, mempelajari kitab fikih dan hadits

dengan menjadi murid pada sejumlah ulama dan para ustadz di wilayah

Syam dan Al-Jazirah.15

Shalahuddin menghabiskan masa kecilnya di Ba’labak. Ia hidup

mulia dan memperoleh kesempatan berada di lingkungan para pembesar

kerajaan, sehingga wajar apabila ia selalu mendatangi tempat-tempat

belajar untuk belajar membaca, menulis, menghafal Al-Qur’an, ditambah

14

Lilik Rochmad Nurcholisho, 2010, Shalahuddin Al-Ayyubiy, Jakarta: Inti Medina, halaman 8. 15

Ali Muhammad Ash-Shalabi, 2013, Shalahuddin Al-Ayyubi (terjemahan), Jakarta: Pustaka

Al-Kautsar, halaman 299.

Page 9: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

30

lagi belajar kaidah bahasa dan dasar-dasar nahwu dari para ulama

sebagaimana putra-putra raja.16

Pengarang buku Thabaqat Ay-Syafi’iyyah menyebutkan bahwa

Shalahuddin adalah seorang ahli fiqih. Shalahuddin di samping menghafal

Al-Qur’an, ia juga tertarik pada ilmu fiqih dan syair.17

Para sejarawan

sependapat bahwa pada masa pemerintahan Nuruddin, para ulama

mendatangani Damaskus dari penjuru negeri, dari wilayah Samarkhan dan

Cordova untuk mengajar dan menimba ilmu di masjid-masjid dan pusat-

pusat pendidikan. Hal ini menguatkan pendapat bahwa Shalahuddin

menimba ilmu dari kebanyakan Ulama tersebut.18

C. KEKUASAAN PEMERINTAHAN SHALAHUDDIN AL-AYYUBI DI

MESIR

1. Kondisi Mesir Sebelum Dipimpin oleh Shalahuddin

Mesir adalah sebuah negara republik di sudut Timur Laut Benua

Afrika. Negara ini berbatasan dengan Laut Tengah (Utara), Laut Merah

(Timur), Sudan (Selatan), dan Libia (Barat).19

Semenjak zaman kuno (4000 tahun SM) Mesir telah mempunyai

peradaban yang tinggi. Mesir memiliki peranan penting dalam sejarah

perkembangan Islam, baik pada zaman pra modern maupun pada zaman

modern. Peranan yang dimainkan Mesir dalam sejarah perkembangan

16

Lilik Rochmad Nurcholisho, 2010, Shalahuddin Al-Ayyubiy, Jakarta: Inti Medina, halaman 9.

17 Ibid.

18 Ibid, halaman 10.

19 Ensiklopedi Islam, Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve, 2005, halaman 21 dalam Koto dan

Husin, 2012.

Page 10: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

31

Islam dapat dilihat dalam berbagai bidang, antara lain bidang politik dan

perluasan daerah Islam, bidang ilmu pengetahuan, pendidikan,

kebudayaan, serta bidang ekonomi perdagangan.20

Islam masuk ke daerah ini pada masa Khalifah Umar bin Khattab.

Ketika ia memerintahkan Amr bin Ash membawa pasukan Islam untuk

mendudukinya. Setelah menduduki daerah ini, Amr bin Ash langsung

menjadi amir (gubernur) di sana (632 M) dan menjadikan kota Fustat

(dekat Kairo) sebagai ibukotanya. Pada masa selanjutnya, yang

memerintah Mesir berturut-turut adalah Dinasti Umayah dan Abbasiyah

(661-868 M), Dinasti Tulun (868-905 M), Dinasti Ikhsyid (935-969 M),

Dinasti Fathimiyah (909-1171 M). Pada masa sesudahnya, Mesir menjadi

bagian Kerajaan Turki Usmani (Ottoman).

Kota Kairo dibangun pada tanggal 17 Sya’ban 358 H/969 M oleh

panglima perang dinasti Fathimiyah yang beraliran Syi’ah, Jawhar al-

Siqili, atas perintah Khalifah Fathimiyah, al-Mu’izz Lidinillah (953-975

M), sebagai ibukota kerajaan dinasti tersebut. Bentuk kota ini hampir

merupakan segi empat. Di sekelilingnya dibangun pagar tembok besar dan

tinggi, yang sampai sekarang masih ditemui peninggalannya. Pagar

tembok ini memanjang dari Masjid Ibn Thulun sampai ke Qal’at al-Jabal,

memanjang dari Jabal al-Muqattam sampai tepi sungai Nil. Daerah-daerah

yang dilalui oleh dinding ini sekarang disebut al-Husainiyah, Bab al-Luk,

Syibra, dan Ahya Bulaq.21

20

Koto dan Husin, 2012. 21

Badri yatim, 2000, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Page 11: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

32

Kota yang terletak di tepi Sungai Nil ini mengalami tiga kali masa

kejayaan, yaitu pada masa dinasti Fathimiyah, masa Shalahuddin al-

Ayyubi, dan di bawah Baybars dan al-Nashir pada masa dinasti Mamalik.

Periode Fathimiyah dimulai dengan al-Mu’izz dan puncaknya terjadi pada

masa pemerintahan anaknya, al-‘Aziz (975-996 M). Selama pemerintahan

al-Mu’izz dan tiga orang penggantinya, seni dan ilmu mengalami

kemajuan besar.22

Dinasti Fathimiyah ditumbangkan oleh dinasti Ayyubiah yang

didirikan oleh Shalahuddin, seorang pahlawan Islam terkenal dalam

Perang Salib. Ia tetap mempertahankan lembaga-lembaga ilmiah yang

didirikan dinasti Fathimiyah tetapi mengubah orientasi keagamaannya dari

Syi’ah kepada Sunni. Ia juga mendirikan lembaga-lembaga ilmiah baru,

terutama masjid yang dilengkapi dengan tempat belajar teologi dan

hukum. Karya-karya ilmiah yang muncul pada masanya dan sesudahnya

adalah kamus-kamus biografi, kompendium sejarah, manual hukum, dan

komentar-komentar teologi. Ilmu kedokteran diajarkan di rumah-rumah

sakit. Prestasinya yang lain adalah didirikannya sebuah rumah sakit bagi

orang yang cacat pikiran.23

Sebelum datangnya Shalahuddin, Mesir penuh dengan pertikaian

dalam negeri dan persaingan antar kelompok-kelompok, seperti Mamalik

Turki, Sudan, dan Maroko. Kelaparan dan wabah penyakit merajalela.

Pembunuhan para khalifah dan menteri dilakukan dengan berbagai macam

cara. Khalifah dinasti Fathimiyah tidak memiliki pengaruh apa-apa

22

Badri yatim, 2000, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 23

Ibid.

Page 12: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

33

melainkan kekuasaan berada di tangan para menteri dan panglima.

Pembantaian dan peperangan terjadi karena demi menjabat sebagai

menteri dalam daulah Fathimiyah, sehingga keadaan mesir pada tahun itu

(1163 M) tidak stabil.24

2. Kekuasaan Pemerintahan Shalahuddin Al-Ayyubi

Tabel kronologi Shalahuddin25

Tahun Peristiwa

1096-1099 Perang Salib Pertama pecah dan berujung pada

pendudukan Jerussalem oleh umat Kristen pada

tahun 1099

1138 Shalahuddin lahir

1144 Imaduddin Zengi menaklukkan Edessa dari

tangan orang-orang Kristen.

1146 Zengi terbunuh sehingga posisinya digantikan

oleh putranya yang bernama Nuruddin.

1147-1149 Perang Salib Kedua pecah dan pasukan Kristen

gagal menduduki Damaskus.

1152 Shalahuddin muda mengikuti pendidikan di

bawah pengawasan pamannya, Asaduddin

Syirkuh, di Aleppo.

24

Lilik Rochmad Nurcholisho, 2010, Shalahuddin Al-Ayyubiy, Jakarta: Inti Medina, halaman

15.

25 Ibid.

Page 13: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

34

1154 Ayah Shalahuddin membuka jalan bagi karier

politik putranya dengan meyakinkan Damaskus

agar bersekutu dengan Nuruddin.

1156 Pada usianya yang ke-18, Shalahuddin kembali

berkumpul dengan ayahnya di Damaskus.

1164-1168 Shalahuddin menemani Syirkuh ke Mesir,

termasuk mempertahankan kota Alexandria dari

serangan bangsa Frank.

1169 Shalahuddin menjadi wazir di Mesir.

1171 Khalifah Dinasti Fathimiyah terakhir wafat,

kemudian Shalahuddin mengambil alih

kekuasaan Mesir.

1174 Nuruddin wafat, kemudian Shalahuddin segera

menuju Damaskus dan mengambil alih

kekuasaan di Syria. Maka, Khalifah Dinasti

Abbasiyah di Baghdad memproklamirkan

Shalahuddin sebagai Sultan Syria dan Mesir.

1174-1186 Shalahuddin mengonsolidasikan kekuasaannya

dalam serangkaian pertempuran melawan kota-

kota yang memberontak antara lain Mosul dan

Aleppo.

1187 Shalahuddin menyerang Palestina dan

mengalahkan pasukan Frank yang dipimpin oleh

Guy of Lusignan dan Raymond of Tripoli dalam

Page 14: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

35

pertempuran Hattin. Kemudian ia melanjutkan

kemenangan ini dengan menaklukkan

Jerussalem.

1188 Pasukan Shalahuddin berhasil menduduki

hampir semua titik penting di kawasan Palestina,

kecuali Tripoli, Tyre, dan Benteng Krak des

Chevaliers.

1188-1191 Serangan pasukan Kristen di bawah pimpinan

Raja Inggris, Richard the Lionheart terhadap

kota muslim, Acre, merupakan kekalahan

terhebat bagi Shalahuddin.

1192 Richard dan Shalahuddin sepakat untuk

melakukan gencatan senjata dan berbagi

kekuasaan di Tanah Suci.

1193 Shalahuddin wafat pada usia yang ke-55 tahun.

a. Shalahuddin Al-Ayyubi menjadi menteri dan prestasinya26

Shalahuddin menunjukkan kemampuannya ketika ia

mendampingi pamannya, Asaduddin Syirkuh dalam memimpin invasi

militer di Mesir. Ia menduduki jabatan sebagai menteri setelah

pamannya Asaduddin Syirkuh meninggal di usia 31 tahun, setelah

26

Ali Muhammad Ash-Shalabi, 2013, Shalahuddin Al-Ayyubi (terjemahan), Jakarta: Pustaka

Al-Kautsar, halaman 241.

Page 15: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

36

ditunjuk langsung oleh Al-Adid. Ia saat itu dikenal sebagai seorang

pangeran paling muda sekaligus paling banyak kontribusinya.

Shalahuddin telah membelanjakan kekayaan yang berhasil

dikumpulkan dari peninggalan pamannya untuk keperluan perjuangan.

Ia benar-benar mampu menguasai kekuatan pasukan secara sempurna.

Diantara prestasi-prestasi yang dihasilkannya antara lain yaitu:

a. Menjamin Keberlangsungan Khilafah

Terjadi berbagai peristiwa cukup berbahaya dan kritis di Mesie

pasca diangkatnya Shalahuddin sebagai seorang menteri. Negara

benar-benar melewati saat-saat genting dalam perjalanan sejarahnya.

Orang-orang Dinasti Fathimiyah tidak mengakui Shalahuddin Al-

Ayyubi sebagai khalifah mereka setelah khalifah Dinasti Fathimiyah

wafat dan melakukan pemberontakan. Demikian juga ancaman dari

pihak pasukan salib masih terus mengintai di pintu gerbang Mesir

Timur. Dalam keadaan demikian Shalahuddin dituntut untuk

mengokohkan posisinya di pemerintahan guna mengendalikan

perkembangan politik yang ada. Shalahuddin tidak membutuhkan

waktu lama untuk memperlihatkan kemampuannya mengatur negara.

Ia berhasil membuktikan tekadnya yang kuat untuk mampu

mengelola dan menjalankan pemerintahan termasuk berkaitan

dengan posisi Khalifah.

Page 16: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

37

b. Perluasan daerah Islam

Shalahuddin berhasil membuktikan bahwa ia memperluas

daerah Islam dan mengalahkan pasukan salib. Keberhasilannya

memperluas daerah Islam diraih baik dengan cara berperang maupun

damai. Contoh daerah perluasan Shalahuddin antara lain:

Yerussalem, Aleppo, dan daerah lainnya.

c. Perhatian Shalahuddin Terhadap Pembangunan Militer

Shalahuddin tidak mau menyia-nyiakan kesempatan yang ada.

Ketika ia mendapat kepercayaan memegang amanah sebagai

menteri, ia langsung melakukan upaya penguatan kekuatan

militernya. Kekuatan ini suatu hari nanti akan menjadi benih bagi

kekuatan militer dan negara Mesir yang sanggup mempertahankan

keberlangsungan pemerintahan dan negara. Dengan pasukan ini juga

ia telah berhasil mematahkan kekuatan tentara Francs ketika mereka

melakukan penyerangan terhadap Mesir.

Di awal masa jabatannya sebagai seorang menteri,

Shalahuddin memilih menempuh langkah pembangunan militer

secara besar-besaran. Ia menambah jumlah pasukan dan melengkapi

persenjataan secara signifikan. Shalahuddin membentuk berbagai

brigade khusus yang masing-masing memiliki tugas dan peran

khusus.

Page 17: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

38

b. Melepaskan diri dari kekuasaan Dinasti Fathimiyah 27

Shalahuddin memiliki niatan keras untuk melakukan penaklukan

terhadap Dinasti Fathimiyah sebelum Nuruddin memintanya, sebagai

wakilnya di Mesir. Namun Shalahuddin merasa khawatir langkahnya

akan menimbulkan perlawanan dari warga Mesir kepadanya yang saat itu

warga Mesir menjadi pendukung utama Dinasti Fathimiyah, sehingga

Shalahuddin menundanya. Nuruddin cukup memahami situasi sulit yang

dihadapi Shalahuddin kala itu sehingga ia tidak langsung merespon

perintahnya tetapi ia menunggu Shalahuddin.

a. Proses bertahap menghapuskan khutbah ala Dinasti Fathimiyah

Shalahuddin menyusun strategi dengan teliti dan sungguh-

sungguh untuk menjalankan rencananya. Shalahuddin mula-mula

mengajak rakyat Mesir untuk beralih dari pemahaman dan akidah

Syiah berpindah ke Sunnah. Pada tahun 565 H (1169 M) Shalahuddin

menghapuskan kalimat tambahan yang ada dalam lafadz adzan:

“Hayya ‘ala khairil amal, Muhammad wa Ali khairul basyar.” 28

Langkah kedua, pada hari Jum’at bulan Dzulhijjah tahun 565 H

(1169-1170 M) Shalahuddin memerintahkan kepada khatib-khatib

yang berkhutbah Jum’at agar dalam khutbahnya menyebutkan nama-

nama Khulafaur Rasyidin, yaitu Abu Bakar, Umar bin Al-Khathab,

Utsman in Affan, dan Ali bin Abi Thalib. Baru setelah itu

27

Ali Muhammad Ash-Shalabi, 2013, Shalahuddin Al-Ayyubi (terjemahan), Jakarta: Pustaka

Al-Kautsar, halaman 251. 28

Artinya, “Mari kita menuju amal kebajikan. Muhammad dan Ali bin Abi Thalib adalah

sebaik-baik manusia.”

Page 18: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

39

diperintahkan menyebut nama Khalifah Al-Adhid. Cara demikian

bertujuan untuk mengelabuhi orang-orang Syiah supaya tidak terkesan

terlalu mencolok di mata mereka. Di mana para khatib mengatakan:

“Allahumma ash-lih Al-Adhid li dinika (Ya Allah perbaikilah khalifah

Al-Adhid demi agama-Mu).

Shalahuddin Al-Ayyubi juga menempatkan seorang hakim

Ahlus Sunnah yang ahli fikih, bernama Qadhi Isa Al-Hukari pada

pengadilan di Kairo. Ia juga mengutus para hakim bermadzab Syafi’i

ke seluruh pengadilan yang ada di seluruh wiilayah, dan mendirikan

sekolah-sekolah yang bermadzab Ahlus Sunnah. Di waktu yang

bersamaan, ia melakukan tekanan terhadap Khalifah Syiah, Al-Adhid.

Sedikit-sedikit dikurangi hal-hal khusus yang menjadi kebasaan dan

hobi sang Khalifah. Khalifah Al-Adid dibatasi geraknya di istana. Ia

dilarang keluar meninggalkankan istana kecuali untuk acara-acara

khusus yang sangat penting. Perannya sedikit demi sedikit dihapus,

hingga akhirnya ia ditangkap dan dihukum beserta para pengikutnya.

Pada permulaan tahun 567 H (1171-1172 M) Shalahuddin Al-

Ayyubi secara resmi mengakhiri penyebutan nama Khalifah Dinasti

Fathimiyah dalam khutbah-khutbahnya. Penghentian tersebut

dilakukan secara bertahap. Pada khutbah Jum’at pertama di bulan

Muharram tahun 567 H (1171-1172 M) dihapuskan penyebutan nama

“Al-‘Adhid”. Kemudian pada khutbah Jum’at kedua, disebutkan nama

Khalifah Al-Mustadhi’ bi Amrillah Abi Muhammad Hasan bin

Mustanjid Billah, di sinilah tidak disebutkan nama Khalifah Al-

Page 19: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

40

‘Adhid li Dinillah, lalu terhapuslah dan tidak pernah disebutkan lagi

khutbah-khutbah model Fathimiyah itu. Maka khutbah model

Abbasiyah telah sempurna beredar di Iskandariah, sebelum Kairo dan

Mesir, dalam berminggu-minggu kemudian. Demikian itu karena

Shalahuddin telah melindungi madzhab Sunni di masa kekuasaan

Fathimiyah.

b. Kematian khalifah Al-‘Adid

Khalifah Al-‘Adhid meninggal dunia pada tanggal 10 bulan

Muharram tahun 567 H (1171-1172 M). Tidak lama setelah namanya

dihapus dalam khutbah-khutbah Jum’at.

c. Kegembiraan kaum muslimin atas runtuhnya Dinasti Fathimiyah

Setelah berita runtuhnya Dinasti Fathimiyah sampai kepada

Nuruddin di Syam, maka ia segera mengirimkan utusan kepada

Khalifah Daulah Abbasiyah, Khalifah Al-Muthi’, untuh

memberitahukan berita tersebut. Kemudian dihiaslah Kota Baghdad,

ditutup pintu-pintu gerbang yang ada, lonceng-lonceng dibunyikan,

sebagai bentuk luapan perasaan suka-cita segenap kaum Muslimin di

sana. Khutbah-khutbah yang menyebutkan pujian kepada Khalifah

Fathimiyah telah dihentikan di Mesir sejak tahun 359 H.

Page 20: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

41

c. Menumpaskan sisa-sisa kekuatan Dinasti Fathimiyah 29

Negara dan penduduk Mesir ketika itu benar-benar merasakan

berada di era perubahan sejarah yang nyata. Mereka merasakan

perubahan di segala bidang, mulai dari bidang kepemimpinan, peraturan,

lembaga, tokoh-tokoh yang memimpin, dll. Mereka menuju hukum dan

negara baru, dengan segala situasi dan kondisi baru yang menyertainya.

Semuanya bergerak menuju kemajuan secara bertahap. Dalam situasi

demikian, Shalahuddin berupaya mengumpulkan manusia agar bersatu

untuk berjuang bersama. Dan upaya tersebut ternyata menghasilkan

kesuksesan yang gemilang.

Sebagian pemikir dan tokoh Dinasti Fathimiyah tidak menyerah

begitu saja atas kondisi yang dialaminya. Mereka berusaha untuk

mengembalikan kedudukan dan jabatan yang hilang dengan segala cara

yang mereka bisa. Mereka mencari orang-orang yang mempunyai

kecintaan dan ikatan kekeluargaan dengan Dinasti Fathimiyah, agar

bersama bergerak menyusun strategi untuk menghancurkan pemerintahan

Shalahuddin dan mengembalikan kekuasaan Dinasti Fathimiyah.

Anggota aliansi untuk memusuhi Shalahuddin telah siap dengan

rencananya. Mereka juga meminta bantuan kepada tentara Francs untuk

melakukan penyerangan terhadap Mesir. Namun mereka lupa, bahwa

Qadhi Al-Fadhil melalui wadah perkumpulan yang dimiliki, telah

melakukan pengintaian. Shalahuddin Al-Ayyubi berhasil memimpin

29

Ali Muhammad Ash-Shalabi, 2013, Shalahuddin Al-Ayyubi (terjemahan), Jakarta: Pustaka

Al-Kautsar, halaman 257.

Page 21: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

42

gerakan penghancuran Dinasti Fathimiyah, sehingga ia dianggap sebagai

pahlawan perang Mesir. Sementara mereka yang mendukung Dinasti

Fathimiyah dinyatakan sebagai penentang dan musuh negara yang dicita-

citakan, serta eksistensinya.

Orang-orang pendukung Dinasti Fathimiyah ini meskipun

menyatakan adanya perpindahan kekuasaan dari Fathimiyah ke Daulah

Abbasiyah, namun banyak dari mereka belum ada satu bulan atau satu

tahun, mereka telah menyusun kembali upaya tipu daya dan

pemberontakan. Tentara Francs tidak memenuhi keinginan para pengikut

Fathimiyah karena mereka takut kepada sosok Shalahuddin. Mereka

hanya mengirimkan bantuan-bantuan di waktu-waktu yang dianggapnya

benar-benar tepat.

Dengan pertolongan Allah, kesabaran dan kepemimpinannya,

Shalahuddin Al-Ayyubi berhasil menghancurkan segala bentuk

konspirasi jahat dan fitnah yang ada di masa itu. Kemudian Shalahuddin

mengambil keputusan untuk bersikap tegas kepada sisa-sisa pengikut

Dinasti Fathimiyah yang masih ada. Mereka harus dibersihkan sebersih-

bersihnya.

d. Strategi Shalahuddin dalam menghancurkan madzhab Syi’ah di

Mesir dan sisa peninggalannya30

a. Membatasi ruang lingkup Sultan Fathimiyah, Al-‘Adhid dan

menempati istana Sultan Fathimiyah.

30

Ali Muhammad Ash-Shalabi, 2013, Shalahuddin Al-Ayyubi (terjemahan), Jakarta: Pustaka

Al-Kautsar, halaman 266.

Page 22: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

43

b. Menghentikan khutbah jumat (yang memuji-muji Sultan

Fathimiyah) dari Masjid Al-Azhar dan menghapuskan pengajaran

pemahaman Syi’ah Islamiyah.

c. Memusnahkan buku-buku yang mengajarkan paham Syi’ah

d. Menghapuskan perayaan hari-hari besar Syi’ah dan

menghapuskan gambar-gambar dan mata uang khusus Dinasti

Fathimiyah.

e. Melemahkan peran Ibukota Dinasti Fathimiyah.

f. Membongkar kebohongan nasab Dinasti Fathimiyah yang katanya

masih keturunan keluarga Nabi.

g. Terus mengawasi dan mengejar sisa-sisa gerakan Syi’ah sampai

Syam dan Yaman.

e. Berbagai capaian kemenangan Shalahuddin Al-Ayyubi31

a. Jihad melawan Tentara Salib dan mengusir mereka dari negeri-

negeri muslim.

b. Menggabungkan wilayah Maghribi Dekat.

c. Menyatukan wilayah Yaman.

d. Menakhlukkan wilayah An-Nubah.

f. Hasil Artefak masa Shalahuddin

a. Pembangunan masjid

b. Pembangunan madrasah (sekolah)

31

Ali Muhammad Ash-Shalabi, 2013, Shalahuddin Al-Ayyubi (terjemahan), Jakarta: Pustaka

Al-Kautsar, halaman 275.

Page 23: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

44

c. Pembangunan rumah sakit

d. Pembangunan lembaga-lembaga pendidikan

e. dan lainnya

D. KEBIJAKAN SHALAHUDDIN AL-AYYUBI DI MESIR

1. Bidang Administrasi

Kemunculan Dinasti Ayyubiyah mempunyai pengaruh besar

dalam reformasi sistem administrasi, hal ini berbeda dengan model

administrasi pemerintahan Fathimiyah. Al-Qalqasyandi menyebutkan

bahwa Dinasti Ayyubiyah ketika mewarisi pemerintahan Fathimiyah

telah mengambil langkah berbeda dengannya pada sejumlah tata tertib

kerajaan dan mengubah rambu-rambunya. Kedatangan orang-orang

Ayyubiyah dari Dunia Islam Timur membawa semangat baru di

bidang administrasi yang sumber utamanya adalah aturan-aturan

Dinasti Saljuk, Zanki, dan Abbasiyah. Beragam sisi perubahan yang

mereka masukkan ke dalam bidang administrasi, di mana yang paling

menonjol di antaranya adalah lahirnya posisi jabatan baru, seperti

Wakil Kesultanan. Jabatan ini dibutuhkan karena situasi dan kondisi

yang mendesak, misalnya saat Sultan keluar meninggalan negeri

untuk menjalani perang salib, saat itu ia membutuhkan dua orang yang

bisa mewakili Sultan di tengah-tengah ketidak-beradaannya.32

Shalahuddin telah membagi-bagi negaranya ke dalam beberapa

daerah administratif. Setiap daerah bebas mengurus potensi dan

32

Ali Muhammad Ash-Shalabi, 2013, Shalahuddin Al-Ayyubi (terjemahan), Jakarta: Pustaka

Al-Kautsar, halaman 483.

Page 24: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

45

pendapatannya khasnya, seperti Mesir, Syam, Irak Utara, Naubah,

Maghribi, Yaman dan Hijaz. Shalahuddin telah menghabiskan

sebagian besar tahun-tahun pemerintahannya di berbagai medan

perang, sambil menjalankan kebijakan perencanaan, pelaksanaan,

pengawasan, serta mengarahkan kebijakan tertinggi negara. Kemudian

ia memberikan kebebasan dalam pelaksanaan berbagai urusan lokal,

untuk melakukan persiapan dan pertahanan, kepada para gubernur

sesuai dengan berbagai kondisi dan potensi setiap daerah. Kebijakan

ini dikenal dalam pengertian modern sebagai desentralisasi.33

2. Bidang Arsitektur (Pembangunan)

Pembangunan Tembok atau Benteng

a. Tembok Kota Kairo

Shalahuddin berhasil menghadirkan sebuah konsep kota yang

berbeda dengan konsep sebelumnya. Shalahuddin menginginkan

Kairo sebagai kota yang aman, sehingga Shalahuddin memagari Kota

Kairo dengan tembok-tembok kukuh dan kuat yang tidak tertembus.

Walaupun begitu, kota ini dapat berkembang dan bersatu. Shalahuddin

mengangkat seorang wakil yang bernama Thawasy Bahauddin

Qaraqusy untuk mengawasi pembangunan temboknya. Ukuran

tembok tersebut dari awal sampai akhir adalah 29.302 hasta (sekitar

13.396 m). Tembok ini membentang mengelilingi 3 buah kota yang

membentuk Kota Kairo pada masa pemerintahannya, yaitu kota Fustat

33

Ali Muhammad Ash-Shalabi, 2013, Shalahuddin Al-Ayyubi (terjemahan), Jakarta: Pustaka

Al-Kautsar, halaman 484.

Page 25: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

46

yang dibangun oleh Amru bin Ash, Askar yang dibangun oleh Saleh

bin Ali Al-Abbasiy, dan Kota Kairo yang dibangun oleh Jauhar Ash-

Shaqily.34

Tujuan pembangunan tembok ini adalah untuk melindungi

wilayah tersebut dari serbuan musuh. Shalahuddin tidak hanya

membangun tembok untuk melindungi Kota Kairo dari serangan

musuh, tetapi ia juga membangun benteng Jabal untuk melindungi

Kota Kairo. Hanya saja sebelum Shalahuddin menyelesaikan

pembangunan semuanya, karena jihadnya di berbagai medan perang.

Benteng ini dianggap sebagai salah satu jejak peninggalan sejarah

Shalahuddin yang paling kokoh di Mesir.35

Walaupun Kairo dikelilingi oleh tembok-tembok besar yang

kokoh dan kuat, namun Shalahuddin berharap Kairo menjadi tempat

yang mampu berfungsi secara internal dengan segenap kebebasan

komersial dan kulturalnya tanpa kawasan elite dan istana yang megah.

Selain itu, ia juga menginginkan sebuah kota yang benar-benar

dimiliki oleh warga kota tersebut.

Shalahuddin menganggap Mesir sebagai sebuah sumber

pendapatan bagi setiap peperangannya. Ia juga menginginkan Kairo

sebagai tempat pengumpulan dana yang ia butuhkan untuk

membangun pertahanan terhadap serangan pasukan Perang Salib

Eropa.

34

Muhammad Yusuf Annas, Para Penakluk dari Timur, halaman 273 dan Lilik Rochmad

Nurcholisho, Shalahuddin Al-Ayyubiy, halaman 172. 35

Ali Muhammad Ash-Shalabi, 2013, Shalahuddin Al-Ayyubi (terjemahan), Jakarta: Pustaka

Al-Kautsar, halaman 480.

Page 26: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

47

b. Benteng Sinai

Benteng Sinai didirikan di daerah Semenanjung Sinai, berjarak

57 km sebelah Timur Kota Suez. Di sisi Selatan benteng tersebut, ia

bangun dua masjid kembar yang berdampingan. Ia juga membangun

kolam penampungan air untuk memberi minum orang yang kehausan.

Di atas salah satu pintu masuk menuju kolam ini terdapat tulisan yang

berbunyi: “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha

Penyayang, semoga Allah memberi shalawat kepada junjungan kita

Muhammad. Semoga Allah mengabadikan kerajaan tuan kami An-

Nashir, kebaikan dunia dan agama, Raja Islam dan kaum Muslimin,

Khalifah Amirul Mukminin. Yang bertindak membangun kolam

penampungan aie ini adalah Al-Malik Ali bin An-Nashir Al-Adil Al-

Muzhaffar. Selesai pembangunannya pada bulan Sya’ban, tahun 590

H.”36

Pernyataan di atas dikuatkan oleh Prof. Noam Shaqir dalam

bukunya “Sejarah Sinai dan Arab”, bahwa dia pernah melewati

benteng ini dan dua masjid yang terdapat di sana, dan ia melihat

benteng tersebut mempunyai sebuah pintu yang besar di sebelah Barat

Laut darinya. Di atas pintu rumah terdapat sebuah batu bersejarah

besar dan berbentuk persegi empat, dilukiskan padanya nama

Shalahuddin dengan huruf yang sangat jelas: “Dengan nama Allah

Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, semoga Allah memberi

shalawat kepada junjungan kita Nabi Muhammad. Semoga Allah

36

Ali Muhammad Ash-Shalabi, 2013, Shalahuddin Al-Ayyubi (terjemahan), Jakarta: Pustaka

Al-Kautsar, halaman 481.

Page 27: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

48

mengabdikan kerajaan tuan kami Al-Malik An-Nashir Shalahuddin,

Sultan Islam dan kaum Muslimin, Yusuf Al-Adil An-Nashir, pada

bulan Jumadal Akhir tahun 583 H.”37

c. Pembangunan Jazirah Raudhah dan Giza

Selain pembangunan pertahanan militer, Shalahuddin juga

memberikan perhatian terhadap pembangunan Jazirah Raudhah dan

Giza, pembangunan tempat pengukuran ketinggian air dan penggalian

saluran-saluran irigasi, sebagaimana dia memperhatikan pembangunan

rumah-rumah sakit, sekolah, dan khanqah. Pada masa Shalahuddin,

Kota Giza dan Raudhah termasuk di antara kota-kota penting.38

Ibnu Jubair dalam catatan perjalanannya berkata:39

Setiap hari Ahad di Gaza diadakan sebuah pasar di antara

pasar-pasar besar. Antara Giza dan Mesir dipisahkan oleh

sebuah pulau yang terdapat padanya tempat-tempat tinggal

yang bagus, rumah-rumah, tempat hiburan dan wisata. Di

sini juga terdapat sebuah Masjid Jami’ yang selalu didirikan

Shalat dan Khutbah Jum’at. Tersambung dengan Jami’ ini

sebuah alat pengukur yang digunakan untuk mengukur

ketinggian dan kerendahan air sungai Nil, sebagaimana

terdapat pula padanya beragam bebatuan, marmer dan lain-

lain yang merupakan bagian dari ragam keindahan dan

artistik. Shalahuddin juga membangun saluran irigasi,

mendirikan armada laut dan membuat kantor tersendiri yang

khusus menangani armada ini, yang dikenal dengan

“Dewan Armada Laut”, yang penanganannya diserahkan

kepada saudaranya Al-Adil. ....”

37

Ali Muhammad Ash-Shalabi, 2013, Shalahuddin Al-Ayyubi (terjemahan), Jakarta: Pustaka

Al-Kautsar, halaman 481. 38

Ibid. 39

Ibid, halaman 482.

Page 28: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

49

Banyak faktor yang turut memberikan andil dalam kemajuan

pembangunan di masa Shalahuddin, yaitu: faktor agama, geografis,

politik, administrasi, ekonomi, sosial, perang, dan budaya. Dalam

bukunya “Pembangunan Kota Kairo dan Perencanaan di Era

Shalahuddin Al-Ayyubi” Dr. Adnan Muhammad Fayiz Al-Haritsi

menjelaskan hal tersebut secara rinci. Sedangkan Dr. Izzuddin Faraj

telah berbicara tentang keistimewaan pembangunan ala Al-Ayyubi

yaitu pembangunan pertahanan, antara lain meliputi pendirian menara-

menara dan pintu-pintu gerbang yang melengkapi tembok-tembok

Mesir dan bentengnya. Pintu-pintu yang dibuat oleh Shalahuddin dari

jenis yang berbelok yang dikenal dengan Al-Basyurah. Ini merupakan

penemuan di bidang arsitektur yang menambahkan kekuatan pada

benteng-benteng. Sebab, jalan masuk ke dalamnya tidak menembus

dinding secara garis lurus seperti jenis-jenis pintu masuk yang biasa,

tetapi memaksa musuh untuk melewati pintu yang terletak di antara

dua menara yang dilengkapi dengan celah-celah untuk melepaskan

anak panah darinya di beberapa sisinya yang terbuka tanpa

perlindungan dan tameng. Sebagaimana terdapat pula unsur arsitektur

baru yang digunakan oleh Shalahuddin dalam memperkuat

perlindungan, yaitu beranda dari batu yang menyembul di dinding

pagar yang disebutkan dengan As-Saqqathah, yang dilengkapi dengan

celah-celah yang tinggi tempat prajurit melepaskan anak panah

mereka ke arah musuh yang datang menyerang dari depan dan

beberapa sisi. Profesor Chris Weil memastikan bahwa unsur arsitektur

Page 29: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

50

tersebut berasal dari Timur, sebagaimana ia memastikan bahwa sistem

madrasah yang memiliki ruangan-ruangan yang terpisah merupakan

sistem yang tumbuh dan berkembang di Mesir, yang konsepnya tidak

datang dari luar. Di masa ini terus berlanjut perkembangan ornamen

batu kapur dan berbagai kesibukan pertukangan, sebagaimana muncul

bentuk tulisan Naskhiyah berdampingan dengan penulisan Kufiyah.”40

3. Bidang Ekonomi

Pada masa pemerintahan Shalahuddin, kerajaan Islam

mengalami kehidupan yang lapang dan sejahtera. Hal itu disebabkan

oleh sumber-sumber penghidupan yang banyak dan bermacam-

macam. Sumber-sumber penghidupan tersebut dapat kita simpulkan

sebagai berikut;41

1. Shalahuddin memegang kendali atas harta simpanan Dinasti

Fathimiyah setelah Mesir berada di bawah kekuasaannya.

2. Sumber-sumber penghasilan upeti yang diberlakukan kepada

orang-orang non-Islam.

3. Sumber pemasukan dari fidyah (tebusan) yang ditarik dari para

tawanan.

4. Sumber-sumber penghasilan dari ghanimah (rampasan) perang

yang didapat selama peperangan.

40

Ali Muhammad Ash-Shalabi, 2013, Shalahuddin Al-Ayyubi (terjemahan), Jakarta: Pustaka

Al-Kautsar, halaman 483. 41

Ali Muhammad Ash-Shalabi, 2013, Shalahuddin Al-Ayyubi, halaman 460 dan Lilik

Rochmad Nurcholisho, 2010, Shalahuddin Al-Ayyubiy, halaman 178.

Page 30: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

51

5. Sumber-sumber pemasukan dari kharaj (pajak) tanah yang

diambil dari para pemilik tanah dari daerah-daerah yang telah

dikuasai oleh kaum muslimin dengan perjanjian damai.

6. Ditambah sumber-sumber kekayaan lain yang sah (legal) dan

dianjurkan, lagi melimpah.

Shalahuddin bukanlah seorang sultan yang membelanjakan harta

yang bukan pada jalan yang benar dan tidak pada tempatnya.

Shalahuddin membelanjakan hartanya di jalan Allah, seperti untuk

membangun benteng dan tembok pertahanan. Merenovasi berbagai

bangunan dan untuk semua hal yang mambawa manfaat besar bagi

kerajaan atau negara.

Di antara usaha Shalahuddin untuk menghindarkan negara dari

bahaya kelaparan yang disebabkan oleh peperangan yaitu sebagai

berikut:42

a. Sektor Pertanian dan Perdagangan

Usaha Shalahuddin untuk menghindari bencana kelaparan yang

menimpa masyarakatnya dan tidak jarang memicu peperangan. Ia

memberikan perhatian lebih pada sektor pertanian dan sarana-sarana

perairan supaya tanah bisa menghasilkan buah dan berbagai macam

tanaman yang indah dipandangan mata. Di antara langkah yang

dilakukan adalah membangun jaringan antara Mesir dan Suriah

melalui mitra kerja sama saling menukarkan hasil-hasil pertanian dan

42

Ali Muhammad Ash-Shalabi, 2013, Shalahuddin Al-Ayyubi (terjemahan), Jakarta: Pustaka

Al-Kautsar, halaman 461.

Page 31: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

52

meningkatkan kesejahteraan ekonomi, serta membekali pasukan

dengan kekayaan yang sewajarnya. Hasilnya, kemitraan strategis itu

menguatkan hubungan kedua pihak sehingga berhasil melawan

keganasan Eropa, dan juga untuk membekali pasukan Islam dengan

segala yang dibutuhkan berupa bahan pangan dan perlengkapan.

Selain sektor pertanian, Shalahuddin juga menaruh perhatian

besar terhadap sektor perdagangan. Pada masa pemerintahannya,

Mesir merupakan titik pertemuan hubungan dagang antara Timur dan

Barat. Banyak kota di Eropa menjadi hidup disebabkan oleh aktivitas

perdagangan tersebut, seperti Kota Venesia dan Pizza di Italia. Dalam

perkembangannya kemudian orang-orang Venesia membolehkan

pembangunan pasar perdagangan di Iskandaria yang dulu disebut

Suqul Aik (pasar Aik).

Shalahuddin menaruh segala perhatiannya terhadap pasar-pasar

perniagaan hingga aktivitas ekonomi berkembang pesat dan kegiatan

produksi meningkat dan semakin bertambah banyak jumlahnya di

Mesir dan Syam. Shalahuddin juga selalu memperhatikan perbaikan

dan perluasannya. Seorang ekspeditor, Ibnu Jubair pernah melintas di

beberapa pasar tersebut dalam ekspedisinya pada masa Shalahuddin

pada tahun 578 H dan mencatat kekagumannya pada sistemnya.

Ibnu Jubair memaparkan tentang Kota Aleppo sebagai berikut:

Adapun bangunan negeri tersebut besar sekali, bagus

penataannya, indah pemandangannya, pasar-pasarnya luas

lagi besar, berjajar teratur dan memanjang. Berbagai macam

keahlian seni sampai ke segala bentuk perindustrian sipil

mampu dihasilkan. Semua gedung beratapkan kayu, dimana

Page 32: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

53

para penghuninya berada di bawah naungan yang

membentang luas dan hidup nyaman. Pasar-pasarnya

memikat pandangan mata, memaksa pasa musafir terhenti

sejenak karena mengaguminya. Kebanyakan toko-tokonya

terbuat dari kayu-kayu yang indah bentuknya (seni).

Di antara perindustrian-perindustrian yang mendapatkan

perhatian dari Shalahuddin adalah industri persenjataan, tekstil kain,

industri pakaian sutera sulaman, pelana kuda yang indah, dan industri

kaca. Pada masa pemerintahannya juga tersebar perindustrian

tembikar, perahu, armada, dan industri lainnya yang menghidupkan

sistem ekonomi dan melipat-gandakan produksi, serta memperkuat

keadaan kerajaan.

b. Pengembangan Dunia Industri

Shalahuddin menaruh perhatian pada industri pembuatan

senjata, tenun, kain, pakaian sutera, pelana-pelana kuda yang indah,

dan industri pembuatan kaca. Sebagaimana tersebar pada masanya

industri pembuatan tembikar, kapal, armada laut, dan lainnya. Semua

itu menjadikan ekonomi tumbuh berkembang, melipat-gandakan

produktivitas, sehingga memantapkan sumber-sumber kekuatan

negara. Pada masa Dinasti Ayyubiyah, para pengrajin dan pelaku

industri termasuk orang-orang yang setia memelihara tradisi industri

turun-temurun. Mereka bertahan dengan aturan-aturan dan teknik-

teknik industri dari masa-masa sebelumnya. Para pelaku industri ini

bergabung dalam asosiasi-asosiasi yang dapat melindungi hak-hak

Page 33: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

54

mereka dan mengontrol pelaksanaan berbagai kewajiban mereka

secara baik. Organisasi ini memiliki aturan dan tradisi yang dihormati

oleh seluruh anggota dan didukung oleh negara dalam

pelaksanaannya. Di antara pusat-pusat industri terkenal era Al-Ayyubi

adalah:43

(a) Kota Kairo. Kota kairo pada awalnya tidak dibangun untuk

dijadikan sebagai ibu kota negara dan tempat tinggal bagi setiap

penduduk Mesir, akan tetapi pembangunan Mesir dimaksudkan

sebagai tempat tinggal khusus bagi Khalifah, keluarga, prajutit, dan

orang-orang terdekatnya. Namun pada kenyataannya, setelah satu

abad lebih Kota Kairo menjelma menjadi pusat peradaban yang

penting, menjadi tempat berkembangnya kehidupan masyarakat kota

dengan beragam status sosial dan kebutuhan. Maka bertebaranlah di

berbagai penjuru kota itu bermacam-macam kegiatan industri

rumahan dan besar yang berkembang sangat pesat selama era Al-

Ayyubi.

(b) Kota Fusthath. Kota ini dapat dikatakan hampir semua

wilayahnya hilang total disebabkan pembakaran kota yang dilakukan

oleh Syawar pada tahun 564 H, seandainya tidak mendapat perhatian

dari keluarga Bani Ayyub. Maka sejak Asaduddin Syirkuh menduduki

kursi Perdana Menteri, ia memperlihatkan keseriusannya untuk

membangun kembali Fusthath. Upaya ini selanjutnya diteruskan oleh

43

Ali Muhammad Ash-Shalabi, 2013, Shalahuddin Al-Ayyubi (terjemahan), Jakarta: Pustaka

Al-Kautsar halaman 462.

Page 34: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

55

Shalahuddin yang memiliki perhatian besar kepada kota ini. Ia

memperbaiki masjid-masjid dan berbagai fasilitas umum, serta

mendirikan sejumlah madrasah. Ia satukan berbagai pekerjaan ini

dengan membuat perlindungan bersama untuk dua kota, Fusthath dan

Kairo. Hingga kehidupan di Fusthath mengalami kemajuan, dan

pembangunan demi pembangunan dilaksanakan secara bertahap.

Upaya pembangunan kembali Kota Fusthath dimulai pada masa

Shalahuddin; Ia membangun sejumlah bangunan, pasar-pasar, dan

pabrik-pabrik. Pabrik-pabrik Fusthath meliputi pabrik-pabrik

peleburan, seperti peleburan tembaga, peleburan baja, dan sebagaima.

Pabrik-pabrik ini dulunya menghasilkan bahan baku logam yang

dilebut dan dicetak. Dan oleh para pelaku industri logam, logam

dijadikan berbagai jenis senjata dan peralatan perang, peralatan

rumah-tangga, dan beragam perkakas lain.

(c) Tunis. Kota Tunis dianggap sebagai pusat industri kain tenun

terpenting di masa pemerintahan Dinasti Al-Ayyubiyah. Banyak di

antara sejarawan dan para petualang telah menulis secara panjang-

lebar seputar industri tenun ini. Kota ini bertahan di bidang industri

dan perdagangan, sampai ia dihancurkan oleh Al-Malik Al-Kamil

Muhammad bin Ayyub, dengan merobohkan tembok-tembok dan

rumah-rumahnya pada tahun 624 H (1226 M).

Page 35: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

56

Kota-kota lain yang terkenal sebagai pusat industri masa Al-

Ayyubiyah adalah Kota Dimyat, Iskandaria, Damaskus, Aleppo, dan

lain-lain.

c. Penghapusan Berbagai Jenis Pungutan Ilegal

Jumlah simpanan Shalahuddin sesudah wafatnya sekitar 46

dirham perak dan satu dinar emas. Sedangkan income daulah-nya

sangat besar, sebagaimana belanja yang dikeluarkan untuk peperangan

juga sangat besar. Setiap kali bertambah wilayah yang jatuh ke

tangannya, maka pemasukan dan pengeluarannya untuk wilayah itu

turut meningkat pula secara berkelanjutan.

Prinsip pengembangan income yang diterapkan ialah: (a)

Penghapusan berbagai jenis pungutan dan pajak ilegal di seluruh

wilayah yang ditaklukkannya; (b) Mencukupkan diri pada sumber-

sumber income yang legal menurut Syari’at, yang terdiri dari zakat,

jizyah, pajak (kharaj), harta rampasan perang, dan pajak 1/10 hasil

perniagaan.

Kebijakan keuangan ini tampak jelas pada selebaran yang telah

tersebar di masanya di wilayah Riqqah:

Pejabat paling sengsara itu adalah orang yang

menggemukkan kantongnya dan menguruskan rakyatnya;

dan yang paling jauh dari kebenaran itu adalah orang yang

mengambil harta secara batil dan menyebutnya halal.

Barangsiapa yang meninggalkan sesuatu karena Allah,

niscaya Allah akan menggantinya; dan barangsiapa

Page 36: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

57

menghutangi di jalan Allah dengan hutang yang baik,

niscaya Dia akan menepati pembayarannya. Manakala

urusan kami telah sampai ke penaklukkan kota Riqqah,

maka kami pun mengontrol minyak samin yang

dikonsumsi; kami hentikan kedzaliman yang telah

diperintahkan oleh Allah untuk dihentikan; kami

mewajibkan kepada diri sendiri dan kepada seluruh

gubernur untuk menghapuskan segala macam pungutan

serta menghapuskan catatan berbagai pajak di instansi-

instansi.

Berikut kebijakan keuangan yang ditetapkan oleh Shalahuddin

menurut selebaran yang telah tersebar di Riqqah pada masanya:44

a. Hasil ekspor Mesir merupakan sumber pendapatan negera.

b. Shalahuddin menghapuskan pungutan yang biasa ditarik dari

jamaah Haji dari Maghribi,

c. Shalahuddin menghapuskan pungutan yang biasa ditarik dari

para pedagang Yaman,

d. Shalahuddin menghapus pajak-pajak sejenis di Damaskus saat ia

membebaskan kota itu; juga pungutan-pungutan di Aleppo,

Sinjar, dan Riqqah.

Kebijakan keuangan yang ditetapkan oleh Shalahuddin selain di

Riqqah antara lain yaitu menghapus berbagai macam pajak yang dulu

ditarik oleh orang-orang salib di wilayah Ash-Shilt, Biqa’, Jabal Auf,

Sudan, dan Jaulan. Ia mengganti semua pungutan itu dengan berbagai

pendapatan yang sah menurut Syari’at. Ia menegakkan kewajiban

zakat (yang dulu dihapuskan oleh penguasa Dinasti Fathimiyah),

44

Ali Muhammad Ash-Shalabi, 2013, Shalahuddin Al-Ayyubi (terjemahan), Jakarta: Pustaka

Al-Kautsar, halaman 465.

Page 37: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

58

menyediakan kantor khusus untuknya, dan menunjuk para pengurus

zakat. Zakat diambil dari emas, perak, perdagangan, peternakan dan

pertanian; dengan membebaskan beberapa komoditi pangan seperti

kismis, biji rami, zaitun, dan sayur-sayuran. Dulu kewajiban pajak

(kharaj) dipungut berdasarkan aturan dan waktu di Mesir. Kemudian

Shalahuddin menyesuaikan penarikan zakat sesuai kalender Hijriyah

pada tahun 567 H. Adapun wilayah-wilayah lain di Syam dan Al-

Jazirah, maka pajak ditarik sesuai dengan luas tanah dengan

menggunakan ukuran faddan (seukuran luas 0,5 hektar). Pajak

Jamawut (jelai) dan gandum adalah 2,5 ardab, untuk satu faddan. Para

petugas pajak mengumpulkan pajak kemudian menyetorkan ke kantor

Sultan. Ada pula pajak-pajak yang harus dibayar dengan uang yang

diwajibkan pada sebagian penghasilan, seperti anggur dan buah-

buahan, yang besarnya berkisar antara 1-5 dinar untuk satu faddan.

Namun pada tahun ketiga besarannya tidak lebih dari 3 dinar. Dari

kalangan Ahlud Dzimmah ditarik jizyah dengan membebaskan anak-

anak perempuan, kaum wanita, dan para pendeta. Ini disebabkan

dengan pajak al-jawali dengan besaran berbeda-beda sesuai dengan

kondisi personalnya, yang berkisar antara satu sampai 4,5 dinar di

samping kewajiban membayar 2,5 dirham untuk semua orang, setiap

tahun. Tatkala bahan-bahan tambang dan kayu-kayu dibutuhkan ubtuk

pembuatan berbagai jenis senjata, maka Shalahuddin melarang

seorang pun ikut campur padanya dan memperketat monopoli negara

atasnya. Ketentuan ini ditetapkan dalam kondisi perang melawan

Page 38: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

59

pasukan Eropa, dan hukuman orang yang mencoba berkhianat

padanya sangat besar.45

Mayoritas penghasilan negara digunakan untuk membiayai

perperangan dan pembangunan benteng-benteng, tembok-tembok,

pertahanan, sekolah-sekolah, masjid-masjid, lembaga-lembaga,

penginapan-penginapan, di sejumlah jalan dan sudut-sudut negeri, gaji

para pegawai negeri, dan lain-lain.

4. Bidang Ideologi Keagamaan

Dalam bab keyakinan dan cara beribadah, Shalahuddin

mempunyai keistimewaan dalam keimanan, ibadah, ketakwaan, rasa

takut kepada Allah, kepercayaan kepada-Nya, serta berlindung

kepada-Nya. Al-Qadhi Baharuddin meriwayatkan bahwa Shalahuddin

adalah seorang yang kuat keyakinannya, banyak berdzikir dan belajar

melalui pengkajian ulama dan ahli fiqih.

a. Meluruskan pemahaman Islam yang salah pada masa

Fathimiyah

Dari pemahaman rasional dan keyakinan kuat tersebut,

Shalahuddin bangkit menghancurkan belenggu dan dogma-dogma

ateisme di seluruh negeri. Apabila ia mendengar ada orang yang

menyeru pada ajaran-ajaran yang tidak sesuai dengan ajaran Islam, ia

45

Ali Muhammad Ash-Shalabi, 2013, Shalahuddin Al-Ayyubi (terjemahan), Jakarta: Pustaka

Al-Kautsar, halaman 466.

Page 39: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

60

langsung menyuruh untuk membunuhnya dengan cepat setelah

meminta nasihat dari fuqaha dan ulama. Al-Qadhi Bahauddin berkata

dalam hal ini, “Beliau sangat menjunjung tinggi hukum-hukum agama

dan membenci filsafat-filsafat dan pemikiran-pemikiran yang merusak

agama. Ia juga membenci orang yang menentang hukum Islam.

Apabila ia mendengar ada orang yang menyimpang dalam

kerajaannya, ia akan mengeluarkan perintah untuk membunuhnya.” 46

Ketika Shalahuddin menjadi menteri bagi dinasti Fathimiyah di

Mesir pada masa mudanya, ia sangat sedih setelah melihat keadaan

negeri yang penuh dengan aliran-aliran kebatinan dan sesat. Mazhab

atau aliran yang sesat tersebut terangkum sebagai berikut,

sesungguhnya imamah (kepemimpinan) bukan merupakan

kemaslahatan umum yang kembali kepada kehendak rakyat,

melainkan merupakan salah satu rukun agama yang tidak boleh

seorang nabi melalaikan ataupun mengembalikannya kepada umat.

Akan tetapi, rasul sebelum meninggal, harus melantik seorang imam

bagi kaum muslimin. Imam tersebut harus ma’shum (suci atau bersih)

dari dosa besar ataupun kecil. Sesungguhnya Ali bin Abi Thalib telah

diangkat oleh Nabi Muhammad sebagai khalifah setelah beliau

meninggal, sementara Abu Bakar dan Umar telah merampas

kekhalifahan dari tangan Ali. Di antara mereka ada yang lebih ektrim

atau radikal yang mengklaim ketuhanan para pemimpin tersebut, baik

46

Lilik Rochmad Nurcholisho, 2010, Shalahuddin Al-Ayyubiy, Jakarta: Inti Medina, halaman

188.

Page 40: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

61

dengan mengatakan bahwa mereka itu manusia, tetapi mempunyai

sifat-sifat ketuhanan atau mengatakan bahwa Tuhan inkarnasi ke

dalam jiwa mereka. Di antara mereka ada yang memiliki loyalitas

tinggi terhadap seorang pemimpin dan tidak mau berpindah kepada

pemimpin yang lain, serta mengatakan bahwa pemimpin itu hidup

abadi tidak akan mati meskipun hilang dari pandangan mata. Orang

tersebut juga mengklaim bahwa imam tersebut akan muncul di akhir

zaman dan membawa keadilan di muka bumi sebagaimana kezaliman

memenuhi bumi.47

Pada masa dinasti Fathimiyah terdapat segolongan ekstrim

Syi’ah dan Ismailiyah yang mengangkat Hakim bin Amrillah Al-

Fathimiy menjadi khalifah pada tahun 408 H ketika Hamzah bin Ali

mengatakan secara terang-terangan akan ketuhanan Hakim. Ia juga

mengarang buku yang menyebutkan bahwa ruh Allah bersenyawa

dalam diri Nabi Adam a.s lalu berpindah kepada Ali bin Abi Thalib

lalu ruh Ali berpindah ke diri Aziz kemudian ke anaknya, Hakim yang

menjadi Tuhan dalam pandangan mereka melalui reinkarnasi. Hamzah

bin Ali dianggap sebagai pendiri ajaran reinkarnasi bagi aliran-aliran

kebatinan.48

Setelah Shalahuddin menjabat sebagai menteri Mesir dan

berkuasa di sana, dengan segera ia menumpas aliran sesat tersebut. Ia

47

Lilik Rochmad Nurcholisho, 2010, Shalahuddin Al-Ayyubiy, Jakarta: Inti Medina, halaman

188.

48 Ibid, halaman 187.

Page 41: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

62

mengumpulkan segenap kekuatannya untuk menghapus ajaran dan

pengaruh-pengaruh aliran sesat. Selain itu, ia juga mengganti aliran-

aliran sesat dengan ajaran Ahlussunnah waljama’ah atau Sunni.

Shalahuddin berhasil merealisasikan gagasannya tersebut tidak lama

setelah ia menjabat sebagai menteri. Bahkan ia sudah berhasil

membuka madrasah-madrasah di seluruh pelosok negeri yang

kemudian dikenal dengan Madrasah An-Nashiriyyah dan Al-

Kamiliyyah. Ia pun kemudian menghimbau seluruh kalangan

masyarakat untuk ikut memajukan sekolah-sekolah tersebut guna

mengajarkan agama Islam yang benar dan lurus. Di samping itu ia

membersihkan ajaran Ahlussunnah waljama’ah dari segala

penyimpangan dan penyelewengan.49

b. Upaya Shalahuddin menghidupkan pengaruh Sunni

Shalahuddin berambisi agar akidah Sunni mempunyai pengaruh

dalam berbagai lembaga pemikiran dan pendidikan yang dibangunnya.

Upaya tersebut antara lain:50

1. Pembangunan Madrasah-madrasah Sunni

Pembangunan madrasah ini dimulai pada tahun 572 H (1176

M), yaitu setelah kepastian sebagian besar wilayah Syam tunduk di

bawah kekuasaan Shalahuddin, kemudian kembalinya ia ke Mesir

49

Lilik Rochmad Nurcholisho, 2010, Shalahuddin Al-Ayyubiy, Jakarta: Inti Medina, halaman

187. 50

Ali Muhammad Ash-Shalabi, 2013, Shalahuddin Al-Ayyubi (terjemahan), Jakarta: Pustaka

Al-Kautsar, halaman 345.

Page 42: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

63

untuk mengatur berbagai urusan. Pada tahun ini ia memerintahkan

pembangunan dua madrasah: Pertama, madrasah untuk pengikut

madzhab Syafi’i yang dibangun berdekatan dengan makam Imam

Asy-Syafi’i, madrasah ini dikenal sebagai Madrasah Shalahiyyah;

Kedua, madrasah untuk para penganut madzhab Hanafi. Sesudah

itu berturut-turut dibangun berbagai madrasah Sunni di beberapa

tempat di Kairo, serta wilayah-wilayah lain yang diprakarsai oleh

para pejabat Ayyubiyun dan para pembantu mereka.

Ibnu Jubair telah melengkapi gambarannya untuk kita ketika

ia melanjutkan pengamatannya terhadap berbagai usaha

Shalahuddin di Kairo dalam rangka memberikan berbagai

kemudahan menuntut ilmu bagi orang-orang yang meminatinya. Ia

mengatakan, “Yang mengherankan, disebutkan bahwa seluruh

qurafah adalah masjid-masjid yang dibangun dan masyhad-

masyhad yang dihuni sebagai tempat berlindung bagi orang-orang

asing, para ulama, orang-orang saleh, dan orang-orang fakir.

Bantuan untuk setiap tempat ini terus mengalir dari pihak Sultan

setiap bulan, demikian pula berbagai madrasah yang berada di

Mesir dan Kairo. Kita dapat memastikan bahwa biaya operasional

semua itu menelan dana lebih dari 200 dinar setiap bulan.

Dari sini telah jelas, bahwa Shalahuddin yang mengawasi

secara langsung jalannya penghidupan kembali gerakan Ahlus

Sunnah di Mesir tidak hanya cukup dengan mendirikan sejumlah

madrasah, tetapi sangat serius dalam menarik minat para ulama

Page 43: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

64

Ahlus Sunnah untuk datang kepadanya dari segala penjuru wilayah

Islam. Hal itu dilakukan agar mereka turut terlibat dalam upaya

menghidupkan kembali pemikiran Sunni, yang sebelumnya para

ulama Ahlus Sunnah disingkirkan dari Mesir.

Sebagaimana perhatiannya yang dicurahkan untuk menarik

minat para ulama agar berbondong-bondong datang ke Mesir,

Shalahuddin juga mencurahkan perhatiannya untuk menarik

kalangan Sufi, maka ia pun membangun khanqah pertama untuk

mereka di Mesir. Ia menjadikannya sebagai tempat persinggahan

kalangan miskin dari kaun Sufi yang datang dari berbagai wilayah

yang jauh, dan mewakafkan harta untuknya dalam jumlah yang

besar. Untuk menangani urusan mereka, ia menunjuk seorang

syaikh yang dikenal Syaikh Asy-Syuyukh. Al-Maqrizi

menyebutkan, bahwa penghuninya terdiri dari kalangan Sufi yang

terkenal dengan ilmu pengetahuan dan kesalehan mereka. Jumlah

mereka mencapai 300 orang. Mereka diberikan perhatian yang

sangat khusus, dari tunjangan makanan berupa roti, daging, dan

manisan; mereka diberikan uang setiap tahunnya untuk membeli

pakaian; mereka dibangunkan pula kamar-kamar mandi khusus di

samping tempat mereka; dan barangsiapa hendak bepergian jauh,

maka akan diberi ongkos yang dapat membantunya untuk mencapai

tujuannya. Menurut dugaan, perhatian yang diberikan kepada

kalangan Sufi ini tentu memiliki tujuan tertentu, yang masih

berkaitan dengan gerakan menghidupkan kembali madzhab Sunni.

Page 44: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

65

Meskipun tasawuf yang lurus mendapat penghormatan tersendiri

dari pihak penguasa maupun masyarakat secara umum pada masa

itu, namun perhatian Sultan terhadapnya seperti ini terutama di

Mesir, pasti merupakan pekerjaan yang disengaja dan memiliki

terget tertentu.

Jika Shalahuddin berupaya menarik minat para ulama Sunni

untuk datang ke Mesir dari setiap tempat agar mereka ikut terlibat

dalam gerakan menghidupkan kembali paham Ahlus Sunnah, maka

ada aspek penting yang harus pula dikerjakan untuk

memuaskannya dan memalingkannya dari orientasi yang dulu

diarahkan oleh penguasa. Aspek penting ini adalah sisi emosional

manusia, yaitu aspek yang dapat dikuasai oleh orang-orang Syiah

dengan mudah. Kebetulan kaum Sufi termasuk di antara golongan

yang mampu untuk memuaskan sisi ini melalui akhlak mereka

yang mudah, toleran, kezuhudan mereka terhadap kegemerlapan

dunia, kemampuan mereka untuk menarik emosi manusia melalui

majelis-majelis nasehat, dzikir, dan lainnya. Benar saja, golongan

Sufi pada masa Dinasti Ayyubiyah telah sukses menarik perhatian

banyak orang kepada gambaran dan ritual mereka.

2. Elemen-elemen Sunni

Perhatian Shalahuddin dalam mengukuhkan eksistensi

madzhab Sunni di wilayah-wilayah yang berada di bawah

kekuasaannya dilakukan secara intensif, bahkan para sultan

Page 45: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

66

setelahnya pun tetap melanjutkannya. Berikut elemen-elemen

budaya Sunni yang menjadi perhatian keluarga Ayyubiyun, antara

lain:

a. Al-Quran yang Suci

Seluruh wilayah yang tunduk pada mereka diperintahkan

untuk mengajarkan Al-Quran kepada anak-anak kecil dan

mendorong mereka untuk menghafalnya. Ibnu Jubair

menyebutkan, bahwa Shalahuddin telah memerintahkan agar

menyemarakkan beberapa tempat di Mesir dengan kegiatan

belajar-mengajar dan mengangkat sejumlah guru untuk

mengajarkan Al-Quran kepada anak-anak miskin, terutama anak-

anak yatim, serta memberikan tunjangan yang memadai untuk

mereka. Bahkan dahulu Shalahuddin mensyaratkan orang yang

menjadi imam Shalat harus menguasai ilmu-ilmu Al-Quran dan

baik hafalannya.

Qadhi Baha’udin bin Syidad menggambarkan, bahwa suatu

hari Shalahuddin melewati seorang anak yang sedang membaca

Al-Quran, maka ia menganggap bagus bacaannya lantas

menyuruh anak tersebut mendekat padanya dan memberinya

bagian dari makanannya. Ia pun kemudian mewakafkan sebagian

lahan persawahan untuk anak itu dan orangtuanya.

Page 46: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

67

b. Hadits yang Mulia

Perhatian khusus diberikan kepada hadits Nabi. Perhatian

ini diberikan untuk memenuhi dua kebutuhan mendesak yang

sedang dihadapi oleh masyarakat Islam di masa itu, baik di Syam

maupun di Mesir. Hadits ini memiliki dua kebutuhan, umum dan

khusus.

Dari sisi kebutuhan umum, ketika kaum Muslimin sedang

berhadapan dengan musuh yang selalu menantikan kehancuran

mereka dan melecehkan kesucian agamanya. Ambisi musuh-

musuh Islam untuk memerangi orang-orang beriman ini tentu

menuntut perhatian besar terhadap hadits Nabi. Tidak heran

apabila Shalahuddin sangat menggemari hadits Rasulullah,

berulang-ulang membaca dan mendengarkannya, bahkan ia

berusaha untuk menggalakkan penulisan kitab-kitab tentangnya.

Al-Imad Al-Ashfahani menyebutkan, di sela-sela kunjungannya

ke Iskandaria pada tahun 572 H (1176 M) ia bolak-balik bersama

Shalahuddin menemui Al-Hafizh As-Silafi dan mereka

mendengarkan hadits darinya; sebagaimana ia bersama anak-

anaknya mendengarkan Al-Muwatha’ Imam Malik dari seorang

faqih Iskandaria. Baha’uddin bin Syidad menggambarkan bahwa

Shalahuddin sangat suka mendengarkan hadits. Bahkan ia pergi

menemui ulamanya apabila mereka termasuk di antara orang-

orang yang menghindari pertemuan dengan para pejabat. Ibnu

Syidad berkomentar, “Dia suka untuk membaca sendiri hadits-

Page 47: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

68

haditsnya. Ia meminta saya datang menemaninya, lalu

menghadirkan beberapa buku hadits dan membacanya.”

Perhatian kepada hadits tidak hanya dilakukan oleh

Shalahuddin, tetapi banyak pula kalangan pejabat Dinasti

Ayyubiyah yang berupaya mendengarkan hadits dan

meriwayatkannya. Di antara mereka adalah Taqiyuddin Umar

yang mendengarkan hadits dari As-Silafi di Iskandaria. Kemudian

Al-Malik Al-Kamil yang mengikuti jejak Nuruddin dan

membangun pusat kajian hadits pertama di Mesir.

c. Pokok-pokok Akidah Sunni

Orang-orang Ayyubiyun menaruh perhatian terhadap

pemeliharaan pokok-pokok akidah sesuai dengan madzhab Imam

Al-Asy’ari. Imam Al-Asy’ari termasuk ulama yang mengibarkan

panji ilmu pengetahuan di berbagai bidang dan klasifikasinya, dan

terhitung sebagai ulama yang sukses menyatukan beragam ilmu

pengetahuan dan seni.

d. Berbagai Kajian Fikih

Keluarga Ayyubiyun menaruh perhatian sangat besar pada

salah satu cabang Tsaqafah Sunni ini, melalui berbagai madrasah

yang mereka dirikan dan wakafkan. Madrasah-madrasah yang

dibangun untuk madzhab-madzhab fikih Sunni tidak begitu

mendapatkan perhatian oleh keluarga Ayyubiyun, karena

perhatiannya terfokus pada madzhab Syafi’i yang merupakan

Page 48: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

69

madzhab resmi negara. Ditambah lagi, orang-orang yang

menduduki posisi utama di jajaran pejabat negara, umumnya

berasal dari kalangan pengikut madzhab Syafi’i.

3. Kerja Keras Shalahuddin Al-Ayyubi dalam Menyatukan Front

Islam

Tahun 569 H, berita wafatnya Nuruddin yang mendadak

membuat kaum Muslimin begitu terpukul. Hanya berselang dua pekan

setelah pesta khitanan putanya di Damaskus pada Hari Raya Idul Fitri

tahun 569 H. Begitu berita wafatnya Nuruddin tersiar, berbagai ambisi

politik merebak terlepas dari ikatan-ikatannya. Ambisi tersebut tidak

hanya di antara keluarga Nuruddin saja, tetapi muncul di kalangan

para pejabat, panglima militer, bahkan penjajah Eropa. Masing-

masing berupaya mengambil keuntungan strategis dari ketiadaan

tokoh yang terkenal dengan kebesaran, keberanian, ketakwaan, dan

visinya yang jauh ke depan. Nuruddin wafat dengan meninggalkan

sebuah negara yang luas wilayahnya, membentang dari Baraq dan

Yaman hingga ke Syam, Jazirah, dan Mosul.

Shalahuddin kemudian berkirim surat kepada Khalifah Al-

Abbasiyah, Al-Mustadhi’, untuk menjelaskan sebab-sebab

keberangkatannya ke Syam. Tujuannya dari surat itu adalah untuk

mendapatkan legalitas Syariah atas tugas yang dijalaninya, selain juga

untuk mendapatkan dukungan dari Khalifah Al-Abbasiyah. Surat

Shalahuddin tersebut ditulis oleh Qadhi Al-Fadhil.

Page 49: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

70

Dalam suratnya, Qadhi Al-Fadhil menjelaskan bahwa

Shalahuddin datang ke Syam karena terikat janji dengan Nuruddin,

agar kedua belah pihak (Mesir dan Syam) saling bergandengan tangan

dalam memelihara keamanan negeri. Setelah wafatnya, terbukalah

celah-celah kelemahan dan konflik di tubuh kaum Muslimin, sehingga

sebagian wilayah Islam jatuh ke tangan musuh. Kondisi diperparah

dengan adanya penguasa Muslim yang menjalin kerjasama dengan

kaum salib. Namun dibalik itu, ada kabar gembira, bahwa ummat

Islam tidak mengikuti jejak penguasanya untuk menjalin kerjasama

dengan salib, sebaliknya mereka membela kebenaran dan tetap

berpegang pada Islam.

Khalifah Abbasiyah mengabulkan beberapa tuntutan

Shalahuddin dan memberikan legatimasi untuk memerintah di Mesir

dan Syam. Sewaktu Shalahuddin melakukan pengepungan terhadap

Kota Hamah pada tahun 570 H (1174 M), Khalifah mengutus delegasi

kepadanya dengan membawa protokoler istana, surat pelantikan,

pemilihan jabatan, dan penyerahan kekuasaan. Ini merupakan bukti

atas keinginan Khalifah Abbasiyah untuk melakukan interaksi secara

jujur dengan Shalahuddin yang dianggap sebagai sosok paling tepat

untuk mengisi kekosongan kekuasaan setelah Nuruddin wafat.

Damaskus. Shalahuddin bersama pasukannya tiba di Damaskus

dan mendapatkan sambutan baik. Hari berikutnya, Shalahuddin

mendapatkan pintu-pintu kota yang diserahkan langsung oleh Al-

Muqaddam, kemudian ia pun berhasil membujuk Kamaluddin Raihan,

Page 50: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

71

pelayan yang membawa kunci benteng Damaskus agar menyerahkan

kunci benteng padanya. Demikian Shalahuddin berhasil merangkul

Damaskus dan bentengnya dengan alasan untuk melindungi Al-Malik

Ash-Shalih Ismail dari ancaman orang-orang salib dan para pejabat

ambisius, serta sebagai upaya merebut kembali wilayah-wilayah yang

dikuasai oleh Saifuddin Ghazi (Gubernur Mosul dan Jazirah).

Di Damaskus Shalahuddin berusaha merebut simpati rakyat

dengan cara: membagikan kekayaan kepada rakyat, membatalkan

sejumlah pajak, menghapus berbagai jenis pungutan, membuat citra

positif, memuliakan para ulama yang memiliki pengaruh besar di

masyarakat, dan sebagainya. Sesudah merangkul Damaskus,

Shalahuddin mulai melaksanakan kebijakan politiknya dalam rangka

menyatukan Front Islam yang terbentang dari Irak, Syam, sampai ke

Mesir. Upaya ini perlu ia lakukan agar mendapat kemenangan dalam

Jihat Islam melawan kaum salib, yaitu jika kaum Muslimin dalam

kondisi sangat kuat dan bergandengan tangan. Setelah menguasai

Damaskus, ia pun mulai mengibarkan bendera keadilan, perlakuan

baik (ihsan), menghapuskan kezaliman dan permusuhan, membasmi

berbagai keburukan, kemungkaran, pungutan-pungutan, dan berbagai

hal yang diharamkan.

Page 51: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

72

c. Upaya Ayyubiyah Melindungi Jalur Perjalanan Haji dan

Wilayah Dua Tanah Suci

Dengan pertolongan Allah, Dinasti Saljuk berhasil merebut

berbagai Hijaz dari cengkraman Dinasti Fathimiyah yang beraliran

Syiah. Hal itu berdampak pulihnya kedaulatan Khalifah Abbasyiyah

atas tanah Hijaz. Pada masa Nuruddin Mahmud tampak berbagai kerja

keras yang mendatangkan berkah dalam memberikan bantuan kepada

penduduk Kota Madinah dan Makkah. Ia mengirimkan pasukannya

untuk menjaga Kota Madinah, memberikan tunjangan kepada

Gubernur Makkah dan tunjangan untuk sejumlah pemimpin Suku

Arab, demi mengamankan jalur perjalanan ibadah Haji dari Damaskus

ke Hijaz. Ia menyempurnakan pembangunan pagar Kota Madinah dan

mengeluarkan mata air untuknya, sehingga doa-doa pun dipanjatkan

untuknya di atas mimbar-mimbar di kedua Kota Suci, setelah nama

Khalifah Abbasiyah disebutkan.51

Sejarah meriwayatkan bahwa ayah Shalahuddin, Najmuddin

Ayyub, sebagai pemimpin perjalanan Haji kaum Muslimin Syam pada

masa Pemerintahan Nuruddin, termasuk di antaranya faktor terpenting

yang mempengaruhi penguatan posisi keluarga Ayyubiyah.

Najmuddin Ayyub adalah pemegang kendali urusan Haji di wilayah

Syam, untuk Nuruddin sejak tahun 551 H (1156 M). Jabatan ini

kemudian diwarisi oleh saudaranya, Asaduddin Syirkuh, di mana ia

51

Ali Muhammad Ash-Shalabi, 2013, Shalahuddin Al-Ayyubi (terjemahan), Jakarta: Pustaka

Al-Kautsar, halaman 365.

Page 52: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

73

telah ditunjuk oleh Nuruddin sebagai Amirul Hajj dari Damaskus.

Setelah Syirkuh meninggal, Kedaulatan Khilafah Abbasiyah atas

tanah Hijaz pun terus berlangsung di tangan para sultan dan para

penguasa Dinasti Ayyubiyah.52

1. Shalahuddin Al-Ayyubi sebagai Pelayan Dua Tanah Suci

Shalahuddin selain mewarisi kesultanan secara umum dari

guru besarnya Nuruddin Mahmud, juga melanjutkan misinya dalam

menyatukan front Islam untuk bejihad melawan pasukan salib,

melalui gerakan menghidupkan kembali Khilafah Abbasiyah dan

pembelaannya kepada dakwah Sunni. Ia juga mewarisi tugas

penting terkait pelaksanaan Haji dan pengamanan jalurnya. Maka

pada tahun 562 H, ia memerintahkan penghapusan upeti yang

sebelumnya dipungut dari orang-orang yang melakukan perjalanan

melalui Laut Merah di Jeddah. Ia juga memberikan kompensasi

kepada pejabat Makkah sebanyak 8.000 irdab gandum setiap

tahunnya, sebagaimana ia telah menyerahkan pula berbagai bentuk

wakaf ntuk para Jamaah Haji dan kepentingan dua Tanah Suci.

Tujuannya adalah untuk meringankan beban biaya mereka selama

menuanikan kewajiban.53

Kebijakan tersebut diikuti pula oleh kebijakan Shalahuddin

untuk menghapuskan berbagai jenis pungutan (pajak-pajak ilegal

yang biasanya ditarik dari perdagangan) dari jamaah Haji, sehingga

52

Ali Muhammad Ash-Shalabi, 2013, Shalahuddin Al-Ayyubi (terjemahan), Jakarta: Pustaka

Al-Kautsar, halaman 366. 53

Ibid, halaman 367.

Page 53: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

74

pelaksanaan Haji pun menjadi lebih mudah setelah sebelumnya

hampir terhenti dan para jamaah tidak mampu untuk menunaikan

kewajiban Haji.54

Shalahuddin telah berusaha sekuat tenaga untuk terus

menerus mengamankan jalur perjalanan Haji, agar tugas ini

menjadi peninggalannya. Ia pun terus berkirim surat kepada

Gubernur Makkah seraya berpesan kepadanya agar memperhatikan

jamaah Haji setibanya mereka di Tanah Suci Makkah, sebagaimana

gubernur telah menulis surat kepadanya sebelum itu yang berisi

pesan agar menjaga para jamaah Haji dari wilayah-wilayah

Maghrib dan Andalusia ketika mereka melintasi wilayahnya. Juga

sebagaimana ia serius melakukan pertukaran duta persahabatan

bersama Gubernur Madinah dengan menghormati utusannya dan

merasa bangga atas berbagai hadiahnya, karena berasal dari

Gubernur Kota Nabawi yang mulia.

2. Perlindungan Shalahuddin terhadap Jalur Perjalanan Haji dari

Mesir, Maghribi dan Andalus

Kaum salib menyadari betul pentingnya kewajiban Haji

sebagai salah satu rukun Islam. Rukun ini dianggap dapat

mewujudkan kesatuan spiritual kaum Muslimin dan mempererat

berbagai ikatan social dan pemikiran di antara mereka. Maka dari

itu, seringkali kaum salib dengan sengaja melakukan penyerangan

54

Ali Muhammad Ash-Shalabi, 2013, Shalahuddin Al-Ayyubi (terjemahan), Jakarta: Pustaka

Al-Kautsar, halaman 368.

Page 54: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

75

dan perampokan terhadap konvoi jamaah Haji yang menempuh

jalur Gurun Sinai dan jalur perjalanan Haji yang lain. Akibatnya

perjalanan Haji melalui darat ini terhenti bagi para jamaah dari

Andalusia, Maghrib, dan Mesir. Mereka pun terpaksa menempuh

jalur yang memiliki rute sangat panjang. Pemutusan jalur

perjalanan Haji melalui darat yang melintasi gurun Sinai oleh

orang-orang salib ini berlangsung sejak mereka berhasil menguasai

benteng Kurk, sehingga menjadikan perebutan kembali benteng ini

menjadi salah satu target besar Nuruddin Mahmud, kemudian

usaha tersebut dilanjutkan oleh Shalahuddin pada waktu ia masi

menjabat sebagai wakil Nuruddin di Mesir, sebelum ia sepenuhnya

menjadi Sultan.55

Maka ketika kaum Muslimin berhasil mengalahkan kaum

salib, Lu’lu’ sebagai panglima armada angkatan laut Mesir merasa

tidak cukup puas dengan hanya menangkap orang-rang Francs itu,

tetapi kemudian ia membawa mereka ke Kairo dengan cara-cara

yang rendah dan hina. Seperti yang digambarkan oleh Ibnu Jubair

melalui tulisannya: “Panglima Lu’lu’ pun mengirimkan beberapa

tawanan tersebut ke Madinah Al-Munawarah, supaya dilakukan

eksekusi terhadap mereka di sana (atas dosa-dosanya). Maka

tidaklah aneh jika Shalahuddin diberi gelar sebagai Khadimul

Haramain Syarifain (pelayan Dua Tanah Suci) dan Munqidzu

55

Ali Muhammad Ash-Shalabi, 2013, Shalahuddin Al-Ayyubi (terjemahan), Jakarta: Pustaka

Al-Kautsar, halaman 370.

Page 55: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

76

Baitul Maqdis min Aidil Musyrikin (pembebas Baitul Maqdis dari

cengkeraman orang-orang musyrik).56

Tidak ada informasi yeng lebih akurat mengenai pengamanan

perjalanan Haji ke Makkah ini, selain informasi yang disampaikan

oleh Al-Imad Al-Ashfahani (sejarawan Shalahuddin), ia

menyebutkan bahwa pengamanan jalur perjalanan Haji merupakan

salah satu motivasi terpenting bagi Shalahuddin untuk

menaklukkan Baitul Maqdis dan merebutnya kembali dari tangan

oran-orang salib.57

3. Pengawasan Langsung Para Penguasa Bani Ayyub terhadap

Pelaksanaan Haji

Para penguasa Bani Ayyub terus-menerus melakukan

pengawalan dan pengamanan terhadap pelaksanaan Haji, serta

penjagaan terhadap bendera Haji dari Irak mewakili kepemimpinan

politik Khalifah Abbasiyah atas dunia Islam. Di antara pernyataan

yang menegaskan perhatian para Sultan Bani Ayyub terhadap

musim Haji yaitu tulisan yang dibuat oleh para sejarawan tentang

Biografi Shalahuddin. Di sana disebutkan bahwa Shalahuddin

mengadakan acara penyambutan rombongan jamaah Haji Syam

secara khusus, dan kegiatan ini berlangsung sewaktu ia berada di

56

Ali Muhammad Ash-Shalabi, 2013, Shalahuddin Al-Ayyubi (terjemahan), Jakarta: Pustaka

Al-Kautsar, halaman 371. 57

Ibid.

Page 56: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

77

Damaskus. Waktu itu Shalahuddin mengendarai tunggangan

militernya dan mengenakan pakaian militer lengkap.58

Semenjak masa Shalahuddin, keluarga Ayyubiyun telah

memperoleh kehormatan sebagai pelindung pelaksanaan ibadah

Haji dan pengawas Dua Tanah Suci dan pendukung pemegang

bendera urusan Haji dari Irak di wilayah Hijaz. Kesultanan

Ayyubiyah juga telah mendapatkan kehormatan sebagai pelindung

Khilafah Abbasiyah dan petugas penyebaran syiar Khilafah di

seluruh wilayah Islam.59

5. Bidang Militer

Shalahuddin mulai memperkuat pertahanan berbagai kota,

membangun sejumlah benteng dan membentuk pasukan untuk

menghadang serangan apapun yang dilancarkan terhadapnya. Kala itu

ia memfokuskan pada pembangunan berbagai kekuatan laut. Karena ia

menyadari bahwa kekuatan bangsa Eropa terletak di laut dan

kelemahannya mereka di darat. Ia membangun armada perang untuk

mencegah konvoi armada laut bangsa Eropa ketika akan mendukung

kerajaan-kerajaan salib di pesisir Syam dengan pembekalan,

persenjataan dan bala tentara, setiap kali mereka mendapatkan tekanan

militer melalui darat. Ditambah lagi bahwa struktur negara Mesir

58

Ali Muhammad Ash-Shalabi, 2013, Shalahuddin Al-Ayyubi (terjemahan), Jakarta: Pustaka

Al-Kautsar, halaman 372. 59

Ibid, halaman 373.

Page 57: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

78

sangat lemah dan banyak celah, maka ia harus melakukan penataan

kembali berbagai urusan administrasi dan Syariah sebelum terjun

langsung menghadapi orang-orang Eropa.

Shalahuddin memperhatikan pentingnya hubungan jalur

perdagangan dan transportasi antara dua lautan; laut tengah dan laut

merah, selain itu ia juga melihat adanya perbedaan kepentingan para

pedagang di kota-kota Eropa Tengah dengan para pejabat kerajaan-

kerajaan latin di Eropa Tengah, Barat, dan Utara. Oleh karena itu,

dengan berani ia menanda-tangani kesepakatan dagang dengan

pedagang Eropa, sebagai imbalan dari lepasnya keterikatan mereka

dengan para pejabat kerajaan-kerajaan salib tersebut. Apalagi ia telah

menemukan adanya upaya bangsa Eropa untuk memperluas

kekuasaan mereka dari pesisir Syam dan Palestina hingga ke laut

Merah. Ini mengindikasikan kemungkinan ancaman terhadap konvoi-

konvoi dagang Muslim dan peringatan bahaya bagi rombongan

jamaah Haji menuju Hijaz. Maka ia memerintahkan pengiriman

pasukan ke Yaman untuk mengamankan jalur-jalur perdagangan laut,

mencegah terjadinya perampokan dan serangan-serangan terhadap

rombongan-rombongan Haji.60

a. Perkembangan Sektor Militer

Sistem feodalisme Al-Ayyubi berlaku sebagai imbalan atas

peran keluarga Ayyubi dalam berbagai peperangan. Shalahuddin

60

Ali Muhammad Ash-Shalabi, 2013, Shalahuddin Al-Ayyubi (terjemahan), Jakarta: Pustaka

Al-Kautsar, halaman 493.

Page 58: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

79

membagikan tanah-tanah Mesir dalam bentuk pemberian hak pakai

untuk mendapatkan hasilnya. Sebagian ia serahkan kepada

keluarganya, sebagian ia bagikan kepada para pejabatnya dan para

komandan pasukan. Ia memberikan kepada ayahnya, Najmuddin, hak

penguasaan hasil umi wilayah Iskandaria, Dimyat, dan Buhairah.

Kepada saudaranya Syamsuddin Turan Shah diberikan wilayah Qaus,

Aswan, dan Aidzab. Al-Maqrizi berkata: “Adapun sejak masa

pemerintahan Shalahuddin Yusuf bin Ayyub hingga masa sekarang

ini, maka seluruh lahan di Mesir telah dibagi-bagi sesuai dengan

sistem feodalisme Al-Ayyubi kepada Sultan, para pejabat, dan para

prajuritnya.”61

Pembagian hasil-hasil tanah sebagai imbalan dari keterlibatan

dalam jihad ini tidak hanya terjadi di Mesir, tetapi juga terjadi di

sejumlah negeri lain misalnya, ketika Shalahuddin menguasai Homs

dan Hamah pada tahun 570 H (1174 M), wilayah pertama ia serahkan

kepada putra pamannya, Nashiruddin Muhammad bin Asaduddin

Syirkuh, wilayah kedua kepada paman dari ibunya, Syihabuddin Al-

Hazimi. Shalahuddin memanfaatkan sistem pembagian hasil-hasil

tanah ini sebagai wujud persatuan Islam.

Shalahuddin memberikan bagian dari hasil-hasil tanah kepada

orang-orangnya juga sebagai imbalan atas berbagai pekerjaan mulia

mereka contohnya, penguasa benteng Kaifa diberikannya bagian

61

Ali Muhammad Ash-Shalabi, 2013, Shalahuddin Al-Ayyubi (terjemahan), Jakarta: Pustaka

Al-Kautsar, halaman 493.

Page 59: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

80

wilayah Amid, sebagai imbalan atas pengabdiannya dalam jihad;

begitu pula ia membebaskan Saifuddin Al-Masythub dari tawanan

orang-orang salib, dan ia menyambutnya denganbaik dan memberinya

kota Nablus dan daerah-daerah sekitarnya pada tahun 588 H (1192

M). Dalam pembagian hasil-hasil tanah ini, Shalahuddin juga

memperhatikan aspek-aspek keamanan bagi negaranya.

Shalahuddin dalam pembayaran gaji-gaji tentaranya mengikuti

cara yang dilakukan oleh pendahulunya dari Dinasti Zanki. Ia

membagi-bagikan hak-hak penguasaan hasil tanah pertanian kepada

para komandan, supaya menjadi pengganti dari pembayaran gaji-gaji

para tentara yang diharuskan kepadanya. Dahulu Shalahuddin cukup

berbicara kepada penerima hak atas hasil tanah ketika ia sudah

bertekad untuk berjihad melawan pasukan salib, maka sesuai

perannya, yang bersangkutan langsung datang kepadanya dengan

pasukannya yang dilengkapi dengan perbekalan dan biaya

peperangan. Shalahuddin adalah sumber pertama dalam pemberian

hak penguasaan atas hasil tanah, sehingga ia berhak pula membatalkan

pemberian tersebut kapan pun bilamana ia mendapati para penerima

hak tersebut tidak memenuhi tugas yang diwajibkan kepadanya atau

timbul tindakan mengabaikan berbagai kewajiban yang berhubungan

dengan perang dari si penerima, seperti yang terjadi pada tahun 573 H

(1177 M) ketika Shalahuddin menghentikan pasokan roti kepada

sekelompok orang-orang Kurdi disebabkan mereka menjadi biang

Page 60: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

81

kekalahan pasukan Islam dalam peristiwa Ramalan di bukit Shafiyah,

saat melawan pasukan salib yang dipimpin oleh Renault.62

b. Pengaturan Divisi

Seperti yang telah dijelaskan bahwa pertama kali yang

dilakukan oleh Shalahuddin dalam memerintah daerahnya yaitu

dengan membentuk pertahanan daerah dengan menguatkan pertahanan

militer yang dimiliki. Shalahuddin membentuk divisi-divisi sesuai

dengan tugas masing-masing.

1. Dewan Militer Ash-Shalabi

Dewan ini bertanggung-jawab terhadap berbagai urusan

tentara dan dipimpin seorang ahli dalam menghadapi berbagai

permasalahan di lembaga ini. Syarat seorang dewan adalah ia

seorang Muslim, memiliki pangkat tinggi dan status terhormat.

Kedudukan dewan dahulu sama dengan kedudukan kementrian

pertahanan di masa sekarang. Orang yang memimpinnya harus

mengetahui berbagai kondisi para prajurit, mencatat perkara-

perkara khusus yang berkenaan dengan kehadiran, kondisi

kesehatan, dan kematian mereka. Di antara tugas khusus dewan ini

adalah menerbitkan hasil sensus berkala tentang jumlah anggota

pasukan serta besaran biaya yang ditetapkan untuk mereka.

62

Ali Muhammad Ash-Shalabi, 2013, Shalahuddin Al-Ayyubi (terjemahan), Jakarta: Pustaka

Al-Kautsar, halaman 495.

Page 61: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

82

Di antara tugas-tugas khusus dewan militer ini, seperti yang

disebutkan oleh Ibnu Khilikan dalam tulisannya tentang biografi

Al-Malik Azh-Zhahir, Ghiyatsuddin bin Shalahuddin, bahwa suatu

hari ia duduk untuk memeriksa pasukan, sedang kepala dewan

militer berada di hadapannya, maka setiap kali seorang prajurit

hadir dihadapannya, ia menanyakan kepadanya tentang nama untuk

memastikan namanya ada dalam daftar. Para pegawai di dewan

militer ini mencatat nama-nama para penerima hak penguasaan

hasil tanah sesuai dengan dengan pangkat mereka dan jumlah

prajurit yang berada di bawahnya. Di depan nama setiap penerima

hak tersebut dicatat pula bagiannya dengan simbol, bukan secara

terang-terangan. Barangkali hal tersebut untuk menjaga

kewaspadaan dan rahasia yang harus dijaga oleh para staf dewan.

Karena itulah, dewan menghindari penyebutan pemberian hak guna

tanah dan hasilnya, kecuali berdasarkan tulisan yang dibuat oleh

Sultan.63

Dewan militer ini juga bertugas membiayai berbagai proyek

pembangunan pertahanan yang menjadi perhatian Shalahuddin di

Mesir, dikarenakan adanya kekhawatiran terhadap serangan

pasukan salib. Proyek-proyek yang dibiayai oleh dewan militer di

antaranya yaitu: pembangunan tembok Al-Ayyubi di Kairo,

pendirian benteng pertahanan di gunung Al-Maqtam, pembangunan

63

Ali Muhammad Ash-Shalabi, 2013, Shalahuddin Al-Ayyubi (terjemahan), Jakarta: Pustaka

Al-Kautsar, halaman 497.

Page 62: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

83

benteng Kota Dimyat (kata Al-Maqrizi, proyek tersebut menelan

biaya ribuan dolar).

Para anggota Dewan Militer meliputi pengawas, lalu

penanggung-jawab yang bertugas mengawasi pelaksanaan berbagai

instruksi dari pengawas, kemudian kolektor yang bertugas menagih

iuran yang harus disetorkan oleh para pegawai sesuai waktu-

waktunya. Selain juga terdapat pegawai-pegawai lain. Sedangkan

seragam yang dikenakan oleh para prajurit pada masa Dinasti

Ayyubiyah merupakan kelanjutan alamiah dari seragam para

prajurit pada masa Dinasti Zankiyah. Kebiasaan mereka adalah

mengenakan Al-Kalutat berwarna kuning di atas kepala mereka

yang terbuka tanpa sorban, sementara ekor rambut mereka terjuntai

di bawahnya, semua sama mulai dari para bangsawan, para

komandan, dan lainnya.64

2. Perbekalan Militer

Bahan-bahan perbekalan biasanya diangkut di belakang

pasukan atau dalam jarak tertentu yang disebut bagasi. Adapula

yang terjadi dalam beberapa kali penyerangan, mereka

menempatkan perbekalan mereka di tengah-tengah pasukan, yaitu

di dekat jantung pasukan, mungkin hal tersebut disebabkan karena

kekhawatiran apabila perbekalan mereka akan dikuasai oleh

musuh. Pada tahun 584 H (1188 M) Sultan berangkat memobilisasi

64

Ali Muhammad Ash-Shalabi, 2013, Shalahuddin Al-Ayyubi (terjemahan), Jakarta: Pustaka

Al-Kautsar, halaman 497.

Page 63: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

84

pasukan untuk menyongsong perjumpaan dengan musuh dan

menertibkan divisi-divisinya. Pertama-tama yang berjalan terlebih

dahulu adalah sayap kanan pasukan, kemudian jantung pasukan di

tengah dan sayap kiri pasukan di akhir. Di bagian depannya adalah

Muzhaffaruddin bin Zainuddin, sedangkan konvoi perbekalan

berjalan di tengah-tengah bala tentara. Para tentara juga membawa

kebutuhan pokok di perjalanan dalam kantong terbuat dari kulit,

yang digantung di pundak. Menjelang persiapan mereka untuk

berangkat, para tentara ditugaskan pergi ke pasar dan dengan

berbekal berbagai kebutuhan pokok. Barangkali perbekalan itu

tidak lebih dari roti, keju, bawang, sebagian daging kering, biji-

bijian, sayur-sayuran, buah-buahan, dan kurma.65

3. Mobilisasi Pasukan

Mobilisasi di sini adalah sekumpulan tugas yang dijalankan

oleh panglima di bidang penghimpunan kekuatan prajurit dan

fasilitas di medan perang, dan mengarahkannya ke front-front

peperangan atau mengkoordinasikan kekuatan untuk menangkis

serangan musuh dan memperoleh kemenangan atasnya. Aturan

mobilisasi yang dijalankan oleh pasukan Ayyubi Sistem Takhmis

(pembagian pasukan ke dalam 5 kelompok).66

Penyusunan

pasukan Ayyubi menyerupai susunan anggota tubuh manusia, atau

menyerupai formasi “empat penuru angin”. batang berada di

65

Ali Muhammad Ash-Shalabi, 2013, Shalahuddin Al-Ayyubi (terjemahan), Jakarta: Pustaka

Al-Kautsar, halaman 498. 66

Ibid, halaman 500.

Page 64: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

85

tengah-tengah menempati jantung pasukan, kepala di bagian depan

menempati pasukan perintis atau garis depan, dua tangan di kedua

sisinya menempati sayap kiri dan kanan, kemudian kedua betisnya

berada di belakang menempati pasukan garis belakang. Dari sini

anda dapat melihat bahwa penyusunan pasukan berdasarkan

formasi ini terdiri atas lima bagian, dan dari sini pasukan

dinamakan dengan Khamis.67

4. Pasukan Sesuai Jenis Persenjataan

Shalahuddin menggunakan prinsip pembagian pasukan dalam

beberapa kelompok. Terdapat dua kelompok bala tentara utama

dalam pasukan Shalahuddin di samping kelompok-kelompok

pasukan pembantu, yaitu:68

(a) Pasukan Berkuda. Pasukan ini merupakan tulang

punggung pasukan dan harus memiliki pergerakan yang cepat.

Tugas utama pasukan berkuda adalah bertempur, mengintai dan

menyelidiki. Biasanya untuk menjalankan tugas ini mereka

memilih orang yang memiliki keahlian dalam memberikan nasihat

dan sarat pengalaman dalam peperangan. Mereka harus pandai

mengelak dari kerajaan musuh ketika harus melakukan

penyelidikan. Tujuan dari tugas mereka adalah untuk mengukur

kekuatan musuh dan menyibak titik kelemahan mereka. Pasukan

berkuda juga harus memberikan bantuan ke posisi-posisi yang

67

Ali Muhammad Ash-Shalabi, 2013, Shalahuddin Al-Ayyubi (terjemahan), Jakarta: Pustaka

Al-Kautsar, halaman 500. 68

Ibid, halaman 503.

Page 65: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

86

rentan terhadap ancaman bahaya yang datang secara tiba-tiba.

Hanya saja dalam formasi barisan tempur mereka berada di

belakang para prajurit berjalan kaki. Para prajurit berkuda biasanya

dipersenjatai dengan pedang, tombak panjang, mengenakan baju

zirah, tameng dan topi baja, sedangkan di atas kuda-kuda mereka

diletakkan perisai dan pelana.

(b) Pasukan Pejalan Kaki. Pasukan ini mengisi bagian

terbesar dari kekuatan pasukan secara keseluruhan. Pasukan ini

harus memikul berbagai bekal dan alat peperangan, menanggung

kesulitan dan akibat-akibatnya. Jenis persenjataan yang dibawa

oleh anggota pasukan ini termasuk senjata-senjata ringan, sebab

mereka harus berjalan kaki. Biasanya mereka menyandang pedang,

busur, dan tombak pendek. Pasukan ini bertugas mengeluarkan

anggota pasukan musuh dari parit-parit persembunyiannya, lalu

menghabisi mereka. Tugas lain yang sangat penting bagi pasukan

pejalan kaki ini adalah melindungi pasukan dari resiko serangan

musuh dan menjaga rombongan yang membawa perbekalan di

tengah pergerakan pasukan. Dalam urutan formasi pasukan,

pasukan pejalan kaki ini termasuk di barisan depan, setelah

pasukan berkuda dan para ksatria.

(c) Unit-unit Pasukan Pembantu. Kelompok ini dikenali dari

jenis senjata dan perlengkapan yang mereka gunakan, serta

kewajiban yang dijalankan oleh setiap divisinya. Contoh, pasukan

Page 66: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

87

pemegang manjanik, pembawa dabbabah, pembawa minyak tanah,

barisan mata-mata, pembawa perbekalan, dan lainnya.69

5. Pasukan Pelengkap

Selain pasukan pembantu terdapat juga pasukan pelengkap,

antara lain:

(a) Kelompok Insinyur. Tugasnya melakukan pekerjaan yang

menuntut keahlian teknik, seperti memasang peralatan yang berat-

berat seperti majanik, dabbabah, dan busur-busur yang raksasa,

busur-busur yang dapat melontarkan anak panah ke berbagai arah,

dan pelontar-pelontar bola api, dan lainnya.

(b) Kelompok Tenaga Medis. Kelompok medis bertugas

merawat prajurit yang terluka, mengobati orang-orang yang jatuh

sakit. Para dokter dan para pembantunya membentuk semacam

“klinik berjalan” yang di dalamnya terdapat apa-apa yang

dibutuhkan, seperti obat-obatan, kain kasa, dan tandu-tandu untuk

mengangkut orang yang luka atau sakit, dan berbagai perlengkapan

ini diangkut di atas punggung kuda/ onta. Klinik darurat didirikan

dengan tenda-tenda, tersedia tempat menginap bagi yang

membutuhkan perawatan. Perhatian Shalahuddin terhadap dunia

medis sangat besar, karena besarnya kebutuhan ke arah itu dan

69

Manjanik adalah semodel pelontar batu dalam ukuran besar. Prinsipnya seperti “ketapel”,

tetapi fungsinya sepeti meriam kuno. Sedangkan Dabbabah adalah sejenis kendaraan yang

dibuat kuat, untuk menerobos barisan lawan. Di zaman modern dikenal sebagai tank. Hanya

saja, tank modern selalu dilengkapi meriam.

Page 67: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

88

melimpahnya dana baik dari Shalahuddin sendiri maupun dari

sejumlah pejabatnya yang bermurah hati.70

Sultan sendiri memiliki dokter pribadi yang selalu menemani

dalam berbagai peperangan. Dokter pribadi tersebut tidak hanya

merawat Sultan, tetapi juga merawat para komandan dan pemimpin

pasukan yang terkemuka. Pada waktu penguasa Arbil Zainuddin

Yusuf menderita sakit demam, di tengah-tengah pengepungan

Akka, dokter Shalahuddin pergi untuk mengobatinya.

(c) Kelompok Musik Militer. Setelah sersan (Jawisy)

mengumumkan supaya seluruh prajurit bersiap, panji-panji pun

dikibarka, genderang-genderang pun mulai ditabuh. Musik ini

mirip musik militer atau lagu-lagu perjuangan, untuk

membangkitkan semangat para prajurit. Dalam berbagai momen

peperangan, musik militer ini memegang peran cukup penting,

mereka punya tempat khusus yang disebut Thabalkhanan, yaitu

tempat penyimpanan genderang. Al-Maqrizi menyebutkan bahwa

setelah stabilnya kekuasaan Shalahuddin di Mesir dan berakhirnya

Dinasti Fathimiyah, ia menertibkan tempat genderang dan

mengatur urusannya. Al-Qalqasyandi menjelaskan, “Maknanya

ialah rumah genderang yang mencakup genderang, terompet, dan

lainnya.” Alat-alat ini dipukul saat waktu-waktu perang dan di hari-

hari lain dibunyikan seperti sirine.71

70

Ali Muhammad Ash-Shalabi, 2013, Shalahuddin Al-Ayyubi (terjemahan), Jakarta: Pustaka

Al-Kautsar, halaman 507. 71

Ibid, halaman 509.

Page 68: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

89

Orang yang menabuh genderang disebut Dabandar, orang

yang meniup terompet disebut Munafir, yang menepukkan

lempengan tembaga satu sama lain disebut Kusi. Para pemusik

dilatih untuk menabuh alat-alat, sedangkan para prajurit dilatih

untuk mendengarkannya. Ditabuh dengan bunyi khas kondisi

perang, tidak boleh dihentikan sekalipun kekalahan mengancam.

Genderang terus ditabuh baik dalam kondisi perang dan kekalahan

mengancam ataupun untuk menyebarkan berita gembira

kemenangan. Seperti yang terjadi pada bulan Syawwal 587 H

(1191 M) yang mengabarkan bahwa armada Islam berhasil

menguasai sejumlah kapal perang orang-orang Eropa yang berisi

lebih dari 500 orang tentara salib, maka orang-orang Muslim

bersuka-ria karenanya, musik dibunyikan dengan suka-cita,

terompet pun ditiup.72

(d) Para Pembawa Bendera. Mereka bertugas membawa

panji-panji negara dan menjaganya. Bendera atau panji itu sama

kedudukannya dengan simbol untuk membedakan satu kelompok

dari kelompok lain, satu negara dengan negara lain. Tiap negara

Islam (bahkan non Islam) mempunyai bendera khusus

(Shalahuddin) berwarna kuning, di tengahnya terdapat lambang

burung elang yang menandakan keberanian dan optimisme meraih

kemenangan. Di antara bendera itu ada sebuah bendera besar

terbuat dari kain sutra, dibordir dengan benang emas, terdapat

72

Ali Muhammad Ash-Shalabi, 2013, Shalahuddin Al-Ayyubi (terjemahan), Jakarta: Pustaka

Al-Kautsar, halaman 509.

Page 69: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

90

tulisan gelar Sultan dan namanya. Ada pula bendera besar lain yang

di pucuknya terdapat seikat bulu yang disebut Jalisy, serta ada

beberapa bendera kecil berwarna kuning yang dikenal dengan

Sanajiq. Biasanya bendera besar dibawa di dalam rombongan

Sultan. Mengenai bendera Dinasti Shalahiyah ini, dalam

penaklukan Shaida oleh pasukan Al-Ayyubi pada tahun 583 H

(1187 M), Al-Imad mengatakan: “Telah datang utusan penguasa

dengan membawa kunci-kuncinya, dan kami hapuskan berbagai

kegelapan dari hati dengan lentera-lenteranya, dan berkibarlah

bendera kuning dengan tangan putih di atas temboknya.”73

Bendera adalah simbol kekuasaan, dikibarkan di benteng-

benteng, kapal-kapal, dan gedung-gedung utama. Ketika salah satu

pihak yang berperang menderita kekalahan, maka yang pertama

kali dilakukan oleh pihak pemenang adalah mencabut bendera

pihak yang kalah itu, kemudian menaikkan bendera penggantinya.

Hal ini juga dilakukan oleh kaum Muslimin di sejumlah benteng

yang telah berhasil direbut dari tangan pasukan salib. Adapun

bendera salib, maka digambarkan oleh Ibnu Syidad: “Bendera

musuh dikibarkan di atas roda yang ditancapkan padanya dan

ditarik oleh baghal. Mereka melindungi bendera itu yang

menjulang seperti menara itu, yang didominasi warna putih, dihiasi

dengan warna merah dalam bentuk salib.” Ia adalah bendera

73

Ali Muhammad Ash-Shalabi, 2013, Shalahuddin Al-Ayyubi (terjemahan), Jakarta: Pustaka

Al-Kautsar, halaman 510.

Page 70: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

91

pasukan salib, yang menyerupai bendera Palang Merah

Internasional di masa sekarang.74

6. Sukarelawan

Dalam pasukan Shalahuddin terdapat pula orang-orang yang

menjadi sukarelawan dan menggabungkan diri dengan pasukan

resmi, karena didorong kemauan untuk berjihad di jalan Allah,

keinginan membebaskan negeri Islam dari penjajah, dan mencari

syahid. Semangat jihad para sukarelawan ini mencapai puncaknya

di masa Shalahuddin, walaupun di masa sebelumnya telah tumbuh.

Shalahuddin seperti mengembalikan kenangan umat Islam tentang

hari-hari Jihad sukarela seperti di era Nabi saw. Pasukan

Shalahuddin pada masa itu merangkul banyak sekali para relawan

jihad di setiap peperangan.

Para sukarelawan ini berasal dari berbagai golongan sosial;

mereka terdiri dari putra berbagai suku, warga pedesaan dan

perkotaan, orang-orang miskin dan orang-orang kaya, terutama

kalangan fuqaha dan sufi. Di masjid-masjid, para khathib

menganjurkan orang-orang supaya bergabung dengan pasukan

Islam. Apabila khathib telah turun dari mimbar, orang-orang yang

melaksanakan shalat pun mengulang-ulangi seruan dan anjuran

tersebut. Maka berdatanganlah mereka secara berombongan atau

sendiri-sendiri, dari segala penjuru negeri. Shalahuddin kadang

74

Ali Muhammad Ash-Shalabi, 2013, Shalahuddin Al-Ayyubi (terjemahan), Jakarta: Pustaka

Al-Kautsar, halaman 511.

Page 71: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

92

memberi tugas kepada para sukarelawan untuk mengeksekusi para

tawanan dengan tangan mereka, terutama orang-orang murtad, atau

para pemanah pasukan salib, seperti yang terjadi di Baitul Ahzab

tahun 575 H (1179 M).

7. Urusan Pos dan Spionase

(a) Pengaturan Urusan Pos. Pengaturan urusan pos dilakukan

jawatan yang khusus yang disebut Dewan Pos. Jawatan pos dan

spionase di era Dinasti Ayyubiyah dikenal lebih handal dari

jawatan milik kaum salib. Dalam peristiwa Ramalah tahun 573 H

(1177 M), pasukan Al-Ayyubi mengalami kekalahan. Di sini

jawatan pos Shalahuddin bekerja efektif, sehingga mampu

meredam isu yang tersebar di Mesir bahwa Shalahuddin telah

terbunuh. Kecepatan kerja pos ini berhasil menggagalkan ambisi

sejumlah orang yang ingin merongrong pemerintahan Al-Ayyubi.

Shalahuddin mengirim beberapa utusan ke Kairo untuk

menegaskan bahwa dirinya masih hidup. Merpati pos pun

membawa berita-berita gembira tentang kepulangannya ke Kairo.75

(b) Al-Yazak atau Pasukan Pengintai. Al-Yazak berasal dari

bahasa Persia yang artinya pasukan pengintai. Ia adalah

sekelompok prajurit pengintai yang dikirim ke daerah musuh,

sebelum pasukan inti bergerak. Ini masih terkait sistem intelejen

dan tugas menyampaikan informasi militer terkini ke komandan

pasukan secepat mungkin. Anggota pasukan Yazak dipilih dari

75

Ali Muhammad Ash-Shalabi, 2013, Shalahuddin Al-Ayyubi (terjemahan), Jakarta: Pustaka

Al-Kautsar, halaman 511.

Page 72: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

93

kalangan yang ahli memberikan pertolongan dalam peperangan.

Mereka harus berusaha menghindari konfrontasi langsung dengan

musuh ketika melakukan pengintaian. Tugas inti mereka adalah

untuk mengukur kekuatan musuh dan menyibak titik-titik

kelemahannya. Mereka biasa bergerak cepat, dengan memilih

kuda-kuda terbaik, tenang, cepat, tangkas, teguh, dan tidak mudah

goyah.

Pasukan Yazak ini berkembang seiring tugas-tugasnya dalam

menghadapi konfrontasi yang berlangsung terus-menerus. Ia

berkembang dari sekedar kelompok khusus yang bertugas

menyelidiki kegiatann musuh, hingga menjadi pasukan khusus

yang bertugas mengemban tugas sesuai dengan tujuan-tujuan yang

telah digariskan, dalam rangka melindungi pasukan Islam dan

kaum Muslimin.

(c) Merpati Pos. Sarana transportasi pos paling menonjol di era

Al-Ayyubiyah adalah penggunaan burung merpati pos atau yang

disebut dengan merpati Al-Hawadi, karena kemampuannya yang

mencengangkan dalam mencari jalan kembali ke sangkarnya,

sekalipun dipisah oleh jarak yang sangat jauh. Burung merpati jenis

ini pandai menemukan jalan pulang ke sarangnya, terkenal

kecepatan terbangnya, meskipun sudah terpisah dari tempat

kelahirannya selama 10 tahun atau lebih, ia bisa kembali ke

asalnya. Tidak heran apabila burung ini memiliki harga yang sangat

tinggi, bisa mencapai 700-1000 dinar. Merpati pos ini memiliki

Page 73: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

94

sangkar-sangkar. Para penjaga menara dan pengawal sangat pandai

mengurusnya, melatih, memberi makan dan istirahat, melepaskan,

dan menyambutnya. Terdapat suatu aturan yang berlaku, jika

burung ini hinggap dengan membawa pesan pos, maka penjaga

menara tidak boleh langsung melepaskan pesan itu, tetapi ia harus

segera melapor pada Khalifah atau Sultan, sebab dikhawatirkan ia

membawa pesan rahasia yang tidak boleh diketahui oleh siapapun

(selain Sultan sendiri). Jika Sultan sedang menyantap makanan atau

sedang tidur, maka ia akan segera diingatkan agar tidak terlewat

dari khabar yang dibawa burung tersebut. Maka Sultan sendiri yang

melepas surat tersebut atau ketua penjaga.76

Terminal-terminal yang banyak, tentu membutuhkan burung-

burung merpati pos yang banyak pula. Merpati pos yang berada di

menara Benteng Kairo saja ditaksir sebanyak 2000 ekor burung.

Sehingga profesi peternak burung merpati pos saat itu menjadi

profesi yang menguntungkan. Shalahuddin Al-Ayyubi telah

mengambil manfaat besar dari keberadaan merpati pos. Merpati

pos mengirimkan aneka kabar gembira dari Palestina ke Mesir,

tentang keselamatan Sultan dalam peristiwa Ramalah, dan lainnya.

Al-Imad mengatakan: “Kami kirimkan dengannya berbagai berita

gembira, kami terbangkan burung dengan kartu-kartunya untuk

76

Ali Muhammad Ash-Shalabi, 2013, Shalahuddin Al-Ayyubi (terjemahan), Jakarta: Pustaka

Al-Kautsar, halaman 514.

Page 74: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

95

membungkam mulut-mulut para penebaran fitnah dan

menggantikan rasa takut dengan rasa aman.”77

(d) Detasemen-detasemen Khusus. Detasemen khusus adalah

unit pasukan berkuda yang dikirim ke posisi-posisi musuh, untuk

melancarkan serangan dadakan, melibatkannya dalam bentrokan-

bentrokan skala kecil dan terbatas, tidak sampai ke pertempuran

yang luas. Operasinya dimulai secara rahasia. Anggota pasukan ini

harus memenuhi sejumlah kriteria agar mereka sanggup

menjalankan tugas sesuai dengan misinya. Mungkin perlibatan

detasemen-detasemen khusus ini, sepanjang sejarah Islam paling

besar terjadi dalam Perang Salib, mengingat dekatnya wilayah

musuh dan waktu konflik yang sangat lama.

Sesudah tahun 585 H (1189 M) Shalahuddin menempuh cara

pengiriman detasemen ini untuk mengadu domba musuh dan tidak

memperluas area peperangan. Hal itu sangat terlihat saat

pengepungan Akka. Hal itu ditunjang oleh kondisi wilayah Syam

(terutama Palestina) yang memiliki hutan-hutan belukar lebat, serta

gunung-gunung yang dapat melindungi para anggota detasemen

khusus. Strategi ini mirip dengan operasi pasukan komando

(special forces).78

77

Ali Muhammad Ash-Shalabi, 2013, Shalahuddin Al-Ayyubi (terjemahan), Jakarta: Pustaka

Al-Kautsar, halaman 515. 78

Ibid, halaman 516.

Page 75: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

96

c. Pengaturan Urusan Perang, Perdamaian dan Tawanan

1. Dewan Perang

Shalahuddin memiliki sejumlah pembantu dalam menyusun

rencana militer dan mengatur urusan negara. Ia berupa badan atau

dewan yang menyerupai Dewan Perwira Militer. Dewan ini terdiri

dari: Shalahuddin, saudara-saudaranya (terutama Al-Malik Al-

Adil), anak-anaknya (terutama Al-Malik Al-Afdhal Ali, Al-Malik

Azh-Zhahir Ghazi), keponakan (seperti Taqiyuddin Umar),

pamannya (seperti Syihabuddin Mahmud Al-Harimi), kalangan

pejabat terkemuka, para komandan militer, penasehatnya Qadhi Al-

Fadhil, hakim militernya Baha’uddin bin Syidad, sejarawan, para

petinggi militer, pejabat kota dan benteng benteng terkenal.

Masing-masing orang memiliki hak menyatakan pendapat secara

terang-terangan, demi kemaslahatan Islam dan kaum Muslimin di

bawah kekuasaan Dinasti Shalahuddin. Dewan ini mengadakan

pertemuan setiap kali Shalahuddin meminta diadakannya

pertemuan.

2. Berbagai Strategi Perang

Tujuan utama jihad pasukan Al-Ayyubi adalah mengusir

pasukan salib yang telah merebut pesisir Syam, membentang dari

Antokhia (Utara) hingga ke Asqalan (Selatan), mereka juga

menguasai wilayah pedalaman seperti Baitul Maqdis, Kurk, Raha,

Thabaria, dan lainnya. Tujuan strategi jihad ini adalah merebut

Page 76: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

97

kembali tanah-tanah yang telah diduduki kaum salib sejak akhir

abad ke-5 H (abad 11 M). untuk mewujudkan tujuan ini, pasukan

Islam pun menempuh berbagai cara, baik melalui konfrontasi

langsung atau dengan cara melemahkan musuh secara ekonomi dan

moral.79

Di antara strategi yang digunakan pasukan Al-Ayyubi untuk

mengalahkan atau melemahkan pasukan salib, yaitu:80

(a) Penebangan pepohonan. Shalahuddin memberikan instruksi

kepada pasukannya untuk membabat pohon-pohon anggur dan

sekaligus memanen hasilnya, di lahan pertanian Shafad di

pedalaman Yordania, dalam peristiwa Baitul Ahzan pada tahun 575

H (1179 M). Tindakan ini dimaksudkan untuk menghancurkan

ekonomi musuh dan menjadikannya tidak bisa mengambil

keuntungan dari pohon-pohon anggur tersebut.

(b) Memutuskan aliran air. Penguasaan pasukan Al-Ayyubi

atas sejumlah sumber air dalam Perang Hithin merupakan salah

satu sebab kekalahan pihak salibis. Saat itu pasukan Al-Ayyubi

menghalangi salibis untuk mencapai sumber air, hingga mereka

pun dicekam kehausan. Pasukan Al-Ayyubi juga menggunakan

taktik merusak sumber mata air di Baitul Maqdis pada tahun 587 H

(1191 M), untuk menghalangi jatuhnya kota tersebut ke tangan

79

Ali Muhammad Ash-Shalabi, 2013, Shalahuddin Al-Ayyubi (terjemahan), Jakarta: Pustaka

Al-Kautsar, halaman 517. 80

Ibid, halaman 518.

Page 77: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

98

pasukan salib, setelah kekalahan kaum Muslimin dalam perang

Akka.

(c) Taktik serangan kilat. Taktik ini adalah taktik perang

gerilya, melakukan penyerangan terhadap musuh secara tiba-tiba

dan memperoleh kemenangan sebelum musuh mampu

menghimpun kekuatan. Taktik ini tampak pada tahun 583-584 H

(1187-1188 M). Seiring kemenangan di Hithin, pasukan Al-Ayyubi

melancarkan serangan secara beruntun ke Akka, Shafariyah,

Nashirah, Nablus, Darum, dan menaklukan semuanya, kecuali Kota

Shur, karena ketangguhan pertahanannya. Lalu pasukan Al-Ayyubi

meneruskan penaklukan ke wilayah-wilayah lain.

(d) Taktik bertempur secara bergantian. Shalahuddin

menerapkan taktik berbeda saat menyerang kembali Shur, yaitu

bertempur secara bergantian. Shalahuddin membagi pasukan dalam

tiga bagian, setiap bagian bertempur dalam waktu tertentu,

kemudian beristirahat, lalu dilanjutkan oleh kelompok kedua,

kemudian ketiga. Penerapan taktik ini dimaksudkan untuk

melemahkan pasukan salib dan tidak memberi mereka peluang

untuk beristirahat. Hanya saja cara ini terbentur kokohnya tembok

Shur, ditambah lagi dengan kondisi geografis kota itu sangat

menyulitkan.

(e) Taktik memecah-belah barisan musuh. Shalahuddin

mengadu domba barisan musuh dengan cara menjalin persahabatan

dengan sebagian pemimpin mereka. Ibnu Syidad menyebutkan,

Page 78: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

99

pada Syawal tahun 578 H (1191 M) Sultan mengundang tokoh-

tokoh salibis dalam sebuah jamuan makan. Salah satu yang

diundang adalah Marquis Montferrat, penguasa Shur. Dalam

pembicaraan tertutup Sultan bersedia berdamai dengan Marquis

dengan syarat ia mau memusuhi penguasa-penguasa Eropa lainnya.

Sultan mematuhi kesepakatan ini sesuai dengan syarat-syarat yang

telah disepakati, demi tujuan mengadu domba musuh.

(f) Memperkuat hubungan perdagangan dengan beberapa kota

di Italia. Ini adalah strategi untuk memperlemah kekuatan musuh

secara ekonomi. Sultan menjalin hubungan dagang dengan

sejumlah negera kecil di Italia, seperti Pisa, Genoa, dan Vanesia.

Sejak menguasai pemerintahan di Mesir, ia serius menarik

perdagangan dari kota-kota ini ke Mesir dan mulai menjalin

berbagai kesempatan bersama negara-negara kecil tersebut. Tujuan

taktik ini yaitu untuk menambah penghasilan negara, juga

melemahkan perdagangan kaum salibis. Ditambah Shalahuddin

menguasai Laut Merah. Perdagangan ini menumbuhkan asa untuk

membangun kembali armada Angkatan Laut Islami Al-Ayyubi.

(g) Taktik penghancuran sejumlah kota. Saat melawan Richard

“Si Hati Singa”, Shalahuddin terpaksa menghancurkan Kota

Asqalan yang merupakan gerbang Selatan menuju Baitul Maqdis,

dan merupakan jalur perjalanan khalifah yang hendak menuju

Mesir. Kota ini sangat indah, sehingga kaum Muslimin biasa

menyebutnya “pengganti negeri Syam”. Sultan terpaksa

Page 79: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

100

melakukannya karena pada saat itu dirasa pasukannya tidak

sanggup mempertahankan kota itu, dan ia khawatir ia akan jatuh ke

tangan pasukan salib. Saat itu Shalahuddin berpendapat untuk

menumpuk kekuatan pasukan untuk melindungi Baitul Maqdis.

Langkah yang sama dilakukan terhadap Benteng Ramalah dan

Benteng Nathirun yang masih dalam wilayah kekuasaan Ksatria

Templar, juga sebagian tembok di Yafa, Gaza, Lud, dan Darum di

pesisir Syam Selatan. Semua dihancurkan oleh Shalahuddin saat ia

menguasai wilayah pesisir tahun 584 H. Benteng Sarminiyah juga

dihancurkan, sesudah Al-Malik Azh-Zhahir Ghazi

menaklukkannya pada tahun 584 H (1188 M), ia mengeluarkan

seluruh warganya lalu meratakan benteng dengan tanah dan

menghapus jejaknya. Ia juga menghancurkan benteng Yazur di

pesisir Ramalah, masih termasuk saerah Palestina, dihancurkan

pula bersamanya Kota “Bait Jabrin” beberapa waktu sebelum

diadakan perjanjian damai dengan Richard.

(h) Pengamanan jalur perhubungan Mesir dan Syam. Jalur ini

jaraknya sekitar tiga puluh hari perjalanan. Sepanjang jalur ini

Shalahuddin mendirikan beberapa benteng, rumah-rumah singgah,

membangun pos-pos penjagaan, sehingga tercapai keamanan dan

kedamaian hingga daerah Sinai. Shalahuddin dan para

komandannya telah terbiasa melalui jalur ini saat berangkat ke

Syam atau pulang darinya.

Page 80: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

101

(i) Membentengi kota-kota dan perbatasan. Shalahuddin

berusaha membentengi Kota Mesir, Kairo, Iskandaria, Dimyat,

Rasyid, ‘Aidzab, dan Nais. Belajar dari pengepungan Kota Dimyat

oleh pasukan salib, dari darat dan laut, pada tahun 565 H (1169 M),

mendorong Shalahuddin memperbuat pertahanan wilayah-wilayah

ini. Ia juga membentengi daerah-daerah pesisir Laut Merah,

wilayah pedalaman Mesir (terutama Kairo). Sultan membangun

Tembok Kairo, karena sebagian besar tembok ini sudah roboh, dan

tugas ini diserahkan kepada Qaraqusy Al-Khadim.

3. Musim Peperangan

Saat hari-hari peperangan tiba, Shalahuddin selalu

menyambut gembira tibanya hari Jum’at, mengingat mulianya

kedudukan hari ini dan kesuciannya bagi kaum Muslimin. Ia

berharap baik pada hasil peperangan, apabila bertepatan dengan

hari Jum’at. Dalam peristiwa Hithin, pasukan mulai bergerak saat

tengah hari Jum’at, tahun 583 H, untuk mencari berkah dari doa

para khatib di atas mimbar-mimbar, yang mana di hari itu sangat

dekat dengan dikabulkannya doa.81

Perang salib berlangsung selama 8-9 bulan, dimulai dengan

berakhirnya puncak musim dingin dan berakhir dengan tibanya

musim tahun berikutnya. Pasukan Islam berasal dari berbagai

negari Muslim, mereka bersatu mengumpulkan kekuatan. Dan para

81

Ali Muhammad Ash-Shalabi, 2013, Shalahuddin Al-Ayyubi (terjemahan), Jakarta: Pustaka

Al-Kautsar, halaman 523.

Page 81: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

102

pasukan setelah selesai musim perang, para anggota akan kembali

ke negara masing-masing.

4. Perlakuan kepada Tawanan

Shalahuddin bukanlah tipe seorang pemimpin yang mudah

menumpahkan darah atau menuntut balas dendam terhadap para

tawanannya dari pasukan salib, sekalipun pada dasarnya mereka

datang sebagai penjajah di negeri-negeri Muslim. Hal ini

dibuktikan dengan wasiat yang ia berikan kepada putranya, Al-

Malik Azh-Zhahir (berusia 20 tahun), bahwa ia melarang anak-

anaknya membunuh para tawanan, supaya tidak tumbuh di dalam

diri mereka insting menumpahkan darah. Apabila mereka terbiasa

membunuh para tawanan, sedangkan usia mereka masih muda

belia, maka dikhawatirkan kelak mereka akan melakukan itu tanpa

membedakan antara orang Muslim dan kafir.

Pada tahun 587 H (1191 M) dihadirkan sebanyak 40 tawanan

salib dari Beirut ke hadapan Shalahuddin. Di antara mereka ada

seorang yang tua yang terkena tikaman di giginya, sehingga tidak

tersisa di mulutnya satu geraham pun. Saat melihat orang tua itu,

Shalahuddin meresa terharu, maka ia pun membebaskannya dan

mengembalikannya ke barisan musuh dengan mengendarai seekor

kuda. Shalahuddin berpandangan, yang terbaik adalah tetap

membiarkan para tawanan hidup untuk mengambil faedah dari

tenaga mereka. Saat mulai membangun Benteng Kairo, ia

mempekerjakan para tawanan tersebut untuk melakukan berbagai

Page 82: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

103

pekerjaan berat, seperti memasang marmer, memahat batu-batu

yang besar, dan menggali parit yang mengelilingi tembok benteng.

Dulu parit digali dengan pangkur-pangkur yang dapat menembus

batu karang, seperti sebuah keajaiban. Kata Ibnu Jubair, pekerjaan

ini hanya bisa dilakukan oleh para tawanan dari bangsa Romawi.

Sejarawan Mesir modern menulis, dalam pembangunan benteng

dan tembok, Qaraqusy mempekerjakan sebanyak 50.000 tawanan

kaum salib.82

d. Persenjataan Militer

Ada bermacam-macam persenjataan yang dipakai militer Al-

Ayyubi,83

yaitu: (a) Persenjataan personal: pedang, pisau belati,

tombak, kapak, tiang-tiang dan pasak-pasak, busur dan bandil

(pelanting), (b) Persenjataan berat: bahan bakar dan pelontar api,

peralatan kolosal seperti manjanik, dabbabah, dan berbagai

perlengkapannya, (c) Persenjataan tubuh: baju besi, topi baja, zirah

(baju besi) dan perisai, yaitu pelindung badan. Pakaian yang

digunakan prajurit berkuda juga dikenakan pula oleh kudanya

untuk melindungi dari terkena api. Selain itu ada segi tiga, yaitu

alat kecil terbuat dari besi atau kayu yang memiliki ujung-ujung

berduri berbentuk segitiga, runcing ujungnya, dan lain-lain.

82

Ali Muhammad Ash-Shalabi, 2013, Shalahuddin Al-Ayyubi (terjemahan), Jakarta: Pustaka

Al-Kautsar, halaman 524. 83

Ibid, halaman 525.

Page 83: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

104

Produksi senjata ditunjang oleh negara Syam yeng terkenal

dengan bahan baku kayu melimpah. Para pemimpin Al-Ayyubi

juga mengimpor besi dari Italia, karena persediaan besi sangat

terbatas di Syam dan Mosul. Mosul sendiri cukup kaya dengan

bahan besi, ter, bahan bakar (minyak) putih yang dibutuhkan untuk

senjata-senjata pelontar api. Mosul dari waktu ke waktu selalu

membekali Shalahuddin dengan apa yang dapat dihasilkan dari

tanahnya dan diproduksi oleh tangan-tangan para perajinnya.

Wilayah ini mengirim beton-beton bahan bakar (minyak) putih,

tameng-tameng, dan tombak-tombak dari jenis-jenis yang paling

kuat, paling lurus dan paling baik kualitasnya. Sementara Mesir

mendukung dengan berbagai jenius kayu untuk industri pembuatan

kapal-kapal.

e. Angkatan Laut Al-Ayyubiyah

Setelah berpindah ke Mesir, Shalahuddin menemukan

beberapa titik kelemahan di Mesir. Ia memperkuat benteng-benteng

kota dan pertahanan, serta membangun armada laut. Hal ini di atas

pertimbangan, kelemahan bangsa Eropa terletak pada pasukan

darat, karena itu sudah seharusnya membangun armada laut yang

tangguh untuk mencegah armada laut Eropa yang mendukung

pasukan salib di pesisir Syam dengan perbekalan, persenjataan dan

prajurit.

Page 84: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

105

Proses pembangunan Angkatan Laut Al-Ayyubi dimulai

dengan mendirikan Dewan Armada Laut di bawah pimpinan

saudaranya. Sejak tahun 565 H (1168-1169 M) armada ini terus

berkembang dengan pesat. Pada tahun 575 H (1179 M) armada ini

telah memiliki 60 kapal perang dan 20 kapal penjelajah. Beberapa

kapal khusus untuk kapal perang, berlayar hingga memasuki

wilayah Romawi dan menaklukkan beberapa kota di pesisir Eropa,

dan menawan ribuan kaum salibis dan membunuh sebagiannya.

Pada tahun 575 H (1180 M) armada Angkatan Laut Al-Ayyubi

bentrok dengan pasukan musuh, lalu berhasil mendapat

kemenangan. Mereka berhasil merampas sebuah kapal laut ini

bersamaan dengan kemenangan Al-Ayyubi dalam peristiwa Baitul

Ahzan. Kemenangan terbesar armada Angkatan Laut Shalahuddin

bisa dikatan di Laut Merah (Laut Qulzum) pada tahun 578 H (1182

M).84

6. Bidang Pendidikan

Shalahuddin adalah orang yang cinta akan ilmu, mempunyai

perhatian besar terhadap para ulama, dan tidak segan-segan

memberikan harta dan tenaga untuk mengaktifkan dinamika

pengetahuan di seluruh negeri. Ia membangun banyak madrasah dan

menarik para penulis kitab, penyair, serta para ulama yang mempunyai

disiplin ilmu dan pengetahuan.

84

Ali Muhammad Ash-Shalabi, 2013, Shalahuddin Al-Ayyubi (terjemahan), Jakarta: Pustaka

Al-Kautsar, halaman 528.

Page 85: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

106

a. Sistem Sekolah

Sistem sekolah sudah ada ketika itu. Setiap anak yang sudah

beranjak besar, ia akan masuk di sekolah-sekolah dasar untuk belajar

Al-Qur’an dan menghafal sebagian hadits Nabi. Selain itu, mereka

juga belajar kaligrafi Arab dan berusaha menyempurnakan sesuai

kemampuan. Anak-anak juga diberikan beberapa mata pelajaran,

seperti ilmu matematika dan menghafal beberapa bait syair atau prosa

hikmah dan perumpamaan. Di samping itu, mereka juga belajar

melaksanakan shalat secara berjamaah, berdoa kepada Allah, dan

khusyuk dalam sembahyang.

Apabila anak tersebut telah tumbuh dewasa dan ingin

menambah ilmu, maka ia bisa pergi ke pusat-pusat ilmu di Mesir,

Suriah, Mosul, Bagdad atau Mekah untuk menyempurnakan ilmu-

ilmunya. Seperti yang telah dipaparkan, Shalahuddin membangun

banyak madrasah (sekolah). Beberapa madrasah yang dibangun oleh

Shalahuddin yaitu:85

1. Madrasah Hanafiyyah

Madrasah Hanafiyyah didirikan pada tahun 572 H. Madrasah

Hanafiyyah yang pertama yang dik Hanafiyyah yang pertama yang

dikenal sebagai madrasah As-Suyufiyyah. Perhatian Shalahuddin

terhadap madrasah ditunjukkan dengan membangun 32 bangku,

dan bahkan ia tidak segan-segan mengeluarkarkan uang untuk

membayar dewan guru yang mengajar di sana. Madrasah ini tetap

85

Ali Muhammad Ash-Shalabi, 2013, Shalahuddin Al-Ayyubi, halaman 345 dan Lilik Rochmad

Nurcholisho, 2010, Shalahuddin Al-Ayyubiy, halaman 176.

Page 86: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

107

berfungsi menebarkan pelita ilmu pengetahuan sampai Perang

Salib berakhir.86

2. Madrasah Ash-Shalihiyyah atau Ash-Shalahiyyah

Shalahuddin membangun madrasah Ash-Shalihiyyah dan

menjadikannya sebagai madrasah bermazhab Syafi’i. Shalahuddin

sendiri beraliran mazhab tersubut, sehingga ia memiliki perhatian

besar terhadap madrasah tersebut. Shalahuddin juga berwasiat

supaya madrasah tersebut menjadi sebuah bangunan yang besar dan

luas pengaruhnya. Shalahuddin juga membuat kolam di

sampingnya dan sebuah pabrik roti di depannya, serta toko-toko.87

Pembangunan madrasah ini dimulai pada tahun 572 H (1176

M) di dekat makam Imam Syafi’i dengan status wakaf, untuk para

penganut madzhab Syafi’i. As-Suyuthi menggambarkan madrasah

ini melalui ucapannya: “Ini adalah mahkota seluruh madrasah.

Disebutkan, bahwa pengajaran pada madrasah ini diserahkan

kepada ilmuwan yang zuhud, yaitu Najmuddin Al-Khabusyani.”88

Ibnu Jubair pernah berkunjung ke madrasah ini di akhir bulan

Dzul Hijjah tahun 578 H (1183 M). Waktu itu proses perluasannya

masih terus berlangsung. Ibnu Jubair menyebutkan, bahwa tidak

ada suatu madrasah pun di Mesir yang dibangun seperti madrasah

86

Lilik Rochmad Nurcholisho, 2010, Shalahuddin Al-Ayyubiy, Jakarta: Inti Medina, halaman

176. 87

Ibid. 88

Ali Muhammad Ash-Shalabi, 2013, Shalahuddin Al-Ayyubi (terjemahan), Jakarta: Pustaka

Al-Kautsar, halaman 345.

Page 87: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

108

ini, dan tidak ada tandingan dalam luasnya lahan dan megahnya

bangunan. Orang yang berjalan mengelilinginya akan

membayangkan seakan-akan ia sebuah negara yang berdiri sendiri.

Tidak terhitung biaya yang dikeluarkan untuknya yang ditangani

sendiri secara langsung oleh Syaikh Al-Khabusyani. Pihak yang

berwenang dalam hal ini yaitu Shalahuddin, memperkenannya

untuk itu dan mengatakan, “Tambahlah keramaian dan keelokan,

kami yang akan menanggung seluruh beban pembiayaannya.”89

Ibnu Jubair mengatakan, bahwa ia sangat ingin sekali

bertemu dengan Al-Khabusyani, karena nama ini cukup terkenal di

Andalusia. Barangkali sinyalemen yang disampaikan oleh Ibnu

Jubair menguatkan, bahwa Shalahuddin sengaja memilih para

ustadz untuk ditempatkan di berbagai madrasahnya dari kalangan

ilmuwan yang memiliki ilmu, keunggulan dan kesalehan, serta dari

nama-nama yang popularitasnya mencuat di seluruh dunia Islam;

dengan harapan melalui tangan-tangan mereka, kiranya dapat

terwujud berbagai tujuan yang hendak dicapainya, di samping agar

mereka menjadi magnet untuk menarik berbagai penuntut ilmu dari

seluruh wilayah Islam.90

3. Madrasah Al-Quds

Madrasah Al-Quds dibangun oleh Shalahuddin setelah

merebut kembali Baitul Maqdis pada tahun 583 H. Ia menugaskan

89

Ali Muhammad Ash-Shalabi, 2013, Shalahuddin Al-Ayyubi (terjemahan), Jakarta: Pustaka

Al-Kautsar, halaman 345. 90

Ibid, halaman 346.

Page 88: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

109

Al-Qadhi Bahauddin Ibnu Syidad untuk mengajar di madrasah

tersebut. Banyak orang datang untuk menuntut ilmu di Baitul

Maqdis hingga reputasi kota itu harum di mana-mana.91

4. Madrasah Masyhad Al-Husaini

Shalahuddin juga membangun madrasah di Kairo di dekat

sebuah monumen (masyhad) yang dikait-kaitkan secara tidak benar

kepada Al-Husain, dan menyediakan wakaf yang besar untuk

pemeliharaannya. Hal ini seperti yang disinggung oleh Al-Maqrizi

di tengah-tengah pembicaraannya tentang masyhad Al-Husain, ia

berkata: “Tatkala Shalahuddin berkuasa, ia mengadakan kelompok

belajar padanya dan perkumpulan para Al-Faqih Al-Baha’ Ad-

Dimasyqi, yang biasanya duduk di sisi mihrab dengan

membelakangi makam. Kemudian tatkala ia mengangkat

Mu’inuddin Hasan bin Syaikh Asy-Syuyukh sebagai menteri untuk

Al-Malik Al-Kamil, berhasil dikumpulkan dari berbagai wakafnya

dana yang cukup untuk para Fuqaha.92

Apabila target umum yang hendak dicapai oleh Shalahuddin

dalam pembangunan berbagai madrasah Sunni di Mesir adalah

untuk memantapkan eksistensi madzhab Sunnah dan menggusur

keberadaan madzhab Syiah, maka pembangunan madrasah di area

masyhad Al-Husain ini mempunyai tujuan berbeda. Ini adalah

91

Lilik Rochmad Nurcholisho, 2010, Shalahuddin Al-Ayyubiy, Jakarta: Inti Medina, halaman

177. 92

Ali Muhammad Ash-Shalabi, 2013, Shalahuddin Al-Ayyubi (terjemahan), Jakarta: Pustaka

Al-Kautsar, halaman 346.

Page 89: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

110

benteng terakhir yang dijadikan tempat berlindung oleh sisa-sisa

kaum Syiah di Mesir, dan merupakan salah satu strategi

penguasaan Ubaidiyah untuk meraih simpati kalangan awam dari

kaum Sunni. Oleh karena itu, sangat penting diadakan sebuah

madrasah di tempat ini dalam rangka mengajarkan agama yang

benar dam memerangi beragam akidah sesat Syiah yang telah

disebarkan oleh sisa-sisa Dinasti Ubaidiyah.93

5. Madrasah Al-Fadhiliyah

Di antara madrasah yang cukup penting peranannya yang

dibangun pada masa ini yaitu, Madrasah Fadhiliyah yang dibangun

oleh Qadhi Al-Fadhi pada tahun 580 H (1184 M) dan ditetapkan

sebagai wakaf untuk madzab Syafi’i dan Maliki. Bahkan salah satu

ruangannya dijadikan sebagai tempat khusus untuk pembacaan Al-

Quran yang mulia dan pengajaran ilmu Qiraat oleh Imam Al-Qasim

Abu Muhammad Asy-Syathibi, pemilik Asy-Syathibiyah pada

tahun 569 H (1294 M).94

Ia juga mewakafkan sejumlah besar buku untuk madrasah.

Buku yang diwakafkan diperkirakan mencapai 100 ribu eksemplar

buku dan menunjuk seorang juru tulis yang dibiayainya untuk

mengajar anak-anak yatim. Al-Maqrizi menggambarkan madrasah

93

Ali Muhammad Ash-Shalabi, 2013, Shalahuddin Al-Ayyubi (terjemahan), Jakarta: Pustaka

Al-Kautsar, halaman 347. 94

Ibid.

Page 90: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

111

ini melalui ucapannya: “Madrasah ini merupakan madrasah

terbesar dan termegah di Kairo.”95

Shalahuddin pun membangun sebuah madrasah di Kota

Iskandaria, madrasah untuk madzhab Syafi’i pada tahun 577 H

(1181 M). Jumlah wakaf yang besar dan kemudahan fasilitas

kehidupan di madrasah-madrasah ini untuk para guru dan pelajar,

merupakan salah satu sarana penting yang turut andil dalam

menarik minat para ulama dan pelajar datang ke Mesir. Dahulu

setiap ada pembangunan madrasah selalu diikuti dengan gerakan

wakaf untuk menjaga kelangsungan kehidupan ilmiah di madrasah

tersebut.96

Ibnu Jubair berkata: “Di antara berbagai kebanggaan negeri

ini yaitu Kota Iskandaria; dan kebanggaan yang kembali kepada

Sultannya yaitu keberadaan sejumlah madrasah dan asrama yang

diperuntukkan untuk para pelajar; dan mereka itu menjalani

kehidupan zuhud, datang dari berbagai tempat yang jauh, sehingga

setiap orang dari mereka mendapatkan fasilitas tempat tinggal dan

seorang guru yang mengajarkannya ilmu pengetahuan yang hendak

didalaminya, serta perhatian terhadap berbagai kondisinya.

Perhatian Sultan terhadap orang-orang yang datang ke sana

semakin meluas, ia memerintahkan pembuatan sejumlah kamar

mandi untuk mereka gunakan, bahkan didirikan pula klinik untuk

95

Ali Muhammad Ash-Shalabi, 2013, Shalahuddin Al-Ayyubi (terjemahan), Jakarta: Pustaka

Al-Kautsar, halaman 347. 96

Ibid, halaman 349.

Page 91: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

112

mengobati setiap orang yang sakit di antara mereka, dan disediakan

para tabib untuk memeriksa kondisi kesehatan mereka.97

Ibnu Jubair juga menyinggung tentang banyaknya jumlah

masjid di Iskandaria, sampai-sampai di satu tempat terdapat empat

atau lima masjid. Barangkali di antaranya terdapat masjid-masjid

yang merupakan komplek, yang terdiri dari masjid dan madrasah.

Semuanya disediakan imam-imam yang digaji oleh Sultan. Ada

pun gaji yang didapat per bulannya berbeda. Ini merupakan

keutamaan yang besar di antara berbagai keutamaan Shalahuddin.98

Gambaran cemerlang yang dilukiskan oleh Ibnu Jubair

berkenaan dengan berbagai usaha Shalahuddin di Iskandaria ini,

mengingatkan kita akan besarnya kerja kerasnya di kota ini

dibandingkan di daerah lain. Hal itu dikarenakan kota ini telah

menjadi basis pertahanan Ahlus Sunnag di masa kekuasaan Dinasti

Fathimiyah.

Apabila wakaf Shalahuddin di Iskandaria, kota yang tetap

mempertahankan identitas Sunni-nya sedemikian besar, maka tidak

ada keraguan bahwa wakaf yang diperuntukkan untuk daerah-

daerah lain, dimana propaganda orang-orang Syiah sukses

mendapatkan sambutan, tentunya jauh lebih banyak dan besar. Apa

yang ditetapkan Shalahuddin untuk Najmuddin Al-Khabusyani,

guru di Madrasah Ash-Shalahiyyah, membuktikan hal tersebut.

97

Ali Muhammad Ash-Shalabi, 2013, Shalahuddin Al-Ayyubi (terjemahan), Jakarta: Pustaka

Al-Kautsar, halaman 349. 98

Ibid, halaman 350.

Page 92: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

113

Secara khusus, ia memberikan kepadanya gaji sebesar 40 dinar

setiap bulannya untuk tugas mengajar dan 10 dinar sebagai

pengawas pada wakaf-wakaf madrasah. Ditambah dengan

tunjangan sebesar 60 kati roti setiap hari dan dua galon sir minum

dari Sungai Nil.99

Ibnu Jubair telah melengkapi gambarannya untuk kita ketika

ia melanjutkan pengamatannya terhadap berbagai usaha

Shalahuddin di Kairo dalam rangka memberikan berbagai

kemudahan menuntut ilmu bagi orang-orang yang meminatinya. 100

Ia mengatakan, “Yang mengherankan, disebutkan bahwa seluruh

qurafah adalah masjid-masjid yang dibangun dan masyhad-

masyhad yang dihuni sebagai tempat berlindung bagi orang-orang

asing, para ulama, orang-orang saleh, dan orang-orang fakir.

Bantuan untuk setiap tempat ini terus mengalir dari pihak Sultan

setiap bulan, demikian pula berbagai madrasah yang berada di

Mesir dan Kairo. Kita dapat memastikan bahwa biaya operasional

semua itu menelan dana lebih dari 2000 dinar setiap bulan.”

b. Kelompok Pengajar

Shalahuddin tidak hanya sekedar membangun madrasah-

madrasah tersebut tanpa mengelola semua dengan baik, tetapi ia

juga memerintahkan untuk mengatur administrasi di seluruh

madrasah yang dibangun berdasarkan spesialisasi masing-masing

99

Ali Muhammad Ash-Shalabi, 2013, Shalahuddin Al-Ayyubi (terjemahan), Jakarta: Pustaka

Al-Kautsar, halaman 350. 100

Ibid, halaman 351.

Page 93: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

114

dalam bidang ilmu dan agama. Adapun para pengajar terbagi

menjadi dua kelompok, yaitu;101

1. Kelompok pengajar, yaitu ustadz dan pakar ilmu yang bertugas

mengajarkan mata pelajaran kepada murid-murid. Di samping

itu, menjawab pertanyaan-pertanyaan.

2. Kelompok pengulang, yaitu kelompok yang bertugas

mengulang pelajaran yang disampaikan oleh dewan guru

kepada para murid hingga kuat tertanam dalam benak mereka

dan tidak hilang dari pemahaman mereka.

Para pengulang tidak jemu dalam memahamkan murid-

murid yang kurang paham dengan lapang dada dan lemah

lembut. Biasanya pengulang duduk di sebelah pengajar

sampai habis waktu pelajaran dan semua beranjak dari

kumpulan tersebut. Guru adalah orang yang pertama kali

keluar dan meninggalkan tempat. Adapun murid-murid

bersama pengulang untuk melaksanakan tugasnya. Tugas

pengulang antara lain yaitu menyempurnakan tugas seorang

pengajar.

7. Bidang Sosial

Kehidupan sosial masyarakat pada masa Shalahuddin mempunyai

karakteristik giat bekerja, keseriusan, disertai semangat juang melawan

101

Lilik Rochmad Nurcholisho, 2010, Shalahuddin Al-Ayyubiy, Jakarta: Inti Medina, halaman

177.

Page 94: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

115

Eropa dan musuh. Pada masa itu, sangat jauh dari segala bentuk

kemegahan kososng dan palsu, serta melampaui batas.

Shalahuddin memberikan contoh yang baik kepada pasukan dan

rakyatnya dalam berpakaian dan makan, serta kesederhanaan hidup.

Imad Ashfahani melukiskan cara berpakaian dan bergaul Shalahuddin

bahwa ia seorang yang hanya berpakaian dengan pakaian yang ia rasa

baik, seperti baju yang terbuat dari rami, kapas, dan wol sampai orang

yang duduk dengannya tidak tahu bahwa ia sedang duduk dengan

seorang sultan karena kesederhanaannya.102

Shalahuddin adalah seorang olahragawan, gemar menunggang

kuda dan bermain bola, sekaligus menggalakkannya. Ia juga pernah

bepergian untuk menonton pertandingan-pertandingan bola dan hockey

selepas shalat Dzuhur bersama pengikut-pengikutnya dengan menaiki

kudanya. Ketika sampai ke medan, beliau langsung turun dari kudanya

untuk menonton pertandingan dari dekat, dan para pemain bertanding

sampai menjelang shalat Ashar. Sering kali ia ikut dalam pertandingan

tersebut bersama pengiringnya untuk bertanding melawan kawan-

kawannya. Selain itu, berburu juga merupakan hobinya yang paling

disukai. Berburu merupakan hobi yang disukai oleh banyak orang.

Dahulu, mereka berangkat secara berkelompok atau sendiri-sendiri,

untuk berburu burung, ikan, angsa, dan kelinci dan mereka

menggunakan anjing untuk berburu. Kegiatan tersebut apabila dikaitkan

102

Ali Muhammad Ash-Shalabi, 2013, Shalahuddin Al-Ayyubi (terjemahan), Jakarta: Pustaka

Al-Kautsar, halaman 477.

Page 95: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

116

dengan peperangan, maka menunjukkan kesiapan yang sempurna dan

kesiagaan penuh untuk terjun ke medan perang dengan keberanian yang

luar biasa dan kegagahan tanpa tanding.103

Berikut beberapa kebijakan Shalahuddin dalam bidang Sosial104

a. Shalahuddin Merealisasikan Reformasi Besar dalam Masyarakat

Islam

Reformasi yang disebut di sini yaitu membasmi berbagai bentuk

kebebasan dan kemerosotan moral yang merajalela pada masa Dinasti

Fathimiyah, khususnya perayaan dan upacara seperti:

1. Perayaan Nairuz.

Al-Maqrizy mengungkapkan bebagai bentuk kemungkaran dan

kemerosotan moral dalam manuskripnya pada waktu itu. Suatu hari,

pangeran yang dipanggil dengan pangeran Nairuz berpawai bersama

orang banyak. Memaksa orang-orang untuk membayar pajak yang

telah disusun di rumah para pembesar kerajaan. Sang pangeran merasa

puas dengan pemberian yang banyak tersebut. Lalu orang-orang yang

menyerupai wanita dan para pelacur berkumpul di bawah istana

Mutiara dan khalifah dinasti Fathimiyah menyaksikan mereka

bermain alat-alat musik. Arak diminum sambil diiringi perbuatan

cabul. Dan apabila sadar dan keluar dari rumahnya, dia bertemu

dengan orang yang menyiram dan mengoyak bajunya, serta menghina

103

Ali Muhammad Ash-Shalabi, 2013, Shalahuddin Al-Ayyubi (terjemahan), Jakarta: Pustaka

Al-Kautsar, halaman 477. 104

Ibid.

Page 96: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

117

kehormatannya maka dia di antara dua pilihan, mengorbankan dirinya

atau tersingkap kejahatannya.

Al-Maqrizi mengatakan dalam tulisannya: “Berbagai

kemungkaran tampak terang-terangan di hari raya Nairuz yang

dirayakan oleh kerumunan massa yang besar. Mereka bercampur-baur

melihat-lihat gambar yang tersusun rapi di rumah besar, mereka puas

dengan bermain judi. Bercampur di dalamnya orang-orang banci dan

wanita-wanita fasik di Istana Mutiara, agar dapat disaksikan oleh

Sultan. Mereka membawa berbagai alat musik di tangan mereka,

menari dan bernyanyi dengan suara tinggi, meminum minuman keras

di jalan-jalan dan orang-orang saling menyirami dengan air, air

dicampur arak, dan air dicampur berbagai kotoran. Maka, jika ada

orang yang bersembunyi melakukan kesalahan dengan keluar dari

rumahnya, ia akan disambut oleh orang yang menyiraminya air,

merusak pakaiannya, dan melecehkan kehormatannya. Jika ia bisa

menebus dirinya, ia akan selamat tetapi jika tidak maka ia akan

dipermalukan.”105

Hal inilah yang mendorong Shalahuddin untuk membasmi

berbagai bentuk kerusakan moral dan kemungkaran dan membawa

rakyat hidup suci dan bersih, menghidupkan kembali akhlak-akhlak

Islam dan adab yang mulia. Ia mengembalikan moralitas Islam dan

budi pekerti yang luhur.

105

Ali Muhammad Ash-Shalabi, 2013, Shalahuddin Al-Ayyubi, halaman 478 dan Lilik Rochmad

Nurcholisho, 2010, Shalahuddin Al-Ayyubiy, Jakarta: Inti Medina, halaman 106.

Page 97: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

118

2. Membasmi Bid’ah-bid’ah

Di antara bentuk-bentuk kerusakan yang dibasmi oleh

Shalahuddin adalah Bid’ah-bid’ah pada hari tertentu dan perayaan,

seperti bid’ah pada hari Asyura’ (hari ke-10 Muharram) yang

dianggap sebagai hari kesedihan dan kedukaan bagi dinasti

Fathimiyah. Pada hari tersebut banyak orang meratap dan menangis

keras, seluruh aktivitas masyarakat berhenti, pusat-pusat perdagangan

libur, serta orang-orang terlihat kalut seolah-olah setiap orang

kehilangan orang yang paling mulia dan paling dicintai oleh mereka.

Shalahuddin akhirnya mampu menghapus kebiasaan tercela dan

bid’ah-bid’ah buruk tersebut. Ia mampu mengubah masa itu ke dalam

masa yang penuh kegembiraan dan kebahagiaan, serta memberikan

keleluasaan bagi keluarga. Pada hari itu, orang-orang membuat

halawiyyat (roti manis), memakai baju bagus, dan makan-minum

berbagai makanan-minuman yang lezat. Tentunya apa yang dilakukan

oleh Shalahuddin tersebut sesuai dengan dasar-dasar syariat dan adab

Islam, bahkan memberikan keleluasaan bagi keluarga pada hari

Asyura’ merayakan sesuatu sesuai dengan petunjuk Nabi Muhammad

saw.

b. Karakter Shalahuddin

1. Senantiasa Memberi Tanpa Merasa Khawatir Kemiskinan

Menimpanya.

Page 98: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

119

Kemurahan hati Shalahuddin terhadap rakyat dan

pemberiannya mengalir begitu saja sesuka hatinya. Dalam

pandangannya terhadap harta seperti pandangannya terhadap tanah.

Seperti contoh, Shalahuddin meninggal tidak meninggalkan emas

dan perak dalam simpanannya kecuali 47 dirham Nasiriyyah dan

sebiji emas. Beliau tidak mewariskan kerajaan, istana, bangunan,

kebun, kampung, dan ladang, bahkan tidak satu pun hak milik.

Shalahuddin tidak mengambil sebagian harta tersebut untuk

dirinya dan tidak mengistimewakan harta tersebut kepada salah

seorang anggota keluarga maupun kerabatnya. Harta tersebut ia

gunakan untuk proyek-proyek perbaikan, penyediaan sarana-sarana

perang, dan untuk orang-orang yang berhak dari rakyatnya sehingga

terwujud solidaritas sempurna, kekuatan bagi negara, dan

penghidupan yang penting bagi setiap individu.

Kesejahteraan yang Shalahuddin berikan rakyatnya salah

satunya dengan penghapusan berbagai jenis pajak yang dulu sangat

memberatkan rakyatnya dan meresahkan banyak orang, seperti pajak

yang diwajibkan oleh Gubernur Makkah terhadap kepada para

jamaah Haji. Para jamaah Haji diperintahkan membayar bea masuk

Makkah yang disetorkan lebih dahulu ke Jeddah. Maka semua

peraturan ini dihapuskan oleh Shalahuddin, dan untuk penguasa

Makkah ia berikan konpensasi dalam bentuk uang. Setiap tahunnya

disetorkan kepadanya upeti sebanyak 800 irdam gandum, dengan

Page 99: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

120

syarat harus dibagi-bagikan kepada warga yang tinggal di Dua Tanah

Suci.106

2. Sifat-sifat Utama Shalahuddin Al-Ayyubi

Pribadi Shalahuddin Al-Ayyubi menjadi istimewa dengan

keseimbangan moral luar biasa yang membantunya dalam

mewujudkan berbagai tujuan agung. Di antara sifat-sifat

Shalahuddin tersebut yaitu keberanian, kemurahan, kesetiaan,

toleransi, santun, adil, pemaaf, ksatria, sangat bergantung kepada

Allah, kecintaan kepada Jihad, berwibawa, kesabaran, kepasrahan,

kesungguhan menuntut ilmu, dan sikap rendah hati, pecinta syair dan

sastra.107

Selain sifat tersebut, Shalahuddin adalah seorang yang

gemar mendengarkan Al-Qur’an; suka mendengarkan Hadits Nabi;

mengagungkan syiar Agama; selalu berbaik sangka pada Allah.108

c. Wasiat Shalahuddin kepada putranya

Untuk menjaga keselamatan masyarakat dan kesatuan umat,

serta menghilangkan kedzaliman, Shalahuddin berwasiat kepada

putranya, Al-Malik Adz-Dzahir yang ia angkat sebagai gubernur

Aleppo. Shalahuddin berkata dalam wasiat tersebut seperti yang

diriwayatkan oleh Al-Qadhi Ibnu Syidad, “Aku wasiatkan kepada

kamu untuk bertakwa kepada Allah karena takwa adalah inti segala

kebaikan. Dan aku perintahkan kepadamu dengan perintah Allah

106

Ali Muhammad Ash-Shalabi, 2013, Shalahuddin Al-Ayyubi (terjemahan), Jakarta: Pustaka

Al-Kautsar, halaman 479. 107

Lilik Rochmad Nurcholisho, 2010, Shalahuddin Al-Ayyubiy, Jakarta: Inti Medina, halaman

139. 108

Ali Muhammad Ash-Shalabi, Op Cit, halaman 303.

Page 100: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

121

karena itu adalah penyebab keselamatanmu. Hati-hatilah

menumpahkan darah dan menjerumuskan diri ke sana karena darah

tidaklah hilang begitu saja.109

Aku wasiatkan kepadamu untuk

menjaga hati rakyat dan memperhatikan keadaan mereka. Kamu

adalah orang kepercayaanku kepercayaan Allah atas mereka. Dan

aku wasiatkan kepadamu untuk menjaga umara dan pembesar-

pembesar penting kerajaan. Apa yang aku capai tidak lain karena

jasa mereka. Janganlah kamu mendengki seseorang karena

sesungguhnya kematian tidak menyisakan sedikit pun kepada

seseorang. Hati-hatilah dengan dosa dalam hubunganmu dengan

manusia yang lain karena dosa tersebut tidak terampuni kecuali

dengan keridhaan mereka. Adapun antara engkau dan Allah maka

Allah-lah yang akan mengampuninya dengan tobatmu.

Sesungguhnya Allah Maha Mulia.”110

d. Pembangunan Rumah Sakit

Pada masa Shalahuddin belum terdapat sekolah-sekolah

khusus untuk mempelajari kedokteran, tetapi bidang ini merupakan

spesialisasi yang dipelajari di rumah-rumah sakit. Setelah

penyampaian pelajaran, para pelajar dikerahkan di tengah-tengah

orang sakit untuk menolong para pasien dan mengobati penyakit

109

Ungkapan ini berarti, secara emosional, darah manusia sering bergerak untuk melampiaskan

amarah; secara sosial, sering terjadi konflik atau pertikaian berdarah. Dan secara medis,

darah manusia memang terus bergerak dalam pembuluh darah dengan dipompa oleh jantung

full 24 jam per hari, sehingga apabila darah ini membeku, maka meninggallah manusia itu. 110

Ali Muhammad Ash-Shalabi, 2013, Shalahuddin Al-Ayyubi, halaman 479 dan Lilik Rochmad

Nurcholisho, 2010, Shalahuddin Al-Ayyubiy, halaman 107.

Page 101: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

122

mereka.111

Shalahuddin telah mendirikan sejumlah rumah sakit,

antara lain:112

a. Rumah Sakit An-Nashiri di Kairo. Shalahuddin memilih

salah satu istananya yang megah dan mengubahnya menjadi rumah

sakit besar. Ia memilih sebuah istana yang jauh dari keramaian. Dr.

Ahmad Isa berkomentar tentang Bimaristan (rumah sakit) An-

Nashiri, atau Bimaristan Shalahuddin ini:

Tatkala Sultan Shalahuddin berkuasa di Mesir pada tahun

567 H (1171 M) dan menguasai istana-istana para

penguasa Fathimiyah; di istana tersebut terdapat sebuah

ruangan yang dibangun oleh Al-Aziz Billah pada tahun

389 H (994 M). Oleh Sultan Shalahuddin ruangan ini lalu

dijadikan Bamaristan Al-Atiq di dalam istana.

Qadhi al-Fadhil berkata dalam Mutajaddidat tahun 577 H

(1181 M): “ Sultan Shalahuddin Yusuf bin Ayyub telah

memerintahkan untuk membuka rumah sakit buat orang-orang sakit

dan orang-orang lemah; maka dipilihlah suatu tempat di istana dan

secara pribadi mengeluarkan bantuan biaya seperempat Ad-

Diwaniyah, atau senilai 200 dinar dari hasil lahan pertanian Al-

Fayoum. Di rumah sakit ini dipekerjakan para dokter (tabib), dokter-

dokter mata, dokter-dokter bedah, pengawas, pekerja, dan pelayan,

sehingga orang-orang mendapatkan keramahan dan manfaat. Rumah

sakit An-Nashiri dilengkapi peralatan yang baik dan istimewa, yang

111

Ali Muhammad Ash-Shalabi, 2013, Shalahuddin Al-Ayyubi (terjemahan), Jakarta: Pustaka

Al-Kautsar, halaman 467. 112

Ibid.

Page 102: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

123

berasal dari istana-istana indah. Di sana tersedia apapun yang

dibutuhkan untuk mengobati orang sakit dan kenyamanan.

Ibnu Jubair, sang pengembara, menggambarkan tentang rumah

sakit yang didirikan oleh Shalahuddin di Kairo dalam tulisannya: “

Di antara sejumlah kebanggaan Sultan yang telah kami saksikan

adalah maristan yang terdapat di Kairo. Awalnya tempat ini adalah

sebuah istana yang mengagumkan keindahan dan luasnya, kemudian

dia bangun rumah sakit demi mengharapkan pahala dan balasan. Dia

tunjuk sebagai penanggung jawabnya orang-orang dari kalangan

profesional, dia memberi keleluasaan kepadanya penggunaan

minuman dan peracikan obat dengan beragam komposisinya. Di

beberapa ruangan istana tersebut dipasang ranjang-ranjang yang bisa

digunakan oleh para pasien saat pagi dan petang. Mereka

mendapatkan pakaian dan minuman yang layak. Berhadapan dengan

tempat ini terdapat ruangan yang dikhususkan untuk kaum wanita

yang sakit dan tersedia para perawat yang merawat mereka.

Tersambung dengan dua tempat tersebut terdapat sebuah tempat lain

yang mempunyai beranda luas. Padanya terdapat bilik-bilik yang

dipasang terali-terali besi yang dijadikan sebagai tempat perawatan

orang-orang gila. Untuk mereka disediakan orang yang

memperhatikan kondisi mereka setiap hari dan merawat mereka

secara layak. Sultan selalu memperhatikan kondisi semua ini dengan

melakukan inspeksi dan peninjauan, serta meningkatkan perhatian

sebesar-besarnya.

Page 103: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

124

Ali Mubarak Pasha berkata:

Tatkala Sultan Shalahuddin Yusuf bin Ayyub menduduki

kursi kesultanan dan membagi-bagikan beberapa tempat di

istana Dinasti Fathimiyah kepada para pejabatnya untuk

ditempati; ia jadikan sebuah istana sebagai rumah sakit,

yaitu dikenal sebagai rumah sakit Al-‘Atiq. Dia jadikan

pintunya dapat dilalui dari distrik Molukhiah (distrik

panglima tempo dulu), yang sekarang lokasinya ditempati

bangunan yang bernama Darul Ghamari Al-Hishri, bersama

dengan beberapa rumah yang berdampingan dengannya,

seperti yang terdapat di Hujaj Al-Amlak, yaitu terletak di

ujung distrik dari arah pintu kecilnya, menghadap ke arah

Istana Duri dan masuk darinya menuju RS Al-Atiq. Para

dokter yang bekerja di RS An-Nashiri, yang paling terkenal

di antara mereka adalah Ridhaduddin Ar-Rahbi, Ibrahim bin

Ar-Rais Maimun, Ibnu Abi Ushaibi’ah, Syaikh as-Sadid bin

Abi al-Bayan dan Qadhi Nafisuddin bin Az-Zubair.

b. Bimaristan Iskandaria.113

Dibangun oleh Shalahuddin

ketika ia mengunjungi Iskandaria pada tahun 577 H, untuk

mempelajari kitab Al-Muwaththa’ pada Syaikh Abu Ath-Thahir bin

Abi Auf. Ia juga mendirikan tempat menginap bagi orang-orang

yang datang dari wilayah Maghrib dan sebuah madrasah yang

diwakafkannya atas nama Turan Shah.

c. Bimaristan Ash-Shalahi di Baitul Maqdis. Shalahuddin

mendirikan rumah sakit ini di tahun 583 H (1187 M) setelah berhasil

membebaskan kota ini dari pendudukan kaum salib dan mengusir

mereka darinya. Ensiklopedia Palestina mengatakan tentang rumah

sakit Ash-Shalahi di Baitul Maqdis ini: “ Rumah sakit ini termasuk

di antara jejak peninggalan Sultan Shalahuddin Al-Ayyubi. Ia telah

mewakafkan rumah sakit ini dan menunjuk sejumlah dokter

113

Bimaristanat adalah rumah sakit, atau mustasyfa. Istilah bimaristanat dari bahasa Persia.

Page 104: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

125

terkemuka untuk menanganinya. Untuk pembiayaan ia telah

menyerahkan wakaf yang banyak, sehingga rumah sakit ini menjadi

yang paling terkenal pada masa itu. Ilmu tentang kedokteran

dipelajari di sana di samping pelajaran melalui praktik.”

d. Bimaristan Akka. Tahun 573 H setelah Shalahuddin

berhasil menaklukkan Baitul Maqdis dan membebaskannya dari

tangan orang-orang salib, ia pergi ke Damaskus dan mengambil jalan

melewati Akka. Setibanya di tempat ini, ia singgah di bentengnya

dan menyerahkan urusan pembangunan serta renovasinya kepada

Baha’uddin Qaraqusy. Darul Istibar ia wakafkan menjadi dua bagian

yang diperuntukkan bagi orang-orang kafir dan para fuqaha’.

Sementara Darul Uskup ia ubah menjadi sebuah rumah sakit dan ia

sediakan wakaf-wakaf produktif untuk pembiayaan semua itu.

Sebagai pengawas, ia angkat qadhi kota tersebut yaitu Jamaluddin

bin Syaikh Abi An-Najib. Setelah itu langsung kembali ke

Damaskus dengan membawa dukungan dan kemenangan.

Terlepas dari luasnya rumah sakit yang berbeda-beda dari satu

rumah sakit dengan yang lain, begitu pula kuantitas ornamen-

ornamennya, luas kebun-kebun yang dijadikan satu atap dengannya,

serta jumlah pancuran airnya, sesungguhnya rumah-rumah sakit

tersebut mempunyai tata ruang dasar yang terdiri dari:

1. Ruang-ruang khusus kaum laki-laki, yang terpisah dari ruang-

ruang kaum wanita.

Page 105: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

126

2. Ruangan-ruangan pasien sesuai jenis penyakit yang diderita.

Ada ruangan yang dikhususkan untuk pasien yang terserang

demam; ada ruangan untuk pasien gangguan juwa; ada ruangan

untuk pasien penyakit mata dan lainnya.

3. Ruangan-ruangan untuk para dokter yang memeriksa pasien

tanpa memerlukan pembiusan.

4. Ruangan untuk dokter kepala dan para staf administrasi.

5. Ruangan kuliah, tempat para dokter menyampaikan pelajaran

dan para muridnya berkumpul.

6. Perpustakaan

7. Dapur untuk memasak makanan-makanan yang sehat. Sebab,

makanan dianggap salah satu cara mengobati penyakit.

Demikian pula untuk memasak bahan-bahan obat-obatan yang

direbus.

8. Apotik, tempat untuk persediaan obat-obatan.

9. Beberapa gudang penyimpanan.

10. Ruangan untuk memandikan jenazah.

11. Mushallah (Masjid).

12. Sejumlah WC dan kamar mandi.

Di samping itu ada pula ruangan-ruangan terbuka, beranda-

beranda, serta kebun-kebun yang berisi beragam pepohonan dan

tumbuh-tumbuhan yang buahnya dapat dimakan. Banyak pula di

antara rumah-rumah sakit ini yang menyediakan tempat-tempat

tinggal para karyawan.

Page 106: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

127

e. Khanqah untuk Kaum Sufi

Kata khanqah berasal dari bahasa Persia yang artinya meja

makan atau tempat raja makan. Kemudian setelah itu digunakan

untuk khawaniq atau khanqawat, yaitu perumahan yang didirikan

oleh para penguasa (pejabat negara) yang menyukai perbuatan baik

dan kegiatan sosial untuk berbagai tujuan. Fungsi terpentingnya

adalah sebagai tempat perlindungan bagi orang-orang asing dari

kaum Muslimin yang datang dari negara-negara asalnya, untuk

membantu kehidupan dan pendidikan mereka. Shalat lima waktu

dilaksanakan di ruangan khusus untuk shalat di khanqah-khanqah

ini, tetapi untuk Shalat Jum’at ikut ke Masjid Jami’. Jadi khanqah

adalah semacam rumah penampungan kaum Sufi yang lebih mirip

dengan asrama sekolah. Karena tempat ini sesungguhnya memang

madrasah untuk mereka yang telah menyerahkan diri mereka kepada

kehidupan zuhud dan jalan ruhani; baik mereka yang berasal dari

kalangan rakyat biasa atau dari kalangan yang memiliki tugas

menghidupkan amar makruf nahi munkar di jalan-jalan dan pasar-

pasar. Dengan demikian khanqah lebih mirip madrasah dari segi

bentuk dan fungsinya.114

Khanqah-khanqah ini sebenarnya adalah perumahan untuk

menuntut ilmu, mengerjakan ibadah, mengerjakan berbagai peran

agama, sosial, dan intelektual dalam kehidupan masyarakat Islam

114

Ali Muhammad Ash-Shalabi, 2013, Shalahuddin Al-Ayyubi (terjemahan), Jakarta: Pustaka

Al-Kautsar, halaman 471.

Page 107: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

128

sejak kemunculannya. Pertama-tama, fungsinya segabagai ma’had

(lembaga kajian dan pendidikan) berbagai madzhab fikih dan hadits,

disediakan untuk orang-orang yang tidak mempunyai catatan buruk.

Kemudian sebagai pusat-pusat untuk mengasah intelektualitas

melalui fasilitas perpustakaan yang menyimpan buku-buku dari

berbagai bidang ilmu dan pengetahuan.

Ibnu Katsir mengatakan, Shalahuddin adalah seorang

pemberani dan banyak mengerjakan shalat. Ia memiliki khanqah di

Mesir dan Damaskus. Bahkan Ibnu Khillikan pernah melihat ia juga

punya khanqah di Balbek untuk kaum Sufi, yang diberi nama An-

Najmiyah, sesuai dengan namanya, dan ia memujinya karena banyak

kebaikannya.115

Shalahuddin merupakan orang pertama yang memasukkan

tempat-tempat semacam ini di Mesir. Al-Qalqasyandi berkata:

“Adapun khanqah-khanqah dan barak-barak termasuk hal yang

belum pernah ada di Mesir sebelum berdirinya Dinasti Ayyubiyah.

Dan perintisnya adalah Shalahuddin bin Ayyub.” Dalam hal ini

pendapatnya disetujui oleh Al-Maqrizi, As-Suyuthi dan lain-lain.116

Shalahuddin adalah orang pertama yang mendirikan khanqah

untuk kaum Sufi di Mesir dan menyediakan wakaf yang banyak

untuknya. Penghuni tempat ini dikenal dengan keilmuan dan

kesalehan mereka. Untuk menduduki dewan syaikh, maka ditunjuklah

115

Ali Muhammad Ash-Shalabi, 2013, Shalahuddin Al-Ayyubi (terjemahan), Jakarta: Pustaka

Al-Kautsar, halaman 472. 116

Ibid, halaman 473.

Page 108: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

129

orang-orang terkemuka, dan dari kalangan yang diharapkan

keberkahan mereka di samping posisi mereka di kementerian,

pemerintahan, administrasi negara, pemimpinan militer, dan para

prajurit garis depan. Perkara ini tidak luput dari perhatian pengembara

Andalusia, Ibnu Jubair di sela-sela perjalanannya ke negeri Timur, ia

berkata: “ Di antara keutamaan negeri ini yakni Mesir yaitu berbagai

kebanggaan yang sebenarnya kembali kepada Sultannya berupa

madrasah-madrasah dan asrama-asrama yang diperuntukkan untuk

penuntut ilmu dan ahli ibadah. Kebiasaannya setiap kali singgah di

suatu tempat adalah mendirikan berbagai madrasah Syar’i dan

khanqah-khanqah secara berdampingan. Maka selama penaklukkan

yang dilakukan Shalahuddin terhadap Baitul Maqdis pada tahun 583

H, ia telah memerintahkan kaum Muslim untuk memelihara gereja dan

mendirikan tidak jauh darinya sebuah madrasah untuk para fuqaha

dari kalangan madzhab Syafi’i dan sebuah barak untuk orang-orang

saleh yang Sufi, dan mewakafkan untuknya sejumlah wakaf. Ia

persembahkan tempat-tempat tersebut untuk dua golongan tersebut

sebagai perbuatan baik. Ketika menaklukkan Akka, ia mewakafkan

separo markas Hospitaller (Darul Istibar) sebagai asrama untuk kaum

Sufi dan separonya lagi sebagai madrasah bagi para fuqaha.”117

Selain membangun khanqah, Shalahuddin telah membangun

pula rumah-rumah singgah di beberapa tempat terpisah, yang jauh dari

keramaian, dan di jalan-jalan yang menghubungkan antar kota-kota.

117

Ali Muhammad Ash-Shalabi, 2013, Shalahuddin Al-Ayyubi (terjemahan), Jakarta: Pustaka

Al-Kautsar, halaman 474.

Page 109: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

130

Hal tersebut dimaksudkan untuk keperluan para musafir dan orang-

orang yang sedang berkelana. Ibnu Jubair telah menyaksikan rumah

singgah yang dibangun oleh Shalahuddin di jalan raya antar kota

Homsh dan Damaskus, dan tempat tersebut dinamakan dengan

“Rumah Singgah Sultan.”118

Inilah yang dilakukan Shalahuddin dalam rangka melakukan

perbaikan sosial dan meluruskan moral, supaya masyarakat Islam

pada masanya berbangga dengan pekerti yang paling mulia, adat

istiadat yang paling bagus dan etika yang paling unggul.

E. DAMPAK KEBIJAKAN POLITIK PASCA WAFATNYA

SHALAHUDDIN AL-AYYUBI

1. Dampak Positif

Rakyat hidup aman dan sejahtera di bawah pemerintahan

Shalahuddin. Bahkan, rombongan Kristen yang berziarah ke Baitul

Maqdis semakin banyak. Jumlah mereka meroket. Richard pun khawatir

hal ini akan membuat Shalahuddin marah, sehingga melalui sepucuk

surat, Richard menganjurkan supaya Shalahuddin melarang keras

peziarah Kristen memasuki Baitul Maqdis kecuali setelah mereka

mendapat izin resmi atau rekomendasi darinya. Tapi Shalahuddin

menolaknya. Dalam surat balasannya Shalahuddin menulis, “Mereka

118

Ali Muhammad Ash-Shalabi, 2013, Shalahuddin Al-Ayyubi (terjemahan), Jakarta: Pustaka

Al-Kautsar, halaman 475.

Page 110: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

131

sudah datang jauh-jauh untuk berziarah ke tempat suci ini. Jadi, tidak

mungkin bagiku untuk menghalangi mereka.”119

27 Safar 589 H, Shalahuddin wafat. Orang-orang melihat bahwa

apa yang selama ini ia dicita-citakan sudah terwujud: terbebasnya Baitul

Maqdis dari tangan kaum Kristen. Namun cita-cita Shalahuddin ternyata

lebih tinggi dari itu. Ia pernah berkata:

Di dalam citaku, jika Allah memudahkanku untuk

menaklukkan sisa daratan yang ada, aku akan membagi negeri

ini, meninggalkannya, dan mengarungi lautan ini menuju

pulau-pulaunya, lalu menancapkan kakiku di sana hatta tidak

ada satu jengkal pun tanah di bumi ini yang kufur terhadap

Allah, atau aku harus mati ….”120

Dinasti Al-Ayyubi didirikan oleh Shalahuddin Yusuf Al-Ayyubi.

Dinasti ini diakui keberadannya setelah sebelumnya Dinasti Fathimiyah

diruntuhkan oleh Shalahuddin. Di mana sebelumnya Dinasti Fathimiyah

telah terjadi perebutan kekuasaan di dalam, oleh para petinggi di

dalamnya.

Shalahuddin adalah seorang yang dikenal memiliki akidah yang

baik dan banyak mengingat Allah (dzikir). Dinasti Ayyubiyah

menetapkan kembalinya Al-Kitab dan As-Sunnah sebagai sumber

hukum, yang sebelumnya Dinasti Fathimiyah terdapat banyak

penyimpangan dan berbagai bid’ah yang menyebar. Keadilan ditegakkan,

berbagai bentuk bid’ah dihapuskan dan Negara diwarnai dengan warna

Islam. Ia telah mewarnai daulahnya dengan akidah Ahlus Sunnah wal

Jamaah (Sunni) yang telah diterangkan oleh Rasulullah dan diikuti leh

119

Ali Muhammad Ash-Shalabi, 2013, Shalahuddin Al-Ayyubi (terjemahan), Jakarta: Pustaka

Al-Kautsar, halaman 622. 120

Ibid.

Page 111: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

132

Khulafaur Rasyidun. Shalahuddin sendiri terjun langsung mengawasi

pembasmian berbagai kedzaliman tersebut dengan dukungan para

menterinya.

Para penerus Dinasti Ayyubiyah, setelah wafatnya Shalahuddin,

juga tetap berpegang kepada akidah ini. Mayoritas orang-orang

Ayyubiyun adalah para ulama di bidang pokok-pokok akidah. Salah satu

bentuk ajaran Shalahuddin yang masih berlanjut setelah wafatnya yaitu,

proses perubahan pemikiran akidah yang ditandai dengan pembangunan

madrasah-madrasah Sunni.

Periode ini dimulai pada tahun 572 H (1176 M), yaitu setelah

kepastian sebagian besar wilayah Syam tunduk di bawah kekuasaan

Shalahuddin, kemudian kembalinya dia ke Mesir untuk mengatur

berbagai urusan. Pada tahun itu ia memerintahkan untuk membangun dua

madrasah: pertama, madrasah untuk pengikut madzab Syafi’i, yaitu

Madrasah Shalahiyyah; kedua, madrasah untuk para pengikut madzab

Hanafi. Sesudah itu berturut-turut dibangun pula berbagai madrasah

Sunni di beberapa tempat di Kairo, serta wilayah-wilayah lain yang

diprakarsai oleh para pejabat Ayyubiyun dan para pembantu mereka.121

Pada masa Shalahuddin, Daulah menikmati kelapangan ekonomi

dan kehidupan sejahtera, karena masa itu pintu-pintu pemasukan banyak

dan sumber-sumber ekonomi beragam. Shalahuddin memprioritaskan

perhatiannya pada pasar-pasar perniagaan, hingga aktifitas ekonomi

berkembang pesat dan kegiatan produksi meningkat, dan semakin

121

Ali Muhammad Ash-Shalabi, 2013, Shalahuddin Al-Ayyubi (terjemahan), Jakarta: Pustaka

Al-Kautsar, halaman 345.

Page 112: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

133

bertambah banyak jumlahnya di Mesir dan Syam. Shalahuddin selalu

memerhatikan perbaikan dan perluasannya.

Perhatian Shalahuddin pada bidang ekonomi selain pasar-pasar

perniagaan, yaitu perhatian pada industri pembuatan senjata, tenun, kain,

pakaian sutera, dan lain-lain. Pada masa Dinasti Ayyubiyah para perajin

dan pelaku industri termasuk orang-orang yang setia memelihara tradisi

industry turun-temurun. Mereka bertahan dengan aturan dan teknik-

teknik industry dari masa-masa sebelumnya. Contohnya Kota Tunis.

Kota Tunis dianggap sebagai pusat industri kain tenun terpenting di masa

pemerintahan Dinasti Al-Ayyubiyah. Kota ini tetap bertahan di bidang

industri dan perdagangan, sampai ia dihancurkan oleh Al-Malik Al-

Kamil Muhammad bin Ayyub, dengan merobohkan tembok-tembok dan

rumah-rumahnya pada tahun 624 H (1226 M).122

Demikian pula kebijakan Shalahuddin dalam bidang-bidang lain

yang dijadikan sebagai landasan pemerintahan oleh para penguasa

Ayyubiyah setelah wafatnya Shalahuddin.

2. Dampak Negatif

Setelah wafatnya Shalahuddin, kendali Dinasti Ayyubiyah

dipegang oleh Al-Aziz Imaduddin, tetapi Al-Aziz berkonflik melawan

saudaranya, Al-Afdhal, penguasa Damaskus. Pada masa ini, sesama

saudara ingin memperebutkan kekuasaan. Sehingga jabatan Al-Afdhal

kemudian diberikan kepada Al-‘Adil Sayfuddin Mahmud (saudara

122

Ali Muhammad Ash-Shalabi, 2013, Shalahuddin Al-Ayyubi (terjemahan), Jakarta: Pustaka

Al-Kautsar, halaman 461.

Page 113: BAB II PEMBAHASAN - abstrak.ta.uns.ac.id · B. BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI Shalahuddin berasal dari sebuah keluarga suku Kurdi yang memiliki asal usul yang mulia dan sangat terhormat.

134

Shalahuddin) yang sebelumnya menjabat sebagai penguasa Jazirah. Al-

‘Adil dikenal pandai berpolitik dan ambisius. Setelah kendali Damaskus

dipegang, seluruh wilayah Syria lalu jatuh di bawah kekuasaannya.123

Pada 595 H, Al-Aziz wafat. Al-‘Adil segera datang ke Mesir,

mengalahkan anak-anak Shalahuddin dan melengserkan Al-Manshur bin

Al-Aziz yang masih berusia belia, dari kursi kesultanan. Pada 596 H,

hampir sebagian besar wilayah kekuasaan Shalahuddin berhasil dikuasai

Al-‘Adil lalu menjadikan kota Mesir sebagai pusat pemerintahan. Pada

597 H, Mesir dilanda paceklik dan wabah penyakit yang membuat

Dinasti Ayyubiyah melemah. Tetapi Al-‘Adil masih tetap memperkokoh

pilar-pilar dinasti, lalu menyatukan kalimat seluruh umat Islam dan

menjadikannya satu tangan di depan ancaman pasukan salib.124

Saat Al-‘Adil sibuk memperkuat kekuasannya di Syam, pasukan

Salib menerima pasokan bantuan dari Jerman (593 H). Konflik dan

perpecahan di tubuh umat Islam ingin mereka manfaatkan untuk merebut

Baitul Maqdis . alhasil mereka berhasil mengalahkan al-‘Adil dan

merebut kota Beirut. Tetapi setelah itu, mereka terpecah belah. Al-‘Adil

lalu membuat kesepakatan damai dengan menyerahkan kota Haifa dan

Ramallah ke tangan mereka. Al-‘Adil yakin bahwa kesepakatan ini bisa

memberinya waktu yang cukup untuk menghimpun kembali kekuatan

dan mengokohkan posisinya.125

123

Qasim A. Ibrahim dan Muhammad A. Saleh, 2014, Buku Pintar Sejarah Islam (terjemahan),

Jakarta: Zaman, halaman 622. 124

Ibid, halaman 623. 125

Ibid.