Bab II Mutiara

download Bab II Mutiara

of 33

Transcript of Bab II Mutiara

BAB II TINJAUAN KASUS

A. PENGKAJIAN Hari/Tanggal : Senin, 16 Mei 2011 Jam Tempat Oleh Metode : 07.15 WIB : Bangsal Bougenvile 1, RSUP Dr. Sardjito : Mutiara Roisatun : Wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, studi dokumentasi Sumber : Pasien, keluarga pasien, tim kesehatan, status pasien.

1. DATA DASAR a. Identitas Pasien Nama Umur Jenis kelamin Agama Status perkawinan Pekerjaan Pendidikan Suku/kebangsaan Alamat No.RM : TnY : 38 tahun : Laki-laki : Islam : Kawin : PNS : S1 : Jawa/Indonesia : Sleman : xxx204

32

Diagnosa medis

: CHF (Congesti Heart Failure)

Tanggal masuk RS : 06 Mei 2011 b. Identitas Penanggung Jawab Nama Umur Pendidikan Pekerjaan Alamat Hubungan dengan pasien : : : : : :

2. FAKTOR TERJADINYA MASALAH a. Faktor Presipitasi

b. Faktor Predisposisi

3. DATA FOKUS a. Alasan Masuk Rumah Sakit 3 hari sebelum masuk rumah sakit pasien mengeluh lemes dan lemah tapi tidak demam. 2 hari sebelum masuk rumah sakit perut dirasakan

mbesesek,makan minum sedikit,merasa mual,muntah,tidak BAB dan BAK sseperti teh. b. Keluhan Utama Pasien mengeluh perutnya mbesesek.

33

c. Riwayat Penyakit Dahulu ( - )

d. Riwayat Kesehatan Keluarga Keluarga pasien mengatakan bahwa tidak ada anggota

keluarga yang menderita penyakit yang sama dengan pasien dan tidak ada yang menderita hipertensi, jantung, diabetes melitus, asma, dan kanker. Riwayat Kesehatan Sekarang 1) Pola eliminasi .BAB: Sebelum masuk RS: BAB tiap 1 hari sekali. Setelah masuk RS : BAB tiap 2 hari sekali. 2) Pola Nutrisi Pasien makan pagi siang dan malam diit jantung dari rumah sakit, pasien selalu menghabiskan diit dari rumah sakit. 3) Pola Aktivitas dan LatihanKemampuan Perawatan Diri Makan/Minum Mandi Toileting Berpakaian 0 1 2 3 4

34

Mobilitas di tempat tidur Berpindah/berjalan Ambulasi/ROM

Keterangan : 0 : mandiri 1 : alat bantu 2 : dibantu orang lain 3 : dibantu orang lain dan alat 4 : tergantung total.

4) Pola persepsi diri Peran diri : Pasien mengatakan mengerti akan penyakitnya. 4. PEMERIKSAAN FISIK a. Keadaan umum pasien Kesadaran GCS : Compos Mentis : Eyes Verbal Motorik b. Status Nutrisi Tinggi Badan = cm Berat Badan = kg =6 =5 =4

IMT = BB / (TB)2m = / ()2 = / = Keterangan

35

< 18,5 18,5 23 23 25 > 25

: Under weight : Normal : Over weight : Obesitas

c. Tanda tanda vital Tekanan Darah Suhu tubuh Nadi Respirasi d. Abdomen Inspeksi Auskultasi Perkusi Palpasi e. Ekstremitas Atas Kanan Kiri :: Terpasang infus NaCl 0,9% sejak tanggal 06 mei 2011, tetesan infus lancar 20 tpm, tusukan infus tertutup kassa steril. : DP > DD : Terdengar bising usus 15x per menit. : Terdengar bunyi tympany. : Supel,tidak ada nyeri tekan. : 100/60 mmHg : 37 C : 120x /menit : 30x /menit

36

Bawah Kanan Kiri ::-

f. Genitalia Tidak terpasang dower cateter

e. Pemeriksaan Penunjang f. Terapi yang diberikan Senin, 16 Mei 2011 Pemberian O2 3L per menit. Infus D5 % lini. Injeksi Lasik 1 Ampul. Captopril 6,25 mg.

Selasa, 17 Mei 2011 Pemberian O2 3L per menit. Infus D5 % lini. Injeksi Lasik 1 Ampul.

B. PENGELOMPOKAN DATA 1. Data Subjektif Pasien mengatakan sesak nafas.

37

-

Pasien mengatakan susah bernapas. Pasien mengatakan merasa lelah setelah beraktifitas. Pasien mengatakan jika nyeri dadanya muncul,dia tidak bisa beraktifitas. Pasien mengatakan semua kebutuhan sehari hari seperti mandi, BAB, BAK, makan dan minum di bantu

-

Pasien mengatakan 3 hari belum gosok gigi

2. Data Objektif TD Suhu tubuh Nadi Respirasi Natrium WBC BUN Creatinin Asam Urat : 110/60 mmHg : 37 C : 120x / menit : 30x/menit : : : 10 gr/dl : 1,48 gr/dl : 8 gr/dl

Terpasang infus NaCl 0,9% 20 tpm di tangan kiri sejak tanggal 06 mei 2011 , tetesan lancar, tusukan infus tertutup kassa steril.

-

Akral hangat Pasien terlihat lemas Gigi dan mulut kotor Kuku kaki panjang

38

C. ANALISA DATA No 1. DS : Pasien nafas. Pasien bernafas. DO : TD:110/60 mmHg S :37 C N :120/ menit R : 30/menit mengatakan susah mengatakan sesak Data Senjang Etiologi Problem

Respon fisiologis otot

Penurunan curah jantung

2.

DS: Kelemahan Pasien mengatakan merasa lelah setelah beraktifitas. Pasien mengatakan jika umum Intoleransi aktifitas

nyeri dadanya muncul,dia tidak bisa beraktifitas. DO: TD:110/60 mmHg N:120x/menit R:30x/menit S: 37 C

39

3.

DS: - Pasien mengatakan semua Kurang kebutuhan sehari hari pemahaman seperti mandi, BAB, BAK, keluarga tentang makan dan minum di cara bantu - Pasien mengatakan 3 hari belum gosok gigi DO - Pasien terlihat lemas - R: 30 X/menit - N :120 X/menit - Gigi dan mulut kotor - Kuku kaki panjang perawatan Defisit perawatan diri

yang tepat

PRIORITAS DIAGNOSA 1. Penurunan curah jantung berhubungan dengan respon fisiologis otot jantung ditandai dengan: DS : Pasien mengatakan sesak nafas. Pasien mengatakan susah bernafas.

DO : TD:110/60 mmHg S: 37 C N :120/ menit

40

-

R: 30/menit Pasien terlihat lemah Pasien bernafas pendek

2. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan umum ditandai dengan: DS: Pasien mengatakan merasa lelah setelah beraktifitas. Pasien mengatakan jika nyeri dadanya muncul,dia tidak bisa beraktifitas. DO: TD:110/60 mmHg N:120x/menit R:30x/menit S: 37 C

3. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kurangnya pemahaman keluarga ditandai dengan: DS:Pasien mengatakan badannya terasa panas dan lemes. Pasien mengatakan tidak mampu melakukan aktivitas seperti makan, minum, mandi, berpakaian, semua aktivitasnya dibantu oleh istri.

Pasien mengatakan semua kebutuhan sehari hari seperti mandi, BAB, BAK, makan dan minum di bantu Pasien mengatakan 3 hari belum gosok gigi DO: - Pasien terlihat lemas - Gigi dan mulut kotor - Kuku kaki panjang

41

PERENCANAAN, PELAKSANAAN DAN EVALUASI PERKEMBANGAN Dx. Kep Perencanan Intervensi Implentasi Evaluasi

1

Penurunan curah jantung berhubungan dengan respon fisiologis otot jantung yang ditandai dengan: DS: Pasien mengeluh sesak nafas Pasien mengatakan susah bernafas

NOC Cardiac pump Effectiveness Circulation status

NIC Cardiac care Evaluasi adanya nyeri dada

1. Tekanan dan Nadi dipantau untuk mengetahui gambaran kerja jantung. 2. Pucat menunjukkan menurunnya pepusi perifer terhadap adekuatanya curah

Senin, 16-05-2011 Jam 09.00 WIB Menjelaskan pada pasien dan keluarga obat yang akan diberikan seperti captopril.

Senin, 16-05-2011 Jam 09.20 WIB pasien mengatakan paham yang dijelaskan perawat.

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 X 24 jam diharapkan menunjukkan curah jantung adekuat dengan kriteria:

Monitor toleransi aktifitas pasien

Mutiara Mutiara

DO: 1. Pasien menunjukkan Pasien terlihat lemas Nafas pendek Nadi: 120 X/menit tanda tanda vital dalam batas normal

1. Observasi tanda tanda vital Nadi dan TD

jantung. 3. Meningkatkan persediaan oksigen untuk kebutuhan Jam 10.00 WIB

Jam 10.05 WIB

42

-

TD: 110/60 mmHg R : 30X/menit

TD: 120/80 mmHg N: 60 100 x/ menit R : 18 -20 x/menit 2. Tidak lemas 3. Pasien tidak terjadi sesak nafas

2. Kaji kulit terhadap pucat dan sianosis.

miokarol untuk melawan efek iskemik

Mengukur nadi pasien

Nadi: 120X/menit

3. Berikan oksigen tambahan dengan kanul nasal /masker sesuai indikasi 4. Batasi aktivitas yang berat. 5. Palpasi nadi periper.

4. Mengurangi kerja jantung

Mutiara

Mutiara

5. Menurunya curah jantung dapat menunjukkan menurunnya nadi 6. Kesanggupan dalam pengobatan sangat Jam 12.00 WIB Memberikan obat captopril 6,25 mg Jam 12.25 WIB Obat captopril 6,25 mg masuk melalui oral, tidak muntah. Mutiara TD: 110/60 mmHg Mutiara

6. Berikan penjelasan pada keluarga untuk mensupport pasien dalam menjalani

berpengaruh pada perbaikan kondisi pasien 7. Pemberian obat captopril dapat melebarkan pembuluh darah

Jam 13.00 WIB 43

pengobatan dan perawatan

veriper sehingga beban kerja jantung tidak berat.

S : Pasien masih sesak nafas O : N: 120 X/menit TD: 110/600 mmHg Obat captopril 6,25 mg masuk melalui oral A : Masalah penururunan curah jantung belum teratasi

7. Kelola dalam pemberian obat

P : Lanjutkan intervensi Kelola program terapi Atur aktivitas 44

sesuai kemampuan Obsevasi tanda vital

45

NO

SOAP

IMPEMENTASI

EVALUASI

1

slasa, 17-05-2011 Jam 08.00 WIB S : Pasien mengatakan masih sesak nafas O : N: 120X/menit TD: 180/90 X/menit A : Masalah belum terarasi P : Lanjutkan intervensi Berikan terapi oksigen 3 liter/menit Atur aktivitas sesuai kemampuan obsevasi tanda vital

Selasa, 10-05-2011 Jam 08.00 WIB Memberikan terapi oksigen 3 liter/menit

Selasa, 10-05-2011 Jam 08.15 WIB Oksigen masuk melalui nasal kanul dan tidak muntah

Mutiara Jam 09.00 WIB Menganjurkan pasien untuk tidak beraktivitas yang berat. Jam 09.15 WIB

Mutiara

Pasien mengatakan lemas dan ibu pasien mengatakan kebanyakan beraktivitas di tempat tidur.

Mutiara 46

Mutiara

Jam 10.00 WIB Mengukur nadi dan TD

Jam 10.10 WIB N : 90x/menit TD : 180/90 mmHg

Mutiara Jam 11.00 WIB

Mutiara

S : pasien mengatakan masih sesak nafas O : - N : 90 x/ menit - TD 180/90 mmHg - Pasien tampak lemas A : Masalah penurunan curah jantung belum teratasi P : Lanjutkan intervensi

47

NO 1 Selasa , 10-05-2011 Jam 12.00 WIB S : pasien mengatakan masih sesak nafas O : - N : 90 x/ menit - TD 180/90 mmHg - Pasien tampak lemas Mutiara SOAP IMPELENTASI Selasa , 10-05-2011 Jam 12.20 WIB Memberikan obat oral captopril 6,25 mg

Kelola program terapi pemberian obat EVALUASI captopril 6,25 mg

- Atur aktivitas Selasa , 10-05-2011 sesuai kemampuan Jam 12.22 WIB Obat captopril 6,25 mg masuk melalui oral dan tidak muntah

Mutiara

A : Masalah penurunan curah jantung belum teratasi P : Lanjutkan intervensi Kelola program terapi pemberian obat captopril 6,25 mg Atur aktivitas sesuai kemampuan obsevasi tanda vital Kaji kulit terhadap pucat dan sianosis.

Jam 13.00 WIB Kaji kulit terhadap pucat dan sianosis.

Jam 13.10 WIB Kulit pasien tidak pucat dan tidak sianosis.

Mutiara

Mutiara

48

Jam 13.30 WIB Mengukur TD Mengukur nadi pasien

Jam 13.40 WIB TD : 160/90 mmHg Nadi 90 x/menit

Mutiara

Mutiara

Jam 14.00 WIB

S : O : Kulit pasien tidak pucat dan tidak sianosis Sesak nafas pasien sudah berkurang Pasien tampak lemah Nadi 90 x/menit

49

A : Masalah penurunan curah jantung teratasi sebagian P : Lanjutkan intervensi - Kelola program terapi - Atur aktivitas sesuai kemampuan - Obsevasi tanda vital

50

PERENCANAAN NO DX. KEPERAWATAN TUJUAN INTERVESI RASIONAL IMPLEMENTASI EVALUASI

2.

Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan suplai oksigen dengan kebutuhan tubuh ditandai dengan: DS: Pasien mengatakan

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan bisa beraktivitas sesuai dengan kemampuan dengan kriteria:

1. Kaji tanda vital sebelum dan sesudah aktivitas.

1. Tanda vital mempengaruhi fungsi jantung.

Jumat 13-05-2011 Jam 11.00 WIB

Jumat 13-05-2011 Jam 11.15 WIB

Anjurkan pasien untuk Keluarga pasien 2. Observasi respon klien terhadap aktivitas 2. Untuk mengetahui aktivitas yang dilakukan Mutiara 3. Pemenuhan 3. Bantu pasien dalam memenuhi ADL misalnya: kebutuhan ADL pasien tanpa mempengaruhi kerja jantung Jam 12.00 WIB Mengukur tanda vital nadi dan respirasi Jam 12.10 WIB N : 90 x/menit R : 25 x/menit bisa makan sendiri sesuai kemampuan. mengatakan kadang kadang mau makan sendiri Mutiara

merasa lelah setelah beraktifitas. Pasien mengatakan

-

Pasien tampak segar Tanda vital dalam batas normal R: 16 20 x / menit N: 60 100 x/ menit

jika nyeri dadanya muncul,dia tidak bisa beraktifitas.

makan, mandi.

DO:

Pasien mampu melakukan aktivitas secara mandiri 4. Berikan makanan

4. Dapat mempertahankan daya tahan tubuh

51

-

TD:110/60 mmHg N:120x/menit R:30x/menit S: 37 C -

sesuai dengan kemampuan pasien Hb dalam batas normal ( 14 16 g/dl ) Tidak sesek dan nyeri dada.

yang bergizi.

dan menghasilkan energi.

Mutiara

Mutiara

Jam 13.30 WIB 5. Memaksimalkan ketersediaan oksigen sesuai 5. Kelola dalam pemberian oksigen sesuai indikasi. 6. Lingkungan yang nyaman dapat memberikan 6. Berikan lingkungan yang nyaman ketenangan. Mutiara indikasi. Memberikan lingkungan yang nyaman

Jam 13.50 WIB Pasien dapat istirahat dengan nyaman

Mutiara

Jam 14.00 WIB S: Keluarga pasien mengatakan kadang kadang mau

52

makan sendiri O : N : 90 x/menit

R : 25 x/menit Pasien dapat istirahat dengan nyaman

A : masalah intoleransi aktivitas belum teratasi P : Lanjutkan intervensi

53

- observasi tanda vital - obsevasi respon pasien dalam

berktivitas - bantu dalam memenuhi kebutuhan sehari. pasien

54

2.

Selasa 17 05 2011 Ja m 08.00 WIB S : Keluarga pasien mengatakan kadang kadang mau makan sendiri O : N : 90 x/menit R : 25 x/menit Pasien dapat istirahat dengan nyaman

Selasa , 17 05 20011 Jam 08.10 WIB Memganjurkan pasien untuk duduk.

Selasa , 17 05 20011 Jam 08.15 WIB Pasien dalam duduk perlu dibantu dan pasien asik bermain.

Mutiara Jam 09.00 WIB S :

Mutiara

pasien mengatakan kalau beraktivitas pelan pelan

O : - KU pasien lemah A : masalah intoleransi aktivitas teratasi sebagian - Pasien dalam duduk perlu dibantu P : Lanjutkan intervensi - Hb : 10,8 g/dl - observasi tanda vital - obsevasi respon pasien dalam berktivitas - bantu pasien dalam memenuhi kebutuhan sehari hari. A : Masalah intoleransi aktivitas belum teratasi. P : Lanjutkan intervens observasi tanda vital

55

- obsevasi

respon

pasien

dalam

berktivitas - bantu pasien dalam memenuhi kebutuhan sehari hari

56

NO 3.

Diagnosa Keperawatan Defisit Perawatan Diri berhubungan dengan Kelemahan Fisik, Nyeri ditandai dengan :

RENCANA KEPERAWATAN Defisit Perawatan Diri berhubungan dengan Kelemahan Fisik, Nyeri Perencanaan Implementasi Tujuan Intervensi Rasional 1. Menyiapakan diri pasien untuk meningkatkan kemandiria 2. Memenuhi perawatan diri pasien. 3. Melatih kemandirian kelaurga dalam pemenuhan perawatan diri pasien. 4. Kebersihan mencegah adanya penyebaran infeksi. Kamis, 19 mei 11 7.30 Mengobservasi kemampuan pasien untuk ADL.

Evaluasi Kamis, 19 mei 11 07.45 Pasien mengatakan tidak mampu melakukan aktivitas karna sendi-sendi tangan dan kakinya kaku dan nyeri bila digerakkan.

Setelah dilakukan 1. Observasi tindakan kemampuan keperawatan aktivitas pasien selama 3x24 jam untuk perawatan diharapkan diri. DS : kebutuhan 2. Bantu pasien perawatan diri memenuhi - Pasien mengatakan sendidapat kebutuhan sendi yang nyeri kaku pasien terpenuhi dengan perawatan diri saat digerakan. (makan, mandi, - Pasien mengatakan kriteria : berpakaian, badannya terasa panas - Pasien dapat toileting). dan lemes. melakukan 3. Anjurkan - Pasien mengatakan tidak ADL secara keluarga untuk mampu melakukan mandiri (makan, membantu aktivitas seperti makan, mandi, pemenuhan minum, mandi, berpakaian, parawatan diri berpakaian, semua toileting) pasien jika pasien aktivitasnya dibantu oleh - Pasien bersih, tidak mampu. istri. rapi. 4. Motivasi pasien DO : dan keluarga agar selalu menjaga - Tercium bau badan tidak kebersihan. enak

Mutiara.

Mutiara 10.15 10.00 Menganjurkan keluarga untuk membantu pasien dalam Keluarga mengerti apa yang di sampaikan dan dianjurkan oleh perawat.

104

-

Pasien lemah, makan, dan mandi dibantu oleh istri Terdapat pembengkakan dan kemerahan pada siku 2x3 cm, lutut 4x 5 cm, dan 2x1 cm pada ruas-ruas jari tangan dan kaki.

pemenuhan Mutiara perawatan diri seperti makan, 14.30 minum, mandi, S: toileting. - Pasien mengatakan tidak mampu melakukan aktivitas karna sendi-sendi tangan dan kakinya kaku dan nyeri bila Mutiara. digerakkan. O: Pasien lemah Tercium bau badan tidak enak A : Masalah defisit self care belum teratasi. P: Lanjutkan intervensi 1. Observasi kemampuan aktivitas pasien untuk perawatan -

105

diri. 2. Bantu pasien memenuhi kebutuhan perawatan diri (makan, mandi, berpakaian, toileting). 3. Menganjurkan keluarga untuk membantu pemenuhan parawatan diri pasien jika pasien tidak mampu. 4. Memotivasi pasien dan keluarga agar selalu menjaga kebersihan

Mutiara

106

NO 3. Jumat, 20-06-11 Jam : 07.00 S: -

SOAP

CATATAN PERKEMBANGAN IMPLEMENTASI Jumat, 20-06-11 07.00 Mengkaji kemampuan pasien dalam pemenuhan perawatan diri secara mandiri.

EVALUASI Jumat, 20-06-11 07.15 Pasien mengatakan tidak mampu melakukan aktivitas secara mandiri.

Pasien mengatakan sendi-sendi yang nyeri kaku saat digerakan. - Pasien mengatakan badannya terasa Mutiara panas dan lemes. Mutiara. - Pasien mengatakan tidak mampu melakukan aktivitas seperti makan, 07.30 08.00 minum, mandi, berpakaian, semua - Membantu pasien untuk memenuhi aktivitasnya dibantu oleh istri. - Pasien merasa lebih segar setelah perawatan diri pasien (mandi) dengan O: dimandikan, dan lebih nyaman setelah melibatkan istri pasien, mengganti alat diganti alat tenun tenun. - Tercium bau badan tidak enak Mutiara - Pasien lemah Mutiara - Pasien makan, mandi dibantu oleh istri - Terdapat pembengkakan dan kemerahan pada siku 2x3 cm, lutut 4x 5 cm, 11.00 11.30 dan 2x1 cm pada ruas-ruas jari tangan - Memotivasi keluarga pasien untuk - Pasien makan disuapi oleh istri pasien, dan kaki. membantu pemenuhan kebutuhan makan diit RS TKTP rendah purin. A : Masalah defisit self care belum teratasi. pasien seperti makan siang. P : Lanjutkan Intervensi Mutiara. 1. Observasi kemampuan aktivitas pasien

107

untuk perawatan diri. 2. Bantu pasien memenuhi kebutuhan perawatan diri (makan, mandi, berpakaian, toileting). 3. Menganjurkan keluarga untuk membantu pemenuhan parawatan diri pasien jika pasien tidak mampu. 4. Memotivasi pasien dan keluarga agar selalu menjaga kebersihan.

Mutiara 14.30 S: Pasien mengatakan lebih segar setelah dimandikan, dan lebih nyaman setelah diganti alat tenun.

O: Pasien makan siang disuapi oleh istri pasien, menghabiskan diit TKTP rendah purin dari RS.

A: Masalah defisit self care teratasi sebagian. P: Lanjutkan intervensi : 1. Observasi kemampuan aktivitas pasien untuk perawatan diri. 2. Bantu pasien memenuhi kebutuhan perawatan diri (makan, mandi, berpakaian, toileting). 3. Menganjurkan keluarga untuk membantu pemenuhan parawatan diri pasien jika pasien tidak mampu. 4. Memotivasi pasien dan keluarga agar

108

selalu menjaga kebersihan.

Mutiara.

NO 3. Sabtu, 21-06-11 Jam : 06.00 S: -

SOAP

IMPLEMENTASI Sabtu, 21-06-11 06.00 Sabtu, 21-06-11 06.15

EVALUASI

Pasien mengatakan tidak mampu melakukan aktivitas secara mandiri seperti makan, minum, mandi, berpakaian, semua aktivitasnya dibantu oleh istri.

Membantu pasien untuk memenuhi perawatan diri pasien (mandi) dengan melibatkan istri pasien, mengganti alat tenun. Mutiara

Pasien merasa lebih segar setelah dimandikan, dan lebih nyaman setelah diganti alat tenun Mutiara.

109

O: Pasien masih lemah 11.00 Ekspresi wajah menahan nyeri. - Memotivasi keluarga pasien untuk Pasien makan dibantu oleh istri membantu pemenuhan kebutuhan pasien Terdapat pembengkakan dan kemerahan seperti makan siang. pada siku 2x3 cm, lutut 4x 5 cm, dan 2x1 cm pada ruas-ruas jari tangan dan kaki. Mutiara A : Masalah defisit self care teratasi sebagian. 13.00 P : Lanjutkan Intervensi - Memotivsi pasien dan keluarga agar selalu 1. Observasi kemampuan aktivitas pasien untuk menjaga kebersihan. perawatan diri. 2. Bantu pasien memenuhi kebutuhan perawatan diri (makan, mandi, berpakaian, toileting). Mutiara. 3. Menganjurkan keluarga untuk membantu pemenuhan parawatan diri pasien jika pasien tidak mampu. 4. Memotivasi pasien dan keluarga agar selalu menjaga kebersihan. 11.30 Pasien makan disuapi oleh istri pasien, makan diit RS TKTP rendah purin.

Mutiara.

13.15 Pasien dan keluarga mengerti apa yang dianjurkan perawat.

Mutiara. 14.30 S: Pasien mengatakan lebih segar setelah dimandikan, dan lebih nyaman setelah diganti alat tenun. Pasien dan keluarga mengatakn mengerti dengan paa yng dianjurkan perawat.

O:

Pasien makan siang disuapi oleh istri pasien,

110

menghabiskan diit TKTP rendah purin dari RS. A: Masalah defisit self care teratasi sebagian. P: Lanjutkan intervensi : 1. Observasi kemampuan aktivitas pasien untuk perawatan diri. 2. Bantu pasien memenuhi kebutuhan perawatan diri (makan, mandi, berpakaian, toileting). 3. Menganjurkan keluarga untuk membantu pemenuhan parawatan diri pasien jika pasien tidak mampu. 4. Memotivasi pasien dan keluarga agar selalu menjaga kebersihan.

Mutiara

111