Bab II Mixing Apparatus
-
Upload
gedeantoro -
Category
Documents
-
view
215 -
download
2
description
Transcript of Bab II Mixing Apparatus
BAB II
MIXING APARATUS
2.1. Tujuan Percobaan
- Mengetahui pengaruh jenis pengaduk dan baffle terhadap angka Frounde pada
air dan minyak kelapa
- Mengetahui hubungan antara bilangan Reynold (NRe) terhadap faktor
pencampuran NaOH dan air
- Mengetahui hubungan antara daya (P) dan jenis liquida terhadap bilangan
Reynold (NRe).
2.2. Tinjauan Pustaka
Pencampuran merupakan suatu operasi yang dilakukan dengan tujuan untuk
mengurangi ketidaksamaan komposisi, suhu atau sifat lain yang terdapat dalam suatu
bahan. Selain itu pencampuran juga digunakan untuk berbagai ragam operasi, dimana
derajat homogenitas bahan bercampur itu sangat berbeda-beda. Pencampuran dapat
terjadi karena adanya gerakan dari bahan tersebut. Agar bahan tersebut dapat bergerak
diperlukan suatu pengadukan dimana pengadukan tersebut akan memberikan suatu
gerakan tertentu pada suatu bahan didalm bejana. Pemilihan pengaduk sangat
ditentukan oleh jenis pencampuran yang diinginkan serta keadaan bahan yang akan
dicampur (Anonim, 2015). Sedangkan pengadukan adalah operasi yang menciptakan
terjadinya gerakan di dalam bahan yang diaduk (Teknik Kimia ITB, 2015).
Pengadukan zat cair dilakukan berbagai tujuan, antara lain:
a. Membuat suspense partikel zat padat
b. Untuk meramu zat cair yang mampu campur (miscible), sebagai contoh metal
alkohol dengan air
c. Untuk mendispersikan (menyebarkan) gas dalam zat cair dalam bentuk gelembung-
gelembug kecil
d. Untuk menyebabkan zat cair yang tidak dapat bercampur sehingga membentuk
emulsi atau suspensi partikel halus pada kedua zat cair inmiscible tersebut
e. Untuk mempercepat perpindahan kalor antara zat cair baik sesame bahan dengan
menyuplai panas yang ada dalam tangki pencampuran tersebut.
21
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pencampuran, yaitu:
- Aliran
Aliran yang turbulen dan laju alir bahan yang tinggi biasanya menguntungkan proses
pencampuran. Sebaliknya, aliran yang laminar dapat mengagalkan pencampuran.
- Ukuran partikel/luas permukaan
Semakin luas permukaan kontak bahan-bahan yang harus dicampur, yang berarti
semakin kecil partikel dan semakin mudah gerakannya di dalam campuran, maka
proses pencampuran semakin baik.
- Kelarutan
Semakin besar kelarutan bahan-bahan yang akan dicampur satu terhadap lainnya,
semakin baik pencampurannya (Anonim, 2015).
Rancangan pengaduk sangat dipengaruhi oleh jenis aliran, laminar atau
turbulen. Aliran laminar biasanya membutuhkan pengaduk yang ukurannya
hampir sebesar tangki itu sendiri. Hal ini disebabkan karena aliran laminar tidak
memindahkan momentum sebaik aliran turbulen.
Pencampuran di dalam tangki pengaduk terjadi karena adanya gerak rotasi
dari pengaduk dalam fluida. Gerak pengaduk ini memotong fluida tersebut dan
dapat menimbulkan arus eddy yang bergerak keseluruhan sistem fluida tersebut.
Oleh sebab itu, pengaduk merupakan bagian yang paling penting dalam suatu
operasi pencampuran fasa cair dengan tangki pengaduk. Pencampuran yang baik
akan diperoleh bila diperhatikan bentuk dan dimensi pengaduk yang digunakan,
karena akan mempengaruhi keefektifan proses pencampuran, serta daya yang
diperlukan.
Menurut aliran yang dihasilkan, pengaduk dapat dibagi menjadi 3 golongan:
- Pengaduk aliran aksial yang akan menimbulkan aliran yang sejajar dengan sumbu
putaran
- Pengaduk aliran radial yang akan menimbulkan aliran berarah tangensial dan radial
terhadap bidang rotasi pengaduk. Komponen aliran tangensial menyebabkan
timbulnya vortex da terjadinya pusaran, dan dapat dihilangakan dengan pemanasan
baffle atau cruciform baffle
- Pengaduk aliran campuran yang merupakan gabungan dari kedua jenis pengaduk di
atas.
21
Menurut bentuknya, pengaduk dapat dibagi menjadi 3 golongan yaitu:
1. Propeller
Kelompok ini bisa digunakan untuk kecepatan pengadukan tinggi dengan arah aliran
aksial. Pengaduk ini dapat digunakan untuk cairan yang memiliki viskositas rendah
dan tidak bergantung pada ukuran serta bentuk tangki. Kapasitas sirkulasi yang
dihasilkan besar dan sensitive terhadap bebab head.
Gambar 2.1. Jenis pengaduk propeller
2. Turbine
Istilah turbine ini diberikan bagi berbagai macam jenis pengaduk tanpa memandang
rancangan, arah discharge atau karakteristik aliran. Turbine merupakan pengaduk
dengan sudut tegak datar dan bersudut konstan. Pengaduk jenis ini digunakan pada
viskositas fluida rendah seperti halnya pengaduk jenis propeller. Pengaduk turbin
menimbulkan aliran arah radial dan tengensial. disekitar turbin terjadi daerah
turbulensi yang kuat, arus dan geseran yang kuat antar fluida.
Salah satu jenis pengaduk turbine adalah pitched blade. Pengaduk jenis ini memiliki
sudut-sudut konstan. Aliran terjadi pada arah aksial, meski demikian terdapat pola
aliran pada arah radial. aliran ini akan mendominasi jika sudut berada dekat dengan
dasar tangki.
Gambar 2.2. Jenis pengaduk turbine
21
3. Paddles
Pengaduk jenis ini sering memegang peranan penting pada proses pencampuran
dalam industry. Bentuk pengaduk ini memiliki minimum 2 sudut, horizontal atau
vertical dengan nilai D/T yang tinggi. Paddle digunakan pada aliran fluida laminar,
transisi atau turbulen tanpa baffle.
Gambar 2.3. Jenis pengaduk paddle
Disampaing itu masih ada bentuk-bentuk pengaduk yang lain yang biasanya
merupakan modifikasi dari ketiga bentuk diatas.
Gambar 2.4. Tipe-tipe pengaduk jenis turbin
(a) Flate Blade (b) Curved Blad (c) Pitchet Blade
Gambar 2.5. Tipe-tipe pengaduk jenis propeller
(a) Standart three blades (b) Wedless (c) Guarded
Gambar 2.6. Tipe-tipe pengaduk jenis pedal
21
(a) Basic (b) Anchor (c) Blassed
Pengadukan pada kecepatan tinggi ada kalanya mengakibatkan pola aliran
melingkar disekitar pengaduk. Gerakan melingkar tersebut dinamakan vorteks. Vorteks
dapat terbentuk disekitar pengaduk ataupun dipusat tangki yang tidak menggunakan
baffle (Teknik Kimia ITB, 2015).
Agar bejana proses bekerja efektif pada setiap masalah pengadukan yang
dihadapi, volume fluida yang disirkulasi oleh impeller harus cukup besar agar
dapat menyapu keseluruhan bejana dalam waktu singkat. Demikian pula,
kecepatan harus meninggalkan impeller itu harus cukup tinggi agar dapat
mencapai semua sudut tangki. Dalam operasi pencampuran dan penyebaran
(dispersi) laju sirkulasi bukanlah merupakan satu–satunya faktor dan bukan pula
merupakan faktor yang penting. Keturbulenan adalah akibat dari arus yang
terarah baik serta gradien kecepatan yang cukup besar didalam zat cair. Sirkulasi
dan pembangkitan keturbulenan, keduanya memerlukan energi.
Daya sangat dibutuhkan dalam operasi pencampuran untuk menggerakkan
motor pengaduk agar terjadinya proses pencampuran. Faktor–faktor yang
mempengaruhi kebutuhan daya ialah :
- Diameter pengaduk (D)
- Viskositas cairan (µ)
- Densitas fluida (ρ)
- Medan gravitasi (gc)
- Kecepatan putaran pengaduk (n)
- Jumlah pengaduk pada poros
- Bentuk dan jenis pengaduk
- Perbandingan tinggi cairan pada tangki dengan diameter tangki. (Anonim, 2015)
Persamaan-persamaan yang digunakan dalam perhitungan percobaan
mixing aparatus antara lain:
- Daya (P)
Persamaan yang digunakan untuk menghitung daya adalah :
P = V ¿ I..................................................................................(2.1)
Dimana : P = daya (Watt)
V = beda potensial (Volt)
21
I = kuat arus (Ampere)
- Angka Daya (NP)
Persamaan yang digunakan untuk menghitung angka daya adalah :
Np =
Pρ × N 3 × Da5
...............................................................(2.2)
Dimana : Np = angka daya
P = daya (Watt)
ρ = massa jenis fluida (kg/m3)
N = kecepatan pengadukan (rps)
Da = diameter pengaduk (m)
- Kecepatan Pengadukan (N)
Persamaan yang digunakan untuk menghitung kecepatan pengadukan adalah :
P = N P × ρ × N 3 × Da5
gc (1)
H =
N P × N2 × Da2
NQ × g (2)
N2 =
N Q × H × g
NP × Da2 (3)
Mensubstitusi persamaan (3) ke persamaan (1)
P = N P × ρ × N 3 ×
NQ × H × g
N P × Da2 × Da5
gc , menjadi :
N =
P × gc
ρ × H × g × NQ × Da3
......................................................(2.3)
Dimana :
Np = angka daya
P = daya (Watt)
ρ = massa jenis fluida (g/cm3)
N = kecepatan rotasi (rps)
21
Da = diameter pengaduk (cm)
H = panjang pengaduk (cm)
gc = konstanta dimensional (bernilai 1 dalam satuan SI)
NQ = discharge coefficient
g = gravitasi (cm/s2)
- Bilangan Reynold (NRe)
Persamaan yang digunakan untuk menghitung bilangan Reynold adalah :
NRe =
Da2 × N × P
μ................................................................(2.4)
Dimana: NRe = bilangan Reynold
N = kecepatan pengadukan (rps)
ρ = densitas fluida (kg/m3)
Da = diameter pengaduk (m)
μ = viskositas fluida (Pa.s)
- Angka Frounde
Persamaan yang digunakan untuk menghitung angka Frounde adalah :
Fr =
N√g × LwL
......................................................................(2.5)
Dimana: NFr = angka Froude
N = kecepatan rotasi (rps)
g = gravitasi (cm/s2)
LwL = panjang garis gelombang (cm)
- Faktor Pencampuran (ft)
Persamaan yang digunakan untuk menghitung faktor pencampuran adalah :
f t = tT( N ×Da 2)2/3
× g1/6 × Da1/2
H1/2 × Dt3/2
...................................................(2.6)
21
Dimana: ft = faktor pencampuran
tT = waktu pencampuran (s)
N = kecepatan rotasi (rps)
Da = diameter pengaduk (cm)
g = gravitasi (cm/s2)
H = panjang pengaduk (cm)
Dt = diameter tangki (cm) (Geankoplis, 1997).
2.3. Variabel Percobaan
A. Variabel Tetap
- Volume air : 1500 mL
- Volume minyak kelapa : 1500 mL
- Massa NaOH : 10 gram
- Kuat arus : 10 ampere
B. Variabel Berubah
- Jenis pengaduk : Paddle, berdaun tiga, berdaun empat
- Jumlah baffle : Tanpa, dua, tiga, empat
- Beda potensial : 6; 7,5; 9 volt
- Jenis liquida : Air dan minyak kelapa
2.4. Alat dan Bahan
A. Alat-alat yang digunakan: B. Bahan-bahan yang digunakan:
- batang pengaduk - air (H2O)
- baffle dua, tiga dan empat - natrium hidroksida (NaOH)
- Beakerglass - minyak kelapa (C12H24O2)
- kaca arloji
- klem
- motor pengaduk
- neraca ohauss
- pengaduk jenis paddle, berdaun tiga, dan berdaun empat
- penggaris
- statif
- stopwatch
- transformator
21
2.5. Prosedur Percobaan
A. Menentukan Angka Frounde pada air
- Menyiapkan beakerglass 2000 mL yang diisi air sebanyak 1500 Ml kemudian
memasang pengaduk dengan jenis paddle
- Mengatur stop kontak pada transformator ke posisi on sehingga mixer berputar
pada beda potensial 6 Volt
- Mengukur panjang garis gelombang yang terbentuk
- Mengulangi percobaan diatas untuk jenis pengaduk, baffle dan beda potensial
yang berbeda.
B. Menentukan Angka Frounde pada minyak kelapa
- Menyiapkan beakerglass 2000 mL yang diisi minyak kelapa sebanyak 1500
mL kemudian pasang pengaduk dengan jenis paddle
- Mengatur stop kontak pada transformator ke posisi on sehingga mixer berputar
pada beda potensial 6 Volt
- Mengukur panjang garis gelombang yang terbentuk
- Mengulangi percobaan diatas untuk jenis pengaduk, baffle dan bedapotensial
yang berbeda.
C. Menentukan faktor pencampuran antara air dengan NaOH
- Menyiapkan beakerglass 2000 mL yang diisi air sebanyak 1500 mL kemudian
pasang pengaduk dengan jenis paddle
- Menimbang NaOH sebanyak 10 gram dan mengatur beda potensial sebesar 6
Volt
- Mengatur stop kontak pada transformator ke posisi on sehingga mixer berputar
bersamaan dengan masuknya NaOH dan stopwatch menyala
- Mencatat waktu yang diperlukan untuk NaOH tersebut bercampur dengan air
- Mengulangi percobaan diatas untuk jenis pengaduk, baffle dan bedapotensial
yang berbeda.
21
2.6. Gambar Peralatan
Gambar 2.7. Instrumen Mixing Aparatus
Keterangan gambar :
1. Terminal arus listrik
2. Kabel stop kontak transformator
3. Pengatur voltase
4. Lampu indikator voltase
5. Transformator
6. Saklar transformator
7. Kabel penghubung antara transformator dengan motor listrik
8. Motor pengaduk
9. Batang pengaduk
21
10. Klem
11. Statif
12. Baffle
2.7. Data Pengamatan
Tabel 2.1. Data Pengamatan Panjang Garis Gelombang pada Air
Beda Potensial
(Volt)Jumlah Baffle Jenis Pengaduk
Panjang Garis
Gelombang (cm)
6
Tanpa
Paddle 4,5
Berdaun Tiga 2,5
Berdaun Empat 4
Dua
Paddle 0,5
Berdaun Tiga 2
Berdaun Empat 0,5
Tiga
Paddle 0,1
Berdaun Tiga 0,2
Berdaun Empat 0,1
Empat
Paddle 0,1
Berdaun Tiga 0,1
Berdaun Empat 0,1
7,5
Tanpa
Paddle 8
Berdaun Tiga 5
Berdaun Empat 5
DuaPaddle 1
Berdaun Tiga 2,5
21
Berdaun Empat 1
Tiga
Paddle 0,5
Berdaun Tiga 0,1
Berdaun Empat 0,2
Empat
Paddle 0,1
Berdaun Tiga 0,1
Berdaun Empat 0,1
9
Tanpa
Paddle 13
Berdaun Tiga 11,5
Berdaun Empat 8,5
Dua
Paddle 0,1
Berdaun Tiga 0,5
Berdaun Empat 0,1
Tiga
Paddle 0,1
Berdaun Tiga 0,5
Berdaun Empat 0,1
Empat
Paddle 0,1
Berdaun Tiga 0,1
Berdaun Empat 0,1
Tabel 2.2. Data Pengamatan Panjang Garis Gelombang pada Minyak
Beda Potensial
(Volt)Jumlah Baffle Jenis Pengaduk
Panjang Garis
Gelombang (cm)
6Tanpa
Paddle 0,1
Berdaun Tiga 0,8
Berdaun Empat 1
Dua Paddle 0,1
21
Berdaun Tiga 0,3
Berdaun Empat 0,7
Tiga
Paddle 0,1
Berdaun Tiga 0,2
Berdaun Empat 0,4
Empat
Paddle 0,1
Berdaun Tiga 0,2
Berdaun Empat 0,6
7,5
Tanpa
Paddle 1
Berdaun Tiga 1,3
Berdaun Empat 1,7
Dua
Paddle 0,4
Berdaun Tiga 0,6
Berdaun Empat 0,8
Tiga
Paddle 0,1
Berdaun Tiga 0,1
Berdaun Empat 0,2
Empat
Paddle 0,2
Berdaun Tiga 0,3
Berdaun Empat 0,5
9
Tanpa
Paddle 3
Berdaun Tiga 3,2
Berdaun Empat 3,5
Dua
Paddle 2,5
Berdaun Tiga 2,8
Berdaun Empat 3
21
Tiga
Paddle 0,2
Berdaun Tiga 0,4
Berdaun Empat 0,5
Empat
Paddle 1
Berdaun Tiga 1,1
Berdaun Empat 1,5
Tabel 2.3. Data Pengamatan Waktu Pencampuran antara Air dengan NaOH
Beda Potensial
(Volt)Jumlah Baffle Jenis Pengaduk
Waktu Pencampuran
(detik)
6
Tanpa
Paddle 60
Berdaun Tiga 77
Berdaun Empat 111
Dua
Paddle 100
Berdaun Tiga 119
Berdaun Empat 138
Tiga
Paddle 111
Berdaun Tiga 140
Berdaun Empat 147
Empat
Paddle 134
Berdaun Tiga 140
Berdaun Empat 146
7,5
Tanpa
Paddle 52
Berdaun Tiga 64
Berdaun Empat 82
DuaPaddle 108
Berdaun Tiga 210
21
Berdaun Empat 218
Tiga
Paddle 107
Berdaun Tiga 191
Berdaun Empat 198
Empat
Paddle 131
Berdaun Tiga 147
Berdaun Empat 155
9
Tanpa
Paddle 47
Berdaun Tiga 58
Berdaun Empat 70
Dua
Paddle 57
Berdaun Tiga 67
Berdaun Empat 73
Tiga
Paddle 49
Berdaun Tiga 53
Berdaun Empat 55
Empat
Paddle 74
Berdaun Tiga 98
Berdaun Empat 117
21
21
36
2.8. Tabel Perhitungan
Tabel 2.4. Perhitungan Kecepatan Pengadukan, bilangan Reynold, dan Angka Frounde pada Air untuk Pengaduk Jenis Paddle
Beda PotensialJumlah
Baffle
Panjang Garis
GelombangDaya
Kecepatan
PengadukanNRe NFr
6
tanpa 4,5 60 3,27265E+02 9,13E+05 4,926434388
dua 0,5 60 3,27265E+02 912804,0398 14,77930316
tiga 0 60 3,27265E+02 912804,0398 0
empat 0 60 3,27265E+02 912804,0398 0
7,5
tanpa 8 75 409,08100171141005,049
84,618532238
dua 1 75 409,08100171141005,049
813,06318186
tiga 0,5 75 409,08100171141005,049
818,47412895
empat 0 75 409,08100171141005,049
80
9tanpa 13 90 490,8972021
1369206,059
74,347689725
dua 0 90 490,8972021 1369206,059 0
36
7
tiga 0 90 490,89720211369206,059
70
empat 0,1 90 490,89720211369206,059
749,5712898
Tabel 2.5. Perhitungan Kecepatan Pengadukan, bilangan Reynold, dan Angka Frounde pada Air untuk Pengaduk Berdaun Tiga
Beda PotensialJumlah
Baffle
Panjang Garis
GelombangDaya
Kecepatan
PengadukanNRe NFr
6
tanpa 2,5 60 3,27265E+02 912804,0398 6,609505307
dua 2 60 3,27265E+02 912804,0398 7,389651582
tiga 0,2 60 3,27265E+02 912804,0398 23,36813011
empat 0 60 3,27265E+02 912804,0398 0
7,5
tanpa 5 75 409,0810017 1141005,0498 5,842032528
dua 2,5 75 409,0810017 1141005,0498 8,261881633
tiga 0,1 75 409,0810017 1141005,0498 41,30940817
empat 0 75 409,0810017 1141005,0498 0
36
9
tanpa 11,5 90 490,8972021 1369206,0597 4,622546609
dua 0,5 90 490,8972021 1369206,0597 22,16895474
tiga 0,5 90 490,8972021 1369206,0597 22,16895474
empat 0,1 90 490,8972021 1369206,0597 49,5712898
Tabel 2.6. Perhitungan Kecepatan Pengadukan, bilangan Reynold, dan Angka Frounde pada Air untuk Pengaduk Berdaun Empat
Beda PotensialJumlah
Baffle
Panjang Garis
GelombangDaya
Kecepatan
PengadukanNRe NFr
6
tanpa 4 60 3,27265E+02 912804,0398 5,225272744
dua 0,5 60 3,27265E+02 912804,0398 14,77930316
tiga 0 60 3,27265E+02 912804,0398 0
empat 0 60 3,27265E+02 912804,0398 0
7,5
tanpa 5 75 409,0810017 1141005,0498 5,842032528
dua 1 75 409,0810017 1141005,0498 13,06318186
tiga 0,2 75 409,0810017 1141005,0498 29,21016264
empat 0 75 409,0810017 1141005,0498 0
36
9
tanpa 8,5 90 490,8972021 1369206,0597 5,376761295
dua 0 90 490,8972021 1369206,0597 0
tiga 0 90 490,8972021 1369206,0597 0
empat 0 90 490,8972021 1369206,0597 0
Tabel 2.7. Perhitungan Kecepatan Pengadukan, bilangan Reynold, dan Angka Frounde pada MinyakKelapa untuk Pengaduk Jenis Paddle
Beda PotensialJumlah
Baffle
Panjang Garis
GelombangDaya Kecepatan Pengadukan NRe NFr
6
tanpa 0 60 3,67672E+02 10568,37635 0
dua 0 60 3,67672E+02 10568,37635 0
tiga 0 60 3,67672E+02 10568,37635 0
empat 0 60 3,67672E+02 10568,37635 0
7,5
tanpa 1 75 459,5904058 13210,4704 14,67609844
dua 0,4 75 459,5904058 13210,4704 23,20494912
tiga 0 75 459,5904058 13210,4704 0
empat 0,2 75 459,5904058 13210,4704 32,81675376
36
9
tanpa 3 90 551,508487 15852,5645 10,16789926
dua 2,5 90 551,508487 15852,5645 11,13837558
tiga 0,2 90 551,508487 15852,5645 39,38010452
empat 1 90 551,508487 15852,5645 17,61131813
Tabel 2.8. Perhitungan Kecepatan Pengadukan, bilangan Reynold, dan Angka Frounde pada MinyakKelapa untuk Pengaduk Berdaun Tiga
Beda PotensialJumlah
Baffle
Panjang Garis
GelombangDaya Kecepatan Pengadukan NRe NFr
6
tanpa 0,8 60 3,67672E+02 10568,37635 13,12670151
dua 0,3 60 3,67672E+02 10568,37635 21,4358138
tiga 0,2 60 3,67672E+02 10568,37635 26,25340301
empat 0,2 60 3,67672E+02 10568,37635 26,25340301
7,5
tanpa 1,3 75 459,5904058 13210,4704 12,87178983
dua 0,6 75 459,5904058 13210,4704 18,94676162
tiga 0,1 75 459,5904058 13210,4704 46,40989825
empat 0,3 75 459,5904058 13210,4704 26,79476725
36
9
tanpa 3,2 90 551,508487 15852,5645 9,845026129
dua 2,8 90 551,508487 15852,5645 10,52477564
tiga 0,4 90 551,508487 15852,5645 27,84593895
empat 1,1 90 551,508487 15852,5645 16,79173299
Tabel 2.9. Perhitungan Kecepatan Pengadukan, bilangan Reynold, dan Angka Frounde pada MinyakKelapa untuk Pengaduk Berdaun
Empat
Beda Potensial Jumlah BafflePanjang Garis
GelombangDaya
Kecepatan
PengadukanNRe NFr
6
tanpa 1 60 3,67672E+02 10568,37635 11,74087875
dua 0,7 60 3,67672E+02 10568,37635 14,03303419
tiga 0,4 60 3,67672E+02 10568,37635 14,03303419
empat 0,6 60 3,67672E+02 10568,37635 14,03303419
7,5
tanpa 1,7 75 459,5904058 13210,4704 11,25605368
dua 0,8 75 459,5904058 13210,4704 16,40837688
tiga 0,2 75 459,5904058 13210,4704 32,81675376
36
empat 0,5 75 459,5904058 13210,4704 20,75513746
9
tanpa 3,5 90 551,508487 15852,5645 9,413645512
dua 3 90 551,508487 15852,5645 10,16789926
tiga 0,5 90 551,508487 15852,5645 24,90616495
empat 1,5 90 551,508487 15852,5645 14,37958104
Tabel 2.10. Perhitungan Kecepatan Pengadukan, Faktor Pencampuran, dan Angka Daya pada Air dengan NaOH untuk Pengaduk Jenis
Paddle
Beda Potensial Jumlah Baffle Waktu Daya Kecepatan Pengadukan Faktor Pencampuran Angka Daya
6
tanpa 60 60 3,27265E+02 11066377,15 0,005493806
dua 100 60 3,27265E+02 55331885,8 0,005493806
tiga 111 60 3,27265E+02 61418393,2 0,005493806
empat 134 60 3,27265E+02 1197658667 0,005493806
7,5
tanpa 52 75 409,0810017 44957157,1821 0,003516036
dua 168 75 409,0810017 145246200,1269 0,003516036
tiga 107 75 409,0810017 92507996,5094 0,003516036
36
empat 131 75 409,0810017 1990613005,7108 0,003516036
9
tanpa 47 90 490,8972021 58513469,1940 0,002441692
dua 57 90 490,8972021 70963143,4906 0,002441692
tiga 49 90 490,8972021 61003404,0533 0,002441692
empat 74 90 490,8972021 92127589,7948 0,002441692
Tabel 2.11. Perhitungan Kecepatan Pengadukan, Faktor Pencampuran, dan Angka Daya pada Air dengan NaOH untuk Pengaduk Berdaun
Tiga
Beda Potensial Jumlah Baffle Waktu Daya Kecepatan Pengadukan Faktor Pencampuran Angka Daya
6
tanpa 77 60 3,27265E+02 42605552,04 0,005493806
dua 119 60 3,27265E+02 65844944,06 0,005493806
tiga 140 60 3,27265E+02 77464640,07 0,005493806
empat 140 60 3,27265E+02 77464640,07 0,005493806
7,5
tanpa 64 75 409,0810017 55331885,7626 0,003516036
dua 210 75 409,0810017 181557750,1586 0,003516036
tiga 191 75 409,0810017 165131096,5729 0,003516036
36
empat 147 75 409,0810017 127090425,1110 0,003516036
9
tanpa 58 90 490,8972021 72208110,9202 0,002441692
dua 67 90 490,8972021 83412817,7872 0,002441692
tiga 53 90 490,8972021 65983273,7719 0,002441692
empat 98 90 490,8972021 122006808,1066 0,002441692
Tabel 2.12. Perhitungan Kecepatan Pengadukan, Faktor Pencampuran, dan Angka Daya pada Air dengan NaOH untuk Pengaduk Berdaun
Empat
Beda Potensial Jumlah Baffle Waktu Daya Kecepatan Pengadukan Faktor Pencampuran Angka Daya
6
tanpa 111 60 3,27265E+02 61418393,2 0,005493806
dua 138 60 3,27265E+02 76358002,35 0,005493806
tiga 147 60 3,27265E+02 81337872,07 0,005493806
empat 146 60 3,27265E+02 80784553,21 0,005493806
7,5
tanpa 82 75 409,0810017 70893978,6334 0,003516036
dua 218 75 409,0810017 188474235,8790 0,003516036
tiga 198 75 409,0810017 171183021,5781 0,003516036
36
empat 155 75 409,0810017 134006910,8314 0,003516036
9
tanpa 70 90 490,8972021 87147720,0761 0,002441692
dua 73 90 490,8972021 90882622,3651 0,002441692
tiga 55 90 490,8972021 68473208,6313 0,002441692
empat 117 90 490,8972021 145661189,2701 0,002441692
45
2.9. Grafik
5 7 90
5
10
15
20
25
30
35
40
AirLinear (Air)Linear (Air)Minyak
Beda Potensial (Volt)
Ang
ka F
roun
d (N
Fr)
Grafik 2.1. Perhitungan antara Angka Frounde pada t angki tanpa baffle dengan jenis pengaduk
paddle pada air dan minyak
5 7 90
2
4
6
8
10
12
14
AirMinyak
Beda Potensial (Volt)
Ang
ka F
roun
d (N
Fr)
Grafik 2.2. Perhitungan antara Angka Frounde pada tangki tanpa baffle dengan jenis pengaduk
berdaun tiga pada air dan minyak
45
5 7 90
2
4
6
8
10
12
14
AirMinyak
Beda Potensial (Volt)
Ang
ka F
roun
d (N
Fr)
Grafik 2.3. Perhitungan antara Angka Frounde pada tangki tanpa baffle dengan jenis pengaduk
berdaun empat pada air dan minyak
5 7 90
10
20
30
40
50
60
AirMinyak
Beda Potensial (Volt)
Ang
ka F
roun
d (N
Fr)
Grafik 2.4. Perhitungan antara Angka Frounde pada tangki dua baffle dengan jenis pengaduk
paddle pada air dan minyak
45
5 7 90
5
10
15
20
25
AirMinyak
Beda Potensial (Volt)
Ang
ka F
roun
d (N
Fr)
Grafik 2.5. Perhitungan antara Angka Frounde pada tangki dua baffle dengan jenis pengaduk
berdaun tiga pada air dan minyak
5 7 90
10
20
30
40
50
60
AirMinyak
Beda Potensial (Volt)
Ang
ka F
roun
d (N
Fr)
Grafik 2.6. Perhitungan antara Angka Frounde pada tangki dua baffle dengan jenis pengaduk
berdaun empat pada air dan minyak
45
5 7 90
10
20
30
40
50
60
AirMnyak
Beda Potensial (Volt)
Ang
ka F
roun
d (N
Fr)
Grafik 2.7. Perhitungan antara Angka Frounde pada tangki tiga baffle dengan jenis pengaduk
paddle pada air dan minyak
5 7 905
101520253035404550
AirMinyak
Beda Potensial (Volt)
Ang
ka F
roun
d (N
Fr)
Grafik 2.8. Perhitungan antara Angka Frounde pada tangki tiga baffle dengan jenis pengaduk
berdaun tiga pada air dan minyak
45
5 7 90
10
20
30
40
50
60
AirMinyak
Beda Potensial (Volt)
Ang
ka F
roun
d (N
Fr)
Grafik 2.9. Perhitungan antara Angka Frounde pada tangki tiga baffle dengan jenis pengaduk
berdaun empat pada air dan minyak
5 7 90
10
20
30
40
50
60
AirMinyak
Beda Potensial (Volt)
Ang
ka F
roun
d (N
Fr)
Grafik 2.10. Perhitungan antara Angka Frounde pada tangki empat baffle dengan jenis pengaduk
paddle pada air dan minyak
45
5 7 90
10
20
30
40
50
60
AirMinyak
Beda Potensial (Volt)
Ang
ka F
roun
d (N
Fr)
Grafik 2.11. Perhitungan antara Angka Frounde pada tangki tempat baffle dengan jenis pengaduk
berdaun tiga pada air dan minyak
5 7 90
10
20
30
40
50
60
AirMinyak
Beda Potensial (Volt)
Ang
ka F
roun
d (N
Fr)
Grafik 2.12. Perhitungan antara Angka Frounde pada tangki empat baffle dengan jenis pengaduk
berdaun empat pada air dan minyak
45
5 7 90.0000
200.0000
400.0000
600.0000
800.0000
1000.0000
1200.0000
1400.0000
paddleberdaun tigaberdaun empat
Beda Potensial (Volt)
Fakt
or P
enca
mpu
ran
Grafik 2.13. Perhitungan antara faktor pencampuran antara air dengan NaOH pada tangki
dengan tanpa baffle dengan berbagai jenis pengaduk
5 7 90
500
1000
1500
2000
2500
3000
paddleberdaun tigaberdaun empat
Beda Potensial (Volt)
Fakt
or P
enca
mpu
ran
Grafik 2.14. Perhitungan antara faktor pencampuran antara air dengan NaOH pada tangki
dengan dua buah baffle dengan berbagai jenis pengaduk
45
5 7 90
500
1000
1500
2000
2500
3000
paddleberdaun tigaberdaun empat
Beda Potensial (Volt)
Fakt
or P
enca
mpu
ran
Grafik 2.15. Perhitungan antara faktor pencampuran antara air dengan NaOH pada tangki
dengan tiga buah baffle dengan berbagai jenis pengaduk
5 7 90
500
1000
1500
2000
2500
Paddleberdaun tigaberdaun empat
Beda Potensial (Volt)
Fakt
or P
enca
mpu
ran
Grafik 2.16. Perhitungan antara faktor pencampuran antara air dengan NaOH pada tangki dengan
empat buah baffle dengan berbagai jenis pengaduk
45
60 70 80 900
200000
400000
600000
800000
1000000
1200000
1400000
1600000
Daya (P).107 g.cm2/s3
Bila
ngan
Ren
old
(NR
e)
Grafik 2.17. Hubungan antara bilangan Reynold dengan daya pada air dengan berbagai
jenis pengaduk
60 70 80 900
2000
4000
6000
8000
10000
12000
14000
16000
18000
Daya (P).107 g.cm2/s3
Bila
ngan
Ren
old
(NR
e)
Grafik 2.18. Hubungan antara bilangan Reynold dengan daya pada minyak dengan berbagai
jenis pengaduk
45
2.10. Pembahasan
1. Mengetahui pengaruh jenis pengaduk terhadap angka Frounde pada air
dan minyak kelapa.
- Jenis pengaduk mempengaruhi besarnya angka Frounde pada air
dan minyak kelapa. Pada jenis pengaduk, semakin banyak daun maka
vorteks yang terbentuk semakin besar dan angka Froundenya semakin
kecil. Hal ini dapat diketahui dari rumus sebagai berikut:
NFr=N
√g×LWL
Dilihat dari grafik (2.3) praktikum ini sesuai dengan teori. Sedangkan
untuk grafik (2.1.), (2.2.), (2.4), sampai (2.12) tidak sesuai dengan teori
karena kurangnya kalibrasi alat sebelum melakukan percobaan sehingga
hasil yang didapatkan tidak sesuai dengan teori.
- Jenis baffle mempengaruhi besarnya angka Frounde pada air dan
minyak kelapa. Semakin banyak jenis baffle yang dipakai, maka vorteks
yang terbentuk akan semakin kecil dan angka Froundenya semakin
besar. Hal ini dapat diketahui dari rumus sebagai berikut:
NFr=N
√g×LWL
Dilihat dari grafik (2.3) praktikum ini sesuai dengan teori. Sedangkan
untuk grafik (2.1.), (2.2.), (2.4), sampai (2.12) tidak sesuai dengan teori
karena kurangnya kalibrasi alat sebelum melakukan percobaan sehingga
hasil yang didapatkan tidak sesuai dengan teori.
2. Hubungan antara bilangan Reynold (NRe) dengan faktor pencampuran
NaOH dengan air ialah berbanding terbalik. Semakin besar bilangan
Reynold, maka alirannya semakin turbulen, sehingga faktor pencampuran
semakin kecil dan larutan tersebut semakin homogen. Apabila faktor
pencampurannya semakin kecil dan beda potensialnya semakin besar, maka
waktu yang dibutuhkan juga semakin sedikit. Hal ini dapat diketahui dari
rumus sebagai berikut:
f t = t T( N×Da2)2/3
× g1/6 × Da1/2
H1/2 × Dt3/2
45
Dilihat dari grafik (2.13) sampai (2.15) pada praktikum ini sesuai
dengan teori. Sedangkan untuk grafik (2.16) tidak sesuai dengan teori
karena kurangnya kalibrasi alat sebelum melakukan percobaan sehingga
hasil yang didapatkan tidak sesuai dengan teori.
3. Mengetahui hubungan daya (P) dan pengaruh jenis liquida terhadap
bilangan Reynold (NRe).
- Hubungan antara daya dan bilangan Reynold ialah berbanding
lurus. Semakin besar daya maka bilangan Reynoldnya semakin besar. Hal
tersebut dapat diketahui dari persamaan-persamaan sebagai berikut:
P = V × I
N =
Pρ × H × g × NQ × D
a3
NRe =
Da2 × N × P
μ
Apabila daya (P) semakin besar maka kecepatan pengaduk (N)
akan semakin besar dan bilangan Reynold (NRe) yang didapatkan juga
semakin besar. Dilihat dari grafik (2.17) dan (2.18) pada praktikum ini
sesuai dengan teori.
- Viskositas dari jenis liquida mempengaruhi bilangan Reynold fluida itu
sendiri. Semakin tinggi nilai viskositas dari fluida, maka semakin kecil
bilangan Reynoldnya. Hal ini dapat diketahui dari persamaan:
NRe =
Da2 × N × P
μ
Dilihat dari grafik (2.17) dan (2.18) pada praktikum ini sesuai dengan teori.
Pada fluida yang berupa air dengan viskositas yang lebih rendah, bilangan
Reynoldnya lebih besar dari minyak yang mempunyai viskositas lebih
tinggi.
2.11. Kesimpulan
- Jenis pengaduk dan ada tidaknya baffle mempengaruhi besarnya Angka
Frounde pada air dan minyak kelapa. Pada jenis pengaduk yang daunnya
45
semakin banyak, maka vorteks yang terbentuk semakin besar dan angka
Froundenya semakin kecil. Sedangkan pada jenis baffle yang semain
banyak, maka vorteks yang terbentuk akan semakin kecil dan angka
Froundenya semakin besar.
- Hubungan antara bilangan Reynold (NRe) dengan faktor pencampuran
NaOH dengan air ialah berbanding terbalik. Semakin besar bilangan
Reynold, maka semakin turbulen alirannya, sehingga faktor pencampuran
semakin kecil dan larutan tersebut semakin homogen.
- Hubungan antara bilangan Reynold dengan daya ialah berbanding lurus.
Semakin besar daya maka semakin besar bilangan Reynoldnya. Jenis liquida
juga mempengaruhi bilangan Reynold fluida itu sendiri. Semakin tinggi nilai
viskositas dari fluida, maka semakin kecil bilangan Reynoldnya.