BAB II METODE PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN...

21
16 BAB II METODE PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM A. Metode Pengajaran 1. Pengertian Metode Pengajaran Sebelum kita membicarakan tentang berbagai metode yang dapat dipergunakan untuk mengajarkan agama, terlebih dahulu dikemukakan bahwa berhasil atau tidaknya sesuatu metode bukan karena macam metode yang dipakai atau karena efisiensinya, akan tetapi yang penting ialah orang yang melaksanakan metode itu. The man behind the gun kata pepatah, selain orang yang melaksanakan metode itu, memang cara memilih metode itu sendiri tidak dapat dilupakan. Setiap mengajar pendidik harus dapat memilih dan menentukan macam metode mana yang dipakai, bagaimana bentuk mengajar yang akan dilakukan, semuanya itu harus meninjau kepada eksistensi yang dihadapinya. Dengan kata lain, dalam segala persoalan, pendidik harus bertindak secara paedagogis, dan harus melihat fenomenologisnya, tidak secara receptik. 1 Untuk itu semua, harus disadari bahwa metode mengajar di negara manapun, harus selalu berubah mengikuti perubahan bentuk dan cita-cita masyarakat, dan haruslah diinsyafi bahwa cara mengajar yang tidak baik tidak hanya berarti membuang-buang tenaga dengan percuma tetapi juga merusak jiwa anak. Istilah metode pengajaran terdiri dari kata “metode dan pengajaran”. Dan secara etimologi istilah metode berasal dari bahasa (Greeka) yang terdiri dari dua suku kata yaitu metha artinya melewati atau melalui dan hodos artinya jalan atau cara. 2 adapun pengajaran berasal dari kata “ajar” ditambah dengan awalan “me” menjadi “mengajar” berarti 1 Abd. Rachman Shaleh, Didaktik Pendidikan Agama, (Jakarta: Bulan Bintang, 1996), hlm. 80. 2 Ramayulis, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 1990), hlm. 104.

Transcript of BAB II METODE PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN...

Page 1: BAB II METODE PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/33/jtptiain-gdl-s2... · METODE PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM A. Metode

16

BAB II

METODE PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

A. Metode Pengajaran

1. Pengertian Metode Pengajaran

Sebelum kita membicarakan tentang berbagai metode yang dapat

dipergunakan untuk mengajarkan agama, terlebih dahulu dikemukakan

bahwa berhasil atau tidaknya sesuatu metode bukan karena macam metode

yang dipakai atau karena efisiensinya, akan tetapi yang penting ialah orang

yang melaksanakan metode itu. The man behind the gun kata pepatah,

selain orang yang melaksanakan metode itu, memang cara memilih

metode itu sendiri tidak dapat dilupakan. Setiap mengajar pendidik harus

dapat memilih dan menentukan macam metode mana yang dipakai,

bagaimana bentuk mengajar yang akan dilakukan, semuanya itu harus

meninjau kepada eksistensi yang dihadapinya. Dengan kata lain, dalam

segala persoalan, pendidik harus bertindak secara paedagogis, dan harus

melihat fenomenologisnya, tidak secara receptik.1 Untuk itu semua, harus

disadari bahwa metode mengajar di negara manapun, harus selalu berubah

mengikuti perubahan bentuk dan cita-cita masyarakat, dan haruslah

diinsyafi bahwa cara mengajar yang tidak baik tidak hanya berarti

membuang-buang tenaga dengan percuma tetapi juga merusak jiwa anak.

Istilah metode pengajaran terdiri dari kata “metode dan

pengajaran”. Dan secara etimologi istilah metode berasal dari bahasa

(Greeka) yang terdiri dari dua suku kata yaitu metha artinya melewati atau

melalui dan hodos artinya jalan atau cara.2 adapun pengajaran berasal dari

kata “ajar” ditambah dengan awalan “me” menjadi “mengajar” berarti

1 Abd. Rachman Shaleh, Didaktik Pendidikan Agama, (Jakarta: Bulan Bintang, 1996),

hlm. 80. 2 Ramayulis, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 1990), hlm.

104.

Page 2: BAB II METODE PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/33/jtptiain-gdl-s2... · METODE PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM A. Metode

17

suatu cara yang harus dilalui untuk menyajikan bahan pengajaran agar

tercapai tujuan pengajaran. Pengajaran yang artinya bahan pelajaran yang

disajikan atau proses penyajian bahan pelajaran. Dalam uraian ini istilah

pengajaran diartikan sebagai proses penyajian bahan oleh seseorang

kepada orang lain dengan tujuan agar orang lain itu menerima, menguasai

dan mengembangkan bahan itu.3

Para ahli merumuskan berbagai ta’rif tentang metode pengajaran di

antaranya ialah sebagai berikut:

a. Depag RI menta’rifkan bahwa “Metode pengajaran adalah cara yang

dipergunakan oleh guru dalam mengadalan hubungan dengan pelajar

pada saat berlangsungnya pengajaran”.4

b. Muhammad Athiyah al-Abrasyi menta’rifkan pula bahwa “Metode

pengajaran adalah jalan yang diikuti untuk memberikan pengertian

pada murid-murid tentang segala macam materi dalam berbagai

pelajaran”.5

c. Proyek Pembinaan Perguruan Tinggi Agama, merumuskan pula

sebagai berikut: “Metode pengajaran itu adalah suatu teknik

penyampaian bahan pelajaran kepada murid, ia dimaksudkan agar

murid dapat menangkap pelajaran dengan mudah, efektif dan dapat

dicerna oleh anak didik dengan baik”.6

d. Marasudin Siregar menta’rifkan bahwa “Metode pengajaran adalah

merupakan suatu proses interaksi edukasi dalam proses belajar

mengajar antara peserta didik dengan pendidik. Peserta didik di satu

pihak dan pendidik di pihak lain”.7

3 Ibn S. Lilih Bukit Karo-Karo, Metodologi Pengajaran, (Salatiga: Saudara, 1981), hlm.

3. 4 Depag RI, Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Depag RI, 2001), hlm. 88. 5 Ramayulis, op. cit., hlm. 104. 6 Proyek Pembinaan Perguruan Tinggi Agama, Metodologi Pengajaran Agama Islam,

(Jakarta: tp. 1982), hlm. 50-51. 7 Marasudin Siregar, Metodologi Pengajaran Agama (MPA), (Semarang: Fakultas

Tarbiyah IAIN Walisongo, 2003), hlm. 15.

Page 3: BAB II METODE PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/33/jtptiain-gdl-s2... · METODE PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM A. Metode

18

Dari beberapa pengertian para ahli tersebut di atas, dapat

disimpulkan bahwa metode pengajaran adalah suatu cara atau jalan yang

berfungsi sebagai alat yang digunakan dalam menyajikan bahan pelajaran

untuk mencapai tujuan pengajaran yang telah ditentukan.

2. Tujuan dan Manfaat Metode Pengajaran

a. Tujuan Metode Pengajaran

Kegiatan pengajaran harus mempunyai tujuan, karena setiap

kegiatan yang tidak mempunyai tujuan akan berjalan meraba-raba, tak

tentu arah tujuan. Tujuan yang jelas dan berguna akan membuat orang

lebih giat, terarah dan sungguh-sungguh. Dan semua kegiatan harus

berorientasi pada tujuannya. Segala daya dan upaya pengajaran harus

dipusatkan pada pencarian tujuan itu, bahan pelajaran, metode dan

teknik pelaksanaan kegiatan pengajaran, sarana dan alat yang

digunakan harus dapat menunjang tercapainya tujuan pengajaran

dengan efektif dan efisien.8

Adapun tujuan artinya sesuatu yang dituju, yaitu yang akan

dicapai dengan suatu kegiatan atau usaha. Suatu kegiatan akan

berakhir bila tujuannya sudah tercapai. Kalau tujuan itu bukan tujuan

akhir, kegiatan berikutnya akan langsung dimulai untuk mencapai

tujuan selanjutnya dan terus begitu sampai kepada tujuan akhir. Karena

itu metode pengajaran dalam pendidikan Islam bertujuan untuk

mencapai tujuan-tujuan sebagai berikut:

1) Menolong pelajar untuk mengembangkan pengetahuan, maklumat,

pengalaman, ketrampilan dan sikapnya, terutama ketrampilan

berfikir ilmiah yang betul dan sikap dalam bentuk cinta ilmu, suka

menuntutnya dan membuka rahasianya, dan merasa enak dan

nikmat dalam mencarinya.

2) Membiasakan pelajar menghafal, memahami, berfikiran sehat,

memperhatikan dengan tepat, mengamati dengan tepat, rajin, sabar,

8 Zakiah Daradjat, Metodologi Pengajaran Agama, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996, hlm. 73.

Page 4: BAB II METODE PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/33/jtptiain-gdl-s2... · METODE PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM A. Metode

19

dan teliti dalam menuntut ilmu, mempunyai pendapat yang berani,

asli dan bebas.

3) Memudahkan proses pengajaran itu bagi pelajar dan membuatnya

mencapai sebanyak mungkin tujuan yang diinginkan, dan

menghemat tenaga dan waktu yang diperlukan untuk mencapainya.

4) Menciptakan suasana yang sesuai bagi pengajaran dan berlaku sifat

percaya mempercayai dan hormat menghormati antara guru dan

murid dan hubungan baik antara keduanya, dan juga meningkatkan

semangat pelajar dan menggalakkannya belajar dan bergerak.9

Inilah sebahagian dari tujuan yang ingin dicapai oleh metode

pengajaran dalam pendidikan Islam.

b. Manfaat Metode Pengajaran

Ada beberapa manfaat metode pengajaran, baik terhadap guru

maupun terhadap murid. Manfaat metode pengajaran bagi guru adalah

sebagai berikut:

1) Mampu memilih metode yang sesuai, baik kesusaian terhadap

murid, materi pelajaran, situasi dan kondisi maupun tujuan materi

pelajaran.

2) Sebagai pedoman dan alat evaluasi dalam pelaksanaan Proses

Belajar Mengajar (PBM).

3) Mampu menciptakan situasi belajar mengajar yang kondusif.

4) Mudah menyerap materi bahan pelajaran.

Sedangkan manfaat metode pengajaran bagi siswa adalah

sebagai berikut:

1) Terjadi hubungan keakraban antara guru dan peserta didik

2) Tercipta situasi yang menyenangkan bagi peserta didik

3) Timbul kreativitas dan aktivitas belajar pada peserta didik

4) Terbentuk hubungan kerja sama yang baik antara peserta didik.10

9 Omar Mohammad at-Toumy al-Syaibani, Falsafah Pendidikan Islam, (Jakarta: Bulan

Bintang, 1979), hlm. 585. 10 Marasuddin Siregar, Metodologi Pengajaran Agama (MPA), (Semarang: Fakultas

Tarbiyah IAIN Walisongo, 2003), hlm. 17.

Page 5: BAB II METODE PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/33/jtptiain-gdl-s2... · METODE PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM A. Metode

20

3. Dasar-dasar Metode Pengajaran

Sesungguhnya metode pengajaran dalam pendidikan Islam, seperti

juga dengan kurikulumnya dan segala yang bersangkut paut dengannya,

mempunyai dasar-dasar dan sumber-sumber yang umum yang di atasnya

ia berdiri dan darinya ia memperoleh unsur-unsur, tujuan-tujuan,

matlamat-matlamat, dan prinsip-prinsipnya.

Adapun sumber atau dasar-dasar umum ini dapat digolongkan ke

dalam kategori sebagai berikut:

a. Dasar Agama

Yang dimaksud dengan dasar ini adalah prinsip-prinsip, asas-

asas, dan fakta-fakta umum yang pada dasarnya diambil dari teks

agama Islam dan syari’at pada sumbernya yang induk dan bercabang

yang bermacam-macam, dan juga dari peninggalan dan amalan nenek

moyang yang shaleh. Tentang penentuan macam metode atau teknik

yang dapat dipakainya dalam mengajar maka ia didapat pada cara-cara

pendidikan yang terhadap dalam al-Qur’an, pada sunnah Nabi, amalan

Salaf Assaleh dari sahabat-sahabat dan pengikut-pengikutnya. Peluang

yang luas sekali untuk memilih di antaranya yang sesuai dengan mata

pelajaran, perkara yang diajarkan, umur murid-murid, suasana alam

sekitarnya dan suasana pengajaran di mana ia berada. Jika kita ambil

al-Qur’an misalnya maka kita mendapatinya mengandung metode

pendidikan yang banyak, antaranya teknik kisah, teknik pembahasan,

teknik soal jawab, dan lain-lain.11

b. Dasar Bio Psikologis

Di samping dasar agama ada lagi dasar lain yang harus dijaga

di dalam metode mangajar dan dalam proses pendidikan sebagai

keseluruhan dasar ini kelihatan pada dasar bio psikologis yang

bermakna sekumpulan kekuatan dan ciri-ciri jasmaniah dan psikologis

yang mempengaruhi tingkah laku pelajar pada proses belajarnya. Maka

11 Ibid., hlm. 587-588.

Page 6: BAB II METODE PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/33/jtptiain-gdl-s2... · METODE PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM A. Metode

21

di antara kewajiban guru muslim adalah bahwa ia memahami

sepenuhnya kekuatan dan ciri-ciri ini ia memeliharanya dalam

pengajarannya untuk menjamin kejayaan dalam pekerjaannya.

1) Dasar Biologis

Adapun tentang segi atau dasar biologis maka adalah

kewajiban guru untuk memelihara dalam metode teknik

pengajarannya ciri-ciri, kebutuhan-kebutuhan jasmaniah, dan tahap

kematangan muridnya. Guru harus memperhitungkan bahwa

murid-murid itu mempunyai kebutuhan bio-fisik yang harus

dipuaskan dan dipenuhi supaya tercapai penyesuaian jasmani,

psikologis dan social yang sehat, seperti kebutuhan kepada udara

yang bersih, kebutuhan kepada gerakan dan aktivitas, dan

kebutuhan kepada istirahat, tidur dan lain sebagainya.12 Sehingga

sebagai seorang guru harus berusaha dengan segala jalan untuk

menolong murid-muridnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan

tersebut sesuai yang diharapkan mereka.

2) Dasar Psikologis

Tentang dasar psikologis yang dimaksudkan adalah

sejumlah kekuatan psikologis termasuk motivasi, kebutuhan,

emosi, minat, sikap, keinginan, kesediaan, bakat-bakat dan

kecakapan akal (intelektual). Sebagaimana guru harus menjaga

kesediaan-kesediaan dan ketrampilan murid-murid dari segi

jasmani ia juga harus menjaga kekuatan-kekuatan emosi, dan

keseidaan-kesediaan dan kecakapan intelektualnya, karena tingkah

lakunya secara umum, kegiatan dan proses belajarnya secara khas

sangat terpengaruh oleh faktor-faktor psikologis ini. Adapun guru

yang berjaya adalah yang menjadikan metode dan teknik

pengajarannya sebagai pendorong bagi kegiatan murid-muridnya,

12 Ibid., hlm. 589.

Page 7: BAB II METODE PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/33/jtptiain-gdl-s2... · METODE PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM A. Metode

22

dan menjadi penggerak bagi motivasi-motivasi dan kekuatan-

kekuatan pengajaran yang terpendam pada diri murid-muridnya.

3) Dasar Sosial

Sebagimana metode mengajar guru muslim terpangeruh oleh

prinsip-prinsip agama Islam dan ajaran-ajarannya, dan oleh

kebutuhan bio psikologis muridnya. Guru juga terpengaruh oleh

faktor-faktor maasyarakat tempat tinggalnya. Seharusnya, guru di

dalam metode mengajarnya seia sekata dan bersesuaian dengan

nilai-nilai masyarakat dan tradisi-tradisinya yang baik dengan

tujuan-tujuan, kebutuhan-kebutuhan, harapan-harapannya terhadap

anggota-anggotanya dan tuntutan-tuntutan kehidupan yang berjaya

dalam masyarakat tersebut.13

Adapun perkara-perkara tersebut sangat dituntut oleh

pendidikan, lebih-lebih pendidikan modern sekarang ini supaya

dipelihara sebagaimana pendidikan Islam telah memelihara dan

melestarikannya.

4. Macam-macam Metode Pengajaran serta Kelebihan dan

Kekurangannya

Mengenai metode pengajaran ini banyak sekali jumlahnya seagai

hasil dari penelitian para ahli pendidikan dan psikologi, dan juga hasil

penumpukan dari dahulu kala sampai zaman mutakhir. Sebagai contoh

Socrates telah terkenal dengan metode yang digunakannya sebagai metode

dialog dan terkenal juga dengan Socratic Method.

Dengan demikian luasnya pengetahuan tentang psikologi, maka

semakin luas dan banyak pula metode mengajar yang ditemukan terutama

sekali Ilmu Jiwa Belajar, sebab ia memberikan sumbangan bagaimana

cara-cara orang berfikir, berbuat, berkemauan dan sebagainya yang

kesemuanya itu bermuara kepada bagaimana cara orang belajar dan

13 Ibid., hlm. 590-591.

Page 8: BAB II METODE PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/33/jtptiain-gdl-s2... · METODE PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM A. Metode

23

akhirnya didapat pula cara mengajar yang baru.14 Dan sudah terkenal

sekali di kalangan kaum pendidik beberapa metode mengajar yang kerap

kali mereka gunakan sehari-hari dalam menjalankan proses belajar

mengajar untuk bermacam-macam mata pelajaran. Karenanya belajar

mengajar terkandung di dalamnya dua kegiatan pokok, yaitu kegiatan guru

dalam mengajar dan kegiatan murid dalam belajar. Mengajar pada

umumnya diartikan sebagai usaha guru untuk menciptakan kondisi-kondisi

atau mengatur lingkungan sedemikian rupa, sehingga terjadi interaksi

antara murid dengan lingkungannya termasuk guru, alat pelajaran,

kurikulum dan instrumen pendidikan lainnya, sehinga tercapai tujuan

pelajaran yang telah ditetapkan. Berbagai teori belajar telah dikenal dan

masing-masing dapat memberi sumbangan mengenai proses belajar.

Namun, demikian belum ada satu teori belajar yang dapat dijadikan

pegangan untuk segala jenis belajar, karena berbagai jenis belajar

ditentukan menurut jenis tujuannya.

Demikian pula penggunaan satu jenis metode mengajar untuk

segala macam tujuan belajar tentunya tidak efektif. Karena berbeda

tujuannya berbeda pula cara mencapainya. Dengan demikian ada sejumlah

cara yang dapat ditempuh atau sejumlah metode interaksi yang dapat

dipertimbangkan sebagai alternatif-alternatif untuk membina tingkah laku

belajar secara edukatif dalam berbagai proses interaksi. Adapun metode-

metode tersebut macamnya adalah sebagai berikut:

a. Metode Ceramah

Metode ceramah agaknya merupakan metode mengajar yang

paling tua dan paling banyak dipergunakan di sekolah. Hal itu

mungkin sekali disebabkan karena mudah dan murahnya metode ini.

Dengan hanya bermodalkan suara guru akan dapat menyampaikan

suatu materi pelajaran kepada murid-muridnya.

14 Muhammad Zein, Metodologi Pengajaran Agama, (Yogyakarta: Aka Group dan Indra

Buana, 1995), hlm. 169.

Page 9: BAB II METODE PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/33/jtptiain-gdl-s2... · METODE PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM A. Metode

24

Metode ceramah adalah suatu cara penyampaian atau penyajian

bahan pelajaran dengan alat perantara berupa suara atau penyajian

bahan pelajaran dengan alat perantara berupa suara. Dapat pula

dikatakan suatu cara penyampaian bahan pelajaran secara lisan.15

Apabila seorang guru hendak menggunakan metode ceramah,

maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu:

1) Guru benar-benar menguasai bahan pelajaran yang akan diajarkan

2) Guru dapat menyampaikan bahan pelajaran dengan sistematis yang

dapat diikuti murid-murid

3) Guru menguasai bahasa pengantar dengan baik

4) Guru dapat menyusun kata-kata yang akan diucapkannya dalam

kalimat-kalimat yang sederhana tapi baik susunannya.16

Kelebihan metode ceramah ini adalah:

1) Penggunaan waktu yang efisien dan pesan yang disampaikan dapat

sebanyak-banyaknya.

2) Pengorganisasian kelas lebih sederhana dan tidak diperlukan

pengelompokan siswa secara khusus.

3) Dapat memberikan motivasi dan dorongan terhadap siswa dalam

belajar

4) Fleksibel dalam penggunaan waktu dan bahan, jika bahan banyak

sedangkan waktu terbatas dapat dibicarakan pokok-pokok

permasalahannya saja sedangkan bila materi sedikit waktu masih

panjang, dapat dijelaskan lebih mendetail.17

Kekurangan metode ceramah adalah:

1) Interaksi cenderung bersifat cerired (berpusat pada guru)

2) Guru kurang dapat mengetahui dengan pasti sejauhmana siswa

telah menguasai bahan ceramah.

15 Jusuf Djajadisastra, Metode-Metode Mengajar I, (Bandung: angkasa, 19811), hlm. 15. 16 Ibid., hlm. 17. 17 M. Basyiruddin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, (Jakarta: Ciputat

Pers, 2002), hlm. 35.

Page 10: BAB II METODE PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/33/jtptiain-gdl-s2... · METODE PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM A. Metode

25

3) Mungkin saja siswa memperoleh konsep-konsep lain yang berbeda

dengan apa yang dimaksudkan guru.

4) Siswa kurang menangkap apa yang dimaksudkan oleh guru, jika

ceramah berisi istilah-istilah yang kurang/tidak dimengerti oleh

siswa dan akhirnya mengarah kepada verbalisme.

5) Tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk memecahkan

masalah karena siswa hanya diarahkan untuk mengikuti pikiran

guru.

6) Kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk

mengembangkan kecakapan dan kesempatan mengeluarkan

pendapat.18

b. Metode Tanya Jawab

Metode tanya jawab adalah suatu cara mengajar di mana

seorang guru mengajukan beberapa pertanyaan kepada murid tentang

bahan pelajaran yang telah diajarkan atau bacaan yang telah mereka

baca sambil memperhatikan proses berfikir di antara murid-murid.19

Adapun untuk menggunakan metode tanya jawab tersebut perlu

diperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1) Rumuskan tujuan pengajaran secara spesifik yang berpangkal pada

tingkah laku siswa.

2) Guru melakukan pertanyaan dari hal-hal yang sederhana kemudian

dilanjutkan kepada pertanyaan-pertanyaan yang mendasar tentang

materi yang dibicarakan.20

Kelebihan metode tanya jawab ini adalah:

1) Situasi kelas akan lebih hidup, karena anak-anak aktif berfikir dan

menyampaikan buah pikirannya dengan melalui

berbicara/menjawab pertanyaan.

18 Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Pers,

2002), hlm. 139. 19 Ramayulis, op. cit., hlm. 121. 20 Basyiruddin Usman, op. cit., hlm. 44.

Page 11: BAB II METODE PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/33/jtptiain-gdl-s2... · METODE PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM A. Metode

26

2) Sangat positif sekali untuk melatih anak agar berani

mengemukakan pendapatnya dengan lisan secara teratur.

3) Timbulnya perbedaan pendapat di antara anak-anak akan

membawa kelas pada situasi diskusi.

4) Mendorong murid lebih aktif dan bersungguh-sungguh, dalam arti

murid yang biasanya segan mencurahkan perhatian akan lebih

berhati-hati dan aktif mengikuti pelajaran.

5) Walaupun agak lamban, tetapi guru dapat mengontrol

pemahaman/pengertian murid pada masalah yang dibicarakan.21

Kekurangan metode tanya jawab ini adalah:

1) Waktu yang digunakan dalam pelajaran tersita dan kurang dapat

dikontrol secara baik oleh guru karena banyaknya pertanyaan yang

timbul dari siswa.

2) Kemungkinan terjadinya penyimpangan perhatian siswa bilamana

terdapat pertanyaan atau jawaban yang tidak berkenan dengan

sasaran yang dibicarakan.

3) Jalannya pengajaran kurang dapat terkoordinir secara baik, karena

timbulnya pertanyaan-pertanyaan dari siswa yang mungkin tidak

dapat dijawab secara tepat, baik oleh guru maupun oleh siswa.22

c. Metode Diskusi

Metode ini biasanya erat kaitannya dengan metode lainnya

misalnya metode ceramah, karyawisata dan lain-lain karena metode

diskusi ini adalah bagian yang terpenting dalam memecahkan suatu

masalah (problem solving).

Metode diskusi adalah suatu cara mengajar yang dicirikan oleh

suatu keterikatan pada suatu topik atau pokok, pertanyaaan atau

problema, di mana para peserta diskusi dengan jujur berusaha untuk

21 Zuhairini, dkk., Methodik Khusus Pendidikan Agama, (Malang: Fakultas Tarbiyah

IAIN Sunan Ampel, 1983), hlm. 87. 22 Basyiruddin, op. cit., hlm. 44.

Page 12: BAB II METODE PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/33/jtptiain-gdl-s2... · METODE PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM A. Metode

27

mencapai atau memperoleh suatu keputusan atau pendapat yang

disepakati bersama.23

Kelebihan metode diskusi ini adalah:

1) Menyadarkan anak didik bahwa masalah dapat dipecahkan dengan

berbagai jawaban bukan satu jalan (satu jawaban saja).

2) Menyadarkan anak didik bahwa dengan diskusi mereka saling

mengemukakan pendapat secara konstruktif sehingga dapat

diperoleh keputusan yang lebih baik.

3) Membiasakan anak didik untuk mendengarkan pendapat orang lain

sekalipun berbeda dengan pendapatnya sendiri dan membiasakan

bersikap toleran.24

Kekurangan metode diskusi ini adalah:

1) Bila terdapat anggota yang ingin menguasai suasana dengan jalan

pembicaraan yang panjang lebar tanpa memberikan kesempatan

kepada yang lain.

2) Pendapat yang ada terbatas pada jumlah yang sedikit.25

3) Pada umumnya, peserta didik tidak berlatih untuk melaksanakan

diskusi dan menggunakan waktu diskusi dengan baik.

4) Sulit menduga hasil yang dicapai, karena waktu yang dipergunakan

untuk diskusi cukup panjang.26

d. Metode Drill (latihan)

Metode drill adalah suatu cara mengajar untuk menanamkan

kebiasaan-kebiasaan tertentu, juga sebagai sarana untuk memelihara

kebiasaan-kebiasaan yang baik.27

23 Jusuf Djajadisastra, op. cit., hlm. 33. 24 Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta:

Rineka Cipta, 2000), hlm. 199. 25 Abdurrahman Shaleh, op. cit., hlm. 84. 26 Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran, (Bandung: Alfabeta, t.th.), hlm. 209. 27 Ahmad Tafsir, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Bandung: Remaja Rosdakarya,

1995), hlm. 84.

Page 13: BAB II METODE PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/33/jtptiain-gdl-s2... · METODE PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM A. Metode

28

Kelebihan metode drill adalah:

1) Dapat untuk memperoleh kecakapan motoris, seperti menulis,

melafalkan huruf, membuat dan menggunakan alat-alat.

2) Dapat untuk memperoleh kecakapan mental, seperti dalam

perkalian, penjumlahan, pengurangan, pembagian tanda-

tanda/symbol dan sebagainya.

3) Dapat membentuk kebiasaan dan menambah ketepatan dan

kecepatan pelaksanaan.28

Kekurangan metode drill ini adalah:

1) Menghambat bakat dan inisiatif siswa

2) Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan

3) Membentuk kebiasaan yang kaku

4) Menimbulkan verbalisme.29

e. Metode Demonstrasi

Metode demonstrasi adalah metode mengajar yang

menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau

untuk memperlihatkan bagaimana melakukan sesuatu kepada anak.

Kelebihan metode demonstrasi ini adalah:

1) Perhatian anak didik dapat dipusatkan dan titik berat yang

dianggap penting oleh guru dapat diamati secara tajam.

2) Perhatian anak didik akan lebih terpusat kepada apa yang

didemonstrasikan. Jadi proses belajar anak didik akan lebih terarah

dan akan mengurangi perhatian anak didik kepada masalah lain.30

Kekurangan metode demonstrasi ini adalah:

1) Anak didik terkadang sukar melihat dengan jelas benda yang akan

dipertunjukkan.

2) Tidak semua benda dapat didemonstrasikan.

28 Syaiful Bahri Djamarah, op. cit., hlm. 204. 29 Winarno Surachmad, Metodologi Pengajaran Nasional, (Bandung: Jemmars, t.th.),

hlm. 80. 30 Proyek Pembinaan Prasarana dan Sarana di Perguruan Tinggi Agama, Metodik Khusus

Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Direktorat Jendral Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, 1985), hlm. 232.

Page 14: BAB II METODE PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/33/jtptiain-gdl-s2... · METODE PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM A. Metode

29

3) Sukar dimengerti bila didemonstrasikan oleh guru yang kurang

menguasai apa yang didemonstrasikan.31

f. Metode Sorogan

Menurut Zamakhsyari Dhofir bahwa metode sorogan adalah

seorang murid mendatangi guru yang akan membacakan beberapa

baris al-Qur’an atau kitab-kitab bahasa Arab dan menerjemahkan kata

demi kata ke dalam bahasa tertentu yang pada gilirannya murid

mengulangi dan menerjemahkan kata perkata sepersis mungkin seperti

yang dilakukan gurunya.32

Adapun metode sorogan ini didasari atas peristiwa yang terjadi

ketika Rasulullah saw. menerima ajaran dari Allah SWT. melalui

malaikat Jibril mereka langsung bertemu satu persatu, yaitu antara

malaikat Jibril dan Rasulullah saw.

Kelebihan metode sorogan ini adalah:

1) Terjadi hubungan yang erat dan harmonis antara guru dengan

murid.

2) Guru dapat mengetahui secara pasti kualitas yang telah dicapai

muridnya.

3) Murid yang IQnya tinggi akan cepat menyelesaikan pelajaran,

sedangkan yang IQnya rendah ia membutuhkan waktu yang cukup

lama.

Kekuarangan metode sorogan ini adalah:

2) Tidak efisien karena hanya menghadap beberapa murid, sehingga

kalau menghadap murid yang banyak metode ini kurang begitu

tepat.

3) Membuat murid cepat bosan karena metode ini menuntut

kesabaran, ketaatan dan disiplin pribadi.33

31 Syaiful Bahri Djamarah, op. cit., hlm. 201. 32 Armai Arief, op. cit., hlm. 150. 33 Ibid., hlm. 152.

Page 15: BAB II METODE PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/33/jtptiain-gdl-s2... · METODE PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM A. Metode

30

g. Metode Katekesmus

Metode katekesmus adalah suatu cara menyajikan bahan

pelajaran dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya sudah

ditentukan.

Kelebihan metode katekesmus ini adalah:

1) Keseragaman dan kemurnian pengatahuan akan terjamin, dengan

demikian maka amat baik dipakai dalam menyajikan mata

pelajaran agama.

2) Bahan pelajaran telah tertulis dalam buku pelajaran hingga hal ini

memudahkan serta meringankan beban guru.

Kekurangan metode katekesmus ini adalah:

1) Kurang memberi rangsangan untuk mengembangkan bahan

pelajaran sebab bahan-bahan tersebut sudah tersedia baik bagi

guru maupun bagi murid.

2) Inisiatif guru dan murid dikekang, pengetahuan guru dan murid

tidak luas.34

Inilah sebagian metode-metode proses belajar, pengajaran dan

pendidikan yang sering dipergunakan dalam pendidikan Islam, dan

banyak lagi metode dan cara-cara lain yang tidak sempat disebutkan.

Karenanya walaupun metode dan cara-cara pengajaran dan

bimbingan dalam pendidikan Islam berbeda-beda dan berlainan, akan

tetapi terdapat ciri-ciri dan sifat-sifat umum yang umum untuk

semuanya, menyebabkan ia mempunyai watak sendiri, sebagaimana ia

juga mempunyai tujuan-tujuan umum yang ingin dicapainya bersama

dan pada dasarnya bahwa keberadaan metode pengajaran dalam dunia

pendidikan dan pengajaran adalah berfungsi sebagai salah satu alat

yaitu alat untuk menyajikan bahan pelajaran dalam rangka pencapaian

tujuan pengajaran yang telah ditentukan.

34 Ibn Lilih Bukit Karo-karo, op. cit., hlm. 22.

Page 16: BAB II METODE PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/33/jtptiain-gdl-s2... · METODE PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM A. Metode

31

B. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

1. Pengertian Pembelajaran PAI

Untuk memudahkan pembahasan dan pemahaman dalam

mendefinisikan tentang pembelajaran PAI, maka penulis memaparkan

dalam beberapa bagian.

Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi

unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur

yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran.35

Sementara itu menurut E. Mulyasa, pembelajaran pada hakekatnya adalah

interaksi antara peserta didik dan lingkungannya, sehingga terjadi

perubahan perilaku ke arah yang lebih baik.36

Dalam pandangan S. Nasution bahwa pembelajaran adalah proses

interaksi antara guru dan siswa atau sekelompok siswa dengan tujuan

untuk memperoleh pengetahuan, ketrampilan atau sikap serta menetapkan

apa yang dipelajari.37

Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran adalah usaha orang dewasa yang sistematis, terarah serta

bertujuan untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan dasaarnya

menuju kepada perubahan tingkah laku dan kedewasaan ke arah yang

lebih baik, baik diselenggarakan secara formal maupun non formal.

Dalam petunjuk pelaksanaan mata pelajaran Sekolah Menengah

Atas dan Madrasah Aliyah dijelaskan:

Pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam

penyiapan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati hingga

mengimani, bertakwa dan berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran

agama Islam dari sumber utamanya kitab suci al-Qur’an dan hadits.

Melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan serta penggunaan

pengalaman dibarengi tuntunan untuk menghormati agama lain dalam

35 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2001), hlm. 57. 36 E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Bandung: Remaja Rosdakarya Offset,

2003), hlm. 100. 37 S. Nasution, Kurikulum dan Pengajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 1989), hlm. 102.

Page 17: BAB II METODE PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/33/jtptiain-gdl-s2... · METODE PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM A. Metode

32

hubungannya dengan kerukunan antar umat beragama dalam masyarakat

hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa.38

Sedangkan menurut Ahmadi, pendidikan agama Islam adalah suatu

usaha yang lebih dikhususkan untuk mengembangkan fitrah keberagamaan

subjek didik agar lebih mampu memahami, menghayati dan mengamalkan

ajaran-ajaran Islam.39

Dari pengertian PAI tersebut di atas, maka dapat ditemukan

beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran PAI yaitu:

a. PAI sebagai usaha sadar, yakni suatu kegiatan bimbingan, pengajaran

dan atau latihan yang dilakukan secara terencana dan sadar atas tujuan

yang hendak dicapai.

b. Peserta diidk yang hendak disiapkan untuk mencapai tujuan dalam arti

ada yang dibimbing, diajari dan atau dilatih dalam peningkatan

keyakinan, pemahaman, penghayatan dan pengamalan terhadap ajaran

agama Islam.

c. Kegiatan pembelajaran PAI diarahkan untuk meningkatkan keyakinan,

pemahaman, penghayatan dan pengamalan ajaran agama Islam bagi

peserta didik dan di samping untuk membentuk keshalehan atau

kualitas pribadi juga sekaligus untuk membentuk keshalehan sosial.

Dalam arti kualitas/keshalehan pribadi itu diharapkan mampu

memancar keluar dalam hubungan keseharian dengan manusia lainnya

(bermasyarakat) baik yang seagama ataupun yang tidak seagama

dalam berbangsa dan bernegara sehingga dapat terwujud persatuan dan

kesatuan nasional (ukhuwah wathoniyah) bahkan ukhuwah insaniyah

(persatuan dan kesatuan antar sesama manusia).

Dari semua penjelasan tentang pembelajaran dan pendidikan

agama Islam tersebut dapatlah diambil suatu kesimpulan bahwasanya

pembelajaran PAI adalah suatu proses interaksi antara pendidik dan

38 Depdiknas, Standar Kompetensi Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Sekolah

Menengah Atas dan Madrasah Aliyah, (Jakarta: Depdiknas, 2003), hlm. 3. 39 Ahmadi, Islam Sebagai Paradigma dan Pendidikan, (Yogyakarta: Aditya, 1993), hlm.

19.

Page 18: BAB II METODE PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/33/jtptiain-gdl-s2... · METODE PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM A. Metode

33

peserta didik guna tercapainya perubahan tingkah laku dalam mempelajari

dan meningkatkan pengetahuan sumber daya insani yang berhubungan

dengan sang pencipta.

2. Tujuan dan Ruang Lingkup Pembelajaran PAI

Dalam petunjuk pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi mata

pelajaran PAI Sekolah Menengah Atas dan Madrasah Aliyah disebutkan

bahwa:

Pendidikan agama Islam di SMU bertujuan untuk menumbuhkan

dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan pemupukan

pengetahuan, penghayatan, pengamalan serta pengalaman peserta didik

tentang agama Islam supaya menjadi manusia muslim yang terus

berkembang dalam hal keimanan, ketakwaannya kepada Allah SWT. serta

berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara serta untuk dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan yang

lebih tinggi.40

Rumusan tujuan PAI tersebut mengandung pengertian bahwa

tahapan kognisi, yaitu pengetahuan dan pemahaman siswa terhadap ajaran

dan nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran Islam untuk selanjutnya

menuju ke tahapan afeksi yakni terjadinya proses internalisasi ajaran dan

nilai agama ke dalam diri siswa dalam arti menghayati dan meyakininya.

Tahapan afeksi ini terkait erat dengan kognisi, dalam arti penghayatan dan

keyakinan siswa menjadi kokoh jika dilandasi oleh pengetahuan dan

pemahamannya terhadap ajaran dan nilai agama Islam melalui tahapan

afeksi tersebut diharapkan dapat tumbuh motivasi dalam diri siswa dan

tergerak untuk mengamalkan dan menjadi ajaran Islam (tahapan

psikomotorik) yang telah diinternalisasikan dalam dirinya. Dengan

demikian akan terbentuk manusia muslim yang beriman, bertakwa dan

berakhlak mulia.

Karenanya untuk mencapai tujuan tersebut, maka ruang lingkup

PAI meliputi keserasian, keselarasan, dan keseimbangan antara hubungan

40 Depdiknas, Standar Kompetensi, op. cit., hlm. 4.

Page 19: BAB II METODE PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/33/jtptiain-gdl-s2... · METODE PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM A. Metode

34

manusia dengan Allah SWT., hubungan manusia dnegan sesama manusia,

hubungan manusia dengan makhluk lain dan lingkungan. Sedangkan ruang

lingkup bahan PAI Sekolah Menengah Atas berfokus pada aspek al-

Qur’an dan hadits, keimanan, syari’ah, akhlak dan tarikh.41

Dalam konteks masyarakat Indonesia yang pluralistik baik dalam

agama, ras, etnis, tradisi budaya dan sebagainya adalah sangat rentan

terhadap timbulnya perpecahan dan konflik sosial. Dengan kata lain agama

dalam kehidupan masyarakat majemuk berperan sebagai faktor pemersatu

(integratif) dan dapat pula berperan sebagai faktor pemecah

(disintegratif).42 Oleh karena itu, pembelajaran pendidikan agama Islam

diharapkan mampu mewujudkan ukhuwah Islamiyah dalam arti luas, yaitu

ukhuwah fi al-ubudiyah, ukhuwah fi al-insaniyah, ukhuwah fi al-

wathaniyah, dan ukhuwah fi al-din al-Islam.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembelajaran Pendidikan Agama

Islam

Pembelajaran terkait dengan bagaimana membelajarkan siswa atau

bagaimana membuat siswa dapat belajar dengan mudah dan terdorong oleh

kemauan sendiri untuk mempelajari apa yang teraktualisasikan dalam

kurikulum sebagai kebutuhan peserta didik. Oleh karena itu, pembelajaran

berupaya menjabarkan nilai-nilai yang terkandung dalam kurikulum

dengan menganalisis tujuan pembelajaran dan karakteristik isi bidang studi

PAI yang terkandung dalam kurikulum. Selanjutnya dilakukan kegiatan

untuk memilih, menetapkan dan mengembangkan cara-cara (strategi)

pembelajaran yang tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran yang

ditetapkan sesuai dengan kondisi yang ada agar kurikulum dapat

diaktualisasikan dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajar

terwujud dalam diri peserta didik.

41 Ibid. 42 Muhaimin, et.al., Paradigma Pendidikan Islam; Upaya Mengefektifkan PAI di Sekolah,

(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001), hlm. 77.

Page 20: BAB II METODE PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/33/jtptiain-gdl-s2... · METODE PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM A. Metode

35

Dalam pembelajaran terdapat tiga komponen utama yang saling

terpengaruh dalam proses pembelajaran agama. Adapun ketiga komponen

tersebut adalah:

a. Kondisi pembelajaran agama

Kondisi pembelajaran PAI adalah semua faktor yang

mempengaruhi penggunaan metode pembelajaran PAI, faktor-faktor

yang termasuk kondisi pembelajaran yaitu: 1) Tujuan dan karakteristik

bidang studi PAI, 2) Kendala dan karakteristik bidang studi PAI, dan

3) Karakteristik peserta didik.43

Tujuan dan karakteristik bidang studi dihipotesiskan memiliki

pengaruh utama pada pemilihan strategi pengorganisasian isi

pembelajaran. Kendala dan karakteristik bidang studi mempengaruhi

strategi pengelolaan pembelajaran. Namun, perlu diingat, pada tingkat

tertentu dimungkinkan suatu kondisi pembelajaran akan

mempengaruhi setiap komponen pemilihan metode pembelajaran

seperti karakteristik siswa dapat mempengaruhi pemilihan strategi

pengorganisasian isi dan strategi penyampaian pembelajaran PAI.

b. Metode pembelajaran agama

Metode pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi:

1) Strategi pengorganisasian;

2) Strategi penyampaian, dan

3) Strategi pengelolaan pembelajaran.

c. Hasil pembelajaran pendidikan agama.

Hasil pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi keefektifan,

efisiensi dan daya tarik. Keefektifan pembelajaran dapat diukur dengan

kriteria:

1) Kecermatan penguasaan kemampuan atau perilaku yang dipelajari

2) Kecepatan unjuk kerja sebagai bentuk hasil belajar

3) Kesesuaian dengan prosedur kegiatan belajar yang harus ditempuh

4) Kuantitas unjuk kerja sebagai bentuk hasil belajar

43 Ibid., hlm. 150.

Page 21: BAB II METODE PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/33/jtptiain-gdl-s2... · METODE PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM A. Metode

36

5) Kualitas hasil akhir yang dapat dibaca

6) Tingkat alih belajar

7) Tingkat retensi belajar44

Dari pemaparan tersebut disimpulkan bahwa antara ketiga

komponen, yaitu: 1) kondisi pembelajaran pendidikan agama; 2)

metode pembelajaran pendidikan agama, dan 3) hasil pembelajaran

pendidikan agama. Ketiganya terdapat hubungan yang saling

mempengaruhi dalam proses pembelajaran pendidikan agama Islam,

dan dari ketiganya komponen tersebut memiliki interelasi yang saling

melengkapi.

44 Ibid., hlm. 156.