BAB II media PLC.docx

37
BAB II KAJIAN TEORI A. Prestasi Belajar 1. Pengertian Prestasi belajar Prestasi belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata, yakni "prestasi" dan "belajar", mempunyai arti yang berbeda. Untuk memahami lebih jauh tentang pengertian prestasi belajar, peneliti menjabarkan makna dari kedua kata tersebut. Prestasi adalah suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara individual atau kelompok. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, yang dimaksud dengan prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan dan sebagainya). Sedangkan Saiful Bahri Djamarah dalam bukunya Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru, yang mengutip dari Mas'ud Hasan Abdul Qahar, bahwa prestasi adalah apa yang telah dapat diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja. Dalam buku yang sama Nasrun Harahap, berpendapat bahwa prestasi adalah "penilaian pendidikan tentang perkembangan dan kemajuan siswa berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran yang disajikan kepada siswa. Dari pengertian di atas bahwa prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan seseorang atau kelompok yang telah dikerjakan, diciptakan dan menyenagkan hati yang diperoleh dengan jalan bekerja. Selanjutnya pengertian belajar, untuk memahami

Transcript of BAB II media PLC.docx

Page 1: BAB II media PLC.docx

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Prestasi Belajar

1. Pengertian Prestasi belajar

Prestasi belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata, yakni

"prestasi" dan "belajar", mempunyai arti yang berbeda. Untuk memahami lebih

jauh tentang pengertian prestasi belajar, peneliti menjabarkan makna dari kedua

kata tersebut.

Prestasi adalah suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara

individual atau kelompok. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, yang dimaksud

dengan prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan dan

sebagainya). Sedangkan Saiful Bahri Djamarah dalam bukunya Prestasi Belajar

dan Kompetensi Guru, yang mengutip dari Mas'ud Hasan Abdul Qahar, bahwa

prestasi adalah apa yang telah dapat diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang

menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja. Dalam buku yang

sama Nasrun Harahap, berpendapat bahwa prestasi adalah "penilaian pendidikan

tentang perkembangan dan kemajuan siswa berkenaan dengan penguasaan bahan

pelajaran yang disajikan kepada siswa. Dari pengertian di atas bahwa prestasi adalah

hasil dari suatu kegiatan seseorang atau kelompok yang telah dikerjakan, diciptakan

dan menyenagkan hati yang diperoleh dengan jalan bekerja.

Selanjutnya pengertian belajar, untuk memahami pengertian tentang belajar

berikut dikemukakan beberapa pengertian belajar diantaranya :

Menurut Slameto, dalam bukunya Belajar dan faktor -faktor yang

mempengaruhinya bahwa belajar ialah "Suatu usaha yang dilakukan seseorang

untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,

sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.22

Muhibbinsyah, menambahkan dalam bukunya Psikologi Belajar, bahwa belajar

adalah "tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatife menetap

sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses

kognitif". Begitu juga menurut James O. Whitaker yang dikutip oleh Wasty

Soemanto, dalam bukunya Psikologi Pendidikan, memberikan definisi bahwa

belajar adalah "proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan

dan pengalaman".

Page 2: BAB II media PLC.docx

Berdasarkan beberapa pendapat di atas bahwa belajar merupakan kegiatan

yang dilakukan secara sadar dan rutin pada seseorang sehingga akan mengalami

perubahan secara individu baik pengetahuan, keterampilan, sikap dan tingkah laku

yang dihasilkan dari proses latihan dan pengalaman individu itu sendiri dalam

berinteraksi dengan lingkungannya.

Adapun pengertian prestasi belajar dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia adalah "penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang

dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau

angka nilai yang diberikan oleh guru.

Dalam hal ini prestasi belajar merupakan suatu kemajuan dalam

perkembangan siswa setelah ia mengikuti kegiatan belajar dalam waktu tertentu.

Seluruh pengetahuan, keterampilan, kecakapan dan perilaku individu terbentuk dan

berkembang melalui proses belajar.

Jadi prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh siswa selama

berlangsungnya proses belajar mengajar dalam jangka waktu tertentu, umumnya

prestasi belajar dalam sekolah berbentuk pemberian nilai (angka) dari guru kepada

siswa sebagai indikasi sejauhmana siswa telah menguasai materi pelajaran yang

disampaikannya, biasanya prestasi belajar ini dinyatakan dengan angka, huruf,

atau kalimat dan terdapat dalam periode tertentu.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Aktivitas belajar siswa tidak selamanya berlangsung wajar, kadangkadang

lancar dan kadang-kadang tidak, kadang-kadang cepat menangkap apa yang

dipelajari, kadang-kadang terasa sulit untuk dipahami. Dalam hal semangat pun

kadang-kadang tinggi dan kadang-kadang sulit untuk bisa berkosentrasi dalam

belajar. Demikian kenyataan yang sering kita jumpai pada setiap siswa dalam

kehidupannya sehari-hari di dalam aktivitas belajar mengajar.

Setiap siswa memang tidak ada yang sama, perbedaan individual inilah

yang menyebabkan perbedaan tingkah laku belajar dikalangan siswa, sehingga

menyebabkan perbedaan dalam prestasi belajar.

Prestasi belajar merupakan hasil dari suatu proses yang di dalamnya terdapat

sejumlah faktor yang saling mempengaruhi, tinggi rendahnya prestasi belajar siswa

tergantung pada faktor-faktor tersebut.

M. Alisuf Sabri dan Muhibbinsyah, mengenai belajar ada berbagai faktor

Page 3: BAB II media PLC.docx

yang mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa di sekolah, secara garis besarnya

dapat dapat dibagi kepada dua bagian, yaitu :

a. Faktor Internal (faktor dari dalam diri siswa), meliputi keadaan kondisi jasmani

(fisiologis), dan kondisi rohani (psikologis)

b. Faktor Eksternal (faktor dari luar diri siswa), terdiri dari factor

lingkungan, baik social dan non social dan faktor instrumental.

Sedangkan menurut Muhibbinsyah, faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi

belajar dibedakan menjadi tiga macam, yaitu :

1. Faktor Internal (faktor dari dalam diri siswa), yakni keadaan/kondisi jasmani

atau rohani siswa.

2. Faktor Eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan sekitar siswa.

3. Faktor Pendekatan Belajar (approach to learning), yakni jenis upaya belajar

siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk

melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran.

Adapun yang tergolong faktor internal adalah :

a. Faktor Fisiologis

Keadaan fisik yang sehat dan segar serta kuat akan menguntungkan dan

memberikan hasil belajar yang baik. Tetapi keadaan fisik yang kurang baik akan

berpengaruh pada siswa dalam keadaan belajarnya.

b. Faktor Psikologis

Yang termasuk dalam faktor psikologis adalah intelegensi, perhatian, minat,

motivasi dan bakat yang ada dalam diri siswa.

1. Intelegensi, faktor ini berkaitan dengan Intellegency Question (IQ) seseorang

2. Perhatian, perhatian yang terarah dengan baik akan menghasilkan

pemahaman dan kemampuan yang mantap.

3. Minat, Kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang

besar terhadap sesuatu.

4. Motivasi, merupakan keadaan internal organisme yang mendorongnya untuk

berbuat sesuatu.

5. Bakat, kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai

keberhasilan pada masa yag akan datang.

Adapun yang termasuk golongan faktor eksternal adalah :

a. Faktor Sosial, yang terdiri dari :

Page 4: BAB II media PLC.docx

1. Lingkungan keluarga

2. Lingkungan sekolah

3. Lingkungan masyarakat

b. Faktor Non Sosial

Faktor-faktor yang termasuk lingkungan non social adalah gedung sekolah

dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga dan letaknya, alatalat belajar,

keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa. Faktor ini dipandang

turut menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa.

c. Faktor Pendekatan Belajar

Pendekatan belajar dapat dipahami sebagai segala cara atau strategi yang

digunakan siswa dalam menunjang efektifitas dan efisiensi proses pembelajaran

materi tertentu.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa di

sekolahnya sifatnya relative, artinya dapat berubah setiap saat. Hal ini terjadi karena

prestasi belajar siswa sangat berhubungan dengan faktor yang

mempengaruhinya, faktor-faktor tersebut saling berkaitan antara yang satu dengan

yang lainnya. Kelemahan salah satu faktor, akan dapat mempengaruhi keberhasilan

seseorang dalam belajar. Dengan demikian, tinggi rendahnya prestasi belajar yang

dicapai siswa di sekolah didukung oleh faktor internaldan eksternal seperti

tersebut di atas.

B. Motivasi Belajar

1. Pengertian Motivasi Belajar

Motivasi merupakan salah satu aspek psikis yang memiliki pengaruh terhadap

pencapaian prestasi belajar. Dalam Psikologi, istilah motif sering dibedakan dengan

istilah motivasi. Untuk lebih jelasnya apa yang dimaksud dengan motif dan motivasi,

berikut ini penulis akan memberikan pengertian dari kedua istilah tersebut. Kata

"motif" diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan

sesuatu.1 Atau seperti dikatakan oleh Sardiman dalam bukunya Psychology

Understanding of Human Behavior yang dikutip M. Ngalim Purwanto : motif adalah

tingkah laku atau perbuatan suatu tujuan atau perangsang. Sedangkan S. Nasution,

motif adalah segala daya yang mendorog seseorang untuk melakukan sesuatu.

Dengan demikian motif adalah dorongan atau kekuatan dari dalam diri

Page 5: BAB II media PLC.docx

seseorang yang dapat menggerakkan dirinya untuk melakukan sesuatu.

Adapun pengartian motivasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

Kontemporer, adalah keinginan atau dorongan yang timbul pada diri seseorang

baik secara sadar maupun tidak sadar untuk melakukan sesuatu perbuatan dengan

tujuan tertentu.

Pendapat-pendapat para ahli tentang definisi motivasi diantaranya adalah :

M. Alisuf Sabri, motivasi adalah segala sesuatu yang menjadi pendorong

tingkah laku yang menuntut atau mendorong orang untuk memenuhi suatu

kebutuhan.

WS Winkel, motivasi adalah daya penggerak yang telah menjadi aktif, motif

menjadi aktif pada saat tertentu, bahkan kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat

dirasakan atau dihayati.

Selanjutnya, M. Ngalim Purwanto mengemukakan bahwa motivasi adalah

pendorong suatu usaha yang disadari untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang

agar ia menjadi tergerak hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga

mecapai hasil atau tujuan tertentu.

Menurut MC. Donald, yang dikutip oleh Sardiman A.M, motivasi adalah

suatu perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya

"feeling" dan didahului dengan tanggapan adanya tujuan.

Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli bahwa motivasi

adalah suatu perubahan yang terdapat pada diri seseorang untuk melakukan sesuatu

guna mencapai tujuan.

Dapat disimpulkan bahwa motivasi sebagai suatu perubahan energi dalam

diri seseorang yang ditandai dengan munculnya perasaan dan didahului dengan adanya

tujuan, maka dalam motivasi terkandung tiga unsur penting, yaitu :

a. Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap

individu manusia, perkembangan motivasi akan membawa beberapa

perubahan energi di dalam system "neurophysiological" yang ada pada

organisme manusia.

b. Motivasi ditandai dengan munculnya rasa "feeling", afeksi seseorang. Dalam

hal ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan, afeksi dan

emosi yang dapat menentukan tingkah laku manusia.

c. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Jadi motivasi dalam hal ini

Page 6: BAB II media PLC.docx

sebenarnya merupakan respons dari suatu aksi yakni tujuan.

Dengan demikian yang dimaksud dengan motivasi belajar adalah keseluruhan

daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar yang

menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada

kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat

tercapai.

2. Macam-macam Motivasi Belajar

Dilihat dari berbagai sudut pandang, para ahli psikologi berusaha untuk

menggolongkan motif-motif yang ada pada manusia atau suatu organisme

kedalam beberapa golongan menurut pendapatnya masing-masing. Diantaranya

menurut Woodwort dan Marquis sebagaimana dikutip oleh Ngalim Purwanto,

motif itu ada tiga golongan yaitu :

a. Kebutuhan-kebutuhan organis yakni, motif-motif yang berhubungan dengan

kebutuhan-kebutuhan bagian dalam dari tubuh seperti : lapar, haus, kebutuhan

bergerak, beristirahat atau tidur, dan sebagainya.

b. Motif-motif yang timbul yang timbul sekonyong-konyong (emergency motives)

inilah motif yang timbul bukan karena kemauan individu tetapi karena ada

rangsangan dari luar, contoh : motif melarikan diri dari bahaya,motif berusaha

mengatasi suatu rintangan.

c. Motif Obyektif yaitu motif yang diarahkan atau ditujukan ke suatu objek atau

tujuan tertentu di sekitar kita, timbul karena adanya dorongan dari dalam diri

kita.

Arden N. Frandsen yang dikutip oleh Sardiman, A.M, mengemukakan jenis

motivasi dilihat dari dasar pembentukannya, yaitu : motif bawaan, (motive

psychological drives) dan motif yang dipelajari (affiliative needs), misalnya :

dorongan untuk belajar suatu cabang ilmu pengetahuan dan sebagainya.

Selanjutnya Sartain membagi motif-motif itu menjadi dua golongan sebagai

berikut :

a. Psychological drive adalah dorongan-dorongan yang bersifat fisiologis atau

jasmaniah seperti lapar, haus dan sebagainya.

b. Sosial Motives adalah dorongan-dorongan yang ada hubungannya dengan manusia

lain dalam masyarakat seperti : dorongan selalu ingin berbuat baik (etika) dan

sebagainya.

Page 7: BAB II media PLC.docx

Adapun bentuk motivasi belajar di Sekolah dibedakan menjadi dua macam,

yaitu :

a. Motivasi Intrinsik

b. Motivasi Ekstrinsik

1. Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik adalah hal dan keadaan yang berasal dari dalam diri

siswa sendiri yang dapat mendorong melakukan tindakan belajar.13 Dalam buku

lain motivasi intrinsik adalah motivasi yang timbul dari dalam diri seseorang

atau motivasi yang erat hubungannya dengan tujuan belajar, misalnya : ingin

memahami suatu konsep, ingin memperoleh pengetahuan dan sebagainya.

Faktor-faktor yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah:

a. Adanya kebutuhan

b. Adanya pengetahuan tentang kemajuan dirinya sendiri

c. Adanya cita-cita atau aspirasi.

2. Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah hal atau keadaan yang datang dari luar individu

siswa, yang mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar. Bentuk motivasi

ekstrinsik ini merupakan suatu dorongan yang tidak secara mutlak berkaitan

dengan aktivitas belajar, misalnya siswa rajin belajar untuk memperoleh hadiah

yang telah dijanjikan oleh orang tuanya, pujian dan hadiah, peraturan atau tata

tertib sekolah, suri tauladan orang tua, guru dan lain-lain merupakan contoh

konkrit dari motivasi ekstrinsik yang dapat mendorong siswa untuk belajar.

Dalam perspektif kognitif, motivasi intrinsik lebih signifikan bagi siswa

karena lebih murni dan langgeng serta tidak bergantung pada dorongan atau

pengaruh orang lain.

Perlu ditegaskan, bukan berarti motivasi ekstrinsik tidak baik dan tidak

penting. Dalam kegiatan belajar mengajar tetap penting, karena kemungkinan

besar keadaan siswa itu dinamis berubah-ubah dan juga mungkin komponen-

komponen lain dalam proses belajar mengajar ada yang kurang menarik bagi

siswa sehingga siswa tidak bersemangat dalam melakukan proses belajar mengajar

baik di sekolah maupun di rumah.

Bahwa setiap siswa tidak sama tingkat motivasi belajarnya, maka motivasi

ekstrinsik sangat diperlukan dan dapat diberikan secara tepat.

Page 8: BAB II media PLC.docx

Di dalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi baik intrinsic maupun

ekstrinsik sangat diperlukan. Dengan motivasi, siswa dapat mengembangkan

aktifitas dan inisiatif sehingga dapat mengarahkan dan memelihara kerukunan

dalam melakukan kegiatan belajar.

3. Fungsi Motivasi dalam Belajar

Motivasi sangat berperan dalam belajar, siswa yang dalam proses belajar

mempunyai motivasi yang kuat dan jelas pasti akan tekun dan berhasil belajarnya.

Makin tepat motivasi yang diberikan, makin berhasil pelajaran itu. Maka motivasi

senantiasa akan menentukan intensitas usaha belajar bagi siswa.

Adapun fungsi motivasi ada tiga, yaitu :

a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang

melepaskan energi.

b. Menentukan arah perbuatan yakni kearah tujuan yang hendak dicapai.

c. Menyeleksi perbuatan yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus

dijalankan yang serasi guna mencapai tujuan itu dengan menyisihkan

perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.

Seorang siswa yang akan menghadapi ujian dengan harapan dapat lulus,

tentu akan melakukan kegiatan belajar dan tidak akan menghabiskan waktunya

untuk bermain atau membaca komik, sebab tidak serasi dengan tujuan.

Selain itu ada juga fungsi lain yaitu, motivasi dapat berfungsi sebagai

pendorong usaha dan pencapaian prestasi, karena secara konseptual motivasi berkaitan

dengan prestasi dan hasil belajar. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan

menunjukkan hasil yang baik. Dengan kata lain, adanya usaha yang tekun dan

terutama didasari adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan dapat

melahirkan prestasi yang baik. Intensitas motivasi seorang siswa akan sangat

menentukan tingkat pencapaian prestasi belajarnya.

4. Upaya dalam Menumbuhkan Motivasi Belajar

Sebagaimana yang telah dijelaskan di atas bahwa motivasi merupakan faktor

yang mempunyai arti penting bagi siswa. Apalah artinya bagi seorang siswa pergi ke

sekolah tanpa mempunyai motivasi belajar. Bahwa diantara sebagian siswa ada yang

mempunyai motivasi untuk belajar dan sebagian lain belum termotivasi untuk belajar.

Page 9: BAB II media PLC.docx

Seorang guru melihat perilaku siswa seprti itu, maka perlu diambil langkah-

langkah untuk membangkitkan motivasi belajar siswa.

Membangkitkan motivasi belajar tidaklah mudah, guru harus dapat

menggunakan berbagai macam cara untuk memotivasi belajar siswa. Cara

membangkitkan motivasi belajar diantaranya adalah :

a. Menjelaskan kepada siswa, alasan suatu bidang studi dimasukkan dalam

kurikulum dan kegunaannya untuk kehidupan.

b. Mengkaitkan materi pelajaran dengan pengalaman siswa di luar

lingkungan sekolah.

c. Menunjukkan antusias dalam mengajar bidang studi yang dipegang.

d. Mendorong siswa untuk memandang belajar di sekolah sebagai suatu tugas

yang tidak harus serba menekan, sehingga siswa mempunyai intensitas untuk

belajar dan menjelaskan tugas dengan sebaik mungkin.

e. Menciptakan iklim dan suasana dalam kelas yang sesuai dengan

kebutuhan siswa.

f. Memberikan hasil ulangan dalam waktu sesingkat mungkin

g. Menggunakan bentuk ~bentuk kompetisi (persaingan) antar siswa.

h. Menggunakan intensif seperti pujian, hadiah secara wajar.18

Menurut Sardiman A.M, ada beberapa bentuk dan cara untuk

menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah. Beberapa bentuk dan cara

motivasi tersebut diantaranya :

1. Memberi angka

2. Hadiah

3. Saingan/kompetisi

4. Memberi ulangan

5. Mengetahui hasil

6. Pujian

7. Hukuman

8. Hasrat untuk belajar

9. Minat

10. Tujuan yang diakui.

Page 10: BAB II media PLC.docx

Demikian pembahasan tentang upaya dalam menumbuhkan motivasi belajar

siswa dan bentuk-bentuk motivasi yang dapat dipergunakan oleh guru agar berhasil

dalam proses belajar mengajar serta dikembangkan dan diarahkan untuk dapat

melahirkan hasil belajar yang bermakna bagi kehidupan siswa.

C. Media pembelajaran

1. Pengertian Media pembelajaran

Menurut Heinich, dkk. (1993, Yang dkutip Sri Anitah dkk) media

merupakan alat saluran komunikasi. Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan

bentuk jamak dari kata "medium" yang secara harfiah berarti "perantara", yaitu perantara

sumber pesan (a source) dengan penerima pesan (a receiver). Heinich mencontohkan

media ini, seperti film, televisi, diagram, bahan tercetak (printed materials), komputer,

dan instruktur. Contoh media tersebut bisa dipertimbangkan sebagai, media pembelajaran

jika membawa pesan-pesan (messages) dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.

Heinich juga mengaitkan hubungan antara media dengan pesan dan metode dalarn

proses pembelajaran yang digambarkan dalam Bagan .

Hubungan Media dengan Pesan dan Metode Pembelajaran

Bagan di atas menunjukkan bahwa dalam proses pembelajaran terdapat pesan-

pesan yang harus dikomunikasikan. Pesan tersebut biasanya merupakan isi dari suatu topik

pembelajaran. Pesan-pesan tersebut disampaikan oleh guru kepada siswa melalui

suatu media dengan menggunakan prosedur pembelajaran tertentu yang disebut metode.

Selain pengertian media yang telah diuraikan di atas, masih terdapat pengertian lain

yang dikemukakan oleh beberapa ahli. beberapa pengertian media pembelajaran berikut ini.

1. Teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan kepertuan

pembelajaran (Schramm, 1977).

2. Sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran sopert1 buku, film, video,

slide, dan sebagainya (Briggs, 1977).

Page 11: BAB II media PLC.docx

3. Sarana komunikasi dalam- bentuk cetak maupun pandang dengan, termasuk teknotogi

perangkat kerasnya (NEA, 1969)

Beberapa pengertian di atas maka sudah dapai diperkirakan pentingnya peranan media

dalam suatu proses pembelajaran. Kegiatan pembelajaran itu sendiri pada hakikatnya

merupakan proses komunikasi. Dalam proses komunikasi, biasanya guru berperan

sebagai komunikator (communicator) yang bertugas menyampaikan pesan/bahan ajar

(messages) kepada siswa. Siswa dalam hal ini bertindak sebagai penerima pesan

(communicant). Agar pesan atau bahan ajar yang disampaikan guru dapat diterima oleh

siswa maka diperlukan wahana penyalur pesan, yaitu media pembelajaran.

Menurut Arsyad (2002, yang dikutip Marhendhra Lucyana), kata media berasal dari

bahasa latin medius yang secara harfiah berarti ‘tengah’, ‘perantara’, atau ‘pengantar’.

Menurut Bovee yang dikutip Ouda Teda Ena (2001), media adalah sebuah alat yang

mempunyai fungsi menyampaikan pesan. Dengan demikian media pembelajaran

adalah sebuah alat yang berfungsi untuk menyampaikan pesan pembelajaran.

Pembelajaran adalah sebuah proses komunikasi antara pembelajar, pengajar dan bahan ajar.

Komunikasi tidak akan berjalan tanpa bantuan sarana penyampai pesan atau media (Duda

Teda Ena, 2001). Gerlach dan Erly (1971) yang dikutip Arsyad (2002) mengatakan bahwa

media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang

membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuaan, keterampilan,

dan sikap. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung

diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap,

memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.

Bentuk-bentuk stimulus bisa dipergunakan sebagai media diantaranya adalah

hubungan atau interaksi manusia; realita; gambar bergerak atau tidak, tulisan dan suara

yang direkam. Kelima bentuk stimulus ini akan membantu pembelajar mempelajari mata

pelajaran tertentu. Namun demikian tidaklah mudah mendapatkan kelima bentuk itu dalam satu

waktu atau tempat.

Media pembelajaran yang baik harus memenuhi beberapa syarat. media

pembelajaran harus bisa meningkatkan motivasi pembelajar. Penggunaan media

mempunyai tujuan memberikan motivasi kepada pembelajar. Selain itu media juga harus

merangsang pembelajar mengingat apa yang sudah dipelajari selain memberikan rangsangan

belajar baru. Media yang baik juga akan mengaktifkan pembelajar dalam memberikan

tanggapan, umpan balik dan juga mendorong pembelajar untuk melakukan praktik-praktik

dengan benar.

Page 12: BAB II media PLC.docx

Ada beberapa kriteria untuk menilai keefektifan sebuah media. Hubbard

mengusulkan sembilan kriteria untuk menilainya (Duda Teda Ena, 2001). Kriteria

pertamanya adalah biaya. Biaya memang harus dinilai dengan hasil yang akan dicapai dengan

penggunaan media itu. Kriteria lainnya adalah ketersediaan fasilitas pendukung seperti listrik,

kecocokan dengan ukuran kelas, keringkasan, kemampuan untuk dirubah, waktu dan tenaga

penyiapan, pengaruh yang ditimbulkan, kerumitan dan yang terakhir adalah kegunaan.

Makin banyak tujuan pembelajaran yang bisa dibantu dengan sebuah media makin baiklah

media itu.

Thorn mengajukan enam kriteria untuk menilai multimedia interaktif (Duda Teda Ena,

2001). Kriteria penilaian yang pertama adalah kemudahan navigasi. Sebuah program

harus dirancang sesederhana mungkin sehingga pembelajar bahasa tidak perlu belajar

komputer lebih sdahulu. Kriteria yang kedua adalah kandungan kognisi, kriteria yang

lainnya adalah pengetahuan dan presentasi informasi. Kedua kriteria ini adalah untuk menilai

isi dari program itu sendiri, apakah program telah memenuhi kebutuhan pembelajaran si

pembelajar atau belum. Kriteria keempat adalah integrasi media dimana media harus

mengintegrasikan aspek dan ketrampilan bahasa yang harus dipelajari. Untuk menarik minat

pembelajar, program harus mempunyai tampilan yang artistik maka estetika juga

merupakan sebuah kriteria. Kriteria penilaian yang terakhir adalah fungsi secara keseluruhan.

Program yang dikembangkan harus memberikan pembelajaran yang diinginkan oleh

pembelajar. Sehingga pada waktu seorang selesai menjalankan sebuah program dia akan

merasa telah belajar sesuatu.

2. Posisi media pembelajaran.

Oleh karena proses pembelajaran merupakan proses komunikasi dan berlangsung

dalam suatu sistem, maka media pembelajaran menempati posisi yang cukup penting sebagai

salah satu komponen sistem pembelajaran. Tanpa media, komunikasi tidak akan terjadi dan

proses pembelajaran sebagai proses komunikasi juga tidak akan bisa berlangsung secara

optimal. Media pembelajaran adalah komponen integral dari sistem pembelajaran.

3. Fungsi Media Pembelajaran.

Dalam proses pembelajaran, media memiliki fungsi sebagai pembawa informasi

dari sumber (guru) menuju penerima (siswa). Sedangkan metode adalah prosedur

untuk membantu siswa dalam menerima dan mengolah informasi guna mencapai tujuan

pembelajaran. Fungsi media dalam proses pembelajaran ditunjukkan pada Gambar

Page 13: BAB II media PLC.docx

Gambar 2: Fungsi media dalam proses pembelajaran

Dalam kegiatan interaksi antara siswa dengan lingkungan, fungsi media dapat

diketahui berdasarkan adanya kelebihan media dan hambatan yang mungkin timbul

dalam proses pembelajaran. Tiga kelebihan kemampuan media (Gerlach & Ely dalam

Ibrahim, et. al., 2001) adalah sebagai berikut. Pertama, kemapuan fiksatif, artinya dapat

menangkap, menyimpan, dan menampilkan kembali suatu obyek atau kejadian. Dengan

kemampuan ini, obyek atau kejadian dapat digambar, dipotret, direkam, difilmkan,

kemudian dapat disimpan dan pada saat diperlukan dapat ditunjukkan dan diamati

kembali seperti kejadian aslinya. Kedua, kemampuan manipulatif, artinya media dapat

menampilkan kembali obyek atau kejadian dengan berbagai macam perubahan

(manipulasi) sesuai keperluan, misalnya diubah ukurannya, kecepatannya, warnanya,

serta dapat pula diulang-ulang penyajiannya. Ketiga, kemampuan distributif, artinya

media mampu menjangkau audien yang besar jumlahnya dalam satu kali penyajian secara

serempak, misalnya siaran TV atau Radio.

Hambatan-hambatan komunikasi dalam proses pembelajaran adalah sebagai

berikut. Pertama, verbalisme, artrinya siswa dapat menyebutkan kata tetapi tidak

mengetahui artinya. Hal ini terjadi karena biasanya guru mengajar hanya dengan

penjelasan lisan (ceramah), siswa cenderung hanya menirukan apa yang dikatakan guru.

Kedua, salah tafsir, artinya dengan istilah atau kata yang sama diartikan berbeda oleh

siswa. Hal ini terjadi karena biasanya guru hanya menjelaskan secara lisan dengan tanpa

menggunakan media pembelajaran yang lain, misalnya gambar, bagan, model, dan

sebagainya. Ketiga, perhatian tidak berpusat, hal ini dapat terjadi karena beberapa hal

antara lain, gangguan fisik, ada hal lain yang lebih menarik mempengaruhi perhatian

siswa, siswa melamun, cara mengajar guru membosankan, cara menyajikan bahan

pelajaran tanpa variasi, kurang adanya pengawasan dan bimbingan guru. Keempat, tidak

terjadinya pemahaman, artinya kurang memiliki kebermaknaan logis dan psikologis. Apa

yang diamati atau dilihat, dialami secara terpisah. Tidak terjadi proses berpikir yang logis

Page 14: BAB II media PLC.docx

mulai dari kesadaran hingga timbulnya konsep.

Pengembangan media pembelajaran hendaknya diupayakan untuk memanfaatkan

kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh media tersebut dan berusaha menghindari

hambatan-hambatan yang mungkin muncul dalam proses pembelajaran. Secara rinci,

fungsi media dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut.

1. Menyaksikan benda yang ada atau peristiwa yang terjadi pada masa lampau. Dengan

perantaraan gambar, potret, slide, film, video, atau media yang lain, siswa dapat

memperoleh gambaran yang nyata tentang benda/peristiwa sejarah.

2. Mengamati benda/peristiwa yang sukar dikunjungi, baik karena jaraknya jauh, berbahaya,

atau terlarang. Misalnya, video tentang kehidupan harimau di hutan, keadaan dan

kesibukan di pusat reaktor nuklir, dan sebagainya

3. Memperoleh gambaran yang jelas tentang benda/hal-hal yang sukar diamati secara

langsung karena ukurannya yang tidak memungkinkan, baik karena terlalu besar atau

terlalu kecil. Misalnya dengan perantaraan paket siswa dapat memperoleh gambaran

yang jelas tentang bendungan dan kompleks pembangkit listrik, dengan slide dan film

siswa memperoleh gambaran tentang bakteri, amuba, dan sebaginya.

4. Mendengar suara yang sukar ditangkap dengan telinga secara langsung. Misalnya,

rekaman suara denyut jantung dan sebagainya

5. Mengamati dengan teliti binatang-binatang yang sukar diamati secara langsung

karena sukar ditangkap. Dengan bantuan gambar, potret, slide, film atau video siswa

dapat mengamati berbagai macam serangga, burung hantu, kelelawar, dan

sebagainya.

6. Mengamati peristiwa-peristiwa yang jarang terjadi atau berbahaya untuk didekati.

Dengan slide, film, atau video siswa dapat mengamati pelangi, gunung meletus,

pertempuran, dan sebagainya.

7. Mengamati dengan jelas benda-benda yang mudah rusak/sukar diawetkan. Dengan

menggunakan model/benda tiruan siswa dapat memperoleh gambaran yang jelas

tentang organ-organ tubuh manusia seperti jantung, paru-paru, alat pencernaan, dan

sebagainya

8. Dengan mudah membandingkan sesuatu. Dengan bantuan gambar, model atau foto siswa

dapat dengan mudah membandingkan dua benda yang berbeda sifat ukuran, warna, dan

sebagainya.

9. Dapat melihat secara cepat suatu proses yang berlangsung secara lambat. Dengan

Page 15: BAB II media PLC.docx

video, proses perkembangan katak dari telur sampai menjadi katak dapat diamati

hanya dalam waktu beberapa menit. Bunga dari kuncup sampai mekar yang

berlangsung beberapa hari, dengan bantuan film dapat diamati hanya dalam beberapa

detik.

10.Dapat melihat secara lambat gerakan-gerakan yang berlangsung secara cepat. Dengan

bantuan film atau video, siswa dapat mengamati dengan jelas gaya lompat tinggi,

teknik loncat indah, yang disajikan secara lambat atau pada saat tertentu dihentikan.

11.Mengamati gerakan-gerakan mesin/alat yang sukar diamati secara langsung. Dengan film

atau video dapat dengan mudah siswa mengamati jalannya mesin 4 tak, 2 tak, dan

sebagainya.

12.Melihat bagian-bagian yang tersembunyi dari sutau alat. Dengan diagram, bagan,

model, siswa dapat mengamati bagian mesin yang sukar diamati secara langsung.

13.Melihat ringkasan dari suatu rangkaian pengamatan yang panjang/lama. Setelah siswa

melihat proses penggilingan tebu atau di pabrik gula, kemudian dapat mengamati

secara ringkas proses penggilingan tebu yang disajikan dengan menggunakan film

atau video (memantapkan hasil pengamatan).

14.Dapat menjangkau audien yang besar jumlahnya dan mengamati suatu obyek secara

serempak. Dengan siaran radio atau televisi ratusan bahkan ribuan mahasiswa dapat

mengikuti kuliah yang disajikan seorang profesor dalam waktu yang sama.

15.Dapat belajar sesuai dengan kemampuan, minat, dan temponya masing-masing.

Dengan modul atau pengajaran berprograma, siswa dapat belajar sesuai dengan

kemampuan, kesempatan, dan kecepatan masing-masing.

1. PLC (Programmable Logic Controll)

1. Pengertian

Secara umum PLC dapat dibayangkan seperti sebuah personal komputer konvensional

karena konfigurasi PLC mirip sekali dengan konfigurasi internal pada personal komputer.

Akan tetapi dalam hal ini PLC dirancang khusus untuk pembuatan panel listrik untuk arus

kuat. Jadi bisa dianggap bahwa PLC adalah komputernya panel listrik. Ada juga yang

menyebutnya dengan PC saja yaitu Programmable Controller

Page 16: BAB II media PLC.docx

PLC milik merk dagang OMRON lebih dikenal dengan sebutan Sysmac C-Series,

yang terdiri dari beberapa tipe, antara lain : CV 2000, CVM1, CQM1, CPM1, dan lain-lain,

yang masing-masing tipe mempunyai spesifikasi Input-Output (I/O) serta kapasitas program

sendiri-sendiri . Adapun untuk PLC OMRON CPM1 mempunyai jumlah I/O maksimum 50,

kapasitas program 2048 Word, kapasitas Data Memory (DM) 1000 x 16 bit Word, Jumlah

instruksi maksimum 134, dan kecepatan kerja 0.72 – 16,2 mikro second.

PLC secara khusus dirancang untuk dapat menangani suatu sistem kontrol otomatis

pada mesin-mesin industri ataupun aplikasi-aplikasi selain pada industri, seperti kontrol

lampu lalulintas, air mancur, sistem bagasi pada lapangan terbang, penyinaran lapangan golf

secara otomatis dan lain-lain.

Di dalam otak (CPU = Central Processing Unit) PLC dapat dibayangkan seperti

kumpulan ribuan relay. Akan tetapi bukan berarti didalamnya terdapat banyak relay dalam

ukuuran yang sangat kecil. Di dalam PLC berisi rangkaian elektronika digital yang dapat

difungsikan seperti kontak NO (Normally Open) maupun kontak NC (Normally Close) dari

relay. Bedanya dengan relay bahwa satu nomor kontak relay (baik NO maupun NC) pada

PLC dapat digunakan berkali-kali untuk semua instruksi dasar, kecuali instruksi OUTPUT.

Jadi dapat dikatakan bahwa dalam suatu pemrograman PLC tidak diijinkan menggunakan

output lebih dari satu dengan nomor kontak yang sama.

2. Komponen-Komponen untuk mengoperasikan PLC

Untuk mengoperasikan PLC dibutuhkan 3 buah kelompok komponen utama, yaitu :

1. Komponen Peralatan Input (Inpit Device)

Adalah komponen-komponen yang akan memberikan masukan logika kepada CPU

PLC, yang biasanya berupa saklar-saklar ON (ON Switch), misalnya Pushbutton ON,

Limit Switch ON, Level Switch ON, Flow Switch ON, Elektronic Swtch ON, dan

lain-lain. Disamping itu juga dibutuhkan input sumber daya listrik.

2. Komponen Programable Controller

Adalah merupakan peralatan untuk membuat program dan sekaligus mengolah

masukan (input) logika dan program tersebut menjadi sebuah sistem kontrol yang

terarah dan sistematis. Peralatan ini dapat berupa CPU PLC, Programming Console,

Software Circuit (Ladder Diagram dan/atau Mnemonic Code), serta software support

program lainnya juka diperlukan.

3. Komponen Peralatan Output (Output Device)

Page 17: BAB II media PLC.docx

Motor

Solenoide

Heater

Lampu

PERALATAN PROGRAMMABLE PERALATAN INPUT CONTROLLER OUTPUT

CPU PLC

000.00 000.01 TIM000 5.0 det

TIM 000 000.01

01000 010.01

Ladder Diagram

Tombol Tekan

Limit Switch

Level Switch

Flow Switch

M

Heater

L

Adalah peralatan yang akan dihubungkan ke bagian output PLC, yaitu peralatan-

peralatan yang akan dikendalikan atau dikontrol dengan PLC. Peralatan ini dapat

berupa Motor listrik, Solenoide, Pemanas (Heater), Lampu-lampu, Mesin-mesin

pabrik, Lift, Konveyor ban berjalan, dan lain-lain.

Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di bawah ini :

3. Konfigurasi Sebuah PLC

1. Power Suplay Unit

Unit ini berfungsi untuk memberikan sumber daya pada PLC. Modul sudah berupa

Switching Power Suplay.

2. CPU (Central Processing Unit) PLC

Unit ini merupakan otak dari PLC. Disinilah program akan diolah sehingga sistem

kontrol yang telah kita design bekerja seperti yang kita inginkan. CPU PLC OMRON

sangat bervariasi macamnya tergantung dari masing-masing tipe PLC-nya.

Page 18: BAB II media PLC.docx

3. Memory Unit

RAM : Random Acces Memory

EPROM : Ereseable Programmable Read Only Memory

EEPROM : Electrical Ereseable Programmable Read Only Memory

4. Input Unit

Digital Input : Input point Digital

- DC 24 Volt Input

- DC 5 Volt input / TTL input

- AC/DC 24 Volt input

- AC 110 Volt input

- AC 220 Volt input

Analog Input : Input point linier

- 1 – 10 Volt DC

- 10 V DC --- + 10 V DC

- 2 – 20 mA DC

5. Output Unit

Digital Output : Output point Digital

- Relay Output

- AC 110 Volt Output (Solid State)

- AC 220 Volt Output (Solid State)

- DC 24 Volt Output

- NPN type

- PNP Type

Page 19: BAB II media PLC.docx

L1 L2 NC COM 00 01 02 03 04 05

OMRON

CPM1A-10CDR-A-V1PROGRMMABLE CONTROLLER

0CH

10CH

INOUT

00 01 02 03 04 0500 01 02 03

PWR ERRRUN COM+ - COM0 00

COM1 01 COM2 02 03 NC NC

Cable Conector

Lcd display

Mode elector

Instruction keys

- DC 24 Volt DynamicOutput

Analog Output : Output point linier

- 1 – 10 Volt DC

- -10 V DC --- + 10 V DC

- 2 – 20 mA DC

6. Peripheral

- Handheld programming Console

- SSS : Sysmac support Software

- PROM Writer

- GPC : Graphic Programming Console

- FIT : Factory Inteligent Terminal

4. Programming Console

Programming Console CQM1-PR001-E atau C200H-PR27-E dapat dihubungkan ke CPM1 seperti diperlihatkan gambar di bawar ini :

CQM1-PR001-E CPU PLC CPM1

Sebelum memulai memprogram PLC, ada baiknya kita pelajari lebih dahulu operasi-

operasi mendasar dari keyboard (papan ketik) dan setting awal yang diperlukan

Page 20: BAB II media PLC.docx

CPU PLC dapat diset ke 3 Mode/posisi PROGRAM, MONITOR, atau RUN yang dapat

dilihat dari tampilan Programming Console.

1. Mode PROGRAM digunakan untuk membuat program atau membuat modifikasi

atau perbaikan ke program yang sudah ada. Pada mode ini kita

dapat menuliskan program yang kita buat dan akan langsung

disimpan di RAM oleh PLC. Kita juga dapat mengubah isi DM,

memeriksa hubungan input dengan input device, memeriksa

hubungan output dengan output device, dan lain-lain. Untuk

posisi ini, kita perlu ekstra hati-hati sebab kesalahan operasional

Programming Console dapat menyebabkan berubahnya program

yang ada di dalam memori PLC.

2. Mode MONITOR digunakan untuk mengubah nilai setting dari counter dan timer

ketika PLC sedang beroperasi. Pada mode ini kita dapat

memonitoring program, kondisi/status output kontak, serta akan

sangat membantu dalam pelacakan kesalahan sistem.

3. Mode RUN Digunakan untuk mengoperasikan/menjalankan program yang

telah kita buat tanpa dapat mengubah nilai setting timer dan

counter.

Page 21: BAB II media PLC.docx

AND

LD

NOT

TIM

ARHR

CH*DM

CONT

#

FUN SFT

OR TR

OUT

CNT *EMLR

EMDM

SHIFT

7 8 9 EXT

6

CHG

4 5 SET DEL

SRCH

MON- TR

1 2 3 RE-SET

CLR

INS

0 VER WRI- TE

Command Instruction Keys

Operation KeysNumeric Keys

4. Letak dan Fungsi Tombol Keyboard pada Programming Console

Sebelum memasukkan program yang kita buat ke dalam memori PLC dengan

menggunakan Programming Console, terlebih dahulu akan kita pelajari letak dan fungsi

tombol-tombol Keyboard pada Programming Console. Adapun letak tombol-tombol

keyboard pada Programming Console adalah seperti gambar di bawah ini :

Page 22: BAB II media PLC.docx

NOT

TIM

FUN

SFT

TR

CNT

SHIFT

ARHR

OR

AND

LD

OUT

Untuk memanggil FUNgsi yang diinginkan, setelah menekan tombol ini diikuti dengan dua digit yang sesuai dengan nomor fungsi yang dikehendaki.

AND untuk memasukkan input yang diseri dengan input sebelumnya

OR untuk memasukkan input yang diparalel dengan input sebelumnya

LoaD memasukkan input yang dikehentaki sebagai bagian awal dari tangga Ladder Diagram.

OUT untuk mengeluarkan output dari rangkaian.

TIMer atau pewaktu dikontrol dengan tombol ini, baik untuk fungsi maumun untuk kontak output dari fungsi tersebut

CouNTer atau pencacah/ penghitung dikontrol dengan tombol ini, baik untuk fungsi maumun untuk kontak output dari fungsi tersebut

CONTact digunakan untuk mencari kontak dengan nomor kontak tertentu.

Memasukkan data berupa angka desimal dan heksa-desimal saat pemrograman

NOT digunakan bersama LD, AND, OR untuk menandakan kontak NC (Normally Close). Digunakan dengan OUT untuk menandakan output Invers.Digunakan untuk mengidentifikasi fungsi aktif sesaat bila digunakan bersama FUN.

Untuk menampilkan Operasi ShiFT Regiater.

Untuk mendefinisikan Tem-porary Relay atau titik percabangan.

Untuk mendefinisikan Hol-ding Relay dan Auxalary Relay

SHIFT digunakan untuk fungsi pengganti dari 4 tombol dengan kegunaan yang lebih, tertulis PLAY, Record, Channel, dan CONTact.

9

0

Berikut ini adalah fungsi dari masing-masing tombol yang ada pada keyboard Programming

Console :

RunMonitor

Page 23: BAB II media PLC.docx

Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran (Trainer PLC) dan Motivasi Belajar

Terhadap Prestasi Belajar.

1. Pengaruh kreativitas belajar terhadap prestasi belajarBerdasarkan hasil penilitian terdahulu tentang pengaruh kreativitas belajar terhadap

prestasi belajar siswa, menurut Sri Wahyuni (2008:65) menjelaskan bahwa ada

pengaruh positif kreativitas belajar terhadap prestasi belajar akuntansi pada

siswa kelas XI Akuntansi SMK Muhammadiyah 2 Surakarta tahun ajaran

2008/2009 sedangkan menurut Asiyah (2006:72) menyatakan bahwa ada pengaruh

yang signifikan antara kreativitas belajar terhadap hasil belajar matematika Pengaruh

Kreativitas Belajar dan Respon Siswa Dalam Kegiatan Belajar Mengajar Matematika

pada siswa kelas 1 SMP N 1 Kaliwungu Tahun ajaran 2005/2006 sebesar 2,350.

Kreativitas adalah suatu kondisi, sikap, kemampuan dan proses perubahan

tingkah laku seseorang untuk mencari gagasan, mencari pecahan masalah yang

lebih efisien dan unik dalam proses belajar.

Kreativitas belajar pada individu tumbuh dengan adanya minat yang luas terhadap

bidang yang digelutinya. Dengan minat yang luas ini, akan mendorong individu untuk

mencapai tingkatan yang terbaik dari apa yang diusahakannya, sehingga hal ini akan

mendorong keberhasilan di dalam belajarnya, yang kemudian akan dapat

Page 24: BAB II media PLC.docx

meningkatkan prestasi belajar. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

kreativitas belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar.

2. Pengaruh pemanfaatan media pembelajaran terhadap prestasi belajar

Media pembelajaran yang di gunakan oleh guru untuk menyampaikan materi

pembelajaran sangat mendukung dalam proses belajar mengajar didalam kelas. Uno

(2010:121) memaparkan pengertian media adalah :

media berasal dari bahasa latin yang mempunyai arti antara makna tersebut dapat diartikan sebagai alat komunikasi yang digunakan untuk membawa suatu informasi di suatu sumber kepada penerima. Jadi media adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyalurkan pesan dan informasi.

Sedangkan pembelajaran yaitu :

Menurut Mulyasa (2005:100) adalah upaya menciptakan kondisi dengan sengaja agar tujuan pembelajaran pada hakikatnya adalah proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku kearah yang lebih baik.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah suatu

alat komunikasi yang digunakan oleh siswa untuk memperoleh suatu sumber

informasi yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran untuk mencapai suatu tujuan

pembelajaran.

3. Pengaruh kreativitas belajar dan pemanfaatan media pembelajaran terhadap

prestasi belajar

Siswa dalam menunjang proses pembelajaran perlu memiliki kreativitas

belajar yang tinggi. Tidak semua siswa memiliki kreativitas belajar yang tinggi

dengan mendukung demikian tingkat kreativitas belajar siswa dalam satu kelas tidak

sama. Disamping kreativitas belajar, pemanfaatan media pembelajaran juga

mendukung dalam proses belajar mengajar yang di lakukan oleh seorang guru di

dalam kelas dalam menyampaikan materi pembelajaran. Sehingga siswa dapat

tertarik pada materi pelajaran yang di sampaikan oleh guru tersebut.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kreativitas belajar dan

pemanfaatan media pembelajaran berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.

H. Kerangka Pemikiran

Page 25: BAB II media PLC.docx

Penggunaan Media Pembelajaran(X1)

Prestasi belajar(Y)

Motivasi belajar(x2)

Menurut Sugiyono (2008:47), "kerangka berfikir merupakan model konseptual

tentang teori yang berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai

masalah yang penting". Agar lebih mudah memahami penelitian ini, maka digambarkan

dengan model kerangka pemikiran sebagai berikut: