Bab II Manajemen Proyek
description
Transcript of Bab II Manajemen Proyek
LAPORAN KERJA PRAKTEK
BAB II
MANAJEMEN PROYEK
II.1 Uraian Umum
Manajemen adalah suatu ilmu dan seni atau proses memimpin suatu organisasi
dengan melaksanakan perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan
(actuating) dan pengendalian (controlling) atau disingkat POAC.
Keberhasilan suatu proyek tidak hanya ditentukan oleh ilmu atau teknologinya,
tetapi juga faktor manajemen. Pelaksanaan suatu proyek pasti menghadapi kemungkinan
hambatan baik teknis maupun kondisi alam. Keadaan ini harus diantisipasi sehingga
kerugian yang terjadi menjadi seminimal mungkin. Oleh karena itu diperlukan suatu
pengaturan yang dapat mengkoordinasi pekerjaan dengan baik, seefektif dan seefisien
mungkin sehingga pekerjaan dapat diselesaikan sesuai dengan batas anggaran maupun
waktu.
Proyek adalah suatu proses pembangunan fisik yang dimulai dari keputusan pemilik
proyek untuk merealisasikan gagasan umum yang dimilikinya dengan tahan perencanaan
(planning) untuk implementasinya.
Secara garis besar manajemen proyek didefinisikan sebagai proses merencanakan,
menyusun oranisasi, mempimpin dan mengendalikan sumber daya untuk mencapai sasaran
jangka pendek yang telah ditentukan.
Untuk itu demi keberhasilan pelaksaan proyek haruslah selalu diperhatikan akan
pentingnya pengawasan proyek. Sistem informasi dan manajemen juga harus dimanfaatkan
dan dikembangkan, terutama untuk menanggulangi persoalan yang ada dan untuk
menentukan prioritas proyek.
DINA RIZKIA – 121 13 5004 9
LAPORAN KERJA PRAKTEK
DINA RIZKIA – 121 13 5004 10
LAPORAN KERJA PRAKTEK
Kegiatan –kegiatan manajemen proyek itu terdiri dari :
Perencanaan (planning) adalah persiapan teratur dari setiap usaha kearah
terwujudnya tujuan yang telah ditentukan. Fungsi perencanaan adalah :
Menetapkan arah/strategi dalam hal mencapai sasaran yang diinginkan,
dimana tidak pernah lepas dari efisiensi waktu dan biaya
Menetukan titik awal kegiatan
Sebagai acuan dalam hal pelaksanaan pembangunan proyek
Meningkatkan koordinasi
Pengorganisasian (organizing) adalah kegiatan membagi-bagi tugas serta tanggung
jawab kepada tiap perorangan untuk melaksanakan rencana yang telah disepakati
sebelumnnya. Pengorganisasian merupakan suatu pengelompokkan kegiatan
berdasarkan fungsi, keahlian, dan daerah/tempat kerja. Hal ini dapat menghindari
terjadinya pengerjaan tugas yang saling tumpang tindih dan tidak ada kepastian
siapa yang bertanggung jawab/berkewajiban pada suatu pekerjaan.
Pelaksanaan (actuating) adalah kegiatan dinamika atau memimpin para anggota
organisasi untuk mencapai tujuan sesuai dengan perencanaa. Pelaksaan terbagi
atas :
Koordinasi (coordination)
Koordinasi merupakan kerjasama yang baik antara sesama manusia, ditinjau
dari segi keahlian, pengalaman kerja, keterampilan dan kecocokan dalam
penyampaian maksud
Pengarahan (direction)
Pengarahan merupakan salah satu unsur pokok yang dapat menunjang
kelancaran kerja proyek. Pengarahan berkaitan erat dengan komunikasi dan
akan diperoleh dengan cara penyampaian/komunikasi yang baik dalam
setiap kegiatan proyek secara professional oleh setiap staffnya
Pengendalian (controlling) atau pengawasan adalah observasi, mentoring, pelaporan
dan evaluasi yang menghasilkan petunjuk tindak kebawah ditambah dengan
tindakan koreksi atau yang disebut juga sebagai tindak turun tangan.
DINA RIZKIA – 121 13 5004 11
LAPORAN KERJA PRAKTEK
DINA RIZKIA – 121 13 5004 12
LAPORAN KERJA PRAKTEK
II.2 Struktur Organisasi Proyek
Organisasi proyek adalah suatu sistem jaringan yang melibatkan pihak-pihak terkait
yang saling berkoordinasi untuk melaksanakan suatu proyek sesuai dengan rencana. Untuk
memperjelas kedudukan pihak yang terkait dalam sebuah organisasi proyek digambarkan
dalam susunan bagan.
Garis Tugas
Garis Koordinasi
Gambar 2.1 Skema hubungan dalam proyek pembangunan
DINA RIZKIA – 121 13 5004 13
Pemilik Proyek
PT. POHON ARTHA MAKMUR
Konsultan Arsitek
PT. ARKITEKTON LIMATAMA
Konsultan Struktur
PT. CIPTA SUKSES
Konsultan ME
PT.METAKOM INTI PERKASA
Kontraktor Pelaksana
PT PULAUINTAN
Sub Kontraktor
PT. PAKUBUMI
PT. KTB
PT. BETON ELEMENINDO PERKASA
PT. MOTIVE MULIA
PT. JAYA KENCANA
PT.TUNAS WIKARSA
PT. AIRINDO
PT. ELCO POWER SYSTEM
LAPORAN KERJA PRAKTEK
Sistem struktur organisasi proyek banyak sekali macamnya, mulai dari yang bersifat
tradisional sampai professional. Penerapannya sendiri dapat berbeda-beda dan banyak
faktor yang menentukan, antara lain : besar kecilnya perusahaan, luas sempitnya jaringan
usaha, jumlah karyawan, tujuan perusahaan dan sebagainya.
II.2.1 Pemilik ( Owner )
Pemilik adalah orang/badan hukum yang mempunyai hak atas pembangunan proyek
tersebut sesuai dengan jangka waktu yang disepakati dengan pemberi pekerja. Pemilik
mempunyai hak untuk memilih wakil yang diberi wewenang penuh olehnya untuk
membuat keputusan yang berkaitan dengan pembangunan proyek tersebut. Pada proyek
pembangunan Tree Park Apartement & Soho ini yang menjadi owner adalah PT. POHON
ARTHA MAKMUR. Tugas dan wewenang pemilik proyek sebagai berikut :
1. Mengesahkan perubahan dalam pekerjaan.
2. Mengesahkan penyerahan pekerjaan.
3. Mengesahkan pekerjaan tambah kurang.
4. Menyetujui atau menolak berita acara pemeriksaan pekerjaan.
5. Menyetujui atau menolak laporan dari direksi lapangan.
6. Memberi semua fasilitas/kemudahan yang diperlukan dalam waktu yang relatif
cepat,untuk menghindari terhambatnya kemajuan pekerjaan.
II.2.2 Konsultan Perencana
Konsultan perencana bertugas membuat rencana bangunan beserta detailnya dan
hasil pekerjaan yang akan digunakan sebagai landasan untuk pelaksanaan pekerjaan proyek
tersebut. Pada proyek pembangunan gedung Tree Park Apartement & Soho ini terdiri atas 3
konsultan, yaitu :
1. Konsultan Struktur : PT. CIPTA SUKSES
2. Konsultan Arsitektur : PT. ARKITEKTON LIMATAMA
DINA RIZKIA – 121 13 5004 14
LAPORAN KERJA PRAKTEK
3. Konsultan M/E : PT. METAKOM INTI PERKASA
Hak dan kewajiban konsultan perencana :
1. Menyusun rencana kerja dan syarat-syarat teknis.
2. Membuat rencana bangunan, termasuk segi asitektur, rencana struktur, mekanikal
dan listrik serta petunjuk rencana kerja dan spesifikasi beserta perhitungan biaya
atau nilai bangunan.
3. Memberi penjelasan-penjelasan pada waktu pelaksanaan pekerjaan dan mengadakan
pengawasan berkala
4. Mengumpulkan dan mencari semua data lapangan untuk mendukung perencanaan
5. Mempunyai tanggung jawab atas segala sesuatu yang berhubungan dengan
perencanaan.
6. Memberikan persetujuan/penolakan atas perubahan pekerjaan yang diajukan oleh
kontraktor.
II.2.3 Konsultan Pengawas
Konsultan pengawas adalah perorangan atau badan hukum yang memberi jasa di
bidang pengawasan proyek selama pelaksanaan proyek tersebut agar sesuai dengan
rencana. Konsultan pengawas pada proyek pembangunan Tree Park Apartement & Soho ini
adalah PT. POHON ARTHA MAKMUR itu sendiri, sehingga pekerja di lapangan dapat di
monitoring.
Tugas dan wewengan konsultan pengawas adalah sebagai berikut :
1. Mengawasi pelaksanaan proyek terutama yang berhubungan dengan aspek kualitas
dan kuantitas serta menyesuaikan jadwal pelaksanaan yang diajukan oleh kontraktor
dan telah disetujui oleh direksi lapangan.
2. Membuat berita acara kemajuan pekerjaan, pekerjaan tambahan, dan penyerahan
pekerjaan.
DINA RIZKIA – 121 13 5004 15
LAPORAN KERJA PRAKTEK
3. Mempunyai hak untuk menolak pekerjaan yang tidak sesuai dengan dokumen
kontrak.
4. Menolak material yang digunakan, jika tidak memenuhi syarat yang ditentukan oleh
dokumen kontrak.
5. Membuat laporan harian dan bulanan serta laporan akhir tentang kemajuan
pekerjaan.
II.2.4 Kontraktor
Kontraktor adalah suatu badan hukum yang bergerak di bidang jasa konstruksi dan
bertugas untuk melaksanakan serta mewujudkan gagasan / rencana proyek dari pemberi
tugas yang masih berupa gambar – gambar kerja ke dalam bentuk nyata berdasarkan
peraturan – peraturan dan syarat – syarat yang telah ditetapkan. Kontraktor pada proyek
pembangunan Tree Park Apartement & Soho ini adalah PT. PULAUINTAN BAJA
PERKASA
Tanggung jawab dan kewajiban kontraktor :
1. Menyediakan semua peralatan dan bahan yang dibutuhkan untuk pelaksanaan
pekerjaan proyek.
2. Membuat gambar rencana dan gambar kerja, diagram rencana, serta catatan lengkap
mengenai kemajuan dan prestasi pekerjaan.
3. Melaksanakn pekerjaan konstruksi sesuai dengan gambar rencana, rencana kerja
dan spesifikasi, termasuk didalamnya menyediakan tenaga kerja dan peralatan yang
memadai.
4. Kontraktor tidak dibenarkan memberi pekerjaan yang telah diterima kepada pihak
lain, kecuali dengan persetujuan pemberi kerja.
5. Bersedia memberikan penjelasan teknis demi kelancaran pelaksanaan pekerjaan
fisik bangunan sampai selesai 100 %.
6. Mengajukan perpanjangan waktu pelaksanaan apabila terjadi hal –hal di luar
kemampuan kontraktor.
DINA RIZKIA – 121 13 5004 16
LAPORAN KERJA PRAKTEK
7. Jika pekerjaan tersebut menyimpang dari syarat – syarat yang telah ditetapkan,
kontraktor harus memperbaikinya.
8. Mengajukan permohonan pembayaran atas prestasi pekerjaan yang telah dilakukan
sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati.
9. Menyerahkan hasil pekerjaan kepada pemberi kerja dan pertanggungjawaban
apabila terdapat kekurangan dan kerusakan pekerjaan selama masa pemeliharaan.
II.2.5 Sub Kontraktor
Pada tahap implementasi fisik, kontraktor sering dihadapkan pada pilihan antara
mengerjakan sendiri proyek atau menyerahkannya sebagian pada perusahaan lain sebagai
sub-kontraktor. Apabila kontraktor utama dibantu dalam pengerjaan sub-pengerjaan oleh
sub-kontraktor, maka sub-kontraktor merupakan instansi atau badan hukum yang dipilih
oleh kontraktor utama untuk membantu menangani sub-pekerjaan dan terikat kontrak
dengan kontraktor utama.
Sub-kontraktor biasa juga disebut sebagai kontraktor spesialis, dan memiliki tenaga
ahli di bidang spesialisasinya. Dalam hubungan kerja, sub-kontraktor bertanggung jawab
secara penuh kepada kontraktor utama dan menerima pembayaran dari kontraktor utama.
Pada proyek berskala besar, karena alasan efisiensi dan produktivitas, terdapat
kecenderungan makin banyak pekerjaan yang oleh kontraktor utama diserahkan kepada
sub-kontraktor.
Yang menjadi Sub Kontraktor pada proyek ini adalah :
PT. PAKUBUMI : Sub Kontraktor Bored Pile
PT. KTB : Sub Kontraktor Galian
PT. MOTIVE MULIA : Sub Kontraktor Beton
PT. BETON ELEMENINDO PERKASA : Sub Kontraktor Beton Precast
PT. JAYA KENCANA : Sub Kontraktor Pekerjaan Lift
DINA RIZKIA – 121 13 5004 17
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. TUNAS WIKARSA : Sub Kontraktor Pekerjaan
STP
PT. AIRINDO : Sub Kontraktor Pekerjaan
Genset
PT. ELCO POWER SYSTEM : Sub Kontraktor Pekerjaan
Panel Tegangan Rendah
Sub Kontraktor memiliki tugas dan wewenang :
1. Melaksanakan pekerjaaan menurut kontrak yang telah disepakati.
2. Menganalisa gambar dan spesifikasi teknik.
3. Membuat laporan bulanan atau data yang meliputi perkembangan pekerjaan pada
janga waktu tertentu.
4. Bertanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan.
II.3 Struktur Organisasi Kontraktor Utama
Dalam pelaksanaan proyek pembangunan Tree Park Apartement & Soho ini
kontraktornya mempunyai sistem organisasi yang diharapkan supaya dapat terlaksananya
proyek ini secara efisien dan efektif. Adapun struktur organisasi di lapangan dalam proyek
ini adalah sebagai berikut :
Struktur Organisasi Kontraktor Terlampir Pada Lampiran II.1
II.3.1 Project Manager
Project Manager adalah orang yang bertanggung jawab atas planning, controlling,
dan mengawasi secara langsung team project management. Bertanggung jawab kepada
kepala cabangnya diunitnya masing – masing.
Tugas dan tanggung jawab Project Manager adalah :
DINA RIZKIA – 121 13 5004 18
LAPORAN KERJA PRAKTEK
1. Membuat RAPK ( Rencana Anggaran Pelaksaan Kendali ) dan kegiatan
perencanaan yang lain.
2. Membina hubungan kerja yang baik dengan owner, konsultan perencana, dan mitra
kerja lainnya seperti supplier, sub kontraktor.
3. Mengelola dan bertanggung jawab atas seluruh sumber daya proyek sehingga dapat
efektif dan efisien guna tercapainya sasaran dan tujuan proyek.
4. Menggerakkan sumber daya guna tercapainya sasaran proyek dari segi biaya,
waktu, mutu dan keselamatan.
5. Meneliti rencana pelaksaan proyek yang dibuat oleh kontraktor.
6. Membuat rencana penyelesaian masalah apabila terjadi penyimpangan pada
pelaksanaan pembangunan proyek.
7. Memberikan persetujuan pembayaran kepada konsultan atau kontraktor.
8. Menyelenggarakan rapat mingguan.
9. Mempertanggungjawabkan secara langsung tugas yang diberikan kepada kepala
cabang.
Wewenang Project Manager adalah :
1. Menentukan harga satuan upah kerja.
2. Mengesahkan bukti – bukti pembayaran.
3. Mengadakan kontrak kerja dengan sub kontraktor, supplier dan mandor.
4. Mewakili perusahaan menjalin hubungan dengan owner.
II.3.2 Site Manager
Site Manager adalah orang yang bertindak sebagai inspektur mewakili project
manager dalam memeriksa secara detail pekerjaan di lapangan.
Tugas dan tanggung jawab Site Manager adalah :
1. Mengawasi dan mengontrol kegiatan pelaksanaan proyek.
2. Mengimplementasi detail dan spesifikasi teknis kontrak.
DINA RIZKIA – 121 13 5004 19
LAPORAN KERJA PRAKTEK
3. Membantu PM menyusun bahan/materi rencana mutu proyek.
4. Membuat perencanaan operasional yang meliputi quality plan, metode pelaksanaan,
perhitungan konstruksi, safety plan.
5. Menyiapkan joblist sesuai dengan tahapan pekerjaan untuk keperluan project
manager.
6. Melakukan negosiasi dan seleksi dengan sub kontraktor dan supplier sesuai dengan
prosedur yang berlaku.
7. Bertanggung jawab atas semua perizinan yang berhubungan dengan pelaksanaan
proyek.
8. Memeriksa dan menyetujui penggunaan bahan yang diajukan oleh kontraktor.
9. Membina staff di lingkungan unitnya guna peningkatan kinerja dalam mendukung
visi misi perusahaan.
10. Membuat laporan penutup proyek.
Wewenang Site Manager adalah :
1. Mengadakan hubungan langsung dengan unit – unit untuk mendapatkan informasi
demi kelancaran tugasnya.
2. Mengadakan hubungan dengan pihak luar perusahaan dalam rangka pelaksanaan
tugas.
II.3.3 Site Administration Manager (SAM)
Tugas dan tanggung jawab Site Administration Manager adalah :
1. Pembuatan laporan akuntansi proyek setiap akhir bulan.
2. Menyiapkan dan menyelesaikan perpajakan/retribusi.
3. Mengurus tagihan, koordinasi dengan urusan teknik dan selalu melaporkan
perkembangan proses tagihan ke divisi (Kepala Bagian Admisitrasi atau Kepala
Seksi Keuangan).
4. Mengkoordinir pada bidang gudang, penyimpanan barang maupun laporan gedung.
DINA RIZKIA – 121 13 5004 20
LAPORAN KERJA PRAKTEK
5. Memelihara bukti-bukti kerjanya.
6. Melayani tamu-tamu dari intern maupun ekstern dan tugas umum.
7. Mengisi data-data kepegawaian dan kepersonalian dan lain-lain.
8. Menyimpan data-data kepegawaian karyawan di tingkat proyek.
9. Pembayaran gaji dan tunjangan karyawan di tingkat proyek.
II.3.4 Site Engineer
Tugas dan tanggung jawab Site Engineer adalah sebagai berikut :
1. Mengimplementasikan isi dokumen kontrak kerja yang terdiri atas gambar
pelaksana dan spesifikasi berupa rencana kerja teknis dan rencana kerja umum.
2. Menyusun rencana pembuatan detail pekerjaan dan pengajuan persetujuan material.
3. Membantu koordinasi rencana kerja engineering antara main kontraktor dengan sub
kontraktor agar dapat bekerja secara terpadu.
4. Menyiapkan kebutuhan contoh material yang akan diajukan ke pihak
owner/konsultan agar dapat mendapat persetujuan.
5. Membantu mengidentifikasi dan mengantisipasi setiap masalah yang timbul selama
proses kegiatan engineering berlangsung terhadap hasil pelaksanaan pekerjaan di
lapangan.
6. Membantu mengevaluasi penawaran supplier, sub kon, mandor sesuai RAP
7. Melakukan monitoring dan mengajukan koreksi bila terjadi penyimpangan dalam
pelaksanaan lapangan.
Wewenang :
1. Mempersiapkan data/informasi untuk shop drawing selanjutnya dilakukan proses
persetujuan gambar shop drawing.
2. Mengevaluasi data teknis dan metode pelaksanaan calon supplier/subkon.
3. Meminta data produk maupun harga menawaran.
II.3.5 Safety Supervisor ( K3 )
DINA RIZKIA – 121 13 5004 21
LAPORAN KERJA PRAKTEK
Orang yang bertanggung jawab dibidang yang terkait dengan kesehatan,
keselamatan, dan kesejahteraan manusia yang bekerja di sebuah institusi maupun lokasi
proyek. Tujuan K3 adalah untuk memelihara kesehatan dan keselamatan lingkungan kerja
K3 juga melindungi rekan kerja, keluarga pekerja, konsumen, dan orang lain yang juga
mungkin terpengaruh kondisi lingkungan kerja.
II.3.6 Logistik
Logistik berkaitan dengan penyediaan suatu bahan dan peralatan serta kebutuhan
material di proyek. Tugas bagian logistik adalah :
1. Bertanggung jawab terhadap sirkulasi barang dan peralatan.
2. Mencatat kedatangan dan kepergian material dan peralatan.
3. Menyimpan material dengan aman.
II.3.7 Surveyor
Surveyor adalah orang yang bertugas memeriksa dan mengukur pekerjaan yang
akan dilaksanakan.
Tugas dan tanggung jawabnya adalah :
1. Membantu dalam mengatur kelancaran jalannya proyek.
2. Mengatur mandor atau pekerja agar bekerja sesuai schedule yang ada.
3. Mengatur pemakaian material seefisien mungkin tanpa mengurangi mutu yang telah
ditetapkan.
4. Melaksanakan semua pekerjaan lapangan sesuai metode konstruksi yang telah
disetujui.
5. Melaporkan pada manager konstruksi apabila ada permasalahan design di
lapangan.
6. Bertanggung jawab terhadap permintaan material pada gudang dari lapangan melalui
bon permintaan material.
DINA RIZKIA – 121 13 5004 22
LAPORAN KERJA PRAKTEK
7. Bertanggung jawab atas peminjaman material pada gudang melalui bon peminjaman
alat.
8. Bertanggung jawab terhadap keselamatan kerja para pekerja.
9. Menyediakan alat-alat yang diperlukan di lapangan.
DINA RIZKIA – 121 13 5004 23
LAPORAN KERJA PRAKTEK
II.3.8 Supervisor
Supervisor bertugas menghitung ulang gambar kontrak yang dibuat oleh konsultan
dalam pekerjaan arsitek dan mengecek dan menganalisa apakah gambar yang dibuat sesuai
dengan yang diminta oleh pemilik proyek.
II.3.9 Mechanic
Mechanic bertugas mengawasi pelaksanaan instalasi mekanikal dan elektrikal
proyek seperti instalasi listrik, generator, instalasi AC, instalasi telepon dan lain-lain.
Tugas dan tanggung jawabnya adalah :
1. Mengkoordinir pelaksanaan pekerjaan dari kontraktor M/E.
2. Berhak mengetahui laporan/progress bulanan dari kontraktor M/E.
II.3.10 Security
Security adalah orang yang bertanggung jawab untuk keamanan proyek.
Tugas dan tanggung jawabnya adalah :
1. Bertanggung jawab untuk keamanan pelaksanaan pekerjaan.
2. Mengkoordinasikan kegiatan safety dengan site manager.
II.4 Laporan Kegiatan
Laporan kegiatan ini berfungsi untuk memantau semua kegiatan proyek dan
mengetahui volume pekerjaan yang telah tercapai maupun yang belum dilaksanakan selama
pelaksanaan pembangunan proyek.
DINA RIZKIA – 121 13 5004 24
LAPORAN KERJA PRAKTEK
II.4.1 Laporan Harian
Laporan ini dibuat setiap hari secara tertulis mengenai kegiatan yang sedang
berlangsung yang dibuat oleh kontraktor dan diketahui oleh konsultan pengawas.
Hal – hal yang dimuat dalam laporan ini berisi :
Kejadian penting pada hari tersebut (seperti kesepakatan tambah/kurang pekerjaan,
perubahan desain, dan lain-lain).
Keadaan cuaca di lokasi proyek.
Situasi dan kondisi yang menyebabkan pekerjaan ditunda atau dihentikan.
Material dan peralatan yang digunakan beserta jumlahnya.
Jumlah tenaga kerja, waktu jam kerja, dan hal-hal spesifik lain yang terjadi
dilapangan. Pada proyek pembangunan Tree Park Apartement & Soho ini berisikan tentang
seluruh pekerjaan dalam satu hari. Pada laporan harian yang terlampir disebutkan mengenai
jumlah tenaga kerja beserta keahlian per orangnya, material yang masuk, alat-alat yang
digunakan beserta jumlah unitnya dan keadaan cuaca satu hari kerja. Jam kerja yang
dimulai dar jam 8.00 pagi sampai dengan jam 14.30 sore, ataupun sampai jam 22.00 malam
bila dihitung lembur. Uraian pekerjaan pun dijelaskan pada laporan harian tersebut.
Laporan Harian Terlampir Pada Lampiran II.2
II.4.2 Laporan Mingguan
Laporan mingguan ini dibuat berdasar laporan harian yang bertujuan untuk
mengetahui gambaran tentang kemajuan pekerjaan proyek yang telah dicapai dalam satu
minggu terakhir.
II.4.3 Laporan Bulanan
Laporan bulanan pada dasarnya merupakan rangkuman dari laporan mingguan.
Laporan ini dibuat sesetiap akhir bulan yang memuat proses dari suatu pekerjaan dan besar
DINA RIZKIA – 121 13 5004 25
LAPORAN KERJA PRAKTEK
volume pekerjaan yang dipantau dalam satu bulan terakhir serta waktu dan biaya yang telah
digunakan dalam periode bulan yang bersangkutan.
II.5 Rapat Koordinasi
Dalam pelaksanaan fisik suatu proyek masalah-masalah yang tidak terduga dan
tidak dapat diatasi oleh satu pihak bisa saja muncul, untuk itu maka diperlukan rapat untuk
memecahkan dan menyelesaikan masalah secara bersama.
Pada proyek Pembangunan Tree Park Apartement & Soho ada beberapa rapat yang
dilakukan yaitu :
Rapat Koordinasi dilaksanakan pada setiap hari Kamis yang bertempat di kantor
pemasaran dan dihadiri oleh Owner, Kontraktor, Konsultan Perencanaan, dan Sub
Kontraktor.
Rapat Engineering dilaksanakan pada setiap hari Jum’at yang bertempat di proyek
Tree Park dan dihadiri oleh Kontraktor, Sub Kontraktor dan Mandor.
Rapat Internal yang dilaksanakan di kantor pemasaran oleh Owner dan Project
Manager.
Hasil Rapat Koordinasi dan Rapat Engineering Terlampir Pada Lampiran II.3
II.6 Sistem Kontrak
Jenis pekerjaan dan besarnya resiko dari pemilik dan pelaksanaan dalam pekerjaan
konstruksi biasanya diatur dalam suatu kontrak kerja.
Pada proyek pembangunan Tree Park Apartement & Soho ini dipakai sistem kontrak Unit
Price. Ada beberapa jenis kontrak yang biasanya sering dipakai, antara lain :
Kontrak dengan Harga Tetap ( Lump Sum Fixed Price Contract )
Biasa dikenal dengan istilah kontrak borongan, yang mana seluruh harga kontrak
dianggap tetap. Pemilik proyek tidak mengakui adanya fluktuasi biaya konstruksi
DINA RIZKIA – 121 13 5004 26
LAPORAN KERJA PRAKTEK
proyek. Fluktuasi biaya yang terjadi selama proses konstruksi sepenuhnya menjadi
tanggung jawab kontraktor sehingga kontraktor harus bisa bekerja dengan
mengendalikan biaya dan waktu pelaksanaan secara efektif dan efisien. Pekerjaan di
bawah kontrak ini memerlukan gambar kerja dan spesifikasi yang jelas sehingga
interpretasi kedua belah pihak tidak bisa.
Kontrak dengan Harga Tidak Tetap ( Negotiated Cost Plus Fee )
Pada proyek dengan jenis kontrak ini, pemilik akan membayar biaya yang
ditentukan untuk membangun proyek tersebut kepada kontraktor, meliputi biaya
tenaga kerja, biaya bahan dan material, biaya sub-kontraktor dan biaya peminjaman
peralatan pekerjaan. Juga akan dibayarkan biaya tambahan kepada kontraktor
berupa biaya manajemen, pajak-pajak, dan asuransi.
Imbalan yang diberikan oleh pemilik proyek kepada kontraktor bisa dengan jumlah
tetap atau berdasarkan prosentase nilai proyek. Pemilik proyek juga harus
menanggung resiko apabila terjadi fluktuasi biaya proyek, sehingga biasanya
kontraktor kurang efisien dalam melakukan pengendalian biaya dan waktu
pelaksanaan.
Kontrak dengan Harga Satuan ( Unit Price Contract )
Kontraktor selaku pelaksana hanya menawarkan harga satuan pekerjaan kepada
pemilik proyek. Hal ini karena volume pekerjaan atau yang biasa disebut Bill of
Quantity (BQ) telah dihitung sebelumnya oleh konsultan perencana dan
dicantumkan dalam dokumen tender. Meskipun volume pekerjaan telah dihitung
oleh konsultan perencana, pihak kontraktor bisa meneliti ulang perhitungan volume
pekerjaan.
Dengan kontrak sistem Unit Price, resiko fluktuasi biaya di proyek ditanggung
bersama secara proporsional oleh pemilik proyek dan kontraktor.
Fluktuasi biaya akibat penambahan volume pekerjaan menjadi tanggung jawab
pemilik proyek sedangkan fluktuasi biaya akibat kenaikan harga bahan, upah kerja,
dan ongkos peralatan menjadi resiko kontraktor.
Kontrak Terima Jadi ( Turn Keys Contract )
DINA RIZKIA – 121 13 5004 27
LAPORAN KERJA PRAKTEK
Kontrak terima jadi adalah kontrak pengadaan barang/jasa pemborongan atas
penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu dengan jumlah harga
pasti dan tetap sampai seluruh bangunan/konstruksi, peralatan dan jaringan utama
maupun penunjangannya dapat berfungsi dengan baik sesuai dengan kriteria kinerja
yang telah ditetapkan. Dalam kontrak jenis ini, studi kelayakan, pelaksanaan dan
penyediaan dana diatur oleh kontraktor. Pemilik akan membayar semua biaya
pembangunan proyek kepada kontraktor setelah proyek selesai, ditambah dengan
masa pemeliharaan proyek yang telah disetujui oleh kedua belah pihak.
Sistem kontrak yang digunakan pada Proyek Pembangunan Tree Park Apartement
& Soho ini memakai Unit Price Contract.
II.7 Pengendalian Proyek
Syarat penting untuk mencapai keberhasilan proyek adalah dengan adanya
pengendalian. Pengendalian yang dimaksud adalah pengendalian dari segi waktu, biaya dan
mutu. Untuk pengendalian yang maksimal maka diperlukan penanganan yang sungguh –
sungguh dari pihak manajemen. Sedangkan untuk menjalaninya diperlukan keterlibatan
seluruh anggota pada tiap tingkat organisasi proyek .
Ada tiga unsur yang selalu harus dikendalikan dalam proyek konstruksi adalah :
1. Kemajuan yang dicapai dibandingkan dengan kesepakatan kontrak.
2. Pembiayaan terhadap rencana anggaran.
3. Mutu hasil pekerja terhadap spesifikasi teknis.
II.7.1 Pengendalian Waktu
Waktu kerja pada proyek pembangunan Tree Park Apartement & Soho adalah
sebagai berikut :
1. Waktu kerja biasa adalah 56 jam dalam seminggu terhitung dari jam 08.00 sampai
dengan jam 17.00 (belum termasuk jam kerja lembur).
DINA RIZKIA – 121 13 5004 28
LAPORAN KERJA PRAKTEK
2. Waktu kerja lembur pertama dari jam 17.00 sampai dengan jam 22.00 (terhitung 1
hari kerja).
3. Waktu kerja lembur kedua (pengecoran) dari jam 22.00 sampai dengan jam 08.00
(terhitung 2 hari kerja).
II.7.1.1 Diagram Batang
Sistem ini biasanya digunakan tender dan berguna untuk mengetahui waktu
pelaksanaan proyek secara global. Namun sistem ini mempunyai keterlambatan antara lain
sukar dimonitor penyimpangannya pada pertengahannya pada pertengahanan pekerjaan,
kurang memberikan gambaran dari ketergantungan antara satu kegiatan dengan kegiatan
yang lainnya dan tidak diketahui kegiatan yang kritis serta tidak dapat mengetahui adanya
tenggang waktu untuk kegiatan yang tidak kritis.
Cara pembuatan diagram batang :
1. Investasi jenis kegiatan.
2. Menyusun urutan dari masing – masing kegiatan.
3. Menghitung volume dari tiap jenis pekerjaan.
4. Menghitung total hari kerja secara keseluruhan.
5. Memperkirakan durasi pelaksanaan masing – masing pekerjaan.
6. Menentukan jangka waktu penyelesaian dari masing – asing pekerjaan.
7. Menggambar diagram batang.
II.7.1.2 Kurva - S
Kurva – S adalah suatu metode untuk menganalisa kemampuan proyek berdasarkan
volume pekerjaan dalam waktu yang telah ditempuh selama proyek berlangsung. Kurva – S
secara luas digunakan pada proyek – proyek konstruksi, disamping metode konvesional.
Kurva-S ini terdiri dari dua sumbu, vertikal dan horizontal. Sumbu horizontal menunjukkan
keseluruhan pekerjaan., sedangkan sumbu vertikal digunakan untuk menunjukkan besar
nilai komulatif kemajuan pekerjaan tiap unit pekerjaan.
Kurva – S ini berfungsi sebagai :
DINA RIZKIA – 121 13 5004 29
LAPORAN KERJA PRAKTEK
1. Alat pengontrol pekerjaan dalam persentasi di lapangan.
2. Sebagai referensi atau pegangan pihak owner dalam mengevaluasi prestasi.
3. Untuk referensi control pembayaran.
Ada beberapa kondisi kurva – S yang dapat kita lihat dibawah ini :
1. Kurva – S dimana rencana dan aktual berhimpit
Kondisi ini menunjukkan bahwa pelaksanaan proyek sesuai dengan prestasi dan jadwal
pelaksanaan.
2. Kurva – S aktual diatas kurva – S rencana.
Kondisi ini menunjukkan bahwa prestasi melampaui target.
DINA RIZKIA – 121 13 5004 30
LAPORAN KERJA PRAKTEK
3. Kurva – S aktual dibawah kurva – S rencana.
Kondisi ini menunjukkan bahwa prestasi dibawah target (mengalami keterlambatan kerja).
Kurva S Terlampir Pada Lampiran II.4
II.7.1.3 Master Time Shedule
Master Time Schedule adalah jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan proyek secara
global dan luas mencakup jadwal pekerjaan secara item – item pekerjaan yang ditinjau
secara umum. Master Time Schedule ini dibuat sebagai dasar penetuan waktu pelaksanaan
setiap item pekerjaan dan progress yang diharapkan tercapai.
Dalam master time schedule terdapat hal-hal sebagai berikut :
1. Waktu pelaksanaan setiap item pekerjaan.
2. Bobot volume dari setiap item pekerjaan.
3. Kurva – S dari proyek tersebut.
4. Progress yang siapkan per periode waktu.
DINA RIZKIA – 121 13 5004 31
LAPORAN KERJA PRAKTEK
II.7.2 Shedule Material
Para penyelenggara proyek harus mempunyai perhatian yang sangat besar terhadap
material dan peralatan, karena mempunyai nilai terbesar dari total biaya proyek.
Pengendalian material dan peralatan bukan hanya meliputi pembelian saja, melainkan juga
melakukan pekerjaan – pekerjaan lainnya yang dapat menunjang kelancaran pengadaan itu
sendiri, sehingga tidak mengganggu kelancaran proyek. Spesifikasi dalam pengadaan
material dapat dibagi menjadi dua bagian :
1. Spesifikasi tertutup
Jika suatu material dikatakan harus memakai satu jenis produk, jenis ataupun merek
tertentu dan tidak dapat digantikan oleh produk lain. Pada spesifikasi tertutup juga
disebutkan alasan berupa mutu dan sifat – sifat merek material yang digunakan.
2. Spesifikasi terbuka
Jika suatu material dikatakan dapat dipakai oleh beberapa macam produk merek,
yang berarti pihak kontraktor dapat memilih dari beberapa pilihan material. Pada
spesifikasi terbuka ini dapat berupa kesamaan mutu ataupun sifat – sifat bahan
material.
Pada proyek pembangunan Tree Park Apartement & Soho ini spesifikasi yang digunakan
dalam pengadaan material adalah spesifikasi tertutup.
II.7.3 Pengendalian Mutu
Pengendalian mutu proses konstruksi harus diarahkan pada upaya untuk memenuhi
persyaratan dan segenap kebutuhan pemberi tugas (owner). Seperti diketahui kebutuhan
tersebut dinyatakan dalam bentuk kriteria perencanaan yang akan memandu secara
keseluruhan proses rekayasa, perencanaan dan penyusunan spesifikasi teknis.
DINA RIZKIA – 121 13 5004 32
LAPORAN KERJA PRAKTEK
Pengendalian mutu bersifat mendasar dan harus diterapkan pada seluruh proyek,
baik pada perencanaan maupun konstruksi fisiknya. Agar upaya pengendalian mutu dapat
terlaksana dengan baik, maka seluruh tahap perencanaan dan pengambilan keputusan,
langkah demi langkah, dihubungkan dengan satu titik kontrol, di mana perencanaan yang
sedang dikembangkan ditinjau secara formal. Sudah selayaknya apabila upaya
pengendalian mutu mendapatkan cukup perhatian karena erat kaitannya dengan faktor
pembiayaan, perencanaan dan pengadaan. Semakin tinggi tuntutan mutu, tentu memerlukan
pembiayaan yang meningkat pula.
Pada prinsipnya pengendalian mutu adalah :
1. Mengarahkan agar pelaksanaan konstruksi sesuai dengan spesifikasi teknis dan
dokumen kontrak.
2. Mencakup pertimbangan ekonomi dan penetapan jenis material metode konstruksi
yang dipakai dengan memastikan bahwa perencanaannya telah memenuhi syarat
peraturan pembangunan.
Unsur utama pengendalian mutu pada tahap konstruksi fisik adalah pengawas lapangan,
dalam hal ini adalah konsultan pengawas yang bertanggung jawab agar kegiatan harian
kontraktor memberi hasil akhir yang sesuai dengan spesifikasi kontrak.
Pengendalian mutu pada proyek pembangunan Tree Park Apartement & Soho ini meliputi :
Pengetesan beton (slump test)
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui kadar air beton yang berhubungan
dengan mutu beton. Pada proyek pembangunan Apartemen Tree Park ini nilai
slump yang dipakai yaitu 12±2 cm. pengujian ini dilakukan dengan menggunakan
kerucut Abrams. Cara pengujiannya adalah sebagai berikut :
Siapkan tabung kerucut yang berukuran diameter bawah 20 cm, tinggi 30
cm, dan diameter atas 10 cm.
Siapkan pula batang pengaduk, biasanya terbuat dari besi bulat dengan
panjang ± 50 cm.
Simpan kerucut dimana bagian atas berdiameter 10 cm.
DINA RIZKIA – 121 13 5004 33
LAPORAN KERJA PRAKTEK
Ambil beton dan masukan ke dalam kerucut hingga penuh dengan tiga kali
tahapan pengisian.
Setiap tahapan pemasukan beton tusuk-tusuklah dengan menggunakan
tongkat sebanyak 25 kali.
Buka kerucut dengan perlahan.
Simpanlah kerucut pada samping beton yang akan diuji.
Ukur penurunan beton yang terjadi setelah kerucut dibuka, dengan cara
menyimpan tongkat di atas kerucut dan ukur kedalaman beton tersebut dari
tongkat dengan meteran.
Toleransi dari kekentalan beton yang diinginkan untuk test ini yaitu ± 2 cm.
Ketentuan pada proyek ini kekentalan beton yang ditetapkan adalah 12 cm.
Jika tes benar maka beton dapat digunakan.
Test Uji Tekan Beton (Uji Silinder Beton)
Tes uji kuat bertujuan untuk mengetahui kuat tekan beton karakteristik (kuat tekan
maksimum yang dapat diterima oleh beton sampai beton mengalami kehancuran).
Cara pengujian :
Silinder diameter 15 cm dan tinggi 30 cm dipersiapkan.
Cetakan silinder diletakan pada pelat atas baja yang telah dibersihkan dan
sisi dalamnya diolesi minyak pelumas secukupnya agar mempermudah
pelepasan beton dari cetakannya.
Adukan beton yang dipakai pada pengujian slump test dimasukan kedalam
cetakan yang dibagi dalam tiga lapisan yang sama.
Adukan beton ditusuk-tusuk sebanyak 25 kali disetiap lapisan.
Bagian atasnya diratakan dan diberi kode tanggal pembuatan.
Beton didiamkan selama 24 jam dan direndam dalam air (curing) selama
waktu tertentu, kemudian diserahkan ke laboratorium untuk dilakukan
pengetesan beton.
Uji Tarik Besi
Pengecekan diameter tulangan dengan menggunakan jangka sorong.
DINA RIZKIA – 121 13 5004 34
LAPORAN KERJA PRAKTEK
Pemotongan panjang sampel benda uji sesuai dengan spesifikasi pengujian.
Pemberian tanda tiap 5 cm pada sampel (sebagai pembanding perubahan
panjang setelah uji kuat tarik).
Penempatan sampel pada alat uji kuat tarik dan memulai pengujian.
Pembacaan gerak jarum hingga tulangan putus.
Dari hasil uji kuat tarik diperoleh grafik antara besarnya gaya yang diberikan
dengan perubahan panjang sampel hingga sampel putus. Hasil ini
dibandingkan dengan standar SNI untuk besi tulangan apakah memenuhi
atau tidak.
Hasil Pengujian Terlampir Pada Lampiran II.5
II.7.4 Pengendalian Biaya
Pengendalian biaya ini bertujuan untuk menjamin bahwa biaya final proyek tidak
melebihi anggaran. Biaya proyek dibagi menjadi dua, yaitu Fixed Cost dan Variable Cost.
Fixed Cost adalah biaya yang dikeluarkan berdasarkan RAB. Sedangkan Variable Cost
adalah biaya yang dikeluarkan secara rutin pada setiap bulan seperti gaji karyawan,
kebutuhan kantor (listrik, telpon, ATK, dan lain-lain), kebutuhan K3. Untuk menghindari
pembengkakan biaya pada proyek, maka konsultan manajemen konstruksi melakukan
tugas-tugas berikut :
1. Mengadakan evaluasi terhadap estimasi biaya, alokasi dan cash flow untuk semua
kegiatan proyek, serta rekomendasi berupa koreksi-koreksi sehubungan dengan
program pencapaian sasaran secara efisien.
2. Menekan seminimal mungkin penyimpangan-penyimpangan pekerjaan, terutama yang
berkaitan dengan kualitas dan kuantitas material dan kegiatan konstruksi.
3. Menekan waktu pelaksanaan sesuai dengan waktu rencana awal.
4. Membuat laporan keuangan proyek yang dilengkapi dengan cash disdursement secara
periodic serta mengevaluasinya terhadap kurva – S.
Dari rencana anggaran pelaksanaan dapat diketahui besaranya volume pekerjaan,
berapa banyaknya material yang dibutuhkan, jumlah realisasi biaya pekerjaan ini harusnya
DINA RIZKIA – 121 13 5004 35
LAPORAN KERJA PRAKTEK
lebih kecil atau lebih besar, supaya didapat keuntungan untuk perusahaan. Penekanan biaya
dapat dilakukan dengan adanya inovasi – inovasi baru dibidang pelaksanaan tanpa
mengurangi kualitas dari mutu bangunan itu sendiri.
II.7.5 Pengendalian Sumber Daya Manusia
Pengendalian merupakan bagian dari proses manajemen proyek yang membentuk
daur siklus. Pada dasarnya siklus merupakan kegiatan terus menerus seiring dengan
berlangsungnya proses rekayasa konstruksi. Setiap operasi pekerjaan selalu diawali dengan
membuat jadwal rencana kerja, dan hasil yang dicapai selama berlangsungnya pelaksanaan
pekerjaan harus diukur dan dibandingkan terhadap rencana semula. Jika dijumpai
penyimpangan-penyimpangan, perlu diterapkan fungsi pengendalian sumber daya dalam
upaya membawa kembali pelaksanaan pekerjaan ke rencana semula. Apabila tidak
mungkin dilakukan pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana semula, maka perlu
dilakukan revisi jadwal yang selanjutnya dipakai sebagai dasar penilaian kemajuan
pekerjaan pada saat berikutnya. Sumber daya yang diperlukan untuk pelaksanaan proyek
konstruksi dapat dibagi menjadi 2 golongan utama, yaitu :
1. Kemahiran teknis, metode kerja dan manajemen yang baik.
2. Pekerja konstruksi, mesin, peralatan dan material.
Penempatan tenaga kerja yang sesuai dengan jumlah dan kemampuannya dapat
menunjang tercapainya efisiensi dalam suatu pekerjaan proyek (the right man in the right
place). Oleh karena itu, diperlukan suatu pengendalian mutu tenaga kerja.
Pada proyek pembangunan Tree Park Apartement & Soho ini, seluruh pengadaan
tenaga kerja diserahkan pada tim pelaksana. Jika target proyek direncanakan selesai dengan
waktu yang terbatas, maka juga harus ditambah jumlah tenaganya sesuai dengan
kebutuhan. Perlu diperhatikan juga bahwa belum tentu dengan jumlah tenaga kerja yang
banyak, pekerjaan dapat segera terselesaikan. Hal ini juga menyebabkan pemborosan dalam
pembayaran upah tenaga kerja. Penentuan jumlah tenaga kerja juga harus sesuai dengan
DINA RIZKIA – 121 13 5004 36
LAPORAN KERJA PRAKTEK
produktifitas tenaga kerja itu sendiri. Diperlukan perhitungan yang matang agar diperoleh
jumlah tenaga yang efisien dan optimum agar target pekerjaan dapat terpenuhi.
Pengendalian Sumber Daya Manusia pada proyek pembangunan Tree Park Apartement &
Soho ini melalui Tahap Rekrutmen.
Rekrutmen tenaga kerja/Recruitment.
Rekrutmen biasa dilakukan oleh mandor yang ditunjuk langsung oleh kontraktor.
Mandor inilah yang merekrut para pekerja proyek sesuai dengan kemampuan dan
keahliannya masing-masing.
II.7.6 Pengendalian K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja)
Dalam sebuah proyek, pengendalian dan pengawasan tersebut harus selalu ada dan
diutamakan, sebab menyangkut berhasil tidaknya proyek tersebut. Secara umum
pengendalian tersebut meliputi hal-hal sebagai berikut :
a. Dalam sebuah proyek, pengendalian dan pengawasan tersebut harus selalu ada dan
diutamakan, sebab menyangkut berhasil tidaknya proyek tersebut. Secara umum
pengendalian tersebut meliputi hal-hal sebagai berikut penentuan standar, yaitu
penentuan tolak ukur dalam menilai hasil pekerjaan dari segi kualitas dan ketepatan
waktu.
b. Pemeriksaan, yaitu melakukan pemeriksaan terhadap hasil pekerjaan untuk
mengetahui sejauh mana kemajuan hasil pekerjaan.
c. Perbandingan, yaitu membandingkan hasil pekerjaan yang telah diketahui dan
dicapai dengan rencana yang ditentukan. Dari perbandingan ini dapat diketahui
apakah pelaksanaan proyek berjalan lancar atau mengalami keterlambatan.
d. Tindakan korektif, yaitu mengadakan evaluasi terhadap pelaksanaan proyek. Bila
ada kesalahan atau penyimpangan maka perlu dipikirkan pemecahannya dan
pelaksanaan selanjutnya.
DINA RIZKIA – 121 13 5004 37
LAPORAN KERJA PRAKTEK
Perlindungan tenaga kerja dalam suatu proyek dimaksudkan agar tenaga kerja dapat
secara aman melakukan pekerjaannya sehari-hari sehingga dapat meningkatkan
produktivitas kerja dan kualitas pekerjaan.
Penerapan K3 pada proyek pembangunan Tree Park Aparetemnt & Soho ini memakai APD
(Alat Pelindung Diri) yaitu seperti safety shoes, safety shoes, dan rompi. Untuk safety
gedungnya memakai safety wing, safety net dan rambu – rambu hydran
DINA RIZKIA – 121 13 5004 38