BAB II Laporan Magang
description
Transcript of BAB II Laporan Magang
6.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Hotel
2.1.1. Definisi hotel.
Hotel berasal dari kata hostel, konon diambil dari bahasa
Perancis kuno. Bangunan publik ini sudah disebut-sebut sejak akhir
abad ke-17. Maknanya kira-kira, "tempat penampungan buat
pendatang" atau bisa juga "bangunan penyedia pondokan dan
makanan untuk umum". Jadi, pada mulanya hotel memang
diciptakan untuk melayani masyarakat.
Hotel adalah suatu perusahaan yang dikelola oleh pemiliknya
dengan menyediakan pelayanan makanan, minuman dan fasilitas
kamar untuk tidur kepada orang-orang yang sedang melakukan
perjalanan dan mampu membayar dengan jumlah yang wajar sesuai
dengan pelayanan yang diterima tanpa adanya perjanjian khusus.
Tak aneh kalau di Inggris dan Amerika, yang namanya pegawai
hotel dulunya mirip pegawai negeri alias abdi masyarakat. Tapi,
seiring perkembangan zaman dan bertambahnya pemakai jasa,
layanan inap-makan ini mulai meninggalkan misi sosialnya. Tamu
pun dipungut bayaran. Sementara bangunan dan kamar-kamarnya
mulai ditata sedemikian rupa agar membuat tamu betah. Meskipun
demikian, bertahun-tahun standar layanan hotel tak banyak berubah.
Sedangkan pengertian yang dimuat oleh Grolier Electronic
Publishing Inc.(1995) yang menyebutkan bahwa : Hotel adalah
usaha komersial yang menyediakan tempat menginap, makanan, dan
pelayanan-pelayanan lain untuk umum.
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa, hotel
seharusnya adalah :
a) Suatu jenis akomodasi.
b) Menggunakan sebagian atau seluruh bangunan yang ada.
c) Menyediakan jasa penginapan, makanan dan minuman.
7.
d) Disediakan bagi umum.
e) Dikelolah secara komersial, yang dimaksud dengan dikelola
secara komersial adalah : dikelola dengan memperhitungkan
untung atau ruginya, serta yang utama adalah bertujuan untuk
mendapatkan keuntungan berupa uang sebagai tolak ukurnya.
2.1.2. Tujuan hotel.
Tujuan seseorang, organisasi, perusahaan atau instansi
pemerintahan mendirikan hotel adalah :
a) Penyewaan kamar.
b) Penjualan makanan dan minuman.
c) Penyediaan pelayanan-pelayanan penunjang lain yang bersifat
komersial.
2.2. Inventaris di dalam Instansi Perhotelan
2.2.1. Definisi inventaris.
Tujuan dari setiap perhotelan adalah mencari keuntungan
dengan menyewakan fasilitas atau menjual pelayanan kepada para
tamunya. Jadi diperlukan barang-barang sebagai perlengkapan hotel.
Sehingga definisi inventaris dalam lingkup perhotelan mencakup
barang-barang yang ada, baik itu dalam ruang kerja/kantor, dalam
kamar-kamar hotel, maupun ruangan lainnya.
2.2.2. Sistem kerja inventaris kantor.
Sistem kerja inventaris kantor adalah :
a) Petugas kantor mengambil pembukuan kemudian mencatat di
buku pemasukan barang baru sebagai bukti penerimaan barang.
b) Penerimaan barang :
1) Menerima barang.
2) Meneliti ketepatan alamat yang dikirim.
3) Menandatangani dan memberi cap khusus pada bukti
pengiriman sebagai tanda bahwa sudah diterima.
8.
4) Mengumpulkan dan menghitung jumlah barang yang masuk.
5) Menyerahkan surat kepada bagian yang khusus mengatur
barang.
c) Memisahkan barang. Setelah barang diterima kemudian barang
itu dipisahkan sesuai kepentingan dari masing-masing barang.
d) Barang yang sudah diagendakan kemudian ditindak lanjuti,
diarahkan dan diteruskan kepada yang berhak mengelola atau
bahkan dikeluarkan kembali.
e) Barang yang sudah ditindak lanjuti kemudian disampaikan
kepada pihak yang bersangkutan untuk memperoleh tanggapan
atas barang dengan menegaskan pada lembaran SR ( StoreRoom
Requisition ) tersebut berupa instruksi atau informasi.
f) Pembukuan barang, dilakukan oleh bagian yang berkepentingan
dengan informasi barang tersebut. Yang dibukukan adalah,
Instansi pengirim, no. dan tanggal kirim, perihal, alamat dan
keterangan tambahan lain.
g) Surat yang sudah ditandatangani oleh pimpinan, kemudian
disimpan atau diarsipkan dalam lemari arsip oleh sekretaris yang
mengelola surat tersebut.
2.2.3. Fungsi dan kedudukan inventaris dalam kinerja kantor.
Fungsi dan kedudukan inventaris dalam kinerja kantor adalah :
a) Dapat menjadi sumber data yang dapat digunakan untuk
informasi atau petunjuk keterangan untuk ditindak lanjuti.
b) Dapat digunakan untuk mempermudah kerja para pegawai
kantor.
c) Dapat menjadi alat promosi.
d) Sebagai suatu standar kemapanan yang akan meningkatkan
kinerja para pegawai.
9.
2.3. Agenda Laporan
Agenda Laporan adalah sebuah sistem yang dirancang khusus untuk
mengatasi, membantu, mempercepat dan memudahkan dalam manajemen
hasil laporan, khususnya laporan pada instansi yang terkait. Agenda laporan
meliputi fungsi sebagai berikut :
1. Mencatat seluruh barang yang masuk.
2. Mengendalikan distribusi peredaran barang sampai dengan
pengarsipan.
3. Mengetahui seluruh penempatan barang.
4. Mengetahui kebijakan atau tindakan yang diambil oleh pimpinan.
5. Alat ukur aktifitas suatu organisasi.
2.4. Sistem Informasi
2.4.1. Definisi sistem informasi.
”Sistem Informasi adalah Kombinasi antara prosedur kerja,
informasi, orang dan teknologi informasi yang dirancang untuk
mentransformasikan data ke dalam bentuk informasi yang berguna”
(Abdul Kadir: 2002). Sumber dari informasi adalah data. Data
merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat berceritera
banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut.
Data diolah melalui suatu model untuk dihasilkan informasi.
Penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu
keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu
tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data
tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu
model dan seterusnya membentuk suatu siklus. Siklus ini kemudian
disebut Siklus Pengolahan Data. Menurut Jogianto HM, 2005 untuk
melakukan siklus pengolahan data, diperlukan 4 komponen pokok
yaitu:
a) Komponen input, Input merupakan data yang masuk ke dalam
sistem informasi. Komponen ini diperlukan karena merupakan
bahan dasar dalam pengolahan informasi. Produk dari sistem
10.
informasi adalah output berupa informasi yang berguna bagi
para pemakainya.
b) Komponen basis data, Basis data merupakan kumpulan dari data
yang saling berhubungan satu dengan lainnya, tersimpan di
perangkat keras komputer dan digunakan peragkat lunak untuk
memanipulasinya.
c) Komponen model, Informasi yang dihasilkan oleh sistem
informasi berasal dari data yang diambil dari basis data yang
diolah lewat suatu model tertentu. Model-model yang digunakan
pada sistem informasi dapat berupa model logika yang
menunjukkan suatu proses perbandingan logika atau model
matematika yang menunjukkan proses perhitungan matematika.
d) Komponen output, Output dari sebuah sistem informasi dibuat
dengan menggunakan data yang ada pada basis data dan
diproses dengan menggunakan model tertentu.
2.4.2. Tahapan pokok dalam pengembangan sistem informasi.
Beberapa Tahapan pokok dalam pengembangan sistem
informasi adalah:
a. Perancangan Sistem, bertujuan untuk memberikan gambaran
secara umum tentang kebutuhan informasi kepada pemakai
sistem secara logika, serta memberikan gambaran yang jelas dan
rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram komputer dan
ahli-ahli teknik lainnya.
b. Analisis sistem, merupakan studi pendahuluan yang dilakukan
untuk mengidentifikasi permasalahan dan menentukan
kebutuhan informasi pemakai.
c. Kegiatan implementasi, dilakukan dengan dasar kegiatan yang
telah direncanakan dan dirancang sebelumnya. Kegiatan-
kegiatan yang dapat dilakukan dalam tahapan implementasi ini
adalah pemrograman dan pengetesan program. Pemrograman
11.
merupakan kegiatan menulis kode-kode program yang akan
dieksekusi oleh komputer.
Kode program yang ditulis oleh pemrogram berdasarkan
dokumentasi yang disediakan oleh analis sistem hasil dari desain
secara rinci. Hasil program yang sesuai menghasilkan program
yang sesuai dengan yang dibutuhkan oleh pemakai sistem.
Sebelum program diterapkan, maka program harus bebas
terlebih dahulu dari kesalahan-kesalahan.
Oleh karena itu program harus diujicoba untuk menemukan
kesalahan-kesalahan yang mungkin dapat terjadi. Program
diujicoba untuk tiap-tiap modul dan dilanjutkan dengan
pengetesan untuk semua modul yang telah dirangkai.
2.5. Microsoft Visual Foxpro 9.0 SP1
2.5.1. Definisi visual foxpro.
Microsoft Visual Foxpro merupakan salah satu perangkat lunak
yang berbasis pemprograman visual yang orientasi utamanya adalah
aplikasi bisnis, memakai database (pengolahan data).
2.5.2. Keuntungan menggunakan visual foxpro.
a) Visual Foxpro banyak dipakai karena dalam membuat program
aplikasi bisnis sangat mudah, cepat dan andal.
b) Dengan menggunakan perangkat lunak ini, pembuatan program
aplikasi dapat dilakukan dengan mudah dan cepat.
c) Pemprograman visual merupakan model pemprograman yang
populer di lingkungan Windows.
d) Dengan seluruh fasilitas yang dapat diintegrasikan di Project
Manager, membuat Visual Foxpro lebih mudah untuk
mengembangkan kemampuan programmer dalam membuat
program.
e) Pembuatan antarmuka kepada pemakai yang bersifat menarik
dan mudah dipakai dapat dibuat secara visual dan tanpa harus