BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · yang bisa dijalankan diberbagai sistem operasi,...
Transcript of BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · yang bisa dijalankan diberbagai sistem operasi,...
7
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Program
2.1.1. Pengertian Program
Agar dapat memahami program aplikasi yang akan dibangun, pengguna
sebaiknya dapat memahami konsep dasar program terutama mengenai pengertian
program dan bahasa pemrograman yang digunakan untuk membangun aplikasi.
Menurut Kadir (2012:2) yang dimaksud Program adalah “Kumpulan
intruksi yang digunakan untuk mengatur komputer agar melakukan suatu
tindakan tertentu”.
Menurut Harumy (2016:4) menyatakan bahwa “Program adalah formulasi
sebuah algoritma dalam bentuk bahasa pemrograman. sehingga siap untuk
dijalankan pada mesin komputer”.
Jadi dapat disimpulkan bahwa program adalah sekumpulan intruksi atau
perintah yang dibuat untuk mengatur dan memerintahkan komputer melakukan
tindakan tertentu.
Suatu program ditulis dengan bahasa pemrograman, bahasa pemrograman
adalah bahasa buatan yang digunakan untuk mengendalikan perilaku dari sebuah
mesin, biasanya berupa mesin komputer, sehingga dapat digunakan untuk
memberitahu komputer tentang apa yang harus dilakukan. Dalam konteks
pemrograman terdapat sejumlah bahasa pemrograman, secara garis besar, bahasa-
bahasa pemrograman dapat dikelompokan menjadi:
8
1. Bahasa beraras-tinggi (high-level language)
Bahasa beraras-tinggi adalah bahasa pemrograman yang berorientasi kepada
bahasa manusia. Biasanya menggunakan bahasa yang mudah dipahami
manusia misalnya IF dan And. Yang termasuk dalam kelompok bahasa ini
yaitu Java, C++, Pascal, dan BASIC.
2. Bahasa beraras-rendah (low-level language)
Bahasa yang digunakan pada level ini adalah bahasa pemrograman yang
berorientasi kepada mesin. Bahasa ini menggunakan kode biner, atau suatu
kode sederhana untuk menggantikan kode-kode tertentu dalam mesin biner.
2.1.2. Bahasa Pemrograman Java
Menurut Utomo (2013:2) ”Java merupakan bahasa pemrograman
berorientasi objek yang sintaknya mengikuti bentuk bahasa C dan C++ sehingga
bagi para programmer bahasa C tidak akan kesulitan ketika akan bermigrasi ke
bahasa Java karena sintaknya hampir sama”.
Beberapa elemen yang ada pada bahasa Java antara lain:
1. Java mendukung adanya komentar untuk baris tunggal atau lebih untuk
keperluan dokumentasi kode sumber (untuk lebih memudahkan memahami
kode program dengan memberikan penjelasan/keterangan).
2. Bahasa Java juga menyediakan perintah if, switch, while, for serta perintah
seperti try, catch, class yang ditemukan pada bahasa C++.
3. Bahasa Java juga mendukung adanya tipe data yang bersifat karakter, integer
dan tipe lainnya.
9
4. Bahasa Java juga mendukung operator yang sama seperti yang digunakan
pada bahasa C, seperti operator artimatik(+, -, *, /) juga operator kondisional
seperti „?‟.
5. Bahasa Java menggunakan karakter blace, yaitu { dan } untuk membatasi
pernyataan pada blok tertentu. Karakter tersebut juga ada di bahasa C.
Walaupun terdapat banyak persamaan karena bahasa java ini merupakan
junior dari bahasa C sebelumnya. Beberapa perbedaan tersebut antara lain:
1. Java mendukung adanya pola (Style) komentar lain yang dikenal sebagai
Javadoc.
2. Java juga menggunakan perintah-perintah baru yang tidak ada dalam bahasa
C seperti transient, synchronized, stricftp, dan lainnya.
3. Java tidak mendukung semua operator yang ada seperti operator sizeof.
2.1.3. Netbeans IDE 8.1
Dalam pembuatan aplikasi untuk penyusunan tugas akhir ini penulis
menggunakan aplikasi Netbeans IDE 8.1 dimana netbeans merupakan bagian dari
IDE. IDE (integrated Development Environment) IDE merupakan sebuah teks
editor untuk menuliskan scriptbahasa pemrograman Java. Ada beberapa teks
edîtor yang bisa digunakan, diantaranya Notepad, Jcreator, Netbeans, Eclips.
Menurut Nofriadi (2015:4) Netbeans merupakan “Sebuah apIikasi
Integreted Development Environment (IDE) yang berbasiskan Java dan Sun
Microsystems yangberjalan di atas swing dan banyak digunakan sekarang sebagal
editoruntuk berbagai bahasa pernrograman”.
10
Sampai sekarang, Netbeans sudah sampai ke versi 8.0. Pada Netbeans, kita
bisa membuat bahasapemrograman Java, JavaScript, PHP, Python, Ruby, Groovy,
C, C++,Scala, Clojure.
Swing merupakan teknologi Java untuk pengembanganaplikasi desktop
yang bisa dijalankan diberbagai sistem operasi, sepertiwindows, linux, Mac OS X,
dan Solaris.
2.1.4. Basis Data (Database)
Menurut Raharjo (2011:3) Database dapat didefinisikan sebagai
“kumpulan data yang terintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data
tersebut dapat dimanipulasi,diambil dan dicari secara cepat”.
Database juga memiliki kumpulan-kumpulan program yang dapat
digunakan untuk mendefinisikan, mengatur, dan memproses database atau sering
disebut dengan DBMS ( Database Management System ). Saat ini sudah banyak
program DBMS yang bisa digunakan seperti MySQL, Oracle, Interbase/Firebird,
IBM DB2, dan lain-lain. Secara umum database dapat dibedakan menjadi tiga
model, yaitu :
1. Model Hirarkis
Model database ini akan mengatur data kedalam bentuk hirarki. Dalam
model ini, terdapat baris data yang dijadikan sebagai “induk” (parent-record)
dan data yang dijadikan sebagai “anak” (child-record). Satu parent-record
dapat memiliki lebih dari satu child-record, tapi tidak sebaliknya. Dengan
metode seperti itu, kecepatan data dapat dilakukan secara cepat.
Permasalahan yang mucul dalam model ini adalah adanya redudansi data dan
11
struktur data yang tidak fleksibel, sehinggga modifikasi database sulit
dilakukan.
2. Model Jaringan
Model database ini merupakan pengembangan dari model database hirarkis,
dimana satu child-record dapat memiliki lebih dari satu parent-record.
3. Model Relasional
Dalam model database ini, data disimpan dalam tabel-tabel yang berelasi satu
sama lain. Model inilah yang saat ini populer dan banyak digunakan.
2.1.5. MySQL
Menurut Raharjo (2011:21) “MySQL merupakan software RDBMS
(Relational Database Management System) yang dapat mengelola database
dengan sangat cepat, dapat menampung data dalam jumlah sangat besar, dapat
diakses oleh banyak user (multi-user), dan dapat melakukan suatu proses secara
sinkron atau bersamaan (multi-threaded)”.
Saat ini MySQL banyak digunakan diberbagai kalangan untuk melakukan
penyimpanan dan pengolahan data karena memiliki beberapa keuntungan
diantaranya:
1. Fleksibel
MySQL dapat digunakan untuk mengembangkan aplikasi desktop maupun
aplikasi web dengan menggunakan tekhnologi yang bervariasi.
2. Performa tinggi
MySQL memiliki mesin query dengan performa tinggi, dengan demikian
proses transaksional dapat dilakukan dengan sangat cepat.
3. Lintas Platform
12
MySQL dapat digunakan pada platform atau dengan sistem informasi yang
beragam.
4. Gratis
MySQL dapat digunakan secara gratis, sehingga berbagai kalangan dapat
menggunakannya.
5. Proteksi Data Handal
MySQL menyediakan mekanisme yang powerfull untuk keamanan, yaitu
dengan menyediakan fasilitas manajemen user, enkripsi data, dan lain
sebagainya.
6. Komunitas Luas
MySQL Sudah memiliki banyak pengguna sehingga MySQL sudah memiliki
banyak komunitas yang dapat memudahkan kita untuk berbagi solusi untuk
penanganan masalah yang timbul.
2.1.6. XAMPP
Menurut Riyanto (2011:4) XAMPP merupakan “Paket PHP dan MySQL
yang berbasis open source yang dapat digunakan sebagai tool pembantu untuk
pengembangan aplikasi berbasis PHP”.
XAMPP mengombinasikan beberapa paket perangkat lunak berbeda
kedalam satu paket, berikut beberapa perangkat lunak yang dibundel dalam
XAMPP sebagai berikut :
Apache HTTPD, mod_autoindex_color module, FileZilla FTP Server,
Mercury MailTransport Agent, OpenSSL, SQLLite, The Webalizer, msmtp ( a
sendmail compatible SMTP client), MySQL, PrimeBase XT Storage Enggine
forMySQL, PHP, eAccelerator extension, Xdebug extension, Ming extension,
13
PDFlib Lite extension, PEAR, phpMyAdmin, FPDF Library, ADOdb, Perl,
CPAN, PPM, mod_perl,apache::ASP.
2.1.7. Model Pengembangan Perangkat Lunak
Menurut Sukamto dan M. Shalahuddin (2014:28), “model waterfall
adalah model SDLC yang paling sederhana. Model ini hanya cocok untuk
pengembangan perangkat lunak dengan spesifikasi yang tidak berubah-ubah”.
Model SDLC air terjun (waterfall) sering juga disebut dengan model
sekuensial linier (squential linear) atau alur hidup klasik (classic life cycle).
Model air terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara
sekuensial atau terurut dimulai dari analisis, desain, pengkodean, pengujian
dan tahap pendukung (support). Berikut adalah model air terjun (waterfall):
1. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak
Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk
menspesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat
lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh user. Spesifikasi kebutuhan perangkat
lunak pada tahap ini perlu untuk didokumentasikan.
2. Desain
Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang fokus pada
desain pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur
perangkat lunak, representasi antar muka, dan prosedur pengkodean. Tahap ini
mentranslasi kebutuhan perangkat lunak dari tahap analisis kebutuhan ke
representasi desain agar dapat di implementasikan menjadi program pada
tahap selanjutnya. Desain perangkat lunak yang dihasilkan pada tahap ini juga
perlu didokumentasikan.
14
3. Pembuatan Kode Program
Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak.Hasi dari tahap
ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada
tahap desain.
4. Pengujian
Pengujian fokus pada perangkat lunak secara dari segi lojikdan
fungsional dan memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini
dilakukan untuk meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan keluaran
yang dihasilkan sesuai dengan yang di inginkan.
5. Pendukung (support) atau pemeliharaan (maintenance)
Tidak menuntut kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami
perubahan ketika sudah dikirimkan ke user. Perubahan bisa terjadi karena
adanya kesalahan yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau
perangkat lunak harus beradaptasi dengan lingkungan baru. Tahap
pendukung atau pemeliharaan dapat mengulangi proses pengembangan mulai
dari analisis spesifikasi untuk perubahan perangkat lunak yang sudah ada, tapi
tidak untuk membuat perangkat lunak baru.
Dari kenyataan yang terjadi sangat jarang model air terjun dapat
dilakukan sesuai alurnya karena disebabkan sebagai berikut :
a. Perubahan spesifikasi perangkat lunak terjadi ditengah alur pengembangan.
b. Sangat sulit bagi pelanggan untuk mendefinisikan semua spesifikasi di awal
alur pengembangan. Pelanggan sering kali butuh contoh (prototype)
untuk menjabarkan spesifikasi kebutuhan sistem lebih lanjut.
15
c. Pelanggan tidak mungkin bersabar mengakomodasi perubahan yang
diperlukan di akhir alur pengembangan.
Model air terjun sangat cocok digunakan kebutuhan pelanggan sudah sangat
dipahami dan kemungkinan terjadi perubahan kebutuhan selama
pengembangan perangkat lunak kecil. Hal positif dari model air terjun
adalah struktur tahap pengembangan sistem jelas, dokumentasi dihasilkan di
setiap tahap pengembangan, dan sebuah tahap dijalankan setelah tahap
sebelumnya sesuai dijalankan (tidak ada tumpang tindih pelaksanaan tahap).
2.2. Peralatan Pendukung
Peralatan pendukung merupakan alat yang tepat digunakan untuk
menggambarkan model logika dari suatu program, model logika dari program
lebih menjelaskan dari pemakaian tentang bagaimana nantinya fungsi-fungsi
dari program secara logika akan bekerja. Adapun peralatan yang dimaksud
adalah ERD, LRS, Pengkodean, HIPO, dan Flowchart.
2.2.1. Entity Relationship Diagram (ERD)
Menurut Fathansyah (2012:81) menyatakan bahwa:
Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan komponen-komponen
Himpunan Entitas dan Himpunan Relasi yang masing-masing
dilengkapi dengan atribut-atribut yang merepresentasikan seluruh fakta
dari „dunia nyata‟ yang kita tinjau, dapat digambarkan dengan lebih
sistematis dengan menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD).
Notasi-notasi simbolik didalam diagram ERD yang dapat kita gunakan
adalah persegi panjang yang menyatakan Himpunan Entitas, Lingkaran atau
Elip menyatakan atribut (atribut yang berfungsi sebagai key digaris bawahi),
belah ketupat yang menyatakan himpunan relasi, garis sebagai penghubung
16
antara himpunan relasi dengan himpunan entitas dan himpunan entitas denga
atributnya.
ERD untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, untuk
menggambarkannya digunakan beberapa notasi dan simbol. Pada dasarnya ada
tiga simbol yang digunakan, yaitu:
1. Entitas (Entity)
Merupakan individu yang mewakili sesuatu yang nyata (eksistensinya) dan
dapat dibedakan dari sesuatu yang lain. Simbol yang digunakan adalah
persegi panjang.
2. Atribut (Atribute)
Setiap Entitas pasti memiliki Atribut yang mendeskripsikan karakteristik
(properti) dari Entitas tersebut. Penetapa atribut bagi sebuah entitas
umumnya memang didasarkan pada fakta yang ada, tetapi tidak selalu
seperti itu. Simbol yang digunakan adalah bentuk lingkaran atau elip.
3. Relasi (Relationship)
Relasi menujukkan adanya hubungan diantara sejumlah entitas yang berasal
dari himpunan entitas yang berbeda. Kumpulan semua relasi diantara
entitas-entitas yang terdapat pada himpunan entitas, himpunan entitas
tersebut membentuk Himpunan Relasi (Relationship Sets). Simbol yang
digunakan adalah belah ketupat. Relasi yang terjadi diantara dua
himpunan entitas (misalnya A dan B) dalam satu basis data yaitu:
a. Satu ke Satu (One to One)
Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan
paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B, dan begitu
17
juga sebaliknya setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan
dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas A.
b. Satu ke Banyak (One to Many)
Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan
dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetatpi tidak sebaliknya,
di mana setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan
paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas A.
c. Banyak ke Satu (Many to One)
Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan paling
banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak
sebaliknya, di mana setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan
dengan paling banyak satu entitas pada himpunan entitas B.
d. Banyak ke Banyak (Many to Many)
Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan
dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, dan demikian juga
sebaliknya, di mana setiap entitas pada himpunan entitas B dapat
berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas A.
ERD selalu dibuat secara bertahap, paling tidak ada dua kelompok
pertahapan yang biasa ditempuh di dalam pembuatan diagram, yaitu:
1. Tahap pembuatan Diagram E-R awal (Preliminary design)
Objektif dari tahap yang pertama adalah untuk mendapatkan sebuah
rancangan basis data minimal yang dapat mengakomodasi kebutuhan
penyimpanan data terhadap sistem yang sedang kita tinjau.tahap awal
18
umumnya mengabaikan anomali-anomali (sejumlah pengecualian) yang
memang ada sebagai suatu fakta.
Untuk tahap yang pertama langkah-langkah teknis yang dapat kita lakukan
untuk menghasilkan diagram E-R awal adalah:
a. Mengidentifikasi dan menetapkan seluruh himpunan entitas yang akan
terlibat.
b. Menentukan atribut-atribut key dari masing-masing himpunan entitas.
c. Mengidentifikasi dan menetapkan seluruh himpunan relasi di antara
himpunan entitas-himpunan entitas yang ada beserta foreign-key-nya.
d. Menentukan derajat/kardinalitas relasi untuk setiap himpunan relasi.
e. Melengkapi himpunan entitas dan himpunan telasi dengan atribut-
atribut deskriptif (non key).
2. Tahap Optimasi Diagram E-R (final design)
Pada tahap kedua kita juga akan memperhatikan aspek-aspek efisiensi,
performansi dan fleksibilitas, tiga hal yang sering kali bertolak belakang.
Karena itulah, tahap kedua ini ditempuh dengan melakukan koreksi terhadap
hasil yang pertama.Bentuk bentuk koreksi yang terjadi bisa berupa
pendekomposisian himpunan entitas, penggabungan himpunan entitas,
pengubahan derajat relasi, penambahan relasi baru hingga perubahan
(penambahan dan pengurangan) atribut-atribut untuk masing-masing entitas
dan relasi.
19
2.2.2. Logical Record Structure (LRS)
Menurut Wulandari (2013) dalam Cahyani dan Nurmalasari (2016:69)
mengemukakan Bahwa "Logical Record Structure (LRS) dibentuk dengan nomor
tipe record”.
Beberapa tipe record digambarkan oleh kotak persegi panjang dan dengan
nama yang unik. Berikut tahapan transformasi ERD ke LRS :
a. Konversi ERD ke LRS, Entity Relationship Diagram harus diubah ke bentuk
LRS (struktur record secara logic). Dari bentuk LRS inilah yang nantinya
dapat ditransformasikan ke bentuk relasi tabel.
b. Konversi ERD ke LRS sebuah model sistem yang digambarkan dengan
sebuah model sistem yang digambarkan dengan sebuah ERD akan mengikuti
pola pemodelan tertentu.Dalam kaitannya dengan konversi ke LRS.
2.2.3. Pengkodean
Menurut Mustakini (2014:384) “kode digunakan untuk tujuan
mengklasifikasikan data, memasukan data kedalam komputer dan untuk
mengambil bermacam-macam informasi yang berhubungan dengannya dan kode
dapat dibentuk dari kumpulan angka, huruf dan karakter-karakter khusus”.
Petunjuk pembuatan kode menurut mustakini (2014:384) adalah:
1. Harus Mudah Diingat
Supaya kode mudah diingat, maka dapat dilakukan dengan cara
menghubungkan kode tersebut dengan obyek yang diwakili oleh kode.
2. Harus Unik
20
Kode harus unik untuk masing-masing item yang diwakilinya. Unik berarti
tidak ada kode yang kembar.
3. Harus Fleksibel
Kode harus fleksibel sehingga memungkinkan perubahan-perubahan atau
penambahan item baru dapat tetap diwakili oleh kode.
4. Harus Efisien
Kode harus sependek mungkin, selain mudah diingat juga akan efisien bila
direkam disimpanan luar komputer.
5. Harus Konsisten
Kode harus konsisten dengan kode yang telah dipergunakan.
6. Harus Distandarisasi
Kode harus distandarisasi untuk seluruh tingkatan dan departemen dalam
organisasi. Kode yang tidak standar akan mengakibatkan kebingungan, salah
pengertian dan dapat cenderung terjadi kesalahan pemakaian bagi yang
menggunakan kode tersebut.
7. Spasi Dihindari
Spasi didalam kode sebaiknya dihindari, karena dapat menyebabkan kesalahan
didalam menggunakannya.
8. Hindari Karakter yang Mirip
Karakter yang hampir serupa bentuk dan bunyi pengucapannya sebaiknya
tidak digunakan dalam kode.
9. Panjang Kode Harus Sama
Masing-masing kode yang sejenis harus mempunyai panjang yang sama.
Tipe dari kode menurut mustakini (2014:386) adalah :
21
1. Kode Mnemonic (mnemonic code)
Kode mnemonic digunakan untuk tujuan supaya mudah diingat. Kode
mnemonic dibuat dengan dasar singkatan atau mengambil sebagian karakter
dari item yang akan diwakili dengan kode ini.
2. Kode Urut (sequential code)
Kode urut disebut juga dengan kode seri merupakan kode yang nilainya urut
antara satu kode dengan kode berikutnya.
3. Kode Blok (block code)
Kode blok mengklasifikasikan item ke dalam blok tertentu yang
mencerminkan satu klasifikasi tertentu atas dasar pemakaian maskimum yang
diharapkan.
4. Kode Group (group code)
Kode group merupakan kode yang berdasarkan field-field dan tiap field kode
mempunyai arti.
5. Kode Desimal (decimal code)
Kode desimal mengklasifikasikan kode atas dasar 10 unit angka desimal
dimulai dari angka 0 sampai dengan angka 9 atau dari 00 sampa dengan 99
tergantung dari banyaknya kelompok.
2.2.4. Pengertian Hierarchy Input Proses Output (HIPO)
Menurut Puspitawati dan Sri Dewi Anggadini (2011:114) “HIPO
(Hierarchy Input Proses Output) merupakan serangkaian diagram yang terdiri dari
serangkaian level yang mengalir dari atas ke bawah yang menggambarkan sistem
yang lebih detail”. Diagram HIPO dirancang sebagai alat bantu dan alat
dokumentasi yang digunakan untuk mengidentifikasikan apa yang harus
22
dilakukan untuk menyelesaikan suatu masalah. Selain itu diagram ini juga
digunakan untuk menguraikan kesuluruhan pemrosesan transaksi yang terjadi
dalam aktivitas perusahaan. Fungsi dari sistem digambarkan oleh HIPO dalam
tiga tingkatan yaitu :
1. Visual Table Of Content (VTOC)
Diagram ini menggambarkan hubungan dari fungsi – fungsi di sistem secara
berjenjang.
2. Over view diagram
Diagram ini menunjukan secara garis besar hubungan dari input, proses dan
output. Bagian input menunjukan item-item data yang akan digunakan oleh
bagian proses, bagian proses berisi langkah – langkah yang menggambarkan
kerja dari fungsi, bagian output berisi dengan item – item data yang dihasilkan
atau dimodifikasi oleh langkah – langkah proses.
3. Detail diagram
Detail diagram merupakan tingkatan yang paling rendah di diagram HIPO.
Diagram ini berisi dengan elemen – elemen dasar dari paket yang
menggambarkan secara rinci dari fungsi.
HIPO dikembangkan oleh IBM yang dipercaya bahwa dokumentasi sistem
pemrograman yang dibentuk dengan menekankan pada fungsi – fungsi sistem
akan mempercepat pencarian prosedur yang akan dimodifikasi, karena HIPO
menyediakan fasilitas lokasi dalam bentuk kode prosedur dalam suatu sistem.
HIPO mempunyai sasaran utama sebagai berikut :
1. Untuk menyediakan suatu struktur guna memahami fungsi – fungsi dari
sistem.
23
2. Untuk lebih menekankan fungsi – fungsi yang harus diselesaikan oleh
program, bukannya menunjukan statement – statement program yang
digunakan untuk melaksanakan fungsi tersebut.
3. Untuk menyediakan penjelasan yang jelas dari input yang digunakan dan
output yang harus dihasilkan oleh masing – masing fungsi pada tiap – tiap
tingkatan dari diagram HIPO.
4. Untuk menyediakan output yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan –
kebutuhan pemakai.
2.2.5. Diagram Alir Program (Flowchart)
Menurut puspitawati dan Sri Dewi anggadini (2011:112) mengemukakan
bahwa “Program flowchart atau diagram alir merupakan diagram yang
menggambarkan urutan langkah detail dan logika program”.
Flowchart atau Diagram Alir adalah bagan-bagan yang menunjukan alir
didalam program atau prosedur sistem secara logika. Flowchart atau Diagram Alir
digunakan terutama untuk alat bantu komunikasi dan untuk dokumentasi.
Flowchart adalah langkah analisa paling awal sebelum membuat algoritma atau
program.
Tujuan pembuatan flowchart sebenarnya adalah menjelaskan cara kerja
program yang kita buat agar lebih dimengerti user. Namun seiring
berkembangnya waktu flowchart juga bertujuan untuk :
1. Menggambarkan suatu tahapan penyelesaian masalah secara sederhana, terurai,
rapi dan jelas.
2. Bagan Alir Sistem (Sistem Flowchart)
24
3. Menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoprasian
program.
4. Menyelesaikan masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut.
5. Dapat dipakai untuk menunjukkan berbagai kegiatan operasi dan jalur
pengendalian.
Ada beberapa bentuk flowchart diantaranya :
1. Diagram Alir sistem (sistem flowchart)
Diagram alir sistem dapat didefinisikan sebagai Diagram yang menunjukan
arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. Bagan ini menjelaskan urutan-
urutan dari prosedur – prosedur yang ada didalam sistem.
2. Diagram alir program (program flowchart)
Diagram alir program merupakan bagan yang menjelaskan secara rinci langkah
langkah dari proses program .
Adapun teknik pembuatan flowchart yang sering digunakan adalah
program flowchart. Teknik pembutan flowchart di bagi menjadi dua, yaitu :
a. General Way
Teknik pembuatan flowchart dengan cara ini lazim digunakan
dalam menyusun logika suatu program yang menggunakan proses
pengulangan secara tidak langsung (Non Direct Loop).
b. Iteration Way
Teknik pembuatan flowchart dengan cara ini biasanya dipakai untuk logika
program yang cepat serta bentuk permasalahan yang kompleks.
25
26