BAB II LANDASAN TEORI · rumah tangga para pelayan di toko serba ada, toko pakaian, toko special,...

19
7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Prosedur Kata prosedur biasanya diidentifikasikan sebagai rangkaian aktivitas, tugastugas, langkah-langkah, keputusan-keputusan, perhitungan-perhitungan dan proses-proses, yang dijalankan melalui serangkaian pekerjaan yang menghasilkan suatu tujuan yang diinginkan, suatu produk atau sebuah akibat. Sebuah prosedur biasanya mengakibatkan sebuah perubahan. Menurut Cole yang diterjemahkan oleh Badriwan (2003) menerangkan bahwa : Prosedur merupakan suatu urutan-urutan pekerjaan-pekerjaan kerani(clerical) biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu bagian atau lebih disusun untuk menjamin adanya perlakuan yang seragam transaksi-transaksi perusahaan yang sering terjadi. (Wijaya & Irawan, 2018) Menurut Mulyadi (2013:5) menyatakan bahwa: "Prosedur adalah suatu urutan kegiatan krelikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departement atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang". Sedangkan menurut Ardiyose (2013:734) menyatakan bahwa : Prosedur adalah suatu bagian sistem yang merupakan rangkaian tindakan yang menyangkut beberapa orang dalam satu atau beberapa bagian yang ditetapkan untuk menjamin agar suatu kegiatan usaha atau transaksi dapat terjadi berulang kali dan dilaksanakan secara beragam”.

Transcript of BAB II LANDASAN TEORI · rumah tangga para pelayan di toko serba ada, toko pakaian, toko special,...

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI · rumah tangga para pelayan di toko serba ada, toko pakaian, toko special, merupakan contoh dari jenis penjualan ini. Jenis penjualan seperti ini tidak akan

7

7

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Prosedur

Kata prosedur biasanya diidentifikasikan sebagai rangkaian aktivitas,

tugastugas, langkah-langkah, keputusan-keputusan, perhitungan-perhitungan dan

proses-proses, yang dijalankan melalui serangkaian pekerjaan yang menghasilkan

suatu tujuan yang diinginkan, suatu produk atau sebuah akibat. Sebuah prosedur

biasanya mengakibatkan sebuah perubahan.

Menurut Cole yang diterjemahkan oleh Badriwan (2003) menerangkan

bahwa :

Prosedur merupakan suatu urutan-urutan pekerjaan-pekerjaan

kerani(clerical) biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu bagian

atau lebih disusun untuk menjamin adanya perlakuan yang seragam

transaksi-transaksi perusahaan yang sering terjadi. (Wijaya & Irawan,

2018)

Menurut Mulyadi (2013:5) menyatakan bahwa: "Prosedur adalah suatu

urutan kegiatan krelikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu

departement atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam

transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang".

Sedangkan menurut Ardiyose (2013:734) menyatakan bahwa :

Prosedur adalah suatu bagian sistem yang merupakan rangkaian tindakan

yang menyangkut beberapa orang dalam satu atau beberapa bagian yang

ditetapkan untuk menjamin agar suatu kegiatan usaha atau transaksi dapat

terjadi berulang kali dan dilaksanakan secara beragam”.

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI · rumah tangga para pelayan di toko serba ada, toko pakaian, toko special, merupakan contoh dari jenis penjualan ini. Jenis penjualan seperti ini tidak akan

8

Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas maka dapat disimpulkan yang

dimaksud dengan prosedur adalah suatu tatacara kerja atau kegiatan untuk

menyelesaikan pekerjaan dengan urutan waktu dan memiliki pola kerja yang tetap

yang telah ditentukan yang menghasilkan suatu tujuan tertentu.

2.2. Pengertian Administrasi

administrasi berasal dari kata Yunani “Ad” dan “ministrate” yang berarti

pengabdian atau service atau pelayanan. Secara naluriah, manusia ingin selalu

bersama dalam suatu kelompok, hal ini retasa atau tanpak dalam usaha memenuhi

kebutuhan-kebutuhan hidupnya yang tidak dapat dilaksanakan secara individual.

Kebutuhan yang menimbulkan tujuan bersama tersebut, menghendaki suatu

kerjasama dari kelompok manusia sebelum melakukan tindakan untuk mencapai

tujuan yang diharapkan. Oleh karena itu, diperlukan pemikiran pemikiran terlebih

dahulu agar proses pencapaian tujuan itu dapat dijalankan sesuai dengan yang

telas ditetapkan. Pendapat lain bahwa kata administrasi diambil dari kata “ad” dan

“ministro”. Ad mempunyai arti “kepada” dan “ministro” berarti “melayani”.

Dengan demikian, diartikan sebagai pelayanan atau pengabdian terhadap subjek

tertentu. Selain itu, kata administrate berasal dari bahasa Belanda, yang artinya

lebih sempit dan terbatas pada aktivitas ketata usahaan, yaitu kegiatan penyusunan

dan pencatatan keterangan yang diperoleh secara sistematis, yang berfungsi

mencatat hal-hal yang terjadi dalam organisasi sebagai bahan laporan bagi

pimpinan, didalamnya merupakan kegiatan kegiatan tulis menulis, mengirim, dan

menyimpan keterangan dan dikaitkan pula dengan aktivitas administrasi

perkantoran yang hanya merupakan salah satu bidang dari aktivitas administrasi

yang sebenarny (Siswandi, 2017:1).

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI · rumah tangga para pelayan di toko serba ada, toko pakaian, toko special, merupakan contoh dari jenis penjualan ini. Jenis penjualan seperti ini tidak akan

9

Menurut Simon dan Anthoillah dalam Siswandi (2017:1) menjelaskan

bahwa “administrasi adalah suatu kegiatan atau kelompok yang mengadakan

kerjasama untuk menyelesaikan tujuan bersama”.

Menurut Robert Britel E.D, Lester dalam Siswandi (2017:1)

mengemukakan bahwa “The most comprehensive definition views management

as an integrating process by wich authorized individual create, maintain, an

operate an organization in tehe selection an accomplishment of it’s aims”.

Definisi paling komperhensif memandang manajemen sebagai proses

integrasi dimana individu mempunyai kewenangan menciptakan, memelihara,

sebuah organisasi beroprasi dalam pemilihan suatu prestasi dari tujuan tujuannya.

Menurut S.P, Siagian dalam siswandi (2017:2) mendefinisikan bahwa

“administrasi sebagai keseluruhan proses kerjasama antara dua orang manusia

atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu dari penguasaan, pengelolaan,

untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya”.

Pentingnya upaya pemikiran dan gagasan untuk membangun administrasi

yang sesuai dengan tuntutan perusahaan, bukanlah suatu yang baru untuk

lingkungan perkembangan perusahaan. Bagaimanapun, menuntut dan memacu

upaya pemikiran dan gagasan yang lebih mendasar. Administrasi dan penggunan

administrasi sehingga hasil yang diperoleh bukan hanya bermanfaat bagi

pengelola administrasi, tetapi juga untuk pimpinan organisasi tersebut sebagai

bahan untuk mengadakan perbaikan organisasi.

Sedangkan administrasi menurut Umam, Khaerul dalam Siswandi (2017:2)

mengatakan bahwa :

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI · rumah tangga para pelayan di toko serba ada, toko pakaian, toko special, merupakan contoh dari jenis penjualan ini. Jenis penjualan seperti ini tidak akan

10

Ilmu administrasi merupakan hasil pemikiran penalaran manusia yang

disusun bedasarkan dengan rasionalitas dan sistematika yang

mengungkapkan kejelasan tentang objek formal, yaitu pemikiran untuk

menciptakan keteraturan dari berbagai aksi dan reaksi yang dilakoni oleh

manusia dan objek material, yaitu manusia yang melakukan aktivitas

administrasi dalam bentuk kerjasama menuju terwujudnya tujuab tertentu.

Menurut Rahmat dalam siswandi (2017:2) menyebutkan bahwa,

“administrasi adalah jenis pekerjaan yang memanfaatkan aktivitas manusia dalam

pola kerjasama sebagai upaya mencapai tujuan dengan cara yang efektif dan

efisien”.

Bedasarkan definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa administrasi

dalam arti luas mengandung tiga unsur pokok yaitu kelompok manusia,

kerjasama, tujuan tertentu, dengan demikian administrasi dalam arti luas yaitu

keseluruhan proses kerjasama dalam setiap usaha dari dua orang atau lebih.

2.3. Pengertian Penjualan

Menurut Swastha, Basu (2017:8) Penjualan adalah ilmu dan seni

mempengaruhi pribadi yang dilakukan oleh penjual untuk mengajak orang lain

agar bersedia membeli barang/jasa yang ditawarkannya.

Menurut Stewart, Grant (2017:1) menerrangkan bahwa :

manajemen penjualan merupakan suatu pekerjaan yang sulit, karena ini

adalah salah satu dari beberapa hubungan dalam dunia usaha yang

mempunyai ciri khas manajer jarang sekali bertemu dengan staf. Pekerjaan

ini biasanya bukan merupakan tatap muka. Bidang ini sering menimbulkan

permasalahan dalam hal motivasi dan moril (semangat juang dalam

kelompok penjualan).

Pengertian tentang istilah penjualan yang dianggap sama dengan istilah

pemasaran. Misalnya, seorang wiraniaga atau manajer penjualan membicarakan

pemasaran, tetapi sebenarnya masalah yang dibicarakan adalah penjualan. Kedua

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI · rumah tangga para pelayan di toko serba ada, toko pakaian, toko special, merupakan contoh dari jenis penjualan ini. Jenis penjualan seperti ini tidak akan

11

istilah tersebut mempunyai ruang lingkup yang berbeda. Pemasaran meliputi

kegiatan yang luas, sedangkan penjualan hanyalah merupakan satu kegiatan saja

di dalam pemasaran. Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha

yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan

mendistribusikan barang, jasa, ide kepada pasar sasaran agar dapat mencapai

tujuan organisasi, dari definisi tersebut dapat dilihat bahwa proses pemasaran itu

dimulai jauh sejak sebelum barang-barang diproduksi, tidak dimulai pada saat

produksi selesai, juga tidak berakhir dengan penjualan. Semua keputusan yang

diambil di bidang pemasaran harus ditujukan untuk menentukan produk dan

pasarnya, harganya, serta promosinya. Pengusaha harus dapat memberikan

kepuasan kepada konsumen jika menginginkan usaha nya berjalan dengan baik,

atau konsumen mempunyai pandangan yang baik terhadap perusahaannya.

Jaminan yang lebih baik atas barang dan jasa dapat dilakukan sesudah penjulan.

Jadi, jelas bahwa penjualan itu merupakan suatu kegiatan didalam pemasaran.

Pengertian penjualan ini cukup luas (Swastha, Basu 2017:8).

Transaksi penjualan yang dilakukan oleh penjual dan pembeli dapat dilihat

sebagai proses pertukaran pada gambar sebagai berikut:

Sumber : Swastha, Basu (2017:8).

Gambar II.1 : Proses Pertukaran

PENJUAL PEMBELI

Barang / Jasa

Uang

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI · rumah tangga para pelayan di toko serba ada, toko pakaian, toko special, merupakan contoh dari jenis penjualan ini. Jenis penjualan seperti ini tidak akan

12

Semakin pandai seseorang untuk menjual akan semakin cepat pula mencapi

sukses dalam melaksanakan tugas tugasnya, sehingga tujuan yang diinginkan akan

segera terlaksana. Dalam segala bidang dan tingkatan, taktik penjualan harus

digunakan agar pelayanan yang diberikan kepada orang lain dapat memberikan

kepuasan. Dengan kepuasan ini diharapkan mereka dapat menjadi langganan atau

sahabat yang baik, dalam melakukan penjualannya, penjual dituntut untuk

memiliki bakat seni serta keahlian untuk mempengaruhi orang lain. Bakat inilah

yang sering tidak dimiliki oleh setiap orang. Tidaklah mudah untuk mengarahkan

kemauan calon pembeli dengan cara mengemukakan berbagai alasan serta

pendapatnya (Swastha, Basu 2017:9).

Pengertian lain tentang penjualan yang dikemukakan oleh wiliam G.

Nickels dalam Swastha, Basu (2017:10) yang menyebutnya dalam istilah

penjualan tatap muka (personal selling).

Penjualan tatap muka adalah interaksi antar individu, saling bertemu muka

yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai atau

mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak

lain.

Penjualan tatap muka merupakan komunikasi orang secara individual yang

dapat dilakukan untuk mencapai tujuan seluruh usaha pemasaran pada umumnya,

yaitu meningkatkan penjualan yang dapat menghasilkan laba dengan jangka

panjang. Dalam hal ini, perusahaan memerlukan tenaga tenaga penjualan atau

wiraniaga untuk melakukannya. Tugas tugas yang mereka lakukan cukup luwes

karena secara langsung dapat mengetahui keinginan, motivasi dan perilaku

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI · rumah tangga para pelayan di toko serba ada, toko pakaian, toko special, merupakan contoh dari jenis penjualan ini. Jenis penjualan seperti ini tidak akan

13

konsumen dan sekaligus dapat melihat reaksi konsumen sehingga mereka

langsung dapat mengadakan penyesuaian seperlunya.

2.3.1. Jenis Jenis Penjualan

Menurut Swastha, Basu (2017:8), Tugas tugas wiraniaga sering

digolongkan menurut jenis hubungan pembeli yang terlibat dalam penjualan.

Dalam hal ini, jenis jenis penjualan dikelompokkan menjadi:

1. Trade Seliing (Penjualan)

Trade selling dapat terjadi bila produsen dan besar mempersilahkan pengecer

untuk berusaha memperbaiki distributor produk produk mereka. Hal ini

melibatkan para penyalur dengan kegiatan promosi, peragaan, persediaan dan

produk baru. Jadi titik beratnya adalah pada “penjualan melalui” penyalur dari

pada “penjualan ke” pembeli akhir.

2. Missionary Selling (Penjualan Misionaris)

Dalam missionary selling, penjualan berusaha ditingkatkan dengan mendorong

pembeli untuk membeli barang barang dari penyalur perusahaan. Di sini,

wiraniaga lebih cenderung pada “penjualan untuk” penyalur. Jadi, wiraniaga

sendiri tidak menjual secara langsung produk yang ditawarkan, misalnya

penawaran obat kepada dokter.

3. Technical Selling (Teknis Penjualan)

Technical Selling berusaha meningkatkan penjualan dengan pemberian saran

dan nasehat kepada pembeli akhir dari barang dan jasa nya. Dalam hal ini, tugas

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI · rumah tangga para pelayan di toko serba ada, toko pakaian, toko special, merupakan contoh dari jenis penjualan ini. Jenis penjualan seperti ini tidak akan

14

utama wiraniaga adalah mengidentifikasikan dan menganalisis masalah masalah

yang dihadapi pembeli, serta menunjukan bagaimana produk atau jasa yang

ditawarkandapat mengatasi masalah tersebut.

4. New Business Selling (Penjualan Bisnis Baru)

New Business Seliing berusaha membuka transaksi baru dengan merubah salon

pembeli menjadi pembeli. Jenis penjualan ini sering dipakai oleh perusahaan

asuransi.

5. Responsive Selling (Respon Penjualan)

Setiap tenaga penjualan diharapkan dapat memberikan reaksi terhadap

permintaan pembeli. Dua jenis penjualan utama disini adalah route driving dan

retailing. Pada pengebudi yang mengantarkan susu, roti, gas untuk keperluan

rumah tangga para pelayan di toko serba ada, toko pakaian, toko special,

merupakan contoh dari jenis penjualan ini. Jenis penjualan seperti ini tidak akan

menciptakan penjualan yang terlalu besar meskipun layanan yang baik dan

hubungan yang menyenangkan dapat menjurus kepada pembelian ulang.

2.3.2 Tahap Tahap Penjualan

Menurut Swastha, Basu (2017:12), Salah satu aspek yang ada dalam

penjualan adalah penjualan dengan bertemu muka seperti yang dibahas

sebelumnya, dalam hal ini tahap tahap uang perlu ditempuh oleh pihak penjual

meliputi, persiapan sebelum penjualan, menentukan lokasi pembeli potensial,

pendekatan pendahuluan, pelaksanaan penjualan dan pelayanan purna jual. Skema

dari tahap tahap tersebut dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI · rumah tangga para pelayan di toko serba ada, toko pakaian, toko special, merupakan contoh dari jenis penjualan ini. Jenis penjualan seperti ini tidak akan

15

Sumber : Swastha, Basu (2017:12),

Gambar II.2 : Tahap Tahap Penjualan

1. persiapan sebelum penjualan

Tahap pertama dalam penjualan tatap muka adalah mengadakan persiapan

persiapan sebelum melakukan penjualan. Kegiatan yang dilakukan adalah

mempersiapkan tenaga penjualan dengan memberikan perngertian tentang barang

yang dilaukakan. Selain itu, mereka juga lebih dulu harus mengetahui

kemungkinan tentang motivasi dan perilaku dalam segmen pasar yang dituju.

2. penentuan lokasi pembeli potensial

Dengan menggunakan data pembeli yang lalu maupun sekarang, penjual

dapat menentukan karakteristik calon pembeli atau pembeli potensialnya.

Penentuan calon pembeli beserta karakteristiknya dapat dilakukan dengan

segmentasi pasar. Karakteristik calon pembeli adalah faktor lokasi yang menjadi

Persia

pan

Penentu

an

Lokasi

Pembeli

Penentu

an

Calon

Pembeli

Penjualan

Kegiata

n Purna

Jual

Perhatian

Minat

Keinginan

Tindakan

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI · rumah tangga para pelayan di toko serba ada, toko pakaian, toko special, merupakan contoh dari jenis penjualan ini. Jenis penjualan seperti ini tidak akan

16

sasaran kunjungan bagi wiraniaga. Oleh karena itu, pada tahap kedua ini

ditentukan lokasi dari segmen pasar yang menjadi sasaranya. Dari lokasi ini

dapatlah dibuat sebuah daftar tentang orang orang atau perusahaan yang secara

logis melrupakan pembeli potensial dari produk yang ditawarkan. Dari konsumen

yang ada dapat pula ditentukan konsumen manakah yang sudah menggunakan

produk produk saingan.

3. pendekatan pendahuluan

Sebelum melakukan penjualan, penjual harus mempelajari semua masalah

tentang individu atau perusahaan yang dapat diharapkan sebagai pembelinya.

Selain itu, perlu juga mengetahui tentang produk atau merk apa yang sedang

mereka gunakan dan bagaimana reaksinya. Berbagai macam informasi perlu

dikumpulkan untuk mendukung penawaran produknya kepada pembeli, misalnya

tentang kebiasaan membeli, kesukaan dan sebagainya. Semua kegiatan ini

dilakukan sebagi pendekatan pendahuluan terhadap pasarnya.

4. melakukan penjualan

Penjualan dilakukan bermula dari suatu usaha untuk memikat perhatian calon

konsumen, kemudian diusahakan untuk mengetahui daya tarik atau minat mereka.

Jika minat mereka dapat diikuti dengan munculnya keinginan untuk membeli,

maka penjual tinggal merealisir penjualan produknya. Pada saat ini penjualan

dilakukan.

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI · rumah tangga para pelayan di toko serba ada, toko pakaian, toko special, merupakan contoh dari jenis penjualan ini. Jenis penjualan seperti ini tidak akan

17

5. pelayanan purna jual

Sebenarnya kegiatan penjualan tidak berakhir pada saat pesanan dari pembeli

telah dipenuhi, tetapi masih perlu dilanjutkan dengan memberikan pelayanan atau

servis kepada mereka. Biasanya keiatan ini dilakukan untuk penjualan barang

narang industry seperti instalasi atau barang konsumsi tahan lama seperti almari

es, televise, dan sebagainya bebrapa pelayanan yang diberikan oleh penjual

susydah penjualan dilakukan antara lain berupa:

a. Pemberian garansi

b. Pemberian jasa reparasi

c. Latihan trnaga trnaga operasional dan cara penggunaanya

d. Penghantaran barang kerumah

Dalam tahap terakhir ini penjual harus dengan berusaha mengatasi

berbagai macam keluhan atau tanggapan yang kurang baik dari pembeli.

Pelayanan lain yang juga perlu diberikan susudah penjualan adalah memberikan

jaminan kepada pembeli bahwa keputusan yang diambilnya tepat, barang yang

dibelinya betul betul bermanfaat dan hasil kerja produk tersebut memuaskan.

2.3.3. Faktor yang mempengaruhi kegiatan penjualan

Menurut Swastha, Basu (2017:129) dalam praktek, kegiatan penjualan itu

dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor faktor tersebut adalah:

1. kondisi dan Kemampuan penjual

Transaksi jual-beli atau pemindahan hak milik secara komersial atas barang

dan jasa itu pada prinsipnya melibatkan dua pihak, yaitu penjual sebagai pihak

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI · rumah tangga para pelayan di toko serba ada, toko pakaian, toko special, merupakan contoh dari jenis penjualan ini. Jenis penjualan seperti ini tidak akan

18

pertama dan pembeli sebagai [ihak kedua. Penjual harus dapat meyakinkan

kepada pembelinya agar dapat berhasil mencapai sasaran penjualan yang

diharapkan. Penjual harus memahami beberapa masalah penting yang sangat

berkaitan, yakni:

a. Jenis dan karakteristik barang yang ditawarkan

b. Harga produk

c. Syarat penjualan, seperti pembayaran, penghantaran, pelayanan purna

jual, garansi dan sebagainya.

Masalah masalah tersebut biasanya menjadi pusat perhatian pembeli sebelum

melakukan pembelian. Selain itu, manajer perlu memperhatikan jumlah serta sifat

sifat tenaga penjualan yang akan dipakai. Dengan tenaga penjualan yang baik

dapatlah dihindari timbulnya kemungkinan rasa kecewa pada para pembeli dalam

pembeliannya. Adapun sifat sifat yang dimiliki oleh seorang penjual yang baik

antara lain: sopan, pandai bergaul, pandai berbicara, mempunyai kepribadian yang

menarik, sehat jasmani, jujur, mengetahui cara cara penjualan dan sebagainya.

2. Kondisi Pasar

Pasar, sebagai kelompok pembeli atau pihak yang menjadi sasaran dalam

penjualan, dapat pula mempengaruhi kegiatan penjualannya. Adapun faktor

faktor kondisi pasar yang perlu diperhatikan adalah:

a. Jenis pasarnya, apakah pasar konsumen, pasar industry, pasar penjual,

pasar pemerintah atau pasar internasional

b. Kelompok pembeli atau segmen pasarnya

c. Daya Belinya

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI · rumah tangga para pelayan di toko serba ada, toko pakaian, toko special, merupakan contoh dari jenis penjualan ini. Jenis penjualan seperti ini tidak akan

19

d. Frekuensi pembeliannya

e. Keinginan dan kebutuhannya

3. Modal

Akan lebih sulit bagi penjual untuk menjual barangnya apabila barang yang

dijual tersebut belum dikenal oleh calon pembeli atau apabila lokasi pembeli

jauh dari tempat penjual. Dalam keadaan seperti ini, penjual harus

memperkenalkan dulu atau membawa barangnya ke tempat pembeli. Untuk

melaksanakan maksud tersebut diperlukan adanya sarana serta usaha, seperti:

alat transport, tempat peragaan baik didalam perusahaan maupun diluar

perusahaan, usaha promosi dan sebagainya. Semua ini hanya dapat dilakukan

apabila penjual memiliki sejumlah modal yang diperlukan untuk itu.

4. kondisi organisasi perusahaan

Pada perusahaan besar, biasanya masalah penjualan ini ditangani oleh bagian

tersendiri (bagian penjualan) yang dipegang orang orang tertentu/ahli dibidang

penjualan, lain hal nya dengan perusahaan kecil dimana masalah penjualan

ditangani oleh orang yang juga melakukan fungsi fungsi lain. Hal ini

disebabkan karena jumlah tenaga kerjanya lebih sedikt, sistem organisasinya

lebih sederhana, masalah masalah yang dihadapi serta sarana yang dimilikinya

juga tidak sekompleks perusahaan besar, masalah penjualan ini ditangani

sendiri oleh pimpinan dan tidak diberikan kepada orang lain.

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI · rumah tangga para pelayan di toko serba ada, toko pakaian, toko special, merupakan contoh dari jenis penjualan ini. Jenis penjualan seperti ini tidak akan

20

5. Faktor Lain

Faktor faktor lain, seperti: periklanan, peragaan, kampanye, pemberian hadiah,

sering mempengaruhi penjualan, namun untuk melaksanakannya, diperlukan

sejumlah dana yang tidak sedikit. Bagi perusahaan yang bermodal kuat,

kegiatan ini secara rutin dapat dilakukan, Sedangkan bagi perusahaan kecil

yang mempunyai modal relative kecil, kegiatan ini lebih jarang dilakukan.

Ada pengusaha yang berpegang pada prinsip bahwa “paling penting membuat

barang yang baik”. Bilamana prinsip tersebut dilaksanakan, maka diharapkan

pembeli akan kembali membeli lagi barang yang sama, sebelum pembelian

dilakukan, sering pembeli harus dirangsang daya tariknya, misalnya dengan

memberikan bungkus yang menarik atau dengan cara promosi lainnya.

2.4 Sistem Pembayaran

Adapun sistem sistem pembayaran penjualan barang yang terdapat pada

PT Bina Kasih Abadi menggunakan dua sistem, yaitu pembayaran secara Tunai

dan sistem secara Kredit.

1. Penjualan Tunai

Penjualan tunai adalah penjualan barang secara tunai dicatat sebagai debit

pada akun kas dan kredit pada akun penjualan. Praktik biasanya penjualan secara

tunai dicatat dalam buku penerimaan kas.

Menurut jurnal Chairiyah, C. (2014:23) menjelaskan bahwa :

Penjualan secara tunai itu berarti menjual barang dengan ketentuan uang

langsung dibayarkan secara cash atau lunas, sedangkan penjualan secara

kredit itu berarti menjual barang dengan memberi uang muka dahulu atau

tidak menggunakan uang muka sama sekali dan sisa pembayaran akan

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI · rumah tangga para pelayan di toko serba ada, toko pakaian, toko special, merupakan contoh dari jenis penjualan ini. Jenis penjualan seperti ini tidak akan

21

dibayar berangsur-angsur sampai dengan waktu yang ditentukan.

(Chairiyah, 2014)

Menurut Mulyadi (2013:455) mengatakan bahwa, “Penjualan tunai

dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara mewajibkan pembeli melakukan

pembayaran harga barang terlebih dahulu sebelum barang diserahkan oleh

perusahaan kepada pembeli.”

Berikut siklus penjualan tunai adalah sebagai berikut:

Sumber: Mulyadi (2013:455)

Gambar II.3 : Siklus Penjualan Tunai

Untuk penjualan tunai suatu siklus yang berulang terjadi dari kas ke

persediaan yang dibeli untuk dijual kembali dan kas kembali ke kas.

Aktivitas penjualan tunai biasanya banyak dijumpai dalam perusahaan

perdagangan retail. Tahapan penjualan tunai diawali dengan proses pembuatan

faktur penjualan oleh bagian penjualan. Dalam sebuah perusahaan yang sudah

memiliki sistem komputerisasi bagian penjualan sudah memiliki informasi

persedian barang dan harganya dari database persediaan yang di inputkan oleh

bagian persediaan/gudang yang terhubung kebagian penjualan. Laporan yang

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI · rumah tangga para pelayan di toko serba ada, toko pakaian, toko special, merupakan contoh dari jenis penjualan ini. Jenis penjualan seperti ini tidak akan

22

dihasilkan dari penjualan tunai adalah laporan hasil penjualan per periode, statistik

penjualan, jumlah persediaan yang dikeluarkan dan berbagai laporan yang

lainnya.

Dari definisi diatas dapat disintesiskan bahwa penjualan tunai adalah

penjualan yang dimana uang diterima langsung dari pembeli dan barang

diserahkan kepada pembeli.

2. Penjualan Kredit

Menurut Astiko dalam Abdurrahman, Hasan (2014:63), menerangkan

bahwa :

pengertian kredit mempunyai dimensi yang beraneka ragam, dimulai dari

arti kata “kredit” yang berasal dari bahasa yunani “credere” yang berarti

kepercayaan akan kebenaran dalam praktek sehari hari. Pengertian kredit

adalah kemampuan untuk melaksanakan suatu pembelian atau

mengadakan suatu pinjaman dengan suatu janji, pembayaran akan

dilaksanakan pada jangka waktu yang telah disepakati. (Abdurahman &

Riswaya, 2014)

Menurut mulyadi dalam riswaya, asep ririh (2013:109), penjualan kredit

adalah penjualan yang dilaksanakan perusahaan dengan cara mengirimkan harga

sesuai order yang diterima dari pembeli dan untuk jangka waktu tertentu

perusahaan mempunyai tagihan kepada pembeli tersebut. (Riswaya, 2013)

Menurut Mulyadi (2013:201) menyatakan bahwa, “Penjualan kredit

dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara mengirimkan barang sesuai dengan

order yang diterima dari pembeli dan untuk jangka waktu tertentu perusahaan

mempunyai tagihan kepada pembeli tersebut”.

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI · rumah tangga para pelayan di toko serba ada, toko pakaian, toko special, merupakan contoh dari jenis penjualan ini. Jenis penjualan seperti ini tidak akan

23

Pengertian Penjualan Kredit menurut Samryn, L.M. (2014:250) adalah

“Penjualan kredit adalah penjualan yang direalisasikan dengan timbulnya tagihan

atau piutang kepada pihak pembeli".

Menurut pengertian diatas dapat disintesiskan bahwa penjualan kredit

adalah suatu transaksi antara perusahaan dengan pembeli, mengirimkan barang

sesuai dengan order serta perusahaan mempunyai tagihan sesuai jangka waktu

tertentu yang mengakibatkan timbulnya suatu piutang dan kas aktiva.

Sumber: Samryn, L.M. (2014:250)

Gambar II.4: Siklus Penjualan Kredit

Pada penjualan kredit siklus yang berulang terjadi dari kas ke persediaan

lalu ke piutang dan kembali ke kas.

Dari definisi diatas dapat disintesiskan bahwa penjualan kredit adalah

penjualan yang dilakukan oleh perusahaan mengirimkan barang sesuai dengan

pesanan customer dan melakukan pembayaran menggunakan tempo atau timbul

nya hutang.

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI · rumah tangga para pelayan di toko serba ada, toko pakaian, toko special, merupakan contoh dari jenis penjualan ini. Jenis penjualan seperti ini tidak akan

24

2.4.1. Fungsi – Fungsi yang Terlibat Pada Prosedur Penjualan

Ada beberapa fungsi yang memegang peranan penting di dalam prosedur

penjualan kredit, fungsi tersebut menurut Mulyadi (2013:211) adalah sebagai

berikut :

1. Fungsi Penjual

Fungsi ini bertanggung jawab untuk menerima surat order dari pembeli,

mengedit order dari pelanggan untuk menambahkan informasi yang belum

ada pada surat order tersebut (seperti spesifikasi barang dan rute pengiriman),

meminta otorisasi kredit, menentukan tanggal pengiriman dan dari gudang

mana barang akan dikirim dan mengisi surat order pengiriman

2. Fungsi Kredit

Fungsi ini berfungsi untuk memenuhi pesanan pembelian yang syaratnya

kredit dan memberikan otorisasi yang tercantum dalam surat perintah

pengiriman

3. Fungsi Gudang

Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyimpan barang dan menyiapkan

barang yang dipesan oleh pelanggan, serta menyerahkan barang kefungsi

pengiriman

4. Fungsi Pengiriman

Fungsi ini untuk mengirim barang-barang pada pembeli. Pengiriman ini hanya

boleh dilakukan apabila ada surat perintah pengiriman yang sah. Selain itu ini

juga berfungsi mengrim kembali barang-barang kepada penjual dalam

transaksi retur penjualan

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI · rumah tangga para pelayan di toko serba ada, toko pakaian, toko special, merupakan contoh dari jenis penjualan ini. Jenis penjualan seperti ini tidak akan

25

5. Fungsi Billing

Fungsi ini membuat dan mengirim faktur penjualan kepada pelanggan serta

menyiapkan copy faktur bagi kepentigan pencatatan penjualan oleh bagian

piutang, bagian kartu persediaan, bagian biaya, bagian jurnal, bagian buku

besar dan laporan, menghitung biaya kirim penjualan dan Pajak Pertambahan

Nilai (PPN), dan memeriksa kebenaran penulisan dan penghitungan-

penghitungan dalam faktur

6. Fungsi Piutang

Fungsi ini untuk mencatat piutang yang timbul dari transaksi penjualan kredit

dan membuat serta mengirimkan pernyataan piutang kepada debitur

7. Fungsi Akuntansi

Fungsi ini bertanggung jawab untuk membuat dan mengirimkan faktur

penjualan kepada pelanggan, serta menyediakan copy faktur penjualan bagi

kepentingan pencatatan transaksi penjualan

8. Fungsi Penagihan

Fungsi ini bertanggung jawab untuk meyerahkan barang atas dasar order

pengiriman yang diterimanya dari fungsi penjualan, serta menjamin bahwa

ada barang yang keluar dari perusahaan tanpa otorisasi dari yang berwenang