BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab...

28
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pasar Modal 2.1.1 Pengertian Pasar Modal Menurut Anoraga, pasar modal adalah suatu bidang usaha perdagangan surat-surat berharga seperti saham, sertifikat saham, dan obligasi. Dalam pengertian klasik, seperti dapat dilihat dalam praktek- prakteknya di Negara-negara kapitalis, perdagangan efek sesungguhnya merupakan kegiatan perusahaan swasta. Motif utama terletak pada masalah kebutuhan modal bagi perusahaan yang ingin lebih memajukan usaha dengan menjual sahamnya pada para pemilik uang atau investor baik golongan maupun lembaga-lembaga usaha. Peranan pasar modal dilihat dari sudut ekonomi mikro adalah sebagai suatu piranti untuk melakukan alokasi sumber daya ekonomi secara optimal. Kelebihannya lagi, dibandingkan kredit perbankan, bahwa pasar modal merupakan sumber pembiayaan yang tidak menimbulkan inflatoir. Sumber daya ekonomi yang sudah ada melalui pasar modal dialokasikan sedemikian rupa sehingga kedudukan berubah yaitu dari titik Pareto Inefficiency menjadi ke titik Pareto Efficiency. Ini dapat terjadi apabila informasi yang tersedia di

Transcript of BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab...

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab 2_08-34.pdf · menjual sahamnya pada para pemilik uang atau investor baik golongan

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pasar Modal

2.1.1 Pengertian Pasar Modal

Menurut Anoraga, pasar modal adalah suatu bidang usaha

perdagangan surat-surat berharga seperti saham, sertifikat saham, dan

obligasi. Dalam pengertian klasik, seperti dapat dilihat dalam praktek-

prakteknya di Negara-negara kapitalis, perdagangan efek sesungguhnya

merupakan kegiatan perusahaan swasta. Motif utama terletak pada masalah

kebutuhan modal bagi perusahaan yang ingin lebih memajukan usaha dengan

menjual sahamnya pada para pemilik uang atau investor baik golongan

maupun lembaga-lembaga usaha.

Peranan pasar modal dilihat dari sudut ekonomi mikro adalah sebagai

suatu piranti untuk melakukan alokasi sumber daya ekonomi secara optimal.

Kelebihannya lagi, dibandingkan kredit perbankan, bahwa pasar modal

merupakan sumber pembiayaan yang tidak menimbulkan inflatoir. Sumber

daya ekonomi yang sudah ada melalui pasar modal dialokasikan sedemikian

rupa sehingga kedudukan berubah yaitu dari titik Pareto Inefficiency menjadi

ke titik Pareto Efficiency. Ini dapat terjadi apabila informasi yang tersedia di

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab 2_08-34.pdf · menjual sahamnya pada para pemilik uang atau investor baik golongan

7

pasar modal cepat, tepat, dan akurat. Akibat lebih jauh dari berfungsinya pasar

modal sebagai piranti untuk mengalokasikan sumber daya ekonomi secara

optimal adalah naiknya pendapatan nasional, terciptanya kesempatan kerja,

dan semakin meratanya pemerataan hasil-hasil pembangunan.

Menurut DR. Siswanto Sudomo (1990), yang dimaksud dengan pasar

modal adalah pasar tempat diterbitkan serta diperdagangkan surat-surat

berharga jangka panjang, khususnya obligasi dan saham. Definisi ini sudah

menyangkut dua jenis pasar yang dikenal secara terpisah, yakni pasar perdana,

di mana surat-surat berharga itu pertama kali diterbitkan dan pasar sekunder,

dimana surat-surat berharga itu dipedagangkan. Kemudian yang dimaksud

dengan investor adalah individu atau unit ekonomi yang menanamkan

tabungannya dalam bentuk aset dengan harapan memperoleh hasil atau return

di masa yang akan datang. Di dalam konteks perekonomian global, dimana

pasar modal dibeberapa Negara sudah sedemikian berkembang, aset tersebut

pada umumnya berbentuk asset financial, walaupun masih tersedia pula

pilihan-pilihan dalam bentuk riil seperti logam mulia, emas, persawahan,

perkebunan, pabrik, dan atau real estate. Sedangkan yang dimaksud dengan

asset financial adalah surat-surat berharga yang merupakan klaim atas hasil

aset ril. Pemilikan asset financial bisa secara langsung dan tidak langsung.

Dikatakan tidak langsung bila aset tersebut merupakan klaim atas klaim.

Di Indonesia, pengertian pasar modal adalah sebagaimana tertuang di

dalam Keputusan Presiden (Kepres) No. 52 tahun 1976 tentang Pasar Modal

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab 2_08-34.pdf · menjual sahamnya pada para pemilik uang atau investor baik golongan

8

Bab I Pasal I dimana disebutkan “ Pasar Modal adalah Bursa Efek seperti

yang dimaksud dalam Undang-Undang No. 15 tahun 1952 (Lembaran Negara,

Tahun 1952 No. 67)”. Jadi Pasar Modal adalah bursa-bursa perdagangan di

Indonesia yang didirikan untuk perdagangan uang dan efek. Sedangkan bursa

adalah gedung atau ruang yang ditetapkan sebagai kantor dan tempat kegiatan

perdagangan efek. Lebih lanjut ditegaskan bahwa pengertian efek disini

adalah setiap saham, obligasi atau bukti lainnya, termasuk sertifikat atau surat

pengganti serta bukti sementara dari surat-surat tersebut, bukti keuntungan

dan surat-surat jaminan, opsi obligasi, bukti penyertaan dalam modal atau

pinjaman lainnya, serta setiap alat yang lazim dikenal sebagai efek.

(Anoraga,2006,p7).

2.1.2 Manfaat Pasar Modal

Manfaat pasar modal bisa dirasakan baik oleh investor, emiten,

pemerintah maupun lembaga penunjang (PAU-UGM, 26 – 27 Januari 1990)

(Anoraga,2006,p12)

Manfaat pasar modal bagi emiten, yaitu :

1. Jumlah dana yang dapat dihimpun bisa berjumlah besar.

2. Dana tersebut dapat diterima sekaligus pada saat pasar perdana selesai.

3. Tidak ada “covenant” sehingga manajemen dapat lebih bebas dalam

pengelolaan dana / perusahaan.

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab 2_08-34.pdf · menjual sahamnya pada para pemilik uang atau investor baik golongan

9

4. Solvabilitas perusahaan tinggi sehingga memperbaiki citra perusahaan.

5. Ketergantungan emiten terhadap bank menjadi kecil.

6. Cash flow hasil penjualan saham biasanya lebih besar dari harga nominal

perusahaan.

7. Emisi saham cocok untuk membiayai perusahaan yang beisiko tinggi.

8. Tidak ada bebas financial yang tetap.

9. Jangka waktu penggunaan dana tidak terbatas.

10. Tidak dikaitkan dengan kekayaan penjamin tertentu.

11. Profesionalisme dalam manajemen meningkat.

Sedangkan manfaat pasar modal bagi investor adalah sebagai berikut :

1. Nilai investasi berkembang mengikuti pertumbuhan ekonomi. Peningkatan

tersebut tercermin pada meningkatnya harga saham yang mencapai capital

gain.

2. Memperoleh dividen bagi mereka yang memiliki / memegang saham dan

bunga tetap atau bunga yang mengambang bagi pemegang obligasi.

3. Mempunyai hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) bagi

pemegang saham, mempunyai hak suara dalam Rapat Umum Pemegang

Obligasi (RUPO) bila diadakan bagi pemegang obligasi.

4. Dapat dengan mudah mengganti instrumen investasi, misal dari saham A

ke saham B sehingga dapat meningkatkan keuntungan atau mengurangi

resiko.

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab 2_08-34.pdf · menjual sahamnya pada para pemilik uang atau investor baik golongan

10

5. Dapat sekaligus melakukan investasi dalam beberapa instrumen yang

mengurangi resiko.

Manfaat pasar modal bagi lembaga penunjang yaitu :

1. Menuju arah professional di dalam memberikan pelayanannya sesuai

dengan bidang tugas masing-masing.

2. Semakin pembentuk harga dalam bursa paralel.

3. Semakin memberi variasi pada jenis lembaga penunjang.

4. Likuidasi efek semakin tinggi.

Sedangkan manfaat pasar modal bagi pemerintah yaitu :

1. Mendorong laju pembangunan.

2. Mendorong investasi.

3. Penciptaan lapangan kerja.

4. Memperkecil Debt Service Ratio (DSR).

5. Mengurangi beban anggaran bagi Badan Usaha Milik negara (BUMN).

2.2 Saham

Menurut William H. Pike, “Saham didefinisikan sebagai tanda

penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan.

Selembar saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab 2_08-34.pdf · menjual sahamnya pada para pemilik uang atau investor baik golongan

11

kertas tersebut adalah pemilik (berapapun porsinya) dari suatu perusahaan

yang menerbitkan kertas (saham) tersebut, sesuai porsi kepemilikannya yang

tertera pada saham”. (Dwiyanti,1999,p11)

Faktor-faktor penggerak harga saham adalah sebagai berikut :

1. Kondisi Fundamental Emiten

Faktor fundamental adalah faktor yang berkaitan langsung

dengan kinerja emiten itu sendiri. Semakin baik kinerja emiten maka

semakin besar pengaruhnya terhadap kenaikan harga saham. Begitu

juga sebaliknya, semakin menurun kinerja emiten maka semakin besar

kemungkinan merosotnya harga saham yang diterbitkan dan

diperdagangkan. Selain itu keadaan emiten akan menjadi tolak ukur

seberapa besar risiko yang bakal ditanggung oleh investor.

2. Hukum Permintaan dan Penawaran

Faktor hukum permintaan dan penawaran berada di urutan

kedia setelah faktor fundamental karena begitu investor mengetahui

kondisi fundamental perusahaan tentunya mereka akan melakukan

transaksi baik jual maupun beli. Transaksi-transaksi inilah yang akan

mempengaruhi fluktuasi harga saham. Perlu diwaspadai juga bahwa

kenaikan harga saham karena permintaan yang banyak atau penawaran

yang sedikit tidak akan berlangsung terus sebab pada suatu titik harga

saham akan menjadi terlalu mahal.

3. Tingkat Suku Bunga (SBI)

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab 2_08-34.pdf · menjual sahamnya pada para pemilik uang atau investor baik golongan

12

Pemerintah melalui Bank Indonesia akan menaikan tingkat

suku bunga guna mengontrol peredaran uang di masyarakat atau dalam

arti luas mengontrol perekonomian nasional. Dengan menaikan bunga

SBI berarti bank-bank dan lembaga keuangan lainya akan terdorong

untuk membeli SBI. Adanya bunga yang tinggi dalam SBI membuat

bank dan lembaga keuangan yang menikmatinya ini otomatis akan

memberikan tingkat bunga yang lebih tinggi untuk produk-produknya.

Tujuannya agar mampu menarik sebanyak mungkin dana masyarakat

yang akan dipergunakan untuk membeli SBI lagi. Jika ini terjadi

berarti tujuan dasar pemerintah telah tercapai. Bunga yang tinggi ini

tentunya akan berdampak pada alokasi dana investasi para investor.

Investasi pada produk perbankan seperti deposito atau tabungan jelas

lebih kecil resikonya dibandingkan invetasi dalam bentuk saham.

Karenanya investor akan menjual saham dan dananya kemudian akan

ditempatkan di bank. Penjualan saham secara serentak ini akan

berdampak pada penurunan harga saham secara signifikan.

4. Valuta Asing

Dalam kehidupan perekonomian global dewasa ini hampir tak

ada satupun negara di dunia yang bisa menghindari perekonomiannya

dari pengaruh valuta asing, khususnya terhadap pengaruh US Dollar.

Ketika suku bunga dollar naik, para investor asing menjual sahamnya

untuk ditempatkan di bank dalam bentuk dollar. Otomatis harga saham

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab 2_08-34.pdf · menjual sahamnya pada para pemilik uang atau investor baik golongan

13

menjadi turun. Selain itu, karena bunga mata uang dollar mengalami

kenaikan maka otomatis Bank Indonesia akan segera menaikan tingkat

suku bunganya. Tujuannya agar jangan sampai investor lebih suka

memegang dollar daripada rupiah. Jika investor memburu dollar

otomatis mereka akan menjual rupiah dan nilai rupiahnya bisa anjlok

sehingga perekonomian terancam stagnasi bahkan depresi. Kenaikan

suku bunga Bank Indonesia ini akan membuat banyak investor

menjual sahamnya guna ditempatkan di bank. Bukan hanya karena

rate of return investasi di bank lebih tinggi tetapi juga bisa karena

ancaman hutang dollar sebagian perusahaan.

5. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

Kenaikan IHSG sepanjang waktu tertentu menandakan kondisi

investasi dan perekonomian negara dalam keadaan baik. Sebaliknya

jika turun berarti iklim investasi sedang buruk. IHSG pada awalnya

ditetapkan sebesar 100 poin, yakni tanggal 10 Agustus 1982. sejak

tanggal tersebut, semua transaksi saham yang terjadi seterusnya

mengacu pada poin tersebut.

6. News dan Rumors

Yang dimaksud news adalah semua berita yang beredar

ditengah masyarakat yang menyangkut berbagai hal baik itu masalah

ekonomi, politik, sosial, keamanan hingga berita seputar rencana

reshuffle kabinet. Sedangkan rumors adalah berita-berita yang belum

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab 2_08-34.pdf · menjual sahamnya pada para pemilik uang atau investor baik golongan

14

tentu benar yang terkadang juga terselip diantara news berbagai media

massa. Misalnya isu-isu seputar penurunan presiden ditengah jalan, isu

bom, dsb. Pergerakan harga saham sangatlah tergantung pada news

dan rumors tersebut. Dengan adanya berita tersebut para investor bisa

memprediksi seberapa kondusif keadaan negeri ini sehingga kegiatan

investasi bisa dilaksanakan. Ini akan berdampak pada pergerakan

harga saham di bursa. (Arifin,2002,p116-p125).

2.3 Cara Berinvestasi Saham

2.3.1 Syarat Transaksi

Persyaratan dalam melakukan transaksi di pasar reguler atau pasar modal

adalah

1. Jumlah saham dalam satuan standar lot, yaitu satu lot adalah 500

lembar saham (untuk saham yang bukan reksadana, sedangkan standar

lot untuk saham reksadana 1 lot adalah 1000 lembar saham).

2. Perubahan harga (fraksi) dalam menawar di bursa berbeda antara efek.

• Harga sampai dengan Rp.500 ditetapkan fraksi harganya Rp.5

dengan maksimum perubahan Rp.50.

• Harga Rp.500 sampai dengan Rp.5000 ditetapkan fraksi harganya

Rp.25, dengan maksimum perubahan Rp.250.

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab 2_08-34.pdf · menjual sahamnya pada para pemilik uang atau investor baik golongan

15

• Harga lebih besar dari Rp.5000 ditetapkan fraksi harganya Rp.50

dengan maksimum perubahan Rp.500.

3. Transaksi terjadi berdasarkan prioritas harga dan prioritas waktu.

Artinya yang segera diproses ordernya adalah yang menawarkan harga

tertinggi-untuk beli-dan paling awal memasukan order jual/beli.

(Widoatmodjo, 2007, p14)

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab 2_08-34.pdf · menjual sahamnya pada para pemilik uang atau investor baik golongan

16

2.3.2 Proses Transaksi

Urutan proses transaksi dalam pasar reguler atau pasar modal adalah

1. Investor membuka rekening efek di perusahaan pialang.

KDEI

Bursa Efek Jakarta Investor

Beli

Pialang

Beli

Pialang

Jual

WPPE

(Pialang)

Investor

Jual

WPPE

(Pialang)

Sistim

Tawar-

menawar &

Negoisasi

Penyelesaian

Transaksi

Rp Sertifikat

Saham

Investor

Jual

Pialang

Jual

Pialang

Beli

Investor

Beli

Emiten/

BAE

Proses Perdagangan Saham

Gambar 2.1 Proses perdagangan saham

Sumber : Widoatmodjo, 2007, p16

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab 2_08-34.pdf · menjual sahamnya pada para pemilik uang atau investor baik golongan

17

2. Investor memberikan order beli atau jual kepada perusahaan pialang.

3. Perusahaan pialang memerintahkan Wakil Perantara Pedagang Efek

(WPPE)-nya untuk melaksanakan order investor di bursa efek.

4. Perusahaan pialang memberikan konfirmasi bawah order bisa terlaksana

atau tidak.

5. Jika order bisa terlaksana, bursa efek mencatat transaksi tersebut untuk

diteruskan ke Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI).

6. KPEI melakukan kliring, yaitu mencocokan order beli dan jual, hasilnya

dikirim ke PT Kastodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).

7. KPEI memberikan konfirmasi kepada perusahaan pialang bahwa order

telah diproses.

8. KSEI melakukan pemindahbukuan, yaitu rekening investor jual akan

berkurang atau habis sahamnya (dan rekening di bank bertambah),

sebaliknya rekening investor beli akan bertambah atau muncul saham baru

(dan rekening di bank berkurang).

9. KSEI memberikan konfirmasi kepada perusahaan pialan bahwa transaksi

telah diproses pemindahbukuannya.

10. Perusahaan pialang memberikan laporan bulanan, tentang perusahaan

rekening investor, yaitu mencakup seluruh order selama satu bulan.

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab 2_08-34.pdf · menjual sahamnya pada para pemilik uang atau investor baik golongan

18

2.3.3 Proses Order

Cara melakukan order di pasar reguler atau pasar modal adalah

1. Mengambil slip order diperusahaan pialang.

2. Mengisi slip order, beli atau jual (disini di isi jumlah saham yang akan

dibeli atau dijual dan harganya).

3. Perusahaan pialang mengecek kecukupan dana di rekening efek investor.

4. Jika tidak cukup, dikonfirmasikan ke investor bahwa order ditolak. Jika

rekening mencukupi maka akan diteruskan ke back office.

5. Order diverifikasi.

KSEI

8

Investor

Beli

Perusahaan

Pialang

Investor

Jual

Bursa

Efek

KPEI

6

1

2

3 5 6

7

4

10 9

Gambar 2.2 Urutan proses transaksi

Sumber : Widoatmodjo, 2007, p18

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab 2_08-34.pdf · menjual sahamnya pada para pemilik uang atau investor baik golongan

19

6. Jika sudah tidak ada masalah perusahaan pialang akan memberikan

instruksi kepada WPPE.

7. Jika mendapatkan apa yang diorderkan (jumlah saham dan harganya

sesuai order), WPPE memberikan konfirmasi bahwa order telah

dilaksanakan.

8. Dilakukan proses administrasi.

9. Perusahaan pialang memberikan konfirmasi kepada investor.

2.4 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

2.4.1 Pengertian IHSG

Angka Indeks Harga Saham Gabungan adalah angka-angka yang

menjadi ukuran situasi pasar modal yang dapat digunakan untuk

membandingkan peristiwa dan sebagai alat analisis. Dengan menganalisis

perubahan harga IHSG berarti menganalisis saham. IHSG sebenarnya

merupakan angka Indeks Harga Saham yang telah disusun dan dihitung

sedemikian rupa sehingga dapat dipergunakan untuk membandingkan

kegiatan atau peristiwa, bisa berupa perubahan harga saham, dari waktu ke

waktu (Dwiyanti,1999,p55).

Indeks Harga Saham merupakan ringkasan dari dampak simultan dan

kompleks atas berbagai macam faktor yang berpengaruh terutama fenomena-

fenomena ekonomi. Bahkan dewasa ini indeks harga saham dijadikan

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab 2_08-34.pdf · menjual sahamnya pada para pemilik uang atau investor baik golongan

20

barometer kesehatan ekonomi suatu negara dan sebagai landasan analisis

statistik atas kondisi pasar terakhir (current market). (Dwiyanti,1999,p54).

2.4.2 Peran IHSG Bagi Investor

Para investor sering menggunakan IHSG sebagai patokan dalam

berinvestasi karena dengan IHSG, investor dapat menentukan apakah saat

yang tepat untuk berinvestasi sudah tiba dan kapankah saat investasi

dihentikan. Kenaikan indeks harga saham yang terus menerus menandakan

bahwa pasar sedang bullish. Kondisi ini digambarkan oleh keadaan

perekonomian yang sehat, pendapatan masyarakat meningkat diiringi pesatnya

perkembangan industri. Banyak investor melakukan pembelian saham.

Penurunan indeks harga saham yang terus menurun adalah indikator bahwa

pasar sedang bearish. Kondisi ini digambarkan oleh keadaan perekonomian

yang lesu, sosial politik tidak stabil, peredaran uang yang tersendat-sendat

akibat kebijakan moneter. (Dwiyanti,1999,p43)

2.5 Indeks Harga Saham Individual (IHSI)

Menurut Buku panduan Indeks BEJ, IHSI pertama kali diperkenalkan

pada tanggal 15 April 1983 dan mulai dicantumkan dalam Daftar Kurs Efek

harian sejak tanggal 18 April 1983. Indeks ini merupakan indikator perubahan

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab 2_08-34.pdf · menjual sahamnya pada para pemilik uang atau investor baik golongan

21

IHSIs = IHSIb

Harga cum/HDS = HT/HDB

HDB = HT/IHSIs X 100

Nilai Pasar Sekarang

Nilai Dasar

harga suatu saham dibandingkan dengan harga perdananya. Pada saat suatu

saham pertama kali dicatatkan, indeks individualnya adalah 100 (Divisi riset

dan pengembangan, 2001). berikut ini adalah rumus penghitungan IHSI :

2.5.1 Penyesuaian Nilai Dasar

Seperti halnya indeks-indeks BEJ lainnya. Harga Dasar dalam

penghitungan indeks individual juga disesuaikan bila emiten melakukan

corporate actions.

Misalkan IHSIs adalah Indeks harga saham individu sebelum

dilakukan corporate action dan IHSIb adalah indeks harga saham individu

setelah dilakukan corporate action (Divisi riset dan pengembangan, 2001).

Prinsip yang digunakan adalah IHSI sebelum dan sesudah corporate action

adalah sama :

Dimana :

HT = Harga Teoritis

Indeks = X 100

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab 2_08-34.pdf · menjual sahamnya pada para pemilik uang atau investor baik golongan

22

HDS = Harga Dasar Saham

HDB = Harga Dasar Baru

2.6 Kredit Pemilikan Rumah Subprima (Subprime Mortgage)

Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subprima atau juga disebut subprime

mortgages adalah kredit subprima dengan jaminan berupa “hak tanggungan”.

Sebagaimana pada umumnya kredit subprimer maka kredit subprimer jenis ini

adalah ditentukan berdasarkan jenis nasabah. Menurut John Lonski, kepala

ekonomi pada Moody’s Investors Service, walaupun tidak semua KPR masuk

dalam kategori ini, sekitar 21% dari seluruh kredit pada rentang tahun 2004

dan 2006 adalah merupakan pinjaman KPR subprima naik 9% dibandingkan

periode 1996 hingga 2004. Keseluruhan KPR subprima bernilai 600 Milyar

USD pada tahun 2006, atau senilai 1/5 dari pasar KPR US.

Terdapat beberapa jenis KPR subprima ini, yaitu :

� KPR dengan hanya membayar bunganya saja, dimana peminjam

diperkenankan untuk melakukan pembayaran hanya bunga pinjaman saja

selama jangka waktu tertentu (normal antara 5-10 tahun).

� Pilihan pembayaran (pick a payment), dimana peminjam dapat

menetapkan pembayaran bulanannya apakah pembayaran penuh, bunga

saja, atau pembayaran minimum yang lebih rendah daripada pembayaran

yang diharuskan guna menurunkan saldo pinjaman.

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab 2_08-34.pdf · menjual sahamnya pada para pemilik uang atau investor baik golongan

23

� KPR dengan bunga yang ditetapkan dimuka yang dengan cepat

menyesuaikan terhadap variabel bunga. KPR jenis ini sangat terkenal

dikalangan pemberi pinjaman subprima sejah periode tahun 1990. Produk

dalam kelompok ini termasuk pinjaman yang disebut ”kredit 2-28, yang

menawarkan suku bunga pinjaman rendah dimuka yang bersifat tetap

untuk 2 tahun pertama dan setelah itu bunganya akan naik lebih tinggi

untuk masa pinjaman ( dalam hal ini hingga tahun ke 28)

Diawali pada tahun 1990, perusahaan penerbit kartu kredit di Amerika

mulai menawarkan kartu kredit subprima kepada debitur dengan peringkat

kelayakan kredit yang rendah dan riwayat kredit yang buruk ataupun pernah

dinyatakan pailit. Kartu kredit ini biasanya diberikan dengan batas kredit yang

rendah dan dikenakan iuran serta bunga yang tinggi sekitar 30% pertahun

ataupun lebih. Pada tahun 2002, sewaktu melambatnya pertumbuhan ekonomi

di US, tingkat gagal bayar untuk pinjaman subprima kartu kredit ini

meningkat secara dramatis dan banyak sekali penerbit kartu kredit subprima

mengalami kemunduran atau bahkan menghentikan usahanya

(http://id.wikipedia.org).

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab 2_08-34.pdf · menjual sahamnya pada para pemilik uang atau investor baik golongan

24

2.6.1 Debitur Subprima

Kredit subprima ini menawarkan suatu kesempatan berupa kredit bagi

debitur yang dianggap tidak layak guna mendapatkan kredit. Debitur yang

menggunakan kredit ini untuk membeli rumah, atau untuk pembayaran

hutang, pembiayaan yang bersifat konsumtif seperti pembelian mobil,

pembayaran biaya hidup, merubah model rumah, ataupun untuk pelunasan

hutang kartu kredit yang berbunga tinggi.

Pada umumnya para debitur subprima ini memiliki karakteristik resiko

kredit yang merupakan salah satu masalah dibawah ini :

� Dalam 12 bulan terakhir terdapat dua kali atau lebih keterlambatan

pembayaran pinjaman melebihi 30 hari, atau dalam 24 bulan terakhir

terdapat satu kali atau lebih keterlambatan pembayaran angsuran pinjaman

yang melebihi 60 hari.

� Adanya suatu keputusan pengadilan, penyitaan, pengambilalihan jaminan,

ataupun terdapat hutang yang tidak dibayar dalam 24 bulan terakhir.

� Dinyatakan pailit dalam 5 tahun terakhir.

� Secara relatif termasuk dalam kriteria ” kemungkinan gagal bayar ”,

misalnya dalam penilaian nilai kredit berdasarkan (FICO) 660 atau kurang

(tergantung produk dan jaminan yang diberikan) atau biro penilai kredit

lainnya. (http://id.wikipedia.org)

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab 2_08-34.pdf · menjual sahamnya pada para pemilik uang atau investor baik golongan

25

2.7 Capital Asset Pricing Model (CAPM)

Kemampuan untuk mengestimasi imbal hasil suatu individu sekuritas

merupakan hal yang sangat penting dan diperlukan investor. Untuk dapat

mengestimasi imbal hasil suatu sekuritas dengan baik dan mudah, diperlukan

suatu model estimasi. Oleh karena itu kehadiran Capital Asset Pricing Model

(CAPM) yang dapat digunakan untuk mengestimasi umbel hasil suatu

sekuritas dianggap sangat penting dibidang keuangan.

“Menurut CAPM, E(r) pada suatu saham akan tergantung dari risiko

saham tersebut dan hanya risiko pasarlah yang mempengaruhi risiko sebuah

saham, karena dianggap semua investor telah melakukan diversifikasi secara

efisien”. (Tedy Fardiansyah,2002,p48).

Dengan demikian CAPM memberikan prediksi hubungan antara risiko

dan tingkat imbal hasil harapan expected rate of return – E(r) dari sebuah aset

(misalnya saham) dan hubungan antara tingkat imbal hasil saham tersebut

terhadap tingkat imbal hasil pasar.

Salah satu asumsi dasar CAPM adalah bahwa investor telah

melakukan diversifikasi. Oleh karena itu menurut CAPM, risiko yang relevan

hanyalah systematic risk. Firm specific risk menjadi tidak begitu relevan

karena risiko ini dapat diminimalisasi dengan melakukan diversifikasi.

Rumus CAPM adalah sebagai berikut :

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab 2_08-34.pdf · menjual sahamnya pada para pemilik uang atau investor baik golongan

26

Dimana :

E(ri) = Expected rate of return

rf = Risk Free Rate

ßm = beta / risiko sistemasi atas suatu investasi

E(rm) = expected rate of return market

Beta diartikan sebagai suatu ukuran kepekaan sebuah portfolio

investasi terhadap risiko pasar, atau dengan kata lain, besarnya kontribusi

risiko portfolio investasi terhadap risiko pada portfolio pasar secara

keseluruhan. (Bodie. Zvi, Kane. Alex, Markus. Alan J, 2005)

Rumus Beta :

Cov(Ri,Rm)

σm2

Dimana :

ß = beta / systematic risk

Cov (Ri,Rm) = covariance antara return portfolio dengan return

market

σm2 = variance dari return market (IHSI)

ß =

E(ri) = rf + ßm [E(rm)-rf]

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab 2_08-34.pdf · menjual sahamnya pada para pemilik uang atau investor baik golongan

27

2.8 Analisis Fundamental dan Kinerja Perusahaan

Analisis fundamental mengestimasikan/memperkirakan harga saham

dimasa yang akan datang dengan mengestimasikan nilai faktor-faktor

fundamental yang mempengaruhi harga sama dimasa yang akan datang,

Kemudian menerapkan hubungan variabel-variabel tersebut sehingga

diperoleh taksiran harga saham. Salah satu faktor fundamental yang

mempengaruhi adalah kinerja perusahaan yang diindikatori berupa rasio-rasio

keuangan.

Analisis terhadap kinerja perusahaan mutlak diperlukan agar investor

atau calon investor dapat mengetahui kondisi perusahaan yang akan menjadi

sarana investasinya, atau untuk menentukan perusahaan yang dapat

memberikan keuntungan atas penanaman modal mereka. Perusahaan yang

kinerjanya baik akan mampu memberikan keuntungan bagi investornya.

Demikian juga sebaliknya, perusahaan yang kinerjanya kurang baik akan

menimbulkan kerugian bagi investornya.

Dalam penelitian ini, kinerja perusahaaan perbankan akan diukur

dengan indikator Return On Assets (ROA), Loans to Deposit Ratio (LDR),

Net Interest Margin (NIM) dan Non Performing Loans (NPL) yang diduga

dapat menjelaskan pergerakan return dari saham sektor perbankan.

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab 2_08-34.pdf · menjual sahamnya pada para pemilik uang atau investor baik golongan

28

2.8.1 Pengaruh Return on Asset (ROA) Terhadap Abnormal

Return Saham Sektor Perbankan

ROA mengukur seberapa efisien laba dapat dihasilkan dari asset yang

digunakan atau dimiliki perusahaan. ROA yang rendah mengindikasikan

pendapatan perusahaan yang rendah terhadap sejumlah aset yang dimilikinya.

Jadi ROA yang rendah jika dibandingkan rata-rata industrinya menunjukan

bahwa adanya penggunaan asset perusahaan yang tidak efisien.

Perusahaan dengan ROA tinggi akan menarik minat para investor

untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut. Berdasarkan

ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia (BI) rumus untuk menghitung

ROA adalah sebagai berikut :

..............Rumus 2.1

Laba Sebelum Pajak disetahunkan

Rata-rata total aset

ROA =

Page 24: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab 2_08-34.pdf · menjual sahamnya pada para pemilik uang atau investor baik golongan

29

2.8.2 Pengaruh Loans to Deposit Ratio (LDR) Terhadap

Abnormal Return Saham Sektor Perbankan

Rasio LDR adalah untuk menghitung hutang jangka panjang yang

dimiliki perusahaan perlu dikaji untuk mengukur kemampuan perusahaan

dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Dimana rasio ini mengukur

penggunaan modal yang telah digunakan perusahaan dalam siklus bisnis

mereka. Berdasarkan ketentuan dari BI, rumus yang digunakan untuk

menghitung LDR adalah sebagai berikut :

..............Rumus 2.2

Dimana :

Kredit = Total kredit yang diberikan kepada

pihak ketiga (tidak termasuk antar

Bank)

Dana Pihak Ketiga = Mencakup giro, tabungan, dan

deposito

Kredit

Dana Pihak Ketiga

LDR =

Page 25: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab 2_08-34.pdf · menjual sahamnya pada para pemilik uang atau investor baik golongan

30

2.8.3 Pengaruh Net Interest Margin (NIM) Terhadap Abnormal

Return Saham Sektor Perbankan

NIM berpengaruh dalam return saham sektor perbankan karena

dengan nilai NIM yang tinggi maka akan menunjukan kinerja yang tinggi

dalam menghasilkan laba dari suatu perusahaan perbankan. Berdasarkan

ketentuan dari BI, rumus untuk menghitung NIM adalah sebagai berikut :

..............Rumus 2.3

Dimana :

Pendapatan Bunga Bersih = Pendapatan Bunga – Beban Bunga

perhitungan pendapatan bunga

bersih disetahunkan.

2.8.4 Pengaruh Non Performing Loan Ratio (NPL) Terhadap

Abnormal Return Saham Sektor Perbankan

Dalam rasio NPL, terdapat beberapa faktor yang terkandung didalam

rasio NPL yaitu :

Pendapatan Bunga Bersih

Rata-rata Aktiva Produktif

NIM =

Page 26: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab 2_08-34.pdf · menjual sahamnya pada para pemilik uang atau investor baik golongan

31

� Pinjaman yang tidak dibayar pokok pinjamannya lebih dari tiga bulan

� Installment repayments untuk jangka waktu menengah dan jangka

panjang, lebih dari enam bulan

� Pinjaman yang jaminannya ditiadakan

� Pinjaman yang pembayaran bunganya tidak dibayar lebih dari enam bulan.

Dengan demikian dapat diketahui bahwa dengan semakin besarnya

rasio NPL maka resiko kredit macet dari suatu perusahaan perbankan terhadap

pinjaman yang diberikan akan semakin besar sehingga dapat berpengaruh

terhadap kinerja bak tersebut. Berdasarkan ketentuan dari BI, rumus untuk

menghitung NPL adalah sebagai berikut :

..............Rumus 2.4

Kredit dalam kualitas kurang

lancar, diragukan dan macet

Total Kredit

NPL =

Page 27: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab 2_08-34.pdf · menjual sahamnya pada para pemilik uang atau investor baik golongan

32

2.9 Kerangka Pemikiran

Gambar 2.3 Kerangka pemikiran

Berita tanggal 15

Agustus 2007 mengenai

perusahaan mortgage

terbesar di US

Indeks Dow Jones

(DJIA) Menurun drastis

Indeks Harga Saham

Gabungan di BEI

Menurun

Saham Perbankan di

Indonesia (BEI)

Ekonomi US

Fokus

Penelitian

Sumber : Hasil penelitian, 2008

Page 28: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab 2_08-34.pdf · menjual sahamnya pada para pemilik uang atau investor baik golongan

33

2.10 Hipotesis Penelitian

Dalam melakukan uji hipotesis, ada banyak faktor yang menentukan,

seperti apakah sampel yang diambil berjumlah banyak atau hanya sedikit;

apakah standar deviasi populasi diketahui; apakah varians populasi diketahui;

metode parametric apakah yang dipakai, dan seterusnya. Berikut akan dibahas

sistematika uji hipotesis yang biasa dilakukan dalam melakukan inferensi.

Prosedur Uji Hipotesis :

a. Menentukan H0 dan H1.

o H0 adalah Null Hypothesis.

o H1 adalah Alternative Hypothesis.

b. Menentukan Uji (Prosedur) statistik yang digunakan adalah uji t

c. Menentukan statistik tabel.

Nilai statistik tabel/nilai kritis biasanya dipengaruhi oleh :

o Tingkat Kepercayaan

o Derajat Kebebasan (df)

Derajat kebebasan atau degree of freedom sangat bervariasi

tergantung dari metode yang dipakai dan jumlah sampel yang

diperoleh. df yang digunakan dalam penelitian ini adalah 5%

o Jumlah sampel yang didapat yaitu saham-saham perbankan di BEI

d. Menentukan statistik hitung.