BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · kerja. 11) Memberikan kesempatan kepada bawahannya...

21
5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem 1. Pengetian Sistem Diambil dari internet, “library.binus.ac.idsistem adalah kumpulan dari komponen-komponen yang saling berinteraksi untuk melakukan suatu tugas untuk mencapai suatu tujuan. Dalam sistem terdapat tiga komponen dasar yang terdapat didalamnya (O’brian dan Marakas, 2009:24), seperti: A. Input, memasukan elemen-elemen (data mentah) yang akan diproses B. Process, proses transformasi Input menjadi output C. Output, mengirimkan elemen-elemen (data mentah) yang telah diproses ke tujuannya Jadi, kesimpulannya adalah sistem merupkan sekumpulan komponen yang saling terkait dan bekerja sama melakukan suatu tugas untuk mencapai suatu tujuan. 2. Pengertian Informasi Dikutip dari (Setiawan, Andalia : Jurnal Ilmiah Komputer:2015) Informasi menurut Turban et al merupakan data yang telah diorganisir sehingga memberikan informasi arti dan nilai kepada penerimanya. Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya. Dapat juga dikatan data merupakan bahan mentah sedangkan Informasi bahan jadi atau bahan yang telah siap digunakan.

Transcript of BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · kerja. 11) Memberikan kesempatan kepada bawahannya...

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · kerja. 11) Memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengembangkan karier. 12) Menaati perintah kedinasan yang sah dari atasan

5

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem

1. Pengetian Sistem

Diambil dari internet, “library.binus.ac.id” sistem adalah kumpulan dari

komponen-komponen yang saling berinteraksi untuk melakukan suatu tugas untuk

mencapai suatu tujuan. Dalam sistem terdapat tiga komponen dasar yang terdapat

didalamnya (O’brian dan Marakas, 2009:24), seperti:

A. Input, memasukan elemen-elemen (data mentah) yang akan diproses

B. Process, proses transformasi Input menjadi output

C. Output, mengirimkan elemen-elemen (data mentah) yang telah diproses

ke tujuannya

Jadi, kesimpulannya adalah sistem merupkan sekumpulan komponen yang

saling terkait dan bekerja sama melakukan suatu tugas untuk mencapai suatu tujuan.

2. Pengertian Informasi

Dikutip dari (Setiawan, Andalia : Jurnal Ilmiah Komputer:2015) Informasi

menurut Turban et al merupakan data yang telah diorganisir sehingga memberikan

informasi arti dan nilai kepada penerimanya. Informasi adalah data yang diolah

menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya. Dapat juga

dikatan data merupakan bahan mentah sedangkan Informasi bahan jadi atau bahan

yang telah siap digunakan.

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · kerja. 11) Memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengembangkan karier. 12) Menaati perintah kedinasan yang sah dari atasan

6

Menurut Mulyani (2016:12) “Informasi merupakan data yang sudah diolah

yang ditujukan untuk seseorang, organisasi ataupun siapa saja yang membutuhkan”.

3. Pengertian Sistem Informasi

Sistem Informasi menurut Mulyani (2016:16), “sistem informasi yang sudah

terkomputerisasi yang bekerja sama karena adanya interaksi manuasi dan komputer”.

Menurut Mulyadi (2001:11), “sistem informasi memiliki komponen utama yang

membentuk struktur bangunan sistem informasi”. Komponen bangunan sistem

informasi terdiri dari enam blok, yaitu:

A. Blok Masukan (Input Block)

Yaitu berupa data yang masuk kedalam sistem informasi.

B. Blok Model (Model Block)

Blok model terdiri dari logic mathematical models yang mengolah data

input dan data yang tersimpan, dengan cara yang ditentukan untuk

menghasilkan keluaran yang diinginkan.

C. Blok Keluaran (Output Block)

Yaitu output yang berupa informasi yang bermutu dan dokumen untuk

semua tingkat manajemen dan semua pemakai informasi.

D. Blok Teknologi (technology Block)

Teknologi merupakan tool box dalam sistem informasi. Teknologi ini

digunakan untuk menerima masukan, menjalankan model, menyimpan

dan mengakses data, menghasilkan dan menyampaikan keluaran, serta

mengendalikan seluruh sistem.

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · kerja. 11) Memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengembangkan karier. 12) Menaati perintah kedinasan yang sah dari atasan

7

E. Blok Basis Data (Database Block)

Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu

dengan yang lainnya yang digunakan untuk melayani kebutuhan pemakai

informasi.

F. Blok Pengendali (Control Block)

Pengendali perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-

hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi

kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi. Hal-hal yang dapat

merusak sistem seperti, kebakaran, kecurangan, kegagalan sistem,

kesalahan dan penggelapan, penyadapan, ketidakefisienan dan sabotase.

4. Pengertian Aplikasi

Menurut (Ade Hendini : Jurnal Teknologi Informasi 2017), “Aplikasi adalah

program siap pakai yang dapat digunakan untuk menjalankan perintah-perintah

dari pengguna aplikasi tersebut dengan tujuan mendapatkan hasil yang lebih

akurat sesuai dengan tujuan pembuatan aplikasi tersebut”.

Sedangkan menurut para ahli:

a. Pengertian Apliksi menurut Kamus Besar bahasa Indonesia adalah

penerapan dari rancang sistem untuk mengolah data yang menggunakan

aturan atau ketentuan bahasa pemrograman tertentu

b. Menurut jogiyanto (1999:12), aplikasi adalah penggunaan dalam suatu

komputer, instruksi, atau pernyatan yang disusun sedemikian sehingga

komputer dapat memproses input menjadi output

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · kerja. 11) Memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengembangkan karier. 12) Menaati perintah kedinasan yang sah dari atasan

8

5. Polisi Republik Indonesia( Polri )

A. Pengertian Polisi

Menurut Iriady (jurnal Ilmu politik dan Pemerintahan Lokal:2013) Polisi

berasal dari kata (Politea) yang dalam bahasa yunani memiliki arti atau

pada mulanya meliputi semua hal mengenai kenegaraan, semua usaha

Negara, tidak terkecuali urusan agama

B. Polisi Republik Indonesia

Istilah Polisi Republik Indonesia berbeda-beda dalam setiap Negara,

untuk memberikan istilah dalam bahasanya sendiri atau menurut

kebiasaan-kebiasaanya sendiri. Misalnya di Inggris dikenal sebagai

Constable, sedangkan di Amerika Serikat dikenal dengan Sherrif, Polizia

di Jerman sedangkan di Indonesia sendiri dinamakan Polri yang

merupakan hasil istilah dari Belanda, (Kelana:2007).

Dalam UU No. 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian diartikan sebagai

segala hal ihwal yang berkaitan dengan fungsi dan lembaga polisi sesuai

dengan peraturan perundang-undangan.

C. Tugas dan Kewenangan Polri

Undang-Undang No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik

Indonesia, menyebutkan bahwa tugas pokok Kepolisian Negara Republik

Indonesia adalah:

1) Memberikan keamanan dan ketertiban masyarakat

2) Menegakan hokum

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · kerja. 11) Memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengembangkan karier. 12) Menaati perintah kedinasan yang sah dari atasan

9

3) Memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada

masyarakat

Menurut Ibid Pasal 1 Butir 5, tugas pokok Kepolisian Republik Indonesia

yaitu:

1) Melaksanakan pengaturan, penjagaan, pengawalan, dan patrol

terhadap kegiatan masyarakat dan pemerintah sesuai kebutuhan.

2) Menyelenggarakan segala kegiatan dalam menjamin keamanaan,

ketertiban, dan kelancaran lalu lintas di jalan.

3) Membina masyarakat untuk meningkatkan partisipasi masyarakat,

kesadaran hukum masyarakat serta ketaatan warga masyarakat,

kesadaran hukum masyarakat serta ketaatan warga masyarakat

terhadap hukum dan peraturan perundang-undangan.

4) Turut serta dalam pembinaan hukum nasional.

5) Memelihara ketertiban dan menjamin keamanan umum.

6) Melakukan koordinasi, pengawasan dan pembinaan teknis terhadap

kepolisian khusus, penyidik pegawai negeri sipil, dan bentuk-

bentuk pengamanan swakarsa.

7) Melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap sesame tindak

pidana sesuai dengan hukum acara pidana dan peraturan perundang-

undangan lainnya.

8) Menyelenggarakan identifikasi kepolisian, kedokteran kepolisian,

laboratoriumforensic dan psikologi kepolisian untuk kepentingan

tugas kepolisian.

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · kerja. 11) Memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengembangkan karier. 12) Menaati perintah kedinasan yang sah dari atasan

10

9) Melindungi keselamatan jiwa raga, harta benda, masyarakat, dan

lingkungan hidup dari gangguan ketertiban dan atau bencana

termasuk memberikan bantuan dan pertolongan dengan menjunjung

tinggi hak asasi manusia.

10) Melayani kepentingan warga masyarakat untuk sementara sebelum

ditangani oleh instansi dan atau pihak yang berwenang.

11) Memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan

kepentingannya dalam lingkup tugas kepolisian.

12) Melaksanakan tugas lain sesuai dengan peraturan perundang-

undangan.

Adapun tugas utama Polisi dalam menegakan hukum berhubungan

dengan peran Polisi sebagai salah satu bagian dari sistem peradilan pidana

Indonesia. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Polisi berwnang

untuk:

1) Melakukan penangkapan, penahanan, penggeledahan, dan

penyitaan.

2) Melarang setiap orang meninggalkan atau memasuki tempat

kejadian perkara untuk kepentingan penyidikan.

3) Membawa dan menghadapkan orang kepada penyidik dalam rangka

penyidikan.

4) Menyuruh berhenti orang yang dicurigai dan menanyakan serta

memeriksa tanda pengenal diri.

5) Melakukan pemeriksaan dan penyitaan surat.

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · kerja. 11) Memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengembangkan karier. 12) Menaati perintah kedinasan yang sah dari atasan

11

6) Memanggil orang untuk didengar dan diperiksa sebagai tersangka

atau saksi.

7) Mendatangkan orang ahli yang diperlukan dalam hubungannya

dengan pemeriksaan perkara.

8) Mengadakan penghentian penyidikan.

9) Menyerahkan berkas perkara kepada penuntut umum.

10) Mengajukan permintaan secara langsung kepada penjabat imigrasi

dalam keadaan mendesak atau mendadak untk mencegah atau

menangkal orang yang disangka melakukan tindak pidana.

11) Memberi petunjuk dan bantuan penyidikan kepada penyidik

pegawai negeri sipil serta menerima hasil penyidikan penyidik

pegawai negeri untuk diserahkan kepada penuntut umum.

12) Mengadakan tindakan lain menurut hukum yang bertanggung jawab

D. Kewajiban Polri

Kewajiban anggota Polri dalam pelaksanaan tugas, diatur dalam pasal 4

PP No.2 Tahun 2003 yang berbunyi “dalam pelaksanaan tugas Anggota

Kepolisian Indonesia Wajib”:

1) Memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan dengan

sebaik-baiknya kepada masyarakat.

2) Memperhatikan dan penyelasaikan dengan sebaik-baiknya laporan

dan atau pengaduan masyarakat.

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · kerja. 11) Memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengembangkan karier. 12) Menaati perintah kedinasan yang sah dari atasan

12

3) Menaati sumpah atau janji anggota Kepolisian Negara Republik

Indonesia serta sumpah atau janji jabatan berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

4) Melaksanakan tugas sebaik-baiknya dengan penuh kesadaran dan

rasa tanggung jawab.

5) Memelihara dan meningkatkan keutuhan, kekompakan, persatuan,

dan kesatuan Kepoisian Negara Republik Indonesia.

6) Menaati segala peraturan perundang-undangan dan peraturan

kedinasan yang berkaku.

7) Bertindak dan bersikap tegas serta berlaku adil dan bijaksana

terhadap bawahannya.

8) Membimbing bawahannya dalam melaksanakan tugas.

9) Memberikan contoh dan teladan yang baik terhadap bawahannya.

10) Mendorong semangat bawahannya untuk meningkatkan prestasi

kerja.

11) Memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk

mengembangkan karier.

12) Menaati perintah kedinasan yang sah dari atasan yang berwenang.

13) Menaati ketentuan jam kerja.

14) Menggunakan dan memelihara barang milik dinas dengan sebaik-

baiknya.

15) Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik.

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · kerja. 11) Memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengembangkan karier. 12) Menaati perintah kedinasan yang sah dari atasan

13

E. Larangan Polri

Dalam rangka memelihara kehidupan bernegara, bermasyarakat, anggota

Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam Pasal 5 PP No.2 Tahun

2003 dilarang:

1) Melakukan hal-hal yang dapat menurunkan kehormatan dan

martabat Negara, pemerintah, atau Kepolisian Negara Republik

Indonesia.

2) Melakukan kegiatan politik praktis.

3) Mengikuti aliran yang dapat menimbulkan perpecahan atau

mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.

4) Bekerjasama dengan orang lain di dalam atau di luar lingkungan

kerja dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan pribadi,

golongan, atau pihak lain secara langsung atau tidak langsung

merugikan kepentingan Negara.

5) Bertindak selaku perantara bagi pengusaha atau golongan untuk

mendapatkan pekerjaan atau pesanan dari kantor/instansi Kepolisian

Negara Republik Indonesia demi kepentingan pribadi.

6) Memiliki saham/modal dalam perusahaan yang kegatan usahanya

berada dalam ruang lingkup kekuasaan.

7) Bertindak sebagai pelindung di tempat perjudian, prostitusi, dan

tempat hiburan.

8) Menjadi penagih piutang atau menjadi pelindung orang yang punya

hutang.

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · kerja. 11) Memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengembangkan karier. 12) Menaati perintah kedinasan yang sah dari atasan

14

9) Menjadi perantara/makelar perkara.

10) Melantarkan keluarga.

F. Pengertian Disiplin Polri

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 2 Thaun 2003, Disiplin adalah

ketaatan dan kepatuhan yang sungguh-sungguh terhadap peraturan

disiplin anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Menurut Siswanto (2003:291), Disiplin dapat didefinisikan sebagai suatu

sikap menghormati, menghargai, aptuh dan taat terhadap peraturan-

peraturan yang berlaku, baik yang tertulis maupun tidak tertulis serta

sanggup menjalankannya dan tidak menggelak untuk menerima sanksinya

apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang diberikan kepadanya.

Tujuan hukuman tersebt adalah memperbaiki dan mendidik anggota

Kepolisian Negara Republik Indonesia yang melakukan pelanggaran

disiplin. Oleh sebab itu setiap Ankum wajib memeriksa lebih dahulu

dengan seksama anggota Polri yang melakukan pelanggaran disiplin itu.

G. Sanksi Pelanggaran Disiplin

Menurut Ibid pasal 7 : Tindakan pelanggaran disiplin anggota berupa

teguran lisan atau tindakan fisik. Tindakan disiplin tidak menghapus

kewenangan ankum untuk menjatuhkan hukuman disiplin. Hukuman

disiplin berupa:

Teguran tertulis

1) Penundaan mengikuti pendidikan paling lama 1 (satu) tahun

2) Penundaan kenaikan gaji berkala

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · kerja. 11) Memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengembangkan karier. 12) Menaati perintah kedinasan yang sah dari atasan

15

3) Penundaan kenaikan pangkat untuk paling lama 1 (satu) tahun

4) Mutasi yang bersifat demosi

5) Pembebasan jabatan

6) Penempatan dalam tempat khusu paling lama 21 (dua puluh satu)

hari

5. Metode Penelitian

“Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan

dan kegunaan tertentu”, Sugiyono(2012:2)

A. Metode Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono(2012:137) berikut beberapa metode yang bias

digunakan untuk pengumpulan data pada penelitian

1) Interview atau wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila

peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan

permasalahan yang ingin diteliti dan juga apabiila peneliti ingin

mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan

jumlah respondennya sedikit/kecil, Sugiyono (2012:137)

2) Observasi

Menurut Nazir (2009:56), “metode survei adalah penyelidikan yang

akan diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala

yang ada dan mencari keterangan secara factual baik tentang

institusi, social, ekonomi atau politik dari suatu kelompok ataupun

suatu daerah”

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · kerja. 11) Memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengembangkan karier. 12) Menaati perintah kedinasan yang sah dari atasan

16

3) Studi Pustaka

Disini, peneliti bertugas menggali teori-teori yang telah berkembang

dalam bidang ilmu yang berkepentingan, mencari metode-metode

dan teknik penelitian serta memperoleh orientasi yang lebih luas

dalam permasalahan yang dipilih serta menghindarkan terjadinya

duplikasi-duplikasi yang tidak diinginkan, Nazir(2009:93).

B. Metode Pengembangan Sistem(System Development Cycle/SDLC)

Menurut Mulyani (2016:24), metode pengembangan sistem adalah

“sebuah proses logika yang digunakan oleh seorang sistem analis untuk

mengembangkan sebuah sistem informasi yang melibatkan requirements,

validation, training dan pemilik sistem”.

1) Prototyping

Menurut Mulyani (2016:26), “prototyping merupakan teknik

pengembangan sistem yang menggunakan prototype untuk

menggambarkan sistem sehingga pengguna dan pemilik sistem

mempunyai gambaran pengembangan sistem yang akan

dilakukannya.

Mcleod dan Schell (2007) mendefinisikan dua tipe dari prototype,

yaitu:

a) Evolutionary Prototype yaitu prototype yang secara terus

menerus dikembangkan hingga prototype tersebut memenuhi

fungsi dan dan prosedur yang dibutuhkan. Berikut gambaran dari

Evolutionary prototype:

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · kerja. 11) Memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengembangkan karier. 12) Menaati perintah kedinasan yang sah dari atasan

17

(1)Analisis Kebutuhan User

Pengembng dan pengguna atau pemilik sistem melakukan

diskusi dimana pengguna atau pemilik sistem menjelaskan

kepada pengembang tentang kebutuhan sistem yang mereka

inginkan

(2)Membuat Prototype

Pengembang membuat prototype dari sistem yang telah

dijelaskan oleh pengguna atau pemilik system

(3)Menyesuaikan prototype dengan keinginan user

Pengembang menanyakan kepada pengguna atau pemilik sistem

tentang prototype yang dibuat apakah sudah sesuai dengan

kebutuhan system

(4)Menggunakan prototype

Sistem mulai dikembangkan dengan prototype yang sudah dibuat

b) Requirements prototype

Merupakan prototype yang dibuat oleh pengembang sistem dengan

mendifinisikan fungsi dari prosedur sistem dimana pengguna atau

pemilik sistem tidak bisa mendefinisikan fungsi tersebut. Berikut ini

langkah dari Requirement prototype:

(1)Analisis kebutuhan user

Pengembang dan pengguna melakukan diskusi dimana pengguna

atau pemilik sistem menjelaskan kepada pengembang tentang

kebutuhan sistem yang mereka inginkan

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · kerja. 11) Memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengembangkan karier. 12) Menaati perintah kedinasan yang sah dari atasan

18

(2)Membuat prototype

Pengembang membuat prototype dari sistem yang telah dijelaskan

oleh pengguna atau pemilik sistem

(3)Menyesuaikan prototype dengan keinginan user

Pengembang menanyakan kepada pengguna tentang prototype yang

telah dibuat apakah sesuai atau tidak dengan kebutuhan system

(4)Membuat sistem baru

Pengembang menggunakan prototype yang sudah dibuat untuk

membuat sistem baru

(5)Melakukan testing sistem

Pengguna atau pemilik sistem melakukan uji coba terhadap sistem

yang dikembangkan

(6)Menyesuaikan dengan keinginan user

Sistem yang disesuaikan dengan keinginan user dan kebutuhan

sistem, jika sudah siap bias digunakan

(7)Menggunakan sistem

Kelebihan dari teknik pengembangan prototype adalah:

a) Menghemat waktu pengembangan

b) Menghemat biaya pengembangan

c) Pengguna atau pemilik sistem ikut terlibat dalam pengembangan,

sehingga kemungkinan-kemungkinan terjadi kesalahpahamandalam

sistem bias diminimalisir

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · kerja. 11) Memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengembangkan karier. 12) Menaati perintah kedinasan yang sah dari atasan

19

d) Implementas akan menjadi mudah, karena pengguna atau pemilik

sistem sudah mempunyai gambaran tentang sistem

e) Kualitas yang dihasilkan baik

f) Memungkinkan tim pengembang sistem memprediksi dan

memperkirakan pengembangan untuk sistem selanjutnya

Sedangkan kelemahannya adalah:

Pengguna atau pemilik sistem bias terus menerus menambah

kompleksitas sistem hingga sistem menjadi sangat kompleks. Hal ini

bias menyebabkan pengembang meninggalkan pekerjaannya sehingga

sistem yang dikrjakan tidak akan pernah terselesaikan

2.2 Peralatan Pendukung

1. Website

“Website adalah keseluruhan halaman-halaman web yang terdapat dalam

sebuah domain yang mengandung informasi”, Yuhefizar et al (2009:2). Sebuah

website biasanya dibangun atas banyak halaman web yang saling berhubungan.

Hubungan antara satu dengan satu halaman lainnya disebut dengan hyperlink,

sedangkan teks yang dijadikan media penghubung disebut hypertext.

Web adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumen multimedia di

dalamnya yang menggunakan protokol HTTP dan untuk mengaksesnya

menggunakan perangkat lunak, (Maulana Muhammad Sony : Jurnal

Khatulistiwa Informatika:2014).

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · kerja. 11) Memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengembangkan karier. 12) Menaati perintah kedinasan yang sah dari atasan

20

2. Entity Relationship Diagrams (ERD)

Menurut Martin dalam Sutanta (2011:91), “ERD merupakan diagram yang

digunakan untuk menjelaskna hubungan antar data dalam basis data kepada

pengguna secara logic yang didasarkan bahwa real word terdiri atas obyek-

obyek dasar yang mempunyai hubungan atau kerelasian terhadap obyek-obyek

tersebut”.

Selain itu menurut sutanta(2011:91), ERD ini dapat membantu dalam

perancangan atau analisis sistem pada saat melakukan analisis dan perancangan

basis data dikarenakan model ini dpat menunjukan macam data yang

dibutuhkan dan kerelasian antar data didalamnya.

Sedangkan menurut Eko,Yuhendra (2015:70) , “Entity Relationship Diagram

(ERD) adalah bagian yang menunjukkan hubungan antara entity yang ada

dalam sistem”.

Komponen Entity Relationship Diagram menurut Sutanta (2011:91) adalah

sebagai berikut :

A. Entitas

Entitas merupakan suatu objek yang dapat dibedakan dari lainnya yang

dapat diwujudkan dalam basis data. Objek dasar dapat berupa orang,

benda, atau hal yang keterangannya perlu disimpan didalam basis data.

Untuk menggambarkan sebuah entitas digunakan aturan sebagai berikut :

1) Entitas dinyatakan dengan simbol persegi panjang.

2) Nama entitas dituliskan didalam simbol persegi panjang.

3) Nama entitas berupa kata benda, tunggal.

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · kerja. 11) Memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengembangkan karier. 12) Menaati perintah kedinasan yang sah dari atasan

21

4) Nama entitas sedapat mungkin menggunakan nama yang mudah

dipahami dan dapat menyatakan maknanya dengan jelas.

B. Atribut

Atribut merupakan keterangan-keterangan yang terkait pada sebuah

entitas yang perlu disimpan dalam basis data. Atribut berfungsi sebagai

penjelas pada sebuah entitas. Untuk menggambarkan atribut digunakan

aturan sebagai berikut:

1) Atribut digambarkan dengan simbol ellips.

2) Nama atribut dituliskan didalam simbol ellips.

3) Nama atribut merupakan kata benda, tunggal.

4) Nama atribut sedapat mungkin menggunakan nama yang mudah

dipahami dan dapat menyatakan maknanya dengan jelas.

Contoh atribut : misalnya entitas Penduduk, atributnya adalah nama,

tempat tanggal lahir, nomor identitas, alamat dll

Gambar atribut:

C. Relasi

Relasi merupakan hubungan antara sejumlah entitas yang berasal dari

himpunan entitas yang berbeda. Aturan penggambaran relasi adalah

sebagai berikut :

nama

Nama depan

Nama tengah

Nama beakang

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · kerja. 11) Memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengembangkan karier. 12) Menaati perintah kedinasan yang sah dari atasan

22

1) Relasi dinyatakan dengan simbol belah ketupat.

2) Nama relasi dituliskan didalam simbol belah ketupat

3) Nama relasi berupa kata kerja aktif.

4) Nama relasi sedapat mungkin menggunakan nama yang mudah

dipahami dan dapat menyatakan maknanya dengan jel

Gambar Relationship:

Menurut Silberschatz (2001) dalam Sutanta (2011:102) Relationship ini dibagi

menjadi 3 jenis yaitu:

A. Relasi Jenis 1 ke 1(one to one)

Relasi ini terjadi jika kejadian antara dua entitas yang berhubungan hanya

menungkinkan terjadi satu kejadian pada kedua entitas tersebut

B. Relasi jenis 1 ke banyak (one to many)

Kerelasasian ini terjadi jika memungkinkan terjadi kejadian satu kali

dalam entitas yang pertama dan terjadi lebih dari satu kali di entitas yang

kedua.

C. Relasi banyak ke banyak (many to many)

Entitas ini terjadi jika terjadi kejadian diantara dua entitas yang

berhubungan memungkinkan terjadi lebih dari satu kali

3. Logical Record Sturucture (LRS)

Menurut Simarmata dan paryudi (2007:115), “Logical Record Structured (LRS)

adalah representasi dari struktur recordrecord pada tabel-tabel yang terbentuk

dari hasil relasi antar himpunan entitas”.

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · kerja. 11) Memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengembangkan karier. 12) Menaati perintah kedinasan yang sah dari atasan

23

Menentukan kardinalitas, jumlah tabel, dan ForeignKey (FK). Berikut adalah

cara membentuk skema database atau LRS (Logical Record Strutured)

berdasarkan Entity Relationship Diagram :

A. Jika relasinya satu-ke-satu, maka foreign key diletakan pada salah satu

dari dua entitas yang ada tau menyatukan kedua entitas tersebut.

B. Jika relasinya satu-ke-banyak, maka foreign key diletakan pada entitas

Many.

C. Jika relasinya banyak-ke-banyak, maka dibua “file konektor” yang berisi

dua foreign key

4. Unified Modeling Language (UML)

Menurut Mulyani (2016:35), “ UML adalah sebuah teknik pengembangan

sistem yang menggunakan bahasa grafis sebagai alat untuk pendokumentasikan

dan melakukan spesifikasi pada sistem”. UML pertama kali dipopulerkan oleh

Grady Booch dan James Rumbaugh pada tahun 1994 untuk mengkombinasikan

dua metodelogi terkenal yaitu Booch dan OMT.

Menurut Nugroho (2014:6) dalam bukunya yang berjudul Rekayasa Perangkat

Lunak Berorientasi Objek dengan Metode USDP menyebutkan bahwa “UML

adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma

Berorientasi Objek”.

Berikut beberapa diagram yang disediakan dalam UML, menurut Sholiq

(2006:7) dalam buku Pemodelan Sistem Informasi Berorientasi Objek dengan

UML :

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · kerja. 11) Memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengembangkan karier. 12) Menaati perintah kedinasan yang sah dari atasan

24

A. Use Case Diagram

Diagram use case menyajikan interaksi antara use case dan Aktor. Aktor

bisa berupa orang, peralatan atau sistem lain. Sedangkan Use case berupa

gambaran fungsionalitas sistem atau persyaratan-persyaratan yang harus

dipenuhi sistem dari pandangan pemakai.

Menurut Nugroho (2014:6) dalam bukunya yang berjudul Rekayasa

Perangkat Lunak Berorientasi Objek dengan Metode USDP, use case

digunakan untuk memodelkan fungsionalitas sistem/perangkat lunak

dilihat dari pengguna yang ada diluar sistem/aktor.

Menurut (Agung Sasongko : Jurnal Khatulistiwa Informatika:2016),

sistem memiliki dua sisi, yaitu sisi back end dan front end. Sisi front end

merupakan sistem yang dikembangkan untuk melayani informasi kepada

para pengunjung untuk mendapatkan informasi seputar data tersebut.

B. Activity Diagram

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2014:161), “Diagram aktivitas atau

activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas

dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat

lunak”. Activity Diagram menggambarkan aktivitas sistem bukan apa

yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem.

Menurut (Lisnawanty: Jurnal khatulistiwa Informatika:2014), Use Case

mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih actor dengan

aplikasi yang akan dibuat.

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · kerja. 11) Memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengembangkan karier. 12) Menaati perintah kedinasan yang sah dari atasan

25

C. Deployment Diagram

“Diagram Deployment menampilkan rancangan fisik jaringan dimana

berbagai komponen akan terdapat banyak disana, sholiq (2006:1) dalam

buku Pemodelan Sistem Informasi Berorientasi Objek dengan UML.

D. Component Diagram

Component Diagram “Diagram Kompenen atau Component diagram

dibuat untuk menunjukan organisasi dan ketergantungan diantara

kumpulan kompenen dalam sebuah sistem”. (Rosa dan Shalahuddin,

2014:148). Diagram kompenen fokus pada kompenen sistem yang

dibutuhkan dan ada didalam system

E. Class Diagram

Menurut (Lisnawanty: Jurnal khatulistiwa Informatika:2014), Class

Diagram menggambarkan struktur aplikasi berorientasi objek dari segi

pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun aplikasi.

Kelas memiliki atribut dan operasi. Atribut adalah variabel yang dimiliki

oleh suatu kelas sedangkan operasi adalah fungsi-fungsi yang dimiliki

suatu kelas