BAB II LANDASAN TEORI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/46221/3/BAB II.pdf · Motor ini...

18
5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Fish Feeder Fish feeder adalah mesin listrik atau alat elektronik yang di rancang untuk memberi makan ikan dengan jeda waktu tertentu dan secara berkala. Listrik yang di dapat dari PLN akan di ubah menjadi energi mekanik, energi mekanik di sini digunakan untuk melempar pakan ke dalam kolam agar pembagian pakan merata (https://en.wikipedia.org/wiki/Aquarium_fish_feeder). 2.2. Motor AC Motor Ac adalah jenis motor listrik yang bekerja menggunakan listrik tegangan AC (Alternating Currebt). Motor AC memiliki dua bagian utama yaitu stator dan rotor. Stator merupakan komponen motort AC yang diam atau stais. Rotor motupakan komponen motor AC yang berputar. Dapat dilihat seperti pada gambar 2.1. Gambar 2.1 Rotor dan Stator(sumber : Djiteng Marsudi. 2000. Pembangkitan Energi Listrik) 2.2.1. Jenis Motor AC 1. Motor AC Sinkron (Motor Sinkron) Motor sinkron atau sering juga disebut motor AC, bekerja pada kecepatan tetap padasitim frekuensi tertentu.

Transcript of BAB II LANDASAN TEORI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/46221/3/BAB II.pdf · Motor ini...

5

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Fish Feeder

Fish feeder adalah mesin listrik atau alat elektronik yang di rancang untuk

memberi makan ikan dengan jeda waktu tertentu dan secara berkala. Listrik yang

di dapat dari PLN akan di ubah menjadi energi mekanik, energi mekanik di sini

digunakan untuk melempar pakan ke dalam kolam agar pembagian pakan merata

(https://en.wikipedia.org/wiki/Aquarium_fish_feeder).

2.2. Motor AC

Motor Ac adalah jenis motor listrik yang bekerja menggunakan listrik

tegangan AC (Alternating Currebt). Motor AC memiliki dua bagian utama yaitu

stator dan rotor. Stator merupakan komponen motort AC yang diam atau stais.

Rotor motupakan komponen motor AC yang berputar. Dapat dilihat seperti pada

gambar 2.1.

Gambar 2.1 Rotor dan Stator(sumber : Djiteng Marsudi. 2000. Pembangkitan

Energi Listrik)

2.2.1. Jenis Motor AC

1. Motor AC Sinkron (Motor Sinkron)

Motor sinkron atau sering juga disebut motor AC, bekerja

pada kecepatan tetap padasitim frekuensi tertentu.

6

Motor ini menggunkan arus searah (DC) untuk pembangkit

daya dan mempunyai torsi awal yang cukup rendah, dan oleh karena

itu motor sinkron cocok untuk pengunaan awal dengan beban

rendah, seperti kompresor udara , perubahan frekuensi dan generator

motor. Motor sinkron mampu untuk memperbaiki faktor daya

sistem, sehingga sering digunakan pada sitem yang menggunakan

banyak listrik. Motor ac sinkron gambar 2.2.

Gambar 2.2 Motor AC Sinkron(sumber : Djiteng

Marsudi. 2000. Pembangkitan Energi Listrik)

Komponen utama motor AC sinkron :

a. Rotor, Perbedaan utama antara motor sinkron dengan

motor induksi adalah bahwa rotor mesin sinkron berjalan

pada kecepatan yang sama dengan perputaran medan

magnet. Hal ini memungkinkan sebab medan magnit

rotor tidak lagi terinduksi. Rotor memiliki magnet

permanen atau arus AC-excited, yang dipaksa untuk

mengunci pada posisi tertentu bila dihadapkan dengan

medan magnet lainnya.

b. Stator, Stator menghasilkan medan magnet berputar

yang sebanding dengan frekuensi yang dipasok.

7

Motor ini berputar pada kecepatan sinkron, yang

diberikan oleh persamaan berikut (Parekh, 2003):

Ns = 120 f / P (2.1)

Ns = kecepatan sinkron/kecepatan stator

f = frekuensi dari pasokan frekuensi

P = jumlah kutub

2. Motor AC Induksi (Motor Induksi)

Motor induksi merupakan motor yang paling umum

digunakan pada berbagai peralatan industri. Karena rancangannya

yang sederhana, murah dan mudah didapat, dan dapat langsung

disambungkan ke sumber daya AC sepertti terlihat pada gambar 2.3.

Gambar 2.3 Motor AC Induksi(sumber : Parekh, 2003)

Komponen Motor AC Induksi

Rotor, Motor induksi menggunakan dua jenis rotor :

a. Rotor kandang tupai terdiri dari batang penghantar tebal

yang dilekatkan dalam petak-petak slots paralel. Batang

–batang tersebut diberi hubungan pendek pada kedua

ujungnya dengan cincin hubungan pendek. Lingkaran

rotor yang memiliki gulungan tiga fasa, lapisan ganda

dan terdistribusi. Dibuat melingkar sebanyak kutub

stator .Tiga fasa digulung kawat pada bagian dalamnya

dan ujung yang lainnya dihubunkan ke cincin kecil yang

8

di pasang pada batang as dengan sikat yang menempel

padanya.

Stator, Stator dibuat dari sejumlah stampings dengan slot

untuk membawa gulungan tiga fasa. Gulungan ini

dilingkarkan untuk sejumlah kutub tertentu. Gulungan

diberu spasi geometri sebesar 120 derajat.

3. Jenis Motor Induksi

Motor induksi dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok

utama (Parekh, 2003):

a. Motor induksi satu fasa. Motor ini hanya memiliki satu

gulungan stator, beroprasi dengan pasokan daya satu

fasa,meiliki sebuah rotor kandang tupai, dan memerlukan

sebuah alat untuk menghidupkan motornya. Sejauh ini motor

ini memerlukan jenis motor yang paling umum digunakan

dalam peralatan rumah tangga, seperti fan angin, mesin cuci

dan pengering pakaian, dan untuk penggunaan hingga 3

sampai 4 Hp.

b. Motor induksi tiga fasa. Medan maganet yang berputar

dihasilkan oleh pasokan tiga fasa yang seimbang. Motor

tersebut memiliki kemampuan daya yang tinggi, dapat

memiliki kandang tupai atau gulungan rotor (walaupun 90%

memiliki rotor kandang tupai), dan penyalaan sendiri.

Diperkirakan bahwa sekitar 70% motor di industri

menggunakan jenis ini, sebagai contoh pompa, kompresor,

belt conveyor, jaringan listrik , dan grinder. Tersedia dalam

ukuran 1/3 hingga ratusan Hp.

Kecepatan Motor AC Induksi

Motor induksi bekerja sebagai berikut. Listrik

dipasok kestator yang akan menghasilkan medan magnet.

9

Medan magnet ini bergerak dengan kecepatan 9 sinkron di

sekitar rotor. Arus rotor mengahasilkan medan magnet

kedua, yang berusaha untuk melawan medan magnet stator,

yang menyebabkan rotor beroputar.

Walaupun begitu, didalam prakteknya motor tidak

pernah bekerja pada kecepatan sinkron namun pada keceptan

dasar yang lebih rendah. Terjadinya perbedaan antara dua

kecepratan tersebut disebabkan adanya slip atau gesekan

yang meningkat dengan meningkatnya beban. Slip hanya

terjadi pada motor induksi. Untuk menghindari dari slip

dapat di pasang sebuah cincin geser atau slip ring, dan motor

tersebut dinamakan motor cincin geser atau slip ring motor.

Persamaan berikut dapat digunakan untuk

menghitung persentase slip atau geseran :

% Slip = 𝑁𝑠−𝑁𝑏

𝑁𝑠 × 100 (2.2)

Dimana:

𝑁𝑠= kecepatan sinkron dalam RPM

𝑁𝑏= kecepatan dasar dalam RPM

2.3 Motor DC (Direct Current)

Motor DC (Direct Current) adalah peralatan elektomekanik dasar yang

berfungsi untuk mengubah tenaga listrik menjai. Motor DC merupakan jenis motor

yang munggunakan tegangan searahsebagai sumber tenaganya. Dengan

memberikan deba pada kedua terminal tersebut, motor akan berputar pada suatu

arah, dan bila polaritas dari tegangan tersebut di balik maka arah putaran motor di

balik maka arah putaran motor akan terbalik pula. Polaritas dari tegangan yang di

berikan pada dua terminal menentukan arah arah putaran motor sedangkan besar

dari beda tegangan pada kedua terminal menentukan kecepatan motor seperti pada

gambar 2.4 (Frank D. Petruzella, 2001 : 331).

10

Gambar 2.4 Motor DC(sumber : Frank D. Petruzella, 2001 : 331)

2.3.1 Bagian Motor DC

Motor DC memiliki 3 bagian atau komponen utama untuk

dapat berputar. Yang ditunjukkan seperti pada gambar 2.5.

Gambar 2.5 Bagian Motor DC(sumber : Mohammad Hamdani,

2010 : 9 – 10)

a. Kutub medan. Secara sederhana bahwa interaksi kedua

kurub magnet akan menyebabkan perputan pada motor DC.

Motor DC memiliki kutub medan yang stasioner dan dinamo

yang menggerakan bearing pada ruang diantara kutub

medan. Motor DC sederhana memiliki dua kutub medan

yaitu kutub utara dan kutub selatan.

b. Rotor. Bila arus masuk menuju rotor (bagian motor yang

bergerak), maka arus ini akan menjadi elektromagnet. Rotor

yang berbentuk silinder dihubungkan ke as penggerak untuk

menggerakan beban. Untuk kasus motor DC yang kecil,

rotor berputar dalam medan magnet yang dibentuk oleh

kutub-kutub, sampi kutub utara dan selatan magnet berganti

11

lokasi. Jika hal ini terjadi, arusnya berbalik untuk mengubah

kutub-kutub utara dan selatan dinamo.

c. Komutator. Komponen ini terutama di temukan dalam

motor DC. Kegunaan adalah untuk membalikan arah arus

listrik dalam dinamo. Commutator juga membatu dalam

transmisi arus antara dinamo dan sumberdaya. (Mohammad

Hamdani, 2010 : 9 - 10).

2.3.2 Prinsip Kerja Motor DC

Arus mengalir melalio kumparan jangkar dari sumber tegangan DC,

menyebabkan jangkar bereaksi sebagai magnet. Gambar 2.3 menjelaskan

prinsip kerja motor DC magnet permanen.

1. Pada posisi 1 arus elektron mengalir dari sikat negatif menuju sikat

positif. Akan timbul torsi yang menyebabkan jangkar berputar

berlawanan arah jarum jam.

2. Ketika jangkar pada posisi 2, sikat terhubung dengan kedua segmen

komutator. Aliran arus pada jangkar terputus sehingga tidak ada

torsi yang di hasilkan. Tetapi , kelembapan menyebabkan jangkar

tetap berputar melewati titik netral.

3. Pada posisi 3, letak sisi jangkar berkebalikan dari letak sisi jangkar

pada posisi 1. Segmen komunator membalikan arah arus elektron

yang mengalir pada kumparan jangkar. Oleh karena itu arah arus

yang mnegalir pada kumparan jangkaran sama dengan posisi 1.

Torsi akan timbul yang menyebabkan jangkar tetap berputar

berlawanan arah jarum jam.

4. Jangkar berada pada titik netral. Karena adanya kelembaman pada

poros jangkar, maka jangkar berputar terus-menerus.(Muhammad

Zamroni, 2013 : 4- 5).

12

Gambar 2.6 Prinsip Kerja Motor DC (sumber : Muhammad

Zamroni, 2013)

Pada dasarnya, motor arus searah merupakan suatu transduser yng

mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Proses konversi ini

terjadi melalui medan magnet.

Ketika arus (I) melalui sebuah konduktor, akan dihasilkan garis-

garis gaya magnet (fluks) B. Arah dan fluks bergantung pada arus yang

mengalir atau dimana terjadi perbedaan potensional tegangan.

Hubungan arah arus dan arah medan magnet ditunjukan pada gamar 2.7.

Mengunakan kaidah tangan kanan dari gaya Lorentz.

Gambar 2.7 Konduktor yang dilalui arus listrik(sumber : Denna

maulana, 2012)

13

Berdasarkan aturan tangan kiri Fleming, ditunjukan oleh gambar

2.8, ibu jari menunjukan arah gerak, jari telunjuk menunjukan arah

medan, dan jari tengah menunjukan arah arus. Jika sebuah kumparan

yang di arus listrik diletakkan di sekitar medan magnet yang dihasilkan

oleh magnet permanen, maka pada penghantar tersebut akan mengalami

gaya. Prinsip inikah kemudian yang di gunakan pada motor.(Denna

maulana, 2012 : 4-5).

Gambar 2.8 Kaidah tangan kiri (sumber : Denna maulana, 2012)

Secara matematis, gaya Lorentz dapat dituliskan dengan persamaan:

F = B I L (2.3)

Dengan :

F = Gaya magnet pada sebuah arus (Newton)

B = Medan magnet (Tesla)

I = Arus yang mengalir (Ampere)

L = Panjang konduktor (meter)

2.4 Catu Daya

Catu daya atau sering disebut dengan Power Supply adalah perangkat

elektronika yang berguna sebagai sumber daya untuk perangkat lain. Secara umum

istilah catu daya berarti suatu sistem penyearah filter yang mengubah ac menjadi dc

14

murni. Sumber DC seringkali dapat menjelankan peralatan-peralatan elektronika

secara langsung, meskipun mungkin diperlukan beberapa cara untuk meregulassi

dan menjaga suatu gaya gerak listrik agar tetap meskipun beban berubah-ubah.

Energi yang paling midah tersedia adalah arus bolak-balik, harus di ubah atau di

searahkan menjadi dc berpulsa (pulsating dc), yang selanjutnya harus diratakan atau

di saring menjadi tegangan yang tidak berubah-ubah. Tegangan dc juga

memerlukan regulasi tegangan agar dapat menjalankan rangkaian dengan

sebaiknya.

Secara garis besar, pencatu daya listrik di bagi menjadi dua macam, yaitu

pencatu daya tak si stabilkan dan pencatu daya distabilkan. Pencatu daya tak di

stabilkan merupakan jenis pencatu daya yang paling sederhanal. Pada pencatu daya

jenis ini, tegangan maupaun arus keluaran dari pencatu daya tidak distabilkan,

sehingga berubah-ubah sesuai keadaan tegangan masuk dan beban pada keluaran.

Pencatu daya jenis ini biasanya digunakan pada penganti elektronika sederhana

yang tidak sensitif akan perubahan tegangan. Pencatu jenis ini juga banyak

digunakan pada penguat daya tinggi untuk mengkopensasi lonjakan tegangan

keluaran pada penguat.

Pencatu daya distabilkan pencatu jenis menggunakan suatu mekanisme

lolos balik untuk menstabilkan tegangan keluaran, bebas dari variasi tegangan

masukan, beban keluaran, maupun dangung. Ada dua jenis yang digunakan untuk

menstabilkan tegangan keluaran, antara lain:

1. Pencatu daya linier, merupanjenis pencatu daya yang umum digunakan.

Cara kerja dari pencatu daya ini adalah mengubah tegangan AC menjadi

tegangan AC lain yang lebih kecil dengan bantuan transformator. Tegangan

ini kemudian diserahkan dengan menggunakan rangkaian penyearah

tegangan, dan di bagian akhir di tambahkan kondensator sebagai penghalus

tegangan sehingga tegangan DC yang dihasilkan oleh pencatu daya jenis ini

tidak terlalu bergelombang. Selain menggunakan diode sebagai penyearah,

rangkaian lain jenis ini dapat menggunakan regulator tegangan linier

sehingga tegangan yang dihasilkan lebih baik dari pada rangkain yang

menggunakan dioda. Pencatu daya jenis ini biasanya dapat menghasilkan

15

tegangan DC yang bervarisasi 0 – 60 Volt dengan arus antara 0 – 10

Ampere.

2. Pencatu daya Sakelar, pencatu daya jenis ini menggunakan metode yang

berbeda dengan pencatu daya linier. Pada jenis ini, tegangan AC yang

masuk ke dalam rangkaian langsung disearahkan oleh rangkaian penyearah

tanpa menggunakan bantuan transformer. Cara menyearahkan tegangan

tersebut adalah dengan menggunakan frekuensi tinggi antara 10KHz hingga

1MHz, dimana frekuensi ini jauh lebih tinggi daripada frekuensi AC yang

sekitar 50Hz.Pada pencatu daya sakelar biasanya diberikan rangkaian

umpan balik agar tegangan dan arus yang keluar dari rangkaian ini dapat

dikontrol dengan baik (Shrader, 1991,hal:200-201).

2.4.1 Penyearah (Rectifier)

Penyearah (Rectifier) adalah suatu alat yang berfungsi mengubah

tegangan masukan arus bolak-balik (AC) menjadi tagangan arus

searah (DC) yang berdenyut, dengan kata lain selalu mempunyai

tegangan kutub positif dan negatif yang mengeluarkan arus searah.

Jenis jenis penyearah (rectifier):

Penyearah Gelombang Penuh

Untuk Memanfaatkan kedua setengah siklus dari

gelombang ac frekuensi daya, maka sebagian besar catu daya

menggunakan sistem penyearah gelombang penuh. Ada dua

macam yaitu penyearah jembatan, dan lainya yaitu penyearah

gelombang penuh dengan dua dioda. Terlihat pada gambar 2.9.

16

Gambar 2.9 Penyearah Gelombang Penuh(sumber :

Sumber : Malvino Barmawi

2.5 Daya Listrik

Daya ialah banyaknya perubahan energi terhadap waktu dalam besar antar

tegangan dan arus. Daya listrik dapat dibagi menjadi 3 yaitu daya nyata (P), daya

reaktif (Q), dan daya semu (S).

Daya nyata P merupakan daya sebenarnya yang dibutuhkan

oleh beban-beban listrik atau peralatan rumah tangga. Satuan

daya nyata adalah watt (W).

Daya reaktif Q adalah daya yang timbul karena adanya

pembentukan medan magnet pada beban-beban induktif.

Satuan dari daya reaktif adalah volt ampere reaktif (VAR).

Daya semu merupakan resultan antara daya nyata dan daya

reaktif. Satuan dari daya semu adalah volt ampere (VA).

Faktor daya (Cos φ) merupakan suatu konstanta pengali

dengan nilai 0 sampai 1, yang menunjukkan seberapa besar

daya nyata yang diserap oleh beban resistif dari daya semu

yang ada pada suatu beban total.

2.6 Poros

Poros adalah bagian terpenting dari mesin yang fungsinya adalah untuk

meneruskan daya dan putarannya. Biasanya berpenampang bulat, dimana terpasang

elemen seperti, pulley, pasak, bantalan dan lain-lain. Mengenai perencanaan poros

ini adalah suatu persoalan perencanaan dasar. Dimana poros dapat menerima

pembebanan lentur, tekan, tarik dan puntir baik yang bekerja secara tersendiri

ataupun berupa gabungan satu dengan yang lainnya (Sumber : Ir. Hery Sonawan,

MT. Perencanaan elemen mesin,2010).

17

Untuk menentukan poros, kita harus mengetahui beban puntir, tegangan

geser yang diizinkan dan tegangan geser pada poros tersebut. Untuk mengetahuinya

dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

Momen puntir

T = 9,74 . 105.𝑃𝑑

𝑛2 (2.4)

Keterangan :

T = momen puntir (kgmm)

Pd = daya rencana (Kw)

𝑛2 = putaran poros pulley yang di gerakkan

Tegangan geser yang diizinkan

𝜏 = 𝜎𝑏

𝑠𝑓1 .𝑠𝑓2 (2.5)

Keterangan :

𝜏 = tegangan izin geser

𝜎𝑏 = tegangan tarik posros (kg/𝑚𝑚2)

𝑠𝑓1 = faktor keamanan (0,6)

𝑠𝑓2 = faktor keamanan (1,3 ÷ 3,0 )

Tegangan geser maksimal

𝜏𝑚𝑎𝑘𝑠 = 16.𝑇

𝜋.𝑑3 (2.6)

Keterangan :

T = momen puntir (kg/mm)

𝜏𝑚𝑎𝑘𝑠 = tegangan geser maksimal

𝑑 = diameter poros (mm)

2.7 Pasak

Pasak Adalah elemen mesin yang digunakan untuk menetapkan atau

menahan bagian-bagian mesin seperti roda gigi,pulley,kopling dan lain-lain pada

poros. Jika pasak dipasang tidak benar antara poros dan pulley ,maka kemungkinan

akan terjadi slip bagian tersebut. Dapat dilihat pada gambar 2.10.

18

Gambar 2.10 pasak dan gaya yang terjadi(sumber : (Sumber : TA Jeffry

Zatmiko)

Dalam perencana pasak perlu diperhatikan panjang pasak jangan terlalu

panjang dengan diameter poros. Karena lebar pasak sudah standarkan, maka

ditimbulkan olehe gaya F yang besar hendaknya dibatasi dengan penyesuaikan

panjang pasak. Namun demikian pasak terlalu panjang yang tidak dapat menahan

beban.

F = 𝑇

𝐷 (2.7)

Keterangan :

F = gaya (N)

T = momen rencana poros (kg/mm)

D = diameter poros (mm)

2.8 Proses Permesinan

Proses permesinan adalah proses dimana proses ini merupakan proses

pembentukan suatu produk dengan pemotongan, pengelasan, atau menggunakan

mesin perkakas. Tujuan digunakan proses permesinan ialah untuk mendapatkan

akurasi dibandingkan proses-proses yang lain seperti proses pengecoran,

pembentukan dan juga untuk memberikan bentuk bagian dalam dari suatu objek

atau benda tertentu. (Sumber : Bambang Priambodo. Teknologi Mekanik Jilid 2,

1995).

2.8.1 Mesin bor

Mesin bor adalah mesin yang digunakan untuk membuat lubang

pada sebuah material. Pengeboran juga dapat digunakan sebagai pengikis

19

lubang yang ada sampai ukuran yang tepat, putaran mesin bisa dirumuskan

sebagai berikut :

N = 1000.𝑣𝑐

𝜋.𝑑 (2.8)

Keterangan :

N = putaran (rpm)

vc = kecepatan potong benda (m/menit)

d = diameter mata bor (mm)

2.8.2 Las Listrik

Pengelasan dengan las listrik menggunakan elektroda

merupakan alat pengelsan yang banyak digunakan. Prosesnya bila

arus las tertutup dengan membenturkan elektroda diatas benda yang

bisa dialiri listrik dan menariknya sesuai diameter elektroda maka

akan terbentuk suatu aliran electron yang berlangsung sesudah

tegangan awal yang tinggi. Busur api menyebabkan logam induk

elektroda meneruskan energy listrik busur api dan dilebur bersama-

sama dengan lapisan fluks. Kekuatan busur dibantu oleh gaya

gravitasi dan tegangan permukaan dapat memindahkan tetesan lebur

kedalam genangan las, dimana kemudian membeku dibawah tutup

perlindungan fliks yang mengeras yang disebut terak. Fluks juga

memberikan suatu perisai gas yang melindungi logam cair terhadap

diujung elektroda dan genangan cair. Lagi pula fluks memberikan

garam yang menyediakan partikel-partikel eonisasi untuk membantu

penyalaan kembali busur api yang terdapat pada las listrik tersebut.

2.9 Metode Perancangan

Dalam perancangan ini secara umum akan menggunakan metode

perancangan yang di sarankan oleh Pahl and Beitz. Metode perancangam ini dapat

di lihat seperti pada gambar 2.11

20

Perancangan ini dilakukan oleh beberapa sebab diantaranya adalah

kebutuhan pasar, ekspansi perusahaan atau keadaan ekonomi yang secara umum

baik sehiongga tingkat belanja konsumen tinggi, dan juga sebagai salah satu solusi

memaksimalkan hasil produksi petani ikan. Adapun tahapan perancangan sebagai

berikut:

1. Perancangan dan penjelasan mesin

Pada tahapan ini terdapat penjelasan dan perencanaan secara umum tentang

fungsi mesin. Kemudian dilanjutkan dengan menganalisa pasar dan keadaan

perusahaan-perusahaan saat ini, yang kemudian akan menemukan dan

memilih ide-ide produk. Setelah itu di lanjutakan dengan memformulasikan

proposal generator dan penjelasan tugas, serta pengembangan daftar

persyaratan akan perancangan generator. Output atau tahp luaran tahap ini

adalah daftar persyaratan (requirement lists)atau spesifikasi desain (desaign

spesifications). Adapun pembahasanya dalam penulisan ini talah

disampaikan pada bab pertama.

2. Perancangan konsep mesin

Pada tahap ini dipaparkan tinjauan teori mengenai mesin pemberi makan

ikan otomatis dan teori-teori dari komponen pendukung. Selain itu juga

pada tahap ini menjelaskan konsep dan prinsip kerja mesin secara umum

serta penjelasan metode perancangan yang digunakan. mengkelompokkan

dan mengidentifikasi masalah-masalah yang dianggap penting dalam proses

perancangan, kemudian mencantumkan struktur dan funsi mesin serta

prinsip-prinsip kerja tiap komponen dan dilanjutkan dengan pemilihan

atternatife komponen dengan pertimbangan dari segi teknis dan juga

ekonomisnya. Dari tahapan ini maka akan dihasilkan sebuah konsep mesin

(sotution product). Adapun pembahasan pada tahap ini telah disampaikan

pada bab kedua.

3. Perencanaan bentuk mesin pemberi makan ikan otomatis

Pada tahap ini penulis menentukan layout awal, dengan mengkelompokkan

dan mengidentifikasi masalah-masaiah yang dianggap penting dalam proses

perancangan, kemudian menentukan struktur dan funsi, mesin serta prinsip-

prinsip kerja tiap komponen. Dan dilanjutkan dengan pemilihan alternatife

21

komponen dengan pertimbangan dari segi teknis dan juga ekonomisnya.

Dari tahapan ini maka akan dihasilkan sebuah konsep generator (solution

product). Kemudian dilanjutkan dengan pemilihan material dan

perhitungan-perhitungan Selanjutnya mengeliminasi bahan-bahan dengan

menghilangkan kelemahan dan kekuranganya.

4. Pembuatan

Pada tahap ini penulis membahas tentang proses keseluruhan pembuatan

mesin pemberi makan ikan otomatis, yakni meliputi proses pengemalan dan

pemotongan bahan, pembubutan, pengelasan, assembling, dan finishing

22

Tugas Pasar,Perusahaan,Ekonomi

Perencanaan dan Penjelasan Tugas

Analisis pasar dan keadaan perusahaan

Memformulasi usulan produk

Penjelasan tugas

Mengembangkan daftar persyaratan

Daftar persyaratan

(Spesifikasi Produk)

Konsep produk

(Solusi)

Layout awal

Dokumen produk

Layout akhir

Mengembangkan Solusi Utama

Mengidentifikasi masalah-masalah penting

Menentukan struktur fungsi produk

Mencari prinsip-prinsip kerja produk

Membentuk beberapa alternatif produk

Evaluasi terhadap kriteria teknis & ekonomis

Mengembangkan Struktur Produk

Menentukan bentuk awal, memilih material dan perhitungan-

perhitungan

Memilih layout awal yang terbaik

Memperbaiki layout

Evaluasi terhadap criteria teknis & ekonomis

Menetukan struktur produk

Menghilangkan kelemahan dan kekurangan

Cek kalau-kalau ada kesalahan

Persiapan daftar komponen awal dan dokumen

Pembuatan dan susunan produk

Menyiapkan dokumen pembuatan

Mengembangkan gambar atau daftar detail

Menyelesaikan instruksi-instruksi pembuatan susunan

danpengiriman produk

Periksa semua dokumen

Solusi

Tin

gkatk

an d

an p

erb

aik

an

Info

rmas

i p

erb

aiki

daft

ar

per

syara

tan

has

il u

mpan

bal

ik

Pere

ncan

aan

dan

Pen

jela

san P

rodu

k

Pera

ncan

gan

Ko

nse

p P

rodu

k

Pera

ncan

gan

Ben

tuk

P

era

ncan

gan

Deta

il

Gambar 2.11 Bagan alur perancangan pahl and beitz