BAB II LANDASAN TEORI II.1 Modal Kerja II.1.1 Pengertian...

24
6 BAB II LANDASAN TEORI II.1 Modal Kerja II.1.1 Pengertian Modal Kerja Menurut kamus manajemen keuangan ”Modal kerja adalah modal bersih yang merupakan selisih lebih antara aktiva lancar dengan hutang lancar, untuk membiayai kegiatan usaha.” J.Fred Weston dan Eugene F. Brigham,(2001) mendefinisikan ”modal kerja sebagai investasi perusahaan seperti kas, sekuritas, piutang dagang, dan persediaan”. Modal kerja kotor ( working capital) adalah investasi perusahaan pada aktiva jangka pendek, kas sekuritas yang mudah dipasarkan, persediaan dan piutang usaha. Modal kerja bersih (net working capital) adalah akiva lancar dikurangi kewajiban lancar”. Menurut konsep modal fisik, seperti kemampuan usaha, modal dipandang sebagai kapasitas produktif perusahaan yang didasarkan pada, misalnya, unit output per hari”.Modal kerja bersih didefinisikan sebagian aktiva lancar dikurangi kewajiban lancar. Jadi, modal kerja merupakan investasi perusahaan dalam bentuk uang tunai, surat berharga, piutang usaha dan persediaan, dikurangi kewajiban lancar yang digunakan untuk membiayai aktiva lancar. Jumlah ini disebut modal kerja bersih (net working capital). Secara lebih luas, manajemen modal kerja mencakup semua aspek pengelolaan, baik aktiva lancar maupun kewajiban lancar. Peningkatan penjualan juga membutuhkan penambahan persediaan, dan mungkin juga tambahan kas. Semua kebutuhan tersebut memerlukan pembiayaan (financing), dan

Transcript of BAB II LANDASAN TEORI II.1 Modal Kerja II.1.1 Pengertian...

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Modal Kerja II.1.1 Pengertian ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-2-00032-AK Bab 2.pdfMenurut kamus manajemen keuangan ”Modal kerja adalah modal bersih

6

BAB II

LANDASAN TEORI

II.1 Modal Kerja

II.1.1 Pengertian Modal Kerja

Menurut kamus manajemen keuangan ”Modal kerja adalah modal bersih yang

merupakan selisih lebih antara aktiva lancar dengan hutang lancar, untuk membiayai

kegiatan usaha.”

J.Fred Weston dan Eugene F. Brigham,(2001) mendefinisikan ”modal kerja

sebagai investasi perusahaan seperti kas, sekuritas, piutang dagang, dan persediaan”.

Modal kerja kotor ( working capital) adalah investasi perusahaan pada aktiva jangka

pendek, kas sekuritas yang mudah dipasarkan, persediaan dan piutang usaha. Modal kerja

bersih (net working capital) adalah akiva lancar dikurangi kewajiban lancar”.

Menurut konsep modal fisik, seperti kemampuan usaha, modal dipandang sebagai

kapasitas produktif perusahaan yang didasarkan pada, misalnya, unit output per

hari”.Modal kerja bersih didefinisikan sebagian aktiva lancar dikurangi kewajiban lancar.

Jadi, modal kerja merupakan investasi perusahaan dalam bentuk uang tunai, surat

berharga, piutang usaha dan persediaan, dikurangi kewajiban lancar yang digunakan

untuk membiayai aktiva lancar. Jumlah ini disebut modal kerja bersih (net working

capital). Secara lebih luas, manajemen modal kerja mencakup semua aspek pengelolaan,

baik aktiva lancar maupun kewajiban lancar.

Peningkatan penjualan juga membutuhkan penambahan persediaan, dan mungkin

juga tambahan kas. Semua kebutuhan tersebut memerlukan pembiayaan (financing), dan

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Modal Kerja II.1.1 Pengertian ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-2-00032-AK Bab 2.pdfMenurut kamus manajemen keuangan ”Modal kerja adalah modal bersih

7

karena hubungannya langsung dengan volume penjualan, manajer keuangan perlu

mengikuti perkembangan modal kerja perusahaan. Kenaikan penjualan yang kontinyu

membutuhkan penambahan aktiva tetap, yang juga memerlukan pembiayaan.

II.1.2 Konsep Modal Kerja

Menurut pada Agnes Sawir,(2001) “ada tiga konsep atau difinisi modal kerja yang

umum dipegunakan yaitu” :

1. Konsep kuantitatif

Konsep ini berdasarkan pada kuantitas dari dana yang tertanam dalam unsur-unsur

aktiva lancar dimana aktiva ini merupakan aktiva yang sekali berputar kembali dalam

bentuk semula atau aktiva dimana dana tertanam di dalamnya akan dapat bebas lagi

dalam jangka waktu pendek. Dengan demikian modal kerja menurut konsep ini adalah

keseluruhan dari jumlah aktiva lancar. Modal kerja dalam pengertian ini sering disebut

modal kerja bruto (Gross Working Capital)

2. Konsep kualitatif

Dalam konsep ini pengertian modal kerja dikaitkan dengan besarnya jumlah hutang

lancar atau hutang yang harus dibayar. Dengan demikian, sebagian dari aktiva lancar

ini harus disediakan untuk memenuhi kewajiban finansial yang harus segera dilakukan,

dimana bagian aktiva lancar ini tidak boleh digunakan untuk membiayai operasi

perusahaan untuk menjaga likuiditasnya. Modal kerja menurut konsep ini adalah

sebagian dari aktiva lancar yang benar-benar dapat digunakan untuk membiayai

operasi perusahaan tanpa mengganggu likuiditasnya, yaitu yang merupakan kelebihan

aktiva lancar di atas hutang lancarnya. Modal kerja ini sering disebut (net working

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Modal Kerja II.1.1 Pengertian ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-2-00032-AK Bab 2.pdfMenurut kamus manajemen keuangan ”Modal kerja adalah modal bersih

8

capital).

3. Konsep fungsional

Konsep ini didasarkan pada fungsi dari dana dalam menghasilkan pendapatan. Setiap

dana yang digunakan dalam suatu periode akuntansi tertentu yang seluruhnya langsung

menghasilkan pendapatan bagi periode tersebut (current income) dan ada sebagian

dana lain yang juga digunakan selama periode tersebut tetapi tidak seluruhnya

digunakan untuk menghasilkan pendapatan bagi periode tersebut. Sebagian dari dana

itu dimaksudkan untuk menghasilkan pendapatan untuk periode-periode berikutnya

(future income).

Perputaran modal kerja dapat digambarkan sebagai berikut

Grafik 2.1 Perputaran Modal Kerja

II.1.3 Jenis dan Karakter Modal Kerja

Dermawan.S (2007) ,” mengutip pada W.B Taylor ” bahwa ada beberapa jenis modal

kerja:

1. Modal kerja permanen

Merupakan modal kerja yang harus tetap ada atau terus menerus diperlukan untuk

kelancaran usaha. Terdiri dari :

Kas

Persediaan

Penjualan

Piutang

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Modal Kerja II.1.1 Pengertian ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-2-00032-AK Bab 2.pdfMenurut kamus manajemen keuangan ”Modal kerja adalah modal bersih

9

a. Modal kerja primer : jumlah modal kerja minimum yang harus ada pada perusahaan

untuk menjamin kontuinuitas usaha.

b. Modal kerja normal : jumlah modal kerja uang diperlukan untuk menyelenggarakan

luas produksi normal.

2. Modal kerja variabel

Merupakan modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan

keadaan. Terdiri dari:

a. Modal kerja musiman merupakan modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah karena

pengaruh musim.

b. Modal kerja siklis merupakan modal kerja yang besarnya berubah-ubah karena

fluktuasi konyungtur. Jumlah modal kerja berubah-ubah sesuai dengan keadaan

perekonomian. Pada keadaan perekonomian baik maka kebutuhan modal kerja

meningkat, sebaliknya pada saat keadaan ekonomi buruk maka kebutuhan modal kerja

menurun.

c. Modal kerja darurat merupakan modal kerja yang besarnya berubah-ubah karena

keadaan darurat yang tidak dapat diduga.

II.1.4 Kebaikan dan Keterbatasan Modal Kerja

1 Kebaikkan modal kerja :

Apabila modal kerja cukup, akan dapat memberikan keuntungan-keuntungan bagi

perusahaan, seperti :

a. Melindungi kemungkinan terjadinya krisis keuangan guna membenahi modal

kerja yang diperlukan.

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Modal Kerja II.1.1 Pengertian ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-2-00032-AK Bab 2.pdfMenurut kamus manajemen keuangan ”Modal kerja adalah modal bersih

10

b. Merencanakan dan mengawasi rencana perusahaan menjadi rencana keuangan di

dalam jangka pendek.

c. Menilai kecepatan perputaran modal kerja dalam arti yang menyeluruh.

d. Membayar atau memenuhi kewajiban jangka pendek sesuai dengan jatuh tempo.

e. Memperoleh kredit sebagai sumber dana guna memperbesar pemenuhan

kebutuhan kekayaan aktiva lancar.

f. Memberikan pedoman yang baik sehingga tidak terdapat keraguan manajemen

guna memperoleh efisiensi yang baik.

Menurut pada Munawir,(2004) “sumber modal kerja akan bertambah apabila”:

1. Adanya kenaikan sektor modal baik yang berasal dari laba maupun adanya

pengeluaran modal saham atau tambahan investasi dari pemilik perusahaan.

2. Ada pengurangan atau penurunan aktiva tetap yang diimbangi bertambahnya

aktiva lancar karena adanya penjualan aktiva tetap maupun proses depresiasi.

3. Ada penambahan hutang jangka panjang baik dalam bentuk obligasi, hipotek atau

hutang jangka panjang lainya yang diimbangi bertambahnya aktiva lancar.

2. Keterbatasan Modal Kerja

1. Kelebihan atas modal kerja mengakibatkan kemampuan laba menurun sebagai

akibat lambatnya perputaran dana perusahan.

2. Menimbulkan kesan bahwa manajemen tidak mampu mengunakan modal kerja

secara efisien.

3. Kalau Modal kerja tersebut dipinjam dari bank maka perusahaan mengalami

kerugian dalam membayar bunga.

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Modal Kerja II.1.1 Pengertian ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-2-00032-AK Bab 2.pdfMenurut kamus manajemen keuangan ”Modal kerja adalah modal bersih

11

Menurut pada Munawir,(2004) ”Penggunaan-penggunaan aktiva lancar yang

mengakibatkan turunya modal kerja adalah”:

a. Pembayaran biaya atau ongkos-ongkos operasi perusahaan, meliputi pembayaran

upah, gaji, pembelian bahan atau barang dagangan, supplies kantor dan biaya

lainnya.

b. Kerugian-kerugian diderita oleh perusahaan karena adanya penjualan surat

berharga atau effek, maupun kerugian insidentil lainnya.

c. Adanya pembentukan dana atau pemisah aktiva lancar untuk tujuan-tujuan

tertentu dalam jangka panjang.

d. Adanya penambahan atau pembelian aktiva tetap, investasi jangka panjang atau

aktiva lancar lainnya yang mengakibatkan berkurangnya aktiva lancar atau

timbulnya hutang lancar yang berakibat berkurangnya modal kerja.

e. Pembayaran hutang-hutang jangka panjang.

f. Pengembalian uang atau barang dagangan oleh pemilik perusahaan untuk

kebutuhan pribadinya (prive) atau adanya pengembalian bagian keuntungan

pemilik dalam perusahaan perorangan dan persekutuan atau adanya pembayaran

deviden dalam perseroan terbatas.

II.2 Kebutuhan Modal Kerja

J.H. and Cecilia L.W, yang diterjemahkan oleh Agnes Sawir, (2001) menyatakan

“kebutuhan modal kerja dipengaruhi oleh 4 faktor umum dan 5 faktor khusus” :

Ke-4 faktor umum tersebut adalah :

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Modal Kerja II.1.1 Pengertian ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-2-00032-AK Bab 2.pdfMenurut kamus manajemen keuangan ”Modal kerja adalah modal bersih

12

a. Volume penjualan

Perusahaan membiayai modal kerja untuk mendukung penjualan. Banyak perusahaan

yang menetapkan aktiva lancar sesuai dengan proporsi penjualan tahunannya.

b. Faktor musiman

Fluktuasi musiman akan permintaan produk atau jasa mereka. Variasi penjualan akan

berdampak pada tingkat modal kerja variabel.

c. Perkembangan Teknologi

Perubahan pada teknologi, yang tentu saja berdampak pada proses produksi, dapat

mempunyai pengaruh kuat pada kebutuhan terhadap modal kerja.

d. Filosofi perusahaan

Kebijakan perusahaan akan berdampak pada tingkat modal kerja permanen maupun

musiman.

Ke-5 faktor khusus tersebut adalah :

1. Ukuran perusahaan

Perusahaan besar mempunyai perbedaan modal kerja yang mencolok dibandingkan

dengan perusahaan kecil. Perusahaan besar dengan banyak sumber dana mungkin

membutuhkan modal kerja yang lebih kecil dibanding total aktiva atau penjualan.

2. Aktivitas perusahaan

Keadaan bisnis berdampak pada tingkat modal kerja. Sebuah perusahaan yang

menawarkan jasa tidak akan membutuhkan persediaan. Sebuah perusahaan yang

menjual secara tunai tidak akan memberikan piutang usaha.

3. Ketersediaan Kredit

Jika perusahaan dapat meminjam untuk membiayai dengan kredit maka diperlukan kas

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Modal Kerja II.1.1 Pengertian ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-2-00032-AK Bab 2.pdfMenurut kamus manajemen keuangan ”Modal kerja adalah modal bersih

13

yang lebih sedikit.

4. Perilaku menghadapi keuntungan

Suatu jumlah yang relatif besar pada aktiva lancar akan mengurangi keuntungan

keseluruhan.

5. Perilaku menghadapi resiko

Makin besar tingkat aktiva lancar, makin kecil resiko. Kas menyediakan keamanan

dalam membayar tagiahan. Persediaan memberikan resiko yang lebih kecil akan

kebutuhan lebih barang untuk dijual.

II.2.1 Kebijakan Modal Kerja

Menurut pada Fred dan Brigham, (2001) ”ada tiga alternatif kebijakan investasi

dalam aktiva lancar” :

1. Pendekatan Moderat

Salah satu kebijakan pembiayaan yang lazim digunakan adalah penyelarasan saat

jatuh tempo aktiva dan kewajiban. Aktiva permanen dibiayai dengan modal

jangka panjang. Hal ini memperkecil rasio. Pendekatan moderat terjadi jika

perusahaan menyelaraskan jatuh tempo aktiva dan kewajibanya.

Grafik 2.2 Kebijakan Modal Kerja Moderat

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Modal Kerja II.1.1 Pengertian ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-2-00032-AK Bab 2.pdfMenurut kamus manajemen keuangan ”Modal kerja adalah modal bersih

14

2. Pendekatan agresif

Membiayai seluruh aktivitas jangka panjangnya dengan kredit jangka panjang

tetapi sebagian dari aktiva lancar permanennya dibiayai dengan kredit jangka

pendek.

Grafik 2.3 Kebijakan Modal Kerja Agresif

3. Pendekatan konservatif

Modal jangka panjang digunakan untuk membiayai semua aktiva lancar

permanen, yang berarti bahwa modal jangka panjang digunakan untuk membiayai

semua aktiva permanen dan sebagian atau semua aktiva lancar musiman. Dalam

situasi ini, perusahaan menggunakan kredit jangka pendek dalam jumlah yang

sangat kecil untuk memenuhi kebutuhannya pada masa sibuk, tetapi perusahaan

juga memenuhi sebagian dari aktiva lancar musimannya dengan ”menabung

likuiditas” dalam bentuk sekuritas yang dengan mudah dipasarkan selama masa

lengang.

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Modal Kerja II.1.1 Pengertian ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-2-00032-AK Bab 2.pdfMenurut kamus manajemen keuangan ”Modal kerja adalah modal bersih

15

Grafik 2.4 Kebijakan Modal Kerja Konservatif

Dermawan.S (2007) menyatakan, ”ada tiga pendekatan cara pembiayaan” :

1. Pendekatan agresif

Untuk membiayai kebutuhan permanen terdiri dari seluruh aktiva tetap dan aktiva

lancar yang permanen seperti untuk memenuhi kebutuhan persediaan minimal

kas, persediaan pengaman (safety-stock) digunakan sumber dana jangka panjang.

Sedangkan untuk kebutuhan dana yang berubah-ubah yang bersifat musiman

dibiayai dengan sumber dengan sumber dana jangka pendek. Modal kerja bersih

adalah aktiva lancar yang dibiayai oleh sumber dana jangka panjang.

2. Pendekatan konsevatif

Semua kebutuhan dana baik kebutuhan yang bersifat permanen maupun yang

bersifat variabel (musiman) dibiayai dengan sumber pembiayaan jangka panjang.

Sumber dana jangka pendek hanya digunakan untuk keadaan darurat. Modal kerja

bersih adalah selisih seluruh kebutuhan pembiayaan dengan sumber jangka

panjang.

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Modal Kerja II.1.1 Pengertian ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-2-00032-AK Bab 2.pdfMenurut kamus manajemen keuangan ”Modal kerja adalah modal bersih

16

3. Pendekatan diantara keduanya

Ada dua tahapan yang dilkasanakan dalam pendekatan ini yaitu :

- Tentukan titik tengah antara kebutuhan dana maksimum dan dana minimum

untuk menentukan besarnya penggunaan sumber dana jangka panjang.

- Modal kerja bersih merupakan selisih antara sumber dana jangka panjang

dengan kebutuhan permanen.

II.3 Tujuan Analisis Modal Kerja

Tujuan analisis modal kerja pada dasarnya adalah untuk melihat sejauh mana

efisiensi pengolahan modal kerja dalam suatu perusahaan, sehingga dapat diketahui

perkembangan dan pertumbuhan perusahaan dari usaha yang telah dilakukan oleh

perusahaan yang bersangkutan. Efisiensi baru dapat diketahui dengan membandingkan

antara besarnya laba dengan besarnya modal yang digunakan untuk menghasilkan laba

tersebut.

II.4 Metode dan Teknik analisis peubahan modal kerja

II.4.1 Metode analisis peubahan modal kerja

Munawir S. (2004) menulis,”metode yang digunakan untuk menganalisis

penyajian laporan tentang perubahan modal kerja adalah” :

1. Analisis horisontal

Analisis dengan mengadakan perbandingan atau memerlukan adanya analisis tentang

kenaikan atau penurunan dalam pos-pos yang tercantum dalam neraca dibandingkan

antara dua saat tertentu (comparative balance sheet), hal ini menunjukan perubahan-

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Modal Kerja II.1.1 Pengertian ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-2-00032-AK Bab 2.pdfMenurut kamus manajemen keuangan ”Modal kerja adalah modal bersih

17

perubahan yang terjadi dalam pos-pos elemen modal kerja tersebut.

Laporan perubahan modal kerja harus menunjukan kedua hal tersebut dan dapat

disajikan dalam dua bagian, yaitu :

1. Bagian pertama menunjukan perubahan yang terjadi untuk setiap jenis elemen modal

kerja bersih dan perubahan modal kerja secara total. Bagian ini menggambarkan

kenaikan atau penurunan setiap elemen aktiva lancar, hutang lancar serta perubahan

total modal kerja dalam suatu periode tertentu.

2. Bagian kedua menunjukan sumber dan penggunaan modal kerja atau sebab-sebab

terjadinya perubahan modal kerja. Bagian ini menggambarkan sumber-sumber

tertentu dari mana modal kerja diperoleh serta berbagai penggunaan modal kerja

tersebut.

II.4.2 Penentuan Besarnya Kebutuhan Modal Kerja

Sjahrial,(2007) menulis, ”penentuan besarnya modal kerja tergantung dua

faktor” :

1. Periode perputaran atau periode terikatnya modal kerja

→ Makin lama periode perputarannya maka jumlah modal kerja yang

dibutuhkan semakin besar.

2. Pengeluaran kas rata-rata setiap harinya

→ Makin besar pengeluaran kas rata-rata setiap hari semakin besar kebutuhan

modal kerja.

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Modal Kerja II.1.1 Pengertian ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-2-00032-AK Bab 2.pdfMenurut kamus manajemen keuangan ”Modal kerja adalah modal bersih

18

II.4.3 Teknik analisis perubahan modal kerja

Agnes Sawir, (2001), menulis, ”Besarnya modal kerja sebuah perusahaan

berhubungan dengan berbagai aktivitas operasional dan finansial. Tanpa modal kerja

yang cukup aktivitas bisnis perusahaan dapat terancam”.

II.5. Metode Statistik

II.5.1. Metode Rata-rata dan Standar Deviasi

Untuk menyelidiki segugus data kuantitatif, akan sangat membantu bila kita

mendefinisikan ukuran-ukuran numerik yang menjelaskan ciri-ciri data yang penting.

Salah satu cara yang dapat ditempuh adalah penggunaan rata-rata.

Definisi nilai tengah contoh misalkan X1, X2, …., Xn, tidak harus semuanya berbeda,

merupakan sebuah contoh terhingga berukuran n,Maka nilai tengah contohnya adalah

n

xin

ix 1=− ∑=

keterangan:

=μ rata-rata

∑ Xi = data atau populasi (X1, X2, …., XN)

N = jumlah tahun

Deviasi menunjukan berapa banyak suatu nilai berbeda dari rata-rata hitungnya,

akar varians deviasi dinamakan standar deviasi. Tanda σ berarti standar deviasi standar

deviasi populasi. Standar deviasi sampel dihitung dengan penyebut yang sedikit berbeda,

yaitu :

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Modal Kerja II.1.1 Pengertian ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-2-00032-AK Bab 2.pdfMenurut kamus manajemen keuangan ”Modal kerja adalah modal bersih

19

σ = ( )

1

2

−∑nX μ

σ = Standar deviasi standar deviasi populasi

X = Modal Kerja Bersih (Rp/tahun)

n = Banyak data dalam sampel atau ukuran sampel.

μ = Rataan

Dalam rumus standar deviasi sampel s akan diperoleh hasil yang lebih baik jika

digunakan untuk menduga standar deviasi populasi σ. Bila n > 30, maka baik rumus

dengan penyebut N maupun n-1 akan memberikan hasil yang hampir sama.Dalam rumus

standar deviasi sampel s akan diperoleh hasil yang lebih baik jika digunakan untuk

menduga standar deviasi populasi σ.

II.5.2. Korelasi

Korelasi adalah dua variabel yang mempunyai hubungan sangat erat. Dalam

korelasi belum tentu dilanjutkan dengan regresi. Korelasi yang tidak dilanjutkan dengan

regresi, adalah koerelasi antara dua variabel yang tidak mempunyai hubungan kausal atau

sebab akibat. Analisis regresi dilakukan bila hubungan dua variabel berupa hubungan

kausal atau fungsional.

Untuk menggukur perubahan menggunakan rumus korelasi :

r = ( ) ( )( ) ( ) } ( ) ( ) }{{ 2222 ..

.

ΣΥ−ΣΥ−ΣΧ−ΣΧ

ΣΥΣΧ−ΣΧΥ

nn

n

Koefisien Korelasi (r) tersebut mempunyai hasil -1 ≤ r ≤ 1, yang artinya :

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Modal Kerja II.1.1 Pengertian ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-2-00032-AK Bab 2.pdfMenurut kamus manajemen keuangan ”Modal kerja adalah modal bersih

20

• Bila r = -1 atau mendekati, maka hubungan antara variabel X dan variabel Y adalah

sangat kuat tetapi berlawanan arah (negatif sempurna), artinya jika variabel

X naik maka variabel Y akan turun dan sebaliknya jika variabel X turun

maka variabel Y akan naik.

• Bila r = 0 atau mendekati, maka hubungan antara variabel X dan variabel Y adalah

tidak ada atau dapat dikatakan lemah, maka dengan demikian dapat pula

dikatakan antara variabel X dan Variabel Y tidak ada hubungan.

• Bila r = 1 atau mendekati, maka hubungan antara variabel X dan variabel Y adalah

sangat kuat dan searah (positif sempurna) dalam arti bahwa kenaikan atau

penurunan variabel X terjadi bersama-sama dengan kenaikan atau

penurunan variabel Y.

Tabel 2.1 Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000

Sangat Rendah Rendah Sedang Kuat

Sangat Kuat Sumber : Sugiono

Koefisien Determinasi (KD) digunakan untuk mengetahui seberapa besar persentase

(%) pengaruh modal kerja bersih terhadap laba usaha. Nilai koefisien determinasi berada

pada interval 0 ≤ KD ≥ 1, dengan rumus:

KD = r² x 100%

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Modal Kerja II.1.1 Pengertian ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-2-00032-AK Bab 2.pdfMenurut kamus manajemen keuangan ”Modal kerja adalah modal bersih

21

II.5.3. Analisis Regresi Linier Sederhana

Setiap regresi pasti ada korelasinya. Metode ini merupakan suatu analisis yang

menjelaskan bentuk pengaruh variabel X (Modal Kerja Bersih) terhadap variabel Y (Laba

Bersih).

• Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis dengan persamaan regresi linier

sederhana sebagai berikut

Keterangan:

X = Modal Kerja Bersih (Rp/tahun)

Ŷ = Taksiran Laba Usaha (Rp/tahun)

a = nilai konstan

b = angka arah atau koefisien regresi,yang

menunjukkan arah peningkatan ataupun penurunan

variabel terikat didasarkan pada variabel bebas.

Dimana nilai a dan b diperoleh dengan rumus:

a = ( )( ) ( )( )( )22

2 ...xxn

yxxxy∑−∑

∑∑−∑∑

b = ( )( )( )22

...xxn

yxyxn∑−∑

∑∑−∑

Keterangan: n = jumlah tahun

Ŷ = a + bx

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Modal Kerja II.1.1 Pengertian ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-2-00032-AK Bab 2.pdfMenurut kamus manajemen keuangan ”Modal kerja adalah modal bersih

22

II.6 Analisis rasio

Rasio-rasio yang berhubungan dengan modal kerja sesuai dengan topik bahasan.

Adapun rasio tersebut adalah :

II.6.1. Likuiditas

Masalah likuiditas berhubngan dengan masalah kemampuan perusahaan untuk

memenuhi kewajiban keuangannya yang segera harus dipenuhi. Sebuah perusahaan

mampu memenuhi segala kewajiban finansialnya yang segera harus dipenuhi

digolongkan sebagai perusahaan tersebut adalah “likuid. Sebaliknya bila perusahaan tidak

mampu memenuhi kewajiban financial yang harus segera harus dipenuhi maka

perusahaan tersebut dikatakan ”ilikuid”.

1. Kecukupan Aktiva Lancar

a. Rasio aktiva lancar terhadap kewajiban lancar (Current ratio)

Rasio yang rendah merupakan indikasi bahwa perusahaan mungkin tidak

dapat membayar tagihan-tagihannya pada masa mendatang. Rasio tinggi

mungkin mengindikasi jumlah aktiva lancar yang berlebihan. Adapun

prinsip kehati-hatian yaitu rasio kurang dari 2:1 dianggap kurang baik.

b. Rasio aktiva lancar terhadap total aktiva

Rasio yang rendah mungkin menunjukan kurangnya penjualan kredit

(piutang usaha yang rendah) atau kurangnya dukungan untuk produksi

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Modal Kerja II.1.1 Pengertian ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-2-00032-AK Bab 2.pdfMenurut kamus manajemen keuangan ”Modal kerja adalah modal bersih

23

dengan persediaan yang cukup. Rasio yang tinggi mungkin

mengindikasikan kebijakan pengumpulan piutang usaha yang buruk

(piutang usaha berlebihan) atau persediaan yang besar.

c. Rasio aktiva lancar terhadap penjualan

Ketika perusahaan menghasilkan penjualan, maka terdapat tagihan untuk

dibayar, piutang usaha untuk didanai, dan persediaan untuk mendukung

penjualan. Besarnya aktiva-aktiva tersebut haruslah cukup untuk

membayar tagihan tepat waktu, memungkinkan pengiriman barang yang

cepat, pemberian kredit dengan syarat kredit kompetitif. Sehingga, aktiva

lancar seharusnya tumbuh secara proporsional dengan penjualan atau

menurun apabila penjualan berkurang.

2. Kecukupan Quick assets

Quick assets terdiri dari kas dan piutang usaha dan merupakan aktiva yang

paling likuid dalam neraca. Dengan menggunakan kas dan piutang usaha,

likuiditas dapat diukur dengan lebih tepat daripada aktiva lancar.

a. Rasio quick assets terhadap kewajiban lancar (quick ratio)

Rasio ini digunakan untuk mengukur likuiditas dengan menggunakan

aktiva paling likuid terhadap kewajiban lancar. Rasio ini menunjukkan

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Modal Kerja II.1.1 Pengertian ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-2-00032-AK Bab 2.pdfMenurut kamus manajemen keuangan ”Modal kerja adalah modal bersih

24

kemampuan perusahaan untuk membayar tagihan tanpa bergantung pada

penjualan persediaannya. Secara umum, dapat dikatakan bahwa sebuah

perusahaan yang mempunyai rasio kurang dari 1:1 dianggap kurang baik.

b. Rasio quick assets terhadap total aktiva

Sebuah perusahaan membutuhkan aktiva likuid yang cukup sebagai bagian

dari bauran total aktivanya. Rasio ini menunjukan besar kas dan piutang

usaha dalam bauran total aktivanya.

c. Rasio quick assets terhadap penjualan

Kas dan piutang usaha yang cukup juga diperlukan untuk mendukung

penjualan. Rasio ini memperlihatkan kecukupan kas dan piutang usaha

yang berlebihan bila penjualan menurun.

3. Kecukupan Kas

Kebanyakan perusahaan mempertahankan saldo kas seminimal mungkin

tetapi menginvestasikan dalam efek yang setara kas yang dapat segera dicairkan.

Efek-efek tersebut harus dimasukan dalam perhitungan rasio untuk menghitung

kecukupan kas. Rasio-rasio yang dapat berguna untuk keperluan analisis adalah:

a. Rasio kas terhadap kewajiban lancar (cash ratio)

Kas harus tersedia untuk membayar tagihan-tagihan yang jatuh tempo

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Modal Kerja II.1.1 Pengertian ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-2-00032-AK Bab 2.pdfMenurut kamus manajemen keuangan ”Modal kerja adalah modal bersih

25

dalam hitungan minggu ataupun bulan. Pengukuran terhadap kecukupan

kas dapat dilakukan dengan menggunakan rasio kas terhadap kewajiban

lancar. Rasio ini mengukur kemampuan memenuhi hutang-hutang tepat

pada waktunya.

b. Rasio kas terhadap total aktiva

Besarnya kas sebagai bagian dari aktiva merefleksikan kebijakan

perusahaan tentang pentingnya likuiditas versus penggunaan dana untuk

aktiva tetap.

c. Rasio kas terhadap penjualan

Bila sebuah perusahaan meningkatkan penjualannya, maka kas juga perlu

ditingkatkan. Bila perusahaan memiliki saldo kas yang tidak mencukupi,

hal ini akan menimbulkan hambatan dalam kegiatan operasinya yang pada

akhirnya dapat mempengaruhi laba. Rasio ini mengukur kecukupan kas

dibandingkan dengan kegiatan operasinya.

4. Arus Dana dari Persediaan

Adalah penting bagi sebuah perusahaan memiliki arus kas yang cukup dari

kegiatan operasinya. Apabila perusahaan tidak menjual persediaan, maka tidak

akan ada piutang usaha. Apabila piutang usaha tidak dikumpulkan, perusahaan

tidak memiliki kas.

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Modal Kerja II.1.1 Pengertian ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-2-00032-AK Bab 2.pdfMenurut kamus manajemen keuangan ”Modal kerja adalah modal bersih

26

a. Perputaran persediaan dalam kas (inventory turnover in cash)

Rasio ini dihitung dengan membagi penjualan dengan persediaan. Rasio

ini mengukur beberapa kali dalam 1 tahun perusahaan menghasilkan

penjualan yang sama dengan saldo persediaannya. Perputaran 12:1 berarti

penjualan 1 bulan sama dengan saldo persediaan.

b. Perputaran persediaan dalam unit (inventory turnover in unit)

Rasio ini mengukur kemampuan dana yang tertanam dalam persediaan

berputar dalam suatu periode tertentu. Rasio ini mengukur perputaran fisik

persediaan. Karena persediaan dan HPP besarnya adalah sebesar biayanya,

maka rasio ini tidak mengandung mark-up. Perputaran 6x artinya

persediaan secara fisik berputar setiap 2 bulan.

5. Exposure dari kewajiban lancar

Dalam menentukan struktur modalnya, perusahaan melakukan pilihan antara

hutang jangka pendek atau hutang jangka panjang. Hutang jangka panjang tidak

membutuhkan pembayaran pokoknya dalam 1 bulan atau 1 tahun, sebagaimana

halnya hutang jangka pendek. Oleh sebab itu, hutang jangka pendek yang

semakin rendah, semakin rendah pula kemungkinan hutang tidak dapat dibayar

pada waktunya. Rasio-rasio yang dapat digunakan untuk mengukur resiko dari

kewajiban lancar antara lain.

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Modal Kerja II.1.1 Pengertian ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-2-00032-AK Bab 2.pdfMenurut kamus manajemen keuangan ”Modal kerja adalah modal bersih

27

a. Rasio total aktiva terhadap kewajiban lancar (total assets to current

liabilities ratio)

Rasio ini mengukur porsi aktiva yang didanai dari hutang jangka pendek.

Rasio yang tinggi mengindikasikan bahwa dana jangka panjang yang

memadai digunakan untuk mendanai aktiva. Rasio yang rendah

menunjukan tingginya kewajiban lancar dalam struktur modal.

b. Rasio ekuitas terhadap kewajiban lancar (total equity to current liabilities

ratio)

Rasio ini mengukur komitmen dari pemegang saham dibandingkan dengan

exposure dari kewajiban lancar. Rasio yang tinggi mengindikasikan bahwa

pemegang saham mempunyai kepentingan lebih besar dalam bisinis. Rasio

yang rendah mengindikasikan bahwa perusahaan meminimalkan

kemungkinan kerugian bagi para pemegang sahamnya dengan mendanai

porsi yang lebih besar dari aktivanya dengan sumber jangka pendek.

c. Rasio HPP terhadap hutang dagang (COGS to account payable ratio)

Untuk mempertahankan rating kreditnya, sebuah perusahaan harus

membayar tagihan dalam waktu tertentu. Apabila perusahaan membiarkan

hutang dagangnya meningkat secara berlebihan, perusahaan dapat

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Modal Kerja II.1.1 Pengertian ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-2-00032-AK Bab 2.pdfMenurut kamus manajemen keuangan ”Modal kerja adalah modal bersih

28

menghadapi kesulitan dengan pemasoknya. Satu cara untuk menilai

besarnya hutang dagang adalah dengan membandingkan tingkat aktivitas

bisnis perusahaan. Hal ini dilakukan dengan menggunakan HPP. Rasio

yang tinggi mengindikasikan bahwa perusahaan tidak tergantung pada

pendanaan dengan hutang dagang secara berlebihan. Rasio rendah

mengkin mengindikasikan adanya masalah.

6. Kecukupan Modal kerja

Modal kerja bersih, selisih antara aktiva lancar dan kewajiban lancar, adalah

ukuran dasar dari likuiditas perusahaan. Kecukupan modal kerja dapat dievaluasi

dengan menggunakan rasio.

a. Rasio total aktiva terhadap modal kerja bersih (total assets to net working

capital)

Rasio tinggi mengindikasikan rendahnya tingkat likuiditas, sedangkan

rasio yang rendah mengindikasikan tingkat likuiditas yang tinggi.

b. Rasio kewajiban lancar terhadap modal kerja bersih (current liabilities to

net working capital ratio)

Rasio ini merupakan ekspansi alternatif dari current ratio. Bila current

ratio rendah, rasio kewajiban lancar terhadap modal kerja bersih akan

tinggi, mengindikasaikan likuiditas rendah. Bila rasio ini rendah, current

Page 24: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Modal Kerja II.1.1 Pengertian ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-2-00032-AK Bab 2.pdfMenurut kamus manajemen keuangan ”Modal kerja adalah modal bersih

29

ratio akan tinggi, mengindikasikan likuiditas tinggi.

c. Perputaran modal kerja (revenues to net working capital ratio)

Rasio ini mengukur aktivitas bisnis terhadap kelebihan aktiva lancar atas

kewajiban lancar. Rasio tinggi mengindikasikan likuiditas yang rendah

untuk mendukung operasional; rasio yang rendah menunjukan likuidasi

yang tinggi.