BAB II LANDASAN TEORI - Bina Sarana Informatika...LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem 2.1.1....
Transcript of BAB II LANDASAN TEORI - Bina Sarana Informatika...LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem 2.1.1....
-
7
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Sistem
2.1.1. Pengertian Sistem
Menurut (Ermatita, 2016), dalam kutipan Yakub “Sistem adalah suatu jaringan
kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, terkumpul bersama-sama
untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk tujuan tertentu”.
Menurut (Ermatita, 2016), dalam kutipan Sutabri menyatakan: “Sistem adalah
suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang
terorganisasi, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu”.
2.1.2. Karakteristik Sistem
Menurut (Ermatita, 2016), dalam kutipan Sutabri menjelaskan tentang
karakteristikdari sistem adalah:
a. Komponen Sistem (Components) Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen
yang saling berinteraksi, yang bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-
komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem.
b. Batasan Sistem (Boundary) Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang
membatasi antara sistem dengan sistem lainnya atau sistem dengan lingkungan
luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu
kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan.
-
8
c. Lingkungan Luar Sistem (Environtment) Lingkungan luar sistem adalah bentuk
apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi
operasi sistem tersebut.
d. Penghubung Sistem (Interface) Penghubung sistem atau interface adalah media
yang menghubungkan sistem dengan subsistem yang lain.
e. Masukan Sistem (Input) Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan
sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal
input).
f. Keluaran Sistem (Output) Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang
lain. Seperti contoh sistem informasi, keluaran yang dihasilkan adalah informasi, di
mana informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan
atau hal-hal lain yang merupakan input bagi subsistem lain.
g. Pengolah Sistem (Process) Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan
mengubah masukan menjadi keluaran.
h. Sasaran Sistem (Objective) Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti
dan bersifat deterministik.
2.1.3. Klasifikasi Sistem
Menurut (Albar, Perguruan, & Raharja, 2017), dalam kutipan Rohmat Taufiq,
2013:8) Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya:
1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System). Sistem
abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak
secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran
-
9
hubungan anatara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada
secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem produksi, dan sistem transportasi.
2. Sistem Dapat Dipastikan dan Sistem Tidak Dapat Dipastikan. Sitem dapat
dipastikan merupakan suatu sistem yang input proses dan output sudah ditentukan
sejak awal. Sudah dideskripsikan dengan jelas apa inputnya seperti apa. Sedangkan
sistem tidak dapat dipastikan atau sistem probabilistik merupakan sebuah sistem yang
belum terdefinisi dengan jelas salah satu dari input-proses-output atau ketiganya
belum terdefinisi dengan jelas.
3. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka. Sistem terututp dan sistem terbuka yang
membendakan adalah ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar sistem atau
tidak, jika tidak ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar iti bisa disebut
dengan sistem tertutup tapi jika ada pengaruh komponen dari luar disebut sistem
terbuka.
2.1.4. Pengertian Informasi
Menurut (Andalia et al., 2015), dalam kutipan Turban et al merupakan data
yang telah diorganisir sehingga memberikan arti dan nilai kepada penerimanya.
Menurut (Andalia et al., 2015), dalam kutipan Jogiyanto, Informasi adalah data
yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang
menerimanya. Dapat dikatakan bahwa data merupakan bahan mentah, sedangkan
informasi adalah bahan jadi atau bahan yang telah siap digunakan, Jadi, sumber dari
informasi adalah data.
Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau data-item. Data
adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian
-
10
(event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Di dalam dunia bisnis,
kejadian- kejadian nyata adalah perubahan dari suatu nilai yang disebut dengan
transaksi. Indikator yang dapat digunakan untuk mengukur kualitas informasi adalah
relevance, accurate, completeness, timeliness, dan understandability dari informasi
yang dihasilkan.
2.1.5. Pengertian Sistem Informasi
Menurut (Arman, 2017), dalam kutipan Tata Sutabri mendefinisikan, “Sistem
Informasi sebagai suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan
kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi
yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat
menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan–laporan yang diperlukan
oleh pihak luar tertentu”.
2.1.6. XAMPP
Menurut (Eka Wida Fridayanthie, 2016), dalam kutipam wicaksono
menjelaskan bahwa “XAMPP adalah sebuah software yang berfungsi untuk
menjalankan website berbasis PHP dan menggunakan pengolah data MYSQL di
komputer lokal”. XAMPP berperan sebagai server web pada komputer lokal.
XAMPP juga dapat disebut sebuah Cpanel server virtual, yang dapat membantu
melakukan preview sehingga dapat dimodifikasi website tanpa harus online atau
terakses dengan internet.
2.1.7. MySQL
Menurut (Eka Wida Fridayanthie, 2016), dalam kutipan Arief (2011:151)
“MySQL (My Structure Query Languange) adalah salah satu jenis database server
-
11
yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang
menggunakan database sebagai sumber dan pengelolaan datanya”. MySQL bersifat
open source dan menggunakan SQL (Structured Query Languange). MySQL biasa
dijalankan diberbagai platform misalnya windows Linux, dan lain sebagainya.
2.1.8. PHP (Hyperttext Preprocessor)
Menurut (Lestanti & Susana, 2016), PHP merupakan bahasa pemrograman
berbasis web yang memiliki kemampuan untuk memproses data dinamis.
PHP dikatakan sebagai sebuah server-side embedded script language artinya
sintaks-sintaks dan perintah yang kita berikan akan sepenuhnya dijalankan oleh
server tetapi disertakan pada halaman HTML biasa. Aplikasi-aplikasi yang dibangun
oleh PHP pada umumnya akan memberikan hasil pada web browser, tetapi prosesnya
secara keseluruhan dijalankan di server.
2.1.9. Rapid Application Development(RAD)
Menurut (Riyanto, 2017), Rapid Application Development (RAD) adalah
strategi siklus hidup yang ditujukan untuk menyediakan pengembangan yang jauh
lebih cepat dan mendapatkan hasil dengan kualitas yang lebih baik dibandingkan
dengan hasil yang dicapai melalui siklus tradisional. RAD merupakan gabungan dari
bermacam-macam teknik terstruktur dengan teknik prototyping dan teknik
pengembangan joint application untuk mempercepat pengembangan sistem/aplikasi.
Ada tiga fase dalam RAD yaitu :
a. Requirement Planning, dalam tahap ini diketahui apa saja yan menjadi kebutuhan
sistem yaitu dengan mengidentifikasikan kebutuhan informasi dan masalah yang
dihadapi untuk menentukan tujuan, batasan-batasan sistem, kendala dan juga
-
12
alternatif pemecahan masalah. Analisis digunakan untuk mengetahui perilaku
sistem dan juga untuk mengetahui aktivitas apa saja yang ada dalam sistem
tersebut.
b. Design Workshop, yaitu mengidentifikasi solusi alternatif dan memilih solusi
yang terbaik. Kemudian membuat desain proses bisnis dan desain pemrograman
untuk data-data yang telah didapatkan dan dimodelkan dalam arsitektur sistem
informasi. Tools yang digunakan dalam pemodelan sistem biasanya
menggunakan Unified Modeling Language (UML).
c. Implentation, setelah Design Workshop dilakukan, selanjutnya sistem
diimplementasikan (coding) ke dalam bentuk yang dimengerti oleh mesin yang
diwujudkan dalam bentuk program atau unit program. Tahap implementasi sistem
merupakan tahap meletakkan sistem supaya siap untuk dioperasikan.
2.2. Teori Pendukung
Teori pendukung atau landasan teori dalam penyususunan Laporan Tugas
Akhir ini sangat diperlukan karena sebagai referensi untuk menunjang atau
memperdalam pemahaman terhadap informasi-informasi yang disajikan.
2.2.1. ERD (Entity Relationship Diagram)
ERD (Entity Relationship Diagram) adalah diagram yang menggambarkan
keterkaitan antar tabel beserta dengan field-field di dalamnya pada suatu database
sistem. Sebuah database memuat minimal sebuah tabel dengan sebuah atau beberapa
buah field (Kolom) di dalamnya. Namun pada kenyataannya, database lebih sering
memiliki lebih dari satu buah tabel (dengan beberapa field di dalamnya). Setiap tabel
-
13
umumnya memiliki keterkaitan hubungan. Keterkaitan antar tabel biasa disebut
dengan relasi. Terdapat tiga buah jenis relasi antar tabel di dalam bagian ERD. Ketiga
relasi tersebut yaitu:
1. One to one (satu ke satu)
Relasi ini menggambarakan hubungan satu field pada tabel pertama kesatu field
ke tabel kedua. Relasi ini paling sederhana, sebagai contoh, pada sistem
informasi perpustakaan. Terdapat tabel buku (dengan field kode_buku,
kode_kategori, kode_penulis, nama_kategori, alamat). Field kode_kategori
memiliki keterkaitan (relasi) satu ke satu pada tabel buku dan tabel kategori.
2. One to many (satu ke banyak)
Relasi ini menggambarkan hubungan satu field pada tabel pertama ke dua atau
beberapa buah field ditabel kedua.
3. Many to many (banyak ke banyak)
Sebagai contoh, sebuah sistem informasi sekolah memiliki pengguna guru, dan
siswa di dalamnya. Sistem informasi ini memiliki sebuah database bernama sisfo
sekolah dengan tiga buah tabel di dalamnya. Ketiga tabel tersebut adalah tebel
guru (memuat field NIP, Nama_Guru, Jabatan, Pangkat_Golongan, Alamat),
tabel mata pelajaran (memuat field Kode_Mata_Pelajaran,
Nama_Mata_Pelajaran), dan tabel mengajar (memuat field NIP,
Kode_Mata_Pelajaran, Kelas).
Tabel Manajer tersebut dari relasi antar tabel guru dan tabel Mata Pelajaran.
Relasi dalam hal ini berupa relasi N ke N, yang artinya satu atau lebih field pada
tabel pertama. Dapat dihubungkan ke satu atau lebih. Ke field pada tabel kedua
-
14
dan membentuk tabel ketiga. Pada contoh ini, satu Guru (Pada Tabel Guru) dapat
mengajar lebih dari satu mata pelajaran (pada tabel mata pelajaran) dan satu mata
pelajaran dapat memiliki lebih dari satu guru pengajar, untuk kemudian
membentuk tabel mengajar.
Berikut ditampilkan bagan ERD untuk ketiga tabel di atas (beserta dengan field
masing – masing):
N N
Sumber: Pratama Eka Agus Putu I (2014)
Gambar II.1. Bagan ERD
2.2.2. LRS (Logical Record Structure)
Menurut (Eka Wida Fridayanthie, 2016), dalam kutipan Simarmata dan paryudi
(2007:115), “Logical Record Structured (LRS) adalah representasi dari struktur
record- record pada tabel-tabel yang terbentuk dari hasil relasi antar himpunan
entitas”. Menentukan kardinalitas, jumlah tabel, dan ForeignKey (FK). Berikut adalah
Alamat
Pangkat_Golongan
Jabatan
Tabel Guru
#NIP Nama_Guru
mengajar Tabel Mata Pelajaran
#Kode_Mata_Pelajaran
Tabel Mengajar
NIP
Kelas
Nama_Mata_Pelajaran
Kode_Mata_Pelajaran
-
15
cara membentuk skema database atau LRS (Logical Record Strutured) berdasarkan
Entity Relationship Diagram :
a. Jika relasinya satu-ke-satu, maka foreign key diletakan pada salah satu dari dua
entitas yang ada tau menyatukan kedua entitas tersebut.
b. Jika relasinya satu-ke-banyak, maka foreign key diletakan pada entitas Many.
c. Jika relasinya banyak-ke-banyak, maka dibua “file konektor” yang berisi dua
foreign key yang berasal dari kedua entitas.
2.2.3. Unified Modelling Language (UML)
Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang telah
menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan
sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah collaboration diagram, component
diagram, deployement diagram.
Dalam perancangan atau pengembangan sistem informasi UML
mendefinisikan diagram-diagram sebagai berikut:
1. Use case diagram
Use case diagram merupakan sebuah gambaran fungsionalitas sebuah sistem.
Sebuah use case merepresentasikan interaksi antara aktor dengan sistem. Use
case sangat menentukan karakteristik sistem yang sedang dibuat. Seorang/sebuah
aktor adalah sebuah entitas manusia atau mesin yang berinteraksi dengan sistem
untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu.
Syarat penamaan pada use case adalah nama didefinisikan sesimpel mungkin
dan dapat dipahami. Ada dua hal utama pada use case yaitu mendefinisikan apa
yang disebut aktor dan use case.
-
16
a. Aktor merupakan orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan
sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi yang akan dibuat itu
sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor belum
tentu merupakan orang.
b. Use case merupakan fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit
yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor.
Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada diagram use case:
Tabel II.1.Diagram Use Case
Simbol Deskripsi
Use case
Fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai
unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit
atau aktor, biasanya dinyatakan dengan
menggunakan kata kerja di awal di awal frase
nama use case
Aktor
nama aktor
Orang, proses, atau sistem lain yang
berinteraksi dengan sistem informasi yang akan
dibuat di luar sistem informasi yang akan
dibuat itu sendiri, jadi walaupun simbol dari
aktor adalah gambar orang, tapi aktor belum
tentu merupakan orang, biasanya dinyatakan
menggunakan kata benda di awal frase nama
aktor
Asosiasi / association
Komunikasi antara aktor dan use case yang
berpartisipasi pada use case atau use case
memiliki interaksi dengan aktor
Ekstensi / extend Relasi use case tambahan ke sebuah use case
dimana use case yang ditambahkan dapat
nama use case
-
17
berdiri sendiri walau tanpa use case tambahan
itu, mirip dengan prinsip inheritance pada
pemograman berorientasi objek, biasanya use
case tambahan memiliki nama depan yang
sama dengan use case yang ditambahkan, misal
Arah panah mengarah pada use case yang
ditambahkan biasanya use case yang menjadi
extend nya merupakan jenis yang sama dengan
use case yang menjadi induknya.
Generalisasi / generalization Hubungan generalisasi dan spesialisasi (umum
– khusus) anatara dua buah use case dimana
fungsi yang satu adalah fungsi yang lebih
umum dari lainnya, misalnya:
Arah panah mengarah pada use case yang
menjadi generalisasi (umum)
Ubah data
Mengelola data
hapus data
Validasi username
Validasi user
Validasi sidik jari
-
18
Menggunakan / include / uses
Relasi use case tambahan ke sebuah use case
dimana use case yang ditambahkan
memerlukan use case ini untuk menjalankan
fungsinya atau sebagai syarat dijalankan use
case ini
Ada dua sudut pandang yang cukup besar
mengenai include di use case :
Include berarti use case yang
ditambahkan akan selalu di panggil saat
use case tambahan dijalankan, misal
pada kasus berikut:
Include berarti use case yang tambahan
akan selalu melakukan pengecekan
apakah use case yang ditambahkan
telah dijalankan sebelum use case
tambahan dijalankan, misal pada kasus
berikut:
Kedua interpretasi di atas dapat dianut salah
satu atau keduanya tergantung pada
pertimbangan dan interpretasi yang
membutuhkan.
Sumber: Shalahuddin.M.S.A Rossa (2016)
Validasi username
login
Validasi user
Ubah data
-
19
2. Class diagram
Class merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class
menggambarkan keadaan (atribut/poperti) suatu sistem, sekaligus menawarkan
layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi). Class diagram
menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek yang
berhubungan satu sama lain seperti contaiment, asosiasi, dan lain-lain.
Kelas-kelas yang ada pada struktur sistem harus dapat melakukan fungsi-fungsi
sesuai dengan kebutuhan sistem sehingga pembuat perangkat lunak atau
programmer dapat membuat kelas-kelas di dalam program perangkat lunak
sesuai dengan perancangan diagram kelas. Susunan struktur kelas yang baik pada
diagram kelas sebaiknya memiliki jenis-jenis kelas berikut:
Kelas main
Kelas yang memiliki fungsi awal dieksekusi ketika sistem dijalankan.
Kelas yang menangani tampilan sistem (view)
Kelas yang mendefinisikan dan mengatur tampilan ke pemakai.
Kelas yang diambil dari pendefinisian use case (controller)
Kelas yang menangani fungsi-fungsi yang harus ada diambil dari
pendefinisian use case, kelas ini biasanya disebut dengan kelas proses yang
menangani proses bisnis pada perangkat lunak.
Kelas yang diambil dari pendefinisian data (model)
Kelas yang digunakan untuk memegang atau membungkus data menjadi
sebuah kesatuan yang diambil maupun akan disimpan ke basis data. Semua
-
20
tabel yang dibuat di basis data dapat dijadikan kelas, namun untuk tabel dari
hasil relasi atau atribut multivalue pada ERD dapat dijadikan kelas tersendiri
dapat juga tidak asalkan pengaksesannya dapat dipertanggungjawabkan atau
tetap ada di dalam perancangan kelas.
3. Sequence diagram
Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan disekitar
sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang
digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri antar dimensi vertikal
(waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait). Sequence diagram
biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah
yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output
tertentu apa yang dihasilkan. Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada
diagram sequence:
Tabel II.2.Diagram Sequence
Simbol Deskripsi
Aktor
nama aktor atau
tanpa waktu aktif
Orang, proses, atau sistem lain yang
berinteraksi dengan sistem informasi yang akan
dibuat di luar sistem informasi yang akan dibuat
itu sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor
adalah gambar orang, tapi aktor belum tentu
merupakan orang, biasanya menggunakan kata
benda di awal frase nama aktor
nama aktor
-
21
Garis hidup / lifeline Menyatakan kehidupan suatu objek
Objek
Menyatakan objek yang berinteraksi pesan
Waktu aktif
Menyatakan objek dalam keadaan aktif dan
berinteraksi, semua yang terhubung dengan
waktu aktif ini adalah sebuah tahapan yang
dilakukan di dalamnya, misalnya
2: cekStatusLogin( )
1: login( ) 3: open( )
Maka cekStatusLogin() dan open() dilakukan di
dalam metode login()
Aktor tidak memiliki waktu aktif
Pesan tipe create
Menyatakan suatu objek membuat objek lain,
arah panah mengarah pada objek yang dibuat
Pesan tipe call
1: nama_metode()
Menyatakan suatu objek memanggil
operasi/metode yang ada pada objek lain atau
dirinya sendiri,
1: nama_metode()
nama objek : nama kelas
-
22
Sumber: Shalahuddin.M.S.A Rossa (2016)
Arah panah mengarah pada objek yang
memiliki operasi / metode, karena ini
memanggil operasi / metode maka operasi /
metode yang dipanggil harus ada pada diagram
kelas sesuai dengan kelas objek yang
berinteraksi
Pesan tipe send
1: masukan
Menyatakan bahwa suatu objek mengirimkan
data/masukan/informasi ke objek lainnya, arah
panah mengarah pada objek yang dikirimi
Pesan tipe return
1 : keluaran
Menyatakan bahwa suatu objek yang telah
menjalankan suatu operasi atau metode
menghasilkan suatu kembalian ke objek
tertentu, arah panah mengarah pada objek yang
menerima kembalian
Pesan tipe destroy
Menyatakan suatu objek mengakhiri hidup
objek yang lain, arah panah mengarah pada
objek yang diakhiri, sebaiknya jika ada create
maka ada destroy
-
23
4. Activity diagram
Activity diagram menggambarkan sebuah aktivitas dalam sistem yang sedang
dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin
terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga menggambarkan
proses pararel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.
Activity diagram merupakan state diagram khusus dimana sebagian besar state
adalah action dan sebagian besar transisi ditrigger oleh selainnya state
sebelumnya (internal processing). Oleh karena itu activity diagram tidak
menggambarkan behaviour internal sebuah sistem (dan interaksi antar sub
sistem) secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur
aktifitas dari level atas secara umum. Sebuah aktifitas dapat direalisasikan oleh
suatu use case atau lebih. Aktifitas menggambarakan proses yang berjalan,
sementara use case menggambarkan bagaimana aktor menggunakan sistem untuk
melakukan aktifitas.
Diagram aktivitas juga banyak digunakan untuk mendefinisikan hal-hal berikut:
Rancangan proses bisnis dimana setiap urutan aktivitas yang digambarkan
merupakan proses bisnis sistem yang di definisikan.
Urutan atau pengelompokan tampilan dari sistem / user interface dimana
setiap aktifitas dianggap memiliki sebuah rancangan antarmuka tampilan
Rancangan pengujian dimana setiap aktifitas dianggap memerlukan sebuah
pengujian yang perlu didefinisikan kasus ujinya
Rancangan menu yang ditampilkan pada perangkat lunak
-
24
Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada diagram aktivitas:
Tabel II.3. Diagram Aktivitas
Simbol Deskripsi
Status awal Status awal aktifitas sistem, sebuah diagram
aktivitas memiliki sebuah status awal
Aktivitas
Aktivitas yang dilakukan sistem, aktivitas
biasanya diawali dengan kata kerja
Percabangan / decision
Asosiasi percabangan dimana jika ada
pilihan aktivitas lebih dari satu
Penggabungan / join
Asosiasi penggabungan dimana lebih dari
satu aktivitas digabungkan menjadi satu
Status akhir
Status akhir yang dilakukan sistem, sebuah
diagram aktivitas memiliki sebuah status
akhir
Swimlane Memisahkan organisasi bisnis yang
bertanggung jawab terhadap aktivitas yang
terjadi
Sumber: Shalahuddin.M.S.A Rossa (2016)
aktivitas