BAB II LANDASAN TEORI - Bina Sarana Informatika...Didukung oleh perangkat vendor perangkat keras dan...
Transcript of BAB II LANDASAN TEORI - Bina Sarana Informatika...Didukung oleh perangkat vendor perangkat keras dan...
5
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Jaringan Komputer
2.1.1. Pengertian Jaringan Komputer
Menurut Daryanto (2010:22) ”Jaringan Komputer adalah kumpulan dua atau
lebih komputer yang saling berhubungan untuk melakukan komunikasi data.
komunikasi data yang bisa dilakukan melalui jaringan komputer dapat berupa data
teks, gambar, video, dan suara”.
Menurut Supandi (2008:2) ”Jaringan komputer merupakan gabungan antara
teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi. Gabungan teknologi ini
melahirkan pengolahan data yang dapat didistribusikan, mencakup pemakaian
database, software aplikasi dan peralatan hardware secara bersamaan”.
2.1.2. Jenis - Jenis Jaringan Komputer
Berdasarkan Menurut Herlambang (2008:2) “Jaringan komputer dapat
dikelompokan berdasarkan luas area yang dapat dijangkau atau dilayani. Secara
umum jaringan komputer terjadi menjadi 3 jenis, yaitu Local Area Network (LAN),
Metropolitan Area Network (MAN) dan Wide Area Network (WAN)”.
6
1. LAN (Local Area Network)
Menurut Yugianto (2012:2) :
LAN merupakan singkatan dari Local Area Network, dapat definisikan sebagai
network atau jaringan sejumlah sistem komputer yang lokasinya terbatas didalam
satu gedung, satu kompleks gedung atau suatu kampus dan tidak mengunakan
media fasilitas komunikasi seperti telepon, melainkan pemilik dan pengolah
media komunikasinya adalah pemilik LAN itu sendiri.
Sumber : http://indotekhnik.com/wp-content/uploads/2016/03/lan.jpg
Gambar II.1. Local Area Network
2. MAN (Metropolitan Area Network)
Menurut Pendapat Daryanto (2010:29) “MAN merupakan jaringan dengan area
lebih luas dari LAN, yang bisa terdiri dari dua atau lebih LAN yang
dihubungkan bersama-sama dalam batas-batas kira-kira suatu kawasan
metropolitan atau satu kota. Jarak yang dijangkau MAN kira-kira 80 kilometer”.
Sumber : http://readanddigest.com/wp-content/uploads/2012/08/MAN.jpg
Gambar II.2. Metropolitan Area Network
7
3. WAN (Wide Area Network)
Menurut Daryanto (2010:29) “WAN adalah jaringan yang jangkauan area
geografik paling luas, bisa antar pulau, negara, benua, bahkan bisa keluar
angkasa”. Contoh terbaik dan sangat terkenal adalah Internet, tetapi, WAN dapat
juga menjadi network pribadi. Sebagai contoh, suatu perusahaan dengan kantor-
kantor di berbagai negara dapat memiliki WAN yang menghubungkan berbagai
lokasi melalui hubungan telepon, satelit dan teknologi - teknologi lainnya.
Biasanya WAN terdiri dari LAN yang diinterkoneksikan.
Sumber:http://www.netprivateer.com/images/lanwan.gif
Gambar II.3. Wide Area Network
2.2. Topologi Jaringan
Menurut Supandi (2008:28) “Topologi fisik jaringan adalah cara yang
digunakan untuk menghubungkan workstasion - workstasion di dalam jaringan LAN
tersebut sebenarnya ada banyak topologi jaringan komputer”. namun yang sering
didengar pada umumnya berkisar pada 5 (lima) bentuk (topology) jaringan komputer,
yaitu Bus, Ring, Star, Tree dan Mesh.
8
1. Topologi Bus
Berdasarkan pendapat Heriadi (2012:179) “Topologi bus sering disebut juga
topologi backbone, dimana ada sebuah kabel coaxial yang dibentangkan kemudian
beberapa komputer dihubungkan pada kabel tersebut”. Secara sederhana pada
topologi bus, satu kabel media transmisi dibentang dari ujung ke ujung, kemudian
kedua ujung ditutup dengan terminator/terminating - resistance yang berupa
tahanan listrik + 60 ohm. Topologi bus memiliki kelebihan dan kekurangan
tersendiri.
Kelebihan topologi bus adalah :
a. Instalasi relatif lebih murah.
b. Kerusakan satu komputer client tidak akan memengaruhi komunikasi antar
client lainnya.
c. Biaya relatif lebih murah.
Sedangkan kelemahan topologi bus adalah :
a. Jika kabel utama atau backbone putus, maka komunikasi gagal.
b. Bila kabel utama sangat panjang, maka pencarian gangguan menjadi sulit.
c. Kemungkinan akan terjadi tabrakan data/datacollision apabila banyak client
yang mengirim pesan dan ini akan menurunkan kecepatan komunikasi.
Untuk lebih jelasnya, tentang topologi bus maka dapat dilihat pada gambar II.4
9
Sumber : http://www.dtcnetconnect.com/AMP/images/topologi.jpg
Gambar II.4. Topologi Bus
2. Topologi Ring (Cincin)
Menurut Heriadi (2012:181) “Topologi ring disebut juga sebagai topologi cincin
yang melingkar dan semua komputer dalam jaringan akan dihubungkan pada
sebuah cincin”. hampir sama fungsinya dengan konsentrator pada topologi star
yang menjadi pusat berkumpulnya ujung kabel dari setiap komputer yang
terhubung.
Kelebihan topologi ring adalah :
a. Dapat melayani lalu lintas data yang padat.
b. Aliran data mengalir lebih cepat karena melayani dari kiri dan kanan server.
c. Transmisi data relatif sederhana seperti perjalanan paket data dalam satu arah.
Kekurangan topologi ring adalah :
a. Kerusakan pada salah satu media pengirim atau terminal dapat melumpuhkan
seluruh kerja jaringan.
10
b. Paket data harus melalui setiap komputer antara pengirim dan penerima,
sehingga menjadi lebih lambat.
c. Pengembangan jaringan menjadi lebih kaku karena penambahan terminal
menjadi lebih sulit bila port sudah habis.
Untuk lebih jelasnya, topologi ring maka lihat pada gambar II.5
Sumber: http://www.dtcnetconnect.com/AMP/images/topologi%203.jpg
Gambar II.5. Topologi Ring
3. Topologi Star (Bintang)
Berdasarkan Pendapat Heriadi (2012:183) “Disebut topologi star karena
bentuknya seperti bintang, sebuah alat yang disebut concentrator bisa berupa hub
atau switch menjadi pusat, dimana semua komputer dalam jaringan dihubungkan
ke concentrator ini”.
Kelebihan topologi star :
a. Karena setiap komponen dihubungkan langsung ke simpul pusat maka
pengelolaan menjadi mudah, kegagalan komunikasi mudah ditelusuri.
11
b. Kegagalan pada satu komponen/terminal tidak memenuhi komunikasi terminal
lain.
Kelemahan topologi star :
a. Kegagalan pusat control (simpul pusat) memutuskan semua komunikasi
b. Bila yang digunakan sebagai pusat control adalah HUB maka kecepatan akan
berkurang sesuai dengan penambahan komputer, semakin banyak semakin
lambat.
Untuk lebih jelasnya, tentang topologi star maka dapat dilihat pada gambar II.6
Sumber:http://www.dtcnetconnect.com/AMP/images/topologi%202.jpg
Gambar II.6. Topologi Star
4. Topologi Tree (Pohon)
Menurut Heriadi (2012:184) “Topologi tree adalah pengembangan atau
generalisasi topologi bus dan Media transmisinya merupakan satu kabel yang
bercabang namun loop tidak tertutup”.
Kelebihan topologi tree :
12
a. Pengkabelannya point to point untuk tiap jaringan.
b. Didukung oleh perangkat vendor perangkat keras dan perangkat lunak.
Kekurangan topologi tree :
a. Jika jalur utama putus, seluruh bagian jaringan tidak bekerja.
b. Lebih sulit untuk konfigurasi dan pengkabelanya dari pada topologi lain.
Untuk lebih jelasnya, tentang topologi tree maka dapat dilihat pada gambar II.7
Sumber : http://kelipet.com/wp-content/uploads/2015/09/9ufR8m4.png
Gambar II.7. Topologi Tree
5. Topologi Mesh (Beraturan)
Menurut Heriadi (2012:185) “Topologi mesh adalah topologi yang tidak memiliki
aturan dalam koneksi”. Topologi ini biasanya timbul akibat tidak adanya
perencanaan awal ketika membangun suatu jaringan.
Kelebihan topologi mesh adalah :
a. Memudahkan proses identifikasi permasalahan pada saat terjadi kerusakan
pada koneksi antar komputer.
13
b. Terjaminnya kapasitas chanel komunikasi, karena memiliki hubungan yang
lebih.
c. Relatif lebih murah untuk melakukan troubleshoot.
Kekurangan topologi mesh adalah :
a. Boros dalam pemakaian media transmisi.
b. Setiap komputer harus terkoneksi secara langsung dengan komputer lainnya,
maka instalasi dan konfigurasi menjadi lebih sulit.
Untuk lebih jelasnya, tentang topologi mesh maka dapat dilihat pada gambar II.8
Sumber:http://www.dtcnetconnect.com/AMP/images/topologi%206.jpg
Gambar II.8. Topologi Mesh
14
2.3. Perangkat Keras Jaringan Komputer
Perangkat keras jaringan komputer merupakan syarat untuk membangun
sebuah jaringan komputer. Komponen utama jaringan komputer terdiri berbagai jenis.
Akan tetapi komponen perangkat keras (hardware) yang umumnya digunakan
didalam perkantoran dan perusahaan besar diantaranya :
1. Modem
Menurut Waloeya (2012:16) “Modem (Modulator Demodulator) merupakan
bagian yang mengubah sinyal informasi ke dalam sinyal pembawa (carrier) agar
siap untuk dikirim dan memisahkan sinyal informasi dari sinyal pembawa yang
diterima sehingga informasi tersebut dapat diterima dengan baik”.
Sumber:http://www.vidipedija.com/images/thumb/b/bd/Adslmodem.jpg/300px-Adsl-
modem.jpg
Gambar II.9. Modem
2. Router
Menurut Waloeya (2012:16) “Router adalah sebuah alat yang digunakan untuk
mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau internet agar menuju
tujuannya melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing”.
15
Sumber:http://ecx.imagesamazon.com/images/I/61qU6OTLK4L.SL1500.jpg
Gambar II.10. Router
3. Switch
Menurut Waloeya (2012:27) “Switch berfungsi untuk mengabungkan beberapa
komputer menjadi satu buah kelompok jaringan, dan switch mempunyai
kemampuan untuk menentukan MAC address dan packet”.
Sumber : http://www.eprom.com/images/P/1-278.jpg
Gambar II.11. Swicth
16
4. HUB
Menurut daryanto (2010:46) "HUB adalah alat untuk meneruskan dan
memperkuat sinyal transmisi data dari pengirim ke penerima."
Sumber:http://www.certiology.com/wp-content/uploads/2014/03/Ethernet-Hubs.jpg
Gambar II.12. HUB
5. Server
Berdasarkan Pendapat Yakub (2012:93) “Server jaringan adalah sentral yang
menangani kumpulan data (database) dan program untuk menghubungkan dan
memberi layanan ke PC/Workstasion dan alat – alat lain yang disebut komputer
client”.
Sumber : http://www.lenovo.com/images/gallery/1060x596/lenovo-tower-server-
thinkserver-td340-front-open-3.jpg
Gambar II.13. Server
17
6. Access Point
Menurut Waloeya (2012:28) “Access Point adalah suatu piranti yang
memungkinkan piranti nirkabel untuk terhubung ke dalam jaringan dengan
mengunakan Wi-Fi, Bluetooth, atau standar lain”.
Sumber:http://www.networkscreen.com/images/Wireless/AX-Series/ax411-left.jpg
Gambar II.14. Access Point
6. NIC
NIC (Network Interface Card) sebuah kartu jaringan (LAN Card) yang dipasang
pada slot ekspansi pada sebuah motherboard komputer (server maupun
workstasion) sehingga komputer dapat dihubungkan ke dalam system jaringan
(Supandi,2008:15).
Sumber : http://www.microbarn.com/itemimages/nic-tlp1000.jpg
Gambar II.15. NIC (Network Interface Card)
18
7. Bridge
Bridge berfungsi untuk menghubungkan dan menggabungkan media jaringan
yang tidak sama seperti kabel Unshielded Twisted Pair (UTP) dan kabel fiber
optic, serta menggabungkan arsitektur jaringan yang berbeda seperti Token Ring
dan Ethernet (Waloeya,2012:28).
Sumber: http://mikrotik.co.id/images/artikel/TCPIP/DasarJaringan/Bridge.jpg
Gambar II.16. Bridge
8. Media Transmisi
Menurut Daryanto (2010:35) “Media transmisi adalah media atau perangkat yang
berfungsi untuk menghubungkan secara fisik untuk komunikasi data antara
komputer satu dengan komputer lainnya”. Media transmisi terdiri menjadi 2 (dua)
jenis yaitu mengunakan kabel dan wireless (nirkabel).
a. Kabel
Kabel memungkinkan untuk dilakukan jika jarak antara pengirim dan penerima
tidak terlalu jauh dan berada dalam area local. Dan terdapat 4 (empat) jenis kabel
yang digunakan didalam jaringan LAN antara lain :
19
1) Kabel Co-xial
Kabel Co-axial terdiri dari dua kabel yang dilindungi oleh dua lapisan.
Lapisan pertama adalah yang paling dekat dengan kawat konduktor tembaga.
Lapisan kedua dilindungi oleh serabut konduktor yang menutup bagian
atasnya yang melindungi dari pengaruh elektromagnetik (MADCOMS,
2015:29).
Sumber:http://tech.dbagus.com/wp-content/uploads/2015/09/Fungsi-Kabel-
Coaxial.jpg
Gambar II.17. Kabel Co-axial
2) Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair)
Kabel Unshielded Twisted Pair atau UTP digunakan untuk LAN dan system
telepon. Kabel UTP terhubung keperangkat melalui konektot modular melalui
8 pin yang disebut konektor RJ-45 (Waloeya,2012:19).
Sumber:http://tech.dbagus.com/wp-content/uploads/2015
Gambar II.18. Unshielded Twisted Pair
20
Terdapat dua jenis pemasangan kabel UTP yang umum digunakan pada
jaringan komputer, terutama LAN, yaitu Straigh Through Cable dan Cross
Over Cable.
a) Straigh Through Cable (Kabel Lurus)
Menurut Waloeya (2012:24) ”Kabel Straigh Through merupakan kabel
yang memiliki cara pemasangan yang sama antara ujung satu dengan
ujung yang lainnya”. Kabel Straight Through digunakan untuk :
1) menghubungkan antar komputer dengan switch
2) menghubungkan komputer dengan LAN pada modem cable/DSL
3) menghubungkan Router dengan LAN pada modem cable/DSL
4) menghubungkan switch ke router
5) menghubungkan HUB ke router
Jadi kabel Straight Through digunakan untuk menghubungkan 2 device
yang berbeda.
b) Cross Over Cable (Kabel Bersilang)
Menurut Waloeya (2012:25) “Kabel Cross Over merupakan kabel yang
memiliki susunan berbeda antara ujung satu dengan ujung dua. Kabel
Cross Over digunakan untuk :
1) menghubungkan 2 buah komputer secara langsung
2) menghubungkan 2 buah switch
3) menghubungkan 2 buah HUB
4) menghubungkan switch dan HUB
5) menghubungkan komputer dengan router
21
Jadi kabel Cross Overdigunakan untuk menghubungkan 2 device yang
sama.
Sumber:http://emerer.com
Gambar II.19. Straigh Through/Cross Over
3) Kabel STP (Shielded Twisted Pair)
Menurut Waloeya (2012:20) “Shielded Twisted Pairadalah jenis kabel telepon
yang digunakan dalam beberapa bisnis instalasi”. Kabel STP juga digunakan
untuk jaringan data dan digunakan pada jaringan Token-Ring IBM.
Sumber:http://gudangkabel.com/c/7-category_default/no-3-kabel-data-ftp-.jpg
Gambar II.20. Shielded Twisted pair
22
4) Fiber Optic
Berdasarkan Menurut Waloeya (2012:20) “Kabel Fiber Optic adalah
teknologi kabel terbaru, yaitu terbuat dari glas optic. Ditengah tengah kabel
terdapat filamen glass, yang disebut core, dan dikelilingi lapisan cladding,
buffer coating, material penguat, dan pelindung luar”.
Sumber:http://www.syekhnurjati.ac.id/ptipd/wpcontent/uploads/sites/29/2016/03/inde
x1.jpg
Gambar II.21. Kabel Fiber Optic
b. Nirkabel (Wireless)
Menurut Daryanto (2010:38) “Wireless atau nirkabel merupakan media transmisi
yang mengunakan frekuensi gelombang radio, infra merah ataupun sinar laser
untuk berkomunikasi diantara workstation dan file server ataupun hub”. Tiap –
tiap segmen mempunyai sebuah transceiver/antenna untuk mengirim atau
menerima data.
2.4. Perangkat Lunak Jaringan Komputer
2.4.1. Perangkat Lunak
Dalam arti sempit Perangkat lunak adalah program yang dijalankan disuatu
pemrosesan. Perangkat lunak dalam arti lebih luas terdiri dari program-program yang
dieksekusi komputer dalam beraneka ukuran dan arsitektur, dokumen-dokumen
23
berupa hard copy dan bentuk-bentuk maya, dan data berupa angka-angka dan teks
juga representasi informasi gambar, video dan audio (Heriyanto, 2008:44).
Pada penyusunan Tugas Akhir ini penulis hanya menjelaskan Trixbox sebagai
sistem operasi untuk server dan Windows 7 (Seven) sebagai sistem operasi untuk
client beserta software pendukung X-lite untuk menjalankan Voice Over Internet
Protocol.
1. Trixbox
Trixbox adalah sebuah VoIP server yang digabung menjadi satu dengan
sistem operasi, yaitu Linux CentOS. Trixbox bersifat open source, artinya setiap
orang dapat Mengetahui source code programnya dan memperolehnya secara gratis.
Trixbox terdiri dari komponen-komponen sebagai berikut :
a. Sistem Operasi : CentOS Linux
b. Database : MySQL
c. VoIP Server : Asterisk
d. Tampilan GUI : FreePBX
Trixbox yang paling populer distribusi berbasis Asterisk di dunia. Trixbox
memungkinkan bahkan pengguna pemula dapat dengan cepat membuat suara melalui
sistem telepon IP dan aplikasi lain yang diperlukan seperti mysql dan banyak lagi.
Trixbox dapat dikonfigurasi untuk menangani satu baris telepon untuk pengguna
rumah, beberapa baris untuk kantor kecil, atau beberapa T1s untuk satu juta menit per
bulan call center (Admin Mode Trixbox Ce).
24
Trixbox dapat diinstal di komputer PC biasa, tidak harus komputer server.
Untuk PC biasa, kebutuhan minimal untuk dapat menginstal trixbox sebagai berikut :
a. Pentium II 350 MHZ
b. Memory 256 MB
c. Hardisk dengan Ruang minimal 4 GB
d. LAN Card 10/100 Mbps
e. CD-ROM
Sumber :https://www.aretta.com/images/trixbox.png
Gambar II.22. Tampilan Trixbox GUI
2. Windows 7 (Seven)
Menurut Wahyudin (2010:22) ”Windows 7 (seven) dikembangkan oleh Microsoft
sebagai penyempurna dari produk sebelumnya yaitu windows vista”. Windows 7
(seven) memiliki beberapa varian yang dapat berjalan pada tipe system 32 bit dan 64
bit.
25
Sumber:http://kampus.unikom.ac.id/s/userassets/10507276/blog_images/image_be54
77fca69ff99f669f43211439abe9.jpg
Gambar II.23. Windows 7 (seven)
Windows 7 (seven) memiliki beberapa versi varian diantaranya Starter, Home Basic,
Home Premium, Enterprise, Professional dan Ultimate. Beberapa jenis windows 7
(seven) tersebut dapat disesuaikan berdasarkan kebutuhan, harganya juga bervariasi
setiap jenisnya. Berikut ini adalah table system recruitment (spesifikasi minimum
hardware) untuk dapat menginstal windows 7 (seven).
Tabel II.1
Spesifikasi Windows 7
Hardware 32bit 64bit
Hardisk Minimal 16 GB Minimal 20 GB
Kecepatan Processor 1GHz 2 GHz
RAM 1GB 2GB
Sumber: Acerid.com
26
3. X-Lite
Menurut ebook panduan yang disediakan oleh CounterPath, X-Lite adalah
generasi terbaru softphone client milik Counterpath, menawarkan kepada para
pengguna semua produktifitas yang dimiliki oleh telepon tradisional dengan
perlengkapan sebuah desktop dan komputer mobile. Berawal dari Klik sederhana
sebuah tombol mouse atau menekan tombol keyboard, para pengguna dapat
melakukan panggilan, menjawab atau mengatur sebuah panggilan dan ketersediaan
untuk kebutuhan pribadi. X-Lite bisa digunakan melalui koneksi kabel atau nirkabel,
X-Lite mendukung variasi perlengkapan headset untuk menambahkan perlengkapan
modern.
2.4.2. VoIP
Voice Over Internet Protocol (VoIP) merupakan suatu teknologi yang dapat
mengirimkan paket suara melalui jaringan Internet Protocol. Jaringan Internet
Protocol (IP) sendiri merupakan jaringan komunikasi data yang berbasis packet-
switch, sehingga dalam berkomunikasi menggunakan VoIP berarti menggunakan
jaringan internet untuk melakukan komunikasi . VoIP sering disebut juga dengan IP
Telephony, Internet Telephony atau Digital Phone. Penggunaan teknologi VoIP ini
tentu sangat menguntungkan bagi masyarakat luas karena dengan menggunakan
layanan VoIP maka biaya yang dikeluarkan untuk berkomunikasi menjadi lebih
murah bila dibandingkan dengan media telepon biasa (Eko, 2012:5).
Berdasarkan Menurut Rafiudin (2006:4) “Voice Over IP atau lebih dikenal
dengan VoIP adalah sebuah protokol jaringan Layer 3 yang mengunakan beragam
27
protokol point to point Layer 2 atau protokol – protokol link – layer, seperti PPP,
Frame Relay, atau ATM, untuk kebutuhan transportnya”.
VoIP memungkinkan berbagai Cisco router, access server, dan
multiserveraccess concentrator membawa dan mengirim trafik voice dan fax
melintasi jaringan IP. Dalam VoIP, digital signal processors (DSP) melakukan
segmentasi (pemecahan) sinyal voice keberbagai bentuk frame dan menyimpan
mereka dalam paket-paket voice. Paket – paket voice tersebut selanjutnya
ditansportasikan via IP bekerjasama dengan protokol komunikasi voice, seperti
H.323, Media Gateway Control Protocol (MGCP), atau Session Initiation Protocol
(SIP) (Rafiudin, 2006:5).
1. H.323
Menurut Rafiudin (2006:7) “H.323 merupakan penghantar data audio, video, dan
data conferencing dalam berbagai internetwork berbasis-IP dan fungsionalitas
Cisco memungkinkan terminal – terminal gateway H.323 dapat berkomunikasi
dengan terminal – terminal yang menjalankan protokol lain”.
2. Media Gateway Control Protocol (MGCP)
Menurut Rafiudin (2006:8) “Media Gateway Control Protokol (MGCP)
merupakan protokol yang menetapkan hubungan kontrol panggilan diantara
gateway VoIP yang mentranslasikan beberapa sinyal audio ke dan dari jaringan
paket dan agen – agen panggilan (call agent (CA))”.
28
3. Session Initiation Protocol (SIP)
Menurut Rafiudin (2006:9) “SIP (Session Initiation Protocol) merupakan protocol
berbasis ASCII, yakni protocol kendali layer-aplikasi (application-layer) yang
digunakan untuk membentuk, merawat dan menterminasi (mengakhiri)
panggilan-panggilan di antara dua endpoint atau lebih”.
2.4.3. Kelebihan dan Kekurangan VoIP
Menurut Pendapat Lindsay (2014:25-29) secara garis besar kelebihan dan
kekurangan VoIP :
Kelebihan :
a. Penekanan utama dari VoIP adalah biaya. Dengan dua lokasi yang terhubung
dengan internet maka biaya percakapan menjadi sangat rendah. Biaya Iebih
rendah untuk sambungan Iangsung jarak jauh.
b. Memanfaatkan infrastruktur jaringan data yang sudah ada untuk suara. Berguna
jika perusahaan sudah mempunyai jaringan. Jika memungkinkan jaringan yang
ada bisa dibangun jaringan VoIP dengan mudah. Tidak diperlukan tambahan
biaya bulanan untuk penambahan komunikasi suara.
c. Penggunaan bandwidth yang Iebih kecil daripada telepon biasa. Dengan
majunya teknologi penggunaan bandwidth untuk voice sekarang ini menjadi
sangat kecil.
d. Memungkinkan digabung dengan jaringan telepon lokal yang sudah ada,
Dengan adanya gateway Bentuk jaringan VoIP bisa disambungkan dengan
29
PABX yang ada dikantor. Komunikasi antar kartor bisa menggunakan, pesawat
telepon biasa.
e. Variasi penggunaan peraIatann yang ada, misal dari PC sambung ke teIepon
biasa, IP phone handset.
Kekurangan :
a. Kualitas suara tidak sejernih Telepon biasa, Merupakan efek dari kompresi
suara dengan bandwith kecil maka akan ada penurunan kualitas suara
dibandingkan jaringan PSTN konwensional. Namun jika koneksi internet yang
digunakan adalah koneksi internet pita-lebar / broadband, maka kualitas suara
akan jernih dan tidak terputus-putus.
b. Ada jeda dalam berkomunikasi. Proses perubahan data menjadi suara, jeda
jaringan, membuat adanya jeda dalam komunikasi dengan menggunakanVolP.
Kecuali jika menggunakan koneksi Broadband.
c. Jika belum terhubung secara 24 jam ke internet perlu janji untuk saling
berhubungan.
30
2.5. TCP/IP dan Subnetting
2.5.1. TCP/IP
TCP (Transmission Control Protocol) adalah suatu protokol atau perantara
yang dapat mentransmisikan data satu per segmen, artinya paket data dipecah dalam
jumlah yang sesuai dengan besaran paket, kemudian dikirim satu persatu hingga
selesai. sedangkan internet protokol (IP) adalah protokol yang mengatur routing dari
pentransmisian melewati jaringan antara pengirim dan penerima, termasuk juga isu
yang terkait dengan pengalamatan jaringan dan komputer, sehingga dapat dikatakan
IP (internet protocol) merupakan perantara komunikasi antarkomputer dengan
mengunakan IP-Address sebagai suatu identitas dari jaringan maupun
komputer(Yugianto & Rachman,2012:41).
1. Model TCP/IP
Model TCP/IP dapat diterapkan dalam beberapa Layer, yaitu seperti yang terlihat
pada gambar berikut :
Sumber:http://networking.layer-x.com/pic/fig003.jpg
Gambar II.24. Model TCP/IP
31
a. Application Layer
Model TCP/IP dalam Application Layer yaitu aplikasi yang berinteraksi langsung
dengan user.
b. Transport Layer
Yaitu dimana data akan dikirimkan dengan format “tertentu” ke Transport Layer,
contoh : telnet, ftp, smtp.
c. Internet Layer
Layer ini akan menangani routing datagram ke tujuan serta melakukan
fragmentasi dan defragmentasi. Internet Layer ini merupakan Protokol terpenting,
yaitu Internet protocol (IP) dan Internet Control Message (ICMP).
d. Network Access Layer
Layer ini akan bertugas menangani hubungan ke NIC serta menentukan besarnya
paket data dan sekaligus mengonversi alamat IP ke alamat mesin.
2. Alamat IP
Menurut Waloeya (2012:65) “IP adalah deretan angka biner antara 32-bit sampai
128-bit yang dipakai sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam
jaringan internet”. Contoh pengunaan IP, yaitu :
a. IPv4
Menurut MADCOMS (2015:45) “IPv4 (Internet Protocol versi 4) merupakan
IP address yang terdiri dari 32-bit, terbagi menjadi segmen/bagian berukuran
masing-masing 8-bit.
Contoh IPv4 : 2 (pangkat) 5 = 32 bit, dibagi menjadi 4 kelompok masing –
masing berisi 8 bit dan hanya berisi bilangan biner.
32
b. IPv6
Menurut MADCOMS (2015:46) “IPv6 (Internet Protocol versi 6) merupakan
IP address yang terdiri dari 128 bit, digunakan untuk mengatasi permintaan IP
address yang semakin banyak”.
Contoh IPv6 : 2 (pangkat) 7 = 128 bit, dibagi menjadi X kelompok masing –
masing berisi X bit dan berisi bilangan hexadecimal.
3. Kelas IP
IP address dibedakan menjadi 3 kelas, yaitu kelas A, kelas B, dan kelas C. Tujuan
membedakan kelas IP adalah untuk menentukan jumlah komputer yang bisa
terhubung dalam sebuah jaringan.
a. Kelas A
IP kelas A terdiri dari 8bit pertama digunakan untuk Network ID, dan 24 bit
berikutnya merupakan Host ID. IP Kelas A terdapat 126 Network, yakni dari
nomor 1.xxx.xxx.xxx sampai dengan 126.xxx.xxx.xxx (xxx merupakan
variable yang nilainya dari 0 sampai dengan 255) (MADCOMS, 2015:46).
Format : 0NNNNNNN.HHHHHHHH.HHHHHHHH.HHHHHHHH
Bit Pertama : 0
NetworkID : 8 bit
HostID : 24 bit
Bit pertama diisi antara 0 sampai dengan 127
RangeIP : 1.xxx.xxx.xxx 126.xxx.xxx.xxx
Jumlah Network : 126 (untuk 0 dan 127 dicadangkan)
Jumlah Host : 26.777.214
33
Contoh :
IP Address 10.11.22.33 maka :
NetworkID : 10
HostID : 11.22.33
Jadi IP di atas mempunyai host dengan nomor 11.22.33 pada jaringan 10.
b. Kelas B
IP kelas B terdiri dari: 16 bit pertama digunakan untuk Network ID, dan 16 bit
berikutnya merupakan Host ID. IP Kelas B terdapat 16.384 Network, yakni
dari nomor 128.0.xxx.xxx sampai dengan 191.255.xxx.xxx (xxx merupakan
variable yang nilainya dari 0 sampai 255) (MADCOMS, 2015:47).
Format : 10NNNNNN.NNNNNNNN.HHHHHHHH.HHHHHHHH
Bit Pertama : 10
NetworkID : 16 bit
HostID : 16 bit
Bit pertama diisi antara 128 sampai dengan 191
RangeIP : 128.0.xxx.xxx 191.255.xxx.xxx
Jumlah Network : 16.384 (64 x 256)
Jumlah Host : 65.532
Contoh :
IP Address130.1.2.3 maka :
NetworkID : 130.1
HostID : 2.3
Jadi IP di atas mempunyai host dengan nomor 2.3 pada jaringan 130.1
34
c. Kelas C
IP kelas C terdiri dari: 24 bit pertama digunakan untuk Network ID, dan 8 bit
berikutnya merupakan Host ID. IP Kelas C terdapat 2.097.152 Network, yakni
dari nomor 192.0.0.xxx sampai dengan 223.255.255.xxx (xxx merupakan
variable yang nilainya dari 0 sampai 255) (MADCOMS, 2015:48).
Format : 110NNNNN.NNNNNNNN.NNNNNNNN.HHHHHHHH
Bit Pertama : 110
NetworkID : 24 bit
HostID : 8 bit
Bit pertama diisi antara 192 sampai dengan 223
RangeIP : 192.0.0.xxx 233.255.255.xxx
Jumlah Network : 2.097.152 (32 x 256 x 256)
Jumlah Host : 254
Contoh :
IP Address 192.168.0.100 maka :
NetworkID : 192.168.0
HostID : 100
Jadi IP di atas mempunyai host dengan nomor 100 pada jaringan 192.168.0
2.5.2. Subnetting
Menurut Pendapat MADCOMS (2015:50) “Subnetting adalah teknik
memecah suatu jaringan besar menjadi jaringan yang lebih kecil dengan cara
mengorbankan bit host ID pada subnet mask untuk dijadikan Network ID baru”.
Subnetting hanya dapat dilakukan pada IP address kelas A, IP address kelas B, dan IP
35
address kelas C. dengan Subnetting akan menciptakan beberapa network tambahan,
tetapi mengurangi jumlah maksimum host yang ada dalam tiap network tersebut.
Tabel II.2
Tabel Subnetting
Kelas IP BitSubnet Subnet Mask
Kelas A 11111111.00000000.00000000.00000000 255.0.0.0
Kelas B 11111111.11111111.00000000.00000000 255.255.0.0
Kelas C 11111111.11111111.11111111.00000000 255.255.255.0
Sumber : MADCOMS (2015:50)
2.6. Sistem Keamanan Jaringan
1. Firewall
Menurut Waloeya (2012:81) “Firewall adalah sebuah sistem atau perangkat untuk
mengizinkan lalu lintas jaringan yang dianggap aman dan mencegah lalu lintas
jaringan yang dianggap tidak aman”.Firewall dibagi menjadi dua jenis yaitu:
a. Personal Firewall
Personal Firewall didesain untuk melindungi sebuah komputer yang
terhubung kejaringan dari akses yang tidak dikehendaki. Firewall jenis ini
sering waktu berevolusi menjadi sebuah kumpulan program yang bertujuan
untuk mengamankan komputer secara total dengan ditambahkannya beberapa
fitur pengaman tambahan, semacam perangkat proteksi terhadap virus, anti
spyware, anti-spam dan lainnya (Waloeya, 2012:82).
36
b. Network Firewall
Network Firewall didesain untuk melindungi jaringan secara keseluruhan dari
berbagai serangan. Umumnya dijumpai dalam dua bentuk, yakni sebuah
perangkat lunak yang diinstalasikan dalam sebuah server (Waloeya, 2012:83).