BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka dapat...
Transcript of BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka dapat...
7
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1.Pengertian Surat
Menurut Yatimah (2013:123) Surat merupakan “salah satu sarana
komunikasi secara tertulis untuk menyampaikan informasi dari satu pihak (orang,
instansi atau organisasi)”.
Menurut Soebroto (2008:1) Surat berarti “alat untuk menyampaikan isi
hati atau berita dari seseorang kepada pihak lain”.
Menurut Lamudin Finoza dalam Dewi dan Widie Restu Mitayani (2011:1)
menyatakan bahwa “surat merupakan salah satu alat komunikasi tertulis untuk
menyampaikan pesan dari seseorang kepada orang lain”.
Menurut Ali (2008:3) Surat adalah “sehelai kertas atau lebih yang
digunakan untuk mengadakan komunikasi atau hubungan secara tertulis”.
Menurut Triharjanto (2008:9) Surat adalah “sehelai kertas atau lebih yang
digunakan untuk mengadakan komunikasi secara tertulis”.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
surat merupakan sarana komunikasi untuk menyampaikan informasi tertulis oleh
suatu pihak kepada pihak lain.
2.2.Fungsi Surat
Menurut Pratama (2008:10) Dalam dunia usaha surat berfungsi alat
komunikasi tertulis untuk menyampaikan pesan atau informasi dari satu pihak
kepada pihak lain.
8
Dari uraian di atas fungsi surat, antara lain:
1. Bukti tertulis otentik dan mempunyai kekuatan hukum, misalnya surat
perjanjian, kuitansi, bukti tanda terima, faktur dan lain-lain.
2. Referensi dalam merencanakan atau menindaklanjuti suatu aktivitas.
3. Jaminan keamanan, misalkan surat jalan.
4. Alat pengikat. Dengan membuka arsip, data-data atau informasi lampau yang
terlupakan dapat dilihat dan ditinjau kembali.
5. Sarana untuk mengatasi kendala waktu, jarak, dan tenaga.
6. Alat promosi (iklan) bagi pihak pengirim, khususnya salam surat-surat bisnis.
2.3. Tujuan Surat
Menurut Ali (2009:7) Secara singkat dapat dikatakan bahwa surat-
menyurat mempunyai tujuan, antara lain:
1. Pemberitahuan
2. Permohonan atau permintaan
3. Pengantar
4. Perjanjian
5. Dagang
6. Perintah
2.4.Penanganan Surat Masuk
Menurut Yatimah (2013:124) Setiap surat yang masuk ke perusahaan atau
suatu lembaga keorganisasian tentu sangat berharga, karena surat dapat menjadi
bahan otentik sekaligus landasan bagi organisasi tersebut untuk melakukan
9
kegiatannya. Dalam mengenai surat masuk terdapat beberapa kegiatan yang harus
dilakukan oleh sekretaris, yaitu:
1. Penerimaan Surat
Kegiatan yang harus dilakukan oleh sekretaris dalam penerimaan surat masuk
antara lain:
a. Mengumpulkan dan menghitung surat yang masuk.
b. Memeriksa kebenaran alamatnya. Apabila salah alamat surat segera di
kembalikan pada pengirim.
c. Menandatangani bukti pengiriman pada kartu atau buku sebagai bukti
bahwa surat telah diterima.
d. Memisahkan surat berdasarkan alamat yang dituju (unit pengolah atau nama
penjabat).
e. Membuka surat (kecuali surat rahasia) dan memeriksa kelengkapan bila ada
lampirannya. Kalau lampiran tidak lengkap buat catatan seperlunya.
2. Penyortiran Surat
Penyotiran surat adalah kegiatan memisahkan dan mengelompokkan surat-
surat menurut jenis dan golongannya. Kegiatan penyortiran surat dimaksud
untuk:
a. Mengetahui banyak dan seringnya surat masuk.
b. Mengelompokkan atau memisahkan surat untuk memudahkan penanganan
surat sebagaimana mestinya.
c. Mempermudah pengawasan.
d. Menggolongkan atau membagi surat kedalam surat pribadi dan surat dinas,
10
e. Memisahkan surat pribadi untuk pemimpin, sekretaris, atau pegawai
lainnya.
f. Membaca dan meneliti surat untuk memberi saran kepada pimpinan, apabila
diberi wewenang untuk masalah itu. Sekretaris harus membaca surat dengan
teliti dan seksama karena mungkin surat tersebut memerlukan tanggapan
dengan segera.
3. Pencatatan Surat
Pencatatan surat masuk dapat dilakukan dengan menggunakan buku catatan
harian atau agenda dan kartu tertentu. Agenda berfungsi sebagai pencatatan
surat, sedangkan pencatatan kartu berarti sekretaris mencatat surat sesuai
dengan jenis surat yang masuk. Untuk surat penting pengurusannya dicatat
pada kartu kendali. kartu kendali yang digunakan biasanya dengan warna yang
putih untuk memudahkan pengendalian. Untuk surat biasa atau rutin surat
dicatat dalam lembaran pengantar rangkap dua. Surat beserta dua lembar
pengantar diserahkan kepada unit pengolah. Adapun dengan surat rahasia, surat
dicatat dalam lembar pengantar surat rahasia dua rangkap dan disampaikan
pada alamatnya tetap dalam keadaan tertutup.
4. Pengarahan Surat
Untuk menjalankan tugas untuk mengarahkan surat, seseorang sekretaris
hendaknya mengetahui seluk-beluk aktivitas kantor dan organisasi kantor serta
staf pimpinan. Dalam menentukan arah surat, perlu dipertimbangkan surat
mana yang harus disampaikan kepada pimpinan tertinggi dan surat yang
disampaikan kepada pengolah. Surat yang disampaikan langsung pada
pimpinan tertinggi adalah surat yang berisi masalah-masalah yang berkenan
11
dengan kebijaksanaan dan hal lain yang ditentukan oleh pimpinan. Adapun
surat yang berkenan dengan pekerjaan yang sifatnya rutin disampaikan
langsung kepada pengolah. Untuk menyerahkan surat kepada yang berhak
mengolah, terlebih dahulu perlu dilengkapi lampiran berupa lembar disposisi
(routing slip) pada surat tersebut. Lembar disposisi berguna sebagai tempat
pimpinan memberikan tanggapan atas isi surat surat dengan menegaskan
berupa instruksi atau informasi. Instruksi diberikan terutama kepada bawahan
atau staf pimpinan, sedangkan informasi diberikan kepada para pimpinan yang
sederajat.
5. Penyimpanan Surat
Surat-surat yang telah selesai diproses atau di distribusikan kepada pihak-pihak
yang berkepentingan, selanjutnya harus disimpan. Penyimpanan surat ini
penting karena bila sewaktu-waktu dibutuhkan, surat tersebut dapat dibaca
kembali. Dalam penyimpnan surat, sekretaris dituntut untuk menyimpan surat
dengan cara yang sistematis sehingga bila dibutuhkan dapat ditemukan dalam
waktu yang singkat. Bila surat ditemukan dengan membutuhkan waktu yang
lama, berarti sekretaris kurang terampil dalam mengelola surat.
Penyimpan surat memiliki beberapa tujuan diantaranya:
a. Sebagai referensi bila organisasi memerlukan keterangan tertentu.
b. Memberikan data atau informasi kepada pimpinan yang biasa dijadikan
dasar dalam mengambil keputusan.
c. Memberikan keterangan-keterangan vital, misalnya sebagai bukti
dengan ketentuan hukum.
12
2.5. Penanganan Surat dengan Sistem Buku Agenda
Menurut Yatimah (2013:166) Didalam penanganan surat masuk terdapat
sistem buku agenda yang berguna untuk mencatat semua surat masuk dari
berbagai perusahaan.
Buku agenda adalah buku yang dipergunakan untuk mencata surat-surat
yang masuk atau diterima oleh suatu organisasi. Yang dicatat dalam buku agenda
hanya surat-surat yang pernting dan harus disimpan lama.
Surat masuk harus dikelola dengan tepat. Untuk itu pada setiap instansi
hendaknya ada semacam loket penerimaan surat-surat masuk yang ditempatkan
dalam lingkungan unit kearsipan.Pada loket tersebut harus ada petugas khusus
yang harus bertanggung jawab atas penerimaan surat-surat yang masuk.
Pencatatan surat masuk biasanya dilakukan oleh suatu orang dengan nama
jabatan agendaris.
Menurut Yatimah (2013:166) ada tiga macam buku agenda, yaitu:
a. Buku agenda tunggal, yaitu buku agenda yang dipergunakan untuk
mencatat surat masuk sekaligus dengan nomor yang berurutan
(campuran) pada setiap halaman, dan hanya untuk satu tahun.
b. Buku agenda kembar, yaitu buku agenda yang mencatat suatu surat
masuk secara masing-masing (buku tersendiri).
c. Buku agenda berpasangan atau berganda, yaitu buku agenda yang
dipergunakan untuk mencatat surat masuk dalam suatu buku.
Prosedur penangan surat masuk dengan sistem buku agenda:
1. Penerimaan surat
Langkah-langkah penerimaan surat antara lain sebagai berikut:
13
a. Mengumpulkan surat masuk
b. Menghitung jumlah surat masuk
c. Memeriksa ketepatan alamat si pengirim
d. Mengelompokkan surat berdasarkan jenisnya
e. Membubuhkan tanda tangan sebagai bukti surat telah diterima
2. Penyotiran Surat
Beberapa tahap dalam penyotiran surat meliputi:
a. Memisahkan antara surat dinas dan surat peribadi
b. Menggolongkan surat dinas berdasarkan keamanan isinya antara lain: surat
rahasia, surat konfidensial dan surat biasa
c. Mengelompokan surat yang memerlukan penanganan khusus
3. Pencatatan Surat
Kegiatan dalam pencatatan surat meliputi:
a. Membuka dan membaca isi surat, serta menulis pokok surat
b. Memeriksa lampiran
c. Membutuhkan tanggal dan paraf penerimaan surat
d. Mengagendakan surat masuk kedalam buku agenda tunggal atau buku
agenda kembar
4. Pengarah Surat Masuk
Surat masuk yang sudah di agendakan ke dalam buku agenda perlu di
arahkan agar lebih jelas kepada siapa surat tersebut diarahkan dengan disertai
lembar disposisi.
14
5. Penggandaan surat
Penggandaan surat dapat dilakukan dengan menggunakan fotocopy,
stensil, printer, mesin ketik dan lain-lain.
6. Penyampaian surat
Penyampaian surat kepada orang yang dimaksud dengan surat.
7. Penyimpanan surat
Langkah-langkah dalam penyimpanan surat, antara lain:
a. Mengindeks surat dengan sistem tertentu
b. Memberi kode surat
c. Menyimpan surat pada folder atau map snelhecter.
2.6. Penanganan Surat dengan Sistem Kartu Kendali
Menurut Yatimah (2013:171) Pengurusan surat dengan menggunakan
sistem kartu kendali merupakan sistem kearsipan pola baru. Kartu kendali
berfungsi untuk mencatat dan mengendalikan surat masuk. Selain itu, kartu
kendali juga berfungsi sebagai alat penelusuran untuk memenuhi lokasi surat
dengan tepat dan cepat, serta sebagai alat pengarang atau ekspedisi. Beberapa
istilah yang harus diperhatikan untuk mengurus dan mengendalikan surat masuk
dengan kartu kendali adalah sebagai berikut:
1. Surat Penting
Surat yang isinya mengikat, memerlukan tindak lanjut, menyangkut masalah
kebijakan, dan bila terlambat atau hilang dapat menghambat dan merugikan
perusahaan. Surat penting dicatat dan dikendalikan dengan menggunakan kartu
kendali.
15
2. Surat Biasa (Surat Rutin)
Surat yang isinya tidak mengikat, tidak memerlukan tindak lanjut, dan bila
surat itu hilang, informasinya dapat diperoleh dari sumber lain.
3. Surat Rahasia
Surat yang menurut isi maupun sifatnya memerlukan perlindungan, karena jika
bocor akan dapat menimbulkan kerusakan atau kerugian besar, mengurangi
atau menyulitkan pelaksanaan langkah-langkah organisasi berikutnya.
4. Unit Kearsipan
Satuan kerja yang mempunyai tugas pokok mengelola arsip.
5. Unit Pengelola
Satuan kerja yang melaksanakan salah satu fungsi organisasi.
6. Tata Usaha Unit Pengola
Unsur unit pengolah, yang selain melaksanakan tugas ketatausahaan juga
mengelola kearsipan unitnya sendiri.
7. Pengolah Surat
Petugas atau pegawai yang berada di unit pengolah dan bertugas mengolah.
8. Lembar Pengantar
Lembar untuk menuliskan surat rutin dan surat rahasia, baik masuk maupun
keluar sebagai pengganti buku ekspedisi dan ekstern.
Menurut Yatimah (2013:173) Prosedur penanganan surat masuk dilakukan
mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
1. Penerimaan
Penerimaan surat dapat dilakukan melalui pos, caraka, atau kurir, ekspedisi dan
lain-lain. Petugas harus memeriksa kebenaran alamatnya.
16
2. Pencatatan
Petugas pencatat, mencatat surat sesuai dengan jenis surat masuk. Surat penting
dicatat pada kartu kendali. Untuk surat biasa atau rutin surat dicatat dalam
lembaran pengantar rangkap dua. Surat beserta dua lembar pengantar
diserahkan kepada unit pengolah.
3. Pengarahan
Seorang pengarah surat harus mengetahui seluk-beluk aktivitas kantor dan
organisasi kantor serta mengenal staf pimpinan. Pengarahan surat menentukan
arah surat kepada siapa atau ke unit mana surat akan di sampaikan. Dalam
menentukan arah surat, perlu dipertimbangkan surat mana yang harus
disampaikan kepada pimpinan tertinggi, dan surat mana yang dapat langsung
disampaikan kepada pengolah.
4. Pengolahan
Pada unit pengolah terdapat tiga bagian, yaitu pimpinan untuk unit pengolah,
tata usaha unit pengola, dan pengola surat atau pelaksana sesuai dengan
disposisi dari pemimpin.