BAB II LANDASAN TEORI A. TinjauanPustakaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/G0012093_bab2.pdf ·...

14

Click here to load reader

Transcript of BAB II LANDASAN TEORI A. TinjauanPustakaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/G0012093_bab2.pdf ·...

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI A. TinjauanPustakaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/G0012093_bab2.pdf · payudara adalah usia di atas 40 tahun. Wanita berumur di bawah 40 tahun juga dapat

4

BAB II

LANDASAN TEORI

A. TinjauanPustaka

1. Kanker Payudara

a. Definisi

Kanker atau neoplasma adalah istilah yang digunakan untuk

penyakit dimana sel-sel abnormal membelah tanpa kontrol dan

mampu menyerang jaringan lain. Kanker payudara adalah tumor

ganas yang berasal dari jaringan payudara, baik komponen epitel

(karsinoma), mesenkim (sarkoma), maupun kelenjar

(adenokarsinoma) (Kumar, 2007 ; American Cancer Society, 2011 ;

WHO, 2015).

b. Patofisiologi

Kanker payudara berasal dari jaringan epithelial, dan paling

sering terjadi pada sistem duktal. Mula-mula terjadi hiperplasia sel-

sel denganperkembangan sel-sel atipik. Sel-sel ini akan berlanjut

menjadi karsinoma in situ dan menginvasi stroma. Kanker

membutuhkan waktu 7 tahun untuk bertumbuh dari sebuah sel

tunggal sampai menjadi massa yang cukup besar untuk dapat

diraba ( kira -kira berdiameter 1 cm ). Pada ukuran itu, kira-kira

seperempat dari kanker payudara telah bermetastase. Kebanyakan

dari kanker ditemukan jika sudah teraba, biasanya oleh wanita itu

sendiri. Gejala kedua yang paling sering terjadi adalah cairan yang

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI A. TinjauanPustakaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/G0012093_bab2.pdf · payudara adalah usia di atas 40 tahun. Wanita berumur di bawah 40 tahun juga dapat

5

keluar dari muara duktus satu payudara, dan mungkin berdarah.

Jika penyakit telahberkembang lanjut, dapat pecahnya benjolan-

benjolan pada kulit ulserasi (Kumar et al, 2007).

Karsinoma inflamasi, adalah tumor yang tumbuh dengan

cepat terjadi kira-kira 1-2% wanita dengan kanker payudara gejala-

gejalanya mirip dengan infeksi payudara akut. Kulit menjadi

merah, panas, edematoda, dan nyeri. Karsinoma ini menginfasi

kulitdan jaringan limfe.Tempat yang paling sering untuk metastase

jauh adalah paru, pleura, dan tulang. Karsinoma payudara

bermetastase dengan penyebaran langsung kejaringan sekitarnya,

dan juga melalui saluran limfe dan aliran darah. Karbohidrat dan

lemak di metabolisme untuk memproduksi energi. Protein tubuh

pecah untuk menyajikan suplai asam amino yang di pakai untuk

membangun jaringan baru. Intake protein yang di perlukan guna

mengisi kebutuhan protein untuk keperluan penyembuhan dan

mengisi kebutuhan untuk fungsi yang optimal. Kanker payudara

tersebut menimbulkan metastase dapat ke organ yang deket

maupun yang jauh antara lain limfogen yang menjalar ke kelenjar

limfe aksilasis dan terjadi benjolan, dari sel epidermis penting

menjadi invasi timbul krusta pada organ pulmo mengakibatkan

ekspansi paru tidak optimal. (Mansjoer , 2007 ; Kumar et al, 2007).

Pada stadium awal tidak ada keluhan sama sekali hanya

seperti fribroadenoma atau penyakit fribrokistik yang kecil saja,

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI A. TinjauanPustakaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/G0012093_bab2.pdf · payudara adalah usia di atas 40 tahun. Wanita berumur di bawah 40 tahun juga dapat

6

bentuk tidak teratur, batas tidak tegas, permukaan tidak rata,

konsistensi padat keras. Kanker payudara dapat terjadi di bagian

mana saja dalam payudara, tetapi mayoritas terjadi pada kuadran

atasterluar dimana sebagian besar jaringan payudara terdapat

kanker payudara umum terjadi pada payudara sebelah kiri.

Umumnya lesi tidak terasa nyeri, terfiksasi dan keras dengan batas

yang tidak teratur, keluhan nyeri yang menyebar pada payudara dan

nyeri tekan yang terjadi pada saat menstruasi biasanya

berhubungan dengan penyakit payudara jinak. Namun nyeri yang

jelas pada bagian yang ditunjuk dapat berhubungan dengan kanker

payudara pada kasus yang lebih lanjut. Meningkatnya penggunaan

mammografi lebih banyak wanita yang mencari bantuan medis

pada penyakit tahap awal. Wanita–wanita ini bisa saja tidak

mempunyai gejala dengan tidak mempunyai benjolan yang dapat

diraba, tetapi lesi abnormal dapat terdeteksi pada pemeriksaan

mammografi (Devita et al, 2008 ; Kumar et al, 2007 ; Indriati,

2009).

c. Faktor-Faktor Risiko

1. Umur

Semakin bertambahnya umur meningkatkan risiko

kanker payudara. Wanita paling sering terserang kanker

payudara adalah usia di atas 40 tahun. Wanita berumur di

bawah 40 tahun juga dapat terserang kanker payudara,

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI A. TinjauanPustakaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/G0012093_bab2.pdf · payudara adalah usia di atas 40 tahun. Wanita berumur di bawah 40 tahun juga dapat

7

namun risikonya lebih rendah dibandingkan wanita di atas

40 tahun (Novalina, 2012).

2. Riwayat Keluarga

Terdapat peningkatan risiko menderita kanker

payudara pada wanita yang keluarganya menderita kanker

payudara. Pada studi genetik ditemukan bahwa kanker

payudara berhubungan dengan gen tertentu. Apabila

terdapat BRCA 1 (Breast Cancer 1) dan BRCA 2 (Breast

Cancer 2), yaitu suatu gen kerentanan terhadap kanker

payudara.Ibu dan kakak perempuan dengan kanker

payudara meningkatkan risiko seorang perempuan untuk

terkena kanker payudara menjadi enam kali lipat (Grace,

2007 ; Azamris, 2009).

3. Menarkhe Usia Dini

Risiko terjadinya kanker payudara meningkat pada

wanita yang mengalami menstruasi pertama sebelum

umur 12 tahun. Umur menstruasi yang lebih awal

berhubungan dengan lamanya pamultiparan hormon

estrogen dan progesteron pada wanita yang berpengaruh

terhadap proses proliferasi jaringan termasuk jaringan

payudara. Risiko bagi wanita yang menarche pada umur

≤12 tahun terkena kanker payudara lebih tinggi

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI A. TinjauanPustakaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/G0012093_bab2.pdf · payudara adalah usia di atas 40 tahun. Wanita berumur di bawah 40 tahun juga dapat

8

dibandingkan dengan kelompok wanita yang menarkhe

pada umur > 12tahun (Surbakti, 2012 ; Senot, 2008).

4. Riwayat Kehamilan

Usia maternal lanjut saat melahirkan anak pertama

meningkatkan risiko mengalami kanker payudara. Wanita

yang kehamilan pertama setelah 35 tahun mempunyai

risikolebih besar dibandingkan wanita yang kehamilan

pertama sebelum 35 tahun untuk terkena kanker payudara

(Briston, 2008).

Wanita yang memiliki paritas multipara

mengasilkan hormon progesterone yang lebih banyak

dibandingkan wanita yang memiliki paritas nulipara.

Hormon inilah yang dapat menekan produksi hormon

estrogen yang merupakan pemicu terjadinya kanker

payudara (Surbakti, 2012).

5. Penggunaan Kontrasepsi Oral

Wanita yang menggunakan kontrasepsi oral berisiko

tinggi untuk mengalami kanker payudara. Kandungan

estrogen dan progesteron pada kontrasepsi oral akan

memberikan efek proliferasi berlebih pada kelenjar

payudara. Wanita yang menggunakan kontrasepsi oral

untuk waktu yang lama mempunyai risiko untuk

mengalami kanker payudara sebelum menopause. Wanita

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI A. TinjauanPustakaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/G0012093_bab2.pdf · payudara adalah usia di atas 40 tahun. Wanita berumur di bawah 40 tahun juga dapat

9

yang menggunakan kontrasepsi oral > 10 tahun untuk

terkena kanker payudara 3,10 kali lebih tinggi

dibandingkan wanita yang menggunakan kontrasepsi oral

≤ 10 tahun (Azamris, 2009 ; Indriati, 2009).

6. Riwayat Menyusui

Penurunan hormon estrogen dalam darah selama

menyusui akan mengurangi pengaruh hormon tersebut

terhadap proses ploriferasi jaringan termasuk jaringan

payudara yang memicu terjadinya kanker payudara.

Pemberian ASI > 1 tahun pada bayi dapat menurunkan

risiko terserang kanker payudara. Sedangkan hasil analisis

pengaruh pemberian ASI eksklusif terhadap kanker

payudara menunjukkan pengaruh yang signifikan

(Surbakti, 2012 ; Indriati, 2009).

Terjadinya paparan estrogen dapat disebabkan oleh

wanita tersebut memutuskan untuk berhenti menyusui

sebelum lebih dari 1 tahun. Menyatakan bahwa hormon

estrogen dapat merangsang pertumbuhan duktus dalam

kelenjar payudara. Keterpajanan lebih lama dari hormon

estrogen dapat menimbulkan perubahan selduktus dari

kelenjar payudara. Perubahan tersebut berupa proliferasi

yang abnormal sehingga akhirnya dapat menjadi kanker

(Masaaki, 2012 ; Luwiah 2007).

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI A. TinjauanPustakaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/G0012093_bab2.pdf · payudara adalah usia di atas 40 tahun. Wanita berumur di bawah 40 tahun juga dapat

10

2. Paritas

a. Definisi

Multipara adalah jumlah kehamilan yang berakhir dengan

kelahiran bayi atau bayi mampu bertahan hidup. Titik ini

dicapai pada usia kehamilan 20 minggu atau berat janin 500

gram (Varney, 2006).

b. Klasifikasi jumlah paritas

Berdasarkan jumlahnya, maka paritas seorang perempuan

dapat dibedakan menjadi:

1) Nulipara

Nulipara adalah perempuan yang belum

pernah melahirkan anak sama sekali (Manuaba,

2009).

2) Primipara

Primipara adalah perempuan yang telah

melahirkan seorang anak, yang cukup besar untuk

hidup didunia luar atau telah melahirkan sebanyak

satu kali (Verney, 2006 ; Manuaba, 2009).

3) Multipara

Multipara adalah perempuan yang telah

melahirkan seorang anak lebih dari satu kali atau

hingga empat kali (Prawirohardjo, 2005 ; Manuaba,

2009).

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI A. TinjauanPustakaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/G0012093_bab2.pdf · payudara adalah usia di atas 40 tahun. Wanita berumur di bawah 40 tahun juga dapat

11

4) Grandemultipara

Grandemultipara adalah perempuan yang telah

melahirkan 5 sampai 6 orang anak atau lebih dan

biasanya mengalami penyulit dalam kehamilan dan

persalinan (Manuaba, 2009 ; Verney, 2006 ; Rustam

2005).

3. Hubungan antara paritas dengan kejadian kanker payudara

usia muda

Nulipara atau belum pernah melahirkan seorang anak sama

sekali diketahui dapat meningkatkan risiko kanker payudara

(Tamakoshi, 2009). Wanita dengan nulipara atau primipara akan

mengalami siklus esterogen yang lebih lama dibandingkan dengan

wanita dengan multipara. Hal tersebut menyebabkan paparan

hormon estrogen terhadap jaringan payudara menjadi lebih lama.

Keterpajanan hormon esterogen yang lebih lama dapat

menimbulkan perubahan sel-sel duktus kelenjar payudara, berupa

hipertrofi dan proliferasi yang abnormal sehingga memicu

terbentuknya kanker lebih cepat (Robbins, 2007).

Hal ini disebabkan karena wanita nulipara tidak pernah

menyusui, karena wanita yang menyusui kadar esterogen dan

progesterone akan tetap rendah selama menyusui sehingga

mengurangi pengaruh hormon tersebut terhadap proses poliferasi

jaringan termasuk jaringan payudara (Indriati, 2007). Progesteron,

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI A. TinjauanPustakaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/G0012093_bab2.pdf · payudara adalah usia di atas 40 tahun. Wanita berumur di bawah 40 tahun juga dapat

12

secara langsung dipengaruhi oleh aktivitas estrogen, turut berperan

dalam proses terbentuknya kanker payudara. Pada wanita yang

sudah memiliki anak, bermacam-macam hormon akan muncul di

dalam tubuh dan bertindak sebagai buffer (penyeimbang) dalam

tubuh. Jadi, ketika hormon estrogen dalam tubuh tidak diimbangi,

kemungkinan ia akan memicu terbentuknya kanker di payudara

(Manuaba, 2008).

4. Penentuan ukuran dan penyebaran tumor berdasarkan 3 kategori

menurut Price (2006) yaitu tumor size (T), regional limpho nodus

(N) dan metastase jauh (M).

Berikut ini penjelasannya:

a. Tumor Size ( T )

1) Tx : Tak ada tumor

2) To : Tak dapat ditunjukkan adanya tumor

primer

3) T1 : Tumor dengan diameter, kurang dari 2

cm

4) T2 : Tumor dengan diameter 2 – 5 cm

5) T3 : Tumor dengan diameter lebih dari 5 cm

6) T4 : Tumor tanpa memandang ukurannya telah

menunjukkan perluasan secara langsung ke

dinding thorak atau kulit.

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI A. TinjauanPustakaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/G0012093_bab2.pdf · payudara adalah usia di atas 40 tahun. Wanita berumur di bawah 40 tahun juga dapat

13

b. Regional Limpho Nodus ( N )

1) Nx : Kelenjar ketiak tak teraba

2) No : Tak ada metastase kelenjar ketiak

homolateral

3) N1 : Mestastase ke kelenjar ketiak homolateral

tapi masih bisa digerakan

4) N2 : Mestastase ke kelenjar ketiak hormonal,

melekat terfiksasi satu sama lain atau jaringan

sekitarnya

5) N3 : Mestastase ke kelenjar homolateral

supraklavikuler atau infraklavikuler atau

edema lengan.

c. Mestastase Jauh ( M )

1) Mo: Tak ada mestastase jauh

2) M1: Mestastase jauh termasuk perluasan ke

dalam kulit di luar payudara.

5) Stadium Kanker Payudara

Pembagian stadium yang disesuaikan dengan aplikasi klinik

yaitu (Luwiah, 2007)

a. Stadium I:

Tumor terbatas dalam payudara, bebas dari

jaringan sekitarnya, tidak ada fiksasi/infiltrasi ke kulit

dan jaringan yang di bawahnya (otot). Besar tumor 1 - 2

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI A. TinjauanPustakaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/G0012093_bab2.pdf · payudara adalah usia di atas 40 tahun. Wanita berumur di bawah 40 tahun juga dapat

14

cm dan tidak dapat terdeteksi dari luar. Kelenjar getah

bening regional belum teraba. Perawatan yang sangat

sistematis diberikan tujuannya adalah agar sel kanker

tidak dapat menyebar dan tidak berlanjut pada stadium

selanjutnya. Pada stadium ini, kemungkinan

penyembuhan pada penderita adalah 70%.

b. Stadium II:

Tumor terbebas dalam payudara, besar tumor 2,5

- 5 cm, sudah ada satu atau beberapa kelenjar getah

bening aksila yang masih bebas dengan diameter kurang

dari 2 cm. Untuk mengangkat sel-sel kanker biasanya

dilakukan operasi dan setelah operasi dilakukan

penyinaran untuk memastikan tidak ada lagi sel-sel

kanker yang tertinggal. Grade II menunjukkan

prognosis sedang (Stevens et al., 2005). Pada stadium

ini, kemungkinan sembuh penderita adalah 30 - 40 %.

c. Stadium III A :

Tumor sudah meluas dalam payudara, besar

tumor 5 - 10 cm, tapi masih bebas di jaringan

sekitarnya, kelenjar getah bening aksila masih bebas

satu sama lain.

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI A. TinjauanPustakaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/G0012093_bab2.pdf · payudara adalah usia di atas 40 tahun. Wanita berumur di bawah 40 tahun juga dapat

15

Stadium III B :

Tumor melekat pada kulit atau dinding dada,

kulit merah dan ada edema (lebih dari sepertiga

permukaan kulit payudara), ulserasi, kelenjar getah

bening aksila melekat satu sama lain atau ke jaringan

sekitarnya dengan diameter 2 - 5 cm. Kanker sudah

menyebar ke seluruh bagian payudara, bahkan mencapai

kulit, dinding dada, tulang rusuk dan otot dada.

Grading tumor dikaitkan dengan infiltrasi

limfovaskular, kasus dengan adanya infiltrasi

limfovaskuar pada grade III (Jonjic et al, 2006).

d. Stadium IV :

Tumor seperti pada yang lain (stadium I, II, dan

III). Tapi sudah disertai dengan kelenjar getah bening

aksila supra-klavikula dan metastasis jauh. Sel-sel

kanker sudah merembet menyerang bagian tubuh

lainnya, biasanya tulang, paru-paru, hati, otak, kulit,

kelenjar limfa yang ada di dalam batang leher. Tindakan

yang harus dilakukan adalah pengangkatan payudara.

Tujuan pengobatan pada stadium ini adalah palliatif

bukan lagikuratif (menyembuhkan).

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI A. TinjauanPustakaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/G0012093_bab2.pdf · payudara adalah usia di atas 40 tahun. Wanita berumur di bawah 40 tahun juga dapat

16

1) Kerangka Pemikiran

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

aktifasi aktifasi

Payudara

Usia terdiagnosis

kanker

Kanker payudara

Muda Tua

hiperprolife

rasi

Hambatan

apoptosis

Mutan

ER PR Progesteron Estrogen Sel terinisiasi

Pertumbuhan

payudara normal

Lebih

singkat/normal

Lebih

panjang/lama

Proliferasi dan

apoptosis

seimbang

Paritas Faktor-faktor

risiko kanker

payudara :

1. Umur

2. Riwayat

keluarga

3. Menarkhe dini

4. Kontrasepsi

oral

5. Riwayat

menyusui

Multipara Nulipara Primipara

Siklus hormon estrogen dan progesteron

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI A. TinjauanPustakaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/G0012093_bab2.pdf · payudara adalah usia di atas 40 tahun. Wanita berumur di bawah 40 tahun juga dapat

17

: variabel yang diteliti

2) Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah paritas sebagai faktor risiko terjadinya

kanker payudara usia muda di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.